SAT 100 Standar Atestasi -
Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
-
Stan tandar atesta stasi membagi tig tiga tip tipe perika rikattan atest testa asi: si: pemeriks riksa aan (exa (exami mina nati tion on), ), revi review ew,, dan dan pros prosed edur ur yang yang dise disepa paka kati ti (agr (agree eedd-up upon on procedures).
-
Risiko atestasi adalah risiko bahwa praktisi secara tidak diketahuinya gagal untuk melakukan modifikasi semestinya terhadap laporannya atas asersi yang secara material berisi salah saji.
-
Kertas kerja adalah catatan yang disimpan oleh praktisi tentang pekerjaan yang yang dilaksa dilaksanak nakan an,, informa informasi si yang yang diperol diperoleh, eh, dan simpul simpulan an pentin penting g yang yang dibuat dalam perikatan.
-
Standar Standar atestasi atestasi : standar standar umum, umum, standar standar pekerja pekerjaan an lapang lapangan, an, standar standar pelaporan
SAT 200 Proyeksi dan Perkiraan Keuangan Seksi ini menetapkan standar dan memberikan panduan bagi akuntan mengenai pelaksanaan dan Pelapor Pelaporan an untuk untuk perikat perikatan an pemeri pemeriksa ksaan, an, kompil kompilasi, asi, atau penerap penerapan an prosed prosedur ur yang disepakati terhadap laporan keuangan prospektif.
-
Praki Prakiraa raan n keuan keuanga gan n adala adalah h lapor laporan an keuan keuanga gan n prosp prospek ektif tif yang menyaji menyajikan kan,, sepanjang pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas yang diharapkan dari suatu entitas.
-
Proye Proyeksi ksi keuang keuangan an adal adalah ah lapo laporan ran keuan keuanga gan n prosp prospek ektif tif yang menyaji menyajikan kan,, sepanjang pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab, atas dasar dasar satu atau lebih asumsi asumsi hipote hipotetis, tis, posisi posisi keuang keuangan, an, hasil hasil usaha, usaha, dan perubahan posisi keuangan yang diharapkan dari suatu entitas.
-
Tujuan Tujuan inform informasi asi keuan keuangan gan proform proforma a adalah adalah untuk untuk memperlih memperlihatka atkan n dampak dampak signifikan transaksi (atau peristiwa) yang diselesaikan atau diusulkan terjadi pada tanggal sebelumnya terhadap laporan keuangan historis.
SAT 300 Pelaporan Informasi Keuangan Seksi Seksi ini memberi memberikan kan pandua panduan n bagi bagi akunta akuntan n yang yang mengad mengadaka akan n perikata perikatan n untuk untuk memeriksa atau me-review dan melaporkan informasi keuangan k euangan proforma.
-
Tujuan penyajian informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak signifikan transaksi (atau peristiwa) yang diselesaikan atau diusulkan terjadi pada tanggal sebelumnya terhadap laporan keuangan historis. Informasi keuangan proforma umumnya digunakan untuk memperlihatkan dampak transaksi-transaksi seperti berikut ini: 1. Penggabungan usaha. 2. Perubahan permodalan. 3. Penghentian bagian bisnis yang signifikan. 4. Perubahan dalam bentuk organisasi atau status sebagai entitas yang memiliki otonomi. 5. Penjualan yang diusulkan atas sekuritas dan penggunaan hasilnya.
-
Tujuan prosedur pemeriksaan akuntan yang diterapkan terhadap informasi keuangan proforma adalah untuk memberikan keyakinan memadai apakah: a. Asumsi manajemen memberikan dasar yang masuk akal untuk menyajikan dampak langsung signifikan yang disebabkan oleh transaksi (atau peristiwa) yang bersangkutan. b. Penyesuaian proforma mencerminkan dampak semestinya asumsi tersebut. c. Kolom tersebut
proforma mencerminkan
penerapan semestinya
penyesuaian
SAT 400 Pelaporan Pengendalian Intern suatu Entitas Keuangan atas Pelaporan Keuangan Seksi ini memberikan panduan bagi praktisi yang mengadakan perikatan untuk memeriksa dan melaporkan asersil tertulis manajemen tentang efektivitas pengendalian in-tern suatu entitas atas pelaporan keuangan2 pada saat tertentu. -
Pengendalian intern suatu entitas atas pelaporan keuangan mencakup kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi yang terkandung dalam laporan keuangan tahunan atau laporan keuangan interim, atau dalam kedua laporan tersebut.
-
Komponen yang membentuk pengendalian intern suatu entitas adalah suatu fungsi definisi pengendalian intern yang dipilih oleh manajemen.
-
Manajemen dapat menyajikan asersi tertulis tentang efektivitas pengendalian in-tern suatu entitas dalam bentuk:
a. Suatu laporan terpisah yang akan melampiri laporan praktisi. b. Suatu surat representasi yang ditujukan kepada praktisi (namun, dalam hal ini, praktisi harus membatasi penggunaan laporannya hanya untuk manajemen dan pihak lain dalam entitas dan, jika berlaku, badan pengatur yang ditentukan).
SAT 600 Perikatan Prosedur yang disepakati Seksi ini menetapkan standar atestasi dan memberikan panduan bagi praktisi tentang pelaksanaan dan pelaporan dalam semua perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati -
Praktisi juga harus mengacu ke standar atestasi berikut ini untuk memperoleh panduan tambahan untuk tipe tertentu perikatan prosedur yang disepakati: a. SAT Seksi 200 [PSAT No. 04] Proyeksi dan Prakiraan Keuangan b. SAT Seksi 500 [PSAT No. 06] Atestasi Kepatuhan
SAT 700 Analisis dan Pembahasan Oleh Manajemen Seksi ini menetapkan standar atestasi dan memberikan panduan bagi praktisi tentang pelaksanaan suatu perikatan atestasi1 yang berkaitan dengan Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen (APM) yang dibuat sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) yang disajikan dalam laporan tahunan kepada pemegang saham dan dalam dokumen lain2. - Untuk keperluan Seksi ini, suatu entitas publik adalah entitas (a) yang efeknya diperdagangkan di pasar publik, baik di pasar modal (dalam atau luar negeri) atau di-over-the-counter market, termasuk efek yang ditawarkan hanya di pasar lokal atau regional, (b) yang mendaftarkan ke lembaga pengatur dalam persiapan untuk go public, atau (c) suatu anak perusahaan, korporasi, joint venture atau entitas lain yang dikendalikan oleh entitas yang termasuk dalam kategori (a) atau (b).