Design details of the screw conveyorsFull description
INFORMATION FOR DESIGN SCREW CONVEYORSDescripción completa
Tugas Konstruksi MesinFull description
Descripción completa
Full description
mantap deh
designFull description
Full description
Descripción completa
PIKDeskripsi lengkap
PROSES-PEMBUATAN-VELGDeskripsi lengkap
makalah proses pembuatan gula kelompok 3 - teknik kimia D3Deskripsi lengkap
obturator
Proses Pembuatan Screw Conveyor
Kali ini saya akan membahas Proses Pembuatan Screw Conveyor, proses ini saya dokumentasikan saat melakukan PI (Praktek Industri). Waktu itu saya penasaran bagaimana cara membuatnya dan kebetulan tempat saya melakukan PI saya amati langkah-langkahnya. Berikut Proses Pembuatan Screw Conveyor:
Proses Pembuatan Screw Conveyor jenis Sectional
1. Bentuk dari sebuah plat dengan den gan bentuk cincin/ring seperti pada gambar dibawah ini dengan den gan dimensi
: - Ø dalam 90 mm - Ø luar 205 mm
Agar ukuran daun screwnya sama dan untuk memudahkan proses pemasangan daunnya, maka tiap 20 plat plat yang sudah dibentuk menjadi cincin disatukan/ditempel menjadi 1 dengan cara di las agar lebih mudah membubutnya.
Gambar 4.9 proses pembuatan daun Screw Conveyor
2. Setelah dibubut rata lepas kembali tiap-tiap plat dan salah satu sisi plat tersebut dipotong seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.10 proses pemotongan daun Screw Conveyor
3. Untuk menyambung tiap sisi ke sisi yang lain, maka yang pertama harus dilakukan adalah memilas tiap plat tersebut agar saat proses penyambungan tiap-tiap daun screw conveyor nantinya lebih mudah hingga yang terlihat seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.11 proses pemilasan daun Scre w Conveyor
4. Setelah itu sambunglah tiap-tiap 10 plat tersebut menjadi 1. Lihat gambar dibawah ini.
Gambar 4.12 proses penyambungan daun Screw Conveyor
5. Setelah semua selesai dilas kuat, buat lah dan sambungkan kupingan/pengait dari besi siku untuk menarik daun screw tersebut. Lihat gambar.
Gambar 4.13 proses pemasangan pengait pada daun Scre w Conveyor
6. Sambung setiap ujung poros dengan panjang ± 40 cm dengan diameter poros 60 mm seperti gambar berikut. Hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan panjang total screw perbatang/poros ± 6 m.
Gambar 4.14 proses penyambungan poros
7. Setelah itu masukkan daun screw yang akan di tarik ke dalam poros dan dilas ujungnya seperti gambar berikut.
Gambar 4.15 proses pemasangan daun Screw Conveyor
8. Sesudah itu masukkan rantai chain block ke dalam kupingan/pengait yang berada pada daun screw dan di ikat kuat seperti gambar berikut.
Gambar 4.16 proses penarikan daun Screw Co nveyor
9. Dan selanjutnya tarik chain block tersebut hingga diameter dalam daun screw tersebut merapat pada poros. Dan setelah merapat semua, las pada bagian ujung dan di tengah-tengah agar pada saat chain block dilepas daun screw tersebut tidak kembali lagi. Dan setelah semua daun screw terpasang pada poros tersebut, potong kembali sambungan poros yang berada di kedua sisi poros tersebut.
Gambar 4.17 proses penarikan daun Screw Co nveyor
10. Jadi lah sebuah screw conveyor jenis sectional yang hasilnya seperti dibawah ini.
Gambar 4.18 Screw Conveyor
Screw Conveyor
Screw conveyor merupakan salah satu perlengkapan produksi pada suatu pabrik kelapa sawit. Alat ini memiliki ulir dan arah putaran searah jarum jam. Dimana masing-masing ulir antara satu dengan yang lainnya mempunyai jarak yang sama. Dimana fungsinya adalah untuk memindahkan atau mentransfer buah maupun ampas kelapa sawit.
Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. Macam-macam flight adalah Sectional flight, Helicoid flight, dan Special flight. Ketiga itu terbagi atas cast iron flight, ribbon flight, dan cut flight. Konveyor berflight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan tiap pisau berpilin satu putaran penuh dengan cara disambung tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan dilas sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros. Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya. Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor. Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight. Untuk mengaduk digunakan cut flight. Flight pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah. Adapun gambar dari jenis-jenis flight (daun screw) adalah sebagai berikut:
Prinsip kerja Screw conveyor ini terdiri dari baja yang memiliki bentuk spiral (pilinan seperti ulir) yang tertancap pada shaft/poros dan berputar dalam suatu saluran berbentuk U (through) tanpa
menyentuhnya sehingga flight (daun screw) mendorong material ke dalam trough. Shaft/poros digerakkan oleh motor gear. Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak. Elemen screw conveyor disebut flight (daun screw) . Bentuknya spiral (lilitan seperti ulir) atau dengan modifikasi tertentu yang menempel pada poros.
Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat melewati conveyor. Pada umumnya screw conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 15-45% dari kapasitas horisontalnya Komponen Screw Conveyor
Keterangan : 1. Screw conveyor drive, motor mount, V – belt drive dan guard. 2. End plate untuk screw conveyor drive. 3. Palung dengan fitted discharge spout. 4. Trough / Palung 5. End plate untuk ball bearing. 6. Seal plate, flanged ball bearing unit dan tail shaft. 7. Screw 8. Screw dengan bare pipe at discharge end. 9. Hanger dengan bearing dan coupling shaft. 10. Flanged cover with inlet. 11. Flanged covers with buttstrap. Fungsi Dari Komponen
1. Trough Troughs (U) atau palung berfungsi sepenuhnya sebagai wadah/rumah yang menyertakan bahan dan disampaikan dengan bagian-bagian yang berputar (screw conveyor).
2. Hanger Hanger berfungsi memberikan dukungan, mempertahankan allignment dan bertindak sebagai permukaan bantalan.
3. Screw Conveyor Screw Conveyor ini berputar dengan halus memutar materi kesamping didalam palung atau troughs ( U ).
4. Kopling Kopling dan Poros menghubungkan dan mengirimkan motion untuk screw conveyors berikutnya.