ṢALAWAT GEMBOLAN
و K. H. M. Cholil Bisri
ṢALAWAT GEMBOLAN
Disusun dan Diijazahkan oleh :
K. H. M. Cholil Bisri
كياهي حج حممّد خلل بسري
Ṣalawat Gembolan Hak cipta © 2001 pada K. H. M. Cholil Bisri Dicetak di Indonesia Diterbitkan pertama kali oleh :
Al-Ibriz Yayasan Pendidikan Islam Jl Mulyo No. 1-4 Rembang sebagian materi telah diterbitkan pada 1412 H oleh : Yayasan Saefuddin Zuhri, Jakarta dan Yayasan Pendidikan Islam Al-Ibriz, Rembang
Diketik ulang dengan seijin dari :
Teronggosong (Gus Yahya Cholil Tsaquf) 2011
Sepercik Pengantar
ٔ َأشِـ شَ فَٝاٌغٖ الَ َُ ػَ ٍَـٚ َُاٌصٖ الَ حٚ َٓ ْ١ّٔ اَ حلِـَ ِّ ذُ ِ هللٔ سَةِّ اٌ ؼٰـب ٌَـ َٔ لُـ شٖ حٚ ْ ؼَٕٔب١َٔ شَـ فٚ ْ الَ َٔبٛ َِ َٚ ِٓ ذٔ َٔب١ْ َٓ عَـ١ٍٔ ا ٌِـ ُّ شِ عَــَٚ َٔب ء١ِاِ ألَ ِٔـج . ُ أَ ِٖب ثَ ؼِ ذ. َٓ ْ١َٔصَـ ذِجِ ٗٔ أَ جِـ َّ ؼٚ ٔٗ َأَٰ ٌٔـٚ َُٕٕٕٔـب ُِ ذَ ّٖ ذ١ِأَ ػ
Ketika aneka do‟a yang kita persembahkan seolah-olah terhalang oleh ijabah, atau setidaknya
terasa sangat lama ijabah itu kunjung datang; ketika syarat-syarat berdo‟a terabaikan, atau memang tidak terlintas dibenak kita yang tertekan, bahwa “ada syaratsyarat do‟a segala”, ketika tuntutan kehidupan semakin tak terbilang akan tiada do‟a yang wushul sampai
dengan qabul dapat diandalkan; ketika itulah kita menghajatkan Kanjeng Nabi Muhammad SAAW hadir mengamini do‟a kita. Beliau hadir jika dengan kesungguhan kita “mengirim” ṣalawat untuk beliau. Siapapun tidak bisa menjamin, dengan menghadirkan Kanjeng Nabi, do‟a musti dapat ijabah. Karena „menjamin‟ bisa berarti ikut campur tangan terhadap hak mutlak Gusti Allah SWT. Namun kita boleh menyakini sabda Kanjeng Nabi SAAW bahwa
“Allah akan memberi sepuluh shalawat kepada barang siapa yang bershalawat kepada Kanjeng Nabi sekali saja”. Pada Al-qur‟an surah 32 (Al-Ahzab): 43 Gusti Allah SWT berfirman: ٓ َ ِٓٔ ُِ ُجـ ى َ خِ ِش١ُ ٌٔ ‘ٗ َىـز َ ِ ٍـٰٰۤـ ٔئ َ َٚ ُِ ُْـ ى١ٍَ ػ َ ْٟ ٍِّصـ َ ٠ُ ْٞ ٔا ٌٖـ زَٛ ٘ ُ ْـ َّب١ٔٓ سَ د َ ْ١ِ ٕٔــ ٔ ِْ ِثبا ٌِـ ُّ ؤ َ وـب َ َٚ ْۗ ِسٛ إٌٗـٝ ٌَ اٌ ظٗ ٍَــ ّٰــب دٔ ٔا ﴾٤٣ : ۞ ﴿ االدـضاة
“Dialah (Allah) yang memberi ṣalawat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu). Agar Ia mengeluarkan kamu dari segala kegelapan menuju kebenderangan cahaya. Adalah Dia terhadap orang-orang beriman Maha Sayang.” Saya sering mendengar Abah saya, almaghfurḷḷah K.H. Bisri Mustofa, mengatakan : “apalagi ṣalawat, begitu nama Kanjeng Nabi Muhammad SAAW kamu sebut, kesulitan yang kamu tidak bisa memecahkannya, akan terbuka makhraj (solusi) yang kamu inginkan.” Secara empirik, saya meyakini dan oleh karena itu sering mempraktekkannya. Dan….berhasil. Sangat banyak naskah ṣalawat yang disusun oleh para orang keramat. Malaikat Jibril sendiri membuatnya. Disamping -sudah tentu- Kanjeng Nabi SAAW sendiri mengajarkan teks ṣalawat. Saya akan tularkan teks-teks yang saya dapat
dari guru-guru saya. Saya akan terjemahkan sebisa saya dengan membubuhkan sepercik khassyah (kasiat) yang saya alami dan dialami oleh sebagian saudara-saudara saya. Tentu saja dengan menyertakan pula kaifiyatil ‘amal sesuai petunjuk Mujiz. Adalah hanya setetes kecil dari telaga ṣalawat yang ada. Rangkuman ṣalawat gembolan ini diterbitkan munasabah dengan pernikahan anak-anak kami : Faizah Cholil Tsuqaibak dan Abu Rahmat Muzakki; pada 27 Rajab 1422 H/14 Oktober 2001 M.
ّب خبريٕٙـ١امجغ ثٚ ّبٙـُ ثـب سن ٌـٌٍٙٓا ٖ شظـب٠ٚ ّٗب حيــ ٓجـ١فٓمـٕب فٛ٠ اهللٚ ٘ـزا
M. Cholil Bisri
PETUNJUK UMUM
Hendaknya sebelum mengamalkan ṣalawat yang saya rangkai ini lebih dahulu hadiah Fatihah kepada Kanjeng Nabi, keluarga dan sahabatnya, serta penyusun itu dan Mujiznya. Anda boleh memilih ṣalawat mana yang paling berkenan di hati Anda. Insya Allah semua yang saya rangkum menjumpai ijabah yang memuaskan. Jika disertai dengan keikhlasan yang dalam dan jernih, hajat yang diajukan lebih cepat datangnya.
6 (مُحَمَّدٌ
ṢALAWAT SELAYANG PANDANG : قب ل هللا تعـلى َ صلى نَ َعلَى النَّـبِ ِّي يۤـٰـب َ ي َهـب الَّـ ِذ يهَ اٰ َمنىا ي ‘ ه ت ـ اِنَّ هللاَ َو َم ۤلــئِـ َكـ َ ﴾٦٥: سلِّمىا تَسلِيـ ًمب ۞ ﴿االحزاب َ صلـىا َعلَي ِه َو َ “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berṣalawat kepada Nabi, Wahai orang-orang yang beriman berṣalawatlah kalian kepadanya dan berdo‟a selamatlah untuknya dengan bersungguh-sungguh” (QS Al-Ahzab : 56) Dalam etimologi Arab, ṣalawat yang dari kata ṣalawa (kemudian menjadi ṣalâ) bermakna asal : lazima (tetap; menetap; berada di situ selamanya) atau dakhala (masuk; memasuki), “wa yaṣla sa’irâ”, artinya: “ dia menetap atau masuk di neraka Sa‟ir” Ṣalla‟, yang masdarnya ṣalah punya banyak arti. Jika ṣalah (atau ṣalawat) itu dari Gusti Allah SWT artinya: rahmat yang tetap. Jika dari malaikat berarti permohonan ampunan yang tetap. Jika dari muslim biasa artinya do‟a, seperti yang didendangkan oleh A‟sya:
و صهباء طاف يهود ّيها ﴿*﴾ وابــرزها وعلـيها خـتم الريح في د ّنها ﴿*﴾ وص ّلى على دنها وارتسم ّ وقا بلها “Dan ada khamer yang berwarna kemerahan, orang yahudi di kampung itu mengitarinya dan dia menampakkan diri tanpa sembunyi, khomer itu masih tertutup ring. Angin pun berdendang menyambutnya dan dalam dendangannya dia berdo‟a -agar khomer tidak rusak rasanya- dan dia mengajukan pinta dengan suara keras-keras.” Al-Ro‟i berkata : ّ صلّى على لرحمـان وابنتها ﴿*﴾ ليلى و صلّى على جا رتها االخر ّ عزة ا “Gusti Allah yang Maha Kasih memberi rahmat kepada „Azza dan anak gadisnya. Layla, dan yang lain berdoa bagi tetanggatetangganya.” Sayid Abu Bakar berkata : “Ṣalawat artinya memberi kasih saying yang tak pernah putus.” Sedang sabda Kanjeng Nabi SAAW :
ْج ْب َف ِا نْ َكـا نَ ُم ْفطِ ًرا َف ْلـ ُي ْط َع ْم َواِن َ ِﺇ َذا ُدع ِ ِي اَ َح ُد ُك ْم اِلَى َط َع ٍم َف ْل َي َ . صل َ صا ئِ ًما فلِ ُي َ ََكـا ن
“Jika diantara kalian diundang makan hendaknya mendatanginya. Kalau sedang tidak berpuasa makanlah sepuasnya dan jika sedang berpuasa, hendaklah dia berdo‟a agar –dia dan pengundang- mendapat berkah dan kebaikan.” Para ulama sepakat untuk tidak menggunakan istilah ṣalawat untuk do‟a selain kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAAW. ṣalat juga dipakai untuk ibadah yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam yang didalamnya ada berdiri, ruku‟, sujud, duduk dan bacaan-bacaan, termasuk al-Fatihah. Demikianlah secara selayang pandang tentang ṣalat dan ṣalawat. Kami persembahkan untuk anda yang berminat kuat. Silakan.
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA
Ar
Lat
Ar
Lat
Ar
Lat
ab
in
ab
in
ab
in
ا ب
` b
ز س
z s
ق ك
q k
ت
t
ش
sy
ل
l
ث ج
ts j
ص ض
sh d
م ن
m n
ح
h
ط
t
و
w
خ
kh
ظ
z
ه
h
د
d
ع
„
ء
„
ذ
ż
غ
g
ي
y
ر
r
ف
f
-
Catatan: 1. Konsonan yang bersyaddah ditulis dengan rangkap Misalnya ; ربـنـاditulis rabbanâ. 2. Vokal panjang (mad) ; Fathah (baris di atas) di tulis â, kasrah (baris di bawah) di tulis î, serta dammah (baris di depan) ditulis dengan û. Misalnya; الـقـارعـةditulis al-qâri‘ah, المــسـاكـيـنditulis al-masâkîn, الـمـفـلحونditulis al-muflihûn 3. Kata sandang alif + lam ()ال Bila diikuti oleh huruf qamariyah ditulis al, misalnya ; الـكافـرونditulis al-kâfirûn. Sedangkan, bila diikuti oleh huruf syamsiyah, huruf lam diganti dengan huruf yang mengikutinya, misalnya ; الـرجـالditulis ar-rijâl. 4. Ta‟ marbûthah ( )ة. Bila terletak diakhir kalimat, ditulis h, misalnya; الـبـقـرةditulis al-baqarah. Bila ditengah kalimat ditulis t, misalnya; زكاة الـمـالditulis zakât al-mâl, atau سـورة النـسـاءditulis sûrat alNisâ`. 5. Penulisan kata dalam kalimat dilakukan menurut tulisannya, Misalnya; وهـو خـيـرازقــينditulis wa huwa khair ar-Râziqîn.
ṢALAWAT-ṢALAWAT GEMBOLAN Beberapa do‟a ṣalawat penting yang bisa dicoba keampuhannya, yaitu :
1. Ṣalawat Jibril ٕ ُِ ذَ ّٖ ذٍَٝ َ ا هللُ ػٖٝصٍَـ - ṣallaḷḷahu ‘alâ Muḥammad “ Mudah-mudahan Allah men-ṣalawati Muḥammad” Catatan dan cara pengamalan : Ketika telah dicipta Siti Ḥawwa‟ bagi Nabi Adam AS, Allah SWT melarang Nabi Adam AS mendekati “calon” istrinya itu sebelum memberi “mahar”, mahar itu harus berupa ṣalawat dan Sayyidina Jibril AS mentalqinkan ṣalawat (seperti tersebut diatas) kepada Nabi Adam AS. Karena itu ṣalawat ini diberi nama.
Biasa dipakai sebagai wiridan rutin sebanyak 1.000 (seribu) kali oleh para Kiai kuno, untuk membuka jalan memperoleh berkah dalam segala upaya. Bisa dibaca sekaligus seribu dan bisa pula dicicil sehabis ṣalat matkubah dua ratus kali. Untuk „mempercepat‟ ijabah bagi hajat mendesak, dibaca seribu kali dalam satu majlis setelah melakukan shalat hajat dua rekaat (sebaiknya tengah malam). Setalah selesai membaca 1000 kali, lalu bacalah doa tawassul ini : َ ه١ْ ً أ ٌَـ ُ َٖعٛ ََأَرٚ َْ ه١َ جٖ ُٗ أ ٌَـٛ ََاَرٚ َعـأَ ٌُ ه ِ َ اٟ ْ أٔٔٓـ ٟ ْ ٓٔٔٔا
ُٖ ُٙ اَ ٌٍـٖـ
ِٕ ذَ ّٖ ذ ُ َب٠ ٞ ْ ِٔٓـ ذ١َبعَـ٠ ٔد َّـ خ ِ ِٖٓ اٌ شٟ ِِ ذَ ّٖ ذٕ ٖٔج ُ َِٓ ه١ثَِٕجِـ
َٚ ,ْٟ ٓ ٌٔـ َمعَب ءٔ دَب جَزٔـٟ ٔؼ ُٗ ف ِ ٓٔ فَــشَـ فٟ ْ ِٓ سَثٝ ٌَ ًٔ ثِ هَ ا ُ َٖعٛ َأَر ............ َٟ ٘ ِ
- Aḷḷahumma inni as-aluka atawajjahu ilayka wa atawassalu ilayka binabiyyika Muḥammadin nabiyyirrahmati, yâ sayyidi yâ Muḥammad, innî atawassalu bika ilâ Rabbî fasyaffi’hu fiyya liqaḍâ-i hâjatî, wa hiya ………(sebutkan hajatnya).
Jika hajat anda –dirasakan- sulit terjangkau menurut ukuran kemampuan anda, maka shalawat tersebut diatas dibaca sebanyak 15.000 kali, dengan tata cara seperti diatas. Setelah selesai, baca pula do‟a tawassul itu.
2. Ṣalawat Nuriz Zati
ِْ ِٕٓ ذَٔٔب ُِ ذَ ّٖ ذ١ عَــٍَٝ ََثَبسِ نِ ػٚ ُِ َعَ ٍٔٓـٚ ُٝ ُٖ صَـٍٔٓـٙ اٌٍَـٖـ ْٔ عَبئٔ شِ اِ ألَ عِ َّـب ءٟ ْٔ فٞ َِاٌغٔٓـ شِٓ اٌغٖبسٚ ْٟ ْٔسِ اٌـ زٖارٛ إٌـٗـ . َٔاٌصٔٓــ فَب دٚ
- Aḷḷahumma ṣalli wa sallim wa bârik ‘alâ sayyidina muḥammadin nuriz żâti wassirri sari fi sâ’iril asmâi waṣṣifati
Catatan dan cara mengamalkan : Dianjurkan ketika bepergian, agar selamat sampai tujuan, beberapa kali, terserah. Tetapi sedikitnya 11 (sebelas) kali. Terutama ketika ada rasa khawatir ketika berkendara. Untuk mencegah “sawan” (makhluk Allah yang suka mengganggu anak kecil). Ṣalawat ini ditulis diatas secarik kertas, dilipat dan dibungkus dalam kain lalu dikalungkan pada leher anak kecil yang dikhawatirkan terkena “sawan”, atau bisa juga untuk suwuk muntah. Do‟a Fatiḥah jika dimuqaddimahi dengan ṣalawat ini bisa lebih menggigit atau apapun istilah lainnya yang menggambarkan kekuatan dan khasiat ijabah. Al-Fatiḥah sendiri sebagaimana diajarkan dan
dapat diyakini merupakan ayat-ayat Al-qur‟an yang dapat dimaksudkan untuk segala tujuan dan kebutuhan.
3. Ṣalawat Ṣifa‟. ِٓ ذٔ َٔب١ عَــٍَٝ ََ ثَبسِ نِ ػٚ ُِ َعَ ٍٔٓـٚ ُٝ ُٖ صَـ ٍٔٓـٙ اٌٍَـٖـ َِ ُِ فَ شِٓ جٚ
ًِ ٍَ ٔا ٌِ ؼ
ٟٔشَـب ف
ِْ ةٛ ُا ٌِ َّ ذِج
ِْـ ت١ِِْ ا ٌِ ذَج
ُِٕ ذَ ّٖ ذ
. ِْ ةٚ َُ وَبشٔ فٔ) ا ٌَ ىُ شٚ (
- Aḷḷâhumma ṣalli wa sallim wa bârik ‘alâ sayyidinâ muḥammadinil habîbil maḥbûbi syafil ‘ilali wa mufarriji (wa kâsyifi)l kurûb.
Catatan dan cara mengamalkan : Saya telah mencoba berkali-kali untuk meredakan sakit gigi. Sakit gigi yang sakit ditekan dari luar dan shalawat tersebut dibaca 10 kali. Jika setiap malam dibaca 1000 kali, dalam majelis selama 41 (empat puluh satu) hari, maka penyakit „dalam‟ akan dapat dideteksi lewat kambing atau kelinci atau binatang sembelihan lain yang dikalungi tulisan shalawat tersebut. Apa yang harus dilakukan dalam praktek penyembuhan ialah membaca al-Fatihah 100 (seratus) kali dan ṣalawat tersebut 313
(tiga ratus tiga belas) kali. Ketika menanggung sedih atau prihatin atau susah, agar tidak berkepanjangan, ṣalawat tersebut dibaca sebanyak anda mau, insya Allah, semua yang dihadapi dalam kehidupan tidak berkelanjutan dengan stress.
4. Ṣalawat Ibrahimi َْ ذ١ٍٖ َ آ يِ ُِ ذَ ّٖ ذٕ وَ َّب صٍَٝ ََ ػٚ ٕ ُِ ذَ ّٖ ذٍَٝ َ ػٝ ُِٓ ُٖ صَـٍـٙ اٌٍَـٖـ ُٖ ُٙ اٌٍَـٖـ. ْْ ذ١ِْ ذْ َِ ج١ّٔ َْ َُ أٖٔ هَ د١ِ٘ آ يِ أثِ شَاٍَٝ ََ ػٚ َُ ْ١ِ٘ أثِ شَاٍَٝ َػ ٍَٝ َ آ يِ ُِ ذَ ّٖ ذٕ وَ َّب ثَبسَ وِ ذَ ػٍَٝ ََ ػٚ ٕ ُِ ذَ ّٖ ذٍَٝ ََثَبسِ نِ ػٚ ُٖ ُٙ اٌٍَـٖـ. ْْ ذ١ِْ ذْ َِ ج١ّٔ َْ َُ أ ٖٔ هَ د١ِ٘ آ يِ أثِ شَاٍَٝ ََ ػٚ َُ ْ١ِ٘ أثِ شَا ٍَٝ َ آ يِ ُِ ذَ ّٖ ذٕ وَ َّب رَ شَدٓ ِّ ذَ ػٍَٝ ََ ػٚ ٕ ُِ ذَ ّٖ ذٍَٝ ََرَ شَدٓ ُِ ػٚ ُٖ ُٙ اٌٍَـٖـ. ْْ ذ١ِْ ذْ َِ ج١ّٔ َْ َُ أ ٖٔ هَ د١ِ٘ آ يِ أثِ شَاٍَٝ ََ ػٚ َُ ْ١ِ٘ أثِ شَا ٍَٝ َ آ يِ ُِ ذَ ّٖ ذٕ وَ َّب رَ ذَِٕٖٕ ذَ ػٍَٝ ََ ػٚ ٕ ُِ ذَ ّٖ ذٍَٝ ََرَ ذَٕٖ ِٓ ػٚ ُٖ ُٙ اٌٍَـٖـ. ْْ ذ١ِْ ذْ َِ ج١ّٔ َْ َُ أ ٖٔ هَ د١ِ٘ آ يِ أثِ شَاٍَٝ ََ ػٚ َُ ْ١ِ٘ أثِ شَا ٍَٝ َ آ يِ ُِ ذَ ّٖ ذٕ وَ َّب عَـ ٍٖ ِّ ذَ ػٍَٝ ََ ػٚ ٕ ُِ ذَ ّٖ ذٍَٝ ََعَـ ٍٔٓ ُِ ػٚ . ْْ ذ١ِْ ذْ َِ ج١ّٔ َْ َُ أٖٔ هَ د١ِ٘ آ يِ أثِ شَاٍَٝ ََ ػٚ َُ ْ١ِ٘ أثِ شَا
- Aḷḷâhumma ṣalli ‘alâ muḥammadin wa ‘alâ âli muḥammad
kamâ ṣallaita ‘alâ ibrâhîma wa ’alâ âli ibrâhîma innaka ḥamidun majîd. Aḷḷâhumma wa barik ‘alâ muḥammadin wa alâ âli muḥammad kamâ barakta ‘alâ ibrâhîma wa ‘alâ âli ibrâhîma innaka ḥamidun majîd. Aḷḷâhumma wa taraḥḥam ‘alâ muḥammadin wa ‘alâ âli Muḥammad kamâ taraḥḥamta ‘alâ ibrâhîma wa ‘alâ âli ibrâhîma innaka ḥamidun majîd. Aḷḷâhumma wa taḥannan ‘alâ muḥammadin wa ‘ala âli muḥammmad kamâ taḥanannta ‘alâ âli ibrâhîma wa ‘alâ âli ibrâhîma innaka hamidun majîd. Aḷḷâhumma wa sallim ‘alâ muḥammmadin wa ‘alâ âli muḥammad kamâ sallimta ‘alâ ibrâhîma wa ‘alâ âli ibrâhîma innaka ḥamidun majîd.
Catatan dan cara mengamalkan : Dikatakan oleh malaikat Jibril bahwa ṣalawat itu dari Gusti Allah SWT dan beliau mengajarkannya kepada Kanjeng Nabi SAAW sambil menyentuh satupersatu dan menghitung jari-jari beliau. Begitu pula ketika Kanjeng Nabi SAAW mengajarkannya kepada Sayyidina „Ali bin Abi Thalib, beliau membacakannya dengan menyentuh satu-persatu dan menghitung jarijari Sayyidina „Ali. Saya mendapat ṣalawat ini dari guru saya, Syaikh Yasin bin „Isa Al-Fadani Al-Makki secara musalsal, juga dengan menyentuh satu-persatu dan menghitung jari-jari saya. Oleh karena itu pula disebut pula ṣalawat ini disampaikan dengan –bil ‘addi fil yad.
5. Ṣalawat Badawi Sughra. َِب ق٠ َِرٔ شٚ َِاعٔ شِٓ اِ ألَعِ شَاسٚ َِاسٛ َِْٔسِ اِ ألٛ ُٔ ٍَٝ َ ػٝ ٍٓٔ ُ ُٖ صَـٙ اٌٍَـٖـ ٔٗ ٌٔ َآٚ ِخزَـبس ِ ُّ ٌِ ْ الََٔب ُِ ذَ ّٖ ذٕ ِْاٛ َِ َٚ َِغَبس١ٌِ َ ِٔ فِزَب حِ ثَب ةِ اٚ َِبس١ِاِ ألَ غ . ٔٗ ٌٔ فعَـب ِ َِإٚ َٔـبسِ ػَ ذَ دَ ٔٔ ؼَ ُِ ا هلل١خ ِ َص ذَـبثِ ٗٔ ِا أل ِ ََاٚ َِـبسٙ ط ِ َاِ أل - Aḷḷahumma ṣalli ‘alâ nûril anwâr wa sirril asrâr wa tiryâqil aghyâr, wa miftâḥi bâbil yasâr, sayyidina wa maulana muḥammadinil mukhtâr, wa ‘âlihil aṭhâr wa ashḥâbihil akhyâr, ‘adada ni‘amillahi wa ifḍâlih.
Catatan dan cara mengamalkan : Shalawat ini salah satu kesukaan Eyang saya, Almaghfurllah K.H. Cholil bin Harun. Beliau mengharuskan santri-santri menggunakannya sebagai pujian sambil menanti beliau naik ke surau untuk mengimami ṣalat jama‟ah. Jika santri belum mencapai hitungan sebelas beliau belum tampil. Jika dibaca 111 (seratus sebelas) kali selama empat puluh satu hari, tanpa terselingi kegaiatan apapun, maka hajat pembacanya akan dibantu Kanjeng Nabi menggapai ijabah. Jika dibaca sebanyak 1129 (seribu seratus dua puluh Sembilan) kali dalam satu majelis, sedikitnya tiga hari, urusan yang sedang dihadapi akan mendapat kemudahan.
Dianjurkan untuk mewiridkan sehabis shalat wajib 3 (tiga) kali. Terutama sehabis shalat maghrib dan shalat subuh, dengan menggandengkannya bersama ṣalawat badawi Kubro sekali.
6. Ṣalawat Badawi Kubro. ِٕٓ ذَٔٔب ُِ ذَ ّٖ ذ١ عَــٍَٝ ََثَبسِ نِ ػٚ ُِ ٍٓٔ َعَـٚ ٝ ٍٓٔ ُ ُٖ صَـٙ اٌٍَـٖـ ًَ َفع ِ ََأٚ َّٔ خ١َٔٔ ٌُ ِّ ؼَ خٔ ا ٌِ َمجِعَ خٔ اٌ شٖ دِ َّبٚ َّٔ خ١ٔٔ سَإٌٛٗشَ جَ شَ حٔ اِ ألَ صِ ًِ ا ِْ َٔ َِ ؼِ ذٚ َّٔ خ١ٔٔسَ حٔ ا ٌِ جِغِ َّبْٛ َُأَشِ شَ فٔ ا ٌِصٚ َّٔ خ١ْٔٔ مَ خٔ اِ ألِٔٔغَب١ٍٔ َا ٌِ خ َِّ خٔ صَب دٔ ت١َٔ اِ ألٔ صِ طٔ فَبئ ِ ْٛ ٍُ َُ خَ ضَائٔ ِٓ ا ٌِ ؼٚ َّٔ خ١ٔٔاِ ألَعِ شَاسِ اٌ شٖثٓب ِٓ َِ َّٔ خ١ٍٔ ََاٌ شٗرِجَ خٔ ا ٌِ ؼٚ ٔٓ خ١ْٕٔ جَ خٔ اٌغٖـٙ ََا ٌِجٚ َّٔ خ١ٍٔ ِا ٌِ مَ ِجعَ خٔ اِ ألَ ص ُِ ٍٓٔ َعَـٚ ًِٓ ََ صٚ ٔٗ ١ْ ٌَ َِإٚ ُٗ ِِٕٔ ُِ ُٙ ََائٔ ٗٔ فٛ ٌٔ َْ َْ رَ ذِ ذٛ ُّ١ِإِِٔ ذَسَ جَ ذٔ إٌٖج ََاَ صِ ذَـبثِ ٗٔ ػَ ذَ دَ َِب خَ ٍَ ِم ذٚ ٔٗ آ ٌٔـٝ ٍَ َ ػَـٚ ٔٗ ١ْ ٍَ ََ ػٚ
َِثَبسِ نٚ
َ ذ١ْ َٕفـ ِ َٓ أ ِ َِ ث ُ َ َِ رَ ِج ؼْٛ َ٠ ٝ ذَ إِ ٌَـ١ْ َ١دـ ِ ََأٚ َٖأَ َِ ذٚ َل ذ ِ ََسَصٚ . َٓ ْ١ذ ا ٌٔ ٍٖ ٗٔ سَ ةِٓ ا ٌِ ؼَب ٌَ ّٔـ ُ ِّ ََا ٌِ ذٚ ْ شَا١ ّّب وَثٔـ١ْ ٍٔ غ ِ ََعَـ ٍٔٓ ُِ رٚ
- Aḷḷahumma ṣalli wa sallim wa bârik ‘alâ sayyidinâ muḥammadin syajaratil aṣlin nûrâ niyyati wa lum’atil qabḍatir rahmâniyyati, wa afḍoli kholiqotil insâniyyati wa asyrafiṣ ṣuratil jismâniyyati wa ma’dinil asrâril rabbâniyyati wa khazâinil ‘ulumil isṭifâiyyati ṣâhibil qabḍatil aṣliyyati wal
bahjatis saniyyati war rutbatil ’aliyyati man indarajatin nabiyyuna tahta lawâ’ihi fahum minhu wa ilaihi wa ṣalli wa sallim wa barik ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wa aṣhâbihi ‘adada mâ khalaqa wa razaqta wa amatta wa ahyayta ilâ yaumi tab’aṡu man afnaita wa sallim kaṡîrâ wal hamdulillahi rabbil‘âlamîn .
Catatan dan cara mengamalkan : Saya memperoleh ijazah ṣalawat ini dari banyak Kiai, antara lain dari Abah saya, K.H. Bisri Mustofa, dari K.H. Abdul Hamid (Pasuruan), dari K.H. Syahid (Kemadu) dan lain-lain. Kata beliau-beliau itu, ṣalawat ini khasiyyah-nya antara lain, bahwa barang siapa mewiridkannya selepas ṣalat maghrib secara dawam (ajeg), insya Allah dia tidak akan menghadapi cobaan yang menghinakan, seperti turun karier, jabatan dan derajatnya. Jika mempunyai hajat besar, bacalah dalam satu majelis dan dalam keadaan suci dari hadas sebanyak 500 (lima ratus) kali, niscaya hajatnya itu akan kesampaian. Jika dibaca setiap mengakhiri bilangan seratus kali dari bacaan ṣalawat sebelumnya (Badawi Sughra) dalam jangka waktu 41 (empat puluh satu) hari, apa yang dihajatkan, misalnya: kenaikan pangkat, dan lainlain, akan terkabulkan dengan izin Allah SWT. Sebaiknya dibaca sekali setiap selesai ṣalat maghrib dan subuh secara rutin untuk memperoleh berkah hidup.
7. Ṣalawat Ismul A‟ẓam. ْ ِسٛ ُٔ ِٓ ِ ٔ ة ِ ْٛ ظ ُِ ا ٌِ َّ ىِ ُزـ َ ِأل ػ َ ِه ا َ ّٔ ِْ اَعِـأَ ٌُ هَ ثِبعٟ أِّٔـ
ُٖ ُٙ اٌٍَـٖـ
ه َ ِٓـ١ت َٔ ِج ِ ٍِ ْ لَـٟ ٔذ ف ٔ ٍٓٔ خ َ ُّ ٌِ اٌذٓا ئٔ ُِ اٟ ٔذ ا ٌِ َجب ل ٔ ٖ ا ٌِ ُّـ َؤ ثٝ ٍَ ِأل ػ َ ِه ا َ ِٙ ِ جَٚ ذ ٔد َ أل َ ِذ ٔح ا َ ِ دَٛ ذ ِث ٔد ٔ َٛ ٌِ ظ ُِ ا َ ِأل ػ َ ِه ا َ ّٔ ِه ِثبع َ ٌُ َأعِـَأَٚ ِٕ ذَ ّٖ ذ ُ ه َ ٍٔ ع ُ َسَٚ ُِ ذ كِٓ ِثغِـ َ ِثَٚ ٕد ذ َ ى ًِٓ َا ُ ٌٔ ط ِ ٖد ا ٌِ ُّ َم ذ َذ َؼ َ ٌِ اَٚ ُِٓ ََ دِ ذَ حٔ ا ٌِ ىٚ ِٓ ِٔ ٟ ٌٔ ؼب َ ا ٌِ ُّ َز ُِ ٌَ َٚ ِ ٍٔـ ذ٠َ ُِ ٌَ ذ ُ َّ ٖهلل اٌص ُ ذ َا ْد َ ا هللُ َاَٛ ٘ ُ ًِ ـ ُ ْ ُِ ل١د ٔ ٖا هللٔ اٌ شٖ دِ ّٰ ِٓ اٌ ش ِٕٓ ذٔ َٔب ُِ ذَ ّٖ ذ١ عَــٍَََٝ ػٟ ص ٍٔٓـ َ ذ َا ِْ ُر ْد َ ًَا اٛ و ُف ُ ‘ٗى ِٓ ٌٖـ ُ ٠َ ُِ ٌَ َٚ ِْ ٌَـ ذٛ ٠ُ ذ ُ ِٓال حّ ُر َثـج َ َ ص, ْٕ دٛ ج ُ ْٛ ِ َ ًِٓ ى ُ ٌٔ ُِ ظ َ ِأل ػ َ ِت ا ِ اٌغٖ َجَٚ د ٔ ْٛ ج ُ ُٛ ٌِ ب حٔ ا١َ د َ ِٓع ش ٔ ـبَٙ ْ ِثٟ ِٕٔٓ ُّـٙ ُر َفَٚ َْ ـب ا ٌِ ُم شِآَٙ ْ ِثٟ ظ ٕٔـ ُ ٓٔذ ف َ ُرَٚ َْ ْ َّـب٠ أل ٔ ِ اٟ ـب لَـ ٍِ ِجَٙ ِث ٝ ٌَ ظ ِش ِإ َ ٌْٖٕ َس اٛ ُٔ َٚ ُِ ْ١ؼ ٔ ٌْٖٕ َس اٛ ُٔ َٚ ٔجٕٖب د َ ٌِ ْ َس اٛ ُٔ ـبَٙ ْ ِثٟ ٌٔ خ ُ َر فِ َزَٚ ٔب د٠ٰ أل َ ِا ٔٗ ٍٖ ٌٔ ذ ِّ ذُ ا َ ٌِ َاٚ ُِ ٍٓٔ َعَـٚ ٔٗ َِاَ صِ ذَـب ثٚ ٔٗ آ ٌٔـٍََٝ ػَـٚ ُِ ْ٠ ى ِش َ ٌِ ـ هَ اِٙ ِ جَٚ . َٓ ْ١سَ ةِٓ ا ٌِ ؼَب ٌَ ّٔـ
- Aḷḷahumma inni as-aluka bismikal a’ẓamil maktubi min nȗri wajhikal a’lal mu’abbadil bâqid dâ-imil mukhallad fî qalbi nabiyyika wa rasȗlika muḥammadin wa as-aluka wa bismikal a’ẓamil bi waḥdatil aḥadil muta’âli min waḥdatil kammi wal ‘adadil muqaddasi likulli aḥad, wa bi haqqi Bismillâhir rahmânir rahîm, Qul huwaḷḷâhu aḥad, Aḷḷâhuḥ ṣamad, Lam yalid wa lam yȗlad, wa lam yakul lahȗ kufuwan aḥad, ‘an tuṣalliya ‘alâ sayyidinâ muḥammadin sirri ḥayâtil wujȗdi was
sababil a’ẓami likulli maujȗdi, ṣalatan tuṡabbitu bihâ qalbil ȋmâna wa tuḥaffaḍunȋ bihȋl qur’âna wa tufahhimunȋ bihal âyât wa taftaḥu lȋ bihâ nȗral jannati wa nȗran na’ȋmi wa nȗran naẓari ila wajhikal karȋm wa ‘ala âlihi wa ṣaṣbihi wa sallim wal ḥamdu liḷḷâhi rabbil ‘âlamȋn.
Catatan dan cara pengamalan : Jika dibaca dalam satu majelis, sebanyak 100 (seratus) kali dan hajat anda sebutkan setelah “wa nȗran naẓari ila wajhikal karȋm”, misalya ditambah “wa tuballighunȋ bihâ ziyâratal ḥaramaiyn, makkata wal madȋnah” bagi yang hajat naik haji, niscaya pembacanya
tidak akan kecewa. Isi dari ṣalawat Ismul A‟ẓam tersebut adalah permohonan terhadap hal-hal pokok yang tidak dapat diupayakan secara pribadi oleh kita, dan hanya dengan mencapai pertolongan Allah SWT saja semua itu dapat tercapai. Misalya keadaan ḥusnul khatimah „tetap beriman‟ sampai mati, menjaga dan menghafal Al-quran, memahami ayat-ayat Allah, terbukanya pintu sorga dan pengalaman „memandang‟ Zat Agung Allah SWT. Semuanya tidak bisa kita lakukan tanpa pertolongan Allah SWT dan wasilah kepada Kanjeng Nabi SAAW. Setidak-tidaknya dibaca 1 (satu) kali setiap harinya, sesudah ṣalat „Asar atau menjelang Maghrib. Yaitu momentum waktu yang amat dianjurkan karena saat-saat tersebut adalah saatnya Malaikat melapor “keatas”.
8. Ṣalawat Fâtiḥ. خ ِ ِٔٓ ذٔ َٔب ُِ ذَ ّٖ ذٕ ِْاٌ فَبر١ عَــٍَٝ ََ ثَبسِ نِ ػٚ ُِ ٍَٓٔعَـٚ ٝ ٍٓٔ ُ ُٖ صَـٙ اٌٍَـٖـ ْٞ ٔـب دَٙ ٌِ اَٚ ِٓذ ك َ ٌِ ذ كِٓ ِثب َ ٌِ إٌٖب صٔ ِش اَٚ ك َ خبرٔ ُِ ٌٔ َّـب عَ َج َ ٌِ اَٚ ك َ ٍٔ ٌِٔ َّـب أُ غ ٔٗ َِاَ صِ ذَـب ثٚ ٔٗ آ ٌٔـٍََٝ ػَـٚ ٔٗ ١ْ ٍَ ََ ػٚ ا هللٝ ٍَْٖ َُ ص١ه ا ٌِ ُّغِ َز ٔم َ ٔص َشا ط ٔ ٟ ٌَ ِإ . ُِ ْ١ظ ٔ ؼ َ ٌِ ذاسِ ٖٔ ا َ ِِ م ٔ َٚ ٖٔ ل ذِ ِس َ ٖد ك َ
- Aḷḷahumma ṣalli wa sallim wa bârik ‘alâ sayyidinâ muḥammadinil fâtiḥi lima ughliqa wal khâtimi limâ sabaqa, wan nâṣiril ḥaqqi bil ḥaqqi wal hâdî ilâ ṣirâtikal mustâqîm, ṣallaḷḷâhu ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wa aṣḥâbihî ḥaqqa qadrihî wa miqdârihîl ‘aẓîm.
Catatan dan cara pengamalan : Baik sekali diwiridkan oleh para pencari ilmu, rizki, pekerjaan dan lain-lain. Dibaca 100, 313 atau 1000 kali dengan memilih waktu tengah malam jum‟at. Dilakukan setiap malam jum‟at, empat sampai sepuluh kali. Jumlah tersebut tergantung kepada besar-kecilnya hajat. Doa permohonan sudah termaktub dalam ṣalawat. Fungsionaris atau aktifis institusi atau jama‟ah dianjurkan mewiridkan ṣalawat ini.
9. Ṣalawat Masyîsyiyah.
أل ِٔ َٛاسِ ذ اِ َ ألعِ َشاسِ َٚا ِٔ َف ٍَ َم ٔ ذ اِ َ ش مٖ ٔ ِِٕ ُٗ ا ِٔ َ ِ ِٓ ٔ اٌٍَـٖـ ُٖ ُٙصَـ ٍٔٓ ٝػَ ٍََ ٝ ال ٔئـ كَ َُٗ ٌَ ٚ خ َ ج َض ا ٌِ َ فَأ ػِ َ َ َ د َ َ ۤا َ ػ ٍُ ُ ْٛ ك ََ ٚر َٕ ضٖ ٌَ ذِ ُ ذ َمب ئٔ َ ذ ا ٌِ َ ف ٗٔ ْ١اسِ َر َم ٔ َٔ ٚ ف ِش َ٠ب ضُ ك َ دْ ك َ ٚالَ الَ ٔ ِٕٓب عَب ثِ ْ ف ٍَ ُِ ُ ٠ذِ ِس وِ ُٗ ٔ َ َ ذ ا ٌِ َف ُُ ْٛ ٙ عب ءَ ٌَ ٔ َر َ ط ا ٌِ َٛاسِ ٖٔ د ِث َفِ ْ١ ج َج ُش ٔ ْٚ د َ١ب ضُ ا ٌِ َ ِ َ ٔٔ ْٛم ْخ َٔ ٚ ج َّب ٌٔ ٔٗ ُ د ِثـ َض ْ٘ ِش َ ىـ ُ ْٛ ا ٌِ َّ ٍَ ُ و َّب ت َ ٘ َ ز َ ط ُخ ٌَ َ ال ا ٌِ َٛاعٔ َ غ ِإ رِ ٌَ َ ْٛ ِ ُٕ ْ ْٛ ٘ َِ ٛث ٔٗ َ شـ َ ْٟء ِإ الَّ َُ ٚ ال َ ذ فٔٓ َم ْخ ََ ٚ ِ َز َ ُ ٘ ََ ٛا ْ٘ ٍُ ُٗ اٌٍَـٖـ ُٖ ُٙ و َّب ُ ه ٔا ٌَْ١ـ ٗٔ َ ِِٕ َ ه ٔ ك ِث َ ال حّ َر ٍُٔ ْ١ ص َ غ َ ع ُ ْٛ ً ا ٌِ َّ ُ ْٛ لَ ْ١ ٔ ٓ ه َثَ ْ١ ه اِ ألَ ػِ ظَ ُُ ا ٌِ َمب ئٔ ُُ ٌَ َ جب َث َ د َ ه َٔ ٚ ػ ٍََ ْ١ غ ا ٌِ ذٖا يُ َ جب ِٔ ُ ن ا ٌِ َ ع شٗ َ ِإ ٔٓ ُٗ ٔ غج ٗٔ َ ٚػ شِٓ فِـٕٔ ِ ْٟإ َّ٠ب ُٖ ذ َ د مٔٓ مِٕٔـ ِ ْٟث َ ذ مِ ٕٔـ ْٟثِٕٔغٔجِـ ٗٔ َ َٚ ه َأ ٌ ٍٖـ َُ ُٓ ٙأ ٌِ ٔ ذ َ ْ٠ ََ ٠ ً د ا ٌِ َفعِ ِ ِ َٛاسِ ٔ ع ِث َٙب ِٔ ِٓ َ ً ََ ٚأ وِ َش ُ ج ِ ْٙ د ا ٌِ َ ِ َٛاسِ ٔ ف خّ َأعِ ٍٔ ُُ ِث َٙب ِٔ ِٓ َ ِ ؼِ ِش َ َ ه ِ ذِ ُف ْٛفّب ثِ ُٕصِ َش ٔر َ د ِّ الً َ ه َ ع َش ٔر َ ػ ٍَ ٝعَ ِجِ ٗٔ ٍٔ ْ١إ ٌَـ ٝدَ َ َٚا دِ ّٔ ٍِ ٕٔـ َ ْٟ ذ ٔ َّ٠خ دٔ أل َ ذبسِ اِ َ ف ِ ْٟث َ غ ُٗ َٚصُ جٖ ِث ٔ ْٟ َِ فَأ دِ َ ً َ ػ ٍَ ٝا ٌِ َجب طٔ ِ ز فِ ِث َ ْٟ َٚا لِ ٔ ذ حٔ ٓ َث ذِ ِش ا ٌِ َ ٛدِ َ ػِ ْ١ ف َ ْٟ ذ ََ ٚأ غِ ِش لِـ ٕٔ ٔ ْٟ دٔ ْ١ ي اٌزٓ ٔ ْٛ دب ِ ِ ِٓ َأ َ ْٚ شـ ٍِ ٕٔ ٔ ْٟ َٚا ِٔ ُ ً اٌ ٍٖـ ُُٖ ٙ ؼ ِ ذ ِإ الَّ ِث َٙب َٚا جِ َ جَ ال َأ ِ د ظٖ ََ ٚ ال ُأ ٔ غ ََ ٚ ال َأعِ َّ َ دزٖـ ٝالَ َا َس َ َٚ ٜ َ غ جب ِٔ َ َ عـٓ ش دَ ٔمَ ْ١م ٔز ٔٗ د ُٗ ٔ د َ َٚ ْٟس َ ْٚ د َ١ب حَ ُس ٔ ْٚ َ ظ َُ أل ػِ َ جب ةَ اِ َ ذ َ ا ٌِ ٔ ٓ اعِ َّ غِ ي َ٠ب آ خٔ ُش َ٠ب ظَب ِ٘ ُش َ٠ب ثَب طِ ُ ي َ٠ب أَ ُ َّٚ أل ِ َّٚ ذ كِٓ اِ َ ك ا ٌِ َ ػ َٛا ِٔ ٍٔ ِ ْٟث َز ذِ ٔمِ ْ١ َ ه ََ ٚأ ِٓ٠ذِ ٔٔ ْٟ ه ٌَ َ ص شِ ٔٔ ِ ْٟث َ و ِش َّ٠ب َٚا ِٔ ُ ن َص َ ذ َ ػجِ ٔ ذا ءَ َ ذ ِث ٔٗ ٔٔ َ ذا ئٔ ِ ْٟث َّب عَ ّٔ ؼِ َ ٔٔ َ هلل هلل َا ُ ن َا ُ غِ ْ١ش َ ٓ َ خ ًِ َثَ َٚ ْٟ ٕٔ ْ١ثـِ ْ١ ه َُ ٚ ه َٚا جِ َّ غِ َثَ َٚ ٟ ِْٕٔ١ثْ١ـٕٔ َ ه ٌَ َ ِث َ
ٟ ٔؼب دٔ َس ثٖ َٕب آرٔ َٕب ف َ َِ ٝ ٌَ ن ِإ َ ٗه اِ ٌ مُ شِ آ َْ ٌَ َشا د َ ْ١ٍَ ػ َ ض َ ف َش َ ْٞ ز ٔ ٌٖ هلل ِإ ْٖ ا ُ َا ِٓ ِٔ زا ةَ إٌٖبسِ َس ثٖ َٕب آرٔ َٕب َ َل َٕب ػ ٔ َٚ غـَٕ َخ َ د َ خ َش ٔح ٔ أل َ ِ اٟ ف ٔ َٚ غـَٕ َخ َ َب د١َ ِٔ ٗاٌ ذ ف َش جّب َ ْٞ ِٔ ِٓ َأ ِِـ ِشٟ ٌٔ ًِ ؼ َ ِذا ٔا ج َش َ َِٓ ئِ ٌَ َٕب ِٔ ِٓ َأ ِِ ِش َٔب س١٘ َ َٚ ّه َس دِ َّ خ َ ِٔ ذ ُ ٌَ َـبٙ ُّ٠َـٰٰۤـب٠ ِِّٟ إٌٖـجٍََْٝ ػ َ ْٛ ٍٗ َُص٠ ‘ََٗ ٍَِـٰٰٰۤۤـئٔـ ىَــزٚ َِ خِ َش جّب أ ْٖ ا هلل َ َٚ ا دُ ا هللَٛ ٍَ ص َ ْـ ّّب١ٍٔ ِْا رَغٛ ُّ ٍََِّعٚ ٔٗ ْ١ٍَ َْا ػٛ ْٗا صٍَـٛ َُِٕ ٰ ا
َٓ ْ٠ ٔا ٌٖـ ز
ِٕٓ ذٔ َٔب ُِ ذَ ّٖ ذ١ عَــٍََٝوبرُـ ُٗ ػ َ َث َشَٚ ُٗ َس دِ َّ ُزـَٚ ُٗ َّ ُزـ١ذ ٔ َرَٚ ُٗ ِ ُ ال َ ع َ َٚ د َذ َػ َ ٔٗ َِاَ صِ ذَـب ثٚ ٔٗ آ ٌٔـٍَٝ َ ػَـٚ ِٟٓ ِٓٔ أل ُ ِِٓ اٟ ه إٌٖـ ِج َ ٌٔ ْٛ ع ُ َسَٚ ن َ ذ ٔ ِػج َ ه َ ِٓذب َْ َس ث َ ِعج ُ ٔوب د َ و ٍٔ َّب دٔ ا هللٔ اٌزٖ ّٖب دٔ ا ٌِ ُّ َج َش َ د َذ َػ َ َٚ رِ ِشَٛ ٌِ اَٚ غ ِ اٌشٖ ٔف ٔٗ ٍٖ ٌٔ َا ٌِ ذَ ِّ ذُ اٚ ٓ َ ْ١ٍٔ ع َ ِ ا ٌِ ُّ شٝ ٍَ ػ َ َ ْ َعـ ال َ َٚ ْ َ ْٛ ص ُفـ ٔ َ٠ ػ ّٖـب َ ؼ ضٖ ٔح ٔ ٌِ َس ةِٓ ا . َٓ ْ١سَ ةِٓ ا ٌِ ؼَب ٌَ ّٔـ
- Aḷḷahumma ṣalli ‘alâ man minhun syaqqati asrâr wa fihir taqatil ḥaqâ’iq. Wa tanazzalat ‘ulûmu Âdama fa a’jazal khalâ’iq, wa lahû tadâ’alatil fuhûmu fa lam yudrik-hu minnâ sabiqun wa lâ lâḥiqun fariyâḍul malakûti bizahri jamâlihi mûniqatun wa ḥiyâḍul jabarûti bifaydi anwârihi mutadaffaqatun wa lâ syay’a illâ wahuwa bihi manûṭ, iż lawlâl wâsiṭatu lażahaba kamâ qîlal mausuṭ Ṣalâtan talîqu bika minka ilayhi kamâ huwa ahluh. Aḷḷahumma innahû sirrukal jâmi’ud dâlu ‘alayka, wa hijâbukal a’ẓamul qâimu laka bayna yadaika, Aḷḷahumma alḥiqni bi nasabihî, wa ḥaqqiqnî bi ḥasabihî wa ‘arrifni iyâhu ma’rafatan aslamu bihâ min mawâridil jahli, wa akra’u bihâ min mawâridil faḍli, wahmilnî alâ sabîlihî ilâ haḍaratik, ḥamlan mahfûfan binuṣratik waqżif bî ‘alal bâṭili fa admaghah, wa zujja bî fî
bihâril aḥadiyah, wansyulnî min awḥâlit tauḥid wa aghriqnî fî ‘ayni baḥril waḥdah, ḥatta lâ asma’a wa lâ uḥissa wa lâ ajida illâ bihâ waj’alil ḥijâbal a’ẓama ḥayâta rûḥi, wa rawḥahu sirra ḥaqîqatî, wa ḥaqîqatahu jâmi’a ‘awâlimi, bi taḥqîqil ḥaqqil awwali, yâ Awwalu yâ Akhiru yâ Żâhiru yâ Bâṭinu, isma’ nidâ’î bimâ sami’ta bihî ‘abdika Zakariyyâ. Wan ṣurnî bika laka wa ayyidnî bika laka wajma’ baynî wa baynak, wa ḥul baynî wa bayna ghayrik, Aḷḷâhu, Aḷḷâhu, Allḷḷâhu. Innal lażî faraḍa ‘alaykal Qur’âna larâdduka ilâ ma’âd, Rabbanâ âtinâ fiddunyâ ḥasanah, wafil ‘âkhirati ḥasanah, wa qinâ ‘ażâban nâr. Rabbanâ âtinâ min ladunka rahmatan wa hayyi’lanâ min amrinâ rasyadâ, ij’al lî min amri farajan wa makhrajâ, Innaḷḷâha wa malâikatahû yuṣallûna ‘alan Nabiyi, yâ ayyuhal lażîna âmanû ṣallû ‘alayhi wa sallimû taslîm. Ṣalawâtuḷḷâhi wa salâmuhu wa taḥiyyatuhu wa raḥmatuhu wa barâkatuhu ‘alâ sayyidinâ Muhammadin ‘abdika wa rasûlikan nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa ṣaḥbihi ‘adadâ syaf’i wal watri wa ‘adadâ kalimâtiḷḷâhit tammâtil mubârakati ṣubḥana rabbil ‘izzati ‘ammâ yaṣifûn, wa salâmun ‘alâl mursalîna wal ḥamduliḷḷâhi rabbil ‘âlamîn.
Catatan dan cara pengamalan : Sebelum membaca ṣalawat yang panjang ini, terlebih dahulu hadiah Fatiḥah kepada : Kanjeng Nabi Muḥammad SAAW, keluarga dan para sahabat beliau serta para awliya illah. Khususnya kepada beliau : Asy Syaikh Syamsuddin „Abdis Salam Al-Masyisyi, setelah itu baca ṣalawat ini 11 (sebelas) kali, dalam satu majelis atau lebih juga baik. Sesudah “ij’al lî min amri farajan wa makhrajâ “ sebutkan hajat Anda dengan tadarru‟,
dengan bahasa menyesuaikan atau dengan bahasa ibu Anda. Bacalah setiap malam tiga kali mulai sekarang niscaya keberkahan senantiasa melekat pada Anda. Semoga.
٭
*٭
Catatan : _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
قال رسول اهلل
ًبَلِّغىا َعـنِّـي َولَـى أَ يـَـة “ Saya akan tularkan teks-teks yang saya dapatkan dari guru-guru saya. Saya akan terjemahkan sebisa saya dengan membubuhkan sepercik khassiyah yang saya dan sebagian saudara-saudara saya alami, dan tentu saja dengan menyertaka kaifiyah „amalnya”
-Setetes kecil dari telaga ṣalawat yang ada-