Jenis – Jenis Jenis Rasio Keuangan Posted on 21 Januari 2013 by 2013 by fiarthy 0 No. A.
Jenis-Jenis Rasio
1.
Current Ratio {Rasio Lancar}
2.
Quick Ratio {Rasio Ratio {Rasio Cepat}
B.
1.
Receivable Turnover {Putaran Piutang}
2.
Inventory Turnover {Perputaran Persediaan}
3.
Receivable Turnover in Day {Perputaran Day {Perputaran Piutang Harian}
4.
Referensi L iqui dity Ratio {Rasio Likuiditas}
Keterangan
ktiva Lancar : Lancar : kas, surat” berharga, piutang, & persediaan. Hutang Hutang Lancar : : Current Ratio (CR) = Aktiva Lancar / hutang dagang, hutang Hutang Lancar X 100% wesel, hutang pajak, hutang gaji/upah, & hutang jangka pendek lainnya. Menfokuskan pd komponen” aktiva lancar yg Quick Ratio (QR) = Aktiva Lancar – Lancar – lbh lancar : surat” beharga, Persediaan / Hutang Lancar & piutang dihubungkan dgn hutang lancar atau hutang angka pendek. Activity Ratio {Rasio Aktivitas} Memberikan wawasan tentang kualitas piutang Receivable Turnover = Penjualan perusahaan {piutang Kredit Bersih Setahun / Rata-Rata dagang} & kesuksesan Piutang perushaan dlm mengumpulkan piutang dagang. Digunakan u/ mengukur Inventory Turnover = = Harga Pokok efektivitas menajemen Penjualan / Rata-Rata Persediaan perusahaan dlm mengelola persediaan. Average Collection Period = = Jumlah Digunakan u/ mengukur hari dalam Setahun / Pertukaran kemampuan perusahaan Piutang dlm mengumpulkan jumlah piutang dlm jangka waktu tertentu. Atau
Average Collection Period = = Piutang X Jumlah Hari dalam Setahun / Penjualan Kredit Total Assets Turnover Total Assets Turnove (TATO) = Digunakan u/ mengukur {Perputaran Aktiva} Penjualan Bersih / Total Aktiva perputaran dari semua aset
C.
1.
Debt Ratio {Rasio Ratio {Rasio Hutang}
2.
Total Debt to Equity Ratio {Rasio Total Hutang terhadap Modal Sendiri/Equita}
D.
1.
2.
3. 4. 5.
6.
yang dimiliki perusahaan. L ever ver age {D ebt} Rati o {Rasio Hutang} Digunakan u/ mengukur Debt Ratio = Ratio = Total Hutang / Total berapa persen perusahaan Aktiva yg dibelanjai dgn hutang. Perbandingan total hutang Total Debt to Equity Ratio = Total yG dimiliki perusahaan dgn Hutang / Total Aktiva modal sendiri (ekuitas (ekuitas)) Profi tabil tabil ity Ratio Ratio {Rasio Keuntungan}
Gross Profit Margin
Net Profit Margin (Marjin Laba Bersih)
Gross Profit Margin = Penjualan Bersih – Bersih – Harga Harga Pokok Penjualan / Penjualan Bersih Net Profit Margin = Margin = Laba bersih setelah pajak / Penjualan Bersih
Keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan.
Return on Investment Return on Investment = Laba bersih (ROI) setelah pajak / Total Aktiva ROI dan Pendekatan ROI EAT / Total Aktiva Dupont Mengukur seberapa banyak Return on Equity = Laba bersih keuntungan yg menjadi hak setelah pajak / Total Modal sendiri pemilik modal sendiri. Mengukur kemampuan perusahaan dlm Rentabilitas Ekonomis = Laba usaha Rentabilitas Ekonomis memperoleh laba usaha dgn atau EBIT / Total Aktiva aktiva yg digunakan u/ memperoleh laba. Return on Equity (ROE)
Analisa Rasio Keuangan Posted by admin on Jan 19, 2014 in Manajemen Manajemen,, Manajemen Keuangan | 1 comment
Analisa Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan angka hasil perbandingan antara satu angka keuangan dengan angka keuangan lainnya. Angka-angka tersebut terdapat dalam laporan keuangan, yang terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas dan perubahan posisi modal sendiri. Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Analisis rasio keuangan merupakan bentuk atau cara umum yang digunakan dalam analisis laporan keuangan.Analisis rasio berguna bagi para analisis intern untuk membantu manajemen membuat evaluasi mengenai hasil-hasi operasinya, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesuiltan keuangan. Rasio Keuangan
Liquidity Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban, yaitu pembayaran kepada pihak ketiga secara tepat waktu. Semakin tinggi ketersediaan aset jangka pendek perusahaan dibandingkan kewajiban jangka pendeknya, semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Oleh karena itu analisis Liquidity rasio ini diperlukan oleh perusahaan sebagai alat untuk mengetahui seberapa aset yang tersedia untuk membiayai kewajibannya. Jadi ketika hutang sudah jatuh tempo maka perusahaan akan menggunakan aset jangka pendek nya untuk digunakan membayar hutang tesebut, oleh karena itu semakin tinggi aset jangka pendek maka semakin liquid perusahaan tersebut. 2. Profitability Rasio adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, artinya seberapa besar rasio dari kemampuan perusahaan dalam 1.
menghasilkan laba dari aktifitas perusahaan maka semakin baik perusahaan tersebut. 3. Turn Over Rasio perputaran menunjukkan waktu yang diperlukan perusahaan dalam melakukan kegiatannya untuk memutar arus kas, artinya dari kas kembali menjadi kas. Contoh: Kas->Persediaan->Piutang->Kas atau Hutang>kas->persediaan->piutang->Kas->untuk bayar hutang. 4. Rasio Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban berupa pembayaran bungan dan pokok pinjaman jangka panjang. Rasio ini berhubungan dengan Hutang/debt. Artinya seberapa besar hutang yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Rasio ini penting sekali karena perusahaan perlu mengatur seberapa besar hutang yang digunakan nantinya, karena apabila perusahaan tidak mengatur ini maka bisa saja hutang yang terlalu tinggi dan bunga terlalu tinggi, sedangkan hasil laba operasional perusahaan rendah. Oleh karena itu hutang harus disinkronisasikan dengan laba perusahaan. ANALISIS RASIO KEUANGAN
Pengertian
Menurut Mahmud M.Hanadie Analisis rasio adalah penggabungan yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, hubungan antara unsur laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Analisis ratio merupakan bentuk atau cara umum yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dengan kata lain diantara alat-alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan suatu perusahaan di bidang keuangan adalah analisis ratio keuangan ( Financial Ratio Analysis)
Dalam Keown dkk tujuan dari analisis ratio adalah untuk membantu manager finansial memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan, berdasarkan informasi yang tersedia dan sifatnya terbatas. Analisis ratio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan saja melainkan juga pihak luar dan ini berbeda menurut kepentingan khusus dari analisis atau pihak yang berkepentingan.
Analisis ratio berguna bagi para analisis intern untuk membantu manajemen membuat evaluasi mengenai hasil-hasil operasinya, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesultan keuangan.
1. Rasio Likuiditas
Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31). Rasio likuiditas terdiri dari :
a Current Ratio .
Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar (Miswanto dan Eko Widodo, 1998, hal 83). Rumus : Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang harus segera dipenuhi dengan mengunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
b. Cash Ratio (Ratio Immediate Solvency)
Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan surat
berharga. Cash ratio menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas dan surat berharga yang dapat
segera diuangkan. Tidak terdapat standar likuiditas untuk
cash ratio sehingga
penilaiannya tergantung pada kebijakan manajemen. Rumus : Cash Ratio = Kas + Surat Berharga / Hutang Lancar
c. Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Quick ratio merupakan rasio antara
aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang
lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid melunasi menjadi
yang paling cepat
bisa digunakan untuk
hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling tidak lancar, sebab untuk uang tunai (kas) memerlukan dua langkah yakni menjadi piutang terlebih dulu sebelum
menjadi kas.
Rumus : Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan / Hutang Lancar
2 . Ratio Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban
finansialnya apabila sekiranya
perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan
(Bambang Riyanto, 1995, hal 32). Suatu perusahaan yang solvabel belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah perusahaan yang insolvabel belum tentu ilikuid. Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang dapat dialami oleh perusahaan yaitu : a.
Perusahaan yang likuid tetapi insolvabel
b.
Perusahaan yang likuid dan solvabel
c.
Perusahaan yang solvabel tetapi ilikuid
d.
Perusahaan yang insolvabel dan ilikuid
Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu :
a.
Total Assets to Total Debt Ratio
Total Assets to total Debt Ratio adalah ratio yang dihasilkan dengan membandingkan jumlah aktiva (total assets) di satu pihak dengan jumlah utang (total debt dilain pihak). Rumus : Total Debt Ratio = Total Hutang / Total Aktiva
b.Total Debt To Equity ratio
Rasio ini membandingkan modal sendiri (Net worth) di satu pihak dengan total Debt ) di lain pihak. Rumus : Total Debt To Equity Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri
hutang (Total
Makin kecil prosentase ratio ini berarti makin
cepat perusahaan menjadi insolvabel. Tingkat
solvabilitas dapat dipertinggi hanya dengan jalan penambahan modal sendiri dengan alternatif sebagai berikut : 1. Menambah aktiva tanpa menambah utang atau menambah aktiva relatif lebih besar daripada bertambahannya hutang. 2. Mengurangi hutang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi hutang relatif besar daripada berkurangnya aktiva.
3. Rasio Rentabilitas
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan
laba tersebut. Dengan kata
lain rentabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Bambang Riyanto, 1997,
suatu
hal 35).
Adapun cara penilaian Rentabilitas adalah :
a. Rasio Rentabilitas Ekonomi (Earning Power)
Rentabilitas ekonomi ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase (Bambang Riyanto, 1997, hal 36). Modal yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah modal yang bekerja didalam perusahaan (Operating Capital / Assets). Demikian pula laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah laba yang berasal dari operasi perusahaan, yaitu yang disebut laba usaha (Net Operating Income). Rumus : Rentabilitas Ekonomi = EAT / Total Aktiva Tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi ditentukan oleh dua faktor yaitu : -
Profit
Margin,
yaitu
perbandingan
antara “Net
Operating Income”, dengan “Net Sales”,
perbandingan mana dinyatakan dalam persentase. - Turnover of Operating Assets (Tingkat perputaran aktiva usaha), yaitu kecepatan berputarnya operating asets dalam suatu periode tertentu.
b.
Rentabilitas modal sendiri
Rentabilitas modal sendiri atau sering juga dinamakan rentabilitas usaha adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak (Bambang Riyanto, 1997, hal 44). Rumus : Rentabilitas Modal Sendiri = EAT / Modal Sendiri
Apr 22
Cara Perhitungan Likuiditas Solvabilitas dan Rentabilitas 1. Likuiditas Perusahaan Apa kegunaan Rasio Likuiditas ? Rasio Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi Kewajiban Lancarnya dengan Aktiva Lancar. Sebuah perusahaan dapat dikatakan "Likuid" atau sesuai dengan standar Likuiditas perusahaan, jika mampu membayar semua kewajiban Jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Bagaimana jika perusahaan tidak mampu ? maka perusahaan dikatakan "ilikuid" Secara umum terdapat dua macam LIkuiditas, yaitu Likuiditas Badan Usaha dan Likuiditas Perusahaan * Disebut Likuiditas Badan Usaha , apabila kemampuan membayar tersebut dihubungkan dengan kewajiban dengan pihak kreditur atau pihak luar * Disebut Likuiditas Perusahaan, apabila kemampuan membayar tersebut dihubungkan dengan kewajiban finansial untuk menyelenggarakan proses produksi. Sekarang mari kita mempelajari cara menghitung Rasio Likuiditas, yaitu dengan Current Ratio dan Acid/Quick Ratio. * Current Ratio, yaitu perbandingan jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Gunanya untuk mengetahui kemampuaan perusahaan membayar hutang lancarnya. Perusahaan yang bukan perusahaan kredit, bila perbandingan current rationya kurang dari 2:1, maka dianggap kurang baik. Kenapa ? sebab bila aktiva lancarnya mengalami penurunan maka jumlah aktiva nya tidak cukup untuk menutup hutang lancar
Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar Contoh Soal : Dari Neraca suatu perusahaan diketahui - Kas Rp 25.000.000,- Piutang Dagang Rp 75.000.000,- BArang dagangan Rp 200.000.000,- Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,Hitunglah Current Ratio nya Jawab : Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp 300.000.000 Hutang Lancar = Rp 255.000.000,Current Ratio = Aktiva Lancar 300.000.000 ----------------- x 100 % = ----------------- x 100 % Hutang Lancar 255.000.000 = 117.65 % = 118 % ( dibulatkan ) = 1.18 x ( artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1.18 aktiva lancar ) * Acid / Quick Ratio , yaitu perbandingan antara jumlah kas, efek dan piutang dengan hutang lancar.Perusahaan bisa dikatakan Quick jika rasio nya 1:1 Rumus Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan -------------------------------Kewajiban Lancar Contoh soal : Dari Neraca suatu perusahaan diketahui - Kas Rp 25.000.000,- Piutang Dagang Rp 75.000.000,- BArang dagangan Rp 200.000.000,- Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,Hitunglah Quick Ratio nya Jawab : Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp 300.000.000 Persediaan adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual = Rp 200.000.000,Hutang Lancar = Rp 255.000.000,Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan ----------------------------------- x 100 % Hutang Lancar 300.000.000 - 200.000.000 = ----------------------------------- x 100 % 255.000.000 = 39.22 % = 0.39 x
( artinya Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva perusahaan adalah setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 0.39 aktiva lancar yang likuid atau dalam bentuk uang bukan persediaan barang dagangan ) 2. Solvabilitas Perusahaan Solvabilitas Perusahaan itu gunanya untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan Solvabel jika perusahaan itu mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya , baik yang jangka panjang maupun jangka pendek. Bagaimana jika perusahaan tidak mempunyai cukup aktiva untuk membayar segala hutangnya ? maka perusahaan tersebut dikatakan insolvabel. Rumus Rasio Solvabilitas : a. Rasio Modal dengan Aktiva = Modal Sendiri ----------------Total Aktiva b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap =
Modal Sendiri -----------------
Aktiva Tetap c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang = Aktiva Tetap --------------Hutang Jangka Panjang Contoh : Dari Neraca Perusahaan HASAN234 diketahui - Saham Rp 420.000.000 - Laba ditahan Rp 145.000.000 - Kas Rp 25.000.000 - Piutang Dagang Rp 75.000.000 - Barang dagangan Rp 200.000.000 - Mesin Rp 250.000.000 - BAngunan Rp 350.000.000 - Tanah Rp 100.000.000 -Obligasi Rp 180.000.000 Hitunglah Solvabilitas Perusahaan dengan a. Rasio Modal dengan Aktiva b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang Jawab
a. Rasio Modal dengan Aktiva = Modal Sendiri ----------------Total Aktiva = 420.000.000 + 145.000.000 -----------------------------------------25jt + 75jt + 200jt +250jt +350jt +100jt = 565.000.000 --------------1.000.000.000 = 56.5 % = 0.565 x
Artinya Setiap Rp 1 total aktiva dibiayai dengan Rp 0.565 modal sendiri, sedangkan Rp 0.435 dari pinjaman
b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap =
Modal Sendiri ----------------Aktiva Tetap
=
420.000.000 + 145.000.000 -------------------------------250jt +350jt +100jt
=
565.000.000 --------------1.000.000.000 80.71 % 0.81 x
= =
Artinya aktiva tetap dibiayai dengan 80.71 % modal sendiri,
c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang = Aktiva Tetap --------------Hutang Jangka Panjang = 250jt + 350jt + 100jt ----------------------180jt
=
700.000.000 ---------------
=
180.000.000 388.89 %
Artinya Kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan jaminan aktiva aktiva tetap sebesar 388.89% 3. Rentabilitas Perusahaan Apa yang dimaksud dengan Rentabilitas perusahaan ? adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Ada beberapa macam perhitungan dalam Rentabilitas Usaha a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktivitas = Laba Usaha / Total Aktiva b. Perputaran total Aktiva = Penjualan / total Aktiva c. Gross Margin Ratio = Laba Kotor / Penjualan d. Net MArgin Ratio = Laba Bersih / Penjualan e. Operating Margin Ratio = Laba Usaha / Penjualan f. Rentabilitas Modal sendiri = Laba Bersih / Modal sendiri Contoh Soal , Dari Neraca Perusahaan HASAN234 diketahui - Saham Rp 420.000.000 - Laba ditahan Rp 145.000.000 - Kas Rp 25.000.000 - Piutang Dagang Rp 75.000.000 - Barang dagangan Rp 200.000.000 - Mesin Rp 250.000.000 - BAngunan Rp 350.000.000 - Tanah Rp 100.000.000 - Laba Usaha Rp 300.000.000 - Penjualan Rp 2.000.000.000 - Harga Pokok Penjualan Rp 1.000.000.000 - Laba Bersih Rp 146.000.000 Hitunglah : a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktivitas b. Perputaran total Aktiva c. Gross Margin Ratio d. Net MArgin Ratio e. Operating Margin Ratio f. Rentabilitas Modal sendiri Jawab : a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktivitas = Laba Usaha / Total Aktiva = 300.000 / 1.000.000.000 = 30 % = 0.3 x
Artinya : Setiap Rp 1 Total Aktiva , menghasilkan Laba Usaha sebesar Rp 0.3 b. Perputaran total Aktiva = Penjualan / total Aktiva = 2.000.000.000 /1.000.000.000 = 2x ( artinya Total Aktiva telah digunakan untuk meningkatkan penjualan efisiensi sebesar 2x ) c. Gross Margin Ratio = Laba Kotor / Penjualan = (2.000.000.000-1.000.000.000) / 2.000.000.000 = 1.000.000.000 / 2.000.000.000 = 50% Artinya Perusahaan dapat mencapai laba kotor 50% dari penjualannya d. Net MArgin Ratio = Laba Bersih / Penjualan = 146.000.000 / 2.000.000.000 =. 7.3 % = 0.07 Artinya Rp 1 penjualan meenghasilkan Laba bersih sebanyak Rp 0.07 e. Operating Margin Ratio = Laba Usaha / Penjualan = 300.000.000 / 2.000.000.000 = 1.5 % = 0.15 Artinya Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan Rp 0.15 f. Rentabilitas Modal sendiri = Laba Bersih / Modal sendiri = 146.000.000 / 565.000.000 = 25.84 % = 0.2584 Artinya Rp 1 modal sendiri menghasilkan laba bersih Rp 0.2584
Analisa Rasio Laporan keuangan:Perhitungan Rentabilitas,Solvabilitasdan Likuiditas
Pengertian
Analisa rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan terte ntu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat ditempuh untuk memperoleh dana.
Contoh Perhitungan Rasio Rentabilitas, Solvabilitas, dan L ikuiditas
1. Laporan Neraca Konsolidasian PT. Telekomunikasi Tbk. Dan Anak Perusahaan.
Perhitungan Analisis Rasio Rentabilitas
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Dapat diartikan bahwa ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.
Rumus:
=
Laba Bersih Sebelum Pajak Total Aktiva
Tahun 2010
Rp 21.416
= 0.213092407 / 0.21
Rp100.501
Tahun 2011
Rp20.587
= 0.202381183 / 0.20
Rp 103.058
Rendahnya rentabilitas tergantung pada :
Operating Profit Margin Menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp dari penjualan yang dilakukan.
Rumus :
Laba bersih sebelum pajak Penjualan
Tahun 2010
Rp21.416
= 0.312054670 / 0.31 = 31%
Rp68.629
Tahun 2011
Rp 20587 Rp71.254
Asset Turnover
= 0.288924130 / 0.28 = 28%
Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan tersebut.
Rumus :
Penjualan Total Aktiva
Tahun 2010
Rp68.629 = 0.682868827 / 0.68 = 68% Rp 100.501
Tahun 201
Rp71.254 = 0,691423913 / 0.69 = 69% Rp 103.054
Perhitungan Analisis Ratio Solvabilitas
Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial baik jangka waktu pendek atau panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi.
Rasio solvabilitas terdiri dari:
Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage) Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang pada pihak luar dan digunakan untuk mengukur hingga sejuah mana perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rumus:
Total Hutang Total Modal
Tahun 2010
Rp 44.086 = 0.781458831 / 0.78 = 78% Rp56.415
Tahun 2011
Rp42.073
= 0.689936209/0.68=68%
Rp 60.981
Analisis: Pada tahun 2010, ratio hutang modal sebesar 78% yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp44.086 dengan penjualan sebesar Rp56.415 . Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp 00.78%
Pada tahun 2011 terjadi penurunan dari 78% pada t ahun 2010 menjadi sebesar 68% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp42.073 dengan penjualan sebesar Rp60.981. Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp0.68%
Debt Ratio Menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva
Rumus:
Total Hutang Total Aktiva
Tahun 2010
Rp44.086 = 0.438662301/ 0.43
= 43%
Rp100.501
Tahun 2011
Rp42.073
= 0.408261688 / 0.40 = 40%
Rp 103.054
Analisis Dikarenakan Debt Ratio yang digambarkan oleh PT.Telkom semakin kecil,maka hutang yang dimiliki perusahaan pun semakin kecil dan ini berisiko finansial bahwa Pt Telkom. Tbk mengembalikan pinjaman yang semakin kecil pula.
Times Interest Earned / Coverage Ratio (Rasio Penutupan) Rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.
Rumus;
Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak Beban Bunga
Tahun 2010
Rp Rp 21.416 Rp 49.970
= 0.4285771463 / 0.42 = 42%
Tahun 2011
Rp Rp20.587
= 0.4450858304 / 0.44 = 44%
Rp 46.254
Analisis Pada tahun 2010 ratio coverage PT Telkom Tbk yakni sebesar 42% yang diperoleh dari perbandingan laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp21.416 dengan beban bunga sebesar Rp49.970
Pada tahun 2011 ratio coverage PT Telkom mengalami kenaikan dari 44% pada tahun 2012 menjadi 44% pada tahun 2011 yang diperoleh dari perbandingan dari laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp20.5871 dengan beban bunga sebesar Rp46.254
Perhitungan Analisis Ratio Likuiditas Menunjukan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.
Current Ratio
Rumus:
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Tahun 2010
Rp18.729 X 100%
= 0.836885812
Rp20.473 = 83%
Tahun 2011
Rp21.258 X 100% = 0.9178447238 Rp22.189 = 91%
Analisis Pada tahun 2010, current ratio PT Te lkom Tbk 83% yang diperoleh dengan perbandingan akyiva lancar sebesar Rp18.729 dengan hutang lancar sebesar R p20.473 Hal ini berarti setiap Rp 1, - , hutang lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.83
Pada tahun 2011, current ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 83% pada tahun 2010 menjadi 91% pada tahun 2011 yang diperoleh dari perbandingan aktiva lancar sebesar Rp21258 dengan hutang lancar Rp22.189 Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar belom dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.91
Quick Ratio Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kew ajiban finansialnya atas aktiva paling liquid.
Rumus:
Aktiva Lancar - Persediaan
X 100%
Hutang Lancar
Tahun 2010
Rp18729- Rp89 Rp20473
X 100%
= Rp18640 X 100% Rp20473 = 0.91046744492 = 0.91%
Tahun 2011
Rp 21.258- Rp335
X 100%
Rp22.189
= Rp20923 X 100% Rp22.189 = 0.9429447023 = 94%
Analisis Pada tahun 2010, quick ratio Pt Telkom Tbk 91% yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp18.729 dengan hutang lancar Rp20.473Hal ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin oleh quick asset sebesar Rp0.91
Pada tahun 2011, quick ratio mengalami kenaikan dari 91% pada tahun 2010 menjadi 94% pada tahun 2011 yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp2.1258 dengan hutang lancar Rp22.189 Ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin quick asset sebesar Rp0.94
Cash Ratio Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kew ajiban finansial kas dan bank.
Rumus:
Kas(Bank)
X 100%
Hutang Lancar
Tahun 2010
Rp 91.20 X 100% Rp 20.473
= 0.4454637584
= 44%
Tahun 2011
Rp96.34 Rp 22.189
X 100%
= 0.312497183 = 31%
Analisis Pada tahun 2010, cash ratio Pt Telkom Tbk sebesar 41% yang diperoleh dari perbandingan kas(bank) sebesar Rp91.20 dengan hutang lancar sebesar Rp20.473. Hal ini be rarti setiap Rp1 hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.44%
Pada tahun 2011, cash ratio Pt Telkom Tbk mengalami penurunan dari 41% pada tahun 2010 menjadi 31% pada tahun 2011 , dengan perbandingan kas(bank) sebesar Rp96.34 d engan hutang lancar sebesar Rp22.189. Ini ber arti setiap Rp1 , hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.31%