GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JENIS MAKANAN PADA ANAK KOST (Studi Kasus di Wilayah Universitas Negeri Semarang Tahun 2013)
PROPOSAL SKRIPSI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif Dosen : Muhammad Azinar, S.KM, M.Kes
Oleh 1.
Sartikah
(6411412048)
2.
Sri Komalasari
(6411412049)
3.
Desi Ajeng Larasati
(6411412054)
4.
Husnul Amalia
(6411412057)
5.
Puji Widiyastuti
(6411412065)
Rombel
: 02
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mencakup banyak
bidang termasuk dalam bidang
pangan. Kemajuan teknologi ini membawa
dampak positif maupun negatif. Dampak positif perkembangan teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga meningkatkan sanitasi, praktis dan lebih ekonomis. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang guna kelangsungan hidupnya. Untuk itu sangat penting bagi manusia untuk memperhatikan makanan dan minuman sehat yang sebaiknya dikonsumsi agar tidak mengganggu kesehatan dan keyakinan masyarakat. Salah satu makanan dan minuman yang digemari oleh masyarakat adalah makanan siap saji. Makanan dan minuman siap saji memiliki prospek pasar yang semakin luas karena adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat yang diiringi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Konsumen dengan perkembangan zaman yang semakin pesat harus lebih selektif untuk memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi, konsumen
harus
mengetahui kandungan apa yang terdapat dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 237.641.326 jiwa (BPS 2010), jumlah tersebut merupakan peluang yang besar dan potensi pasar yang baik bagi produsen makanan dan minuman siap saji untuk meningkatkan produksinya. Di Indonesia bisnis makanan dan minuman telah mengalami pertumbuhan yang semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir. Aktivitas yang padat menjadi fenomena
kehidupan
sosial
saat
ini.
Seseorang yang aktif akan meninggalkan rumahnya pagi-pagi dan tetap berada di
luar rumah sampai waktu makan malam tiba. Kondisi demikian mendorong sebagian masyarakat untuk mengonsumsi makanan cepat saji sebagai pengganti makanan lengkap pada saat waktu makan tiba. Makanan memiliki makna yang lebih luas dari sekadar sumber nutrisi. Makanan bisa saja terkait dengan kepercayaan, status, penghargaan, kesetiakawanan dan ketentraman bagi yang mengonsumsinya. Makna tersebut menyebabkan makanan memiliki banyak peranan dalam kehidupan sehari-hari suatu komunitas manusia. Pemilihan makananpun sering kali dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal dan faktor ekonomi. Faktor internal disini meliputi
emosi, nafsu makan dan tipe kepribadian. Sedangkan faktor eksternal
meliputi budaya, agama, ketersediaan makanan, pendidikan, media dan periklanan serta aktifitas fisik. Faktor ekonomi meliputi pekerjaan orang tua dan besar uang saku. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengambil judul “Gambaran Faktor – faktor yang mempengaruhi Pemilihan Jenis Makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang”.
1.2
Rumusan Masaalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan difokuskan sebagai
berikut: 1.2.1
Rumusan Masalah Umum Bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis
makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 1.2.2
Rumusan Masalah Khusus Adapun Rumusan masalah khusus dalam penelitian ini adalah:
1.2.2.1. Bagaimana aktivitas fisik dapat mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang?
1.2.2.2 Bagaimana Emosi dapat mempengaruhi pemilihan jenis makanan pada Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang? 1.2.2.3 Bagaimana Kepribadian dapat mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang? 1.2.2.4 Bagaimana Pekerjaan Orang tua dapat mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang? 1.2.2.5 Bagaimana Besar Uang Saku dapat mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang? 1.3
Tujuan Penelitian
1.3.2 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 1.3.3 Tujuan Khusus 1.3.3.1 Untuk mengetahui gambaran Aktivitas fisik yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 1.3.3.2 Untuk mengetahui gambaran Emosi yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 1.3.3.3 Untuk mengetahui gambaran Kepribadian yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 1.3.3.4 Untuk mengetahui gambaran Pekerjaan Orang Tua yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 1.3.3.5 Untuk mengetahui gambaran Besar uang saku yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 1.4
Manfaat Hasil Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan sebagai pengalaman dalam merealisasikan teori yang telah didapat, khususnya mengenai
gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 1.4.2 Bagi Mahasiswa Sebagai sumbangan informasi bagi mahasiswa tentang gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang.
1.5
Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 : Penelitian – Penelitian yang Relevan dengan Penelitian ini No 1.
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Perilaku Irasmi Mahasiswa dalam Memilih Jenis Makanan dan Minuman di Makassar Town Square
Tahun dan Tempat Penelitian 2012 Makassar Town Square
Rancangan Penelitian Kualitatif Deskriftip
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Variabel Bebas : Perilaku Mahasiswa Variabel Terikat : Memilih Jenis Makanan dan Minuman
Mahasiswa cenderung menyukai makanan dan minuman yang tersedia di outlet atau restoran makanan dan minuman. Sedikit dari mahasiswa yang menikmati makanan dan minuman itu hanya mengutama kan rasa enak atau karena telah mengenyan
2.
Hubungan
Purtianti 2010
Cross
Variabel
gkan perut dan harga tidak menjadi masalah lagi, karena banyak dari mereka melihat dari cita rasanya. tingkat
pengetahua
ni
Sectional
Bebas :
pengetahua
SDIT
n dan Sikap
Muhammadi
Pengetahuan
n anak
Mengenai
yah Al
dan Sikap
tentang
pemilihan
Kautsar
pemilihan
pemilihan
makanan
Gumpang
makanan
makanan
jajanan
kartasura
Variabel
jajanan
dengan
Terikat :
sebagian
perilaku
Perilaku anak
besar
anak
memilih
mempunyai
memilih
makanan
tingkat
makanan di
pengetahua
SDIT
n baik yaitu
Muhammad
96,6%.
iyah Al
Sikap anak
Kautsar
tentang
Gumpang
pemilihan
kartasura
makanan jajanan sebagian besar
mempunyai sikap mendukung sebanyak 60,3%. Perilaku anak dalam memilih makanan sebagian besar mempunyai perilaku baik sebanyak 43,1% dan yang mempunyai perilaku tidak baik sebanyak 56,9%.
Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut : 1. Penelitain mengenai gambaran faktor - faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang.
2. Variable yang berbeda dengan penelitain yang terdahulu adalah variable bebasnya yaitu : Aktivitas Fisik, Emosi, Tipe Kepribadian, Pekerjaan Orangtua, Besar Uang Saku. Sedangkan, variable terikatnya yaitu pemilihan jenis makanan. 3. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan wawancara yang mendalam dan observasi yang akan menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi jenis pemilihan makanan dan minuman pada Pada Anak Kost di Wilayah di Universitas negeri semarang. 1.1
Ruang Lingkup Penelitian
1.6.1 Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan di Kost (Wisma Mutiara, Sekar Sari Kos, Berkah Kost) Wilayah Sekaran Universitas Negeri Semarang. 1.6.2
Ruang Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal yaitu 17 November
2013 sampai dengan selesai. 1.6.3
Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini termasuk dalam lingkup ilmu kesehatan masyarakat khususnya
bidang ilmu Perilaku dan Ilmu Gizi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Tinjauan Teori
2.1.1 Mahasiswa Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat. Mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam bidangnya saja, tetapi juga beraktivitas untuk mengembangkan soft skills-nya agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab dan gigih. Pada dasarnya mahasiswa merupakan insane penerus bangsa yang dalam kesehariannya bergelut dengan dunia pendidikan yang tak jarang menyita waktu. Dalam hal ini biasanya dampak yang sangat jelas dapat di amati yaitu para mahasiswa tidak begitu memperhatikan kesehatannya sendiri tak jarang para mahasiswa lebih memilih konsumsi makanan yang serba instan dikarenakan oleh berbagai faktor. Seperti, waktu yang sangat terbatas oleh kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan pihak universitas termasuk didalamnya proses belajar mengajar, kemudian mahasiswa juga dibebani tugas-tugas kuliah yang diberikan oleh dosennya sehingga bila dilihat dari aktivitasnya mahasiswa rentan akan kondisi kesehatan yang buruk. 2.1.1.2 Karakteristik Mahasiswa Karakteristik mahasiswa secara umum yaitu stabilitas dalam kepribadian yang mulai meningkat, karena berkurangnya gejolak-gejolak yang ada didalam perasaan. Mereka cenderung memantapkan dan berpikir dengan matang terhadap sesuatu yang akan diraihnya, sehingga mereka memiliki pandangan yang realistik tentang diri sendiri dan lingkungannya. Selain itu, para mahasiswa akan cenderung lebih dekat dengan teman sebaya untuk saling bertukar pikiran dan saling memberikan dukungan,
karena dapat kita ketahui bahwa sebagian besar mahasiswa berada jauh dari orang tua maupun keluarga. Karakteristik mahasiswa yang paling menonjol adalah mereka mandiri, dan memiliki prakiraan di masa depan, baik dalam hal karir maupun hubungan percintaan. Mereka
akan
memperdalam
keahlian
dibidangnya
masing-masing
untuk
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang membutuhkan mental tinggi. Sedangkan karakteristik mahasiswa yang mengikuti perkembangan teknologi adalah memiliki rasa ingin tahu terhadap kemajuan teknologi. Mereka cenderung untuk mencari bahkan membuat inovasi-inovasi terbaru di bidang teknologi dan tidak terkecuali juga di bidang kesehatan. Sebagai mahasiswa seharusnya dapat memberikan contoh yang baik terhadap generasi di bawah mereka terutama mahasiswa harus menjadi contoh bagi adik-adiknya di bidang kesehatan. 2.1.2 Makanan Makanan merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang guna kelangsungan hidupnya. makanan seharusnya memiliki mengandung gizi yang seimbang, mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang. Menu makanan sehat harusnya kayak akan unsur zat gizi seperti karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan sedikit lemak tak jenuh, atau lebih tepatnya disingkat dengan nama menu 4 sehat 5 sempurna. Adapun fungsi makanan untuk tubuh kita adalah: 1. Sebagai sumber energi Makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mendapatkan energi dan energi oleh tubuh dimanfaatkan untuk bergerak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Sedangkan karbohidrat dan lemak adalah suatu bahan-bahan yang ada dalam tubuh. 2. Sebagai penghasil kalori dan pengatur suhu serta perlindungan tubuh 2.1.2.1 Jenis – Jenis Makanan Berdasarkan tipenya makanan dibedakan menjadi makanan modern dan makanan tradisional.
2.1.2.1.1 Makanan Modern Jenis makanan yang mudah disajikan, praktis dan umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi. 2.1.2.1.2 Makanan Tradisional Makanan tradisional
biasanya dikonsumsi oleh masyarakat tertentu,
dengan citra rasa yang khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Bagi masyarakat Indonesia umumnya amat di yakini khasiatnya. 2.1.3 Perilaku Mahasiswa dalam Memilih Jenis Makanan Kemajuan
pembangunan
dan
modernisasi
Indonesia
dengan
tingkat
kompleksitas masyarakat yang lebih tinggi, salah satunya adalah secara implisit menyebabkan konsumtif dan daya beli masyarakat bertambah. Kebiasaan dan gaya hidup juga berubah dalam waktu yang relative singkat menuju kearah yang kian mewah dan berlebihan, misalnya dalam hal penampilan maupun kebutuhan hidup
yang
lain. Perilaku
seperti
ini
terjadi pada hampir semua lapisan
masyarakat, meskipun dengan kadar yang berbeda beda. merupakan
suatu
fenomena
yang
banyak
Perilaku
komsum tif
melanda kehidupan
masyarakat
terutama yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini banyak melanda kehidupan mahasiswa
yang
sebenarnya
belum
memiliki kemampuan finansial untuk
memenuhi kebutuhannya. Perilaku makan adalah suatu tingkah laku yang dilakukan individu dala rangka memenuhi kebutuhan makan yang merupakan kebutuhan dasar yang bersifat fisiologis. Makanan yang kita makan sehari-hari tidak hanya sekedar makanan, tetapi makanan tersebut harus bermanfaat bagi tubuh sehingga pemenuhan gizi makanan yang dikonsumsi dapat memelihara kesehatan. Adapun Jenis makanan ini terbagi dua, yaitu tradisional dan modern. Makanan modern biasanya berupa
lauk pauk dalam kemasan, mie instan,
nugget, sebagai makanan siap santap, KFC, burger, dunkind dunat‟s, dan lain-lain. Sedangkan makanan tradisional yang dimaksud disini adalah aneka soto, gadogado, kapurung dan jenis makanan yang pemilihan bahannya serba organik,
segar, penggunaan
asli,
sampai
pengolahan
makanan
tanpa
menggunakan
pengawet, pemanis buatan, atau penyedap yang mengandung bahan kimiawi. Jenis makanan ini biasa juga disebut dengan slow food. 2.1.3.1 Pola Mahasiswa Memilih Jenis Makanan Perilaku mahasiswa merupakan berhubungan
dengan
pencarian,
proses dan aktifitas ketika seseorang
pemilihan,
pembelian,
penggunaan,
serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Adapun
faktor – faktor
yang
mempengaruhinya
yakni
motivasi,persepsi,
pembentukan sikap, integrasi. Dalam membuat keputusan dalam hal memilih jenis makanan dan minuman siap saji yang disediakan oleh penjual. a. Perilaku mahasiswa memilih restoran modern Sebutan makanan modern biasanya berkenaan dengan zaman. Ketika zaman sudah semakin maju, kebiasaan masyarakat juga semakin modern, maka makanan yang dikomsumsi pun berubah menjadi lebih modern Kebiasaan yang berkembang di masyarakat untuk penyebutan makanan modern memang mengacu pada berbagai produk makanan luar negeri. b. Perilaku mahasiswa memilih restoran tradisonal Mengkonsumsi makanan tradisional yang terbuat dari sagu, jagung, ubi kayu dan beberapa jenis makanan lain bukan berarti masyarakat tergolong miskin. Maraknya makanan modern tidak membuat semua orang cenderung membeli jenis makanan dan minuman tersebut karena ada sebagian mahasiswa yang lebih menyukai makanan tradisional seperti makanan khas daerahnya masing-masing dan sebagian karena mahasiswa ada yang sadar akan kesehatan. Konsumen tidak mengindahkan rasa enak makanan yang
modern itu tidak enak namun mereka sadar akan
dampak yang akan ditimbulkan akibat mengonsumsi makanan tersebut. Mahasiswa yang memilih makanan tradisional memiliki alasan tersendiri dan tidak merasa minder terhadap lingkungannya yang lebih sering mengonsumsi makanan modern.
2.1.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Makanan 2.1.4.1 Faktor Internal Faktor internal adalah berasal dari dalam individu itu sendiri. Dalam hal ini individu menerima, mengolah, dan memilih segala sesuatu yang datang dari luar, serta menentukan mana yang akan diterima atau tidak diterima. Sehingga individu merupakan penentu pembentukan sikap. 2.1.4.1.1 Emosi Sikap indivisu terhadap makanan banyak dipengaruhi oleh pengalamanpengalaman dan respons yang diperlihatkan oleh orang lain terhadap makanan. Pengalaman tersebut dapat mempengaruhi sikap suka atau tidak suka individu terhadap makanan. Kebudayaan di mana indivisu hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap individu dan tingkat emosi individu. Sebagai bentuk merupakan pernyataan yang didasari oleh emosional yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau penggalihan bentuk mekanisme pengetahuan EQ. 2.1.4.1.2 Nafsu Makan Nafsu makan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang memilih jenis makanan yang bagaimana. Biasanya jika seseorang yang nafsu makannya sedang menurun makan ia lebih memilih jenis makanan yang ringan dan cenderung instan. Sedangkan, seseorang yang nafsu makannya sedang tinggi maka ia cenderung memilih jenis makanan yang berat dan mengenyangkan. 2.1.4.1.3 Tipe Kepribadian Sifat kepribadian, merupakan manifestasi dari kepribadian yang dimiliki sebagai perpaduan dari faktor genetik dengan lingkungan. Tipe kepribadian juga mempengaruhi seseorang dalam perilaku memilih makanan. biasanya
seseorang
yang memilihi tipe kepribadian hemat ia lebih memilih jenis makanan yang biasa dan harganya terjangkau karena ia cenderung memikirkan kebutuhan yang lain bukan sekadar makanan.
2.1.4.2 Faktor Eksternal Faktor eksternayaitu faktor yang berasal dari luar individu, berupa stimulus untuk mengubah dan membentuk sikap. Stimulus tersebu dapat bersifat langsung dan tidak langsung. 2.1.4.2.1 Budaya Kebudayaan, hasil dari kebudayaan yaitu kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia mempunyai peranan pada terbentuknya perilaku, terutama perilaku
yang
berkaitan
dengan
pemilihan
jenis
makanan.
Kebudayaan
mempengaruhi orang dalam memilih makanan jajanan yaitu mencangkup jenis pangan apa yang harus diproduksi, bagaimana diolah, disalurkan, dan disajikannya. Pengembangan kebiasaan makan dengan mempelajari cara yang berhubungan dengan konsumsi pangan dan menerima atau menolak bentuk atau jenis pangan tertentu. Kebiasaan makan yang dimulai dari permulaan hidup akan menjadi bagian perilaku yang berakar diantara penduduk. 2.1.4.2.2 Agama Agama, merupakan keyakinan hidup yang masuk ke dalam kontruksi kepribadian seseorang yang berpengaruh dalam perilaku individu. Agama sangat berpengaruh kepada pemilihan jenis makanan. Dapat diambil contoh, seseorang yang beragama islam akan lebih memperhatikan makanan tersebut halal atau tidak jika di bandingkan dengan seseorang yang bukan beragama islam. 2.1.4.2.3 Ketersediaan Makanan Ketersediaan makanan merupakan keterjaminan akses terhadap makanan di lingkungan kos maupun di lingkungan kampus, dimana makanan disediakan dan siap dikonsumsi baik di kos, di sekitar kampus maupun di lingkungan lainnya sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mengakses makanan tersebut. Ketersediaan dibedakan menjadi ketersediaan makanan sehat dan tidak sehat.Ketrsediaan makanan juga berkaitan dengan uang saku mahasiswa.
2.1.4.2.4 Pendidikan Pendidikan, proses dan kegiatan pendidikan pada dasarnya melibatkan perilaku individu maupun kelompok. Pada dasarnya jika seseorang memiliki dasar pendidikan yang tinggi maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap perilaku pemilihan jenis makanan. Karena, orang yang pendidikannya tinggi akan lebih memperhatikan kandungan gizi yang ada di dalam makanan bila dibandingkan orang yang memiliki pendidikan yang rendah. Biasanya orang dengan pendidikan yang rendah perilaku dalam pemilihan makanannya dilakukan dengan asal-asalan. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi tingkat konsumsi pangan seseorang dalam memilih bahan pangan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Orang yang memiliki pendidikan tinggi cenderung memilih bahan pangan yang lebih baik dalam kuantitas dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah. Suhardjo (1989) menyatakan bahwa orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan memilih untuk mengkonsumsi makanan yang bernilai gizi tinggi sesuai dengan pangan yang tersedia dan kebiasaan makan sejak kecil, sehingga kebutuhan gizinya tetap terpenuhi. Tingkat pendidikan yang rendah mempunyai konsekuensi terhadap rendahnya kemampuan ekonomi dan pengetahuan gizi. Selain itu, juga mengurangi peluang untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang relative tinggi, sehingga kemampuan untuk menyediakan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang cukup juga terbatas, apalagi dengan tingkat pengetahuan gizi yang rendah. 2.1.4.2.5 Media dan Periklanan Kedua hal ini memberi informasi tentang beberapa makanan, biasanya makanan yang diproses atau diproduksi di pabrik, dan mungkin kurang baik nilai gizinya karena banyak mengandung lemak, garam, dan gula. Semakin sering diiklankan, semakin dikenalilah produk tersebut dan semakin banyak pula permintan akan produk tersebut. Suhardjo (1986) menyatakan bahwa radio, televisi, pamflet, iklan, dan bentuk media massa lain yang beberapa diantaranya kini telah mencapai daerah desa
yang terpencil, efektif dalam merubah kebiasaan makan. Beberapa di antara perubahan ini berpengaruh positif terhadap status gizi, dan sebaliknya. Media massa merupakan media yang secara khusus di desain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Media massa terdiri dari media elektronik dan media cetak. Masingmasing media ini terdiri atas beberapa bentuk media yang masing-masing mempunyai ciri khas dan menimbulkan implikasi khusus, akibatnya untuk memahami media massa perlu lebih mengetahui aneka ragam bentuk dan ragam variasinya. Media massa elektronik meliputi radio, televisi, dan film (film video, disk video, dan kaset/disc). Media massa cetak meliputi koran (harian, mingguan, tabloid), majalah (berita, khusus hiburan), dan poster termasuk selebaran dan buku. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, sosial dan budaya maka jenis media massa bertambah dengan adanya internet dan telepon seluler (Depdikbud RI 1998 ). Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan pemirsanya terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari. Pengaruh media massa terhadap seseorang tersebut antara lain : Media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, kemudian pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah layak atau apakah telah memenuhi satndar tersebut. Penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media dapat mempengaruhi keinginan pemirsanya. Media visual dapat memenuhi kebutuhan pemirsa akan kepribadian yang lebih baik. 2.1.4.2.6 Aktivitas Fisik Aktivitas seseorang berpengaruh terhadap perilaku kehidupan sehari hari, terutama dalam hal makan sehari hari. Orang cenderung makan banyak ketika ia mengeluarkan tenaga yang ekstra dalam menjalani kegiatan sehari hari demi untuk menjaga energinya. 2.1.4.3
Faktor Ekonomi Faktor Ekonomi merupakan salah satu yang berpengaruh terhadap perilaku
adalah lingkungan ekonomi yang merupakan sarana untuk terpenuhinya fasilitas.
Tingkat kemampuan ekonomi seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Biasanya semakin tinggi tingkat ekonomi akan menambah tingkat konsumtif sesorang. Semakin tinggi status ekonominya, semakin banyak jumlah dan jenis makanan yang dapat diperoleh. Sebaliknya, orang yang hidup dalam kemiskinan atau berpenghasilan rendah memiliki kesempatan yang sangat terbatas untuk memilih makanan. 2.1.4.3.1 Pekerjaan Orang Tua Kehidupan sosial seorang anak tergantung dari pekerjaan orang tua, dikarenakan dipengaruhi oleh kondisi atatu status ekonomi dalam masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak independen
akan tetapi
akan dipandang dalam konteks yang utuh dalam keluar anak itu “ ia anak siapa” secara tidak langsung masyarakat memandang siapa orang tuanya dan apa pekerjaanya ketika berada dalam lingkungannya. 2.1.4.3.2 Besar Uang Saku Besar uang saku mempengaruhi seseorang untuk mengatur dalam hidupnya, agar semua kebutuhannya terpenuhi. Terutama dalam hal memilih makanan sehari-hari. Kadang kadang yang uang sakunya banyak, seseorang dapat membeli jenis makanan yang ia inginkan bahkan disela sela ia waktu senggang ia pun bisa ngemil makanan lain, sedangkan orang yang uang sakunya cukup mungkin memilih makanan yang harganya relative murah dan setidaknya dapat mengisi perut.
2.1
Kerangka Teori Karakteristik Mahasiswa
Jenis Makanan Dan Minuman
Pemilihan Jenis Makanan
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Faktor Ekonomi
1. Emosi 2. Nafsu Makanan 3. Tipe Kepribadian
1. Budaya 2. Agama 3. Ketersediaan Makanan 4. Pendidikan 5. Media dan Periklanan 6. Aktifitas Fisik
1. Pekerjaan Orang Tua 2. Besar Uang Saku
Gambar 2.1 Kerangka Teori SUMBER DURUNG
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Alur Pikir Aktivitas Fisik Emosi Tipe Kepribadian
Pemilihan Jenis Makanan
Pekerjaan Orangtua
Besar Uang Saku Gambar 3.1 Kerangka Alur Penelitian 3.2.
Fokus Penelitian Dalam penelitian ini, fokus penelitian berisi kajian yang menjadi pusat
perhatian, yaitu gambaran faktor-faktor yang mepengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 3.3.
Hipotesis Penelitian
3.3.1. Hipotesis Mayor Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 3.3.2. Hipotesis Minor 3.3.2.1. Faktor Aktivitas Fisik Mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 3.3.2.2. Faktor Emosi Mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang.
3.3.2.3. Faktor Kepribadian Mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 3.3.2.4. Faktor Pekerjaan Orang Tua Mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 3.3.2.5. Faktor Besarnya uang saku Mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang. 3.4.
Jenis dan Rangcangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
penelitian deskriptif dengan wawancara yang mendalam dan observasi yang akan menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi jenis pemilihan makanan dan minuman Pada Anak Kost di Wilayah Universitas negeri semarang. 3.5.
Sumber Informasi
3.5.1. Data Primer Sumber data primer dalam penelitian kualitatif adalah kata kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain lain. Pengumpulan data primer diperoleh dengan menggunakan wawancara dan observasi kepada informan. Penggambilan informasi menggunakan teknik simple random sampling, yaitu pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit individu mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel (Eko Budiarto, 2002). 3.6
Teknik Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian
3.6.1
Teknik Pengambilan Data
3.6.1.1 Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau data secara lisan dari informan dalam suatu pertemuan langsung. Wawancara yang dilakukan berdasarkan pedoman wawancara dengan pertanyaan yang telah disusun mengenai gambaran faktor faktor yang mempengaruhi jenis pemelihan makanan Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang.
3.6.1.2 Observasi Observasi dilakukan agar peneliti memperoleh pengalaman langsung sehingga peneliti dapat melihat hal - hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan kampus dikarenakan hal hal tersebut telah dianggap “biasa“ sehingga tidak terungkap dalam wawancara. Observasi yang dialakukan adalah observasi terus terang atau tersamar. Dalam melakukan pengumpulan data peneliti menyatakan terus terang kepada informan bahwa ia sedang melakukan obsevasi/pengamatan. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam melakukan observasi. Hal ini untuk menghindari jika suatu data yang dicari merupakan data yang dirahasiakan (sugiono,2010: 228). 3.6.2 Instrumen Penelitian Metode wawancara menuntut keaktifan peneliti dilapangan. Jadi, instrumen dalam pengumpulan data adalah manusianya yaitu peneliti. Peneliti sekaligus menjadi perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data dan pelapor hasil penelitiannya. Alat bantu yang digunakan dalam pengambilan data adalah panduan kuisioner (wawancara) dan alat perekam. 3.6.2.1 Panduan Kuisioner (Wawancara) Panduan Kuisioner (wawancara) digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian dan dapat dijadikan pedoman umum wawancara. Panduan wawancara berisi hal-hal yang berkaitan dengan penelitian tanpa menentukan urutan pertanyaan karena akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat wawancara berlangsung. Panduan ini digunakan untuk mengingatkan sekaligus sebagai daftar pengecek bahwa semua aspek yang relevan telah dinyatakan dan dibahas. 3.6.2.2 Alat Perekam Alat perekam memiliki cukup banyak keuntungan antara lain : dapat diamati dan didengar berulang kali sehingga hal-hal yang masih diragukan dalam penafsiran datanya langsung dapat dicek, dapat dianalisis kembali oleh peneliti lainnya dan
memberikan dasar yang kuat. Namun, kelemahan dari alat perekam adalah memakan waktu, biaya dan situasi di lapangan penelitian terganggu (Moleong LJ,2005:180). 3.7 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan utama, yaitu pra lapangan, kegiatan lapangan dan pasca lapangan. 3.7.1 Tahap Pra Lapangan Pada tahap Pra lapangan, kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Penyusunan rancangan awal penelitian termasuk mencari informasi awal melalui review, dokumen – dokumen yang relevan. 2. Pengenalan Peta Lapangan dan review terhadap masalah yang akan diteliti, termasuk pendekatan formal untuk mendapatkan ijin dan dukungan penelitian kepada Informan (Pada Anak Kost di Wilayah Universitas Negeri Semarang). 3. Penjajakan Lapangan terhadap calon lokasi penelitian (Survei pendahuluan) untuk memperoleh informasi umum tentang lokasi penelitian dan informan. 4. Pemantapan mengenai desain penelitian, fokus penelitian serta pemilihan informan. 5. Penyiapan instrumen penelitian untuk kegiatan lapangan. 3.7.2 Tahap Kegiatan di Lapangan Tahap ini disebut sebagai tahap pengumpulan data dimana peneliti melakukan wawancara terhadap informan. Wawancara dalam penelitian ini bersifat mendalam tehadap informan yang dianggap layak sebagai sumber data dengan menggunakan pertanyaan bebas dan resmi tersturuktur. Observasi dilakukan terhadap tiga hal yaitu tempat (place), yaitu beberapa tempat di kampus yang menjadi tempat untuk makan, actor (actor) yaitu Anak Kost (Wisma Mutiara, Sekar Sari, dan Berkah), aktivitas (activity) yaitu kegiatan yang dilakukan mahasiswa (Anak Kost) tersebut.
3.7.3 Tahap Pasca Lapangan Semua data yang dikumpulkan melalui wawancara dapat direkam dalam catatan lapangan, tape recorder maupun kamera. Setelah data didapatkan, dilakukan pemeriksaan keabsahan data kemudian dilanjutkan analisis data. 3.8
Pemeriksaan Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian dilakukan dalam teknik triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini tianglulasi sumber berupa: 1. Membandingkan hasil wawancara informan dengan hasil yang telah peneliti lakukan. 2. Melakukan wawancaraa dengan teman informan yaitu sesama mahasiswa ikm untuk mengecek kebenaran jawaban informan. 3.9
Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini secara induktif yaitu analisis yang dimulai dari
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. 3.9.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah pengumpulan data-data yang diperoleh di lapangan yaitu berupa catatan lapangan hasil wawancara dan obsevasi, dokumen, gambar, dan rekaman suara untuk diperiksa kembali, diatur dan kemudian diurutkan 3.9.2
Reduksi Data Hasil penelitian dari lapangan yang masih berupa bahan mentah kemudian
dirangkum,
direduksi,
kemudian
disusun
supaya
lebih
sistematis
untuk
mempermudah peneliti dalam mencari kembali data yang diperoleh apabila diperlukan kembali.
3.9.3 Sajian Data Sajian data ini membantu peneliti untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian. Untuk memudahkan hal ini peneliti membuat matrik untuk data agar memudahkan peneliti dalam membaca data. 3.9.4 Verifikasi Data Dari data-data yang diperoleh kemudian peneliti mencari makna, pola hubungan serta hal-hal yang sering timbul. Dari hasil penelitian atau data yang diperoleh peneliti membuat kesimpulan-kesimpulan kemudian diverifikasi. 3.10 Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehinggadidapatkan kesimpulan dari hasil penelitian. Analisis data dilakukan dalam suatu proses secara manual. Proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti langsung setelah mengumpulkan data dari masing masing partisipan. Setelah melakukan wawancara dengan partisipan dan dianggap sudah menjawab semua tujuan penelitian, maka peneliti segera melakukan analisa. Setelah semua data dari hasil wawancara dengan partisispan dibuat transkrip data terhadap partisipan yang kedua dan seterusnya. Setelah dilakukan transkrip terhadap semua hasil wawancara berdasarkan penjelasan penjelasan yang telah diberikan oleh partisipan. Interpretasi dilakukan dengan memasuki wawasan persepsi informan, melihat bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan Pada Anak Kost Universitas Negeri Semarang.
di
Wilayah
TABEL 3.1 ANALISIS DATA
No
Informan
Aktifitas Fisik
Emosi
Tipe
Pendapatan
Kepribadian
Ortu
Besar Uang Saku
1
Indah M.
Ringan
Stabil
Hemat
Sedang
Sedang
2
Rina M.
Berat
Stabil
Hemat
Kecil
Sedang
3
Nurul Haq
Ringan
Stabil
Boros
Besar
Besar
4
Siti Riza
Berat
Stabil
Boros
Besar
Sedang
5
Kristiana F.
Ringan
Stabil
Boros
Besar
Sedang
6
Sofiana W.
Berat
Stabil
Boros
Besar
Sedang
7
Khoerunnisa
Ringan
Stabil
Hemat
Besar
Sedang
8
Yutisna D.U.
Ringan
Boros
Besar
Sedang
9
Elfi L.M.
Berat
Stabil
Boros
Besar
Besar
10
Antania
Ringan
Stabil
Boros
Besar
Besar
11
Defianty
Ringan
Stabil
Hemat
Sedang
Sedang
12
Nindya
Ringan
Hemat
Besar
Sedang
13
Elfita
Ringan
Boros
Sedang
Besar
14
Lina
Ringan
Boros
Besar
Sedang
15
Resti
Berat
Hemat
Kecil
Kecil
16
Fina
Sedang
Stabil
Boros
Sedang
Besar
17
Fauzia
Berat
Stabil
Hemat
Kecil
Kecil
18
Indah Ayu
Sedang
Hemat
Sedang
Sedang
Tidak stabil
Tidak stabil Stabil Tidak stabil Tidak stabil
Tidak stabil
19
Marta
Berat
Stabil
Boros
Besar
Sedang
20
Dwi Novi
Ringan
Stabil
Boros
Kecil
Sedang
21
Arifah
Sedang
Stabil
Hemat
Besar
Sedang
Kesimpulan 1. Individu yang cenderung memilih makanan berat yaitu yang mempunyai aktivitas fiksik yang ringan. 2. Sikap individu yang cenderung stabil memilih makanan yang biasa saja. 3. Individu dengan tipe kepribadian boros cenderung mermilih jenis makanan yang serba mewah. 4. Individu yang penghasilan orang tuanya besar tingkat pemilihan jenis makanannya cenderung berkualitas dari segi kandungan gizinya. 5. Individu yang memiliki uang saku sedang cenderung memilih makanan yang biasa-biasa saja.
Tabel 3.2 Distribusi responden menurut aktivitas fisik Aktivitas Fisik
Jumlah Responden
Persentase (%)
Berat
7
33,3%
Sedang
3
14,3%
Ringan
11
52,4%
Total
21
100%
Menurut hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas fisik anak kos yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan kebanyakan aktivitas fisik ringan yaitu sebanyak 11 Mahasiswa (52,4%), yang mempunyai tingkat aktivitas sedang sebanyak 3
mahasiswa (14,3%), dan yang mempunyai tingkat aktivitas berat sebanyak 7
Mahasiswa (33,3%). Aktivitas fisik kebanyakan ringan, hal ini disebabkan Mahasiswa rata – rata hanya menjalani aktivitas kuliah semata. Aktivitas fisik
mahasiswa (anak kos) sangat berpengaruh pada pemilihan jenis makanan yang mereka pilih.
Tabel 2 Distribusi Responden Menurut Emosi Emosi
Jumlah Responden
Presentasi (%)
Stabil
6
28,6%
Tidak stabil
15
71,4%
Total
21
100%
Menurut hasil penelitian diketahui bahwa emosi anak kost dapat mempengaruhi pemilihan jenis makanan. Kebanyakan memiliki emosi yang tidak stabil yaitu sebanyak 15 Mahasiswa (71,4%) dan mempunyai tingkat emosis stabil sebanyak 6 Mahasiwa ( 28,6% ). Emosi responden kebanyakan tidak stabil disebabkan oleh kondisi perasaan setiap individu. Tingkat emosi anak kost sangat berpengaruh terhadap pemilihan jenis makanan yang dikonsumsi setiap harinya.
Tabel 3 Distribusi Responden Menurut Tipe Kepribadian Tipe Kepribadian
Jumlah
Presentasi (%)
Hemat
8
38,1%
Boros
13
61,9%
Total
21
100%
Menurut hasil penelitian diketahui bahwa tipe kepribadian anak kost yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan kebanyakan tipe kepribadian boros yaitu sebanyak 13 Mahasiswa (61,9%), dan yang mempunyai tipe kepribadian hemat yaitu sebanyak 8 Mahasiswa (38,1%). Tipe kepribadian kebanyakan boros, hal ini disebabkan Mahasiswa rata – rata pekerjaan orangtuanya besar. Tipe kepribadian mahasiswa (anak kost) sangat berpengaruh terhadap pemilihan jenis makanan yang mereka pilih.
Tabel 4 Distribusi Responden Menurut Pendapatan Orangtua Pendapatan Orangtua
Jumlah Responden
Presentase (%)
Besar
10
47,6%
Sedang
7
33,3%
Kecil
4
19,1%
Total
21
100%
Menurut hasil penelitian diketahui bahwa pendapatan orangtuan anak kos dapat mempengaruhi pemilihan jenis makanan kebanyakan mempunyai pendapatan orangtua besar yaitu sebanyak 10 Mahasiwa (47,6%), sedang sebanyak 7 Mahasiswa (33,3%) dan 4 Mahasiswa (19,1%). Pendapatan orangtua mahasiswa sangat mempengaruhi terhadap pemilihan jenis makanan yang mereka makan. Orangtua dari individu tentunya kebanyakan boros dalam pengeluaran seperti pengamatan dalam tipe kepribadiaannya.
Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Uang Saku Besar Uang Saku
Jumlah Responden
Presentase
Besar
5
23,8%
Sedang
14
66,7%
Kecil
2
9,5 %
Total
21
100 %
Menurut hasil penelitian diketahui bahwa besar uang saku anak kos yang mempengarui pemilihan jenis makanan kebanyakan uang saku sedang yaitu sebanyak 14 mahasiswa (66,7%) dan yang mempunyai uang saku kecil sebanyak 2 mahasiswa (9,5%) besar uang saku kebanyakan sedang hal ini disebabkan mahasiswa mempunyai rata-rata pekerjaan orang tuanya menengah keatas. Besar uang saku mahasiswa (anak kos) sangat berpengaruh pada pemilihan jenis makanan yang mereka pilih.
DAFTAR PUSTAKA
Irasmi. 2012. Perilaku Mahasiswa dalam Memilih Jenis Makanan dan Minuman di Makassar Town Square. Skripsi-S1. Makassar UNHAS. Purtiaini. 2010. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mengenai Pemilihan Makanan Jajanan dengan Perilaku Anak Memilih Makanan di SD IT Muhammadiyah Al Kautsar Gumpang Kartasura. Skripsi-S1. Surakarta : UMS. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan R & D. Bandung : Alfabeta.