BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Rumah Sakit membutuhkan Sumber Daya Manusia (staf medis, staf keperawatan dan praktisi pelayanan kesehatan lainnya) dengan berbagai kompeten. Pimpinan rumah sakit bekerjasama untuk mengetahui serta menetapkan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan persyaratan lain bagi seluruh staf atau dalam menetapkan jumlah staf atau perpaduan staf yang mendukung Visi, Misi, Tujuan, Nilai – – Nilai serta Motto rumah sakit berdasarkan rekomendasi dari unit kerja. Kegiatan operasional di rumah sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang tidak pernah berhenti baik staf medis, staf keperawatan dan praktisi pelayanan kesehatan lainnya. Keberhasilan K eberhasilan pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman di rumah sakit sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku pelayanan tersebut. Hal ini sesuai dengan ramalan seorang ahli dalam bukunya Megatrend 2000 yaitu, ”Terobosan yang paling menggairahkan dari abad ke-21 akan terjadi bukan karena teknologi, melainkan karena konsep yang meluas dari apa artinya menjadi Manusia” (John Naisbitt) yang di bidang kesehatan menjadi Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkualitas. Dalam kaitan ini, kebijakan Pengembangan SDM (staf medis, staf keperawatan dan praktisi pelayanan kesehatan lainnya) yang ditetapkan Menteri Kesehatan Nomor: 850 Tahun 2000 menekankan pentingnya perencanaan SDM (staf medis, staf keperawatan dan praktisi pelayanan kesehatan
lainnya).
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.004/Menkes/SK/I/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan, disebutkan bahwa dalam memantapkan sistem manajemen SDM Kesehatan perlu dilakukan peningkatan dan pemantapan perencanaan, pengadaan tenaga kesehatan, pendayagunaan dan pemberdayaan profesi kesehatan.
1
1.2. Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan pedoman ini adalah untuk membantu rumah sakit dalam mewujudkan Rencana Penyediaan dan Kebutuhan SDM (staf medis, staf keperawatan dan praktisi pelayanan kesehatan lainnya). 1.2.2. Tujuan Khusus
Meningkatkan produktivitas kerja serta kesejahteraan SDM Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas di rumah sakit. Menjamin mutu pelayanan serta keselamatan pasien rumah sakit. Mengembangkan teknologi di
dan
memutakhirkan
ilmu
pengetahuan
dan
bidang kesehatan dengan cara menguasai dan
memahami pendekatan, metode dan kaidah ilmiahnya disertai dengan ketrampilan penerapannya di dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia ma nusia kesehatan. Mengembangkan/meningkatkan
kinerja
profesional
yang
ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan kesehatan, merumuskan dan melakukan advokasi program dan kebijakan kesehatan dalam rangka pengembangan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
2
1.3. Ruang Lingkup
1.3.1.
Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
1.3.2.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan formal di bidang bid ang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
1.3.3.
Kegiatan Standar adalah satu satuan waktu (atau angka) yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesinya.
1.3.4.
Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh seseorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan standar profesional dan telah memperhitungkan waktu libur, cuti, sakit, dll.
1.3.5.
Daftar Susunan Pegawai adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam jabatan dan pangkat dam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh organisasi untuk melaksanakan fungsinya.
1.3.6.
Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu.
1.3.7.
Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan.
1.3.8.
Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
1.3.9.
Perencanaan Ketenagaan adalah suatu perencanaan yang dikaitkan dengan keadaan (jangka pendek, menengah, panjang) yang mungkin terjadi.
1.3.10. WISN (Work Load Indicator Staff Need) adalah indikator yang menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan berdasarkan beban kerja, sehingga
alokasi/relokasi
akan
3
lebih
mudah
dan
rasiona
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT, DASAR HUKUM, STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
A.
B.
Identitas
1. Nama Rumah Sakit
: Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa
2. Kepemilikan
: Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa
3. Jenis Rumah Sakit
: Rumah Sakit Umum
4. Kelas
: Rumah Sakit Umum Kelas C
5. Alamat
: Jl. Garuda No 5 Sumbawa
Sejarah Singkat
RSUD Sumbawa merupakan Rumah Sakit milik pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa, dibangun sejak tahun 1953 RSUD Sumbawa lokasi ke ibu kota kabupaten sumbawa yang beralamat di jalan garuda nomor 5 sumbawa besar dengan luas area 8120 m2 dan luas bangunan 3.283 m2. Sejak berdirinya RSUD Sumbawa sampai sekarang telah mengalami beberapa peningkatan
baik fisik
bangunan, sarana prasarana rumah sakit dan peningkatan
jumlah sumber daya manusianya. Selain itu juga mengalami peningkatan status menjadi rumah sakit dengan kelas C berdasarkan surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tanggal 26 Febriari 1993 nomor 209. Menkes. SK. II .1993 tentang Persetujuan Peningkatan kelas Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Besar milik pemerintah daerah Tk.II Kabupaten Sumbawa dari Kelas D menjadi
Rumah Sakit
Umum Daerah Kelas D, Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1994. Dengan Pengelolaan PPK-BLUD berdasarkan Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 977 tahun 2014 tentang Penetapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan
Umum
Daerah ( PPK-BLUD) pada RSUD Sumbawa. Dengan penerapan PPK-BLUD secara perlahan terjadi peningkatan mutu pelayanan yang dilakukan yang dilakukan oleh RSUD Sumbawa ditandai oleh kenaikan tingkat kunjungan di masing-masing unit layanan. C. Falsafah Rumah Sakit
Pelayanan Kesehatan yang Optimal dan Terjangkau di dukung oleh Pelayanan Mutu yang tinggi dalam rangka membantu sesama D. Visi Rumah Sakit ’´TERWUJUDNYA PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU, MANDIRI DAN TERJANGKAU”
E. Misi Rumah Sakit
Misi RSUD Sumbawa adalah : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia 2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sarana dan p rasarana rumah sakit 3. Meningkatkan tatakelola keuangan melalui pemantapan inplementasi PP K-BLUD 4. Menyelinggarakan layanan kesehatan yang terjangkau
4
F. Tujuan Rumah Sakit
Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa adalah : a. Meningkatkan kinerja layanan sesuai dengan standar pelayanan; b. Menurunkan kejadian infeksi nasokomial; c. Menurunkan tingkat intensitas pemakaian sarana dan prasarana; d. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit; e. Meningkatnya pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien dalam rangka transparansi dan keterjangkauan; f.
Meninkatnya pelayanan administrasi perkantoran;
g. Terlayaninya seluruh pasien dengan biaya terjangkau sesuai dengan tingkat sosial ekonomi; h. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan; i. Meningkatkan kualitas rencana pengembangan keperawatan;. G. Nilai-nilai dasar (Core Value) Rumah Sakit
Nilai-nilai dasar (Core Value) RSJ Mutiara Sukma adalah : a. Bisnis rumah sakit yang sehat, mengelola rumah sakit dengan pola pengelolaan bisnis yang sehat, tidak semata-mata untuk mencari keuntungan (not for profit )
dengan
mengedepankan pelayanan yang professional, terjangkau dan mudah di akses oleh masyarakat; b. Ramah, dalam memberikan pelayanan mengutamakan keramahan dan santun berlandaskan komitmen dan budaya kasih sayang; c. Aktif, semua petugas aktif memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya, secara aktif membangun kemitraan dengan individu, keluarga mereka,
lembaga lain
dan masyarakat pada umumnya, atas dasar kepercayaan, saling menghormati dan saling pengertian untuk keberhasilan mengatasi masalah kesehatan yang kompleks; d. Inovatif, semua pegawai harus terus menerus berinovasi mengembangkan pelayananan yang profesional dan bermutu untuk menyenangkan pelanggan; e. Normatif, memberikan pelayanan sesuai standar, memahami peraturan-peraturan, berkomitmen serta mampu menghindari kekeliruan, kesalahan dan berkemauan untuk menegakkan kebenaran. H. Motto Rumah Sakit
Motto RSUD Sumbawa adalah : “Bekerja Sebagai Ibadah Ikhlas Dalam Pelayanan” I. Dasar Hukum
1. Undang – Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang – Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Keputusan Menkes No.004/MENKES/SK/I/2003 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan; 4. Undang – undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 5. Keputusan Menkes No.1277/MENKES/SK/XI/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan. 6. Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 No.54, Tambahan Lembaran Negara No.3952); 5
7. Keputusan
Menkes
No.850/MENKES/SK/V/2000
tentang
Kebijakan
Pengembangan Tenaga Kesehatan tahun 2000 – 2010; 8. Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1999 – 2004; 9. Surat
Keputusan
Menteri
Tenag
Kerja,
Transmigrasi
dan
Koperasi
No.Kep.525/Men/1998 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja; 10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI nomor 05/Men/1996, tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja; 11. Ketetapan MPR No. 4 tahun 1999; 12. Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 No. 60, Tambahan Lembaran Negara No.3839); 13. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun
1996
No.
49,
tambahan
6
Lembaran
Negara
No.3637
7
BAB III PENGERTIAN DAN POKOK-POKOK PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Pengertian
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan yang menghimpun
berbagai
upaya
perencanaan.
Pendidikan
dan
pelatihan
serta
pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan masyarakat setingi-tinginya. Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, berpendidikan formal keseehatan atau tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya kesehatan. Perencanaan SDM Kesehatan Adalah Proses Estimasi Terhadap Jumlah SDM Berdasarkan Pengetahuan, Keterampilan, Perilaku Yang Dibutuhkan Untuk Memberikan Upaya
Kesehatan.
Perencanaan
Dilakukan
Menyesuaikan
Dengan
Kebutuhan
Pembangunan Kesehatan Baik Lokal, Nasional, Maupun Global Dan Memantapkan Keterkaitan Dengan Unsur Lain Dengan Maksud Untuk Menjalankan Tugas Dan Fungsi Pokoknya. 2. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Memperhatikan dasar-dasar hukum serta adanya kebijakan desentralisasi, termasuk di dalamnya desentralisasi di bidang kesehatan, maka fungsi perencanaan sumber daya manusia kesehatan bagi daerah menjadi sangat penting dan menjadi tanggung jawab daerah itu sendiri. Oleh karena itu dengan adanya desentralisasi di bidang kesehatan pejabat pengelola sumber daya manusia di rumah sakit perlu memiliki kemampuan atau kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang memadai dalam membuat perencanaan sumber daya manusia kesehatan. Secara garis besar perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar yaitu : 1. Perencanaan kebutuhan staf medik 2. Perencanaan kebutuhan staf keperawatan 3. Perencanaan kebutuhan praktisi pelayanan kesehatan lain (bidan, staf radiologi, farmasis, laboratorium, staf gizi, dll). Dalam perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan perlu memperhatikan: a.
Rencana kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan disesuaikan dengan standar ketenagaan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia utuk rumah sakit di semua bagian (Administrasi & Keuangan, Penunjang Medis, Medis & Keperawatan).
b. Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan diselenggarakan
secara
merata, serasi, seimbang dan selaras standar ketenagaan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia utuk rumah sakit. Dalam upaya pemerataan Sumber Daya Manusia Kesehatan perlu memperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban perorangan dengan kebutuhan masyarakat. 8
9
c.
Penyusunan perencanaan mendasarkan pada sasaran nasional upaya kesehatan dari Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010.
d. Pemilihan metode perhitungan kebutuhan Sumber Daya Manusia kesehatan didasarkan pada standar ketenagaan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk rumah sakit. b. Jam & Waktu Kerja
Jam Kerja adalah jam – jam pekerja berkewajiban untuk berada di tempat kerja, dalam rangka melaksanakan tugas pekerjaannya pada hari-hari kerja yang sudah diatur dalam jadwal dinas masing-masing. Waktu kerja adalah dimana pekerja bekerja selama 6 (enam) jam 40 (empat puluh) menit sehari atau 40 (empat puluh) jam dalam seminggu, dengan ketentuan bahwa apabila rumah sakit memerlukan kerja lembur sesuai dengan kepentingan rumah sakit yang mendesak, pekerja harus bersedia kerja lembur. Jam kerja rumah sakit diatur sebagai berikut : 1. Untuk pekerja yang bekerja 3 (tiga) shift : a.Shift I
: Pukul 07.00 WIT-14.00 WITA
b.Shift II
: Pukul 14.00 WIT-20.00 WITA
c.Shift III
: Pukul 20.00 WIT-08.00 WITA
2. Untuk pekerja yang bekerja dalam 1 (satu) shift adalah : a.Hari Jumat : Pukul 06.30 WIT-12.00 WITA b.Hari Sabtu : Pukul 07.00 WIT-13.00 WITA c. Hari Libur
Hari libur diberikan setelah bekerja selama 6 (enam) hari berturut-turut, kepada pekerja diberikan istirahat mingguan sebanyak 1 (satu) hari, atau tergantung kebutuhan dari setiap bagian sesuai dengan pengaturan jadwal/ shift oleh Kepala Bagian masingmasing. Hari libur bagi pegawai yang non-shift yaitu hari Minggu dan hari libur nasional. d. Istirahat Tahunan
Setiap pekerja yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan terus-menerus berhak atas istirahat tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan mendapat upah. Bagi pekerja yang akan
menggunakan istirahat tahunannya, harus mengajukan
permohonan terlebih dahulu kepada Pimpinan seminggu sebelum istirahat tahunan.
e. Pekerja/keluarga pekerja
Pekerja adalah semua tenaga kerja yang terdaftar dan bekerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa dengan mendapat upah, sedangkan keluarga pekerja yaitu suami/istri yang pertama serta anak pekerja sah 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) dan berumur di bawah 18 tahun, belum menikah dan belum mempunyai penghasilan
10
f.
Rekruitmen & Seleksi Staf
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah sebagai acuan untuk menyusun suatu unit kerja baik jumlah tenaga dalam unit tertentu, jadwal dinas tiap-tiap bagian, kualifikasi/kecakapan tenaga kerja maupun pendidikan tenaga kerja. Dalam hal ini perlu diperhatikan penyesuaian
keseimbangan antara kapasitas kerja dan beban
kerja. Sehingga pekerja dapat bekerja secara sehat dan tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekeliling. Perekrutan pegawai baru oleh Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa berdasarkan kubutuhan pada suatu bagian baik karena penggantian staf yang mengundurkan diri maupun karena penambahan staf di bagian tersebut. Adapun proses penerimaan pegawai tersebut berdasarkan permintaan Kepala Bagian tertentu kepada Bagian Tata Usaha, kemudian Bagian Tata Usaha meminta persetujuan Direktur untuk penambahan tersebut. Seleksi pegawai adalah proses penyaringan calon staf yang dilakukan oleh tim seleksi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan pada bagian tertentu. Proses perekrutan pegawai baru dapat dilakukan melalui : 1. Penyaringan lamaran pekerjaan yang masuk kepada Bagian Tata Usaha sebelum proses rekrutmen dan seleksi staf 2. Jika lamaran pekerjaan yang masuk kepada Bagian Tata Usaha tidak mencukupi atau tidak memenuhi kriteria yang diinginkan maka Bagian Tata Usaha membuat pengumuman penerimaan pegawai baik secara internal (pengumuman di mading rumah sakit, informasi antar pegawai rumah sakit) maupun eksternal (iklan lowongan pekerjaan di surat kabar). 3. Bagian Tata Usaha melakukan seleksi kelengkapan berkas dan administrasi meliputi :
Surat lamaran
Daftar riwayat hidup (Curiculum Vitae)
Surat Tanda Registrasi (STR), Surat Izin Praktik (SIP), Surat Izin Kerja (SIK)
Foto copy ijazah legalisir
Foto copy transkrip nilai legalisir
Foto copy KTP (1 lembar)
Pas photo 3 x 4 warna (2 lembar) Foto copy sertifikat pelatihan/pendidikan (jika ada)
Surat rekomendasi pengalaman bekerja (jika ada)
Surat berbadan sehat
11
4. Bagian Tata Usaha mengevaluasi & melaporkan penambahan atau pengganti staf yang mutasi atau mengundurkan diri kepada Direktur. 5. Berkas yang lulus persyaratan oleh Bagian Tata Usaha diberikan kepada Bagian Diklat kerjasama dengan Kepala Bagian terkait yang mengusulkan penambahan tenaga. 6. Calon staf mengikuti ujian tulis (tes pengetahuan & tes psikotes). 7. Hasil ujian tulis diperiksa dan dinilai oleh Kepala Bagian terkait & kerjasama dengan Bagian Diklat. 8. Nilai ≥ 60 mempunyai kesempatan untuk mengikuti interview yang dilakukan oleh Direktur, Kepala Bagian terkait dan Bagian Tata Usaha. 9. Jika nilai rata-rata interview dan ujian tulis ≥ 60 maka calon staf mengikuti tes kesehatan. 10. Jika calon staf lulus tes kesehatan maka akan diterima menjadi karyawan training dan dilakukan orientasi (peraturan rumah sakit, patien safety, prosedur di rumah sakit, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), kebijakan rumah sakit dan lain-lain). 11. Staf akan dievaluasi minimal 3 (tiga) bulan untuk menjadi pegawai tetap g. Pengangkatan Menjadi Pegawai RSUD
Pengangkatan menjadi pegawai tetap adalah dimana seorang staf sudah melewati masa training dan dinyatakan lulus masa training dan sudah berhak atas fasilitas yang diberikan oleh rumah sakit. Adapun tahap pengangkatan menjadi pegawai tetap adalah sebagai berikut : 1. Setiap karyawan training yang akan diangkat menjadi pegawai kontrak, wajib menjalani masa training selama 3 (tiga) bulan. Kriteria yang dinilai selama masa training yaitu : prestasi kerja, tanggung-jawab, kejujuran, kerjasama, ketaatan dan prakarsa pegawai. 2. Bagian Tata Usaha bekerjasama dengan Kepala Bagian terkait dalam mengevaluasi & pelaporan mengenai penilaian karyawan masa training sebelum 3 (tiga) bulan. 3. Bagian Tata Usaha bekerjasama dengan Kepala Bagian terkait dalam memberikan kesimpulan dari penilaian tersebut apakah lulus untuk diangkat menjadi pegawai kontrak. 4. Bagian Tata Usaha bekerjasama dengan Kepala Bagian terkait memberikan laporan kepada Direktur mengenai hasil penilaian dan pengangkatan menjadi pegawai tetap. 5. Bagian Tata Usaha memberitahukan kepada staf bersangkutan hasil penilaian & pengangkatan menjadi pegawai tetap dan menjelaskan kembali mengenai peraturan rumah sakit dan fasilitas yang diterima sebagai pegawai tetap Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa.
12
h. Sistem Pengupahan
Seperti halnya menurut Desler (1998:85), kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan yang timbul dari dipekerjakannya karyawan itu. Nawawi (2001:315) juga mengartikan penghargaan atau ganjaran kepada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya melalui kegiatan yang disebut bekerja. Selain itu Hasibuan (2002:117) menjelaskan, kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang maupun barang baik lansung maupun tidak langsung, yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikann ya pada perusahaan. Handoko (2003, p.114-118)”, mengatakan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Jadi melalui kompensasi tersebut karyawan dapat meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja serta meningkatkan kebutuhan hidupnya. Jadi kompensasi adalah semua bentuk imbalan yang diberikan kepada karyawan sebagai imbal balik dari pekerjaan mereka. Kompensasi sering juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Pada umumnya, kompensasi diberikan untuk: o
menarik karyawan yang cakap masuk ke dalam organisasi,
o
mendorong mereka untuk berprestasi tinggi, dan
o
mempertahankan karyawan yang produktif dan berkualitas agar tetap setia.
Dalam perkembangannya sistem kompensasi sendiri mempunyai tiga komponen pokok, yaitu :
Upah dasar (based pay), merupakan komponen upah dasar bagi kebanyakan karyawan, dan pada umumnya berdasarkan hitungan waktu, seperti jam, hari, minggu, bulan atau per-tahun.
Upah berdasar kinerja (performance related pay), berkaitan dengan monetary reward dengan basis ukuran atau merupakan upah yang didasarkan pada ukuran kinerja individu, kelompok atau organisasi.
13
A. Tujuan Kompensasi
Menurut Sedarmayanti (2001: 24-25) tujuan kompensasi adalah:
Menghargai prestasi kerja
Menjamin keadilan
Mempertahankan pegawai
Pengendalian biaya
Memenuhi peraturan
Sedangkan tujuan dari pemberian kompensasi menurut Notoatmodjo (1992: 143), adalah sebagai berikut:
Menghargai prestasi kerja
Menjamin keadilan
Mempertahankan karyawan
Memperoleh karyawan yang bermutu
B. Pembagian Kompensasi
Menurut Rivai (2004:97), kompensasi bisa dibagi dua, yaitu:
Kompensasi finansial langsung dan tak langsung (benefit). Contoh dari kompensasi langsung adalah: upah, gaji, dan bonus. Dan kompensasi finansial tak langsung yang berupa asuransi dan jasa perawatan anak
Kompensasi non finansial berupa pujian, penghargaan, dan pengakuan
14
15
3.10. Tata Cara Evaluasi dan Pembinaan Pegawai
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa membuat suatu peraturan perusahaan yang
isinya
memuat kepastian, kewajiban dan hak staf dan untuk memperoleh
ketenangan bekerja, ketenangan berusaha, peningkatan produktifitas kerja serta peningkatan kesejahteraan karyawan. Dalam tata tertib rumah sakit, kewajiban staf yang harus dilaksanakan yaitu seperti : a. Memperhatikan kepentingan rumah sakit b. Memberikan kerjasama sepenuhnya untuk memelihara disiplin kerja, ketertiban dan ketentraman, kesehatan serta keselamatan dalam rumah sakit. c. Memelihara, memakai dan mengurus sebaik mungkin ba rang barang milik rumah sakit seperti alat-alat kerja maupun inventaris milik rumah sakit. d. Melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin dan menjalankan instruksi yang diberikan atas nama rumah sakit. e. Keluar masuk kantor, waktu istrahat hendak tepat waktu. f.
Sebelum pulang kerja, pekerjaan harus dioperkan kepada pekerja shift berikutnya, pekerjaan-pekerjaan yang penting harus diselesaikan terlebih dahulu dan alat-alat kerja disimpan pada tempatnya. Rumah sakit memberikan pembinaan kepada pegawai dengan memberikan Surat
Peringatan tertulis bagi yang melakukan pelanggaran tata tertib rumah sakit seperti tersebut di atas. Surat Peringatan tertulis yang diberikan tersebut berlaku selama
6
(enam) bulan, jika dalam masa periode Surat Peringatan mengulangi pelanggaran yang sama atau pelanggaran yang lain maka akan ditingkatkan menjadi Surat Peringatan tertulis II dan III.
16
3.11. Cuti
Setelah diangkat menjadi pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa, ada 3 (tiga) kategori cuti yang diberikan oleh managemen yaitu : a. Cuti Tahunan Setiap staf yang telah bekerja selama 12 (dua delas) bulan terus
menerus
berhak atas istirahat tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan mendapat upah. Bagi staf yang akan menggunakan istirahat tahunannya, harus mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada Direktur melalui Kepala Bagian seminggu sebelumnya sehingga operasional berjalan lancar. b. Cuti Hamil/Bersalin
Staf wanita yang akan melahirkan anak (bersalin) berhak atas cuti hamil selama satu bulan sebelum melahirkan dan dua bulan sesudah melahirkan anak. Bagi karyawan wanita yang gugur kandungan diberi cuti bersalin sesuai dengan surat keterangan dokter yang merawat
Bagi staf yang menggunakan cuti hamil tersebut harus mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada rumah sakit dengan menunjukkan surat keterangan dokter yang merawat tentang tanggal persalinannya.
c. Cuti Perlindungan Cuti Perlindungan adalah cuti yang diberikan kepada staf untuk hal hal khusus seperti menikah dan kematian anggota keluarga. Rumah Sakit dapat memberikan izin kepada staf meninggalkan pekerjaannya dengan mendapat upah penuh apabila : a. Pekerja sendiri menikah diberi izin selama 3 (tiga) hari/ sesuai ketentuan Pemda Sumbawa b. Menyunatkan anak diberi izin selama 2 (dua) hari/ sesuai ketentuan Pemda Sumbawa c. Membabtiskan anak diberi izin selama 2 (dua) hari/ sesuai ketentuan Pemda Sumbawa d. Menikahkan anak diberi izin selama 2 (dua) hari/ sesuai ketentuan Pemda Sumbawa e. Anggota keluarga meninggal dunia yaitu anak, suami, istri, orang tua, mertua diberi ijin selama 2 (dua) hari/ sesuai ketentuan Pemda Su mbawa f.
Istri pekerja melahirkan atau keguguran diberi izin selama 2 (dua) hari/ sesuai ketentuan Pemda Sumbawa
g. Izin meninggalkan pekerjaan tersebut untuk poin a , b, c, d, harus diperoleh terlebih dahulu dari rumah sakit 1 (satu) minggu sebelumnya kecuali poin e dan f . 17
18
3.12. Pengembangan Karir Staf
Untuk pengembangan staf, rumah sakit memberikan pendidikan formal maupun non-formal kepada staf dimana dianggap perlu dan penilaian karyawan tersebut baik. a. Seluruh staf di RSUD Sumbawa mendapat kompensasi langsung (gaji pokok) sesuai dengan kontrak Pemda Sumbawa b. Seluruh Karyawan RSUD Sumbawa juga mempunyai penghargaan karir & sosial (pengembangan karir, pengembangan diri) sesuai dengan sistem Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) yang diaplikasikan di RSUD Sumbawa c. Pegawai tetap yang ingin melanjutkan pendidikan formal mengajukan permohonan kepada Direktur dengan disertai dokumen yang diperlukan d. Pendidikan non-formal jangka pendek yaitu berupa pelatihan, kursus, seminar dan workshop. Adapun prosedur yang harus dilakukan oleh Bagian Diklat yaitu : a. Mencari informasi & menindaklanjuti undangan tentang pelatihan, kursus, seminar dan workshop. b. Bagian Diklat memasukkan surat & menindaklanjuti kepada Direktur c. Bila disetujui Direktur, Bagian Diklat membuat surat pengunjukan peserta dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan. d. Bagian Diklat membuat anggaran biaya kepada bagian Keuangan e. Bagian Diklat mendaftarkan peserta training ke instansiyang mengadakan pelatihan f.
Bagian Diklat memantau perkembangan pegawai.
19
20
BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS STAF Pola ketenagaan adalah sebagai acuan untuk menyusun suatu unit kerja baik jumlah tenaga dalam unit tertentu, jadwal dinas tiap tiap bagian, kualifikasi/kecakapan tenaga kerja maupun pendidikan tenaga kerja. Dalam pengaturan jadwal dinas perlu diperhatikan antara jumlah tenaga dengan beban kerja sehingga operasional tetap dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan overload bagi pekerja tersebut. Jumlah pegawai di setiap bagian dipengaruhi oleh : jumlah shift, jenis pekerjaan, beban kerja,
jumlah
pegawai yang libur maupun cuti. Penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan di RS. Umum Daerah Sumbawa berdasarkan standar Depkes RI tahun 2005. Adapun jumlah pegawai di tiap- tiap bagian adalah sebagai berikut : 4.1. Bagian Medis dan Keperawatan
Manajer Keperawatan Tertinggi dipimpin oleh Kepala Bidang Keperawatan. Kepala Bidang Keperawatan menaungi dan membawahi langsung tenaga keperawatan di setiap unit pelayanan keperawatan di rumah sakit yang terdiri dari Kepala Seksi, Kepala Instalasi, Kepala Ruangan, Perawat Primer/Perawat Penanggung Jawab, Asisten, Perawat Pelaksana/Perawat Associated , Perawat scrub, Perawat circulator , Perawat monitoring, Bidan, Bidan Pelaksana dan Information Nurse (IN). Unit pelayanan keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa terdiri dari : Pelayanan Rawat Jalan Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan Rawat Inap Pelayanan Keperawatan Khusus 4.1.1. Tugas pokok dari Kepala Bagian Keperawatan adalah sebagai berikut :
Menyusun misi, falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan men gacu pada visi dan misi rumah sakit
Menyusun rencana kegiatan tahunan
Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan keperawatan, Standar Asuhan Keperawatan, Standar Ketenagaan dan fasilitas
Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan
Menyusun program pengendalian mutu pelayanan keperawatan
Menyusun uraian tugas tenaga keperawatan
Menyusun dan melaksanakan program orientasi bagi perawat baru bekerjasama dengan bagian Diklat
Menyusun program mutasi, pengangkatan, pemberhentian, penerimaan dan pembinaan tenaga keperawatan yang diketahui oleh Direktur
Menyusun model penugasan keperawatan
Menyusun dan melaksanakan program pengembangan staf
Menyusun
dan
melaksanakan
penilaian
keperawatan/kebidanan
Menyusun dan menetapkan sistim penjadwalan 21
kinerja
tenaga
Menyusun dan menganalisa kebutuhan logistik keperawatan/kebidanan Melaksanakan supervisi dan pembinaan secara berkala atau sewaktuwaktu ke ruangan agar tujuan asuhan keperawatan yang ingin dicapai tetap terjamin
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan rencana tindak lanjut
Mengadakan rapat dengan Kepala Seksi satu kali setiap bulan atau sewaktu- waktu bila diperlukan
Melaksanakan koordinasi dengan unsur terkait dalam manajemen tenaga keperawatan
22
23
4.1.2. Pelayanan Rawat Jalan a. Tugas Pokok Kepala Seksi
Bersama dengan Kepala Bidang Keperawatan menyusun kebutuhan tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan keperawatan
Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas)
Bersama
dengan
Kepala
Bidang
Keperawatan
memantau
dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga yang ada di ruangan
Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan di ruangan
Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan agar selalu siap pakai
Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan untuk membahas semua kebutuhan di ruangan
Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa keperawatan/kebidanan yang
akan
praktek
di
ruangan
Rumah Sakit
RSUD Sumbawa
dengan menggunakan format orientasi
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi mengingatkan
kembali
pasien/keluarga
tentang
perawat/tim
yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
b. Kepala Instalasi
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan hadir
Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan berdasarkan analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/ keluarga
Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
Memelihara kebersihan ruangan
Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan
24
c. Tugas pokok Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA
Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan SPO
Membina hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga
Menerima pasien rawat jalan/rawat inap dan memberikan informasi berdasarkan format orientasi pasien/keluarga
Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan Renpra
Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu Asuhan Keperawatan
terhadap
tindakan
yang
telah
dilakukan
dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
Menyiapkan
pasien
untuk
pemeriksaan
diagnostik,
laboratorium
pengobatan dan tindakan
Berperan
serta
dalam
memberikan
pendidikan
kesehatan
pada
pasien/keluarga
Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya
Membantu tim lain yang membutuhkan
Mendampingi pasien saat dokter melakukan pemeriksaan
d. I nformation Nurse (IN)
Menerima informasi tentang pasien mengenai obat – obatan dan alat kesehatan yang digunakan selama proses pemeriksaan, pengobatan dan perawatan pasien di ruang poliklinik.
Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat di ruang poliklinik
Bertanggung-jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang pasien selama perawatan pasien di ruang poliklinik ke Sistem Informasi Rumah Sakit (Program Tera-Medik).
Bertanggung-jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan pasien terutama bila ada perubahan tindakan kepada unit yang bersangkutan dan kebutuhan
Membantu ketenagaan di ruang poliklinik bila dibutuhkan dalam situasi mendesak
25
26
27
4.1.3. Pelayanan Rawat Inap a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan keperawatan
Mengatur pembagian tugas jaga Perawat (jadwal dinas)
Bersama
dengan
Kepala
Bidang
Keperawatan
memantau
dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga yang ada di ruangan
Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan sesuai dengan MPKP serta Mahasiswa keperawatan yang sedang berpraktek
Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat
Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan di ruangan
Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan agar selalu siap pakai
Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan untuk membahas semua kebutuhan di ruangan
Memeriksa kelengkapan persediaan status keperawatan minimal lima (5) set setiap hari
Membuat peta risiko (menempatkan pasien di Ruang Rawat
Inap
menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non-infeksi)
Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa keperawatan/kebidanan yang
akan
praktek
di
ruangan
RSUD Sumbawa dengan
menggunakan format orientasi
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi mengingatkan
kembali
pasien/keluarga
tentang
perawat/tim
yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan b. Tugas pokok Perawat Primer/PP/Perawat Penanggung Jawab
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan hadir
Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah tanggung jawabnya sesuai pasien yang dirawat ( preconference)
Melakukan kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina secara terusmenerus
pada
saat
melakukan
pasien/keluarga. 28
pengkajian/tindakan
kepada
Melakukan
evaluasi
asuhan
keperawatan
dan
membuat
catatan
perkembangan pasien setiap hari
Melakukan pertemuan dengan pasien/ keluarga minimal setiap 2 hari untuk membahas kondisi keperawatan pasien (bergantung kondisi pasien)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga
Membantu perencanaan pulang
Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
Memelihara kebersihan ruangan
Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan
c. Tugas pokok Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA
Membaca Renpra yang telah ditetapkan PP
Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan SPO
Membina hubungan terapeutik dengan pasien /keluarga, sebagai lanjutan kotrak yang sudah dilakukan PP
Menerima pasien baru (kontrak) dan memberikan informasi berdasarkan format orientasi pasien/keluarga jika PP tidak ada di tempat
Melakukan tindakan keperawatan pada pasiennya berdasarkan Renpra
Melakukan
evaluasi
keperawatan
dan
terhadap
mengidentifikasi tindakan
yang
masalah telah
mutu
dilakukan
asuhan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
Mengikuti visite dokter bila PP tidak di tempat
Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
Mengomunikasikan kepada PP/PJ dinas bila menemukan masalah yang perlu diselesaikan
Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium
pengobatan dan tindakan
Berperan
serta
dalam
memberikan
pendidikan
kesehatan
pada
pasien/keluarga yang dilakukan oleh PP
Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya
Membantu tim lain yang membutuhkan
Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga p asien yang menjadi tanggungjawabnya dan berkoordinasi dengan PP
d. I nformation Nurse (IN)
Menerima informasi tentang pasien mengenai obat – obatan dan alat kesehatan yang digunakan selama proses perawatan pasien di ruang rawat inap.
Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat di ruang rawat inap
29
Bertanggung-jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang pasien selama perawatan pasien di ruang Rawat Inap ke Sistem Informasi Rumah Sakit (Program Tera-Medik).
Bertanggung-jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan pengobatan dan perawatan terutama bila ada perubahan tindakan kepada unit yang bersangkutan dan kebutuhan
Membantu ketenagaan di ruang rawat inap bila dibutuhkan dalam situasi mendesak
4.1.4. Pelayanan Gawat Darurat : a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
Bersama dengan Kepala BidangKeperawatan menyusun kebutuhan tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan keperawatan
Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas)
Bersama dengan Kepala Bidang Keperawatan memantau dan mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga yang ada di ruangan
Mengenal jenis dan penggunaan barang-barang, alat dan mengusahakannya sesuai dengan kebutuhan di IGD
Menerima dan meneliti pasien untuk segera mendapatkan pertolongan dengan cepat sesuai dengan kasusnya
Membantu Kepala IGD dalam membuat perencanaan kegiatan dan kebutuhan IGD
Membantu Kepala IGD dalam hal monitoring dan evaluasi ke giatan IGD
Mengamati, mencatat dan melaporkan tanda – tanda vital pasien pada dokter
Melaksanakan dan meneruskan pengobatan sesuai dengan instruksi dokter
Membuat laporan kegiatan IGD antara lain : o
Rekapitulasi harian
o
Laporan bulanan
o
Rekapitulasi pemanfaatan RS
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi mengingatkan
kembali
pasien/keluarga
tentang
perawat/tim
yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
Melaksanakan serah terima tanggung jawab dengan pengganti dinas secara langsung
30
b. Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan hadir
Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian dan sesuai dengan SPO
Melakukan
hubungan
terapeutik
dengan
pasien/keluarga
pada
saat
melakukan pengkajian/tindakan gawat darurat kepada pasien/keluarga.
Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien gawat darurat
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga
Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan penunjang
Membantu tim kesehatan dalam menaganani kasus pelayanan keperawatan dan upaya meningkatkan mutu pelayanan IGD
Mengikuti pertemuan berkala yang diajukan oleh Dokter Kepala IGD dan Kasie Keperawatan IGD
Meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
keperawatan
dengan
mengikuti pertemuan ilmiah
Melaksanakan dan memilihara sistem pencatatan dan pelaporan dalam pelayaan keperawatan yang benar sehingga tercipta suatu sistem informasi RS yang dapat dipercaya dan akurat.
Melaksanakan serah terima dengan petugas pengganti baik lisan maupun tulisan pada saat pergantian dinas. Melaksanakan perawatan kepada pasien dalam keadaan gawat, merawat jenazah sesuai dengan prosedur dan peraturan yag berlaku
Memegang teguh rahasia jabatan
Memelihara kebersihan ruang IGD
c. Tugas pokok Perawat Pelaksana
Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan SPO
Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan Renpra dan sesuai dengan program pengobatan dokter
Melakukan
evaluasi
Keperawatan
dan
terhadap
mengidentifikasi tindakan
yang
masalah telah
mutu
Asuhan
dilakukan
dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
Menyiapkan
pasien
untuk
pemeriksaan
diagnostik,
laboratorium
pengobatan dan tindakan
Berperan
serta
dalam
memberikan
pendidikan
kesehatan
pada
pasien/keluarga dan membina hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga
31
Menyiapkan fasilitas dan lingkungan untuk kelancaran pelayanan dan memindahkan pasien dalam menerima pelayanan
Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku
Memelihara peralatan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai
Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang IGD dan lingkungannya, peraturan, dan tata tertib yang b erlaku di rumah sakit
Mengkaji kebutuhan dan masalah pasien
Memberikan rasa aman kepada pasien dengan cara mencegah terjadinya bahaya kecelakaan, luka, komplikasi khususnya kepada pasien dengan gangguan kesadaran
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakitnya
Melakukan pertolongan pada pasien dalam keadaan darurat secara cepat dan tepat sesuai kebutuhan serta petunjuk yang berlaku dan melaporkannya
Menciptakan hubungan kerja sama dengan baik dengan tim kesehatan yang lain dalam lingkungan IGD
Membantu tim kesehatan dalam menaganani kasus pelayanan keperawatan dan upaya meningkatkan mutu pelayanan IGD
Mengikuti pertemuan berkala yang diajukan oleh Dokter Kepala IGD dan Kasie Keperawatan IGD
Meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
keperawatan
dengan
mengikuti pertemuan ilmiah
Melaksanakan dan memilihara sistem pencatatan dan pelaporan dalam pelayaan keperawatan yang benar sehingga tercipta suatu sistem informasi RS yang dapat dipercaya dan akurat.
Melaksanakan serah terima dengan petugas pengganti baik lisan maupun tulisan pada saat pergantian dinas. Melaksanakan perawatan kepada pasien dalam keadaan gawat, merawat jenazah sesuai dengan prosedur dan peraturan yag berlaku
Memegang teguh rahasia jabatan
d. I nformation Nurse (IN)
Menerima informasi tentang pasien mengenai obat – obatan dan alat kesehatan yang digunakan selama proses pemeriksaan, pengobatan dan perawatan pasien di IGD.
Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat di IGD
Bertanggung jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang pasien selama proses pemeriksaan, pengobatan dan perawatan pasien di IGD ke Sistem Informasi Rumah Sakit (Program Tera-Medik)
Bertanggung
jawab
untuk
mengkonfirmasi
ulang
tentang
tindakan
pengobatan dan perawatan terutama bila ada perubahan tindakan kepada unit yang bersangkutan dan kebutuhan. 32
33
4.1.4. Pelayanan Keperawatan Khusus :
Ruang ICU/ICCU
a. Tugas pokok Kepala Ruangan
Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun Protap/SOP pelayanan keperawatan
Mengatur pembagian tugas jaga Perawat (jadwal dinas) di ruang perawatan intensif
Bersama
dengan
Kepala
Bagian
Keperawatan
memantau
dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga yang ada di ruangan perawatan intensif
Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan sesuai dengan MPKP serta Mahasiswa keperawatan yang sedang berpraktek
Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas, pemeliharaan logistik yang dibutuhkan di ruangan perawatan intensif
Melakukan pertemuan rutin dengan semua Perawat setiap bulan untuk membahas semua kebutuhan di ruangan intensif
Membuat peta resiko (menempatkan & mengelompokkan pasien di Ruang Rawat Inap menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non-infeksi)
Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa keperawatan/kebidanan yang
akan
praktek
di
ruangan
Rumah Sakit RSUD SUMBAWA
dengan menggunakan format orientasi
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan perawatan intensif
Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi mengingatkan
kembali
pasien/keluarga
tentang
Perawat/tim
yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di ruangan perawatan intensif
34
35
b. Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab/PP
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan hadir
Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan berdasarkan an alisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah tanggung jawabnya sesuai pasien yang dirawat ( preconference)
Melakukan kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina secara terusmenerus
pada
saat
melakukan
pengkajian/tindakan
kepada
pasien/keluarga.
Melakukan
evaluasi
asuhan
keperawatan
dan
membuat
catatan
perkembangan pasien setiap hari
Melakukan pertemuan dengan pasien/ keluarga minimal setiap 2 hari untuk membahas kondisi keperawatan pasien (bergantung k ondisi pasien)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga
Membantu perencanaan pulang Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
Memelihara kebersihan ruangan perawatan intensif
Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan perawatan intensif
c. Tugas Pokok Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA
Membaca Renpra yang telah ditetapkan PP
Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan Protap/SOP
Membina hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga, sebagai lanjutan kotrak yang sudah dilakukan PP
Menerima pasien baru (kontrak) dan memberikan informasi berdasarkan format orientasi pasien/keluarga jika PP tidak ada di tempat
Melakukan tindakan keperawatan pada pasiennya berdasarkan Renpra
Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu Asuhan Keperawatan
terhadap
tindakan
yang
telah
dilakukan
dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
Mengikuti visite Dokter dan pelayanan tindakan medis
Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf
Mengomunikasikan kepada PP/ PJ dinas bila menemukan masalah yang perlu diselesaikan
Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik, pengobatan dan tindakan
36
laboratorium
Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga yang dilakukan oleh PP
Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya
Membantu tim lain yang membutuhkan
Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga pasien yang menjadi tanggungjawabnya dan berkoordinasi dengan PP
Memelihara kebersihan pasien, ruangan dan lingkungan di ruang perawatan intensif
d. I nformation Nurse (IN)
Menerima informasi tentang pasien mengenai obat – obatan dan alat kesehatan yang digunakan selama proses perawatan pasien di ruang perawatan intensif.
Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat di ruang perawatan intensif
Bertanggung jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang pasien selama perawatan pasien di ruang perawatan intensif ke PMO
Bertanggung jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan pengobatan terutama bila ada perubahan tindakan kepada unit yang bersangkutan dan kebutuhan
Membantu ketenagaan di ruang perawatan intensif bila
dibutuhkan
dalam situasi mendesak
Ruang OK
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun Protap/SOP pelayanan keperawatan di Kamar Bedah
Bersama
dengan
Kepala
Bagian
Keperawatan
memantau
dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga yang ada di ruangan perawatan Kamar Bedah
Membuat usulan kebutuhan tenaga keperawatan, berdasarkan bobot diajukan ke personalia agar pelayanan keperawatan Kamar Bedah berjalan lancar.
Membuat usulan kebutuhan obat – obatan / alat kesehatan untuk kebutuhan Kamar Bedah sehari – hari
Menilai ketertiban, keamanan, dan kebersihan lingkungan di Kamar Bedah.
Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa keperawatan/kebidanan yang
akan
praktek
di
ruangan
dengan menggunakan format orientasi
37
Rumah Sakit RSUD SUMBAWA
Membuat usulan pemberian penghargaan untuk menigkatkan semangat kerja di Kamar Bedah
Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan untuk membahas semua kebutuhan di ruangan kamar bedah
b. Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan hadir
Menginventarisasikan obat – obat di formasi sesuai konsinyasi di Kamar Bedah
Menjaga kebersihan/kesterilan kamar bedah
Membantu dalam melaksanakan operasi sebagai asisten dokter di kamar bedah
Menginventarisasikan alat – alat medis setiap kamar bedah
Membuat jadwal dinas setiap bulannya
Membuat konfirmasi orderan apotik/logistik setiap minggu
Melaporkan ke bagian teknisi setiap alat – alat medis yang rusak
c. Tugas pokok Perawat Instrumen/ Scrub
Sebelum Pembedahan o
Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai meliputi : kebersihan ruang operasi dan peralatan, meja maya/instrumen, meja operasi lengkap, suction pump/diatermi, alat medis yang sesuai tindakan pembedahan
o
Menyiapkan set instrumen steril jenis pembedahan
o
Mencuci tangan dengan tehnik steril
Saat Pembedahan o
Menggunakan gaun operasi dan sarung tangan dengan tehnik steril
o
Memeriksa dan menghitung alat instrumen yang digunakan yang tersedia di meja instrumen
o
Memberitahu tim bedah yang lain serta perawat sirkular hasil perhitungan alat instrumen, kain kasa, dll
o
Menentukan daerah yang akan dilakukan pembedahan dengan sebelumnya menanyakan pada ahli bedah
o
Mendesinfeksi
daerah
yang
akan
dilakukan
insisi
dengan
menggunakan lanitar desinfektan, misal : bethadin solution atau alkohol o
Membantu asisten bedah untuk menutup daerah yang non steril pada daerah sekitar insisi pembedahan dengan menggunakan doek steril
38
o
Menyiapkan alat – alat pembedahan yang akan digunakan sesuai dengan tindakan pembedahan misalnya : selang suction, diatermi
o
Mengingatkan dan bekerja sama dengan ahli bedah bila terjadi penyimpangan tehnik steril dalam pembedahan
o
Membantu ahli bedah dalam melaksanakan pembedah dan memberi instrumen yang dibutuhkan oleh ahli bedah untuk memberi kenyamanan bekerja pada tim bedah
o
Menjaga agar alat instrument tetap steril dengan membersihkan instrument dari darah dalam pembedahan agar alat tetap siap pakai
o
Memberitahu pada ahli bedah / ahli anastesi bila terjadi kehilangan cairan tubuh yang berlebihan
o
Menghitung kain kasa, jarum dan instrumen sebelum luka ditutup lapis demi lapis
o
Memberitahu hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jarum pada ahli bedah dan Perawat sirkular
o
Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
o
Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit dan menutup dengan kaca yang diberi larutan bethadin
o
Menutup luka dengan kasa steril
o
Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium/patologi
Setelah pembedahan o
Menfiksasi drain dan kateter
o
Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah yang dipasang electroda/kontak badan
o
Menggantikan
alat
tenun,
baju
pasien
dan
penutup
serta
memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong/brancard o
Memeriksa dan menghitung semua instrumen yang digunakan sebelum dikeluarkan dari kamar operasi
o
Menyerahkan alat instrumen yang digunakan kep ada petugas CSSD
o
Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan lengkap
o
Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan selesai agar siap pakai
d. Tugas Pokok Perawat Sirkuler/Circulating Nurse
Sebelum Pembedahan o
Menerima pasien yang akan dibedah
o
Memeriksa dengan menggunakan formulir check list meliputi
Kelengkapan dokumen medis antara lain :
39
Izin operasi / SPTM Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir Hasil pemeriksaan radiologi + foto rontgen Hasil pemeriksaan ahli anastesi + pra visit anastesi Hasil konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan
Kelengkapan obat – obatan, cairan, alat kesehatan, persediaan darah bila diperlukan
o
Memeriksa persiapan fisik
o
Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian check list dengan perawat ruangan
o
Memberikan penjelasan ulang pada pasien sebatas kewenangan tentang tindakan pembedahan yang akan dilakukan, tim bedah yang akan menolong, fasilitas yang ada di dalam kamar bedah antara lain : lampu operasi dan mesin pembiusan, tahap – tahap anastesi
Saat Pembedahan o
Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan
o
Membuat set steril dengan memperhatikan tehnk aseptik
o
Mengigatkan tim bedah jika mengetahui adanya penyimpangan penerapan tehnik aseptik
o
o
Menyikatkan tali jas steril tim bedah Membantu, mengukur dan mencatat kehilangan darah dan cairan dengan cara mengetahui jumlah produksi urin, jumlah perdarahan, jumlah cairan yang hilang
o
Melaporkan hasil pemantauan dan pencetakan kepada ahli anastesi
o
Menghubungi petugas penunjang medis (petugas radiologi, petugas laboratorium)
o
Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan
o
Menghitung dan mencatat pemakaian kain kasa, bekerja sama dengan Perawat instrumen
o
Mengukur dan mencatat tanda vital
o
Mengambil instrumen yang jatuh dengan menggunakan alat dan memisahkan dari instrumen yang steril
o
Memeriksa kelengkapan instrumen dan kain kasa, bersama Perawat instrumen agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien sebelum operasi ditutup
Setelah Pembedahan Membersihkan dan o
merapikan pasien yang selesai dilakukan
pembedahan o
Memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong yang telah disediakan
o
Mengukur dan mencatat tanda vital : pernafasan, tekanan darah, suhu, nadi 40
o
Mengukur tingkat kesadaran dengan cara memanggil nama pasien, memberikan stimulus, memeriksa reaksi pupil
o
Mencatat, menghitung dan meneliti obat – obatan serta cairan yang diberikan pada pasien
o
o
Memeriksa kelengkapan dokumen medik antara lain :
Laporan pembedahan
Laporan anastesi
Laporan pasca bedah
Pengisian formulir Patologi Anatomi (PA)
Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan antara lain :
Identitas pasien Nama Pasien Umur
No. Rekam Medik
Nama Tim Bedah
Waktu dan Lama Pembedahan
Jenis Pembedahan
Jenis Kasus (Operasi bersih, operasi kotor, operasi bersih tercemar)
o
Tempat Tindakan
Urutan Jadwal Tindakan Pembedahan
Masalah yang timbul selama pembedahan
Tindakan yang dilakukan
Hasil evaluasi
Melakukan serah terima dengan Perawat Ruang R awat / petugas RR tentang :
Kelengkapan dokumen medik, instruksi pasca bedah
Keadaan umum pasien
o
Obat – obatan dan resep baru Membantu dan membersihkan kamar bedah setelah tindakan pembedahanselesai.
41
42
e. Perawat Anastesi
Sebelum Pembedahan o
Melakukan kunjungan pra anastesi untuk menilai status fisik pasien sebatas wewenang dan tanggung jawabnya
o
Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi
o
Menyiapkan alat dan mesin anastesi dan kelengk apan formulir anastesi
o
Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin anastesi dan alat monitoring
o
Menyiapkan kelengkapan meja operasi antara lain : penyikat meja operasi, standart tangan, kunci meja operasi, boog kepala, standart infus
o
Mengatur posisi meja operasi sesuai tindakan operasi
o
Memasang infus/transfusi darah bila diperlukan
o
Memberikan premedikasi sesuai program Dokter anastesi
o
Memonitoring tanda vital dan menilai kembali kondisi fisik pasien
o
Memindahkan pasien ke meja operasi dan memasang sabuk penyaman
o
Menyiapkan obat – obatan anastesi dan membantu Dokter dalam proses pembiusan
Saat Pembedahan o
Membebaskan jalan nafas, dengan cara mempertahankan posisi kepala tetap extensi, mengisap lendir, mempertahanakan endotracheal
o
Memenuhi keseimbangan O2 dan CO2 dengan cara memantau flowmeter pada mesin anastesi
o
Mempertahankan keseimbangan cairan dengan cara mengukur dan memantau cairan tubuh yang hilang selama pembedahan
o
Memonitoring tanda – tanda vital
o
Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter anastesi/bedah
o
Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh
o
Menilai hilangnya efek obat anastesi pada pasien
o
Melakukan resusitasi pada kasus henti jantung
Sesudah Pembedahan Mempertahankan jalan nafas pasien o o
Memantau tanda – tanda vital untuk mengetahui sirkulasi, pernafasan, dan keseimbangan cairan
o
Memantau tingkat kesadaran dan reflek pasien
o
Memantau dan mencatat tentang perkembangan pasien perioperatif
o o
Menilai respon pasien terhadap efek obat anastesi Memindahkan pasien ke RR ( Recovery Room) atau ruang rawat, bila kondisi stabil atas izin dokter anastesi
o
Melengkapi catatan perkembangan pasien sebelum, selama, dan sesudah pembiusan 43
f. I nformation Nurse (IN)
Menerima informasi tentang pasien mengenai obat – obatan dan alat kesehatan yang digunakan selama operasi.
Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat
Bertanggung jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang pasien selama operasi ke Tera Medik
Bertanggung jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan operasi terutama bila ada perubahan tindakan kepada unit yang bersangkutan (ruangan) dan kebutuhan
Bertanggung jawab untuk konfirmasi ulang jadwal operasi ke ruangan, konfirmasi pasien datang ke kamar bedah
Bertanggung jawab untuk menghubungi operator dan anastesi tentang keberadaan ruang operasi
Membantu ketenagaan di instalasi bedah (operasi) bila dibutuhkan dalam situasi mendesak
Ruang VK
a. Tugas pokok Kepala Seksi/Kepala Ruangan
Bersama dengan Kepala Bagian Keperawatan menyusun kebutuhan tenaga,
fasilitas
dan
peralatan
dan
menyusun
SPO
pelayanan
keperawatan/kebidanan
Mengatur pembagian tugas jaga perawat/bidan (jadwal dinas)
Bersama
dengan
Kepala
Bagian
Keperawatan
memantau
dan
mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga yang ada di Ruang kebidanan
Melaksanakan pembinaan terhadap Bidan dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan
sesuai
dengan
MPKP
serta
Mahasiswa
keperawatan/kebidanan yang sedang berpraktek
Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat
Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan di ruangan kebidanan
Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan agar selalu siap pakai
Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat/bidan setiap bulan untuk membahas semua kebutuhan di ruang kebidanan
Memeriksa kelengkapan persediaan status keperawatan minimal (5) lima set setiap hari
Mengorientasikan Pegawai baru dan Mahasiswa keperawatan/kebidanan yang akan praktek di ruangan kebidanan dengan menggunakan format orientasi
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan kebidanan 44
Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Seksi mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang Bidan yang bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan
45
b. Tugas pokok Bidan Penanggung Jawab
Melaksanakan tugas Kepala Seksi/Kepala Ruangan saat berhalangan hadir
Menetapkan
rencana
Asuhan
Keperawatan/Kebidanan
berdasarkan
analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada Bidan di bawah tanggung jawabnya sesuai pasien yang dirawat ( preconference)
Melakukan kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina secara terusmenerus pada saat melakukan pengkajian/tindakan kepada pasien/ keluarga.
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/ keluarga
Membantu perencanaan pulang
Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
Memelihara kebersihan ruangan
Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan kebidanan
46
BAB V KUALIFIKASI & POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT RSUD SUMBAWA
1.
Kualifikasi Kepala Bidang Keperawatan : a. Pendidikan :
Minimal berpendidikan formal minimal S-1 Keperawatan
Mengikuti pelatihan bidang Keperawatan minimal 2 minggu (80 jam)
b. Keahlian :
Memiliki kemampuan memimpin
Terampil dalam Praktek Keperawatan
Mampu mengoperasionalkan komputer
Berdedikasi tinggi
Berkepribadian mantap/emosional stabil
c. Pengalaman :
Berpengalaman 3-5 tahun di pelayanan kesehatan
2.
Kualifikasi Kepala Seksi Bidang Keperawatan : a. Pendidikan :
Minimal berpendidikan formal minimal S-1 Keperawatan
Mengikuti pelatihan bidang Keperawatan minimal 2 minggu (80 jam)
b. Keahlian :
Memiliki kemampuan memimpin
Terampil dalam Praktek Keperawatan
Mampu mengoperasionalkan komputer
Berdedikasi tinggi
Berkepribadian mantap/emosional stabil
c. Pengalaman :
Berpengalaman 3-5 tahun di pelayanan kesehatan
3.
Kualifikasi Perawat di setiap unit pelayanan keperawatan di RSUD Sumbawa
Pelayanan Rawat Jalan (Ruang Poliklinik) Tenaga Keperawatan di ruang Poliklinik terdiri dari : a. Kepala Instalasi Rawat Jalan
Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 1-2 tahun
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5 tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam praktik keperawatan
b. Kepala Ruangan
Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 1-2 tahun
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 3-4 tahun 47
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam praktek keperawatan
48
49
c. Perawat Pelaksana (Perawat Associated /PA)
Minimal
berpendidikan
D-III
Keperawatan/Kebidanan
dengan
pengalaman 0-1 tahun
Berpendidikan S-I Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun
Mampu berkomunikasi
Mengikuti masa training selama 3-5 bulan
Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu
Pelayanan Keperawatan Khusus & Gawat Darurat
Ruang IGD Tenaga Keperawatan di ruang IGD terdiri dari : a. Kepala Ruangan
Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5 tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam Praktek Keperawatan
Sudah mengikuti PPGD, Basic Life Support , ATLS, dan ACLS (ataupun salah satu pelatihan tersebut)
b. Perawat Pelaksana (Perawat Associated /PA)
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun
Berpendidikan S-I Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun
Mampu berkomunikasi
Mengikuti masa training selama 3-5 bulan
Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu
Kamar Bedah (OK) Tim Bedah terdiri dari : a. Ahli bedah b. Asisten ahli bedah c. Perawat instrumen ( scrub nurse)
Memiliki sertifikat khusus tehnik kamar operasi
Mempunyai pengalaman kerja di kamar operasi minimal 2 tahun sebagai circulating nurse
Mempunyai bakat dan minat
Berdedikasi tinggi
Berkepribadian mantap/emosional stabil
Dapat bekerjasama dengan anggota tim
Cepat tanggap 50
d. Perawat sirkuler (circulating nurse)
Mempunyai pengalaman kerja di kamar operasi lebih dari 1 tahun
Mempunyai bakat dan minat
Berdedikasi tinggi
Berkepribadian mantap/emosional stabil
Dapat bekerjasama dengan anggota tim
Cepat tanggap
e. Ahli/Perawat anastesi
f.
Minimal berijazah D-III Keperawatan Anastesi
Mempunyai bakat dan minat
Berdedikasi tinggi
Berkepribadian mantap/emosional stabil
Dapat bekerjasama dengan anggota tim
Cepat tanggap
Perawat Kepala Kamar Operasi
Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5 tahun
Memiliki sertifikat tehnik kamar operasi
Mempunyai pengalaman kerja di kamar operasi minimal 5 tahun
Memiliki kemampuan kepemimpinan
Sehat jasmani & rohani
g. Perawat Penanggung Jawab/Asisten Kepala Seksi
Berpendidikan S1 & D-III Keperawatan dengan pengalaman minimal 2 tahun di kamar operasi
Mampu berkomunikasi
Mempunyai bakat dan minat
Berdedikasi tinggi
Berkepribadian mantap/emosional stabil
Dapat bekerjasama dengan anggota tim
Cepat tanggap
51
Ruang ICU/ICCU Tenaga Keperawatan di ruang ICU/ICCU terdiri dari : a. Kepala Ruangan
Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun
Berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5 tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam praktik keperawatan di ruang ICU/ICCU
Mempunyai sertikat pelatihan ICU/ICCU
Mempunyai sertifikat pelatihan peralatan ICU/ICCU
Mempunyai bakat dan minat
Berdedikasi tinggi
Berkepribadian mantap/emosional stabil
Dapat bekerjasama dengan anggota tim
Cepat tanggap
b. Kepala Ruangan
Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 1-2 tahun
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 3-4 tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam praktik keperawatan di ruang ICU/ICCU
Mempunyai bakat dan minat
Berdedikasi tinggi dan cepat tanggap
Berkepribadian mantap/emosional stabil
Dapat bekerjasama dengan anggota tim
c. Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun
Mampu berkomunikasi
Mempunyai bakat dan minat
Berdedikasi tinggi
Berkepribadian mantap/emosional stabil
Dapat bekerjasama dengan anggota tim
Cepat tanggap
Mengikuti masa Training selama 3-5 bulan
Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu
52
Ruang Kebidanan/VK Tenaga Keperawatan di ruang VK terdiri dari : a. Kepala Ruangan
Minimal berpendidikan D-III Kebidanan dengan pengalaman 4-5 tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam praktik keperawatan/kebidanan
53
b. Bidan Penanggung Jawab
Minimal berpendidikan D-III Kebidanan dengan pengalaman 1-2 tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin terampil dalam praktik kebidanan
Pelayanan Rawat Inap Ruang Rawat Inap (VIP, Bedah, Dalam , Anak ,Obsgyn ) Tenaga Keperawatan di ruang Rawat Inap terdiri dari : a. Kepala Ruangan
Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 2-3 tahun
Berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 4-5 tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam praktik keperawatan
b. Perawat Primer/Perawat Penanggung Jawab/PP
Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 1-2 tahun
Berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 3-4 tahun
Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin
Terampil dalam praktik keperawatan
c. Perawat Pelaksana/Perawat Associa Associatte/PA
Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0 -1 tahun
Berpendidikan S-I Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun
Mampu berkomunikasi
Mengikuti masa training selama 3-5 bulan
Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu
54
55
4.
Penghitungan Ketenagaan Bagian Medis dan Keperawatan
Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan & kebidanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa : 5.1.1. Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik)
Rata-rata jumlah pasien 1 hari = 250 orang
Jumlah jam perawatan 1 hari = 25 menit
Jadi kebutuhan tenaga perawat di rawat jalan : 250 x 25
= 14 orang + koreksi 15% = 15 x 14 = 2 orang
7 x 60
100 = 11 orang + 2 orang = 16 orang
5.1.2. Pelayanan Gawat Darurat :
Dasar perhitungan di Instalasi Gawat Darurat adalah: a. Rata-rata jumlah pasien/hari b. Jumlah jam perawatan/hari c. Jam efektif/ hari - Rata-rata jumlah pasien/hari = 31 orang
- Jumlah jam perawatan
= 4 jam
- Jam efektif/hari
= 7 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD : 31 x 4 = 18 = 18 orang + Loss day ( 78 x 18 orang ) 7
286 = 18 orang + 5 orang = 23 orang
5.1.3. Pelayanan Keperawatan Khusus : Kamar Operasi/OK
Dasar penghitungan tenaga di kamar operasi (OK) :
Jumlah dan jenis operasi
Jumlah Kamar Operasi
Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam/hari) pada hari kerja
Tugas perawat di kamar operasi; instrumentator; perawat sirkulasi (2 orang tim)
Ketergantungan pasien : Operasi Besar : 5 jam/1 operasi
Operasi Sedang
: 2 jam/1 operasi
Operasi Kecil
: 1 jam/1 operasi
56
(Jumlah jam perawatan/hari x Jumlah Operasi) x Jumlah Perawat dalam Tim Jam kerja efektif/hari
Di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Ada 9 Operasi/Hari, Dengan Perincian:
Operasi Besar
:
3 orang
Operasi Sedang :
5 orang
Operasi Kecil
1 orang
:
Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan sebagai berikut : [(3x5 jam) + (5x2 jam) + (1x1 jam)] X 3 = 11 + 1 (perawat cadangan) 7 jam = 12 orang Loss day 78 x 12 orang = 3 orang 286 Koreksi = 9 x 1,25 = 1,6 = 2 orang 7 12 + 3 + 2 orang = 17 orang
c. Ruang Kebidanan/VK
Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d IV = 4 jam/ pasien
Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari
Rata-rata jumlah pasien setiaphari = 4 pasien
Jumlah bidan yang diperlukan 4 ps x 4 jam/ps = 16 = 2 orang + Loss day ( 78 x 6 orang) 7 jam/hari
7
286 = 2 orang + 1 orang = 3 orang
d. Ruang ICU
Rata-rata jumlah pasien/ hari = 8 orang
Jumlah jam perawatan/ hari = 12 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di Ruang ICU/ICCU :
8 x 12 = 13,7 = 14 orang + Loss day 78 x 14
7
= 14 orang + 4 orang = 18 orang
286
57
5.1.4. Pelayanan rawat inap : Rawat Inap Dewasa
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan terhadap asuhan keperawatan dan Kebidanan meliputi :
Asuhan keperawatan minimal, kriteria :
Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
Makan dan minum dilakukan sendiri
Ambulasi dengan pengawasan
Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift
Pengobatan minimal, status psikologis stabil
Asuhan keperawatan sedang, kriteria :
Kebersihan diri dibantu. Makan dan minum dibantu
Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
Perawatan maksimal, kriteria :
Segala aktifitas dilakukan oleh perawat
Posisi diatur.
Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
Makan memerlukan NGT, terapi intra vena
Penggunaan suction
Gelisah
Disorientasi
Jumlah jam perawatan/hari :
Pasien dengan asuhan keperawatan minimal
: 2 jam/hari
Pasien dengan asuhan keperawatan sedang
: 3,08 jam/hari
Pasien dengan asuhan keperawatan maksimal
: 4,15 jam/ hari
a. Nurse Station ID
Pasien dengan Askep Minimal : 40% x 28 = 11,2 x 2
= 23,4
Pasien dengan Askep Sedang
= 44
: 50% x 28 = 14 x 3,08
Pasien dengan Askep Maksimal : 10% x 28 = 2,8 x 4,15
= 12 76,4
58
Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = 76,4 = 11 orang Jam efektif perawat Loss day 78
7
x 11 = 3 orang
287 Koreksi = 11 orang + 2 orang x 25 = 3 orang 100 Jadi Jumlah Perawat yang dibutuhkan adalah : 7 orang + 4 orang + 3 orang = 17 orang b. Nurse Station III C
Pasien dengan Askep Minimal : 40% x 24 = 9,6 x 2 Pasien dengan Askep Sedang
= 19,2
: 50% x 24 = 12 x 3,08 = 36,9
Pasien dengan Askep Maksimal : 10% x 24 = 2,4 x 4,15 = 9,9 66 Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = 66 = 9,7 = 10 orang Jam efektif perawat Loss day 78
7
x 10 = 2,6 = 3 orang
287 Koreksi = 10 orang + 3 orang x 25 = 3,2 = 3 orang 100 Jadi Jumlah Perawat yang dibutuhkan adalah : 10 orang + 3 orang + 3 orang = 16 orang
c. Nurse Station III A
Pasien dengan Askep Minimal : 40% x 28 = 11,2 x 2
= 23,4
Pasien dengan Askep Sedang
= 44
: 50% x 28 = 14 x 3,08
Pasien dengan Askep Maksimal : 10% x 28 = 2,8 x 4,15 = 12,62 76,4 Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = 76,4 = 11 orang Jam efektif perawat Loss day 78
7
x 11 = 3 orang
287 Koreksi = 11 orang + 3 orang x 25 = 3 orang 100 Jadi Jumlah Perawat yang dibutuhkan adalah : 11 orang + 3 orang + 3 orang = 17 orang d. Nurse Station IV A
Pasien dengan Askep Minimal : 40% x 28 = 1,2 x 2 Pasien dengan Askep Sedang
59
: 50% x 28 = 14 x 3,08
= 23,4 = 44
Pasien dengan Askep Maksimal : 10% x 28 = 2,8 x 4,15 = 12,62 76,4 Jumlah jam perawatan di ruangan/hari
=
76,4 = 11 orang
Jam efektif perawat Loss day 78
7
x 11 = 3 orang
287 Koreksi = 11 orang + 3 orang x 25 = 3 orang 100 Jadi Jumlah Perawat yang dibutuhkan adalah : 11 orang + 3 orang + 3 orang = 17 orang e. Nurse Station IV C
Pasien dengan Askep Minimal : 40% x 24 = 9,6 x 2 Pasien dengan Askep Sedang
= 19,2
: 50% x 24 = 12 x 3,08 = 36,9
Pasien dengan Askep Maksimal : 10% x 24 = 2,4 x 4,15 = 9,9 66 Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = 66 = 9,4 = 9 orang Jam efektif perawat Loss day 78
7
x 9 = 2,6 = 3 orang
287 Koreksi = 9 orang + 3 orang x 25 = 2,7 = 3 orang 100 Jadi Jumlah Perawat yang dibutuhkan adalah : 9 orang + 3 orang + 3 orang = 15 orang f. Nurse Station V A
Pasien dengan Askep Minimal : 40% x 12 = 4,8 x 2 Pasien dengan Askep Sedang
=
9,6
: 50% x 12 = 6,0 x 3,08 = 18,48
Pasien dengan Askep Maksimal : 10% x 12 = 1,2 x 4,15 =
4,98 33,06
Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = 33,06 = 5,7 = 6 orang Jam efektif perawat Loss day 78
7
x 6 = 2,6 = 3 orang
287 Koreksi = 6 orang + 3 orang x 25 = 3 orang 100 Jadi Jumlah Perawat yang dibutuhkan adalah : 6 orang + 3 orang + 3 orang = 12 orang f. Nurse Station V C
Pasien dengan Askep Minimal : 40% x 12 = 4,8 x 2
60
=
9,6
Pasien dengan Askep Sedang
: 50% x 12 = 6,0 x 3,08 = 18,48
Pasien dengan Askep Maksimal : 10% x 12 = 1,2 x 4,15 =
4,98 33,06
Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = 33,06 = 5,7 = 6 orang Jam efektif perawat Loss day 78
7
x 6 = 2,6 = 3 orang
287 Koreksi = 6 orang + 3 orang x 25 = 3 orang 100 Jadi Jumlah Perawat yang dibutuhkan adalah : 6 orang + 3 orang + 3 orang = 12 orang
Rawat Inap Anak/Perinatal
Anak dengan Askep Minimal : 40% x 37 = 14,8 x 2 Anak dengan Askep Sedang
= 29,6
: 50% x 37 = 18,5 x 3,08 = 56,9
Anak dengan Askep Maksimal : 10% x 37 = 3,7 x 4,15 = 15,3 101,8 Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = 101,8 = 14,5 = 15 orang Jam efektif perawat Loss day 78
7
x 15 = 4 orang
287 Koreksi = 15 orang + 4 orang x 25 = 4,7 = 5 orang 100 Jadi Jumlah Perawat yang dibutuhkan adalah : 15 orang + 4 orang + 5 orang = 24 orang
61
5.
Penghitungan Ketenagaan Bagian Penunjang Medis 5.4.1. Bagian Kepegawaian/SDM : 1 (satu) kepala bagian 3 (tiga) orang kepala sub bagian yang terdiri dari :
1 (satu) orang Kepala Bagian Tata Usaha
1 (satu) orang Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
1 (satu) orang Kepala Bagian Program
1 (satu) orang Kepala Sub Bagian Keuangan
5.4.2. Bagian Pelayanan : 1 (satu) kepala bidang 2 (dua) orang kepala seksi yang terdiri dari :
5.4.3.
5.4.4.
1 (satu) orang Kepala Bidang Pelayanan
1 (satu) orang Kepala Seksi Pelayanan Medis
1 (satu) orang Kepala Seksi Penunjang Medis
Bagian Keperawatan : 1 (satu) kepala bidang 2 (dua) orang kepala seksi yang terdiri dari :
1 (satu) orang Kepala Bidang Keperawatan
1 (satu) orang Kepala Seksi Etika dan Mutu Keperawatan
1 (satu) orang Kepala Seksi Asuhan Keperawatan
Bagian Laundry : 5 (lima) orang
5.4.5. Instalasi Pemeliharaan Sarana & Prasarana :
Tehnisi Biomedik
Tehnisi Umum
5.4.6. Instalasi Farmasi :
Jumlah tenaga Instalasi Farmasi : 26 Orang
5.4.7. Instalasi Gizi
Jumlah tenaga Instalasi Gizi : 26 Orang
5.4.8. Radiologi
Jumlah tenaga Radiologi : 11 Orang
62
63
64
6.
Penghitungan Ketenagaan Bagian Administrasi & keuangan 5.5.1. Bagian Rekam Medik No
1 2 3 4 5
Fungsi
Kepala Ruangan Rekam Medik Urusan Assembling Urusan Coding/Indexing Urusan Filling Urusan Pengolahan dan pelaporan data
65
Jumlah yang tersedia 1 1 1 2 2
Jumlah yang dibutuhkan 1 1 1 2 2
5.5.2. Bagian Administrasi Umum No 1 2 3 4
Fungsi Kepala Bagian Tata Usaha Pelaksana Harian/ Kepala Subbagian Pengolah Data Pelaporan
Jumlah Tenaga 1 3 2 1
5.5.3. Bagian Administrasi BPJS No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Fungsi
Kepala Ruangan Administrasi BPJS Menghitung tagihan pasien pulang Menginput resep obat askes ( 3 Shift Kerja ) Membuat monitoring biaya Menaikkan biaya pasien BPJS ke kartu pengeluaran perhari. Menaikkan biaya ke kartu pengeluaran pasien BPJS, InHealth, ASW, Medan Sehat Menginput Honor Dokter Laporan tagihan Jamkesmas dan Medan Sehat Laporan tagihan Inhealth Tagihan obat Memeriksa faktur penunjang diagnostik Jumlah Pegawai
Jumlah Tenaga 1 2 4 1 1 3
1 1 1 2 1 18
5.5.4. Bagian Kasir No
1 2 3
Jumlah Tenaga Pagi Siang Malam 1 1 1 2 1 1 4 2 1
Fungsi
Kepala Bagian Kasir Kasir Rawat Jalan Kasir Rawat Inap Jumlah
5.5.5. Bagian Supir No
1 2 3 4 5 6 7
Fungsi
Koordinator Supir Supir Ambulan Supir Marketing ( mobil EA Supir Marketing ( mobil EA Supir Marketing ( mobil EA Supir Marketing ( mobil EA Supir Kasir / Logistik ( mobil EA
66
) ) ) ) )Dw
Jumlah Tenaga Pagi Siang Malam 1 2 1 1 1 1 1 1 1 -
BAB VI PENUTUP Demikianlah ”Pedoman Kualifikasi dan Pendidikan Staf” Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa ini dibuat, dalam upaya menghadapi persaingan yang semakin hebat pada periode 5 (lima) tahun mendatang. Pedoman Kualifikasi dan Pendidikan Staf ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk melakukan pengembangan ke depan dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi persaingan baik lokal maupun global. Penyusunan didasarkan pada situasi yang
berkembang
saat
ini,
data-data
dari
unit
kerja
yang
terkait
dengan
mempertimbangkan kondisi-kondisi yang dihadapi oleh rumah sakit. Pedoman Kualifikasi dan Pendidikan Staf ini dibatasi dalam kurun waktu lima tahun (2014 – 2017) berdasarkan pertimbangan manajemen dalam rangka mewujudkan fungsi rumah sakit sebagai wahana pemeliharaan kesehatan. Kemajuan dalam bidang teknologi kedokteran dan kesehatan, perkembangan manajemen rumah sakit, kebutuhan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan dan peningkatan kualitas serta profesionalisme sumber daya manusia. Pedoman Kualifikasi dan Pendidikan Staf ini terbuka untuk perbaikan dan penyesuaian yang disesuaikan dengan skala prioritas. Pedoman Kualifikasi dan Pendidikan Staf Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa ini berlaku efektif mulai tahun 2017
dan
akan
dilaksanakan
sesuai
67
dengan
tahapan
yang
telah
disepakati.