BAB I PENDAHULUAN A. LATA LATAR R BELAK BELAKAN ANG G
Gizi Gizi meru merupak pakan an sala salah h satu satu fakt faktor or penti penting ng yang yang mene menent ntuka ukan n ting tingkat kat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Keadaan gizi seseorang dikatakan baik apabila apabila terdapat keseimbangan keseimbangan dan keserasian keserasian antara antara perkembangan perkembangan fisik dan perkembangan perkembangan mental orang orang tersebut. tersebut. Terdapat kaitan kaitan yang sangat erat antara antara tingkat keadaan gizi dan konsumsi makanan. Tingkat keadaan gizi optimal akan tercapai tercapai apabila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. terpenuhi. Gizi buruk atau gizi salah (malnutrion ) yang dapat terjadi pada manusia sejak masih dalam kandungan sampai sampai mencapa mencapaii usia usia lanjut lanjut itu, itu, sesungg sesungguhny uhnyaa dapat dapat dicegah dicegah apabila apabila setiap setiap orang memahami penyebab dan cara mengatasi masalah kurang gizi tersebut. (Nurhamidah, 2008 ). Kelompok masyarakat, yang paling rentan terhadap kekurangan gizi adalah bayi dan balita. Gejala yang nampak pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita kurang gizi yaitu berat badan lahir rendah, yang selanjutnya rentan terhadap penyakit dan kematian. Salah satu penyebab terjadinya malnutrisi pada anak yaitu kesalahan dalam praktik menyusui. Hal ini disebabkan karena tidak mema memanf nfaat aatkan kan keunt keuntung ungan an dan hasil hasil tekno teknolo logi gi supl suplem emen enta tasi si yang yang dapat dapat meningkatkan meningkatkan kasus malnutrisi malnutrisi atau atau kekurangan gizi, gizi, morbiditas morbiditas atau kurang sehat dan mortalitas atau kematian. (Nurhamidah, 2008). Kelaparan dan kurang gizi menjadi ancaman nomor satu bagi kelangsungan hidup anak – anak diseluruh dunia, melebihi penyakit AIDS, Malaria dan TBC. Data FAO ( Food and Agriculture Organitation ) tahun 2006 menyebutkan sekitar 854 juta orang di dunia menderita kelaparan kronis dan 820 juta diantaranya diantaranya ada di negara berkembang. Dari jumlah tersebut lebih kurang 350 – 450 juta atau lebi lebih h dari dari 50% 50% adal adalah ah anak anak – anak anak.. Sumb Sumber er dari dari WHO WHO ( Worl World d Heal Health th Organi Organisat sation ion ) menyebut menyebutkan kan kelapar kelaparan an dan kurang kurang gizi gizi menyebab menyebabkan kan angka angka kemati kematian an tertin tertinggi ggi diselu diseluruh ruh dunia. dunia. Sediki Sedikitny tnyaa 17.289 17.289 anak anak meningga meninggall dunia dunia setiap hari karena kelaparan dan kurang gizi. (
[email protected] [email protected],, 2007 ).
Kejadian Kejadian kurang gizi menunjukan bahwa di Indonesia Indonesia sekitar 153.681 bayi mati setiap tahun. Hal ini berarti setiap harinya ada 421 orang bayi mati, sama dengan 2 orang bayi mati setiap menit dan 54% penyebab kematian bayi karena kekurangan gizi. Balita Indonesia yang mengalami kurang gizi 8% dan mereka yang yang menga mengala lami mi gizi gizi buruk buruk 50%. 50%. Di samp sampin ing g itu, itu, balit balitaa Indon Indones esia ia yang yang kekur kekuran angan gan vita vitami min n A, 48,1% 48,1% bali balita ta yang yang meng mengal alami ami anemi anemiaa 36%, 36%, anak anak Indonesia yang tergolong pendek, 11,1% mengalami GAKY (Gangguan Akibat Kurang Yodium), 50% dan ibu hamil mengalami kurang gizi. (Republika, 2007). Data Dinas Kesehatan NTT tahun 2008 menyebutkan, menyebutkan, jumlah balita yang mengalami masalah kurang gizi mencapai 90.000 orang dari sekitar 497 ribu balita. Sebanyak 12 ribu balita mengalami gizi buruk tanpa kelainan klinis dan 167 balita balita mengal mengalami ami gizi gizi buruk buruk dengan dengan kelain kelainan an klinis klinis (busung (busung lapar atau atau komplikasi marasmus dan kwashiorkor). Selain itu, 68 ribu balita mengalami gizi kurang. Kabupaten yang paling banyak terdapat balita gizi buruk dengan kelainan klinis adalah Timur Tengah Utara yakni 81 balita. Sedangkan penderita kurang gizi paling banyak terdapat di Kabupaten Timur Tengah Selatan yakni berjumlah 12 ribu balita, Kabupaten Sikka 8.472 balita, Manggarai 8.364 balita, Timor Tengah Tengah Utara Utara 7.267 7.267 balita balita dan Kupang Kupang 6.865 6.865 balita balita.. (Tempo (Tempoint intera erakti ktif.c f.com, om, 2008). Hasil pengkajian Mahasiswa Mahasiswa Jurusan Jurusan Keperawatan Keperawatan Politeknik Politeknik Kesehatan Kesehatan Kupang Kupang di
Puskesm Puskesmas as Batakte Batakte Kelura Kelurahan han Batakte Batakte Kecamat Kecamatan an Kupang Kupang Barat Barat
pada bulan September tahun 2009, menunjukan bahwa pada bulan Januari sampai bulan Desember 2009 terdapat 26 balita yang gizi kurang dan 18 balita yang gizi buruk. Dari hasil wawancara dengan petugas kesehatan, penyebab kurang gizi pada anak di Batakte adalah minimnya pengetahuan orang tua tentang asupan gizi pada anak. anak. Selama Selama ini banyak orang orang tua yang menganggap menganggap jika anaknya anaknya hanya diberi makan nasi dengan kecap atau dengan lauk saja tanpa sayur, maka orang tua beranggapan bahwa hal itu sudah benar, karena anaknya sudah terbebas dari dari lapa lapar. r. Hal ini ini jika jika terj terjadi adi secar secaraa teru teruss-me mener nerus us akan akan berd berdam ampak pak pada pada menu menuru runny nnyaa keta ketaha hanan nan tubuh tubuh anak anak sehi sehing ngga ga anak anak akan akan muda mudah h ters terser eran ang g penyakit. penyakit. Selain itu orang tua, terutama ibu tidak begitu begitu tanggap tanggap dengan kondisi
anaknya sehingga saat berat badan anaknya menurun secara drastis, tidak segera di ambil ambil tindaka tindakan n untuk untuk menanga menangani ni kondisi kondisi anak tersebu tersebut. t. Jika Jika kondisi kondisi ini berlangsung terus, anak mudah terserang penyakit akut. (Nurhamidah, 2008). Tingkat kat
pen penget getahua huan
orang
tua
tentang
gizi
pad pada
anak
sangat gat
mempeng mempengaru aruhi hi kondisi kondisi atau atau status status gizi gizi pada anak. anak. Tingkat Tingkat pendidi pendidikan kan yang yang rendah berdampak pada kurangnya pengetahuan tentang pola asuh yang benar. Kebanya Kebanyakan kan pekerj pekerjaan aan orang orang tua penderita penderita gizi gizi buruk buruk adalah adalah buruh buruh dan ibu rumah tangga. Tingkat pendidikan SD dan tidak tamat bagi ayah 78% dan ibu 82% (Data Puskesmas Puskesmas Batakte, Batakte, tahun 2009). Hal ini sangat mempengaruhi mempengaruhi pola asuh yang benar pada anak. Dari hasil audit ke penderita gizi buruk, 100 persen penderitanya terinfeksi penyakit penyakit yang disebabkan disebabkan oleh lemahnya lemahnya daya tahan tubuh. Bantuan makanan seha sehatt hany hanyaa bentu bentuk k penye penyele lesa saia ian n jang jangka ka pendek pendek.. Hal Hal yang yang palin paling g pent pentin ing g dilakukan yakni memberikan informasi seperti pola asuh yang benar pada orang tua melalui pendidikan kesehatan tentang gizi. (Aminah, 2009). Angka kejadian kurang gizi di NTT cukup tinggi. Berbagai kebijaksanaan dan strate strategi gi dari dari Pemeri Pemerinta ntah h telah telah diliba dilibatka tkan n untuk untuk mengura mengurangi ngi terjad terjadiny inyaa kekur kekuran angan gan gizi gizi.. Sala Salah h satu satu cara cara yang yang dila dilakuk kukan an yait yaitu u denga dengan n mela melakuk kukan an pendidikan dan penyuluhan tentang perbaikan kesehatan balita. Sejauh ini upaya yang dilakukan dirasakan belum optimal, karena latar belakang pendidikan orang tua yang masih rendah. Menanggapi permasalahan ini, peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan orang tua tentang kurang gizi pada anak di Puskesmas Batakte Kelurahan Batakte Kecamatan Kupang Barat. B. PERUM PERUMUS USAN AN MASA MASALAH LAH 1. Pern Pernya yata taan an Masa Masala lah h
Peng Penget etah ahua uan n oran orang g tua tua yang yang kura kurang ng tent tentan ang g asup asupan an gizi gizi untu untuk k anak anak merupak merupakan an salah salah satu satu faktor faktor pencetu pencetuss munculn munculnya ya kurang kurang gizi. gizi. Pember Pemberian ian makanan yang dilakukan secara terus – menerus dengan menu yang sama akan akan berdam berdampa pak k pada pada menur menurunn unnya ya daya daya taha tahan n tubu tubuh h dan anak anak muda mudah h terserang penyakit. Selain itu orang tua juga tidak mengetahui pola makan
yang seimbang untuk anak. Hal ini juga merupakan pencetus bayi dan balita mende menderi rita ta kuran kurang g gizi gizi.. Anak Anak yang yang menga mengala lami mi kurang kurang gizi gizi,, jika jika tidak tidak mend mendap apat at pena penang ngan anan an yang yang baik baik akan akan meng mengak akib ibat atka kan n anak anak ters terseb ebut ut mengalami gizi buruk. Dampak dari gizi buruk tersebut dapat mengakibatkan kematian pada anak. Hingga saat ini angka kejadian kurang gizi di Kelurahan Batakte Batakte Kecamatan Kecamatan Kupang Barat masih masih ada. Berbagai Berbagai program kebijakan kebijakan kesehatan yang dibuat oleh pemerintah seperti salah satunya pemberdayaan program posyandu, terbukti belum optimal dalam menyelesaikan persoalan Kurang gizi. Program ini seperti berjalan di tempat, jika ada dana untuk pem pember beria ian n maka makanan nan tamb tambaha ahan n baru baru dila dilakuk kukan an dan dan itu itu tida tidak k samp sampai ai di pemukiman – pemukiman masyarakat yang kebanyakan adalah masyarakat yang sangat rentan dengan kurang gizi. 2. Pert Pertan anya yaan an Masa Masala lah h
Sejauh mana tingkat pengetahuan orang tua tentang kurang gizi pada balita di di Puskesmas Batakte Kelurahan Batakte Kecamatan Kupang Barat. C. TUJU TUJUAN AN PEN PENELI ELITI TIAN AN 1. Tujuan juan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang kurang gizi di Puskesmas Batakte Kelurahan Batakte Kecamatan Kupang Barat. 2. Tu Tuju juan an Khu husu suss
1. Mengi Mengiden denti tifi fikas kasii tingk tingkat at penge pengeta tahua huan n orang orang tua tua tent tentan ang g penger pengerti tian, an, penyebab, tanda dan gejala kurang gizi pada balita di Puskesmas Batakte Kelurahan Batakte Kecamatan Kupang Barat. 2. Mengide Mengidenti ntifik fikasi asi tingkat tingkat pengetahua pengetahuan n orang orang tua tentan tentang g cara cara penangan penanganan an kurang kurang gizi gizi pada pada bali balita ta di Pusk Puskes esma mass Batakt Bataktee Kelur Keluraha ahan n Bata Batakt ktee Kecamatan Kupang Barat. 3. Mengide Mengidenti ntifik fikasi asi tingkat tingkat pengetah pengetahuan uan orang tua tentang tentang cara cara pencegah pencegahan an kurang kurang gizi gizi pada balit balitaa di Puskesm Puskesmas as Kelura Kelurahan han Batakt Bataktee Kecama Kecamatan tan Kupang Barat.
D. MANF MANFAAT AAT PEN PENILI ILITIA TIAN N 1. Bagi Bagi Pene Peneli liti tian an
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam proses belajar mengajar dan metodologi pengetahuan. 2. Bagi Intitusi
Hasi Hasill penel penelit itia ian n ini ini diha dihara rapka pkan n dapat dapat digu digunak nakan an untuk untuk meni mening ngkat katkan kan pengetahuan tentang perawatan pada anak dengan kurang gizi. 3. Bagi Bagi Pene Penelit litian ian Selan Selanjut jutnya nya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahun dan wawasan untuk melakukan penelitian selanjutnya. E. KEASL EASLIIAN PENELITIAN
Penelitian tentang survey tingkat pengetahuan orang tua tentang kurang gizi pada anak sebelu sebelumny mnyaa sudah sudah pernah pernah diteli diteliti. ti. Namun Namun penelit penelitii mengambi mengambill sasara sasaran n penel peneliti itian an yang yang berbeda berbeda dari dari penelit penelitii sebelum sebelumnya nya.. Peneli Peneliti ti sebelu sebelumny mnyaa lebih lebih memfokuskan pada faktor – faktor yang mempengaruhi kurang gizi pada anak SD kelas 5 di SD Inpres Sungkaen Naimata, tahun 2009. Sedangkan peneliti sekarang lebih memfokuskan pada tingkat pengetahuan orang tua tentang upaya penanganan dan pencegahan kurang gizi pada balita di Puskesmas Kelurahan Batakte Kecamatan Kupang Barat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KONSEP DASAR DASAR PENG PENGETAH ETAHUAN UAN 1. Pengeta getah huan uan
Peng Penget etahu ahuan an adala adalah h hasil hasil dari dari tahu tahu dan ini ini terj terjadi adi sete setela lah h orang orang melakukan melakukan penginderaan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. tertentu. Ilmu pengetahuan pengetahuan meru merupa paka kan n
peng penget etah ahua uan n
yang yang
ters tersus usun un
seca secara ra
seis seiste tema mati tiss
deng dengan an
menggunakan model – model untuk membangun teori – teori yang memberi kita pemahaman yang tentang pengalaman sehari-hari dan membantu kita menga mengant ntis isip ipas asii apa apa yang yang terj terjad adii kemudi kemudian. an. Penge Pengeta tahu huan an atau atau kogni kogniti tif f meru merupa pakan kan domai domain n yang yang sang sangat at penti penting ng dala dalam m memb membent entuk uk tind tindaka akan n seseorang (Charles Abraham, 1977). Tingkatan pengetahuan dalam domain kognitif mempunyai enam (6) tingkatan. (Charles Abraham, 1977), yaitu : a.Tahu ( know ) Tahu Tahu diarti diartikan kan sebagai sebagai mengin mengingat gat suatu suatu materi materi yang yang telah telah dipela dipelajar jarii sebelumnya, sebelumnya, tingkat ini dalam pengetahuan termasuk mengingat kembali terhada terhadap p suatu suatu yang yang spesif spesifik ik dari seluru seluruh h bahan bahan yang yang dipela dipelajar jarii atau atau rang rangsa sanga nga yang yang dite diteri rima ma.. Oleh Oleh kare karena na itu itu tahu tahu meru merupa pakan kan tingk tingkat at pengetahuan yang paling rendah. b.
Memahami ( compreghension )
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang suatu objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. c.
Aplikasi ( application ) Merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dala dalam m komp kompon onen en-k -kom ompo pone nen n tapi tapi masi masih h dala dalam m suat suatu u stru strukt ktur ur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
d.
Sintesis (syntesis) Menunju Menunjuk k suatu suatu kemampu kemampuan an untuk untuk meleta meletakan kan atau atau menghub menghubungk ungkan an bagian – bagian di dalam suatu bentuk keseluurhan yang baru. e.
Analisis (analysis)
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek keda kedala lam m
komp kompon onen en-k -kom ompo pone nen, n, teta tetapi pi masi masih h
dala dalam m
satu satu stru strukt ktur ur
organisasi dan berkaitan satu sama lainnya. f.
Evaluasi (evaluaton) Eval Evalua uasi si berk berkai aita tan n dengan dengan kema kemamp mpuan uan untuk untuk mela melakuk kukan an penil penilai aian an terhadap suatu materi atau objek. 2.
Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan
a.
Tingkat pendidikan
Pend Pendid idik ikan an meru merupak pakan an upaya upaya untu untuk k meni meningk ngkat atka kan n kecer kecerda dasa san n dan kemampu kemampuan an bangsa. bangsa. Kemamp Kemampuan uan ini mencaku mencakup p kemamp kemampuan uan kogniti kognitif, f, afektif afektif dan psikomotor psikomotor dari segala bidang keilmuan keilmuan termasuk termasuk teklnologi. teklnologi. Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan terakhir yang telah ditempuh oleh seseorang. ( Majalah Binakes, 1997 ). b.
Informasi dari tenaga kesehatan
Inform Informasi asi adalah adalah seperan seperangkat gkat atau atau cara cara metodol metodologi ogi organi organisas sasii yang yang dibu dibutu tuhka hkan n untuk untuk mema memasu sukan kan dan dan meng mengam ambi bill kemb kembal alii data data yang yang dikumpu dikumpulka lkan n untuk untuk menjal menjalanka ankan n dan mengel mengelola ola organi organisas sasi. i. Inform Informasi asi dari tenaga kesehatan merupakan informasi yang diberikan oleh tenaga kesehat kesehatan an tentan tentang g hal-hal hal-hal yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan kesehat kesehatan. an. (Majal (Majalah ah Binakes, 1997). c.
Pekerjaan
Pekerjaan merupakan kegiatan rutin dari seseorang untuk menghasilkan suatu barang atau jasa (uang). (Majalah Binakes, 1997). d.
Media Massa
Media merupakan suatu alat atau media yang dapat digunakan masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang suatu hal. (Majalah Binakes, 1997).
B. KONSEP KURANG GIZI 1.
Pengertian Gizi
Gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam bahan yang dibutuhkan untuk hidup manusia. Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan ting tingkat kat kese keseha hata tan n dan dan kese keseja jaht hter eraan aan manu manusi sia. a. Keadaa Keadaan n gizi gizi sese seseor orang ang dika dikata taka kan n baik baik apabi apabila la terd terdapa apatt kesei keseimba mbang ngan an dan dan kese kesera rasi sian an antar antaraa perkem perkembang bangan an fisik fisik dan perkembang perkembangan an mental mental orang
tersebu tersebut. t. Terdapa Terdapatt
kaitan yang sangat erat antara tingkat keadaan gizi dan konsumsi makanan. Tingk Tingkat at keada keadaan an gizi gizi optim optimal al akan akan terc tercapa apaii apabi apabila la kebut kebutuha uhan n zat zat gizi gizi optimal terpenuhi. Gizi buruk atau gizi salah (malnutrio ) yang dapat terjadi pada manusia sejak masih dalam kandungan sampai mencapai usia lanjut itu, sesungguhnya dapat dicegah apabila setiap orang memahami penyebab dan cara mengatasi masalah kurang gizi tersebut. (Nurhamidah, 2008). Kurang Gizi
Kurang Kurang energi energi protein protein ( KEP ) adalah keadaan keadaan
kurang kurang gizi yang yang
disebab disebabkan kan oleh oleh rendahny rendahnyaa konsums konsumsii energi energi dan protei protein n dalam dalam makanan makanan sehari – hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi ( AKG ) (Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 1981). Kond Kondis isii kura kurang ng gizi gizi timb timbul ul bila bila ener energi gi dan dan zat zat gizi gizi lain lain tida tidak k dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan dan untuk fungsi lainnya. lainnya. Kurang energi protein protein (KEP) merupakan penyakit defisiensi defisiensi gizi yang paling umum dijumpai di dunia dan perkiraan sekitar seratus juta anak – anak menderita gizi kurang pada tingkat sedang dan berat. Kurang Kurang gizi gizi dipengar dipengaruhi uhi oleh oleh banyak banyak faktor faktor yang yang saling saling terkai terkait. t. Kondisi kurang gizi disebabkan oleh masukan (intake) energi dan protein yang kurang dalam waktu yang cukup lama. Keadaan ini akan lebih cepat terjadi bila anak mengalami diare atau infeksi penyakit lainnya. Tanda – tand tandaa yang yang pali paling ng utam utamaa dari dari pada pada kura kurang ng ener energi gi – prot protei ein n adal adalah ah pertunbuhan fisik yang kurang normal. Beberapa minggu atau beberapa bulan
sebelum timbul tanda – tanda klinis yang jelas, anak itu pertumbuhan berat badannya sangat lambat atau bahkan terhenti. Tanda-tanda Tanda-tanda klinis dari kurang energi-prote energi-protein in (KEP) adalah badan menjadi kurus, jaringan lemak mulai terasa lunak dan otot – otot daging tidak kencang. Penyusutan otot (wasted) mudah terlihat pada bagian lengan atas dan bahu bagian atas dan bahu bagian belakang. Biasanya kurang energi protein disertai keadaan perut yang buncit. Anak menjadi kurang responsif mengarah kepada apatis. Perkembangan kepandaian lebih lambat dari pada yang normal. Keadaan Keadaan kurang kurang energienergi-pro protei tein n yang yang sampai sampai pada taraf taraf marasm marasmus us biasanya diderita pada anak umur kurang dari 1 tahun. Anak yang demikian pertu pertumbu mbuhann hannya ya sangat sangat terham terhambat bat dan apabila apabila diukur diukur dari dari berat berat badan badan menur menurut ut umur umurny nyaa maka maka akan akan bera berada da di bawah bawah 60% dari dari pada pada stan standar dar.. Biasanya lapisan lemak di bawah kulit sangat sedikit bahkan umumnya tidak terdapat sama sekali. Sehingga kulit mudah terangkat. Wajah anak biasanya seperti orang tua, otot tampak menyusut (wasted), lembek, dan ini dapat dilihat pada paha dan lengan atas. Tanda odema dan perubahan pada rambut biasanya tidak dijumpai. Umum Umumny nyaa anak anak denga dengan n kwas kwashi hior orkor kor berum berumur ur antar antaraa 1 - 3 tahun tahun.. Anak yang mengalami kwashiorkor pertumbuhannya terhambat, otot daginya menyusut dan lembek, namun masih terdapat lapisan lemak di bawah kulit. Biasanya terjadi pembengkakkan (oedema) terutama pada kaki bagian bawah dan wajah berbentuk bulan (moon face). Warna rambut biasanya berubah menjadi coklat kemerah-merahan (pirang) atau abu-abu dan mudah sekali lepas. Anak yang rambutnya keriting karena menderita kwashiorkor dapat menjadi menjadi lurus. Warna kulit menjadi pucat dan biasanya biasanya anak menjadi menjadi anemi. Anak yang kwashiorkor tampak murung dan apatis, tidak mempunyai nafsu makan dan sulit untuk diberi makan. Pada keadaan kombiansi marasmus – kwashiorkor, kwashiorkor, tanda dan gejala gejala yang ditemukan, ditemukan, yaitu yaitu : rambut pucat, anemia ringan, apatis, tidak mau makan, lengan atas kecil dan terdapat luka lecet dan bercak, terjadi pembesaran hati dan oedema.
Klasifikasi Kurang Gizi
Untuk tingkat puskesmas puskesmas penentuan Kurang Eneregi Protein ( KEP ) yang dilakuk dilakukan an dengan dengan menimba menimbang ng BB anak dibandi dibandingka ngkan n dengan dengan umur umur dan menggunakan Kartu Menuju Sehat ( KMS ) dan Tabel BB/U Baku Median WHO-NCHS. 1.
Kurang Ene Eneregi Pr Protein ( KEP KEP ) ri ringan gan bil bila has hasil pe penim nimbang angan
berat badan badan pada Kartu Menuju Sehat Sehat ( KMS ) terletak terletak pada pita warna warna kuning 2.
Kurang Ene Eneregi Pr Protein ( KEP KEP ) sed sedaang bila has hasil pe penim nimbang angan
berat badan badan pada Kartu Menuju Menuju Sehat ( KMS ) terletak terletak di Bawah Garis Garis Merah (BGM). 3.
Kurang Eneregi Protein ( KEP ) berat/gizi buruk bila hasil
peni penimb mbang angan an BB/U BB/U <60% <60% baku baku medi median an WHOWHO-NC NCHS HS.. Pada Pada Kartu Kartu Menuju Sehat (KMS) tidak ada garis pemisah pemisah KEP berat/Gizi buruk dan KEP KEP seda sedang ng,, sehi sehing ngga ga untu untuk k mene menent ntuk ukan an KEP KEP bera berat/ t/gi gizi zi buru buruk k digunakan Tabel BB/U Baku Median WHO-NCHS (Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Oktober 1981) Penatalaksanaan/Penanganan Kurang Gizi
a.
KEP ( Kurang Kurang Energi Energi Protein Protein ) Ringan
dan Sedang
Penanganan kurang gizi dapat dilakukan dengan : 1)
Meningkatkan
ko konsentrasi
en energi
dan natrium dalam makanan anak yang bersangkutan. 2) Memberikan Memberikan anak anak makan makan lebih lebih sering/di sering/disela sela waktu makan. 3)
Makanan
dibuat
lebih
beragam
(bervariasi ), termasuk pangan hewani bila memungkinkan. 4) Memberi Memberi makanan makanan tambahan tambahan melalui melalui pusat pusat – pusat pusat pelayanan pelayanan gizi. gizi. 5)
Selalu
me memantau
an anak
kesehatannya, dengan cara mengikuti posyandu secara teratur.
da dan
b.
KEP ( Kurang Energi Protein) Berat
Anak dengan KEP ( Kurang Energi Protein ) berat dan terdapat infeksi akut, diare dan dehidrasi, anemia berat harus dirawat di Rumah Sakit untuk mencegah kondisi yang lebih gawat lagi. Hal – hal berikut ini dapat dilakukan untuk menangani anak yang mengalami KEP ( Kurang Energi Protein ) berat ) berat : 1)
Menelusuri latar belakang dan
memeriksa adanya anemia berat. 2)
Memeriksa tingkat dehidrasi dan
cara perawatannya. 3)
Memeriksa ada tidaknya infeksi
parasit dan cara perawatannya. 4)
Untuk
kasus
yang
berada
di
daerah malaria endemik dapat dilakukan pemberian pil kloquin secara rutin. 5)
Pemberian injeksi intramuskular
vitamin A. Pemberian pada hari berikutnya dengan dosis yang sama. Untuk anak di bawah umur 1 tahun diberikan setengah dosis. 6)
Jika kadar hemoglobin di bawah 3
gram per 100 ml, diberikan transfusi darah. 7)
Pemberian makanan segera setelah
tida tidak k ada dehid dehidra rasi si.. Di bawah bawah ini ini meru merupak pakan an jadw jadwal al pembe pemberi rian an makanan bagi anak dengan status kurang gizi. Tabel Jadwal Pemberian Makanan Bagi Anak Dengan Status Kurang Gizi Hari Di Pusat Perawatan 1
Macam Makanan Susu ½ pekat
Dosis / Hari
150 ml/kg BB
Dibagi Dalam 12/hari
2 3 dan 4 5 dan seterusnya
Susu ½ pekat Susu 2/3 pekat Susu pekat penuh
8)
150 ml/kg BB 150 ml/kg BB 150 ml/kg BB
8/hari 8/hari 6/hari
Pemberian suplementasi vitamin
dan mineral 9)
Anak yang mengalami gizi kurang
berat, berat, biasany biasanyaa mender menderita ita hipoth hipotherm ermia ia (suhu (suhu badan badan rendah) rendah) dan hipoglikemia ( kadar gula dalam darah rendah) dan umumnya dapat meni mening nggal gal kare karena na adany adanyaa kompl komplik ikas asii ini. ini. Oleh Oleh seba sebab b itu itu perl perlu u pengamatan suhu tubuh secara teratur terutama beberapa hari pertama. Anak Anak perlu perlu dise diseli limu muti ti untuk untuk mence mencega gah h kedi kedingi nginan nan dan dan janga jangan n dima dimand ndik ikan. an. Pemb Pember eria ian n makan makanan an yang yang seri sering ng dianj dianjur urkan kan untuk untuk mence mencega gah h kadar kadar gula gula darah darah yang yang renda rendah. h. Komp Kompli likas kasii lain lain yang yang biasanya dijumpai pada anak yang menderita kurang gizi berat adalah gang ganggu guan an jant jantun ung, g, teru teruta tama ma pada pada kwas kwashi hior orko kor. r. Hal Hal ini ini perl perlu u mendapa mendapatka tkan n perhat perhatian ian bila bila dijump dijumpai ai sehing sehingga ga anak dapat dapat dirawat dirawat atau diobati secepat mungkin 10)
Apabila
anak
dapat
makan
dengan dengan baik, baik, maka maka oedeman oedemanya ya akan hilang hilang dan anak dapat dapat mulai mulai bertambah beratnya dan dapat dipindahkan ke unit rehabilitasi yang ada. Anak yang sembuh dari kurang gizi berat ini sebaiknya tetap dalam pengawasan dan pemeriksaan reguler sampai untuk mencegah timbul timbulnya nya gangguan gangguan gizi gizi lagi lagi (Direk (Direktor torat at Bina Bina Gizi Gizi Masyar Masyarakat akat.. Oktober 1981). 5.
Pencegahan
Kurang Gizi
a)
Pengaturan
makanan yang tepat dan benar. Pengaturan makanan anak usia di bawah 5 tahun mencakup dua aspek pokok yaitu :
Pemanfaatan ASI secara tepat dan benar.
Pemberian makanan pendamping ASI dan makanan sapihan
serta makanan setelah usia setahun. Sung Sunggu guhp hpun un mutu mutu gizi gizi ASI ASI seba sebaga gaii maka makana nan n bayi bayi suda sudah h dibuktikan keunggulannya, namun anak yang diberi ASI tidak dengan sendirinya keadaan gizinya menjadi baik. Penelitian Oomen terhadap 415 anak usia di bawah 5 tahun di Jakarta tahun 1957 menunjukan bahwa anak-anak yang disusui ibunya, keadaan gizinya tidak lebih baik dari gizi anak yang tidak diberi ASI. Masalahnya bukan dikarenakan mutu gizi ASI, akan tetapi penanggulangan ASI yang salah dan tidak tepat. Ada batas waktu di mana anak dapat hidup dan tumbuh hanya dengan diberi ASI ASI saja saja,, dan ada ada batas batas usia usia di mana mana ASI ASI hany hanyaa berper berperan an seba sebagai gai penambah makanan yang diberikan kepada bayi, dan ada batas usia di mana ASI berperan hanya sebagai pelengkap saja. Daftar di bawah ini memuat kebutuhan energi dan protein bagi anak usia balita (Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Oktober 1981). Kebutuhan energi dan protein bagi anak usia 0 – 36 bulan Usia ( bulan ) 0-3 4-6 7-9 10-12 13-24 25-36
Berat Badan ( kg ) 4,1 6,4 7,7 9,2 11,0 13,5
Kebutuhan Energi ( kal ) 492 735 850 970 1135 1350
Protein ( Gr ) 10 15 18 19 23 28
Sumber : cameron “ manual on feeding infants and young children ”, United Nation, N.Y. 1976. b)
Pemberian
imunisasi imunisasi terhadap beberapa penyakit penyakit seperti seperti penyakit penyakit TBC, campak, polio, dan sebagainya harus dilakukan sesuai waktu. c)
Pemeliharaa
n hygien hygienee dan sanita sanitasi si lingkun lingkungan gan sangat sangat penting penting sebagai sebagai upaya upaya pencegahan infeksi.
C.
K
ERANGKA KONSEP
Pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta klasifikasi
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan : Tingkat • pendidikan Informasi dari • tenaga kesehatan Pekerjaan •
Pengetahuan orang tua tentang kurang gizi pada balita
Penanganan Pencegahan
Keterangan : : Diteliti : Tidak diteliti
BAB III METODE PENELITIAN A.
JENIS DAN
RANCANGAN PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain atau rancangan metode survei untuk menjawab pertanyaan riset sejauhmana tingkat pengetahuan orang orang tua tentan tentang g kurang kurang gizi gizi pada balita balita di Puskes Puskesmas mas Batakt Bataktee Kelurah Kelurahan an Batakte Kecamatan Kupang Barat. B.
POPULASI DAN
SAMPEL 1.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti diteliti ( Nursalam, 2003 ). Dalam penelitian penelitian ini populasi populasi yang diambil diambil
adalah ibu dari balita – balita yang mengalami kurang gizi di Puskesmas Batakt Bataktee Kelura Kelurahan han Batakt Bataktee Kecamat Kecamatan an Kupang Kupang Barat Barat yang yang berjum berjumlah lah 24 orang. 2.
Sampel
Sampel adalah elemen – elemen populasi yang dipilih atas dasar kemampuan mewakilinya mewakilinya (Danim Sudirmaan, Sudirmaan, 2003). Sampel yang dimambil dimambil adalah total populasi. C.
LOKASI DAN WAKTU
PENELITIAN
Penelitian Penelitian ini dilakukan dilakukan di Puskesmas Puskesmas Batakte Kelurahan Batakte Kupang Barat pada bulan September 2009 D.
VARIABEL
PENELITIAN DAN DEVENISI OPERASIONAL
Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Vari Variab abel el tung tungga gall Apa yang diketahu diketahuii orang orang Kuisioner yaitu tingkat tua tentang cara pengetah pengetahuan uan orang orang perawat perawatanan anan anak dengan dengan tua tentang gizi buruk mengenai pen penan anga gana nan n anak anak pen penge gert rtia ian n kura kurang ng gizi gizi,, dengan kurang gizi penyebab kurang gizi, tanda dan gejala, penanganan dan pencegahan
E.
Skala Ordinal
Skor Benar : 1 Salah : 0
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Instrumen yang digunakan digunakan dalam penelitian penelitian ini adalah kuisioner kuisioner yang berbentuk berbentuk mult multip iple le chois choisee dengan dengan juml jumlah ah pert pertany anyaan aan seban sebanya yak k 15 pert pertany anyaa aan, n, untuk untuk meng menget etah ahui ui peng penget etah ahua uan n tent tentan ang g kura kurang ng gizi gizi terd terdap apat at pada pada nomo nomorr 1-5, 1-5, penanganan kurang gizi pada nomor 6-11 dan pertanyaan tentang pencegahan kurang gizi terdapat pada nomor 12-15.
F.
CARA
PENGUMPULAN DATA
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direktur, Ketua Prodi dan Kepala Puskesmas Puskesmas lalu peneliti akan membagikan membagikan kuisioner kuisioner dengan terlebih terlebih dahulu dahulu menjel menjelask askan an tujuan tujuan penelit penelitian ian,, bila bila respond responden en setuju setuju menjad menjadii subjek subjek penelitian maka mereka diberi lembar persetujuan untuk ditandatangani setelah peneliti membagikan kuisioner, setelah diisi diambil kembali untuk analisa dan pengumpulan data.
G.
PENGOLAHAN DATA
DAN ANALISA DATA
Pengolahan dan analisa data dilakukan secara manual dengan presentase, dimana item yang diobservasi dibuat dalam masing – masing tabel dan dipresentasikan kemudi kemudian an dianal dianalisa isa secara secara deskri deskripti ptiff dan dibuat dibuat kesimp kesimpula ulan n tentan tentang g tingkat tingkat penget pengetahua ahuan n ibu dari balita balita – balita balita mengenai mengenai cara perawat perawatan an anak anak dengan dengan kurang gizi di Puskesmas Batakte Kelurahan Batakte Kupang Barat dengan skor sebagai berikut : kategori baik nilainya 3 dengan rentang 80 – 100 %, cukup nilai 2 dengan rentang 60 – 79 %, dan kurang nilainya 1 dengan rentang < 60 %.
H.
ETIKA PENELITIAN
Pengum Pengumpul pulan an data data dilakuk dilakukan an setela setelah h mendapa mendapatt surat surat ijin ijin dari dari Ketua Ketua Prodi Prodi keper keperawa awata tan n Kupang Kupang,, sete setela lah h itu itu penel penelit itii akan akan mela melapor porkan kan diri diri ke Kepal Kepalaa Puskesmas Batakte di Kelurahan Batakte Kecamatan Kupang Barat, kemudian pene peneli liti ti mengh menghubu ubungi ngi resp respond onden en dengan dengan menj menjel elas askan kan tuju tujuan an dan manf manfaat aat pene peneli liti tian, an, apabi apabila la resp respond onden en setu setuju ju maka maka penel penelit itii memb member erik ikan an lemb lembar aran an informed concsent untuk ditandatangani. I.
PENELITIAN
No 1. 2. 3.
Kegiatan Konsultasi judul Pengumpulan ma materi Penyusunan pro proposal
Bulan / Tahun 2009 - 2010 Des Jan Feb M ar Apr
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kons onsultasi pro propos posal Seminar proposal Pengumpulan da data Konsu onsult ltas asii hasi hasill pen penel eliitian tian Penulisan KT KTI akhir Seminar hasil
J.
ORGANISASI
PENELITIAN
1. Peneli Peneliti ti Nama : Maria Natalia Reko NIM NIM : PO. 03201 032010721 07214 4 2. Pembim Pembimbin bing gI Nama : Ns.Emilia Erningwati Akoit, SKep NIP : K.
BIAYA PENELITIAN
Rencana biaya penelitian yang dilakukan dilakukan sepenuhnya sepenuhnya ditanggung oleh peneliti peneliti sendiri dengan perincian sebagai berikut : Alat tulis kantor
Rp. 100.000
Biaya Penelitian Penelitian Rp. 200.000 Transportasi
Rp. 150.000
Lain-lain Lain -lain
Rp. 50.000 50.0 00
Juml Jumlah ah
Rp. Rp. 500. 500.00 000 0
Lampiran III KUESIONER
Surv Survey ey Tingk Tingkat at Penge Pengeta tahu huan an Oran Orang g Tua Tent Tentan ang g Kuran Kurang g Gizi Gizi Pada Pada Balit Balitaa Di Puskesmas Batakte Kelurahan Batakte Kecamatan Kupang Barat Nam Namaa Resp Respon onde den n
: .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
Umur : .............................. .... Pendidikan
: ............................... ...
Pekerjaan
: ... ...... ..... ...... ...... ..... ...
Penghas Penghasila ilan n perbul perbulan an
: ..... ........ ....... ........ ....... ....... ........ ....... ....... ....
Nama Anak
: ... ...... ..... ...... ...... ..... ...
Usia Anak
: ... ...... ..... ...... ...... ..... ...
Pengasuh
: .. . .. ...... ..... ...... ...... ..... ...
Petunjuk Pengisian Kuesioner Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang ( X ) pada jawaban yang dianggap paling benar 1. Konsep Konsep Pengetahua Pengetahuan n 1) keadaan keadaan kurang kurang gizi gizi yang yang disebabk disebabkan an oleh oleh rendahny rendahnyaa konsums konsumsii energi energi dan prote protein in dalam dalam makanan makanan sehari sehari – hari hari sehingga sehingga tidak memenuh memenuhii Angka Angka Kecukupan Gizi ( AKG ), ini merupakan pengertian dari : ................... a) Gizi baik b) Marasmus c) Kurang Kurang energ energii prot protei ein n d) Kwas Kwashi hior orko kor r 2) Kondisi Kondisi kurang kurang gizi dapat disebabk disebabkan an oleh : ............ ................... ....... a) Mengkons Mengkonsums umsii makanan makanan yang yang bany banyak ak b) b) masu masukan kan (intake (intake)) energ energii dan dan prot protei ein n yang yang kurang kurang dalam dalam wakt waktu u yang yang cukup lama c) masukan masukan (inta (intake) ke) energi energi dan protein protein yang yang berlebiha berlebihan n dalam waktu waktu yang cukup lama d) Mengkons Mengkonsums umsii 4 sehat sehat 5 sempur sempurna na
3) Tanda – tanda klinis klinis dari dari kurang energi-pro energi-protein tein (KEP) (KEP) adalah, adalah, kecuali : ......... ........... a) jaringan jaringan lemak lemak mulai terasa terasa lunak dan otot otot – otot otot daging daging tidak tidak kencang
b)
Penyus Penyusuta utan n otot (wasted (wasted)) mudah terlih terlihat at pada bagian bagian lengan atas atas dan bahu bagian atas dan bahu bagian belakang
c) Badan Badan anak anak menjadi menjadi sehat sehat dan segar segar d) Perkembangan Perkembangan kepandaian kepandaian lebih lebih lambat lambat dari dari pada yang normal normal 4)
Wajah ana anak bia biasanya sep seperti ora orang tua tua, oto otot ta tampak men menyusut
( wasted ), lembek, dan ini dapat dilihat pada paha dan lengan atas, ini merupakan ciri – ciri dari anak yang mengalami penyakit : ................... a)
Marasmus
b)
Gizi baik
c)
Kurang energi protein
d)
Kwashiorkor
5)
Pertumbuhan ana anak ter terhambat, ter terjadi pem pembengkakkan (oe (oedema)
terutama pada kaki bagian bawah dan wajah berbentuk bulan (moon face), warna rambut biasanya berubah menjadi coklat kemerah – merahan ( pirang ) atau abu – abu dan mudah sekali lepas, ini merupakan ciri – ciri dari anak yang mengalami penyakit : ................... a)
Marasmus
b)
Gizi baik
c)
Kurang energi protein
d)
Kwashiorkor
2.
Cara Penanganan Kurang Gizi Pada Balita
6)
Penanganan kurang gizi dapat dilakukan dengan meningkatkan
konsentrasi energi dan natrium dalam makanan anak yang bersangkutan dan memberikan anak makan lebih sering / disela waktu makan. Ini merupakan sala satu satu cara untuk menangani menangani masalah masalah kurang kurang gizi pada balita balita dengan : ................... a) KEP ( Kurang Kurang Energi Energi Protei Protein n ) ringan ringan b) KEP ( Kurang Energi Protein Protein ) ringan dan sedang c) KEP ( Kurang Kurang Ener Energi gi Prote Protein in ) dan dan sedang sedang d) KEP ( Kuran Kurang g Energi Energi Prot Protein ein)) berat berat
7)
Menelusuri la latar bel belakang dan dan me memeriksa ada adanya ane anemia ber berat.,
memeri memeriksa ksa tingkat tingkat dehidra dehidrasi si dan cara cara perawat perawatanny annyaa dan memeri memeriksa ksa ada tidaknya infeksi parasit dan cara perawatannya. Ini merupakan sala satu cara untuk menangani masalah kurang gizi pada balita dengan : ................... a) KEP ( Kurang Kurang Energi Energi Protei Protein n ) ringan ringan b) KEP ( Kurang Energi Protein Protein ) ringan dan sedang c) KEP ( Kurang Kurang Ener Energi gi Prote Protein in ) dan dan sedang sedang d) KEP ( Kuran Kurang g Energi Energi Prot Protein ein)) berat berat 8)
Untuk tingkat puskesmas penentuan Kurang Eneregi Protein
( KEP ) yang dilakukan dengan menimbang BB anak dibandingkan dengan umur dan menggunakan : ................... a) KSM dan Tabel Tabel BB/U BB/U Baku Baku Median Median WHOWHO-NCH NCHS S b) MSK dan dan Tabel Tabel BB/U BB/U Baku Medi Median an WHO-NC WHO-NCHS HS c) Kart Kartu u Menu Menuju ju Sehat Sehat ( KMS KMS ) dan dan Tabe Tabell BB/U BB/U Baku Baku Medi Median an WHOWHO NCHS d) SMK dan Tabel Tabel BB/U BB/U Baku Baku Medi Median an WHO-NC WHO-NCHS HS 9.
Hasil pe penimbangan be berat ba badan pa pada Ka Kartu Me Menuju Se Sehat ( KMS )
terletak
pada
pita
warna
kuning,
pernyataan
ini
untuk
balita
dengan : ................... a)
KEP ( Kurang Energi Protein ) ri ringan
b)
KEP ( Kurang Energi Protein ) ringan dan sedang
c)
KEP ( Kurang Energi Protein ) dan sedang
d)
KEP ( Kurang Energi Protein) berat
10.
Hasi asil pen peniimban bangan berat ba badan pa pada Kartu Me Menuju uju Se Sehat ( KMS KMS )
terl terlet etak ak di Bawa Bawah h Gari Gariss Mera Merah h (BGM (BGM), ), pern pernya yata taan an ini ini untu untuk k bali balita ta dengan : ................... a)
KEP ( Kurang Energi Protein ) ri ringan
b)
KEP ( Kurang Energi Protein ) ringan dan sedang
c)
KEP ( Kurang Energi Protein ) dan sedang
d)
KEP ( Kurang Energi Protein) berat
11.
Hasil pe penimbangan BB BB / U < 60% ba baku me median WH WHO – NC NCHS,
pernyataan ini untuk balita dengan : ................... a)
KEP ( Kurang Energi Protein ) ri ringan
b)
KEP ( Kurang Energi Protein ) ringan dan sedang
c)
KEP ( Kurang Energi Protein ) dan sedang
d)
KEP ( Kurang Energi Protein) berat
3.
Cara Pencegahan Kurang Gizi Pada Balita
12.
Cara
pencegahan
kurang
gizi
pada
balita
dengan
c a ra ,
kecuali : ................... a)
Pengaturan makanan yang salah
b)
Pengaturan makanan yang tepat dan benar
c)
Pemberian im imunisasi te terhadap be beberapa
penya penyakit kit seperti seperti penyaki penyakitt TBC, TBC, campak, campak, polio, polio, dan sebagai sebagainya nya harus harus dilakukan sesuai waktu d)
Pemeliharaan
hygiene
dan
sanitasi
lingkungan sangat penting sebagai upaya pencegahan infeksi 13.
Pengat gaturan ma makanan nan ana anak k us usia di di ba bawah 5 ta tahun hun me mencak cakup aspek pek
pokok yaitu : ................... a) Pemberi Pemberian an imunisasi imunisasi terhadap terhadap beberapa beberapa penyakit penyakit seperti seperti penyakit penyakit TBC, campak, polio, dan sebagainya harus dilakukan sesuai waktu b) b) Pema Pemanf nfaa aata tan n ASI ASI seca secara ra tepa tepatt dan dan bena benarr dan dan pemb pember eria ian n maka makana nan n pendam pendampin ping g ASI dan makanan makanan sapihan sapihan serta serta makanan makanan
setela setelah h usia usia
setahun c) Peme Pemeli lihar haraan aan hygi hygiene ene dan sani sanita tasi si ling lingkun kungan gan sanga sangatt pent pentin ing g seba sebagai gai upaya pencegahan infeksi d) Pengat Pengatura uran n makan makanan an yang yang salah salah 14) 14)
Kebu Kebutu tuha han n ene energ rgii dan dan prot protei ein n bag bagii bal balita ita yan yang g ber berus usiia 0 – 3 bula bulan n
membutuhkan energi dan protein dalam jumlah : ................... a)
Kebutuhan energi ( Kal ) : 1350 dan Protein ( Gr ) : 28
b)
Kebutuhan energi ( Kal ) : 1135 dan Protein ( Gr ) : 23
c)
Kebutuhan energi ( Kal ) : 970 dan Protein ( Gr ) : 19
d)
Kebutuhan energi ( Kal ) : 492 dan Protein ( Gr ) : 10
15)
Kebutuhan ene energi dan dan pro protein bag bagi bal balita yan yang ber berusia 10 – 12 12
bulan membutuhkan energi dan protein dalam jumlah : ................... a)
Kebutuhan energi ( Kal ) : 1350 dan Protein ( Gr ) : 28
b)
Kebutuhan energi ( Kal ) : 970 dan Protein ( Gr ) : 19
c)
Kebutuhan energi ( Kal ) : 1135 dan Protein ( Gr ) : 23
d)
Kebutuhan energi ( Kal ) : 492 dan Protein ( Gr ) : 10