KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan sehingga saya selaku penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini dalam dalam bentuk bentuk maupun isinya yang yang sangat sederhana. Dalam penyelesaian tugas pembelajaran Bahasa Indonesia ini, kami banyak menerima bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Dan kesempatan ini kami ingin berterimakasih kepada : 1.
Kedua orang tua saya yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan proposal proposal ini.
2.
Bapak Djamaluddin SP d selaku guru bahasa indonesia SMA Negeri 112 Jakarta yang telah membantu saya serta teman-teman saya dalam menyelesaikan proposal film pendek ini. Semua teman-teman kelas XI IPS atas kekompakan, bantuan, dan kerjasamanya dalam pembuatan proposal ini.
3.
Harapan saya semoga proposal ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi proposal ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Proposal ini kami akui masih banyak kekurangan karena karena pengetahuan yang kami miliki miliki sangat terbatas. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
27 Maret 2018
Penyusun
Daftar isi : Kata Pengantar ................................................................................. Daftar Isi .......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1.1.Latar Belakang ............................................................................ a. b. c. d. e. f.
Pengertian Film Pendek ............................................. Pengertian Editing ...................................................... Pengertian Story Board .............................................. Teknik Kamera ........................................................... Tahapan - Tahapan Produksi ...................................... Tahapan - Tahapan Editing .........................................
1.2.Tujuan Pembuatan Film Pendek ................................................. BAB II KEPRODUKSIAN….............................................................. 2.1.Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................. 2.2.Alat dan Bahan ............................................................................. 2.3.Gambar Alur kerja (flowchart) ..................................................... BAB III DIRECTOR TREATMENT.................................................... 3.1.Tim Produksi ................................................................................ 3.2.Naskah .......................................................................................... 3.3.Rancangan Film Pendek................................................................ BAB IV PENONTON KAMI………………………………………… 4.1 Umur Target Penonton…………………………………………. 4.2 Strata Sosial Target Penonton…………………………………… 4. Gender Target Penonton…………………………………………... 4. Faktor lain penentu Target Penonton…………………………….. BAB V PEMBIAYAAN……………………………………………… 5.1 .Biaya ............................................................................................. BAB VI PENUTUP ................................................................................ 6.1 Kesimpulan..................................................................................... 6.2.Saran .............................................................................................. 6.3 Ucapan Terima Kasih ……………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Alasan dalam pembuatan film pendek “Somewhere in Time” adalah sebagai bentuk pemenuhan tugas akhir semester Bahasa Indonesia, namun bila di kesampingkan hal itu adalah tujuan kami untuk memberi pembelajaran bagi para remaja dan juga orang tua di generasi ini yang turut menjadi suri tauladan dan juga salah satu penentu nasib dari anakanaknya. A. Pengertian film pendek Film pendek ialah salah satu bentuk film paling simple dan paling kompleks. Di awal perkembangannya film pendek sempat dipopulerkan oleh comedian Charlie Chaplin. Secara teknis film pendek merupakan film yang memiliki durasi di bawah 50 menit. Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. B. Pengertian Editing E diting adalah proses penyambungan gambar dari banyak short tunggal sehingga menjadi kesatuan cerita yang utuh, struktur editing dalam pekerjaannya dapat dibagi menjadi 2 yaitu : • Linear Editing (Dengan menyusun gambar satu per satu secara berurutan) • Non Linear Editing ( Menyusun gambar secara acak) C. Pengertian Story Board Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah. Pada awalnya storyboard merupakan kumpulan dari kertas gambar yang berisi rangkaian – rangkaian kejadian dalam produksi film, termasuk film animasi. Storyboard juga berguna bagi editor untuk membantu menyusun scene yang berbeda – beda menjadi sesuai dengan scenario dengan lebih mudah dan cepat.. Secara lebih rinci storyboard dalam pembuatan film documenter diperlukan agar : 1. Memahami alur gambar / cerita yang dibuat secara sistematis sehingga kecil kemungkinan ada bagian yang penting yang terlewatkan. 2. Tidak lupa dengan alur gambar / cerita yang sudah kita rencanakan ( sebagai pedoman atau pengingat) pada saat pengambilan gambar atau video maupun editing gambar / video yang telah diambil. Mudah membaca isi cerita secara visual. Pada umumnya penulisan storyboard dan storyline sering menjadi satu kesatuan yang saling mendukung terdiri dan beberapa adegan yang tersusun .
D. Teknik Kamera/Pengambilan Gambar Ada beberapa teknik untuk pengambilan gambar kamera atau video, yakni sebagai berikut : • ELS (Extreme Long Shot) Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih l uas, kamera mengambil keseluruhan pandangan • LS (Long Shot) Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingka dengan ELS, objek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas • MLS (Medium Long Shot) Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada Long shot, objek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai diatas kepala. • MS (Medium Shot) Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggan. Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas. • MCU (Medium Close Up) Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada, fungsinya untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas. • CU (Close Up) Pengambilan gambar untuk objek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai atas kepala. • ECU (Extreme Close Up) Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek. • Camera Angle Jenis – Jenis Kamera Angle dalam shooting • High Angle Posisi kamera lebih tinggi dari objek sehingga tampak objek dari atas dengan memiliki sudut kemiringan. • Top Angle Posisi kamera ada diatas objek sehingga posisi dari atas kebawah • Bird Eye View Posisi High Angle tapi jarak lebih jauh • Low Angle Posisi kamera lebih rendah dari objek dengan mengambil posisi membentuk sudut miring • Frog Eye Posisi kamera ada dibawah paha • Eye Level Pengambilan dengan ketinggian sedang atau mendatar dengan objek • Profil Shot Sama dengan Eye Level akan tetapi dengan posisi kemiringan atau mempunyai sudut. • Over Sholuder
Pengambilan gambar dari posisi belakang punggung objek E. Tahapan-Tahapan Produksi Suatu produksi audio video yang melibatkan banyak orang, bia ya yang besar dan
banyak peralatan maka perlu peng-organisasian yang rapi dan perlu suatu tahapan produksi yang jelas. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yang lazim di industri t elevisi dikenal dengan istilah standard operation procedure (SOP), seperti berikut
a. Pra Produksi (ide, perencanaan dan persiapan) Tahapan pra produksi meliputi tiga bagian: 1.Penemuan ide Tahap ini ketika seorang tim/produser menemukan ide atau gagasan , membuat riset dan menuliskan naskah agar gagasan semakin berkembang. 2. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. 3. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat menyurat. Latihan para cast dan pembuatan setting , mencari lokasi, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Kunci keberhasilan produksi program audio video sangat ditentukan oleh keberhasilan pada tahap perencanaan dan persiapan ini.
b.
Produksi (Pelaksanaan)
Setelah perencanaan dan persiapan selesai, maka pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para aktor dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Semua shot yang dibuat dicatat mulai dari saat pengambilan , isi shot dan time code pada akhir pengambilan gambar. Catatan kode waktu ini sangat berguna dalam proses editing .
c.
Paska produksi (penyelesaiaan dan penayangan)
Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman) menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap.
Usaha menciptakan kontinuitas gambar yang baik, wajar dan logis sehingga dapat dinikmati oleh penonton.
Manajemen terhadap gambar bergerak, image, title, dll yang bersumber dari hasil rekaman.
Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan urutan
Urutan yang benar sesuai dengan naskah, dan juga menurut panjang dan irama tertentu yang tepat dengan keadaan cerita atau ir ama musik.
F. Tahapan-Tahapan Editing
a. Logging Mencatat dan memilih gambar yang kita pilih berdasarkan time code yang ada dalam masing-masing kaset berdasarkan script continuity report (catatan time code). b. Capturing Proses pemilihan (transfer) gambar yang terdapat dalam kaset video (tape) kedalam komputer. c. Offline Editing Proses pemilihan ( selection) dan penyusunan shot (juxta position) sesuai dengan susunan skenario tanpa menerapkan efek-efek tertentu. d. Online Editing Proses penambahan efek-efek tertentu seperti efek transisi, efek warna, efek gerak, caption, dan efek-efek lainnya sesuai dengan kebutuhan cerita. e. Sound Scoring Proses pemilihan materi audio seperti ilustrasi musik, atmosfir, dan sound effect sesuai dengan kebutuhan cerita. f. Mixing Proses pencampuran dan pengaturan materi audio mulai dari pengaturan level suara hingga pengaturan filler ilustrasi musik untuk menekankan kondisi emosi tertentu. g. Rendering Proses penyatuan seluruh format file yang ada dalam timeline menjadi satu kesatuan yang utuh. h. Eksport Proses pemilihan (transfer) hasil penyuntingan kedalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seperti VCD, DVD, mauoun kaset video (tape).
1.2 TUJUAN PEMBUATAN
1. Untuk memenuhi tugas akhir semester Bahasa Indonesia. 2. Untuk menampilkan secara audia visual ide dan gagasan. 3. Untuk mengedukasikan para kaum muda. 4. Untuk membuat kaum orang tua menilai diri kembali. 5. Untuk menarik perhatian penonton.
BAB 2 KEPRODUKSIAN 2.1
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN No
Tanggal
Tempat
Kegiatan
Keterangan
1.
31 Januari
SMAN 112
Penentuan
Semua anggota
2018
Jakarta
ketua, konsep
hadir
awal dan pembagian kerja 2.
1-27
Sekolah dan
Pembuatan
Oleh para penulis
Februari
rumah
naskah
naskah di bantu
2018
(masing-
para anggota
masing penulis naskah) 3.
28 Februari
SMAN 112,
– 31 Maret
Rumah
belum di buat. Di
2018
anggota,
sesuaikan dengan
lokasi-lokasi
jadwal anggota.
Shooting
Detail tanggal
lain(café, gudang, taman cattleya)
Detail Timeline Shooting
No.
Tanggal
Lokasi
Scene
Keterangan
1.
28 Febuari 2018
Café
1 , 11
Scene Aletta, semua anggota hadir
2.
15&16 Febuari 2018
Sekolah
2 , 3, 7 , 8 ,
Semua anggota hadir, dan kami menyelesaikan
beberapa scene sekolah 3.
26 Maret 2018
Taman Cattleya
4.5
Semua anggota hadir, berjalan lancar, dan telah di selesaikan.
4.
26 Maret 2018
Rumah
1 , 5.1 , 5.2 , 6 ,
Telah
Special Scene
terselesaikan, dan semua hadir.
5.
28 Maret 2018
Sekolah
4 , 5.3 ,
Perencanaan yang akan di lakukan.
6.
29 Maret 2018
Rumah
9 , 10
Perencanaan yang akan di lakukan.Shooting terakhir kami.
2.2
ALAT DAN BAHAN
Alat-alat : a. Kamera SLR b. Kamera pocket c. Komputer d. SD Card e. Kostum masin-masing para pemain
2.3
FLOWCHART KERJA
BAB 3 DORECTOR’S TREATMENT 3.1
PROFIL FILM
Judul film
: Somewhere in Time
Alur Cerita
: 3 orang sahabat yang berkelana dengan waktu demi memperbaiki nasib.
Genre
: Slice of life, fantasi
Negara
: Indonesia
Bahasa
: Indonesia
Tanggal Pelepasan : 16 April 2018
3.2
3.3
Durasi
: 8-15 menit.
Warna
: Berwarna
TIM PRODUKSI
Produser
: Areta Ardita Putri
Sutradara
: Nattalie Pricilla
Penulis Naskah
: Areta Ardita Putri dan Nattalie Pricilla
Sinematografer
: Areta Ardita Putri dan M. Aqsha
Kameramen
: M. Aqsha R.
Asisten Kameramen
: Nattalie Pricilla
Perekam suara
: M. Aqsha R dan Areta Ardita Putri
Editor
: M. Aqsha R, dan Nattalie Pricilla
SIPNOSIS
Empat? Empat dikurang satu tidak akan pernah sama. Kurangnya satu angka itu merubah segalanya. Seperti puzzle, dengan kurangnya satu keping, memberikan kekosongan tanpa jalan kesempurnaan. Tapi bagaimana jika kita diberikan kesempatan untuk mengubah, memperbaiki, dan mencari satu angka yang hilang itu? Jalan apa yang akan kita pilih?
3.4
LOGLINE / ALUR 3 orang sahabat yang berkelana dengan waktu demi memperbaiki nasib mereka dan satu orang sahabatnya.
3.5
TOPIK
Kami mengkaji topik yang merupakan salah satu masalah populer dan sangat tidak jarang terjadi di kehidupan masa kini. Broken Home sangat sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Topik ini lumayan populer di pakai sebagai bumbu dari suatu film namun tidak banyak yang mengkaji lebih dalam tentang hal ini.
Broken home sendiri yang berartikan ‘rumah yang rusak’ atau ‘rumah tangga yang rusak’ tidak hanya terjadi karena suatu perceraian. Hubungn antara anak dan orang tua perlu di tekankan agar mencapai suatu kesepahaman di mana anak berperan penting dalam suatu rumah tangga.
3.6
HIPOTESIS dan INTERPRETASI
Di dalam generasi ini sangat banyak terjadi hal layaknyanya Broken home dan angka kematian pun meningkat di karenakan salah satunya adalah lingkungan keluarga yang tidak sehat. Di dalam cerita ini saya ingin menunjukan beberapa akibat terburuk dari rumah tangga yang tidak sehat.
Dimana salah satu korban bahkan ada yang mencabut nyawanya. Dunia seharusnya semakin memperhatikan jenis-jenis permaslahan sosial seperti ini. Konflik utama dalam film ini menghasilkan resolusi di mana selalu adanya kesempatan untuk memperbaiki. Namun memperbaiki bukan berarti mengubah segalanya, ada beberapa hal yang tidak mungkin untuk di ubah.
Dalam film ini saya ingin penonton yang merasa mengalami hal semacam ini ataupun mengarah kearah ini, untuk belajar dan memperbaiki. Untuk merasakan emosi terdalam seorang anak dalm usia remaja.
3.7
STRUKTUR FILM
Struktur Batiniah : Act 1 1. Eksposisi (keterangan tentang temoat, waktu, suasana, watak)
2. Point of attack (konfrontasi awal dari kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan) Act 2 3. Komplikasi (menuturkan keterlibatan-keterlibatan antar unsur pendukung cerita) 4. Discovery / penemuan (informasi-informasi baru dalam pertengahan cerita) 5. Reversal / pembalikan (terjadinya komplikasi baru antar pendukung cerita) 6. Konflik (perbenturan antara kekuatan-kekuatan yang bertentangan) 7. Rising Action (pengungkapan pengembangan plot utam) 8. Krisis (timbul apabila komplikasi-komplikasi menuntut keputusan penting dari tokoh) 9. Klimaks (puncak paling tinggi dari semua ketegangan dan intensitas. Biasanya timbul bersamaan dengan krisis) Act 3 10. Falling action (klimaks menurun dan menuju kesimpulan) 11. Kesimpulan (tahap semua pertanyaan dijawab, masalah utama dipecahkan dan diatasi. Dalam cerita tragedi disebut katarsis)
3.8
FI LM TRE ATMENT Scene
Isi
1
Pricilla diam terpaku melihat kearah TV yang menampilkan orang yang mencuri ide usahanya. Pricilla : Kenapa sih dulu gue sebaik itu?
Pricilla frustasi dan merebahkan tubuhnya ke kasur dan terlelap Aletta berjalan sambil nangis. Dia ke café lagi menunggu pesanan sambil ngeliatin kertas penolakan kerja. Aletta : Lagi??
Aletta menangis dan menaruh kepalanya di meja dan tertidur. Sanad menjatuhkan tubuh ke kasur. Sanad : Andai gue bisa membuat lo kembali
2
Dimana ketiga pemain utama tanpa sadar dalam tidurnya sedang menjelajahi waktu kembali ke masa SMA.
3
Ketiga pemain utama menyadari di mana mereka berada dan berusaha untuk memecahkan misteri yang terjadi pada mereka. Bu Anya : Jadi anak anak, kita akan membahas tentang buku Somewhere in Time. Buku ini bercerita tentang seorang pemuda yang mengejar pujaan hatinya hingga ia harus berkelilung dengan waktu
Aletta : Eh ini beneran?? Ini tahun 2017? Sanad : Kalo kata kalender tadi sih iya. Tapi serius ini aneh banget Pricilla : Ini lebih dari aneh. Kenapa Aisyah bisa disini? Kenapa kita bertiga bisa ada di mimpi yang sama?
4
Aletta, Pricilla, dan Sanad mulai mendekatkan diri pada sosok Aisyah untuk mencari tahu lebih dalam apa yang telah terjadi pada mereka.
4.5
Menceritakan kehidupan ke-empat sekawan yang telah dekat.
5.1
Masa kelam Pricilla dimana ia terpaksa untuk menjadi sempurna di setiap hasil.
5.2
Menceritakan masa lalu kelam Sanad di mana ia dipaksa untuk melukis namun karyanya tak pernah di hargai kedua orang tuanya.
5.3
Memperlihatkan sisi Aletta di mana ia harus menahan lapar demi membiayai kehidupan mandirinya.
6
Masa lalu kelam Aletta dimana orang tuanya yang telah berpisah dan tidak memperhatikan anak-anaknya . Akhirnya te rpecahnya masalah Aletta dari kejadian sebelumnya.
7
Di mana ketiga pemain utama di bingungkan oleh situasi hilangnya sosok Aisyah.
8
Ketiga pemain memuaskan rasa penasaran mereka akan hal yang mereka alami dengan bertanya pada Bu Anya. Pricilla : Gini bu, ibu ingat nggak pernah ngejelasin tentang novel yang menjelajah waktu. Bu Anya : Iya ibu ingat, kenapa? Sanad : Apakah menjelajah waktu itu bisa terjadi bu?
Bu Anya : Menurut sumber yang ibu baca, bisa. Cuman hanya sebagian orang. Aletta : Kalo kita menjelajah waktu, apa kita bisa merubah kehidupan di masa yang akan datang. Bu Anya : Bisa. Jika kita menjelajah waktu, kita a kan berada di alternate universe. Disana kita akan kembali ke masa lalu, dan jika kita melakukan hal yang berbeda dari yang sebelumnya kita lakukan, kita dapat merubah masa depan. Kalian kenapa bertanya seperti itu? 9
Sepulang sekolah, mereka bergegas menghampiri rumah “lama” Aisyah. Pricilla : Aisyah, Aisyah! Ini kita! Sanad : Aisyah, buka dong pintunya! Aletta : Guys, kayaknya rumah ini kosong deh, pasti Aisyah udah pindah rumah.
10
Sesampainya di rumah Aisyah yang baru, sudah banyak orang yang mengerumuni mata mereka tersentak langsung menuju sumber bunyi sirene, sedetik memperhatikan cahaya yang ikut menerangi rumah tersebut. Aletta : Enggak! Ini nggak mungkin terjadi lagi! (Mereka segera menerobos kerumunan orang untuk menemui Aisyah. Mereka melihat jasad Aisyah disana). Pricilla : AISYAHHH!!! Sanad : Aisyahh!! Kenapa? Kenapa kamu berakhir seperti ini lagi?? Kenapa kita nggak bisa tau apa alesan kamu sampe melakukan ini?? Aletta : Kita terlambat lagi…
11
Akhirnya ketiga pemain utam terbangun kembali dari mimpinya, di mana situasi ketiganya sangat berbeda dari scene awal bahkan berketerbalikan.
3.8
KARAKTER
Aisyah
: Fitri Nur Fauziah
Pricilla
: Nattalie Pricilla
Sanad
: Dea Bella Chelsea
Aletta
: Areta Ardita Putri
Ibu Anya
: Siti Hamdi M.
Hassan (Bapak Aisyah)
: M, Aqsha R.
3.9 MOODB OAR D
BAB 4 PENONTON KAMI
4.1
UMUR TARGET PENONTON
Film ini sangat di sarankan bagi para penonton di masa SMA dan juga masa sebagai orang tua (dewasa). Karena halnya film ini salah satu tujuannya adalah untuk memperbaiki penilaian dan jalan pikir para manusia di generasi modern ini. 4.2
STRATA SOSIAL TARGET PENONTON
Tidak ada ketentuan strata sosial tertentu bagi penonton. Namun bila disesuaikan dengan naskah yang di tampilkan. Naskah ini akan sangat ber-efek penilaian diri pada orang-orang di strata menengah ke atas. 4.3
GENDER TARGET PENONTON
Tidak ada ketentuan tertentu akan gender yang sesuai bagi penonton dari film ini. Mungkin akan di terima dengan cara berbeda pada gender-gender yang berbeda. Namun tidak ada perbedaan yakni tujuan pegedukasian kepada kaum remaja dan dewasa serta anak-anak. 4. 4 FAKTOR LAIN PENENTU TARGET PENONTON
Orang-orang akan bisa mendapatkan data dari film ini secara gratis dari salah satu narsumber yakni saya dan tim saya, di mana kami memiliki kekuasaan penuh. Tidak ada renca dari kami untuk mendistribusikan film ini. Mungkin bagi beberapa orang ua dengan fikiran pendek dan dangkal, fil m ini akan terkesan menyudutkan mereka, namun dari pihak kami tidak ada tujuan lain selain mengedukasi dan memberi hiburan. 4.5
RESIKO BAGI PENONTON DI BAWAH UMUR
Bagi para penonton di bawah umur (12 tahun kebawah) tidak di mungkinkan akan efek-efek negatif tertentu. Bahkan di harapkan dar i film ini untuk bias mengedukasi para penonton di bawah umur untuk tidak mengambil keputusan yang salah di kedepannya.
BAB 5 PEMBIAYAAN
5.1
BUDGETING Tidak ada biaya-biaya khusus selain transpotasi bagi kami (kelompok saya). Bahkan alat-alat dari kelompok kami tidak menimbulkan suatu pembutuhan biaya sama sekali. Karena alat-alat yang kami (kelompok saya) gunakan mentah kepimilikan kami sendiri.
5.2
SUMBER PEMBIAYAAN
Sumber biaya untuk produksi film pendek ini berasal dari kami (kelompok saya) sendiri. Tidak ada biaya tambahan dari sumber luar manapun termasuk sekolah. Namun beberapa Prasarana seperti lokasi sekolah di sediakan tanpa bayaran apapun dari pihak sekolah.
BAB 6 PENUTUPAN 6.1
KESIMPULAN
Dalam mengikuti Praktek pembuatan film ini saya senantiasa belajar menjadi s eorang produser, actor, penulis naskah, dan kameramen yang baik sejak dini. Saya juga akan berusaha untuk menjadi penulis naskah yang lebih baik dan berwawasan. Saya akan terus mencoba memperbaiki kualitas khususnya kinerja dalam produksi naskah dan film agar saya bisa mencapai target untuk masa yang akan datang yaitu menjadi seorang penulis, sutradara, dan produser yang handal, berkualitas, dan sukses.
6.2
SARAN
Saya sangat menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam pembuatan film serta proposal ini. Maka di harapkan untuk di maafkan kesalahan kami , dan di harapkan adanya saran-saran yang membangun dari berbagai pihak, penilai serta penonton. 6.3
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada guru Bapak Djamaluddin SP d yang telah memberikan arahan, petunjuk dan materi dasar untuk membuat tulisan ini. Semoga Allah, SWT, membalas semua kebaikan Bapak.