HEMOROID
Disusun Oleh: Gita Chandra Setyorini, S.Ked
(J500080084)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RSUD DR. HARJONO PONOROGO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIY M UHAMMADIYAH AH SURAKARTA SURAKARTA 2013
Definisi
Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis hemorrhoidalis (Simadibrata K, 2006).
Etiologi Beberapa faktor risiko yang mendasari: Faktor mengejan pada buang air besar yang sulit Pola buang air besar yang salah (lebih banyak memakai jamban duduk, terlalu lama duduk di jamban sambil membaca, merokok) Peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor (tumor usus, tumor abdomen) Kehamilan (disebabkan tekanan janin pada abdomen dan perubahan hormonal) Usia tua Konstipasi kronik Diare kronik dan diare akut yang berlebihan Hubungan seks peranal Kurang minum air Kurang makan makanan berserat (sayur dan buah) Kurang olahraga/imobilisasi. • •
•
•
• • • • • • •
Patogenesis Peningkatan tekanan intraabdomen
Hambatan venous return
Pelebaran/penonjolan pleksus venosus Mukosa terdorong ke distal oleh feses yang keras Mengejan Pelvic floor terdorong ke bawah prolaps mukosa ani
•
•
•
•
Perdarahan dapat terjadi karena trauma feses saat defekasi Hemoroid yang besar dapat trombosis jika terjadi prolaps dan venous return terobstruksi oleh tonus sphincter menjadi padat dan sukar dimasukkan ke dalam anal canal Kasus yang berat infark vena (strangulasi) dan ulserasi Nyeri lokal dan iritasi meningkatkan tonus dan spasme sphincter ani meningkatkan gangguan defekasi dan prolaps
•
•
Inflamasi kronis fibrosis perianal hambatan dilatasi anus saat defekasi Hemoroid yang lama trombosis dan fibrosis atrofi skin tags pada anal margin
Klasifikasi hemoroid
Hemoroid Interna
Hemoroid Eksterna
• Hemoroid interna adalah pelebaran pleksus v. hemorrhoidalis superior, di atas mucocutaneus junction, dan diliputi mukosa. • Posisi tersering yaitu kiri lateral (arah jam 3), kanan posterior (arah jam 7), dan kanan anterior (arah jam 11).
• Hemoroid eksterna adalah pelebaran pleksus v. hemorrhoidalis inferior, di bawah mucocutaneus junction , dan diliputi epitel anal canal
Derajat hemoroid interna • Perdarahan merah segar tanpa nyeri pada waktu defekasi. • tidak terdapat prolaps keluar canal anal Derajat 1 • pada anoskopi terlihat hemoroid yang membesar dan menonjol ke dalam lumen
• menonjol melalui kanalis analis pada saat mengedan ringan tapi Derajat 2 dapat masuk kembali secara spontan
• hemoroid menonjol saat mengedan dan harus didorong kembali Derajat 3 masuk secara manual ke dalam anus sesudah defekasi
• merupakan hemoroid yang menonjol keluar dan tidak dapat Derajat 4 didorong masuk
Gejala Klinis Hemoroid •
•
•
•
•
Perdarahan saat defekasi, merah segar tidak bercampur feses Anemis Prolaps hemoroid Iritasi perianal pruritus ani Nyeri jika terdapat trombus, edema, radang
Diagnosis Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
• Keluhan klinis berdasarkan klasifikasi hemoroid (derajat 1-4)
• inspeksi perianal untuk melihat ada atau tidaknya fisura, fistula, polip, atau tumor. Selain itu ukuran, perdarahan, dan tingkat keparahan inflamasi juga harus dinilai • pembengkakan vena yang mengindikasikan hemoroid eksternal atau hemoroid interna yang mengalami prolaps. • Rectal Toucher (RT): untuk menyingkirkan keganasan dan pemeriksaan tonus ani. Saat RT, hemoroid mungkin tidak teraba karena terjadi pengosongan akibat tekanan jari pemeriksa
Pemeriksaan Penunjang
• Anoskopi untuk menilai mukosa rektal dan mengevaluasi tingkat pembesaran hemoroid • Sigmoidoskopi penilaian anus dan rektum, penting untuk menyingkirkan keganasan sebagai penyebab lain • Enteroskopi untuk memastikan kelainan di usus halus • Rontgen barium enema/kolonoskopi total memastikan kelainan di kolon
Diagnosis Banding
Fissura ani Hematom perianal Polyp colorectal Karsinoma kolorektal
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
Medis
Nonfarmakologis
Terapi Bedah
Farmakologis
Penatalaksanaan medis non farmakologis
Perbaikan pola hidup Perbaikan pola makan dan minum Perbaiki pola/cara defekasi
Penatalaksanaan Medis farmakologis Obat untuk memperbaiki defekasi 1.
Suplemen serat (fiber supplement ) - contoh: psyllium atau isphagula Husk bulk laxative: menyerap air membesarkan volume tinja meningkatkan peristaltik
2. Obat laksan/pencahar - contoh: natrium dioktil sulfosuksinat sebagai anionic surfactant merangsang sekresi mukosa usus halus meningkatkan penetrasi cairan ke dalam tinja
Obat Simtomatik
•
•
•
•
Bertujuan menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, atau kerusakan kulit di daerah anus Anestetik topikal untuk mengurangi rasa nyeri, contoh: Lidocaine ointment 5% Analgesik: acetaminophen Mild astringent untuk mengurangi rasa gatal pada perianal, contoh: Hamamelis water (Witch hazel)
Obat Menghentikan Perdarahan •
•
•
Menggunakan obat dengan campuran diosmin (90%) dan hesperidin (10%) dalam bentuk micronized Contoh: Ardium HD ( Micronized purified flavonoid fraction) Mekanisme kerja: kontraksi vena menurunkan ekstravasasi dari kapiler dan menghambat reaksi inflamasi terhadap prostaglandin (PGE2, PGF2).
Terapi Bedah Indikasi pembedahan menurut HIST (Hemorrhoid Institute of South Texas ): a. Hemoroid interna derajat II berulang. b. Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala. c. Mukosa rektum menonjol keluar anus. d. Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fisura. e. Kegagalan penatalaksanaan konservatif. f. Permintaan pasien.
Jenis terapi bedah Schlerotheraphy • Untuk grade I dan II yang tidak sembuh dengan perubahan diet dan pencegahan mengejan • Inj. Phenolin oil 5% 3-5 ml (scleroting agent ) submukosa pada pangkalnya, interval 4-6 minggu peradangan steril reaksi fibrosis obliterasi hemoroid atropi hemoroid
Rubber Band Ligation • Pada hemoroid yang besar atau yang mengalami prolaps • Dengan Barron’s band mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke dalam tabung ligator khusus Gelang karet didorong dari ligator ditempatkan secara rapat di sekeliling mukosa pleksus hemoroidalis obliterasi pembuluh darah hemoroid (nekrosis iskemik)
Cryotherapy.
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan temperatur yang sangat rendah untuk merusak jaringan akibat kristal yang terbentuk di dalam sel, menghancurkan membran sel dan jaringan * Tidak digunakan secara luas karena mukosa yang nekrotik sukar ditentukan luasnya
Hemoroidektomi Indikasi • • • •
Hemoroid derajat III dan IV Derajat IV dengan trombosis Perdarahan berulang dan anemia Terapi biasa gagal
Prinsip • Eksisi sehemat mungkin pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak mengganggu sfingter anus • Eksisi hemoroid dan mukosa di dasarnya dan sedikit kulit defek kulit dan mukosa penutupan luka sekunder
Komplikasi umum Anemia Syok Hipovolemik Inkarserasi
Infeksi Sepsis
Komplikasi pasca tindakan invasif perdarahan sekunder
abses selulitis inkontinensia fissura fistula
prognosis •
•
Dengan terapi yang sesuai, pasien yang simptomatik akan menjadi asimtomatik Terapi operatif dengan hemoroidektomi hasilnya sangat baik, namun bisa rekuren dengan angka kejadian rekuren sekitar 2-5%
Daftar Pustaka •
•
•
•
•
Burkitt, D.P, 1972. Varicose Veins, Deep Vein Trombosis, and Haemorrhoids: Epidemiology and Suggested Aetiology. British Medical Journal: 556-561. Canan, A, 2002. Hemorrhoids and Other Anorectal Disorders. Manual of Gastroenterology: Diagnosis and Therapy. 3rd ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins Simadibrata K, Marcellus. 2006. Hemoroid dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta:EGC. Villalba, H., Abbas, M.A., 2007. Hemorrhoids : Modern Remedies for an Ancient Disease. The Permanente Journal 11 (2): 74-76. R.Sjamsuhidajat dan Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:EGC