BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar atar Bela elakang kang Perubahan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menjadi
kurikulum 2013 adalah salah satu upaya untuk menjadikan peserta didik teramp terampil, il, berpik berpikir ir kritis, kritis, mandir mandirii dalam dalam pembel pembelajar ajaran an dimana dimana pesert pesertaa didik
dapat
menemukan
meny menyele elesai saika kann nny ya kuri kuriku kulu lum m
suatu
permasalahan
dan
sendi sendiri ri.. ara arapa pann nnya ya deng dengan an adan adany ya
2013 2013 !utp !utput ut yang yang diha dihasi silk lkan an bena benar" r"be bena narr
mampu peru peruba baha han n
mema memaham hamii
mengenai apa yang dipelajari selama di sek!lah, sehingga bukan sekedar hasil akhir melainkan pr!ses yang baik pula. #dapun #dapun peruba perubahan han tersebu tersebutt menjad menjadii tantan tantangan gan bagi bagi pendid pendidik ik untuk untuk mem$asi mem$asilit litasi asi peserta peserta didik didik supay supayaa berkem berkemban bang g keteram keterampil pilan an berpikir kreati$ dan akti$ dalam pembelajaran. %ukan lagi k!nsep yang disuguhkan tetapi pr!ses yang ditekankan dimana pendidik lebih tepat sebagai $asilitat!r dan m!ti&at!r. Kesulitan yang lebih dirasakan pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 ini yaitu pada materi eksak. 'enurut pendidik materi hitung yang selama ini diajarkan dengan m!del direct intruction intruction () saja masih sulit dipahami peserta didik, sehingga akan lebi lebih h suli sulitt lagi lagi apab apabil ilaa mener menerap apka kan n m!de m!dell pemb pembela elajar jaran an yang yang lain lain misaln misalnya ya cooperatif learning (*+). (*+). leh karena itu, diperlukan adanya media pembelajaran yang tepat. Salah satu media yang tepat adalah media pembelajaran pembelajaran berbasis masalah, dimana pembelajaran ini akan membantu peserta didik dalam 1
mema memaha hami mi k!ns k!nsep ep kimi kimia. a. al al ini ini dika dikare rena naka kan n pada pada pemb pembela elajar jaran an berbasis masalah, peserta didik dituntut akti$ berpikir, berk!munikasi, men-ari, men-ari, meng!lah meng!lah data, dan akhirnya akhirnya menyimpulk menyimpulkan an Sanjaya Sanjaya (200/ (200/ 21). engan demikian media pembelajaran berbasis masalah menjadi salah satu media yang dapat digunakan untuk mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. 'ate 'ateri ri kimi kimiaa yang yang suli sulitt dipa dipaha hami mi peser peserta ta didi didik k kela kelass salah salah satunya adalah materi st!iki!metri karena materi tersebut materi eksak. Perlu adanya k!nsep yang dianal!gikan dalam permasalahan yang ada pada kehidupan sehari"hari, s ehari"hari, misalnya/ persamaan reaksi, re aksi, k!nsep m!l dan sebagainya. 'ateri st!iki!metri adalah materi yang mempunyai tingkat kerumi kerumitan tan tinggi tinggi dan menjad menjadii dasar dasar untuk untuk materi materi hitung hitung selanju selanjutny tnya. a. Tingkat kerumitan itu dapat dibuktikan dari rendahnya prestasi belajar peserta didik S'# egeri 4!gyakarta !gyakarta kelas 5 pada materi St!iki!metri. %erdasarkan 6a6an-ara sebagai analisis kebutuhan dengan salah satu guru kimia kelas 5, ulangan harian pada materi st!iki!metri hampir hampir diatas 708 708 dari seluruh seluruh kelas 5 yang nilainy nilainyaa diba6ah KK' yang ang
dite ditent ntuk ukan an..
iha ihara rapk pkan an
deng dengan an
k!ns k!nsep ep
yang ang
mend mendal alam am,,
keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dapat ter-apai. #danya tuntutan kurikulum 2013 mengenai penyempurnaan p!la pikir peserta didik yaitu semua mata pelajaran harus berk!ntribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam hal ini pr!ses belajar mengajar bukan lagi teacher center melainkan student melainkan student center . Kuriku Kurikulum lum 2013 2013 mengup mengupaya ayakan kan peserta peserta didik didik untuk untuk berper berperan an
2
mema memaha hami mi k!ns k!nsep ep kimi kimia. a. al al ini ini dika dikare rena naka kan n pada pada pemb pembela elajar jaran an berbasis masalah, peserta didik dituntut akti$ berpikir, berk!munikasi, men-ari, men-ari, meng!lah meng!lah data, dan akhirnya akhirnya menyimpulk menyimpulkan an Sanjaya Sanjaya (200/ (200/ 21). engan demikian media pembelajaran berbasis masalah menjadi salah satu media yang dapat digunakan untuk mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. 'ate 'ateri ri kimi kimiaa yang yang suli sulitt dipa dipaha hami mi peser peserta ta didi didik k kela kelass salah salah satunya adalah materi st!iki!metri karena materi tersebut materi eksak. Perlu adanya k!nsep yang dianal!gikan dalam permasalahan yang ada pada kehidupan sehari"hari, s ehari"hari, misalnya/ persamaan reaksi, re aksi, k!nsep m!l dan sebagainya. 'ateri st!iki!metri adalah materi yang mempunyai tingkat kerumi kerumitan tan tinggi tinggi dan menjad menjadii dasar dasar untuk untuk materi materi hitung hitung selanju selanjutny tnya. a. Tingkat kerumitan itu dapat dibuktikan dari rendahnya prestasi belajar peserta didik S'# egeri 4!gyakarta !gyakarta kelas 5 pada materi St!iki!metri. %erdasarkan 6a6an-ara sebagai analisis kebutuhan dengan salah satu guru kimia kelas 5, ulangan harian pada materi st!iki!metri hampir hampir diatas 708 708 dari seluruh seluruh kelas 5 yang nilainy nilainyaa diba6ah KK' yang ang
dite ditent ntuk ukan an..
iha ihara rapk pkan an
deng dengan an
k!ns k!nsep ep
yang ang
mend mendal alam am,,
keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dapat ter-apai. #danya tuntutan kurikulum 2013 mengenai penyempurnaan p!la pikir peserta didik yaitu semua mata pelajaran harus berk!ntribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam hal ini pr!ses belajar mengajar bukan lagi teacher center melainkan student melainkan student center . Kuriku Kurikulum lum 2013 2013 mengup mengupaya ayakan kan peserta peserta didik didik untuk untuk berper berperan an
2
akti$ dan ikut serta dalam pr!ses pembelajaran sehingga peserta didik memp mempun uny yai
keter keteram ampi pilan lan
berp berpik ikir ir
ting tingka katt
ting tinggi gi..
'enu 'enumb mbuh uhka kan n
kete ketera ram mpila pilan n berp berpik ikir ir ting tingka katt ting tinggi gi tida tidak k dapa dapatt di-a di-apa paii deng dengan an sendiriny sendirinya, a, harus ada upaya upaya dan $asilitas yang mendukun mendukung. g. leh karena itu, itu, perlu perlu adany adanyaa $asilit $asilitas as yang yang didesai didesain n khusus khusus dalam dalam pembela pembelajara jaran n untuk membantu menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi agar sesuai dengan diharapkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa +embar Kerja Peserta idik (+KP) untuk mem$asilitasi keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dikemas dalam pembelajaran berbasis masalah. al ini dikarenakan selama ini di S'# egeri 4!gyakarta !gyakarta kelas belum ada ada +KP yang bisa mem$asilitasi keterampilan berpikir tingkat tinggi. %erdasarkan uraian di atas, menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi bukan hanya melibatkan peserta didik tapi juga media yang berupa +KP. leh karena itu, peneliti ingin mengembangkan +embar Kerja Peserta idik (+KP) Kimia S'# Kelas 5 'ateri St!iki!metri %erbas %erbasis is 'asalah 'asalah
untuk untuk 'em$asi 'em$asilit litasi asi High Order Thingking Skills
(TS). 'elalui pr!duk yang dihasilkan diharapkan berpengaruh p!siti$ terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah %erdasa %erdasarka rkan n latar latar belaka belakang ng yang yang telah telah diuraik diuraikan, an, maka maka dapat dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut/ 1. %agaim %agaimana anakah kah mengem mengemban bangka gkan n lembar lembar kerja pesert pesertaa didik didik (+KP) (+KP) kimia kimia S'# kelas kelas materi materi st!iki st!iki!me !metri tri berbas berbasis is masala masalah h
untuk
mem$asilitasi high order thinking skills (TS) skills (TS) yang berkualitas9 3
2.
%aga %agaim iman anak akah ah peng pengar aruh uh peng penggu guna naan an lemb lembar ar kerj kerjaa pese pesert rtaa didi didik k (+KP) kimia S'# kelas materi st!iki!metri berbasis masalah
3.
terhadap high order thinking skills (TS)9 skills (TS)9 %aga %agaim iman anak akah ah resp! resp!n n peser peserta ta didi didik k sete setela lah h meng menggu guna naka kan n lemb lembar ar kerja peserta didik (+KP) berbasis masalah9
C. Tujuan juan Penge Pengemba mbanga ngan n %erdas %erdasark arkan an rumusa rumusan n masalah masalah yang yang telah telah diuraik diuraikan an maka maka tujuan tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut/ 1. 'emper 'emper!le !leh h lembar lembar kerja peserta peserta didik didik (+KP) (+KP) kimia kimia S'# kelas kelas materi st!iki!metri berbasis masalah untuk mem$asilitasi high order thin thinki king ng
skil skills ls
(T (TS) S)
yang ang
berk berkua uali lita tass
mela melalu luii
pr!s pr!ses es
pengembangan. 2. 'engetahui 'engetahui pengaru pengaruh h penggun penggunaan aan lembar lembar kerja peserta didik (+KP) (+KP) kimia S'# kelas materi st!iki!metri berbasis masalah terhadap high order thinking skills (TS) skills (TS) peserta didik. 3. 'enget 'engetahu ahuii resp!n resp!n peserta peserta didik didik terhadap terhadap +KP berbasi berbasiss masalah masalah pada materi st!iki!metri yang dikembangkan. D. Ses!"!ka Ses!"!kas! s! Pr#$uk Pr#$uk %ang %ang $!kemba $!kembangka ngkan n Pr!duk yang dikembangkan mempunyai mempunyai spesi$ikasi spesi$ ikasi sebagai berikut/ 1. +KP yang ang dikemban bangkan memuat mater teri tentang mate ateri
st!iki!metri yang dikaitkan dengan pembelajaran berbasis masalah yang ada dalam kehidupan sehari"hari. 'ateri berbentuk completion test (tes (tes isian: tes melengkapi). 2. +KP +KP disaji disajika kan n deng dengan an le&e le&ell yang ang lebi lebih h ting tinggi gi agar agar peser peserta ta didi didik k mampu menganalisis, menge&aluasi, bahkan men-ipta. 3. %aha %ahasa sa pend pendid idik ik dala dalam m meng mengaj ajar ar tert tertua uang ng dala dalam m +KP +KP untu untuk k menjadi bahan diskusi peserta didik dalam kel!mp!k. . +KP yang yang dikemban dikembangkan gkan menga-u menga-u pada pada K K 3.11 3.11..
4
7. +KP yang dikembangkan dilengkapi dengan pengetahuan yang ada dalam lingkungan sekitar diluar materi yang diajarkan tetapi berkaitan dengan materi yang diajarkan dalam sekilas in$!. . a$tar isi dari +KP yang dikembangkan adalah sebagai berikut/ a. Cover : halaman muka b. Kata pengantar -. K!mpetensi inti (K), k!mpetensi dasar (K), indikat!r dan tujuan pembelajaran d. a$tar isi e. 'ateri pembelajaran $. a$tar pustaka E. Man"aat Pengembangan 1. Pendidik +KP yang dikembangkan membantu mem$asilitasi permasalahan
pendidik
terutama
dalam
mend!r!ng
peserta
didik
untuk
menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam memahami k!nsep pada materi st!iki!metri sesuai dengan kurikulum 2013. 2. Peserta idik 'end!r!ng peserta didik untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan s!al"s!al berdasarkan pemahaman k!nsep. 3. *i&itas akademik 'enjadi salah satu sumbangsih khasanah ilmu pengetahuan mengenai pengembangan
+KP
pembelajaran
berbasis
masalah
untuk
mem$asilitasi keterampilan berpikir tingkat tinggi bagi ; Sunan Kalijaga 4!gyakarta. &. Asums! $an Batasan Pengembangan #sumsi dari penelitian pengembangan ini menjadikan peserta
didik lebih term!ti&asi untuk menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penggunaan +KP berbasis masalah dapat mem$asilitasi keterampilan berpikir tingkat tinggi.
5
Keterampilan
berpikir tingkat
tinggi peserta
didik
dalam
penelitian ini hanya dibatasi untuk mem$asilitasi ranah k!gniti$ dan a$ekti$ saja, yaitu dengan melihat keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik ketika menyelesaikan s!al dan antusias dalam diskusi kel!mp!k (mengajukan pertanyaan, kerjasama yang baik, saling tukar pendapat).
+KP
keterampilan
berpikir
tingkat
tinggi
dalam
pengembangan ini hanya dibatasi pada kimia S'# kelas 5 materi st!iki!metri. Pengembangan +KP ini menggunakan m!del #< (analysis, design, development, implementation, and evaluations). Tahap pengembangan ini sampai pada tahap evaluations yaitu perbaikan pr!duk setelah melakukan uji terbatas atau pada tahap implementation.
'. De"!n!s! (st!lah 1. 'et!de penelitian dan pengembangan ( Research and Development )
merupakan met!de penelitian yang digunakan untuk menghasilkan pr!duk tertentu, dan menguji kee$ekti$an pr!duk tersebut. 2. +embar Kerja Peserta idik (+KP) atau dikenal dengan +embar Kerja Sis6a (+KS) merupakan salah satu m!del media pembelajaran n!n"elektr!nik yang dapat digunakan dalam pr!ses pembelajaran terutama dalam latihan"latihan s!al. 3. ro!lem "ased #earning $"#) adalah kurikulum dan pr!ses pembelajaran. alam kurikulumnya, diran-ang masalah"masalah yang menuntut mahasis6a mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam meme-ahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta mempunyai ke-akapan berpartisipasi 6
dalam tim. Pembelajaran P%+ dijalankan ketika pengajar siap dengan segala perangkat yang diperlukan (masalah, $!rmulir pelengkap, dan lain"lain). . %erpikir merupakan sebuah pr!ses representasi se-ara simb!lis (melalui bahasa) berbagai !bjek dan kejadian riil dan menggunakan representasi simb!lis itu untuk menemukan prinsip"prinsip esensial !bjek dan kejadian tersebut. 7. High order thinking skills (TS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi
(K%TT)
kemampuan
berdasarkan
yang
melibatkan
Taks!n!mi pr!ses
mengkreasi.
BAB (( )A*(AN PUSTA)A
7
%l!!m
analisis,
merupakan
e&aluasi,
dan
A. Lan$asan Te#r! 1. +embar Kerja Peserta idik (+KP) +embar Kerja Peserta idik (+KP) sebagai salah satu pegangan
peserta didik. 'enurut Slamet! (2003/ 7) +embar Kerja Peserta idik (+KP) atau dikenal dengan +embar Kerja Sis6a (+KS) merupakan salah satu m!del media pembelajaran n!n"elektr!nik yang dapat digunakan dalam pr!ses pembelajaran terutama dalam latihan" latihan s!al. +embar Kerja Peserta idik (+KP) juga dapat menjadi buku pegangan bagi pendidik disamping buku yang lain. Pembelajaran dipengaruhi !leh dua $akt!r, yaitu/ $akt!r internal (kemampuan a6al peserta didik) dan $akt!r eksternal (pendekatan pembelajaran). Pendekatan dapat dilakukan dengan media +embar Kerja Peserta idik (+KP) . 2. Pembelajaran %erbasis 'asalah (P%') Pembelajaran %erbasis 'asalah (P%') atau ro!lem "ased #earning $"#) dikembangkan sekitar tahun 1=0an di '-'aster ;ni&ersitydi *anada, sekarang met!de ini sudah dipakai di berbagai lembaga pendidikan di dunia. Keunggulan met!de ini menjadikan met!de ini juga digunakan dijenjang pendidikan yang masih rendah. Salah satu rumusan yang me6akili adalah rumusan yang diungkapkan Pr!$. !6ard %arr!6s dan Kels!n dalam #mir (2010/ 21) menjelaskan sebagai berikut. ro!lem "ased #earning $"#) adalah kurikulum dan pr!ses pembelajaran. alam kurikulumnya, diran-ang masalah"masalah yang menuntut mahasis6a mendapatkan pengetahuan yang
8
penting, membuat mereka mahir dalam meme-ahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta mempunyai ke-akapan berpartisipasi dalam tim. Pr!ses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistematik untuk meme-ahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karier dan kehidupan sehari"hari. #dapun karakteristik yang dikemukakan !leh Tan (2003/ 30) dalam #mir (2010/ 22) adalah sebagai! berikut/ 'asalah digunakan sebagai a6al pembelajaran. 'asalah yang digunakan umumnya masalah nyata dalam kehidupan sehari"hari yang disajikan se-ara mengambang (ill%
strutured ). 'asalah biasanya
perspective). 'asalah membuat pemelajar tertantang untuk mendapatkan
menuntut perspekti$ majemuk
(multiple
pembelajaran diranah pembelajaran yang baru. Sangat mengutamakan belajar mandiri. 'eman$aatkan sumber belajar yang ber&ariasi bukan hanya satu
sumber saja. Pembelajaran k!lab!rati$, k!munikati$, dan k!!perati$. %ekerja
dalam kel!mp!k, berinteraksi, saling mengajarkan dan melakukan presentasi. +ebih lanjut (Sa&in> %adin, 2000 ? '!ust, %!uhuijs, S-hmidt, 2001) dalam #mir (2010/ 23) menjelaskan perbedaan ro!lem "ased #earning $"#) dengan met!de lain disajikan dalam tabel berikut/
9
Tabel +.1 Perban$!ngan PBL ,s Met#$e La!n
Met#$e
Deskr!s!
Belajar *eramah
n$!rmasi dan didiskusikan !leh pendidik dan
Kasus atau studi
pembelajar Pembahasan kasus biasanya dilakukan diakhir
kasus
perkuliahan
dan
selalu
disertai
dengan
pembahasan di kelas tentang materi (dan sumber"sumbernya) atau k!nsep terkait dengan kasus. %erbagai materi terkait dan pertanyaan
P%+
diberikan pada pembelajar. n$!rmasi tertulis yang
berupa
masalah
diberikan sebelum kelas dimulai. @!kusnya adalah
bagaimana
pemelajar
mengidenti$ikasikan isu pembelajaran sendiri untuk meme-ahkan masalah. 'ateri dan k!nsep yang
rele&an
ditemukan
!leh
pembelajar
sendiri. Pembelajaran P%+ dijalankan ketika pengajar siap dengan segala perangkat yang diperlukan (masalah, $!rmulir pelengkap, dan lain"
10
lain). Pendidik pun harus sudah memahami pr!sesnya, dan dibentuk kel!mp!k"kel!mp!k ke-il. Setiap kel!mp!k menjalani pr!ses = langkah sebagai berikut/ a. b. -. d.
mengklari$ikasi istilah dan k!nsep yang belum jelas> merumuskan masalah> menganalisis masalah> menata gagasan anda dan se-ara sistematis menganalisisnya
dengan dalam> e. mem$!rmulasikan tujuan pembelajaran> $. men-ari in$!rmasi tambahan dari sumber yang lain> g. mensintesa atau menggabungkan dan menguji in$!rmasi baru> dan membuat lap!ran untuk kelas (#mir, 2010/ 27). 'enurut Sanjaya (200A/ 21) karakteristik strategi pembelajaran berbasis masalah yaitu/ akti$ berpikir, berk!munikasi, men-ari dan meng!lah data, dan menyimpulkan. Pembelajaran berbasis masalah merupakan kurikulum dan pr!ses. Kurikulum tersebut merupakan masalah"masalah yang dipilih dan diran-ang dengan -ermat yang menuntut upaya kritis peserta didik untuk memper!leh pengetahuan, menyelesaikan
masalah,
belajar
mandiri,
dan
keterampilan
berpartisipasi yang baik. P%+ memenuhi tuntutan"tuntutan dalam dunia kehidupan dan karier (uda, 2013/ 2=3). %eberapa keunggulan dari strategi pembelajaran berbasis masalah menurut Sanjaya (200A/ 220) sebagai berikut/ a. Peme-ahan masalah -ukup bagus untuk memahami isi pelajaran. b. Peme-ahan masalah dapat menantang kemampuan berpikir dan
-.
mempunyai kepuasan sehingga memper!leh pengetahuan baru. Peme-ahan masalah dapat meningkatkan akti&itas pembelajaran peserta didik.
11
d.
'embantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan baru
e.
dan bertanggung ja6ab dalam pembelajaran yang dilakukan. 'embantu peserta didik untuk bertanggung ja6ab dalam
pembelajaran yang dilakukan. $. 'elalui peme-ahan masalah memperlihatkan -ara berpikir
g. h. i. j.
sehingga bukan sekedar dari pendidik atau buku saja. +ebih menyenangkan dan disukai peserta didik. 'engembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis. 'engaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam dunia nyata. 'engembangkan minat peserta didik untuk se-ara terus menerus belajar 6alaupun pada pendidikan $!rmal telah berakhir. #dapun kelemahan strategi pembelajaran berbasis masalah
menurut Sanjaya (200A/ 221). a. #pabila peserta didik tidak mempunyai minat atau keper-ayaan bah6a permasalahan sulit dipe-ahkan, maka mereka akan merasa
b.
enggan untuk men-!ba. Keberhasilan pr!ses pembelajaran ini membutuhkan 6aktu yang
-.
-ukup dan kesiapan. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk meme-ahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar
apa yang mereka ingin pelajari. 3. High Order Thinking Skills (TS) #tau Keterampilan %erpikir Tingkat Tinggi (K%TT) %erpikir merupakan sebuah pr!ses representasi se-ara simb!lis (melalui bahasa) berbagai !bjek dan kejadian riil dan menggunakan representasi simb!lis itu untuk menemukan prinsip"prinsip esensial !bjek dan kejadian tersebut. Bepresentasi simb!lis (abstrak) itu biasanya diperbandingkan dengan !perasi"!perasi
mental yang
didasarkan pada $akta dan kasus"kasus tertentu di tingkat k!nkret.
12
%erpikir juga merupakan kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan men-apai kesimpulan berdasarkan in$erensi atau pendapat yang baik(#rens, 200=/ 3). High order thinking skills (TS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi (K%TT) menurut P!hl ( dalam +e6y, 200) berdasarkan Taks!n!mi %l!!m merupakan kemampuan yang melibatkan pr!ses analisis, e&aluasi, dan mengkreasi. 'enurut Krath6!hl (2002) dalam & revision of "loom's Ta(onomy an overvie* Theory +nto ractice menyatakan bah6a indikat!r untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi/ a. 'enganalisis 1) 'enganalisis in$!rmasi yang masuk da membagi bagi atau menstrukturkan in$!rmasi ke dalam bagian yang lebih ke-il untuk mengenali p!la atau hubungannya, 2) 'ampu mengenali serta membedakan $akt!r penyebab dan akibat dari sebua skenari! yang rumit,
b.
3) 'engidenti$ikasi pertanyaan> 'enge&aluasi 1) 'emberikan penilaian terhadap
s!lusi, gagasan, dan
met!d!l!gi dengan menggunakan kriteria yang -!-!k atau standar yang ada untuk memastikan nilai e$ekti&itas atau man$aatnya, 2) 'embuat
hip!tesis,
mengkritik
dan melakukan
pengujian, 3) 'enerima atau men!lak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan> 13
-.
'engkreasi 1) 'embuat generalisasi suatu ide atau -ara pandang terhadap sesuatu, 2)
'eran-ang suatu -ara untuk menyelesaikan masalah,
3)
'eng!rganisasikan unsur"unsu atau bagian"bagian menjadi struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Stein dan +ane (1) dikutip !leh T!ny Th!ms!n dalam Curnal +nternational lectronic -ournal of athematics ducation (200A) dalam +e6y (200) mende$inisikan berpikir tingkat tinggi adalah sebagai berikut/ Dthe use of comple(, nonalgorithmic thinking to solve a task in *hich there is not a predicta!le, *ell%rehearsed approach or path*ay e(plicitly suggested !y the task, task instruction, or a *orked out e(ample/. 'enurut Stein berpikir tingkat tinggi menggunakan pemikiran yang k!mpleks, non algorithmic untuk menyelesaikan suatu tugas, ada yang tidak dapat diprediksi, menggunakan pendekatan yang berbeda dengan tugas yang telah ada dan berbeda dengan -!nt!h. +ebih lanjut Besni-k (1A=) yang dikutip !leh +auran-e C. Splitter (11) 0Teaching
for
Higher
Order
Thinking Skills/
dalam +e6y (200) menjelaskan karakteristik %erpikir Tingkat Tinggi (higher%order thinking ) adalah sebagai berikut/ non algorithmic.That is, the path of action is not fully specified in advance. tends to !e comple(. The total path is not 0visi!le/ $mentally speaking) from any single vantage point. Comple(ity 1 not 14
in terms of degree of difficulty, !ut in terms of needing to !e o!served from a num!er of vantage points or perspectives. Here is a crucial feature of communal in2uiry forging, together, a more o!3ective vie*point than *ould normally !e gained !y any one individual4 often yields multiple solutions, each *ith costs and !enefits, rather that uni2ue solutions. involves nuanced 3udgement and interpretation. involves the application of multiple criteria, *hich sometimes conflict *ith one another. often involves uncertainty. 5ot everything that !ears on the task at hand is kno*n. involves
self%regulation
of the
thinking process. 6e do not recognise higher%order thinking in an individual *hen someone else 0calls the plays/ at every step. involves imposing meaning, finding structure in apparent disorder, is effortful. There is considera!le mental *ork involved in the kinds of ela!orations and 3udgements re2uired.
%erdasarkan pemaparan Besni-k (1A=) yang dikutip !leh +auran-e C. Splitter (11) 0Teaching
for
Higher
Order
Thinking Skills/
dalam +e6y (200) terdapat beberapa indikat!r yang menjadi karakteristik keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu/ a. non algorithmic, !. -enderung k!mpleks, c. memiliki s!lusi yang mungkin lebih dari satu $open ended approach),
15
d. membutuhkan
usaha
untuk
menemukan struktur dalam
ketidakteraturan. . St!iki!metri Suatu pr!ses membuat perhitungan berdasarkan rumus"rumus dan persamaan"persamaan
berimbang
dirujuk
sebagai
st!iki!metri.
St!iki!metri berasal dari kata 4unani/ stoicheion yang berarti unsur dan metria yang berarti ilmu pengukuran. Tahap pertama untuk mengembangkan keterampilan dalam perhitungan st!iki!metrik, maka terlebih dahulu dibahas mengenai penulisan rumus untuk Eat"Eat. Kemudian peyetimbangan persamaan untuk beberapa tipe reaksi yang umum. Perhitungan st!iki!metri mula"mula untuk menentukan b!b!t relati$ pereaksi dan pr!duk (Keenan, 1A/ ). a. 'assa #t!m Belati$ (#r) dan 'assa '!lekul Belati$ ('r) #t!m merupakan suatu benda yang sangat ke-il sehingga tidak bisa dibandingkan dengan benda apa saja yang kita kenal (Keenan, 1A/ ). 'assa suatu at!m berkaitan erat dengan pr!t!n, elektr!n, dan neutr!n yang dimiliki at!m tersebut (*hang, 2007/ 7A). +ebih lanjut *hang (2007/ 7A) menjelaskan bah6a berdasarkan perjanjian internasi!nal, satu at!m dari is!t!p karb!n atau disebut karb!n 12 dengan enam pr!t!n dan enam neutr!n memiliki tepat 12 satuan massa atom $sma). #t!m karb!n 12 digunakan sebagai standar. Keenan %!b!t at!m relati$ berbanding lurus dengan b!b!t at!m yang sebenarnya. #dapun satu satuan
16
massa at!m (1 sma) setara dengan sekitar 1,1 10 "2 atau 1 gram F ,022 10 23 (Keenan, 1A/ ). 'assa m!lekul (molecular mass) juga disebut sebagai berat m!lekul merupakan jumlah dari massa"massa at!m dalam suatu m!lekul (dalam sma). Sebagai -!nt!h pada 2/ 2 massa at!m G massa at!m atau 2(1,00A sma) G 1,00 sma F 1A,02 sma Cadi massa at!m dari unsur perlu dikalikan dengan jumlah at!m dari unsur yang ada dalam m!lekul untuk dijumlah dengan seluruh unsur. 'assa m!lekul dapat digunakan untuk menentukan massa m!lar dari suatu m!lekul atau senya6a. 'assa m!lar (dalam gram) sama dengan massa m!lekulnya (dalam sma). 'isalnya, m!lekul 2 yang mempunya massa m!lekul 1A,02 sma sama dengan 2 mempunyai massa m!lar 1A,02 gram. Perlu diingat bah6a 1 m!l 2 beratnya 1A,02 gram dan mengandung ,022 10 23 m!lekul 2, sama halnya dengan 1 m!l unsur karb!n mengandung ,022 10 23 at!m karb!n (*hang, 2007/ 3). b. Persamaan Beaksi Setelah membahas mengenai massa at!m dan maasa m!lar selanjutnya *hang (2007/ =0) menjelaskan bah6a reaksi kimia (chemical reaction), merupakan suatu pr!ses dimana Eat atau senya6a diubah menjadi satu atau lebih senya6a baru. Persamaan kimia digunakan !leh para ilmuan sebagai -ara standar untuk menggambarkan reaksi. Persamaan kimia menggunakan lambang kimia yang digunakan untuk menunjukkan apa yang terjadi saat
17
reaksi kimia berlangsung. imana persamaan kimia (persamaan kimia berimbang) menunjukkan rumus pereaksi, suatu anak panah, dan rumus hasil reaksi, dengan banyaknya at!m disebelah kiri dan sebelah kanan sama. 'isalnya reaksi kimia antara hidr!gen dan !ksigen menghasilkan air berikut/ 22(g) G 2(g) → 22(l) Bumus 2 menunjukkan bah6a jumlah m!lekul hidr!gen terdiri dari dua at!m. Persamaan diatas menunjukkan bah6a dua m!lekul hidr!gen bereaksi dengan m!lekul !ksigen menghasilkan air (Keenan, 1A/ ). -. ukum asar Kimia 1) ukum +a&!isier #nt!ine +aurent +a&!iser telah menyelidiki massa Eat sebelum dan sesudah reaksi. +a&!iser menimbang Eat sebelum bereaksi kemudian menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa Eat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. +a&!iser menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang disebut ukum kekekalan massa/ Dalam sistem tertutup, massa Eat sebelum dan sesudah reaksi adalah samaH. 2) ukum Pr!ust Pada tahun 1=, Joseph Louis Proust menemukan satu si$at
penting
dalam
senya6a,
yang
disebut
hukum
perbandingan tetap. %erdasarkan penelitian dari berbagai senya6a yang dilakukannya, Pr!ust menyimpulkan yang kemudian menjadi salah satu hukum dasar kimia. %unyi ukum Pr!ust/ D perbandingan massa unsur"unsur penyusun 18
suatu senya6a adalah tetapH. Senya6a yang sama, meskipun berasal dari daerah yang berbeda atau dibuat dengan -ara"-ara yang berbeda, ternyata mempunyai k!mp!sisi yang berbeda. 3) ukum alt!n ( Dalton7s #a*) 'enurut 'artin (2012/ 0=) menyatakan bah6a hukum alt!n D8t9ekanan total dari campuran gas atau uap sama dengan 3umlah dari tekanan parsial dari komponen% komponennya, yaitu 3umlah dari tekanan%tekanan yang dikeluarkan oleh masing%masing komponen 3ika komponen ada dan menempati volume yang sama dengan volume gas terse!ut. Singkatnya, prinsip ini benar hanya untuk gas idealH. ) ukum Iay +ussa- (:ay #ussac #a*) +ebih lanjut 'artin (2012/ 0A) menyatakan bah6a hukum Iay +ussa- D8k9etika gas%gas !erpadu secara kimia, 3ika volume reaktan dan volume produk !er!entuk gas, maka mengandung hu!ungan sederhana satu sama lain ketika diukur dalam kondisi suhu dan tekanan yang sama . hukum ini pertama kali dinyatakan pada tahun 1A0A !leh C!sep Iay +ussa- (1==A"1A70) dan mengantar pada hukum #&!gadr!H. 7) ukum #&!gadr! ( &vogadro7s #a*) lmuan talia #mede! #&!gadr! telah melengkapi hasil studi yang dilakukan !leh %!yle, *harles, dan Iay +ussa-. Tahun
1A11,
#mede!
#&!gadr!
mempublikasikan
hip!tesisnya yang menyatakan bah6a pada suhu dan tekanan yang sama, sejumlah &!lume yang sama dari gas"gas yang
19
berbeda mengandung jumlah m!lekul (at!m jika gasnya m!n!at!mik) yang sama pula (*hang, 2007/ 132). +ebih lanjut *hang (2007/ 132) menjelaskan sebagai berikut. Selanjutnya, dinyatakan pula bah6a &!lume gas apa pun harus sebanding dengan jumlah m!l dari m!lekul yang ada, sehingga, J F k n dimana n menyatakan jumlah m!l da k adalah k!nstanta kesebandingan. Persamaan diatas adalah pernyataan sistematis hukum #&!gadr!, yang menyatakan bah6a pada tekanan dan suhu k!nstan, &!lume suatu gas berbanding langsung dengan jumlah m!l gas yang ada. d. K!nsep m!l 1) 'assa '!lar Satu m!l adalah banyaknya Eat yang mengandung jumlah partikel yang F jumlah at!m yang terdapat dalam 12 gram *" 12. '!l (mole) dalam sistem S merupakan banyaknya suatu Eat yang mengandung entitas dasar (at!m, m!lekul, atau partikel lain) sebanyak jumlah at!m yang terdapat dalam tepat 12 gram (0,012 kg) is!t!p karb!n"12. Selanjutnya ditetapkan dalam bilangan #&!gadr!, untuk mengh!rmati ilmuan talia, #mede! #&!gadr!. ilai yang diterima saat ini/ # F ,02213= 10 23 #ngka tersebut dibulatkan menjdi ,022 10 23 (*hang, 2007/ 7). 2) J!lume '!lar Ias ip!tesis yang
dipublikasikan
#mede!
#&!gadr!
menyatakan bah6a pada suhu dan tekanan yang sama, sejumlah &!lume yang sama dari gas"gas yang berbeda 20
mengandung jumlah m!lekul (at!m jika gasnya adalah m!n!at!mik) yang sama pula (*hang, 2007/ 132). 3) Bumus
21
Cika suatu senya6a hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau seluruh air kristalnya dapat dilepas (menguap). Cika suatu hidrat dilarutkan dalam air, maka air kristalnya akan lepas. *!nt!h/ *uS .7 2$s) *uS$a2) G 7 2$l)
'ambar +.1 CuS-./ H+- 0k!r! $an CuS- 0kanan. Sumber2 Chem!str%3 The M#le4ular Nature #" Matter 5 Change3 Mart!n S. S!lberberg3 +666.
Cumlah m!lekul air kristal dari suatu senya6a hidrat dapat ditentukan melalui -ara sebagai berikut. 7) Kadar Lat Kadar Eat umumnya dinyatakan dalam persen massa (8 massa). ;ntuk mendapatkan persen massa dapat menggunakan rumus/ 8 5 dalam Eat F ( massa 5 : massa Eat ) 1008 e. Perhitungan Kimia 1) ubungan antara jumlah m!l, partikel, massa dan &!lume gas dalam a) ubungan '!l (n) dengan Cumlah Partikel ( ; ) ubungan antara jumlah m!l (n) dengan jumlah partikel ( ; ) dalam Eat dapat dinyatakan sebagai berikut. 22
; F n M ,02 M 10 23 Cumlah partikel F m!l M ,02 M 10 23 #tau
b) 'assa m!lar (mm) menyatakan massa yang dimiliki !leh 1 m!l Eat. 'assa 1 m!l Eat sama dengan massa m!lekul relati$ ( r ) Eat tersebut dengan satuan gram:m!l. ;ntuk unsur yang partikelnya berupa at!m, maka massa m!lar sama dengan &r (massa at!m relati$) dalam satuan gram:m!l. ;ntuk unsur yang partikelnya berupa m!lekul dan senya6a, maka massa m!lar sama dengan r (massa m!lekul relati$) dalam satuan gram:m!l. r F N &r dengan/
r F massa m!lekul relati$ (gram:m!l) &r F massa at!m relati$ (gram:m!l)
-) ubungan Cumlah '!l (n) dengan 'assa Lat (m) adalah/ m F n M mm atau massa F n M &r atau massa F n M r dengan/
m F massa Eat (gram) n F jumlah m!l (m!l) mm F massa m!lar F &r atau r (gram:m!l)
Cadi banyak m!l menjadi/
d) ubungan '!l dengan J!lume
23
(1) Pengukuran kuantitas gas tergantung suhu dan tekanan gas. Cika gas diukur pada keadaan standar, maka &!lumenya disebut &!lume m!lar. J!lume m!lar adalah &!lume 1 m!l gas yang diukur pada keadaan standar. Keadaan standar yaitu keadaan pada suhu 0 O* (atau 2=3 K) dan tekanan 1 atm!s$er (atau = -mg atau =0 mmg) atau disingkat STP (Standard Temperature and Pressure). %esarnya &!lume m!lar gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal/ PJF nBT Keterangan/
P F tekanan F 1 atm n F m!l F 1 m!l gas T F suhu dalam Kel&in F 2=3 K BF tetapan gas F 0,0A2 + atm:m!l K
(2) Ias ideal (dalam keadaan tidak standar) Cika &!lume gas diukur pada keadaan #TP (#m" bient Temperature and Pressure) atau lebih dikenal keadaan n!nSTP maka menggunakan rumus/ PJ F n BT keterangan/ P F tekanan, satuan P adalah atm!s$er (atm) J F &!lume, satuan Jadalah liter
24
n F m!l, satuan nadalah m!l B F tetapan gas F 0,0A2 liter atm : m!l K T F suhu, satuan T adalah Kel&in (K) (3) Pada Keadaan Kamar K!ndisi dengan suhu 270 * dan tekanan 1 atm disebut keadaan kamar dan dinyatakan dengan BTP (room temperature and pressure). J!lum m!lar gas pada keadaan BTP adalah 2 +:m!l. () Keadaan Ias Pada Suhu dan Tekanan Sama #&!gadr! melalui per-!baannya menyatakan bah6a pada suhu dan tekanan yang sama, gas"gas yang ber&!lume sama mengandung jumlah m!lekul yang sama. #pabila jumlah m!lekulnya sama maka jumlah m!lnya sama. Cadi pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan m!l gas sama dengan perbandingan &!lume gas. 'aka,
(%rady, 10). #dapun dari hubungan m!l dengan massa, bilangan #&!gadr! dan &!lume dapat diringkas dalam bagan diba6ah ini.
'ambar +.+ Hubungan m#l $engan massa3 b!langan a7#ga$r# $an 7#lume
$. Pereaksi pembatas 25
Pereaksi pembatas merupakan Eat yang bereaksi habis dan karena itu membatasi kemungkinan diperpanjangnya reaksi itu. Pereaksi dikatakan berlebihan, karena tertinggal sejumlah yang tak bereaksi. Perhitungan yang didasarkan persamaan berimbang haruslah dimulai dari banyaaknya pereaksi pembatas. ;ntuk mengetahui pereaksi mana yang menjadi pereaksi pembatas, dihitung angka banding m!l"m!l yang tersedia untuk reaksi dan membandingkan dengan angka banding st!iki!metrik yang ditentukan !leh persamaan berimbang.
Setelah
ditentukan
persamaan berimbang baru dapat dihitung b!b!t hasil reaksi (Keenan, 1A/ 7=). B. )aj!an Penel!t!an %ang Rele7an %erikut adalah beberapa penelitian rele&an yang digunakan pada penelitian ini. Bele&ansi terletak pada keterampilan berpikir tingkat tinggi dan pembelajaran berbasis masalah. @!kus dari penelitian rele&an keterampilan berpikir tingkat tinggi yang digunakan ini adalah kemampuan peserta didik untuk meme-ahkan masalah (menganalisis, menge&aluasi, dan mengkreasi). ;ntuk pembelajaran berbasis masalah menjadi $!kus pada penelitian rele&an karena peme-ahan masalah dilakukan se-ara berkel!mp!k, tetapi tiap
peserta didik benar"benar
memahami untuk bisa meningkatkan kemampuan berpikir. #dapun penelitian rele&an yang digunakan berikut beberapa hasil temuannya. 1. Penelitian yang dilakukan !leh 'uhamad rkham +uth$i #ns!ri yang dilaksanakan pada tahun 2013 Pr!gram studi Pendidikan @isika yang berjudul D Pengembangan +embar Kerja Peserta idik (+KP) 26
%erbasis 'asalah pada P!k!k %ahasan Te!ri Kinetik Ias untuk 'eningkatkan Keterampilan %erpikir Tingkat Tinggi sis6a S'#: '# Kelas 5 P#. asil penelitian berdasarkan analisis data hasil tes menggunakan uji "Iain dan uji t berpasangan. ata yang diper!leh menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi setelah peserta didik menggunakan +KP yang dikembangkan. Peningkatan berdasarkan "Iain sebesar 0,= (kateg!ri sedang) dan dengan uji t berpasangan diper!leh t hitung sebesar 10,A2 lebih besar dari t tabel (10,A2Q 2,000) yang menunjukkan adanya perbedaan yang signi$ikan terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan +KP yang dikembangkan. 'elalui data angket penilaian pr!duk dan angket resp!n peserta didik terhadap +KP yang dikembangkan diper!leh kesimpulan bah6a kualitas pr!duk menurut ahli materi, ahli media, dan guru S'#: '# sangat baik dengan pr!sentase keidealan masing"masing sebesar A,08, 1,=8, dan resp!n sangat setuju
2.
dari peserta didik setelah menggunakan +KP yang dikembangkan. Penelitian yang dilakukan !leh 6i Purbaningrum yang dilaksanakan tahun 2013 pr!gram studi Pendidikan @isika dengan judu DPengembangan %ahan #jar @isika dengan K!nten Ke-erdasan
Thingking Skills (TS). #dapun kualitas bahan ajar dengan k!nten ke-erdasan em!si!nal terg!l!ng dalam kateg!ri baik menurut ahli materi dan ahli media dengan pr!sentase keidealan masing"masing =A,28 dan A3,8, sedangkan penilaian menurut guru $isika tgerg!l!ng sangat baik dengan pr!sentase keidealan A7,=8. Besp!n peserta didik setelah menggunakan bahan ajar $isika dengan k!nten ke-erdasan em!si!nal terg!l!ng dalam kateg!ri resp!n p!siti$ dimana s!r 1,2 dari sk!r maksimal A0,0.peningkatan High Order Thingking Skills (TS) setelah menggunakan bahan ajar $isika yang dikembangkan mengalami peningkatan nilai "Iain 0,7 dalam kateg!ri sedang. Penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian rele&an mempunyai persamaan dan perbedaan sebagai berikut/ Tabel +.+ Perban$!ngan enel!t!an $engan enel!t!an rele7an
N#
1
Penul!s
*en!s
Mater!
Bas!s
Has!l
'.
enel!t!an Pengembanga
Te!ri
enel!t!an %erbasis
enel!t!an +embar Kerja
rkham
n
Kinetik
'asalah
Peserta idik
+.#
Pembelajaran
'edia
Ias
(+KP) yang 'eningkatkan keterampilan %erpikir Tingkat
2
6i P.
Pengembanga
@luida 28
K!nten
Tinggi %ahan
#jar
n %ahan #jar
Ke-erdasa
@isika
yang
n
'eningkatkan
High
Order
Thingking
#6anda
Pengembanga
St!iki!m
Pembelajar
Skills (TS) +embar Kerja
<.
n 'edia
etri
an berbasis
Peserta idik
masalah
(+KP) yang
Pembelajaran 'em$asilitasi TS C. )erangka Ber!k!r Perubahan kurikulum 2013 menjadi kesulitan pendidik untuk
mengaplikasikan 7 d!main sains yang diharapkan. Kesulitan tersebut terjadi karena selama ini pr!ses pembelajaran ter$!kus pada pendidik. Peserta didik pasi$ dan hanya menerima materi yang disampaikan pendidik. Terlebih untuk materi yang eksak seperti st!iki!metri pada materi kimia kelas . Pendidik kesulitan untuk mengubah m!del pembelajaran selain Direct +ntruction (). al ini kemungkinan kurang ketersediaan media pembelajaran yang mendukung pr!ses kegiatan belajar mengajar menjadi Student Center sehingga belum mema-u keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Pr!ses kegiatan belajar mengajar untuk menjadikan peserta didik akti$ dan mempunyai keterampilan berpikir tingkat tinggi akan lebih e$ekti$ jika didukung dengan media pembelajaran yang tepat. Salah satu
29
media pembelajaran yang dapat diimplementasikan yaitu adanya +embar Kerja Peserta idik (+KP) berbasis masalah. %erdasarkan analisis kebutuhan p!k!k bahasan pada +KP yang dikembangkan ini adalah st!iki!metri. #lasan peneliti mengambil materi tersebut karena materi st!iki!metri merupakan materi yang sulit dipahami peserta didik dan sulit pula bagi pendidik untuk mem$asilitasi keterampilan berpikir tingkat tinggi. al ini dibuktikan dengan rendahnya prestasi hasil belajar peserta didik S'# egeri 4!gyakarta kelas pada materi st!iki!metri. 'ateri st!iki!metri sangat memungkinkan untuk disajikan dalam bentuk +KP berbasis masalah karena dalam pr!ses perhitungan dapat dianal!gikan dengan benda nyata dilingkungan sekitar. Pengembangan media pembelajaran +KP berbasis masalah materi st!iki!metri untuk mem$asilitasi keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. engan demikian peserta didik mampu mengerjakan s!al" s!al yang membutuhkan pemikiran mendalam dalam menyelesaikannya. #pabila
peserta didik mampu
mengerjakan dengan baik, maka
pemahaman k!nsep terhadap materi st!iki!metri pun sudan matang. D. Pertan%aan Penel!t!an 1. %agaimanakah karakteristik pr!ses pengembangan lembar kerja
peserta didik (+KP) kimia S'# kelas materi st!iki!metri berbasis masalah untuk mem$asilitasi high order thinking skills (TS)9 2. %agaimanakah kualitas lembar kerja peserta didik (+KP) kimia S'# kelas materi st!iki!metri berbasis masalah meningkatkan high order thinking skills (TS)9
30
untuk
3. %agaimanakah pengaruh penggunaan +KP kimia S'# kelas 5 materi st!iki!metri berbasis masalah untuk meningkatkan high order thinking skills (TS)9 . %agaimakah resp!n peserta didik setelah menggunakan +KP kimia S'# kelas 5 materi st!iki!metri berbasis masalah
untuk
meningkatkan high order thinking skills (TS)9
BAB ((( MET-DE PENEL(T(AN A. M#$el Pengembangan Penelitian ini termasuk
dalam
penelitian
pengembangan
( Research and Development ). 'et!de penelitian dan pengembangan ( Research and Development ) merupakan met!de penelitian yang digunakan kee$ekti$an
untuk
menghasilkan pr!duk tertentu,
pr!duk
tersebut
(Sugiy!n!,
2010/
dan 0=).
menguji '!del
pengembangan yang digunakan adalah m!del #< (analysis, design, development, implementation, and evaluations). '!del pengembangan ini mengikuti m!del yang dikembangkan !leh Beiser dan '!llenda pada tahun 10"an yang salah satu $ungsinya menjadi
31
ped!man dalam membangun perangkat dan in$rastruktur pr!gram pelatihan yang e$ekti$, dinamis dan mendukung
pr!gram kinerja
pelatihan itu sendiri. '!del pengembangan ini dibatasi pada tahap implementation hanya dilakukan uji terbatas setelah uji terbatas dilanjutkan dengan evaluations yaitu re&isi atau perbaikan pr!duk yang dikembangkan setelah uji terbatas.
'ambar. 8.1 Langkah9langkah $esa!n enggunaan m#$el ADD(E
B. Pr#se$ur Pengembangan Pr!sedur pengembangan merupakan penjelasan atau penjabaran
dari
pengembangan
yang
ditetapkan.
+angkah"langkah
yang
ditempuh dalam pr!sedur pengembangan ini adalah seperti gambar 3.2 yang disajikan berikut (T!gala/ 2013) yang dikutip (Sukenda/ 2013) dalam hasil penelitian ilmiah.
32
'ambar 8.+ Bagan r#se$ur engembangan enel!t!an
#dapun rin-ian langkah"langkah dari gambar 3.2 adalah sebagai berikut/ 1. #nalisis Penelitian ini dia6ali dengan analisis kebutuhan yaitu untuk
mengetahui
permasalahan"permasalahan
yang
ada
disek!lah dan men-ari tahu sesuatu yang dibutuhkan !leh sek!lah tersebut. ;ntuk mengetahui permasalahan tersebut terlebih dahulu peneliti melakukan kajian literatur terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan !bser&asi ke Sek!lah yaitu di S'# 4!gyakarta kelas . al pertama yang ingin diketahui peneliti adalah materi yang sulit dipahami peserta didik. Selanjutnya peneliti menanyakan media yang digunakan pada materi yang sulit tersebut. asil !bser&asi dan 6a6an-ara dengan guru kimia S'# egeri 4!gyakarta menunjukkan bah6a materi yang sulit dipahami peserta didik adalah materi st!iki!metri yang dibuktikan dengan nilai
rata"rata
pada
materi
st!iki!metri
paling
rendah
dibandingkan materi yang lain. Pendidik tidak menggunakan media pembelajaran yang mem$asilitasi peserta didik akti$ dan kemampuan berpikirnya berkembang. Pendidik dalam pr!ses kegiatan belajar mengajar hanya dengan Direct +ntruction $D+). %erdasarkan kajian literatur dan hasil !bser&asi dapat disimpulkan bah6a materi kimia kelas p!k!k bahasan st!iki!metri perlu
33
adanya media yang dapat mem$asilitasi peserta didik akti$ dan mempunyai keterampilan berpikir tingkat tinggi. 2. esain Setelah mengetahui in$!rmasi dari hasil !bser&asi maka peneliti
men-ari
re$erensi"re$erensi
kepustakaan
untuk
memper!leh gambaran media yang tepat bagi peserta didik untuk pr!duk yang akan dikembangkan. %erdasarkan re$erensi yang berhubungan dengan keakti$an peserta didik dan keterampilan berpikir tingkat tinggi maka peneliti menemukan media yang -!-!k yaitu +KP berbasis masalah. 3. Pengembangan Setelah peneliti menetapkan
pr!duk
yang
akan
dikembangkan kemudian peneliti mulai meran-ang pr!duk. Ban-angan pr!duk berupa desain dan k!nten +KP. Ban-angan pr!duk dik!nsultasikan dengan d!sen pembimbing untuk diberi masukan. Selanjutnya pr!duk di&alidasi, setelah diskusi dengan para ahli mengenai kekurangan atau kelemahan pada +KP yang dikembangkan kemudian dire&isi dan dinilai untuk mengetahui kualitas pr!duk yang dikembangkan. Jalidasi dilakukan !leh ahli materi dan ahli media serta re&isi !leh para ahli. #dapun penilaian dilakukan !leh ahli materi, ahli media, praktisi pendidikan dan guru kimia S'#. . mplementasi Pr!duk yang telah yang telah dihasilkan kemudian dilakukan uji -!ba terbatas kepada peserta didik. ;ji -!ba dilakukan untuk mengetahui resp!n peserta didik terhadap +KP
34
kimia berbasis masalah hasil pengembangan. #pabila hasil uji -!ba pr!duk mendapat resp!n minimal p!siti$ maka +KP sudah menjadi pr!duk akhir. 7. <&aluasi <&aluasi dilakukan setelah +KP diujikan kepada peserta didik dan hasilnya belum sesuai. Cika resp!n peserta didik terhadap +KP yang dikembangkan kurang, maka +KP die&aluasi untuk mengetahui kelemahannya untuk diperbaiki. C. Uj! C#ba Pr#$uk ;ji -!ba pr!duk dilakukan di kelas 5 S'# egeri 4!gyakarta
yang terdiri dari 32 peserta didik (satu kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian atau resp!nden) pengguna pr!duk. ;ji -!ba ini dilakukan dengan tujuan mengetahui e$ekti$itas pr!duk yang dikembangkan. <$ekti$itas +KP berbasis masalah dapat diketahui dengan melihat data hasil pretest (sebelum menggunakan +KP) dan postest (setelah menggunakan +KP). ;ntuk mengetahui e$ekti$itas +KP berbasis masalah tersebut, maka peneliti merumuskan hip!tesis sebagai berikut/ !/ tidak ada perbedaan nilai rata"rata yang signi$ikan terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi sebelum ( < ) dan sesudah =
( < ) menggunakan +KP berbasis masalah. a/ ada perbedaan nilai rata"rata yang signi$ikan terhadap >
keterampilan berpikir tingkat tinggi sebelum ( < ) dan sesudah =
( < ) menggunakan +KP berbasis masalah. ip!tesis statistiknya yaitu/ !/ ( < ) F ( < ) a/ ( < ) R ( < ) imana, ! diterima jika Thitung Q Ttabel >
=
>
=
>
35
a dit!lak jika Thitung Ttabel 1. esain ;ji *!ba ;ji -!ba yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T untuk sampel berpasangan. imana uji T ini digunakan untuk membandingkan rata"rata dua &ariabel dalam satu kel!mp!k. Pengujian dilakukan dengan -ara men-ari perbedaan antara nilai" nilai dua &ariabel dalam satu kel!mp!k. #danya perbedaan nilai dilihat dari pengaruh sebelum dan sesudah menggunakan +KP berbasis masalah yang dikembangkan. #dapun nilai diper!leh dari hasil pretest (sebelum menggunakan +KP) dan posttest (sesudah menggunakan +KP). 2. Subjek *!ba Subjek -!ba dalam penelitian ini adalah 32 peserta didik kelas 5 S'# egeri 4!gyakarta. 3. Cenis ata a. ata primer ata primer merupakan data tentang kelayakan hasil pengembangan
+KP
berbasis
masalah.
ata
yang
dikumpulkan berupa hasil &alidasi dari (ahli materi dan !rang ahli media), resp!n dari peserta didik. b. ata sekunder ata sekunder adalah data yang terkumpul dari kegiatan pembelajaran. al ini adalah nilai rata"rata retest dan osttest . . nstrumen Pengumpulan ata nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah/ a. nstrumen #ngket #ngket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan -ara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
36
tertulis kepada resp!nden untuk dija6abnya (Sugiy!n!, 2010/ 1). #ngket pada penelitian ini terdiri dari/ 1) #ngket Penilaian Pr!duk #ngket penilaian pr!duk digunakan untuk menilai kualitas +KP berbasis masalah yang berbentuk lembar check list dan lembar saran:masukan. #ngket penilaian pr!duk ini ditujukan kepada ahli materi, ahli media, guru kimia S'#. Penilaian ahli materi meliputi aspek materi dan aspek kebahasaan, penilaian ahli media meliputi aspek penyajian, aspek kebahasaan dan kegra$ikaan, sedangkan guru kimia penilaian pada materi dan media yaitu aspek penyajian, kebahasaan dan aspek kegra$ikaan. 2) #ngket Besp!n Peserta idik #ngket resp!n peserta didik digunakan untuk mengetahui resp!n peserta didik terhadap +KP berbasis masalah yang dikembangkan yang berbentuk lembar check list . #ngket resp!n peserta didik meliputi aspek materi, aspek penyajian, aspek kebahasaan dan aspek m!ti&asi terhadap keterampilan berpikir. Sebelum digunakan angket tersebut diuji &aliditas l!gis !leh ahli terlebih dahulu. Jaliditas l!gis untuk sebuah instrumen menunjuk pada sebuah k!ndisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan &alid berdasarkan penalaran (Suharsimi, 200/ 7). b. nstrumen Test
37
nstrument test berupa s!al retest dan osttest yang digunakan untuk mengukur hasil prestasi belajar sudah dapat men-apai KK' atau belum. 'ateri dalam instrumen tes ini adalah materi st!iki!metri dengan bentuk s!al uraian. nstrumen tes ini berisi 10 s!al uraian dengan indikat!r utama yaitu, menganalisis, menge&aluasi dan mengkreasi. Kemudian dijabarkan menjadi 7 indikat!r berikut/ 1) 'enganalisis in$!rmasi kedalam bagian yang lebih ke-il untuk mengenali p!la atau hubungannya. 2) 'ampu mengenali serta membedakan $akt!r penyebab dan akibat dari sebuah skenari! yang rumit. 3) 'engidenti$ikasi:merumuskan pertanyaan. ) 'enerima atau men!lak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 7) 'eran-ang suatu -ara untuk menyelesaikan masalah. Sama halnya dengan instrumen angket, pada instrumen tes ini sebelum siap digunakan dilakukan &aliditas l!gis yang dilakukan !leh ahli instrumen tes. Setelah menurut ahli sudah &alid dapat dilakukan uji -!ba instrumen tes. imana uji -!ba instrumen tes akan dilakukan di S'# egeri 4!gyakarta kelas sepuluh dengan 32 peserta didik. Setelah melakukan uji -!ba instrumen tes maka peneliti selanjutnya akan melakukan analisis &aliditas, realibilitas, daya beda (s!al pretest dan posttest ). 1) Jaliditas nstrumen Tes Jaliditas instrumen tes (s!al pretest dan posttest ) di-ari dengan menggunakan SPSS 21 dengan tingkat keper-ayaan 78 yang berarti F 78 atau 0,07. +ebih
38
lanjut Sugiy!n! (2010/ 1=) menjelaskan bah6a suatu butir s!al dikatakan &alid apabila nilai sig (2"tailed) 0,07 dan nilai k!relasi butir lebih dari 3,0. 2) Bealibilitas nstrumen Tes Beliabilitas instrumen tes (s!al pretest
dan
posttest ) di-ari dengan menggunakan SPSS 21 dengan tingkat keper-ayaan 78 yang berarti F 78 atau 0,07. Sebelum menguji reliabilitas instrumen tes (s!al pretest dan posttest ) terlebih dahulu membuang s!al yang tidak &alid. 3) aya %eda #nalisis uji -!ba iinstrumen tes berikutnya adalah daya beda s!al menurut
pretest dan posttest . Selanjutnya
Suharsimi
(200/
2012)
bah6a
hasil
instrumen sebelum analisis daya beda diurutkan trlebih dahulu dari nilai yang besar ke yang ke-il atau sebaliknya, kemudian diambil 708 kel!mp!k atas dan 708 kel!mp!k ba6ah untuk sampel uji -!ba diba6ah 100 !rang serta diambil 2=8 kel!mp!k atas dan 278 kel!mp!k ba6ah untuk sampel uji -!ba diatas 100 !rang. ) Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran s!al yang digunakan pada insgtrumen tes. #dapun kateg!ri yang digunakan dalam tingkat kesukaran ini adalah mudah, sedang, dan sukar. 7. Teknik #nalisis ata 39
a. Peng!lahan ;ji *!ba nstrumen Tes 1) ;ji Jaliditas 'enurut Uid!y!k! (2012/11) menyatakan bah6a Dinstrumen dikatakan &alid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang hendak diukur. %erkaitan dengan ketepatan dengan alat ukurH. stilah &alid bisa diartikan dengan DsahihH. Bumus yang digunakan untuk analisa &aliditas instrumen tes (s!al pretest dan postest ) pada SPSS 21 yang akan digunakan adalah dengan rumus k!relasi product
moment dengan
angka
kasar
(Uid!y!k!,
2012/1=).
Keterangan/ 5 F sk!r butir 4 F sk!r t!tal r y F k!e$isien k!relasi antara &ariabel 5 dan 4 F jumlah s!al 2) ;ji realibilitas 'enurut Uid!y!k! (2012/17=)
menjelaskan
bah6a Dinstrumen tes dapat dikatakan dapat diper-aya (relia!le) jika membeikan hasil yang tetap atau ajeg (k!nsisten) apabila diteskan berkali"kaliH. Sama atau tetap tidak harus mempunyai sk!r yang sama, melainkan perubanhan sk!r tetap mengikuti perubahan se-ara ajeg. 3) ;ji aya %eda aya pembeda s!al merupakan kemampuan suatu s!al untuk membedakan kemampuan peserta didik yang
40
pandai (menguasai materi) dengan yang kurang menguasai materi. ) Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran merupakan pr!p!rsi peserta tes yang menja6ab benar. !. Penilaian #ngket Penilaian Pr!duk an #ngket Besp!n Peserta idik Penilaian untuk setiap p!in kriteria pada penilaian pr!duk dan angket resp!n peserta didik dengan menggunakan skala #ikert (empat pilihan), yaitu/ F sangat baik (S%), 3 F baik (%), 2 F kurang (K), 1 F sangat kurang (SK). #dapun untuk angkat penilaian pr!duk, yaitu/ F sangat setuju (SS), 3 F stuju (S), 2 F kurang (K), 1 F sangat kurang (SK). ata yang diper!leh dianalisis untuk mengetahui kualitas pr!duk dan resp!n peserta didik langkah"langkah yang ditetapkan. c. Peng!lahan ata asil retest dan osttest Peng!lahan data hasil pretest dan posttest dengan menggunakan uji t nuntuk sampel berpasangan. Sampel berpasangan maksudnya disini bukan menggunakan sampel yang sama tetapi dua &ariabel diujigandakan pada satu kel!mp!k dalam 6aktu yang berbeda dengan memberikan suatu treatment .
DA&TAR PUSTA)A 41
#mir, Tau$iV '. 2010. +novasi endidikan elalui ro!lematika ro!lem "ased #earning . Cakarta/ Ken-ana Prenada 'edia Ir!up #nsh!ri, 'uhamad +.#. 2013. engem!angan #em!ar ?er3a eserta Didik $#?D) "er!asis asalah ada okok "ahasan Teori ?inetik :as @ntuk eningkatkan ?eterampilan "erpikir Tingkat Tinggi $?"TT) Sis*a S&A& ?elas ;+ P#. *hang, Baym!nd. 2007. ?imia Dasar ?onsep%konsep +nti disi ?etiga -ilid =. Cakarta/
42