Referat Trikomoniasis

BAB 1 PENDAHULUAN

Infek Infeksi si Menu Menular lar Seks Seksua uall (IMS (IMS)) adal adalah ah peny penyak akit it yang yang penu penular laran anny nyaa terutama melalui hubungan seksual. Cara hubungan kelamin tidak terbatas secara genito-genital saja, tetapi dapat juga secara oro-genital atau ano-genital, sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit kelamin ini tidak terbatas hanya pada daerah genital saja, tetapi dapat juga pada daerah-daerah ekstra genital.() Meskipun demikian tidak berarti bah!a semuanya harus melalui hubungan kelamin, beberapa ada yang dapat juga ditularkan melalui kontak langsung dengan alat-ala alat-alat, t, seperti seperti " handuk handuk,, termome termometer ter dan sebagai sebagainy nya. a. Selain Selain itu, itu, penyak penyakit it kelamin ini juga dapat menularkan penyakitnya pen yakitnya ini kepada bayi dalam kandungan. ()

#ada !aktu dahulu, dahulu, penyakit kelamin dikenal dikenal sebagai Veneral Diseases ($.%.) yang berasal dari kata &enus (de!i cinta) dan yang termasuk di dalamnya adalah adalah sifilis sifilis,, gonore gonore,, ulkus ulkus mole, mole, limfog limfogran ranulo uloma ma &enereu &enereum m dan granul granuloma oma inguinale.() 'ernyata pada akhir-akhir ini ditemukan berbagai penyakit lain yang juga dapat timbul akibat hubungan seksual dan penemuan ini diantara lain disebabkan oleh "() . #erbai #erbaikan kan saran saranaa dan tekn teknik ik labor laborato atorium rium . #enem #enemua uan n bebe bebera rapa pa jenis jenis peny penyak akit it secara secara epid epidem emise isepe pert rtii herp herpes es genitalis dan hepatitis  *. #ene #enemu muan an peny penyak akit it yang yang ada ada akib akibat atny nyaa pada pada anak anak dan dan ibu, ibu, juga juga bahkan dapat menimbulkan kemandulan. kemandulan.

Referat Trikomoniasis Vaginalis | SMF Kulit dan Kelamin

+leh +leh kare karena na itu itu isti istila lah h $.%. maki makin n lama lama maki makin n diti diting ngga galk lkan an dan dan dipe diperk rken enal alka kan n isti istila lah h Sexual Sexually ly Trans Transmit mitted ted Disease Diseasess (S.'. (S.'.%.) %.) yang yang berarti berarti penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan kelamin dan yang termasuk penyakit ini adalah kelima penyakit $.%. tersebut ditambah berbagai penyakit lain yang tidak termasuk $.%. istilah S.'.%. S.'.%. ini telah diindonesiakan di indonesiakan menjadi menjadi I.M.S. I.M.S. (Infeksi (Infeksi Menular Menular Seksual), Seksual), adapula adapula yang menyebutny menyebutnyaa #..S. (#enyakit ubungan Seksual). Sehubungan I.M.S. ini sebagian besar disebabkan oleh infeksi, maka kemudian istilah S.'.%. telah diganti menjadi S.'.I. ( Sexually Transmitted Transmitted Infection I nfection)) atau IMS (Infeksi Menular Seksual).() I.M.S. ini mempunyai beberapa ciri, yaitu " () . #enularan #enularan infeksi infeksi tidak selalu harus melalui hubungan hubungan kelamin kelamin . Infeksi Infeksi dapat terjadi pada pada orang-oran orang-orang g yang belum pernah melakukan melakukan hubungan kelamin atau orang-orang yang tidak promiskus. *. Sebagi Sebagian an penderi penderita ta adalah adalah akibat korban korban keadaa keadaan n di luar luar kemampuan kemampuan mereka, dalam arti mereka sudah berusaha sepenuhnya untuk tidak mendapat penyakit, tetapi kenyataan masih juga terjangkit. 'rikomoniasis merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh protooa flagell flagellata ata yaitu yaitu Trichomonas vaginalis, vaginalis , umumnya akibat hubungan seksual dan sering menyerang saluran urogenitalis bagian ba!ah !anita maupun laki-laki. elainan ini biasanya terjadi pada permukaan, membran mukosa saluran urogen urogenital italis, is, meskip meskipun un dapat dapat juga juga menye menyeran rang g bagian bagian-ba -bagia gian n tubuh tubuh lain yang yang disebabkan oleh spesies Trichomonas yang Trichomonas yang berbeda, misalnya Trichomonas Trichomonas tenax ditemukan di mulut dan nonpatogen sering dihibungkan dengan gingi&itis atau


spesies Pentatrichomonas hominis ditemukan pada usus besar dan nonpatogen, sering menimbulkan gangguan diare akut. Trichomonas vaginalis sebagai suatu kuman komensal ditemukan pertama kali oleh %onne pada tahun /*0. emudian pada tahun 123 4ardner dan aufman berhasil melakukan pembiakan parasit tersebut. Saat ini peranan Trichomnas vaginalis sebagai patogen yang utama pada saluran urogenitalis manusia tidak dapat dipungkiri dan menyerang 33 juta !anita de!asa di seluruh dunia setiap tahun. eberapa faktor resiko terjadinya infeksi Trichomnas adalah berganti-ganti pasangan seksual, ras hitam, adanya infeksi dengan Neisseria gonorhoeae atau &aginosis bakterial. Infeksi pada !anita sering memberikan gangguan terjadinya sekresi &agina yang berlebihan, gatal pada daerah &ul&a dan &agina, disuria, dispareunia, sedangkan pada pria sering tidak menunjukkan gejala. Meskipun sejak tahun 103 telah ditemukan suatu preparat antimikrbial metronidaole serta deri&atnya seperti 5-nitroimidaole, penyakit ini sering menyebabkan kekambuhan karena terdapat Trichomonas yang resisten terhadap preparat tersebut.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi

'rikomoniasis merupakan infeksi saluran urogenital bagian ba!ah pada !anita maupun pria, dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan penularannya biasanya melalui hubungan seksual. (2) 2.2 Etiologi

#enyebab trikomoniasis ialah Trichomonas vaginalis yang pertama kali ditemukan oleh %onne pada tahun /*0. Merupakan flagellat berbentuk filiformis, berukuran 5-/ mikron, mempunyai 2 flagela, dan bergerak seperti gelombang. (2)

4ambar .. Trichomonas vaginalis #arasit ini berkembang biak secara belah pasang memanjang dan dapat hidup dalam suasana p 5-6,5. #ada suhu 53 3C akan mati dalam beberapa menit, tetapi pada suhu 3 3C dapat bertahan sampai 5 hari. (2) 7da dua spesies lainnya yang dapat ditemukan pada manusia, yaitu T. tenax yang hidup di rongga mulut dan non patogen sering dihubungkan dengan


gingi&itis atau spesies Pentatrichomonas hominis yang ditemukan dalam usus besar dan nonpatogen, sering menimbulkan diare akut. () 2.3 Epidemiologi

#enularan umumnya melalui hubungan kelamin, tetapi dapat juga melalui pakaian, handuk, atau karena berenang. +leh karena itu trikomoniasis ini terutama ditemukan pada orang dengan akti&itas seksual tinggi, te tapi dapat juga ditemukan pada bayi dan penderita setelah menopause. #enderita !anita lebih banyak dibanding pria. (*,2) #re&alensi 33 juta kasus !anita dengan infeksi trikomoniasis yang tersebar di seluruh dunia. 'erdapat *-2 juta penderita trikomoniasis di amerika per tahun pada tahun 162, pada !anita sebanyak ,5-* juta kasus. ejadian trikomoniasis memiliki hubungan dengan tingkat akti&itas seksual dilihat dari perbedaan angka kejadian di mana ditemukan 859 !anita yang berkunjung di klinik keluarga, *59 !anita datang ke klinik kandungan serta 53-659 pada prostitusi terserang infeksi.#ada infeksi trikomoniasis dapat terjadi infeksi campuran antara Neisseria gonorrhoeae

dan

Trichomonas

vaginalis.

:anita

dengan

trikomoniasis

mempunyai kemungkinan ,2-* kali terkena gonore. #enggunaan alat kontrasepsi dapat mempengaruhi angka kejadian, namun penggunaan kontrasepsi oral pada !anita dilaporkan memiliki faktor risiko yang lebih rendah. #ada pria tidak didapatkan angka kejadian yang pasti karena sebagian kasus bersifat asimtomatis. ()

2. !"#to$ %isi#o


;ntuk mengetahui faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang dapat terkena 'rikomoniasis, dapat ditanyakan apakah indi&idu tersebut memiliki perilaku berisiko atau tidak, antara lain"(,*) . Suami atau mitra seksual menderita IMS . Suami atau mitra seksual memiliki pasangan leboh dari  dalam  bulan terakhir *. Mempunyai pasangan baru dalam  bulan terakhir 2. Mempunyai  atau lebih episode IMS dalam  bulan terakhir 5. #ekerjaan perempuan beresiko tinggi 2.& P"togenesis %ua teori yang ada mengenai patogenesis T. vaginalis, yaitu mekanisme kontak-dependen dan kontak-independen. eduanya menjelaskan skenario patogenesis trikomoniasis yang sangat penting. 4ra&es dan 4ardner menunjukkan bah!a kepatuhan, faktor kontak-independen, hemolisis, akuisisi makromolekul tuan rumah oleh organisme dan respon host merupakan faktor-faktor penting dalam patogenisitas parasit ini. ()

vaginalis karena trikomoniasis sering diperburuk oleh keadaan menstruasi. >iori dkk dan 7rroyo dkk mengamati protein permukaan pada 23 k%a sampai ** k%a terlibat dalam hemolisis.(*) T. vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada dinding saluran urogenital dengan cara in&asi sampai mencapai jaringan epitel dan subepitel. Masa tunas rata-rata 2 hari sampai * minggu. #ada kasus yang lanjut terdapat bagian-bagian dengan jaringan granulasi yang jelas. ?ekrosis dapat ditemukan di lapisan subepitel yang menjalar sampai di permukaan epitel. %i dalam &agina dan uretra parasit hidup dari sisa-sisa sel, kuman-kuman, dan benda lain yang terdapat dalam sekret.(2)

4ambar .. #atofisiologi 'rikomoniasis 2.' (e)"l" Klinis . 'rikomoniasis pada !anita

#ada !anita sering tidak menunjukan keluhan maupun gejala sama sekali. ila ada keluhan biasanya berupa duh tubuh &aginal yang banyak dan berbau.@ata-rata hanya 53-659 yang mengeluhkan adanya duh


tubuh &agina.:anita dengan trikomoniasis sering melaporkan adanya duh tubuh &agina yang abnormal, dapat bersifat purulen, berbuih atau berdarah.%uh tubuh yang berbuih merupakan tanda klasik trikomoniasis yang dapat diamati hanya 9 dari pasien dengan infeksi ini. %uh tubuh yang banyak sering menimbulkan keluhan rasa gatal dan perih pada &ul&a dan kulit sekitarnya. (,2) #ada pemeriksaan fisik labium tampak eritema dan edema serta nyeri, sedangkan pada &ul&a akan tampak gambaran eritematus dan edema. Aang diserang terutama dinding &agina, dapat bersifat akut maupun kronik. #ada kasus akut sekret &agina seropurulen ber!arna kekuningkuningan, kuning hijau, berbau tidak enak (malodorus), dan berbusa. %inding &agina tampak kemerahan dan sembab. adang-kadang terbentuk abses kecil pada dinding &agina dan ser&iks, yang tampak sebagai granulasi ber!arna merah dan dikenal sebagai strawberry appearance dan disertai gejala dispareuria, perdarahan pasca koitus, dan perdarahan intermenstrual. ila sekret banyak yang keluar dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar genitalia eksterna. Selain &aginitis dapat juga terjadi uretritis. #ada kasus yang kronik gejala lebih ringan dan sekret &agina biasanya tidak berbusa. (2) @eaksi radang kadang sangat minimal sehingga duh tubuh juga sangat minim atau tidak ada sama sekali. #olakisuria dan disuria biasanya merupakan keluhan pertama pada infeksi traktus urinarius bagian ba!ah yang simtomatik.59 penderita mengalami infeksi pada uretra, dan dapat


mengenai saluran kelenjar skene. #ada perabaan akan terasa mengeras dan dapat mengeluarkan pus jika ditekan. artolinitis merupakan komplikasi yang jarang terjadi. T"*el 2.1. P$e+"lensi g"m*"$"n #linis t$i#omoni"sis p"d" ,"nit". -& Kel/0"n d"n ge)"l" #linis Kel/0"n  t"nd"t"nd" - 'idak ada - %uh tubuh &agina - erbau - IritasiBgatal - %ispareunia - %isuria - ?yeri perut bagian ba!ah (e)"l" #linis - 'idak ada - $ul&a eritema difus - %uh tubuh &agina yang banyak - uning kehijauan - erbusa - eradangan dinding &agina - Stra!berry cer&i - #engamatan langsung - olposkopi

P$esent"se -

1-50 53-65 3-06 *-/ 3-53 *3-53 5- 5 3-*6 53-65 5-2 /-53 3-65 - 25

. 'rikomoniasis pada laki-laki 4ejala pada laki-laki mulai dari tak bergejala hingga uretritis yang hebat dengan komplikasi prostatitis. Masa inkubasi biasanya tidak melebihi 3 hari. #ada laki-laki yang diserang terutama uretra, kelenjar prostat, kadangkadang preputium, &esikula seminalis, dan epididimis. #ada umumnya gambaran klinis lebih ringan dibandingkan dengan !anita. entuk akut gejalannya mirip uretritis nongonore, misalnya dysuria, polyuria, dan secret uretra mukoid atau mukopurulen. ;rin biasanya j ernih, tetapi


kadang-kadang ada benang-benang halus. #ada bentuk kronik gejalanya tidak khasD gatal pada uretra, dysuria, dan urin keruh pada pagi hari. () =aki-laki dengan trikomoniasis dapat dibagi menjadi * kelompok berdasarkan gejalanya " #emba!a kuman asimtomatik • T. vaginalis dapat ditemukan pada uretra, urin dan cairan prostat pria yang berkontak seksual dengan !anita yang menderita trikomoniasis, namun hanya 3-539 penderita yang menunjukan adanya keluhan dan

•

gejala infeksi. 4ambaran klinis akut eadaan klinis akut jarang terjadi, uretritis, prostatitis dan epididimitis dapat merupakan manifestasi trikomoniasis pada pria penyebabnya belum dapat dipastikan disebabkan oleh T. vaginalis !hlamydia

•

trachomatis atau "reaplasma urealyticum. 4ambaran klinik ringan Sebagian besar trikomoniasis menunjukan gejala uretritis ringan yang gambaran klinisnya sulit dibedakan dari uretritis non gonore yang disebabkan oleh sebab lain. anya pada 53-039 kasus duh tubuh uretra, sepertiga kasus menunjukan duh tubuh purulen, sepertiga lainnya masing-masing mukopurulen dan mukoid. %uh tubuh biasanya keluar secara intermiten, sedangkan disuria dan perasaan gatal pada uretra masing-masing hanya dikeluhkan kurang dari seperempat kasus. ;retritis karena T. vaginalis pada umumnya

bersifat self limited . *. 'rikomoniasis pada neonatus #ada neonates dapat timbul duh tubuh &agina dalam minggu pertama kehidupan

tetapi

biasanya

asimtomatis.

&agina

neonates

menyerupai epitel &agina !anita de!asa akibat pengaruh estrogen dari


ibu, tetapi pada usia *-2 minggu terjadi metabolisme estrogen dari ibu yang membuat epitel &agina sama dengan epitel &agina !anita prepubertas, pada saat ini epitel menjadi resisten terhadap Trichomonas vaginalis dan duh tubuh mengalami resolusi. () 2.4 Di"gnosis %iagnosis trikomoniasis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinis serta pemeriksaan laboratorium. #ada pemeriksaan laboratorium ditemukannya T. vaginalis pada sediaan langsung (sediaan basah) atau pada biakan duh tubuh penderita. erdasarkan klinis pada pria sulit membedakan ;retritis ?on 4onorea (;?4) yang disebabkan T. vaginalis dengan ;?4 oleh penyebab lain. ;?4 yang gagal dengan pemberian pengobatan standar terhadap !hlamydia dan "reaplasma urealyticum namun responsif terhadap pengobatan dengan metronidaol dapat menunjang diagnosis trikomoniasis. Peme$i#s""n mi#$os#opis

#ada !anita spesimen diambil dari &agina

berupa apusan forniks

anterior dan posterior yang diambil menggunakan lidi kapas atau sengkelit steril, kemudian diletakkan pada kaca benda yang telah diberi beberapa tetes larutan garam fisiologis. %apat juga dilakukan dengan cara menutup sediaan dengan menggunakan cover slip kemudian dengan hati-hati dihangatkan untuk meningkatkan akti&itas T. vaginalis sebelum pemeriksaan. #emeriksaan dilakukan dengan menggunakan mikroskop fase kontras dan mikroskop lapang gelap. ()


#ada pria spesimen diambil dengan cara mengerok mukosa uretra dengan menggunakan sengkelit steril kemudian diletakkan pada kaca benda dan dilakukan pemeriksaan sediaan basah. Trichomonas vaginalis dapat dideteksi di dalam sedimen urin. #emeriksaan urin pertama pagi hari, terbaik dilakukan bila pemijatan prostat terlebih dahulu, dan pada 59 kasus memberikan hasil positif pada kasus-kasus yang tidak terdiagnosis dengan pemeriksaan sediaan basah. ()

4ambar .*. Mikroskopis Trichomonas vaginalis Pe,"$n""n

Spesimen dapat di!arnai dengan pe!arnaan 4iemsa, #apanicolau, =eishman, 4ram atau acridine orange. Trichomonas vaginalis tidak hidup dalam media transport biasa sehingga dilakukan pe!arnaan acridine orange untuk melihat %?7 organisme yang sudah mati.


#e!arnaan gram tidak dianjurkan karena gambaran sel #M? dan parasit Trichomonas vaginalis tampak sama.()

Pem*i"#"n 'erdapat bermacam media pembiakan untuk diagnosis trikomoniasis

diantaranya medium 'richosel broth, %iamondEs medium, ollander, upferbergEs atau >einberg medium. ultur menjadi standar baku terkini untuk menegakkan diagnosis. #rosedurnya sukar dan mahal serta membutuhkan !aktu *-5 hari. al ini menyebabkan pemeriksaan kultur tidak

digunakan

sebagai

pemeriksaan

rutin. eberapa peneliti

menyatakan bah!a 159 kasus dapat ditegakkan diagnosisnya dengan pembiakan.() Tes se$ologi Identifikasi dengan menggunakan teknik <=IS7, immunofluorenscent antibody, agultinasi lateks, merupakan teknik pemeriksaan yang cukup peka namun masih dalam tahap penelitian. ;ji serologis diperoleh antibodi Ig4, IgM atau Ig7 terhadap Trichomonas vaginalis yang dapat dideteksi melalui beberapa prosedur, namun diperoleh hasil titer yang rendah sehingga dikatakan kurang berperan dalam diagnosis infeksi Trichomonas vaginalis.() •

Polymerase chain reaction -P5%

%eteksi trikomoniasis &aginalis berbasis #C@ masih memerlukan penelitian lebih lanjut.'es ini berdasarkan amplifikasi antigen (%?7) sel,

dapat

mendeteksi

mikroorganisme

meskipun


julahnya

sedikit.%engan demikian infeksi asimtomatis yang hanya mempunyai sejumlah kecil organisme dan tidak dapat dikultur dapat dideteksi dengan pemerikasaan ini.;ji dengan #C@ sangat sensitif dan spesifik, lebih mudah dikerjakan dan relati&e cepat. #igase chain reaction (=C@), prosedur pemeriksaan, sensiti&itas dan spesifisitas hampir sama dengan #C@. () •

#endekatan Sindrom #enanganan kasus IMS berdasarkan pendekatan sindrom dilaksanakan melalui identifikasi sekelompok keluhan dan gejala sebagai sindrom yang mudah dikenali, dan selanjutnya ditetapkan pengobatannya terhadap sebagian besar atau hampir semua mikro-organisme yang diyakini sebagai penyebab sindrom tersebut. :orld ealth +rganiation (:+) telah mengembangkan satu perangkat yang sudah disederhanakan dan mudah dimengerti (dalam bentuk bagan alur atau algoritme) untuk memandu para petugas kesehatan dalam melakukan penatalaksanaan kasus IMS dengan pendekatan sindrom. eluhan duh tubuh &agina abnormal biasanya disebabkan oleh radang &agina, tetapi dapat pula akibat radang ser&iks yang muko-purulen.

'rikomoniasis,

kandidiasis

dan

&aginosis

bakterial merupakan keadaan yang paling sering menimbulkan infeksi &agina sedangkan N.gonorrhoeae dan !.trachomatis sering menyebabkan radang ser&iks. %eteksi infeksi ser&iks berdasarkan gejala klinis sulit dilakukan, karena sebagian besar


!anita dengan gonore atau klamidiosis tidak merasakan keluhan atau gejala (asimtomatis). 4ejala duh tubuh &agina abnormal merupakan

petunjuk kuat untuk

infeksi

&agina,

namun

merupakan petanda lemah untuk infeksi ser&iks. Fadi semua !anita yang menunjukkan tanda-tanda duh tubuh &agina agar diobati juga untuk trikomoniasis dan &aginosis bakterial.

("m*"$ 2. Pende#"t"n Sind$om D/0 T/*/0 6"gin" 2.7 Di"gnosis *"nding B"#te$i"l +"ginosis

eluhan penderita berupa sekret &agina yang tidak terlalu banyak, cair (encer), putih keabu-abuan serta berbau khas seperti ikan (amis) merupakan keluhan yang sering didapatkan. Sekret yang ber!arna hijau purulen berhubungan dengan trikomoniasis.#ada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan tanda-tanda radang pada &agina dan


&ul&a.#emeriksaan mikroskop dengan pe!arnaan gram dan sediaan basah ditemukan adanya clue cell .() K"ndidi"sis +/l+o+"ginitis

%uh tubuh &agina berupa cairan ber!arna putih seperti susu dan disertai gumpalan-gumpalan putih seperti gambaran susu pecah, tidak berbau. #ada &ul&a atau &agina tampak gambaran tanda-tanda radang dan disertai rasa gatal. %iagnosis ditegakkan dengan adanya bentukan yeast atau pseudohifa dan blastospora pada pemeriksaan basah dan pe!arnaan gram. () 5e$+i8itis gono$e

%uh tubuh &agina atau uretra ber!arna kuning kehijauan (sekret mukopurulen) dan jumlahnya akan tampak lebih banyak bila terdapat infeksi dengan trikomoniasis.
%uh tubuh &agina atau uretra kuning keabu-abuan, dan sering meninggalkan bercak di celana dalam disertai dengan keluhan nyeri !aktu kencing, gatal-gatal

di sekitar &aginaB&ul&a, dan tampak

eritema serta edema pada muara uretra. #ada pemeriksaan mikroskop didapatkan jumlah leukosit G3 plp pada sediaan basah dan G5 plp dengan pe!arnaan gram. ()


2.7 Pen"t"l"#s"n""n #engobatan dapat diberikan secara topical atau sistemik. Secara topikal" • o ahan cairan berupa irigasi, misalnya hydrogen peroksida -9

•

dan larutan asam laktat 29. ahan berupa supsitoria bubuk yang bersifat tikomoniasidal. o o Fel dan krim, yang berisi at trikomoniasidal. Secara sistemik (oral)" o +bat yang sering digunakan tergolong deri&ate nitromidaol seperti" Metronidaole " dosis tunggal  gram atau *  533 mg per hari 

  

selama 6 hari ?imoraol " dosis tunggal  gram 'inidaol " dosis tunggal  gram +midaol " dosis tunggal .5 gram

#ada !aktu pengobatan perlu beberapa anjuran pada penderita"()

. #emeriksaan dan

pengobatan terhadap

pasangan seksual untuk

mencegah jangan terjadi infeksi pingpong. . Fangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan sebelum dinyatakan sembuh. *. indari pemakaian barang-barang yang mudah menimbulkan transmisi.

:+ telah menetapkan suatu penatalaksanaan berdasarkan pendekatan sindrom duh tubuh &agina untuk membantu petugas kesehatan dalam mengobati 'richomonas $aginalis. #enatalaksanaan tersebut sebagai berikut "


("m*"$ 2.& Pen"t"l"#s"n""n *e$d"s"$#"n Pende#"t"n Sind$om D/0 T/*/0 6"gin"

2.9 Pen8eg"0"n

#encegahan trikomoniasis dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan

terhadap

pasien

dan

masyarakat

umum

tentang

infeksi

ini.#enggunaan kondom dapat mencegah penularan.?amun kondom tidak menutup semua daerah sehingga masih mungkin untuk terkena infeksi ini.Cara terbaik untuk menghindari penularan adalah dengan menghindari hubungan seksual dengan pasangan yang beresiko. 'erutama dengan pasangan yang mengeluhkan gejala-gejala trikomoniasis.(*) 2.1: Kompli#"si omplikasi yang dapat terjadi pada penderita !anita adalah sistisis, skenitis

dan abses bartholin dan dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan kurang serta dapat terjadi limfadenopati, endometritis dan salpingitis serta infertilitas. Infertilitasini biasanya didahului oleh radang panggul pada !anita. Infertilitas pada !anita terjadi bila '. $aginalis yang ditularkan melalui hubungan seksual pada &agina atau ser&iks menginfeksi secara asenden


endometrium, tuba falopii dan struktur yang berdekatan menyebabkan penyakit radang panggul dan hampir selalu meninggalkan sekuele berupa skar atau perlekatan dan infertilitas sebagai akibatnya. #ada pria dapat terjadi prostatitis, yaitu infeksi atau inflamasi pada kelenjar prostat yang tampak seperti sindrom berat dengan gambaran klinis yang ber&ariasi, sering disebabkan melalui transmisi seksual dengan akibat terjadi inflamasi akut sel pada epitelium glandularis dan lumen dari prostat. omplikasi lain adalah striktur uretra, epididimitis, balantis

dan

mempengaruhi kesuburan dan pada penderita yang tidak disirkumsisi dapat terjadi balanitis dan phimosis. #enyebab tersering infertilitas pada pria adalah komplikasi epididimitis bilateral dan oklusi &as deferens serta '. $aginalis dapat menghambat motilitas spermatooa atau terjadi abnormalitas semen. al ini disebabkan karena dalam perjalanannya, sperma transit pada epididimitis untuk perkembangan dan pematangan fungsi sperma-sperma normal, adanya inflamasi dan kerusakan epididimitis dapat mempengaruhi fertilitas pada pria-pria meskipun tanpa disertai oklusi tubulus epididimitis.


BAB 3 KESI;PULAN

. 'rikomoniasis merupakan infeksi saluran urogenital bagian ba!ah pada !anita maupun pria, dapat bersifat akut mau pun kronik, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan penularannya biasanya melalui hubungan seksual . #enyebab 'rikomoniasis adalah Trichomonas vaginalis. *. 4ejala klinis trikomoniasis umumnya dinding &agina tampak kemerahan dan sembab. adang-kadang terbentuk abses kecil pada dinding &agina dan ser&iks, yang tampak sebagai granulasi ber!arna merah dan dikenal sebagai strawberry appearance dan disertai gejala dispareuria, perdarahan pasca koitus, dan perdarahan intermenstrual. Sedangkan pada laki-laki dapat ditemukan gambaran klinis lebih ringan dibandingkan dengan !anita. 2. #enatalaksanaan 'rikomoniasis terdiri dari pengobatan secara topikal dan sistemik.


DA!TA% PUSTAKA

.

%aili S>. 'injauan Infeksi Menular Seksual. In" %juanda 7, amah M, 7isah S, editors. Ilmu #enyakit ulit dan elamin. eenam. Fakarta" adan #enerbit >;ID 3. p. *0*H5.

.

Murtiastutik %. uku 7jar Infeksi Menular Seksual. #ertama. Murdiastutik %, arakbah F, =umintang  MS, editor. Surabaya" 7irlangga ;ni&ersity #ressD 33/. 05-6 p.

*.

'richomoniasis - C%C >act Sheet InternetJ. cited 30 Fan 2J. 7&ailable from" http"BB!!!.cdc.go&BstdBtrichomonasBstdfact-trichomoniasis.htm

2.

%aili S>. 'richomoniasis. In" %juanda 7, amah M, 7isah S, editors. Ilmu #enyakit ulit dan elamin. eenam. Fakarta" >;ID 3. p. */*H2.

5.

%jajakusumah 'S. 'rikomoniasis. In" %aili S, Makes : I, Kubier >, editors. Infeksi Menular Seksual. eempat. Fakarta" >;ID 3. p. /2.


Referat Trikomoniasis

Recommend Documents