Resume Film Game Change Disusun untuk memenuhi mata kuliah Public Opinion
Disusun Oleh:
Riska Wahyu Andiani 12730016
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013/2014
A. Sinopsis Film Game Change
Cerita film ini sendiri diadaptasi dari kehebohan suasana panas politik Pemilu Presiden di Amerika Serikat pada tahun 2008 ketika Obama terpilih. Namun bukan Obama yang menjadi perhatian melainkan lawan politiknya yaitu John Mc Gain dan pasanganya Sarah Pallin. Senator John McCain menjadi salah satu dari dua kandidat presiden AS pada tahun 2008. Sebagai calon presiden, McCain pasti disibukan dalam mencari pasangan politik yang akan menduduki jabatan calon wakil presiden. Namun sebagai calon presiden tentunya ia memiliki tim sukses. Kepala staff kemenangan McCain, Steve Schmidt perlu mencari figure yang tepat untuk mendampingi McCain sebagai wakil presiden. Cawapres pilihan McCain, Senator Joe Lieberman, ditolak oleh mayoritas penasihat senior
termasuk Schmidt
karena ia tidak akan merangsang basis Partai
Republik maupun membantu bersaing dengan selebriti dari lawan mereka, Demokrat, yaitu Senator Barack Obama . Schmidt tahu bahwa saat itu Amerika membutuhkan sosok yang bukan hanya wakil presiden saja namun harus bisa menggaet aspek-aspek penting rakyat Amerika. Para ahli strategi tim sukses Mc Gain dengan cepat mencari "Pengubah permainan" pengganti yang akan menggiring publik pada hal yang menguntungkan mereka terutama untuk menarik perhatian dari kalangan pemilih perempuan serta pemilih konservatif. Atas pencarian yang dilakukan tim suksesnya, dari youtube, terlihat sosok Sarah Pallin yang menjadi perhatian salah seorang dari tim sukses. Sarah Pallin adalah seorang gubernur Alaska, yang memiliki kualitas karismatik yang mereka inginkan. Maka Palin yang saat itu sedang populer di Alaska-pun akhirnya mau menerima tawaran itu. Setelah proses pemeriksaan yang sangat singkat, akhirnya dia dipilih. Setelah pada akhirnya Publik mengetahui Pallin,
Schmidt dan McCain pun mengira, Pallin akan membawa mereka ke bahkan atau lebih baik daripada Obama dalam jajak pendapat. Kemudian pada saat pidato penerimaan Palin di Konvensi Nasional Partai Republik, ia diterima dengan baik. Lalu ia diperkenalkan kepada Nicole Wallace oleh Schmidt sebagai penasihat pribadinya. Namun tidak berapa lama kemudian kampanye menjadi mengkhawatirkan karena dia tidak tahu banyak tentang isu-isu politik dan hubungan internasional. Sarah Pallin pun dihujani kritikan dan tuduhan atas pemberitaan dari wartawan. Sementara Schmidt menangani kontroversi mengenai masa lalu Sarah Pallin, seperti Troopergate, staf lain berupaya untuk mengisi kesenjangan dengan memberikan pemahaman yang luas tentang politik dalam dan luar negeri kepada Sarah Pallin. Dan pada akhirnya Sarah Pallin menjadi sangat tidak nyaman dan meminta untuk diadakan polling jajak pendapat di Alaska. Tidak adanya keluarga saat berkampanye, membuat Sarah Pallin pada akhirnya menjadi tidak responsif terhadap penasihat yang mulai mempertanyakan kondisi mentalnya. Beberapa kesalahan menonjol yang terjadi dalam wawancara, seperti pada saat wawancara dengan Katie Couric, yang kemudian menjadi sumber ejekan di media dan membuatnya semakin frustrasi dalam kampanye. Schmidt berpendapat bahwa YouTube telah mengubah tataran media sehingga kejanggalan Palin terlihat secara berulang kali lewat online dan tidak mudah dilupakan dalam siklus berita . Kewalahan, Palin kembali pada upaya Schmidt dan Nicolle Wallace untuk memberikan kursus kilat pada isu-isu utama, dan menyalahkan mereka terhadap persiapan wawancara publik yang pada akhirnya mengungkapkan bahwa dia kurang dalam hal pengetahuan politik luar negeri. Pada bulan-bulan terakhir tahun 2008, prospek untuk kampanye McCain terlihat menurun dan semakin mengkhawatirkan. Staf kampanye meningkatkan
sebuah kampanye negatif terhadap pemahaman masa lalu Obama dengan elit liberal, yang didukung Pallin tetapi ditolak Mc Gain. Staf menyatakan bahwa Palin lebih baik menghafal dan memberikan garis pada pembicara daripada memahami isu. Dengan demikian mereka enggan mempersiapkan debat Sarah Pallin untuk debat Wakil Presiden dengan mempersiapkan Palin dalam menghafal yang nantinya debat berlangsung dalam waktu sekitar empat puluh menit. Namun ternyata Pallin dapat tampil dengan baik di debat wakil presiden itu. Namun kemudian, popularitas Palin segera membayangi kampanye. Palin menjadi tidak kooperatif, menolak nasihat Schmidt dan seluruh staf kampanye. McCain, sementara itu, menjadi berkecil hati oleh kampanye negatif dan melihat adanya permusuhan yang tumbuh dan pendukung Obama yang mulai muncul di antara pendukung McCain. Pada saat mendekati hari pemilihan, juru kampanye senior menyatakan menyesal telah menyarankan Pallin pada Mc Gain. McCain justru menghibur Schmidt dengan menegaskan kembali bahwa mengambil risiko dengan Palin lebih baik daripada memilih jalan untuk lari. Ketika Obama menang pemilu pada malam pemilihan, McCain dan penasihatnya mencoba menghentikan Palin yang memberontak karena ingin memberikan pidato konsesi bersama dengan McCain. Schmidt mengatakan itu tidak akan pernah terjadi kepada calon Wakil Presiden karena aturannya hanya calon presiden saja. Film kembali ke wawancara 2010 ketika Schmidt diwawancarai oleh Cooper yang bertanya pertanyaan tentang apakah ia akan memilih Palin lagi jika dia punya kesempatan untuk memilih ulang Cawapres. Schmidt menjawab bahwa kita tidak bisa mengembalikan waktu dan melakukan hal itu lagi.
B. Manfaat/ Nilai Edukasi Nilai manfaat bagi reader diantaranya
Memberikan pembelajaran bahwa menjadi seorang pemimpin bukan hanya sebatas siap untuk hal itu, tetapi juga tentang hal yang telah benar-benar dipersiapkan.
Game Change (2012) menjadi sebuah film yang menyiratkan bahwa politik memang benar-benar seperti sebuah permainan. Untuk bermain dengan baik di dalam politik adalah syarat utama untuk mengetahui trik-triknya, masuk ke dalamnya, mengalahkan lawan, namun tidak boleh sampai berbuat curang.
Memberikan gambaran bagaimana dunia politik di dunia ini, salah satunya mungkin juga terjadi di Indonesia. Bahwa bagaimana rakyat kini tidak lagi hanya ingin dipimpin oleh seseorang yang pintar dan tahu yang terbaik untuk negara, tetapi juga seseorang yang berkharisma dan merakyat. Rakyat perlu 'aktor/aktris' yang siap memimpin mereka, seseorang yang dikenal, manusiawi, dan mengerti mereka.
Menjadi pembelajaran bahwa sebagai pemilih kita juga bisa belajar untuk mengenal calon wakil rakyat melalui program-program, visi dan misi yang diusung, bukan kepada hal-hal pribadi yang tidak terkait dengan program, visi dan misi yang diusung.
Hal lain yang dapat dipelajari dalam film ini adalah ketika dinyatakan kalah, maka Senator John McCain dengan didampingi Gubernur Sarah Palin menyampaikan pidato kekalahan secara terbuka dan mengajak semua pendukungnya untuk mendukung presiden terpilih demi kemajuan Amerika. Mungkin sebagian orang menganggap ini hanya seremonial belaka, namun bagi saya mengakui kekalahan adalah hal yang sangat membanggakan. Tidak semua orang mau mengakui kekalahan secara jujur dan terbuka. Padahal mengakui kekalahan merupakan bagian dari kemenangan selanjutnya.
Manfaat bagi Opini Publik: Dalam film itu, diperlihatkan bagaimana cara merespon pendapat orang yang ideologinya berseberangan. Mereka menyerang bukan pada retorika hebat yang disampaikan Obama. Mereka mengkritik dari cara Obama merespon kebijakan-kebijakan penting saat Obama duduk di konggres. Apa yang didukung dan apa yang ditolak oleh Obama. Intinya, dalam berdebat, kita tidak berbicara pada level yang sama. Karena, kalau berbicara pada level yang sama, yang mememiliki retorika lebih baik, akan menang. Sehingga opini public yang sudah terjadi dalam masyarakat bisa berubah karena retorika. Hal ini biasa terjadi pada kampanye pemilihan umum. Opini Public yang dibangun kampanye bisa terjadi dari proses perencanaan. Dalam film itu juga menjelaskan bagaimana opini public mampu mempengaruhi semua orang, termasuk pemerintahan khususnya pemilu. Opini public dalam film itu terutama diperkuat oleh pemberitaan media massa setempat. Hal ini menjelaskan media sebagai wadah pemberi informasi tidak hanya sekedar memberi informasi namun juga sebagai pembentuk opini public.