Proses Pengecoran (Casting) proses produksiFull description
Full description
manajemenDeskripsi lengkap
Proses Pengecoran (Casting) proses produksi
hidrogenasiDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
proses elektrometalurgiFull description
Variabel Proses dan dan peranan di teknik kimiaDeskripsi lengkap
proses elektrometalurgiFull description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
Tugas bedah (rika mukhlisa) PROSES DEFEKASI Proses defekasi terjadi baik secara disadari (volunter), maupun tidak disadari (involunter) atau refleks. Gerakan yang mendorong feses ke arah anus terhambat oleh adanya kontraksi tonik dari sfingter ani interna yang terd te rdir irii da dari ri ot otot ot po polo loss da dan n sf sfin ingt gter er an anii ek ekst ster erna na ya yang ng te terd rdir irii da dari ri ot otot ot rangka. Sfingter ani eksterna diatur oleh N. Pudendus yang merupakan bagian dari saraf somatik, sehingga ani eksterna berada di bawah pengaruh kesadaran kita (volunter). Proses defekasi diawali oleh terjadi refleks defekasi akibat ujung – ujung serabut saraf rectum terangsang ketika dinding rectum teregang oleh mass ma ssa a fe fese ses. s. Se Sens nsas asii re rect ctum um in inii be berp rper eran an pe pent ntin ing g pa pada da me meka kani nism smee continence dan juga sensasi pengisian rectum merupakan bagian integral penting pada defekasi normal. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut : pada saat volume kolon sigmoid menjadi besar, serabut saraf akan memicu kontraksi dengan mengosongkan isinya ke dalam rectum. Studi statistika tent te ntan ang g fi fisi siol olog ogii re rect ctum um in inii me mend ndes eskr krip ipsik sikan an ti tiga ga ti tipe pe da dari ri ko kont ntra raks ksii rect re ctum um ya yait itu u : (1 (1)) Si Simp mple le co cont ntra ract ctio ion n ya yang ng te terj rjad adii se seba bany nyak ak 5 – 10 siklus sik lus/me /menit nit ; (2) Slo Slower wer con contra tracti ctions ons seb sebany anyak ak 3 sik siklus lus/me /menit nit den dengan gan amplit amp litud udo o dia diatas tas 100 cmH cmH2O 2O ; dan (3) Slo Slow w Pro Propag pagate ated d Co Contr ntract action ionss dengan den gan fre frekue kuensi nsi amp amplit litud udo o tin tingg ggi. i. Di Diste stensi nsi dar darii rec rectum tum men mensti stimul mulasi asi reseptor regang pada dinding rectum, lantai pelvis dan kanalis analis. Bila feses memasuki rektum, distensi dinding rectum mengirim signal aferent yang menyebar melalui pleksus mienterikus yang merangsang terjadinya gelomb gel ombang ang per perist istalt altik ik pad pada a kol kolon on de desen senden den,, ko kolon lon sig sigmoi moid d dan rec rectum tum sehingga feses terdorong ke anus. Setelah gelombang peristaltik mencapai anus, sfingter ani interna mengalami relaksasi oleh adanya sinyal yang menghambat dari pleksus mienterikus; dan sfingter ani eksterna pada saat
tersebut mengalami relaksasi secara volunter,terjadilah defekasi.Pada permulaan defekasi, terjadi peningkatan tekanan intraabdominal oleh kontraksi otot–otot kuadratus lumborum, muskulus rectus abdominis, muskulus obliqus interna dan eksterna, muskulus transversus abdominis dan diafraghma. Muskulus puborektalis yang mengelilingi anorectal junction kemudian akan relaksasi sehingga sudut anorektal akan menjadi lurus. Perlu diingat bahwa area anorektal membuat sudut 900 antara ampulla rekti dan kanalis analis sehingga akan tertutup. Jadi pada saat lurus, sudut ini akan meningkat sekitar 1300 – 1400 sehingga kanalis analis akan menjadi lurus dan feses akan dievakuasi. Muskulus sfingter ani eksterna kemudian akan berkonstriksi dan memanjang ke kanalis analis. Defekasi dapat dihambat oleh kontraksi sfingter ani eksterna yang berada di bawah pengaruh kesadaran ( volunteer ). Bila defekasi ditahan, sfingter ani interna akan tertutup, rectum akan mengadakan relaksasi untuk mengakomodasi feses yang terdapat di dalamnya. Mekanisme volunter dari proses defekasi ini nampaknya diatur oleh susunan saraf pusat. Setelah proses evakuasi feses selesai, terjadi Closing Reflexes. Muskulus sfingter ani interna dan muskulus puborektalis akan berkontraksi dan sudut anorektal akan kembali ke posisi sebelumnya. Ini memungkinkan muskulus sfingter ani interna untuk memulihkan tonus ototnya dan menutup kanalis analis.