PROPOSAL DESAIN INTERIOR V
PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM TEKSTIL, TANAH ABANG, JAKARTA BARAT, JAKARTA
Dosen Utama : Drs. Hafidh Indrawan, M. Sn Dosem Pembimbing : Faisal Ridwan, S. Sn
DISUSUN OLEH :
Elsie – 615130052 Astriani Natasha – 615130081 Astrid Claudia – 615130092
Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara Jakarta 2015 / 2016
Latar Belakang Masalah Perancangan Perkembangan zaman yang sangat modern membuat banyak masyarakat yang merasa enggan untuk pergi ke museum sebagai tujuan liburan mereka. Terlebih lagi banyak bangunan museum di Indonesia yang merupakan bangunan kuno bekas peninggalan sejarah untuk mempertahankan
kebudayaan
dan
bangunan
aslinya.
Pencitraan
bangunan arsitektur seperti ini yang membuat banyak masyarakat enggan untuk masuk kedalam karena merasa kuno, angker, bosan, dan tidak menarik. Khususnya pada daerah ibukota DKI Jakarta yang interior museumnya masih banyak yang tidak mengikuti perkembangan zaman. Padahal Jakarta merupakan tempat yang dapat menjadi lokasi wisata utama yang dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain interior museum yang kurang menarik, banyak pula museum di Jakarta yang masih kurang memerhatikan lingkungan museum yang baik bagi benda koleksi itu sendiri. Maka dari itu, museum yang dapatmenarik pengunjung adalah museum yang dapat memperhatikan lingkungan museumnya, interiornya yang dapat mengikuti perkembangan zaman, menarik namun dapat menunjukkan kebudayaan Indonesia.
Identifikasi Masalah Perancangan Museum Tekstil Jakarta initerletak di Jl. Aipda Ks Tubun No.2-4, Tanah Abang, Petamburan, Jakarta Barat. Museum Tekstil Jakarta memiliki lebih dari 1914 tekstil yang dipamerkan. Selain itu, museum ini terdapat banyak fasilitas yang ditawarkan seperti galeri batik, pendopo batik, perpustakaan, musholla, taman, laboratorium, toko oleh-oleh, auditorium dan mini theater. Museum Tekstil merupakan salah satu sarana pelestarian kebudayaan tekstil Indonesia di Jakarta sehingga interior museum harus nyaman, menarik minat pengunjung, menampilkan
gaya tradisional Indonesia dan dapat mengikuti perkembangan zaman, namun tidak mengurangi sarana yang ada. Sehingga dapat dirumuskan beberapa masalah :
Bagaimana cara menerapkan citra tradisional Indonesia pada ruang interior museum namun tetap mengikuti perkembangan zaman?
Bagaimana cara memberikan lingkungan museum yang baik untuk menjaga koleksi tekstil yang ada?
Bagaimana cara memberikan ruang interior yang fun, kreatif, santai, modern dan tidak menganggu aktivitas museum untuk menarik pengunjung?
Bagaimana cara merancang interior museum agar kegiatan
kunjungan dan acara museum dapat berjalan secara optimal?
Batasan Masalah Perancangan Melakukan perencanaan dan perancangan interior museum yang menarik, display koleksi museum yang sesuai, sarana dan failitas yang ada serta memberikan suasana lingkungan interior yang sesuai dengan kondisi barang koleksi yang sebagian besar berupa tekstil sehingga masyarakat dapat tertarik untuk berkunjung, tanpa mengubah fasat bangunan. Ruangan museum yang dirancang sebatas:
Ruang Pameran Utama
Ruang Galeri Batik
Ruang Tenun
Pendopo Membatik
Ruang Perpustakaan
Cafe
Toko Souvenir
Tujuan Perancangan Berdasarkan masalah yang ada maka tujuan dari perancangan :
Menerapkan citra tradisional Indonesia pada ruang interior museum namun tetap mengikuti perkembangan zaman.
Memberikan lingkungan museum yang baik untuk menjaga koleksi tekstil yang ada.
Memberikan ruang interior yang fun, kreatif, santai, modern dan tidak menganggu aktivitas museum untuk menarik pengunjung.
Merancang interior museum agar kegiatan kunjungan dan acara museum dapat berjalan secara optimal.
Metode Perancangan PERMASALAHAN
TUJUAN
TOR/DESIGN
PENGALAMAN
BRIEF
KOLEKSI DATA
ANALISA
SINTESA DEVELOPING SKEMATIK DESAIN
KONSEP DESAIN UMPAN BALIK
KOMUNIKASI Sumber : Mata Kuliah
HASIL DESAIN
Daftar Literatur Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2008. Monografi Museum: Jawa & Bali. Jakarta: Direktorat Museum. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2009. Ayo Kita Mengenal Museum. Jakarta: Direktorat Museum. Edson, Gary dan David Dean. 1996. The Handbook for Museums. London: Routledge. Jakarta,
Pemerintah
Pemerintah
Daerah
Daerah. Khusus
1976.
Museum
Ibukota
Jakarta.
Tekstil
Indonesia:
Jakarta: Tourism
Development Board Thomson, Garry. 1978. Conservation in The Arts, Archaelogy and Architecture: The Museum Environment. London: Butterworth & Co.