SEPAM 1000+ SEPAM( System Electronic Protection Automatic Measurement) Merupakan jajaran relay proteksi yang didesain untuk mengamankan operasional dari suatu mesin dan jaringan distribusi tenaga listrik pada instalasi industri. SEPAM 1000+ adalah sebuah unit peralatan untuk pengukuran dan pengaman besaran listrik yang didesain untuk pengaman dan beroprasi pada frekuensi 50 Hz/60 Hz dan bisa juga digunakan untuk jaringan distribusi.
Gambar 2.2 SEPAM Sumber: schneider electric Fitur SEPAM 1000+ Sebagai sebuah sistem proteksi dengan fungsionalitas dan fleksibilitas yang luas, SEPAM memiliki banyak fitur proteksi yang dimuat dalam satu paket relay, Fitur-fitur proteksi pada SEPAM akan berbeda untuk jenis dan kelas SEPAM yang berbeda. Fitur Proteksi
Fitur proteksi adalah fungsi utama dari SEPAM. Sebagai sebuah relay proteksi terintregasi, SEPAM memiliki kemampuan dasar relay proteksi dan t entu saja dengan beberapa kelebihan. Yaitu seperti 1. Proteksi terhadap Phase Overcurrent 2. Proteksi terhadap Voltage-Restrained Phase Overcurrent 3. Proteksi terhadap Earth Fault 4. Proteksi terhadap Breaker Failure 5. Proteksi terhadap Negative Sequence / Unbalance 6. Proteksi terhadap Directional Phase Overcurrent 7. Proteksi terhadap Directional Earth Fault 8. Proteksi terhadap Directional Active Overpower 9. Proteksi terhadap Directional Reactive Overpower 10. Proteksi terhadap Thermal Overload 11. Proteksi terhadap Phase Undercurrent 12. Proteksi terhadap Excessive Starting Time, Locked Rotor 13. Proteksi terhadap Starts Per Hour 14. Proteksi terhadap Positive Squence Undervoltage 15. Proteksi terhadap Undervoltage 16. Proteksi terhadap Remanent Undervoltage 17. Proteksi terhadap Overvoltage 18. Proteksi terhadap Neutral Voltage Displaccement 19. Proteksi terhadap Negative Squence Overvoltage 20. Proteksi terhadap Overfrequency 21. Proteksi terhadap Underfrequency 22. Proteksi terhadap Recloser 23. Temperature Monitoring Fitur Komunikasi Sebagai relay proteksi dengan keunggulan teknologi, SEPAM mampu berkomunikasi dengan perangkat lain menggunakan sebuah protokol yang disebut sebagai MODBUS. Melalui protokol komunikasi ini, dua buah relay SEPAM dapat melakukan koordinasi dan pertukaran data. Fitur Diagnosis
Fitur diagnosis ini memungkinkan SEPAM mengetahui kondisi pada saat terjadinya gangguan. SEPAM mampu membedakan dan menangkap beberapa parameter pada saat gangguan terjadi. Hal ini sangat memudahkan pengguna dalam menganalisa data gangguan untuk kemudian mencari solusi yang tepat untuk mengatasi gangguan dan mencegahnya terulang kembali. Fitur kontrol dan monitoring SEPAM mampu memonitor loop sirkuit yang terhubung terhadapnya Jika terjadi gangguan
pada
loop
tersebut,
maka
SEPAM
akan
memunculkan
alarm
yang
mengonfirmasikan kepada pengguna untuk segera memperbaiki kerusakan pada loop tersebut. Klasifikasi SEPAM 1000+ Relay proteksi SEPAM yang digunakan di Bandara Soekarno-Hatta adalah tipe SEPAM 1000+ yang memiliki beberapa jenis dan kelas. Setiap kelas memiliki fungsi dan fitur yang berbeda. SEPAM 1000+ memiliki 6 jenis yang berbeda dan tiap jenis memiliki 4 kelas. Berikut klasifikasi SEPAM berdasarkan jenis dan kelasnya:
SEPAM 1000+ jenis S. Digunakan untuk proteksi Switchgear
SEPAM 1000+ jenis B. Digunakan untuk proteksi Busbar
SEPAM 1000+ jenis T. Digunakan untuk proteksi Transformator
SEPAM 1000+ jenis M. Digunakan untuk proteksi Motor listrik
SEPAM 1000+ jenis C. Digunakan untuk proteksi kapasitor bank
SEPAM 1000+ jenis G. Digunakan untuk proteksi Generator
Setiap jenis SEPAM 1000+ memiliki 4 kelas yang berbeda. Yaitu kelas 20, 40, dan 80. Setiap kelas memiliki fasilitas yang berbeda dalam beberapa hal seperti. Dalam hal kelengkapan proteksi, tampilan layar LCD, kemampuan berkomunikasi, diagnosis, dan fitur harga. Semakin besar jenis kelas SEPAM 1000+ semakin lengkap pula fitur proteksi yang dimiliki, semakin mudah untuk dihubungkan dengan perangkat lain dan semakin mahal harga per unitnya.
Gambar 2.6 Macam-macam SEPAM 1000+ Sumber: Schneider Electric, Electrical Network Protection SEPAM series 40, Oktober 2009 Dapat dilihat dari tabel karakteristik masing-masing kelas SEPAM diatas, terdapat perbedaan. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa semakin tinggi kelas SEPAM semakin banyak fiturnya dan semakin fleksibel konektifitasnya. Dari tabel karakteristik tersebut, terlihat bahwa untuk SEPAM seri 20 dan 40 memiliki jumlah logic input dan relay input yang sama. Sedangkan untuk SEPAM seri 80 memiliki logic dan relay input
lebih banyak dari kedua seri sebelumnya. Demikian juga fitur koneksi dimana SEPAM seri 80 memiliki 2 port untuk komunikasi sedangkan yang lain hanya memiliki satu buah. Dan relay SEPAM yang dipakai untuk proteksi penyulang NP24 di Bandara Soekarno Hatta adalah SEPAM 1000+ Seri S40, yaitu sepam yang digunakan untuk mengamankan jaringan. SEPAM jenis inilah yang menjadi topik pembahasan dalam laporan ini.
SEPAM 1000+ tipe S40 SEPAM tipe 40 dirancang untuk pengoprasian jaringan distribusi listrik dari instalasi industri dan gardu utilitas untuk semua tingkat tegangan. SEPAM tipe 40 ini masih sederhana, meskipun tidak secanggih seri diatasnya yaitu tipe 80, tetapi seri 40 masih berkinerja tinggi. SEPAM seri 40 mempunyai fitur komunikasi, yaitu dengan menggunakan MODBUS, sehingga memungkinkan kita untuk memakai 2 buah SEPAM sekaligus yang sistem kerjanya saling berintregasi, dan dapat dikontrol melalui port komunikasi MODBUS.
Gambar 2.8 Komunikasi Dengan Menggunakan MODBUS
Dalam penyetelan SEPAM, dapat melalui 2 cara yaitu melalui: 1. Basic UMI ( User Machine Interface) Digunakan untuk instalasi yang tidak memerlukan operasi lokal (dijalankan melalui pemantauan dan sistem kontrol). Dalam hal ini menggunakan UMI Software yaitu SFT2841. Perangkat lunak ini memberikan akses ke semua fungsi SEPAM. 2. Lokal Penyetelan ini dilakukan langsung melalui device SEPAM. Pada SEPAM terdapat 9 buah keypad dan layar grafis LCD, untuk menampilkan nilai-nilai pengukuran, alarm dan pesan operasi.