1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya dalam menyelesaikan laporan tujuan dari penulisan laporan
ini. Adapun
ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Penyuluhan Pertanian. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Yudhi Mahmud Ir. MP selaku dosen pembina mata kuliah Penyuluhan Pertanian. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyelesaian laporan ini dikarenakan saya masih dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu saya menerima kritik dan saran dari pembaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Hormat saya,
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................... ...............................................................................................1 .........................................1 Daftar Isi ........................................................................................................2 Daftar Tabel Tabel .................................................................................... ...............4 Daftar gambar ................................................................................................5
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang .............................................. ..........................................6 1.2 Tujuan ................................................... ..................................................8
BAB II ISI 2.1 Keadaan Umum Lokasi..........................................................................9 2.2 Aspek Kelembagaan Kelembagaan ..............................................................................9 ...................................................... ........................9 2.3 Susunan Pendiri Kelompok Tani ..................................................... ..........................................................10 .....10 2.4 Perkembangan Perkembangan kelompok............................................... ........................10 2.5 Kepengurusan kelompok tani Banyu Ma’mur .......................................10 .......................................10 2.6 Struktur Organisasi Organisasi ................................................................ ................13 2.7 Keberadaan Keberadaan AD/ART dan penerapan penerapan sanksi sanksi .........................................13 2.8 Sekretariat Sekretariat Kelompok Tani .................................................... ...................................................................13 ...............13 2.9 Kondisi Lembaga Lembaga Kelompok Tani .................................................... .........................................................14 .....14 2.10 Kelengkapan Administrasi Kelompok yang dimiliki kelompok tani .....14 2.11 Program kerja kelompok tani .................................................. ...............14 2.12 Kemitraan Kemitraan ...................................................... ...............................................................................................14 .........................................14 2.13 Pembinaan Anggota kelompok ............................................... ...............15 2.14 Bantuan yang pernah diterima kelompok tani Ban yu Ma’mur ..............15 ..............15 2.15 Prestasi atau penghargaan yang telah diperoleh kelompok Tani Banyu Ma’mur ...................................................................................................15 ...................................................................................................15
3
2.16 Hubungan kelembagaan kelompok tani Banyu Ma’mur .......................15 2.17Aspek Legalitas untuk unit usaha yang dimiliki oleh kelompok tani Banyu Ma’mur .......................................................................................16 2.18 Aspek Sosial...........................................................................................16 2.19 Aspek Teknis .........................................................................................17 2.19.1 Jenis Komoditas pertanian yang dikelola atau diusahakan kelompok tani ....................................................................17 2.19.2 Penggunaan lahan untuk jenis komoditas pertanian yang ada .....................................................................................17 2.19.3 Pemilikan Ternak ......................................................... .....18 2.19.4 Budi daya Pertanian Tanaman Padi ...................................18 2.20 Manajemen Usaha Tani .......................................................... ...............24 2.20.1 Tanaman Padi Sawah ................................ ........................24 2.21 Iuran anggota Kelompok Tani ................................................ ...............25
Daftar Pustaka ................................................................................................26
4
DAFTAR TABEL
Susuna Pendiri Kelompok Tani .....................................................................10 Nama Anggota Kelompok Tani .....................................................................10 Program Kemitraan .............................................. ..........................................14 Pembinaan Anggota Kelompok .....................................................................15 Bantuan yang Pernah Diterima .............................................. ........................15
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kelompok Tani Banyu Ma’mur .................13 Gambar 1.2 Petani dan Obuki ................................................ ........................22 Gambar 1.3 Pupuk anorganik ........................................................................22 Gambar 1.4 Padi Umur 35 Hari .....................................................................24
6
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Untuk membangun pertanian dibutuhkan SDM yang berkualitas. Lebih dari itu, tersedianya SDM yang berkualitas merupakan modal utama bagi daerah untuk menjadi pelaku (aktor), penggerak pembangunan di daerah. Karena itu untuk membangun pertanian, kita harus membangun sumber daya manusianya. SDM yang perlu dibangun di antaranya adalah SDM masyarakat pertanian (petani-nelayan, pengusaha pertanian dan pedagang pertanian), agar kemampuan dan kompetensi kerja masyarakat pertanian dapat meningkat, karena merekalah yang langsung melaksanakan segala kegiatan usaha pertanian di lahan usahanya. Hal ini hanya dapat dibangun melalui proses belajar dan mengajar dengan mengembangkan sistem pendidikan non formal di luar sekolah secara efektif dan efisien di antaranya adalah melalui penyuluhan pertanian. Melalui penyuluhan pertanian, masyarakat pertanian dibekali dengan ilmu, pengetahuan, keterampilan, pengenalan paket teknologi dan inovasi baru di bidang pertanian dengan sapta usahanya, penanaman nilainilai atau prinsip agribisnis, mengkreasi sumber daya manusia dengan konsep dasar filosofi rajin, kooperatif, inovatif, kreatif dan sebagainya. Yang lebih penting lagi adalah mengubah sikap dan perilaku masyarakat pertanian agar mereka tahu dan mau menerapkan informasi anjuran yang dibawa dan disampaikan oleh penyuluh pertanian. Tujuan penyuluhan pertanian adalah dalam rangka menghasilkan SDM pelaku pembangunan pertanian yang kompeten sehingga mampu
6
7
mengembangkan usaha pertanian yang tangguh, bertani lebih baik ( better farming), berusaha tani lebih menguntungkan ( better bussines), hidup
lebih sejahtera ( better living) dan lingkungan lebih sehat.
Penyuluhan
pertanian
masyarakat,
dituntut
agar
mampu
menggerakkan
memberdayakan petani-nelayan, pengusaha pertanian dan pedagang pertanian, serta mendampingi petani untuk: (1) membantu menganalisis situasi-situasi yang sedang mereka hadapi dan melakukan perkiraan ke depan; (2) membantu mereka menemukan masalah; (3) membantu mereka memperoleh pengetahuan/informasi guna memecahkan masalah; (4) membantu mereka mengambil keputusan, dan (5) membantu mereka menghitung besarnya risiko atas keputusan yang diambilnya. Untuk mampu melaksanakan proses penyuluhan yang baik, penyuluh harus memperhatikan prinsip-prinsip penyuluhan pertanian yang ada karena sebaiknya penyuluh pertanian melaksanakan penyuluhan menurut keadaan yang nyata, seperti : (a) sebelum melaksanakan penyuluhan seorang penyuluh harus mengetahui kondisi atau keadaan dari wilayah kerjanya. (b) PP seharusnya ditujukan kepada kepentingan dan kebutuhan sasaran (c) PP ditunjukan kepada seluruh anggota keluarga tani. (d) PP adalah pendidikan untuk demokrasi (e) harus ada kerja sama yang erat antara penyuluhan, penelitian, dan pendidikan. (f) rencana kerja sebaiknya disusun bersama oleh penduduk setempat dan penyuluh pertanian. (g) PP harus fleksible dan dapat menyesuaikan kepada perubahan-perubahan (h) metode demonstrasi cara adalah gagasan dasar bagi penyuluhan pertanian. (i) penilaian hasil penyuluhan pertanian harus didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi pada sasaran. Dalam laporan ini saya akan mengemukakan pirnsip penyuluhan yang pertama yaitu mengetahui kondisi atau keadaan dari wilayah kerja yang akan dihadapi oleh penyuluh seperti profil kelembagaan, sosial, ekonomi, dan teknis kelompok tani setempat. Sehingga penyuluh dapat
8
melakukan proses penyuluhan sesuai keadaan nyata yang ada dilapangan dan mampu beradaptasi dengan penduduk setempat.
1.2
Tujuan
1. Mengetahui profil kelembagaan, sosial, ekonomi dan teknis kelompok tani sebagai langkah awal dalam proses penyuluhan. 2. Melakukan pendekatan terhadap sasaran yaitu kelompok tani setempat baik itu on-farm maupun off-farm.
9
BAB II ISI
PROFIL KELEMBAGAAN, SOSIAL, EKONOMI DAN TEKNIS KELOMPOK TANI
2.1
Keadaan Umum Lokasi
Kelompok Tani Banyu Ma’mur masuk ke dalam wilayah Dusun Karees, Desa Palumbon Sari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Jarak letak sekretariat kelompok tani ke pusat pemerintahan seperti Desa sejauh 1 Km, Kecamatan Karawang Timur sejauh 3 Km dan ke Kabupaten sejauh 5 Km.
2.2
Aspek Kelembagaan
Latar belakang pembentukan kelompok tani Banyu Ma’mur ini adalah bentuk dari kesadaran dari petani lokal bahwa mereka tidak mampu melakukan segala aspek dalam pemenuhan kebutuhan pertaniannya secara perorangan baik itu dalam sistem pengairan seperti pengaturan air ke setiap sawah, bertukar informasi mengenai teknik budidaya dan lain-lain. Sehinnga mereka menganggap perlu untuk membentuk satu kelompok tani yang mampu secara bersama-sama memenuhi kebutuhan lahannya masing-masing. Tujuan kesejahteraan
membentuk keluarga
tani,
kelompok
tani
agar
memenuhi
kebutuhan
meningkatkan hidup,
mampu
mengkoordinir petani-petani lokal sehingga mampu menghasilkan hasil yang maksimal dengan adanya kerjasama antara petani-petani tersebut dalam satu naungan kelompok tani.
Petani juga mampu belajar dari
penyuluh mengenai teknik budidaya yang lebih mutakhir.
9
10
Tanggal pendirian tidak diketahui secara jelas karena tidak ada pendataan yang pasti mengenai hal ini. Namun yang pasti, kelompok tani ini telah ada pada tahun 1990-an dan bergabung kedalam Gabungan Kelompok Tani Kerta Sari pada tanggal 29 Mei 2009 yang juga merupakan hari jadi GAPOKTAN tersebut.
2.3
Susunan Pendiri Kelompok Tani :
Kelompok Tani Banyu Ma’mur pertama kali didirikan pada than 1990-an. Berikut adalah nama-nama pendiri kelompok tani banyu ma’mur:
2.4
No.
Nama
Jabatan
1.
Rustan
Ketua
2.
Dasiman
Bendahara
Perkembangan kelompok
Perkembangan kelompok tani dari awal pembentukan sampai saat ini cukup baik dengan tersedianya alat dan mesin pertanian (alsintan) yang lebih mencukupi, setelah begabung dengan GAPOKTAN Kerta Sari kebutuhan petani yang tergabung di dalamnya mampu tercukupi.
2.5
Kepengurusan kelompok tani Banyu Ma’mur
Ketua
: Karsan
Sekretaris
: Harim.
Bendahara
: Olir
Anggota
:
No.
Nama
Alamat
Keterangan
1.
Hardi
Kare’es
PG
2
Ni’ong
Kare’es
PP
11
3
Usman
Kare’es
PG
4
Olir
Kare’es
PG
5
Sukarnadi
Kare’es
PG
6
H.Bedi
Kare’es
PP
7
E.Naman
Kare’es
PG
8
Enar
Kare’es
PP
9
Sani
Kare’es
PP
10
Karsan
Kare’es
PG
11
H.Ending
Kare’es
PP
12
Edi
Kare’es
PG
13
H.Anir
Kare’es
PP
14
Icem
Kare’es
PG
15
Kasam
Kare’es
PP
16
Acim
Kare’es
PG
17
Udin
Kare’es
PG
18
Unarsih
Kare’es
PP
19
H.Anen
Kare’es
PP
20
Suhandi
Kare’es
PG
21
Munir
Kare’es
PP
22
H.Anda
Kare’es
PP
23
Wawan
Kare’es
PP
24
Rohaya
Kare’es
PP
25
Ecam
Kare’es
PP
26
Itot
Kare’es
PP
27
Andi Bin Anda
Kare’es
PG
28
Ratim
Kare’es
PG
29
Joyo
Kare’es
PG
30
Madamin
Kare’es
PG
12
31
Empuy
Kare’es
PP
32
Suryadi
Kare’es
PP
33
Nilem
Kare’es
PP
34
Misja
Kare’es
PG
35
Uji
Kare’es
PP
36
Sakim
Kare’es
PG
37
Supriyadi
Kare’es
PP
38
H.Sodik
Kare’es
PP
39
Usin
Kare’es
PG
40
Aju
Kare’es
PG
41
Sarwanta
Kare’es
PG
42
Ogi
Kare’es
PG
43
Jasim
Kare’es
PP
44
Kinan
Kare’es
PG
45
Caming
Kare’es
PG
46
Sukra
Kare’es
PG
47
Andi Curug
Kare’es
PG
48
Aning
Kare’es
PG
49
Ali
Kare’es
PG
50
Asmid
Kare’es
PP
51
Karma
Kare’es
PG
52
Sandi
Kare’es
PG
53
Ining
Kare’es
PG
54
Abih
Kare’es
PG
55
Endang
Kare’es
PG
56
Hj.Neni
Kare’es
PG
Keterangan : PP = Petani Pemilik PG= Petani Penggarap
13
2.6
Struktur Organisasi
Poktan Banyu Ma'mur
Ketua Karsan
Sekretaris Harim
Bendahara Olim Anggota
(1.1
2.7
Gambar Struktur Organisasi Kelompok Tani Banyu Ma’mur)
Keberadaan AD/ART dan penerapan sanksi.
Di kelompok tani Manyu Ma’mur ini belum mempunyai AD/ART atau aturan yang mengikat kepada anggotanya. Kelompok tani Banyu Ma’mur hanya berperan dalam pembuatan program kerja dalam satu musim tanam atau lebih. Namun, untuk pengolahan hasil dan lainnya masih di tentukan oleh anggotanya masing-masing.
2.8
Sekretariat Kelompok Tani
Sekretariat kelompok tani Banyu Ma’mur masih berada di rumah ketuanya Bpk. Karsan yang berada di dusun Kare’es. Bangunan resmi hanya ada di Sekretariat GAPOKTAN yang ada di dusun Rawa Bage.
14
2.9
Kondisi Lembaga Kelompok Tani
Kepengurusan di kelompok tani Banyu Ma’mur sudah cukup aktif. Dengan mengikuti pertemua intra kelompok atau bersama kelompok lain yang benaung di bawah Gapoktan Kerta Sari.
2.10
Kelengkapan Administrasi Kelompok yang dimiliki kelompok tani :
Kelompok Tani Banyu Ma’mur sudah memiliki buku : a. administrasi umum
: buku anggota, pengurus, kepemilikan tanah, notulen, inventaris barang, rencana kerja, realisasi hasil kerja, hadir rapat, tamu, agenda surat,
b. administrasi keuangan
: buku iuran anggota, penggunaan dana, penerimaan, bantuan, kas.
c. administrasi teknis
:
data produksi,
kebutuhan
saprotan,
jaringan dan fasilitas irigasi. Namun untuk buku iuran anggota sudah ada namun belum berjalan.
2.11
Program kerja kelompok tani.
Kelompok tani Banyu Ma’mur sudah memiliki program kerja, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang namun biasanya program kerja tersebut dibuat bersama kelompok tani lainnya yang tergabung dalam GAPOKTAN Kerta Sari di sekretariatnya di dusun Rawa Bage. 2.12
Kemitraan
Kelompok tani Banyu Ma’mur telah mempunyai program kemitraan dengan pihak lain. Program yang sedang dilaksanakan yaitu : Mitra
Jenis Kegiatan
Waktu
Pupuk Kujang
Pemberian Dana dan Pupuk
2010s/d -
Pupuk Obuki
Pembelian Pupuk oleh Petani & 2010 s/d -
15
Pembelian hasil oleh Obuki Center
2.13
Pembinaan Anggota kelompok
Kegiatan atau pelatihan yang pernah diikuti oleh pengurus atau anggota kelompok tani Banyu Ma’mur diantaranya ; No.
Jenis Kegiatan
Waktu dan Tempat
Penyelenggara
1.
SLPHT
Bogor (2011)
Deptan
2.
Pelatihan system
Bandung (2010)
BBWS (Balai Besar
tanam SRI
2.14
Wilayah Sungai)
Bantuan yang pernah diterima kelompok tani Banyu Ma’mur
No.
Jenis Bantuan
Waktu Penerimaan
Pemberi Bantuan
1.
Terpal 8 buah
2010
Deptan
2.
Madem Over 2 2010
Deptan
buah
2.15
3.
Jebakan Tikus
2010
Deptan
5.
Subsidi Traktor
2010
Deptan
6.
P2KN
2011
Obuki
7.
SLTPTT 2 buah
2010
Deptan
Prestasi atau penghargaan yang telah diperoleh kelompok Tani Banyu Ma’mur
Belum ada penghargaan yang pernah diperoleh kelompok tani Banyu Ma’mur
2.16
Hubungan kelembagaan kelompok tani Banyu Ma’mur
16
Hubungan lembaga kelompok tani (pengurus dan anggota) terhadap Petugas Penyuluhan Lapangan (PPL) cukup baik walau diakui belum terjadi pertemuan yang cukup intens. Hubungan dengan Dinas Pertanian (terkait) juga terjalin cukup baik. Hubungan dengan kelompok lain, Aparat desa / kecamatan lainnya juga terjalin dengan baik. Dengan hubungan baik yang terjalin antara kelompok tani dan pihak terkait lainya tentu akan menunjang terhadap keberhasilan kelompok tani Banyu Ma’mur, namun dalam kenyataanya kelompok tani ini belum merasa mencapai keberhasilan karena belum mencapai targetan seperti hasil produksi yang masih kurang dibanding kelompok tani lain
2.17
Aspek Legalitas untuk unit usaha yang dimiliki oleh kelompok tani Banyu Ma’mur
Kelompok tani Banyu Ma’mur belum mempunyai Badan hukum atau Akta pendirian koperasi karena belum mempunyai Koprasinya sendiri. Kelompok tani Banyu Ma’mur telah mempunyai no. rekening di bank BRI.
Klompok tani Banyu Ma’mur tidak mempunyai NPWP,
namun hanya mempunyai SPPT (Surat pemberitahuan Pajak Tahunan)
2.18
Aspek Sosial
1. Luas wilayah kerja kelompok tani Banyu Ma’mur adalah 43,094 Ha. 2. Jumlah anggota kelompok tani : 56 Orang, terdiri dari : a. Petani pemilik penggarap
: 22 orang
b. Petani penggarap/penyakap : 34 orang 3. Jenis Pekerjaan anggota kelompok tani Banyu M a’mur ; Dengan jumlah anggota 56 orang, mayoritas dari anggota adalah petani murni walau ada beberapa yang merupakan pedagang atau bahkan PNS (pegawai negri sipil). 4. Tingkat Pendidikan :
17
a. Pengurus
: - Perguruan Tinggi : -
b. Anggota
- SLTA
: 2 orang
- SLTP
: -
- SD
: 1 orang
- Lainnya
: -
: mayoritas petani pendidikan terakhirnya adalah SD atau SLTP hanya ada beberapa yang berijazah SLTA
2.19
Aspek Teknis 2.19.1
Jenis Komoditas pertanian yang dikelola atau diusahakan kelompok tani :
a. Tanaman : Padi i.
Musim tanaman I yaitu musim rendeng dari bulan November s/d Februari.
ii.
Musim tanaman II yaitu musim gadu dari bulan April s/d Juli.
b. Ternak
: belum ada perternakan yang ada di bawah naungan kelompok
tani
Banyu
Ma’mur.
Sebagian
anggotanya yang berternak hanya bersifat individu dan jumlahnya tegolong kecil
2.19.2 Penggunaan lahan untuk jenis komoditas pertanian yang ada:
Padi sawah seluas 43,094 Ha, yang diusahakan oleh 56 orang, pada bulan april s/d juli untuk saat ini, hanya tanaman padi saja yang dibudidayakan di kelompok tani Banyu Ma’mur ini. Namun, untuk masa tanam setelah panen yang akan datang
18
akan diselinggi oleh penanaman tanaman mentimun yang disarankan oleh penyuluh kelompok tani Banyu Ma;mur tersebut.
2.19.3 Pemilikan Ternak :
Seperti yang telah dikemukakan bahwa belum ada pengorganisiran mengenai kepemilikan ternak di kelompok tani Banyu Ma’mur. Ternak hanya diusahakan secara individu dan dalam jumlah yang tergolong kecil.
2.19.4 Budi daya Pertanian Tanaman Padi A.
Penyiapan Lahan/pengolahan tanah :
a.
Tujuannya untuk menyiapkan tempat tumbuh yang ideal bagi tanaman, baik itu dari segi sifat fisik tanah yang gembur, ketrsediaan unsur hara yang cukup bagi tanaman. Selain itu, pengolahan tanah juga bertujuan untuk pengaturan pola tanam dan memperbaiki tata air & udara tanah.
b.
Tahapan pengolahan : 1.
Membalikan
dan
membelah
tanah,
menggiling jerami agar tercampur dengan tanah,
memperbaiki
tata
udara
tanah
dengan menggunakan traktor (singkal) 2.
Garu untuk membantu terciptanya plogh sole atau lapisan kedap air, membentuk struktur lumpur, mengendalikan gulma, dan membenamkan jerami atau rumput mati.
3.
Mengatur
jarak
menggunakan caplak
tanam
dengan
19
c.
Sistem pengolahan tanah yaitu sistem basah
d.
Kedalaman lapisan tanah yang dibajak 20-40 cm
B. Persemaian
a.
Pengertian : pengolahan awal tanaman dari benih menjadi bibit yang akan kemudian siap di tanam.
b.
System tanam benih yang digunakan tapin
c.
Persiapan (pemilihan) lahan untuk persemaian dipilih lahan yang dekat dengan air sehingga dapat diatur
d.
System persemaian yang digunakan yaitu sistem basah
e.
Tahapan pengolahan tanah untuk persemaian system
basah.
Lahan
dibajak
dengan
cara
pengolahan yang sama namun lebih awal. f.
Luas areal persemaian 10% atau 1/10 dari areal pertanian
g.
Kelas benih yang dipergunakan SS (stock seed)
h.
Benih yang digunakan berlabel
i.
Kebutuhan benih per hektar 15-20 kg untuk sistem tanam basah
j.
Varietas tanaman yang saat ini dibudidayakan yaitu varietas Ciherang
k.
Perlakuan yang dilakukan terhadap benih tanaman padi yang akan disemaikan pertama ditabur lalu dipupuk setelah itu menunggu 20 / 25 hari untuk dipindahkan dan ditanam kembali
20
C. Pemeliharaan persemaian
a.
Pengairannya harus baik dan lancar karena itu dipilih lahan yang dekat dengan sumber air
b.
Pemupukannya dengan cara ditabur.
c.
Pengendalian
organisme
pengganggu
tanaman
disemprot oleh pestisida selama 2 minggu sekali. d.
Pemindahan bibit ke pertanaman dilakukan pada umur ke 20-25 hari
e.
Ciri-ciri bibit tanaman yang siap dipindahkan yaitu sudah anakan, tinggi dan berwarna hijau.
D. Penanaman
a.
Alat bantu yang digunakan yaiu caplak untuk mengatur jarak tanam
b.
Cara tanam yang digunakanya tandur
c.
Jarak tanam yang digunakan 25-30 cm, dengan cara penanaman (okem) 10-1
d.
Jumlah tanaman (bibit) tiap lubang 2-3 bibit perlubang
e.
Kedalaman penanaman bibit 2-5 cm
E. Pengairan
a.
Sumber air berasal dari bendungan Walahar. Saluran indu/primer berasal dari irigasi johar, dan saluran sekunder juga aliran dari Johar.
b.
Lahan kelompok termasuk golongan irigasi ke 2 (sekunder)
c.
Sistem perairan yang digunakan yaitu sistem kontinu atau berkelanjutan.
f.
Pengaturan pengairan yang dilakukan dari mulai tanam sampai panen : 3 hari sebelum tanam
21
dikeringkan, setelah dilakukan penanaman (tandur) di beri air secara kontinue. e.
Tata pembagian air diatur dari irigasi kemudian di alirkan ke setiap sawah.
F. Pemeliharaan Tanaman
a.
Penyulaman : pergantian tanaman yang mati oleh tanaman baru i.
Tujuan dan alasan yang penyulaman yaitu umtuk mengganti tanaman yang mati
ii.
waktu pemyulaman setiap saat ketika ada tanaman yang mati
iii.
Asal
bibit
untuk
menyulaman
adalah
anakan padi yang ada di sawah tersebut. b.
Penyiangan : i.
Tujuannya untuk membersihkan gulma dari tanaman padi
ii.
Teknik penyiangan yang digunakan dicakar dan dorongan.
iii.
alat yang digunakan untuk penyiangan biasanya menggunakan tangan dan alat dorongan
c.
Pemupukan : i.
Tujuan pemupukan untuk menyediakan unsur hara
ii.
Pupuk organik yang digunakan: 1. Obuki (Organik buat kita) 2. Waktu dan cara penggunaannya setelah pembajakan 1 kali ditabur pupuk Obuki, selain padat ada juga
22
yang
cair
pupuk
disemprot. organic
obuki
Pengunaan Obuki
cair pupuk
yang
ideal
seharusnya 3 liter/ha namun karena keterbatasan biaya biasanya hanya digunakan 1-2 liter/ha yang di gunakan sebanyak 5 kali semprot
Gambar 1.2 Petani dan Obuki
dari masa tanam hingga panen. 3. Jumlah (dosis) pupuk yg digunakan: cair 1-2 liter/ha atau
padat 300
kg/ha. iii.
Pupuk Anorganik yang digunakan 1. Macam dan bentuk pupuk yang digunakan : Urea dan TSP 2. Dosis pupuk yang digunakan : 2 Kwintal urea/ha dan 2 kwintal TSP kg/ha. 3. Waktu dan cara penggunaan
Gambar 1.3 Pupuk Anorganik
pupuk : pupuk tersebut ditabur sekitar 15-30 hari setalah tanam dan pemupukan itu jangan lbih dari 30 hari
d.
Pengendalian
Organisme
Pengganggu
Tanaman i.
Cara
pengendalian
yang
biasa
dilakukan yaitu kultur teknik seperti jebakan, pengasapan dan memakai pestisida.
23
ii.
Hama yang pernah menyerang : Tikus
dan
pengendaliannya
keong.
Cara
disemprot
2
minggu sekali iii.
Penyakit yang pernah menyerang : sundep. disemprot
Cara setiap
pengendaliannya kali
melihat
penyakit itu menyerang. G. Penanganan pasca panen.
a.
Pemanenan i.
Penentuan panen tanaman jika musim hujan panennya lebih lama
ii. b.
Alat yang digunakan arit dan gebotan
Pengeringan : i.
Cara pengeringan yang digunakan di kelompok tani Banyu Ma’mur secara alami caranya dijemur di tempat terbuka dengan menggunakan papan atau karung
ii.
Tujuan pengeringan agar padi jadi tahan lama
iii.
Cara penyimpananya biasanya di karung sekitar 4 bukan beras akan tahan
H. Pemasaran hasil
a.
Cara penjualan hasil dijual oleh petrani secara perorangan ke tengkulak belum terorganisir melalui bulog gari kelompok tani.
b.
Rantai tataniaga pemasaaran hasil panen : dari petani lalu menjual ke tengkulak dengan menggunakan proses penggilingan setelah itu dijual ke pasar.
24
2.20
Manajemen Usaha Tani
Gambar 1.4 Padi Umur 35 hari
2.20.1 Tanaman Padi Sawah
1. Produksi
: 215,47 ton GKP/MT
2. Produktivitas
: MT I 5 ton dan MT II 5 ton GKP/Ha/MT
3. Harga jual
: Rp. 3000/kg GPK
4. Masa Tanam
: Masa tanam II kali/tahun
5. Pendapatan Kotor : Rp 15.000.000 6. Biaya produksi/ha : a. Benih
: Rp 130.000
b. Pupuk
: Urea Rp. 170.000; TSP Rp.
230.000 = 800.000/ha c. Pestisida
: Rp. 600.000/ha
d. Pajak
: Rp 100.000/ha
e. Tenaga kerja
: Rp 4.100.000 terdiri dari :
i. Pengolahan tanah
: Rp. 600.000/ha
ii. Semai
: Rp. 100.000/ha
iii. Pemupukan
: Rp. 200.000/ha
iv. Penyiangan
: Rp. 200.000/ha
v. PHT
: Rp. 500.000/ha
vi. Panen
: Rp. 2.500.000/ha
25
vii. Pasca panen
:
-
7. Pendapatan bersih per MT : Rp9.270.000/ha /MT 8. Pendapatan bersih /tahun
2.21
: Rp 18.540.000/ha /thn
Iuran anggota Kelompok Tani
Iuran anggota kelompok tani Banyu Ma’mur belum berjalan. Kebutuhan pertanian disetiap kepemilikan lahan biasanya dikeluarkan dari pendapatan pribadi. Namun, untuk kebutuhan alat dan mesin pertanian (alsintan) selain dari kepemilikan pribadi biasanya mendapat bantuan dari pemerintah atau kemitraan lainnya sepperti yang telah tertera diatas.
26
DAFTAR PUSTAKA
Administrator . 2010. Peranan Penyuluh Pertanian. http://bppcp.com/berita/deptan/peranan- penyuluhan-pertanian. 24 Mei 2011 Administrator . 2010. Proses Belajar Dalam Penyuluhan Pertanian. http://eone87.wordpress.com/. 24 Mei 2011 Mahmud, Yudhi. 2011. Diktat Penyuluhan Pertanian. 26 Mei 2011.