Review Jurnal
Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Camat Terhadap Peningkatan Displin Kerja Pegawai Negri Sipil di Kantor Camat Pontianak Utara
Peneliti : Muhammad Sufi Nur Azmi
Latar Belakang
Pemimpin merupakan unsur yang sangat menentukan lancar atau tidaknya suatu organisasi dalam mewujudkan tujuannya, kepemimpinan merupakan inti dan motor penggerak dari terwujudnya proses pemerintahan yang baik. peranan kepemimpinan sangat penting dalam proses pencapaian tujuan, sehingga dapat dikatakan bahwa sukses dan tidaknya kegiatan pemerintahan sangat ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang memiliki power atau kekuasaan untuk memimpin jajarannya.
Peran kepemimpinan dalam suatu birokrasi diantaranya adalah mendisiplinkan bawahannya agar mereka mau mentaati jam kerja yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah. Kedisiplinan seorang pegawai akan timbul karena pengaruh pemimpin yang efektif, sehingga efektivitas kepemimpinan akan tampak bagaimana pemimpin dapat mendisiplinkan pegawainya secara efektif.
Di Indonesia, disiplin masih merupakan masalah yang berat. Disiplin kerja, disiplin waktu dan disiplin dalam kehidupan pada umumnya belum menjadi kebiasaan. Berbagai upaya telah ditempuh untuk meningkatkan dan menjadikan disiplin sebagai kebiasaan dan kebutuhan, salah satu diantaranya adalah program Gerakan Disiplin Nasional (GDN).
1Dalam suatu organisasi, disiplin merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka mewujudkan tujuan-tujuannya, karena tanpa kondisi disiplin yang baik suatu organisasi tak mungkin dapat mencapai efektivitas dan efisiensi yang tinggi. Disiplin merupakan perilaku positif yang intinya berupa sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis (Nitisemito,1996:123)
1
Kriteria pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut mampu
menjadi creator (pencipta) dan motivator (pendorong) bagi bawahannyadengan menciptakan suasana dan budaya kerja yang dapat memacu peningkatan disiplin kerja karyawannya. Keberhasilan seorang pemimpin dapat ditandai oleh keberhasilan bawahannya dalam melaksanakan tugasnya. Salah satu keberhasilan seorang bawahan ditandai dengan adanya kedisiplinan yang tinggi, karena dengan adanya disiplin kerja yang tinggi kemungkinan pegawai untuk mencapai prestasi kerja akan semakin besar. Perkembangan prestasi kerja pegawai pada umumnya dewasa ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan dengan melihat perilaku pegawai yang kurang disiplin terhadap pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya.
Seorang camat sebagai pimpinan tertinggi dalam struktur organisasi pada tingkat kecamatan yang diharapkan berperan aktif dalam meningkatkan profesionalisme pegawai di tingkat kecamatan. Artinya jika pelayanan di tingkat Kecamatan baik, maka secara umum tanggapan masyarakat terhadap pelayanan publik yang baik tersebut akan tertuju kepada kepemimpinan camat pada saat itu.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunaka metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data, analisis data berupa angka dengan menggunakan statistik dan menguji hipotesis (sugiono, 2011:8). Jenis penelitian yang diangkat oleh peneliti adalah penelitian korelasional, Peneliti memilih penelitian korelasional adalah karena ingin mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih. studi korelasi bertujuan menguji hipotesis, yang dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien korelasi antara variabel tersebut. Kekuatan hubungan antarvariabel penelitian ditunjukan oleh koefisien korelasi yang angkanya bervariasi antara -1 sampai +1. (Sugiono,2011:36).
Tohardi (2011:28) menyatakan bahwa langkah-langkah penelitian adalah tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti dalam melakukan proses penelitian. Dalam penelitian kuantitatif langkah-langkah penelitian seperti:
a. Melakukan penelitian terdahulu (pre survey);
b. Membuat rencana penelitian (usulan penelitian);
c. Membuat dan menguji validitas angket;
27d. Pengambilan data sekunder dan primer (penyebaran angket);
27
e. Melakukan analisis data;
f. Membuat laporan penelitian (Skripsi);
Kesimpulan
Penelitian ini membahas mengenai apa saja faktor yang terjadi dan hubungan apa saja antara gaya kepemimpinan dan displin kerja pegawai negri sipil di lingkunga Kantor Camat Pontianak Utara.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif, maka data yang didapat akan lebih lengkap, relevan, valid, dan bisa dipertanggung jawabkan. Subjek dalam penelitian ini adalah Pegawai Negri di Lingkungan Kantor Camat di Kota Pontianak. Data diperoleh melalui pengumpulan data, analisis berupa data angka dan tabulasi, dan menguji hipotesis.
Dalam menegakkan disipli kerja tentunya tidaklah mudah, karena penyimpangan masih terus terjadi. Oleh karena itu upaya-upaya konkrit dan perlu dilakukan secara kontinyu. Selain itu juga dibutuhkan peran semua pihak yang berkepentingan untuk saling bersinergi demi terwujudnya penegakan disiplin kerja dan juga demi tercapainya prestasi kerja yang baik.
Judul : Kelengkapan Saran dan Prasarana di Sekolah Menengah Atas Se-kecamatan Pontianak Selatan
Peneliti : Binawan Purbokojati
NIM : : F39111019
Latar Belakang
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunaka metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data, analisis data berupa angka dengan menggunakan statistik dan menguji hipotesis (sugiono, 2011:8). Jenis penelitian yang diangkat oleh peneliti adalah penelitian korelasional, Peneliti memilih penelitian korelasional adalah karena ingin mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih. studi korelasi bertujuan menguji hipotesis, yang dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien korelasi antara variabel tersebut. Kekuatan hubungan antarvariabel penelitian ditunjukan oleh koefisien korelasi yang angkanya bervariasi antara -1 sampai +1. (Sugiono,2011:36).
Tohardi (2011:28) menyatakan bahwa langkah-langkah penelitian adalah tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti dalam melakukan proses penelitian. Dalam penelitian kuantitatif langkah-langkah penelitian seperti:
a. Melakukan penelitian terdahulu (pre survey);
b. Membuat rencana penelitian (usulan penelitian);
c. Membuat dan menguji validitas angket;
27d. Pengambilan data sekunder dan primer (penyebaran angket);
27
e. Melakukan analisis data;
f. Membuat laporan penelitian (Skripsi);
Kesimpulan
Penelitian ini membahas mengenai apa saja faktor yang terjadi dan hubungan apa saja antara gaya kepemimpinan dan displin kerja pegawai negri sipil di lingkunga Kantor Camat Pontianak Utara.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif, maka data yang didapat akan lebih lengkap, relevan, valid, dan bisa dipertanggung jawabkan. Subjek dalam penelitian ini adalah Pegawai Negri di Lingkungan Kantor Camat di Kota Pontianak. Data diperoleh melalui pengumpulan data, analisis berupa data angka dan tabulasi, dan menguji hipotesis.
Dalam menegakkan disipli kerja tentunya tidaklah mudah, karena penyimpangan masih terus terjadi. Oleh karena itu upaya-upaya konkrit dan perlu dilakukan secara kontinyu. Selain itu juga dibutuhkan peran semua pihak yang berkepentingan untuk saling bersinergi demi terwujudnya penegakan disiplin kerja dan juga demi tercapainya prestasi kerja yang baik.