BAB II TINJAUN TEORITIS A. KO KONS NSEP EP DAS DASAR AR MED MEDIK IK 1.
Pengertian
a.Hemoroi a.Hemoroid d adalah adalah bagian bagian vena vena yang berdil berdilata atasi si dalam dalam kanal kanal anal.( anal.(Bru Brunne nnerr & Suddart) b.
Hemoroid( wasir) adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih
pembuluh balik di daerah dubur.( c.Hemoroid(wasir)merupakan penyakit daerah anus(ujung bawah saluran buang air besar) yang sering terjadi baik pria maupun wanita.
2. Anat Anatom omii Fisi Fisiol olog ogii
Perdarahan saluran cerna bagian bawah (SCCB ) dapat di defenisikan sebagai perdarahan yang terjadi atau bersumber pada saluran cerna di bagian distal dari ligamentum. Jadi dapat berasal dari usus kecil dan usus besar. Pada umumnya perdarahan ini sekitar sekitar ( 85% ) di tandai dengan keluarnya keluarnya darah segar per anum / per rectal rectal yang bersifat akut, transiet, berhenti sendiri, dan tidak mempengaruhi hemodinamik. Seperti halnya terjadi pada hemoroid. Tetapi pada sebagian lagi perdarahan ini dapat bersifat episodikal hebat atau berlangsung kronik, berdampak pada gangguan hemodinamik atau menyebabkan anemia dan menimbulkan masalah klinik, baik dalam proses diagnostik sumb sumber er perda perdara raha han n atau ataupu pun n tera terapi pi pili piliha han n yang yang akan akan di ambi ambil. l. Masa Masala lah h ini ini pada pada umumnya akan melibatkan multidisiplin yang memerlukan koordinasi yang prima untuk kepentingan kesembuhan pasien.
3. Etiologi
Umumnya hemoroid merupakan perdarahan terjadi pada buang air besar atau sesudahnya.Hemoroid
dapat
terjadi
karena
di
dilatasi(pelebaran),
inflamasi(peradangan),atau pembengkakan venahemoroidalis tang di sebabkan: a. Konstipasi Sulit buang air besar sehingga harus mengejan b.
Kehamilan Karena penekanan janin pada perut dan perubahan hormdiare kronik
c. Usia lanjut d. Hubungan seks peranal e. Gejala radang f. Terjadi dengan di tandai adanya rasa nyeri yang terus menerus sering kali di tandai dengan adanya keluhan perasaan ingin buang air besar yang palsu. g. Keluarnya benjolan dari anus(prolaps) Mulanya prolaps terjadi buang air besar dan kembali sendiri setelah selesai buang air besar.lambat laun prolaps ini tidak dapat kembali sendiri dan harus di tekan dengan jari 4 Insiden
Hemoroid biasanya terjadi pada orang dewasa,tapi pada umumnya tanpa gejala. Dan dapat di temukan pada 80% pasien. Hemoroid terbagi atas dua jenis hemoroid interna dan hemoroid eksterna.kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat sekitar 35% penduduk yang berusia lebih dari 25 tahun.
5 Patofisiologi
Hemoroid biasanya merupakan vena varikosa pada anus secara kasar.hemoroid biasanya di bagi dalam dua(2) jenis yaitu hemoroid interna dan hemoroid eksterna.hemoroid interna merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media.dan hemoroid eksterna merupakan varises hemoroidalis inferior. Sesuai istilah yang di gunakan maka hemoroid eksterna timbul di sebelah luar otot sfingter ani.dan hemoroid interna timbul di sebelah dalam sfingter.kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat pada sekitar 35% penduduk yang berusia lebih dari 25 tahun.walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa,tetapi dapat menyebabakan perasaan yang sangat tidak nyaman.hemoroid timbul akibat kongesti vena yang di sebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis.beberapa faktor etiologi telah di ajukan termasuk konstipasi atau diare,sering mengejan,kongesti pelvis pada kehamilan,pembesaran prostat,dan tumor rektumpenyakit hati kronik yang di sertai hipertensi portal sering mengakibatkan hemoroid.hemoroid eksterna di klasifikasikan sebagai akut dan kronik.bentuk akut berupa bembengkakanbulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan hematoma.bentuk ini sering sangat nyeri.hemoroid interna di klasifikasikan sebagai derajat I,II, dan III.hemoroid interna derajat I (dini)tidak menonjol melalui anus dan hanya dapat di temukan dengan proktoskopi.derajat
II
dapat
mengalami
prolapsus
melalui
anus
setelah
defekasi.derajat III mengalami prolapsus secara permanen.gejala-gejala hemoroid interna yang paling sering adalah perdarahan tanpa nyeri karena tidak ada serabutserabut nyeri pada daerah ini. 6 Manifestasi klinik
Gejala klinik dari hemoroid dan yang paling sering di temukan adalah perdarahan lewat dubur,nyeri, pembengkakan atau penonjolan di daerah dubur,sekret atau keluar caiaran melalui dubur,rasa tidak puas waktu buang air besar,dan rasa tidak nyaman di daerah pantat.dan banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya wasir atau hemoroid adalah faktor genetik, kehamilan dan kegemukan. Ada empat(4) tingkatan wasir atau hemoroid yaitu: a.Derajat satu di tandai dengan adanya darah yang menetes setelah buang air besar(bab)dan terjadi perdarahan yang tidak terlihat. b.
Derajat dua terjadi perdarahan setelah buang air besar (b.a.b)rasa
panas,gatal,di sertai timbul benjolan setelah buang air besar(b.a.b)dan benjolan dapat masuk kembali. c.Derajat tiga terjadi perdarahan,rasa perih,lecet,dan timbul benjolan setelah buang air besar(b.a.b) atau jongkok lama.benjolan baru dapat masuk bila di dorong. d.
Derajat
empat
perdarahan,pengumpalan
darah,sangat
nyeri,bau,bengkak dan benjolan yang keluar tidak dapat di dorong kembali. 7.
Komplikasi
Komplikasi hemoroid yang paling sering adalah: a.Perdarahan b.
Trombosis
c.Stangulasi adalah hemoroid yang mengalami prolapsus di mana suplai darah di halangi oleh sfingter ani. 8.
Test diagnostik
Ada beberapa cara yang membantu diagnosa yaitu:
a.
Anamnese
b.
Rectal toucher
Bila tidak ada trombus atau infeksi tidak teraba c.Anus kopi dan trombus copi Akan namp[ak benjolan-benjolan di bawah mukosa yang sering kali melingkari seluruh lingkungan rectum. 9. Penatalaksanaan Medik
Objektif dari pengobatan adalah untuk mencegah dan mengontrol infeksi.dan menurut standar pelayanan medik maka penatalaksanaannya antara lain: a.Terapi Medik -Diet
9.
Diet tinggi serat
Makanan yang mudah di cerna
Kurangi rempah-rempah Test diagnostik
Ada beberapa cara yang membantu diagnosa yaitu: c.
Anamnese
d.
Rectal toucher
Bila tidak ada trombus atau infeksi tidak teraba c.Anus kopi dan trombus copi Akan namp[ak benjolan-benjolan di bawah mukosa yang sering kali melingkari seluruh lingkungan rectum.
9. Penatalaksanaan Medik
Objektif dari pengobatan adalah untuk mencegah dan mengontrol infeksi.dan menurut standar pelayanan medik maka penatalaksanaannya antara lain: Penyimpangan Kebutuhan Dasar Manusia Pada hemoroid
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diagnosa I : Konstipasi b/d mengabaikan dorongan untuk defekasi Tujuan
: Mendapatkan pola eliminasi yang adekuat INTERVENSI
1.
Catat adanya distensi abdomen dan auskultasi peristaltik usus
2.
anjurkan makan makanan yang berserat
3.
Anjurkan kepada klien untuk banyak minum
4.
Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas ringan sesuai dengan kemampuan
5.
Penatalaksanaan pemberian obat laksatif atau dulkolaks, pelembek sesuai kebutuhan.
RASIONAL
1. Distensi dan hilangnya peristaltik usus merupakan tanda bahwa fungsi defekasi hilang. 2. Masukan adekuat dari serat adalah faktor penting untuk menentukan konsistensi feses. 3. Dengan minum yang banyak dapat mempermudah BaB tanpa mengedan 4. Untuk menstimulasi peristaltik yang memfasilitasti kemungkinan terbentuknya flatus 5. Untuk memudahkan dan membantu buang air besar
2. Diagnosa II : Nyeri b/d iritasi,tekanan dan sensifitas pada area rectal atau anal Tujuan
: Nyeri yang di rasakan berkurang dan menghilang INTERVENSI
RASIONAL
1. Mengkaji karakteristik dan ambang nyeri yang di rasakan dengan menggunakan skala 05 2. Mengajarkan teknik relaksasi dan menarik napas dalam jika nyeri timbul.
1. Menentukan dan membantu kebutuhan manajemen dan keefektifan program intervensi 2. Mengurangi tegangan otot dan memberi rasa kontrol,juga meningkatkan kemampuan koping serta teknik untuk menghilangkan nyeri yang di rasakan 3. Mengalihkan perhatian dapat menghilangkan fokus nyeri.
3. Alihkan perhatian klien jika ada rangsangan nyeri dengan mengajak bicara 4. Berikan rendam duduk bila diindikasikan 5. Kolaborasi pemberian analgetik
6. Atur posisi yang menyenangkan setiap dua jam dan di anjurkan untuk menghindari duduk yang lama
3. Diagnosa III
4. Meningkatkan perfusi jaringan dan memberikan kenyamanan 5. Golongan obat analgetik dapat menghambat reseptor nyeri sehingga tidak di teruskan ke otak dan nyri tidak di rasakan. 6. Mengatur posisi yang menyenangkan dapat menghilangkan rasa nyeri dan duduk yang terlalu lama dapat menurunkan perfusi jaringan .
: Gangguan rasa nyaman gatal b/d kelembaban dan rangsangan mukus
Tujuan
: Gangguan rasa nyaman dan gatal akibat kelembapan teratasi. INTERVENSI
RASIONAL
1. Lakukan kompres air hangat atau anti septik
1. Untuk membunuh bakteri yang merupakan faktor pencetus terjadinya gatal 2. Mencecah terjadinya infeksi dan gatal-gatal akibat pertumbuhan
2. Beri Health Education tentang higiene yang baik
bakteri dan jamur.
4. Diagnosa IV : Resiko tinggi terjadinya penurunana volume darah b/d perdarahan Tujuan
:Resiko tinggi terjadinya perdarahan teratasi INTERVENSI
1. Kaji pengisian kapiler dan tanda- tanda vital
2. Pertahankan diet
3. Anjurkan klien untuk tidak menahan BaB
RASIONAL
1. Untuk mengetahui derajat penurunan pembuluh darah yang di alami klien dan memudahkan intervensi selanjutnya. 2. Diet yang baik dapat mengacu kepada pembentukan feces yang normal dan mudah di keluarkan. 3. Untuk menghindari konstipasi sebagai faktor pencetus terjadinya perdarahan.
5. Diagnosa V : Resiko infeksi b/d perdarahan pada rectal Tujuan
: Mengungkapan bahwa infeksi tidak terjadi INTERVENSI
RASIONAL
1. Mengkaji tanda –tanda infeksi seperti adanya kemerahan, pembengkakan pada lokasi yang sakit. 2. Informasikan kepada klien dan keluarga klien untuk memperhatikan kebersihan anus. 3. Rendam anus pasien dengan larutan anti septik pagi dan sore 4. Kolaborasi pemberian obat antibiotik
1. Mengetahui adanya tanda- tanda infeksi untuk menentukan intervensi selanjutnya. 2. Untuk mencegah terjadinya infeksi
3. Membersihkan daerah di sekitar anus agar tidak terjadi infeksi. 4. Untuk mencegah terjadinya infeksi
6. Diagnosa VI : Kecemasan b/d kurangnya pengetahuan tentang penyakit Tujuan
: Klien mengatakan anxietas teratasi
INTERVENSI
1.
RASIONAL
Kaji tingkat kecemasan
1. Mengetahui tingkat anxietas yang di alami klien, sehingga memudahkan dalam memberikan tindakan selanjutnya. 2. Observasi tanda- tanda vital 2. Indikator dalam mengetahui peningkatan anxietas yang di alami klien. 3. Berikan informasi yang jelas 3. Mengerti dan memahami proses tentang prosedur tindakan yang penyakit dan tindakan yang di akan di lakukan. berikan. 4. Beri kesempatan klien untuk 4. Mengungkapkan perasaannya mengungkapkan perasaannya dapat meringankan beban yang di rasakan sehingga kecemasan berkurang. 5. Berikan support melalui 5. Agar klien mempunyai semangat pendekatan spritual dan tidak putus asa dalam menjalankan pengobatan untuk penyembuhan.
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Pada langkah ini, perawat memberikan asuhan keperawatan, yang pelaksanaanya berdasarkan rencana keperawatan yang telah di sesuaikan pada langkah sebelumnya. (perencanaan tindakan keperawatan).
EVALUASI KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan dalam bentuk perubahan prilaku pasien merupakan fokus dari evaluasi tujuan, maka evaluasi keperawatan dengan Post-op hemoroid adalah sebagai berikut : A. Melaporkan pola eliminasi buang air besar normal B. Melaporkan nyeri hilang atau terkontroll C. Terpenuhinya kebutuhan rasa nyaman dan gatal D. Mencegah terjadinya penurunan volume perdarahan E. Mencegah terjadinya infeksi F. Klien mengerti dan memahami tentang penyakitnya.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn M DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HEMOROID DI RUANG PERAWATAN BAJI DAKKA III BPRSUD LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 11 APRIL – 13 APRIL 2006
Nama Mahasiswa : Wa yeni Tgl Pengkajian
: 11 April 2006
Ruangan
: Baji dakka III
A. PENGKAJIAN BIODATA a.Identitas Klien Nama : Tn M Umur Jenis kelamin
b.
Identitas Klien
KELUHAN UTAMA RIWAYAT KESEHATAN RIWAYAT PSIKOSOSIAL RIWAYAT SPRITUAL PEMERIKSAAN FISIK