001zaxis 200 - Prinsip Kerja

Buku Petunjuk Technik (Prinsip Kerja)

200class 200.200LC.210H.210LCH.210.210LC.210N

225class 225US. 2 225USL. 2 225USR. 2 225USRLC

230class 230. 2 230LC. 2 240H. 2 240LCH. 2 250. 2 250LC.

270class 270. 2 270LC. 2 280LC.

Vol N No.: T TO178E-02

PENDAHULUAN KEPADA PEMBACA Buku petunjuk ini ditulis untuk teknisi yang berpengalaman, yang menyiapkan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk perawatan dan perbaikan mesin.



. Pastikan untuk membaca buku petunjuk ini dengan baik untuk mendapatkan informasi tentang produk dan prosedur service yang benar.

. Bila anda mempunyai pertanyaan atau komentar, dan bila anda menemukan adanya kesalahan, yang berkaitan dengan isi buku petunjuk ini, silahkan hubungi kami, dengan menggunakan “ Service Manual Revision Request Form” yang ada tersedia, pada halaman diakhir buku petunjuk ini. (Catatan: Jangan sobek form, Gunakan copynya saja). Publication Marketing & Product Suport. Hitachi Construction Machinery Co. Ltd. TEL : 81-298-32-7173 FAX : 81-298-31-1162

REFRENSI TAMBAHAN LAINNYA Silahkan lihat pada daftar material dibawah ini, sebagai tambahan untuk buku petunjuk ini.



. Buku Petunjuk Pengoperasian Engine . Parts Catalog Engine . Hitachi Training Material

. Buku Petunjuk Pengoperasian . Parts Catalog

KOMPOSISI BUKU PETUNJUK Buku petunjuk ini terdiri dari tiga bagian : Buku Petunjuk Teknik (Prinsip Kerja), Buku Petunjuk Teknik (Pemecahan Masalah) dan Buku Petunjuk Perbaikan.



. Informasi yang masuk kedalam Buku Petunjuk Teknik (Pemecahan Masalah) : Informasi teknik yang dibutuhkan, untuk melakukan test kinerja pengoperasian, dan prosedur memeriksa dan memperbaiki.

. Informasi yang masuk kedalam Buku Petunjuk Teknik (Prinsip Kerja) : Informasi teknik yang dibutuhkan, dibutuhkan, untuk melakukan predelivery dan delivery, cara-kerjanya dan aktifasi dari semua peralatan dan system.

IN-01

. Informasi yang masuk kedalam Buku Petunjuk Perbaikan (Workshop Manual) : Informasi teknik yang dibutuhkan, dibutuhkan, untuk melakukan perawatan dan perbaikan mesin, tools dan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan perwatan dan perbaikan, standar perawatan dan prosedur melepas / memasang dan membongkar/ merakit.

PENDAHULUAN NOMOR HALAMAN Setiap lembar halaman, mempunyai nomor, yang berada dibagian tengan bawah halaman, dan tiap nomor mengandung informasi sebagai berikut :



Contoh : T 1 – 3 – 5 Merupakan Nomor Halaman untuk Tiap-tiap Grup Nomor Grup Nomor Bagian T : Buku Petunjuk Teknik

W : Buku Petunjuk Perbaikan

SIMBOL PERINGATAN UNTUK KESELAMATAN KERJA DAN CATATAN-CATATAN POKOK LAINNYA Dalam buku petunjuk ini, simbol peringatan dan tanda tulisan digunakan untuk memperingatkan pada pembaca, tentang adanya potensi bahaya yang dapat menyebabkan cedera pada seseorang atau adanya kerusakan mesin. Ini adalah symbol peringatan untuk keselamatan kerja. Bila ada symbol ini, waspadalah terhadap potensi adanya bahaya, yang menyebabkan kecelakaan pada seseorang. Jangan lalai untuk mengikuti intruksi-intruksi keselamatan kerja, yang dijelaskan bersama dengan simbol keselamatan kerja. Simbol keselamatan kerja juga digunakan untuk memberi peringatan pada bagian komponen atau part yang berat. Untuk menghindari kecelakan atau kerusakan, maka pastikan untuk memakai teknik angkat dan peralatan yang tepat, saat mengangkat bagian yang berat.

PERHATIAN : Mengindikasikan terdapatnya suatu potensi bahaya yang mungkin jika tidak dihindari dapat menyebabkan cidera atau kematian.



PENTING : Mengindikasikan suatu situasi atau kedaan yang, bila tidak sesuai dengan instruksi, dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.



CATATAN : Mengindikasikan, informasi pengetahuan tambahan.



IN-02

teknik

tambahan

atau

PENDAHULUAN SATUAN YANG DIGUNAKAN Satuan SI (satuan Sistem International) digunakan pada buku petunjuk ini. Satuan sistem MKSA dan satuan English, ada diindikasikan dalam tanda kurung, yang ada dibelakang satuan SI.



Kwantitas Panjang

Isi

Di Konversi Dari mm

Daya Torque

Dikalikan

in

0,03937

mm

ft

0,003281

L

US gal.

0,2642

L

US qt.

1.057

m

yd3

1,308

kg

lb

2,205

3

Berat

Kedalam

N

kgf

0,10197

N

lbf

0,2248

N.m

kgf.m

1,0197

N.m

lbf.ft

0,7375

2

Contoh : 24,5 Mpa (250 kgf/cm , 3550 psi) Tabel untuk konversi dari satuan SI ke sistem yang lain, seperti ditujukan dibawah ini, hanya sebagai refrensi saja. Di Konversi Kwantitas Kedalam Dikalikan Dari 2 Mpa kgf/cm 10,197 Tekanan Mpa psi 145,0 Tenaga Temperatur Kecepatan Aliran

IN-03

kW

PS

1,360

kW

HP

1,341

0

0

0

C

F

Cx1,8+32

km/h

mph

0,6214

-1

min

rpm

1,0

L/ menit.

US gpm

0,2642

mL/ put.

cc/ put.

1,0

PENDAHULUAN

Model mesin Hitachi, dikelompokan dalam 4 class dan 1 model seperti ditunjukan tabee dibawah. Dengan mengacu pada teks dan/ atau gambar yang diindikasikan dengan penggunaan mesin dan nama class pada buku petunjuk ini, periksa apakah model mesin sesuai dengan yang digunakan pada table ini. Class ZX200 Class ZX225 Class ZX230 Class ZX270 Class Model Model Standar

ZAXIS200, 200LC, 210H, 210LCH, 210, 210LC, 210N ZAXIS225SR, 225USRLC, 225US, 225USLC ZAXIS230, 230LC, 240, 240LCH, 250, 250LC ZAXIS270, 270LC, 280LC 200, 200LC, 210, 210LC, 210H, 210LCH, 210N, 225USR, 225USRLC, 225US, 225USLC, 230, 230LC, 240H, 240LCH, 250, 250LC, 270, 270LC, 280LC

IN-04

BAGIAN 1

UMUM DAFTAR ISI Grup 1 Spesifikasi Spesifikasi ………………………………… Jangkauan Kerja …………………………

T1-1-1 T1-1-8

Grup 2 Tata-letak Komponen Tata-letak Komponen Utama …………… Tata-letak Komponen Kelistrikan ……… (Keseluruhan) Sistem Kelistrikan ……………………….. (Relay dan Peralatan yang terkait) Sistem Kelistrikan ……………………….. (Monitor dan Switch) Punp Device ……………………………… Swing Device …………………………….. Control Valve ……………………………... Signal Control Valve …………………….. Solenoid Valve Unit ……………………… Travel Device …………………………….. Positioning Control Valve ………………..

T1-2-1 T1-2-4 T1-2-7 T1-2-9 T1-2-10 T1-2-10 T1-2-11 T1-2-11 T1-2-11 T1-2-12 T1-2-12

Grup 3 Spesifikasi Komponen Engine …………………………………….. Assesori Engine ……..…………………… Komponen Hidrolik ………………………. Komponen Kelistrikan ……………………

T1-3-1 T1-3-8 T1-3-9 T1-3-15

178T-1-1

178T-1-2

UMUM / Spesifikasi SPESIFIKASI ZAXIS200, ZAXIS200LC, ZAXIS210H, ZAXIS210LCH A

C

•

B F

E D

J

K I

H M178-12-001

Model TIpe dari Front-End Attachment Kapasitas Bucket (Heaped)

ZX200 Hydraulic ZX200LC Hydraulic ZX210H Hydraulic ZX210LCH Hydraulic Excavator Excavator Excavator Excavator 2.22 m (7 ft 3 in) Arm or 2.91 m (9 ft 7 in) Arm 2.91 m (9 ft 7 in) H Arm 3 3 3 PCSA 0.8 m (1.05 yd ), CECE 0.7 m

Berat Operasi

19400 kg (42800 lb)

Berat Dasar Mesin

15800 kg (34800 lb) 16300 kg (35900 lb) 15100 kg (33300 lb) 15600 kg (34400 lb) –1 Isuzu AA-6BG1T 103 kW/1900 min (140 PS/1900 rpm) –1  110 kW / 2100 min (150 PS /2100 rpm)

Engine

19900 kg (43900 lb)

20300 kg (44800 lb)

20800 kg (45900 lb)

A: Lebar Keseluruhan (Tidak temasuk spion belakang)

2860 mm (9 ft 5 in)

2990 mm (9 ft 10 in)

2860 mm (9 ft 5 in)

2990 mm (9 ft 10 in)

B: Tinggi Kabin

2950 mm (9 ft 8 in)

2950 mm (9 ft 8 in)

2950 mm (9 ft 8 in)

2950 mm (9 ft 8 in)

C: Radius Ujung Swing Belakang

2750 mm (9 ft 0 in)

2750 mm (9 ft 0 in) 2750 mm (9 ft 0 in) * 450 mm (18 in) * 1030 mm (3 ft 5 in) * 2220 mm (7 ft 3 in)

2750 mm (9 ft 0 in)

2710 mm (8 ft 11 in)

2710 mm (8 ft 11 in)

2710 mm (8 ft 11 in)

2710 mm (8 ft 11 in)

H: Panjang Undercarriage

4170 mm (13 ft 8 in)

4460 mm (14 ft 8 in)

4170 mm (13 ft 8 in)

4460 mm (14 ft 8 in)

I:

Lebar Undercarriage

2800 mm (9 ft 2 in)

2990 mm (9 ft 10 in)

2800 mm (9 ft 2 in)

2990 mm (9 ft 10 in)

J:

Tengah Sprock et ke Tengah Idler

3370 mm (11 ft 1 in)

3370 mm (11 ft 1 in) 3660 mm (12 ft 0 in) 600 mm (24 in) (Grouser shoe)

3660 mm (12 ft 0 in)

D: E: F: G:

Jarak dari Ground Terkecil Jarak Counterweight dr Ground Ketinggian Cover Engine Lebar keseluruhan Upperstructure

K: Lebar Track Shoe Ground Pressure (Tekanan terhadap Ground) Kecepatan Swing Kecepatan Travel (fast/slow) Gradeability (Kemampuan Mendaki)

43 kPa 2

(0.44 kgf/cm , 6.3 psi) –1

13.3 min

(rpm)

41 kPa 2

(0.42 kgf/cm , 6.0 psi)

45 kPa 2 (0.46 kgf/cm , 6.5 psi) –1

–1 13.3 min 13.3 min (rpm) 5.5/3.6 km/h (3.4/2.2 mph) 35° (tan θ = 0.70)

CATATAN: H/P mode

* Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug.

T1-1-1

(rpm)

43 kPa 2 (0.44 kgf /cm , 6.1 psi) –1

13.3 min (rpm)

UMUM / Spesifikasi ZAXIS210, ZAXIS210LC, ZAXIS210N A

C

•

B F

E D

J

K I

H M178-12-001

Model Tipe dari Front-End Attachment Kapasitas Bucket (Heaped)

ZAXIS210

ZAXIS210LC ZAXIS210N 2.91 m (9 ft 7 in) Arm 3 3 3 PCSA 0.8 m (1.05 yd ), CECE 0.7 m

Berat Operasi

19600 kg (43200 lb)

Berat dasar Mesin


Engine A: Lebar Keseluruhan (Tidak termasuk spion belakang)

2860 mm (9 ft 5 in)

20100 kg (44300 lb)

2990 mm (9 ft 10 in)

B: Tinggi Kabin

2500 mm (8 ft 2 in)

19800 kg (43700 lb)

2580 mm (8 ft 6 in)

2950 mm (9 ft 8 in)

C: Radius Ujung Swing Belakang D: E: F: G:

19500 kg (43000 lb)

Jarak dari Ground Terkecil Jarak Counterweight dr Ground Ketinggian Cover Engine Lebar keseluruhan Upperstructure

2750 mm (9 ft 0 in) * 450 mm (18 in) * 1030 mm (3 ft 5 in) * 2220 mm (7 ft 3 in) 2710 mm (8 ft 11 in)

2710 mm (8 ft 11 in)

2500 mm (8 ft 2 in)

H: Panjang Undercarriage

4170 mm (13 ft 8 in)

4460 mm (14 ft 8 in)

4170 mm (13 ft 8 in)

I:

Lebar Undercarriage

2800 mm (9 ft 2 in)

2990 mm (9 ft 10 in)

J:

Tengah Sprock et ke Tengah Idler

3370 mm (11 ft 1 in)

3660 mm (12 ft 0 in)

K: Lebar Track Shoe Ground Pressure (Tekanan terhadap Ground) Kecepatan Swing Kecepatan Travel (fast/slow) Gradeability (Kemampuan Mendaki)

CATATAN:

600 mm (24 in) (Grouser shoe) 44 kPa 2

(0.45 kgf/cm , 6.4 psi)

2480 mm (8 ft 2 in)

3370 mm (11 ft 1 in) 500 mm (20 in) (Grouser shoe)

42 kPa 52 kPa 2 2 (0.43 kgf/cm , 6.1 psi) (0.53 kgf/cm , 7.5 psi) –1 13.3 min (rpm) 5.5/3.6 km/h (3.4/2.2 mph) 35° (tan θ = 0.70)

H/P

mode * Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug.

T1-1-2

2580 mm (8 ft 6 in) 600 mm (24 in) (Grouser shoe) 44 kPa 2 (0.45 kgf/cm , 6.4 psi)

UMUM / Spesifikasi ZAXIS225USR, ZAXIS225USRLC A,G

C

B F E D J

K I

H M178-12-007

Model

ZAXIS225USR

ZAXIS225USRLC

Tipe dari Front-End Attachment

2.91 m (9 ft 7 in) Arm 3

Kapasitas Bucket (Heaped)

3

PCSA 0.8 m (1.05 yd ), CECE 0.7 m

Berat Operasi

22000 kg (48500 lb)

Berat dasar Mesin

17800 kg (39240 lb)

3

22500 kg (49600 lb) 18300 kg (40340 lb) –1

Isuzu AA-6BG1T 103 kW/1900 min (140 PS/1900 rpm)

Engine

110

A: Lebar Keseluruhan

2860 mm (9 ft 5 in)

(Tidak termasuk spion belakang) B:

–1

kW/2100 min (150 PS/2100 rpm) 2990 mm (9 ft 10 in)

Tinggi Kabin

2950 mm (9 ft 8 in)

C: Radius Ujung Swing Belakang

1990 mm (6 ft 6 in)

D: Jarak dari Ground Terkecil

*450 mm (18 in)

E:

Jarak Counterweight dari Ground

* 1020 mm (3 ft 4 in)

F:

Ketinggian Cover Engine

* 2220 mm (7 ft 3 in)

G: Lebar keseluruhan Upperstructure H:

Panjang Undercarriage

2860 mm (9 ft 5 in) 4170 mm (13 ft 8 in)

4460 mm (14 ft 8 in)

I: Lebar Undercarriage

2800 mm (9 ft 2 in)

2990 mm (9 ft 10 in)

J:

Tengah Sprocket ke Tengah Idler

3370 mm (11 ft 1 in)

3660 mm (12 ft)

K:

Lebar Track Shoe

Ground

Pressure

600 mm (24 in) (Grouser shoe) (Tekanan

Ground)

terhadap

2

2

49 kPa (0.50 kgf/cm , 7.1 psi)

47 kPa (0.48 kgf/cm , 6.8 psi) –1

Kecepatan Swing

13.3 min (rpm)

Kecepatan Travel (fast/slow)

5.3/3.6 km/h (3.3/2.2 mph) 35° (tan θ = 0.70)

Gradeability (Kemampuan Mendaki)

CATATAN :H/P mode


T1-1-3

UMUM / Spesifikasi ZAXIS225US, ZAXIS225USLC A

C

G

B F

E D K

J I

H M1GF-12-001

Model

ZAXIS225US

ZAXIS225USLC


2.91 m (9 ft 7 in) Arm 3


3

PCSA 0.8 m (1.05 yd ), CECE 0.7 m

Berat Operasi

23000 kg (50710 lb)

Berat Dasar Mesin

18800 kg (41450 lb)

3

23500 kg (51810 lb) 19300 kg (42550 lb) –1

Isuzu AA-6BG1T 103 kW/1900 min (140 PS/1900 rpm)

Engine

110


–1

kW/2100 min (150 PS/2100 rpm)

2810 mm (9 ft 3 in)

(Tidak termasuk spion belakang)

2990 mm (9 ft 10 in)

B:

Tinggi Kabin

2950 mm (9 ft 8 in)

C:

Radius Ujung Swing Belakang

1680 mm (5 ft 6 in)

D:

Jarak dari Ground Terkecil

*450 mm (18 in)

E:


* 980 mm (3 ft 3 in)

F: Ketinggian Cover Engine

* 2220 mm (7 ft 3 in)

G: Lebar keseluruhan Upperstructure H:


2810 mm (9 ft 3 in) 4170 mm (13 ft 8 in)

4460 mm (14 ft 8 in)


2800 mm (9 ft 2 in)

2990 mm (9 ft 10 in)

J:

3370 mm (11 ft 1 in)

3660 mm (12 ft)

Tengah Sprocket ke tengah Idler

K: Lebar Track Shoe Ground

Pressure

600 mm (24 in) (Grouser shoe) (Tekanan

Ground)

terhadap

2

2

52 kPa (0.53 kgf/cm , 7.5 psi)

49 kPa (0.50 kgf/cm , 7.1 psi) –1

Kecepatan Swing

13.3 min (rpm)


5.3/3.3 km/h (3.3/2.1 mph) 35° (tan θ = 0.70)




T1-1-4

UMUM / Spesifikasi ZAXIS240 A

C

•

B F

E D

J

K I

H M178-12-001

Model

ZAXIS240 2.91 m (9 ft 7 in) Arm

Tipe dari Front-End Attachment Kapasitas Bucket (Heaped)

3

3

PCSA 0.8 m (1.05 yd ), CECE 0.7 m

Berat Operasi

22400 kg (49400 lb)

Berat Dasar Mesin

17900 kg (39500 lb) –1

Isuzu AA-6BG1T 103 kW/1900 min (140 PS/1900 rpm) –1  110 kW / 2100 min (150 PS /2100 rpm)

Engine A: Lebar Keseluruhan

2500 mm (8 ft 2 in)


Tinggi Kabin

2950 mm (9 ft 8 in)

C:


2750 mm (9 ft 0 in)

D:


* 450 mm (18 in)

E:


* 1030 mm (3 ft 5 in) * 2220 mm (7 ft 3 in)

F: Ketinggian Cover Engine G: Lebar keseluruhan Upperstructure H:

3

2500 mm (8 ft 2 in)


4260 mm (13 ft 12 in)


2480 mm (8 ft 2 in)

J:

3460 mm (11 ft 4 in)


550 mm (22 in) (Grouser shoe)

K: Lebar Track Shoe

53 kPa 2 (0.54 kgf/cm , 7.7 psi)

Ground Pressure (Tekanan terhadap Ground)

–1

13.3 min (rpm)

Kecepatan Swing

5.5/3.6 km/h (3.4/2.2 mph)


35° (tanθ = 0.70)




T1-1-5

UMUM / Spesifikasi ZAXIS230, 230LC, 240H, 240LCH A

C

•

B F

E D

J

K I

H M178-12-001

Model

ZX230 Hydraulic

ZX230LC Hydraulic

ZX240H Hydraulic

ZX240LCH Hydraulic

Excavator

Excavator

Excavator

Excavator


2.96 m (9 ft 9 in)

2.96 m (9 ft 9 in) H Arm 3


3

PCSA 1.0 m (1.3 yd ), CECE 0.9 m

3

Berat Operasi

23000 kg (50700 lb)

23600 kg (52000 lb)

24300 kg (53600 lb)

24900 kg (54900 lb)

Berat Dasar Mesin

17500 kg (38600 lb)

18100 kg (39900 lb)

18500 kg (40800 lb)

19100 kg (42100 lb)

–1

Isuzu CC-6BG1T 118 kW/2000 min (160 PS/2000 rpm)

Engine

125

A: Lebar Keseluruhan (Tidak termasuk spion belakang) B:

Tinggi Kabin

C:

Radius

Ujung

2990 mm (9 ft 10 in)

–1

kW/2100 min (170 PS/2100 rpm)

3090 mm (10 ft 2 in)

Jarak

Swing

2940 mm (9 ft 8 in)

Counterweight

*460 mm (18 in)

dari

* 1090 mm (3 ft 7 in)

F: Ground Ketinggian Cover Engine

* 2290 mm (7 ft 6 in)

G: Lebar keseluruhan dari

2890 mm (9 ft 6 in)

Upperstructure H:

3190 mm (10 ft 6 in)

3020 mm (9 ft 11 in)

D:Belakang Jarak dari Ground Terkecil E:

2990 mm (9 ft 10 in)


4260 mm (13 ft 12 in)

4640 mm (15 ft 3 in)

4260 mm (13 ft 12 in)

4640 mm (15 ft 3 in)


2990 mm (9 ft 10 in)

3190 mm (10 ft 6 in)

2990 mm (9 ft 10 in)

3190 mm (10 ft 6 in)

J:

3460 mm (11 ft 4 in)

3840 mm (12 ft 7 in)

3460 mm (11 ft 4 in)

3845 mm (12 ft 7 in)

Tengah Sprocket ke tengah

K: Idler Lebar Track Shoe Ground Pressure (Tekanan terhadap

600 mm (24 in) (Grouser shoe) 50 kPa 2

Ground)

(0.51 kgf/cm , 7.2 psi)

47 kPa 2

53 kPa

(0.48 kgf/cm , 6.8 psi)

2

(0.54 kgf/cm , 7.7 psi) –1

Kecepatan Swing

12.6 min (rpm)


5.5/3.4 km/h (3.4/2.1 mph) 35° (tan θ = 0.70)




T1-1-6

49 kPa 2

(0.50 kgf /cm , 6.7 psi)

UMUM / Spesifikasi ZAXIS250, 250LC, 250LCN A

C

•

B F

E D

J

K I

H M178-12-001

Model

ZAXIS250

ZAXIS250LC


ZAXIS250LCN

2.96 m (9 ft 9 in) Arm 3


3

PCSA 1.0 m (1.3 yd ), CECE 0.9 m

Berat Operasi

23800 kg (52500 lb)

Berat Dasar Mesin

18300 kg (40300 lb)

3

24400 kg (53800 lb) 18900 kg (41700 lb) –1


Engine

125


Tinggi Kabin

C:

Radius

Ujung

–1

kW/2100 min (170 PS/2100 rpm)

2990 mm (9 ft 10 in)

3190 mm (10 ft 6 in) 3020 mm (9 ft 11 in)

Swing

2940 mm (9 ft 8 in)


Jarak

Counterweight

*460 mm (18 in)

dari

* 1090 mm (3 ft 7 in)


* 2290 mm (7 ft 6 in)


2890 mm (9 ft 6 in)

Upperstructure H:

2990 mm (9 ft 10 in)


4260 mm (13 ft 12 in)


2990 mm (9 ft 10 in)

J:

3460 mm (11 ft 4 in)


K: Idler Lebar Track Shoe Ground Pressure (Tekanan terhadap Ground)

4640 mm (15 ft 3 in) 3190 mm (10 ft 6 in)

2990 mm (9 ft 10 in)


2

2

52 kPa (0.53 kgf/cm , 7.6 psi)

48 kPa (0.49 kgf/cm , 7.0 psi) –1

Kecepatan Swing

12.6 min (rpm)


5.5/3.4 km/h (3.4/2.1 mph) 35° (tan θ = 0.70)




T1-1-7

UMUM / Spesifikasi ZAXIS270, ZAXIS270LC A

C

G

B F E D K

J I

H

M178-12-001

Model

ZAXIS270

ZAXIS270LC


3.10 m (10 ft 2 in) Arm 3

3

PCSA 1.1 m (1.44 yd ), CECE 1.0 m

Berat Operasi

27000 kg (59520 lb)

Berat Dasar Mesin

21100 kg (46520 lb)

3

27500 kg (60630 lb) 21600 kg (47620 lb) –1


Engine

132

–1

kW/2150 min (180 PS/2150 rpm)


3190 mm (10 ft 6 in)


Tinggi Kabin

3110 mm (10 ft 2 in)

C:


2940 mm (9 ft 8 in)

D:


*510 mm (20 in)

E:


* 1180 mm (3 ft 11 in)


* 2380 mm (7 ft 10 in)

G: Lebar keseluruhan dari Upperstructure H:


2890 mm (9 ft 6 in) 4640 mm (15 ft 3 in)

I: Lebar Undercarriage J:


3190 mm (10 ft 6 in) 3730 mm (12 ft 3 in)

K: Lebar Track Shoe Ground Pressure (Tekanan terhadap Ground)

4940 mm (16 ft 3 in) 4050 mm (13 ft 3in)

600 mm (24 in) (Grouser shoe) 2

2

55 kPa (0.56 kgf/cm , 8.0 psi)

52 kPa (0.53 kgf/cm , 7.7 psi) –1

Kecepatan Swing

10.6 min (rpm)


4.9/2.9 km/h (3.0/1.8 mph) 35° (tan θ = 0.70)




T1-1-8

UMUM / Spesifikasi ZAXIS280LC, 280LCN A

C

G

B F E D

J

K I

H M178-12-001

Model

ZAXIS280LC

ZAXIS280LCN


3.10 m (10 ft 2 in) Arm 3

3

PCSA 1.1 m (1.44 yd ), CECE 1.0 m

Berat Operasi

27900 kg (61500 lb)

Berat Dasar Mesin

22000 kg (48500 lb)

3

27800 kg (61300 lb) 21900 kg (48300 lb) –1


Engine

132

A: Lebar Keseluruhan (Tidak termasuk spion belakang)

–1

kW/2150 min (180 PS/2150 rpm)

3190 mm (10 ft 6 in)

3000 mm (9 ft 10 in)

B:

Tinggi Kabin

3110 mm (10 ft 2 in)

C:


2940 mm (9 ft 8 in)

D:


*510 mm (20 in)

E:


* 1180 mm (3 ft 10 in)


* 2380 mm (7 ft 9 in)

G: Lebar keseluruhan dari Upperstructure

2890 mm (9 ft 6 in)

H:

4950 mm (16 ft 3 in)



3190 mm (10 ft 6 in)


3000 mm (9 ft 10 in) 4050 mm (13 ft 3 in)

K: Lebar Track Shoe


Ground Pressure (Tekanan terhadap

2

52 kPa (0.53 kgf/cm , 7.5 psi)

Ground)

–1

Kecepatan Swing

10.6 min (rpm)


4.9/2.9 km/h (3.0/1.8 mph) 35° (tan θ = 0.70)




T1-1-9

UMUM / Spesifikasi ZAXIS210, ZAXIS210LC, ZAXIS210N (2-piece Boom) A

C

•

B F

E D

J

K I

H M178-12-001

Model

ZAXIS210 2-piece Boom

ZAXIS210LC 2-piece Boom

ZAXIS210N 2-piece Boom

2.03 m (6 ft 8 in) Arm


3

3

PCSA 0.8 m (1.05 yd ), CECE 0.7 m


3

20000 kg (44100 lb)

20100 kg (44300 lb)

Berat Dasar Mesin


Engine A: Lebar Keseluruhan (Tidak termasuk spion belakang) B:

Tinggi Kabin

C:

Radius

Ujung

2860 mm (9 ft 5 in)

20600 kg (45400 lb)

20300 kg (44800 lb)

Berat Operasi

Jarak

Counterweight

Swing

2750 mm (9 ft 0 in) * 450 mm (18 in) * 1030 mm (3 ft 5 in)

dari


* 2220 mm (7 ft 3 in)


2710 mm (8 ft 11 in)

Upperstructure H:

2580 mm (8 ft 6 in)

2950 mm (9 ft 8 in)


2500 mm (8 ft 2 in)

2990 mm (9 ft 10 in)


2500 mm (8 ft 2 in)

4170 mm (13 ft 8 in)

4460 mm (14 ft 8 in)


2800 mm (9 ft 2 in)

2990 mm (9 ft 10 in)

J:

3370 mm (11 ft 1 in)

3660 mm (12 ft 0 in)


Idler K: Lebar Track Shoe


Ground Pressure (Tekanan terhadap

45 kPa 2

Ground)

(0.46 kgf/cm , 6.5 psi)

43 kPa 2

(0.44 kgf/cm , 6.3 psi)

4170 mm (13 ft 8 in) 2480 mm (8 ft 2 in)



54 kPa 2 (0.55 kgf/cm , 7.8 psi)

45 kPa 2 (0.46 kgf/cm , 6.5 psi)

–1

13.3 min (rpm)

Kecepatan Swing

5.5/3.6 km/h (3.4/2.2 mph)


35° (tanθ = 0.70)




T1-1-10

2580 mm (8 ft 6 in)

UMUM / Spesifikasi ZAXIS240 (2-piece Boom) A

C

•

B F

E D

J

K I

H M178-12-001

Model

ZAXIS240 2-piece Boom 2.03 m (6 ft 8 in) Arm


3

3

PCSA 0.8 m (1.05 yd ), CECE 0.7 m

Kapasitas Bucket (Heaped) Berat Operasi

23000 kg (50700 lb)

Berat Dasar Mesin

17900 kg (39500 lb) –1

Isuzu AA-6BG1T 103 kW/1900 min (140 PS/1900 rpm) –1  110 kW / 2100 min (150 PS /2100 rpm)

Engine A: Lebar Keseluruhan

2500 mm (8 ft 2 in)


Tinggi Kabin

2950 mm (9 ft 8 in)

C:


2750 mm (9 ft 0 in)

D:


* 450 mm (18 in)

E:


* 1030 mm (3 ft 5 in) * 2220 mm (7 ft 3 in)

F: Ketinggian Cover Engine G: Lebar keseluruhan dari Upperstructure H:

3

2500 mm (8 ft 2 in)


4260 mm (13 ft 12 in)


2480 mm (8 ft 2 in)

J:

3460 mm (11 ft 4 in)



K: Lebar Track Shoe

55 kPa 2 (0.56 kgf/cm , 8.0 psi)

Ground Pressure (Tekanan terhadap Ground)

–1

13.3 min (rpm)

Kecepatan Swing

5.5/3.6 km/h (3.4/2.2 mph)


35° (tanθ = 0.70)




T1-1-11

UMUM / Spesifikasi ZAXIS250, 250LC, 250LCN (2-piece Boom) A

C

•

B F

E D

J

K I

H M178-12-001

Model

ZAXIS250

ZAXIS250LC

ZAXIS250LCN

2-piece Boom

2-piece Boom

2-piece Boom


2.19 m (9 ft 9 in) Arm 3


3

PCSA 1.0 m (1.3 yd ), CECE 0.9 m

Berat Operasi

24400 kg (53800 lb)

Berat Dasar Mesin

18300 kg (40300 lb)

3

25000 kg (55100 lb) 18900 kg (41700 lb) –1


Engine

125


Tinggi Kabin

C:

Radius

Ujung

–1

kW/2100 min (170 PS/2100 rpm)

2990 mm (9 ft 10 in)

3190 mm (10 ft 6 in)

2290 mm (7 ft 6 in)

3020 mm (9 ft 11 in)

Swing

2940 mm (9 ft 8 in)


Jarak

Counterweight

*460 mm (18 in)

dari

* 1090 mm (3 ft 7 in)


* 2290 mm (7 ft 6 in)


2890 mm (9 ft 6 in)

Upperstructure H:


4260 mm (13 ft 12 in)


2990 mm (9 ft 10 in)

J:

3460 mm (11 ft 4 in)


K: Idler Lebar Track Shoe Ground Pressure (Tekanan terhadap Ground)

4640 mm (15 ft 3 in) 3190 mm (10 ft 6 in)

2990 mm (9 ft 10 in)


2

2

53 kPa (0.54 kgf/cm , 7.7 psi)

50 kPa (0.51 kgf/cm , 7.2 psi) –1

Kecepatan Swing Kecepatan Travel (fast/slow)

2990 mm (9 ft 10 in)

12.6 min (rpm) 5.5/3.4 km/h (3.4/2.1 mph) 35° (tan θ = 0.70)




T1-1-12

UMUM / Spesifikasi ZAXIS280LC, 280LCN (2-piece Boom) A

C

G

B F E D

J

K I

H M178-12-001

Model

ZAXIS280LC 2-piece Boom


ZAXIS280LCN 2-piece Boom

2.40 m (7 ft 11 in) Arm 3

3

PCSA 1.1 m (1.44 yd ), CECE 1.0 m

Berat Operasi

28700 kg (63300 lb)

Berat Dasar Mesin

22000 kg (48500 lb)

3

28500 kg (62800 lb) 21900 kg (48300 lb) –1


Engine

132

A: Lebar Keseluruhan (Tidak termasuk spion belakang)

–1

kW/2150 min (180 PS/2150 rpm)

3190 mm (10 ft 6 in)

3000 mm (9 ft 10 in)

B:

Tinggi Kabin

3110 mm (10 ft 2 in)

C:


2940 mm (9 ft 8 in)

D:


*500 mm (20 in)

E:


* 1180 mm (3 ft 10 in)


* 2380 mm (7 ft 9 in)

G: Lebar keseluruhan dari Upperstructure

2890 mm (9 ft 6 in)

H:

4950 mm (16 ft 2 in)



3190 mm (10 ft 6 in)


4050 mm (13 ft 3 in)

K: Lebar Track Shoe Ground Pressure (Tekanan terhadap Ground)

3000 mm (9 ft 10 in)

600 mm (24 in) (Grouser shoe) 2

2

54 kPa (0.55 kgf/cm , 7.8 psi)

53 kPa (0.54 kgf/cm , 7.7 psi) –1

Kecepatan Swing

10.6 min (rpm)


4.9/2.9 km/h (3.0/1.8 mph) 35° (tan θ = 0.70)




T1-1-13

UMUM / Spesifikasi JANGKAUAN KERJA ZAXIS200, ZAXIS200LC, ZAXIS210H, ZAXIS210LCH G

G

C

C D

D E

E

F

F A

A B

B

Face shovel (Bucket hoe yang Dibalik)

Backhoe

Model

ZAXIS200, 200LC Category

Item

2.22 m (7 ft 3 in) Arm

Backhoe

ZAXIS210H, 210LCH 2.91 m (9 ft 7 in) Arm

Shovel

mm

ftin

mm

ftin

M178-12-002

Backhoe mm

ft in

2.91 m (9 ft 7 in) H Arm

Shovel mm

ft in

Backhoe mm

ft in

Shovel mm

ft in

A:

Jangkauan Penggalian Maksimum

9250

30’4”

9390

30’10”

9910

32’6”

10060

33’0”

9910

32’6”

10060

33’0”

B:

Kedalaman Penggalian Maksimum

*5980

*19’7”

*6120

*20’0”

*6670

*21’11”

*6820

*22’5”

*6670

*21’11”

*6820

*22’5”

C:

Ketinggian potong Maksimum

*9170

*30’1”

*9450

*31’0”

*9600

*31’6”

*9850

*32’4”

*9600

*31’6”

*9850

*32’4”

D:

Ketinggian Buang Maksimum

*6390

*21’0”

*6290

*20’8”

*6780

*22’3”

*6720

*22’1”

*6780

*22’3”

*6720

*22’1”

E:

Tinggi saat Transportasi

3130

10’3”

3130

10’3”

2970

9’9”

2970

9’9”

2970

9’9”

2970

9’9”

F:

Panjang Keseluruhan saat Transportasi

9620

31’7”

9620

31’7”

9500

31’2”

9500

31’2”

9500

31’2”

9500

31’2”

G:

Radius Swing Minimum

3530

11’7”

3530

11’7”

3540

11’7”

3540

11’7”

3540

11’7”

3540

11’7”

CATATAN:


T1-1-14

UMUM / Spesifikasi ZAXIS210, ZAXIS210LC, ZAXIS210N G

C D

E

E

F A B

Backhoe

Model

M178-12-002

ZAXIS210, 210LC, 210N, 240

Category Item

2.03 m (6 ft 8 in) Arm

2.42 m (7 ft 11in) Arm

2.91 m (9 ft 7 in) Arm

Backhoe

Backhoe

Backhoe

mm

ftin

mm

ft in

mm

3.51 m (11 ft 6 in) Arm

Backhoe ft in

mm

ft in

A:


9215

30’3”

9415

30’11”

9910

32’6”

10445

34’3”

B:


*5790

*18’12”

*6175

*20’3”

*6670

*21’11”

*7265

*23’10”

C:


*9475

*31’1”

*9245

*30’4”

*9600

*31’6”

*9855

*32’4”

D:


*6610

*21’8”

*6460

*21’2”

*6780

*22’3”

*7035

*23’1”

E:


3120

10’3”

3150

10’4”

2970

9’9”

3110

10’2”

F:

Panjang Keseluruhan saat Transportasi

9620

31’7”

9610

31’6”

9500

31’2”

9560

31’4”

G:

RadiusSwing Minimum

3605

11’10”

3525

11’7”

3540

11’7”

3555

11’8”

CATATAN:


T1-1-15

UMUM / Spesifikasi ZAXIS225USR, ZAXIS225USRLC G

G

C

C D

D E

E

F

F

A

A B

B

Backhoe

Face shovel (Bucket hoe yang Dibalik) M178-12-009

Model

ZAXIS225USR, 225USRLC 2.22 m (7 ft 3 in) Arm

Category Item

Backhoe

Shovel

mm

ftin

mm

9250

30 ′ 4″

9390

B: Kedalaman Penggalian Maksimum

*5980

*19 ′ 7″

C: Ketinggian potong Maksimum

*9170

D: Ketinggian Buang Maksimum

mm

30 ′ 10″

9910

32 ′ 6″

10060

33′ 0″

*6120

*20 ′ 1″

*6670

*21 ′ 11″

*6820

*22 ′ 5″

*30 ′ 1″

*9450

*31 ′ 0″

*9600

*31 ′ 6″

*9850

*32 ′ 4″

*6390

*21 ′ 0″

*6290

*20 ′ 8″

*6780

*22 ′ 3″

*6720

*22 ′ 1″

3130

10 ′ 3″

3130

10′ 3″

2970

9 ′ 9″

2970

9′ 9″

Std

*8985

*29 ′ 6″

*8985

*29 ′ 6″

*8865

*29 ′ 1″

*8865

*29 ′ 1″

LC

*9130

*29 ′11″

*9130

*29 ′11″

*9010

*29 ′ 7″

*9010

*29 ′ 7″

3530

11 ′ 7″

3530

11′ 7″

3540

11 ′ 7″

3540

11′ 7″

CATATAN: * Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug.

T1-1-16

ftin

Shovel

ftin

E: Tinggi saat Transportasi

G: RadiusSwing Minimum

Backhoe mm

A: Jangkauan Penggalian Maksimum

F: Panjang Keseluruhan saat Transportasi

2.91 m (9 ft 7 in) Standard Arm ftin

UMUM / Spesifikasi ZAXIS225US, ZAXIS225USLC

G

G

C

C D

D E

E

F

F A

A B

B

Backhoe

Model Category Item


M1GF-12-002

ZAXIS225US, 225USLC 2.22 m (7 ft 3 in) Arm 2.91 m (9 ft 7 in) Arm Backhoe Shovel Backhoe Shovel mm ftin mm ftin mm ftin mm ftin


9350

30’8”

9490

31’2”

10010

32’10”

10150

33’3”


*6100

*20’0”

*6240

*20’6”

*6790

*22’3”

*6930

*22’9”


*10550

*34’7”

*10710

*35’2”

*11100

*36’5”

*11250

*36’11”


*7640

*25’1”

*7730

*25’4”

*8190

*26’10”

*8340

*27’4”

3160

10’4”

3100

10’2”

2990

9’10”

2950

9’8”

Std

9040

29’8”

9030

29’8”

8920

29’3”

8910

29’3”

LC

9180

30’1”

9170

30’1”

9060

29’9”

9050

29’8”

8’6”

2590

8’6”

2300

7’7”

2300

7’7”

E: Tinggi saat Transportasi F: Panjang Keseluruhan saat transportasi G: RadiusSwing Minimum

* CATATAN: * Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug.

T1-1-17

UMUM / Spesifikasi ZAXIS230, ZAXIS230LC, ZAXIS240H, ZAXIS240LCH G

G

C

C D

D E

E

F

F A

A B

B

Backhoe


Model

ZAXIS230, 230LC Category

Item A: B:

M178-12-002

Jangkauan Penggalian Maksimum Kedalaman Penggalian Maksimum

2.32 m (7 ft 7 in) Arm Backhoe Shovel mm ftin mm ft in

2.96 m (9 ft 9 in) Arm Backhoe Shovel mm ftin mm ftin

3.61m (11 ft 10 in) Arm Backhoe Shovel mm ftin mm ftin

9710

31’10”

9900

32’6”

10270

33’8”

10460

34’4”

10900

35’9”

11080

36’4”

*6300

*20’8”

*6490

*21’4”

*6950

*22’10 ”

*7130

*23’5”

7590

24’11”

7780

25’6”

C:


*9410

*30’10 ”

*9810

*32’2”

*9630

*31’7”

*10040 *32’11”

9990

32’9”

10380

34’1”

D:


*6540

*21’5”

*6420

*21’1”

*6760

*22’2”

*6640

*21’9”

7100

23’4”

6980

22’11”

E:


3290

10’10”

3290

10’10”

3100

10’2”

3100

10’2”

3320

10’11”

3320

10’11”

F:

Panjang Keseluruhan saat transportasi

10260

33’8”

10260

33’8”

10140

33’3”

10640

33’3”

10200

33’6”

10200

33’6”

G:

RadiusSwing Minimum

3960

12’12”

3960

12’12”

3870

12’8”

3890

12’8”

3890

12’9”

3890

12’9”

CATATAN:

* Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug. Model

ZAXIS240H, 240LCH Category

Item A:


B:


C:


D:


E:


F:

Panjang Keseluruhan saat transportasi

G:

RadiusSwing Minimum

CATATAN:

2.96 m (9 ft 9 in) H Arm Backhoe Shovel mm ftin mm ft in 10270 33’8” 10460 34’5” *6950 *22’10” *7130 *23’5” *9630 *31’7” *10040 *32’11 ″ *6760 *22’2” *6640 *21’9” 3100 10’2” 3100 *10’2” 10140 33’3” 10140 33’3” 3870 12’8” 3870 12’8”


T1-1-18

UMUM / Spesifikasi ZAXIS250, 250LC, 250LCN G

C D

E

F A B

Backhoe

Model

ZAXIS250, 250LC, 250LCN Category

Item A:

C:

Jangkauan Penggalian Maksimum Kedalaman Penggalian Maksimum Ketinggian potong Maksimum

D:


E: F:

Tinggi saat Transportasi Panjang Keseluruhan saat Transportasi RadiusSwing Minimum

B:

G:

Category Item A:

C:

Jangkauan Penggalian Maksimum Kedalaman Penggalian Maksimum Ketinggian potong Maksimum

D:


E: F:

Tinggi saat Transportasi Panjang Keseluruhan saat Transportasi RadiusSwing Minimum

B:

G:

CATATAN:

M178-12-002

2.19 m (9 ft 9 in) Arm Backhoe mm ftin



9650

31’8”

9870

32’5”

10270

33’8”

*6170

20’3”

*6490

21’4”

*6950

*22’10”

*9550 *6590 3240

31’4” 21’7” 10’8”

*9460 *6580 3270

31’0” 21’7” 10’9”

*9630 *6760 3100

*31’7” *22’2” 10’2”

10230

33’7”

10260

33’8”

10140

33’3”

3850

12’7”

3950

12’12”

3870

12’8”

3.61m (11 ft 10 in) Arm Backhoe mm ftin 10900

35’9”

*7590

*24’11”

*9990 *7100 3320

*32’9” *23’4” 10’11”

10200

33’6”

3890

12’9”


T1-1-19

UMUM / Spesifikasi ZAXIS270, ZAXIS270LC G

G

C

C D

D E

E

F

F A

A B

B

Backhoe


M178-12-002

Model

ZAXIS270, 270LC 2.4 m (7 ft 11 in) Arm

Category Item

Backhoe

Shovel

ftin

mm

3.1 m (10 ft 2 in) Standard Arm Backhoe ftin

mm

Shovel

mm

ftin

mm

ftin


10060

33 ′ 0″

10240

33′ 7″

10710

35 ′ 2″

10880

35′ 8″


*6540

*21 ′ 5″

*6720

*22 ′ 1″

*7230

*23 ′ 9″

*7410

*24 ′ 4″


*9640

*31 ′ 8″

*10050

*33 ′ 0″

*9980

*32 ′ 9″

*10360

*34 ′ 0″


*6750

*22 ′ 2″

*6670

*21 ′ 11″

*7070

*23 ′ 2″

*6990

*22 ′ 11″

3420

11 ′ 3″

3420

11′ 3″

3170

10 ′ 5″

3170

10 ′ 5″

10370

34 ′ 0″

10370

34′ 0″

10290

33 ′ 9″

10290

33′ 9″

4310

14 ′ 2″

4310

14′ 2″

4140

13 ′ 7″

4140

13 ′ 7″

E: Tinggi saat Transportasi F: Panjang Keseluruhan saat Transportasi G: RadiusSwing Minimum

3.75 m (12 ft 4 in) Arm

Category Item

Backhoe mm

ftin

Shovel mm

ftin


11270

36 ′ 12″

11480

37 ′ 8″


*7880

*25 ′ 10″

*8060

*26 ′ 5″


*10150

*33 ′ 4″

*10620

*34 ′ 10″


*7250

*23 ′ 9″

*7250

*23 ′ 9″

3350

10 ′ 12″

3350

11′ 0″

E: Tinggi saat Transportasi

T1-1-20

UMUM / Spesifikasi 3.75 m (12 ft 4 in) Arm

Category

Backhoe

Item

ftin

mm

F: Panjang Keseluruhan saat Transportasi G: RadiusSwing Minimum

Shovel ftin

mm

10340

33 ′ 11″

10340

33′ 11″

4120

13 ′ 6″

4120

13′ 6″

CATATAN: * Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug ZAXIS280LC, 280LCN G

C D E

E

F A B

M178-12-002

Backhoe

Model

ZAXIS280LC, 280LCN Category

Item A: Jangkauan Penggalian Maksimum B: Kedalaman Penggalian Maksimum

2.40 m (7 ft 10 in) Arm

3.10 m (10 ft 2 in) Arm

3.75 m (12 ft 4 in) Arm

Backhoe

Backhoe

Backhoe

ftin

mm

ft in

mm

ft in

mm

10060

33’0”

10710

35’2”

11270

36’12”

*6540

*21’5”

*7230

*23’9”

*7880

*25’10”


*9640

*31’8”

*9980

*32’9”

*10150

*33’4”


*6750

*22’2”

*7070

*23’2”

*7250

*23’9”

3420

11’3”

3170

10’5”

3350

10’12”

10370

34’0”

10290

33’9”

10340

33’11”

4310

14’2”

4140

13’7”

4120

13’6”

E: Tinggi saat Transportasi F: Panjang Keseluruhan saat Transportasi G: RadiusSwing Minimum


T1-1-21

UMUM / Spesifikasi ZAXIS210, ZAXIS210LC, ZAXIS210N, ZAXIS240 (2-piece Boom) G

C

D E

F

A B

Backhoe M1G6-13-012

Model

ZAXIS210, 210LC, 210N, 240 2-piece Boom Category

Item A: Jangkauan Penggalian Maksimum B: Kedalaman Penggalian Maksimum C: Ketinggian potong Maksimum D: Ketinggian Buang Maksimum E: Tinggi saat Transportasi F: Panjang Keseluruhan saat Transportasi G: RadiusSwing Minimum

2.03 m (6 ft 8 in) Arm

2.42 m (7 ft 11in) Arm

2.91 m (9 ft 7 in) Arm

Backhoe

Backhoe

Backhoe

mm

ftin

mm

ft in

mm

3.51 m (11 ft 6 in) Arm

Backhoe ft in

mm

ft in

9185

30’2”

9405

30’10”

9900

32’6”

10445

34’3”

*5480

*17’12”

*5785

*18’12”

*6290

*20’8”

*6875

*22’7”

*10475

*34’4”

*10515

*34’6”

*10955

*35’11”

*11375

*37’4”

*7570

*24’10”

*7600

*24’11”

*8040

*26’5”

*8465

*27’9”

3010

9’11”

3060

10’1”

2950

9’8”

3110

10’2”

9750

31’12”

9540

31’4”

9500

31’2”

9490

31’2”

2640

8’8”

2635

8’8”

2280

7’6”

2325

7’8”


T1-1-22

UMUM / Spesifikasi ZAXIS250, 250LC, 250LCN (2-piece Boom) G

C D

E

F A B

M1G6-13-012

Backhoe Model

ZAXIS250, 250LC, 250LCN 2-piece Boom 2.19 m (7 ft 2 in) Arm Backhoe mm ftin

Category Item A: Jangkauan Penggalian Maksimum B: Kedalaman Penggalian Maksimum C: Ketinggian potong Maksimum D: Ketinggian Buang Maksimum E: Tinggi saat Transportasi F: Panjang Keseluruhan saat Transportasi G: Radius Swing Minimum


9760

32’0”

9990

32’9”

10420

34’2”

*5790

*18’12”

*6070

*19’11”

*6520

*21’5”

*11100

*36’5”

*11230

*36’10”

*11580

*37’12”

*8010

*26’3”

*8140

*26’9”

*8490

*27’10”

3140

10’4”

3190

10’6”

3080

10’1”

10220

33’6”

10240

33’7”

10210

33’6”

2880

9’5”

2910

7’2”

2560

8’5”

Category Item A: B: C: D: E: F:


Jangkauan Penggalian Maksimum Kedalaman Penggalian Maksimum Ketinggian potong Maksimum Ketinggian Buang Maksimum Tinggi saat Transportasi Panjang Keseluruhan saat Transportasi G: Radius Swing Minimum

3.61m (11 ft 10 in) Arm Backhoe mm ftin 11060 36’3” *7170 *23’6” *12130 *39’10” *9030 *29’8” 3330 10’11” 10170

33’4”

2690

8’10”


T1-1-23

UMUM / Spesifikasi ZAXIS280LC, 280LCN (2-piece Boom) G

C D

E

F A B

M1G6-13-012

Backhoe Model

ZAXIS280LC, 280LCN 2-piece Boom Category

Item A: Jangkauan Penggalian Maksimum B: Kedalaman Penggalian Maksimum

2.40 m (7 ft 10 in) Arm

3.10 m (10 ft 2 in) Arm

3.75 m (12 ft 4 in) Arm

Backhoe

Backhoe

Backhoe

mm

ftin

mm

ftin

mm

ftin

10070

33’1”

10730

35’2”

11320

37’2”

*6020

*19’9”

*6700

*21’12”

7320

24’ 0”


*11370

*37’4”

*11920

*39’1”

12350

40’6”


*8260

*27’1”

*8810

*28’11”

9240

30’4”

3170

10’5”

3110

10’2”

3340

10’12”

10270

33’8”

10260

33’8”

10270

33’8”

2980

9’9”

2670

8’9”

2740

8’12”

E: Tinggi saat Transportasi F: Panjang Keseluruhan saat Transportasi G: Radius Swing Manimum


T1-1-24

UMUM / Tata-letak Komponen TATA-LETAK KOMPONEN UTAMA ZX200 class, 230 class, 270 class

2

3

1

4

5

6

7 8 9

21

11

10

12 14 20 16

19

17

13

15 T178-01-02-001

18 1- Bucket Cylinder 2- Arm Cylinder 3- Boom Cylinder

7- Fuel Tank 8- Hydraulic Oil Tank 9- Control Valve

13- Intercooler 14- Radiator 15- Oil Cooler

4- Center Joint 5- Swing Bearing 6- Swing Device

10- Pilot Filter dan Pilot Relief Valve 11- Pump Device 12- Engine

16- Battery 17- Travel Device 18- Signal Control Valve

T1-2-1

19- Pilot Shut-Off Valve 20- Travel Pilot Valve 21- Front Attachment/Swing Pilot Valve

UMUM / Tata-letak Komponen ZAXIS225US

1 2

3 4 5 6 7 8 9 21 18

20 19

10 18

11 17 16

12 13 15

123-

Bucket Cylinder Arm Cylinder Boom Cylinder

7 - Hydraulic Oil Tank 8 - Swing Device 9 - Pump Device

13 - Oil Cooler 14 - Intercooler 15 - Battery

4-

Signal Control Valve

16 - Fuel Tank

56-

Control Valve Solenoid Valve Unit

10 - Pilot Filter dan Pilot Relief Valve 11 - Engine 12 - Radiator

CATATAN:

17 - Center Joint 18 - Front Attachment/Swing Pilot Valve

*Sampai dengan serial No.104908.

T1-2-2

14

T1GF-01-02-001

19 - Pilot Shut-Off Valve 20 - Travel Pilot Valve 21 - Boom Electronic Cushion Solenoid Valve*

UMUM / Tata-letak Komponen ZAXIS225USR

1

2

3 4 5 6 7 8

20

9 10 11

19 12

18

13

17 14

16

T1GD-01-02-001

15

1-

Bucket Cylinder

6-

Solenoid Valve Unit

2345-

Arm Cylinder Boom Cylinder Signal Control Valve Control Valve

78910 -

Fuel Tank Hydraulic Oil Tank Swing Device Pump Device

11 - Pilot Filter dan Pilot Relief Valve 12 - Engine 13 - Radiator 14 - Oil Cooler 15 - Inter Cooler

T1-2-3

16 - Battery 17 18 19 20 -

Center Joint Pilot Shut-Off Valve Travel Pilot Valve Front Attachment/Swing Pilot Valve

UMUM / Tata-letak Komponen TATA-LETAK KOMPONEN KELISTRIKAN (Keseluruhan) ZX200 class, 230 class dan 270 class • Pump 1 and 2 Delivery Pressure Sensor • Pump 1 and 2 Control Pressure Sensor • N Sensor • Torque Control Solenoid Valve • Pump 2 Flow Rate Control Solenoid Valve

1

2

3

4 5

Lihat pada grup Pump Device.

7 6

8

• Pressure Sensor (Travel) • Pressure Sensor (Swing)

9 Lihat pada grup the Signal Control Valve.

18 17 16 15 14

10

13

11

Lihat pada grup Swing Device.

34-

Overheat Switch Coolant Temperature Sensor Battery Relay Glow Relay

5-

Fusible Link

6789-

Coolant Level Switch* Battery

Starter Relay Air Cleaner Restriction Switch 10 - Wiper Motor

Lihat pada grup Control Valve. T178-01-02-002

• Pressure Sensor (Front Attachment)

12-

• Pressure Sensor (Boom Raise) • Pressure Sensor (Arm Roll-In)

12 11 - Horn 12 - Work Light

15 - Solenoid Valve Unit 16 - Engine Oil Level Switch*

13 - Fuel Sensor 14 - Hydraulic Oil Temperature Sensor

17 - Engine Oil Pressure Switch 18 - EC Motor dan EC Sensor

CATATAN: *Sampai dengan serial No.104679 (ZX200 class) Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class) Sampai dengan serial No.020042 (ZX270 class)

T1-2-4

UMUM / Tata-letak Komponen ZAXIS225US • Pump 1 and 2 Delivery Pressure Sensor • Pump 1 and 2 Control Pressure Sensor • N Sensor • Torque Control Solenoid Valve • Pump 2 Flow Rate Control Solenoid Valve

1

2

3

4

5

6


7

8 9 10

11

12

19 18

17 16 15 13

T1GF-01-02-002

14

1-



Lihat pada grup Control Valve.

Lihat pada grup Signal Control Valve.

Overheat Switch

2-

6-

Air Cleaner Restriction Switch 7 - Fuel Sensor

Coolant Temperature Sensor 3 - Battery Relay 4 - Glow Relay

89-

5-

10 - Battery

Fusible Link

Coolant Level Switch* Starter Relay

• Pressure Sensor (Front Attachment) Lihat pada grup Swing Device.

11 - Wiper Motor 12 - Boom Angle Sensor 13 - Horn 14 - Boom Electronic Cushion Solenoid Valve 15 - Solenoid Valve Unit

CATATAN: *Sampai dengan serial No.104679.

T1-2-5

16 - Hydraulic Oil Temperature sensor 17 - Engine Oil Level Switch* 18 - EC Motor dan EC Sensor

UMUM / Tata-letak Komponen ZAXIS225USR • Pump 1 and 2 Delivery Pressure Sensor • Pump 1 and 2 Control Pressure Sensor • N Sensor • Torque Control Solenoid Valve • Pump 2 Flow Rate Control Solenoid Valve

1

2

3

4

5


6

7 17

8 9

10

16 15 14 13 12 T1GD-01-02-002

11

12-



Lihat pada grup Control Valve.

Lihat pada grup Signal Control Valve.

Over Heat Switch Coolant Temperature Sensor 3 - Air Cleaner Restriction Switch 4 - Glow Relay 5 - Battery Relay

• Pressure Sensor (Front Attachment) Lihay pada grup Swing Device.

67-

Fusible Link Starter Relay

11 - Horn 12 - Solenoid Valve Unit

8-

Coolant Level Switch*

13 - Hydraulic Oil Temperature Sensor 14 - Engine Oil Lever Switch* 15 - Engine Oil Pressure switch

9 - Battery 10 - Wiper Motor

CATATAN: *Sampai dengan serial No.104679.

T1-2-6

16 - Fuel Sensor 17 - EC Motor dan EC Sensor

UMUM / Tata-letak Komponen SISTEM KELISTRIKAN (Relay dan Equipment yang terkait) Kecuali ZAXIS225US

5 4

Deck Belakang

3

6

2

7

8 9 1

10

T178-01-02-006

15 14

18

13

17

12

16

11 T178-01-02-007

1- Satellite Terminal ON/OFF Switch (Hanya mesi yang dilengkapi Satellite Navigation System) 2- QOS Controller 3- ICX (Information Controller) 4- MC (Main Controller)

5- Satellite Terminal (Optional)

6- Fuse Box

11- Load Damp Relay (R1)

16- Wiper Relay A (R6)

7- Learning Switch 8- Dr. ZX Connector ke MC 9- Download Connector (Tidak tersahubung dalam Satellite Terminal perlengkapan mesin) 10- Dr. ZX Connector ke ICX

12- Washer Relay (R2) 13- Work Light Relay 2 (R3) 14- Work Light Relay 1 (R4)

17- Wiper Relay B (R7) 18- Wiper Relay C (R8)

T1-2-7

15- Horn Relay (R5)

UMUM / Tata-letak Komponen ZAXIS225US 15

4 16

14

17

13 12 11

5

10

T1GF-01-02-003

1, 2

3

6 9

8

7 T1SM-01-02-006

1 - ICX (Information Controller) 2 - MC (Main Controller) 3 - Satellite Terminal (Optional) 4 - Download Connector 5 - Diode D1, D2, D3, D4

6 - Fuse Box 7 - Dr. ZX Connector ke MC 8 - Dr. ZX Connector ke ICX

11 - Work Light Relay 1 (R4) 12 - Work Light Relay 2 (R3) 13 - Washer Relay (R2)

9 - * Learning Switch 10 - Horn Relay (R5)

14 - Load Dump Relay (R1) 15 - Wiper Relay A (R6)

CATATAN: Ini digunakan untuk engine learning dan initialization daripada boom electronic cushion (sampai dengan serial No.104908).

T12-2-8

16 - Wiper Relay B (R7) 17 - Wiper Relay C (R8)

UMUM / Tata-letak Komponen SISTEM Switch)

KELISTRIKAN

1

(Monitor

dan

2 20

19

21

18 3

17

22

16

4 23

15 5

24 14 13

6 7

12

8

11

25

9 10 T178-01-02-008

1- Coolant Temperature Gauge 2- Fuel Gauge 3- Display Selection Switch 4- SET Switch 5- Work Mode Switch 6- Fuel Level Indicator 7- Air Filter Restriction Switch

T178-01-01-004

8- Alternator Indicator

15- Digging Mode Indicator

22- Power Mode Switch

9- Hydraulic Oil Filter Indicator (Optional) 10- Coolant Level Indicator * 11- Engine Oil Level Indicator * 12- Engine Oil Pressure Indicator 13- Preheat Indicator 14- Overheat Indicator

16- Attachment Mode Indicator

23- Travel Mode Switch

17- Liquid Crystal Display 18- Auto-Idle Indicator 19- Auto-Acceleration Indicator

24- Work Light Switch 25- Wiper/Washer Switch

20- Engine Control Dial 21- Auto-Idle/Acceleration Selector

CATATAN: *Sampai dengan serial No.104679 (ZX200 class dan 225 class) Sampai dengan serial No.010322 (ZX230 class) Sampai dengan No.020040 (ZX270 class)

T1-2-9

UMUM / Tata-letak Komponen PUMP DEVICE 9 3

2

1

6 7

8

5

4

10 T178-03-01-001

T178-03-01-003

SWING DEVICE

11

ZX270 class

ZX200 class, 225 class, 230 class

11 12 12

T1HG-03-02-003

T178-03-02-001

1- Pump 1 2- Pump 2 3- Pilot Pump

4- Pump 1 Delivery Pressure Sensor 5- Pump 2 Delivery Pressure Sensor 6- Pump 2 Flow Rate Control Solenoid Valve

7- Torque Control Solenoid Valve

10- N Sensor

8- Pump 1 Control Pressure Sensor

11- Swing Relief Valve

9- Pump 2 Control Pressure Sensor

12- Pressure Sensor (Front Attachment)

T1-2-10

UMUM / Tata-letak Komponen CONTROL VALVE

SOLENOID VALVE UNIT Serial No.104679 keatas (ZX200 class dan 225 class) Serial No.010327 keatas (ZX230 class) Serial No.020043 keatas (ZX270 class)

1 2

T178-03-07-005

3

T178-01-02-011

SIGNAL CONTROL VALVE

Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class) Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class) Sampai dengan serial No.020042 (ZX270 class)

4

5

7

6

8

9

T178-01-02-003

T178-03-06-015

123-

Main Relief Valve Pressure Sensor (Arm Rollin) Pressure Sensor (Boom Raise)

45-

Pressure Sensor (Swing) Pressure Sensor (Travel)

6-

Solenoid Valve Unit (SE)*

78-

Solenoid Valve Unit (SC) Solenoid Valve Unit (SI)

CATATAN: * Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class) Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class) Sampai dengan serial No.020042 (ZX270 class)

T1-2-11

10 - Solenoid Valve Unit (SG)

UMUM / Tata-letak Komponen TRAVEL DEVICE

PENEMPATAN CONTROL VALVE

ZX200 class, 225 class dan 230 class

(Hanya Boom 2-piece saja) ZX200 class 1

2

3

1

T178-03-03-071 T1HD-01-02-001

ZX270 class ZX230 class dan ZX270 class 2

1 3

1

T1HG-01-02-002

T178-03-03-068

1- Counterbalance Valve

2- Travel Relief Valve

3- Overload Relief Valve (Penempatan)

T1-2-12

UMUM / Spesifikasi Komponen ENGINE ZX200 class, ZX225 class: Pabrik Pembuat ............................................. ISUZU Model ............................................................. AA-6BG1TRA Tipe ................................................................ Diesel, 4-Tak, Berpendingin-air, Segaris, Injeksi Langsung Jumlah Cyl – Diameter x Langkah................. 6-105 mm×125 mm (4.13 in ×4.92 in) 3

3

Kubikasi Piston .............................................. 6494 cm (396 in ) -1

Rated Output.................................................. 103 kW/1900 min (140 PS/1900 rpm) -1

HP Mode: 110 kW / 2100 min (150 PS / 2100 rpm) Perbandingan Kompressi............................... 18:1 Berat Kosong ................................................. 490 kg (1080 lb) Urutan Pengapian.......................................... 1-5-3-6-2-4 Arah Putaran.................................................. Searah putaran jarum jam (Dilihat dari sisi-bagian fan) ZX230 class: Pabrik pembuat ............................................. ISUZU Model ............................................................. CC-6BG1TRA Tipe ................................................................ Diesel, 4-Tak, Berpendingin-air, Segaris, Injeksi Langsung Jumlah Cyl – Diameter x Langkah................. 6-105 mm×125 mm (4.13 in ×4.92 in) 3

3

Kubikasi Piston .............................................. 6494 cm (396 in ) -1

Rated Output.................................................. 118 kW/2000 min (160 PS/2000 rpm) -1

HP Mode: 125 kW / 2100 min (170 PS / 2100 rpm) Perbandingan Kompressi............................... 18:1 Berat Kosong ................................................. 490 kg (1080 lb) Urutan Pengapian.......................................... 1-5-3-6-2-4 Arah Putaran.................................................. Searah putaran jarum jam (Dilihat dari sisi-bagian fan)

T1-3-1

UMUM / Spesifikasi Komponen ZX270 class: Pabrik Pembuat ...........................................ISUZU Model ...........................................................CC-6BG1TRA Tipe ..............................................................Diesel, 4-Tak, Berpendingin-air, Segaris, Injeksi Langsung Jumlah Cyl – Diameter x Langkah...............6-105 mm ×125 mm (4.13 in ×4.92 in) 3

3

Kubikasi Piston ............................................6494 cm (396 in ) -1

Rated Output................................................125 kW/2050 min (170 PS/2050 rpm) -1

HP Mode: 132 kW / 2150 min (180 PS / 2150 rpm) Perbandingan Kompressi.............................18:1 Berat Kosong ...............................................490 kg (1080 lb) Urutan Pembakaran.....................................1-5-3-6-2-4 Arah Putaran................................................Searah putaran jarum jam (Dilihat dari sisi-bagian fan) SISTEM PENDINGINAN ZX200 class, ZX225 class: Kipas Pendingin...........................................Dia. 650 mm (25.6 in), 7 Blades (N-Type Blade, Unequal Pitch), Tipe, Menghisap Kedalam (Draw-in) Perbandingan Pulley Kipas ..........................Engine rpm × 0.80 Thermostat...................................................Temperatur bukaan di tekanan Atmosphir: 82 °C (180 °F) Terbuka penuh (Langkah : 10 mm atau lebih) Temperatur: 95

°C (203 °F) Water Pump .................................................Centrifugal, dengan tipe penggerak Belt ZX230 class, ZX270 class: Kipas Pendingin...........................................Dia. 650 mm (25.6 in), 7 Blades (N-Type Blade, Unequal Pitch), Tipe, Menghisap Kedalam (Draw-in) Perbadingan Pulley Kipas ............................Engine rpm × 0.88 Thermostat...................................................Temperatur bukaan di tekanan Atmosphir: 82 °C (180 °F) Terbuka penuh (Langkah : 10 mm atau lebih) Temperatur: 95

°C (203 °F) Water Pump .................................................Centrifugal, dengan tipe penggerak Belt

T1-3-2

UMUM / Spesifikasi Komponen SISTEM LUBRIKASI (PELUMASAN) Tipe Pompa Lubrikasi ................................... Gear Pump Oil Filter.......................................................... Tipe, Full-Flow Paper Element dengan Bypass Oil Cooler ....................................................... Tipe, Berpendingin air secar integral SISTEM STARTING Motor..............................................................Tipe, Magnetic Pinion Shift Reduction Voltage / Output .............................................24 V / 4.5 kW SISTEM PEMANASAN AWAL Metode Pemanasan Awal ............................. Glow Plug (Tipe, QOS) SISTEM MEMATIKAN ENGINE Metode Mematikan ........................................ Fuel Shut-Off ALTERNATOR Tipe ................................................................ Tipe, Regulator Integrated AC Voltage / Output ............................................. 24 V / 50 A (Brushless) SISTEM SUPERCHARGING Tipe ................................................................ Tipe, Exhaust-Turbocharger RHG 6 SISTEM BAHAN BAKAR Tipe ................................................................Tipe, BOSCH (AD Concave Cam) Governor........................................................Tipe, Centrifugal All Speed Control RSV Injection Nozzle .............................................Tipe, Multi-Hole

T1-3-3

UMUM / Spesifikasi Komponen KINERJA PENTING:

Daftar yang ditunjukan dibawah ini adalah spesifikasi design (perencanaan), yang bukan stadar service. ZX200 class, ZX225 class: Perbandingan Pemakaian B.-bakar ………… Kurang dari 237 g/kW/h (174 g/PS ⋅h) pada 110 kW / (pada -1 Beban Penuh: 2100 min ) Kurang dari 227 g/kW/h (166 g/PS ⋅h) pada 103 kW / (saat -1 Beban Kerja: 1900 min ) Waktu Injeksi …. ............................................ 10 ° sebelum T.D.C. -1 Maximum Output Torque…………………….. Lebih dari 550 ±60 N⋅m (54±6 kgf ⋅m) diperkirakan. 1600 min 2 Tekanan Injeksi ............................................. 18.14 MPa (185 kgf/cm ) 2 Tekanan Kompressi....................................... 3.04 MPa (31 kgf/cm ) Valve Clearance (Inlet / Exhaust) .................. 0.4 / 0.4 mm (saat dingin) -1 Kecepatan tanpa beban ................................ Slow:(saat Beban Penuh: 900 ± 20 min ) +20 -1 Fast: (saat Beban Penuh :2350 – 50 min ) -1 (saat Beban Kerja : 2100 ±50 min ) ZX230 class: Perbandingan Pemakaian B.-Bakar ……….. Kurang dari 237 g/kW/h (174 g/PS ⋅h) pada 125 kW / (pada Full -1 Load: 2100 min ) Kurang dari 227 g/kW/h (166 g/PS⋅h) pada 118 kW / (saat -1 Beban Kerja: 2000 min ) Waktu Injeksi ................................................. 10 ° sebelum T.D.C. -1 Maximum Output Torque …………………….. Lebih dari 637 ±60 N⋅m (65±6 kgf ⋅m) diperkirakan 1800 min 2 Tekanan Injeksi.............................................. 18.14 MPa (185 kgf/cm ) 2 Tekanan Kompressi....................................... 3.04 MPa (31 kgf/cm ) Valve Clearance (Inlet / Exhaust) .................. 0.4 / 0.4 mm (saat dingin) -1 Kecepatan tanpa beban ................................ Slow:(saat Beban Penuh: 900 ± 20 min ) +20 -1 Fast: (saat Beban Penuh: 2420 – 50 min ) -1 (saat Beban Kerja: 2300 ±50 min ) ZX270 class: Perbandingan Pemakaian B.-bakar ………...Kurang dari 243 g/kW/h (179 g/PS ⋅h) pada 132 kW / (pada -1 Beban Penuh:2150 min ) Kurang dari 238 g/kW/h (175 g/PS ⋅h) pada 125 kW / (Saat -1 Beban Kerja: 2050 min ) Waktu Injeksi.................................................. 10 ° sebelum T.D.C. -1 Maximum Output Torque Lebih dari 637 ±60 N⋅m (65±6 kgf ⋅m) diperkirakan. 1800 min 2 Tekanan Injeksi.............................................. 18.14 MPa (185 kgf/cm ) 2 Tekanan Kompressi....................................... 3.04 MPa (31 kgf/cm ) Valve Clearance (Inlet / Exhaust) .................. 0.4 / 0.4 mm (when cool) -1 Kecepatan Tanpa Beban .............................. Slow:(saat Beban Penuh: 900 ± 20 min ) +20 -1 Fast: (saat Beban Penuh: 2470 – 50 min ) -1 (saat Beban Kerja : 2350 ±50 min )

T1-3-4

UMUM / Spesifikasi Komponen ZX200 class, ZX225 class: Kurva Kinerja Engine (AA-6BG1TRA) Kondisi Test: 1. Sesuai dengan JIS D1005 (Metoda Test Kinerja untuk Diesel Engine yang digunakan untuk Mesin Kontruksi) dengan tekanan atmosphir standar. 2. Dilengkapi dengan fan dan alternator.

Torque

Output kw

N•m

Rasio (perbandingan) Pemakaian Bahan-bakar

g/kw •h

-

Kecepatan Engine min (rpm)

T1-3-5

T178-01-03-002

UMUM / Spesifikasi Komponen ZX230 class: Kurva Kinerja Engine (CC-6BG1TRA) Kondisi Test: 1. Sesuai dengan JIS D1005 (Metoda Test Kinerja untuk Diesel Engine yang digunakan untuk Mesin Kontruksi) dengan tekanan atmosphir standar. 2. Dilengkapi dengan fan dan alternator . Torque

N•m Output kw

Rasio (perbandingan) pemakaian B.-Bakar

g/kw •h

T1HD-01-03-001 -


T1-3-6

UMUM / Spesifikasi Komponen ZX270 class: Kurva Kinerja Engine (CC-6BG1TRA) Kondisi Test: 1. Sesuai dengan JIS D1005 (Metoda Test Kinerja untuk Diesel Engine yang digunakan untuk Mesin Kontruksi) dengan tekanan atmosphir standar. 2. Dilengkapi dengan fan dan alternator . Torque

N•m Output kw

Rasio (perbandingan) pemakaian b.-bakar

g/kw•h -


T1-3-7

T1HG-01-03-001

UMUM / Spesifikasi Komponen KELENGKAPAN ENGINE (ACCESSORI) RADIATOR ASSEMBLI ZX200 class, ZAXIS225USR: Tipe ................................................................Tipe Assembli Tandem Radiator/Oil Cooler Berat...............................................................81.5 kg (180 lb) Radiator Kapasitas ....................................................... 8.0 L (2.1 US gal) 2 Test Tekanan Air-Tight ................................. 98 kPa (1.0 kgf/cm , 14 psi) 2 Tekanan Buka Penutup ................................. 49 kPa (0.5 kgf/cm , 7 psi)

Oil Cooler 6.35 L (1.7 US gal) 2 1470 kPa (15 kgf/cm , 213 psi)

−

Intercooler Kapasitas ....................................................... 7.9 L (1.7 US gal) 2 Test Tekanan Air-Tight .................................. 25 kPa (0.25 kgf/cm , 4 psi) Tekanan Buka Penutup ................................. − ZAXIS225US: Tipe ................................................................Radiator/Oil Cooler Tandem Type Assembly Berat...............................................................81.5 kg (180 lb) Radiator Kapasitas ....................................................... 8.0 L (2.1 US gal) 2 Test Tekanan Air-Tight .................................. 98 kPa (1.0 kgf/cm , 14 psi) 2 Tekanan Buka Penutup ................................. 49 kPa (0.5 kgf/cm , 7 psi) Intercooler Kapasitas ....................................................... 7.9 L (1.7 US gal) 2 Test Tekanan Air-Tight .................................. 25 kPa (0.25 kgf/cm , 4 psi) Tekanan Buka Penutup ................................. −

T1-3-8


−

UMUM / Spesifikasi Komponen ZX230 class, ZX270 class: Tipe ................................................................Tipe Assembli Tandem Radiator/Oil Cooler Berat...............................................................81.5 kg (180 lb) Radiator Kapasitas ....................................................... 8.0 L (2.1 US gal) 2 Tekanan Tes Air-Tight ................................... 98 kPa (1.0 kgf/cm , 14 psi) 2 Tekanan Bukaan Penutup ............................ 49 kPa (0.5 kgf/cm , 7 psi)


−

Intercooler Kapasitas ....................................................... 7.9 L (1.7 US gal) 2 Tekanan Tes Air-Tight ................................... 25 kPa (0.25 kgf/cm , 4 psi) Tekanan Bukaan Penutup ............................. − BATTERE Kapasitas ....................................................... 96 Ah (5-Hour Rate) Voltage........................................................... 12 V Berat............................................................... 27.2 kg (60 lb) × 2

HYDRAULIC COMPONENT PUMP DEVICE Perbandingan Penggerak Gear ..................... Main Pump: 1, Pilot Pump: 1 MAIN PUMP ZX200 class, ZX225 class: Model ............................................................. HPV102GW-RH23A Tipe ................................................................ Variable Displacement Axial Plunger Pump, tipe Bent-Axis Maksimum Aliran (Nilai Teori)........................ 198.9 L/min (52.5 US gpm) × 2 ZX230 class: Model ............................................................. HPV102GW-RH23A Tipe ................................................................ Variable Displacement Axial Plunger Pump, tipe Bent-Axis Maksimum Aliran (Nilai Teori)........................ 204 L/min (54 US gpm) × 2 ZX270 class: Model ............................................................. HPV102GW-RH23A Tipe ................................................................ Variable Displacement Axial Plunger Pump, tipe Bent-Axis Maksimum Aliran (Nilai Teori)........................ 209.1 L/min (55.24 US gpm) × 2 REGULATOR Tipe ................................................................ Tipe Pengoperasian dengan Tekanan Hidrolik

T1-3-9

UMUM / Spesifikasi Komponen PILOT PUMP ZX200 class, ZX225 class: Model ............................................................. HY/ZFS 11 / 16.8 Tipe ................................................................ Roda Gigi dengan Tipe Fixed Displacement Maksimum Aliran (Nilai Teori)........................ 31.92 L/min (8.43 US gpm) HP Mode: 35.28 L/min (9.32 US gpm) ZX230 class: Model ............................................................. HY/ZFS11 / 16.8 Tipe …………………………………………….. Roda Gigi dengan Tipe Fixed Displacement Maksimum Aliran (Nilai Teori)...…………..... 33.6 L/min (8.88 US gpm) HP Mode: 35.28 L/min (9.32 US gpm) ZX270 class: Model ............................................................. HY/ZFS11/16.8 Tipe …………………………………………….. Roda Gigi dengan Tipe Fixed Displacement Maksimum Aliran (Nilai Teori)…………....... 34.44 L/min (9.10 US gpm) HP Mode: 36.12 L/min (9.54 US gpm) CONTROL VALVE ZX200 class, ZX225 class: Model ............................................................. KVMG-270-HE Tipe ................................................................ Tipe Pengoperasian Tekanan Pilot (4-Spools + 5-Spools) 2 Tekanan-Set Main Relief ............................... Normal: 34.3 MPa (350 kgf/cm , 4980 psi) pada 110 L/min (29.0 US gpm) 2 Power Digging: 36.3 MPa (370 kgf/cm ) pada 110 L/min (29.0 US gpm) 2 Tekanan-Set Overload Relief ……………….. 37.2 MPa (379 kgf/cm , 5390 psi) pada 50 L/min (13.2 US gpm) (Boom, Arm Roll-In, Bucket Roll-In) 2 39.2 MPa (400 kgf/cm , 5690 psi) pada 50 L/min (13.2 US gpm) (Arm Roll-Out, Bucket Roll-Out) ZX230 class, ZX270 class: Model ............................................................. KVMG-270-HE Tipe ................................................................ Tipe Pengoperasian Tekanan Pilot (4-Spools + 5-Spools) 2 Tekanan-Set Main Relief .............................. Normal: 34.3 MPa (350 kgf/cm , 4980 psi) pada 140 L/min (37.0 US gpm) 2 Power Digging: 36.3 MPa (370 kgf/cm ) pada 140 L/min (37.0 US gpm) 2 Tekanan-Set Overload Relief ........................ 37.2 MPa (379 kgf/cm , 5390 psi) pada 50 L/min (13.2 US gpm) (Boom, Arm Roll-In, Bucket Roll-In) 2 39.2 MPa (400 kgf / cm , 5690 psi) pada 50 L/min (13.2 US gpm)(Arm Roll-Out, Bucket Roll-Out) POSITIONING CONTROL VALVE (2-Piece Boom Only) Tipe ................................................................... Tipe Pengoperasian Tekanan Pilot 2 Tekanan-Set Overload Relief ……………….39.2 MPa (400 kgf / cm , 5690 psi) pada 50 L/min (13.2 US gpm).

T1-3-10

UMUM / Spesifikasi Komponen SWING DEVICE ZX200 class, ZX225 class: Tipe ................................................................ Planetary Gear, Dua Tingkat Reduksi Perbandingan Reduksi Gear ......................... 13.385 ZX230 class: Tipe ................................................................ Planetary Gear, Dua Tingkat Reduksi Perbandingan Reduksi Gear.......................... 21.75 ZX270 class: Tipe ................................................................ Planetary Gear, Dua Tingkat Reduksi Perbandingan Reduksi Gear.......................... 17.022 SWING MOTOR ZX200 class, ZX225 class: Model ............................................................. M5X130C Tipe ................................................................ Fixed Displacement Axial Plunger Motor, tipe Swash-Plate ZX230 class: Model ............................................................. M5X130CHB Tipe ................................................................ Fixed Displacement Axial Plunger Motor, tipe Swash-Plate ZX270 class: Serial No. 020038 and up Model ............................................................. M5X180 Tipe ................................................................ Fixed Displacement Axial Plunger Motor, tipe Swash-Plate Sampai dengan serial No. 020037 Model ............................................................. M2X210CHB Tipe ................................................................ Fixed Displacement Axial Plunger Motor, tipe Swash-Plate

T1-3-11

UMUM / Spesifikasi Komponen VALVE UNIT ZX200 class, ZX225 class: Tipe ................................................................ Tipe, Non Counterbalance Valve 2 Tekanan Set – Relief. .................................... 30.9 MPa (315 kgf/cm , 4480 psi) pada 140 L/min ZX230 class: Tipe ................................................................ Tipe, Non Counterbalance Valve 1 10 2 142 Tekanan Set - Relief ..................................... 29.4+ −0 MPa (300+ −0 kgf/cm , 4270+ −0 psi) pada 170 L/min ZX270 class: Tipe ................................................................ Tipe, Non Counterbalance Valve 2 Tekanan Set - Relief ...................................... 30.2+1.40 MPa (308+14 kgf/cm , 4380+200 psi) pada 140 L/min (Serial No. 020038 dan selanjutnya) 2 27.7±0.3 MPa (282 ±3 kgf/cm , 4010±43 psi) pada 140 L/min (Sampai dengan Serial No. 020037) SWING PARKING BRAKE ZX200 class, ZX225 class: Tipe ................................................................ Tipe, Multi-Disc-Wet Negative 2 Tekanan Release .......................................... 1.96 ~ 2.64 MPa (20 ~ 27 kgf/cm , 284 ~ 384 psi) ZX230 class: Tipe ................................................................ Tipe, Multi-Disc-Wet Negative 2 Tekanan Release........................................... 1.57 ~ 2.35 MPa (16 ~ 24 kgf/cm , 228 ~ 341 psi) ZX270 class: Tipe ................................................................ Tipe, Multi-Disc-Wet Negative 2 Tekanan Release........................................... 2.25 ~ 2.84 MPa (23 ~ 29 kgf/cm , 327 ~ 412 psi) TRAVEL DEVICE ZX200 class: Tipe ................................................................ Planetary Gear, Tiga Tingkat Reduksi Perbandingan Reduksi Gear ......................... 53.289 (ZAXIS210N dan ZAXIS 240: 53.234) ZX225 class, ZX230 class: Tipe ................................................................ Planetary Gear, Tiga Tingkat Reduksi Perbandingan Reduksi Gear.......................... 58.623 ZX270 class: Tipe ................................................................ Planetary Gear, Tiga Tingkat Reduksi Perbandingan Reduksi Gear.......................... 70.842

T1-3-12

UMUM / Spesifikasi Komponen TRAVEL MOTOR ZX200 class, ZX225 class, ZX230 class: Tipe ........................................................ Variable Displacement Axial Plunger Motor, Tipe Swash-Plate ZX270 class: Tipe ........................................................ Variable Displacement Axial Plunger Motor, Tipe Bent-Axis TRAVEL BRAKE VALVE Tipe ........................................................ Tipe, Counter Balance Valve 2 Tekanan Relief Set ............................... 34.8 MPa (355 kgf/cm , 5050 psi) TRAVEL PARKING BRAKE Tipe ........................................................ Tipe, Multi-Disc-Wet Negative 2 Cracking Pressure untuk Release ........ 0.95 ~ 1.02 MPa (9.7 ~ 10.4 kgf/cm , 138 ~ 148 psi)

T1-3-13

UMUM / Spesifikasi Komponen CYLINDER ZX200 class, ZX225 class: Boom Diamater Rod......................................... 85 mm (3.35”) Cylinder Bore ......................................... 120 mm (4.72”) Langkah ................................................. 1220 mm (4’0”) Panjang Fully Retracted......................... 1759 mm (5’9”) Tebal Plating .......................................... 30 µm (1.18 µm) Bucket Diamater Rod......................................... 80 mm (3.15”) Cylinder Bore ......................................... 115 mm (4.53”) Langkah ................................................. 1060 mm (3’6”) Panjang Fully Retracted......................... 1590 mm (5’3”) Tebal Plating .......................................... 30 µm (1.18 µm)

Arm 95 mm (3.74”) 135 mm (5.31”) 1475 mm (4’10”) 2040 mm (6’8”) 30 µm (1.18 µm) Positioning (2-Piece Boom) 100 mm (3.94”) 150 mm (5.91”) 1255 mm (4’1”) 1875 mm (6’2”) 30 µm (1.18 µm)

ZX230 class: Boom Diamater Rod......................................... 90 mm (3.54”) Cylinder Bore ......................................... 125 mm (4.92”) Langkah ................................................. 1350±3 mm (4’51±0.1”) Panjang Fully Retracted......................... 1950±2.2 mm (6’4±0.1”) Tebal Plating .......................................... 30 µm (1.18 µm)

Arm 105 mm (4.13”) 140 mm (5.51”) 1610 ±3 mm (5’3 ±0.1”) 2235 ±2.2 mm (7’4±0.1”) 30 µm (1.18 µm)

Bucket Diamater Rod......................................... 90 mm (3.54”) Cylinder Bore ......................................... 130 mm (5.12”) Langkah ................................................. 1075±3 mm (3’6±0.1”) Panjang Fully Retracted......................... 1665±2.2 mm (5’5±0.1”) Tebal Plating .......................................... 30 µm (1.18 µm)

Positioning (2-Piece Boom) 100 mm (3.94”) 150 mm (5.91”) 1330 mm (4’4”) 1950 mm (6’5”) 30 µm (1.18 µm)

ZX270 class: Boom Diamater Rod......................................... 95 mm (3.74”) Cylinder Bore ......................................... 135 mm (5.32”) Langkah ................................................. 1340±3 mm (4’5±0.1”) Panjang Fully Retracted......................... 1920±2 mm (6’4±0.1”) Tebal Plating .......................................... 30 µm (1.18 µm)

Arm 108 mm (4.25”) 145 mm (5.71”) 1555 ±3.2 mm (5’1±0.1”) 2155 ±2.7 mm (7’1±0.1”) 30 µm (1.18 µm)

Bucket Diamater Rod......................................... 96 mm (3.78”) Cylinder Bore ......................................... 135 mm (5.32”) Langkah ................................................. 1070±3 mm (3’6±0.1”) Panjang Fully Retracted......................... 1660±2 mm (5’5±0.1”) Tebal Plating .......................................... 30 µm (1.18 µm)

Positioning (2-Piece Boom) 100 mm (3.94”) 150 mm (5.91”) 1205 mm (3’11”) 1825 mm (5’12”) 30 µm (1.18 µm)

T1-3-14

UMUM / Spesifikasi Komponen FRONT ATTACHMENT PILOT VALVE Model ............................................................. HVP05P-040-101 TRAVEL PILOT VALVE Model ............................................................. HVP05F-040-101 POSITIONING PILOT VALVE (2-piece Boom only) Model ..............................................................HVP05P-040-101

SOLENOID VALVE UNIT Fungsi ............................................................⋅ SC ⋅ SE* ⋅ SG ⋅ SI

: Arm Regenerative Control : Arm Flow Rate Control : Power Digging Control : Travel Motor Swash Angle Control

CATATAN: * sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class) sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class) sampai dengan serial No.020042 (ZX270 class) PILOT PRESSURE SIGNAL CONTROL VALVE Fungsi ............................................................⋅ Shock Reducing (Boom Lower) ⋅ Pump Flow Rate Control ⋅ Bucket Flow Rate Control ⋅ Swing Parking Brake Release ⋅ Flow Combiner Valve Control ⋅ Arm Flow Rate Control** CATATAN:** Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class dan 225 class) Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 class) Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270 class) PILOT SHUT-OFF VALVE Tipe ................................................................ Tipe Rotary OIL COOLER BYPASS CHECK VALVE 2 Tekanan Bukaan ........................................... 490 kPa (5 kgf/cm ) pada 5 L/min

T1-3-15

UMUM / Spesifikasi Komponen KOMPONEN KELISTRIKAN BATTERY RELAY Voltage / Current............................................24 V / 100 A GLOW RELAY Voltage........................................................... 24 V HORN Voltage / Current............................................ 24 V⋅1.5±0.5 A Sound Pressure ............................................. 113 dB (A) ILIMUNASI Spesifikasi...................................................... Lampu Kerja :Halogen 24V, 70 W / 60 W Lampu Kabin : ZX200 class, ZAXIS225USR, ZX230 class, ZX270 class 24 V, 12 W ZAXIS225US, .............. 24 V, 12 W AIR CONDITIONER ZX200 class, ZAXIS225USR, ZX230 class, ZX270 class: Refrigerant .................................................... 134 a Cooling Ability ................................................ 19.3 MJ/h (4600 kcal/h) 3 Cool Air Volume ............................................. 550 m /h atau lebih Heating Ability ................................................ 21.0 MJ/h (5000 kcal/h) atau lebih 3 Warm Air Volume........................................... 500 m /h atau lebih Sistem Penyetelan Temperatur .................... Tipe, Electronic Banyaknya Refrigerant ................................. 850±50 g 3 Banyaknya Oli Kompressor .......................... 210 cm ZAXIS225US: Refrigerant .................................................... 134 a Cooling Ability ................................................ 16.0 MJ/h (3830 kcal/h) 3 Cool Air Volume ............................................. 395 m /h atau lebih Heating Ability ................................................ 14.9 MJ/h (3570 kcal/h) atau lebih 3 Warm Air Volume........................................... 365 m /h atau lebih Sistem Penyetelan Temperatur ..................... Tipe, Electronic Banyaknya Refrigerant .................................. 900±50 g 3 Banyaknya Oli Kompressor ........................... 210 cm

T1-3-16

MEMO …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………..……….. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………

MEMO …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………..……….. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………

BAGIAN 2

SISTEM DAFTAR ISI Grup 1 Sistem Pengontrolan Garis Besar ……………………………….. Pengontrolan Engine …………………….. Pengontrolan Pump ……………………... Pengontrolan Valve ……………………… Pengontrolan Yang Lain …………………

T2-1-1 T2-1-2 T2-1-23 T2-1-32 T2-1-46

Grup 2 Sistem Hidrolik Garis Besar ……………………………….. Sirkuit Pilot ………………………………... Sirkuit Utama ……………………………...

T2-2-1 T2-2-2 T2-2-12

Grup 3 Sistem Kelitrikan Garis Besar ……………………………….. Sirkuit, Utama …………………..………... Sirkuit, Electric Power ………...…………. Sirkuit, Pemeriksaan Indicator Light ...…. Sirkuit, Accessori …………..…………….. Sirkuit, Preheat …………..………………. Sirkuit, Starting ………..…………………. Sirkuit Charging (Pengisian) ……………. Sirkuit, Surge Voltage Prevetion ……….. Sirkuit, Engine Stop …………………...….

T2-3-1 T2-3-2 T2-3-3 T2-3-4 T2-3-5 T2-2-6 T2-28 T2-211 T2-2-14 T2-3-16

178T-2-1

178T-2-2

SISTEM / Sistem Pengontrolan GARIS BESAR Main controller (MC) digunakan untuk mengontrol operasi mesin. Signal kelistrikan dari engine control dial, dan bermacam sensor dan switch, dikirimkan ke MC

Setelah diterima di sirkuit logic-nya dan dip-proses, maka selanjutnya MC mengirim keluar signal pengontrol ke motor EC, solenoid valve unit, torque control solenoid unit, dan sirkuit pengontrolan yang lain untuk mengatur engine, pompa-pompa, motor dan valvevalve.

Signal-signal Masuk • • • • • • •

Signal-signal Keluar

EC Sensor Engine Control Dial Pump 1 Control Pressure Sensor Pump 2 Control Pressure Sensor Pump 1 Delivery Pressure Sensor Pump 2 Delivery Pressure Sensor Pump 3 Delivery Pressure Sensor (Oprtional) • N sensor

•

• Pressure Sensor (Travel)

•

Pengontrolan Engine (EC Motor) Engine Control Dial HP Mode Control E Mode Control Auto-Idle Control Auto-Acceleration Control Auto-Warming Up Control Idle Speed-Up Control Engine Speed Automatic Increase Control at Travel (ZX270 class only)

• • • • •

• •

∗

Attac hment Operation Speed Increase C ontrol

∗

• Pressure Sensor (Front Attachment) • • Pressure Sensor (Swing) • Pressure Sensor (Boom Raise) • Pressure Sensor (Arm Roll-In) • Pressure Sensor (Auxiliary) (Optional) • Hydraulic Oil Temperature Sensor • Auto-Idle/Acceleration Selector • • • •

Attac hment Operation Speed Limit Control Engine Learning Control

• • •

MC •

Pengontrolan Pompa (Torque Control Solenoid Valve) Speed Sensing Control Slow Speed Torque Increase Control ∗ ∗

•

∗

•

Power Digging Switch • Power Mode Switch (HP/E/P) • Travel Mode Switch (Fast/Slow) • Work Mode Switch (Digging/Attachment) • • Learning Switch • • Key Switch • • Boom Angle Sensor (Sampai serial No.104908,ZAXIS225US)) • Auxiliary Mode Switch (Optional) •

Pump 1 Flow Rate Limit Control Pump 2 Flow Rate Limit Control Pump 3 Torque Decrease Control

Pengontrolan Valve (Solenoid Valve Unit) Power Digging Control Arm Flow Rate Control Arm Regenerative Control Travel Motor Swash Angle Control Auto-Power Lift Control ∗ Auxiliary Flow Rate Control

Pengontrolan Yang Lainnya Boom Electronic Cushion Control (Sampai dengan serial No.104908 (ZAXIS225US)) Work Mode Control ∗ Travel Alarm Control ∗

Overload Alarm Control

∗

CATATAN: Hanya pada mesin yang dilengkapi dengan optional parts yang sesuai .

T2-1-1

SISTEM / Sistem Pengontrolan PENGONTROLAN ENGINE Sistem pengontrolan engine dibagi dalam grup sebagai berikut : • • • • • •

Pengontrolan, Idle Speed-Up Pengontrolan Kenaikan Kecepatan Engine Otomatis saat Travel (hanya ZX270 class) ∗ Pengontrolan Kenaikan Kecepatan Operasi • Attachment ∗ Pengontrolan Batas Kecepatan Operasi • Attachment • Pengontrolan Engine Learning • •

Pengontrolan, Engine Control Dial Pengontrolan, HP Mode Pengontrolan, E Mode Pengontrolan, Auto-Idle Pengontrolan, Auto-Acceleration Pengontrolan , Auto-Warming Up

∗

CATATAN: Hanya pada mesin yang dilengkapi dengan optional parts yang sesuai.

Tata-letak Sist em Pengontrolan Engine

Pressure Sensor Travel Front Attachment Swing Boom Raise Arm Roll -In

Kunci Kontak

Pump 2 Delivery Pressure Sensor


Auxi lia ry ( Opti onal ) Engine Control Dial

EC Sensor

Auto -Idl e / Acc eler atio n Selector Auto -Idl e EC Motor Auto -Acc eler atio n

Power Mode Switch Pump 2 Control Pressure Sensor

HP Mode E Mode P Mode

Work Mode Switch Digging Mode

Auxi lia ry Mode Switch (Optional)

Attac hment Mode

T2-1-2

Pump 1 Control Pressure Sensor

Hydraulic Oil Temperature Sensor T178-02-01-027

SISTEM / Sistem Pengontrolan (Kosong)

T2-1-3

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Engine Control Dial Fungsinya: Pengontrolan kecepatan engine dalam merespon sesuai dengan sudut putar dari engine control dial dan mengurangi kecepatan engine sebanyak 100 rpm, untuk mengurangi pemakaian bahan bakar dan kebisingan suara, ketika semua lever pengontrol dalam keadaan netral.

Kecepatan Engine

Kecepatan engine berkurang 100 rpm, bila lever pengontrol netral.

Batas Pengontrolan

Bekerjanya:MC menggerakan governor lever, untuk merespon sudut putar dari engine control dial, dalam mengatur kecepatan engine. CATATAN:* Walaupun ketika control dial diputar pada posisi kecepatan penuh, governor lever tidak sampai menyen-tuh stopper di kecepatan penuh (Lihat pada pengontrolan mode HP.) Saat semua lever pengontrol netral (sensor-sensor travel dan front attachment OFF), MC menggerakan motor EC, sehingga kecepatan engine, berkurang 100 rpm dari kecepatan maksimum-nya.

T2-1-4

Posisi Engine Control Dial Slow Idle

Fast Idle

CATATAN: Kecepatan engine berkurang 100 rpm dari kecepatan maksimumnya. Oleh karena itu bila kecepatan engine yang terseting oleh engine control dial akan tetap lebih rendah 100 rpm, dan tdak akan berubah. Pengontrolan pengurangan kecepatan engine ini akan aktip, tanpa mengidahkan pengontrolan autoidle dan/ atau auto-accelerasi aktip atau tidak.

SISTEM / Sistem Pengontrolan

Pressure Sensor Travel Front Attachment

Engine Control Dial

Motor EC

T178-02-01-004

T2-1-5

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, HP Mode Fungsinya: Menaikan sedikit tenaga penggalian, seperti untuk operasi arm menekuk kedalam (rollin), ketika pekerjaan pengerukan pada galian yang dalam. Bekerjanya:MC menggerakan motor EC, untuk menaikan sedikit kecepatan engine, dari kecepatan yang ter-set pada engine control dial, dari kondisi yang ada dengan power mode switch di posisi HP. • Engine control dial: di set pada 1.500 rpm atau lebih. • Boom naik (raise) dan/ atau Arm tertekuk kedalam Roll-in), saat bekerja • Tekanan delivery dari pompa 1 dan pompa 2 ratarata tinggi. CATATAN: Posisi stopper governor engine, di stel pada posisi HP. Sehingga governor lever tidak akan menyentuh stopper saat mode normal.

T2-1-6

Kecepatan Engine 1.650 rpm

Kecepatan maksimum naik 200 rpm kecuali ZX230 class dan 270 class (oleh 100 rpm)

1.500 rpm

Posisi engine control Dial Slow Idle

Fast Idle


Pressure Sensor

Boom Raise Arm Roll -In



Engine Control Dial

Motor EC

Power Mode Switch HP Mode

T178-02-01-005

T2-1-7

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, E Mode Fungsinya: Mengurangi kecepatan engine dengan perbandingan (rasio) spesifikasi yang tetap.

Kecepatan Engine

Kecepatan engine berkurang di rasio yang tetap sesuai spesifikasi.

Bekerjanya:MC menggerakan motor EC untuk mengurangi kecepatan engine yang ter-set oleh engine cotrol dial, bila power mode switch di posisikan E mode. Kecepatan engine akan berkurang secara proposional sesuai dengan sudut putar dari engine control dial.

Posisi Engine Control Dial Slow Idle

Fast Idle

Engine Control Dial

Motor EC

Power Mode Switch E Mode

T178-02-01-006

T2-1-8


T2-1-9

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Auto-Idle Fungsinya: Mengurangi kecepatan engine, bila semua control lever di netral, untuk mengurangi pemakaian bahan-bakar dan level kebisingan. Bekerjanya:Kira-kira 3,5 detik setelah control lever dikembalikan ke netral, MC menggerakan motor EC, sehingga kecepatan engine berkurang, ke kecepatan auto-idle. Dan segera setelah lever pengontrol dioperasikan (dimana sensor pressure, untuk travel dan/ atau front atachment, menjadi ON) MC menggerakan kembali motor EC, sehingga kecepatan engine naik, pada kecepatan semula/ awal (yang di-set oleh engine control dial).

Kecepatan Engine

Kecepatan engine turun ke kecepatan auto-idle 3,5 detik kemudian.

Kecepat an tinggi Auto -Idl e Speed

Sistem auto-idle menjadi tidak aktif bila: • Control Lever: Di-operasikan (ada satu di antara sensor pressure lever pengontrol travel atau front attachment yang menjadi ON) • Power Mode Switch: Bila E mode berubah ke P mode atau P mode berubah ke E mode. • Engine Control Dial: Bila kecepatan engine diubah.

T2-1-10

Posisi, Engine Control Dial Slow Idle

Fast Idle


Pressure Sensor Travel Front Attachment Engine Control Dial

Auto- Idle

Auto- Idle / Acce lera tion Selector

Motor EC

Power Mode Switch

E Mode

T178-02-01-007

T2-1-11

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Auto Acceleration Fungsinya: Mengatur secara otomatis kecepatan engine agar sesuai dengan kondisi pengoperasian mesin. Bila semua lever pengontrol dalam keadaan netral, kecepatan engine akan berkurang, untuk mengurangi pemakaian bahan-bakar dan menurunkan level kebisingan suara. Bekerjanya:Sa’at lever pengontrol di-operasikan dengan selector auto-idle/ accleration di posisi auto-accelerasi, MC mengkalkulasikan kesesuaian kecepatan engine dengan kondisi operasi, sesuai dengan signal yang diterima dari sensor-sensornya (travel, swing, boom naik, dan arm tekuk kedalam/ roll-in), sensor control pressure pompa dan sensor delivery pressure pompa. Kemudian MC menggerakan motor EC sehingga kecepatan engine diset, sesuai dengan kecepatan sudut putar yang dihasilkan oleh kalkulasi MC. Bila semua lever pengontrol dikembalikan ke netral, kecepatan engine akan berkurang 400 rpm dari kecepatan maksimum awal. Dan kemudian, 3,5 detik berikutnya, kecepatan engine akan turun lagi ke kecepatan setting auto-idle.

Kecepatan Engine VS. Operasi Lever Pengontrol : Kecepatan Engine Kecepatan engine berkurang dari 400 rpm dari kecepatan maksimum

Kecepatan Tingi Kecepatan Auto Acce lera tion Kecepatan Auto- Idle Kecepatan Rendah Kecepatan Rendah

Progress Waktu Kecepatan Engine

Posisi Engine Kecepatan Control Dial. Tinggi

Pengoperasian

VS

Perubahan

Langkah Lever Pengontrol Langkah penuh

Posisi Netral

CATATAN: Bila semua lever pengontrol dikembalikan ke netral, kecepatan engine akan berkurang 400 rpm, dari kecepatan maksimum. Bilamana kecepatan engine yang di-set oleh engine control dial dan berjalan pada kecepatan lebih rendah dari kecepatan maksimum yang dikurangi 100 rpm, maka kecepatan engine hanya akan berkurang 300 rpm.

Waktu

Kecepatan Tinggi Kecepatan Fast Idle (P Mode)

T2-1-12

Dalam merespon ke langkah kerja lever pengontrol dan pump delivery pressure, ke cepatan maksimum engine menjadi dipilih.

Pengontrolan Auto Acce lera tion


Pressure Sensor

Swing Boom Raise

Engine Control Dial

Auto-Idle Acceleration Selector

Arm Roll-in



EC Motor

Auto Acceleration



T178-02-01-008

T2-1-13

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Auto Warming Up Funngsinya:Pemanasan awal secara otomatis pada sistem hidrolik (Hampir sama dengan choke-otomatis pada otomobil). Bekerjanya: Bila temperatur oli hidrolik dibawah 0° C (32° F), MC menggerakan motor EC dalam merespon signal dari kunci kontak dan sensor temperatur oli hidrolik, untuk menjalankan engine pada kecepatan otomatis warming-up, selama 15 menit, setelah engine start.

Kecepatan Engine

Kecepatan Tingi

Auto Warm Up Speed

Kenaikan kecepatan

Kecepatan Rendah

PENTING:Bila menyetel untuk men-tidak aktip-kan kecepatan auto-idle, fungsi pengontrolan auto warmimg-up dengan menggunakan Dr. ZX atau tunggu untuk melakukan penyetelan sampai 15 menit setelah engine start.

Slow Idle

Fast Idle

Posisi Engine Control Dial

Kunci kontak

Engine Control Dial

Motor EC

Hydraulic Oil Temperature Sensor T178-02-01-009

T2-1-14

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Idle Speed-Up Kecepatan Engine

Fungsinya: Untuk menghindari terjadinya hunting (suara berayun) pada engine, saat engine berjalan pada kecepatan rendah. Bekerjanya:Bila fungsi travel atau fungsi front attachment di operasikan, sambil engine berjalan pada kecepatan antara kecepatan minimum dan kecepatan idle speed-up, MC menggerakan motor EC sehingga kecepatan engine naik pada kecepatan Idle Speed-Up.

Idle Speed-Up Speed Kenaikan Kecepatan Posisi Engine Control Dial Slow Idle

Fast Idle

Pressure Sensor Travel Front Attachment

Engine Control Dial

Motor EC

T178-02-01-010

T2-1-15

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan Kenaikan Kecepatan Engine Secara Otomatis saat Travel (Hanya ZX270 saja) Fungsinya:Menaikan kecepatan engine saat operasi travel single, untuk menaikan kecepatan travel. Bekerjanya: MC menggerakan motor EC untuk menaikan kecepatan engine, 100 rpm, saat power mode switch, diposisikan ke P atau HP dan kondisi travel. Akibatnya, aliran pump delivery menjadi naik, sehingga kecepatan travel juga naik. Kodisi: Engine Control Dial: Kecepatan di set ke maksimum. Operasi Travel : Bekerja (dioperasikan) Operasi Front Attachment : Tidak dioperasikan

Pressure Sensor Travel Front Attac hment

Engine Control Dial

EC Motor

T1HG-02-01-001

T2-1-16


T2-1-17

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan Kenaikan Kecepatan Operasi Attachment (Hanya pada mesin yang dilengkapi dengan auxiliary mode switch (Optional).) KecepatanEn gine

Fungsinya: Menaikan kecepatan maximum engine untuk attachment sesuai (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher atau vibrating hammer) kecepatan kerja engine di set dengan Dr. ZX saat attachment dioperasikan. Bekerjanya:Saat kondisi bekerja, MC menggerakan motor EC, sehingga kecepatan maksimum engine naik sampai kecepatan kerja attachment yang di-set oleh Dr. ZX, ketika attachment dioperasikan. Kondisi Pengoperasian : Dr. ZX: Me-reset kecepatan maksumum engine untuk lebih cepat (+) kecepatan kerja attachment (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher, atau vibrating hammer) dalam service mode. Engine Control Dial: Posisi Kecepatan Maksimum Power Mode Switch: HP Mode Auxiliary: Beroperasi Work Mode Switch: Attachment Mode Auxiliary Mode Switch (Optional): Attachment position (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher, atau vibrating hammer) di-reset oleh Dr. ZX.

Slow Idle

Saat keadaan bekerja, kecepatan engine maksimum dinaikan sampai kecepatan yang di set oleh Dr. ZX.

Fast Idle

Posisi Engine Control Dial

CATATAN: Bila P mode engine speed di set awal lebih rendah dalam Dr. ZX service mode, kecepatan maksimum engine, tidak dapat naik lagi, saat attachment bekerja.

T2-1-18


Pressure Sensor

Auxi liar y(Op tion al) Engine Control Dial

Motor EC

Power Mode Switch HP Mode Work Mode Switch Auxi lia ry Mo de Switch (Optional)

Attac hment Mode

T178-02-01-011

T2-1-19

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan Pembatasan Operasi Attachment (Hanya pada mesin yang dilengkapi dengan auxiliary mode switch (Optional).) Fungsinya: Menurunkan kecepatan maximum engine untuk attachment sesuai (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher atau vibrating hammer) kecepatan kerja engine di set dengan Dr. ZX saat attachment dioperasikan.

Kecepatan Engine

Saat keadaan bekerja, kecepatan engine maksimum diturunkan sampai kecepatan yang di set oleh Dr. ZX.

Bekerjanya:Saat kondisi bekerja, MC menggerakan motor EC, sehingga kecepatan maksimum engine turun sampai kecepatan kerja attachment yang di-set oleh Dr. ZX, ketika attachment mode dipilih. Kondisi Pengoperasian : Dr. ZX: Me-reset kecepatan maksumum engine untuk lebih cepat (+) kecepatan kerja attachment (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher, atau vibrating hammer) dalam service mode. Engine Control Dial: Posisi Kecepatan Maksimum Power Mode Switch: HP Mode Auxiliary: Beroperasi Work Mode Switch: Attachment Mode Auxiliary Mode Switch (Optional): Attachment position (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher, atau vibrating hammer) di-reset oleh Dr. ZX.

T2-1-20

Slow Idle

Fast Idle


Motor EC

Work Mode Switch Auxi lia ry Mo de Switch (Optional)

Attac hment Mode

T178-02-01-012

T2-1-21

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Engine Learning Fungsinya:Memberi input/ masukan posisi stopper governor lever pada kedua sisi, STOP dan FULL, sebagai standar data untuk pengontrolan engine.

IPENTING:

Bekerjanya:Bila learning switch di konsol belakang diposisikan ke posisi engine learning, motor EC digerakan oleh signal dari MC. Motor EC menggerakan governor lever dari posisi IDLE ke Full dan ke STOP sesuai urutannya. EC sensor mendeteksi posisi stopper daripada governor lever pada pada kedua sisi FULL dan STOP, dan mengirimkankan masing-masing signal posisi stopper ke MC. MC akan menyimpan signal ini dalam memorynya.

Pastikan untuk melakukan engine learning bila melakukan pekerjaan perbaikan. (Lihat pada Bagian Pemecahan Masalah di Buku Petunjuk Technik). Setelah melakukan engine learning, periksa apakah engine learning telah dilakukan dengan benar, dengan menggunakan Dr.ZX. • Setelah engine, engine control cable, atau EC motor dilepas atau diganti. • Setelah MC diganti baru.

CATATAN: Tidak diperlukan engine learning, bila penggantian battere.

Learning Switch

Kunci Kontak

EC Sensor

Motor EC

T178-02-01-014

T2-1-22

SISTEM / Sistem Pengontrolan PENGONTROLAN POMPA Sistem pengontrolan pompa meliputi fungsi-fungsi : • • • •

Pengontrolan, Speed Sensing *Pengontrolan, Pump 1 Flow Rate Limit *Pengontrolan, Pump 2 Flow Rate Limit *Pengontrolan, Pump 3 Flow Torque Decrease

CATATAN: *Hanya pada mesin yang dilengkapi dengan optional part yang sesuai (cocok) dengan fungsinya..

Tata-letak Sistem Pump Control. Pressure Sensor Travel Pump 2 Delivery Pressure Sensor


Pump 3 Delivery Pressure Sensor (Optional)

Auxi lia ry(O ption al) Engine Control Dial

Torque Control Solenoid Valve

Max. Pump 2 Flow Rate Limit Solenoid Valve

Max. Pump 1 Flow Rate Limit Solenoid Valve (Optional)

T2-1-23

T178-02-01-002

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Speed sensing Fungsinya:Adalah pengontrolan jumlah aliran dari pompa, dalam merespon perubahan kecepatan engine, karena adanya berbagai variasi beban, sehingga output engine dapat digunakan secara effesien (menghindari terjadinya engine stall, ketika mesin di operasikan dalam kondisi yang jelek seperti ditempat yang tinggi/ peggunungan). Q

Bekerjanya : 1. Kecepatan Engine target, adalah telah di-set oleh engine control dial. 2. MC mengkalkulasikan perbedaan kecepatan antara kecepatan target operasi dan kecepatan aktual operasi yang di-monitor oleh sensor N. Kemudian MC mengirim signal ke torque control solenoid valve. 3. Torque control solenoid valve, dalam merespon signal yang diterima dari MC, menghasilkan tekanan oli pilot, yang dirimkan ke regulator pompa, untuk mengontrol jumlah aliran yang dihasilkan pompa. 4. Bila beban engine naik dan kecepatan operasi aktual menjadi turun, dari-pada kecepatan target operasi, maka sudut kemiringan swash-pompa akan berkurang, sehingga jumlah aliran oli yang dihasilkan pompa akan berkurang. Oleh karena itu beban engine menjadi berkurang dan engine tidak stall. 5. Bila kecepatan pengoperasian actual lebih cepat dari kecepatan target operasi, sudut kemiringin swash-pompa akan naik, sehingga jumlah aliran yang dihasilkan pompa akan naik, yang menjadikan output engine dapat digunakan lebih effesien lagi.

Flow Rate

T2-1-24

Kurva Normal Pump P-Q

Tekanan

P


N Sensor Engine Control Dial


T178-02-01-015

T2-1-25

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Kenaikan torque pada kecepatan rendah. Fungsinya: Adalah menjadikan mesin dapat travel pada hasil aliran pompa maksimum, saat engine bekerja dengan putaran rendah. Saat dilakukan operasi travel dengan kecepatan putar engine rendah, normalnya pompa hidrolik akan menghasilkan, tekanan oli yang sesuai dengan hasil aliran di titik A, seperti yang digambarkan kurva P-Q disebelah kanan. Untuk itu, bila ada perbedaan hasil aliran antara pompa 1 dan pompa 2, maka mesin akan menjadi mistrack. Untuk menghindari dari terjadinya mistrack, kurva P – Q pompa harus dinaikan, sehingga saat mesin travel dengan keadaan engine putaran rendah, tekanan delivery oli dari pompa, akan sesuai berada di titik B (pada hasil aliran yang maksimum).

Q B Flow Rate

Bekerjanya : 1. Bila kecepatan engine, yang diset oleh engine control dial rendah, MC memproses signal dari pressure travel signal,dan pressure delivery sensor dari pump 1 dan 2 dan mengirimkan signalnya ke torque control solenoid valve. 2. Torque control delivery valve, akan mengirimkan tekanan oli pilot ke regulator yang sesuai, dengan signal yang diterima dari MC, untuk menaikan hasil aliran dari pompa. CATATAN: Bila MC, menyetop pengontrolan kenaikan torque pada kecepatan rendah, saat front atttachment di operasikan sambil travel, maka hasil aliran dari pompa juga akan berkurang dengan segera, dan terjadilah beban kejut pada mesin. Untuk itu, MC selalu menjaga pengontrolan kenaikan torque untuk selalu ada walau pun front attachment di operasikan secara simultan sambil travel.

T2-1-26

A

Kurva Kenaikan Torque P- Q

Normal P-Q Curve

Tekanan

P


Pressure Sensor Travel



Engine Control Dial


T178-02-01-016

T2-1-27

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Batas Aliran Pump 1 (Hanya pada mesin yang dilengkapi auxilliary sensor (optional)).

Pengontrolan, Batas Aliran Pump 2 (Hanya pada mesin yang dilengkapi auxilliary sensor (optional))

Fungsinya: Membatasi, aliran maksimum yang dihasilkan pump 1, saat penggunaan untuk front attachment (khususnya vibrating hammer).

Fungsinya: Membatasi, aliran maksimum yang dihasilkan pump 2, saat penggunaan untuk front attachment (khususnya vibrating hammer.

Bekerjanya : 1. Bila front attachment digunakan, MC menerima signal dari pressure sensor (auxilliary). 2. Dalam merespon signal yang datang dari pressure sensor, MC menggerakan maximum pump 1 flow rate limit solenoid valve (optional) untuk mengurangi jumlah aliran oli maksimum.

Bekerjanya : 1. Bila front attachment digunakan, MC menerima signal dari pressure sensor (auxilliary). 2. Dalam merespon signal yang datang dari pressure sensor, MC menggerakan maximum pump 2 flow rate limit solenoid valve (optional) untuk mengu-rangi jumlah aliran oli maksimum.

CATATAN: Yang proposional pada gerak langkah pedal pengontrol attachment, banyaknya hasil oli secara maksimum dikurangi. Sudut kemringan minimum yang tersetting pada pompa untuk front attachment (hydraulic breaker, secondary crusher, prymary crusher atau vibrating hammer) dapat di-set atau diatur oleh Dr. ZX dalam mode servicenya.

CATATAN: Yang proposional pada gerak langkah pedal pengontrol attachment, banyaknya hasil oli secara maksimum dikurangi. Sudut kemringan minimum yang tersetting pada pompa untuk front attachment (hydraulic breaker, secondary crusher, prymary crusher atau vibrating hammer) dapat di-set atau diatur oleh Dr. ZX dalam mode servicenya.

Flow Rate

Q Maximum flow rate berkurang

Kurva Normal Pump P-Q

Pressure

P

T2-1-28


Pressure Sensor

Auxi lia ry ( Opti onal )

T178-02-01-017

Maximum Pump 1 Flow Rate Limit Control Solenoid Valve (Optional)

Maximum Pump 2 Flow Rate Limit Control Solenoid Valve

T2-1-29

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Penurunan Torque Pump 3 (Hanya pada mesin yang dilengkapi dengan pump 3 (Optional)).

Q Flow Rate

Fugsinya: Untuk mengurangi torque penggerak pompa 1 dan pompa 2, untuk menghindari terjadinya stall pada engine, dengan memanfaatkan engine output secara effesien, ketika torque penggerak pompa 3 naik. Bekerjanya:Ketika MC menerima signal dari pump 3 delivery sensor (optional), MC menggerakan torque control solenoid valve sehingga banyaknya aliran yang dihasikan pump 1 dan pump 2 berkurang. Sehingga jumlah total dari torque penggerak untuk pump 1, 2 dan 3, tetap terjaga, dan tidak melebihi engine output, menjadikan penggunaan engine output dapat effesien.

Kurva P-Q di kontrol secra proposional untuk pump 3 delivery pressure.

Kurva Normal P-Q

Pressure

P

Pump 3 Delivery Pressure Sensor (Optional)


T178-02-01-018

T2-1-30


T2-1-31

SISTEM / Sistem Pengontrolan PENGONTROLAN VALVE Sistem pengontrolan valve meliputi fungsi sebagai berikut : • • • • • •

Pengontrolan, Power Digging Pengontrolan, Auto-Power Lift **Pengontrolan, Arm Flow Rate Pengontrolan, Arm Regenerative Pengontrolan, Travel Motor Swash Angle ∗ Pengontrolan, Auxiliary Flow Rate

CATATAN:

∗

Hanya mesin yang dilengkapi dengan optional parts yang sesuai.

** Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class) Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class) Sampai dengan No.020042 (ZX270 class)

T2-1-32

SISTEM / Sistem Pengontrolan Tata-letak Sistem Valve Control Pressure Sensor Learning Switch Swing Boom Raise Arm Roll -In Auxi liar y (O ptio nal)

Kunci kontak



Engine Control Dial

Power Digging Switch

Hydraulic Oil Temperature Sensor

Fast Pump 2 Control Pressure Sensor

Slow

Travel Mode Switch

S/ D serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class) S/ D serial No.010326 (ZX230 class) S/ D serial No.020042 (ZX270 class)

Pump 1 Control Pressure Sensor Solenoid Valve Unit SG SC SE SI

Main Relief Valve

Auxi liar y Fl ow Rate Control Solenoid Valve (Optional)

Auxi liar y Fl ow R ate Control Valve

Travel Motor

Swash Angle Control Valve

Arm Regen erati ve Valve

Arm Flow Rate Contr ol Valve

T2-1-33

T178-02-01-003

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Power Digging Fungsinya: Menaikan tenaga penggalian (digging force) dengan menaikan sementara tekanan relief. Bekerjanya: Maksimum 8 detik setelah power digging switch diposisikan ON, MC terus mengaktifkan solenoid valve unit (SG). Solenoid valve unit (SG) mengirimkan tekanan oli pilot, ke relief valve, menaikan set tekanan relief. (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/ Control Valve.).

T2-1-34


Power Digging Switch

Main Relief Valve

Solenoid Valve Unit SG

T178-02-01-019

T2-1-35

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Auto-Power Lift Fungsinya:Menaikan tekanan oli, saat posisi boom naik. Bekerjanya:MC mengaktifkan solenoid valve unit (SG), saat signal dari pressure sensor (boom raise/ boom naik) dan pump 1 delivery pressure sensor sesuai dengan keadaan (boom naik). Solenoid valve (SG) mengirimkan tekanan oli pilot ke relief valve, untuk menaikan tekanan yang terset. (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/ Control Valve). Kondisi Pengoperasian: Boom Raise Pressure Sensor: Mengeluarkan signal. (Boom harus terangkat untuk memastikan extend/ terjulur) Pump 1 delivery Pressure Sensor: Tekanan Tinggi. Arm Roll-In Pressure Sensor: Output nol. (Lever pengontrol Arm dalam keadaan netral). CATATAN:Sistem pengontrolan ini akan aktif selama selama operasi kombinasi (kecuali untuk operasi kombinasi arm roll-in).

T2-1-36

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pressure Sensor

Boom Raise


Arm Roll -In

Main Relief Valve Solenoid Valve Unit SG

T178-02-01-020

T2-1-37

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Arm Flow Rate Sampai Dengan serial No.104678 dan selanjutnya (ZX200 dan 225 class). Sampai Dengan serial No.010326 dan selanjutnya (ZX230 class) Sampai Dengan serial No.020042 dan selanjutnya (ZX270 class) Fungsinya: Memberikan prioritas tekanan oil dari pump 2 untuk aliran ke spool motor swing melalui spool arm 1, sehingga menambah tenaga swing. Bekerjanya:MC mengaktifkan solenoid valve unit (SE) ketika signal dari pump 2 delivery pressure sensor dan pressure sensor (swing dan arm roll-in) sesuai dengan kondisinya. Solenoid valve unit (SE) mengirimkan tekanan oli pilot ke arm flow rate control, sehingga parallel oil passage ke arm 1 spool tertahan. Untuk akan menjadikan prioritas ke swing spool, yang menjadikan motor swing bertenaga, menjaga upperstructure berputar karena adanya tenaga reaksi dari arm, saat arm roll-in. (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/ Control Valve). Kondisi Pengoperasian: Pump 2 Delivery Pressure Sensor: Tekanan Tinggi. Swing Pressure Sensor: Harus mempunyai output. (Lever pengontrol swing dioperasikan, untuk memastikan bekerja). Arm Pressure Sensor: Mengeluarkan Signal.

T2-1-38


Swing Arm Roll -In


Solenoid Valve Unit

SE

Arm Flow Rate Contr ol Valv e

T2-1-39

T178-02-01-021

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Arm Regenerative Fungsinya:Mempercepat kecepatan arm roll-in (tekuk kedalam) untuk menghindari terjadinya kerja arm tersendat-sendat selama dalam operasi arm roll-in.. Bekerjanya: MC akan mengaktifkan solenoid valve unit (SC) menjadikan solenoid valve, mengirimkan tekanan oli pilot untuk menggeser rege-nerative valve, bila menerima signal dari, pump 2 delvery pressure sensor, swing pressure sensor, arm roll-in pressure sensor, dan boom raise pressure sensor, yang sesuai dengan kondisi pengoperasian seperti yang dibawah. Bila arm regenerative valve bergeser, oli dari sirkuit balik arm cylinder, dari bagian rod yang akan balik masuk ke tangki oli hidrolik, menjadi tertutup. Kemudian oli balik tersebut akan berkombinasi dengan oli yang bertekanan dari pompa dan mengalir masuk cylinder bottom, mempercepat kecepatan arm roll-in dan menghindari terjadinya kerja arm dari ketersendatan. (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN / Control Valve.) Kodisi Pengoperasian: Pump 2 Delivery Pressure Sensor: Tekanan Rendah. (Arm tidak membutuhkan banyak tenaga) Arm Roll-In Pressure Sensor: Output Tinggi. (Langkah Lever Pengontrol Arm – Besar) Swing atau Boom Raise Pressure Sensor: Mengeluarkan signal. CATATAN: Untuk memperbaiki kinerja leveling,MC secara bertahap mengaktifkan activates solenoid valve unit (SC) bila temperatur oli hidrolik berata di 0 sampai 10 °C (32 sampai 50 °F).

T2-1-40


Swing Boom Raise Arm Roll -In


Hydraulic Oil Temperature Sensor

Solenoid Valve Unit SC

Arm Regen erati ve Valv e

T2-1-41

T178-02-01-022

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Swash

Sudut

Kemiringan

Travel

Motor

Fungsinya:Mengontrol kecepatan travel. Bekerjanya: Bila switch mode travel di-posisikan pada posisi SLOW, sudut kemiringan travel motor swash, akan tetap berada di sudut maksimum, sehingga kecepatan travel menjadi pelan/ slow. Sa’at MC menerima signal dari, pressure travel sensor, pump 1 dan pump 2 delivery pressure sensor, pump 1 dan pump 2 control pressure sensor, dengan kondisi pengoperasian seperti yang disebut dibawah, juga dengan posisi switch mode travel di posisi FAST, MC meng-aktifkan solenoid valve unit (SI). Yang kemudian solenoid valve (SI) mengirimkan tekanan oli pilot ke travel motor swash control valve, untuk mengurangi sudut kemiringan ke minimum, sehingga kecepatan travel menjadi naik.

•

•

ZX200 class, 225 class, 230 class Kondisi Pengoperasian: Travel Pressure Sensor: ON Front Attachment Pressure Sensor: OFF Pump 1 and 2 Delivery Pressure Sensor: Diantaranya keduanya pump delivery pressures rendah. Pump 1 and 2 Control Pressure Sensor: Diantara keduanya pump control pressures tinggi.

ZX270 class Kondisi Pengoperasian: Travel Pressure Sensor: ON Front Attachment Pressure Sensor: OFF Pump 1 and 2 Delivery Pressure sensor: Kedua pump 1 and 2 delivery pressure rendah. Pump 1 and 2 Control Pressure Sensor: Kedua pump 1 and 2 control pressures tinggi.

CATATAN:Bila satu bagian track terangkat keatas tanah,dengan menggunakan front attachment dan diputar, maka satu bagian tekanan pengontrol pompa akan naik, dan menjadikan bagian track yang terangkat akan berputar dengan kecepatan tinggi. Bila mesin sedang traveling, pada mode kecepatan tinggi, dan sambil front attachment dioperasikan (front attachment pressure sensor ON), maka mode travel tetap tidak berubah di mode kecepatan tinggi.

CATATAN:Bila satu bagian track terangkat keatas tanah,dengan menggunakan front attachment dan diputar, maka satu bagian pump displacement target angle tetap kecil, sehinggakecepatan motor travel tidak naik.

T2-1-42

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pressure Sensor Travel Pump 2 Delivery Pressure Sensor


Travel Mode Switch Fast Mode Pump 2 Control Pressure Sensor Pump 1 Control Pressure Sensor Solenoid Valve Unit

SI

Travel Motor

Swash Angle Control Valve T178-02-01-023

T2-1-43

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Auxiliary Flow Rate (Hanya ada pada mesin yang dilengkapi auxiliary pressure sensor dan auxiliary flow rate control solenoid valve) Fungsinya: Menahan aliran oli yang ke aulliary spool, saat dibuat operasi kombinasi swing, boom raise dan arm roll-in, sambil mengoperasikan front attachment yang menggunakan auxialliry spool, untuk menjaga pengontrolan yang stabil pada operasi kombinasi. Bekerjanya:MC meng-aktifkan auxillary flow rate control solenoid valve (optional) sehingga aliran oli ke auxillary spool tertahan, dengan kondisi pengoperasian seperti dibawah ini. Kondisi Pengoperasian: Auxiliary Pressure Sensor: ON Swing, Boom Raise, Arm Roll-In Pressure Sensor: ON

T2-1-44


Swing Boom Raise Arm Roll -In Auxi liar y (O ptio nal)

Auxi liar y Fl ow Rate Control Solenoid Valve (Optional)

Auxi lia ry F low Rate Control Valve

T178-02-01-024

T2-1-45

SISTEM / Sistem Pengontrolan PENGONTROLAN YANG LAIN Boom Electronic Cushion Control (Sampai dengan serial No.104908 (ZAXIS225US))

Fungsinya: Untuk mengurangi sock (kejutan) yang ter jadi, ketika boom mendekati posisi full stroke saat operasi boom naik, dengan memfungsikan electronic cushion dalam area pengurangan kecepatan. Bekerjanya:Signal dari boom angle sensor akan datang ke MC saat operasi boom naik (raise). MC mengkalkulasikan boom angle dengan signal ini. Bila boom angle mendekati / mencapai area pengurangan kecepatan, MC mengontrol boom electronic cushion solenoid valve untuk mengurangi boom raise pilot pressure. CATATAN: Boom angle sensor dan boom electronic cushion solenoid valve ada terpasang di ZAXIS225US (Sampai dengan serial No.104908).

Area Peng urang an K ecep atan

Posisi dimanan pengurangan kecepatan dimulai

Posisi Boom Full Stroke

T1GF-02-01-001

T2-1-46

SISTEM / Sistem Pengontrolan Boom Angle Sensor

Boom Raise

Boom Electronic Cushion Solenoid Valve


1 Control Valve

Boom 2 1

Boom 1 1

T1GF-02-01-002

T2-1-47

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Work Mode Ada dua work mode yang tersedia, yaitu digging dan front attachment, dengan mengoperasikan work mode switch. Digging Mode: Dilakukan untuk pengontrolan Normal. •

•

Front Attachment Mode: Fungsinya hanya untuk, saat front attachment di optional kit dioperasikan. Kecepatan engine (lihat T2-1-18 dan 20) dan pump flow rate (lihat T2-1-28) yang dikontrol, seshingga sesuai/ cocok dengan operasi font attachment yang terpasang dalam merespon gerakan auxiliary valve spool. Kecepatan engine dan pump flow rate dikontrol dan disetting dengan menggunakan Dr. ZX.

T2-1-48

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Travel Alarm (Hanya apada mesin yang dilengkapi dengan travel alarm device (Optional)) Fungsinya:Membunyikan buzzer sambil travel. Bekerjanya: Selama MC menerima signal dari travel pressure sensor saat dilakukan operasi travel, MC mengirim keluar signal ke travel alarm device untuk membunyikan buzzer (optional). CATATAN:Setelah travel terus-menerus, selama lebih dari 13 detik, buzzer dapat dihentikan dengan buzzer deactivation switch (Optional).

Pressure Sensor Travel

Travel Alarm Device (Optional) Buzzer Deactivation Switch (Optional)

Buzzer (Optional)

T2-1-49

T178-02-01-025

SISTEM / Sistem Pengontrolan Pengontrolan, Overload Alarm (Hanya mesin yang dipasangi dengan tambahan). Fungsinya: Membunyikan buzzer saat mengangkat beban melebih dari beban yang diizinkan. Bekerjanya:Saat mengangkat beban, pressure sensor, yang terpasang di bottom circuit di boom cylinder, mengirim signal ke MC. Bila pressure sensor signal mendekati batas yang diizinkan, MC mengirim signal ke power transistor, untuk membunyikan buzzer. Overload alarm control dapat mengkansel buzzer warning dengan sebuah overload alarm switch. CATATAN: Untuk kapasitas angkatan, lihat pada Buku Petunjuk Pengoperasian.

Pressure Sensor Boom Bottom (OP)

C16 MC A28

Power Transistor (OP)

Buzzer Relay (OP)

Overload Alar m Swi tch (OP)

T2-1-50

T16R-02-01-001

SISTEM / Sistem Hidrolik PENDAHULUAN Sistem hidrolik, secara garis besar dapat dikelompokan kedalam dua sirkuit, yakni main circuit (sirkuit utama) dan pilot circuit (sirkuit pilot). .

Main Circuit / Sirkuit Utama : Sumber Tenaga

Pengontrol

Aktuator

Main pump

Control Valve

Motor Cylinder Front Attachment (Optional)

Pilot Circuit/ Sirkuit Pilot :

Sumber tenaga

Pengontrol

Aktuator

Pilot Pump

Pilot Valve

Sirkuit Pengontrol Pengoperasian

Regelator Pompa

Sirkuit Pengontrol Pompa

Solenoid Valve Unit

Sirkuit Pengontrol Valve

Solenoid Valve Unit

Sirkuit Swing Parking Brake Release


Sirkuit Pengontrol Sudut Kemiringan Motor Travel

(Sampai denganS/No. 104908 Sirkuit Pemanasan Oli Hidrolik (ZAXIS225US)). Positining Circuit (Hanya Boom 2 pce)

T2-2-1

SISTEM / Sistem Hidrolik SIRKUIT PILOT Garis Besar : • Tekanan oli dari pilot pump (pompa pilot) digunakan untuk pengoperasian; sirkuit pengontrol operasi, sirkuit pengontrol pompa, sirkuit pengontrol valve, sirkuit swing parking brake release, sirkuit pengontrol sudut kemiringan motor travel, dan sirkuit pemanas oli hidrolik.

T2-2-2

SISTEM / Sistem Hidrolik Sirkuit Pengontrol Operasi/ Kerja

**Positioning Pilot Valve

Pilot Valve Kiri

Travel Pilot Valve

Swing Parking Brake Release Circuit

Pilot Valve Kanan

Ke Positoning control Valve**

Auxiliary Pilot Valve

Swing Motor Pump Control Circuit

*Boom Electronic Cushion Solenoid Valve

Maximum Pump 2 Flow Rate Control Solenoid Valve


Pilot ShutOff Valve Signal Control Valve

SB

Sirkuit Pemanas Oli Hidrolik

Boom

ST

SA

Maximum Pump 1 Flow Rate Control Solenoid Valve (Optional)

To Control Valve Spools

2

1

Control Valve Arm

Auxi lia ry F low Combi ning Position Solenoid Valve (Bila menggunakan auxiliary ing spool.) Holding Valve (Optional) Auxi liar y Fl ow R ate C ontro l Solenoid Valve (Bila menggunakan auxiliary spool.)

Flow Combiner Valve

Bucket Flow Rate Control Valve

Regulator

Boom Anti-Drift Valve Arm A nti- Drif t Valve Auxi lia ry F low Combi ner Valve Bypass Cut Valve Auxi lia ry F low Contr ol Valv e

SG

Valve Control Circuit

Main Relief Valve

SC

Arm Regen erati ve Val ve

SE

Arm Flow Rate Cont rol Val ve

SI

Up to serial No.104678 (ZX200 class and 225 class), Up to serial No.010326 (ZX230 class), Up to serial No.020042 (ZX270 class)

Travel Motor

Hydraulic Oil Tank

Serial No.104679 and up ((ZX200 class and 225 class), Serial No.010327 and up (ZX230 class), Serial No.020043 and up (ZX270 class)

Travel Motor Swash Angle Control Circ uit

Suction Filter

Relief Valve

Travel Motor

CATATAN:*Boom Electronic Cushion Solenoid Valve ada di ZAXIS225US (sampai dengan serial No104908). **Hanya 2-Piece boom saja.

T2-2-3

Pilot Filter

Pilot Pump

SISTEM / Sistem Hidrolik Sirkuit Pengontrol Operasi/ Kerja • Pilot valve mengontrol oli bertekanan dari pilot pump untuk mengoperasikan control valve spool. •

•

Signal control valve berada antara pilot valve dan control valve. Shockless valve (dalam Sirkuit Boom Lower/ turun) terpasang dalam signal control valve, untuk mengurangi gerakan spool yang cepat didalam control valve. (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/ Signal Control Valve).

ZAXIS225US: (Sampai dengan serial No.104908)

Boom electronic cushion solenoid valve berada antara pilot valve (kanan) dan signal control valve di ZAXIS225US (Sampai Dengan serial No.104908). Valve ini untuk mengurangi, shock/ kejutan yang mungkin terjadi, saat boom mencapai posisi full stroke. (Lihat pada grup SISTEM / Sistem Pengontrolan)

Pilot Valve (Kanan)



T2-2-4

T1GF-02-02-001

SISTEM / Sistem Hidrolik ZX200 class, ZAXIS225USR, 230 class, 270 class, ZAXIS225US (Serial No.104909 dan selanjutnya) Positioning Pilot Valve (Hanya 2-piece Boom) Travel Pilot Valve

Pilot Valve (Kiri)

Pilot Valve (Kanan)

Shockless Valve

13 14

9 10 11 12

4 3

2

1

8

7 6

5


10

9

11

8 7

1

2

1

4

3

3

6

5

14

13 Control Valve

Positioning Control Valve (Hanya 2-piece Boom)

Pilot Pump

T178-02-02-016

1234-

Boom Raise/ Naik Boom Lower/ Turun Arm Roll-Out Arm Roll-In

5678-

Swing Kiri Swing Kanan Bucket Roll-In Bucket Roll-Out

9 - Travel Maju – Kiri 10 - Travel Mundur - Kanan 11 - Travel Maju - Kanan

T2-2-5

12 - Travel Mudur - Kanan 13 - Positioning Lower 14 - Positioning Raise

SISTEM / Sistem Hidrolik Sirkuit Pengontrol Pompa (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN / Pump Device.)

•

Pump Flow Rate Control oleh Flow Rate Control Pressure Pi • Tekanan oli dari pilot valve yang diseleksi oleh shuttle valve didalam signal control valve. Yang kemudian, teakan oli yang terpilih selanjutnya mengalir ke antara pump 1 flow rate control valve atau pump 2 flow rate control valve didalam signal control valve yang sama, menggeserkan salah satu flow rate control valve. •

Bila salah satu dari pump 1 flow rate control valve atau pump 2 flow rate control valve bergeser, oli pilot yang bertekanan dari pilot pump mengalir masuk ke salah satu dari main pump 1 atau main pump 2 sebagai flow rate control pressure Pi.

CATATAN:Bila fungsi boom (raise/lower), arm (rollin/out), bucket (roll-in/out), auxiliary, dan/ atau travel (kanan) di-operasikan, flow rate control pressure Pi mengalir masuk ke main pump 1. Bila fungsi boom (raise/lower), arm (roll-in/out), swing (kanan/kiri), dan/ atau travel (kiri) dfioperasikan, flow rate control pressure Pi mengalir masuk ke main pump 2.

•

Torque Control (Speed Sensing) oleh Torque Control Solenoid Valve • Setelah tekanan oli pilot dari pilot pump diatur oleh torque control solenoid valve, maka tekanan oli pilot yang telah diatur, mengalir masuk ke main pump 1 dan 2, sebagai speed sensing pressure Ppc.

T2-2-6

SISTEM / Sistem Hidrolik

Travel (Kiri)

Swing

Travel (Kanan)

Arm

Boom

Bucket

Signal control Valve

Pump 1 Flow Rate Control Valve Pump 2 Flow Rate Control Valve

Control Valve

Torque Control Solenoid Valve Pilot Pump

Pump 2

Pump 1

T178-02-02-006

T2-2-7

SISTEM / Sistem Hidrolik Sirkuit, Valve Control (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/ Control Valve dan Travel Device). • Berikut ini adalah valve-valve yang dikontrol oleh oli bertekanan dari pilot valve, solenoid valve unit (SC, SE*, dan SG), flow combiner valve control spool didalam signal control valve, bucket flow rate control valve control spool dan arm flow rate control valve control spool**. •

•

•

•

Boom Lower Pilot Pressure: Boom Anti-Drift Valve, Holding Valve (Optional)

•

Auxiliary Flow Rate Control Solenoid Valve: Auxiliary Flow Rate Control Valve (Bila menggunakan the auxiliary.)

•

Auxiliary Flow Combining Solenoid Valve: Boom, Arm, dan Bucket Pilot Pressure

Arm Roll-In Pilot Pressure: Arm Anti-Drift Valve, Holding Valve (Optional) Auxiliary Pilot Pressure: Auxiliary Flow Combiner Valve, Bypass Shut-Out Valve (Bila menggunakan auxiliary spool.) Positioning Lower Pilot Pressure (Hanya pada 2Piece boom): Bypass Shut-Out Valve, Holding Valve (Optional)

•

Positioning Raise Pilot Pressure (Hanaya pada 2Piece boom): Bypass Shut-Out Valve

•

Solenoid Valve SC: Arm Regenerative Valve

•

Solenoid Valve SE*: Arm Flow Rate Control Valve

•

Solenoid Valve SG: Main Relief Valve (menaikan setting- tekanan)

•

Flow Combiner Combiner Valve

Valve

Control

Spool:

Flow

•

Bucket Flow Rate Control Valve Control Spool: Bucket Flow Rate Control Valve

• Arm

Flow Rate Control Valve Control Spool**: Arm Flow Rate Control Valve

CATATAN:* Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class) Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class) Sampai dengan serial No.020042 (ZX270 class)

CATATAN:**Serial No.104679 dan selanjutnya 104678 (ZX200 class dan 225 class) Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 class) Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270 class)

T2-2-8

SISTEM / Sistem Hidrolik Positioning (Hanya 2-piece Boom)

Travel (Kanan)

Arm Roll -In

Boom Lower

**Arm Flow Control Valve Control Spool Auxi liar y

13


4 Holding Valve (Arm) (Optional)

Main Relief Valve

4

Auxi lia ry F low Combining Solenoid Valve

2

Auxi lia ry Flow Rate Control Valve

Flow Combiner Valve Control Spool Bucket Flow Rate Control Valve Control Spool Auxi lia ry F low Combiner Valve

Auxi liar y Flow Rate Control Solenoid

Flow Combiner Valve Bucket Flow Rate Control Valve Boom Auti-Drift Valve

Arm A nti-Dr ift Valve

2

Solenoid Valve Unit

2

4

SG

2 SC Holding Valve (Boom) (Optional)

SE*

Bypass Shutout Valve

Holding Valve (Positioning) (Optional)

Pilot Pump Arm Regenerative Valve

13

Arm Flow Rate Control Valve

T178-02-02-015

T2-2-9

SISTEM / Sistem Hidrolik Sirkuit, Swing Parking Brake Release (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/ Swing Device.) • Bila fungsi front attachment dan/ atau swing dioperasikan, Oli pilot bertekanan yang diseleksi oleh the shuttle valves didalam signal control valve akan menggeserkan swing parking brake release spool. •

Konsekwensinya, release signal oil pressure akan mengalir masuk ke swing motor, untuk membuka swing parking brake.

Sirkuit, Pengontrol Sudut Kemringan Swash Motor Travel (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/ Travel Device.) • Oli pilot bertekanan dari solenoid valve SI akan mengatur travel motor swash angle control valve. Sirkuit, Pemanas Oli Hidrolik (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/ Lain-lain (Upperstructure). • Saat pilot shut-off valve tertutup, oli pilot bertekanan, mengalir ke signal control valve sehingga menjadikan oli hidrolik hangat, sambil melewati orifice di didalam signal control valve. •

Oil pilot bertekanan yang hangat, mengalir ke signal control valve dan pilot valve, sehingga komponen sistem pilot menjadi hangat.

Sirkuit, Positioning (Hanya pada 2-Piece Boom saja) (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/ Control Valve). • Bila fungsi positioning dioperasikan, Tekanan pilot menggeserkan bypass shut-out valve dan positioning control valve spool.

T2-2-10

SISTEM / Sistem Hidrolik Positioning (Hanya 2-piece Boom)

Swing

Arm

Boom

Bucket

Orifice


Swing Parking Brake Release Spool

Solenoid Valve Unit Control Valve

Swing Motor

Travel Motor SI

T178-02-02-017

Swash Angle Control Valve

T2-2-11

SISTEM / Sistem Hidrolik SIRKUIT UTAMA (MAIN SIRKUIT) Garis Besar • Main pump (1 dan 2) mendapatkan oli dari tangki oli hidrolik. Main pump 1 dan main pump 2 mengirimkan tekanan delivery oli masing-masing ke control valve 4-spool, positioning control valve (hanya pada 2 piece boom saja) dan control valve 5-spool. •

Tekanan delivery oli mengalir ke motor-motor atau cylinder-cylinder dalam merespon pengoperasian spool-spool di control valve.

•

Oli kembali dari motor-motor dan/ atau cylindercylinder, mengalir balik ke tangki oli hidrolik, melalui control valve dan/ atau oil cooler.

•

Bila temperatur oli masih rendah (viscositas masih tinggi/ kental) tahanan aliran oli di oil cooler masih tinggi, sehingga akan membuka bypass check valve, dan aliran oli kembali langsung masuk ke tangki oli hidrolik tanpa melalui oil cooler.

T2-2-12


Travel Motor (Kiri)

Travel Motor (Kanan) Bucket Cylinder

Front Attachment (s)

Control Valve

Boom Cylinder 4-Spool Side

Arm Cyli nder Travel (Left)

Travel (Right)

Auxiliary

Bucket

Boom 2

Boom 1

Arm 1

Arm 2

Swing Positioning Cylinder (2-Piece Boom only)

5-Spool Side

Bypass Check Valve Swing Motor Oil Cooler

Main Pump Main Pump 2 1 Positioning Control Vale (2-Piece Boom only)

Suction Filter

T2-2-13

Hydraulic Oil Tank

SISTEM / Sistem Hidrolik Sirkuit, Netral • Saat control lever dalam keadaan netral, oli bertekanan dari main pump mengalir melalui control valve dan kembali ke tangki oli hidrolik. Sirkuit, Operasi Single • Oli bertekanan dari main pump 1 mengalir masuk ke control valve 4-spool dan seklanjutnya masuk ke masing-masing spool dari travel (kanan), bucket, boom 1, dan arm 2. •

Oli bertekanan dari main pump 2 mengalir masuk ke control valve 5-spool dan seklanjutnya masuk ke masing-masing spool dari swing, arm 1, boom 2, and travel (kanan).

•

Boom dan arm digerakan oleh oli bertekanan dari dua main pump. Oli bertekanan dari masingmasing main pump berkombinasi dan disuplaikan bersama.

T2-2-14


Travel Motor (Kiri)

Travel Motor (Kanan)

Control Valve

Front Attachment

Travel (Kiri)

Travel (Kanan) Bucket Cylinder

Auxi lia ry

Bucket Arm Cyli nder Boom 1

Boom Cylinder

Boom 2

Swing Motor Arm 1 Arm 2

Swing

5-Spool Side

4-Spool Side Pump 2

Pump 1

T178-02-02-001

T2-2-15

SISTEM / Sistem Hidrolik Sirkuit, Operasi Kombinasi • Operasi Swing dan Boom Naik (Raise) • Bila boom naik dan sambil swing, tekanan oli pilot akan mengeser-gerakan spool swing, boom 1 dan boom 2. •

Oli bertekanan dari pump 1, mengalir kedalam boom cylinder melalui sirkuit parallel dan spool boom 1, untuk menaikan boom.

•

Oil bertekanan dari pump 2 mengalir kedalam motor swing motor via swing spool.

•

Pada waktu yang bersamaan, oli bertekanan dari pump 2 mengalir melalui sirkuit parallelnya, dan setelah berkombinasi/ bercampur dengan oli yang bertekanan dari pump 1, mengalir kedalam boom cylinder, menaikan boom bersama-sama dengan oli bertekanan dari pump 1.

T2-2-16


Parallel Circuit

Boom 2

Boom 1

Boom Cylinder

Swing Motor

Swing Parallel Circuit

Pump 2

Pump 1

T178-02-02-002

T2-2-17

SISTEM / Sistem Hidrolik •

Operasi Travel dan Arm Roll-In • Saat dilakukan operasi arm roll-in sambil mesin traveling, tekanan oli pilot menggerak-geserkan spool travel, arm 1 dan 2. •

Pada waktu yang sama, tekanan oli pilot travel kanan menggerak-geserkan flow combiner valve control spool di signal control valve. Tekanan oli dari flow combiner valve control spool, mengalir masuk ke flow combiner valve dan menggerak geserkan flow combiner valve.

•

Tekanan oli dari pump 1, menggerakan motor trave kanan, melalui spool travel kanan.

•

Pada waktu yang sama, tekanan oli dari pump 1 mengalir melalui flow combiner valve dan spool travel kiri, dan menggerakan motor travel kiri.

•

Tekanan dari pump 2, mengalir masuk kedalam arm cylinder melalui spool arm 1, dan menggerakan arm.

•

Konsekwensinya, tekanan oli dari pump 2 hanya digunakan untuk operasi arm saja. Tekanan oli dari pump 1 mengalir dibagi dua rata masuk ke motor travel kiri dan motor travel kanan, sehingga menjadikan mesin dapat bergerak lurus.

T2-2-18


Tekanan oli pilot dari Flow Combiner Valve Control Spool didalam Control Valve

Travel Motor (Kiri)

Travel Kiri

Travel Motor (Kanan)

Travel Kanan

Arm Cyli nder

Arm 1

5-Spool Side 4-Spool Side

Pump 2

Pump 1

T178-02-02-003

T2-2-19

SISTEM / Sistem Hidrolik Sirkuit, Positioning (Hanya pada 2-piece boom saja) Sirkuit Netral • Saat control lever dalam keaadaan netral, tekanan oli dari pump 1 mengalir balik ketangki oli hidrolik via control valve. Sirkuit, Single Operation • Selama operasi positioning, spools di dalam bypass shut-out valve danpositioning danpositioning control valve bergeser. • Oli bertekanan dari pump 1 dibagi kedalam bagian sisi four-spool, dan berkombinasi di positioning control valve serta keluar kedalam positioning cylinder. Sirkuit, Operasi Kombinasi • Dalam operasi kombinasi, oli bertekanan dari pump 1 mengalir kedalam positioning control valve melalui sirkuit parallel. • Demikian juga dalam operasi kombinasi, sirkuit parallel tetap memenuhi operasi positioning.

T2-2-20

Positioning Cylinder

T178-02-02-014


4 Spool Side Parallel Circuit

Pilot Pressure from Positioning Positioning Cylinder

Bypass Shut-Out Valve

Pump 1 T178-03-03-065

Positioning Control Valve

T2-2-21

SISTEM / Sistem Hidrolik Sirkuit, Auxiliary • Bila sebuah front attachment seperti hydraulic breaker di-operasikan, tekanan oli pilot dari the hydraulic breaker pilot valve mengerak-geserkan auxiliary flow combiner valve dan bypass shut-out valve. •

Oleh karenanya, sirkuit netral di 4-spool control valve menjadi tertutup, sehingga oli bertekanan dari pump1 mengalir masuk ke auxiliary spool via auxiliary flow combiner valve.

CATATAN:Dalam operasi boom (naik/ raise atau turu/ lower), arm (roll-in atau roll–out), bucket (roll-in atau roll–out), dan/ atau travel kanan, tekanan oli pilot mengalir masuk ke port SN dari signal pilot pressure control valve sehingga menjadikan aux. flow combiner valve tidak bergeser. (Lihat pada grup SISTEM / Sistem Pengontrolan) Pengontrolan)..

T2-2-22

SISTEM / Sistem Hidrolik Tekanan oli pilot dari Hydraulic Breaker Pilot Valve Auxi liar y Fl ow C ombining Solenoid Valve

Auxi liar y Fl ow Combiner Valve

Tekanan Pilot dari Signal Control Valve SN

SM

Front Attac hment Neutral Circuit

Auxi lia ry

Bypass Cut Valve

Pump 2

Pump 1

T178-02-02-004

T2-2-23

SISTEM / Sistem Hidrolik (Kosong)

T2-2-24

SISTEM / Sistem Kelistrikan PENDAHULUAN Sirkuit kelistrikan secara garis besar dibagi kedalam sirkuit utama (main circuit), sirkuit monitor (monitor circuit) dan sirkuit pengontrolan (control circuit).

•

Sirkuit Utama (Main Circuit). Sirkuit yang berhubungan/ berkaitan dengan operasi dari engine dan kelengkapannya/ accessory.

•

Sirkuit Monitor (Monitor Circuit) Grup sirkuit kelistrikan yang terdiri dari, monitormonitor, sensor-sensor dan switch, dan penayangan status/ keadaan atau kondisi saat mesin ber-operasi.

•

Sirkuit Pengontrol (Control Circuit) (Lihat pada grup SISTEM / Sistem Pengontrol). Sirkuit pengontrol di kategorikan kedalam sirkuit pengontrolan engine, pump, dan valve. Pada masing-masing sirkuit terdapat komponen seperti, solenoid valve, MC (main controller), switch box, sensor dan pressure switch.

T2-3-1

SISTEM / Sistem Kelistrikan SIRKUIT UTAMA (MAIN CIRCUIT) Fungsi utama dan sirkuit-sirkuit yang ada dalam sirkuit utama adalah sebagai berikut. • Mensuplai semua tenaga/ power kelistrikan ke

• Sirkuit, Starting

Untuk start engine. [Kunci kontak, Starter, Starter Relay]

seluruh sistem kelistrikan di mesin ini. [Kunci kontak, Battere, Sikring (Bok sikring, Fusible link), Battere Relay].

• Sirkuit, Pengisian (Charging) • Sirkuit, Indicator Light Check

Untuk pengisian Regulator ]

Memeriksa semua indicator bulb (lampu indicator) dari terbakar.

battere-battere.

[ Alternator,

• Sirkuit, Serge Voltage Prevention. • Sirkuit, Accessory

Untuk melindungi dari terjadinya, adanya lonjakan voltage yang terjadi, saat engine dimatikan. [Load Damp Relay]

Menjadi dapat beroperasi, bila kunci kontak di posisikan/ diputar ke posisi ACC. • Sirkuit Pemanas Awal (Preheat)

• Sirkuit, Engine Stop

Membantu engine untuk start dalam cuaca dingin. [Kunci kontak,, QOS Controller, Coolant Switch, Glow Plug Relay, Glow Plug ]

T2-3-2

Untuk mematikan engine dengan menggunakan EC motor. [MC, EC Motor ]

SISTEM / Sistem Kelistrikan SIRKUIT TENAGA KELISTRIKAN (KUNCI KONTAK : OFF) Terminal ground battere dihubungkan ke frame mesi (chassis). Arus dari terminal plus (+) battere, mengalir seperti yang ditunjukan dibawah, bila kunci kotak OFF.

Battery

↓ Fusible Link

→Glow Plug Relay (Power )

→Key Switch (B) →Load Damp Relay →Fuse Box

→Terminal #1: Radio (Backup Power) Monitor (Backup Power) ICX Controller (Backup Power)

→Terminal #2: MC (Power) →Terminal #3: MC (EC Motor Power) →Terminal #10: Optional

Kunci kontak

Battere

Load Damp Relay

Glow Plug Relay

Radio, Monitor, ICX Controller

Optional

MC MC

T178-02-03-001

T2-3-3

SISTEM / Sistem Kelistrikan SIRKUIT, INDICATOR (KUNCI KONTAK : ON)

LIGHT

CHECK

• Saat kunci kontak diposisikan ON, terminal B

terhubungkan ke terminal ACC dan M, didalam hubungan kunci kontak. • Arus dari terminal M kunci kontak, keluar ke

battere relay. • Oleh karena itu, arus dari battere masuk kedalam

monitor controller, melalui battere relay dan sikring (fuse) #6 dan memeriksa, indicator bulb.

Kunci kontak

Battere

Battery Relay Sikring (Fuse) Box

Monitor Controller

T178-02-03-002

T2-3-4

SISTEM / Sistem Kelistrikan SIRKUIT, ACCESSORY • Saat kunci kontak diputar ke posisi ACC, terminal

B terhubungkan ke ACC di kunci kontak. • Arus dar terminal ACC kunci kontak, mengalir ke

horn (fuse/sikring #14), radio (fuse/sikring #15), lighter (fuse/sikring #16), cab light (fuse/sikring #17) dan auxiliary (fuse/sikring #18) melalaui bok sikring (fuse box), membuat masing-masing accessory dapat dioperasikan.

Sikring (Fuse) Box

Horn Radio Lighter Cab Light Auxi liar y

T178-02-03-003

T2-3-5

SISTEM / Sistem Kelistrikan SIRKUIT, PEMANAS AWAL / PREHEATING (KUNCI KONTAK: ON / START) • Saat kunci kontak diputar ke posisi ON atau ke

• Bila pemanasan dimulai, terminal # 6 dan terminal

posisi START, di kunci kontak terminal B terhubungkan ke terminal M. Arus dari terminal M, mengalir ke terminal # 1 di controller QOS, melalui sikring # 19.

# 5 pada controller QOS terhubungkan selama 8 detik, akan menjadikan indikator pemanasan awal ON (Bila pemanasan tidak dilakukan, indikator pemanasan/ preheating akan ON selama 2 detik, untuk pemeriksaan lampu indikator saja)

• Saat kunci kontak diputar ke posisi ON atau

START, dengan switch pendingin OFF (bila temperatur pendingin 10° C (50° F) atau kurang). Pada terminal # 4, terhubungkan dengan terminal # 5 (ground) di QOS Ccontroller. • Karena itu, glow-plug relay menjadi ON, dan

mengalirkan arus ke glow-plug, untuk memulai pemanasan awal (preheating).

T2-3-6

CATATAN:Setelah dilakukan pemanasan awal, maka pemanasan akan dilanjutkan selama kira-kira 30 detik, setelah engine start.

SISTEM / Sistem Kelistrikan

Monitor

Coolant Temperature Switch

Preheat Indicator QOS Controller

Kunci kontak

Bok Sikring (Fuse )

Glow Plug Relay

Glow Plug

T178-02-03-004

T2-3-7

SISTEM / Sistem Kelistrikan SIRKUIT, STARTING START)

(KUNCI KONTAK:

• Bila kunci kontak diputar ke posisi START, di kunci

• Konsekwensinya, relay di starter menjadi ON,

kontak terhubungkan terminal M dan terminal ST.

sehingga starter mulai berputar.

• Sehingga arus dari terminal M keluar ke battery

• Dibagian yang lain, arus dari terminal M kunci

relay, arus dari battere mengalir ke starter terminal B dan relay starter terminal B, melalui battery relay.

kontak, mengalir ke MC, mealui sikring # 6 sebagai indaksi signal, bahwa kunci kontak berada di posisi ON atau START.

• Terminal ST di kunci kontak, terhubungkan ke

• Segera setelah MC menerima siganl, MC mengge-

relay starter terminal S, menjadikan arus mengalir melalui starter relay coil.

rakan motor EC, dan menggerakan governor lever ke posisi engine start.

• Kemudian,

starter relay menjadi ON, dan menjadikan arus mengalir dari starter relay terminal C ke starter terminal C.

T2-3-8


Kunci Kontak

Battere

Battery Relay

Bok Sikring (Fuse)

Starter

C C

Starter Relay

Motor EC MC

T178-02-03-005

T2-3-9

SISTEM / Sistem Kelistrikan Kerja dari Starter Relay • Bila kunci kontak diputar ke posisi START, kunci kontak terminal B, terhubungkan ke terminal ST, sehingga arus mengalir pada base di transistor (Q2) melalui resistance R4 di relay stater. Kemudian, transistor (Q2) menjadi ON, menjadikan arus mengalir ke coil (L) di starter relay. Oleh karena starter terminal B terhubungkan ke terminal C, menjadikan starter berputar.

• Bila voltage naik sampai 21 ~ 22 Volt. Diode zener

(Z) menjadi ON, menjadikan transistor (Q1) juga menjadi ON. Sehingga arus yang masuk ke base tarnsistor (Q2) tidak lagi mengalir dan menjadikan transistor (Q2) OFF. Pada saat itu, starter terminal B dan terminal C terputus, menjadikan stater berhenti berputar. Condeser C1 digunakan untuk pengoperasian stabilisasi voltage, dan diode D4, adalah untuk melindungi sirkuit, bila dari terminal-terminal di battere dihubungkan terbalik.

• Setelah

engine start, alternator mulai menghasilkan kelistrikan, sehingga terjadi kenaikan voltage di terminal R relay starter.

Starter Relay S

B D3

(1)

L

R4 R3

Ke Alternator Terminal L

R

R

C (2)

(1 C

D2 Q1

M

Q2

B

(2) E

D4

C1

C

Starter

12V

B S

Kunci kontak

12V

Battere T107-04-04-003

T2-3-10

SISTEM / Sistem Kelistrikan SIRKUIT, PENGISIAN (CHARGING) (KUNCI KONTAK: ON)

• Saat alternator mulai menghasilkan kelistrikan,

arus mengalir dari terminal B alternator ke battere melalui battery relay, untuk mengadakan pengisian/ charging battere.

• Setelah engine start dan kunci kontak di-release,

kunci kontak akan bergerak ke posisi ON. • Kemudian, terminal B terhubungkan ke terminal

• Arus dari terminal L alternator, mengalir ke monitor

ACC dan terminal M di kunci kontak.

controller dan ICX controller, dan menjadikan indikator alternator OFF.

Kunci kontak

Battere

Monitor Controller ICX Controller

Battery Relay

Alte rnat or

T178-02-03-006

T2-3-11

SISTEM / Sistem Kelistrikan Kerja Alternator • Alternator terdiri dari field coil FC, stator coil SC, dan diodes D. Regulator terdiri dari transistor (T1 dan T2), Zener diode ZD, dan resistance (R1 and R2).

• Pada awalnya, tidak ada arus yang mengalir

melalui field coil FC. Saat rotor mulai berputar, menghasilkan arus bolak-balik di stator coil SC oleh akarena adanya magnit di rotor (yang tidak permanen).

• Alternator terminal B dihubungkan ke base B

transistor T1 melalui rangkaian [B → R → RF → ( R ) → (R1)].

• Saat arus mulai untuk mengalir melalui field coil

FC, selanjutnya rotor menjadi bermagnet, sehingga voltage yang dibangkitkan naik. Dimana arus yang mengalir melalui coil FC naik dan membangkitkan kenaikan voltage lebih tinggi, sehingga dapat mengisi battere.

• Bila battery relay BS menjadi ON, battery voltage

bekerja di base B transistor T1 sehingga collector C terhubungkan ke emitter E. Oleh karena itu, field coil FC menjadi ground melalui transistor T1.

Alte rnato r B BS

R RF

Regulator

L

(R)

R3

R5

R4

R6 D ZD R2

Battery

B

SC

E

R1 FC

C B

D1

C

T2 E T1

(F)

(E) E

T157-04-02-008

T2-3-12

SISTEM / Sistem Kelistrikan Kerja Regulator • Bila voltage yang dihasilkan naik, lebih tinggi dari set-voltage di Zener diode ZD, arus yang mengalir ke base transistor T2, menghubungkan collector C ke emiter E. • Kemudian,

arus yang mengalir ke base B transistor, terputus dan menjadikan transistor T1 OFF.

• Bila voltage yang dibangkitkan turun, lebih rendah

dari set-voltage Zener diode ZD, transistor T2 menjadi OFF, menyebabkan ransistor T1 menjadi ON lagi. • Kemudian, arus mengalir melalui field coil FC,

membangkitkan kenaikan voltage di stator coil. Kerja diatas terus berulang-ulang, menjadikan voltage yang dibangkitkan alternator tetap konstan.

• Oleh karena itu, tidak ada arus yang mengalir

melalui filed coil FC, terjadi pengurangan voltage yang dibangkitkan di stator coil SC.

BS

RF

R3

R4

R5

R6

Battere

ZD R2 B

SC A

E

C FC

B R1

C

T2 E T1

(F)

D1

(E) E

T157-04-02-009

T2-3-13

SISTEM / Sistem Kelistrikan SIRKUIT, SERGE VOLTAGE PREVENTION • Bila engine dimatikan/ stop (kunci kontak: OFF),

• Ketika alternator menghasilkan daya listrik, arus

arus dari terminal M kunci kontak terputus, menjadikan battery relay OFF. • Engine masih tetap berputar, karena adanya daya

yang timbul dari alternator terminal L mengalir ke monitor controller terminal #A-2, sehingga menghubungkan monitior controller terminal #A-3 ke ground.

inersia, setelah kunci kotak di OFF-kan, sehingga alternator tetap menghasilkan daya listrik.

• Kemudian, arus mengalir melalui sirkuit load dump

relay, dan menjadikan load dump relay ON. • Karena arus yang dibangkitkan alternator, tidak

dapat mengalir ke battere, terjadi lonjakan voltage yang tinggi di sirkuit, yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen kelistrikan, seperti pada controller. Untuk menjaga terjadinya lonjakan voltage, maka disiapkan sirkuit pencegah terjadinya lonjakan voltage.

• Dengan demikian, walaupun kunci kontak diputar

T2-3-14

ke OFF, dan engine tetap berputar, arus dari battere tetap ada mengaktifkan battery relay, melaui load dump relay sampai alternator berhenti menghasilkan arus. Untuk itu, battery relay tetap ON, dan menjadikan arus yang dihasilkan mengalir ke battere.


Kunci kontak

Battere

Battery Relay Load Damp Relay

Alte rnat or Monitor Controller

T178-02-03-007

T2-3-15

SISTEM / Sistem Kelistrikan SIRKUIT, ENGINE STOP • Bila kunci kontak diputar dari posisi ON ke posisi

OFF, signal arus yang mengi-indikasikan kunci kontak ON, berhenti mengalir dari terminal M ke MC terminal C-31. • Kemudian, MC menggerakan motor EC ke posisi

engine mati.

Kunci kontak

EC Motor MC T178-02-03-008

T2-3-16

MEMO …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………..……….. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………

MEMO …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………..……….. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………

BAGIAN 3

KERJA KOMPONEN DAFTAR ISI Grup 1 Pump device Garis Besar ……………………………….. Main Pump ………………………………... Regulator …………………………………. Solenoid …………………………………... Pilot Pump ………………………………… N Sensor (Sensor Kecepatan Engine) … Pump delivery Pressure Sensor ……….. Pump Control Pressure Sensor ………….

Grup 5 Travel device T3-1-1 T3-1-2 T3-1-6 T3-1-22 T3-1-24 T3-1-24 T3-1-24 T3-1-25

Grup 2 Swing Device Garis Besar ………………………………. Swing Reduction Gear ………………….. Motor Swing ……………………………… Swing parking Brake …………………….. Valve Unit …………………………………

T3-2-1 T3-2-2 T3-2-4 T3-2-6 T3-2-6

Grup 3 Control Valve Garis Besar ……………………………….. Sirkuit Hidrolik ……………………………. Flow Combiner Valve ……………………. Main Relief Valve …………………..……. Overload Relief Valve …………………… Regenerative Valve ……………………… Arm Regenerative Valve ………………… Anti-Drift Valve …………………………… Flow Rate Control Valve ………………… Auxilliary Flow Combiner Valve dan Bypass Shut-Out Valve …………………

T3-3-1 T3-3-14 T3-3-21 T3-3-22 T3-3-24 T3-3-26 T3-3-28 T3-3-30 T3-3-32 T3-3-34

Grup 4 Pilot Valve Garis Besar ………………………………. Bekerjanya ………………………………...

T3-4-1 T3-4-2

Garis Besar ………………………………. Travel Reduction Gear …………………. Motor Travel ……………………………… Parking Brake ……………………………. Travel Mode Change ……………………. Travel Brake Valve ………………………

T3-5-1 T3-5-2 T3-5-4 T3-5-6 T3-5-8 T3-5-14

Grup 6 Signal Control Valve Garis Besar ………………………………. Pilot Port …………………………………. Shuttle Valve …………………………….. Shockless Valve …………………………. Pump 1 dan pump 2 Flow Rate Control Valve …………………………… Bucket Flow Rate Control Valve, Flow Combiner Valve Control Spool, Swing Parking Brake Release Spool, Arm Flow Rate Control Valve Control Spool ……………………………

T3-6-1 T3-6-2 T3-6-6 T3-6-10 T3-6-12

T3-6-14

Grup 7 Lain-lain (Upperstructure) Pilot Shut-Off Valve …………………….. Solenoid Valve Unit …………………….. Holding Valve ……………………………. Pilot Relief Valve .. ……………………… Motor EC …………………………………

T3-7-1 T3-7-2 T3-7-6 T3-7-10 T3-7-11

Grup 8 Lain-lain (Undercarriage) Swing Bearing …………………………… Center Joint ……………………………… Penyetel Track …………………………..

178T-3-1

T3-8-1 T3-8-2 T3-8-3

178T-3-2

KERJA KOMPONEN / Pump Device GARIS BESAR Pum device atau peralatan pompa terdiri dari, transmission (11), main pump[ pump 1 (1) dan pump 2 (2)] dan pilot pump (3). Output dari engine diteruskan oleh transmission (11) melalui coupling (12). Setelah di distribusikan dengan rangkaian roda gigi, di transmission, tenaga dari engine akan menggerakan pump 1 (1), pump 2 (2), dan pilot pump (3). Rasio/ perbandingan roda gigi kedua pompa (main pump dan pilot pump) adalah 1:1. Transmission dilumasi dengan oli engine.

Maon pump adalah pompa dengan tipe bent axis, variabel displacement axial plunger. Pump 1 (1) dan pump 2 (2) adalah dua unit yang ber-integrasi dalam satu housing. Pilot pump, adalah sebuah pompa roda-gigi. Pump delivery pressure sensor (4 dan 5), pump control pressure sensor (8 dan 9) dan N sensor (sensor kecepatan engine) (10), adalah untuk pengontrolan kerja dari pompa dan valve.

9

6 7

3

2

1 8

10 11

5

4

T178-03-01-001

12

T178-03-01-003

T178-03-01-002

1-

Pump 1

2-

Pump 2

3-

Pilot Pump

4-

Pump 1 Delivery Pressure Sensor 5 - Pump 2 Delivery Pressure Sensor 6 - Pump 1 Flow Rate Control Solenoid Valve

7-


10 - N Sensor

8-


11 - Transmission

9-


12 - Coupling

T3-1-1

KERJA KOMPONEN / Pump Device MAIN PUMP Main pump (Pompa utama) mensuplai oli yang bertekanan untuk menggerakan komponen hidrolik, seperti motor-motor dan cylinder. Main pump terdiri dari pump 1 dan pump 2. Shaft (3) yang dihubungkan pada masing-masing pump cylinder block (6) melalui tujuh plunger (4), menjadikan shaft dan cylinder block berputar bersama. Saat cylinder block (6) berputar, plunger (4) bergerak keluar masuk (maju-mundur) di dalam cylinder block, menghisap dan mengeluarkan oli hidrolik. Setiap main pump, dilengkapi dengan regulator yang mengontrol jumlah aliran yang dihasilkan.

1

2

6 3

5

4 T178-03-01-005

12-

Regulator Housing

34-

Shaft Plunger

5-

T3-1-2

Valve Plate

6-

Cylinder Block

KERJA KOMPONEN / Pump Device Prinsip Bekerjanya Torque engine yang di-tranfer ke shaft dan tujuh plunger, menyebabkan cylinder block berputar, sambil bergeser pada permukaan valve plate. Plunger bergerak keluar masuk didalam lobang atau bore cylinder block, untuk menghisap/ mengambil dan mengeluarkan oli hidrolik.

Plunger

Valve Plate

Shaft

Cylinder Block

T105-02-03-002

T3-1-3

KERJA KOMPONEN / Pump Device Menaikan dan Menurunkan Jumlah Aliran (Flow Rate): Perubahan sudut kemiringan dari cylinder block (3), menyebabkan langkah kerja plunger (2) menjadi naik atau berkurang, tergantung pada sudut kedudukannya yang digunakan untuk pengontrolan jumlah aliran yang dihasilkan oleh main pump. Gerakan naik turun dari servo piston (6), akan merubah sudut kemiringan cylinder block (3). Servo piston (6) adalah interlock / saling mengunci dengan valve plate (4), melalui pin (5). Satu ujung dari cylinder block (3) akan tetap berhubungan dengan permukaan valve plate (4) dan begeser bersama-sama. Maximum Displacement Angle: 2

3

•

5 6

3

T178-03-01-005

4

T105-02-03-021

2

Minimum Displacement Angle (Operable Limit Angle):

•

T105-02-03-022

23-

Plunger Cylinder Block

4-

Valve Plate

5-

T3-1-4

Pin

6-

Servo Piston

KERJA KOMPONEN / Pump Device (Kosong)

T3-1-5

KERJA KOMPONEN / Pump Device REGULATOR

1

Regulator adalah untuk mengontrol jumlah aliran yang dihasilkan main pump dalam merespon berbagai macam signal pressure komando/ perintah, sehingga tenaga gerak pompa tidak melebihi dari tenaga engine. Pump 1 dan pump 2 masing-masing dilengkapi dengan satu regulator. Parts atau bagian utama dari regulator adalah; spring (1), sleeve A (2), sleeve B (7), spool A (3), spool B (6), piston (4), load piston (5), outer spring (8), inner spring (9). Sesuai dengan berbagai macam signal pressure perintah, regulator akan membuka dan menutup sirkuit ke servo piston (10), yang menyebabkan sudut kedudukan cylinder block (11) berubah, yang mana jumlah hasil alirannya dapat dikontrol.

3

T3-1-6

4

Dr

Pi Sirkuit Bleeding Udara

Pd2 Pps

Dr

Pd1

5

7

6 10

CATATAN: Tekanan oli pilot disuplai secara konstan (selalu ada) di sisi bagian chamber kecil, servo piston (10).

2

Pg Naik

Turun

Cylinder Block Inclination Pd1 -Pump 1 Delivery Pressure Pd2 -Pump 2 Delivery Pressure Dr - Returning to Hydraulic Oil Tank

12

8, 9 T176-03-01-009

Pi - Pump Control Pressure Pps -Torque Control Pressure Pg - Primary Pilot Pressure (From Pilot Pump)

KERJA KOMPONEN / Pump Device

3

2

1

4

T178-03-01-006

5

7

6

8

9

12 11

10

T178-03-01-005

123-

Spring Sleeve A Spool A

456-

Piston Load Piston Spool B

789-

T3-1-7

Sleeve B Outer Spring Inner Spring

10 - Servo Piston 11 - Cylinder Block 12 - Link

KERJA KOMPONEN / Pump Device Fungsi Pengontrolan Regulator Regulator mempunyai empat fungsi pengontrolan.

•

•

Pengontrolan oleh Pump Control Pressure. Bila control lever dioperasikan, pump flow rate control valve di signal control valve, mengatur pump control pressure Pi, dalam merespon pada langkah kerja control lever. Kemudian, ketika regulator menerima pump control pressure Pi, regulator akan mengontrol jumlah hasil aliran pompa, sesuai dengan besarnya pump control pressure Pi. Bila control lever dioperasikan, pump control pressure Pi menjadi naik. Sehingga regulator juga akan menaikan jumlah hasil aliran dari pompa. Bila control lever dikembalikan ke netral, maka pump control pressure Pi, juga akan turun, yang menyebabkan regulator akan mengurangi jumlah hasil aliran pompa. Pengontrolan oleh Pump Delivery Pressure, pompa sendiri atau Pump Delivery Pressure, dari pompa lawan. Regulator menerima pump delivery pressure, pompa sendiri Pd1 dan pump delivery pressure, dari pompa lawan Pd2, sebagai control signal pressure. Bila kenaikan kedua tekanan rata-rata, melebihi dari setting gari P-Q. regulator akan mengurangi jumlah hasil aliran /flow rate kedua pompa dengan tekanan yang berlebih dari garis P-Q, sehingga output total dari kedua pompa balik kembali ke setting garis P-Q. Sehingga engine dilindungi/ terhindar dari terjadinya overload (beban yang berlebihan). Garis kurva P-Q, di design, untuk pengaturan bersama operasi kedua pompa yang bekerja bersamaan. Untuk itu, kedua hasil aliran pompa diatur bareng bersama agar seimbang satu sama yang lainnya. Sesuai hal tersebut, walaupun terjadi tekanan lebih tinggi pada pompa yang satu dari pada tekanan yang terjadi pada pompa yang lainnya, total jumlah output dari pompa tetap sesuai/ sama dengan engine output (Total Output Control).

T3-1-8

Flow Rate (Q)

0

Pump Control Pressure (Pi)

Flow Rate (Q)

Tekanan Nai k Flow Rate Turun

0

Pressure (P)

KERJA KOMPONEN / Pump Device •

•

Pengontrolan oleh Pilot Pressure dari Torque Control Solenoid Valve. Main controller (MC), bekerja berdasarkan pada dua input data yakni dari signal engine target speed dan engine actual speed information, serta mengeluarkan uotput signal ke torque control solenoid valve. Dalam merespon ke signal-signal dari MC, torque control solenoid valve, mengirimkan torque control pilot pressure Pps ke regulator. Setelah menerima tekanan pilot Pps, regulator akan mengurangi jumlah aliran (flow rate) oleh pompa (Speed Sensing Power Decrease Control: Slow Speed Torque Increase Coontrol). (Lihat pada bagian SISTEM PENGONTROLAN).

Flow Rate (Q)

0

Pengontrolan oleh Pilot Pressure dari Flow Rate Control Solenoid Valve. (Hanya pada Pump 2 saja) Bila MC menerima signal dari work mode switch, pressure sensor (optional) [auxiliary] atau dari attachment mode switch (optional), MC akan mengirimkan signal, ke maximum pump flow rate control solenoid valve. Kemudian dalam merespon signal dari MC, maximum pump flow rate control solenoid valve, akan mengurangi pump control pressure Pi, dan membatasi jumlah aliran (flow rate) maksimum dari pompa. (Pump Flow Rate Limit Control). (Lihat pada bagian SISTEM PENGONTROLAN)

Pressure (P)

Flow Rate (Q)

0

Pressure (P)

Dr

Pi Pd2

Sirkuit Bleeding Udara

Pps

Dr

Pd1

Pg Naik

Turun

Sudut Kemiringan Cylinder Block Pd1 -Pump 1 Delivery Pressure Pd2 -Pump 2 Delivery Pressure Dr - Returning to Hydraulic Oil Tank

T3-1-9

T176-03-01-009


KERJA KOMPONEN / Pump Device Pengontrolan oleh Pump Control Pressure

• 1.

2.

3. 4.

5.

6.

Menaikan Jumlah Aliran (Flow Rate) Bila control lever dioperasikan, flow rate control valve di signal control valve, akan tergeser, yang akan menaikan tekanan pengontrol pompa Pi. Piston (4) mendorong spool A (3) dan spring (1) sehingga spool A (3) bergerak dalam arah seperti ditunjukan panah. Kemudian, aliran dari chamber besar servo piston (10) terbuka untuk ke tangki oli hidrolik. Tekanan oli pilot, selalu ada mengalir kedalam chamber kecil servo piston (10). Oleh karena itu servo piston (10) akan bergerak kedepan tanda panah. Kemudian, cylinder block berputar dalam arah kemringan maksimum, menaikan flow rate pompa. Gerakan dari cylinder block diteruskan ke sleeve A (2) melalui link (12). Kemudian, sleeve A (2) bergerak dalam arah yang sama dengan spool A (3). Saat sleeve A (2) bergerak dengan langkah yang sama spool A (3). Sirkuit aliran dari chamber besar servo piston (10) ke tangki oli hidrolik, tertutup, sehingga servo piston (10) berhenti, menjadikan kenaikan flow rate selesai.

Flow Rate (Q)

0

1


3

2

4

Dr

Pi Pd2


Pps

Dr

Pd1

10

12

Naik Turun Dudut Kemiringan Cylinder Block 123-


Pd1 -Pump 1 Delivery Pressure Pd2 -Pump 2 Delivery Pressure Dr - Returning to Hydraulic Oil Tank

T3-1-10

Pg

T176-03-01-009

4 - Piston 10 - Servo Piston 12 - Link Pi - Pump Control Pressure Pps -Torque Control Pressure Pg - Primary Pilot Pressure (From Pilot Pump)


1

Ke Tangki Oli Hidrolik

Primary Pilot Oil Pressure

2

3

4

Pump Control Pressure Pi

Torque Control Pressure Pps

Pump 2 Delivery Pressure Pd2 Pump 1 Delivery Pressure Pd1

12

10 1



2

T178-03-01-008

3

4




12

10

T3-1-11

T178-03-01-009


Flow Rate (Q)

Menurunkan Jumlah Aliran ( Flow Rate) 1. Bila control lever dioperasikan, flow rate control valve didalam signal control valve dikembalikan, akan menurunkan pump control pressure Pi. 2. Piston (4) dan spool A (3) terdorong oleh spring (1) sehingga spool A (3) bergeser dalam arah yang ditunjukan tanda panah. 3. Kemudian pilot oil pressure, ada juga mengalir pada chamber besar servo piston (10). 4. Karena perbedaan diameter anatara chamber besar dan chamber kecil, servo piston (10) menjadi bergerak dalam arah mengikuti tanda panah, sehingga cylinder block berputar dalam arah sudut kemiring minimum, yang berarti menurun flow rate pompa. 5. Gerakan dari cylinder block diteruskan ke sleeve A (2) melalui link (12). Kemudian, sleeve A (2) bergerak dalam arah yang sama dengan arah gerakan spool A (3). 6. Saat sleeve A (2) bergerak dengan langkah seperti spool A (3), sirkuit aliran pilot oil pressure ke servo piston (10) melalui sleeve A (2) dan spool A (3) tertutup, sehingga gerak servo piston (10) berhenti dan selesailah operasi penurunan flow rate.

0

1


3

2

4

Dr


Pd2 Pps

Dr

Pd1

Pg

10

12 NaIK

Turun

Sudut Kemiringan Cylinder Block 123-



T3-1-12

T176-03-01-009



1


Primary Pilot Pressure

2

3

4




12

10 1



2

T178-03-01-010

3

4




12

10

T3-1-13

T178-03-01-011

KERJA KOMPONEN / Pump Device Pengontrolan oleh Pump Delivery Pressure, pompa sendiri atau Pump Delivery Pressure, dari pompa lawan

•

Flow Rate (Q)

Mengurangi Jumlah Aliran (Flow Rate) 1. Bila pompa dibebani oleh adanya pengoperasian dari control lever, antara pump 1 delivery pressure Pd1 atau pump 2 delivery pressure Pd2 naik. (Selama operasi, pump control pressure Pi akan naik.) 2. Load piston (5) menggerakan spool B (6) dan inner serta outer spring (8 dan 9) kedepan ke arah tanda panah. 3. Karena adanya gerakan spool B (6), pilot oil pressure mengalir kedalam chamber besar servo piston (10). 4. Dan juga karena perbedaan diameter antara chamber besar dan kecil, servo piston (10) bergerak pada arah tanda panah sehingga cylinder block berputar pada sudut kemiringan minimum, untuk mengurangi / menurunkan flow rate pompa. 5. Gerakan dari cylinder block diteruskan sleeve B (7) melalui link (12). Kemudian, sleeve B (7) bergerak dalam arah yang sama dengan spool B (6). 6. Bila sleeve B (7) bergerak dengan langkah yang sama seperti spool B (6), sirkuit aliran pilot oil pressure ke servo piston (10) melalui sleeve B (7) dan spool B (6) tertutup sehingga servo piston (10) berhenti, dan selesailah operasi penurunan flow rate.

0

Pressure (P)

Dr

Pi Pd1

Air Bleeding Circuit

Pps

Dr

Pd2

5

7

6 10

Pg

12

Naik Turun Sudut Kemiringan Cylinder Block 5678-

Load Piston Spool B Sleeve B Inner Spring


T3-1-14

8, 9 T176-03-01-009

9 - Outer Spring 10 - Servo Piston 12 - Link



5



6

7



Pump 2 Delivery Pressure Pd2

8


9

12

5



10 6

T178-03-01-012

7




8


9

12

10

T3-1-15

T178-03-01-013


Menaikan Jumlah Aliran (Flow Rate) 1. Bila beban pompa dikurangi, dikur angi, antara ant ara pump 1 delivery pressure Pd1 atau pump 2 delivery pressure Pd2 berkurang. (selama operasi, pump control pressure Pi tetap naik.) 2. Load piston (5) dan spool B (6) terdorong oleh inner dan outer spring (8 dan 9) bergerak searah dengan tanda panah. 3. Karena gerakan dari spool B (6), sirkuit aliran dari chamber besar servo piston (10) ke tangki oli hidrolik terbuka. 4. Dengan pilot oil pressure yang konstant mengalir ke chamber kecil servo piston (10), maka servo piston (10) akan bergerak sesuai dengan arah tanda panah. Kemudian, cylinder block berputar dalam sudut kemringan maksimum, dan menaikan jumlah aliran aliran pompa. 5. Gerakan dari cylinder block diteruskan ke sleeve B (7) melalui link (12). Yang kemudian, sleeve B (7) akan bergerak dengan arah yang sama dengan spool B (6). 6. Bila sleeve B (7) bergerak dengan langkah yang sama seperti spool B (6), sirkuit aliran pilot oil pressure circuit ke servo piston (10) melalui sleeve B (7) dan spool B (6) tertutup, sehingga servo piston (10) berhenti, dan selesailah operasi menaikan flow rata.

Flow Rate (Q)

0

Pressure (P)

Dr

Pi Air Bleeding Circuit

Pd2 Pps

Dr

Pd1

5

7

6 10

Pg

12

Nai k Tur un Sudut Kemiringan Cylinder Block 5678-



T3-1-16

8, 9 T176-03-01-009




5



6

7




8


9

12

10 5



T178-03-01-014

6 7




8 9


12

10

T3-1-17

T178-03-01-015

KERJA KOMPONEN / Pump Device Pengontrolan oleh Pilot Pressure dari Torque Control Solenoid Valve

•

Menurunkan Jumlah Aliran (Flow Rate) 1. Bila torque control solenoid valve menjadi aktif, karena signal dari MC, torque control pressure Pps menjadi naik. 2. Torque control pressure Pps dan antara pump delivery pressure Pd1 pompa sendiri atau pump delivery pressure Pd2 pompa lawan, berkombinasi dan bekerja pada load piston (5). 3. Load piston (5) mendorong spool B (6) dan inner serta outer spring (8 dan 9) kedepan searah dengan tanda panah. 4. Karena gerakan dari spool B (6), pilot oil pressure mengalir masuk ke chamber besar servo piston (10). 5. Dan karena perbedaan diameter antara chamber besar dan chamber kecil, servo piston (10) menjadi bergerak searah dengan arah tanda panah. Yang kemudian, cylinder block akan berputar dalam arah sudut kemiringan minimum, yang menurunkan jumlah aliran pompa. 6. Gerakan dari cylinder block diteruskan ke sleeve B (7) melalui link (12). Yang kemudian, sleeve B (7) menjadi bergerak dengan arah yang sama seperti spool B (6). 7. Bila sleeve B (7) dengan langkah yang sama seperti spool B (6), sirkuit aliran dari pilot oil pressure masuk ke chamber besar servo piston (10) melalui sleeve B (7) dan spool B (6) menjadi tertutup, sehingga servo piston (10) berhenti bergerak, dan selesailah gerakan operasi menurunkan jumlah aliran (flow rate).

Flow Rate (Q)

0

Pressure (P)

Dr


Pd2 Pps

Dr

Pd1

5

7

6 10

Pg

12

Nai k Tu r un Sudut Kemiringan Cylinderr Block 5678-



T3-1-18

8, 9 T176-03-01-009




5



6

7




8


9

12

10 5

Ke tangki Oli Hidrolik


6

T178-03-01-016

7




8


9

12

10

T3-1-19

T178-03-01-017

KERJA KOMPONEN / Pump Device Pengontrolan oleh Pilot Pressure dari Flow Rate Control Solenoid Valve

•

Membatasi Jumlah Aliran Maksimum (flow Rate) (Pump 2 saja) 1. Maximum pump flow rate control solenoid valve di sirkuit pump control pressure Pi akan menjadi aktif oleh signal dari MC. 2. Maximum pump flow rate control solenoid valve, berfungsi sebagai reducing valve, yang membatasi pump control pressure Pi. 3. Piston (4) mendorong spool A (3) dan spring (1) searah dengan arah tanda panah. 4. Dengan gerakan dari spool A (3), sirkuit aliran dari chamber besar servo piston (10) untuk ke tangki oli hidrolik, menjadi terbuka. 5. Dengan pilot oil pressure yang konstant mengalir kedalam chamber kecil servo piston (10), maka servo piston (10) bergerak searah dengan arah tanda panah, yang menjadikan cylinder block berputar dalam arah sudut kemiringan maksimum, yang berarti menaikan jumlah lairan dari pompa. 6. Gerakan dari cylinder block diteruskan ke sleeve A (2) melalui link (12). Yang kemudian, sleeve A (2) akan bergerak dengan arah yang sama seperti spool A (3). 7. Saat sleeve A (2) bergerak dengan langkah yang sama seperti spool A (3), sirkuit aliran pilot oil pressure ke chamber besar servo piston (10) tertutup, sehingga servo piston (10) berhenti bergerak. Dan selesai operasi kenaikan jumlah aliran (flow rate) pompa. 8. Karena pump control pressure terhambat, maka maximum flow rate dikurangi (diturunkan) lebih daripada normalnya.

Flow Rate (Q)

0

1

Pressure (P)

3

Dr

2

4

Pi Sirkuit bleeding Udara

Pd2 Pps

Dr

Pd1

Pg

10

12

Naik Turun Sudut Kemiringan Cylinder Block

123-



T3-1-20

T176-03-01-009


KERJA KOMPONEN / Pump Device 1



2

3

4

Pump Control Pressure Pi diatur oleh Maximum Pump Flow Rate Control Solenoid Valve



12

10 1

Ke Tangki oli Hidrolik


2

T178-03-01-018

3

4

Pump Control Pressure Pi diatur oleh Maximum Pump Flow Rate Control Solenoid Valve



12

10

T3-1-21

T178-03-01-019

KERJA KOMPONEN / Pump Device SOLENOID VALVE Torque control solenoid valve dan pump 2 flow rate limit solenoid valve ada dipasang di pump 1 regulator. Torque control solenoid valve mensuplai torque control pressure Pps pada kedua regulator pompa, pump 1 dan pump 2 untuk mengurangi jumlah aliran (flow rate) yang dihasilkan pompa. Pump 2 flow rate limit solenoid valve mengurangi pump control pressure ke pump 2 regulator sehingga jumlah aliran maksimum dari pompa dibatasi. Bekerjanya 1. Saat netral, port P terhubungkan ke output port, melalui lekukan pada spool. 2. Bila ada atus listrik mengalir ke solenoid dari MC, solenoid menjadi bermagnet, mendorong spring 1. 3. Kemudian, spring 1 mendorong spool, sehingga output port terhubungkan ke port T, melalui lekukan pada spool. 4. Oleh karena itu, tekanan di output port mulai berkurang (turun). 5. Karena diameter (A) sisi-bagian spoll kiri, lebih besar dari diameter (B) di sisi-bagian kanan spool, maka spool akan kembali ke sisi bagian kanan.

T3-1-22

KERJA KOMPONEN / Pump Device Saat Netral: Solenoid

Spring 2

Spring 1

Sleeve

Spool

T176-03-01-030

A

Port P

B

Output Port

Saat Bekerja: Solenoid

Port T

Spring 2

Spring 1

Sleeve

Spool

T176-03-01-031

A

Port P

Port T Output Port

T3-1-23

B

KERJA KOMPONEN / Pump Device PILOT PUMP Drive gear (1) digerakan oleh engine engine via transmission yang memutarkan driven gear (2) yang semuanya saling berhubungan bersama. 1-

Drive Gear

2-

Inlet Port

1

2

Driven Gear

N SENSOR (SENSOR KECEPAN ENGINE)

Outlet Port

N sensor mendeteksi kecepatan engine, yang akan dipergunakan untuk berbagai macam operasi. N sensor berlokasi dekat dengan geligi gear transmission, sehingga mengkonversikan sensor daripada jumlah gigi yang melewati-nya (menyensor) kedalam pulse signal, yang berarti effectifnya menyensor kecepatan engine.

T137-02-03-005

4 34-

Tooth Output

5-

5

Output

3

PUMP DELIVERY PRESSURE SENSOR T178-03-01-020

Sensor ini mendeteksi pump delivery pressures, yang digunakan untuk pengontrolan berbagai macam operasi. Bila tekanan oli bekerja pada diaphragm (9), diaphragm akan berubah bentuk. Perubahan dari diaphragm diaphragm ini dideteksi, sebagai signal kelistrikan. 67-

Ground Output

89-

Power Source (5V) Pressure Receiving Area (Diaphragm)

6

T3-1-24

7

8

9

T157-02-03-010

KERJA KOMPONEN / Pump Device PUMP CONTROL PRESSURE SENSOR Sensor ini mendeteksi pump control pressures, yang digunakan untuk pengontrolan berbagai macam operasi. Bila tekanan oil bekerja pada diaphragm (10), diaphragm akan berubah bentuk. Perubahan diaphragm ini akan dideteksi sebagai signal kelistrikan. 10 - Pressure Receiving Area (Diaphragm) 11 - Ground

12 - Output 13 - Power Source (5V)

10

T3-1-25

T176-03-01-023

11 12

13

KERJA KOMPONEN / Pump Device (Kosong)

T3-1-26

KERJA KOMPONEN / Swing Device GARIS BESAR Swing device terdiri dari, valve unit, motor swing, dan swing reduction gear. Valve unit untuk menghindari terjadinya kavitasi di sirkuit swing dan melindungi dari terjadinya overload (beban berlebihan. Motor swing adalah motor dengan swash plate type axial plunger motor dengan swing-parking bake yang terpasang didalamnya. Motor swing digerakan oleh oli yang bertekanan yang dikirimkan dari pompa, dan menggerakan swing reduction gear.

Swing reduction gear mengkonversikan swing motor output kedalam gerakan perlahan dengan torque yang besar, untuk memutar shaft. Oleh karena itu, upperstructure dapat berputar.

ZX200 class, 225 class, 230class

ZX270 class

Valve Unit

Valve Unit

Motor Swing

Motor Swing

Swing Reduction Gear

Swing Reduction Gear

T178-03-02-001

T1HG-03-02-003

T3-2-1

KERJA KOMPONEN / Swing Device SWING REDUCTION GEAR Swing reduction gear, adalah tipe planetary gear, dengan dua tingkat reduksi. Ring gear ditempatkan di dengan bagian permukaan dalam dari housing, sehingga semuanya berinteragrasi. Karena housing di ikatkan dengan baut pada upperstructure, menjadikan ring-gear tidak berputar. Shaft motor swing memutar first stage sun gear. Kemudian, torque-nya diteruskan ke second stage sun gear, melalui first stage planetary gear dan first stage carrier. Second stage sun gear, memutarkan shaft melalui second stage planetary gear dan second stage carrier.

Shaft bertemu dengan internal gear swing bearing yang di-ikatkan pada undercarriage, yang menyebabkan upperstructure berputar.


Swing Motor Shaft First Stage Sun Gear First Stage Planetary Gear

First Stage Carrier

Ring Gear

Second Stage Sun Gear

Second Stage Planetary Gear

Second Stage Carrier

Shaft T178-03-02-006

T3-2-2

KERJA KOMPONEN / Swing Device ZX270 class

First Stage Sun Gear

Swing Motor Shaft First Stage Planetary Gear

First Stage Carrier

First Stage Ring Gear Second Stage Planetary Second Stage Sun Gear Second Stage Ring Gear

Second Stage Carrier

Shaft

T164-03-02-003

T3-2-3

KERJA KOMPONEN / Swing Device MOTOR SWING Motor swing terdiri dari, swash plate, rotor, plunger, valve plate, housing dan swing parking brake (spring, brake piston, plates, friction plate, dan swing parking brake switch valve). Rotor didalam yang dengan plunger-nya dimasukan dalam spline pada shaft.

Bila pressure oil yang disuplaikan dari pompa, maka pressure oil akan mendorong plunger-plunger. Karena swash plate ditempatkan dalam posisi miring, shoe pada bagian atas plunger akan bergerak pada permukaan swash plate, yang menyebabkan rotor dan shaft berputar. Ujung shaft di spline-kan kedalam first stage sun gear di swing reduction gear, sehingga putaran shaft diteruskan ke swing reduction gear.


Spring Valve Plate Brake Piston Rotor

Plate

Housing Friction Plate Shoe

Plunger

Retainer

Swash Plate

Shaft T178-03-02-002

T3-2-4


Valve Plate

Rotor Spring Swing Parking Brake Switch Valve

Brake Piston

Plate Friction Plate Plunger Retainer Shoe Swash Plate

Housing

Shaft T1HH-03-02-002

T3-2-5

KERJA KOMPONEN / Swing Device SWING PARKING BRAKE Swing parking brake adalah sebuah brake dengan wet-type multi-disc brake. Brake akan release (terbuka) bila brake release pressure masuk kedalam brake piston chamber (negative brake type). Brake release pressure disuplai dari pilot pump hanya pada saat sebuah front attachment dan/ atau swing dioperasikan. Selama pengoperasian selain dari swing dan/ atau front attachment atau sambil engine mati, brake release pressure akan kembali ke tangki oli hidrolik, sehingga brake secara otomatis akan bekerja karena adanya spring. ZX200 class, 225 class, 230class Membuka Brake: 7. Saat swing dan/ atau front attachment control levers dioperasikan, swing parking brake release spool di signal pilot pressure control valve akan bergeser. Yang oleh karena itu, pilot pressure oil dari pilot pump mengalir masuk ke port SH. 8. Pilot pressure di port SH mendorong untuk membuka check valve dan mengalirkannya kedalam brake piston chamber. 9. Kemudian, brake piston akan terangkat, memisahkan pertemuan antara plates dan friction plate-platenya, sehingga brake menjadi release atau terbuka.

Bekerjanya Brake: 1. Saat swing dan/ atau front attachment control levers di release (kemabli ke netral), swing parking brake release spool didalam signal pilot pressure control valve kembali ke posisi neutral sehingga pilot pressure yang mengalir ke port SH berkurang. 2. Oleh karena itu, check valve menjadi tertutup, menjadikan brake release pressure mengalir kedalam swing motor housing melalui orifice. 3. Konsekwensinya, daya kekuatan spring akan bekerja untuk pada plate dan friction plate, yang masing-masing berhubungan dengan dengan outer diamter dari rotor dan inner diameter housing, via brake piston. Yang kemudian, rotor outer diameter ditahan dengan friction force (daya geseknya). Bila engine berhenti, tidak ada pilot pressure yang mengalir ke port SH, menjadikan brake otomatis bekerja.

Spring Brake Piston Orifice

Check Valve

Friction Plate

Port SH (Brake Release Pressure) Plate

Brake Piston Chamber

T178-03-02-003

T3-2-6

KERJA KOMPONEN / Swing Device ZX270 class Membuka Brake: 1. Saat swing dan/ atau front attachment control levers dioperasikan, swing parking brake release spool didalam signal pilot pressure control valve bergeser. Oleh karenanya, pilot pressure oil dari pilot pump menalir masuk ke port SH. 2. Spool bergeser ke sisi-bagian kanan oleh pilot pressure yang disuplaikan ke to port SH. Pilot pressure disuplaikan ke port PG yang mengalir ke brake piston chamber via spool. 3. Pada waktu yang sama, pressure oil di port PG juga mengalir ke check valve spool. Perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian depan dan belakang cchek valve, disebabkan oleh orifice, menggeserkan check valve ke kanan saat perbedaan tekanan naik melebihi daya spring 2. Yang karenanya, drain circuit ke housing menjadi tertutup. 4. Kemudian, brake piston terangkat naik, memisahkan pertemuan antara plate dan friction, sehingga brake terbuka (release).

Bekerjanya Brake: 1. Saat swing dan/ atau front attachment control levers di-release, swing parking brake release spool diadalam signal pilot pressure control valve kembali ke netral sehingga pilot pressure yang mengalir ke port SH berkurang. 2. Yang karenanya, spool balik kemabli ke posisi aslinya. Pilot pressure dari port PG tertutup, dan membuka check valve. 3. Tekanan oli di brake piston chamber menjadi release ke swing motor housing melalui orifice di check valve. 4. Konsekwensinya daya kekuatan spring 1 akan bekerja pada plate and friction plate yang menjadikan masing-masing berhubungan dengan outer diameter rotor dan inner diameter housing melalui brake piston. Yang kemudian, rotor outer diameter ditahan oleh daya geseknya. Saat engine berhenti, tidaka ada pilot pressure yang mengalir masuk ke port SH, menjadikan brake secara otomatis bekerja.

Spring 1

Check Valve

Spring 2

Brake Piston

Rotor Port PG (Brake Release Pressure)

Plate Friction Plate

Spool

Port SH (Brake Release Pressure)

T1HG-03-02-004

Orifice

T3-2-7

Brake Piston Chamber

KERJA KOMPONEN / Swing Device VALVE UNIT Valve unit terdiri dari, make-up valve dan relief valve. Make-up valves adalah untuk menghindari kavitasi dalam sirkuit. Relief valve menghindari terjadinya tekanan yang tinggi dan overload dalam sirkuit. Make-Up Valve Selama operasi swing stop, swing motor digerakan inertia force dari upperstructure. Motor berputar karena adanya inertia force yang melebihi tekanan oli yang dikirimkan dari pompa, yang menyebabkan terjadinya kapitasi dalam sirkuit. Untuk menghindari kapitasi, saat tekanan di sirkuit swing kurang dari tekanan sirkuit kembali (port C), poppet akan terbuka, sehingga oli hidrolik akan tertarik kedalam sirkuit dari tangki oli hidrolik, untuk mengisi kekurangan oli didalam sirkuit.

Relief Valve

Make-Up Valve

Port C

Control Valve T107-02-04-013


Poppet

Make-Up Valve

Make-Up Valve

Port C

T178-03-02-004

Relief Valve

T3-2-8


Relief Valve

Poppet

Make-Up Valve Make-Up Valve

T1HH-03-02-003

T3-2-9

KERJA KOMPONEN / Swing Device Relief Valve Dalam operasi starting atau stopping swing, tekanan oli di sirkuit swing cenderung tinggi. Relief valve melindungi sirkuit tekanan (sirkuit prssure) dari naiknya lebih tinggi dari set-pressure nya. ZX200 class, 225 class, 230class Operasi, Low Pressure Relief (Fungsi Mengurangi Shock/ Kejutan): 1. Tekanan di port HP (sirkuit swing) mengalir kedalam oil chamber C melalui poppet orifice. 2. Tekan oli di oil chamber C selanjutnya mengalir masuk masing-masing ke oil chamber A dan B melalui passage A dan B. 3. Tekanan yang diterima di area dalam oil chamber B lebih besar daripada di oil chamber A sehingga piston bergerak ke kiri. 4. Selama piston tetap bergerak, terjadi perbedaan tekanan anata bagian depan dan belakang poppet. Bila perbedaan tekanan naik melebihi daya spring, poppet akan bergeser, menjadikan pressure oil mengalir ke port LP. 5. Saat piston bergerak pada langkah penuh, perbedaan tekanan antara bagian depan dan belakang poppet menjadi tidak ada, yang menyebabkan poppet kembali ke kedudukannya.

Poppet

Orifice

Spring

Operasi, Pressure Relief Operation (Menhindari Overload): 1. Setelah piston bergerak pada langkah penuhnya, spring menjadi termampatkan, sehingga menjadikan circuit pressure terus naik sampai setpressure. 2. Bila tekanan di port HP naik melebihi daripada spring set-pressure, poppet akan bergeser, menyebabkan pressure oil menalir ke port LP dari port HP. 3. Saat tekanan di port HP menjadi turun sampai batas (specified level), poppet akan kembali ke kedudukannya karena daya spring.

Passage A

Passage B

Piston

HP

LP Oil Chamber C

Oil Chamber B

Oil Chamber A

T3-2-10

T178-03-02-005

KERJA KOMPONEN / Swing Device ZX270 class Operasi, Low Pressure Relief (Fungsi Mengurangi Shock/ Kejutan): 1. Tekanan di port HP (sirkuit swing) mengalir kedalam oil chamber melalui poppet orifice. 2. Saat tekanan di oil chamber naik, melebihi daya spring 2, piston akan bergerak ke sisi-bagian kiri. 3. Selama piston masih bergerak, sebuah perbedaan tekanan terjadi antara bagian depan dan belakang poppet. Bila perbedaan tekanan naik melebihi daya kekuatan spring, poppet akan bergeser, menjadikan teakan oli mengalir ke port C. (Serial No.020038 dan Selanjutnya) (Sampai Dengan serial No. 020037: port LP). 4. Bila piston bergerak pada langkah penuhnya, perbedaan tekanan antara bagian depan dan belakang menjadi tidak ada lagi, yang menyebabkan poppet kembali ke kedudukannya.

Operasi, Pressure Relief Operation (Menhindari Overload): 1. Setelah piston bergerak dengan langkah penuh, sehingga sirkuit tekanan naik, sampai ke stpressure. 2. Bila tekanan di port HP naik, melebihi daripada set-pressure spring 1, poopet akan bergeser, menyebabkan tekanan oli mengalir ke port C (Serial No.020038 dan Selanjutnya) (Sampai Dengan serial No. 020037: port LP) dari port HP. 3. Bila tekanan di port HP sampai batas (specified level), poppet akan kembali ke kedudukannya karena daya spring 1.

Serial No.020038 dan Selanjutnya Spring 2

Piston

Oil Chamber

Spring 1

Orifice Return Circuit (Port C)

Hp

Poppet T107-02-04-020

Sampai Dengan serial No.020037 Spring 2

Poppet

Spring 1

Piston

Orifice

LP

HP

Oil Chamber

T157-02-04-006

T3-2-11

KERJA KOMPONEN / Swing Device (Kosong)

T3-2-12

KERJA KOMPONEN / Control Valve GARIS BESAR Control valve mengontrol; tekanan oli, jumlah aliran, dan arah aliran dalam sirkuit hidrolik. Bagian utama dari control valve adalah, main relief valve, overload relief valve, flow combiner valve, anti-drift valve, flow rate control valve, regenerative valve, auxiliary flow combiner valve, bypass shut-out valve, dan spoolspool. Spool dioperasikan oleh pilot oil pressure.

Depan ZX200 class,ZX230 class, ZX270 class

Control Valve

Dalam 4-spool section, adalah terdiri dari bagian spool travel kanan, bucket, boom 1, dan arm 2 yang susunan dari urutannya dilihat dari bagian depan mesin (ZX200 class, 230 class and 270 class) [bila dilihat dari sebelah kiri mesin pada ZX225 class]. Dalam 5-spool section, adalah terdiri dari bagian spool, travel kiri, auxiliary, boom 2, arm 1, dan swing yang susunan dari urutannya dilihat dari bagian depan mesin (ZX200 class, 230 class and 270 class) [bila dilihat dari sebelah kiri mesin pada ZX225 class]. Travel Kanan Bucket Boom 1 Arm 2

Travel Kiri Main Relief Valve

4-Spool Section

Auxi liar y Boom 2 Arm 1 Swing

5-Spool Section

Depan ZX225 class T178-03-03-072

Positioning Control Valve (2-piece Boom saja) ZX200 class

ZX230 class, ZX270 class

T178-03-03-068

T178-03-03-070

T3-3-1

KERJA KOMPONEN / Control Valve SIRKUIT HIDROLIK 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

36

35 34 33

11 12 13

32

14

31 30

15

16 17

29 28

18 19 20 21 22

27 26

25

24 23 T178-03-03-016

T3-3-2

KERJA KOMPONEN / Control Valve

19

12

Depan ZX225 class

29 18 3

22

35

2

20 14

4 9,10

Depan ZX200 class ZX230 class ZX270 class

36

123-

45-

678-

9-

Load Check Valve (Travel Parallel Circuit) Check Valve (Main Relief Circuit) Main Relief Valve

Check Valve (Main Relief Circuit) Check Valve (Flow Combiner Valve Circuit) Flow Combiner Valve Auxiliary Flow Combiner Valve Check Valve (Aux. Flow Combiner Valve Circuit) Bucket Flow Rate Control Valve (Switch Valve)

10 - Bucket Flow Rate Control Valve (Poppet Valve) 11 - Bucket Regenerative Valve 12 - Overload Relief Valve (Sisibagian Bucket: Rod) 13 - Overload Relief Valve (Sisi –bagian Bucket: Bottom) 14 - Load Check Valve (Boom 1 Parallel Circuit) 15 - Boom Regenerative Valve 16 - Overload Relief Valve (Sisibagian Boom: Bottom) 17 - Overload Relief Valve (Sisibagian Boom: Rod) 18 - Boom Anti-Drift Valve (Check Valve)

19 - Boom Anti-Drift Valve (Switch Valve) 20 - Load Check Valve (Arm Tandem Circuit) 21 - Check Valve (Orifice) (4-Spool Side Parallel Circuit) 22 - Bypass Shut-Out Valve

W178-02-05-017

28 - Overload Relief Valve (Sisibagian Arm: Bottom) 29 - Overload Relief Valve (Arm: Rod Side) 30 - Arm Anti-Drift Valve (Check Valve)

23 - Arm Flow Rate Control Valve (Poppet Valve)

31 - Arm Anti-Drift Valve (Switch Valve) 32 - Load Check Valve (Boom 2 Parallel Circuit)

24 - Arm Flow Rate Control Valve (Switch Valve) 25 - Load Check Valve (Swing Circuit) 26 - Check Valve (Arm Regenerative Circuit)

33 - Auxiliary Flow Rate Control Valve (Switch Valve) 34 - Auxiliary Flow Rate Control Valve (Poppet Valve) 35 - Load Check Valve (Travel Tandem Circuit)

27 - Arm Regenerative Valve

36 - Load Check Valve (Orifice) (Bucket)

T3-3-3


1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

36

35 34 33

11 12 13

32

14

31 30

15

16 17

29 28

18 19 20 21 22

27 26

25

24 23

T178-03-03-016

T3-3-4

KERJA KOMPONEN / Control Valve Depan ZX225 class 25 30

16

31

23,24 32 33,34 1 8

7

26

Depan ZX200 class ZX230 class ZX270 class

28 17 13

W178-02-05-018

6 123-

45-

678-

9-



10 - Bucket Flow Rate Control Valve (Poppet Valve) 11 - Bucket Regenerative Valve 12 - Overload Relief Valve (Sisibagian Bucket: Rod) 13 - Overload Relief Valve (Sisibagian Bucket: Bottom) 14 - Load Check Valve (Boom 1 Parallel Circuit) 15 - Boom Regenerative Valve 16 - Overload Relief Valve (Sisibagian Boom: Bottom) 17 - Overload Relief Valve (Sisibagian Boom: Rod) 18 - Boom Anti-Drift Valve (Check Valve)


28 - Overload Relief Valve (Sisibagian Arm: Bottom) 29 - Overload Relief Valve (Arm: Rod Side) 30 - Arm Anti-Drift Valve (Check Valve)







T3-3-5

KERJA KOMPONEN / Control Valve 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

36

35 34 33

11 12 13

32

14

31 30

15

16 17

29 28

18 19 20 21 22

27 26

25

T178-03-03-016

A

H I

24 23

B

C D

Belahan C

E F Potongan K

Auxi liar y

Bucket

12 G

10

34 J

33 9 11 13 M178-05-003

T3-3-6

T178-03-03-005

KERJA KOMPONEN / Control Valve Potongan Lintang A

Potongan Lintang a

5

3

T178-03-03-047

Potongan Lintang J 1 a

8

T178-03-03-044

7

6

T178-03-03-003

123-

45-

678-

9-



10 - Bucket Flow Rate Control Valve (Poppet Valve) 11 - Buck et Regenerative Valve 12 - Overload Relief Valve (Sisibagian Bucket: Rod) 13 - Overload Relief Valve (Sisibagian Bucket: Bottom) 14 - Load Check Valve (Boom 1 Parallel Circuit) 15 - Boom Regenerative Valve 16 - Overload Relief Valve (Sisibagian Boom: Bottom) 17 - Overload Relief Valve (Sisibagian Boom: Rod) 18 - Boom Anti-Drift Valve (Check Valve)


28 - Overload Relief Valve (Sisi-bagian Arm: Bottom) 29 - Overload Relief Valve (Sisi-bagian Arm: Rod) 30 - Arm Anti-Drift Valve (Check Valve)







CATATAN:Hanya ada spool saja, tidaka ada valve di potongan lintang B.

T3-3-7


2

3

4

5

6

7

8

9

10

36

35 34 33

11 12 13

32

14

31 30

15

16 17

29 28

18 19 20 21 22

27 26

25

24 23

T178-03-03-016

Potongan Lintang D

Potongan Lintang F Boom 2

Swing

Boom 1

19 29

27 18

32

25

14

26

15 17

T178-03-03-008 T178-03-03-006

T3-3-8

KERJA KOMPONEN / Control Valve Potongan Lintang E

Potongan Lintang G 22

31

16

30

23 20

T178-03-03-009

24

28 T178-03-03-007

123-

45-

678-

9-



10 - Bucket Flow Rate Control Valve (Poppet Valve) 11 - Buck et Regenerative Valve 12 - Overload Relief Valve (Sisibagian Bucket: Rod) 13 - Overload Relief Valve Valve (Sisibagian Bucket: Bottom) 14 - Load Check Valve Valve (Boom 1 Parallel Circuit) 15 - Boom Regenerative Valve 16 - Overload Relief Valve Valve (Sisibagian Boom: Bottom) 17 - Overload Relief Valve Valve (Sisibagian Boom: Rod) 18 - Boom Anti-Drift Valve Valve (Check Valve)

19 - Boom Anti-Drift Valve Valve (Switch Valve) 20 - Load Check Valve (Arm Tandem Circuit) 21 - Check Valve Valve (Orifice) (4-Spool Side Parallel Circuit) 22 - Bypass Shut-Out Valve

28 - Overload Relief Valve Valve (Sisi-bagian Arm: Bottom) 29 - Overload Relief Valve Valve (Sisi-bagian Arm: Rod) 30 - Arm Anti-Drift Valve (Check Valve)


31 - Arm Anti-Drift Valve (Switch Valve) 32 - Load Check Valve Valve (Boom 2 Parallel Circuit)

24 - Arm Flow Rate Control Valve (Switch Valve) 25 - Load Check Valve Valve (Swing Circuit) 26 - Check Valve Valve (Arm Regenerative Circuit)

33 - Auxiliary Flow Rate Control Valve (Switch Valve) 34 - Auxiliary Flow Rate Control Valve (Poppet Valve) 35 - Load Check Valve Valve (Travel Tandem Circuit)



T3-3-9


2

3

4

5

6

7

8

9

10

36

35 34 33

11 12 13

32

14

31 30

15

16 17

29 28

18 19 20 21 22

27 26

25

24 23

T178-03-03-016

Potongan Lintang H

Potongan Lintang I

21 2

4

T178-03-03-042

T3-3-10

T178-03-03-041

KERJA KOMPONEN / Control Valve Pandangan K

Potongan Lintang L

36

T178-03-03-045

M

Potongan Lintang M 35

L

T178-03-03-046

T178-03-03-048

12345-

678-

9-

Load Check Valve (Travel Parallel Circuit) Check Valve (Main Relief Circuit) Main Relief Valve Check Valve (Main Relief Circuit) Check Valve (Flow Combiner Valve Circuit) Flow Combiner Valve Auxiliary Flow Combiner Valve Check Valve (Aux. Flow Combiner Valve Circuit) Bucket Flow Rate Control Valve (Switch Valve)

10 - Bucket Flow Rate Control Valve (Poppet Valve) 11 - Bucket Regenerative Valve 12 - Overload Relief Valve (Sisibagian Bucket: Rod) 13 - Overload Relief Valve (Sisibagian Bucket: Bottom) 14 - Load Check Valve Valve (Boom 1 Parallel Circuit) 15 - Boom Regenerative Valve 16 - Overload Relief Valve (Sisibagian Boom: Bottom) 17 - Overload Relief Valve (Sisibagian Boom: Rod) 18 - Boom Anti-Drift Valve (Check Valve)

19 - Boom Anti-Drift Valve (Switch Valve) 20 - Load Check Valve (Arm Tandem Circuit) 21 - Check Valve (Orifice) (4-Spool Side Parallel Circuit) 22 - Bypass Shut-Out Valve 23 - Arm Flow Rate Control Valve (Poppet Valve)

28 - Overload Relief Valve (Sisibagian Arm: Bottom ) 29 - Overload Relief Valve (Sisibagian Arm: Rod) 30 - Arm Anti-Drift Valve (Check Valve) 31 - Arm Anti-Drift Valve (Switch Valve) 32 - Load Check Valve Valve (Boom 2 Parallel Circuit)

24 - Arm Flow Rate Control Valve (Switch Valve) 25 - Load Check Valve Valve (Swing Circuit) 26 - Check Valve (Arm Regenerative Circuit)

33 - Auxiliary Flow Rate Control Valve (Switch Valve) 34 - Auxiliary Flow Rate Control Valve (Poppet Valve) 35 - Load Check Valve Valve (Travel Tandem Circuit)



T3-3-11

KERJA KOMPONEN / Control Valve 2-piece Boom (Optional)

1

2

4 3 T178-03-03-064

1-

Load Check Valve (Positioning Circuit)

2 - Overload Relief Valve (Sisi-bagian Positioning: Rod)

3 - Overload Relief Valve (Sisi-bagian Positioning: Bottom)

T3-3-12

4-

Load Check Valve (Positioning Parallel Circuit)

KERJA KOMPONEN / Control Valve Positioning Control Valve (Hanya 2-Piece Boom saja) ZX200 class X

2

1 4

X

3

T198-03-03-003

Bagian X - X

T198-03-03-002

ZX230 class, ZX270 class 4 4

Potongan D-D

1 1 T178-03-03-067

T3-3-13

KERJA KOMPONEN / Control Valve SIRKUIT HIDROLIK Sirkuit Utama (Main Circuit) Pressure oil (tekanan oli) dari pump 1 dan dari pump 2 mengalir masuk masing-masing ke 4-spool section dan ke 5-spool section di control valve. Sebuah parallel circuit ada di kedua main circuit kiri dan kanan, untuk memungkinkan operasi kombinasi. Sebuah oil flow combiner circuit ada di kedua sirkuit boom and arm, sehingga saat dilakukan operasi single, tekanan oli dari kedua pompa pump 1 dan pump 2, disuplaikan ke boom atau ke arm cylinder. Main relief valve, berdada di main circuit (antara pump dan actuator), untuk menjaga tekanan oli di sirkuit utama darai adanya kebnaikan tekanan yang libih dari set-pressure, bila spool-spool control valve (control lever) dioperasikan. Overload relief valve ada ditempatkan di sirkuit actuator untuk boom, arm dan bucket (antara control valve dan actuator). Overload relief valve, adalah untuk menjaga terjadinya surge pressure, karena adanya external load di sirkuit actuator dan menghindari tekanan di sirkuit dari terjadinya kenaikan lebih tinggi dari set-pressure, saat spool-spool control valve (control lever) dalam keadaan netral.

T3-3-14

KERJA KOMPONEN / Control Valve Travel Motor Kiri

Main Relief Valve

4-Spool Section Parallel Passage

5-Spool Section

Travel Motor Kanan

4-Spool Section

Auxi liar y Bucket Cylinder

Overload Relief Valve Arm Cylinder

Overload Relief Valve

Swing Motor Boom Cylinder

Oil Flow Combiner Circuit

5-Spool Section Parallel Circuit Pump 2

Pump 1

T178-02-02-001

T3-3-15

KERJA KOMPONEN / Control Valve Positioning Circuit (Hanya pada 2-Piece Boom saja) Sirkuit Netral (Neutral Circuit) • Saat control lever netral, tekanan oli (pressure oil) dari pump kembali ke tangki oli hidrolik melalui control valve. Sirkuit Opersi Single • Dalam operasi positioning, spool di bypass shutout valve dan positioning control valve bergeser. • Oil yang bertekanan dari pump 1 dibagikan ke bagian empat-spool, dan berkombinasi dalam positioning control valve dan selanjutnya masuk positioning cylinder. Sirkuit Opersai Kombinasi • Dalam operasi kombinasi, oli yang bertekanan dari pump 1 mengali kedalam positioning control valve melalui parallel circuit. • Walaupun operasi kombinasi, parallel circuit akan menjadikan positioning dapat beroperasi.

T3-3-16


4 Spool Side Parallel Circuit

Pilot Pressure dari Positioning Positioning Cylinder


Pump 1 T178-03-03-065

Positioning Control Valve

T3-3-17

KERJA KOMPONEN / Control Valve Pilot Control Circuit Pilot pressure oil (yang di indikasikan dengan nomor) dari pilot valve bekerja di ujung-ujung spool didalam control valve, menggeserkan spool-spool. Dalam sistem operasinya, pilot pressure oil bekerja di switch valves sambil menggeserkan spool. • Bila arm is rolled in, pilot pressure oil (4) menggeser switch valve di arm anti-drift valve, sambil bekerja pada ujung arm spool. • Bila boom is lowered (turun), pilot pressure oil (2) menggeserkan switch valve di boom anti-drift valve sambil bekerja di ujung boom spool. Sirkuit air bleed ada dilengkapi pada bagian atas control valve, sehingga udara yang terjebak di control valve, akan otomatis dapat dikeluarkan.

External Pilot Pressure Oil Circuit • Main relief valve set-pressure dapat dinaikan dengan pilot pressure oil yang disupalikan dari solenoid valve unit (SG). • Arm regenerative valve dapat digeserkan oleh pilot pressure oil yang disuplai dari solenoid valve unit (SC). • Arm flow rate control valve dapat digeserkan oleh pilot pressure oil yang disuplaikan dari solenoid valve unit (SE) (Serial No.104678 dan sebelumnya (ZX200 class dan 225 class), Serial No.010326 dan sebelumnya (ZX230 class), Serial No.020042 dan sebelumnya (ZX270 class)) • Arm flow rate control valve dapat bergeser oleh pilot pressure oil yang disuplaikan dari arm flow rate control valve control spool di signal control valve. (Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class dan 225 class), Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 class), Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270 class)) • Flow combiner valve akan bergeser oleh pilot pressure oil yang dikirim dari flow combiner valve control spool di signal control valve. • The bucket flow rate control valve dapat digeserkan oleh pilot pressure oil yang disuplaikan dari bucket flow rate control valve spool didalam signal control valve. • Auxiliary flow combiner valve dan bypass shut-out valve dapat digeserkan oleh pilot pressure oil dari auxiliary pilot valve. • Auxiliary flow rate control valve dapat digeserkan oleh pilot pressure oil dari auxiliary flow rate control solenoid valve. • Bypass shut-out valve dapat digeserkan oleh pilot pressure oil dari positioning pilot valve. (Hanya pada 2-piece boom saja). (Lihat pada grup SISTEM / Sistem Pengontrolan).

T3-3-18

KERJA KOMPONEN / Control Valve Pilot Pressure dari Flow Combiner Valve Control Spool di Signal Control Valve

Pilot Pressure dari Solenoid Valve Unit (SG)

Pilot Pressure Oil from Aux. Pilot Valve Pilot Pressure dari Bucket Flow Rate Control Valve Spool di Pilot pressure Signal Control Valve

Auxi liar y Fl ow Combiner Valve Main Relief Valve 10

11

9

12 Bucket Flow Rate Control Valve

Flow Combiner Valve Pilot Pressure Oil dari Auxil iary Flow Rate Control Solenoid Valve

Auxi liar y Fl ow Rate Control Solenoid Valve Arm Anti -Dri ft Valve Pilot Pressure Oil dari Solenoid Valve Unit (SC)

8 7

2

1

1

Boom AntiDrift Valve

4 3

3

Arm Regenerative Valve Pilot Pressure Oil dari Arm Flow Rate Control Valve Control Spool di signal Control Valve (Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 dan 225 class), Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class), sampai dengan serial No.020042 (ZX270 class)) Pilot Pressure Oil dari SE 1 - Boom Raise 2 - Boom Lower 3 - Arm Roll-Out

6 5

Pilot Pressure Oil dari Aux. Pilot Valve




T178-03-03-040

4 - Arm Roll-In 5 - Swing Kiri 6 - Swing Kanan

789-

T3-3-19

Bucket Roll-In Bucket Roll-Out Travel Forward Kiri

10 - Travel Reverse Kiri 11 - Travel Forward Kanan 12 - Travel Reverse Kanan

KERJA KOMPONEN / Control Valve (Kosong)

T3-3-20

KERJA KOMPONEN / Control Valve FLOW COMBINER VALVE •

• •

Saat dilakukan operasi kombinasi, untuk fungsi front attachment dan travel, flow combiner control valve spool di signal control valve akan bergeser, menyebabkan pilot pressure oil akan menggeserkan flow combiner valve spool. Bila flow combiner valve spool sudah bergeser, oil bertekanan dari pump mengalir ke spool travel kiri. Oleh karenanya, oli bertekanan dari pump 1 akan mengalir pada kedua spool travel kanan dan spool travel kiri. Kemudian oli bertekanan dari pump 2, akan mengalir ke fungsi front attachment dan swing. Konsekwensinya, saat dilakukan sebuah operasi kombinasi antara travel, front attachment dan swing, mesin dapat travel dengan lurus.


Ke Spool Travel Kiri Pressure Oil dari Pump 1 Spool

T178-03-03-010

Pilot Pressure Oil dari Flow Combiner Valve Control Spool

LeTravel Motor Kiri

Travel Motor Kanan Flow Combiner Valve

Pilot Pressure Oil dari Flow Combiner Valve Control Spool di Signal Control Valve

Pump 1

T3-3-21

T176-03-03-026

KERJA KOMPONEN / Control Valve MAIN RELIEF VALVE Main relief valve adalah untuk menjaga tekanan di sirkuit utama dari kenaikan tekanan yang melebihi setpressure, selama beroperasinya actuator seperti motor dan cylinder. Yang karenanya, kebocoran oli pada sambungan hose dan pipa serta kerusakan pada actuator dapat dihindari. Kerja/ Operasi Relief 1. Tekanan di port HP (sirkuit utama) bekerja di pilot poppet via orifice A di main poppet dan orifice B di seat. 2. Bila tekanan di port HP naik melebihi set-force dari spring B, pilot poppet akan bergeser dari seat, dan menjadikan oli bertekanan mengalir ke port LP (Tangki oli hidrolik) melalui passage dan celah sekeliling sleeve. 3. Yang pada saat ini perbedaan tekanan yang timbul, antara port HP dan spring chamber masuk ke orifice A. 4. Bila perbedaan tekanan ini, terus naik melebihi set-force spring A, main poppet akan bergeser dari seat-nya, sehingga oli bertekanan di port HP, mengalir ke port LP. 5. Oleh karena itu, tekanan di sirkuit utama berkurang (turun). 6. Bila tekanan di sirkuit utama turun, dibawah batas tekana, main poppet akan duduk pada seat karena spring A.

Operasi/ Kerja Menaikan Set-Pressure 1. Pilot pressure dari solenoid valve unit (SG) yang dikirimkan ke port SG, menjadikan piston menekan spring B. 2. Yang kemudian, daya spring B menjadi naik. 3. Oleh karena itu, tekanan yang dibutuhkan unruk menggeserkan pilot poppet menjadi naik, menyebabkan relief valve set-pressure menjadi naik.

T3-3-22

KERJA KOMPONEN / Control Valve Dalam Operasi/ Kerja Normal.: Main Poppet

Orifice A

Orifice B

Seat

Passage

Spring B

HP

SG

LP

Spring Chamber

Sleeve

Sprind A

Pilot Poppet

Piston

T157-02-05-003

Dalam Operasi/ Kerja Relief : Main Poppet

Orifice A

Orifice B

Seat

Passage

Spring B

HP

LP

Sleeve

Spring Chamber

Spring A

Pilot Poppet

T157-02-05-003

Dalam Operasi/ Kerja Set-Pressure Naik: Spring B

HP

SG

LP

Pilot Poppet

T3-3-23

Piston

T157-02-05-004

KERJA KOMPONEN / Control Valve OVERLOAD RELIEF VALVE (dengan Fungsi Make-Up) Overload relief valve berada di sirkuit boom, arm, bucket, dan positioning (2-piece boom saja).. Overload relief valve adalah untuk melindungi sirkuit tekanan (pressure circuit) setiap actuator dari naiknya tekanan secara berlebihan, karena adanya gerakan beban luar. Juga sebagai tambahan, bila sirkuit tekanan actuator berkurang/ rendah, akan mengambil oli hidrolik dari tangki oli hidrolik, untuk menghindari terjadinya kapitasi (fungsi make-up). CATATAN:Operasi/ kerja dari overload relief valves di boom, arm, bucket, dan positioning (2 piece boom) adalah sama saja. Operasi/ Kerja Relief 1. Tekanan/ pressure di port HP (actuator circuit) bekerja di pilot poppet melalui sebuah orifice di piston (positioning: valve). 2. Bila tekanan di port HP naik melebihi dari set-force spring B, pilot poppet akan bergeser dari kedudukannya, sehingga menjadikan pressure oil mengalir ke port LP (tangki oli hidrolik) melalui passage A dan celah sekeliling sleeve. 3. Pada waktu yang bersamaan timbul perbedaan tekanan antara port HP dan spring chamber karena orifice. 4. Bila perbedaan tekanan naik, melebihi dari setforce spring A, main poppet akan bergeser dari dudukannya sehingga pressure oil di port HP mengalir ke port LP. 5. Oleh karena itu, tekanan di actuator circuit menjadi turun (berkurang). 6. Bila penurunan tekanan di actuator circuit kurang dari tekanan spesifikasinya, main poppet akan kembali kedudukan semula oleh daya dari spring A.

Make-Up Operation 1. Bila tekanan di port HP (actuator circuit) berkurang dari tekanan port LP (tangki oli hidrolik), sleeve akan bergerak ke kanan (positioning: ke kiri). 2. Kemudian, oli hidrolik di port LP mengalir ke port HP, untuk menghindari kapitasi. 3. Saat tekanan di port HP naik lebih dari tekanan spesifikasinya, sleeve akan tertutup oleh spring C .

Positioning Circuit (2-piece boom saja) Spring A Spring C

Main Poppet

Sleeve

Seat

Orifice A HP

Spring B

T3-3-24

Pilot Poppet

Passage A Spring Chamber

Valve LP

T198-03-03-006

KERJA KOMPONEN / Control Valve Boom, Arm dan Bucket Dalam Operasi/ Kerja Normal : Make-Up Valve

Sleeve

Spring A

Passage A

Spring B

Main Poppet

HP

LP Orifice

Piston

Spring Chamber

Pilot Poppet

Spring C

T107-02-05-019

Dalam Operasi/ Kerja Relief : Main Poppet

Sleeve

Spring A

Passage A

Spring B

HP

LP Orifice

Piston

T178-03-03-049

Pilot Poppet

Spring Chamber

Dalam Operasi/ Kerja Make-Up : Sleeve

HP

LP Spring C

T3-3-25

T178-03-03-050

KERJA KOMPONEN / Control Valve REGENERATIVE VALVE Regenerative valve ada terpasang di sirkuit, lower, arm roll-in, dan bucket roll-in untuk kecepatan cylinder dan untuk menghindari kerja cylinder yang tersendat-sendat, memperbaiki pengontrolan keja mesin.

the boom menaikan terjadinya sehingga

Boom Regenerative Valve dan Bucket Regenerative Valve

Pressure Oil dari Pump 1

CATATAN:Prinsip kerja dari boom regenerative valve adalah sama identik dengan bucket regenerative valve. Oleh karena itu, penjelasan bucket generative valve sebagai contohnya. Operasi/ Kerjanya 1. Bila bucket rolled in, oleh kembali dari cylinder rod side (bottom side bila boom cylinder) masuk ke lobang A di spool dan bekerja pada check valve. 2. Pada saat yang sama, bila tekanan di cylinder bottom side (rod side bila boom cylinder lebih rendah dari rod side, check valve akan terbuka. 3. Kemudian, oli kembali dari cylinder rod side mengalir masuk kedalam bottom side bersama dengan oli yang disuplai dari pump, dan menaikan kecepatan cylinder. 4. Saat cylinder bergerak pada langkah akhirnya atau beban penggalian naik (digging load increases), tekanan di sirkuit cylinder bottom side akan naik lebih dari tekanan di rode side, maka menyebabkan check valve menutup dan menyetop operasi regenerative.

T3-3-26

Bucket Cylinder

Check Valve T176-03-03-027


Orifice

Return Oil dari Cylinder Rod Side

Hole A

Spool Pressure Oil ke Cylinder Bottom Side

Check Valve

T178-03-03-052

T3-3-27

KERJA KOMPONEN / Control Valve ARM REGENERATIVE VALVE Operasi / Kerjanya : 1. Normalnya, selama operasi arm rolled-in, oli kembali dari cylinder rod side mengalir balik ke tangki oli hidrolik, melalui lobang (orifice) di arm regenerative valve spool. 2. Bila solenoid valve unit (SC) aktif karena adanya signal dari MC (main controller), pilot pressure oil dikirimkan dari solenoid valve unit (SC) untuk menggeserkan arm regenerative valve spool, untuk menutup sirkuit oli kembali dari cylinder rod side. (Lihat pada grup SISTEM /Sistem Pengontrolan). 3. Oleh karena itu, oli balik darai cylinder rod side mengalir ke bottom side bersama dengan oli yang disupalikan dari pump, sehingga menaikan kecepatan cylinder.

T3-3-28

KERJA KOMPONEN / Control Valve Arm 1 Return Oil dari Arm Cylinder Rod Side

Arm R egene rati ve Valve

Arm 2

Ke Arm Regenerative Valve Spool Spool Ke Hydraulic Oil Tank Dari Arm 1 Spool

Lobang

Pilot Pressure Oil dari Solenoid Valve Unit (SC)

T178-03-03-007 T178-03-03-018

T3-3-29

KERJA KOMPONEN / Control Valve ANTI-DRIFT VALVE Anti-drift valve ada terpasang di sirkuit boom cylinder bottom side dan sirkuit arrm cylinder rod side, untuk mengindari terjadinya cylinder dari drifting (melorot dengan sendirinya). CATATAN: Kedua boom dan arm anti-drift valve sama identik dalam kontruksinya.

Boom Cylinder

Operasi/ Kerja Holding 1. Bila control lever di posisi netral (posisi spool netral), switch valve didalam anti-drift valve tidak bergeser. 2. Berarti, pressure oil dari boom cylinder bottom side (arm cylinder rod side) bekerja pada check valve (spring side) didalam anti-drift valve melalui switch valve. 3. Konsekwensinya, check valve tertutup, sehingga return circuit dari cylinder tertahan, yang berarti mengurangi cylinder drift. Operasi/ Kerja Releasing 1. Saat arm digunakan rolled in atau boom diturunkan (lowered), pilot pressure oil dari pilot valve mendorong piston di anti-drift valve sehingga menjadikan switch valve bergeser. 2. Kemudian, oil di check valve spring chamber mengalir balik ke tangki oli hidrolik, melalui switch valve. 3. Oleh karenanya, check valve menjadi terbuka, menjadikan oli balik dari boom cylinder bottom side (arm cylinder rod sidemengalir ke spool.

T176-03-03-028

Anti -Dri ft Valv e (Switch Valve)

Pressure Oil dari Pump 1

Anti -Dri ft Valv e (Check Valve) ke Hydraulic Oil Tank Boom Cylinder

Dari Pilot Valve


T176-03-03-029

Anti -Dri ft Valv e (Switch Valve)

T3-3-30

Anti -Dri ft Valv e (Check Valve)


Pilot Pressure Oil dari Pilot Valve

Piston


Switch Valve

Ke Main Spool

T178-03-03-051

Check Valve Cylinder Bottom Side Circuit

T3-3-31

KERJA KOMPONEN / Control Valve FLOW RATE CONTROL VALVE Flow rate control valves ada terpasang di sirkuit arm, bucket dan auxiliary, untuk menahan oil flow rate di sirkuit, bila dibuat operasi kombinasi, untuk memberikan prioritas pada actuator lainnya.

Arm Cylinder


CATATAN: Setiap flow rate control valve, berfungsi pada masing operasi kombinasi, seperti ditunjukan dibawah. Sebagai contoh pada bagian ini hanya dijelaskan kerja/ operasi arm flow rate control valve. Flow Rate Control Valve

Operasi Kombinasi Switch Valve

Arm

Swing dan Arm Roll-In

Bucket

Boom Raise dan Arm Roll-In

Auxiliary

Front Attach ment dan Auxiliary

Operasi/ Kerja Normal 1. Pressure oil dari pump 2 bekerja pada check valve didalam poppet valve. 2. Normalnya, switch valve akan tetap opened. Kemudian, pressure oil dari pump 2 membuka check valve dan mengalir ke main spool melalui switch valve. 3. Oleh karenanya, poppet valve telah terbuka, sehingga pressure oil dari pump 2 mengalir ke main spool.

Poppet Valve

Pressure Oil dari Pump 2 T178-03-03-030

Arm Cylinder


Operasi/ Kerja Flow Rate Control 1. Pilot pressure oil dari *arm flow rate control valve control spool, menggeserkan switch valve di arm flow rate control valve. 2. Saat switch valve sudah tergeser, oil pressure is yang ada dibelakang poppet valve, membatasi poppet valve untuk membuka. 3. Yang karenanya, poppet valve akan menahan oil flow rate ke main spool, menjadikan pressure oil yang akan disuplaikan ke swing motor yang terbebani, lebih daripada arm. CATATAN: * SE (sampai dengan serial No. (ZX200 class dan 225 class), Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class), sampai dengan serial No.020042 (ZX270 class))

Switch Valve Poppet Valve

*Arm Flow Rate Control Valve Control Spool

Pressure Oil dari Pump 2 T178-03-03-031

T3-3-32


Spring A

Check Valve

Poppet Ke Main Spool

Spring B

To Hydrauli c Oil Tank Pressure Oil dari Main Pump 2 Switch Valve

Pilot Pressure dari Am Flow Rate Control Valve Control Spool didalam the Signal Control Valve* Pilot Pressure dari Solenoid Valve Unit (SE)**

Ke Main Spool

T178-03-03-013

CATATAN:*Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class dan 225 class) Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 class) Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270 class) CATATAN:**Sampai dengan Serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class) Sampai dengan Serial No.010326 (ZXS230 class) Sampai dengan Serial No.020042 (ZX270 class)

T3-3-33

KERJA KOMPONEN / Control Valve AUXILIARY FLOW COMBINER VALVE dan BYPASS SHUT-OUT VALVE CATATAN: Seperti untuk 2-piece boom, bila positioning pilot valve dioperasikan, positioning pilot pressure menaglir ke port SJ, menggeserkan bypass shut-out valve spool. Auxiliary flow combiner valve dan bypass shut-out valve ada terpasang di masing-masing bagian front dan rear daripada 4-spool control valve section. Valve ini berfungsi untuk membedakan, bagian mana yang berfungsi apakah pilot valve yang beroperasi atau combined yang dioperasikan dengan dilakukan bersama front attachments lainnya.

During Single Operation of Attachment: Bila hanya aux. pilot valve yang dioperasikan, pressure oil dari kedua pompa, pump 1 dan pump 2 akan berkombinasi dan disuplaikan bersama ke attachment, dan menaikan kecepatan attachment. 1. Bila hanya aux. pilot valve yang dioperasikan, aux. pilot valve pilot pressure mengalir ke port SM dan port SJ, menggeserkan auxiliary flow combiner valve dan bypass shut-off valve spool. 2. Saat bypass shut-out valve spool bergeser, neutral passage di 4-spool section, tertutup. 3. Pada saat yang sama, seperti auxiliary flow combiner valve spool bergeser, pressure oil akan disuplaikan ke 4-spool section dari pump 1 mengalir ke auxiliary spool melalui auxiliary flow combiner valve. 4. Oleh karenanya, pressure oil dari kedua pompa, pump 1 dan pump 2, disupaikan ke attachment, kecepatan operasi attachment menjadi naik.

T3-3-34

KERJA KOMPONEN / Control Valve Signal Control Valve

Pilot Pressure dari Aux. Pil ot Valv e Auxi lia ry F low Combi ner Valve Control Solenoid Valve

Auxi lia ry F low Combiner Valve Port SN

Port SM

Attac hment

Neutral Passage

Auxi liar y

Port SJ Bypass Shut-Out Valve

4-Spool Section

5-Spool Section Pump 2

Pump 1 Positioning Pilot Valve (2-Piece Boom Saja)

Auxiliary Flow Combiner Valve Ke Auxiliary Spool

T178-03-03-062

Port SM

Bypass Shut-Out Valve Neutral Passage di 4-Spool Section Spool

Spring

Pressure Oil dari Pump 1 Spool

Check Valve Spring Port SJ

Port SN

T178-03-03-053

T3-3-35

T178-03-03-054


KERJA KOMPONEN / Control Valve Dalam Operasi Kombinasi dari Attachment dan Front Attachment: Bila fungsi dari aux. pilot valve dan the boom, arm, bucket atau travel dioperasikan secara simultan (bersamaan), auxiliary flow combiner valve tetap tertutup sehingga kecepatan kerja/ operasi dari boom, arm, atau bucket / travel tetap terjaga. 1. Saat aux. pilot valve dioperasikan, attachment pilot pressure mengalir ke port SM daripada auxiliary flow combiner valve. 2. Kemudian bila fungsi boom, arm, bucket, atau travel di operasikan pada waktu yang bersamaan, pilot pressure dari signal pilot pressure control valve mengalir ke port SN. 3. Auxiliary flow combiner valve spool menerima tekanan dari port SM dalam arah terbuka dan tekanan dari SN dalam arah tertutup. Yang dalam hal ini, spring force bekerja di spool dalam arah menutup. 4. Dimana, daya arah menutup spool lebih besar daripada arah membuka, sehingga menahan spool untuk menutup.

Auxiliary Flow Combiner Valve Ke Auxiliary Spool

Port SM

Pressure Oil dari Pump 1 Spool

Check Valve Spring

Port SN

T3-3-36

T178-03-03-053

KERJA KOMPONEN / Pilot Valve GARIS BESAR Pilot valve mengontrol, pilot oil pressure yang untuk pengoperasian control valve spool. Dua tipe standard pilot valves yang ada di mesin ini. Keduanya mempunyai empat oil port. Satu tipe digunakan untuk fungsi pengontrolan front attachment / swing. Yang lainnya digunakan untuk fungsi pengontrolan travel. Type Optional mempunyai dua oil port. Pilot Valve, 4 Oil Port • Front Attachment / Swing Pilot Valve Port ISO Control Hitachi Pattern No. Pattern 1 Bucket Roll• 2 Boom Lower • Kanan 3 Bucket Roll-In • 4 Boom Raise • 1 Swing Kanan Arm Roll-In 2 Arm Roll-Out Swing Kanan Kiri 3 Swing Kiri Arm Roll-Out 4 Arm Roll-In Swing Kiri

P

Simbol Hidrolik

1

3

Reducing valve dikedua pilot valve untuk front attachment / swing dan travel adalah sama identik kontruksinya, kecuali untuk pusher penggerak cam.

•

Travel Pilot Valve 1 Travel Mundur Kanan 2 Travel Maju Kanan 3 Travel Maju Kiri 4 Travel Mundur Kiri Simbol Hidrolik

P

1

T

3

4

2

T105-02-07-020

T

2

4

T T105-02-07-020

P

3

4

2

1 T178-03-04-002

1 T 4 2 P T178-03-04-001

3

T3-4-1

KERJA KOMPONEN / Pilot Valve OPERASI/ KERJANYA Spool (6) head menjadi bertemu dengan permukaan bagian atas spring guide (3) yang selalu terangkat oleh return spring (5). Netral (Output Diagram: A sampai B): 10. Saat netral, spool (6) secara keseluruhan menutup pressure oil port P (dari pilot pump). Output port terbuka untuk ke port T (tangki oli hidrolik) melalui passage/ saluran di spool (6). Oleh karenanya, oil pressure di output port (untuk ke control valve) menjadi sama dengan di port T. 11. Bila control lever sedikit dimiringkan, cam (1) miring, menggeserkan pusher (2) kearah bawah. Kemudian, pusher (2) mengkompres return spring (5) berikut dengan spring guide (3). Pada waktu yang sama, oil pressure di output port menjadi sama dengan di port T, spool (6) bergerak kearah bawah, sambil tetap berada dibawah permukaan spool head yang bertemu dengan spring guide (3). 12. Keadan seperti ini, akan terus-menerus, sampai hole (7) di spool (6) terbuka ke port P.

T3-4-2

E

F

D Pilot Pressure

C

A

B

Lever Stroke T522-02-05-001

KERJA KOMPONEN / Pilot Valve Front Attachment / Swing Pilot Valve

1

1

2

2

3

3

4

4

6 Port T

7

5

5

Port P

6

6

Output Port

Port T

Port T

7

7

Port P

Output Port

Port P

Output Port

T178-03-04-005

T178-03-04-007

Travel Pilot Valve 1

1

2

2 7

3

3

4

4

6

5

Output Port

5

6 Port T

Port T

6 Port P

7

Output Port

12-

Cam Pusher

Port P

7

3 - Spring Guide 4 - Balance Spring

Output Port

T178-03-04-006

T178-03-04-011

56-

T3-4-3

Return Spring Spool

7-

Hole

KERJA KOMPONEN / Pilot Valve Dalam Metering atau Decompressing (Output Diagram: C sampai D) 1. Bila control lever ditekuk terus untuk menggerakan pusher (2) kearah bawah lebih lanjut, hole (7) di spool (6) terbuka ke port P, menjadikan pressure oil di port P mengalir kedalam output port. 2. Oil pressure di output port, bekerja di permukaan bagian bawah dari spool (6) sehingga spool (6) terdorong keatas. 3. Biarpun, sampai tenaga angkat keatas bekerja di permukaan bagian bawah dari spool (6) mendekati daya balance spring (4), balance spring (4) tidak dapat di kompres. Kemudian, spool (6) tidak dapat terangkat, menjadikan oil pressure di output port akan naik. 4. Karena oil pressure di output port naik, daya untuk mendorong spool (6) kearah atas juga naik. Bila daya ini melebihi daya balance spring (4), maka balance spring (4) ter kompreskan, sehingga spool (6) bergerak kearah atas. 5. Karena, spool (6) bergerak kearah atas, hole (7) menjadi tertutup, sehingga pressure oil dari port P berhenti mengalir ke output port, menyetop pressure oil di output port untuk naik. 6. Bila spool (6) bergerak kearah bawah, mengkompres balance spring (4), menaikan daya spring. Oleh karenanya, oil pressure di output port menjadi seimbang/ sama dengan oil pressure yang bekerja di bagian permukan bawah spool (6) dan akan seimbang di posisi ini dengan daya spring.

T3-4-4

E

F

D Pilot Pressure

C

A

B



1

1

2

2

3

3

4

4

5

5

6

6 Port T

Port T

7

Port P

7

Output Port

Port P

Output Port

T178-03-04-008

T178-03-04-009


1

2

2

3

3

4

4

5

5

6

6 Port T

Port P

7

Output Port 12-

Cam Pusher

Port T


Port P

7

Output Port

T178-03-04-012

56-

T3-4-5

Return Spring Spool

7-

Hole

T178-03-04-013

KERJA KOMPONEN / Pilot Valve Langkah Penuh/ Full Stroke (Output Diagram: E sampai F) 1. Bila control lever langkah penuh, pusher (2) bergerak kearah bawah sampai pusher (2) di front attachment / swing pilot valve bersentuhan dengan punggung casing, atau cam (1) di travel pilot valve menjadi bersentuhan dengan casing. 2. Pada saat ini, bagian bawah pusher (2) langsung menekan spool (6). Oleh karenanya, walaupun oil pressure di output port naik terus, hole (7) di spool (6) tetap terbuka. 3. Konsekweksinya, oil pressure di output port samaseimbang dengan oil pressure di port P.

E

F

D Pilot Pressure

C

A

B


CATATAN:Total langkah lever untuk front attachment dan swing control adalah ditentukan oleh jarak langkah (E) dari pusher (2). Total langkah travel lever control ditentukan oleh jarak langkah (E) dari cam (1).

T3-4-6


1 2 2

3 4 5 E

6 Port T

7

Port P

T178-03-04-005 T178-03-04-010

Output Port


1

E

2

3 4 5 6

Port T

Port P

7

Output Port

12-

Cam Pusher


T178-03-04-006

T178-03-04-014

56-

T3-4-7

Return Spring Spool

7-

Hole

KERJA KOMPONEN / Pilot Valve (Kosong)

T3-4-8

KERJA KOMPONEN / Travel Device GARIS BESAR Travel device terdiri dari, travel motor, travel reduction gear, dan travel brake valve. Travel motor adalah swash plate type variable displacement axial plunger motor, dilengkapi dengan parking brake (wet-type negative multi-disc brake). Travel motor digerakan oleh pressure oil dari pump dan meneruskan tenaga putarnya ke travel reduction gear.

Travel reduction gear adalah dengan tiga stage reduction planetary gear type, mengkonversikan tenaga putar yang diteruskan dari travel motor, menjadi tenaga putar besar yang perlahan, yang menyebakan sprocket dan track berputar. Travel brake valve melindungi sirkuit travel dari terjadinya beban yang berlebihan (overloaded) dan melindungi dari terjadinya kapitasi. CATATAN: Struktur dan teori kerja/ operasi dari travel device untuk ZX200 class, ZX225 class dan ZX230 class hampir saja saja. Hanya beberapa bagian yang berbeda. Pada bagaian ini dijelaskan cara kerja/ operasi dari ZX200 class dan ZX270 class.

ZX200 class, 225 class, 230 class Travel Brake Valve

ZX270 class Travel Brake Valve

Travel Reduction Gear

Travel Reduction Gear

T1HG-03-05-001 T178-03-05-001

Travel Motor

Travel Motor

T3-5-1

KERJA KOMPONEN / Travel Device TRAVEL REDUCTION GEAR Travel reduction gear adalah dengan tipe tiga stage reduction planetary gear. Travel motor memutarkan propeller shaft (7). Putaran ini diteruskan ke ring gear (1) melalui first stage planetary gear (8), first stage carrier (6), first stage sun gear (5), second stage planetary gear (9), second stage carrier (4), second stage sun gear (3), third stage planetary gear (10), dan third stage carrier (2).

Travel motor housing (14) dibautkan ke track frame dan terpasang pada third stage carrier (2) oleh hub (11). Ring gear (1) dibautkan pada drum (13). Drum (13) dibautkan pada sprocket (12). Dengan demikian, bila ring gear (1) berputar, drum (13) dan sprocket ikut sprocket (12) berputar juga.

ZX200 class, 225 class, 230 class 1

2

3

4

5

6

7

14

13

11

10

9

8

12 T178-03-05-001

1-

Ring Gear

5-

First Stage Sun Gear

9-

234-

Third Stage Carrier Second Stage Sun Gear Second Stage Carrier

6 - First Stage Carrier 7 - Propel Shaft 8 - First Stage Planetary Gear

Second Stage Planetary Gear 10 - Third Stage Planetary Gear 11 - Hub

T3-5-2

12 - Sprocket 13 - Drum 14 - Housing

KERJA KOMPONEN / Travel Device ZX270 class

1

2

3

4

5

6

7

8

11

14

10

9

13 12

T3-5-3

T1HG-03-05-001

KERJA KOMPONEN / Travel Device TRAVEL MOTOR ZX200 class, 225 class, 230 class Travel motor adalah dengan tipe, variable-displacement swash plate axial plunger motor. Ttravel motor terdiri dari, valve plate (6), swash plate (4), rotor (2), plunger (5), dan shaft (1). Shaft (1) di-spline-kan ke rotor (2), yang didalamnya dimasukan plunger-plunger (5). Bila pressure oil ada disuplaikan dari pump, plunger-plunger (5) akan terdorong.

Shoes (3) pada bagian ujung plunger (5) bergeser bersama di permukaan swash plate (4) karena adanya sudut kemiringan dari swash plate (4), yang menyebabkan rotor (2) untuk berputar.

1

2

6

3

4

5 T178-03-05-002

12-

Shaft Rotor

34-

Shoe Swash Plate

5-

T3-5-4

Plunger

6-

Valve Plate

KERJA KOMPONEN / Travel Device ZX270 class Travel motor adalah dengan tipe, variable-displacement bent-axist axial plunger motor. Travel motor terdiri dari, motor dimata ada plate (1), valve plate (2), rotor (14), plunger (13), center shaft (5), drive disc (7), servo piston (16), parking brake piston (12), friction plates (11), dan plates (10).

1

2

3

4

Pressure oil disuplaikan ke port AM di valve plate (2) mengalir kedalam lobang rotor (14) dibawah port AM, mendorong plunger-plunger (13). Daya vertical pada komponen (FV) menjadi daya dorong plunger (F) memutarkan drive disc (7). Bila drive disc (7) beeputar, rotor (14) juga berputar . Bila plunger (13) begerak ke sisi-bagian port BM, oli mengalir ke tangki oli hidrolik. Dimana pressure oil dari pump disuplaikan ke port AM atau BM, adalah akan menentukan arah dari travel. 5

6

7

2 14 13 7

BM

8

AM

9 FR

FV

16

15

14

13

12 11

T140-03-02-002

1234-

Plate Valve Plate Disc Spring Spring

5 - Center Shaft 6 - Housing 7 - Drive Disc 8 - Roller Bearing

F

10

910 11 12 -

T3-5-5

Roller Bearing Plate Friction Plate Brake Piston

T107-03-04-014

13 14 15 16 -

Plunger Rotor Link Servo Piston

KERJA KOMPONEN / Travel Device PARKING BRAKE Parking brake adalah sebuah wet-type multi disc brake. Brake dengan negative type sehingga akan release hanya bila brake release pressure oil ada mengalir masuk ke brake piston chamber. Parking brake akan secara otomatis bekerja bila fungsi travel tidak difungsikan. Friction plate dan plate, masing-masing displine-kan pada rotor dan housing. Releasing Brake 13. Bila travel lever dioperasikan, pressure oil dari main pump mengalir masuk ke port AM atau BM melalui control valve. 14. ZX200 class, 225 class, 230 class: Pressure oil ini akan menggeser counterbalance valve spool dan bekerja pada brake piston, melalui celah-lekukan di spool. ZX270 class: Pressure oil menggeserkan counterbalance valve spool dan bekerja pada brake piston melalui celahlekukan (I) reducing valve di spool. 15. Kemudian, brake piston terdorong melawan disc spring, yang menjadikan plate dan friction plate untuk saling menjauh satu sama lainnya, sehingga brake release.

Applying Brake 1. Bila travel lever dikembalikan ke netral, counterbalance spool di travel brake valve kembali ke neutral. 2. ZX200 class, 225 class, 230 class: Kemudian, pressure oil yang bekerja pada brake piston kembali ke drain circuit melalui orifice di brake piston. Oleh karenanya, brake piston perlahan-lahan terdorong kembali oleh disc spring. ZX270 class: Kemudian, pressure oil yang bekerja pada brake piston kembali ke drain circuit melalui orifice di reducing valve. Oleh karenanya, brake piston perlahan-lahan terdorong kembali oleh disc spring. 3. Konsekwensinya, daya spring yang bekerja pada plate merapatkan di outer diameter rotor dan friction plates di inner diameter housing melalui brake piston, mengikat rotor outer diameter dengan friction plates dan the plate.

T3-5-6

KERJA KOMPONEN / Travel Device

Disk Spring

Plate

Friction Plate

Bila Applying Brake

Orifice

Brake Piston

Bila Releasing Brake

Disk Spring

Friction Plate

Plate

Brake Piston

ZX200 class, 225 class, 230 class

BM

Ke Brake Piston

AM

Counterbalance Spool

ZX270 class T178-03-05-008

Ke Breke Piston

Reducing Valve

Drain I

Counterbalance Spool BM AM

T137-03-02-009

T3-5-7

KERJA KOMPONEN / Travel Device PERUBAHAN TRAVEL MODE ZX200 class, 225 class, 230 class Sudut kemiringan swash plate (8) dirubah oleh piston (9) dan (10) gerakananya dipilih melalui travel mode.

•

Mode Kecepatan Rendah (Slow Speed) 1. Bila travel mode switch di posisi SLOW, MC (main controller) tidak mengirimkan signals ke solenoid valve unit (SI) sehingga pilot pressure oil ke pilot port (1). Oleh karenanya, spool (2) tetap terangkat diatas oleh karena daya spring (3). 2. Pressure oil di high pressure motor port (AM atau BM) bekerja di slow-speed piston (8) mealaui piston operating shuttle valve (4) dan slow-speed orifice (5). 3. Slow-speed piston (8) menggerakan swash plate (7) sehingga sudut swash plate (7) angle is naik. Untuk itu, langkah plunger (6) naik (menjadi lebih panjang), dan menyebabkan travel motor berputar pada kecepatan rendah.

T3-5-8


5

6 1

7

8

Motor Port (AM, BM)

2

3 Ke Drain

4

10

9

T178-03-05-004

1-

Pilot Port

23-

Spool Spring

4-

Piston Operating Shuttle Valve 5 - Slow-Speed Orifice 6 - Plunger

7-

Swash Plate

9-

8-

Slow-Speed Piston

10 - Fast-Speed Orifice

T3-5-9

Fast-Speed Piston

KERJA KOMPONEN / Travel Device •

Mode Kecepatan Tinggi (Fast Speed) 1. Bila travel mode switch di posisi FAST, MC mengirim signal ke solenoid valve unit (SI) untuk merespon perubahan beban travel. (Lihat pada halaman untuk Travel Motor Swash Angle Control di grup SISTEM / Sistem Pengontrolan). Kemudian, pilot pressure mengalir ke port (1), menggerakan spool (2), kearah bawah. 2. Pressure oil di high pressure motor port (AM ataur BM) bekerja di fast-speed piston (9) mealalui piston operating shuttle valve (4) dan fast-speed orifice (10). 3. Fast-speed piston (9) menggerakan swash plate (7) sehingga sudut swash plate (7) turun (berkurang) reduced. Untuk itu, langkah kerja plunger (6) menjadi berkurang, menyebabkan travel motor berputar pada kecepatan tinggi.

T3-5-10


5

6 1

7

8

Motor Port (AM, BM)

2

3

4

10

9

T178-03-05-005

1-

Pilot Port

4-

23-

Spool Spring

56-

Piston Operating Shuttle Valve Slow-Speed Orifice Plunger

7-

Swash Plate

9-

8-

Slow-Speed Piston

10 - Fast-Speed Orifice

T3-5-11

Fast-Speed Piston

KERJA KOMPONEN / Travel Device ZX270 class Servo piston (1) yang terhubungkan pada valve plate (6) via link (5) sehingga bila servo piston (1) bergerak, sudut kemringkan dari rotor (7) akan tergeser melalui valve plate (6), menjadikan kecepatan travel speed berubah.

•

Kecepatan Rendah (Slow Speed) 1. Bila dipilih slow speed travel mode, MC (Main Controller) tidak mengirim keluar suatu electronic control signal ke solenoid valve unit (SI). Oleh karena itu, speed change pilot pressure tidak ada yang mengalir masuk ke servo piston (1). Yang berarti, spool (3) iakan tetap tertahn dibawah karena spring (2). 2. Kemudian, pressure oil P dari motor port masuk pada kedua chamber “B” dan “C”. Karena pressure-receiving area di chamber “C” lebih besar daripada di chamber “B”, servo piston (1) bergerak keatas, menakan sudut kemringan ke maksimum.

3. Sesuai dengan hal tersebut, langkah dari plunger di motor menjadi lebih panjang, sehingga putaran travel motor lebih lambat dan terjadilah mode kecepatan rendah.

Drain P B

Pilot Pressure

C

T157-03-02-001

12-

Servo Piston Spring

34-

Spool Orifice

56-

Link Valve Plate

T3-5-12

7-

Rotor

KERJA KOMPONEN / Travel Device •

Travel Mode

Kecepatan Tinggi (Fast Speed).

1. Bila dipilih fast speed travel mode, sesuai dengan travel load, MC mengirimkan keluar sebuah electronic control signal ke solenoid valve unit (SI). Oleh karenanya, speed change pilot pressure masuk mengalir ke chamber “D”, menggerakan spool (3) keatas. 2. Kemudian, passage “E” terbuka dan oli di chamber “C” keluar (drain) melalui salauran dibagian dalam (inner passage) di spool (3).

3. Dikarenakan pressure oil P dari motor port keluar ke chamber “B”, maka servo piston (1) bergerak kearah bawah, mengurangi sudut kemiringan rotor (7). Dengan hal tersebut, maka langkah (stroke) dari plunger menjadi berkurang, mempercepat putaran travel motor, untuk menghasilkan fast speed mode. (Lihat pada Grup Sistem Pengontrolan, di Bagian SISTEM).

Drain P

B

E

Pilot Pressure Drain

P C

D Posisi dari servo piston pada awal langkah operasi fast speed travel :

Pilot Pressure

Posisi dari servo piston selama langkah operasi fast speed travel : T157-03-02-002

12-

Servo Piston Spring

34-

Spool Orifice

56-

Link Valve Plate

T3-5-13

7-

Rotor

KERJA KOMPONEN / Travel Device TRAVEL BRAKE VALVE Travel brake valve terpasang di travel motor head, terdiri dari valve-valve sebagai berikut. ZX200 class, 225 class, 230 class Counterbalance Valve: Untuk membuat operasi travel halus pada saat start dan berhenti, melindungi mesin dari berjalan lebih cepat (over speed) saat menuruni kemiringan, dan mengalirkan travel motor operating pressure oil di port bertekanan tinggi (AV atau BV) ke parking brake. Check Valve: Membantu kerja/ operasi counterbalance valve dan menjaga dari terjadinya kapitasi pada sirkuit motor. Overload Relief Valve: Melindungi dari terjadinya beban berlebihan (overload) dan surge pressure di sirkuit motor, dan mengurangi beban kejut yang terjadi, saat opearsi travel stop (berhenti). Shuttle Valve: Mengalirkan travel motor operating high pressure oil di port bertekan tinggi (AM atau BM) pada slow atau fast side piston sehingga piston dapat dikontrol. Travel Motor Swash Plate Angle Control Valve: Mengirimkan pressure oil untuk dilarkan oleh piston control shuttle valve ke slow atau fast side piston. Slow-Speed Orifice, Fast-Speed Orifice: Untuk membuat perubahan travel mode, lebih halus (swash plate angle control).

T3-5-14


1

3

2

7

1-

Counter Balance Valve

3-

Slow-Speed Orifice

2-

Check Valve

4-

Fast-Speed Orifice

6

5-

Travel Motor Swash Plate Angle Control Valve 6 - Shuttle Valve

T3-5-15

4

5

7-

T178-03-05-003


KERJA KOMPONEN / Travel Device ZX270 class Check Valve: Untuk mendapatakan operasi yang lembut pada saat start dan berhenti, serta menghindari terjadinya kapitasi di sirkuit motor, dan berfungsi bersama dengan counterbalance valve. Reducing Valve: Mengurangi parking brake release pressure menghindari operasi yang tiba-tiba pada brake.

dan

Parking Brake Release Shuttle Valve: Mengalirkan travel motor drive pressure ke parking brake. Overload Relief Valve: Menghindari terjadinya overload (beban berlebihan) dan surge pressure di sirkuit motor.

yang

Counterbalance Valve: Untuk menjadikan operasi/ kerja yang halus pada saat start dan stop, serta menghindari terjadinya overrunning saat traveling menuruni kemiringan. Servo-Piston Operating Shuttle Valve: Untuk membagikan aliran oli hidrolik untuk operasi motor travel ke servo piston.

T3-5-16


A

2

4 1

1 AM

BM

C

B AV

BV

5 A Potongan A-A

3

6

Potongan B

Potongan C T1HG-03-05-002

1-

Check Valve

3-

2-

Reducing Valve

4-

Parking Brake Release Shuttle Valve Overload Relief Valve

5-

T3-5-17

Counterbalance Valve

6-

Servo Piston Operating Shuttle Valve

KERJA KOMPONEN / Travel Device Sambil Berjalan (Traveling): 1. Bila pressure oil dari control valve masuk ke port BV (8), pressure oil mengalir kesekeliling outer diameter spool (9), menggeserkan check valve BC (7), dan selanjutnya mengalir ke motor port BM (6). 2. Pada bagian lain, Oli kembali dari travel motor, mengalir ke motor port AM (4). Dimana, saluran (passage)-nya tertutup oleh check valve AC (3) and spool (9). 3. Saat oil pressure di port BV (8) naik, pressure oil mengalir kedalam chamber B (10), melalui orifice (f) di spool (9), menggerakan spool (9) kearah kanan. 4. Konsekwensinya, oli kembali dari motor travel, mengalir ke port AV (1) melalui celah-lekukan (h) di spool (9). Yang kemudian, pressure oil akan menjadi mengalir, sehingga motor travel, mulai berputar. 5. Bila travel lever dikembalikan ke netral, spool (9) kembali ke posisi awal, oleh-karena adanya daya spring, menutup saluran (passage) oli, sehingga putaran motor travel berhenti.

Waktu Menuruni Kemiringan : 1. Waktu menuruni suatu kemiringan, motor travel mungkin akan diputar oleh karena berat mesinnya sendiri, sehingga motor akan bekerja seperti pompa, yang mengambil/ menarik oli. . 2. Bila motor travel menarik/ menghisap oli, oil pressure di port BV (8) dan chamber B (10) akan berkurang, menyebabkan spool (9) bergeser kearah kiri, sehingga aliran oli kembali dari motor travel tertahan. 3. Oleh karena itu, oil pressure di motor port AM (4) akan naik, mem-brake motor travel. 4. Yang karena aliran pressure oil tertahan, oil pressure di motor port AM (4) akan naik lagi, menggerakan spool (9) kearah kanan lagi. Dan operasi ini (hydraulic braking operation) selalu berulang-ulang, maka mesin terlindungi dari terjadinya running away. Circuit Protection Operation: 1. Bila oil pressure di sirkuit naik, melebihi dat setpressure dari overload relief valve (5), overload relief valve akan terbuka, menjadikan high pressure oil untuk terbuang ke flow pressure side sehingga menjadikan travel motor terlindungi dan terhindar dari over-loaded. 2. Sebagai tambahan, overload relief valve juga untuk merelease beban kejutan, karena terjadinya inertia force, saat menghentikan gerak travel. 3. Bila motor travel mulai menghisao oli, layaknya sebuah pompa, check valve BC (7) tergeser (operasi make-up), sehingga untuk menghindari terjadinya kapitasi.

T3-5-18

KERJA KOMPONEN / Travel Device ZX200 class, 225 class, 230 class

8

10

1

9

2

AV

BV

h

f 6 4 7 3

T178-03-05-006

5 4

ZX270 class

6

5 7 3

9

h

f AV

10

BV

1

8

2 T140-03-02-005

1-

Port AV

4-

Motor Port AM

7-

Check Valve BC

2-

Chamber A

5-


8-

Port BV

T3-5-19

9-

Spool (Counterbalance Valve) 10 - Chamber B

KERJA KOMPONEN / Travel Device (Kosong)

T3-5-20

KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve GARIS BESAR Signal control valve berada di pilot circuit antara pilot valve dan the control valve dan controls pilot signal pressure yang digunakan untuk mengatur pompapompa dan berbagai macam valve. Komponen utama, dari signal control valve adalah, shuttle valve, shockless valve, pump 1 flow rate control valve, pump 2 flow rate control valve, flow combiner valve control spool, bucket flow rate control valve control spool, swing parking brake release spool dan *arm flow rate control valve control spool.

A

A

Sisi-Bagian Pilot Valve

T178-03-06-016

Potongan Lintang A-A

Shockless Valve *Arm Flow Rate Control Valve Control spool **Auxiliary

Bucket Flow Rate Control Valve

Pump 1 Flow Rate Control Valve



Flow Combiner Valve Control Spool

T178-03-06-002

CATATAN:* Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class dan 225 class) Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 class) Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270 class)

CATATAN: **Sampai dengan Serial No.104678 ((ZX200 class dan 225 class) Sampai dengan Serial No.010326 (ZX230 class) Sampai dengan Serial No.020042 (ZX270 class)

T3-6-1

KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve PILOT PORT Sisi-bagian Pilot Valve Nama Port Port A

Port B Port C Port D Port E Port F Port G Port H Port I Port J Port K Port L Port M Port N Port SA Port SB Port PI Port PH Port SH Port DF

Terhubung ke Pilot Valve Kanan Boom Electronic Cushion Solenoid Valve (Sampai dengan serial No.104908 (ZAXIS225US)) Pilot Valve Kanan Pilot Valve Kiri Pilot Valve Kiri Pilot Valve Kiri Pilot Valve Kiri Pilot Valve Kanan Pilot Valve Kanan Travel Pilot Valve Travel Pilot Valve Travel Pilot Valve Travel Pilot Valve Auxiliary Pilot Valve Auxiliary Pilot Valve Pump 1 Regulator Pump 2 Regulator Pilot Shut-Off Valve Pilot Shut-Off Valve Swing Parking Brake Tangki Oli Hidrolik

T3-6-2

Catatan Boom Raise Pilot Pressure

Boom Lower Pilot Pressure Arm Roll-Out Pilot Pressure Arm Roll-In Pilot Pressure Swing Pilot Pressure Kiri Swing Pilot Pressure Kanan Bucket Roll-In Pilot Pressure Bucket Roll-Out Pilot Pressure Travel Forward Pilot Pressure Kiri Travel Reverse Pilot Pressure Kiri Travel Forward Pilot Pressure Kanan Travel Reverse Pilot Pressure Kanan Auxiliary Open Pilot Pressure Auxiliary Close Pilot Pressure Pump 1 Control Pressure Pump 2 Control Pressure Primary Pilot Pressure Primary Pilot Pressure (Heating Circuit) Brake Release Pressure Kembali ke Tangki Oli Hidrolik

KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve Sisi-bagian Pilot Valve C

PH A

E M D H B F

SB G

PI

Sisi-bagian Pilot Valve

N

K

I SH J DF SA

L T178-03-06-016

Sisi-bagian Control Valve SM

3 5

1 13 2

4

SK

SE 8

Pressure Sensor (Swing)

14 Sisi-bagian Control Valve

7 9 6

10

SN

SL

11

Pressure Sensor (Travel)

12

T3-6-3

SP

T178-03-06-015

KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve Sisi-bagian Control Valve Nama Port Port 1 Port 2 Port 3 Port 4 Port 5 Port 6 Port 7 Port 8 Port 9 Port 10 Port 11 Port 12 Port 13 Port 14 Port SE

Port SM Port SN Port SP Port SL Port SK

Terhubung ke

Catatan Boom Raise Pilot Pressure Boom Lower Pilot Pressure Arm Roll-Out Pilot Pressure Arm Roll-In Pilot Pressure Swing Pilot Pressure Kiri Swing Pilot Pressure Kanan Bucket Roll-In Pilot Pressure Bucket Roll-Out Pilot Pressure Travel Forward Pilot Pressure Kiri Travel Reverse Pilot Pressure Kiri Travel Forward Pilot Pressure Kanan Travel Reverse Pilot Pressure Kanan Auxiliary Open Pilot Pressure Auxiliary Close Pilot Pressure Plug (Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class) , Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class), Sampai dengan serial No.020042

Control Valve Control Valve Control Valve Control Valve Control Valve Control Valve Control Valve Control Valve Control Valve Control Valve Control Valve Control Valve Control Valve Control Valve



(Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class), sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class) , Sampai dengan (ZX270 class)) serial No.020042 (ZX270 class)) Control Valve (Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class dan 225 class), Serial No.010327 dan Arm Flow Rate Control Valve Control Pressure selanjutnya (ZX230 class) Serial No.020043 (Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class dan 225 class), Serial No.010327 dan selanjutnya dan selanjutnya (ZX270 class)) (ZX230 class) Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270 class)) Tangki Oli Hidrolik Kembali ke Tangki Oli Hidrolik Plug  Tangki Oli Hidrolik Kembali ke Tangki Oli Hidrolik Control Valve Flow Combiner Valve Control Pressure Control Valve Bucket Flow Rate Control Valve Control Pressure

T3-6-4

KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve Sisi-bagian Pilot Valve C

PH A

E M D H B F

SB G

PI


N

K

I SH J DF SA

L T178-03-06-016

Sisi-bagian Control Valve SM

3 5

1 13 2

4

SK

SE 8

Pressure Sensor (Swing)

14 Sisi-bagian Control Valve

7 9 6

10

SN

SL

11

Pressure Sensor (Travel)

12

T3-6-5

SP

T178-03-06-015

KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve SHUTTLE VALVE Shuttle valve adalah untuk memilih pilot pressure oil yang akan digunakan untuk melakukan masing-masing operasi dan mengalirkan nya ke flow rate control valve dan/ atau switch valve spool yang sesuai. Flow rate control valve dan/ atau switch valve spool yang sesuai dengan masing-masing pengoperasin adalah sebagai berikut:

Boom Raise Boom Lower Arm Roll-In Arm Roll-Out Bucket Roll-In Bucket Roll-Out Swing Kanan Swing Kiri Travel Kanan Travel Kiri Auxiliary



Flow Combiner Valve Control Spool

Bucket Flow Rate Control Valve Control Spool





-

 

*Arm Flow Rate Control Valve Control Spool -







-



-

-

 

-



-



-





-

-



-











-



CATATAN: *Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class and 225 class) Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 class) Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270 class)

T3-6-6




  



KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve Travel Kiri

1

2

3

Travel 5 Kanan

6

7

8

Swing

Arm

9

10 Boom

Bucket

4

11 12 13 14 15 16 17



Bucket Flow Rate Control Valve Control Spool

Flow Combiner Swing Parking Valve Control Brake Release Spool Spool

*Arm Flow Rate Control Valve Control Spool T178-03-06-018

T3-6-7

KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve

B

B


T178-03-06-016

Potongan Lintang B-B 9 5

8

7 16 17 15

13

11

14 10

6

12

3

1

4 2

T178-03-06-009

1- Travel Kiri 2- Travel Kiri / Travel Kanan

6- Boom/ Arm/ Bucket/ Travel Kanan 7- Boom/ Arm

3- Travel Kanan

8- Boom

4- Boom/ Arm/ Bucket/ Travel Kanan 5- Arm

9- Arm/ Boom Raise 10- Boom Raise/ Arm/ Bucket/ Travel Kiri/ Swing

T3-6-8

11- Boom/ Arm/ Bucket

16- Swing/ Auxiliary

12- Boom/ Arm/Bucket/ Swing/ Auxiliary 13- Arm/ Boom Raise/ Swing/ Auxiliary 14- Bucket

17- Auxiliary

15- Swing

KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve (Kosong)

T3-6-9

KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve SHOCKLESS VALVE Shockless valve berada di boom raise circuit dan berfungsi dalam operasi boom lowering (turun). Dalam Operasi Boom Naik (Raising): 1. Boom raise pilot pressure oil mengalir kedalam port A dan bekerja pada spool.. 2. Segera setelah operasi dimulai, low pilot pressure oil mengalir ke port 1 melalui clearance C antara spool dan housing, dan inner passage 2. 3. Set-force dari spring A lebih lemah dari spring B. Oleh karenanya, bila pilot pressure naik, spool bergerak kearah kiri. 4. Saat spool bergerak kearah kana, port A terhubungkan ke port 1, menaikan pressure di port 1 sehingga spool di control valve bergerak.

Dalam Operasi Boom Turun (Lowering) (Shock Reducing Operation) 1. Bila boom diturunkan (lowered), oli kembali dari boom raise spool di control valve mengalir ke port 1. 2. Karena spool memblok oil passage antara port 1 dan port A, oli kembali tidak bisa mengalir langsung ke port A. 3. Port 1 terhubungkan ke sisi-bagian spring A melalui inner passage 1 dan ke oil chamber via inner passage 2. 4. Pressure oil di oil chamber mengalir keluar dari clearance C antara spool dan housing, mengurangi pressure di oil chamber. Kemudian, spool bergerak kearah kanan, oleh pressure di sisibagian spring A. Karena clearance C antara spool dan housing tertutup, mem-blok aliran pressure oil. 5. Saat clearance C tertutup, pressure di oil chamber menjadi naik, menggerakan spool kearah kiri. Karena clearance C terbuka lagi, maka menjadikan pressure oil untuk mengalir ke port port A. 6. Kerja/ Operasi di langkah (4 dan 5) selalu berulang, pressure oil secara bertahap kembali ke port A sehingga control spool kembali secara perlahan.

T3-6-10


Sisi-bagian Pilot Valve Port A Inner Passage 1

C

Spring A

Inner Passage 2 Port 1

Sisi-bagian Control Valve

T3-6-11

Spool

Spring B

Oil Chamber T178-03-06-013

KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve PUMP 1 DAN PUMP CONTROL VALVE

2

FLOW

RATE

Pump flow rate control valve, mengirimkan pump control pressure Pi ke pump regulator dalam merespon ke pilot oil pressure dari pilot valve. 1. Pilot oil pressure dari pilot valve mengalir kedalam sisi-bagian spring chamber, antara pump 1 atau pump 2 flow rate control valve setelah dipilih oleh shuttle valve di signal pilot pressure control valve. 2. Kemudian, spool bergerak kearah kanan, menyebabkan primary pilot pressure mengalir ke antara dua port, yakni port SA atau SB. 3. Oleh karenanya, pressure di port SA atau SB menjadi naik. 4. Oil pressure di port SA atau SB bekerja di ujung kanan spool. Yang berarti, spool bergerak balik ke kiri, sampai daya pressure di port SA atau SB seimbang/ balans dengan daya pilot pressure di spring chamber, sehingga pressure di port SA atau SB berhenti naik. CATATAN: Pump 1 flow rate control valve, bekerja bila fungsi untuk boom (raise atau lower), arm (roll-in atau out), bucket (rollin atau out), auxiliary, dan travel (kanan) ada dioperasikan. Pump 2 flow rate control valve bekerja bila fungsi untuk boom (raise), arm (roll-in atau out), swing (kanan atau kiri), dan travel (kiri) ada dioperasikan.

T3-6-12


Port SA, SB Spring

Spool

Primary Pilot Pressure Pilot Pressure

Shuttle Valve

T178-03-06-017

T3-6-13

KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve BUCKET FLOW RATE CONTROL VALVE CONTROL SPOOL, FLOW COMBINER VALVE CONTROL SPOOL, SWING PARKING BRAKE RELEASE SPOOL, ARM Bucket Flow Rate Control Valve Control Spool: Ke Tangki Boom Raise Control *FLOW RATE CONTROL VALVE CONTROL Oli Hidrolik Pilot Pressure SPOOL Spool Spring

CATATAN:Tiga ilustrasi spool adalah sama identik, dalam prinsip kerjanya. Bucket flow rate control valve control spool akan bergeser oleh arm roll-in control pilot pressure, menjadikan boom raise control pilot pressure dapat mengalir ke bucket flow rate control valve di control valve. Flow combiner valve control spool akan bergeser oleh travel control pilot pressure kanan, menjadikan primary pilot pressure dapat mengalir ke flow combiner valve di control valve. Swing parking brake release spool akan bergeser oleh boom, arm, bucket, atau auxiliary control pilot pressure, menjadikan primary pilot pressure dapat mengalir ke swing motor. Arm flow rate control valve control spool akan bergeser oleh arm roll-in control pilot pressure, menjadikan swing control pilot pressure dapat mengalir ke arm flow rate control valve di control valve.

T178-03-06-014

Arm Roll -In Control Pilot Pressure

Ke Bucket Flow Rate Control Valve

Flow Combiner Valve Control Spool: Ke Tangki Oli Hidrolik

Primary Pilot Pressure Spring

Spool

Travel Control Pilot Pressure Kanan

T178-03-06-014

Ke Flow Combiner Valve

Swing Parking Brake Release Spool: CATATAN:*Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class dan 225 class) Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 class) Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270 class).



Spool

Spring

T178-03-06-014

Boom, Arm, Bucket and Auxi liar y Pi lot Pressure

Ke Swing Motor

Arm Flow Rate Control Valve Control Spool: Ke Tangki Oli Swing Pilot Pressure Hidrolik Spool

Spring

T178-03-06-014

Arm Roll -in Control Pilot Pressure

T3-6-14


KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Upperstructure) PILOT SHUT-OFF VALVE Pilot shut-off valve adalah sebuah switch valve yang dioperasikan secara manual. Spool di pilot shut-off valve berputar karena digerakan oleh pilot control shutoff lever untuk posisi on atau off dari pilot oil yang mengalir ke pilot valve.

•

Saat Pilot Control Shut-Off Lever di Posisi LOCK. Pilot shut-off valve di set pada posisi OFF. Pressure oil dari pilot pump tidak mengalir kedalam pilot valve, tetapi mengalir ke signal control valve. Pilot oil di sisibagian pilot valve mengalir balik ke tangki hidrolik. Pilot valve dapat bekerja, adalah dengan control lever dioperasikan.

• Saat Pilot Control Shut-Off Lever di Posisi UNLOCK. Pilot shut-off valve di set pada posisi ON. Pressure oil dari pilot pump mengalir kedalam pilot valve, dimana sirkuit drain ditutup, Bila control lever dioperasikan, pilot valve bekerja.

Potongan Bagian Z-Z

Ke Signal Control Valve

A2

A1

Dari Pilot Valve

T178-03-07-002

Z

Z

T1

T2

T3

A3

A4

T4

P

A5 A1 - Pilot Valve Kanan A2 - Travel Pilot Valve A3 - Pilot Valve Kiri

T178-03-07-003

A4 - Signal Control Valve (Port PH) A5 - Signal Control Valve (Port PI) P - Primary Pilot Pressure

T1 - Travel Pilot Valve T2 - Pilot Valve Kiri T3 - Pilot Valve Kanan

T3-7-1

T - Tangki Oli Hidrolik

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Upperstructure) SOLENOID VALVE UNIT Ada dua macam solenoid valve yang tersedia, yakni : solenoid valve unit tuntuk pengontrolan pompa dan valve, dan boom electronic cushion solenoid valve (ZAXIS225US: Sampai dengan serial No.104908) untuk mengontrol boom electronic cushion.

Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class dan 225 class). Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 class) Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270 class)

Solenoid Valve Unit Solenoid valve unit berfungsi untuk mengontrol: pump regulator, control valve dan travel motor servo piston setelah menerima signal dari main controller (MC). Solenoid valve unit terdiri dari, empat solenoid valve yakni, (SE)* (SC), (SI), dan (SG). (Lihat pada Grup Sistem Pengontrolan, di Bagian SISTEM). SE*: Mengontrol arm flow rate control valve, yang berlokasi di control valve SC : Mengontrol arm regenerative valve, yang berlokasi di control valve. SI : Mengontrol travel motor servo piston. (Travel Speed Selection) SG : Berfungsi untuk menaikan, main relief valve pressure setting. CATATAN:* Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class) Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class) Sampai dengan serial No.020042 (ZX270 class)

T178-03-07-005

SC

SI

SG

Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class) Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class) Sampai dengan serial No.020042 (ZX270 class)

SC SE SI

T3-7-2

SG

T178-01-02-003

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Upperstructure) Proportional Solenoid Valve Setelah menerima signal arus listrik dari MC, proportional solenoid valve, mengeluarkan hydraulic pressure yang sesuai dengan derajat (besarnya) arus listrik. •

Bila tidak ber-energi (Dalam Kondisi Netral) : Spring mendorong spool ke arah kanan, menghubungkan output port S ke tank port T.

•

Bila ber-energi : Solenoid mendorong spool kearah kiri, dalam jarak yang sesuai (proposional) dengan arus besarnya arus listrik, yang diterima solenoid. Pilot oil dari port (P) mengalir kedalam output port S, menaikan tekanan dioutput port S. Tekanan di port S bekerja di dua bank (gundukan tepian) daripada spool. (lihat detail “a”).

Spool T

S

Karena tekanan yang diterima pada dua area tepian yang berbeda, tekanan di port S bekerja untuk mendorong spool ke arah kanan. Karena tekanan di port S naik, dayanya akan mendorong spool ke kanan juga naik. Bila daya ini melebihi daya untuk mendorong kearah kiri dari solenoid, spool bergerak kembali kearah sisi-bagian kanan, menutup saluran (passage) antara output port S dan port P. Yang akibatnya, kenaikan tekanan di port S berhenti.

Spring

Solenoid

P

a

a T107-02-07-005

T3-7-3

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Upperstructure) Boom Electronic Cushion Solenoid Valve (Sampai dengan Serial No.104908 (ZAXIS225US)) Output Port

Boom electronic cushion solenoid valve, adalah untuk mengurangi boom raise pilot pressure oleh signal dari MC (Main Controller). Dengan pengurangan tekanan (pressure), spool di control valve terkontrol, untuk mengurangi untuk mengurangi kejutan yang mungkin terjadi saat boom mendekati posisi full stroke (langkah akhir). (Lihat pada grup SISTEM / Sistem Pengontrolan). Bekerjanya: 1. Port P dan output port terhubungkan oleh celah spool, saat netral. 2. Saat ada aliran tenaga ke solenoid dari MB (Main Controller), solenoid berenergi dan mendorong spring 1. 3. Karena spring 1 mendorong spool, output port dan port T terhubungkan oleh celah spool. Oleh karenanya, tekanan (pressure) di output port mulai turun (berkurang). 4. Disebabkan diameter kiri (A), di spool lebih besar daripada diameter kana (B), maka spool kembali ke sisi-bagian kiri. 5. Spool berhenti bila spool dan celah sleeve tertutup. Oleh karenanya, tekanan (pressure) di output port stop untuk turun.

T3-7-4

T1GF-03-07-001

Port P

Port T

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Upperstructure) Sat Netral: Solenoid

Spring 2

Spring 1

Sleeve

Spool

T176-03-01-030

A

Port P

Port T

B

Output Port

Saat Operasi/ Bekerja: Solenoid

Spring 2

Spring 1

Sleeve

Spool

T176-03-01-031

A

Port P

Port T Output Port

CATATAN:Teori kerja dari solenoid valve ini, adalah sama dengan solenoid valve untuk pengontrolam pump. Lihat pada T3-1-23 juga sebagai ilustrasi.

T3-7-5

B

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Upperstructure) HOLDING VALVE (Hanya pada mesin yang optional parts yang sesuai).

dilengkapi

dengan

Holding valve berfungsi untuk menahan front attachment dalam posisinya, bila ada hose untuk front attachment pecah karena accident (kecelkaan/ tibatiba). Holding valve ada terpasang pada bottom side di boom cylinder, rod side untuk arm cylinder, dan rod side pada positioning cylinder.

Chamber a

Passage c

Passage b

CATATAN:Penjelasan berikut, akan menjelaskan holding valve untuk boom cylinder sebagai contoh.

•

Holding valve beroperasi/ bekerja saat control lever dalam keadaan netral. 1. Karena pilot pressure Pi tidak ada bekerja di spool, maka spool tetap netral. 2. Cylinder-holding pressure di cylinder port B bekerja pada poppet dan ke spool melalui passage c. 3. Cylinder-holding pressure, setelah lolos melewati passage c, tertahan oleh spool. Tekanan (pressure) di chamber a bekerja pada spool melalui passage c, tetapi yidak diteruskan ke passage a karena terblok dengan spool. 4. Sebagai hasilnya, cylinder pressure di cylinder port B tetap terjaga tidak berubah. Oleh karenanya, walaupun ada hose di front attachment yang rusak/ pecah, front attachment tetap tertahan pada posisinya, untuk menghindari turun dengan sendirinya.

T3-7-6

Pilot Pressure Pi Port B Port A

Spool Ke Spool di Control Valve

Poppet

Passage a T178-03-07-006

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Upperstructure)

X

Potongan X-X

Passage a

Passage b

Spool Passage c Chamber a

Poppet

Port A

Port B

X T178-03-07-008

T3-7-7

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Upperstructure) •

Holding valve beroperasi/ bekerja bila boom lower control lever dioperasikan 1. Bila menggerakan boom lower control lever pada setengah langkah atau kurang, pilot pressure Pi bekerja pada spool, dan membuat spool bergerak pada posisi orifice B. 2. Pada waktu yang bersamaan, spool menutup passage B, sehingga poppet terdodong pada pada dudukannya. 3. Sebagai akibatnya, oli bertekanan dari port B mengalir melalui passage c dan akan menurunkan boom. 4. Bila gerakan boom lower control lever pada setengah langkah atau lebih, pilot pressure Pi bekerja pada spool, dan membuat spool bergeser untuk pada posisi orifice c. 5. Kemudian, passages b dan a terhubungkan melalui orifice C. Pada waktu yang bersamaan, sebuah oil passage, dari port B ke orifice A untuk chamber a ke passage b untuk orifice C ke passage a untukport A, terbuka. 6. Oli dari passage c terblok oleh spool, sehingga oli tidak mengalir kedalam passage a. 7. Tekanan (pressure) di chamber a turun, dan menajdi naik, sehingga oli balik dari cylinder port B, mengalir kedalam port A, melalui poppet, untuk menurunkan boom.

Boom Lower Control Lever: Setengah langkah atau Kurang

Chamber a

Relief Valve

Passage c Passage b

Orifice A Poppet

Pressure Pi Port B Spool Port A Ke Spool di Control Valve

Seat

Passage a

Orifice B T178-03-07-009

Boom Lower Control Lever: Setengah Langkah atau Lebih. Chamber a

Passage c Passage b

Relief Valve

Passage A

Orifice C

Pressure Pi

Port B

Spool Port A

Ke Spool di Control Valve

Poppet

Passage a T178-03-07-007

T3-7-8

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Upperstructure)

Potongan X-X X

Relief Valve Passage a

Orifice B

Spool

Pressure Pi

Orifice C

Passage b

Passage c

Chamber a Spring Orifice A

From Port B Poppet Port A

Port B

X

T178-03-07-008

T3-7-9

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Upperstructure) PILOT RELIEF VALVE

Pilot Relief Valve

Pilot relief valve adalah, bekerja sama ddengan pilot filter. Pilot relief valve berfungsi untuk mengatur pilot pump pressure oil yang mengalir ke port P yang di-set sebagai constant pressure (bertekanan tetap/ konstan).

P

Pilot Filter

T178-03-07-001

Output Gear

Output Shaft

Worm Gear

EC MOTOR EC motor digunakan untuk mengontrol kecepatan engine. Sebuah worm gear (gigi cacing) berada dan bekerja didalam EC motor untuk menghindari terjadinya kehilangan sinkronisasi. EC sensor yang ada adalah untuk mendeteksi derajat putaran EC motor, untuk mengkakulasikan posisi governor lever. (Lihat pada Grup Sistem Pengontrolan, pada Bagian SISTEM). Motor

Sensor Gear

EC Sensor

Worm Wheel T157-02-05-018

T3-7-10

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Undercarriage) SWING BEARING Bearing adalah bearing single-row shear ball-type, terdiri dari outer race (1), inner race (3), ball (6), support (5), dan seal (2), (4). Outer race (1) di bautkan ke upperstructure dan inner race (3) di bautkan ke undercarriage.

Internal gear dari inner race (3) behubungan dengan output shaft dari swing reduction gear.

1

2

5

3

4 6

T135-03-02-001

12-

Outer Race Seal

3 - Inner Race 4 - Seal

5-

T3-8-1

Support

6-

Ball

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Undercarriage) CENTER JOINT Center joint adalah sambungan yang berputar 360 °. Center joint untuk menghindari terjadinya hose hidrolik yang melilit, saat upperstructure berputar dan untuk agar dapat mengalirkan oli hidrolik ke dan dari motor travel. Spindle (1) terpasang main frame, dan body (2) dibautkan pada bagian tengah swing untuk undercarriage.

Oli hidrolik mengalir ke kanan dan kiri motor travel melalui spindle (!) dan oil port di body (2). Seal (3) untuk menjaga kebocoran oli antara spindle (1) dan body (2) kedalam saluran yang berdekatan.

Ke Motor Travel Kiri (Maju)

Ke Motor Travel Kiri (Mundur)

Ke Motor Travel Kanan (Maju)

Ke Motor Tavel Kiri (Maju)

Ke Motor Travel Kanan (Mundur)

Ke Motor Travel Kanan (Maju)

Ke Motor Travel Kiri (Mundur)

Ke Motor Travel Kanan (Mundur))

1 Pilot Pressure untuk Travel Speed Selection

Pilot Pressure untuk Travel Speed Selection

Drain

2

Drain

3

Drain

Drain : Maju : Mundur : Pilot Pressure untuk Travel Speed Selection

T157-03-02-004

1-

Spindle

2-

Body

3-

T3-8-2

Seal

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Undercarriage) PENYETEL TRACK / TRACK ADJUSTER PERHATIAN: Jangan mengendurkan valve (1) terlalu cepat atau terlalu banyak, karena grease bertekanan tinggi didalam adjusting cylinder, mungkin akan menyembur keluar. Kedurkan secara perlahan, jauhkan bagian anggauta badan dan muka dari valve (1). Jangan melepaskan grease fitting.

Track adjuster berada di sisi-bagain frame yang terdiri dari, spring (5) dan adjuster cylinder (6). Spring (5) menyerap (meredam) beban kejut yang bekerja pada front idler. Adjuster cylinder (6) untuk menyetel track sag. •

Grease dimasukan melalui grease fitting kedalam chamber A pada adjuster cylinder (6) seperti dalam gambar dibawah. Tekanan dari grease mendorong (8) keluar dan mengurangi track sag.

•

Untuk menaikan track sag, kendurkan valve (1) 1 sampai 1.5 putranan kearah kiri (melawan arah putaran jarum jam) untuk mengluarkan dari track adjuster cylinder melalui lobang keluaran grease.

1 Grease Fitting

Lobang Keluaran Grease

M104-07-119

1

2

3

4

a

5

6

7

8

W178-03-04-002

12-

Valve Nut

3 - Washer 4 - Spacer

56-

T3-8-3

Spring Adjuster Cylinder

78-

Flange Piston Rod

KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Undercarriage) (Kosong)

T3-8-4

MEMO …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………..……….. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………

MEMO …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………..……….. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………………

001zaxis 200 - Prinsip Kerja

Recommend Documents