Prinsip kerja detektor Geiger muller Detektor Geiger Muller meupakan salah satu detektor yang berisi gas. SelainGeiger muller masih ada detektor lain yang merupakan detektor isian gas yaitu detektorionisasi dan detektor proporsional. Ketiga macam detektor tersebut secara garis besarprinsipkerjanya sama, yaitu sama-sama menggunakan medium gas. Perbedaannya hanyaterletak pada tegangan yang diberikan pada masing-masing detektor tersebut.Apabila ke dalam labung masuk zarah radiasi maka radiasi akan mengionisasi gasisian.Banyaknya pasangan eleklron-ion yang terjadi pada deleklor Geiger-Muller tidak sebanding dengan tenaga zarah radiasi yang datang. Hasil ionisasi ini disebul elektron primer.Karena antara anode dan katode diberikan beda tegangan maka akan timbul medan listrik diantara kedua elektrode tersebut. Ion positif akan bergerak kearah dinding tabung (katoda)dengan kecepatan yang relative lebih lambat bila dibandingkan dengan elektron-elektronyang bergerak kea rah anoda (+) dengan cepat. Kecepatan geraknya tergantung padabrsarnya tegangan V. sedangkan besarnya tenaga yang diperlukan untuk membentukelektrondan ion tergantung pada macam gas yang digunakan. Dengan tenaga yang relatif tinggi makaelektronakan mampu mengionisasi men gionisasi atom-atom atom -atom sekitarnya. sekita rnya. sehingga menimbulkan pasanganelektron-ionsekunder. Pasanganee lktron-ionsekundern ip iunmash idapatmenimbuk lanpasanganelekt ek tron ro n-ion -i on ter te rsier si er dan da n sete se terrusny us nya. a. sehi se hing ngga ga akan ka n te terjad ja di lucutan yang terus-menerus(avalence).Kalau tegangan V dinaikkan lebih tinggi lagi maka peristiwa pelucutan elektronsekunder atau avalanche makin besar dan elektron sekunder yang terbentuk makin banyak.Akibatnya ,anoda diselubungi serta dilindungi oleh ole h muata mu atan n negat ne gative ive elektr ele ktron, on, sehing seh inggap gaperistw i aionisasa ikane trhenK .ti arenagerako inposik f tfe dindingtabung(kao tda)lambam ,t akao in-ionini inidapa dapatt membentuk semacam lapisan pelindung positif pada permukaan dindingtabung.Keadaan yang demikian tersebut dinamakan efek muatan ruang atau space chargeeffect .Tegangan yang menimbulkan efek muatan ruang adalah tegangan maksimum yangmembatasi berkumpulnya elektron-elektron pada anoda. Dalam keadaan seperti inidetektor tidak peka lagi terhadap datangnya zarah radiasi. Oleh karena itu efek muatan ruangharus dihindari dengan menambah tegangan V. penambahan tegangan V dimaksudkan supayaterjadi pelepasan muatan pada anoda sehingga detektor dapat bekerja normal kembali.Pelepasan muatan dapat terjadi karena elektron mendapat tambahan tenaga kineticakibat penambahan tegangan V.Apabila tegangan dinaikkan terus menerus, pelucutan alektron yang terjadisemakin banyak. Pada suatu tegangan tertentu peristiwa avalanche elektron sekunder tidakbergantung lagi oleh jenis radiasi maupun energi (tenaga) radiasi yang datang. Maka dari itupulsa yang dihasilkan mempunyai tinggi yang sama. Sehingga detektor Geiger muller tidakbisadigunakan untuk mengitung energi dari zarah radiasi yang datang.Kalau tegangan V tersebut dinaikkan lebih tinggi lagi dari tegangan kerja Geigermuler,maka detektor tersebut akan rusak, karena susunan molekul gas atau campuran gastidak pada perbandingan semula atau terjadi peristiwa pelucutan terus menerus yang disebut continous discharge. .