PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07 Tanggal Terbit : 15 Des 2011
Revisi : A
Hal : 1/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 A.
PENGERTIAN
Serangkaian kebijakan dan prosedur pelayanan sterilisasi barang reuse di rumah sakit. 1. Penggunaan APD Petugas CSSD, Alat Plindung yang digunakan pada saat melakukan pekerjaan di CSSD untuk memproteksi petugas dari infeksi nosokomial dan kejadin yang tidak diinginkan akibat kecelakaan pada saat melakukan pekerjaan 2. Pengolahan sterilisasi alat dan bahan reuse : Sarung tangan steril adalah sarung tangan yang dipakai saat melakukan tindakan medis steril (aseptik) seperti pembedahan, ganti balut bedah dll, dengan tujuan ; Untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada peralatan dan membunuh semua spora dan mikroorganisme Untuk menjamin kualitas mutu sterilisasi Memutus mata rantai penularan infeksi melalui peralatan yang diapaki berulang 3. Produksi Kasa ; Hasil kerja pelipatan kasa steril sesuai ukuran, dengan tujuan ; Menyiapkan kasa steril yang siap pakai Memenuhi kebutuhan ruangan 4. Melakukan desfinfeksi tingkat tinggi ; adalah cara menghilangkan mikroorganisme dengan merebus atau menggunakan larutan kimia. Dengan tujuan : Penggunaan alat instrument yang bebas dari mikroorganisme Membersihkan alat instrument yang akan dipakai untuk tindakan medis 5. Uji mutu steril dengan indikator : adalah tatacara pemeriksaan untuk mnguji mutu hasil sterilisasi dengan menggunakan indicator biologi dan indicator Bowie-Dick test. Dengan tujuan : Untuk memastikan hasil sterilisasi layak digunakan atau tidak Untuk mengetahui mutu sterilisasi mesin Sebagai dasar untuk mengkalibrasi autoclave 6. Recall barang tidak steril ; barang recall adalah barang yang dikembalikan dari unit karena tidak memenuhi syarat steril, dengan tujuan : Menghindari pemakaian barang yang on steril Untuk menjamin keselamatan pasien secara umum Untuk menjamin tindak lanjut yang tepat bila terlanjur dipakai
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07 Tanggal Terbit : 15 Des 2011
Revisi : A
Hal : 2/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 7. Pembersihan area CSSD adalah tatacara membersihkan ruangan CSSD, dengan tujuan Untuk mencegah kontaminasi dari satu ruangan ke ruangan lain Untuk menjaga kebersihan setiap ruangan B.
TUJUAN
Sebagai pedoman penggunaan pelayanan sterilisasi sesuai standar kesehatan di rumah sakit, menghindari infeksi nosokomial
C.
KEBIJAKAN
1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 3. PMK 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit 4. SK Direktur Utama RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
D. PROSEDUR I.
PENGGUNAAN APD PETUGAS CSSD 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9. 10.
Memastikan ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang akan digunakan Mencuci tangan dengan dengan menggunakan hand-rub Menggunakan pakaian kerja dalam ruangan CSSD Menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai area kerja dan resiko infeksi yang dibagi menjasi 3 area : unclean area, clean area, steril area Pada Unclean Area/kotor adalah tempat pencucian menggunakan APD lengkap seperti : sepatu boot, masker, tutup kepala, sarung tangan, celemek, kacamata. Clean area/bersih adalah : a) Bagian packing menggunakan APD : tutup kepala, masker, sarung tangan dan sandal tertutup. b) Bagian setting linen dan kassa menggunakan APD : Masker, tutup kepala, sandal tertutup. c) Bagian sterilisasi menggunakan APD : sarung tangan anti panas, masker, kacamata, tutup kepala, dan sendal tetutup. Steril area/steril adalah ruang penyimpanan steril menggunakan jas khusus untuk ruang steril, tutup kepala dan sendal tertutup Mencuci tangan dengan Hand-wash sebelum dan sesudah melepas sarung tangan khususnya yang bekerja pada unclean area atau bagian pencucian Melepas alat pelindung diri mulai dari celemek, kacamata, apron sepatu bot, dan sarung tangan Membuang APD jika menggunakan bahan sekali pakai pada tempat sampah infeksi dan mendesinfeksi/mencuci jika dipakai berulang
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07 Tanggal Terbit : 15 Des 2011
Revisi : A
Hal : 3/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 11.
II. .
Membuang sampah infeksi pada kantong kuning dan sampah non infeksi pada kantong hitam
PENGOLAHAN STERILISASI ALAT DAN BAHAN REUSE A. PENERIMAAN ALAT/BAHAN BERSIH 1. Penerimaan dilakukan pada loket penerimaan barang bersih 2. Memeriksa cek list/daftar alat instrumen bersih yang dikirim ruangan 3. Memeriksa fisik kemasan 4. Membuka kemasan dan menghitung alat instrumen yang diterima dari ruangan 5. Mencatat alat instrumen bersih yang diterima pada buku penerimaan 6. Melakukan transaksi antara penerima dan pembawa barang dari ruangan 7. Mengirim alat instrumen bersih ke bagian packing dengan mengikutsertakan list barang dari ruangan B. PENERIMAAN ALAT INSTRUMEN KOTOR 1. Penerimaan dilakukan diruangan Dekontaminasi 2. Memeriksa cek list/daftar alat instrumen kotor yang dikirim ruangan 3. Menghitung alat instrumen yang diterima dari ruangan 4. Mengisi ceklis 5. Mencatat alat instrumen bersih yang diterima pada buku penerimaan 6. Melakukan transaksi antara penerima dan pembawa barang dari ruangan 7. Mengirim alat instrumen kotor ke pencucian dengan mengikutsertakan list barang dari ruangan C. PENCUCIAN ALAT INSTRUMEN KOTOR 1. Siapkan wadah perendaman /ember tertutup dan peralatan dan detergen 2. Membersihkan alat instrument dari kontaminan yang melekat pada instrument 3. Menyiapkan disinfektan alkazyme 4. Membuat larutan disinfectan pada konsentrasi 0,5%
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07 Tanggal Terbit : 15 Des 2011
Revisi : A
Hal : 4/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 5. Masukkan alat-alat instrument dalam larutan disinfektan yang telah disiapkan, alat harus terendam semua 6. Tutup wadah perendaman dan didiamkan selam 15 menit 7. Segera angkat alat tersebut dari wadah perendaman 8. Membersihkan sisa-sisa kotoran yang melekat pada instrument 9. Membersihkan karat yang melekat pada instrument dengan menggunakan crème cleanser 10. Bilas alat-alat instrument dengan air bersih 11. Memisahkan instrument yang akan dicuci sesuai dengan jenis peralatan apakah dicuci dengan washer desinfektor atau ultrasonic washer 12. Pencucian dengan washer disinfector : Periksa Power listrik Periksa persedian air baku dan mesin RO Periksa kelengkapan asesoris mesin Periksa persediaan chemical mesin Isi dan tempatkan alat instrumen yang akan dicuci pada basket sesuai denga SPO mesin Memilih program pencucian sesuai alat instrument yang akan dicuci Kontrol mesin selama proses pencucian berlangsung Dokementasikan print out proses pencucian Matikan mensin dengan menekan tombol power ke posisi OFF jika tidak digunakan lagi Peralatan yang telah digunakan ditempatkan pada posisi semula 13. Pencucian dengan Ultrasonic washer : Periksa Power listrik, suplai air baku Periksa persedian air baku dan mesin RO Isi air mesin secara manual sampai level UP Tambahkan cemical secara manual sesuai dengan takaran Masukkan Instrumen dalam bak mesin satu persatu Menyalakan mesin dengan menekan tombol ON Kontrol mesin selama proses pencucian berlangsung Proses pencucian selesai sesuai program Keluarkan instrument dari mesin Mengirim instrument bersih melalui loket ke bagian packaging Matikan tombol power ke posisi OFF jika mesin tidak digunakan lagi. Peralatan yang telah digunakan ditempatkan pada posisi semula
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07 Tanggal Terbit : 15 Des 2011
Revisi : A
Hal : 5/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 D. PENGERINGAN ALAT INSTRUMEN Alat instrumen yang berasal dari ruang dekontaminasi dikeringkan dengan menggunakan mesing pengeringan (drying) dengan suhu sesuai jenis instrumen (petunjuk kerja lihat SPO mesin draying) E. PENGEMASAN / PACKING 1. Siapkan bahan pengemas 2. Siaapkan indicator dalam dan indicator luar 3. Syarat bahan pengemas terbuat dari : a) Tromol : Bahan dari stenllis still Dilengkapi dengan filter udara b) Linen : Bahan linen dari katun murni Mempunyai kerapatan serat yang baik c) Steri-pouces : Bahan terbuat dari kombinasi kertas dan plastic yang tahan panas Perekat kemasan dengan menggunakan alat pres khusus untuk steri-pouces d) Wrapping paper Menggunakan bahan kertas yang panas Kedap air 4. Pengemasan alat instrumen a) Memeriksa/mengidentifikasi alat atau bahan yang akan dikemas dari kelayakan (kebersihan, korosif, retak, perubahan fungsi)secara Visual dan melalui LOOP b) Instrument yang masih kotor dikembalikan ke bagian pencucian melalui loket pencucian c) Instrument yang tidak layak pakai dikembalikan kepada user d) Instrument yang layak pakai dikemas sesuai standar e) Memilih bahan pengemas yang sesuai dengan alat/bahan akan dikemas dan metode sterilisasi yang akan digunakan f) Menata/menyusun alat instrument yang dilakukan berdasarkan jenis tindakan pembedahan dan linen sesuai urutan pemakaian atau yang disepakati dengan bagian bedah 5. Pengemasan set linen a) Sortir linen dari sobek dan kelayakannya melalui meja sortir linen b) Linen yang layak dilipat dan disusun sesuai cara pelipatan /susunan yang disepakati dengan bagian bedah c) Linen yang tidak layak dikembalikan ke bagian laundry melalui loket penerimaan linen bersih
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07
Revisi : A
Tanggal Terbit :
Hal : 6/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
15 Des 2011
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 d) Linen dikemas 2 lapis, pada lapis pertama dilengkapi dengan indikator dalam e) Pasang perekat atau pengikat pada kemasan 6. Pegemasan kasa : Siapkan kasa lipat sesuai kebutuhan tindakan di ruangan Pilih kemasan yang akan digunakan tromol, steri-pouces, wrapping paper Menyertakan indikator dalam pada bagian dalam kemasan 7. Tempelkan indikator luar pada setiap kemasan 8. Kirim kemasan ke bagian sterilisasi F. STERILISASI 1. Pemilihan Metode Sterilisasi 1. Membuat klasifikasi peralatan : a. Peralatan Kritical antara lain : instrument bedah, kateter intravena, kateter jantung, dll b. Peralatan Semi Kritical : Endotracheal cube, endoscopi, nasogastrik tube c. Peralatan Non Kritical : tensimeter, statescope, bedpan, urinal, linen, apron 2. Menentukan metode sterilisasi a. Peralatan kritical adalah peralatan yang menyentuh jaringan tubuh steril atau system pembuluh darah menggunakan metode sterilisasi Suhu tinggi (Steam sterilizer) Panas kering (Oven) Suhu rendah (EtO, Plasma) b. Peralatan semi kritical adalah peralatan masuk/kontak dengan membran mukosa tubuh dilakukan dengan DTT dengan cara : Merebus dengan air mendidih selama 30 menit Merendam dengan larutan kimia (Glutaraldehyde, Hydrogen Peroksida), selama 15 menit c. Peralatan Non Kritical adalah peralatan medis yang kontak dengan permukaan kulit yang utuh dilakukan disinfeksi tingkat rendah Menggunakan larutan disinfectan 2. Proses Sterilisasi a. Sterilisasi Uap bertekanan dengan menggunakan steam sterilisator : 1. Melihat kesiapan mesin yang akan digunakan 2. Untuk mesin steam sterilisator cek kesiapan pendukung mesin seperti : tekanan uap, tekanan air, tekanan udara dari
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07 Tanggal Terbit : 15 Des 2011
Revisi : A
Hal : 7/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 kompresor sebelum memulai proses sterilisasi alat 3. Menata alat dalam chamber dengan menempatkan alat yang berat pada bagian bawah dan yang ringan di bagian atas 4. Tidak menumpuk alat dalam chamber untuk menghindari kondensasi, dan memudahkan penetrasi uap kedalam kemasan 5. Isi chamber maksimal 75% dari kapasitas mesin 6. Prasyarat alat yang akan disterilkan pada suhu 121-1340C adalah : Alat atau bahan tahan panas Alat terbuat dari logam,kaca, karet, plastik, linen dan kassa 7 Melengkapi document sterilisasi dengan : Memberikan nomor mesin sterilisasi Program yang digunakan Tanggal sterilisasi Jam sterilisasi . Expire date Kode/nama Operator Nama set b. Sterilisasi Suhu Rendah dengan menggunakan Etilen Oksida (EtO) : 1. Melihat kesiapan mesin yang akan digunakan 2. Memeriksa kesiapan pendukung mesin seperti : tekanan uap, tekanan air, tekanan udara dari kompresor sebelum memulai proses sterilisasi alat 3. Menata alat dalam chamber dengan menempatkan alat yang berat pada bagian bawah dan yang ringan di bagian atas 4. Tidak menumpuk alat dalam chamber memudahkan penetrasi gas kedalam kemasan 5. Mengosongkan chamber 25 % dari kapasitas mesin atau sesuai rekomendasi pabrik 6. Prasyarat alat yang akan disterilkan suhu 35-550C : Alat atau bahan tidak tahan panas Alat terbuat dari kaca, karet, pastik 7. Sterilisasi dilakukan ± 5 jam atau sesuai dengan dengan rekomendasi alat 8. Setelah proses sterilisasi selesai buka pintu dan didiamkan selama 5 – 10 menit untuk memastikan sisa gas dalam chamber sudah terbuang 9. Melengkapi document sterilisasi dengan : Memberikan nomor mesin sterilisasi Program yang digunakan Tanggal sterilisasi Jam sterilisasi
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07 Tanggal Terbit : 15 Des 2011
Revisi : A
Hal : 8/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 Expire date Kode/nama Operator Nama set c. Sterilisasi Panas Kering dengan menggunakan oven atau alat pemanas 1. Melihat kesiapan mesin yang akan digunakan 2. Menata alat dalam chamber dengan menempatkan alat yang berat pada bagian bawah dan yang ringan di bagian atas 3. Tidak menumpuk alat dalam chamber untuk menghindari kondensasi 4. Mengosongkan chamber 25 % dari kapasitas yang direkomendasikan oleh pabrik Prasyarat alat yang akan disterilkan : Alat atau bahan tahan panas Minyak, serbuk halus, syringe, kaca, gelas, benda tajam 5. Sterilisasi dilakukan pada suhu dan waktu : Suhu 1700C selama 60 menit Suhu 1600C selama 120 menit Suhu 1500C selama 150 menit Suhu 1400C selama 180 menit 6. Melengkapi document sterilisasi dengan : Memberikan nomor mesin sterilisasi Program yang digunakan Tanggal sterilisasi Jam sterilisasi Expire date Kode/nama Operator Nama set d. Mengoperasikan mesin sterilisasi sesuai dengan SPO masingmasing mesin e. Setelah proses sterilisasi selesai, kemasan dikeluarkan dari chamber f. Periksa indikator kimia dan mekanik g. Untuk alat steril dirim ke bagian ruang penyimpanan steril h. Jika alat tidak steril maka autoclave yang digunakan segera disegel kemudian dibuat laporan ke IPS-RS untuk diperbaiki atau dikalibrasi ulang oleh pihak berwenang i. Matikan mesin jika tidak digunakan lagi sesuai petunjuk oprasional setiap mesin G. PENYIMPANAN BARANG STERIL 1. Memastikan rak penyimpanan bebas dari debu
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07
Revisi : A
Tanggal Terbit :
Hal : 9/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
15 Des 2011
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 2. Menyusun alat instrumen steril pada rak dengan jarak 19-24 cm dari lantai minimum 43 cm dari langit-langit serta 5 cm dari dinding 3. Menyusun alat instrument mulai dari yang besar sampai yang terkecil I. DISTRIBUSI BARANG STERIL 1. Mencatat permintaan alat instrumen steril 2. Memeriksa list barang yang akan diserahkan 3. Menandatangani berita acara serah terima alat instrumen steril dengan mencatumkan : Hari, Tanggal, jam, jumlah dan jenis barang steril yang diserahkan 4. Distribusi barang steril dilakukan dengan menggunakan troly tertutup III.
PRODUKSI KASA 1. 2. 3. 4. 5.
Menyiapkan meja kerja Menyiapkan alat pemotong kasa Menyiapkan plat ukuran 20x20 cm dan plat ukuran 30 x 40 cm Menyiapkan kasa roll Memotong kasa sesuai ukuran Memotong kasa roll menjadi empat bagian, selanjutnya setiap satu bagian dipotong dengan ukuran 20 x 20 cm Memotong kasa satu roll menjadi 3 bagian, selanjutnya setiap bagian dipotong dengan ukuran 30 x 40 cm 6. Membungkus kasa 10 lembar setiap satu bungkus atau sesuai kebutuhan 7. Pilih bahan/alat packing yang akan digunakan (Pouces, tromol) 8. Jika menggunakan pouces masukkan kasa dalam pouces kemudian press 9. Jika menggunakan tromol masukkan kasa dalam tromol (diisi jangan terlalu padat) 10. Membersihkan ruangan setelah melakukan pekerjaan
IV.
CARA MELAKUKAN DESINFEKSI TINGKAT TINGGI 1. Merebus dengan air mendidih : Menyiapkan wadah perebusan Menyiapkan peralatan untuk merebus Mengisi wadah dengan air bersih Memulai dengan mendidihkan air 1000C
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07
Revisi : A
Tanggal Terbit :
Hal : 10/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
15 Des 2011
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 Memasukkan alat instrument satu per satu Alat harus terendam semua Merebus selama 30 menit dengan titik didih 1000C Mengeluarkan alat dari tempat rebusan Mengeringkan alat sebelum digunakan kembali 2. Merendam dengan larutan kimia : Menyiapkan wadah perendaman Menyiapkan larutan kimia Glutaraldehyde atau Hydrogen Peroksida 2 % Membuat pengenceran disinfektan dengan konsentrasi 1:10 Masukkan alat sampai terendam semua Perendaman dilakukan selama 15 menit Mengeluarkan alat dari tempat perendaman Mengeringkan alat sebelum digunakan kembali 9. Peralatan yang sudah di DTT tidak direkomendasikan untuk disimpan terlalu lama tetapi harus segera digunakan V.
UJI MUTU STERIL DENGAN INDIKATOR 1. Indikator Biologi a. Siapkan indikator biologi. b. Masukkan indikator biologi pada bagian sudut chamber yang telah berisi bahan/alat yang akan disterilkan. c. Setelah mesin selesai memproses, diamkan indikator biologi selama 10 menit, kemudian pecahkan ampul indikator biologi. d. Periksa bahwa strip spora ada dalam ampul. e. Inkubasikan pada suhu 560C bersama dengan indikator kontrol (indikator kontrol diambil dari lot yang sama) selama 48 jam. f. Catat perkembangannya setelah 24 jam dan 48 jam kontrol perubahan warna, jika terjadi perubahan warna dari ungu menjadi kuning (mengindikasikan adanya pertumbuhan bakteri). g. Indikator biologi yang diinkubasikan tidak akan berubah warna ungu mengindikasikan tidak ada pertumbuhan bakteri. Uji mutu dengan indikator biologi dilakukan pada load/pemakaian proses yang pertama setiap 2 minggu. 2. Indikator Bowie-Dick test a. Siapkan Bowie-Dick test b. Perhatikan Expire Date c. Tempatkan Bowie-Dick test pada keranjang dan masukkan kedalam chamber, tempatkan keranjang tepat ditengah chamber. d. Untuk Bowie-Dick test yang berupa lembaran diperlukan alat
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07 Tanggal Terbit : 15 Des 2011
Revisi : A
Hal : 11/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 bantu 16 lembar handuk besar, kemudian lembaran Bowie-Dick test dimasukkan ditengah-tengah tumpukan handuk sesuai dengan buku pedoman CSSD pusat tahun 2009 e. Untuk Bowie-Dick per- pac tidak memerlukan alat bantu lagi tetapi langsung menempatkannya dempatkan di keranjang chamber f. Setelah mesin selesai memproses, biarkan test Bowie-Dick beberapa saat sehingga panasnya hilang. g. Periksa hasilnya dan catatlah pada catatan hasil test BowieDick. h. Jika hasilnya sempurna lembaran Bowie-Dick test akan berubah warna menjadi hitam. VI.
RECALL BARANG TIDAK STERIL 1. Recal barang steril dilakukan oleh penanggung jawab ruangan atau yang petugas yang diberikan wewenang 2. Recall dilakukan terhadap barang steril dari CSSD karena : sudah kadaluarsa, kemasan sobek/ tidak utuh, Indikator dalam tidak berubah, kemasan berdebu. 3. Menerima barang recall dari ruangan dengan memeriksa pengirim 4. Mencatat barang recall 5. Membuat berita acara serah terima barang recall dengan mencamtumkan nama jelas dan ttd 6. Memeriksa dan mencatat alasan ruangan melakukan recall 7. Jika barang direcall karena Indikator tidak berubah maka segera lakukan penyegelan terhadap mesin yang digunakan dan menarik semua barang yang disterilkan melalui alat tersebut 8. Membuat laporan kerusakan untuk dilakukan perbaikan dan kalibrasi Jika recal dilakukan karena kemasan tidak utuh, kemasan berdebu, tidak dilengkapi indikator, expire, maka segera lakukan ganti kemasan lengkapi indikator kemudian disterilkan ulang
VII.
PEMBERSIHAN AREA CSSD 1. Perlakukan petugas : a) Menggunakan APD pada saat bekerja b) Mengganti pakaian dari luar dengan menggunakan pakaian kerja pada saat akan melakukan aktifitas c) Mengganti pakaian kerja apabila meninggalkan ruangan d) Bekerja sesuai dengan aturan yang ada di CSSD
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07
Revisi : A
Tanggal Terbit :
Hal : 12/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
15 Des 2011
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 2. Peralatan yang disiapkan : a) Vacum cleaner b) Lap kanebo c) Lap kain d) Sapu e) Kain pel f) Plour skuis g) Loby duster 3. Bahan yang digunakan : a) Chemical pembersih lantai b) Chemical untuk pembersih kaca c) Chemical pembersih meja stainllis 4. Syarat chemical yang digunakan a) Kandungan chemical tidak merusak peralatan b) Berfungsi sebagai disinfektan c) Ramah lingkungan 5. Ruangan yang dibersihkan : a. Ruangan steril b. Ruangan packing c. Ruangan Sterilisasi d. Ruangan staf e. Ruangan dekontaminasi dan pencucian 6. Obyek yang dibersihkan : a) Meja packing instrument b) Meja packing linen c) Alat pres pouces d) Meja kerja e) Body mesin f) Troly g) Plafon h) Tempat sampah infeksi dan non infeksi i) Wastafel j) Toilet k) Lantai 7. Pembersihan dilakukan sesuai dengan kontrak dan SOP Housekeeping E.
UNIT KERJA TERKAIT
-
F.
DOKUMEN TERKAIT
1. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan fasilitas kesehatan lainnya, 2007, Depkes RI –Perdalin.
Seluruh Instalasi Perawatan, Kamar Operasi Instalasi CSSD
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07 Tanggal Terbit : 15 Des 2011
Revisi : A
Hal : 13/13
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001 2. Pengoman Pengendalian Infeksi Nosokomial di RS, Depkes, 2000 3. Pedoman Infeksi Nosokomial tahun 2010. 4. Pedoman CSSD tahun 2009 5. Pedoman Pelaksanaan Sterilisasi Sentral 6. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, 2011
PELAYANAN STRILISASI DI INSTALASI CSSD RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
No. Dokumen : 10.07
Revisi : A
Tanggal Terbit :
Hal :
DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
15 Des 2011
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS NIP. 196205231989031001
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) penggunaan alat pelindung diri 1.
PENGGUNAAN APD PETUGAS CSSD
2.
PENGOLAHAN STERILISASI ALAT DAN BAHAN REUSE
3.
PRODUKSI KASA
4.
CARA
MELAKUKAN
DESINFEKSI
TINGGI 5.
UJI MUTU STERIL DENGAN INDIKATOR
6.
RECALL BARANG TIDAK STERIL
7.
PEMBERSIHAN AREA CSSD
TINGKAT