Laporan Praktikum
M. K. Mikrobiologi Dasar dan Lingkungan
Tanggal
PJP
Asisten
:
:
:
Sabtu, 9 Mei 2015
M. Arif Mulya, S.Pi
Emil Wahdi, S.Si
Ivone Wulandari B, M.Si
Embun Novita A, A.Md
Rico Fernando T, A.Md
SCREENING MIKROORGANISME DARI USUS RAYAP
Oleh
Kelompok 7/ A-P2
Marinda Amalia Ro'fah J3M114012
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rayap merupakan serangga pemakan kayu (xylophagus) atau bahan-bahan yang terdiri dari selulosa; di negara-negara sub tropis jenis kayu seperti pinus, maple dan sugi merupakan kesukaannya. Rayap banyak memakan kayu yang sedang dalam proses pelapukan akibat meningkatnya kelembaban. Oleh karena itu, kerusakan kayu oleh rayap erat hubungannya dengan pelapukan kayu. Kebanyakan rayap tanah dapat makan kayu sebanyak 2-3% dari berat badannya setiap hari. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rayap adalah keadaan lingkungan, ukuran badan dan besar kecilnya koloni. Rata-rata besar koloni rayap tanah di daerah sub tropis adalah 60-350 ribu ekor rayap pekerja (Subekti N, 2012)
Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata proto dan zoon, artinya "binatang pertama", merupakan protista eukariotik yang terdapat sebagai sel-sel tunggal dan dapat dibedakan tempat pada tingkat tertentu daur hidupnya dan dari tiadanya dinding sel. Penelaahan tentang protozoa dinamakan protozoologi. Secara fisiologi, kebanyakan protozoa mempunyai temperatur optimum untuk tumbuh antara 16 sampai 25ºC, dengan maksimumnya 36 sampai 40ºC. Bagi sebagian protozoa, pH optimum bagi kegiatan metabolisme yang maksimum berkisar antara 6,0 sampai 8,0. Kebanyakan protozoa merupakan aerob obligat atau anaerob fakultatif. (Pelczar, 2014)
Klasifikasi protozoa biasanya didasarkan pada struktur dan alat gerak. Berdasar karakter tersebut Protozoa terdiri dari beberapa kelas yaitu: Rhizopoda atau sarcodina, Ciliata atau Infusoria, Flagellata atau Mastigophora dan Sporozoa. Organisme yang dikelompokan dalam filum protozoa memiliki ciri-ciri khusus antara lain: Mikroskopis, satu sel, beberapa species hidup berkoloni. Bentuk tubuh bulat, oval, memanjang atau bentuk lain, pada beberapa species bentuk tubuhnya tidak tentu. Bergerak dengan flagell, cilia, pseudopodia atau dengan seluruh tubuhnya. Memiliki nucleus satu atau lebih, tidak memiliki organ atau jaringan. Beberapa species bercangkok dan sebagian mampu membentuk kista atau spora untuk melindungi diri terhadap lingkungan yang ekstrem. Hidup bebas atau simbiotik. Cara pengambilan makanan secara holozoik, saprofitik, saprozoik dan holofitik atau autotrof. Berkembang biak secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan secara seksual melalui peleburan dua gamet atau konyugasi, perkembangbiakan aseksual dengan cara pembelahan biner (binary fission), ganda (multiple fission), atau membentuk tunas (budding) (Sutino, 2004)
Tujuan
Mengetahui dan mengidentifikasi jenis protozoa yang ada pada tubuh rayap.
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini, yaitu: Pinset, Kaca Objek, Cover Glass, Mikroskop, dan Pisau. Kemudian bahan yang dipakai diantaranya Rayap, Tisu, dan Alkohol 70%.
2.2 Metode
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
(terlampir)
3.2 Pembahasan
Indonesia merupakan negara yang berada di garis khatulistiwa dengan iklim tropis dan memiliki tingkat kelembapan yang cukup untuk mendukung kehidupan rayap, karena rayap suka bertempat tinggal di kayu yang mulai melapuk atau pada kayu yang memiliki tingkat kelembapan yang tinggi.
Sel protozoa yang khas terbungkus oleh membran sitoplasma. Banyak yang dilengkapi dengan lapisan luar sitoplasma, yaitu elektroplasma. Kebanyakan struktur selular terdapat dalam endoplasma. Setiap satu sel protozoa paling tidak mempunyai satu nukleus. Akan tetapi, banyak protozoa mempunyai nukleus bahurangkap. (Pelczar, 2014)
Jenis protozoa beserta alat gerak menurut buku Dasar – Dasar Mikrobiologi, yaitu Amoeba bergerak dengan menggunakan tonjolan berbentuk jari atau pseudopia dari tubuhnya. Siliata beralih tempat dengan bantuan gerak rambut-rambut yang sangat kecil, yaitu silia yang terletak diseputar selnya. Flagellata bergerak menggunakan flagela yang biasanya terdapat pada ujung sel. Sporozoa bergerak dengan meluncur karena tidak memiliki organel luar untuk gerak alih. Protozoa yang berada pada usus rayap yakni protozoa dengan jenis Trichonympha sp. termasuk dalam subkelas flagellata atau masthigopora. Protozoa ini bersimbiose dengan hospesnya untuk memecah cellulose menjadi monosakarida.
Menurut Yanti Hikma, et al ( _____), di dalam usus rayap terdapat protozoa yang mengeluarkan enzim selulase yang membantu mengubah selulosa menjadi senyawa-senyawa sederhana yang mudah dicerna rayap, sehingga rayap tersebut dapat memanfaatkan senyawa- senyawa tersebut sebagai sumber energi. Apabila protozoa mati maka aktivitas enzim selulase yang dikeluarkan protozoa tersebut terganggu, hal ini dapat menyebabkan rayap tidak memperoleh makanan dan energi yang dibutuhkan sehingga rayap tersebut mati.
Menurut Pelczar (2014), beberapa spesies dari protozoa yang menimbulkan penyakit pada manusia. Namun spesies tersebut merupakan bahaya kesehatan bagi berjuta-juta manusia. Beberapa contoh protozoa yang menyebabkan penyakit. Mereka berkembang biak dalam inangnya seperti bakteri. Beberapa hidup sebagai parasit obligat dan dapat menyebabkan penyakit kronis pada manusia, diantaranya: amebiasis usus, penyakit tidur afrika, dan malaria. Selain itu, sejumlah protozoa pada kelas flagellata juga menyebabkan berbagai macam penyakit bagi manusia, diantaranya penyakit pada alat kelamin, usus, dan penyakit sistemik. Jenis protozoa Giardia lamblia menyebabkan disentri atau diare, jenis Trichomonas vaginalis dapat menyebabkan peradangan pada vagina, lalu genus Trypanosomo sp. menyebabkan penyakit tidur Afrika dan genus Leishmania menyebabkan lesio (luka patologis) pada kulit atau jeroan.
SIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa spesies protozoa yang berada pada tubuh rayap, yaitu Trichonympha sp. dari subkelas flagellata yang memecah selulosa menjadi monosakarida yang digunakan rayap sebagai sumber energi.
4.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan pada praktikum kali ini, yaitu perlunya pemahaman atas praktikum yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Pelczar, Michael. 2014. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Ratna Sri, penerjemah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.terjemahan dari : Elements of Microbiology.
Satino. 2004. Pengantar Praktikum Taksonomi Avertebrata. Yogyakarta (ID): Universitas Islam Negeri Yogyakarta.
Subekti Niken. 2012. Biodeteriorasi Kayu Pinus (Pinus merkusii) oleh Rayap Tanah Macrotermes gilvus Hagen blattodea: termitidae. Universitas Negeri Semarang (ID): Bioteknologi 9 (2).
Yanti Hikma, et al. _____. Bioaktivitas Zat Ekstraktif Kulit Acacia auriculiformis A. Cunn. Ex Benth. Terhadap Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren). Bogor (ID):______.
Kepala dan tubuh rayap dipisahkan dengan menggunakan pisau.
Cairan pada tubuh rayap dikeluarkan menggunakan cover glass dengan cara ditekan
Cairan dari tubuh rayap ditutup menggunakan cover glass.
Cairan tubuh rayap diamati dibawah mikroskop hingga protozoa ditemukan