RONA LINGKUNGAN
Rona lingkungan diasebut pula sebagai Environmental Setting atau Environmental Baseline yang merupakan keadaan lingkungan sebelum proyek dibangun. Untuk Studi Evaluasi Lingkungan (SEL), Rona Lingkungan dapat disebut sebagai keadaan lingkungan sewaktu dilakukan penelitian. Mengingat bahwa dalam keadaan ini proyek sudah berjalan maka istilah Environmental Baseline kurang cocok untuk digunakan dalam SEL.
Penyusunan deskripsi dari rona lingkungan merupakan bagian dasar yang sangat penting dalam proses AMDAL seperti juga halnya dengan penyusunan deskripsi proyek. Dalm proses pendugaan dampak lingkungan, dasar dari pendugaan adalah informasi yang terdapat di dalam deskripsi proyek dan rona lingkungan. Deskripsi proyek dan rona lingkngan yang tidak lengkap atau datanya tidak benar atau kurang tepat akan menghasilkan pendugaan dampak yang tidak lengkap atau tidak benar pula. Itulah sebabnya penyusunan rencana penelitian untuk mendapatkan gambaran rona lingkungan harus dilakukan dengan cermat dan dalam waktu yang cukup. Apabila pendugaan dampak lingkungan kurang tepat, keadaan akan berkepanjangan sampai kepada saran-saran dalam pengelolaan lingkungan dan keputusan-keputusan yang akan diambil oleh pengambil keputusan.
I. Pengertian Mengenai Rona Lingkungan
Rona lingkungan merupakan gambaran keadaan lingkungan di tempat proyek yang akan dibangun dan di daerah sekitarnya. Rona lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia (pemukiman, pertanian, dan sebagainya).
Rona lingkungan dalam proses pendugaan lingkungan mempunyai dua kegunaan utama yaitu untuk pendugaan keadaan lingkungan di masa yang akan datang tanpa proyek dan keadaan lingkungan dimasa datang dengan proyek. Untuk dapat melakukan pendugaan ini diperlukan pemahaman mengenai sifat dan dinamika dari lingkungan tersebut. Untuk memahami sifat dan dinamika ini diperlukan pemahaman mengenai komponen-komponen limgkungan dan hubungan timbal-balik antara komponen tersebut. Untuk pemahaman ini diperlukan waktu dan biaya yang banyak dan hal ini tidak dimungkinkan oleh studi AMDAL.
Jain et.al.(1981) menanamkan komponen tersebut sebagai attributes lingkungan, dan menyatakan bahwa dampak lingkungan dapat dinyatakan sebagai terjadinya perubahan lingkungan dari komponen lingkungan dan perubahan yang terjadi pada hubungan antar komponen. Defenisi mengenai attributes lingkungan yang diberikan adalah sebagai berikut Variabel atau komponen-komponen yang menunjukkan ciri atau sifat dari lingkungan disebut sebagai attributes, dan perubahan sari attributes lingkungan menunjukkan indikator dari adanya perubahan dari lingkungan.
Sesuai dengan tujuan dari studi AMDAL untuk melakukan pendugaan lingkungan yang mungkin terjadi karena adanya suatu proyek yang akan dibangun, maka bukan maksudnya bahwa rona lingkungan ini akan menyajikan keadaan rona lingkungan dengan sifat dan dinamikanya secara mendetail, tetapi mempelajari indikator-indikator perubahan lingkungan melalui perubahan dari komponen atau attributes lingkungan.
2. Pendekatan dalam Penelitian Rona Lingkungan
Sesuai dengan pengertian rona lingkungan tersebut maka pendekatan dari penelitiannya yaitu dengan menyusun dan menggunakan Daftar Komponen Lingkungan. Mengingat adanya pengertian bahwa makin banyak komponen lingkungan yang akan diteliti makin lengkaplah pengertian yang akan didapat mengenai rona lingkungan tersebut maka banyak tim AMDAL yang menghendaki suatu studi yang luas dan sangat mendetail. Tetapi hal ini akan memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Oleh karena itu studi dibatasi pada komponen-komponen lingkungan yang mempunyai potensi cukup besar atau terkena dampak. Dalam menentukan komponen ini banyak cara pendekatan yang ditempuh dengan dasar keahlian dari anggota tim, diskripsi proyek, skoping, pedoman atau Peraturan Pemerintah dan pustaka-pustaka.
Informasi lingkungan harus menggambarkan rona lingkungan awal dari komponen lingkungan yang diperkirakan akan berubah serta menggambarkan sifat dan karakter komponen Iingkungan yang akan digunakan untuk menopang perkiraan dampak dan evaluasi dampak.
2.1. Pendekatan yang berdasarkan kegunaan bagi pemakai
Penyusunan daftar komponen menurut Canter (1977) mempunyai tiga kegunaan, yaitu kegunaan bagi pendugaan dampak, kegunaan bagi pengambil keputusan atau instansi yang mengevaluasi dan bagi pemrakarsa proyek, yaitu sebagai berikut:
a. Menyusun daftar komponen lingkungan yang akan digunakan sebagai dasar pendugaan dampak lingkungan yang akan terjadi karena adanya suatu proyek.
b. Menyusun daftar komponen lingkungan agar pengembalian keputusan dan yang mengevaluasi dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan dari proyek dan memahami ciri dan sifat lingkungan di daerah tempat akan dibangun proyek serata nilai sumberdaya alam dan lingkungan fisik bagi masyarakat setempat. Hal-hal yang ingin diketahui tersebut biasanya telah dicantumkan didalam pedoman-pedoman yang telah dikeluarkan pemerintah.
c. Menyusun daftar komponen lingkungan berdasarkan kebutuhan dari proyek.
Tim AMDAL yang baik akan dapat menyusun komponen lingkungan berdasarkan ketiga kegunaan tersebut, karena masing-masing kegunaan tersebut akan saling kait-mengkait, penggunaan salah satu kegunaan saja akan selaluh mendatangkan kritik oleh salah satu pihak yang menyatakan komponen-komponen yang diteliti masih kurang lengkap.
Pegangan umum yang paling penting dalam penyusunan komponen lingkungan adalah :
a. Semua komponen lingkungan yang diperlukan untuk diketahui karena akan terkena dampak tidak ada yang terlewatkan, dan akan diteliti secara intensif.
b. Komponen lingkungan yang kurang relevansinya dengan dampak yang akan terjadi tetapi masih di dalam daerah dampak (impct area) perlu diteliti juga secara ekstensif, karena pada dasarnya komponen-komponen lingkungan di dalam suatu ekosistem saling berhubungan. Pedoman umum penyusunan daftar komponen lingkunganuntuk berbagai macam proyek sebenarnya sulit untuk dibuat atau samasekali tidak ada, sehingga walaupun Pedoman Penyusunan AMDAL yang dikeluarkan oleh pemerintah memuat daftar komponen-komponen lingkungan yang diteliti, hal tidak berarti baha harus komponen itu saja yang akan diteliti, walaupun jelas-jelas bahwa komponen tersebut tidak akan terkena dampak. Sebaliknya apabila ada komponen lain yang akan terkena dampak tetapi tidak terdapat di dalam daftar lalu tidak diteliti, hal ini tidak benar. Pada dasarnya harus selalu diinginkan bahwa perbedaan di dalam macam dan besarnya proyek serta rona lingkungan yang berbeda akan menghasilkan dampak yang berbeda dan berarti daftar komponen lingkungan dapat berbeda pula.
Mengingat bahwa didalam konsep program pembangunan dan konservasi lingkungan hidup yang perlu diselamatkan adalah kedua-duanya, maka dalam penyusunan daftar komponen lingkungan yang perlu dilakukan adalah pengaruh proyek pada lingkungan dan pengaruh lingkungan pada proyek.
2.2. Cara penyusunan daftar komponen lingkungan
Cara yang efektif, efisien dan relatif lebih mudah adalah dengan mempelajari daftar-daftar komponen lingkungan yang telah disusun oleh tim atau ahli lain. Selain itu digunakan juga daftar komponen-komponen yang telah dipelajari dari berbagai pustaka atau sumber lain. Berbagai daftar komponen lingkungan tersebut, kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam studi AMDAL.
2.3. Daftar komponen lingkungan berdasarkan pedoman dari instansi pemerintah.
National Emironmental Board (N.E.B) dari Thailand pada tahun 1979 telah mengeluarkan 17 daftar komponen lingkungan yang berbeda untuk 17 macam proyek pembangunan, yaitu untuk proyek:
1. Agro-industri
2. Pengembangan daerah pesisir
3. Bendungan dan reservoirs
4. Penggalian dan penimbunan
5. Jalan raya
6. Perumahan
7. Pemukiman
8. Daerah industri
9. Industri
10. Institusi (hotel, rumah sakit, sekolah, basis militer, fasilitas umum, dan lain sebagainya)
11. Tambang
12. Tenaga nuklir
13. Penambangan lepas pantai
14. Pipa minyak
15. Pelabuhan
16. Lalu-lintas cepat
17. Tenaga panas
Contoh Komponen lingkungan untuk proyek bendungan dan waduk (reservoirs):
Faktor fisik
1. Kuantitas air permukaan (hidrologi)
2. Kualitas air permukaan
3. Air bumi (ground water)
4. Tanah
5. Geologi dan seismologi
6. Sedimen dan erosi
7. Iklim
Faktor ekologi
8. Perikanan
9. Biologi perairan
10. Biologi darat
11. Kehutanan
12. Ekologi reservoir
Nilai – nilai yang digunakan masyarakat
13. Suplai air
14. Budidaya perairan
15. Navigasi
16. Pengendalian banjir
17. Pengembangan pengelolaan mineral
18. Jalan raya dan keretaapi
19. Tataguna tanah
Nilai kualitas kehidupan
20. Sosial-ekonomi
21. Pemukiman
22. Kesehatan masyarakat
23. Nutrisi (gizi) masyarakat
24. Rekreasi dan estetika
25. Arkeologi dan nilai sejarah
Bangunan irigasi
26. Tanaman dan produksi makanan
27. Kelembagaan
28. Pembagian irigasi
29. Drainasi dan salinitas
30. Kesuburan tanah
31. Aliran kembali
32. Persediaan air
33. Agro-industri
34. Kimia-pertanian
Bangunan tenaga air
35. Pasaran dari listrik
36. Alternatif dari tenaga panas
37. Pelistrikan desa
38. Jaringan kawat listrik
Contoh Komponen lingkungan untuk proyek industri
Fisik
1. Udara
2. Air
3. Hidrologi
4. Lahan
5. Topografi dan geologi
6. Bahan baku
Ekologi
7. Habitat suaka margasatwa
8. Habitat ikan
9. Sumberdaya yang berguna untuk manusia
10. Ekologi yang unik
11. Sistem ekologi
Nilai yang digunakan manusia
12. Tataguna tanah
13. Transportasi
14. Persediaan air
15. Sumber energi
16. Pertanian
17. Drainasi dan pengendalian banjir
Nilai Kualitas Hidup
18. Sosial-ekonomi
19. Bahaya dalam lingkungan kerja
faktor fisik
faktor kimia
faktor pathogen
20. Estetika
21. Kesehatan
Copyright © 2017 Pena Jalanan " Powered by Blogger
Design by Automattic " Blogger Theme by NewBloggerThemes.com
http://jejaksamudera.blogspot.co.id/2016/06/survey-rona-awal-lingkungan.html
Pengertian Rona Lingkungan
Rona Lingkungan merupakan kondisi lingkungan pada saat ini yaitu kondisi alam atau komponen-komponen lingkungan awal sebelum perencanaan dan pembangunan fisik dimulai. Rona lingkungan merupakan kondisi lingkungan awal sebelum tersentuh oleh kegiatan untuk keperluan perencanaan, konstruksi (pembangunan fisik) dan kegiatan operasi. Hal-hal yang termuat didalam rona lingkungan, yaitu: a. Biogeofisik Kimia, meliputi : komponen-komponen lingkungan tersebut diketahui dengan melakukan survei lapangan, yaitu dengan suatu strategi pengambilan sampling yang tepat, kemudian dianalisa sesuai dengan komponen lingkungan masing-masing b. Sosial Budaya dan Ekonomi, meliputi : komponen lingkungan ini didapat dengan melakukan penyebaran questioner, wawancara langsung kepada masyarakat, pemuka setempat dan data sekunder pada beberapa desa dan kecamatan di sekitar lokasi proyek. Dari data survey lapangan, data sekunder dan hasil analisis laboratorium pada masing-masing komponen lingkungan akan didapat kondisi lingkungan pada saat itu atau sebelum proyek didirikan (Rona Lingkungan). 5.3.3 Kemungkinan Dampak Proyek Terhadap Lingkungan Sosekbud. Berdasarkan atas perkiraan kegiatan yang akan terjadi selama masa operasional proyek FMP dan berdasarkan atas kondisi lingkungan yang ada (rona lingkungan), maka dapat diperkirakan dampak yang akan timbul. a. Dampak Positif Terutama dalam menunjang program pemerintah memeratakan pembangunan, tingkat pendapatan masyarakat daerah, kesempatan kerja, kesejahteraan masyarakat, timbulnya gerak penduduk kemudian timbul sektor kegiatan ekonomi lainnya. b. Dampak Negatif Umumnya disebabkan oleh akibat dan proses budidaya penggemukan ternak sapi potong terciptanya limbah kotoran ternak (polusi bau busuk). Dampak negatif tersebut dapat terjadi pada masa kegiatan operasionaL c. Identifikasi Dampak Identifikasi dampak yang akan dilakukan menggunakan metode matriks yang menggambarkan interaksi antara komponen kegiatan dengan lingkungan yang terkena dampak, termasuk dampak yang bersifat sekunder dan tertier. d. Prakiraan Dampak Prakiraan dampak yang dilakukan dengan cara profesional judgement para ahli, metoda statistik dan analisa serta referensi/literatur yang berkaitan atau serupa dengan kegiatan perumahan yang akan dibangun, dan dapat juga dengan cara membandingkan hasil analisis data dengan Baku Mutu Lingkungan Nomor : Kep-03/MENKLH/ll/1991 tentang Pedoman Mutu Limbah Cair atau pada Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990. e. Evaluasi Dampak Atas dasar perkiraan dampak di atas akan disusun evaluasi dampak lingkungan akibat masing-masing kegiatan penyebab dampak, evaluasi dampak kegiatan terhadap komponen lingkungan penentu dampak penting dalam matriks tersebut didasarkan pada Keputusan Kepala Bapedal No.056 tahun 1994, faktor penentu dan tingkat kepentingan. Adapun faktor penentuan meliputi: (a) Jumlah manusia yang terkena dampak (b) Luas wilayah penyebaran dampak
(c) Intensitas dampak (d) Lamanya dampak berlangsung (e) Banyaknya komponen lainnya yang terkena dampak (f) Sifat kumulatif dampak (g) Penanggulangan Dampak Pencemaran terhadap Tanah : Proses aktifitas suatu usaha feedlot tidak mengeluarkan Iimbah yang dapat mencemari tanah dan dalam proses aktifitas tidak menggunakan air tanah sebagai bahan pembantu, sehingga konversi tanah tidak terganggu. Pencemaran terhadap Air : Limbah cair yang merupakan salah satu faktor pencemaran Iingkungan perlu dikendahkan secara baik dengan proses yang tepat dan murah. Untuk penanggulangan Iimbah cair dari feedlot ini dapat dilakukan dengan secara biologi. Pencemaran terhadap Limbah Padat : Limbah padat yang dihasilkan meliputi sampah/kotoran kandang berupa limbah organik. Pencemaran terhadap Sosial Budava Masyarakat : Sebaliknya dengan adanya kegiatan feedlot ini, maka masyarakat sekitar kawasan mempunyai harapan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat yang ada disekitarnya. Karena kegiatan proyek ini diperkirakan akan menyerap tenaga kerja lokal, sehingga akan meningkatkan kesempatan kerja dan dengan sendirinya akan meningkatkan kesejahteraan, pendapatan dan merangsang timbulnya sektor ekonomi pendukung.
http://www.academia.edu/9172499/Pengertian_Rona_Lingkungan
ajisuteja
Pengertian Lingkungan Menurut Para Ahli
Pengertian Lingkungan Menurut Para Ahli " Beberapa pakar lingkungan tidak membedakan secara tegas antara pengertian "lingkungan" dengan "Lingkungan hidup", baik dalam pengertian sehari-hari maupun dalam forum ilmiah. Namun yang secara umum digunakan adalah bahwa istilah "lingungan" (environtment) lebih luas dari pada istilah "Lingkungan hidup" (life Environment). adapun beberapa pengertian lingkungan dari pakar lingkungan yang diantaranya sebagai berikut:
Pengertian lingkungan hidup menurut Salim (1976), secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempat dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Batas ruang lingkungan menurut pengertian ini bisa sangat luas, namun untuk praktisnya dibatasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh manusia seperti faktor politik, faktor sosial, faktor ekonomi, faktor alam dan lain-lain.
Sedangkan Pengertian lingkungan hidup menurut Soedjono mengartikan bahwa "lingkungan Hidup" Sebagai "Lingkungan hidup jasmani atau fisik yang meliputi dan mencakup segala unsur dan faktor fisik jasmaniah yang berada didalam alam. Didalam pengertian ini, maka hewan, tumbuh-tumuhan dan manusia tersebut itu dilihat dan akan dianggap sebagai perwujudan secara fisik jasmani belaka. Dalam hal tersebut "Lingkungan", diartikan sebagai mencakup lingkungan hidup hewan, tumbuh-tumbuhan dan manusia yang terdapat didalamnya.
Pengertian Lingkungan hidup menurut Munadjat Danusaputro bahwa lingkungan hidup adalah seluruh benda dan daya serta keadaan termasuk yang ada didalamnya manusia dan segala tingkah perbuatannya yang berada dalam ruang dimana manusia memang berada dan mempengaruhi suatu kelangsungan hidup serta pada kesejahteraan manusia dan jasah hidup yang lainnya. Dengan demikian bahwa tercakup segi lingkungan budaya dan segi lingkungan fisik.
Pengertian Lingkungan Menurut Para Ahli
Pengertian lingkungan menurut Otto Soemarwoto adalah jumlah seluruh benda dan keadaan yang terdapat didalam ruang yang ditempat dimana mempengaruhi kehidupan kita. Secara teoritis bahwa pada ruang itu tak terbatas untuk jumlahnya, namun secara praktis pada ruang tersebut selalu diberikan batasan menurut sesuai kebutuhan yang bisa ditentukan, semisal: sungai, laut, jurang, faktor politik ataukah faktor lainnya. Jadi lingkungan hidup mesti kita artikan secara luas, yaitu tidak hanya sekedar untuk lingkungan biologi dan fisik akan tetapi juga untuk lingkungan budaya, lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi.
Berdasarkan uraian pengertian lingkungan atau pengertian lingkungan hidup diatas yang telah dikemukakan secara lebih lanjut bahwa antara "lingkungan hidup" dan "lingkungan" dipakai dalam bentuk pengertian yang tidak berbeda atau sama. Hal ini sama dengan Undang-Undang Lingkungan Hidup yang lama pada undang-undang no. 4 tahun 1982 dimana pada penjelasan pasal I angka 1 telah menyebutkan bahwa "Lingkungan hidup yang ada disini merupakan suatu sistem yang mencakup lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia serta untuk makhluk hidup yang lainnya.
Adapun pengertian lingkungan hidup menurut Undang-undang No 23 pada tahun 1997 menyebutkan bahwa Lingkungan hidup ialah suatu kesatuan ruang dengan seluruh benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup yang termasuk manusia dan segala perilakuknya yang dapat mempengaruhi segala kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup yang lainnya.
Terdapat sesuatu hal yang butuh ditekankan didalam pengertian lingkungan hidup atau pengertian lingkungan tersebut bahwa antara suatu unsur dengan unsur yang lainnya yang berada dalam suatu lingkungan, merupakan sebuah kesatuan yang tak dapat terpisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan untuk diantaranya saling mempengaruh dan berpengaruh, terutama didalam hal kualitas lingkungan itu sendiri.
Namun demikian terdapat suatu kecenderungan yang besar dalam mengadakan pembedaan antara lingkungan biologis, sosial dan fisik.
Pengertian lingkungan terbagi atas 3 kelompok dasar yang dimaksudkan dapat memudahkan dalam menjelaskan lingkungan itu. Pertama, Lingkungan fisik atau physical environment yaitu segala sesuatu yang ada disekitar manusia dimana terbentuk dari benda meti semisal gunung, kendaraan, udara, air, rumah dan lain-lain. Kedua, lingkungan biologis atau biological environtment, yait segala unsur yang berada pada sekitar manusia yang menyerupai organisme hidup selain yang ada pada diri manusianya itu sendiri semisal binatang-binatang dari yang paling kecil sampai yang paling besar dan tumbuh-tumbuhan yang paling kecil sampai terbesar. Ketiga, lingkungan sosial atau social environtment yaitu manusia-mansia yang lain yang berada disekitarnya semisal teman-teman, tetangga-tetangga, orang yang lain belum dikenal) (Amsyari, 1989).
Namun demikian, baik lingkungan sosial maupun lingkungan biologis dan lingkungan fisik selalu akan mengalami perubahan sesuai zamannya. Agar lingkungan tersebut bisa dipertahankan kehidupannya dengan secara serasi maka manusia mesti melakukan penyesuaian diri atau melakukan proses adaptasi terhadap adanya perubahan-perubahan tersebut (Soekanto 1987).
Sedangkan untuk sifat lingkungan hidup itu ditentukan oleh berbagai macam faktor yang diantaranya sebagai berikut:
– Jenis dan jumlah yang terdapat pada masing-masing jenis di unsur lingkungan hidup itu.
– Interaksi atau hubungan antara setiap unsur yang terdapat pada lingkungan hidup tersebut.
– Kondisi atau kelakuan pada unsur lingkungan hidup dan
– Faktor non material seperti kebisingan, suhu dan cahaya (Soemarwoto, 1989).
Adanya perubahan perubahan pada lingkungan yang telah dimaksudkan disini tentu terdapat perubahan kualitas yakni sehat tidaknya suatu lingan atau baik buruknya suatu lingkungan.
Lingkungan terbagi atas dua yaitu ABiotik dan biotik yang dijelaskan sebagai berikut:
– Komponen abiotik atau komponen benda mati semisal tanah, energi, udara dan air.
– Komponen biotik atau komponen makhluk hidup semisal tumbuh-tumbuhan, mikroba dan binatang.
BErdasarkan dari segi nutrisi atau trofik, maka komponen biotik didalam ekosistem terdiri atas dua jenis yaitu:
– Komponen autotrofik, dimana kata autotrofik itu berasal dari sebuah kata autos yang berarti sendiri dan trophikos yang berarti menyediakan makanan. Komponen autotrofik yakni organisme yang dapat menyediakan atau dapat mensintesis makanannya secara sendiri berupa bahan organik yang berasal dari bahan-bahan anorganik dengan adanya bantuan klorofil dan energi utama yang berupa adanya radiasi matahari. Oleh sebab itu, organisme yang mengandung berupa klorofil itu termasuk dalam suatu golongan autotrof dan pada umumnya ialah golongan tumbuh-tumbuhan. Pada komponen nutrofik akan terjadi suatu pengikatan energi radiasi matahari dan bersintesis pada bahan anorganik yang menjadi sebuah bahan organik yang kompleks.
– Komponen heterotrofik, kata heterotroik itu berasal dari kata hetero yang berarti berbeda atau lain dan trophikos berarti menyediakan makanan. Komponen heterotrofik yang berarti organisme yang hidupnya senantiasa memanfaatkan bahan organisik menjadi bahan makanannya, sedangkan pada bahan organik yang telah dimanfaatkan itu telah disediakan oleh organisme yang lainnya. Jadi, komponen heterotrofit akan memperoleh bahan makanan dari beberapa komponen autotrofik, kemudian pada sebagian anggota komponen tersebut akan menguraikan bahan organik komplek ke dalam bentuk bahan anorganik yang secara sederhana dengan demikian maka jamur, jasad renik,binatang termasuk dalam golongan komponen heterotrofik.
Usaha atau aktivitas yang diperkirakan memiliki dampak yang sangat penting terhadap lingkungan hidup mencakup:
a) Adanya pengubahan pada bentang alam dan bentuk lahan.
b) Adanya eksploitasi pada sumber daya alam baik yang telah terbaharui maupun yang tidak bisa terbaharui;
c) Proses dan adanya kegiatan yang secara potensial bisa memunculkan pemborosan, suatu kerusakan dan terjadinya kemerosotan pada sumber daya alam dalam pemanfaatannya.
d) Suatu proses dan aktivitas yang hasilnya bisa mempengaruhi lingkungan budaya dan sosial.
e) Proses dan adanya kegiatan yang hasilnya bisa mempengaruhi pada pelestarian kawasan konservasi pada sumber daya alam dan atau pada perlindungan cagar budaya.
f) Adanya introduksi pada segala jenis tumbuh-tumbuhan, jasad renik dan jenis hewan.
g) Pembuatan dan adanya penggunaan bahan non hayati dan non hayati;
h) Adanya penerapan teknologi yang telah diperkirakan memiliki potensi yang besar dalam mempengaruhi lingkungan.
i) Aktivitas yang memiliki resiko tinggi dan dapat mempengaruhi segala bentuk pertahanan negara (Pasal 1 alat 1 pada PIP no. 51 Tahun 1993).
Sedangkan untuk dampak penting pada suatu usaha atau aktivitas terhadap lingkungan hidup yang ditentukan oleh:
a) Luas wilayah pada persebaran dampak
b) Jumlah manusia yang telah terkena dampak.
c) Lamanya dampak akan berlangsung
d) Intentsitas terhadap dampak
e) Banyaknya pada komponen lingkungan lainnya yang telah terkena dampak.
f) Tidak berbalik atau berbaliknya dampak (Pasal 3 ayat 1 PP. No. 51 pada tahun 1993)
Demikianlah artikel tentang pengertian lingkungan atau pengertian lingkungan hidup. Semoga artikel pengertian ini dapat bermanfaat bagi anda.
Copyright © 2013 Pengertian All Rights Reserved. Design by Wordpress Themes
http://pengertian.website/pengertian-lingkungan-menurut-para-ahli/
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
Headline
5 Penyebab Angin Topan dan Cara Penanggulangannya
Saturday 28th, October 2017 /
16 January,2017
Home
Iklim
Hutan
Meteorologi
Tanah
Hidrologi
Ilmu Sosial
Geologi
Samudera
Home » Biogeografi » 5 Contoh Sumber Daya Alam Non Hayati dan Manfaatnya
5 Contoh Sumber Daya Alam Non Hayati dan Manfaatnya
Sumber daya alam atau SDA dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok berdasarkan jenisnya, yaitu sumber daya alam hayati (sumber daya alam biotik) dan sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam non hayati dikenal juga dengan istilah sumber daya alam abiotik. Frase 'non- hayati' dapat diartikan 'tak hidup'. Dari arti kata tersebut dapat diambil pengertian bahwa sumber daya alam non hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari komponen tak hidup. Beberapa contoh sumber daya alam non hayati yakni matahari, air, udara, tanah dan hasil tambang. Di bawah ini adalah uraian lengkap dari contoh- comtoh sumber daya alam non hayati tersebut.
Matahari
Contoh sumber daya alam non hayati yang pertama adalah sinar matahari (baca juga : Bagian bagian Matahari). Manusia, hewan dan tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk dapat bertahan hidup. Tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis. Dari hasil fotosintesis ini juga akan bermanfaat bagi hewan dan manusia. Manusia sendiri memanfaatkan sinar matahari untuk keperluan sehari- hari seperti menjemur pakaian. Industri kecil juga sering memanfaatkan sinar matahari dalam proses produksinya, misalnya industri pembuatan kerupuk. Petani pun kerap kali menggunakan sinar matahari untuk mengeringkan hasil panennya.
Pemanfaatan sumber daya matahari dalam skala besar adalah pembangkit listrik tenaga surya. Pembangkit listrik yang bersumber dari energi matahari ini menggunakan dua cara, salah satu diantaranya adalah pemusatan energi matahari (concentrated solar power). Cara kerja dari pemusatan energi matahari ini adalah menggunakan lensa serta sistem pelacak guna memfokuskan cahaya matahari ke satu titik. Panas yang diperoleh dari pemfokusan cahaya matahari tersebut kemudian diberdayakan sebagai penggerak generator.
Air
Sumber daya air tergolong dalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sumber daya air yang biasanya dimanfaatkan oleh manusia adalah sumber air tawar seperti sungai, danau, rawa dan sumber air tanah (baca juga : Manfaat Air Tanah). Ada berbagai macam bentuk pemanfaatan sumber daya air, beberapa contohnya adalah :
Pengairan lahan pertanian– Para petani memerlukan banyak air untuk mengairi lahan pertanian mereka terlebih jika musim kemarau. Hampir 70 persen air di seluruh dunia dialokasikan untuk keperluan irigasi.
Bahan baku industri – Alokasi air untuk keperluan industri sekitar 15 persen dari jumlah total air di bumi. Berbagai industri memanfaatkan air, baik untuk campuran dalam proses produksi maupun sebagai bahan baku utama. Terlebih jika industri adalah produsen air mineral kemasan.
Pembangkit listrik – Air dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik. Hal ini populer di Indonesia dengan sebutan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Air yang dimanfaatkan bisa berasal dari aliran air sungai yang tampung dalam sebuah bendungan.
Rekreasi – Ada banyak tempat rekreasi yang memanfaatkan air sebagai sarana utama. Misalnya kolam renang, water boom, pemancingan dan wisata bawah laut.
Transportasi – Aliran air sungai dapat digunakan sebagai sarana transportasi. Hal ini bisa kita lihat di daerah- daerah yang memiliki sungai yang lebar. Contohnya sungai- sungai di Pulau Kalimantan.
Baca juga : Tujuan Konservasi Sumber Daya Air
Udara
Angin merupakan udara yang bergerak (baca : Proses Terjadinya Angin). Banyak negara- negara di Eropa yang mengkolaborasian teknologi dengan angin sehingga memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan. Teknologi tersebut dikenal dengan sebutan wind mills. Energi yang memanfaatkan angin lebih bersih dan dapat mengurangi produksi gas karbon dioksida sehingga lebih ramah lingkungan. Energi yang dihasilkan oleh angin juga jauh lebih banyak, yakni sekitar 50 sampai 100 kali lebih banyak dari energi yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil.
Indonesia sendiri mulai mengembangkan teknologi tersebut. Pembangkit listrik di Indonesia yang memanfaatkan angin disebut dengan PLTB atau Pembangkit Listrik Tenaga Bayu. PLTB ini sangat unik karena tidak membutuhkan bahan bakar tidak menghasilkan limbah beracun. Cara kerja dari teknologi angin ini adalah memanfaatkan angin untuk menggerakan turbin. Turbin angin diletakkan pada ladang angin (baca : Angin Darat dan Angin Laut). Ladang angin seluas satu kilo meter persegi bisa ditempati 20 turbin angin dan akan menghasilkan sekitar 2 juta KWh daya listrik dalam waktu satu tahun.
Tanah
Tanah tempat makhluk hidup berpijak merupakan salah satu sumber daya alam non hayati yang sangat bermanfaat. Manusia menanam padi di tanah. Secara tak langsung tanah berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan manusia. Manusia juga membangun rumah di atas tanah. Hal ini juga berarti tanah sebagai pemenuh kebutuhan papan. Hampir semua kegiatan manusia dilakukan di atas tanah. Meskipun tanah termasuk dalam sumber daya alam non hayati yang dapat diperbaharui, tapi keberadaannya tetap harus dilestarikan (baca : Cara Melestarikan Tanah).
Terdapat berbagai jenis tanah yang dihasilkan dari pelapukan batuan- batuan induk (baca : Proses Terbentuknya Tanah). Diantara jenis tanah adalah tanah oxisol, tanah pasir dan tanah lempung. Tanah pasir banyak dimanfaatkan sebagai material untuk membangun rumah. Sementara itu, tanah lempung diolah menjadi berbagai barang yang bernilai jual tinggi, mulai dari batu- bata, genteng, gerabah sampai keramik.
Hasil Tambang
Sumber daya mineral yang dimaksud disini adalah semua hasil tambang yang berada di dalam perut bumi. Sumber daya mineral tersebut sangat bermanfaat untuk menghasilkan energi, misalnya minyak bumi, gas alam dan batu bara. Sumber daya mineral ini termasuk dalam sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. Berikut adalah beberapa contoh sumber daya mineral yang berada dalam perut bumi :
Minyak bumi – Sumber daya ini berasal dari fosil yang telah berbentuk cair ketika dilakukan penambangan. Dari minyak bumi dihasilkan berbagai bahan bakar seperti solar, oli, bensin, dan avtur.
Gas alam – Sumber daya gas alam juga berasal dari fosil, tetapi dalam bentuk gelembung gas. Gas alam ini bisa dioleh menjadi dua jenis produk yakni LNG dan LPG. LNG dijadikan komoditi ekspor oleh pemerintah Indonesia, sedangkan LPG banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar rumah tangga dan industri.
Batu bara – Tidak jauh berbeda dengan minyak bumi dan gas alam, batu bara juga berasal dari fosil yang berbentuk padat ketika ditambang. Batu bara digunakan sebagai bahan bakar dalam bidang pembangkit listrik tenaga uap. (baca : Kekurangan dan Kelebihan Bahan Bakar Fosil)
Emas dan perak – Kedua mineral tersebut biasanya diolah menjadi perhiasan. Selain itu emas dan perak dapat dijadikan mata uang logam dan campuran berbagai produk elektronik. Mineral jenis ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
https://ilmugeografi.com/biogeografi/contoh-sumber-daya-alam-non-hayati
2015 © Copyright Ilmugeografi.com. All Right Reserve World Wide.
Sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati
22.39 Ipa 0 comments
Sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati
Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang ada di permukaan bumi dan hidup, antara lain hewan dan tumbuhan. Ciri utama dari sumber daya alam hayati adalah tumbuh, bergerak, berkembang biak, bernafas, dan membutuhkan makanan. Apakah kalian pernah mengetahui tumbuhan atau bunga Kantong Semar? Ini adalah salah satu jenis tumbuhan yang bisa memakan serangga yang hinggap di kelopak bunga. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang permukaan tanahnya kaya akan sumber daya alam hayati (hewan dan tumbuhan) terbesar, sehingga disebut dengan paru-paru dunia.
1) Hewan
Hewan termasuk salah satu dari sumber daya alam hayati, dan termasuk dalam kategori dapat diperbarui. Apakah kalian pernah menonton film Jurasic Park? Film ini bercerita tentang hasil akal pemikiran manusia dalam upaya untuk memperbarui sumber daya alam hayati yang telah punah beberapa tahun yang lalu. Hewan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan hewan peliharaan. Namun demikian kadang ada orang yang mengelompokkan hewan ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan kepentingannya, seperti hewan buas dan hewan jinak dan sebagainya.
Hewan liar adalah hewan yang hidup secara liar di alam semesta secara bebas, mereka tumbuh, bergerak, mencari makan dan berkembang biak sendiri tanpa bantuan manusia secara langsung. Sebaliknya hewan peliharaan adalah hewan yang hidup secara dalam lingkungan tertentu, tidak bebas, mereka tumbuh, bergerak, mencari makan dan berkembang biak dengan bantuan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Hewan peliharaan dipelihara oleh manusia. Manusia memelihara hewan untuk berbagai macam kepentingan, mulai dari hobi atau kesenangan, mencari keuntungan (sebagai salah bentuk kegiatan ekonomi), dan melindungi agar tidak punah. Hewan peliharaan yang dipelihara manusia sebagai kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara diperjual belikan dikenal dengan hewan ternak.
Jenis hewan yang biasa diternakkan manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu hewan besar, hewan sedang dan unggas. Hewan besar meliputi, sapi, kerbau, kuda, gajah, dan buaya. Sedangkan yang termasuk dalam hewan sedang antara lain kambing, domba, kelinci, babi, kemudian yang termasuk unggas antara lain ayam, itik, bebek, burung puyuh.
Selain hewan-hewan tersebut, pada saat ini manusia juga beternak berbagai macam hewan khusus, seperti berbagai macam jenis ikan, berbagai macam jenis burung, cacing hingga jangkrik. Bahkan ada juga manusia yang beternak ular dan buaya. Indonesia dikenal sebagai negara yang jenis hewan, bahkan di setiap wilayah dikenal adanya hewan-hewan khas sehingga menjadi cirri khas dari wilayah tersebut, misalnya pulau sumatera terkenal dengan harimau sumateranya, Jawa bagian barat terkenal dengan badaknya, sedangkan Jawa bagian timur terkenal dengan bantengnya, Kalimantan dikenal dengan orang utannya, Sulawesi dengan Anoa, Papua dengan burung kasuari dan Nusa Tenggara dengan Komodonya. Berbagai macam jenis hewan yang ada di Indonesia tersebut merupakan kekayaan yang tidak ternilai hargainya. Oleh karena itu keberadaannya harus dipertahankan dan dilindungi agar tidak punah. Berbagai upaya yang telah dan terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang dibantu oleh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat untuk memelihara, melindungi dan mengembangbiakan berbagai macam jenis hewan tertentu. Bahkan diwujudkan dalam bentuk aturan perundang-undangan, sehingga manusia tidak bisa secara gegabah membunuh hewan-hewan tersebut.
2) Tumbuhan
Tumbuhan termasuk salah satu dari sumber daya alam hayati, dan termasuk dalam kategori dapat diperbarui. Apakah kalian pernah melihat pameran bunga? Pernah melihat pohon beringin yang ditanam dalam vas bunga? Apakah kalian pernah makan semangka tanpa biji? Pernahkan kalian berpikir kalau semangka tanpa biji, lantas menanamnya pakai apa? Itu semua adalah produk dari akal pemikiran manusia dalam upaya untuk memperbarui dan mengembangbiakan sumber daya alam hayati (tumbuhan). Tumbuhan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Tumbuhan merupakan sumber makanan manusia, sehingga dapat dikatakan karena tumbuhanlahmanusia bisa hidup dan berkembang biak. Oleh karena itu tidaklah salah kalau dikatakan bahwa tanpa tumbuhan manusia tidak dapat hidup. Coba kalian perhatikan, jenis tumbuhan apa saja yang kita konsumsi setiap hari? Sumber daya alam hayati tumbuhan dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu hutan, lahan pertanian dan perkebunan.
Sumber Daya Alam Non-Hayati
Sumber daya alam non-hayati adalah sumber daya alam yang ada di atas permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi tetapi tidak hidup, antara lain tanah, udara dan air.
1) Tanah
Tanah adalah lapisan bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah. Bahan organik merupakan bahan sisa makluk hidup yang telah mati. Tanah termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui, karena tanah terbentuk dari bahan-bahan sisa makluk hidup yang telah mati, seperti dahan, daun, ranting, kotoran, pohon, hewan juga manusia yang diurai oleh hewan-hewan kecil seperti rayap menjadi tanah. Tanah dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, namun untuk kesempatan ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu tanah yang subur dan tanah yang tidak subur. Tanah yang subur banyak dicari oleh manusia, karena bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai macam keperluan, sebaliknya tanah yang tidak subur tidak bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai macam keperluan.
Tanah memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, tanah dimanfaatkan oleh manusia selain sebagai lokasi tempat tinggal, juga untuk menanam berbagai macam tumbuhan yang berguna bagi manusia. Berbagai macam jenis tumbuhan yang ada di hutan, pertanian, perkebunan membutuhkan tanah yang subur, bilamana tanahnya tidak subur, maka tidak ada hutan, tidak ada lahan pertanian dan juga tidak ada lahan perkebunan. Kesuburan tanah sangat tergantung kepada pola pengelolaan dan pemanfaatan tanah oleh manusia. Bilamana manusia dalam memanfaatkan dan mengelola tanah secara sembarangan, tidak cerdas, dan seenaknya sendiri maka dapat mengakibatkan tanah tersebut menjadi tidak subur. Hal ini bisa dilihat pada tanah-tanah pertanian dan perkebunan yang sekarang berubah menjadi padang pasir.
2) Air
Air adalah suatu zat yang terdiri dari zat hidrogen dan oksigen (H2O). Kita semua mengetahui apa itu air, karena setiap hari kita tidak bisa melepaskan diri dari air, bahkan disarankan dalam satu hari minimal kita harus minum air sebanyak 1 liter. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup. Air adalah sumber kehidupan, tanpa air manusia dan makluk lainnya akan mati. Pernahkah kalian mencoba untuk menanam tumbuhan dalam pot? Perhatikan apa perbedaan antara tanaman dalam pot yang secara rutin disiram dengan air dan yang tidak pernah disiram?. Demikian halnya dengan manusia, bila tidak pernah disiram air? Oleh karena itu, kita sering mendengar manusia mengalami musibah karena tidak memiliki air, atau bertengkar karena air. Sumber daya air berasal sungai, danau dan laut. Namun air yang bersumber dari laut rasanya asin, sehingga tidak bisa dikonsumsi oleh manusia. Sedangkan air yang bisa dikonsumsi manusia adalah air tawar yang biasanya bersumber dari danau dan sungai. Tetapi manusia dengan akal pikirannya sudah bisa memperoleh air tawar tidak dari sungai dan danau, tetapi dari sumur yang digalinya, baik itu dalam bentuk tradisional maupun sumur artesis yang mampu menggali tanah hingga kedalaman lebih dari 100 meter di bawah permukaan bumi. Ketersediaan air di suatu wilayah berkaitan dengan pergantian musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Selain itu juga tergantung kepada kondisi permukaan tanah. Oleh karena itu sering dijumpai ada wilayah yang sumber airnya sedikit dan ada wilayah yang sumber airnya melimpah.
Pada saat musim hujan, air hujan sebaiknya bisa diserap oleh tanah, disimpan didalamnya, kemudian secara perlahan dan kecil mengalir menjadi air tanah yang selanjutnya muncul sebagai sumber air atau mata air. Sumber air ini, bila bertemu dengan sumber air lainnya mengalir menjadi sungai dan danau. Kondisi tersebut diatas tidak selalu terjadi, karena adanya permukaan tanah yang tidak mendukung. Permukaan tanah yang tertutup secara permanen, seperti jalan aspal, gedung, halaman bersemen, dan sejenisnya tanahnya tidak dapat dapat menyerap air hujan, sehingga air hujan langsung mengalir ke dalam selokan, got, dan bilamana got buntu atau hujannya deras bisa mengakibatkan banjir. Hal ini banyak terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya yang sering mengalami banjir kalau musim hujan. Demikian halnya bila permukaan tanah tidak ada tanamannya, seperti gunung gundul, padang pasir, dan sejenisnya air hujan juga tidak bisa terserap dalam tanah akibatnya air hujan langsung mengalir dan terjadilah banjir. Kondisi tersebut mengakibatkan ketersediaan air dalam tanah menjadi tidak terjaga, apalagi pada musim kemarau.
Air hujan bisa tersimpan dalam tanah, bila permukaan tanah banyak ditumbuhan tanaman atau pohon-pohonan. Tumbuhan hijau dan akar tanaman membantu permukaan tanah untuk menyerap air hujan masuk ke dalam tanah, tersimpan di dalam tanah dan menjadi air tanah. Air tanah inilah yang selanjutnya akan mengairi sumur dan mata air. Dengan demikian ketersediaan air tawar terjaga, terutama di musim kemarau. Tumbuhan hijau dan akar tanaman selain bisa membantu permukaan tanah dalam menyerap air, juga membantu permukaan untuk mencegah terjadinya erosi, yaitu pengikisan tanah oleh air hujan.
3) Udara
Udara termasuk salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui. Caranya melalui kegiatan fotosintesis pada tumbuhan. Bilamana permukaan tanah banyak ditumbuhi tanaman, maka udara bersih dan sehat banyak diperoleh di daerah tersebut, demikian halnya sebaliknya. Hal ini dikarenakan tumbuhan menghasilkan udara bersih.
Permukaan tanah yang gersang, tidak ada tumbuhan, hanya ada gedung-gedung dan pabrik hanya menghasilkan asap dan debu, maka udara yang ada di wilayah tersebut tidak bersih dan menyehatkan. Udara dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai kepentingan, tetapi yang pokok adalah dipergunakan untuk pernapasan, membantu proses metabolisme tubuh, sehingga bahan makanan bisa diolah menjadi energi. Selain itu manusia memanfaatkan udara untuk berbagai kepentingan, antara lain sebagai jalur penerbangan pesawat terbang, saluran komunikasi melalui satelit atau antena, sumber tenaga gerak seperti dalam perahu layar nelayan atau kincir angin sebagai sumber tenaga listrik yang banyak dilakukan di Belanda. Selain itu udara juga dimanfaatkan oleh manusia untuk kegiatan rekreasi dan olahraga, seperti terjun paying, gantole, terbang laying, main laying-layang, main pesawatpesawatan dari kertas, dan sebagainya
http://sepengatahuanku.blogspot.co.id/2014/05/sumber-daya-alam-hayati-dan-sumber-daya-alam-non-hayati.html
Copyright © 2011 Sepengetahuanku " Powered by Blogger
Design by Free WP Themes " Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes " Exchange Hosting
Pengertian sumber daya alam non hayati.
Dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri atas sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang yang bersama dengan unsur nonhayati disekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem. Sumber daya alam nonhayati jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Sumber daya alam nonhayati membutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk dapat terbentuk kembali. Beberapa sumber daya alam nonhayati diantaranya : minyak bumi, batu bara, dan mineral.
Meteorologi adalah " Pengertian dan Definisi
Share :
Pengertian dan definisi Meteorologi. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari masalah atmosfer, misalnya, suhu, udara, cuaca, angin, dan berbagai sifat fisika dan kimia atmosfer lainnya yang digunakan untuk keperluan prakiraan cuaca. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, meteorologi di definiskan sebagai cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang ciri-ciri fisik dan kimia atmosfer untuk meramalkan keadaan cuaca di suatu tempat secara khusus dan di seluruh dunia secara umum. Pengertian meteorologi yang lain adalah bahwa meteorologi adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer
Meteorologi berasal dari bahasa Yunani meteoros yang artinya ruang atas (atmosfer), dan logos yang artinya ilmu. Sehingga secara harfiah Meteorologi dapat di artikan sebagai ilmu tentang atmosfer. Ada juga beberapa orang yang mungkin menyangkah bahwa meterologi adalah ilmu yang mempelajari tentang meteor. Meteor dan pergerakan benda-benda angkasa lainnya di pelajari dalam cabang khusus ilmu Geografi yang bernama ilmu Astronomi.
Berdasarkan ruang lingkupnya, ilmu meteorologi terbagi menjadi beberapa bagian. Macam-macam ilmu Meteorologi tersebut adalah:
1. Ilmu Meteorologi fisik yang membahas tentang struktur dan komposisi atmosfer, pemindahan radiasi elektromagnetik dan akustik dalam atmosfer, serta proses-proses fisik yang terjadi pada pembentukan awan, presipitasi, listrik di atmosfer dan fenomena-fenomena lain yang erat kaitannya dengan ilmu fisika dan kimia.
2. Ilmu Meteorologi Dinamik yaitu ilmu meteorologi yang mempelajari tantang gejala-gejala atmosfer dari segi kedinamisan dengan menggunakan pendekatan analitis yang didasarkan pada prinsip-prinsip dinamika fluida.
3. Ilmu Meteorologi Sinoptik yaitu meteorologi yang mempelajari tentang gejala atmosfer yang mencakup deskripsi, analis peta cuaca, dan prakiraan gerak atmosfer pada skala yang relatif besar untuk keperluan ramalan cuaca.
4. Ilmu Meteorologi Terapan yaitu aplikasi meteorologi yang berhubungan dengan penggunaan data, analisis, dan ramalan cuaca berbagai bidang ilmu yang terkait erat seperti: Building meteorologi, Meteorologi satelit, Urban meteorologi, Biometeorologi, Agrometeorologi, Rural meteorologi, Marine meteorolog, meteorologi aeronautika, meteorologi kesehatan, dll.
Ilmu meteorolgi sangat bergantung pada kegiatan yang disebut sebagai observasi atau pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan data dari parameter-parameter berpengaruh pada perubahan cuaca yang kemudian di analisis sehingga dihasilkan prakiraan cuaca yang bermanfaat untuk di terapkan di segala bidang kehidupan. Paremeter-parameter meteorologi yang diamati antara lain adalah:
Suhu (Temperature)
Tekanan (Pressure)
Angin (Wind)
Penguapan (Evaporation)
Awan (Cloud) Hujan (Rain)
Cuaca (Weather)
Penglihatan mendatar (Visibility)
Penyinaran matahari (Sun)
Kelembapan (Humidity)
Keadaan tanah seperti misalnya apakah tanah tersebut lembab, kering, basah, dll.
Parameter meteorologi diatas dapat di amati secara langsung mengunakan panca indra ataupun menggunakan alat. Tergantung dari tingkat kesulitan dan ketersediaan alat. Namun hasil akhir yang diterima merupakan murni perkiraan dan ramalan yang dibuat oleh manusia berdasarkan data-data hasil analisa. Sehingga kemungkinan ramalan/prakiraan tersebut meleset dan tidak tepat selalu ada.
http://www.kamusq.com/2013/04/meteorologi-adalah-pengertian-dan.html
Copyright © 2014 : Kamus Q - All Rights Reserved
Template by Kang Mousir - Proudly powered by Blogger
A. Apakah itu hujan?
Hujan adalah sebuah peristiwa turunnya butir-butir air yang berasal dari langit ke permukaan bumi. Hujan juga merupakan siklus air di planet bumi. Definisi hujan yang lainnya adalah sebuah peristiwa Presipitasi (jatuhnya cairan yang berasal dari atmosfer yang berwujud cair maupun beku ke permukaan bumi) berwujud cairan. Hujan membutuhkan keberadaan lapisan atmosfer tebal supaya dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi.
Di bumi, hujan adalah proses kondensasi (perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat) uap air di atmosfer menjadi butiran-butiran air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi secara bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara ataupun penambahan uap-uap air ke udara. Butiran hujan mempunyai ukuran yang berbeda-beda mulai dari yang mirip penekuk (butiran besar), hingga butiran yang kecil.
B. Proses Terjadinya Hujan
Berikut ini adalah proses atau tahapan-tahapan terjadinya hujan, penjelasannya di bawah ini:
Apakah itu arti hujan?
Sinar matahari menyinari bumi, energi dari sinar matahari ini mengakibatkan terjadinya evaporasi (penguapan) di lautan, samudra, danau, sungai dan sumber air lainnya sehingga dihasilkan uap-uap air.
Uap-uap air ini akan naik pada ketinggian tertentu dan akan mengalami peristiwa yang disebut kondensasi. Peristiwa kondensasi ini diakibatkan oleh suhu sekitar uap air lebih rendah daripada titik embun uap air.
Kemudian Uap-uap air ini akan membentuk awan. Lalu, angin (yang terjadi karena perbedaan tekanan udara) akan membawa butir-butir air ini.
Butir-butir air ini akan menggabungkan diri (proses ini disebut koalensi) dan akan semakin membesar akibat turbelensi udara, butir-butir air ini akan tertarik oleh gaya gravitasi bumi sehingga jatuh ke permukaan bumi.
Dan ketika jatuh ke permukaan bumi, butir-butir air ini akan melewati lapisan yang lebih hangat di bawahnya. Sehingga butir-butir air sebagian kecil menguap lagi ke atas dan sebagian lainnya jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Inilah yang dinamakan dengan hujan.
©2017 Pengertian Apapun powered by Wordpress
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-hujan-dan-proses-terjadinya-hujan.html
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alamkarena memiliki banyak fungsi bagi makhluk hidup.
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.
Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhanmenjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.
Kandungan Udara[sunting " sunting sumber]
Udara terdiri dari 3 unsur utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Kandungan udara kering adalah 78% Nitrogen, 20% Oksigen, 0,93% Argon, 0,03% Karbon Dioksida, 0,003% gas-gas lain (Neon, Helium, Metana, Kripton, Hidrogen, Xenon, Ozon, Radon). Uap air yang ada pada udara berasal dari evaporasi (penguapan) pada laut, sungai, danau, dan tempat berair lainnya. Aerosol adalah benda berukuran kecil, seperti garam, karbon, sulfat, nitrat, kalium, kalsium, serta partikel dari gunung berapi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Udara
Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Angin
Lingkungan Buatan : Pengertian, Manfaat, Jenis-jenisnya
Dalam menjalani kehidupan di Bumi (baca: struktur lapisan Bumi), makhluk hidup yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuhan dan mungkin berbagai macam organisme tidak bisa memisahkan diri dari komponen biotik dan juga abiotik yang ada di Bumi. Hal ini karena komponen biotik dan abiotik hidup saling berdampingan, saling ketergantungan dan membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itulah kebersamaan yang ada di suatu tempat ini bisa dikatakan sebagai lingkungan (baca: pentingnya menjaga lingkungan). Dengan kata lain lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kita.
Berbicara mengenai lingkungan, semua hal yang berada di sekitar kita hidup disebut dengan lingkungan (baca: pencemaran lingkungan). Lingkungan tidak hanya berisi berbagai macam komponen abiotik, namun juga komponen biotik. Sehingga bisa dikatakan untuk seseorang, maka keberadaan orang lain juga bisa dikatakan adalah bagian dari lingkungan. Lingkungan tidak hanya berisi lingkungan alam saja, namun juga lingkungan sosial. Kedua lingkungan ini sama pentingnya, karena lingkungan alam dan lingkungan sosial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa ada manusia lainnya.
Pengertian Lingkungan
Sebelumnya kita telah membicarakan seperti apa dan bagaimana itu lingkungan. Namun untuk pengertian secara teori, kita belum membicarakannya. Lingkungan juga memiliki pengertian secara teori. Secara teoritis, yang dimaksud dengan lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam (seperti tanah, air, sinar matahari, mineral), serta flora dan juga fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan (baca: macam-macam laut), dengan kelembagaan yang meliputi juga ciptaan manusia. sehingga dapat kita ketahui bersama bahwa bagian dari lingkungan tidak harus ciptaan oleh Tuhan. Namun ciptaan manusia pun juga bisa termasuk dalam lingkungan. Sebagai contoh adalah lingkungan waduk (baca: waduk terbesar di Indonesia), lingkungan bendungan (baca: bendungan terbesar di dunia), lingkungan sawah, dan lain sebagainya. Semua hal ini termasuk dalam kategori lingkungan.
Jenis- jenis Lingkungan
Apabila kita ditanyakan mengenai apa itu lingkungan, mungkin kita akan mengetahui bahwasannya lingkungan adalah semua yang berada di alam. Namun tahukah Anda, seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwasannya bagian dari lingkungan tidak hanya tentang yang diciptakan oleh Tuhan, namun juga apa yang diciptakan oleh manusia. Dengan demikian kita juga dapat memberikan suatu pernyataan bahwasannya lingkungan dibagi menjadi dua macam yakni lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Lingkungan Alam
Jenis lingkungan yang pertama adalah jenis lingkungan alam. Lingkungan alam merupakan lingkungan yang terjadi dengan sendirinya dan tanpa adanya campur tangan dari manusia. dengan kata lain lingkungan alam merupakan lingkungan yang sudah ada dari saat seseorang belum dilahirkan. Lingkungan alam merupakan lingkungan yang diciptakan oleh Tuhan. Ada banyak sekali contoh lingkungan alam yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari- hari. contoh dari lingkungan alam antara lain seperti bukit, rawa, laut atau pantai (baca: ekosistem pantai), gunung, sungai (baca: ekosistem sungai), macam- macam danau, dan lain sebagainya. Lingkungan- lingkungan alam tersebut merupakan hal yang sangat wajar dan dapat kita temukan dimana saja.
Lingkungan Buatan
Berbeda dengan lingkungan alam yang dapat terbentuk dengan sendirinya, lingkungan buatan justru melibatkan kreativitas dan keuletan dari tangan manusia. Ya, lingkungan buatan merupakan kebalikan dari lingkungan alam. Lingkungan buatan merupakan lingkungan yang terbentuk karena adanya tindakan oleh manusia. Sehingga tanpa adanya tindakan dari manusia, maka lingkungan buatan tidak akan ada untuk digunakan manusia atau masyarakat banyak. Ada berbagai macam contoh lingkungan buatan yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari- hari pula. Beberapa contoh dari lingkungan buatan antara lain taman bunga, kebun buah, waduk, bendungan, dan lain sebagainya. Lingkungan buatan yang semacam ini juga meruapakan lingkungan yang tidak asing dan sering kali kita temui di sekitar tempat tinggal kita.
Itulah sekilas informasi mengenai pengertian dan juga contoh dari dua jenis lingkungan, yakni lingkungan alam dan juga lingkungan buatan. Pada kesempatan kali ini kita akan membicarakan lebih lanjut dan lebih detail mengenai lingkungan buatan.
Pengertian Lingkungan Buatan
Sebelum membicarakan lebih lanjut dan mendalam mengenai lingkungan buatan, pertama- tama kita harus mengetahui mengenai apa itu lingkungan buatan. Meskipun sudah dikatakan sebelumnya bahwasannya lingkungan buatan merupakan lingkungan yang ada karena dibuat oleh manusia, namun kita perlu mengetahui pengertian dari lingkungan buatan yang lebih lengkap lagi. Lingkungan buatan merupakan lingkungan yang sengaja dibentuk oleh manusia agar dapat memenuhi hasrat atau keinginan atau bahkan kebutuhan manusia yang jumlahnya selalu tidak terbatas. Itulah pengertian dari lingkungan buatan ini.
Manfaat Lingkungan Buatan
Semua lingkungan di Bumi ini mempunyai manfaat yang dapat dirasakan oelh semua makhluk hidup yang ada di Bumi, begitu pula dengan adanya lingkungan buatan. Lingkungan buatan merupakan lingkungan yang dibentuk karena keinginan manusia sendiri. Maka dari itulah lingkungan yang dibuat oleh manusia ini seharusnya mengandung manfaat yang sangat baik dan banyak bagi manusia dan juga makhluk- makhluk yang lainnya. Adapun beberapa manfaat atau fungsi lingkunganbuatan antara lain adalah sebagai berikut:
Memenuhi kebutuhan masyarakat
Manfaat atau fungsi dari lingkungan buatan yang pertama adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Menuut sifatnya, kebutuhan manusia terdiri dari dua macam, yakni kebutuhan jasmani dan juga kebutuhan rohani. Kedua kebutuhan tersebut dapat dicukupi dengan adanya lingkungan buatan. Sebagai contoh kebutuhan jasmani, manusia memerlukan air untuk bisa bertahan hidup dan lingkungan buatan pun menyediakannya dalam bentuk waduk atau bendungan.
Sehingga apabila sumber air (baca: proses terjadinyamata air) yang biasa digunakan sehari- hari mengalami kondisi kekeringan, waduk atau bendungan bisa menjadi alternatif dalam penyediaan kebutuhan air (baca: jenis-jenis air di Bumi). Selanjutnya adalah kebutuhan rohani, dan sebagai contoh adalah manusia memerlukan hiburan atau rekreasi. Lingkungan buatan juga dapat memberikan pelayanan tersebut. Waduk, bendungan maupun taman merupakan lingkungan buatan yang bisa digunakan manusia untuk rekreasi atau sekedar menghilangkan kepenatan. Lingkungan buatan ada juga yang berupa taman bermain yang khusus dibangun untuk sarana rekreasi bersama dengan keluarga.
Sebagai tempat rekreasi
Fungsi kedua seperti halnya yang telah dijelaskan di atas. Lingkungan buatan mempunyai fungsi sebagai sarana rekreasi atau wisata keluarga maupun pribadi. Jika Anda merupakan orang suka menyatu dengan alam, maka danau bendungan, taman bunga atau kebun buah merupakan pilihan yang tepat untuk berwisata. Namun jika Anda adalah orang yang kurang suka menyatu dengan alam dan lebih menyukai keramaian, maka taman bermain, mall atau pusat- pusat perbelanjaan lainnya cukup menarik untuk menjadi alternatif tempat yang bisa dikunjungi dalam rangka rekreasi.
Menyimpan cadangan air
Fungsi yng juga sangat kelihatan dari adanya lingkungan buatan adalah menyimpan cadangan air. Hal ini juga telah disinggung di atas. Bagaimanapun kita mengetahui bersama bahwasannya terdapat sumber air buatan, yakni waduk dan juga bendungan. Keduanya merupakan lingkungan buatan.
Meskipun air yang mengisi waduk maupun bendungan ini berasal dari lingkungan alam (kebanyakan dari sungai), namun keduanya cukup bisa memberikan bantuan ketika sungai sedang mengalami kekeringan. Sehingga ketika musim (baca: pembagian musim di Indonesia) kemarau tiba masyarakat juga bisa memanfaatkan air yang berada di waduk maupun bendungan tersebut.
Sarana edukasi
Fungsi yang selanjutnya dari lingkungan buatan adalah sebagai sarana edukasi. Edukasi merupakan kegiatan yang kaitannya dengan pendidikan. Dalam pendisikan, memperhatikan hal- hal atau lingkungan yang ada di sekitar kita pun menjadi hal yang patut untuk dilakukan. Ada beberapa macam lingkungan buatan yang bisa digunakan sebagai lokasi atau tempat untuk berwisata. Sebagai contoh adalah waduk dan bendungan.
Keduanya bisa dijadikan objek edukasi, misalnya mengenai makhluk apa saja yang tinggal di sekitarnya dan apa pula tujuan manusia membangun tempat tersebut. Selain waduk dan juga bendungan, taman bunga dan kebun buah juga bisa dijadikan tempat untuk melakukan pendidikan. Misalnya dengan mengetahui tanaman apa saja yang bisa hidup di lingkungan tersebut, dengan suhu sekian dan bagaimana pula perawatannya agar tampak selalu subur (baca: ciri-ciri tanah yang subur dan tidak subur).
Sarana penelitian dan pengembangan
Fungsi yang selanjutnya tidak jauh- jauh juga dari dari fungsi sebelumnya, yakni lingkungan buatan dijadikan sebagai wadah penelitian dan juga pengembangan. Sebagai contoh adalah air yang ada di waduk ataupun bendungan. Dari situ, manusia bisa meneliti mengenai kandungan airnya. Apabila kandungan air aman maka bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari- hari dalam melakukan aktivitas. Dan apabila pengembangan mengenai penelitian dilakukan, maka manusia pun juga bisa menetapkan bahwa air yang ada di waduk dan bendungan aman untuk dikonsumsi atau tidak. Jika ternyata aman, manusia bisa menggunakannya untuk menjadi air minum.
Penunjang ekonomi masyarakat
Lingkungan buatan bisa menunjang perekonomian masyarakat. Sebagai contoh adalah masyarakat yang bekerja sebagai petani. Masyarakat yang bekerja sebagai petani pasti membutuhkan banyak air untuk dapat mengairi sawahnya. Oleh karena itulah keberadaan waduk dan bendungan sangatlah membantu karena menyediakan air. Selain itu, lingkungan buatan juga akan menguntungkan bagi masyarakat yang bekerja sebagai pedangang, karena taman-taman yang bisa dikunjungi oleh orang- orang bisa menjadi sumber penghasilannya. Hal ini sangat banya kita temui di kawasan- kawasan taman bermain.
Sebagai pembangkit listrik
Salah satu fungsi lingkungan buatan yang sangat penting adalah untuk menjadi pembangkit listrik. Pembangkit listrik tersebut contohnya adalah pembengkit listrik tenaga air. Salah satu sumber pembangkitnya adalah dari waduk maupun bendungan. Waduk atau bendungan sangat bisa dimanfaatkan sebagai sumber tenaga pembangkit listrik.
Itulah beberapa macam fungsi lingkungan buatan yang ada di sekitar kita. Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, pastinya masih ada fungsi- fungsi lain yang akan dirasakan oleh manusia baik disaadari oleh manusia maupun tidak. Fungsi atau manfaat tersebut terlahir berdasarkan jenis dari lingkungan buatan itu sendiri.
Jenis- jenis Lingkungan Buatan
Ada banyak sekali lingkungan buatan yang ada di sekitar kita. kita bahkan sudah mengetahuinya dari awal namun bisa juga tidak menyadari akan keberadaannya. Berikut ini akan dipaparkan mengenai apa saja yang termasuk ke dalam lingkungan buatan.
Waduk
Lingkungan buatan yang pertama adalah waduk (baca: manfaat waduk). Mungkin hal ini juga sudah sering disinggung sebelumnya bahwasannya waduk yang terkadang menyerupai danau adalah buatan manusia. Ya, waduk yang merupakan cekungan besar dan terisi air ini sengaja dibuat oleh manusia dalam kaitannya mengairi lahan persawahan atau ladang yang ada di sekitarnya. Namun tidak hanya itu saja, bahwa kenyataannya waduk juga banyak digunakan sebagai pembangkit listrik bahkan ada pula yang telah dilegkapi berbagai wahan air untuk dapat sisewa oleh pengunjng waduk yang datang,
Bendungan
Tidak jauh berbeda dengan waduk, bendungan pun jug amemiliki fungsi dasar yang sama. Bendungan (baca: bendungan terbesar di Indonesia) dibuat oleh manusia dengan cara membendung aliran sungai (baca: ciri-ciri sungai bagian hulu dan hiir). Tujuan dari bendungan ini dibuat selain untuk membuat sumber air juga agar aliran air sungai tidak terlalu deras. Dan pada akhirnya akan banyak manfaat yang akan diperoleh manusia karena adanya bendungan ini.
Taman Bunga
Taman bungan juga merupakan contoh dari lingkungan buatan. Di Indonesia (baca: letak astronomis dan geografis Indonesia) sendiri mungkin taman bunga akan jarang kita temui. Namun apabila kita menggegser kaki kita ke negara lain, mungkin kita akan dengan mudahnya menemukan tanaman bunga. Sebagai contoh adalah di Jepang. Di Jepang, taman bunga merupakan tempat yang familiar.
Tidak hanya bunga warna warni yang ditanam secara indah, bahkan di Jepang bunga ditanam hingga menyerupai karikatur tokoh- tokoh anime Jepang. Hal ini sangat menambah nilai keindahan. Karena adanya taman bunga unik dan indah inilah maka tempat tersebut dijadikan tempat wisata atau rekreasi baik secara pribadi manupun beramai- ramai.
Kebun Buah
Kebun buah juga merupakan salah satu contih lingkungan buatan. Meskipun tanaman buah sendiri merupakan ciptaan Tuhan, namun tanaman- tanaman di kebun buah tersebut ditanam oleh manusia. Sehingga kebun buah tersebut dikatakan sebagai lingkungan buatan manusia. ada banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari adanya kebun buah ini. Selain sebagai tempat rekreasi, biasanya pengunjung juga diperbolehkan memakan buah- buahan yang tumbuh secara gratis. Selain itu apabila buah yang matang terlalu banyak maka bisa dijual kembali. Berwisata di kebun buah selain menyenangkan karena biasanya tempatnya sejuk, juga mengenyangkan.
Taman Bermain
Taman bermain merupakan contoh lingkungan buatan yang semakin dikembangkan oleh manusia di zaman yang modern ini. Ada banyak sekali taman bermain yang telah dibangun dan sukses menarik hati para pengunjung, bukan hanya anak- anak namun juga remaja dan bahkan dewasa. Di dalam taman bermain kita akan menjumpai berbagai macam wahana- wahana permainan dari yang cukup menyenangkan sampai yang ekstrim. Di taman bermain inilah kita dapat menguji adrenalin yang kita miliki.
Pasar
Pasar yang setiap harinya ramai dikunjungi oleh orang-orang juga merupakan contoh lingkungan buatan. Pasar adalah tempat jual beli yang menghidupkan perekonomian masyarakat. Selain itu pasar juga merupakan tempat wisata, yakni wisata belanja. Dan dari pasar ini pula manusia bisa mendapatkan beragam barang untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.
Mall
Selain pasar, ada pula pusat perbelanjaan lainnya, yakni mall. Mall merupakan gaya hidup manusia modern. Manusia zaman sekarang leboh menyukai berkunjung ke mall daripada ke tempat- tempat wisata yang bernuansa alam. Beragam aktivitas bisa dilakukan di mall, dari berbelanja, jalan- jalan, atau sekedar nongkrong- nongkrong dan hang out.
Itulah beberapa macam atau jenis- jenis dari lingkungan buatan manusia. selain yang telah disebutkan di atas masih banyak lagi contoh lingkungan buatan manusia. Apapun jenis lingkungan buatan, kita harus selalu menjaganya agar tetap lestari dan bisa menghasilka fungsi seperti yang diinginkan bersama.
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/lingkungan-buatan
2015 © Copyright Ilmugeografi.com. All Right Reserve World Wide.
Lingkungan Sosial : Pengertian, Faktor, Dan Jenis Beserta Contohnya Lengkap
By bitarPosted on 27/12/2016
Lingkungan Sosial : Pengertian, Faktor, Dan Jenis Beserta Contohnya Lengkap – Tahukah anda apa yang dimaksud dengan lingkungan sosial ?? Jika belum mengetahuinya anda tepat sekali mengunjungi gurupendidikan.com. Karena disini akan mengulas tentang pengertian lingkungan sosial, faktor lingkungan sosial, jenis-jenis lingkungan sosial beserta contohnya secara lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.
Pengertian Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial ialah interaksi diantara masyarakat dengan lingkungan, ataupun lingkungan yang juga terdiri dari makhluk sosial atau manusia. Lingkungan sosial inilah yang kemudian membentuk suatu sistem pergaulan yang memiliki peranan besar di dalam membentuk sebuah kepribadian seseorang, dan kemudian terjadilah sebuah interaksi diantara orang atau juga masyarakat dengan lingkungannya.
Lingkungan sosial dari seseorang pertama kali dibentuk di dalam sebuah lingkungan keluarga, dan kemudian lingkungan keluarga yang menjadi media pertama yang memiliki pengaruh terhadap perilaku seseorang dan yang paling utama yaitu anak-anak. Karena di dalam lingkungan keluarga setiap anggota dari keluarga terutama anak-anak diberikan berbagai macam pendidikan supaya mampu menjadi seorang anak yang mandiri.
Selain dapat mengarahkan anak menjadi mandiri, anak jugadapat mengambil suatu keputusan untuk dirinya sendiri supaya bisa mengembangkan kemampuan dirinya seperti mental, sosial, emosional ataupun fisik yang dipunyainya. Sehingga anak tersebut bisa mengembangkan suatu kehidupan yang sehat serta produktif.
Bau mulut-jejak parasit dalam tubuh. Parasit hilang jika Anda minum sesendok
Dokter merahasiakan ini! Untuk turun 47 kg dalam 21 hari sebelum makan...
Makhluk mengerikan akan keluar dari tubuh jika di pagi hari kamu minum segelas
Makhluk mengerikan akan keluar dari tubuh jika di pagi hari kamu minum segelas
Bau mulut? Bau menghilang setelah beberapa hari jika sebelum tidur, jangan...
Inilah produk pembakar lemak perut! Turun 8 kg dalam 3 hari, pada saat tidur
Bau mulut karena parasit dalam perut! Basmi mereka dengan makan...
Bacalah sebelum dihapus! Berat Anda 89 kg? Bisa jadi 55 kg! Sebelum tidur harus
Dan untuk menciptakan suasana yang ada di dalam lingkungan keluarga, harus kita ciptakan suasana yang kondusif atau saling terbuka di dalam setiap suatu permasalahan yang ada, sehingga akan muncul rasa saling menyayangi dan juga mempercayai diantara satu sama lainnya.
Oleh sebab itulah lingkungan keluarga merupakan hal yang berpengaruh besar di dalam mendapatkan bekal untuk dapat melakukan sosialisasi di dalam sebuah lingkungan sosial yang sangat luas. Dan tidak hanya dapat dilakukan di dalam suasana rumah saja, melainkan juga bisa untuk dipakai sebagai bekal di dalam lingkungan sosial ataupun di dalam hidup bermasyarakat.
Faktor-Faktor Lingkungan Sosial
Factor-faktor lingkungan sosial di antaranya yaitu sebagai berikut ;
1.pengelompokan sosial
Pengelompokan sosial yaitu berbagai macam orang-orang yang dimana mereka membentuk persekutuan sosial yang dilandasi oleh adanya suatu hubungan kekerabatan seperti keluarga marga dan lainnya
2. Penataan sosial
Penataan sosial yang dimana hal ini sangat penting untuk bisa mengatur suatu ketertiban dalam kehidupan di masyarakat. Penataan itu berupa aturan-aturan yang dipakai sebagai pedoman untuk kerja sama dan pergaulan untuk setiap anggotanya yang dimana setiap orang harus mempunyai kedudukan yang jelas sehingga akan lebih jelas untuk mengetahui suatu kepentingan satu dengan yang lainnya.
Jenis-Jenis Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut :
1. Lingkungan Sosial Primer
yaitu salah satu jenis lingkungan sosial yang mana terdapat sebuah hubungan yang erat diantara anggota satu dengan anggota lainnya, anggota satu yang saling mengenal baik dengan anggota yang lainnya.
2. Lingkungan Sosial Sekunder
yaitu salah satu jenis lingkungan sosial yang memiliki hubungan diantara anggota satu dengan anggota yang lainnya memiliki jarak atau kurang akrab.
Contoh Lingkungan Sosial
Ada banyak sekali contoh-contoh dari lingkungan sosial seperti lingkungan sosial di sekolah yang dimana di dalamnya terjadi interaksi sosial di antara komponen-komponen pendukung dengan status yang berbeda-beda. Sebagai contohnya yaitu kepala sekolah, guru, siswa, dan lainnya. Setiap dari komponen tersebut akan menjalankan sebuah tugasnya masing-masing.
selain itu contoh lingkungan sosial juga terdapat di dalam lingkungan masyarakat. Interaksi sosial di dalam lingkungan masyarakat mempunyai keanekaragaman yang sesuai dengan status dan juga perannya masing-masing. Hal ini bisa di lihat pada interaksi antara satu warga dengan warga yang lainnya seperti adanya suatu kerja sama, bahu-membahu, persaingan dan juga gotong royong.
http://www.gurupendidikan.co.id/lingkungan-sosial-pengertian-faktor-dan-jenis-beserta-contohnya-lengkap/