USULAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
USAHA PENDEDERAN GURAMI (Osphronemos gourami) DI LABORATORIUM AKUAKULTUR MUHAMMADIYAH GRESIK
diusulkan oleh: A.NAJIB UBAIDILLAH
NIM.10122008
PROGAM BUDI DAYA PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK 2013
USULAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN USAHA PENDEDERAN GURAME (Osphronemus Gourami) DI LABORATORIUM AKUAKULTUR MUHAMMADIYAH GRESIK
oleh: A.NAJIB UBAIDILLAH NIM.10122008
disetujui pada tanggal:
Mengetahui : Ketua Progam Studi,
Pembimbing,
( Farikhah, S.Pi.,M.Si. ) NIP. 01 210 305 085
(Farikhah, S.Pi.,M.Si. ) NIP. 01 210 305 085
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal USAHA
PEMBENIHAN
GURAMI
(Osphronemus
gourami)
DI
LABORATORIUM AKUAKULTUR MUHAMMADIYAH GRESIK dengan baik. Proposal ini penulis buat untuk kelengkapan dari kegiatan praktik yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Gresik sebagai salah satu program pendidikan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkompeten khususnya di bidang perikanan. Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1 Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Gresik. 2 Ibu Farikhah, S.Pi.,M.Si. selaku Dosen pembimbing utama. 3 Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini. Penulis menyadari penyusunan proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, demi perbaikan proposal di masa yang akan datang.
Gresik, 28 Maret 2013 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………
i
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………
ii
KATA PENGANTAR………………………………………………..
iii
DAFTAR ISI………………………………………………………….
iv
I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………
1
1.2 Tujuan………………………………………………………..
2
1.3 Manfaat………………………………………………………
2
TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………
4
2.1 Klasifikasi Ikan Gurami ……………………....................
4
2.2 Tahap Pendederan Ikan Gurami ……………………………
4
2.3 Hama dan Penyakit Ikan Gurami ……………………………
8
II
III METODE ………………………………………..
10
3.1 Waktu dan Tempat…………………………………………..
10
3.2 Metode Pengambilan Data…………………………………...
10
3.3 Teknik Pengambilan Data……………………………………
10
3.4 Jadwal Kegiatan………………………………………………
13
IV DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...
14
LAMPIRAN 1 ……………………………………………………….
15
LAMPIRAN 2 .………………………………………………………
16
4
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan gurami (Osphronemus gourami) adalah salah satu dari 15 komoditas ikan yang ditujukan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani skala besar maupun skala rumahan dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi, pemeliharaan mudah,tidak memerlukan tempat yang luas serta harga yang relatif stabil. Gurami memiliki prospek menjanjikan untuk dibudidayakan,. Hal itu didukung oleh faktor-faktor berikut : 1. Harga jual gurami lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya, sehingga secara ekonomi relatif lebih menguntungkan. 2. Permintaan pasar terhadap gurami cukup tinggi dan masih belum terpenuhi, sehingga peluang pasar masih terbuka lebar. 3. Lahan budidaya dapat berupa kolam semen, kolam terpal, ataupun waduk karena ikan gurami termasuk dalam keluarga labirintchi sehingga dapat hidup pada perairan kurang oksigen. 4. Pakan untuk usaha pembenihan maupun pembesaran gurami tersedia sepanjang tahun. Umumnya budidaya ikan gurami masih dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknologi semi intensif. Masa pemeliharaanya relatif lama,baru mencapai kematangan telur pada umur 2 tahun. Meskipun demikian, lambat nya pertumbuhan ikan Gurami tidak menjadi masalah, hal ini sebanding dengan harga jual ikan relatif tinggi. Dalam usaha budidaya gurami juga dapat dibagi menjadi beberapa segmen, yaitu pembenihan,pendederan dan pembesaran sehingga penyerapan ikan gurami oleh pasar lebih mudah. Dengan hanya fokus menjalani salah satu segmen tersebut,siklus usaha lebih cepat. 1.1 Tujuan PKL ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui proses pendederan dan kemampuan produksi ikan gurami pada kolam beton di laboratorium Perikanan Muhammadiyah gresik.
2.
Mampu mempraktikkan ilmu/teori yang didapat di bangku kuliah ke dalam dunia perikanan.
3.
Mengetahui masalah-masalah serta hambatan yang dihadapi dalam dunia perikanan.
4.
Mampu menentukan parameter-parameter yang berpengaruh terhadap proses pendederan ikan Gurami.
1.2 Manfaat Manfaat yang didapat dalam melakukan PKL adalah: 1.
Bagi Mahasiswa a.
Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.
b.
Mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di dunia kerja.
c.
Membandingkan teori-teori yang ada dengan masalah yang sebenarnya.
d.
Mahasiswa dapat menyajikan pengalaman dan data-data yang diperoleh selama Kerja Praktik kedalam sebuah Laporan Kerja Praktik.
e.
Mahasiswa
dapat
memperoleh
pengetahuan
dan
pengalaman yang akan membuka cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni selama ini. f.
Mahasiswa dapat mengembangkan dan mengaplikasikan pengalaman di kerja lapangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan Tugas Akhir.
2.
Bagi Laboratorium a.
Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama Kerja Praktik dapat menjadi bahan masukan bagi laboratorium akuakultur di masa yang akan datang untuk menjadi tempat belajar
mahasiswa,
sekaligus
tempat
pengembangan
produksi perikanan. b.
Sebagai upaya ikut membantu menyiapkan tenaga terampil bagi mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja.
c.
Menjalin kerja sama yang menguntungan antara Fakultas Perikanan dengan mahasiswa yaitu pembelajaran lapang yang menghasilkan profit , sehingga bisa menghasilkan tenaga kerja yang tangguh dan kompetitif.
3.
Bagi Universitas.
6
a.
Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.
b.
Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.
c.
Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Ikan Gurami Klasifikasi ikan gurami (Osphronemus gouramy), adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Superclass : Osteichthyes Class : Pisces Subclass : Teleostei Ordo : Labyrinthici Sub Ordo: Anabantoidae Family : Anabantidae Genus : Osphronemus Species : Osphronemus gouramy Budidaya Gurami (Osphronemus gouramy) Gurami merupakan ikan air tawar yang berasal dari Indonesia (Welcomme1988). Gurami merupakan spesies ikan yang berukuran besar, memiliki sifat herbivora dan dapat hidup pada kelarutan oksigen rendah di dalam air (Welcomme 1988). Gurami disukai karena dagingnya yang tebal dan rasanya yang enak. Gurami telah dibudidayakan secara luas oleh masyarakat Indonesia dan menyebar ke negara lain. Teknik budidaya gurami menyebar dari Indonesia ke India tahun 1916, Filipina tahun 1927, Srilanka tahun 1939 dan Maritius tahun 1951 (Welcomme 1988). Ikan gurami tergolong ikan air tawar yang pertumbuhannya lambat. Di perairan alam, gurami hidup di sungai, rawa air tawar yang berada 50–600 meter di atas permukaan laut. Tempat ideal untuk budidaya gurami berada pada ketinggian 50–400 meter di atas permukaan laut dengan suhu optimal bagi pertumbuhan gurami adalah 24–28°C (Murtidjo 2001). Salah satu lokasi di Sumatera Utara yang menjadi pusat budidaya gurami adalah Perbaungan. Perbaungan merupakan kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Wilayah Perbaungan yang berada pada ketinggian 0 – 500 meter di atas permukaan laut merupakan daerah ideal untuk budidaya gurami (Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai 2006). Kolam budidaya gurami di daerah Keberhasilan budidaya gurami sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit, kondisi
8
cuaca, kondisi kualitas air dan penyakit. Pembenihan gurami di daerah Perbaungan dilakukan secara tradisional. Setelah proses pemijahan, telur yang berada di sarang gurami dipindahkan untuk proses penetasan. Proses penetasan ada tiga cara yaitu penetasan pada kolam pemijahan, penetasan pada wadah terapung dan menggunakan paso (Murtidjo 2001).Ada beberapa jenis gurami yang dibudidayakan di indonesia. Jenis tersebut dibedakan berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
oleh
masing-masing
jenis,
baik
warna,ukuran
tubuh,tingkat
pertumbuhan,maupun jumlah telur yang di hasilkan. Antara lain : Gurami Soang (berat maksimum 8kg dan panjang 65 cm), Gurami Bastar (berat maksimum 8kg dan panjang 60cm),Gurame Blue Safir (berat maksimum 5kg dan panjang 50cm),Gurami Paris (berat maksimum 3kg dan pan jang 50cm),Gurami Porselen ( berat maksimum 6kg dan panjang 60cm). 2.2 Tahap Pembenihan Ikan Koi Usaha pembenihan ikan koi pada dasarnya meliputi persiapan kolam, persiapan induk, proses pemijahan, pendederan, pembesaran, pemberian pakan serta pengendalian hama dan penyakit. 1. Persiapan Kolam Kolam dapat diartikan sebagai suatu genangan air yang sengaja dibuat oleh manusia yang keadaannya dapat dikendalikan, artinya genangan air tesebut dapat dengan mudah dikeringkan atau ditambah airnya sesuai keinginan. Konstruksi kolam menurut Susanto dan Agus (1997), terdiri dari : a. Pematang Pematang merupakan salah satu bagian terpenting dari kolam. Pada hakikatnya membuat kolam berarti membuat pematang. Apabila pematang sudah dibuat maka kolam sudah dapat menampung air. Untuk itu fungsi utama pematang adalah untuk menahan tekanan air sehingga perlu konstruksi khusus. Pematang kolam yang baik mempunyai penampang melintang berbentuk trapesium, artinya lebar pematang bagian atas lebih pendek dari bagian yang bawah. b. Pintu Pemasukan Air Pintu pemasukan terletak di depan kolam dan digunakan untuk mengalirkan air dari saluran pemasukan ke dalam kolam. Ukurannya tergantung luas kolam. Pintu pemasukkan air dibuat pada bagian tengah pematang di bagian
sisi lebar kolam. Letaknya harus lebih tinggi dari permukaan air kolam, minimal 40 cm agar saat air masuk akan terjadi difusi oksigen. Pada pintu pemasukan air harus dibuat tiga lekukan untuk saringan dan papan pengatur debit air. c. Pintu Pengeluaran Air Pintu pengeluaran air digunakan untuk mengeluarkan air saat kolam akan dikeringkan atau saat panen ikan. Letaknya berhubungan langsung dengan saluran pembuangan air. Pintu air yang baik adalah yang mampu membuang air pada bagian dasar kolam dengan tetap menjaga ketinggian air kolam selama masa pemeliharaan ikan berlagsung. d. Caren Caren dibuat didasar kolam fungsinya sebagai tempat berlindung ikan pada siang hari dan untuk mempermudah panen. Caren bentuknya memanjang dari pintu masuk hingga pintu keluar. Caren dapat dibuat diagonal atau keliling. Lebar caren antara 40 – 60 cm dan tinggi 10 – 20 cm. e. Filter Filter merupakan saringan untuk mendapatkan air yang bersih sebelum masuk kedalam kolam. Dalam pembenihan ikan koi ada 3 kolam yang harus dipersiapkan, yaitu kolam pemijahan, kolam penetasan, dan kolam pendederan. Selanjutnya dipersiapkan juga kolam pembesaran. Sebelum digunakan terlebih dahulu kolam harus dikeringkan dan dijemur di panas matahari selama 2–3 hari untuk menguapkan gasgas beracun serta membunuh bakteri atau jamur. Setelah kering air dapat segera dialirkan ke kolam sampai kedalaman 50 – 80 cm. Untuk kolam pembesaran sebelum dialiri dapat dilakukan pemupukan terlebih dahulu sesuai dengan pemupukan. Pemupukan dengan jenis pupuk organik, anorganik (UREA dan TSP) serta kapur. Cara pemupukan dan dosis yang diterapkan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Dinas Perikanan daerah setempat, sesuai dengan tingkat kesuburan di tiap daerah. Beberapa hari sebelum penebaran benih ikan, kolam harus dipersiapkan dahulu. Pematang dan pintu air kolam diperbaiki kemudian dasar kolam dicangkul dan diratakan. 9 2. Persiapan Induk Menurut Agus (2002), Induk yang baik untuk dipijahkan adalah induk yang telah matang kelaminnya. Yaitu induk jantan yang telah berumur lebih dari 2
10
tahun dan induk betina lebih dari 3 tahun. Secara umum postur tubuh jantan lebih ramping dibandingkan induk betina. Induk yang dipilih harus sehat, tidak cacat, mempunyai warna yang tajam, kondisi sirip yang seimbang dan aktif berenang. 3. Proses Pemijahan Sebelum dilakukan pemijahan kolam diberi kakaban berupa ijuk atau tali rafia sebagai media penempel telur. Perbandingan jumlah induk pada kolam pemijahan adalah 1 ekor induk betina dengan 2 atau 3 induk jantan. Maksudnya bila induk jantan enggan membuahi masih ada induk jantan lain yang siap membuahi induk betina. Koi akan memijah jika induk jantan selalu mengejar dan menempel induk betina. Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari dan selesai pada pagi hari. 4. Proses Pendederan Pagi hari ketika induk selesai memijah, kakaban yang berisi telur dipindahkan ke kolam penetasan atau induknya yang dipindahkan ke kolam lain. Untuk mencegah jamur dan bakteri, telur direndam larutan Methylene Blue selama 15 menit, selanjutnya dimasukkan ke dalam kolam penetasan. Telur harus selalu terendam dan suhu air harus selalu hangat. Dalam kondisi normal telur akan menetas dalam waktu tiga hari. Larva koi yang baru menetas masih membawa kuning telur, setelah lima hari baru diberi pakan berupa kuning telur yang direbus, tepung udang atau susu bubuk. 5. Penyeleksian Benih Menurut Susanto (2002), sebelum memasukkan dalam pembesaran terlebih dahulu dilakukan seleksi, tujuannya selain untuk mendapatkan benih yang 10 berkualitas, juga untuk mengurangi jumlah populasi sehingga lebih efisien pakan. Penyeleksian dilakukan ketika benih berumur 1 – 3 bulan sebanyak 3 atau 4 kali. Seleksi pertama dilakukan sekitar 2 minggu setelah menetas bagi ”Showa”, 50 hari setelah menetas bagi ”Ogon”, 60 hari setelah menetas untuk ”Kohaku” dan ”Taisho Sanke”. Benih yang cacat ditandai dengan warna merah, putih, dan hitam. Biasanya dari yang menetas yang bagus hanya 10 – 20 %. Seleksi kedua untuk menetukan pola warna dari kualitas dari secara keseluruhan. Setelah selesai seleksi, makin sedikit benih terbaik yang tersisa.
6. Proses Pembesaran Dari proses pembesaran yang paling utama adalah pemberian pakan, pengaturan kualitas air, serta pengendalian hama dan penyakit, sehingga benih dapat tumbuh dengan optimal dan waktu pembesarannya dapat lebih cepat. a. Pemberian Pakan Pakan atau makanan merupakan unsur penting dalam budidaya ikan. Pakan yang baik adalah yang memiliki komposisi zat gizi yang lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Zat makanan terpenting yang diperlukan ikan untuk pertumbuhan adalah zat “protein”. Jumlah dan kualitas protein sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ikan karena protein bagi ikan merupakan sumber energi yang paling penting. Pertumbuhan ikan akan dapat dipercepat dengan pemberian pakan yang mengandung protein tinggi (30 – 40 %) karena protein merupakan bagian terbesar dari daging ikan. Zat protein digunakan hewan untuk pemeliharaan tubuh, pembentukan jaringan tubuh, penambahan protein tubuh, dan pengganti jaringan yang rusak (Cahyono, 2000). Menurut Effendy (1993), salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pemeliharaan ikan adalah penyediaan makanan secara cukup dan kontinu, terutama makanan yang dapat diberikan untuk berbagai tingkatan umur serta ukuran ikan. b. Pengaturan Kualitas Air Menurut Lesmana dan Darmawan (2000), bagi biota air terutama ikan, air berfungsi sebagai media, baik media internal maupun eksternal. Sebagai media internal, air berfungsi sebagai bahan baku untuk reaksi di dalam tubuh, pengangkut bahan makanan keseluruh tubuh. Sementara sebagai media eksternal air berfungsi sebagai habitatnya. Oleh karena peran air sangat penting atau esensial dalam kehidupan biota air, maka kualitas dan kuantitasnya pun harus dijaga sesuai kebutuhan ikan. Ada beberapa cara memperbaiki kualitas air atau menghilangkan pengaruh buruk air kotor agar menjadi layak dan sehat untuk kehidupan ikan dalam pembudidayaan, yaitu diantaranya : a.
Aerasi
b. Sirkulasi air
12
c. Penggunaan pemanas air d. Pergantian air segar dan e. Filtrasi Langkah preventif yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas air adalah membersihkan kolam secara periodik, dan menjaga agar kolam tidak terkena sinar matahari secara terus-menerus atau menjaga kedalaman air kolam antara 0,5 – 1 meter untuk mengurangi intensitas sinar matahari karena akan memacu pertumbuhan alga (Agus, 2002). 2.3 Hama dan Penyakit Salah satu kendala yang sering dihadapi petani ikan dalam membudidayakan koi menurut Susanto (2002), adalah serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. 1. Hama Hama dapat diartikan sebagai organisme yang dapat memangsa ikan sehat ataupun sakit secara langsung maupun bertahap. Secara umum hama yang sering menyerang ikan koi tidak berbeda dengan hama jenis ikan air tawar lainnya. Ini disebabkan hama tersebut banyak ditemukan di perairan kita, antara lain sebagai berikut : a. Notonecta (Bibis) Hama bibis ini dilengkapi dengan tiga pasang kaki sebagai alat perenang, dua pasang alat penyengat. Selain sebagai alat berenang, kakinya digunakan untuk menjepit mangsa lalu menyengatnya dan sengatannya sangat mematikan. b. Larva Cybister Serangannya dilakukan dengan menjepit perut mangsa hingga sobek lalu memangsa. Itulah sebabnya serangan hama ini lebih berbahaya dibanding Notonecta. Dalam sehari saja, seekor larva dapat menyerang beberapa ekor benih koi. c. Predator antara lain burung bangau, elang, katak dan ular. 2.
Penyakit Penyakit ikan dapat diartikan sebagai organisme yang hidup dan
berkembang dalam tubuh ikan sehingga organ tubuhnya terganggu. Timbulnya
penyakit dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu kondisi ikan, lingkungan dan patogen (Santoso,1993). Umumnya penyakit pada koi disebabkan oleh parasit, jamur, bakteri atau virus. Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang koi terutama pada masa larva adalah sebagai berikut : a. White Spot Ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih pada tubuih ikan. Penyebabnya adalah protozoa Ichthyophthirius multifiliis, pada tahap awal kuman hanya menyerap cairan tubuh, lama-lama membuat badan ikan kurus dan akhirnya mati. b. Lernea (Sundep) Parasit ini berbentuk seprti cacing dan hidup di tubuh ikan mas dengan cara menghujamkan kepalanya yang berbentuk jangkar ke dalam daging, sedangkan tubuhnya berada di luar seperti jarum. Parasit ini mudah sekali berkembang biak di lingkungan yang banyak mengandung bahan organik, seperti sisa pemupukan, sampah dan sisa-sisa makanan (Amri dan Khairuman, 2002). BAB III METODE 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan: Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Universitas Muhammadiyah Gresik yang berjudul “ TEKNIK PEMBENIHAN IKAN KOI ( Cyprinus carpio ) di KEBUN PERCOBAAN PT. PETROKIMIA GRESIK ” akan dilaksanakan pada
tanggal 20 Maret -30 April 2013 di Kebun Percobaan
PT.Petrokimia Gresik. 3.2 Metode Pengambilan Data: Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode diskriptif dengan melukiskan atau memberikan gambaran tentang obyek yang dipilih. Metode ini bekerja dengan mengumpulkan data yang bernilai statistik, melukiskan keadaan
14
suatu obyek dan mengidentifikasi data yang menunjukan gejala-gejala pada suatu peristiwa, sehigga diharapkan dapat memberikan gambaran yang lengkap dan sistematis terhadap obyek yang dipilih (Ndraha, 1981). 3.3 Teknik Pengambilan Data 3.3.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumbernya langsung dengan melakukan pengamatan dari hasil observasi, wawancara dan partisipasi aktif (Marzuki,1983) Observasi dan Partisipasi Aktif Obsevasi atau pengamatan terhadap pokok bahasan ini bertujuan agar mahasiswa dapat melihat dan menemukan suatu permasalahan yang terdapat pada bagian atau departemen yang dikunjungi selama PKL sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Dalam metode ini mahasiswa dituntut berperan aktif, terjun langsung ke lapangan mengikuti semua kegiatan yang berhubungan dengan tujuan praktik. Data-data yang akan diambil berupa penyeleksian induk, penyediaan pakan benih, persiapan kolam, teknik pemijahan, penetasan telur, perawatan benih dan sarana prasarana yang terdapat di Kebun Percobaan.
Wawancara Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi untuk mendapatkan informasi dengancara wawancara atau bertanya langsung terhadap responden, merupakan cara pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan tujuan (Marzuki, 1983). Wawancara ini dapat dilakukan dengan dosen pembimbing dan pembimbing di lapangan. Selanjutnya mahasiswa dapat melakukan diskusi dengan para teknisi dan rekan-rekan kuliah atau rekan-rekan selama sesama peserta Praktik Kerja Lapangan untuk memberikan masukan yang berguna dalam menyelesaikan dan menyempurnakan laporan Praktik Kerja Lapangan. Agar pengumpulan dan pengolahan data dalam penulisan laporan kerja praktek lapangan dapat terarah, maka perlu dibuat suatu batasan masalah berupa :
1. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan PT. PETROKIMIA GRESIK. 2. Fokus penelitian pada teknik pembenihan ikan koi. 3.3.2 Data sekunder Data sekunder adalah sebuah data yang diambil dari sebuah informasi yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya. Sumber data sekunder dapat berupa informasi dari instansi terkait seperti karyawan dan referensi yang menunjang pembahasan objek yang ada di lapangan (Suryabrata, 1993). Sumber-sumber sekunder dapat dibagi menurut berbagai penggolongan. Salah satu yang dianggap npraktis ialah penggolongan dalam sumber sekunder pribadi, umum dan sumber-sumber lain. a. Sumber sekunder pribadi Sumber sekunder pribadi berupa surat-surat, kitab harian, catatan biografi dan yang mirip dengan itu. Bahan serupa ini dapat mengungkapkan pengalaman orang serta perkembangan kelakuan atas pengaruh lingkungan social budaya (Nasution, 1996). b. Sumber sekunder umum Sumber sekunder umum berupa data yang tersimpan dalam arsip yang biasanya terbuka bagi semua peneliti dengan persyaratan yang sama, semisal data yang dikumpulkan oleh biro arsip nasional (Nasution, 1996). c. Sumber lain Sumber lain seperti majalah, bulletin, publikasi dari berbagai organisai, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti badan kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, studi historis dan sebagainya (Nasution, 1996).
Jadwal Kegiatan: Jadwal kegiatan Praktik Kerja Lapangan teknik pembenihan ikan koi tertera di Tabel 1.
16
Bulan keno.
III pekan ke-
Kegiatan I
1.
Persiapan kolam dan seleksi induk ikan koi
2.
Pelaksanaan
II
II I
IV
IV pekan keI
II
II I
V pekan keI V
I
II
II I
VI pekan keIV
I
II
II I
Pemijahan Penetasan telur Penyediaan pakan benih Pemeliharaan benih Pembesaran benih 3
Penyusunan laporan
4
Seminar dan publikasi
Tabel 1. Jadwal kegiatan PKL
IV.DAFTAR PUSTAKA Agus, G.T.K. 2002. Koi (Revisi). Anda Bertanya, Pakar dan Praktisi Menjawab.Agro Medika Pustaka.Jakarta. Amri, K dan Khairuman. 2002. Menanggulangi Penyakit Pada Ikan Mas dan Koi. Media Pustaka. Jakarta. Anonymous, 2005. Budidaya Ikan Mas. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan. Bappenas. Jakarta. http://groups.google.co.id/group/ smokingcorner/msg.
VII pekan keIV
I
II
II I
IV
Cahyono, B. 2000. Budidaya Ikan Di Perairan Umum. Kanisius. Yogyakarta. Effendy, H. 1993. Mengenal Beberapa Jenis Koi. Kanisius. Yogyakarta. Lesmana, D.S. dan I. Darmawan. 2000. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer. Penebar Swadaya. Jakarta. Nasution, S. 1996. Metode Research Bumi Aksara, Jakarta. Ndraha, T. 1981. Research Teori Metodologi dan Administrasi. Bina Aksara, Jakarta. Susanto, H. dan Agus, R. 1997. Kiat Budidaya Ikan Mas Dilahan Kritis. Penebar Swadaya. Jakarta. Susanto, H. 2002. Mengubah Lahan Kritis Menjadi Kolam Produktif. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan a) Bagaimana keadaan kolam ikan koi di Kebun Percobaan di PT.Petrokimia Gresik ? Apakah sudah memenuhi syarat untuk pemijahan maupun pembenihan ikan koi ? b) Bagaimana cara penyeleksian induk ikan di Kebun Percobaan PT.Petrokima Gresik ? c) Apakah induk sudah siap dan memenuhi syarat untuk pemijahan? d) Termasuk jenis apakah induk yang akan dipijahkan ? e) Berapa jumlah induk yang akan dipijahkan di Kebun Percobaan PT.Petrokimia Gresik ? f) Bagaimana teknik pelaksanaan pemijahan ikan koi di Kebun Pecobaan PT.Petrokimia Gresik ?
18
g) Berhasilkah pemijahan induk ikan koi tersebut ? jika berhasil berapa lamakah waktu yang diperlukan sampai induk menghasilkan telur ? h) Bagaimana cara memisahkan telur yang dihasilkan dengan induk ikan koi tersebut ? i) Berapa lamakah waktu yang diperlukan sampai telur tersebut menetas menjadi benih ? j) Bagaimanakah keadaan kolam untuk pembesaran benih ikan koi di Kebun Percobaan PT.Petrokimia Gresik ? k) Apa jenis pakan yang diberikan terhadap larva ikan koi dan bagaimana cara pemberiannya ? l) Berapakah sintasan larva benih ikan koi yang dihasilkan ? m) Bagaimana cara pembesaran benih ikan koi di Kebun Percobaan PT.Petrokimia Gresik?
Lampiran 2. Sistematika Laporan Praktik Kerja Lapangan DAFTAR ISI 1. Halaman Sampul 2. Halaman Judul 3. Halaman Pengesahan 4. Abstrak 5. Kata Pengantar 6. Daftar Isi 7. Daftar Tabel 8. Daftar Gambar 9. Daftar Lampiran 10. Ringkasan 1. Pendahuluan o Latar belakang o Maksud dan Tujuan o Manfaat 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Klasifikasi Ikan Koi 2.2 Morfologi 2.3 Habitat dan daur hidup 2.4 Tahap Pembenihan Ikan Koi 2.5 Pakan dan Kebiasaan Makan 2.6 Kualitas Air 2.6.1 Oksigen terlarut 2.6.2 Salinitas 2.6.3 Derajat Keasaman 2.6.4 Suhu 2.6.5 Kekeruhan 2.7 Hama dan Penyakit pada Ikan Koi 3. Metode 3.1 Tempat dan Waktu 3.2 Metode pengambilan Data 3.3.1 Data Primer 3.3.2 Data Sekunder 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Keadaan Umum Kolam Pembenihan Ikan Koi 4.1.1 Sejarah berdirinya Kolam Pembenihan Ikan Koi 4.1.2 Letak geografis dan keadaan alam sekitar lokasi pembenihan 4.2 Fasilitas Ikan Koi 4.2.1 Sarana pokok pembenihan ikan koi 4.2.2 Sarana penunjang pembenihan ikan koi 4.3 Tenaga Kerja 4.4 Teknik Pembenihan Ikan Koi 4.4.1 Persiapan kolam
20
4.4.2 Persiapan induk 4.4.3 Proses pemijahan 4.4.4 Pendederan 4.4.5 Pembesaran benih 4.4.6 Pemberian pakan 4.5 Pengendalian Hama dan Penyakit 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran Daftar Pustaka Lampiran Riwayat Hidup Penulis