Review Jurnal Supply Chain Management
Judul
1. Considerations on Risk in Supply Chain Management Information Systems Implementation
Jurnal
Amfiteatru Economic
Volume / Halaman
Vol. XV No. 33 / 12 halaman
Tahun
2013
Penulis
Valentin-Petru Valentin-Petru Măzăreanu, Măzăreanu, Alexandru Ioan Cuza University, Romania
Reviewer
Fajar Anang Charisti (11140930000047)
Tanggal
03 April 2018
Isu Penelitian
Permasalahan
Solusi
Hasil Penelitian
Penelitian ini didasari atas studi literatur dari berbagai karya ilmiah tentang revolusi digital yang menyebabkan perubahan cara berbisnis. Perubahan tersebut menciptakan berbagai model bisnis baru seperti yang disebut dengan ‘e Revolution’ seperti e-tax, e-banking, e-business, e-mall, e-democracy, dan sebagainya yang kemudian menjadi syarat tersendiri bagi perusahaan apabila ingin memberikan nilai daya saing untuk organisasinya ditengah persaingan. Selain membawa dampak positif, perubahan digital juga memberi ancaman terhadap kelangsungan proses bisnis seperti maraknya virus komputer, spamming, phising, dan masih banyak lagi yang menimbulkan kerugian tidak hanya bagi perusahaan, tapi juga berimbas kepada pelanggan dan mitra dalam sebuah rantai pasok. Dalam hal ini banyak perusahaan yang telah menyesuaikan proses manajemen rantai pasok terhadap perkembangan zaman dalam rangka mewujudkan kemudahan melalui proyek sistem informasi manajemen rantai pasok (supply chain management information systems). Akan tetapi pengetahuan akan gangguan yang bukan tidak mungkin akan dihadapi perlu menjadi perhatian untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan proyek. Oleh sebab itu, dalam jurnal ini peneliti mengusulkan kerangka identifikasi resiko yang dapat digunakan pada proyek implementasi sistem informasi manajemen manajemen rantai pasok. Langkah awal yang dilakukan peneliti ialah melakukan sintesis dari resiko yang dapat terjadi dalam proyek implementasi sistem informasi berdasarkan kajian ilmiah dari peneliti-peneliti sebelumnya. Terdapat 12 penelitian yang menjadi rujukan dalam membuat rumusan resiko
proyek implementasi sistem informasi secara umum. Setelah itu peneliti membuat kesimpulan bahwa sumber daya manusia berada di posisi pertama yang membawa resiko. Komponen manusia disini dilihat dari dua sudut pandang yaitu sebagai sumber serangan sistem seperti peretasan dan sebagai sumber hambatan operasional sistem seperti meninggal dunia, penyakit, atau produktivitas menurun. Faktor manusia tersebut memberikan pengetahuan peneliti dalam mengidentifikasi secara lebih rinci mengenai semua resiko dalam kegiatan sosial-ekonomi dan membuat kerangka resiko untuk proyek implementasi sistem informasi manajemen rantai pasok. Diantaranya faktor manusia, organisasi, cara kepemimpinan, lingkungan eksternal, sumberdaya TIK, dan hubungan dengan pihak ketiga (mitra/vendor). Selain itu peneliti mengilustrasikan kerangka resiko tersebut dalam sebuah gambar dibawah ini,
Kerangka tersebut memperhitungkan klasisifikasi resiko menurut setiap faktor sebagaimana yang telah disebutkan, menu rut sumber baik internal maupun eksternal, dan menurut sifat yang dapat diprediksi atau yang tidak terduga sebagai acuan dalam implementasi proyek SCM.
Kontribusi Terhadap Inovasi SCM
Pendapat Reviewer
Pengetahuan tentang resiko terhadap implementasi proyek sistem informasi manajemen rantai pasok merupakan bentuk kesadaran bahwa dalam menghadirkan perubahan proses bisnis tidak hanya berbicara mengenai output yang diberikan tetapi juga mengenai ancaman yang dapat terjadi, sehingga hal ini akan memberikan kontribusi berupa minimalisir dan upaya pencegahan bilamana suatu gangguan terjadi. Jurnal ini memiliki kelebihan yaitu memiliki rujukan karya ilmiah yang cukup banyak dalam mengembangkan topik yang diangkat, selain itu peneliti memberikan klasifikasi dan contoh ancaman proyek SCM yang memberikan gambaran kepada pembaca. Akan tetapi ilustrasi kerangka resiko proyek SCM kurang informatif berupa penambahan tanda, karena sulit membedakan antara mana sumber ancaman internal dan eksternal, dan mana yang bersifat prediktif dan tak terduga.
Judul
2. Management Information System of Purchase in e-SCM
Jurnal
Management Information Systems
Volume / Halaman
Vol. 7 No. 1 / 10 halaman
Tahun
2012
Penulis
Dragana Rejman Petrović, Igor Milanović
Reviewer
Fajar Anang Charisti (11140930000047)
Tanggal
03 April 2018
Isu Penelitian
Permasalahan
Solusi
Nilai filosofi dari manajemen rantai pasok ialah apabila kinerja keseluruhan rantai pasok meningkat secara optimal disemua link yang terlibat tidak terkecuali purchasing atau pengadaan. Objek penelitian ini ialah perusahaan yang berada di mata rantai ketiga dalam rantai pasok industri otomotif, disini peneliti menganalisa proses p embelian bahan-bahan elektronik yang berhubungan didalamn ya. Perusahaan yang diteliti belum menerapkan sistem informasi manajemen rantai pasok, sehingga perlu dibuat rancangan sebelum menuju tahap implementasi. Mengingat cakupan rantai pasok cukup luas, peneliti membatasi hanya dalam wilayah purchasing. Rancangan sistem informasi manajemen rantai pasok dari segi purhasing dianalisa melalui tujuan bisnis, persyaratan manajemen dan pemangku kepentingan, perencanaan sumber da ya pembelian, evaluasi
pemasok dan kontraknya, realisasi pembelian, penerimaan dan penyimpanan, serta penyelesaian keluhan ke pemasok. Pengembangan sistem informasi manajemen rantai pasok untuk mengelola proses purchasing atau pembelian menggunakan teknik : BSP ( Business System Planning), BPM ( Business Process Management ), SSA (Structured System Analysis), ERD ( Entity Relationship Diagram), BPwin, Erwin, dan RDBMS yang menghasilkan model proses logis, model data, model antarmuka, model jaringan, dan proses distribusi dan data dalam jaringan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk mendukung proses pembelian di rantai pasok seperti ilustrasi pada gambar berikut,
Hasil Penelitian
Rancangan sistem informasi manajemen rantai pasok yang terkait pembelian di perusahaan yang diamati dapat dideskripsikan :
1. Pengelolaan catatan yang ekonomis, fungsional dan rasional tentang kuantitas, kualitas dan tingkat stok bahan / bagian i nput, harga input dan kondisi pasokan di pasar; 2. Pemantauan aliran material dan keuangan secara real time; 3. Pengurangan waktu pemrosesan akuisisi data dan otomatisasi proses pembelian; 4. Meningkatkan jumlah informasi output karena perpotongan cepat dan multiplikatif dari data yang dikumpulkan (data tentang bahan / bagian dalam proses pengembangan, karakteristik teknologi, permintaan, data tentang bahan / bagian yang diperlukan untuk pembelian, stok saat ini dari selesai produk dan bahan masukan, bahan / bagian dalam transportasi, dll.); 5. Menambah jumlah data yang diproses; 6. Meningkatkan kualitas informasi (tampilan data grafis, menghilangkan kesalahan manusia dalam pemrosesan data); 7. Komunikasi online dengan pemasok dan pelanggan; 8. Integrasi ke situs web perusahaan yang ada, pendaftaran data online tentang kepuasan pelanggan, serta informasi tentang keluhan; 9. Mengurangi jumlah karyawan yang bekerja pada pemrosesan data, tidak hanya dalam proses pembelian, tetapi juga dalam proses lain sambil meningkatkan waktu yang tersedia untuk kegiatan kreatif yang membawa nilai tambah; 10. Integrasi web dengan pelanggan dan sistem pemasok. Kontribusi Terhadap Inovasi SCM
Pendapat Reviewer
Jurnal ini menambah pengetahuan tentang link yang terkait dalam purchasing dalam sebuah rantai pasok. Peneliti memberikan penjelasan yang cukup detail sehingga menjadi nilai tambah terhadap informasi dalam jurnal, bahwasannya dalam implementasi e-SCM terdapat banyak hal terlibat sehingga rancangan tidak dapat diwujudkan tanpa menelisik lebih jauh terhadap link-link dalam rantai pasok mengingat untuk purchasing saja, rincian informasi yang diperlukan cukup banyak.
Judul
3. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) Untuk Distribusi Pangan Kabupaten Minahasa
Jurnal
Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelejen (KOMMIT)
Volume / Halaman
Vol. 8 Oktober 2014 / 10 halaman
Tahun
2014
Penulis
Aldian Umbu Tamu Ama, Eko Sediyono, Adi Setiawan
Reviewer
Fajar Anang Charisti (11140930000047)
Tanggal
03 April 2018
Isu Penelitian
Permasalahan
Solusi
Hasil Penelitian
Peningkatan produksi komoditas pertanian harus didukung informasi dan pengetahuan untuk memberikan hasil yang baik dalam proses pengembangannya. Melihat pentingnya informasi dan penerapan teknologi informasi itu sendiri dalam proses logistik khususnya distribusi. Pemerintah daerah Minahasa Tenggara sendiri telah melakukan sensus pertanian 2013 dengan tema “Menyediakan Informasi untuk Masa Depan Petani yang Lebih Baik” dengan tujuan memberikan kebijakan dan evaluasi program pembangunan pertanian di daerah Minahasa Tenggara. Kurangnya pemerataan usaha pertanian di beberapa daerah, dan akan berpengaruh pada distribusi hasil produksi. Distribusi yang tidak merata dapat menyebabkan stok produk di suatu daerah akan sangat berlebih, sementara itu di daerah lain menjadi sangat kurang, Hal ini akan memicu kurangnya keseimbangan harga produk yang beredar dipasaran. Perlu dirancang sistem informasi yang akan memberikan solusi untuk mengumpulkan berbagai informasi hasil pangan daerah-daerah yang ada baik kebutuhan pangan maupun produksi pangan di Minahasa Tenggara yang mendukung proses manajemen rantai pasok untuk mengelola distribusi pangan di semua daerah. Awalnya peneliti menentukan perhitungan perbandingan kebutuhan pangan di beberapa daerah yang dilihat dari produksi pangan dengan jumlah penduduk daerah, merancang proses distribusi, dan menentukan aktor yang terlibat yaitu : kelompok supplier, perusahaan penggilingan padi, koperasi, pedagang atau pengecer, masyarakat umum. Identifikasi kebutuhan sistem manajemen rantai pasok dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. Aktivitas antar user dan sistem digambarkan melalui use case diagram. Pengujian perancangan menggunakan loop testing, berfokus pada validitas dari bentuk loop (simple loop, concatenated loop, nested loop, unstructured loop) yang menggambarkan pembentukan struktur program secara keseluruhan. Berdasarkan perancangan sistem dapat diketahui hasil pangan setiap kecamatan dan kebutuhan konsumsi setiap kecamatan, yang akan dianalisis daerah mana yang memiliki peluang menjadi pemasok hasil pangan yang ada. Namun sebelumnya perlu dilakukan pengolahan data
Kontribusi Terhadap Inovasi SCM
Pendapat Reviewer
banyaknya hasil pertanian untuk setiap kecamatan yang ada dan hasil produksi yang akan dikonsumsi, dengan peluang memasok hasil pangan ke daerah lain yang nantinya konsumsi sendiri, di berikan kepada koperasi ataupun yang akan dijual langsung ke masyarakat. Sistem informasi manajemen rantai pasok dapat dijadikan solusi untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dalam hal ini memudahkan Dinas Ketahanan Pangan dalam penyimpanan data yang terpusat, khususnya untuk mengelola data hasil pangan, mengelola data petani, data koperasi dan data distribusi pangan. Peneliti kurang memodelkan sistem seperti dengan tidak adanya class diagram untuk menggambarkan database dan deployment diagram untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem dalam jurnal
Judul
4. Supply Chain Management Berbasis Layanan : Desain dan Implementasi Protoype Sistem
Jurnal
Journal of Information Systems
Volume / Halaman
Vol. 8 Issue 2 / 10 halaman
Tahun
2012
Penulis
M. Hilman, F. Setiadi, J. Budiasto, R. Alfian
Reviewer
Fajar Anang Charisti (11140930000047)
Tanggal
03 April 2018
Isu Penelitian
Permasalahan
Kompetisi yang semakin sengit dalam pasar global, inovasi produk yang memiliki siklus hidup yang semakin singkat, serta ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi memaksa seluruh perusahaan untuk berinvestasi dan fokus pada supply chain mereka. Hal ini disebabkan karena para eksekutif sudah semakin menyadari bahwa kesuksesan suatu perusahaan sangat bergantung pada kesuksesan koordinasi, integrasi, dan manajemen proses-proses bisnis penting dari berbagai anggota supply chain. PT. XYZ merupakan perusahaan pengelola mall di kawasan pusat bisnis Jakarta yang mempunyai segmentasi pasar khusus penjualan telepon selular dan alat-alat elektronik. Operasional perusahaan selama ini untuk memperoleh data dan informasi masih dilakukan dengan cara manual, seperti menggunakan sarana komunikasi dua arah secara langsung atau dengan cara melihat satu-persatu melalui katalog. Segala proses tersebut membutuhkan waktu lama dan membutuhkan konsumsi
Solusi
kertas yang tinggi. Proses tersebut menghabiskan biaya yang besar dan mengakibatkan ekonomi biaya tinggi dalam berwirausaha dan berpotensi mengurangi kenyamanan berbelanja bagi pengunjung. Solusi yang dapat diambil dari permasalahan kecepatan dan ketepatan dalam memperoleh, mencari serta pertukaran data dan informasi antar distributor dan penjual adalah dengan cara mengimplementasikan sistem informasi SCM yang terintegrasi. Pertama, peneliti mengidentifikasi kebutuhan sistem dengan mengetahui semua proses bisnis yang terlibat saat ini, kemudian menganalisa dan pemodelan menggunakan Unified Modelling Language (UML) seperti use case dan class diagram. Kemudian menggunakan metodologi prototyping agar kebutuhan fungsional dapat berubah sesuai dengan proses iterasi.
Hasil Penelitian
Sistem SCM berbasis layanan digambarkan dalam sebuah cloud yang merepresentasikan sebuah sistem pada layer yang diakses secara transparent oleh users. Users yang terdiri dari para distributor dan retailer tidak perlu tahu bagaimana struktur dari sistem tersebut secara detail. Salah satu keuntungan dari sistem semacam ini adalah penambahan jumlah users tidak akan mempengaruhi perubahan struktur program dalam sistem karena setiap kali dilakukan penambahan users, yang terjadi adalah hanya penambahan server aplikasi pada level client yang mengakses server utama yang berisi layanan sistem SCM pada cloud yang merupakan representasi layanan yang diberikan.
Kontribusi Terhadap Inovasi SCM
Pendapat Reviewer
Apabila dinilai dari segi topik, jurnal ini tidak memberikan kontribusi baru terhadap inovasi SCM mengingat cukup banyaknya topik serupa, akan tetapi isi dari jurnal ini semakin memperkaya pembaca mengenai implementasi SCM dalam sebuah sistem informasi. Pemodelan yang diberikan cukup lengkap sehingga pembaca dapet mengetahui rancangan sistem SCM baik dari segi aktivitas penggunasistem, topologi jaringan, dan database.
Judul
5. E-Supply Chain Manajemen dan Keunggulan Bersaing
Jurnal
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)
ISSN / Halaman
2527-6050 / 6 halaman
Tahun
2017
Penulis
Vivi Luslana, Ilyas Masudin, Flen Zulfikarijah
Reviewer
Fajar Anang Charisti (11140930000047)
Tanggal
03 April 2018
Isu Penelitian
Permasalahan
Solusi
Era globalisasi pada saat ini mendorong berkembangnya teknologi yang semakin meningkat sehingga mendorong suatu perusahaan untuk menerapkan SCM secara elektronik dengan melalui internet yang biasa disebut dengan Electronic Supply Chain Management (E-SCM). Dengan menggunakan E-SCM maka aliran informasi antar perusahaan dengan pemasok serta distributor akan dapat lebih cepat sampai karena internet dapat dengan mudah diakses kapan saja ketika dibutuhkan. Dari penjabaran diatas mengenai SCM, maka artikel ini akan menjelaskan secara gambling pengaruh E-SCM terhadap perkembangan analisis produksi sebuah perusahaan. Perusahaan saat ini harus dapat mempertimbangkan adanya penerapan E-SCM karena mengingat proses bisnis yang semakin kompleks dan banyak pihak yang terlibat didalam perusahaan tersebut. Persaingan bisnis yang semakin ketat menjadi alasan yang kuat mengapa setiap perusahaan harus mempunyai formula yang mampu memenangkan mereka dalam persaingan keunggulan produk. Berbagai macam strategi operasi terapkan untuk meningkatkan keunggulan bersiang termasuk strategi rantai pasok yang efisien dan responsive. Menjelaskan alur dan bagaimana system kerja SCM dan E-SCM berjalan melalui berbagai system dan pendekatan yang akan dilalui jika
perusahaan menggunakan E-SCM dan meng-explore beberapa poin terkait pendekatan dalam E-SCM dan platform E-SCM.
Hasil Penelitian
Kontribusi Terhadap Inovasi SCM
Pendapat Reviewer
Isi dari jurnal ini dapat dikatakan mencakup kajian teori mengenai apa itu E-SCM. Sebelum suatu perusahaan menerapkan E-SCM perusahaan harus menentukan kesiapan perusahaan tersebut dengan menerapkan 5 tahapan penting yang harus dipenuhi. Tahapan tersebut adalah (Ross, 2016) : Energize The Organization yaitu untuk mempersiapkan sebuah organisasi untuk E-SCM sebelum menentukan strategi bisnis, Enterprise Vision yaitu tujuan untuk mengetahui tingkat pentingnya E-SCM dalam suatu perusahaan. Supply Chain Value Assessment yaitu untuk mengidentifikasi dan memberikan prioritas yang akan dipilih sehingga memberikan keuntungan besar terhadap perusahaan dan rekan bisnis. Opportunity Identification yaitu digunakan untuk memprioritaskan alternative dari E-SCM, Strategy Decision yaitu digunakan setelah pemetaan peluang dari E-SCM selesai sehingga prusahaan dapat memulai proses perencanaan. Sebuah perusahaan juga harus memiliki kemampuan untuk menangkal resiko yang akan terjadi didalam perkembangan sebuah perusahaan, salah satu contoh manajemen risk adalah menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Didunia globalisasi kemajuan teknologi menjadi sebuah senjata yang ampuh untuk melakukan ekpansi dan pengawasan melekat kepada sebuah system yang diterapkan, maka dari itu perusahaan harus bisa menentukan peluang dan positioning dalam persaingan perusahaan. Bullwhip Effect juga menjadi hal yang harus diperhatikan dalam perjalanan SCM. Bullwhip Efeect dapat diartikan secara sederhana yaitu merupakan suatu fenomena dimana suatu lonjakan kecil di level konsumen akan berakhibat terjadinya lonjakan yang sangat tajam pada level produsen. Akibatnya adalah kelebihan stock persediaan, permintaan jauh lebih kecil, hingga kacaunya jadwal produksi. Hal ini juga perlu diperhatikan dalam E-SCM. Memberikan informasi mengenai hal-hal baru yang harus diperhatikan dalam E-SCM mengingat waktu terbit jurnal terbilang belum lama yaitu pada 2017, sehingga dapat dikatakan lebih sesuai dengan perkembangan zaman. Secara keseluruhan pembaca mendapat wawasan baru tentang ESCM di era sekarang dengan berbagai istilah yang juga update pada saat membaca jurnal ini.