BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prolaps rektum merupakan suatu keadaan turunnya rektum melalui anus. Prolaps rektum jarang ditemukan bahkan jarang dibahas, tetapi jumlah kasus yang sebenarnya sebenarnya tidak diketahui diketahui karena jarang dilaporkan dilaporkan khususnya khususnya bila terjadi pada daerah terpencil. Prolaps rektum lebih sering terjadi pada orang dewasa dan bayi. Prolaps rektum atau prosidensia yang lengkap pada orang dewasa biasanya terjadi pada perempuan, terutama pada perempuan usia di atas 60 tahun. tahun. 1 Ada perbedaan klinis prolaps rektum pada anak dan orang dewasa.Pada anak anak deng dengan an prol prolap apss rektu rektum m umum umumny nyaa memp mempun unya yaii susu susuna nan n anato anatomi mi yang yang norm normal al.M .Muk ukos osaa rekt rektum um kelu keluar ar saat saat defe defeka kasi si dan dan masu masuk k kemb kembal alii tanp tanpaa menimbulkan nyeri, kadang tanpa dorongan tangan.Pada sebagian pasien, mukosa yang yang prol prolap apss terse tersebu butt tida tidak k dapa dapatt kembal kembalii wala walau u dido didoro rong ng.. al al ini ini akan akan menimbulkan udem, nyeri, dan kadang berdarah. 1 Pada Pada oran orang g dewa dewasa sa,, awaln awalnya ya prol prolap apss masih masih kecil kecil dan dan maki makin n lama lama bertambah besar.Prolaps besar.Prolaps tambah besar karena udem, sehingga makin besar dan tidak tidak dapat dapat dimasu dimasukka kkan n lagi lagi karena karena rangsa rangsanga ngan n dan bendun bendungan gan mukus mukus serta serta keluarnya darah.!fingter anus menjadi longgar dan hipotonik sehingga terjadi inkoti inkotinen nensia sia feses.P feses.Pada ada pemerik pemeriksaan saan stadium stadium permula permulaan an terdap terdapat at penonj penonjola olan n mukosa konsentrik. 1," Penderita dengan prolaps rektum dapat ditemukan gejala#gejala meliputi penonjolan massa dari rektum, nyeri saat buang air defekasi, keluar lendir atau darah dari massa yang menonjol, inkontinensia feses, dan pada massa prolaps yang lebih besar biasanya penderita kehilangan keinginan untuk defekasi. 1,"
1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Rektum
Huungan ! Huungan Rektum
$ektum berhubungan di posterior, dengan % 1,& '1( )ertebrae sacralis bagian inferior, '"( os coccygeus, '&( ligamentum anococcygeum, '*( )asa sacralis media, '+( cabang#cabang rectalis superior, dan '6( ujung inferior truncus symphaticus. $ektum dikelilingi oleh suatu selubung facialis dan melekat dengan longgar ke facies anterior sacri.
2
i anterior pada laki#laki, rektum berhubungan, dengan % 1,& '1( basis )esicae urinaria, '"( pars terminalis uret '&( ductus deferens, '*( )esiculae seminalis, dan glandula prastat. -edua lapisan septum recto)esicalis terletak pada planum medianum antara )esica urinaria dan rektum dan berhubungan erat dengan )esicular seminalis dan glandula prostat.!eptum recto)esicalis menggambarkan suatu bidang potensial yang menjadi pemisah antara rektum dan glandula prostat.
Pada perempuan hubungan anterior rektum adalah % 1,&,* '1( )agina % rektum terpisah dari forni posterior )agina, '"( cer)i uteri % rektum terpisah dari cer)i uteri oleh kantung rectouterina, dan '&( septum recto)aginalis memisahkan )agina dan rektum pada bagian inferior kantung rectouterina.
HIST"L"#I REKTU$ %2&'&(
/unika Mukosa /erdiri dari epitel kolumner simpleks, mempunyai sel goblet dan mikro)ili, tapi tidak mempunyai plika sirkularis maupun )ili intestinalis.Pada lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn, sel lemak, dan nodulus limpatikus.ibawah lamina terdapat muskularis mukosa.
3
/unika !ubmukosa % aringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah, sel lemak dan saraf pleksus meissner.
/unika Muskularis /erdiri atas otot sirkular 'bagian dalam( dan otot longitudinal 'bagian luar(.tot sirkular berbentuk utuh tapi otot longitudinal terbagi tiga untaian besar 'taenia koli(. iantaranya dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach. Ad)entisia Merupakan jaringan ikat longgar yang menutupi rektum, sisanya ditutupi serosa.2anyak pembuluh darah terlihat di ad)entisia dan submukosa.
)ISI"L"#I REKTU$ %2&'&(
Proses defekasi efekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum.3rekwensi defekasi pada setiap orang sangat ber)ariasi dari beberapa kali perhari sampai " atau & kali perminggu.2anyaknya feses juga ber)ariasi setiap orang.-etika gelombang peristaltik mendorong feses ke dalam colon sigmoid dan rektum, saraf sensoris dalam rektum dirangsang dan indi)idu menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk defekasi.$ektum biasanya kosong sampai menjelang defekasi.al ini karena terdapat sfingter fungsional yang lemah sekitar "0 cm dari anus pada perbatasan antra colon sigmoid dan rektum.i sini juga terdapat sebuah sudut tajam yang menambah resistensi terhadap pengisian rektum. 2ila pergerakan massa mendorong feses masuk ke dalam rektum, secara normal timbul keinginan untuk defekasi, termasuk refleks kontraksi rektum dan relaksasi sfingter anus.
4
Pendorongan massa feses yang terus#menerus melalui anus dicegah oleh kontraksi tonik dari sfingter ani internus, penebalan otot polos sirkular sepanjang beberapa centimeter yang terletak tepat di dalam anus, dan sfingter ani eksternus, yang terdiri dari otot lurik )olunter yang mengelilingi sfingter internus dan meluas ke sebelah distal. efekasi biasanya dimulai oleh dua refleks defekasi.!alah satu dari refleks#relfleks ini adalah refleks intrinsik yang diperantarai oleh system saraf enterik setempat.al ini dijelaskan sebagai berikut.-etika feses masuk kedalam rektum, pengembangan dinding rektum memberi suatu sinyal aferen yang menyebar melalui pleksus mesenterikus untuk memulai gelombang peristaltic pada colon desenden, colon sigmoid, dan di dalam rektum.4elombang ini menekan feses kearah anus. 2egitu gelombang peristaltik mendekati anus, sfingter ani internus direlaksasi oleh sinyal#sinyal penghambat dari pleksus mesenterikus. ika sfingter ani eksternus secara sadar, secara )olunter berelaksasi di waktu yang bersamaan akan terjadi defekasi. Akan tetapi, refleks defekasi intrinsic jika bekerja sendiri bersifat lemah.Agar menjadi efektif dalam menimbulkan defekasi, refleks biasanya diperkuat oleh refleks defekasi parasimpatis yang melibatkan segmen sacral medula spinalis. 2ila ujung#ujung saraf dalam rektum dirangsang sinyal dihantarkan pertama#tama ke medulla spinalis 'sacral " 5 *( dan kemudian kembali ke colon desenden, colon sigmoid dan rektum dan anus melalui serat#serat saraf parasimpatis
dalam
ner)us
pel)ikus..!inyal
5
sinyal
parasimpatis
ini
meningkatkan gelombang peristaltik, merelaksasikan sfingter ani internus dan meningkatkan refleks defekasi instrinsik. Pengeluaran feses dibantu oleh kontraksi otot#otot perut dan diafragma yang akan meningkatkan tekanan abdominal dan oleh kontraksi musculus le)ator ani pada dasar panggul yang menggerakkan feses melalui saluran anus. efekasi normal dipermudah dengan refleksi paha yang meningkatkan tekanan di dalam perut dan posisi duduk yang meningkatkan tekanan ke bawah ke arah rektum. ika refleks defekasi diabaikan atau jika defekasi dihambat secara sengaja dengan mengkontraksikan muskulus sfingter ani eksternus, maka rasa terdesak untuk defekasi secara berulang dapat menghasilkan rektum meluas untuk menampung kumpulan feses.
5
2.2. De*eni+i Prola,+ Rektum
Prolaps rektum adalah turunnya rektum melalui anus.alam hal ini terjadi penonjolan mukosa rektum atau seluruh dinding rektum.Prolaps rektum yang bersifat sementara dan hanya mengenai lapisan rektum 'mukosa(, sering terjadi pada bayi normal, mungkin karena bayi mengedan selama defekasinya dan jarang berakibat serius.Prolaps rektum yang bersifat sementara hanya meliputi mukosa dan biasanya hanya terlihat penonjolan beberapa centimeter.Pada orang dewasa, prolaps lapisan rektum cenderung menetap dan bisa memburuk, sehingga lebih banyak bagian dari rektum yang turun.Prolaps rektum yang lengkap disebut prosidensia. Paling sering terjadi pada wanita di atas usia 60 tahun.1 !alah satu gejala awal dari prolaps rektum rasa tidak nyaman di sekitar anorektum selama defekasi.-esulitan dalam memulai defekasi, sensasi defekasi terhambat, perasaan defekasi tidak lancar di mana terasa masih tersisa feses merupakan gejala awal yang umum terjadi pada prolaps rektum. Awalnya, massa keluar dari anus hanya setelah defekasi dan biasanya masuk kembali saat pasien berdiri. -emudian massa terlihat lebih menonjol lagi terutama saat terjadi ketegangan otot dan manu)er )alsa)a seperti bersin dan batuk. 1 !ebagaimana perkembangan penyakit, rektum yang menonjol kemudian tidak dapat lagi masuk atau memendek secara spontan, sehingga penderita mungkin harus memasukkannya secara manual. -ondisi ini mungkin lebih lanjut sampai pada tahap di mana rektum yang menonjol keluar tidak dapat masuk lagi dan menjadi prolaps terus#menerus.1," Ada perbedaan klinis prolaps rektum pada anak dan orang dewasa.Pada anak dengan prolaps rektum umumnya mempunyai susunan anatomi yang normal.Mukosa rektum keluar saat defekasi dan masuk kembali tanpa menimbulkan nyeri, kadang tanpa dorongan tangan.Pada sebagian pasien, mukosa yang prolaps tersebut tidak dapat kembali walau didorong. al ini akan menimbulkan udem, nyeri, dan kadang berdarah. 1,"
6
Pada orang dewasa, awalnya prolaps masih kecil dan makin lama bertambah besar.Prolaps tambah besar karena udem, sehingga makin besar dan tidak dapat dimasukkan lagi karena rangsangan dan bendungan mukus serta keluarnya darah.!fingter anus menjadi longgar dan hipotonik sehingga terjadi inkotinensia feses.Pada pemeriksaan stadium permulaan terdapat penonjolan mukosa konsentrik.1," Penderita dengan prolaps rektum dapat ditemukan gejala#gejala meliputi penonjolan massa dari rektum, nyeri saat buang air defekasi, keluar lendir atau darah dari massa yang menonjol, inkontinensia feses, dan pada massa prolaps yang lebih besar biasanya penderita kehilangan keinginan untuk defekasi. 1,"
2.'. E,i-emiologi Prola,+ Rektum
Prolaps rektum jarang ditemukan bahkan jarang dibahas, tetapi jumlah kasus yang sebenarnya tidak diketahui karena jarang dilaporkan khususnya bila terjadi pada daerah terpencil.ebih sering terjadi pada orang dewasa dan bayi.Prosidensia atau prolaps rektum yang lengkap pada orang dewasa biasanya terjadi pada perempuan.Pada bayi, prolaps rektum biasanya terjadi pada bayi di bawah tiga tahun khususnya pada tahun pertama kehidupan. ",&
2.(. Etiologi Dan Pato*i+iologi Prola,+ Rektum 2.(.1. Etiologi
3aktor yang dikatakan sebagai penyebab prolaps rectum adalah % ",& a Peningkatan tekanan intra abdomen ' konstipasi, diare, 2P, penyakit
obstruksi kronik, pertusis, dll.( 4angguan pada dasar pel)is. / 7nfeksi parasit ' amubiasis, schistosomasis(. - !truktur anatomi ' kelemahan otot penyangga rectum, rektosigmoid(. 2.(.2. Pato*i+iologi
7
Ada dua teori yang berhubungan dengan prolaps rektum.Pertama, prolaps rektum merupakan hernia yang meluncur keluar menyeberang ke dalam fascia pel)icum./eori kedua menyatakan bahwa prolaps rektum berawal dari intususepsi circumferensial interna pada rektum yang mulai 6#8 cm proimal berbatasan dengan anus.& 9mumnya gambaran anatomi tertentu pada prolpas rektum ditemukan saat operasi.4ambaran anatomi tersebut mencakup fatulous atau kelemahan sfingter anus dengan m. le)ator diastasis, cul#de#sac douglasi anterior yang dalam, fiksasi rektum posterior yang tidak bagus sepanjang mesenterium rektum, pembesaran rectosigmoid.4ambaran anatomi ini pada dasarnya tidak dapat dijelaskan penyebabnya.&
2.0. #eala Dan Kla+i*ika+i Prola,+ Rektum 2.0.1. #eala
4ejala awal prolaps rectum bisa berupa %& a. /idak dapat mengendalikan keluarnya tinja dari anus 'inkontinesia(. . -eluarnya darah atau lendir dari anus.
4ejala lain yang bisa ditemukan antara lain % & a. . /. -.
Adanya desakan untuk buang air besar. Merasa tidak tuntas saat buang air besar. Adanya rasa nyeri, gatal, iritasi, atau perdarahan dari anus. $ectum keluar melalui anus, sehingga permukaan rectal bisa tampak dari luar tubuh.
2.0.2. Kla+i*ika+i
Prolaps rektum dikategorikan sesuai dengan tingkat keparahan, mencakup % ",&
8
a. Prolaps internal, rektum telah prolaps, tapi tidak terlalu jauh keluar melalui
anus. uga dikenal sebagai prolaps tidak lengkap. . Prolaps mukosa, hanya lapisan mukosa rektum menonjol melalui anus. /. Prolaps eksternal, seluruh ketebalan rektum menonjol melewati anus. uga dikenal sebagai prolaps lengkap.apat menjadi prolaps inkarserata ataupun srtangulata.
2.. Diagno+i+ Prola,+ Rektum a. Anamne+i+
Pasien biasanya mengeluh nyeri atau rasa tidak enak saat defekasi, panggul terasa penuh, merasa selalu ingin defekasi, sekresi lender dan darah, terkadang terjadi diare berkepanjangan, terdapat massa keluar dari anus, adanya sulkus antara rectum dan anus serta inkontensia al)i. &,* . Pemerik+aan *i+ik
Pada pemeriksaan fisik stadium permulaan massa yang menonjol terlihat lipatan mukosa konsentrik radier, seluruh ketebalan dinding dapat dirasakan, mukosa merah muda dan mengkilat. &,* Pemeriksaan fisik juga mungkin tampak ulserasi rektum dan penurunan tonus sfingter anus.Pada keadaan kronis sering ditemukan lendir akibat iritasi.4ejala yang dikeluhkan penderita harus dikonfirmasi pada pemeriksaan fisik dengan menyuruh penderita duduk di toilet dan mengedan, dimana setelah itu seharusnya rektum prolaps.ika tidak prolaps dengan mengedan, maka dilakukan prosedur fosfat enema untuk merangsang prolaps. &,* Pada anak#anak, dapat digunakan gliserin supositoria sebagai pengganti fosfat enema. Pemeriksaan anorektal cukup untuk diagnosis ketika rectum menonjol dari anus di mana paling mudah ditemukan pada prolaps retum lengkap.&,*
-.
Pemerik+aan ,enunang
9
#
Pemeriksaan penunjang prolaps rekti, antara lain % &,* aboratorium
/idak ada gambaran laboratorium yang spesifik pada prolaps rekti. -adang peningkatan kadar leukosit, penurunan hemoglobin. #
2arium :nema
:)aluasi kolon untuk menyingkirkan kelainan primer pada kolon yang dapat menyebabkan prolaps. #
;ideo efecography '
9ntuk menentukan prolap internal atau prolap mukosa 'parsial= intusussepsi( bila tidak ada keluhan atau gejala yang jelas.Material=kontras radiopa>ue=barium dimasukkan ke dalam rectum, perhatikan keluarnya kontras saat defekasi. #
/est Manometri
Menilai beratnya kerusakan fungsi otot#otot sfingter ani.!ering ditemukan penurunan tekanan sfingter ani internus dan tidak adanya kemampuan reflek penahan dari anorektal. /est ini masih diperdebatkan dan beberapa ahli tidak merekomendasikan test ini. #
/est !it? Marker.
/est ini digunakan untuk meyakini patensi kolon yang berguna dalam menentukan apakah diperlukan tindakan reseksi kolon. #
$igid Proctosigmoidoscopy.
9ntuk menemukan adanya ulkus rectum yang soliter, yang terjadi hampr 10# "+@. ika ditemukan ulkus tunggal atau multiple pada dinding anterior rectum, daerah ini sebaiknya diangkat dan sering menimbulkan perdarahan.
10
2.3. Penatalak+anaan Prola,+ Rektum a. Kon+er4ati*.
Prolaps rekti dini pada anak#anak, prolaps rekti interna ' hemoroid ( dan prolaps rekti mukosa yang masih dini dapat diberikan obat#obat yang dapat melembutkan feses atau laksansia, diet tinggi serat. $eposisi manual dilakukan dengan ataupun
tanpa
sedasi ringan atau local
anestesi menggunakan
jelly.Pemberian sukrosa atau gula dapat dilakukan untuk membentuk jaringan granulasi permukaan mukosa yang diharapkan dapat mengurangi udem.2ila reposisi
tidak
berhasil,
prolap
rekti
udem
dan
tidak
)iable
akibat
inkarserata=strangulasi, dilakukan tindakan reseksi. &,*
.Peme-a5an.
Pembedahan prolap rekti dilakukan dengan pendekatan abdominal, perineal maupun laparoscopy.Prosedur abdominal memiliki resiko kekambuhan
11
yang minimal namun morbiditas tinggi. Pasien usia lanjut ' pasien yang memiliki masa hidup lebih pendek dan keadaan umum yang buruk ( sebaiknya dilakukan pendekatan perineal karena resiko morbiditas yang rendah, sedangkan pasien usia muda ' pasien yang memiliki masa hidup lebih panjang dan keadaan umum baik ( sebaiknya dilakukan pendekatan abdominal. &,*
/. Pen-ekatan Perineal.
/eknik Mukosal !lee)e $esection ' elome Procedure ( &,* 1. :)ersi rectum . Pasien dalam posisi litotomy, rektum di tarik keluar menggunakan forcep 2abcock melalui anus secara perlahan#lahan, sampai lapangan operasi jelas. ". 7njeksi local anestesi pada submukosa. !etelah rectum die)ersikan, injeksi lidokain 0,+@, bupi)acain 0,"+@, dan epinephrine yang sudah diencerkan secara melingkar=sirkuler 'sirkumferensial( sedalam 1#1,+ cm diatas linea dentate. &. 7nsisi mukosa melingkar=sirkuler ' sirkumferensial (. 7nsisi mukosa secara melingkar=sirkuler dengan menggunakan cauterisasi, dengan bantuan klamp di empat posisi untuk memudahkan tindakan. *. iseksi=pisahkan mukosa dari otot rektum secara hati#hati dengan menggunakan cauter dengan bantuan jari yang dimasukkan kedalam rongga rektum untuk memudahkan traksi rektum dan mencegah diseksi terlalu tebal. +. Plikasi otot# rektum dengan jahitan sirkuler ke dinding rektum. 6. $eseksi mukosa rektum dan lakukan anastomose mukosa#mukosa, setelah dijahit mukosa akan kembali ke posisi snatomis secara spontan.
/ehnik Perineal $ektosigmoidektomy. &,* 12
1. !etelah die)ersi dan dilakukan anestesi lokal pada mukosa rektum, mukosa rektum di insisi 1#1,+ cm dengan cauter pada perbatasan dengan sidmoid dan linea dentata secara melingkar, sampai tampak lemak perirektal dan mesorektal ' a,b,c (. ". Mobilisasi rektum dengan menggunakan klamp, ligasi dan pisahkan pembuluh darah dari mesorektum. !aat redundan rektum dan sigmoid telah dimobilisasi secara adekuat, maka kantong hernia peritoneum ditutup dan dijahit, kemudian dilakukan reseksi redundan kantong hernia untuk menghindari intusussepsi anterior. &. e)atorplasty dilakukan untuk membentuk sudut yang tepat dari otot dasar pel)is untuk penanganan inkontinensia dan menghindari herniasi sehingga rekurensi dapat dicegah. /indakan ini dapat dilakukan dari anterior ke rektum, posterior ke rektum atau kedua#duanya. *. /ranseksi proksimal rektum dan anastomosis. 7dentifikasi rektum redundan dan mesorektum yang akan direseksi. /ranseksi dimulai dengan membebaskan dinding usus besar dibagian superior dan menempatkan satu ja hitan pada ujung terluar rongga rektum./ranseksi dilanjutkan pada bagian inferior untuk membentuk menjadi empat area, dan dilakukan jahitan kedua.engan menarik kedua jahitan tersebut, dilakukan jahitan tambahan pada daerah yang tersisa untuk menandai keempat kuadran.
-.Pen-ekatan Tran+a-ominal.
pen $ektopeksi ' 3rykman#4oldberg Procedure (. 1. 7nsisi didaerah midline atau pfannenstiel di bawah umbilikus, ekplorasi bagian pel)is dan amankan strutur abdomen lainnya. ". Mobilisasi sigmoid dengan insisi refleksi peritoneum, identifikasi pembuluh darah gonad dan ureter lalu amankan, kemudian lanjutkan insisi di rektouterina atau rekto)esica di kanan dan kiri rektum.
13
&. /ranseksi kolon sigmoid bagian proksimal dan penempatan stapler an)il. aerah simoid 5 kolon descenden dipisahkan dengan jaringan sekitarnya lalu letakkan klemp di proksimal dan distal sigmoid.-emudian dilakukan reseksi pada kedua klemp tersebut lalu dijahit dengan benang prolene ".0 pada ujung masing#masing klemp. *. Pemisahan mesenterium sigmoid, dengan preser)asi dan ligasi pembuluh darah. +. Mobilisasi rektum dan pemisahan dengan ligamentum. 6. ilakukan anastomosis colorektal ' rektopeksi prosedure (.
aparoscopy $ektopeksi. &,* 1. akukan penempatan trocar, di infraumbilikus atau supraumbilikus 'tehnik open hasson( untuk penempatan kamera. ilakukan pneumoperitonium kemudian tambahkan " trocar dilateral abdomen. ". Mobilisasi sigmoid dan rektum, pisahkan dan amankan pembuluh darah mesenterium. &. /ranseksi intracorporal rektum pada rektosigmoid junction. *. /ranseksi ektracorporal proksimal usus. +. Anastomose colorektal ' rektopeksi (. aparoscopy Mess $ektopeksi. 7n)alon !ponge $epair ' ell Procedure ( e. Penanganan Po+t ",erati*.
Pasien yang dilakukan pendekatan perineal dengan komplikasi nyeri yang minimal dan waktu perawatan relati)e pendek.Pasien dipuasakan 1"#"* jam, kemudian diberikan cairan per oral secara bertahap sampai diet yang teratur.3ungsi usus lebih cepat pulih dan pasien dapat dipulangkan "*#B" jam 14
setelah operasi.!edangkan pada pasien dengan pendekatan transabdominal biasanya memiliki keluhan illeus dan nyeri.iberikan cairan intra)ena dan nutrisi parenteral sampai ada tanda#tanda kembalinya fungsi usus normal, maka diet per oral dapat diberikan. Pasien yang dilakukan anastomose sebaiknya diberikan makanan rendah serat selama "#& minggu untuk menghindari konstipasi. Pasien yang tidak dilakukan anastomose, dapat diberikan diet tinggi serat segera mungkin. ",&,*
2.6. Pen/ega5an Prola,+ Rektum
iet serat tinggi dan banyak mengkonsumsi buah#buahan dapat mengurangi
resiko
konstipasi.
Mengedan
selama
defekasi
perlu
dihindari.!eseorang dengan diare kronik, konstipasi, atau hemoroid harus segera berobat untuk menghindari terjadinya prolaps rektum.atihan#latihan yang memperkuat otot sfingter ani dapat juga membantu mencegah terjadinya prolaps rectum.&,*
2.7. Diagno+a Ban-ing Prola,+ Rektum
a. Prolaps rectum. b. emoroid. c. abses rectum. d. ca colonrectal.&,*
2.18. Kom,lika+i Prola,+ Rektum
a. 9lkus mucosal b. Cecrosis dinding rectum c. Perdarahan, infeksi, trauma usus, kebocoran anastomosis. * 15
2.11. Progno+i+ Prola,+ Rektum
# #
$esolusi spontan biasanya terjadi pada anak#anak Pasien umur D bulan#& tahun hanya membutuhkan penangan konser)atif.*
BAB ' KESI$PULAN
Prolaps rektum adalah turunnya rektum melalui anus.alam hal ini terjadi penonjolan mukosa rektum atau seluruh dinding rektum.Prolaps rectum
16
diklasifikasikan menjadi prolaps internal disebut juga prolaps tidak lengkap, prolaps mukosa, dan prolaps eksternal disebut juga prolaps lengkap. /erapi prolaps rektum tergantung tingkat keparahannya.Pada bayi dan anak#anak, sebagian besar dilakukan penanganan konser)atif dan jarang dilakukan pembedahan.!edangkan pada orang dewasa yang sering mengalami prolaps rektum lengkap, terapi dilakukan dengan pembedahan. 2ila dilakukan penganan secara tepat maka tingkat kekambuhan prolaps rektum sangat kecil atau hampir tidak ada.Akan tetapi, hal tersebut dipengaruhi oleh keadaan penderita itu sendiri. Makan makanan serat tinggi dan banyak mengkonsumsi buah#buahan merupakan
cara terbaik untuk
menghindari
terjadinya prolaps rectum
DA)TAR PUSTAKA
1. http://medicastore.com/penyakit/507/Prolaps_Rektum.html 2. http://www.persify.com/id/perspectives/medicalconditions diseases/prolapsrecti_!5100010"1"#2
17
". http://we$.ip$.ac.id/%$edahradiolo&i/ima&es/pdf/'ntussuceptio (20usus.pdf ). http://dokumen.tips/documents/refaratprolapsrektum.html
18