BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Latar Belakang Belakang Fungsi Jalan yang pada hakikatnya merupakan salah satu prasarana perhubungan
darat darat yang yang mempun mempunya yaii perana peranan n pentin penting g bagi bagi pertum pertumbuh buhan an pereko perekonom nomian ian,, sosial sosial budaya, pengembangan wilayah pariwisata, dan pertahanan keamanan untuk menunjang pembangunan nasional. Transportasi sebagai salah satu sarana penunjang dalam pembangunan suatu negara. Sarana dan prasarana transportasi dalam hal ini adalah salah satu faktor yang utama. Diperlu Diperlukan kan pemban pembangun gunan an jaringa jaringan n jalan jalan yang yang memadai memadai agar agar mampu mampu memberikan pelayanan yang optimal sesuai dengan kapasitas yang diperlukan. Selain perencanaan geometric jalan, perkerasan jalan jala n merupakan bagian dari perencanaan jalan yang harus direncanakan secara efektif dan efisien, karena kebutuhan tingkat pelayanan jalan semakin tinggi. Perlu adanya peningkatan kualitas system dan prasarana jalan, diantaranya adalah kebutuhan akan jalan yang yang aman dan nyaman. nyaman. Perencanaan peningkatan jalan merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan lalu lintas. Sehubungan dengan permasalahan lalu lintas, maka diperlukan penambahan kapasitas jalan yang tentu akan memerlukan metoda efektif dalam perancangan maupun perencanaan agar diperoleh hasil yang terbaik dalam memilih suatu suatu perker perkerasan asan,, tetapi tetapi memenu memenuhi hi unsur unsur kenyam kenyamanan anan,, keaman keamanan an dan keselam keselamatan atan pengguna jalan. uas jalur Jalan !erilya parit " #enam$% Jalan Taman &akam Pahlawan parit " #enam$ merupakan ruas jalur yang sangat penting, karena uas jalur Jalan !erilya % Jalan Taman &akam Pahlawan parit " #enam$ terletak di jalur utama akses keluar masuk ke kota kota Tembil embilaha ahan n dari berbag berbagai ai kota kota di iau iau dan sekita sekitarny rnyaa yang yang menggu menggunak nakan an transp transport ortasi asi darat. darat. uas uas jalur jalur Jalan Jalan !erily !erilyaa parit parit " #enam$ #enam$ % Jalan Jalan Taman aman &akam &akam Pahlawan parit " #enam$ yang memiliki fungsi pelayanan transportasi barang dan jasa yang yang pada pada umum umumny nyaa deng dengan an beba beban n angk angkut ut yang yang berat berat sang sangat at diha dihara rapk pkan an dapa dapatt memberikan kenyamanan pada penggunanya karena akan sangat berpengaruh pada citra 'ota Tembilahan Tembilahan itu sendiri. &engingat kondisi ruas jalur Jalan gerilya parit " #enam$ % Jalan Taman &akam Pahlawan parit " #enam$ yang saat ini menggunakan perkerasan lentur mempunyai ketinggian dibawah tinggi maksimum air pasang yang terjadi dikota Tembilahan ini yang membuat ruas jalan selalu terendam air pasang dan menyebabkan kerusakan pada 1
perkerasan jalan. Perkerasan dengan menggunakan aspal di rasa kurang cocok untuk digunakan pada Jalan gerilya parit " #enam$ % Jalan Taman &akam Pahlawan parit " #enam$ ini, karena ruas jalan ini difungsikan untuk melayani lalu%lintas yang padat dengan dengan beban beban kendara kendaraan an yang yang cukup cukup besar, besar, dan kondis kondisii jalan jalan yang yang selalu selalu terken terkenaa genangan genangan air pasang menyebabkan menyebabkan aspal menjadi menjadi mudah rusak #berlubang #berlubang maupun bergelombang$ jika terus dilalui kendaran yang memiliki memiliki beban berat. 1.2. Rumusan Rumusan Masalah Masalah
Dengan berpedoman pada latar belakang tersebut diatas, umusan masalah yang akan dibahas dari Tugas (khir (khir ini adalah ) *. &ene &enent ntuk ukan an kete keteba bala lan n perk perkera erasan san kaku kaku untu untuk k mena menaha han n beba beban n diata diatasny snyaa selama umur rencana + tahun. +. &enent &enentuka ukan n tinggi tinggi timbuna timbunan. n. 1.3. Batasan Batasan Masalah Masalah Perencanaan Perkerasan ruas Jalan !erilya parit " #enam$ % Jalan Taman &akam
Pahlaw Pahlawan an parit parit " #enam$ #enam$ menggu menggunak nakan an rigid pavement dengan dengan metode metode -ina -ina &arga ++ dan &etode ((ST/ *001 maka batasan masalah dalam penulisan Tugas (khir ini adalah sebagai berikut ) *. (sumsi (sumsi Data Data 2- 2- 3 4, 4, 54, 54, *4, *4, *54 *54 +. Tidak Tidak &enghitung &enghitung (- #encana #encana (nggaran (nggaran -iaya$ -iaya$ 1.4. Maksud dan u u!uan !uan Penyusuna Penyusunan n tugas akhir ini, penulis mempunya mempunya tujuan Perencanaan Perencanaan Perkerasan
ruas ruas jala jalan n !eril !erilya ya pari paritt " #enam #enam$$ % Jalan Jalan Tama Taman n &aka &akam m Pahl Pahlaw awan an parit parit " #enam #enam$$ menggunak menggunakan an rigid pavement untuk untuk mendapatkan mendapatkan desain struktur struktur yang sesuai dengan dengan kebutuhan baik dari segi kenyaman, maupun dalam segi keamanan.
1.".
#$stemat mat$ka La%&ran Secara garis besar, besa r, Tugas Tugas (khir (khir ini disusun dalam 5 #6ima$ bab yang terdiri terdir i dari) BAB I ' PENDAHULUAN -eris -erisii tentan tentang g judu judull Tugas ugas (khir khir,, 6ata 6atarr bela belaka kang ng,, &aks &aksud ud dan dan tujua tujuan, n,
pembatasan masalah, metode penulisan data dan sisitematika penyusunan. BAB II ' LANDA#AN E(RI
-erisi tentang tinjauan umum, konsep perencanaan tebal perkerasan rigid, serta analisis perhitungan. BAB III ' ME(D(L()I PENULI#AN 2
-erisi -erisi tentang tentang metode metode pengum pengumpul pulan an data, data, metode metode analisi analisiss dan perumu perumusan san masalah. BAB I* ' PEREN+ANAAN EBAL PER,ERA#AN PER,ERA#AN ,A,U
-erisi -erisi pengol pengolaha ahan n data, data, Perhit Perhitung ungan an tebal tebal plat beton beton semen, semen, Perhit Perhitung ungan an tulangan, dan gambar perencanaan. BAB * ' ,E#IMPULAN DAN #ARAN
&emuat tentang kesimpulan yang didapat dari proses perencanaan dan saran% saran tindakan yang ditempuh ditempuh untuk dapat lebih mengoptimalk mengoptimalkan an hasil yang diperoleh. DA-AR PU#A,A LAMPIRANLAMPIRAN
BAB II LANDA#AN E(RI
2.1.
Perkerasan /a /alan Ra Ra0a
Perkerasan jalan raya adalah bagian jalan raya yang diperkeras dengan lapis konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan, dan kekakuan, serta kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya ke tanah dasar secara aman. Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, kendaraan, yang berfungsi memberikan memberikan pelayanan pelayanan kepada sarana transportasi, dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang 3
berarti. Perkerasan jalan yang sesuai dengan mutu yang diharapkan, maka pengetahuan tentang sifat, pengadaan dan pengolahan dari bahan penyusun perkerasan jalan sangat diperlukan #Sil7ia Sukirman, +1$
2.2.
,r$ter$a dan aaaa Perenanaan
Perencanaan perkerasan kaku #rigid pavement $ Jalan !erlya % Jalan Taman &akam Pahlawan parit " #enam$ ini harus memiliki beberapa kriteria perencanaan yang harus dipenuhi, sehingga konstruksi bangunan sesuai dengan yang diharapkan. Dampak lingkungan dan tata guna lahan di sepanjang jalan juga menjadi pertimbangan dalam perencanaan. al ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah 8 masalah yang timbul baik masalah sosial maupun masalah teknis. -erikut ini adalah kriteria 8 kriteria perencanaan yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan pembangunan jalan.
2.2.1
Klasifkasi Jalan
2.2.1.1 ,las$$kas$ menurut ungs$ !alan M,/I 5
'lasifikasi menurut fungsi jalan terbagi atas ) a. Jalan (rteri Jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri%ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata%rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien. b. Jalan 'olektor Jalan yang melayani angkutan pengumpul9pembagi dengan ciri%ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata%rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi. c. Jalan 6okal Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri%ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata%rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. 2.2.1.2. ,las$$kas$ menurut kelas !alan
'lasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untuk menerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu terberat #&ST$ dalam satuan ton. 'lasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan kasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam Tabel +.* #Pasal **, PP. :o.;1 9 *001$. Tabel +.*.'lasifikasi menurut kelas jalan. 4
Fungsi
'elas
(rteri
< << <<< ( <<< ( <<< -
'olektor
&uatan sumbu Terberat &ST #Ton$ ˃ * * = =
Sumber ) #TP!J('$ 2.2.1.3. ,las$$kas$ menurut medan !alan
&edan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur. 'lasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat dilihat pada Tabel +.+. Tabel +.+. 'lasifikasi menurut medan jalan :o. Jenis &edan *. Datar +. Perbukitan 1. Pegunungan Sumber ) #TP!J('$
:otasi D !
&edan ˂1 1 % +5 ˃ +5
'eseragaman kondisi medan yang diproyeksikan harus mempertimbangkan keseragaman kondisi medan menurut rencana trase jalan dengan mengabaikan perubahan 8 perubahan pada bagian kecil dari segmen rencana jalan tersebut.
2.2.1.4. ,las$$kas$ menurut 6e6enang %em7$naan !alan
'lasifikasi jalan menurut wewenang pembinaannya sesuai PP. :o.+"9*0=5 adalah jalan :asional, Jalan Propinsi, Jalan 'abupaten9'otamadya, Jalan Desa, dan Jalan 'husus.
2.2.2.
Bag$an 8 7ag$an /alan
2.2.2.1 Ruang Manaat /alan
6ebar antara batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan, Tinggi 5 meter di atas permukaan perkerasan pada sumbu jalan, dan 'edalaman ruang bebas *,5 meter di bawah muka jalan.
a j a m u s a t a -
umija umaja
> 5. m
5
-ahu
-ata s um . m aja
-ahu
Selokan
Jalur 6alu 6intas
(mbang
Talud -atas 'edalaman umaja
%*.5 m
uang Pengawasan Jalan !ambar +.*. umaja, umija, dan uwasja di lingkungan jalan antar kota. ( Sumber : Bina Marga PU : 1997 ) 2.2.2.2. Ruang M$l$k /alan
uang &ilik Jalan #umija$ dibatasi oleh lebar yang sama dengan umaja ditambah ambang pengaman konstruksi jalan dengan tinggi 5 meter dan kedalaman *.5 meter #!ambar +.*$.
2.2.2.3. Ruang Penga6asan /alan
uang Pengawasan Jalan #uwasja$ adalah ruang sepanjang jalan di luar umaja yang dibatasi oleh tinggi dan lebar tertentu, diukur dari sumbu jalan sebagai berikut #!ambar +.*.$) a. Jalan (rteri minimum + meter, b. Jalan 'olektor minimum *5 meter, c. Jalan 6okal minimum * meter. ?ntuk keselamatan pemakai jalan, uwasja di daerah tikungan ditentukan oleh jarak pandang bebas. 2.3
/en$s ,&nstruks$ Perkerasan dan ,&m%&nenn0a
'onstruksi perkerasan terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan bahan ikat yang digunakan serta komposisi dari komponen konstruksi perkerasan itu sendiri,antara lain)
2.3.1
-ungs$ La%$s Perkerasan
Perkerasan mempunyai daya dukung dan keawetan yang memadai, tetapi tetap ekonomis, maka perkerasan jalan raya dibuat berlapis%lapis. 6apis paling atas disebut sebagai lapis permukaan, merupakan lapisan yang paling baik mutunya. Dibawahnya
6
terdapat lapis pondasi, yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah dipadatkan #Suprapto, +;$.
2.3.1.1 La%$s Permukaan LP5
6apis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan dapat meliputi) a. Struktural )
7
6apis pondasi atas adalah bagian dari perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi bawah atau dengan tanah apabila tidak menggunakan lapis pondasi bawah. Fungsi lapis ini adalah ) a. 6apis pendukung bagi lapis permukaan. b. Pemikul beban hori@ontal dan 7ertikal. c. 6apis perkerasan bagi pondasi bawah. 2.3.1.3 La%$s P&ndas$ Ba6ah LPB5 atau Subbase Course
6apis Pondasi -awah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis ini adalah ) a. b. c. d.
Penyebar beban roda. 6apis peresapan. 6apis pencegah masuknya tanah dasar ke lapis pondasi. 6apis pertama pada pembuatan perkerasan
2.3.1.4 anah Dasar D5 atau #u7gradeanah dasar subgrade5
Permukaan tanah semula, permukaan tanah galian atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan merupakan permukaan tanah dasar untuk perletakan bagian%bagian perkerasan lainnya.
2.3.2
,&nstruks$ Perkerasan Lentur Flexible Pavement 5
a. &emakai bahan pengikat aspal. b. Sifat dari perkerasan ini adalah memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. c. Pengaruhnya terhadap repetisi beban adalah timbulnya rutting #lendutan pada jalur roda$. d. Pengaruhnya terhadap penurunan tanah dasar yaitu, jalan bergelombang #mengikuti tanah dasar$.
8
Lapisan permukaan Lapisan pondasi Lapisan pondasi bawah
Tebal perkerasan
!ambar +.+. 'omponen Perkerasan 6entur Sumber ) ekayasa Jalan aya. #*000$
2.3.2.1 Bahan Pen0usun Perkerasan Lentur
-ahan penyusun lapis permukaan untuk perkerasan lentur yang utama terdiri atas bahan ikat dan bahan pokok. -ahan pokok bisa berupa pasir, kerikil, batu pecah9 agregat dan lain%lain. Sedang untuk bahan ikat untuk perkerasan bisa berbeda%beda, tergantung dari jenis perkerasan jalan yang akan dipakai. -isa berupa tanah liat, aspal9 bitumen, portland cement, atau kapur9 lime. (spal merupakan senyawa hidrokarbon berwarna coklat gelap atau hitam pekat yang dibentuk dari unsur%unsur asphathenes, resins, dan oils. (spal pada lapis perkerasan berfungsi sebagai bahan ikat antara agregat untuk membentuk suatu campuran yang kompak, sehingga akan memberikan kekuatan masing%masing agregat #'erbs and Balker, *0A*$. Selain sebagai bahan ikat, aspal juga berfungsi untuk mengisi rongga antara butir agragat dan pori%pori yang ada dari agregat itu sendiri. Temperatur ruang aspal bersifat thermoplastis, sehingga aspal akan mencair jika dipanaskan sampai pada temperatur tertentu dan kembali membeku jika temperatur turun. -ersama agregat, aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan. -anyaknya aspal dalam campuran perkerasan berkisar antara ;%*4 berdasarkan berat campuran, atau *%*54 berdasarkan 7olume campuran #Sil7ia Sukirman, +1$. -erdasarkan tempat diperolehnya, aspal dibedakan atas) a. (spal (lam (spal alam dan aspal minyak. (spal alam yaitu aspal yang didapat di suatu tempat di alam, dan dapat digunakan sebagaimana diperolehnya at au dengan
9
sedikit pengolahan. (spal minyak adalah aspal yang merupakan residu pengilangan minyak bumi. b. (spal &inyak (spal minyak adalah aspal yang merupakan residu destilasi minyak bumi. Setiap minyak bumi dapat menghasilkan residu jenis asphaltic base crude oil yang banyak mengandung aspal, parafinbase cr ude oil yang mengandung banyak parafin, atau miCed base crude oil yang mengandung campuran antara parafin dan aspal. ?ntuk perkerasan jalan umumnya digunakan aspal minyak jenis asphaltic base crude oil. -erikut adalah klasifikasi dari aspal buatan) *$ &enurut -ahan Dasar (spal, (spal dibedakan menjadi #Suprapto, +;$) *. Dari bahan hewani #anima! origin$, yaitu diperoleh dari pengolahan crude oils. Dari proses pengolahan crude oils akan diperoleh bahan bakar dan residu, yang jika diproses lanjut akan di peroleh aspal9bitumen. +. Dari bahan nabati #vegetab!e origin$, yaitu diperoleh dari pengolahan batu bara9coal, dalam hal ini akan diperoleh tar. +$ &enurut Tingkat 'ekerasannya, aspal minyak9 aspal murni9 petroleom asphalt, diklasifikasikan menjadi ) *. (spal 'eras9 (spal Panas9 (spal Semen # "sp#a!t Cement $, merupakan aspal yang digunakan dalam keadaan panas. (spal ini berbentuk padat pada keadaan penyimpanan dalam temperatur ruang #+5%12$. &erupakan jenis aspal buatan yang langsung diperoleh dari penyaringan minyak dan
merupakan
aspal
yang
terkeras.
-erdasarkan tingkat kekerasan 9 kekentalannya, maka aspal semen dibedakan menjadi ) *$(2;%5 +$(2"%A 1$(2=5%* ;$(2*+%*5 5$(2+%1 (ngka%angka tersebut menunjukkan kekerasan aspal, yaitu yang paling keras adalah (2;%5 dan yang terlunak adalah (2+%1. (ngka kekerasan adalah berapa dalam masuknya jarum penetrasi ke dalam contoh aspal. 10
(spal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas atau lalu lintas dengan 7olume tinggi, sedangkan aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin atau lalu lintas dengan 7olume rendah. Di
cair
dalam
temperatur
ruang.
-erdasarkan
beban
pencairnya dan kemudahan menguap bahan pelarutnya, aspal cair dapat dibedakan menjadi )
*$ 2 # 'apid Curing cut back $ &erupakan suatu produksi campuran dari aspal semen dengan penetrasi relatif agak keras #biasanya (2=59*$ yang dilarutkan dengan gasoline #bensin atau premium$. 2 merupakan cut back asphalt yang paling cepat menguap. +$ &2 # Medium Curing cut back $ &erupakan suatu produksi campuran dari aspal semen dengan penetrasi yang lebih lunak #biasanya (2*+%*5$ dengan minyak, yang tingkat penguapannya lebih kecil dari gasoline, yaitu kerosene. 1$ S2 #S!o Curing cut back $ &erupakan suatu produksi campuran dari aspal semen dengan penetrasi lunak #biasanya (2 +%1$ dengan minyak diesel, yang hampir tidak mempunyai penguapan. (spal jenis ini merupakan cut back asphalt yang paling lama menguap. 'eperluan lapis resap pengikat # prime coat $ digunakan aspal cair jenis &2%1, &2%A, dan &2% +5, sedangkan untuk lapis pengikat #tack coat$ digunakan aspal cair jenis 2%A dan 2+5 #Subekti, +"$ 1. (spal mulsi
11
(spal emulsi suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi. -erdasarkan muatan listrik yang dikandungnya, aspal emulsi dapat dibedakan atas #Subekti, +"$ ) *$ 'ationik disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik positif. +$ (nionik disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan negatif. 1$ :onionik merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti tidak menghantarkan listrik. (spal yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal emulsi anionik dan kationik.
2.3.3
,&nstruks$ Perkerasan ,&m%&s$t Composite Pavement 5 yaitu perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat
berupa perkerasan lentur diatas perkerasan kaku.
!ambar +.1. 'omponen Perkerasan 'omposit Sumber ) ekayasa Jalan aya. #*000$
2.3.4
,&nstruks$ Perkerasan ,aku Rigid Pavement 5
igid pa7ement atau perkerasan kaku adalah jenis perkerasan yang menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasan tersebut, merupakan salah satu jenis perkerasan jalan yang digunakan selain dari perkerasan lentur #asp#a!t $. Perkerasan ini umumnya dipakai pada jalan yang memiliki kondisi lalu lintas yang cukup padat dan memiliki distribusi beban yang besar, seperti pada jalan%jalan lintas antar pro7insi, jembatan layang # ! over $, jalan tol, dan pada persimpangan bersinyal. Jalan%jalan tersebut umumnya menggunakan beton sebagai bahan perkerasannya, namun untuk meningkatkan kenyamanan biasanya diatas permukaan perkerasan dilapisi asphalt. 'eunggulan dari perkerasan kaku sendiri dibanding perkerasan lentur #asp#a!t $ adalah bagaimana distribusi beban disalurkan ke subgrade. 12
Pada perkerasan beton semen, daya dukung perkerasan terutama diperoleh dari pelat beton. Sifat, daya dukung dan keseragaman tanah dasar sangat mempengaruhi keawetan dan kekuatan perkerasan beton semen. Faktor%faktor yang perlu diperhatikan adalah kadar air pemadatan, kepadatan dan perubahan kadar air selama masa pelayanan. 6apis pondasi bawah pada perkerasan beton semen adalah bukan merupakan bagian utama yang memikul beban, tetapi merupakan bagian yang berfungsi sebagai berikut ) a. &engendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. b. &encegah intrusi dan pemompaan pada sambungan, retakan dan tepi%tepi pelat. c. &emberikan dukungan yang mantap dan seragam pada pelat d. Sebagai perkerasan lantai kerja selama pelaksanaan. Pelat beton semen mempunyai sifat yang cukup kaku serta dapat menyebarkan beban pada bidang yang luas dan menghasilkan tegangan yang rendah pada lapisan% lapisan di bawahnya. -ila diperlukan tingkat kenyaman yang tinggi, permukaan perkerasan beton semen dapat dilapisi dengan lapis campuran beraspal setebal 5 cm. Perkerasan kaku karena mempunyai kekakuan dan stiffnes, akan mendistribusi kan beban pada daerah yangg relatif luas pada subgrade, beton sendiri bagian utama yang menanggung beban struktural. Sedangkan pada perkerasan lentur karena dibuat dari material yang kurang kaku, maka persebaran beban yang dilakukan tidak sebaik pada beton. Sehingga memerlukan ketebalan yang lebih besar. (dapun sifat Perkerasan 'aku sebagai berikut ) a. &emakai bahan pengikat semen portland #P2$. b. Sifat lapisan utama #plat beton$ yaitu memikul sebagian besar beban lalu lintas. c. Pengaruhnya terhadap repetisi beban adalah timbulnya retak%retak pada permukaan jalan. d. Pengaruhnya terhadap penurunan tanah dasar yaitu,bersifat sebagai balok di atas permukaan.
13
Tebal slab beton Lapisan pondasi
!ambar +.;. 'omponen Perkerasan 'aku Sumber ) ekayasa Jalan aya. #*000$
Perbedaan utama antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur dapat dilihat pada Tabel +.1 dibawah ini. Tabel +.1 Perbedaan (ntara Perkerasan 'aku dan Perkerasan 6entur N& Perkerasan ,aku Perkerasan Lentur *
+
1 ;
'ebanyakan digunakan hanya jalan kelas tinggi, serta pada perkerasan lapangan terbang. Job &iC lebih mudah dikendalikan kualitasnya. &odulus lastisitas antara lapis permukaan dan pondasi sangat berbeda. Dapat lebih bertahan terhadap kondisi drainase yang lebih buruk. ?mur rencana menjadi + tahun.
5
Jika terjadi kerusakan maka kerusakan tersebut cepat dan dalam waktu singat.
"
Dapat digunakan untuk semua tingkat 7olume lalu%lintas 'endali kualitas untuk job miC lebih rumit.
Sulit untuk bertahan terhadap kondisi drainase yang buruk. ?mur rencana relatif pendek 5 % * tahun 'erusakan tidak merambat ke bagian kontruksi yang lain, kecuali jika perkerasan terendam air.
A
=
0
Pada umumnya biaya awal konstruksi tinggi. tetap biaya awal hampir sama untuk jenis konstruksi jalan kualitas tinggi dan tidak tertutup kemungkinan bisa lebih rendah. -iaya pemeliharaan relatif tidak ada.
(gak sulit menetapkan saat yang tepat untuk melakukan pelapisan ulang.
*
Pada umumnya biaya awal kontruksi rendah, terutama untuk jalan lokal dengan 7olume lalu%lintas rendah.
-iaya pemeliharaan yang dikeluarkan, mencapai lebih kurang dua kali lebih besar dari pada perkerasan kaku. Pelapisan ulang dapat dilaksanakan pada semua tingkat ketebalan perkerasan yang diperlukan, dan lebih mudah menentukan perkiraan pelapisan ulang. 'ekuatan kontruksiperkerasan lentur ditentukan oleh tebal setiap lapisan dan daya dukung tanah dasar.
'ekuatan konstruksi perkerasan kaku lebih ditentukan oleh kekuatan pelat beton sendiri #tanah dasar tidak begitu menentukan$. ** Tebal konstruksi perkerasan kaku Tebal kontruksi perkerasan lentur adalah tebal pelat beton tidak termasuk adalah tebal seluruh lapisan yang ada pondasi. diatas tanah dasar.
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland Selain itu perbedaan penyebaran beban terhadap lapisan bawah pada perkerasan lentur dan perkerasan kaku adalah sebagai berikut )
#a$ Perkerasan 'aku
#b$ Perkerasan 6entur
!ambar +.5 Skema Pembagian -eban Pada Perkerasan Jalan aya Sumber ) https)99www.google.co.id9searchE3perbandingan>pembebanan>perkerasan> jalanGbiw3*1""Gbih
15
Pelat beton mempunyai sifat yang cukup kaku dan dapat menyebarkan beban pada bidang yang luas yang menghasilkan tekanan yang rendah pada lapisan%lapisan di bawahnya.
2.3.4.1 -ungs$ dan /en$s Perkerasan ,aku
Perkerasan kaku #rigid pa7ement$ disusun oleh beberapa lapisan, yaitu ) a. La%$san anah Dasar
Tanah Dasar (Sub +rade) adalah permukaan tanah asli9 permukaan galian atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan merupakan bagian lapisan paling bawah dari lapisan perkerasan. ?mumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar ) a$ Perubahan bentuk tetap #deformasi permanen$ dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas. b$ Sifat pengembangan dan penyusutan dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air. c$ Daya dukung tanah yang tidak merata. d$ 6endutan selama dan sesudah pembebanan lalu lintas terjadi. 7. La%$san P&ndas$ Ba6ah Subbase Course5 6apisan pondasi atas dan tanah dasar a$ Fungsi lapis pondasi bawah ) *. -agian dari konstruksi perkerasan yang menyebarkan beban roda
ketanah dasar. +. ffisiensi penggunaan material. &aterial pondasi bawah relatif lebih murah di bandingkan dengan lapisan diatasnya. 1. &engurangi tebal lapisan diatasnya yang lebih mahal. ;. 6apis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul dipondasi. 5. 6apis pertama, agar pekerjaan dapat berjalan lancar. b$ Jenis lapisan pondasi bawah yang umum digunakan di
D$gunakan Subbase
$dak d$gunakan Subbase 16
*
Tanah dasar jenuh air sehingga Tanah dasar cukup keras #tanah tidak dapat mencegah efek berbutir 9 pasir$ pumping, + Tanah lempung 9 lanau yang Tanah dasar granular 9 berpori, mudah sulit mengalirkan air. mengalirkan air. 1 Selama pelaksanaan kontruksi, Pelaksanaan kontruksi tidak tanah dasar mudah rusak saat mensyaratkan perlunya subbase yang dilalui alat berat. keras untuk dilalui alat berat. Sumber) &ochtar, <.-. #++$. (spek Perencanaan Jalan -eton Semen . La%$san Perkerasan kaku Rigid pavement 5
Perkerasan beton semen adalah struktur yang terdiri atas pelat beton semen yang bersambung #tidak menerus$ tanpa atau dengan tulangan, atau menerus dengan tulangan, terletak di atas lapis pondasi bawah atau tanah dasar, tanpa atau dengan lapis permukaan beraspal. Sebagaimana yang tertulis pada sifat perkerasan jalan raya bahwa Perkerasan direncanakan untuk memikul beban lalu lintas secara aman dan nyaman serta selama umur rencana tidak terjadi kerusakan yang berarti. ?ntuk dapat memenuhi fungsi tersebut, perkerasan beton semen harus ) a$ &ereduksi tegangan yang terjadi pada tanah dasar # akibat beban lalu 8 lintas $ sampai batas 8 batas yang masih mampu dipikul tanah dasar tersebut, tanpa menimbulkan perbedaan penurunan 9 lendutan yang dapat merusak perkerasan. b$ &u mengatasi pengaruh kembang susut dan penurunan kekuatan tanah dasar, serta pengaruh cuaca dan kondisi lingkungan. Pada konstruksi perkerasan kaku, perkerasan tidak dibuat menerus sepanjang jalan seperti halnya yang dilakukan pada perkerasan lentur. al ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pemuaian yang besar pada permukaan perkerasan sehingga dapat menyebabkan retaknya perkerasan, selain itu konstruksi seperti ini juga dilakukan untuk mencegah terjadinya retak menerus pada perkerasan jika terjadi keretakan pada suatu titik pada perkerasan. Salah satu cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya hal diatas adalah dengan cara membuat konstruksi segmen pada perkerasan kaku dengan sistem joint untuk menghubungkan tiap segmennya. 2.3.4.2
Joint sam7ungan5 17
(dalah bagian yang digunakan pada perkerasan kaku untuk menghubung kan tiap segmen pada perkersan. -erfungsi untuk mendistribusikan atau menyalurakan beban yang diterima plat atau segment yang satu ke saegment yang lain, sehingga tidak terjadi pergeseran pada segmen akibat beban dari kendaraan.
!ambar +." Pengaruh Joint Pada Perkerasan (kibat -eban Sumber ) httpswww.google.co.idsearch3kerusakan>jalan>betonGbiw. (da tiga dasar jenis joint yang digunakan pada perkerasan beton yaitu, constraction, construction dan isolasi joint, disain yang diperlukan untuk setiap jenis tergantung pada orientasi joint terhadap arah jalan #melintang atau memanjang$. Faktor yg penting pada joint adalah berarti secara mekanis menyambungkan plat, kecuali pada isolasi joint, dengnn penyambungan membantu penyebaran beban pada satu plat kepada plat lainnya. Dengan menurunnya tegangan didalam beton akan meningkatkan masa layan pada *oint dan plat.
a,
Constraction -oint Contraction *oint diperlukan untuk mengendalikan retak alamiah akibat beton mengkerut, kontraksi termal dan kadar air dalam beton. Contraction *oint umumnya melintang tegak lurus as jalan, tetapi ada juga yg menggunakan menyudut terhadap as jalan untuk mengurangi beban dinamis melintas tidak satu garis.
!ambar +.A 2ontraction joint 18
Sumber ) https)99www.google.co.id9searchE3joint>perkerasan >kakuGbiw b,
Construction -oint Construction *oint adalah bila perkerasan beton dilakukan dalam waktu yang berbeda, transfer construction joint diperlukan pada akhir segmen pengecoran,atau pada saat pengecoran terganggu, atau melintas jalan dan jembatan. 6ongitudinal contruction joint adalah pelaksanaan pengecoran yang dilakukan pada waktu yang berbeda atau joint pada curb, gutter atau lajur berdekatan.
!ambar +.= 2onstruction joint Sumber ) https)99www.google.co.id9searchE3joint>perkerasan >kakuGbiw c,
.so!ation -oint .so!ation *oint adalah memisahkan perkerasan dari objek atau struktur dan menjadikannya bergerak secara independen. .so!ation *oint digunakan bila perkerasan berbatasan dengan man#o!es, drainase, trotoar bangunan intersection perkerasan lain atau jembatan. .so!ation *oint yang dipakai untuk jembatan harus memakai dowel sebagai load transfer, harus dilengkapi dengan c!ose/end e0pansion cap supaya joint bisa 19
mengembang dan menyusut, panjang cap 5 mm, dengan kebebasan ujung " mm. Setengah dari dowel dengan cap harus diminyaki untuk mencegah ikatan supaya bisa bergerak secara hori@ontal.
!ambar +.0
perkerasan >kakuGbiw
-erdasarkan sistem joint yang digunakan, perkerasan kaku dibagi menjadi 1 yaitu ) a$ -ointed P!ain Concrete Pavement #JP2P$ Perkeraan JP2P mempunyai cukup joint untuk mengendalikan lokasi semua retak secara alamiah yg diperkirakan, retak diarahkan pada joint sehingga tidak terjadi di sembarang tempat pada perkerasan. JP2P tidak mempunyai tulangan, tetapi mempunyai tulangan polos pada sambungan melintangnya yang berfungsi sebagai load transfer dan tulangan berulir pada sambungan memanjang. b$ -ointed 'einorced Concrete Pavement #J2P$ -ointed
'einorced
Concrete
Pavement #J2P$
mempunyai
penulangan anyaman baja yang biasa disebut distributed steel, jarak joint bartambah
panjang dan dengan adanya penulangan, retak 20
diikat bersama didalam plat. Jarak antara joint biasanya * m #1 feet$ atau lebih bahkan bisa * feet. c$ Continuous! 'einorced Concrete Pavement #22P$ Continuous! 'einorced Concrete memerlukan
transferse
Pavement #22P$,
contraction
joint,
retak
tidak
diharapkan
terjadi pada plat biasanya dengn inter7al 1%5 feet. 22P didisain dengan penulangan ," % ,A 4
dari penampang plat, sehingga
retak dipegang bersama. 22P lebih mahal dari perkerasan yang lainnya, namun dapat tahan lama. 2.3.4.3
$%e t$%e kerusakan %ada %erkerasan kaku dan ara mem%er7a$k$n0a
'erusakan pada perkerasan kaku dapat diakibatkan oleh dua faktor ) a. 'ondisi perkerasan yang memburuk atau berkurangnya mutu kekuatan perkerasan beton. -erkurangnya kekuatan beton dapat diakibatkan oleh material pembentuk yang tidak awet,reaksi agregat alkali dan lain%lain. 'erusakan perkerasan kaku juga bisa diakibatkan oleh melengkung atau tidak tepatnya kelurusan batang ruji (doe!) dan tegangan%tegangan yang timbul akibat ekspansi dan penyusutan. b. 'erusakan yang diakibatkan oleh lemahnya struktur perkerasan beton, lapis pondasi bawah (subbase) dan tanah%dasar. Perkerasan rusak oleh akibat beban yang berlebihan, pemompaan (pumping) pecahnya bagian pojok pelat, rusaknya sambungan dan lain%lain. 'erusakan perkerasan kaku dapat diklasifikasikan sebagai berikut) a$ Deformasi (deormation) Deformasi adalah sembarang perubahan permukaan perkerasan dari bentuk aslinya. Penyebab dari deformasi perkerasan adalah ) *. -eban lalu lintas. +. Pengaruh lingkungan, atau pengaruh lain, misalnya tanah pondasi mudah mengembang. mudah membeku atau penurunan tanah pondasi yang berlebihan. 1. etakan pelat beton atau gerakan relatif diantara pelat%pelat. Deformasi mengurangi kualitas kenyamanan kencla7aan, dan dapat menimbulkan genangan air yang menambah kemungkinan air masuk ke perkerasan. !enangan air ini juga dapat mengakibat kan kecelakaan. 21
Jenis % jenis 'erusakan yang digolongkan kedalam perubahan dari bentuk aslinya # Deformasi $ ) *$ Pemompaan (Pumping) (dalah peristiwa terpompanya 9terangkatnya campuran air, pasir, lempung dan9atau lanau di sepanjang sambungan trans7ersal atau longitudinal, dan pinggir perkerasan oleh gerakan berulang%ulang pelat beton akibat beban lalu lintas #!ambar +."$. -eberapa material pondasi (base) sangat dipengaruhi oleh aksi pemompaan, seperti hal nya pada tanah dasar (ubgrade) yang elastis. Tahap awal dari pemompaan lapis pondasi dari material granuler sama dengan pemompaan pada tanah berbutir halus. Suatu rongga terbentuk oleh beban yang berulang%ulang pada material pondasi. ongga%rongga ini, awalnya adalah akibat dari pemadatan lapis pondasi atau tanah%dasar yang tidak baik, atau dapat pula, rongga berasal dari butiran halus yang terkumpul di dalam lapis pondasi akibat deformasi permanen yang berlebihan pada bagian lapis pondasi sebelah atas. 'emudian air masuk ke dalam rongga, jika material granuler gradasinya padat, maka material akan tetap dibawah pelat sampai terangkut oleh pengaruh defleksi pelat akibat beban berulang dari lalu lintas. etak trans7ersal dapat terjadi oleh akibat pemompaan, etak ini diakibatkan oleh material berbutir halus yang terangkut ke atas dari tanah dasar sehingga mengurangi dukungan tanah dasar pada pelat beton. Tipe kerusakan semacam ini tidak mudah untuk diidentifikasi. 'emungkinan kerusakan dapat dikenali dengan sambungan atau retakan yang disampingnya terdapat endapan material berbutir halus yang terpompa. a. Faktor penyebab kerusakan Seperti telah dijelaskan di atas, akibat terpompanya material berbutir halus dari tanah dasar dan9atau lapis pondasi, ketika retakan atau sambungan tergenang air dan dilalui kendaraan secara berulang%ulang, sehingga mengurangi dukungan tanah dasar pada pelat beton. 22
b. 2ara perbaikan a$ &enutup retakan atau celah sambungan dengan material pengisi (*oint sea!ing), b$ &enyuntikkan (grouting) material pengisi ke dalam rongga di bawah pelat yang retak (under sea!),
+$ -low%up9-uckling
!ambar +.* blow up9 buckling pada plat beton. Sumber ) httpswww.google.co.idsearch3kerusakan>jalan>betonG biw. -low%up9buckling adalah rusaknya perkerasan beton akibat tekuk (buck!ing) lokal dari perkerasan beton. -iasanya terjadi pada retakan atau sambungan melintang yang mengalami tegangan tekan yang tinggi, yaitu jika material keras mengisi sambungan, sehingga menghambat pemuaian pelat beton, akibatnya ujung pelat beton terangkat secara lokal dan tekuk terjadi di dekat sambungan nya. B!o/up sering terjadi selama musim panas dimana pelat memuai secara berlebihan. &enghindari b!o/up adalah dengan merawat sambungan secara reguler agar ruang ekspansi tersedia saat beton memuai. ?ntuk hal ini, sambungan harus selalu dibersihkan a. Faktor penyebab kerusakan Sambungan pelat terisi dengan material keras seperti #pasir, kerikil$ sehingga menghambat pemuaian pelat beton b. 2ara perbaikan a$ &enambal di kedalaman parsial atau di seluruh kedalaman pelat. b$ Penggantian pelat. 23
1$ Penu Penuru runa nan n atau atau Pat Patah ahan an (Seu!entent or 2au!ting) Penurunan atau patahan adalah beda ele7asi pelat beton pada sambungan atau retakan. Patahan biasanya terjadi akibat tidak adanya transfer beban di antara dua pelat yang diikuti dengan pemadatan atau penyusutan 7olume lapisan tanah di bawah pelat tersebut. gambar +." atas menunjukkan perkerasan beton deng dengan an tan tanpa alat alat tran transf sfer er beban eban yang ang dib diberik erikan an pada ada sambung sambungan. an. Pataha Patahan n di sambung sambungan an mengak mengakibat ibatkan kan kurang kurang nyamannya pengendara dan termasuk kerusakan fungsional. f ungsional. a. Fakt Fakto or pen peny yebab ebab a$ -eban kejut lalu lintas yang bergerak di atas sambungan. b$ Dukungan tanah dasar dan lapis pondasi pondasi buruk. c$ Pelat tertekuk atau bergelornbang akibat perubahan temperatur atau beda kelembaban. d$ Perubahan 7olume tanah dasar b. 2ara perbaikan per baikan a$ Pata Pataha han n dias diasah ah.. b$ &engembalikan pelat ke posisinya semula dengan cara pengisian bagian dasar plat beton 9 Pengisian rongga dibawah pelat (undersea!ing), c$ ?ntu ?ntuk k beda beda ele7a ele7asi si kuran kurang g dari dari +5 mm diber diberik ikan an lapis lapis perata,dan pengisi retakan. d$ -ila -ila beda ele7asi ele7asi lebih lebih dari +5 mm perbai perbaikan kan di lakuka lakukan n dengan menambal, atau dengan mengganjal pelat dengan pasak yang diikuti dengan lapis tambahan aspal #3ver!a #3ver!a$$ 4) Punc#/out Punch%out adalah kerusakan kerusakan lokal pada perkerasan perkerasan beton yang pecah menjadi beberapa bagian yang relati7e kecil dan sering diik diikut utii
deng dengan an
teng tengge gela lamn mny ya
peca pecaha han n
pela pelatt. Punc#/out
mempunyai mempunyai banyak banyak perbedaan perbedaan bentuk bentuk biasanya biasanya didefinisika didefinisikan n dari dari retakan retakan dan sambun sambungan gan,, atau atau retak retak yang yang berjara berjarak k dekat dekat #biasanya berjarak *.5 m$. a. Fakt Faktor or peny penyeb ebab ab keru kerusak sakan an a$ Pelat perkerasan beton yang terlalu tipis. b$Pengecoran b$ Pengecoran beton buruk. b. 2ara perbaikan per baikan a$ eta etak kan di isi isi.. 24
b$ Penambalan di seluruh kedalaman pelat yang pecah. 5) 'ocking 'ocking adala adalah h feno fenome mena na dinam dinamik ik,, yang yang beru berupa pa gerak gerakan an 7ertikal pada sambungan atau retakan akibat beban lalu lintas. -iasanya 'ocking -iasanya 'ocking terjadi oleh akibat turunnya tanah%dasar atau pemompaan (pumping) lapi lapisa san n pend penduk ukun ung g di bawa bawah h pela pelat, t, sehingg sehinggaa dukung dukungan an hilang hilang yang yang dapat dapat menimb menimbulk ulkan an patah patah permanen. a. Fakto Faktorr peny penyeb ebab ab kerus kerusak akan an a$ Pemadatan yang buruk pada lapis pondasi bawah. bawah. b$Ta b$ Tanah%dasar nah%dasar buruk. c$ Terjadi Terjadi beda penurunan pada tanah%dasar. d$ila d$ilang ngny nyaa buti butira ran n halu haluss pada pada lapi lapiss pond pondas asii
bawa bawah h
(subbase) atau tanah%dasar akibat pemompaan. b. 2ara perbaikan per baikan a$ Dilakukan penutupan retak dengan bahan pengisi retakan (crack i!!ing), b$ Dilakukan penutupan sambungan dengan pengisi sambungan (*oint sea!ing), c$ Jika Jika mung mungki kin, n, pelat pelat yang yang pata patah h diangk diangkat at ke posis posisii semul semulaa dan dan diik diikuti uti deng dengan an peng pengisi isian an deng dengan an baha bahan n peng pengis isii #misalnya, groin #misalnya, groing g dengan semen$. b$etak b$ etak (cracks) etak yang terjadi pada perkerasan beton disebabkan oleh beberapa faktor, faktor, dengan pola retak yang berbeda%beda. berbeda%beda. Penyebab Penyebab perbed perbedaan aan pola ini juga bermacam%macam. etak susut terjadi akibat dari penyusutan betonnya sendiri. etak ini sering terjadi selama masa pengeringan. -entuk retakan biasanya pendek%pendek dengan jarak yang acak baik dalam arah memanjang maupun maupun melintang. Semua perkerasan dari beton semen portland portland akan mengalami retak susut,tapi bila perancangan baik, retak ini bisa dikendalikan, sehingga tidak merusakkan perkerasan. Secara umum, retak perkerasan beton dapat diakibatkan oleh banyak hal, seperti) *. 'ekuat 'ekuatan an #mutu #mutu bahan$ bahan$ dan dan tebal tebal beton beton kurang. kurang. +. -eba -eban n kenda kendaraa raan n berleb berlebih ihan an (over!oad),
25
1. 'ehi 'ehila lang ngan an duku dukung ngan an tan tanah dasa dasarr yang ang diaki iakib batka atkan n oleh leh pemompaan (pumping), ;. 6eba 6ebarr pela pelatt beto beton n terh terhad adap ap panj panjan ang g tida tidak k bena benarr #sam #sambu bung ngan an terlalu jauh$. 5. Tegang angan teku tekuk k
yang ang
berl berleb ebih ihan an
oleh leh
akib akibat at
peru erubaha bahan n
temperatur. ". Tidak Tidak sempur sempurnan nanya ya transfer transfer beban beban pada sambun sambungan gan,, doe! macet atau melengkung, atau sambungan terlalu lebar. A. Sambungan Sambungan tidak cukup cukup dalam, dalam, atau buruknya buruknya sambungan sambungan.. Problem terbesar adalah infiltrasi air dan bahan keras yang masuk kedalam sambungan, sehingga menghambat pemuaian. al terakhir ini dapat menimbulkan tegangan tekan yang tinggi pada sambungan. 'urangnya tebal plat pelat beton merupakan penyebab utama. al lain lain yang ang perl perlu u dipe diperh rhat atik ikan an adal adalah ah beba beban n lalu lalu lint lintas as,, kuat kuat tekan beton, tulangan dan kekuatan tanah%dasar. tanah%dasa r. Pada prinsipnya, bila tegangan pada beton terlalu tinggi, maka akan mengak mengakiba ibatt kan perker perkerasan asan beton beton retak. retak. Pecahn Pecahnya ya struktu strukturr beton beton yang disebabkan oleh kelelahan atau beban yang berlebihan terjadi dalam dalam bentuk bentuk pecaha pecahan n di sudut, sudut, pecah pecah ke arah memanj memanjang ang,, atau atau melintang. etak yang banyak terjadi di dekat sambungan mungkin akibat akibat pecah pecah struktu struktural ral,, sedang sedang pecah pecah yang yang terjadi terjadi di pusat pusat pelat pelat beton adalah akibat tekukan dan9atau kontraksi. etaknya pelat beton bisa berakibat) *. ila ilang ngny nyaa
keny enyaman amanan an
dala dalam m
berk berken enda dara raan an
#keg #kegag agal alan an
fungsional$. +. ila ilang ngny nyaa kema kemamp mpua uan n pelat pelat beto beton n dala dalam m meny menyeb ebark arkan an beba beban n ke lapisan di bawahnya. 1. ilang ilangny nyaa keindah keindahan an permu permukaa kaan n jalan. jalan. ;. 'oro 'orosi si pada pada tulan tulanga gan n beto beton. n. 5. &asu &asuk knya nya air air ke lap lapisan isan lebi lebih h bawa bawah, h, seh sehingg inggaa dukun ukunga gan n terhadap pelat melemah.
&emb &embua uatt retak retakan an rapi, rapi, maka maka di perm permuk ukaan aan perk perkera erasan san diba dibarut rut atau dibuat dibuat alur yang lurus pada inter7al inter7al tertentu. tertentu. etak tambahan tambahan dapat dapat terjadi terjadi akibat akibat tegang tegangan an % tegang tegangan an yang yang diseba disebabka bkan n olek olek 26
kontraksi atau melengkungnya perkerasan. -uruknya susunan sambungan
dan9atau
tidak
baiknya
perawatan
membantu
menimbulkan gerakan kontraksi yang berlebihan, sebelum kekuatan beton penuh tercapai. -ila perkerasan beton timbul retak, maka segera dibersihkan dan ditutup. Jika terdapat problem struktural, maka harus ditambal pada seluruh kedalamannya. Jika terdapat rongga di bawah pelat, maka rongga harus ditutup dengan aspal atau bahan lain. Seluruh sambungan dan retakan harus ditutup dengan bahan perekat supaya masuknya air dan bahan asing yang lain dapat dicegah. Jika sambungan atau retakan tidak ditutup, maka kemungkinan besar akan terjadi kerusakan perkerasan secara menyeluruh. Tipe%tipe retak pada perkerasan beton menurut (?ST/(DS #*0=A$ adalah )
*$ etak &emanjang (%ongitudina! Cracks) etak memanjang atau longitudinal adalah retak indi7idual atau tidak saling berhubungan satu sama lain yang memanjang disepanjang perkerasan. etak ini bisa nampak sebagai indi7idu maupun sekelompok retakan yang sejajar. a. Faktor penyebab kerusakan ) a$ -eda penurunan pada tanah dasar. b$ Susut lateral, karena pelat terlalu lebar. c$ Sambungan memanjang terlalu dekat dengan jalur lintasan lalu d$ Sambungan memanjang terlalu dangkal. e$ Pelat kurang tebal. b. 2ara perbaikan ) a$ ?ntuk celah yang kecil #misalnya kurang dari 5 mm$, maka dilakukan pengisian celah dengan aspal. etakan dibersihkan dan ditutup untuk mencegah infiltrasi air ke dalam perkerasan. b$ ?ntuk celah yang lebih lebar #misalnya lebih dari 5 mm$, maka harus dilakukan pembangunan kembali pelat secara lokal. c$ Penambalan di seluruh kedalaman.
27
+$ etak &elintang (6ransversa! Cracks) etak melintang atau trans7ersal adalah retak indi7idual atau tidak saling berhubungan satu sama lain, yang melintang perkerasan beton. Jika pelat yang panjang dibangun, retak melintang dapat timbul akibat pelengkungan atau kontraksi yang berlebihan dari pelat. Perkerasan beton semen portland yang tidak dilengkapi dengan tulangan baja untuk perubahan temperatur, akan lebih beresiko mempunyai retak melintang yang lebar. Jika retakan sedemikian hingga tidak ada transfer beban pada tampang retakan, maka dapat diharapkan kerusakan tersebut akan berkelanjutan. a. Faktor penyebab kerusakan ) a$ Penyusutan beton selama masa perawatan dan pelat beton terlalu panjang. b$ (danya rocking #gerakan 7ertikal pada sambungan atau retakan oleh beban dinamis lalu lintas$. c$ Pelat beton kurang tebal. b. 2ara perbaikan ) a$ ?ntuk celah yang kecil #misalnya kurang dari 5 mm$, maka dilakukan pengisian celah dengan aspal. etakan dibersihkan dan ditutup untuk mencegah infiltrasi air ke dalam perkerasan. b$ ?ntuk celah yang lebih lebar #misalnya lebih dari 5 mm$, maka dilakukan pembangunan kembali pelat secara lokal. c$ Penambalan di seluruh kedalaman.
1$ etak Diagonal (iagona! Cracks) etak diagonal adalah retak indi7idual atau tidak saling berhubungan satu sama lain yang menyilang secara diagonal pada perkerasan beton. Penyebab kegagalan struktur semacam ini adalah kibat dari memadatnya tanah dasar pasir halus, sehingga mengurangi kekuatanya dalam mendukung pelat. kondisi ini mengakibatkan pecahnya pelat beton oleh akibat tegangan yang berlebihan dalam pelat. a. Faktor penyebab kerusakan ) a$ Susutnya beton selama masa perawatan dan panjang pelat yang berlebihan. b$ Penurunan tanah%dasar dan perkerasan. 28
c$ Pelat beton kurang tebal. d$ Pelat mengalami rocking, b. 2ara perbaikan ) a$ ?ntuk celah yang kecil #misalnya kurang dari 5 mm$, maka dilakukan pcngisian celah dengan aspal. etakan dibersihkan dan ditutup untuk mencegah infiltrasi air ke dalam perkerasan. b$ ?ntuk celah yang lebih lebar #misalnya lebih dari 5 mm$, maka dilakukan pembangunan kembali pelat secara lokal. c$ Penambalan di seluruh kedalaman. ;$ etak -erkelok%kelok (Meandering Cracks) etak berkelok%kelok adalah retak indi7idual atau tidak saling berhubungan satu sama lain. a. Faktor penyebab kerusakan ) a$ Penyusutan pelat selama masa pengeringan beton dengan panjang pelat yang berlebihan. b$ Pelatbeton kurang tebal. c$ Pelat mengalami rocking, d$ Penurunan perkerasan dan tanah dasar. b. 2ara perbaikan ) a$ ?ntuk celah yang kecil #misalnya kurang dari 5 mm$, maka dilakukan pengisian celah dengan aspal. etakan dibersihkan dan ditutup untuk mencegah infiltrasi air ke dalam perkerasan. b$ ?ntuk celah yang lebih lebar #misalnya lebih dari 5 mn$, maka dilakukan pembangunan kembali pelat secara lokal. c$ Penambalan di seluruh kedalaman. 5$ Pecah Sudut9etak Sudut (Corner Breaks$ Corner Cracks)
29
!ambar +.** Pecah sudut pada perkerasan kaku Sumber ) httpswww.google.co.idsearch3kerusakan>jalan>betonG biw. Pecah atau retak sudut adalah retakan atau pecahan yang terjadi disudut pelat beton, dengan bentuk pecahan berupa segitiga #!ambar +.*;$. Pecahan beton memotong sambungan pada jarak kurang atau sama dengan setengah dari panjang plat di kedua sisi panjang dan lebarnya, diukur dari sudut pelat. Sebagai contoh, pecah sudut dengan dimensi *+ ft C + ft #1,A in C ,* m$ yang mempunyai retakan berjarak 5 ft #*,5 m$ dari sudut pada satu sisi, dan *+ ft #1,A m$ pada sisi lainnya tidak dianggap sebagai pecah sudut. tapi termasuk retak diagonal. Tetapi, retak yang memotong ; ft #*,+ m$ pada satu sisi dan = ft #+,; m$ pada sisi lainnya dapat diperhitungkan sebagai pecah sudut. Pecah sudut berbeda dengan gompal sudut, dimana pecah sudut berkembang memotong keseluruhan pelat secara 7ertikal, sedang gompal di sudut adalah gompal yang memotong sambungan dengan sudut tertentu #Shahin, *00;$. a. Faktor penyebab kerusakan a$ -eban lalu lintas berulang yang berlebihan dan kurangnya dukungan tanah dasar. 'urangnya dukungan tanah dasar diakibatkan oleh pemompaan, atau hilangnya transfer beban pada sambungan memanjang dan melintang. b$ Pelat beton kurang tebal b. 2ara perbaikan a$ Pengisian retakan dengan aspal untuk retakan melebihi 1 mm retakan dibersihkan dan ditutup untuk mencegah masuknya air ke dalam perkerasan. b$ Penambalan di seluruh kedalaman. c$ ?ntuk celah yang lebih lebar #misalnya lebih dari 5 mm$, maka dapat dilakukan pembangunan kembali pelat secara lokal.
"$ etak Tekuk (Warping Cracks) Jika perkerasan beton dibangun tanpa sambungan, retak tekuk dapat terjadi dengan acak. Tekukan yang nampak sebagai 30
retak memanjang yang menunjukkan bahwa beda gerakan yang terjadi pada retakan yang diikuti rusaknya beton. etak oleh tekuk memanjang tidak begitu berbahaya, jika tulangan untuk penanggulangan perubahan temperatur digunakan. etak tekuk juga dapat terjadi dalam arah melintang, jika pelat terlalu panjang. Tapi, retak ini juga tidak menganggu, asalkan transfer beban dapat disediakan oleh tulangan temperatur dan gesekan antar butiran. a. Faktor penyebab kerusakan ) a5 Perubahan temperatur Perubahan panjang oleh kenaikan suhu,
menghasilkan
tegangan
tinggi
pada
sumbu
permukaan perkerasan beton, sehingga pelat retak, karena tertekuk. 75 -eban lalu lintas cenderung memperparah atau menambah munculnya retakan. b. 2ara perbaikan ) a$ ?ntuk celah yang kecil #misalnya kurang dari 5 mm$, maka dilakukan pengisian celah dengan aspal. etakan dibersihkan dan ditutup untuk mencegah infiltrasi air ke dalam perkerasan. b$ ?ntuk celah yang lebih lebar #misalnya lebih dari 5 mm$, maka dilakukan pembangunan kembali pelat secara lokal. 7) etak Susut (S#rinkage Cracks) etak susut adalah retak rambut yang biasanya hanya terjadi beberapa feet dan tidak berkembang memotong seluruh pelat. etak ini terjadi saat waktu perawatan beton dan biasanya tidak sampai memotong ke seluruh kedalaman tebal pelat. a. Faktor penyebab kerusakan Penyusutan beton pada waktu masa perawatan. b. 2ara perbaikan Tidak perlu diperbaiki.
=$ etak -ersilangan Pelat Pecah (S#attered S!ab .ntersecting Cracks) etak bersilangan adalah retak yang memecahkan pelat beton menjadi ; atau lebih kepingan, oleh akibat beban lalu 31
lintas berlebihan dan9atau dukungan lapisan bawah yang buruk. a. Faktor penyebab kerusakan a$ -eban berlebihan dan kurangnya dukungan lapis pondasi bawah dan tanah%dasar. b$ 'elelahan pelat beton, atau pecahnya pelat beton merupakan kelanjutan dari beberapa macam tipe retakan. c$ Pelat beton kurang tebal. b. 2ara perbaikan a$ Pembangunan kembali pelat beton di area pecah secara lokal. b$ Jika problemnya
melebar,
pembangunan
kembali
perkerasan dengan lapis tambahan (over!a) aspal.
0$ Pelat Terbagi (ivided S!ab) Pelat terbagi adalah retakan yang membagi pelat menjadi empat atau lebih bagian pecahan oleh akibat beban berlebihan, atau oleh buruknya dukungan pelat. Jika seluruh pecahan atau retakan berada di dalam kerusakan pecah sudut, maka kategori kerusakan dianggap sebagai pecah sudut yang parah. a. Faktor penyebab kerusakan ) -eban kendaraan berlebihan dan9atau dukungan di bawah pelat buruk. b. 2ara perbaikan ) a$ etak ditutup jika lebarnya lebih dari *9= in. b$ Penggantian pelat.
*$ etak Daya Tahan (urabi!it 88 Cracking) etak daya tahan atau retak HDH disebabkan oleh ekspansi, yaitu akibat proses beku%cair dari agregat besar yang dengan berjalan nya waktu secara berangsur % angsur bisa menjadi penyebab pecah nya plat beton . 'erusakan ini nampak berupa retakan % retakan yang berada di dekat sambungan atau retakan. ndapan berwarna gelap sering dijumpai di sekitar 32
retak
HDH ini. Tipe kerusakan
ini
kadang
kala dapat
mengakibatkan disintegrasi pelat secara keseluruhan. a. Faktor penyebab kerusakan ) kspansi yang timbul akibat proses beku%cair dari agregat besar yang dengan berjalannya waktu secara berangsur% angsur memecahkan beton. b. 2ara perbaikan ) a$ Penambalan di seluruh kedalarnan b$ Sambungan direkontruksi c$ Penggantian pelat beton.
11) Pinggir Turun (%ane$S#ou!der rop/o) 'erusakan berupa bagian bahu turun relatif terjadi terhadap perkerasan. al ini terjadi akibat penurunan bahu jalan terhadap permukaan perkerasan, atau akibat erosi bahu. a. Faktor penyebab kerusakan a$ (kibat beda penurunan antara bahu jalan dan perkerasan. b$ rosi bahu jalan. c$ Tebal rencana bahu yang tidak tepat. d$ Pemadatan bahu jalan atau drainase tidak baik. b. 2ara perbaikan a$ Jika beda tingginya relatif kecil dan bahu jalan berupa aspal, maka aspal campuran (#ut$ni0) dapat ditempatkan pada bagian yang ele7asinya berbeda. b$ Jika beda tingginya besar, bahu jalan harus ditinggikan dengan penambahan lapisan (over!a), c$ Jika penyebabnya adalah drainase yang buruk, maka dibuatkan lagi drainase yang baik. d$ Jika bahu jalan tidak diperkeras, maka dibongkar dan material jelek diganti dengan material yang bagus dan dipadatkan.
c$ Disintegrasi (disintegration), Disitegrasi adalah terurainya pelat beton kedalam bagian kecil%kecil, kerusakan ini apabila tidak dicegah secepatnya maka dapat mengakibatkan perbaikan total. *. Sca!ing$Map Cracking$Craing 33
Map cracking atau craing menunjukkan suatu bentuk jaringan
retak
dangkal,
halus
atau
retak
rambut
yang
berkembang hanya di permukaan perkerasan beton. etakan cenderung bersudut *+ Map cracking atau craing biasanya disebab kan oleh pekerjaan akhir beton yang berlebihan (oveinis#ing) dan mungkin akan mengakibatkan sca!ing yang memecahkan
permukaan
beton
pada
kedalaman
sampai
*9; % *9+ in. #"%%*1 mm$ #Shahin, *00;$. Sca!ing merupakan pengelupasan
permukaan
beton
semen
portland
secara
berangsur%angsur akibat hilangnya mortar yang di ikuti dengan hilang nya agregat, atau hilangnya agregat oleh akibat gangguan, yang diikuti dengan hilangnya mortar. Dalam kerusakan yang sudah parah, pengelupasan permukaan beton bisa berlanjut sampai kedalaman yang dalam Sca!ing mudah sekali dikenali, dan merupakan kerusakan yang umum terjadi pada beton. Ditinjau dari kekuatan struktur, kerusakan semacam ini tidak berakibat serius.
a. Faktor penyebab kerusakan a$ Pencampuran adukan beton buruk. b$ (gregat kotor yang menyebabkan lumpur9lanau dan lempung mengalir kepermukaan saat proses penyelesaian. c$ Perawatan9pengeringan beton kurang baik. d$ Siklus beku%cair, hilangnya lapisan es. b. 2ara perbaikan a$ Pelat diganti. b$ Penambalan parsial atau di seluruh kedalaman c$ Pada area rusak dengan kedalaman sekitar * mm atau kurang,
perbaikan
sementara
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan penutup larutan emulsi aspal. d$ Jika kerusakan perkerasan dalam, perkerasan harus full dengan beton aspal sebagai lapis tambahan (over!a)
+. !ompal (Spoi!ing) !ompal pada sambungan dan sudut adalah pecah atau disintegrasi dari beton
pada bagian pinggir
perkerasan,
sambungan atau retakan pada arah memanjang atau melintang. 34
!ompal tidak meluas keseluruh pelat, tapi hanya memotong sebagian sambungan atau retakan di sudut. a. Faktor penyebab kerusakan ) a$ (kibat dari penutupan sambungan atau retakan yang buruk,sehingga memungkinkan material keras masuk ke dalam luhang sambungan atau retakan. b$ -entuk sambungan buruk. !ompal terjadi oleh akibat panas yang menyebabkan pelat memuai. Pemuaian ini memecahkan beton pada sambungan atau retakan yang terisi oleh material keras, karena pemuaian pelat menjadi tertahan. c$ oe! yang
digunakan
untuk
alat
transfer
beban
memotong sambungan ekspansi, tidak diletakkan dalam posisi sejajar dengan sumbu dan perrnukaan perkerasan. b. 2ara perbaikan ) a$ Penambalan pada sebagian kedalaman, untuk kedalaman gompal lebih besar dari 5 mm. b$ Pelapisan tambahan tipis, untuk kedalaman gompal kurang dari 5 mm.
1. (gregat 6icin (Po!is#ed "ggregate) (gregat licin adalah tergosoknya partikel agregat permukaan perkerasan, sehingga permukaannya menjadi licin karena aus. 'adang%kadang, permukaan perkerasan menjadi licin dan mengkilat. a. Faktor penyebab kerusakan ) a$ 'ualitas agregat campuran beton tidak bagus, sehingga oleh beban lalu lintas permukaan perkerasan menjadi aus dan licin terutama saat basah atau hujan. beberapa kerikil secara alami permukaannya halus. -ila agregrat ini tidak dipecah saat digunakan dalam campuran beton maka akan mengurangi kesesatan permukaan. b$ 'ualitas mortar pada permukaan tidak baik. c$ Pengecoran kurang baik sehingga mengakibatkan naiknya air semen kepermukaan beton. b. 2ara perbaikan )
35
a$ Permukaan perkerasan ditutup dengan aspal yang tahan aus. b$ Dibuat alur%alur kecil untuk mengkasarkan permukaan.
4, Popouts Popouts adalah terjadinya pecahan kecil%kecil perkerasan oleh aksi kombinasi beku%cair dan ekspansi agregat, yang menyebabkan material perkerasan lepas dan menyebar dipermukaan. Popouts biasanya berdiameter antara +5%* mm dengan kedalaman *1 % 5 mm. a. Faktor penyebab kerusakan ) (ksi kombinasi beku%cair dan ekspansi agregrat yang menyebabkan material lepas dan menyebar dipermukaan
b. 2ara perbaikan ) Tidak perlu diperbaiki.
5. Tambalan dan !alian ?tilitas (Patc#ing and Uti!it Cuts) Tambalan adalah area perkerasan asli yang telah dibongkar dan diganti dengan material pengisi. Penambalan sering dilakukan dalam area perkerasan guna perbaikan perkerasan dimana di bawah perkerasan ada parit atau lubang yang harus diperbaiki. /leh kurangnya pemadatan, maka di area tambalan ini terjadi penurunan yang merusak tambalan. a. Faktor penyebab kerusakan ) a$ Pemadatan tambalan kurang. b$ 2ara penambalan tidak benar. b. 2ara perbaikan a$ Tambalan dibongkar dan lapis pondasi bawah dipadatkan lagi, lalu ditambal. b$ Perbaikan sementara dapat dilakukan dengan menambal perkerasan yang rusak di permukaan.
". 6ubang (Pot#o!e)
36
(dalah kerusakan berbentuk cekungan akibat penurunan permukaan perkeresan beton, dengan tidak memperlihatkan pecahan%pecahan bersudut seperti gompal. Pada kerusakan lubang, perkerasan beton pecah dan ambles. 'edalaman lubang dapat bertambah oleh pengaruh air. 6ubang ini terjadi akibat retak dan disintegrasi dari pelat beton. a. Faktor penyebab kerusakan a$ etak lokal didalam tulangan yang terbuka. b$ (ksi pembekuan. c$ Penempatan dowel terlalu dekat dengan permukaan. d$ etakan atau kerusakan lain yang tidak segera ditutup.
b. 2ara perbaikan a$ Penambalan beton yang rusak dipermukaan untuk perbaikan sementara b$ Penambalan di seluruh kedalaman untuk perbaikan permanen
A. 'erusakan Penutup Sambungan (-oint Sea! amage) 'erusakan penutup sambungan adalah sembarang kondisi yang memungkin kan tanah atau batuan berkumpul pada sambungan, atau sembarang kondisi yang memungkinkan infiltasi air yang berlebihan masuk kedalam sambungan. ilangnya penutup sambungan
menimbulkan
tanggul
%
tanggul
kecil
pada
sambungan. 'erusakan bahan pengisi sambungan juga dapat menyebabkan masuknya material keras ke dalam nya, sehingga dapat menghalangi pemuaian arah horisontal. 'ondisi ini mengakibatkan tegangan berlebihan pada sambungan, sehingga dapat mengakibatkan gompal. Selain itu, masuknya air dapat mengakibatkan pemompaan. a. Faktor penyebab kerusakan a$ (us dan lapuknya bahan penutup sambungan. b$ Persiapan pemasangan penutup sambungan buruk. c$ 'ualitas bahan penutup sambungan rendah. d$ 'urangnya adhesi bahan penutup terhadap dinding sambungan.
37
e$ -ahan penutup sambungan kurang, atau terlalu banyak di dalam sambungan. f$ -entuk penutup sambungan tidak bagus. g$ Pemompaan dan rocking pada pelat. b. 2ara perbaikan Penggantian bahan penutup sambungan.
=. -atang oe! &acet (2roen oe! Bars) Tegangan kekang dapat timbul ketika doe! tidak lurus atau tidak licin, sehingga pelat beton menjadi tidak bebas memuai dan menyusut. a. Faktor penyebab kerusakan a$ Dowel tidak lurus. b$ Dowel tidak licin9tidak bekerja dengan baik. b. 2ara perbaikan a$ Dowel diberi pelicin9diminyaki. b$ -ila pelat telah mengalami gompal, maka dilakukan penambalan pada dowel yang macet. -erikut adalah tabel komposisi berat semen, pasir, dan kerikil, serta 7olume air yang dibutuhkan untuk membuat * m1 beton dengan mutu tertentu sebagai panduan pembuatan beton untuk perencanaan perkerasan kaku# 'igid Pavement $ ini. Tabel +.5 komposisi berat semen, pasir, dan kerikil, serta 7olume air #emen Pas$r ,er$k$l A$r Mutu Bet&n kg5 kg5 kg5 l$ter5
69 rat$&
A.; &Pa #' *$
+;A
="0
000
+*5
.=A
0.= &Pa #' *+5$
+A"
=+=
**+
+*5
.A=
*+.+ &Pa #' *5$
+00
A00
**A
+*5
.A+
*;.5 &Pa #' *A5$
1+"
A"
*+0
+*5
.""
*".0 &Pa #' +$
15+
A1*
*1*
+*5
."*
*0.1 &Pa #' ++5$
1A*
"0=
*;A
+*5
.5=
+*.A &Pa #' +5$
1=;
"0+
*10
+*5
.5"
+;. &Pa #' +A5$
;"
"=;
*+"
+*5
.51 38
+".; &Pa #' 1$
;*1
"=*
*+*
+*5
.5+
+=.= &Pa #' 1+5$
;10
"A
*"
+*5
.;0
1*.+ &Pa #' 15$
;;=
""A
*
+*5
.;=
eferensi tabel ) S:< DT 8 0*% = 8 +A Tata 2ara Perhitungan arga Satuan Pekerjaan -eton, oleh Dept Pekerjaan ?mum. 2.4 Be7an Lalu L$ntas Data lalu 8 lintas adalah data utama yang diperlukan untuk perencanaan teknik jalan, karena kapasitas jalan yang akan direncanakan tergantung dari komposisi lalu 8 lintas yang akan menggunakan jalan pada suatu segmen jalan yang ditinjau. -esarnya 7olume atau arus lalu 8 lintas diperlukan untuk mementukan jumlah dan lebar lajur pada satu jalur jalan dalam penentuan karakteristik geometri, sedangkan jenis kendaraan akan menentukan kelas beban atau &ST #&uatan Sumbu Terberat$ yang berpengaruh langsung pada perencanaan konstruksi perkerasan. ?nsur lalu 8 lintas adalah benda atau pejalan kaki sebagai bagian dari lalu lintas, sedangkan unsur lalu 8 lintas di atas roda disebut kendaraan dengan unit #kendaraan$. Data dan parameter lalu%lintas yang digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan meliputi ) a. Jenis kendaraan Secara umum ciri pengenalan penggolongan kendaraan seperti dibawah ini ) a$
!olongan
sedan,
jeep,
sation
wagon,
umumnya
sebagai
kendaraan penumpang orang dengan ; #+ baris$ sampai " #1 baris$ tempat duduk. b$
'ecuali 2ombi, umumnya sebagai kendaraan penumpang umum maCimal *+ tempat duduk seperti mikrolet, angkot, minibus, pick%up yang diberi penaung kan7as 9 pelat dengan rute dalam kota dan sekitarnya atau angkutan pedesaan.
c$ Truk + sumbu #6$, umumnya sebagai kendaraan barang, maCimal beban sumbu belakang 1,5 ton dengan bagian belakang sumbu tunggal roda tunggal #STT$. d$ -us kecil adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat duduk antara *" s9d +" kursi, seperti 'opaja, &etromini, lf dengan
39
bagian belakang sumbu tunggal roda ganda #ST!$ dan panjang kendaraan maCimal 0 m dengan sebutan bus I. ) !ol. 5a. e$ -us besar adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat duduk antara 1 s9d 5 kursi, seperti bus malam, bus kota, bus antar kota yang berukuran ± *+ m dan ST! ) !olongan 5b. f$ Truk + sumbu #$ adalah sebagai kendaraan barang dengan beban sumbu belakang antara 5 % * ton #&ST 5, =, * dan ST!$ ) !olongan ". g$ Truk 1 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan 1 sumbu yang letaknya STT dan S!! #sumbu ganda roda ganda$ ) !olongan Aa. h$ Truk gandengan adalah sebagai kendaraan no. " dan A yang diberi gandengan bak truk dan dihubungkan dengan batang segitiga. Disebut juga Full Trailer Truck ) !olongan Ab. i$ Truk semi trailer atau truk tempelan adalah sebagai kendaraan yang terdiri dari kepala truk dengan + % 1 sumbu yang dihubungkan secara sendi dengan pelat dan rangka bak yang beroda belakang yang mempunyai + atau 1 sumbu pula ) !olongan Ac. Penggolongan lalu%lintas terdapat paling tidak ; 7ersi yaitu berdasar ) a$ &anual 'apasitas Jalan
Type kendaraan
!olonga n
*.
Sedan, jeep, st. wagon
+
+.
Pick%up, combi
1
1.
Truck + as #6$, micro truck, mobil hantaran
;
;.
-us kecil
5a
5.
-us besar
5b
".
Truck + as #$
"
A.
Truck 1 as
Aa
=.
Trailer ; as, truck gandengan
Ab
0.
Truck s. trailer
Ac 40
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland
b$ Pedoman Teknis :o. Pd.T%*0%+;%- Sur7ai pencacahan lalu lintas dengan cara manual (6abe! ,7,),
Tabel +.A ) Penggolongan kendaraan berdasar Pd.T%*0%+;%-. :o.
Jenis kendaraan yang masuk kelompok ini adalah
!olonga n
*.
Sedan, jeep, dan Station Bagon
+
+.
/pelet, Pick%up opelet, Sub%urban, 2ombi, &inibus
1
1.
Pick%up, &icro Truck dan &obil hantaran atau Pick%up -oC
;
;.
-us 'ecil
5a
5.
-us -esar
5b
".
Truk ringan + sumbu
"a
A.
Truk sedang + sumbu
"b
=.
Truk 1 sumbu
Aa
0.
Truk !andengan
Ab
*. Truk Semi Trailer
Ac
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland c$ Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ) Panduan batasan maksimum perhitungan J!< #Jumlah berat yang diijinkan$ dan J-'< #Jumlah berat kombinasi yang diijinkan$ untuk mobil barang, kendaraan khusus, kendaraan penarik berikut kereta tempelan 9 kereta gandengan :omor S.+9(J.*=9D?D9+= tanggal A &ei += (6abe! ,<,) Tabel +.= ) Penggolongan kendaraan berdasar Perhubungan Darat #+=$ :o.
Type kendaraan G golongan
'onfigurasi sumbu
41
*
&obil barang ringan
*.*
+
Truck + as
*.+
1
Truck 1 as
**.+
;
Truck 1 as
*.++
5
Truck ; as
*.*.++
"
Truck ; as
*.+++
A.
Truck ; as
*.+.++
:o.
Type kendaraan G golongan
'onfigurasi sumbu
=.
Truck ; as
*.+>+.+
0.
Truck 5 as
*.*.+++
*.
Truck 5 as
*.++>++
**.
Truck " as
*.++>++
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland
d$ PT. Jasa &arga #Persero$ lihat 6abe! ,,9 Tabel +.0 ) Penggolongan kendaraan berdasar PT. Jasa &arga #Persero$. :o.
!olongan kendaraan Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan
*
!olongan *
+
!olongan * au
1
!olongan + a
;
!olongan + a au
5
!olongan + b
-eton Semen Portland 'onfigurasi kendaraan berdasar penggolongan dari PT. Jasa &arga #Persero$ diperlihatkan seperti pada +ambar ,
42
!ambar +.*5 ) Penggolongan kendaraan pada jalan tol. Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland Dari ke%empat 7ersi penggolongan diatas terlihat bahwa jika kita akan melakukan kajian =e#ic!e amage 2actor #DF$ dimana ada perbedaan standar sistem penggolongan tersebut, seringkali tidak begitu mudah untuk analisis lalu%lintas, dapat dilihat dalam traic design nanti yang terkait erat ada hubungan antara !olongan kendaraan 8 6alu lintas arian ata%rata #6$ 8 Pertumbuhan lalu%lintas 8 DF, jika sur7ai lalu%lintas tidak sesuai yang kita inginkan, akan menyulitkan kita yang seharusnya tidak perlu terjadi. Sering terjadi dalam sur7ai lalu%lintas untuk golongan kendaraan yang lain ada tetapi untuk golongan yang lain lagi tidak di%sur7ai, apalagi jika terjadi secara matriks kekeliruan pada sur7ai pencacahan lalu%lintas dan sur7ai beban gandar maka akan memperbesar kesulitan dalam analisis lalu% lintas, ujung%ujungnya hasil kajian lalu%lintas makin tidak akurat. Seringkali, dalam sur7ai pencacahan lalu%lintas dan sur7ai beban gandar, team sur7ai berjalan sendiri tanpa mengikuti kebutuhan sesuai golongan kendaraan yang ditentukan oleh Pengguna Jasa 9 Pemberi Tugas. ?ntuk itu kondisi ini perlu mendapat perhatian dan dihindari. b. 6alu%lintas harian rata%rata olume lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu. Satuan 7olume lalu lintas yang umum dipergunakan sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar lajur adalah 6alu lintas arian ata%rata #6$.Jumlah lajur dalam desain tebal perkerasan digunakan untuk penentuan faktor distribusi lajur. Selanjutnya, 6, pertumbuhan lalu%lintas tahunan, DF, umur rencana, jumlah lajur, factor distribusi arah, factor distribusi lajur, digunakan untuk perhitungan >&uiva!ent Sing!e "0!e %oad #S(6$. c. Pertumbuhan lalu%lintas tahunan Pertumbuhan lalu%lintas tahunan dianalisis berdasar data lalu%lintas yang lewat di ruas jalan 'arawang -arat 8 'arawang Timur dari tahun +1 s9d 43
+= yang didapat dari PT. Jasa &arga #Persero$, dan dari sur7ai primer traic counting diruas jalan tersebut, untuk semua golongan kendaraan. /utput program berupa 7olume kendaraan per hari dan pertumbuhan lalu lintas di jalan tol #dalam 4$ diturunkan menjadi lalu lintas sesuai penggolongan kendaraan rencana, dengan periode sesuai tahun perhitungan. d. ehicle damage factor Daya rusak jalan atau lebih dikenal dengan =e#ic!e amage 2actor , selanjutnya disebut DF, merupakan salah satu parameter yang dapat menentukan tebal perkerasan cukup signifikan, dan jika makin berat kendaraan #khususnya kendaraan jenis Truck$ apalagi dengan beban over!oad , nilai DF akan secara nyata membesar, seterusnya >&uiva!ent Sing!e "0!e %oad membesar. -eban konstruksi perkerasan jalan mempunyai ciri%ciri khusus dalam artian mempunyai perbedaan prinsip dari beban pada konstruksi lain di luar konstruksi jalan. Pemahaman atas ciri%ciri khusus beban konstruksi perkerasan jalan tersebut sangatlah penting dalam pemahaman lebih jauh, khususnya yang berkaitan dengan desain konstruksi perkerasan, kapasitas konstruksi perkerasan, dan proses kerusakan konstruksi yang bersangkutan. Sifat beban konstruksi perkerasan jalan sebagai berikut ) a. -eban yang diperhitungkan adalah beban hidup yang berupa beban tekanan sumbu roda kendaraan yang lewat diatasnya yang dikenal dengan a0!e !oad . Dengan demikian, beban mati #berat sendiri$ konstruksi diabaikan. b. 'apasitas konstruksi perkerasan jalan dalam besaran sejumlah repetisi #lintasan$ beban sumbu roda lalu%lintas dalam satuan standar aCle load yang dikenal dengan satuan (6 (e&uiva!ent a0!e !oad) atau S(6 (>&uiva!ent Sing!e "0!e %oad), Satuan standar a0!e !oad adalah a0!e !oad yang mempunyai daya rusak kepada konstruksi perkerasan sebesar *. Dan aCle load yang bernilai daya rusak sebesar * tersebut adalah sing!e a0!e !oad sebesar *=. lbs atau *= kips atau =,*" ton. c. Tercapainya atau terlampauinya batas kapasitas konstruksi #sejumlah repetisi (6$ akan menyebabkan berubahnya konstruksi perkerasan yang semula mantap menjadi tidak mantap. 'ondisi tidak mantap tersebut tidak 44
berarti kondisi ai!ure ataupun co!!apse, Dengan demikian istilah ai!ure atau co!!apse secara teoritis tidak akan #tidak boleh$ terjadi karena kondisi mantap adalah kondisi yang masih baik tetapi sudah memerlukan penanganan berupa pelapisan ulang (over!a), 'erusakan total (ai!ure co!!apse)
dimungkinkan terjadi
di lapangan, menunjukkan bahwa
konstruksi perkerasan jalan tersebut telah diperlakukan salah yaitu mengalami keterlambatan dalam penanganan pemeliharaan baik rutin maupun berkala untuk menjaga tidak terjadinya co!!apse atau ai!ure dimaksud. a$ Formula ehicle Damage Factor ) *. -ina &arga &engacu pada buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan 6entur Jalan aya dengan &etode (nalisa 'omponen :o. S:< *A1+%*0=0% F dan &anual Perkerasan Jalan dengan alat -enkelman beam :o. *9&:9-&9=1. -ina &arga #&ST *$, dimaksudkan damage actor didasarkan pada muatan sumbu terberat sebesar * ton, yang diijinkan bekerja pada satu sumbu roda belakang, yang umumnya pada jenis kendaraan truk. Formula ini dapat juga digunakan untuk menghitung DF jika terjadi over!oading pada jenis kendaraan truk. (ngka eki7alen beban sumbu kendaraan adalah angka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban sumbu tunggal 9 ganda kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh satu lintasan beban standar sumbu tunggal seberat =,*" ton #*=. lb$. (ngka ki7alen #$ masing%masing golongan beban sumbu #setiap kendaraan$ ditentukan menurut rumus dibawah ini ) 4
Beban satu sumbu tunggal dalam Kg 8160 Sumbu tunggal
3 4
Beban satu sumbu tunggal dalam Kg 8160 Sumbu ganda 3
,=" 45
'onfigurasi beban sumbu pada berbagai jenis kendaraan beserta angka eki7alen kendaraan dalam keadaan kosong #minimal$ dan dalam keadaan bermuatan #maksimal$ berdasar &anual :o. *9&:9-&9=1, dapat dilihat pada 6abe! ,1?
Tabel +.*. ) 'onfigurasi beban sumbu. $ 6 6 n ? : o ( ( ( t T S # T & / ( ' ! ? T ? = S : * T < D & / ( S P D S : ( < ? D ( / T ! ' ? G : D ! T / < $ S ( F n / o : t $ ' # D / n o ' t &
6 ( S ' = * D ? & ? & < S ' (
*,* P
*,5
,5
+,
,* ,5
1
"
0
+,1
"
=,1
;,+
*;
*=,+
66%
,*;1 5,+"; 25%
5
+
+5
18%
",;
+5
1*,;
75%
,;; +,A;*" 28%
18% 41%
",+
+
+",+
27%
27%
,=5 1,0=1
*,+%+ T(<6
66%
34%
*,+>+,+ T(<6
66%
,*1 ,+*A;
*,++ T?'
50%
34%
*,+ T?'
50%
,1A ,1"
*,+6 T?'
RODA GANDA PADA UJUNG SUBU
34%
*,+ -?S
RODA TUNGGAL PADA UJUNG SUBU
41%
,*0+ ",**A0
46
18% 28%
*,+%+,+ *
T(<6
1+
;+
,1+A *,*=1
54% 27% 27%
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland a) umus damage actor sing!e a0!e 4 P D"Sgl = 1!000 × 8!16
P
P
b$ umus damage actor tandem a0!e
D"Tdm
4 P = 0!086 × 8!16
P
P
c) umus damage actor trip!e a0!e
D"T#$
P = 0!0%& × 8!16
P
4
P
Sumber Ma*a!a# 6eknik -a!an @ 6ransportasi :o. ** Juli ++.
+. Perhubungan Darat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ) Panduan batasan maksimum perhitungan J!< #Jumlah berat yang diijinkan$ dan J-'< #Jumlah berat kombinasi yang diijinkan$ untuk mobil barang, kendaraan khusus, kendaraan penarik berikut kereta tempelan 9 kereta gandengan :omor 47
S.+9(J.*=9D?D9+= tanggal A &ei +=, memberikan ketentuan konfigurasi sumbu seperti pada Tabel ". G Tabel A.
1. :((S( :ilai (ngka ki7alen -eban Sumbu #$ yang digunakan oleh :((S(, (ustralia, dengan formula berikut ini ) *$ Sumbu tunggal, roda tunggal)
3 K -eban sumbu tunggal, kg9 5; L;
+$ Sumbu tunggal, roda ganda)
3 K -eban sumbu tunggal, kg9=+ L ;
1$ Sumbu ganda, roda ganda) 3 K -eban sumbu ganda, kg 9 *1" L ;
b$Tinjauan khusus DF -ila kita perhatikan damage actor ormu!a sebagaimana tercantum diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang sangat menarik sebagai berikut ) *. Dari formula sing!e a0!e #koefisien * dan eCponen ;$ ) -ila beban #P$ dinaikkan + kali lipat, nilai daya rusak akan naik menjadi *" kali lipat.
48
*$ Penggunaan tandem truck #sebagai pengganti sing!e truck $ dapat memperpanjang masa pelayanan yang menjadi MjatahN angkutan barang dengan truck sebesar * ) ,=" 3 *,*" kali. +$ Penggunaan trip!e truck sebagai pengganti tandem truck #pengganti sing!e
truck tidak
dianalisis
karena
terlalu
MjauhN$
dapat
memperpanjang yang menjadi MjatahN angkutan barang dengan truck sebesar ,=" ) ,51 3 *,"+ kali. 1$ Dengan asumsi bahwa pa !oad ketiga jenis truck tersebut mempunyai besaran perbandingan secara bertingkat pada klasifikasi &ST * ton sebagai berikut ) * #*5 8 5,A 3 0,1 ton$ untuk truck tunggal, *,5; #+1 8 =,"0 3 *;,1* ton$ untuk tandem truck , dan +,;5 #11 8 *,+5 3 ++,A5 ton$ untuk trip!e truck . &aka dapat diperoleh beberapa hasil analisis sebagai berikut ) a. 'on7ersi jenis truk berdasarkan kesetaraan kapasitas muatan (i!!ega!) sbb ) a$ Satu buah trip!e truck (semi trai!!er) setara dengan +,;5 buah truck tunggal atau *," buah tandem truck. Dalam perhitungan total, pengaruh angka 9 digit dibelakang koma akan lebih ter% optimalkan. b$ Pengaruh perubahan atau perbandingan biaya transport p 9 ton'& untuk tiap jenis truck juga akan berpola serupa yang angka akuratnya masih memerlukan perhitungan yang lebih rinci. Dan biaya transport tersebut juga akan dipengaruhi oleh kondisi jalan yang kontributor utamanya adalah kendaraan jenis truck. c$ Dari analisis
kon7ersi jenis
truck diatas
dapat
dipetik
kesimpulan bahwa pemilihan jenis truck yang salah tidak hanya berdampak pada kecepatan kerusakan jalan #sebagai kerugian Pembina Jalan$ tetapi juga kerugian bagi Pengguna Jalan berupa kenaikan biaya transport atau -iaya /perasi 'endaraan -/' #sebagai kerugian masyarakat angkutan barang dengan truck$. c$ =e#ic!e amage 2actor #DF$ yang digunakan :ilai%nilai DF dari referensi berikut ini, untuk jenis kendaraan yang mewakili sama, dapat digunakan untuk parameter nilai DF dalam perencanaan tebal
49
perkerasan, yang disesuaikan dengan ketentuan dalam perencanaan dan mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
:ilai DF dari referensi #bukan data primer$ tersebut diberikan pada Tabel %tabel berikut ini )
1. -ina &arga &ST%* #&uatan Sumbu Terberat * ton$
Tabel +.** ) =e#ic!e damage actor berdasar -ina &arga &ST%* ton :o.
Type kendaraan G golongan
:ilai DF
*
Sedan, jeep, st. wagon
+
!ol%*
*.*
,5
+
Pick%up, combi
1
!ol%+
*.+
,*"*0
1
Truck + as #6$, micro truck, mobil hantaran
;
!ol%+
*.+6
,+*A;
;
-us kecil
5a
!ol%+
*.+
,+*A;
5
-us besar
5b
!ol%0
*.+
,1"
"
Truck + as #$
"
!ol%1
*.+
+,;*1;
A.
Truck 1 as
Aa
!ol%;
*.+.+
+,A;*"
=.
Trailer ; as, truck gandengan
Ab
!ol%"
*.+>+.+
1,0=1
0.
Truck s. trailer 5 as
Ac
!ol%=
*.+.+>+ .+
;,*5;"
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland +. Perhubungan Darat &ST%* Tabel +.*+ ) DF berdasar Perhubungan Darat &ST%* ton :o.
Type kendaraan G golongan
:ilai DF
*
&obil barang ringan
*.*
,5=;"
+
Truck + as
*.+
+,5;A=
1
Truck 1 as
**.+
+,5105
;
Truck 1 as
*.++
+,1+=5 50
5
Truck ; as
*.*.++
1,01A;
"
Truck ; as
*.+++
;,+5=;
A.
Truck ; as
*.+.++
;,5=;
=.
Truck ; as
*.+>+.+
A,5==
0.
Truck 5 as
*.*.+++
;,A000
*.
Truck 5 as
*.++>++
;,1";=
**.
Truck " as
*.++>++
;,"51;
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland 1. B<& sur7ey #Weig#t in Motion surve), 2ipularang, ++ Tabel +.*1 ) =e#ic!e damage actor berdasar B<& sur7ey, 2ipularang, ++ :o.
Type kendaraan G golongan
:ilai DF
*
Sedan, jeep, st. wagon
,*
+
Pick%up, combi
,*
1
Truck + as #6$, micro truck, mobil hantaran
,+"
;
-us kecil
,+"
5
-us besar
;,;5+"
"
Truck + as #$
;,;5+"
A.
Truck 1 as
1,;+*;
=.
Trailer ; as, truck gandengan
=,01
0.
Truck s. trailer 5 as
1,"0+1
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland
;. angkuman =e#ic!e amage 2actor #DF$ :ilai DF dari referensi tersebut diatas dirangkum seperti pada Tabel +.*; Tabel +.*; ) =e#ic!e amage 2actor #DF$ berdasar referensi -ina &arga, ?-D( +=, B<& sur7ey 2ipularang ++.
51
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland
'eterangan ) ( ) -ina &arga &ST * Ton - ) Perhubungan Darat &ST * Ton, += 2 ) B<& sur7ey, 2ipularang, ++ D ) DF rata%rata e. ?mur rencana ?mur rencana #?$ yang akan digunakan dalam traic design disesuaikan dengan jenis atau fungsi jalan sebagai berikut ) a$ Perkerasan kaku, traic design%nya untuk ) + tahun b$ Perkerasan lentur, traic design%nya untuk
)
* tahun, kecuali untuk kajian secara khusus.
f. ui7alent single aCle load a$ Pendataan lalu%lintas Data yang dibutuhkan untuk perencanaan dari parameter lalu%lintas harian rata%rata, pertumbuhan lalu%lintas tahunan, ve#ic!e damage actor, untuk memudahkan dalam analisis, disajikan dalam suatu tabel #lihat 6abe! .*5$. Tabel.+.*5 ) Data 9 parameter !ol. kendaraan, 6, Pertumbuhan lalu% lintas # g $ G DF. :o.
Jenis kendaraan
6
!
DF
#4$ 52
*.
Sedan, jeep, dan Station Bagon
+
+.
/pelet, Pick%up opelet, Sub% urban, 2ombi, &inibus
1
1.
Pick%up, &icro Truck dan &obil hantaran atau Pick%up -oC
;
;.
-us 'ecil
5a
5.
-us -esar
5b
".
Truk ringan + sumbu
"a
A.
Truk sedang + sumbu
"b
:o.
Jenis kendaraan
6
!
DF
#4$ =.
Truk 1 sumbu
Aa
0.
Truk !andengan
Ab
*. Truk Semi Trailer
Ac
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland 'eterangan ) 2ontoh diatas, penggolongan kendaraan mengacu pada Pedoman Teknis :o. Pd.T%*0%+;%-, dapat disesuaikan dengan ketentuan yang diberikan dalam perencanaan 6 )
Jumlah lalu%lintas harian rata%rata #kendaraan$ pada tahun sur7ai 9 pada tahun terakhir.
g
)
Pertumbuhan lalu%lintas per tahun #4$, disesuaikan dengan tahun periode dalam proyeksi lalu%lintas
DF )
:ilai damage factor
b$ Faktor distribusi arah dan distribusi lajur Faktor distribusi arah ) DD 3 ,1 8 ,A (""SA63 199 #a!, ../9). Faktor distribusi lajur #D 6$, mengacu pada 6abe! 5,1, (""SA63 199 #a!aman ../9), 'oefisien distribuOs arah dan lajur ) 2 3 DD C D6 Tabel +.*" ) Faktor distribusi lajur #D 6$.
53
Jumlah lajur setiap arah
D6 #4$
*
*
+
= 8 *
1
" 8 =
;
5 8 A5
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland DD 3 ,5 D6 3 " 4 2 3 ,5 C ," 3 ,1 c$ >&uiva!ent Sing!e "0!e %oad umus umum desain traffic (>S"% >&uiva!ent Sing!e "0!e %oad) ) Nn
*18
= ∑ L)R ' × (D" ' × DD × DL × &6% N1
dimana ) B*= 3 Traffic design pada lajur lalu%lintas, >&uiva!ent Sing!e "0!e %oad . 6 j 3 Jumlah lalu%lintas harian rata%rata + arah untuk jenis kendaraan j. DF j 3 =e#ic!e amage 2actor untuk jenis kendaraan j. DD
3 Faktor distribusi arah.
D6
3 Faktor distribusi lajur.
:*
3 6alu%lintas pada tahun pertama jalan dibuka.
:n
3 6alu%lintas pada akhir umur rencana.
6alu%lintas yang digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan adalah lalu%lintas kumulatif selama umur rencana. -esaran ini didapatkan dengan mengalikan traic design pada jalur rencana selama setahun dengan besaran kenaikan lalu%lintas (traic grot#). Secara numerik rumusan lalu% lintas kumulatif ini sebagai berikut )
*t
= *18 × ( 1 + g) n
dimana ) 54
Bt 3 Jumlah beban gandar tunggal standar kumulatif B*= 3 -eban gandar standar kumulatif selama * tahun. n
3 ?mur pelayanan, atau umur rencana ? #tahun$.
g
3 perkembangan lalu%lintas #4$
g. Parameter dan data traic design Parameter dan data yang diperlukan untuk kemudahan dalam perhitungan traic design, disajikan dalam bentuk tabel, seperti contoh pada 6abe! 5,14,
Tabel +.*A. ) Parameter dan data traic design. :o .
Parameter
Satuan
*.
6alu%lintas arian ata%rata #6$ Pertumbuhan lalu%lintas tahunan #g$ =e#ic!e amage 2actor #DF$
kendaraan
+. 1.
Desain
4 %
;.
?mur encana
tahun
5.
Tahun rencana jalan dibuka
%
".
Jumlah lajur
%
A.
'oefisien distribusi arah dan lajur
%
=.
>&uiva!ent Sing!e "0!e %oad
%
Sumber) Suryawan, (ri. #+*1$. Perkerasan Jalan -eton Semen Portland
2.".
Pert$m7angan Ek&n&m$
Dalam setiap pembangunan, analisis perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk setiap proyek harus mencapai persyaratan ekonomis, terlebih lagi untuk proyek peningkatan jalan yang diperoleh berbagai anggapan dalam perhitungan biaya yang digunakan, antara lain adalah umur rencana, laju pertumbuhan lalu lintas dan tujuan dari 55
pembina jalan.Semua biaya yang menyangkut aspek tersebut digunakan dalam analisis perhitungan biaya sesuai dengan fungsi dan tipe pekerjaan jalan. Selain kriteria%kriteria perencanaan juga harus diperhatikan adanya a@as 8 a@as perencanaan yaitu antara lain ) *. Pengendalian -iaya Pengendalian biaya suatu pekerjaan konstruksi dimaksudkan untuk mencegah adanya pengeluaran yang berlebihan sehingga pengeluaran biaya sesuai dengan perhitungan encana (nggaran -iaya #(-$ yang telah ditetapkan. -iaya pelaksanaan harus dapat ditekan sekecil mungkin tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas pekerjaan. Dalam hal ini erat kaitannya dengan pemenuhan persyaratan ekonomis.
+. Pengendalian &utu Pengendalian mutu dimaksudkan agar pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan
persyaratan
yang telah
ditetapkan
dalam
'S.
'egiatan
pengendalian mutu tersebut dimulai dari pengawasan pengukuran lahan, pengujian tanah serta uji tekan beton. &utu bahan%bahan pekerjaan yang digunakan
dalam
pembangunan
sudah
dikendalikan
oleh
pabrik
pembuatnya. Selain itu juga diperlukan pengawasan pada saat konstruksi tersebut sudah mulai digunakan, apakah telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. 1.
Pengendalian Baktu Pengendalian waktu pada pelaksanaan pekerjaan dalam suatu proyek bertujuan agar proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan time sc#edu!e yang telah ditetapkan. ?ntuk itu dalam perencanaan pekerjaan harus dilakukan penjadwalan pekerjaan dengan teliti agar tidak terjadi keterlambatan waktu penyelesaian proyek.
;. Pengendalin Tenaga kerja Pengendalian tenaga kerja sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik sesuai jadwal. Pengendalian dilakukan oleh Pengawas #mandor$ secara terus menerus maupun berkala. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui tentang kemajuan dan keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan kurangnya tenaga kerja maupun menurunnya efisiensi kerja 56
yang berlebihan. Jumlah tenaga kerja juga harus dikendalikan untuk menghindari terjadinya penumpukan pekerjaan yang akan menyebabkan tidak efisiensinya pekerjaan tersebut serta dapat menyebabkan terjadinya pemborosan biaya. 2.:.
Dasar . dasar Peren2anaan
Dalam perhitungan perencanaan perkerasan kaku ('igid pavement) ini mengacu pada standar yang sudah biasa digunakan untuk perencanaan 8 perencanaan perkerasan beton semen di
tidak
direkomendasikan
termasuk
didalam
untuk
perencanaan
buku tebal
ini.
Prosedur
perkerasan
ini di
tidak daerah
permukiman dan kawasan industri.
+. Perkerasan Jalan Semen Portland ('igid Pavement) Perencanaan &etode ((ST/ *001. -uku ini dapat digunakan sebagai acuan dan pegangan terkait dengan pekerjaan konstruksi jalan #perkerasan kaku$. Perencanaan mengacu pada ((ST/ # (merican (ssociation of State igh%way and Transportation /fficials$ guide for design of pa7ement structures *001 #selanjutnya disebut (SST/ *001$. 6angkah 8langkah 9 tahapan, prosedur, dan parameter 8 parameter perencanaan secara praktis diberikan pada buku ini.
2.;.
Met&de Perh$tungan
Dalam perencanaan perkerasan jalan beton (rigid pavement) ini, perhitungan analisis struktur dilakukan dengan bantuan program komputer (sotare computer), Program tersebut terdiri dari ) 57
a. (uto2ad +A b. Ccel +A
) digunakan pada detai!ing dan drating ) digunakan pada hitungan manual desain struktur
perkerasan beton semen dan (- #cost $.
BAB III ME(D(L()I PENELIIAN *ulai 3.1. Met&d&l&g$ Penel$t$an ersiapan &etodologi dalam penyusunan Tugas (khir ini, digambarkan dalam bentuk bagan
alir # !o c#art) seperti gambar 1.* berikut ini ) en!umpulan "ata #"ata rimer dan "ata $ekunder
Tidak "ata +ukup ,a en!olahan "ata
Tidak
Tidak *emenuhi s-arat ,a eren&anaan dan 'ambar
(esimpulan ) $aran 58 $elesai
!ambar 1.* -agan (lir #Flow 2hart$ &etode Peneliti an Sumber ) Data olahan.
3.2. aha%an %eker!aan
Sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian Tugas (khir ini serta pertimbangan batasan dan ruang lingkup penelitian, maka rencana pelaksanaan penelitian akan mengikuti bagan alir (2!o C#art) seperti pada gambar 1.*. encana pelaksanaan pekerjaan tersusun atas tahapan pekerjaan sebagai berikut) *. +. 1. ;. 5. ".
Tahapan persiapan Tahapan pengumpulan data Tahapan pengolahan data Tahapan analisa data Tahapan penentuan dan penetapan bentuk penanganan terpilih. 'esimpulan dan Saran
3.2.1 aha%an Pers$a%an
Tahapan ini menyangkut pengumpulan data dan analisa awal untuk menentukan lokasi studi, jenis%jenis data yang akan disur7ei dan metode yang digunakan untuk sur7ei lapangan serta persiapan formulir isian sur7ei sesuai dengan jenis sur7ei yang akan dilakukan. Sebelum dilakukan sur7ei lapangan, diperlukan data sekunder awal yang digunakan sebagai pendukung dalam analisa awal, data%data tersebut meliputi) *. +.
Peta dasar dan administrasi lokasi studi jalan !erilya parit " Tembilahan ulu Peta jaringan jalan eksisting jalan !erilya parit " Tembilahan ulu
3.2.2 aha%an Pengum%ulan Data
59
Tahapan pengumpulan data pada penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan sesuai dengan jenis dan kebutuhan data%data tesebut, secara terperinci dua tahapan tersebut meliputi ) *. Pengumpulan data skunder Data sekunder merupakan data atau informasi yang tersusun dan terukur yang sesuai dengan kebutuhan maksud dan tujuan penelitian ini. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi literature melalui jurnal%jurnal, teks book dan &anual 'apasitas Jalan
Data 'ondisi Jalan.
b.
Prasarana Disekitar jaringan jalan yang di tinjau.
c.
Peta dasar dan administrasi lokasi studi.
d.
Peta jaringan jalan eksisting kota Tembilahan.
e.
'ondisi jaringan jalan eksisting kota Tembilahan.
f.
Data eksisting operasional ruas jalan dan persimpangan pada lokasi studi penelitian.
+. Pengumpulan data primer Pada penelitian ini data primer atau data lapangan di kumpulkan langsung melalu
sur7ei%sur7ei
lapangan.
Jenis
sur7ei
yang
dilakukan
untuk
mengumpulkan data primer atau data lapangan adalah ) a. Sur7ei karakterisistik geometrik ruas jalan. &eliputi dimensi jalan, trotoar dan fasilitas%fasilitas lain yang ada. b. Sur7ei kondisi 7olume arus lalu lintas jalan. Pengamatan data lalu lintas harian rata%rata #6$ pada jam puncak pada ruas%ruas jalan yang berpengaruh sebagai data acuan dalam menentukan nilai indekator tingkat pelayanan. c. Sur7ei karakterisistik lalu lintas. 'endaraan rencana yang diamati dikelompokkan dalam berbagai golongan seperti, sepeda motor #roda + dan roda 1$, kendaraan ringan umum, kendaraan ringan pribadi, truk9bus, sepeda, dan becak. 60
d.
Sur7ei hambatan samping pada ruas jalan. Pengamatan pada kondisi disekitar jalan yang berpengaruh meliputi hambatan samping #pertokoan, Parkiring on Street , sekolah, dll$, dan kondisi permukaan jalan eksisting.
Tahapan pengumpulan data dilakukan secara menyeluruh dan diharapkan memenuhi kebutuhan untuk Tugas (khir Perencanaan Perkerasan 'aku #igid Pa7ement$ ruas jalan !erlya Parit " ini dan dapat melanjutkan pada tahapan pengolahan data, Jika dinilai belum cukup Penulis akan kembali pada tahapan pengumpulan data untuk melengkapi data%data yang dibutuhkan.
3.2.3 aha%an Peng&lahan Data
Tahapan ini meliputi pengumpulan data%data hasil sur7ei, penetapan pada jam puncak 7olume lalulintas dan perhitungan dengan metode &'J< #&anual 'apasitas Jalan
Pada penelitian ini bentuk kinerja ruas jalan diukur dari nilai :isbah olume 'apasitas #:'$ sedangkan pada persimpangan bentuk kinerjanya diukur dari nilai tundaan #D$, selanjutnya penangan dari nilai tersebut ditetapkan
asil dari analisa adalah sampai batas mana kapasitas Tingkat Pelayanan Jalan !erilya parit " % Jalan Taman &akam Pahlawan parit " #enam$ 'ecamatan Tembilahan ulu sesuai dengan umur rencana yang telah ditentukan.
3.3. /ad6al Pelaksanaan ugas Akh$r
Jadwal penyusunan tugas akhir Perencanaan Perkerasan 'aku # 'igid Pavement $ uas Jalan !erlya Parit " #enam$ % Jalan Taman &akam Pahlawan parit " #enam$ dapat dilihat pada tabel 1.*. 61
Tabel 1.* Jadwal Pelaksanaan Tugas (khir N&
,eg$atan
1
A
Pr&%&sal
*
-ab < Pendahuluan
+
-ab << 6andasan Teori
N&
,eg$atan
Bulan5 2 3
,eterangan
4
,eterangan
Bulan5
1
-ab <<< &etodologi Seminar e7isi Proposal
B
ugas Akh$r
;
-ab < Perencanaan
5
-ab Penutup Pengumpulan Data (nalisis e7isi Seminar asil e7isi /ral comprabansi7e e7isi (22 Jilid
Sumber ) Data olahan
62
DA-AR PU#A,A
1.
Buku Suryawan, (ri. +*1. Perkerasan -a!an
Beton
Semen Port!and
('igid
Pavement) Perencanaan Metode ""SA63. ogyakarta. -eta /ffset. Departemen Pekerjaan ?mum, Direktorat Jendral -ina &arga. #+A$. Perkerasan Daku ('igid Pavement), Sukirman, Sil7ia. #*000$. Perkerasan %entur -a!an 'aa, -andung ) :o7a Susanto, -.
. 'ekaasa -a!an 'aa. ?ni7ersitas (tma Jaya, ogyakarta.
Terriajeng, (ndi Tenrisukki, T, (. Terriajeng, (ndi Tenrisukki, T, (.
. 'ekaasa -a!an 'aa , +unadarma, Jakarta. . 'ekaasa -a!an 'aa , +unadarma,
Jakarta. Suprapto, Tm. +;. Ba#an dan Struktur -a!an 'aa. ?ni7ersitas !adjah &ada, -andung. Sukirman, S.*00;. Perencanaan 6eba! Struktur Perkerasan %entur . :o7a, -andung. (siyanto. +=. Metode Donstruksi Proek -a!an, U. Press, Jakarta 2. #kr$%s$ 9 es$s 9 D$sertas$ Saleh, 'hairul #+*1$. Perencanaan 6eba! Perkerasan Pada 'uas -a!an Parit 1
Deeungai +etek 6embi!a#an. Tugas (khir Teknik Sipil% ?ni7ersitas
63
Doridor 6ermina! Bubu!ak/Poo! Bus Wisata Baranangsiang . Tugas (khir Teknis Sipil ?ni7ersitas !unadarma, Jakarta. Juanda, (nggi #+*+$. Perencanaan
Peningkatan
-a!an
+eri!a
Parit
9
Sampaiengan Parit 7 Pada Sta ?E?? S$ 1E1;4 engan Metode
"na!isa Domponen.
Tugas (khir Teknis Sipil
?ni7ersitas
3. Peraturan Pemer$ntah dan Perundang undangan
Peraturan Perintah epublik
4. #$tus Internet :ikmah, (inun #+*1$ Perencanaan Perkerasan Daku ('igid pavement) -a!an Purodadi F Dudus 'uas 19<8, #ttp:$$!ib,unnes,ac,id$191;<$G # (ccessed ,A (pril +,*5 $
https)99www.google.co.id9searchE3joint>perkerasan>kakuGbiw httpswww.google.co.idsearch3kerusakan>jalan>betonGbiw3*1""Gbih https)99www.google.co.id9searchE3perbandingan>pembebanan>perkerasan> jalanGbiw3*1""Gbih https)99www.google.co.id9searchE3komponen>perkerasan>jalan
64
65