JUMLAH DAN PEMBAGIANNY PEMBAGIANNYA A Berilah nama kalam dan jumlah pada lafad yang berfaidah. Untuk yang kedua adalah lebih umum. Maka perlu engkau ketahui. Kata “kalam” dalam istilah nahwu sama dengan “kalimat” dalam bahasa Indonesia. Kalam adalah lafad yang tersusun yang bisa memberi berfaidah kepada orang yang diajak bicara. Maka kalam itu harus tersusun baik berupa mubtada khobar! "il fail! "il dan naibul fail atau syarat dan jawab. #ada intinya kalam bisa bisa dikatakan jumlah. $kan tetapi keberadaan keberadaan jumlah itu lebih umum dari pada kalam. %e"nisi jumlah adalah lafad yang tersusun baik itu berfaidah ataupun tidak. Kalam& ' ' $rtinya& (ika (ika )aid berdiri maka maka *amr juga berdiri (umlah& ' ' $rtinya& (ika )aid berdiri •
$da jumlah ismiyah! "liyah! +dor"yah! d+atu wajhain! dan syartiyah s yartiyah (umlah dibagi menjadi lima bagian! yaitu& Ismiyah& adalah jumlah yang dimulai dengan kalimat isim. Baik berupa isim 4 :; 5 21 3 soreh ,- /0 1 4 5 maupun mu’awal ,6 78 9 Isim shoreh adalah lafad yang jelas akan bentuk dan tanda C4 ,)aid berdiri5 /0 C ?2@A4 Mu'awwal adalah lafad "il yang mengira 0 G F G4 H; : : 4 ,#uasa adalah lebih baik bagimu5 0 D ; 4 L0 4 7 F 0 J denga n kalimat "il. Fi’liyah& adalah jumlah yang dimulai dengan =ontoh& /0 C C4 N4 @A4 ,)aid telah berdiri5 majrur. Dzorfyah& adalah jumlah yang dimulai dengan +horof atau jer majrur. 4 4 P =ontoh& +dorof /0 C C4 O Q2 4H,$pakah )aid disampingmu5 0 Q (er majrur /0 C C4 R2 H 8 EH ST24H ,$pakah )aid di rumah5 %engan syarat lafadl +aidun ,/0 C C45 menjadi fail +horof dan jer majrur tanpa mengira
Dzatu wajhain&
adalah jumlah yang dimulai dengan jer majrur dan +horof serta lafad sesudahnya menjadi fail dengan mengira
Keterangan:
_. (umlah sugro dibagi menjadi `! yaitu ismiyah dan f’liyah. Ismiyah& apabila ada jumlah sugro berkedudukan sebagai mubtada dan khobar. =ontoh& %& "#!$ /0 C4 Fi’liyah& apabila ada jumlah sugro berkedudukan sebagai "il dan fail. =ontoh& "#!$ `. (umlah kubro dibagi menjadi `! yaitu kubro dzaru wajhin dan kubro dzatu wajhain.
Kubro dzatu wajhin adalah
apabila ada jumlah kubro berupa jumlah ismiyah maka jumlah sugronya berupa jumlah ismiyah dan begitu juga sebaliknya. =ontoh& ,F]\F]\5 %& "#!$ ! () * ,FFTFFT5 ! "#!$ ! "' ! ++, Kubro dzatu wajhain adalah apabila ada jumlah kubro berupa jumlah ismiyah maka sumlah sugronya bisa berupa jumlah ismiyah dan "liyah! begitu juga sebaliknya. =ontoh& ,FFTF]\5 "#!$ ,F]\FFT5 %& "#!$ )( * ! ++, $B $KUM$ -./.012312
452/56
< < <
> /0 C4 ?2@A4 ; E4 1 > 4 0 D ; 4 L0 4 7 0 F G4 H; : 0 J /0 C4 N4@A4 4 4 P 0 Q24H 0 /C4 O