SIFAT-SIFAT BELAJAR Kebanyakan di antara ahli-ahli psikologi dan guru-guru memandang belajar itu itu seba sebaga gaii kelak elakua uan n yang yang beru beruba bah. h. Defn Defnis isii yang yang prak prakti tis s ini ini meng mengad adak akan an pemisahan pengertian yang tegas antara pengertian proses belajar dan kegiatan yang semata-mata bersiat haalan. Mempelajari, dalam arti memahami akta-akta samasekali berlainan daripada menghaalkan akta-akta. Banyak pengajar kurang sepenuhnya menyadari perbedaan tersebut. Suatu program pengajaran seharusnya memu memung ngki kink nkan an terc tercip ipta tany nya a suat suatu u ling lingk kunga ungan n yang yang memb member erii pelu peluan ang g untu untuk k berlangsungnya proses belajar yang eekti. leh karena itu, seharusnya keberhasilan suatu program pengajaran di ukur berdasa berdasarka rkan n tingkat tingkat perbedaan perbedaan cara berfkir, berfkir, merasa merasa dan berbuat berbuat para pelajar sebe sebelu lum m dan dan sesu sesuda dah h memp memper erle leh h peng pengal alam aman an-p -pen enga gala lama man n bela belaja jarr dala dalam m menghadapi situasi yang serupa. Dengan perkataan lain, bila suatu kegiatan belajar telah berhasi berhasil, l, maka seharusn seharusnya ya berubah berubah pulalah pulalah cara-car cara-cara a pendekat pendekatan an belajar belajar yang bersangkutan dalam menghadapi tugas-tugas selanjutnya. Bilamana demikian keada eadaan anny nya, a, maka maka anda anda akan akan memi memili liki ki bukt buktii yang yang terb terbai aik, k, bah! bah!a a pros proses es pengaj pengajara aran n yang yang dis disus usun un telah telah berhas berhasil, il, dan bah!a bah!a kegia kegiatan tan menga mengaar ar yang yang diselenggarakan telah mencapai tujuannya. "erubahan kelakuan adalah merupakan tujuan yang logis dari suatu rogram peng pengaj ajar ar.. #n #nda da meng mengha hara rapk pkan an kepad epada a muri murid d anda anda,, agar agar mer mereka eka dapa dapatt menyes menyesuai uaika kan n diri diri terha terhadap dap tuntut tuntutan an yang yang lebih lebih eekti eekti, , asalk asalkan an penyes penyesuai uaian an terhad terhadap ap tuntu tuntutan tan itu sudah sudah dilen dilengk gkapi api dengan dengan progr program am penga pengajar jaran an dengan dengan prosedur-prosedur penyesuaian yang jelas, yang tidak hanya mengutarakan aturanaturan aturan dari dari dalam dalam buku buku,, yang yang hanya hanya mengha mengharus ruska kan n murid murid itu itu belaja belajarr dengan dengan menghaal saja. "ada pihak lain $ disamping tujuan $ ada tujuan lagi yang hendak dicapai dicapai oleh proses proses mengajar mengajar yang eekti eekti itu yaitu tindakan-tin tindakan-tindaka dakan n pre%ent pre%enti i untuk untuk mengam mengamank ankan an orang orang yang yang diberi diberi latiha latihan n atau atau pelaj pelajara aran n dengan dengan melalu melaluii teknik-teknik pengamanan, seperti orang yang dengan logam hendaknya dibungkus dibungkus dengan dengan kain kain logam logam terseb tersebut, ut, dan hendak hendaknya nya ditinj ditinjau au denga dengan n siapa siapa orang orang itu bekerja. bekerja. Dalam situasi pekerjaan pekerjaan semacam itu, pertnyaan pertnyaan tidaklah ditinjaukan ditinjaukan pada apakah ia tahu tentang aturan-aturan di dalam buku pedoman atau dapatkah ia lulus lulus ujian ujiannya nya mengen mengenal al isi buku buku pedoma pedoman n yang yang berisi berisi pengam pengaman an itu, itu, tetapi tetapi pertanyaa pertanyaan n hendaknya hendaknya apakah apakah kelak kelakuann uannya ya itu telah berubah berubah benar, benar, sehingga sehingga bilamana ia bekerja di bengkel kemungkinan timbulnya bahaya terhadap dirinya berkurang . proses pengajaran&latihan kepada personel dengan memberi contohcontoh tindakan akan lebih jelas dari pada dengan perkataan $perkataan. Didalam kenyata kenyataan an ternyata ternyata perbuata perbuatan-per n-perbuat buatan an membuktia membuktian n lebih lebih melancark melancarkan an pada proses belajar yang berhasil.
'agasan tentang perubahan kelakuan ini menekankan, bah!a pengajaran&latihan terhadap personil secara tepat itu hendaknya dimiliki oleh dia dan dengan abilitasnya itu ia dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik. (alaupun demikian semuanya ini bukan berarti bah!a peraturan-peraturan tidak penting, malahan kebalikannya. Dalam banyak hal pengetahuan tentang peraturan-peraturan tidak dapat di abaikan dan secara efsiean mendahuliu tindakan&perbuatan. Sebagai contoh anda mengajar putra anda yang sudah remaja untuk mengemudi mobil anda. Dalam hal demikian hendaklah anda yakin benar, bah!a anak itu telah mengatuhi betul-betul peraturan-peraturan dasar tentang lalulintas sebelum anak itu memba!a mobil ke jalan. )idak ada seorang pengemudi yang akan dapat dihargai sebagai pengemudi, bilamana ia tidak mengetahui undang-undang dan peraturan-peraturan lalulintas dan bila ia tidak dapat menerapkan dengan seketika kalau ia menghadapi suatu kejadian darurat di jalan di kota ataupun di jalan raya. #turan-aturan hendaknya dipelajari lebih dahulu ketika ia mengajar mengemudi, terlepas dari keterampilannya menjalankan kendaraan. )etapi bila ia tahu keduanya tentang undang-undang lalulintas dan sudah pandai pula menjalankan mesin mobil dengan aman, maka dapatlah anda beranggapan, bah!a ia sudah benar-benar dapat belajar mengemudikan mobil tersebut. Seperti biasanya bukanlah karena tidak mengaetahui tentang apa yang harus dikerjakan atau apa yang seharusnya dilaksanakan, tetapi membuat pekerja *+employee untuk melakukan apa yang ia semestinya ketahui dan selalu siap siaga dengan situasi yang dihadapinya. Dalam hal tersebut ia sama dengan petani ketika pega!ai pertanian desa berkata kepadanya +Bro!n, saya dapat memberi petunjuk kepadamu, bagaimana caranya bertani dua kali lebih efsien daripada yang kamu lakukan sekarang// Bro!n melihat kepadanya dengan ragu-ragu. )erimakasih, +ja!abnya tetapi saya fkir tidak ada gunanya. 0ara saya bekerja sekarang ini menggunakan kurang dari separo pengetahuan saya tentang pertanian petani biasa. Dalam ilustrasi yang sederhana di atas timbul !a!asan mengenai siat alamiah manusia, yang mungkin menyatakan alas an tunggal yang paling besar mengapa program latihan *pengajaran gagal. "engelihatan kita keluar dari gari. Kita merasa bah!a pengetahuan adalah sangat penting, yang kita peroleh dari pengelihatan kita dalam mencapai tujuan yang diperoleh orang dengan mengetahui akta-akta daripada mendorong mereka untuk menggunakan akta-akta itu pada !aktu melakukan pekerjaan mereka sebagai jalan yang lebih baik. Mungkin mengetahui akta-akta itu,sebagai titik tolak untuk membuat yang dilatih memperoleh perubahan kelakuan, akan tetapi pengetahuan saja tidaklah cukup. "utra yang diceterakan diatas mungkin sudah tahu tantang aturan-aturan mengenai penyelamatan kendaraan dengan aman, tetapi tidak memberi jaminan ia akan mengendarai dengan aman. Mengapa / ada selusin alas an yang timbul dalam fkiran.
1. Mungkin ia tidak tahu bagaimana aturan-aturan itu dipergunakan di dalam situasi jalan raya. 2. Mungkin ia tidak pernah memikirkan tentang hubungan aturan-aturan dengan kenyataan dalam mengendarai kendaraan, tetapi ia hanya semata-mata haal saja perkataan-perkataan tersebut. 3. Mungkin ia tahu aturan-aturan, tetapi tidak diikutinya sebab ia tidak melihat bah!a hal tersebuat suatu yang penting. Karena itu ia tidak ada moti%asi untuk menggunakan aturan-aturan tersebut. 4. Mungkin ia tahu tentang dengan baik bah!a aturan-aturan itu penting, tetapi mungkin ia lebih suka peraturan-peraturan itu dibiarkan mengembang. 5. Mungkin ia tidak pernah memberikan suatu pemikiran pada aturan-aturan, bila ia berada dalam kendaraan yang sedang berjalan. 6. Mungkin tidak mempunyai keterampilan mempergunakan aturan-aturan itu dalam mengendarai kendaraaan tersebut. 7elaslah, bilamana bahaya-bahaya yang ia hadapi pada !aktu mengendarai kendaraan itu adalah akibat dari hasil dari sesuatu sebab-sebab di atas, hanyalah dengan mendorong dia agarmenjadi lebih akrab dengan aturan atau melakukan tanpa sia-sia. 7adi anda haruslah merubah kelukan ini dengan menyesuaian diri pada pengetahuan yang sudah anda miliki. Dari ilustrasi ini kita melihat, bah!a belajar dari arti perkataan selengkapnya, menghendaki bagian-bagian belajar *sub learnings yang terdiri atas tiga bidang *1 "engetahuan atau pengertian, atau semata-mata mengetahui apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya. *2 Sikap, atau respon emosi seseorang terhadap tugas tertentu *sesuatu tugas yang di hadapinya *3 Ketermpilan, atau abilitas untuk mengkoordinir mata, ji!a, dan jamania dalam suatu perbuatan yang kompleks, sehingga seorang pekerja dapat melakukan tugasnya dengan mudah, dan tangkas. Secara khusus didalam program pengajaran tujuan yang akan di capai haruslah memperkembangkan semua ketiga bidang tersebut pada pekerja *employee itu yang meliputi pengetahua, sikan dan keterampilan. Demikian pula pengaturan perkartaan hendaknya di atur dengan cermat. Belajar dalam satu bidang tidaklah menjin dalam bidang yang lain. Sebagai contoh dapat dikemukankan seperti berikut, seorang super%isor study tentang teknik-teknik hubungan kemanusiaan *hubungan antara manusia dalam superfsi personil8 ia mungkin mengembangkan keinginan yang kuat untuk menghanddel orang dengan baik *sikap, tetapi ia tidak mempelajari akta-akta tentang emosi manusia dan moti%asinya. )anpa pengetahuan ini ia tidak dapat menghanddel pekerja-pekerja *employees secara eekti. #tau guru pada suatu kursus memperkembangkan suatu keterampilan pada tingkat yang tinggi dengan membagi-bagi personil dalam kelas-
kelas laboratoria atau ruang-ruang kelas, tapi dia mungkin tidak berminat untuk mengusahakan agar keterampilan ini diperlengkapi dengan bagian-bagian belajar lainnya dalam situasi bekerja yang sesungguhnya itu. Dalam situasi yang terjadi itu, satu atau lebih dari dasar bagian-bagian belajar itu tidak dapat diperoleh. Belajar tidak terjadi dalam artian yang lebih luas8 padahal belajar adalah tentang perubahan kelakuan seseorang indi%idu, bilamana sedang mengerjakan sesuatu dalam situasi tertentu. Bilamana super%isor itu tidak menghanddel orang secara lebih cerdik dan lebih diplomatis pada !aktu sebelum latihan kursus itu dilaksanakan, maka ia tidaklah belajar untuk maksud-maksud peraktis dan penanaman modal gabungan dalam latihan pekerjaan itu akan terbuang dengan sia-sia belaka. Maka dari itu, akan lebih merupakan ganjaran yang berarga, dalam istilah in%estasi uang, !aktu dan usaha, bilamana program pelajaran itu mengutamakan tujuan untuk memperkembangkan ketiga bagian-bagian belajar dalam setiap pembahasan dalam suatu kursus. "engetahua, sikap dan keterampilan adalah suatu hakekat yang penting dalam proses belajar. )idaklah akan berhasil, bilamana belajar itu meninggalkan prinsip belajar sebagai perubahan kelakuan. Belajar yang terjadi dalam hubungannya dengan sesuatu yang secara tiba-tiba adalah belajar yang tidak disengaja adanya. 7uaga tidak untuk menerima suatu pendapat, bah!a hadirnya salah satu bagian belajar untuk menjamin meluasnya pada bagian-bagian lainnya. Ketiga aspek-aspek belajar itu tidak akan dapat melakukan penyebaran oleh suatu dugaan atau penyebaran secara gaib. Mereka harus diperkembangkan secara sengaja. Maka dari itu tidak adanya salah satu bagian yang dilibatkan dalam latihan personil tidaklah ia dapat diperkiran terhadap pentingnya actor-aktor itu pada semua belajar8 dan tidak kesuksesan yang menjadi dasar dari program latihan itu ialah perkembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dijadikan rencana dengan secara hati-hati sebagai persyaratan yang menji!ai *soil yang sengaja ditempatkan dalam pengajaran itu. 9ni sampailah pada pertanyaan yang merupakan kunci bilamana tiga macam siat tentang belajar yang eektip ini sangat panting dalam seluruh proses pendidikan, maka metode-metode apakah yang dapat di pergunakan untk mencapai hasil tersebut/ Secara lebih jelas lagi persoalan metodologi akan dibahas secara terperinci pada bab berikutnya didalam buku ini. Disini hanya akan menja!ab pertanyaan ini dengan uraian secara garis besarnya saja. Barang kali tiap bagian belajar dapat dicapai dengan lebih baik melalui pendekatan secara special.
"embahasan secara singkat diba!ah ini adalah pembahasan tentang metodologi menurut jenisnya yang di sesuaikan pada tiap-tiap pilihan bagian belajar. 1. "engetahuan umumnya mempergunakan kuliah dan pemberian tugastugas bacaan, hal ini lebih dapat dan lebih ekonomis dalam usaha memperoleh pengetahuan dan pengertian. 2. Sikap-sikap dalam memperkembangkan sikap-sikap, guru membutuhkan untuk merencanakan pendekatan lebih hati-hati , dan ia membutuhkan kecakapan mengarahkan moti%asi dan berfkir kelompok tersebut. Metode mengajar utama yang sesuai dengan perkembangan sikap adalah metode diskusi, metode pertunjukan demonstrasi dan +role-playing. 3. Keterampilan-keterampilan untuk mengembangkan suatu keterampilan, maka metode demonstrsi tu dan teknik +role-playing mungkin lebih bermanaat. Suatu akta yang perlu dijelaskan, bah!a dalam tinjauan tentang ketiga aspek belajar itu tidaklah ada suatu metode mengajar yang lebih baik. )ujuan belajar itu akan menentukan akan kebutuhan metode tersebut, dan guru yang eektip akan merencanakan pendekatan pengajaran dengan prinsip ini dalam pemikirannya. )ambahan pula dalam hamper setiap situasi belajar guru akan menjumpai sedikit ragu-ragu, bah!a kemahiran memadukan dua macam metode atau lebih adalah lebih baik dari pada semata-mata menggunakan satu metode. )ujuan yang hendak dicapai oleh kepala sekolah tentang sesuatu program latihan, adalah tidak hanya memperkembangkan tentang abilitas berbuat pada bagian dari yang dilatih, dan tidak juga hanya memperkembangkan tentang abilitas berbuat, tetapi puncak yang sesungguhnya ialah tentang abilitas tersebut kedalam perbuatan-perbuatan menurut jenisnya kelakuan yang berubah $ jadi tiklah dilihat sepintas lalu, bah!a hal tersebut sudah berhasil *baik sebagai program latihan. Demikian didalam arti yang lebih komperhensip yang tersimpul pada perkataan *phrase, abilitas berbuat atau *ability to do dan demikian sugestip sehingga diterima sebagai tujuan dari semua belajar, yang mungkin merupakan pengganti untuk +perubahan kelakuan sebagai gambaran tentang apa yang hendak dihasilkan secara nyata dari semua latihan personil. "ertanyaan-pertanyaan besar yang timbul kini adalah bagaimana program latihan itu dapat mengembangan keterampilan-keterampilan dan abilitas kedalam diri orang yang dilatih itu/ Bagaimana prosedur itu dapat mengubah kelakuan yang diperlukan dalam mengatur seluruh program latihan yang benar/ Bagaimana latihan yang sejati dapat menjamin lebih besar agar efsien pada pekerjaan itu/ 7a!aban-ja!aban pada pertanyaan itulah yang akan diharapkan akan lebih luas diharapkan dalam buku ini. "rinsip-prinsip menurut ilmu ji!a menjadi dasar proses tentang pola-pola pengubahan kelakuan itu8 dan impilikasi-implikasi ilmu ji!a tentang belajar yang eektip akan di bahas dalam hubungan dengan pengaturan program latihan personil yang eektip. "ertanyaan lain yang penting,
sebagai pengetrapan sebagai ungsi pengajar atau guru dan hubungannya pada seluruh program latihan akan dija!ab : bagaimana anda melakukan persiapan untuk mengajar tentang pelajaran atau kursus/ Bagaimana anda mengadakan dan menyajikan bahan-bahan pelajaran anda/ #pakah peran yang dapat dimainkan oleh penyuluhan dalam pengajaran pada murid-murid/ Bagaimana melakukan e%alusai anda secara eektip tentang mengajar anda dalam istilah-istilah keterampilan anda sendiri sebagai guru dan pada sesuatu tingkat bahan pelajaran yang anda sajikan yang sudah dipelajari anda / "ertanyan-pertanyaan ini adalah penting dalam aspek-aspek pendidikan tentang sesuatu program latihan personil. Dengan ini dan dengan pertimbanganpertimbangan lain yang tepat buku ini akan membagi-bagi ja!aban-ja!aban di atas. Satu masalah penting menurut perhatian yang konstan dalam suatu pelajaran bagi seorang pengajar atau guru. ;al ini adalah masalah tentang keseimbangan pendidikan dari seluruh program. #nda harus secara konstan menjaga agar semua ketiga dari bagian-bagian belajar $ pengetahuan, keterampilan dan sikap memperlengkapi semua bagian-bagian dari program anda. "engarang sudah melihat banyak contoh-contoh pada !aktu jam-jam latihan atau semua program gagal, sebab guru itu mempergunakan keseluruhan !aktunya terjerumus pada hanya satu bagian balajar saja dan melalaikan dua bua aspek belajar lainnya. Sebagai contoh, mungkin ia membicarakan dengan penuh gairah tentang jual beli yang dihubungkan pada pentingnya pekerjaan itu, dalam artian memberi moti%asi pada orang-orang yang dilatih agar melakukan hal tersebut dengan baik, tetapi mereka tanpa diberi pengetahuan atau hanya memperkembangkan keterampilan-keterampilan mereka untuk melengkapi apa yang sudah ia sajikan dengan lancer seperti yang ia ingin kan dan ia perlukan. )iga buah kakinya dalam tabung yang kosong dengan tiga buah electrode *tripod dari belajar itu semuanya harus sama panjang. Bila mana satu kaki pendek, atau hilang semua maka tabung diatas kurang bermanaat. )iap program latihan harus menghasilkan sikap-sikap, mengolah pengetahuan, dan mengambangkan keterampila-keterampilan $ ketiga-tiganya $ dan dalam kekurangan salah satu kaki demikian itu, maka hal tersebut akan menyebabkan eekti%itasnya menjadi lemah adanya. )entu pada !aktu tertentu dengan tak disengaja, dalam seluruh jam pelajaran mungkin dipersembahkan pada satu atau aspek-aspek lain dari tiga dasar semua belajar, tetapi didalam program keseluruhan anda hendaknya yakin, bah!a anda melakukan dengan membentuk dengan sebaik-baiknya ketiga kaki itu dengan penuh dan sama panjang. ;anya dengan berbuat demikianlah akan mempersatukan hasil anda dengan tepat *benar terhadap usaha penanaman modal, uang dan !aktu anda. -------------
Rangkuman
Maksud program latihan belajar adalah perubahan kelakuan. "erubahan kelakuan itu terjadi, sebagai hasil tiga buah actor yang menjadi semua dasar dari semua belajar. *1 "engetahuan, tentang apakah yang dilakukan dan bagaimana melakukan hal tersebut. *2 Sikap, tentang keinginan atau kemauan untuk memperaktekkan apa yang sudah dipelajari. *3 Keterampilan, tentang abilitas untuk mengetrapkan pengetahuan yang telah diperoleh melalui proses latihan pada pekerjaan tertentu. 7adi belajar mengandung tiga dimensi dan setiap dimensi hendaknya di perkembangkan secara !ajar *sama melalui pengajaran yang eektip. Belajar hanya dengan salah satu dari tiga dimensi tidak menjamin perkembangan secara otomatis dari kedua dimensi yang lain. "engajar harus secara sengaja mengarahkan pada setiap actor secara terpisahpisah.