BAB I PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan – permintaan – permintaan permintaan bisnis dan lingkungan pada suatu organisasi di waktu yang akan datang.perencanaan sumber daya manusia juga sering diartikan seb agai kegiatan penentuan jumlah (kualitas) dan jenis (kualitas) karyawan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secar optimal. Rumah Sakit sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan juga memerlukan pengelolaan sumber daya manusia yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
melibatkan seluruh seluruh
tenaga yang terlibat dalm pemberian pelayanan baik kepada pasien yaitu tenaga medis,pramedis,tenaga penunjang medis dan tenaga umum lainnya. Sehingga menuntut adanya standar ketenagaan yang mencerminkan mutu pelayanan Rumah sakit. Dalam manajemen Rumah Sakit, sumber daya manuusia (SDM) dibahas juga mengenai perhitungan dan perencanaan tenaga kerja (SDM), yang mana hal ini merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai sasaran melalui strategi pengembangan kontribusi karyawan di masa depan.
II. TUJUAN
Adapun tujuan dari standar penghitungan sumber daya manusia (SDM) Rumah Sakit Wangaya adalah : 1.
Terpenuhinya kecukupan kebutuhan SDM sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di tiap-tiap unit kerja Rumah sakit Wangaya.
2.
Pelayanan di tiap-tiap unit kerja berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan harapan dari Rumah Rumah sakit Wangaya.
1
III. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup lingkup dalam pola ketenagaan ini meliputi : BAB I Pendahuluan, menguraikan tentang latarbelakang dan dan tujuan ,BAB II Konsep teorits,
menguraikan
tentang
hakekat
ketenagakerjaan,
prinsip-prinsip
dalam
ketenagakerjaan, dan cara perhitungan tenaga, BAB III Pola ketenagaan, menguraikan tentang kebutuhan tenaga, distribusi, kwalifiksi pendidikan dan pelatihan. BAB IV penutup
2
III. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup lingkup dalam pola ketenagaan ini meliputi : BAB I Pendahuluan, menguraikan tentang latarbelakang dan dan tujuan ,BAB II Konsep teorits,
menguraikan
tentang
hakekat
ketenagakerjaan,
prinsip-prinsip
dalam
ketenagakerjaan, dan cara perhitungan tenaga, BAB III Pola ketenagaan, menguraikan tentang kebutuhan tenaga, distribusi, kwalifiksi pendidikan dan pelatihan. BAB IV penutup
2
BAB II LANDASAN TEORI
I. HAKEKAT KETENAGAKERJAA KETENAGAKERJAAN N
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengeturan, mobilisasi potensi, proses motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan melalui karyanya. Hal ini berguna untuk tercapainya tujuan individu, organisasi, ataupun komunitas dimana ia berkarya. Keputusan yang diambil tentang ketenagakerjaan sangat dipengaruhi oleh falsaah yang dianut oleh pimpinan Rumah Sakit tentang pendayagunaan tenaga kerja. Misalnya, pandangan tentang motivasi kerja dan konsep tentang SDM Rumah Sakit. Dari pandangan tersebut akan terbentuk pola ketenagakerjaan yang disesuaikan dengan gambaran pimpinan.
II. PRINSIP – PRINSIP PRINSIP DALAM KETENAGAKERJAAN 1. Pembagian Kerja
Prinsip dasar untuk mencapai efisiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi sehingga setiap orang memilik tugas tugas tertentu. Untuk itu maka perlu mengetahui tentang : a. Pendidikan dan pengalaman setiap staf b. Peran dan fungsi SDM yang diterapkan di rumah sakit tersebut c. Mengetahui ruang lingkup tugas dan kedudukan dalam organisasi d. Mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya e. Mengetahui hal- hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokkan dan pembagian kerja a. Jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan kemampuannya b. Tiap bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis c. Tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas d. Variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat hubungannya e. Mencegah terjadinya pengkotakkan antar staf/kegiatan f. Penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan dan wa ktu Disamping itu setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor, minta bantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia menerima tugas.
3
2. Pendelegas Pendelegasian ian Tugas
Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan pendelegasian, seorang pimpinan dapat mencapai tujuan dan sasaran kelompok melalui usaha orang lain, hal mana merupakan inti manajemen. Selain itu dengan pendelegasian , seorang pimpinan mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti perencanaan dan evaluasi. Pendelegasian juga merupakan alat pengembangan dan latihan manajemen yang bermanfaat. Staf yang memiliki minat terhadap tantangan yang lebih besar akan menjadi lebih komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk memegang tugas atau tantangan yang penting. Sebaliknya kurangnya pendelegasian akan menghambat inisiatif staf. Keuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian adalah mengambangkan rasa tanggung jawab, meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri, berkualitas, lebih komit dan puas pada pekerjaan.. Disamping itu mamfaat pendelegasian untuk kepala bidang keperawatan sendiri adalah mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal lain seperti perencanaan dan evaluasi, meningkatkan kedewasaan dan rasa percaya diri, memberikan pengaruh dan power baik intern maupun ekstern, dapat mencapai pelayanan dan sasaran keperawatan melalui usaha orang lain Walaupun pendelegasian merupakan alat manajemen yang efektif, banyak pimpinan yang gagal mengerjakan pendelegasian ini. Beberapa alasan yang menghambat dalam melakukan pendelegasian : a. Meyakini pendapat yang salah “Jika kamu ingin hal itu dilaksanakan dengan tepat, kerjakanlah sendiri”. sendiri”. b. Kurang percaya diri c. Takut dianggap malas d. Takut persaingan e. Takut kehilangan kendali f. Merasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan pendelegasian, mempunyai definisi
kerja yang tidak jelas
g. Takut tidak disukai oleh staf, dianggap melemparkan tugas h. Menolak untuk mengambil resiko tergantung pada orang lain i.
Kurang kontrol yang memberikan peringatan dini adanya masalah, sehubungan dengan tugas yang didelegasika
j.
Kurang contoh dari pimpinan lain dalam hal mendelegasikan
4
k. Kurang keyakinan dan dan kepercayaan terhadap staf, merasa staf kurang memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk melakukan tugas tersebut
Dalam pendelegasian wewenang, masalah yang terpenting adalah apa tugas dan seberapa besar wewenang yang harus dan dapat dilimpahkan kepada staf. Hal ini tergantung pada : a. Sifat kegiatan ; untuk kegiatan rutin, delegasi wewenang dapat diberikan lebih besar kepada staf. b. Kemampuan staf ; tugas yang didelegasikan jangan terlalu ringan atau terlalu berat. c. Hasil yang diharapkan ; Applebaum dan Rohrs Rohrs menyarankan agar pimpinan pimpinan jangan mendelegasikan tanggung jawab untuk perencanaan strategik atau mengevaluasi dan mendisiplin bawahan baru. Mereka juga menyarankan agar mendelegasikan tugas yang utuh dari pada mendelegasikan sebagian aspek dari suatu kegiatan.
Beberapa petunjuk untuk melakukan pendelegasian yang efektif : a. Jangan membaurkan dengan pelemparan tugas. Oleh karena itu jangan mendelegasikan tugas yang anda sendiri tidak mau melakukannya. b. Jangan takut salah c. jangan mendelegasikan tugas pada seseorang yang kurang memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk sukses sukses d. Kembangkan tingkat keterampilan dan pengetahuan staf, sehingga mereka dapat melakukan tugas yang didelegasikan e. Perlihatkan rasa percaya atas kemampuan staf untuk berhasil f. Antisipasi kesalahan yang dapat terjadi dan ambil langkah pemecahan masala hnya g. Hindari kritik bila terjadi kesalahan h. Berikan penjelasan yang jelas tentang tanggung jawab, wewenang, tanggung gugat dan dukungan yang tersedia i.
Berikan pengakuan dan penghargaan atas tugas yang telah terlaksana dengan baik
Langkah yang harus ditempuh agar dapat melakukan pendelegasian yang efektif : a. Tetapkan tugas yang akan didelegasikan b. Pilihlah orang yang akan diberi delegasi c. Berikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas d. Uraikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasil tersebut 5
e. Jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki staf tersebut f. Minta staf tersebut menyimpulkan pokok tugasnya dan cek penerimaan staf tersebut atas tugas yang didelegasikan. g. Tetapkan waktu untuk mengontrol perkembangan h. Berikan dukungan i.
Evaluasi hasilnya
3. Koordinasi
Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar tenaga yang ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat dengan anggota tim kesehatan lain maupun dengan tenaga dari bagian lain. Manfaat Koordinasi: a. Menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal / bagian dan perasaan lebih penting dari yang lain b. Menumbuhkan rasa saling membantu c. Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf Cara koordinasi: Komunikasi terbuka, dialog, pertemuan/rapat, pencatatan dan pelaporan, pembakuan formulir yang berlaku.
4. Manajemen Waktu
Dalam mengorganisir sumber daya, sering kepala bidang keperawatan mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan waktu. Banyak waktu pengelola dihabiskan untuk orang lain. Oleh karena itu perlu pengontrolan waktu sehingga dapat digunakan lebih efektif. Untuk mengendalikan waktu agar lebih efektif perlu : a. Analisa waktu yang dipakai; membuat agenda harian untuk menentukan kategori kegiatan yang ada b. Memeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap aktifitas c. Menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, dan perkembangannnya serta tujuan yang akan dicapai d. Mendelegasikan
6
Hambatan yang sering terjadi pada pengaturan waktu a.
Terperangkap dalam pekerjaan
b.
Menunda karena takut salah
c.
Tamu yang tidak terjadwal
d.
Telpon
e.
Rapat yang tidak produktif
f.
Peraturan “open door”
g.
Tidak dapat mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tidak perlu
III. CARA PERHITUNGAN TENAGA 1.
Perhitungan Tenaga Perawat.
Didalam penerapan kebutuhan ketenagakerjaan harus diperhatikan adanya faktor yang terkait beban kerja perawat, diantaranya seperti berikut : a.
Jumlah klien yang dirawat/hari/bulan/tahun dalam suatu unit
b.
Kondisi atau tingkat ketergantungan klien
c.
Rata-rata hari perawatan klien
d.
Pengukuran perawatan langsung dan tidak langsung
e.
Frekuensi tindakan yang dibutuhkan
f.
Rata-rata waktu keperawatan langsung dan tidak langsung
g.
Pemberian cuti
Menurut Suyanto (2008), perhitungan tenaga kerja perawat perlu diperhatikan hal-hal, sebagai berikut : a.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatan. 1)
Faktor klien, meliputi : tingkat kompleksitas perawat, kondisi pasien sesuai dengan jenis penyakit dan usianya, jumlah pasien dan fluktuasinya, keadaan sosial ekonomi dan harapan pasien dan keluarga.
2)
Faktor tenaga, meliputi : jumlah dan komposisi tenaga keperawatan, kebijakan pengaturan dinas, uraian tugas perawat, kebijakan personalia, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja, tenaga perawat spesialis dan sikap ethis professional.
3)
Faktor lingkungan, meliputi : tipe dan lokasi rumah sakit, lay out keperawatan, fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan, kelengkapan peralatan medik atau diagnostik, pelayanan penunjang dari instalasi lain dan macam kegiatan yang dilaksanakan. 7
4)
Faktor organisasi, meliputi : mutu pelayanan yang ditetapkan dan kebijakan pembinaan dan pengembangan.
b.
Rumusan perhitungan tenaga perawat 1)
Peraturan Men.Kes.R.I. No.262/Men.Kes./Per/VII/1979 menetapkan bahwa perbandingan jumlah tempat tidur rumah sakit dibanding dengan jumlah perawat adalah sebagai berikut : Jumlah tempat tidur : Jumlah perawat = 3-4 tempat tidur : 2 perawat.
2) Hasil Work Shop Perawatan oleh Dep.Kes RI di Ciloto Tahun 1971 menyebutkan bahwa : Jumlah tenaga keperawatan : pasien = 5 : 9 tiap shift.
3) Menggunakan sistem klasifikasi pasien berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga. Klasifikasi Klien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Menurut Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999) membagi klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan klien dengan menggunakan standar sebagai berikut : a)
b)
Kategori I : self care/perawatan mandiri, memerlukan waktu 1-2 jam/hari i)
Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
ii)
Makanan dan minum dilakukan sendiri
iii)
Ambulasi dengan pengawasan
iv)
Observasi tanda-tanda vital setiap pergantian shift
v)
Minimal dengan status psikologi stabil
vi)
Perawatan luka sederhana.
Kategori II : Intermediate care/perawatan partial, memerlukan waktu 3-4 jam/hari i)
Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
ii)
Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
iii)
Ambulasi dibantu
iv)
Pengobatan dengan injeksi
v)
Klien dengan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran dicatat
vi)
Klien dengan infus, dan klien dengan pleura pungsi. 8
c)
Kategori III : Total care/Intensif care, memerlukan waktu 5-6 jam/hari i)
Semua Kebutuhan Klien Dibantu
ii)
Perubahan Posisi Setiap 2 Jam Dengan Bantuan
iii)
Observasi Tanda-Tanda Vital Setiap 2 Jam
iv)
Makan Dan Minum Melalui Selang Lambung
v)
Pengobatan Intravena “Perdrip”
vi)
Dilakukan Suction
vii)
Gelisah / Disorientasi
viii)
Perawatan Luka Kompleks
2. Metode – metode Cara Perhitungan Ketenagakerjaan
a. Metode cara perhitungan tenaga keperawatan Tingkat ketergantungan perhitungan tenaga perawat ada beberapa metode, antara lain yaitu : 1) Metode Douglas 2) Metode Sistem Akuitas 3) Metode Gillies 4) Metode Swanburg Penjelasan dari metode-metode cara perhitungan ketenagakerjaan adalah sebagai berikut : 1) Metode Douglas Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana masing - masing kategori mempunyai nilai standar per shift n ya, yaitu sebagai berikut :
Jumlah Klasifikasi KLien Pasien
Minimal
Parsial
Total
Pagi
Sore
Malam
Pagi
Sore
Malam
Pagi
Sore
Malam
1
0,17
0,14
0,07
0,27
0,15
0,10
0,36
0,30
0,20
2
0,34
0,28
0,14
0,54
0,30
0,20
0,72
0,60
0,40
3
0,51
0,42
0,21
0,81
0,45
0,30
1,08
0,90
0,60
dst
9
Contoh kasus Ruang rawat dengan 17 orang klien, dimana 3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang dengan ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total. Maka jumlah perawat yang dibutuhkan : Minimal
Parsial
Total
Jumlah
Pagi
0,17 x 3 = 0,51
0.27 x 8 = 2.16
0.36 x 6 = 2.16
4.83 (5) orang
Sore
0.14 x 3 = 0.42
0.15 x 8 = 1.2
0.3 x 6 = 1.8
3.42 (4) orang
Malam
0.07 x 3 = 0.21
0.10 x 8 = 0.8
0.2 x 6 = 1.2
2.21 (2) orang
Jumlah secara keseluruhan perawat perhari
11 Orang
2) Metode Sistem Akuitas Kelas I : 2 jam/hari Kelas II : 3 jam/hari Kelas III : 4,5 jam/hari Kelas IV : 6 jam/hari Untuk tiga kali pergantian shift
•
¨ Pagi : Sore : Malam = 35% : 35 % : 30%
Contoh : Rata rata jumlah klien 1. kelas I 2. kelas II
= 3 orang x 2 jam/hari = 8 orang x 3 jam/hari
= 6 jam = 24 jam
3. kelas III
= 4 orang x 4.5 jam/hari
= 18 jam
4. kelas IV
= 2 orang x 6 jam/hari
= 12 jam
Jumlah jam
-
: 60 jam
pagi/sore = 60 jam x 35% = 2.625 orang (3 orang) 8 jam
-
Malam = 60 jam x 30% = 2.25 orang (2 orang ) 8 jam
jadi jumlah perawat dinas 1 hari = 3+3+2 = 8 orang.
3) Metode Gillies Gillies (1994) menjelaskan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit perawatan adalah sebagai berikut : 10
Jumlah jam keperawatan
rata rata
jumlah
yang dibutuhkan klien/hari x klien/hari Jumlah hari/tahun
- hari libur
x hari/tahun x jmlh jam kerja
Masing2
tiap perawat
Perawat jumlah keperawatan yang dibutuhkan /tahun =
jumlah jam keperawatan yang di berikan perawat/tahun
=
jumlah perawat di satu unit
Prinsip perhitungan rumus Gillies : Jumlah Jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari adalah : a.
Waktu keperawatan langsung (rata rata 4-5 jam/klien/hari) dengan spesifikasi pembagian adalah : keperawatan mandiri ( self care) = ¼ x 4 = 1 jam , keperawatan partial ( partial care ) = ¾ x 4 = 3 jam , keperawatan total (total care) = 1-1.5 x 4 = 4-6 jam dan keperawatan intensif (intensive care) = 2 x 4 jam = 8 jam.
b.
Waktu keperawatan tidak langsung Menurut rs detroit (gillies, 1994) = 38 menit/klien/hari menurut wolfe & young ( gillies, 1994) = 60 menit/klien/hari = 1 jam/klie n/hari
c.
Waktu
penyuluhan
kesehatan
lebih
kurang
15
menit/hari/klien
=
0,25
jam/hari/klien d.
Rata rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di suatu unit berdasarkan rata- rata biaya atau menurut bed occupancy rate (bor) dengan rumus : Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu x 100 % Jumlah tempat tidur x 365 hari
e.
Jumlah hari pertahun yaitu : 365 hari.
f.
Hari hari
libur
masing-masing
perawat
per
tahun,
yaitu
:
73
hari
(
minggu/libur = 52 hari ( untuk hari sabtu tergantung kebijakan rumah
sakit setempat, kalau ini merupakan hari libur maka harus diperhitungkan , begitu juga sebaliknya ), hari libur nasional = 13 hari, dan cuti tahunan = 8 hari). g.
Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam per minggu (kalau hari kerja efektif 6 hari maka 40/6 = 6.6 = 7 jam per hari, kalau hari kerja efektif 5 hari maka 40/5 = 8 jam per hari)
11
h.
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan disatu unit harus ditambah 20% (untuk antisipasi kekurangan /cadangan ).
i.
Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 %
Contoh
a.
Rata rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
b.
Rata rata = 17 klien / hari (3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang denganketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total)
c.
Jumlah jam kerja tiap perawat = 40 jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah jam kerja perhari 40 jam dibagi 6 = 7 jam /hari
d.
Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional)
1)
Jumlah jam keperawatan langsung -
Ketergantungan minimal
= 3 orang x 1 jam = 3 jam
-
Ketergantungan partial
= 8 orang x 3 jam = 24 jam
-
Ketergantungan total
= 6 orang x 6 jam = 36 jam
Jumlah jam
= 63 jam
2) Jumlah keperawatan tidak langsung 17 orang klien x 1 jam = 17 jam 3) Pendidikan Kesehatan = 17 orang klien x 0,25 = 4,25 jam
Sehingga Jumlah total jam keperawatan /klien/hari : 63 jam + 17 jam + 4,25 jam = 4,96 Jam/klien/hari 17 orang Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan : a. 4,96 x 17 x 365 b. (365 – 73) x 7
= 30.776,8 = 15,06 orang ( 15 orang ) 2044
c. Untuk cadangan 20% menjadi 15 x 20% = 3 orang d. Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 15 + 3 = 18 orang /hari e. Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 % = 10 : 8 orang
12
4) Metode Swansburg Contoh: Pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata rata perhari . Jumlah jam kontak langsung perawat – klien = 5 jam /klien/hari. a) Total jam perawat /hari : 17 x 5 jam = 85 jam jumlah perawat yang dibutuhkan : 85 / 7 = 12,143 ( 12 orang) perawat/hari b) Total jam kerja /minggu = 40 jam jumlah shift perminggu = 12 x 7 (1 minggu) = 84 shift/minggu jumlah staf yang dibutuhkan perhari = 84/6 = 14 orang (jumlah staf sama bekerja setiap hari dengan 6 hari kerja perminggu dan 7 jam/shift) c) Menurut warstler dalam swansburg dan swansburg (1999) , merekomendasikan untuk pembagian proporsi dinas dalam satu hari • ¨ pagi : siang : malam = 47 % : 36 % : 17 %. Sehingga jika jumlah total staf keperawatan /hari = 14 orang - Pagi
: 47% x 14 = 6,58 = 7 orang
- Sore
: 36% x 14 = 5,04 = 5 orang
- Malam : 17% x 14 = 2,38 = 2 orang
b. Metode dan cara perhitungan tenaga penunjang medis dan Non medis 1)
Metode Penghitungan di Instalasi Laboratorium Metode ilyas:
∑ B.KU.i.j = T.T X V.T. Keterangan : B.K.i.j = Beban kerja yang dilakukan setiap harinya T.T.i.j = Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan V.T.i.j = Volume transaksi
2)
Metode Penghitungan di Instalasi Gizi Metode ILyas
∑ tenaga / hr = beban kerja / hr = 7 jam x 60` = 420 / hari Jam kerja efektif / hr = 7 jam x 60` = 420` / hari Sehingga ∑ Tenaga / hr = beban Kerja : Wkt kerja / hr
13
3)
Metode Penghitungan di Instalasi Radiologi Ketersedian SDM :
Σ Tenaga per unit pelayanan X Bobot X 100 % Σ Tenaga sesuai Standar X Bobot
4)
Metode Penghitungan di Instalasi Farmasi Metode Ilyas
∑ tenaga / hr = Beban kerja : Wkt kerja / hr Jam kerja efektif / hr = 7 jam x 60` = 420` / hari
5)
Metode Penghitungan di Instalasi IPS RS ∑ Tenaga / hr = Beban Kerja : Wkt kerja / hr Jam kerja efektif / hr = 7 jam x 60` = 420` / hari Sehingga ∑ Tenaga / hr = beban kerja : Wkt kerja / hr
6)
Metode Penghitungan di Instalasi Laundry ∑ Tenaga / hr = Beban Kerja : Wkt kerja / hr Jam kerja efektif / hr = 7 jam x 60` = 420` / hari Sehingga ∑ Tenaga / hr = beban kerja : Wkt kerja / hr
7)
Metode Penghitungan di Instalasi Pemulasaraan Jenazah Metode Ilyas
Pimpinan ∑ tenaga / hr = Beban kerja : Wkt kerja / hr Jam kerja efektif / hr = 7 jam x 60` = 420` / hari
14
8)
Metode Perhitungan Tenaga Administrasi
Dasar Perhitungan Kode
Faktor
Jmlh Hari Kerja/Th
Ket
A
Hari Kerja
293
Hari /Tahun
B
Cuti Tahunan
12
Hari /Tahun
C
Hari Libur Naional Ketidak hadiran
35
Hari /Tahun
D
Kerja
24
Hari /Tahun
E
Wkt Kerja Efektif
6,5
Jami /Tahun
Hr Kerja Tersedia
222 1443 86,850
Hari kerja / Tahun Jam / Tahun Menit / Tahun
R = A – ( B + C + D) x E = 293 – ( 12 + 35 + 24 ) x 6,5 Jam = ( 293 – 271) = 222 x 6,5 Jam = 1443 Jm / Th x 601 = 8685
15
BAB III POLA KETENAGAAN
Pola ketengaaan di RSUD Wangaya Denpasar dibuat berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga dan beban kerja . Dimana untuk tenaga keperawatan perhitungan tenaga menggunakan rumus menurut DepKes tahun 2005 dan untuk perhitungan tenaga yang lainya menggunakan rumus Beban kerja.
I.
KEBUTUHAN SDM RUMAH SAKIT
1.
Kebutuhan Tenaga Keperawatan
Dasar Penghitungan Ketenagaan Rawat Inap Adalah Sebagai Berikut : Penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang Rawat Inap, berdasarkan : a.
Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per pasien / hari 1)
Penyakit Dalam
3,4 jam
2)
Bedah
3,5 jam
3)
Campuran Bedah & Penyakit Dalam
3,4 jam
4) Naurologi
3,8 jam
5)
Post Partum
3
6)
Bayi / Neonatus
2,5 jam
7)
Anak
4
8)
Kamar Bersalin
5-8 jam
9)
Gawat
10-12 jam
jam
jam
→ Jumlah rata-rata perawatan yang dibutuhkan per pasien dalam 24 jam
b.
Hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun 1) Jumlah jaga perawat yang diterima pasien selama 24 jam 2) Jumlah TT dan BOR 3) Jumlah hari dalam 1 tahun 365 hari 4) Jumlah hari kerja non efektif dalam 1 tahun
Jumlah hari minggu
52 hari
Libur nasional
12 hari
Cuti tahunan
12 hari
5) Jumlah efektif dalam 1 tahun 365-76 = 289 hari 16
6) Jumlah hari efektif per minggu 289 hari : 7 = 41 minggu 7) Antisipasi tenaga yang cuti, sakit, pendidikan, dsb = 25%
c.
Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun 8 Jam kerja dalam 1 tahun (41 minggu) x 40 jam = 1640 jam / t ahun
d.
Jumlah TT dan BOR Penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan di Rawat Inap [ Jml jam perawatan x 52 mg x 7 hr x Jml TT x BOR ] + koreksi 25% Tenaga Perawat = ( 41 ) Jumlah minggu efektif x 40 jam
e.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan tenaga perawat 1)
Faktor Pasien : a) Tingkat kompleksisitas dan lamanya kebutuhan perawatan b) Jenis penyakit, usia dan tipe pasien c) Fluktuasi pasien d) Social ekonomi pasien e) Harapan pasien dan keluarga
2)
3)
4)
Faktor Tenaga a)
Jumlah dan komposisi tenaga, pendidikan dan pengalaman
b)
Kebijakan pengaturan dinas
Faktor Lingkungan a)
Tipe dan lokasi Rumah Sakit
b)
Lay Out ruang perawatan
c)
Fasilitas dan jenis layanan yang diberikan
d)
Kelengkapan perawatan
e)
Layanan Penunjang
f)
Macam kegiatan yang dilaksanakan
Faktor Organisasi a) Mutu Pelayanan b) Kebijakan pembinaan dan pengembangan staf
17
f.
Penghitungan Ketenagaan SDM Rawat Inap Ruang Angsa : Ruang rawat inap Angsa merupakan ruang perawatan campuran untuk perawatan
dewasa dengan kasus penyakit dalam, medical bedah, pasien gawat, anak dengan kapasitas 29 TT. Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 95% dan tingkat ketergantungan pasien. Jadi perawat yang dibutuhkan untuk perawatan rawat campuran di Ruang Angsa : askep minimal 2 jam/hari, askep sedang 3,08jam/hari, askep agak berat 4,15 jam/hari, askep maksimal 6,16 jam/hari. Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Angsa dengan menggunakan Metode tingkat ketergantungan pasien, adalah sebagai berikut : Askep minimal = 2 x 2 jam = 4 jam/hari Askep sedang = 20 x 3,08 jam = 61,6 jam/hari Askep maksimal = 7 x 6,16 jam = 43,12 jam/hari Jumlah perawat yang dibutuhkan = 108,72 : 7 =15,53 = 16 Koreksi Lost day : 52 + 12 + 14 x 16 = 4,36 = 4 286 Tugas non keperawatan = 16 + 4 x 25% = 5 Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang angsa ditambah manajer perawat + inventaris = 16+4+5+2 = 27 orang
g.
Penghitungan Ketenagaan SDM Rawat Inap Ruang Belibis : Ruang rawat inap Belibis merupakan ruang perawatan campuran untuk perawatan
dewasa dengan kasus penyakit dalam, medical bedah, pasien gawat, anak dengan kapasitas 12 TT. Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 93% dan tingkat ketergantungan pasien. Jadi perawat yang dibutuhkan untuk perawatan rawat campuran di Ruang Belibis : askep minimal 2 jam/hari, askep sedang 3,08jam/hari, askep agak berat 4,15 jam/hari, askep maksimal 6,16 jam/hari. Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Belibis dengan menggunakan Metode tingkat ketergantungan pasien, adalah sebagai berikut : Askep minimal = 1 x 2 jam = 2 jam/hari Askep sedang = 9 x 3,08 jam = 27,72 jam/hari Askep maksimal = 3 x 6,16 jam = 18,48 jam/hari 18
Jumlah perawat yang dibutuhkan = 47,72 : 7 = 7 Koreksi Lost day : 52 + 12 + 14 x 6 = 1,62 = 2 286 Tugas non keperawatan = 6 + 2 x 25% = 2 Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang belibis ditambah manajer perawat + inventaris = 7+2+2+2 = 13 orang
h.
Penghitungan Ketenagaan SDM Rawat Inap Ruang Intermediate Belibis : Ruang rawat inap Intermediate Belibis merupakan ruang perawatan campuran untuk
perawatan dewasa dengan kasus penyakit dalam, medical bedah, pasien gawat, anak dengan kapasitas 6 TT. Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 95% dan tingkat ketergantungan pasien. Jadi perawat yang dibutuhkan untuk perawatan rawat campuran di Ruang Intermediate Belibis : askep minimal 2 jam/hari, askep sedang 3,08jam/hari, askep agak berat 4,15 jam/hari, askep maksimal 6,16 jam/hari. Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Intermediate Belibis dengan menggunakan Metode tingkat ketergantungan pasien, adalah sebagai berikut : Askep minimal = 0 Askep sedang = 0 Askep maksimal = 6 x 6,16 jam = 36,96 jam/hari Jumlah perawat yang dibutuhkan = 36,96 : 7 = 5,28 = 5 Koreksi Lost day : 52 + 12 + 14 x 5 = 1,36 = 1 286 Tugas non keperawatan = 5 + 1 x 25% = 1,5 = 2 Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang intermediate belibis ditambah manajer perawat + inventaris = 5+1+2+2 = 10 orang
i.
Penghitungan Ketenagaan SDM Rawat Inap Ruang Cendrawasih : Ruang rawat inap Cendrawasih merupakan ruang perawatan campuran untuk
perawatan dewasa dengan kasus penyakit dalam, medical bedah, pasien gawat dengan kapasitas 35 TT. Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 100 % dan tingkat ketergantungan pasien. Jadi perawat yang dibutuhkan untuk perawatan campuran penyakit dalam di Ruang Cendrawasih : askep minimal 2 jam/hari, askep sedang 3,08jam/hari, askep agak berat 4,15 19
jam/hari, askep maksimal 6,16 jam/hari. Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Cendrawasih dengan menggunakan Metode tingkat ketergantungan pasien, adalah sebagai berikut : Askep minimal = 0 Askep sedang = 20 x 3,08 jam = 61,6 jam/hari Askep maksimal = 15 x 6,16 jam = 92,4 jam/hari Jumlah perawat yang dibutuhkan = 154 : 7 = 22 Koreksi Lost day : 52 + 12 + 14 x 22 = 6 286 Tugas non keperawatan = 22 + 6 x 25% = 7 Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang cendrawasih ditambah manajer perawat + inventaris = 22+6+7+2 = 37 orang
j.
Penghitungan Ketenagaan SDM Rawat Inap Ruang Dara : Ruang rawat inap Dara merupakan ruang rawat gabung untuk perawatan ibu, bayi
dan obgyn dengan kapasitas 21 TT. Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 90% dan tingkat ketergantungan pasien. Jadi perawat yang dibutuhkan untuk perawatan Bedah di Ruang Dara : askep minimal 2 jam/hari, askep sedang 3,08jam/hari, askep agak berat 4,15 jam/hari, askep maksimal 6,16 jam/hari. Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Dara dengan menggunakan Metode tingkat ketergantungan pasien, adalah sebagai berikut : Askep minimal = 5 x 2 jam = 10 jam/hari Askep sedang = 11 x 3,08 jam = 33,88 jam/harri Askep maksimal = 5 x 6,16 jam = 30.8 jam/hari Jumlah perawat yang dibutuhkan = 74,68 : 7 = 10,66 = 11 Koreksi Lost day : 52 + 12 + 14 x 11 = 3 286 Tugas non keperawatan = 11 + 3 x 25% = 3,5 = 4 Jadi kebutuhan tenaga Bidan di ruang Dara ditambah manajer Bidan + inventaris = 11+3+4+2 = 20 orang
k.
Penghitungan Ketenagaan SDM Rawat Inap Ruang Flaminggo : Ruang rawat inap Flaminggo merupakan ruang perawatan campuran untuk perawatan
dewasa dengan kasus penyakit dalam, medical bedah, pasien gawat, anak dengan kapasitas 20
18 TT. Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 90% dan tingkat ketergantungan pasien. Jadi perawat yang dibutuhkan untuk perawatan Bedah di Ruang Flaminggo : askep minimal 2 jam/hari, askep sedang 3,08jam/hari, askep agak berat 4,15 jam/hari, askep maksimal 6,16 jam/hari. Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Flaminggo dengan menggunakan Metode tingkat ketergantungan pasien, adalah sebagai berikut : Askep minimal = 4 x 2 jam = 8 jam/hari Askep sedang = 9 x 3,08 jam = 27,72 jam/harri Askep maksimal = 5 x 6,16 jam = 30,8 jam/hari Jumlah perawat yang dibutuhkan = 66,52 : 7 = 9,5 = 10 Koreksi Lost day : 52 + 12 + 14 x 10 = 2,72 = 3 286 Tugas non keperawatan = 10 + 3 x 25% = 3,25 = 3 Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang flamingo ditambah manajer perawat + inventaris = 10+3+3+2 = 18 orang
l.
Penghitungan Ketenagaan SDM Rawat Inap Ruang Kaswari : Ruang rawat inap Kaswari merupakan ruang perawatan anak dengan kasus penyakit
anak menular dan tidak menular dengan kapasitas 24 TT ditambah 1 TT ruang intermadiate. Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 90% dan tingkat ketergantungan pasien. Jadi perawat yang dibutuhkan untuk perawatan di Ruang kaswari : askep minimal 2 jam/hari, askep sedang 3,08jam/hari, askep agak berat 4,15 jam/hari, askep maksimal 6,16 jam/hari. Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Belibis dengan menggunakan Metode tingkat ketergantungan pasien, adalah sebagai berikut : Askep minimal = 0 Askep sedang = 20 x 3,08 jam = 61,6 jam/hari Askep maksimal = 5 x 6,16 jam = 30,8 jamm/hari Jumlah perawat yang dibutuhkan = 92,4 : 7 = 13,2 =13 Koreksi Lost day : 52 + 12 + 14 x 13 = 3,54 = 4 286 Tugas non keperawatan = 13 + 4 x 25% = 4
21
Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang kaswari ditambah manajer perawat + inventaris + tenaga perawat intermediate = 13+4+4+2+4 = 27 orang
m.
Penghitungan Ketenagaan SDM Rawat Inap Praja Lantai 1 & 2: Ruang Rawat Inap Praja Lt. 1 &2 merupakan ruang perawatan campuran untuk
perawatan dewasa dan perawatan anak dengan kasus penyakit dalam, medical bedah, neurologi, anak, kapasitas 17 TT. Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 80% jam perawatan yang dibutuhkan untuk perawatan campuran penyakit dalam, medical bedah, gawat, anak dan kebidanan adalah = 3,5 jam + 4 jam + 10 jam + 4,5 jam +2,5 jam = 24,5 jam : 5 = 4,9 jam perawatan Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Praja Lt. 1 & 2 dengan menggunakan, adalah sebagai berikut :
=
[ Jml jam perawatan x 52 mgg x 7 hr x Jml TT x BOR ] + 25% ( 41 ) Jumlah minggu efektif x 40 jam [ 4,9 jam x 52 mgg x 7 hr x 17 TT x 80 % ]
=
+ koreksi25 % 41 Minggu x 40 Jam 24256
=
=
= 14,79 Perawat
1640 Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi (antisipasi tenaga yang cuti, sakit, pendidikan, dsb = 25%) Faktor koreksi = 14,79 x 25% = 3,69 =14,79 + 3,69 x 25% = 4,65 Jadi perkiraan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Praja Lt. 1 &2 adalah 15+4+5 = 24 orang ditambah 1 manajer ruangan dan inventaris jadi jumlah kebutuhan tenaga di ruang rawat inap praja lt. 1 & 2 adalah 26 orang.
n.
Penghitungan Ketenagaan SDM Rawat Inap Praja lantai 3 : Ruang Rawat Inap Praja Lt. 3 merupakan ruang perawatan campuran untuk
perawatan dewasa dan perawatan anak dengan kasus penyakit dalam, medical bedah, neurologi, anak, maternitas kapasitas 16 TT.
22
Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 90% jam perawatan yang dibutuhkan untuk perawatan campuran penyakit dalam, medical bedah, gawat, anak dan kebidanan adalah = 3,5 jam + 4 jam + 10 jam + 4,5 jam +2,5 jam = 24,5 jam : 5 = 4,9 jam perawatan Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Praja Lt. 3 dengan menggunakan, adalah sebagai berikut :
=
[ Jml jam perawatan x 52 mgg x 7 hr x Jml TT x BOR ] + 25% ( 41 ) Jumlah minggu efektif x 40 jam [ 4,9 jam x 52 mgg x 7 hr x 16 TT x 90 % ]
=
+ koreksi25 % 41 Minggu x 40 Jam 25683
=
=
= 15.66 = 16 Perawat
1640 Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi (antisipasi tenaga yang cuti, sakit, pendidikan, dsb = 25%) Faktor koreksi = 15,66 x 25% = 3,915 = 4 Jadi perkiraan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Praja Lt. 3 adalah 16+4 = 20 orang ditambah 1 manajer ruangan dan inventaris jadi jumlah kebutuhan tenaga di ruang rawat inap praja lt. 3 adalah 22 orang.
o.
Penghitungan Kebutuhan tenaga bidan di Kamar Bersalin 1)
Waktu yang dibutuhkan untuk pertolongan persalinan 8 jam / pasien
2)
Rata-rata jumlah pasien partus / hari adalah 5 pasien partus
3)
Jam kerja efektif perawat dalam 1 tahun
Penghitungan kebutuhan bidan di kamar bersalin [ Jml jam perawatan x 52 mg x 7 hr x Jml Partus/ hari ] Tenaga Bidan = 41 minggu x 40 jam
+ koreksi 10%
[ Jml jam perawatan x 52 mgg x 7 hr x 5 ] =
+ 10 % 41 minggu x 40 ja 8 jam x 52 mgg x 7 hr x5
=
+ 10 % 41minggu x 40 jam
23
14560 =
= 8,87 Bidan 1640
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi (antisipasi tenaga yang cuti, sakit, pendidikan dsb = 10 %) Faktor koreksi = 8,87 x 10 % = 0,887 =8,87 + 0 , 887 = 9,75 bidan = 10 Bidan Jadi perkiraan kebutuhan tenaga bidan di kamar bersalin adalah 10 orang Kepala ruangan ditambah wakil = 2 orang untuk tenaga di ruang obygyn berdasarkan shift dengan 3 TT sebanyak 10 orang. Jadi perkiraan keseluruhan di kamar bersalin 10+2+10 = 22 Bidan
p.
Penghitungan Ketenagaan SDM Rawat Inap Ruang Perinatologi : Ruang rawat inap Perinatologi merupakan ruang rawat bayi baru lahir sampai umur
28 hari terdiri dari ruang bayi premature/resiko tinggi, resiko sedang, ruang infeksi, ruang intermediate dengan kapasitas 15 TT. Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 90% dan tingkat ketergantungan pasien. Jadi perawatdan bidan yang dibutuhkan untuk perawatan di Ruang Perinatologi : askep minimal 2 jam/hari, askep sedang 3,08jam/hari, askep agak berat 4,15 jam/hari, askep maksimal 6,16 jam/hari. Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Perinatologi dengan menggunakan Metode tingkat ketergantungan pasien, adalah sebagai berikut : Askep minimal = 0 Askep sedang = 0 Askep maksimal = 15 x 6,16 jam = 92,4 jam/hari Jumlah perawat yang dibutuhkan = 92,4 : 7 = 13,2 = 13 Koreksi Lost day : 52 + 12 + 14 x 13 = 3,54 = 4 286 Tugas non keperawatan = 13 + 4 x 25% = 4,25 = 4 Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang Perinatologi ditambah manajer perawat + inventaris = 13+4+4+2 = 23 orang
24
q.
Dasar Penghitungan Ketenagaan Rawat Jalan Adalah Sebagai Berikut : Kebutuhan Tenaga Perawat di poliklinik berdasarkan pada : 1)
Rata-rata jumlah kunjungan pasien / Minggu : 95 orang ( Asumsi )
2)
Jam perawatan per pasien / hari 0,5 jam
3)
Jumlah hari dalam 1 tahun 365 hari
4)
Jumlah hari kerja non efektif dalam 1 tahun a) Jumlah hari libur
52 hari
b) Libur nasional
12 hari
c) Cuti tahunan
12 hari
5)
Jumlah hari efektif dalam 1 tahun 365 – 76 = 289 hari
6)
Jumlah hari efektif per minggu 289 hari : 7 = 41 minggu
7)
Antisipasi tenaga yang cuti, sakit, pendidikan, dsb = 25%
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN DI KLINIK IRJ
[ Jml jam perawatan yang diperlukan / pasien x 52 x 6 hr x Jml kunjungan pasien ] Tenaga Perawat =
+ koreksi 25% ( 41 ) Jumlah minggu efektif x 40 jam
[ 0,5 jam x 52 mgg x 6 hr x 2.508 ] =
+ 25% 41 hr mgg efektif x 40 jam
= 23,85
= 24 orang
Faktor koreksi ; 23,85 x 25% = 5,96 = 6 orang Poliklinik bedah ditambah dengan OK kecil = 2 orang Poliklinik Endoscopy
= 2 orang
Pengganti cuti atau libur
= 5 orang
Wakil kepala instalasi
= 1 orang
Jadi kebutuhan tenaga di IRJ
r.
Perhitungan
40 orang
Kebutuhan Tenaga Perawat Kamar Bedah, IGD, Dan ICU RSUD
Wangaya Kota Denpasar 2013
25
1) Kamar Bedah Jumlah operasi rata-rata 10 ( sepuluh ) orang perhari dengan kategori operasi sebagai berikut Rata-rata operasi per hari = 10 pasien
Operasi besar = 8 orang
Operasi sedang = 2 orang
Operasi kecil = 0 orang
Rumus : [ ( Jml jam perawatan x jumlah operasi) x Jml anggota tim Jam kerja efektif / hari
[ ( 8 x 5 ) + ( 2 x 2 )x 2 = 7 44 x 2 =
= 12,57 7
=
13 + 1 = 14 1,25 x 10
RR
=
= 1,7 = 2 7
Jumlah perawat = 14 + 2 = 16 Koreksi 10 % = 16 x 25 % = 4 Kebutuhan endoscopy = 3 orang Kebutuhan CSSD
= 4 orang
Kebutuhan RR = 3 orang Kebutuhan Anastesi
= 4 orang
Kebutuhan total = 16 + 4 + 3 + 4 + 3 + 4 +1 supervisi + 1 CI
= 36 orang
26
2) Instalasi Gawat Darurat
TP =
D x 365 274 x jam kerja perawat / hari
TP = Tenaga perawat D = Jam kerja perawatan pasien Jam kerja perawat / hari = 7 jam A1 =waktu keperawatan pasien kasus gawat darurat = 87 menit A2 = waktu keperawatan pasien kasus mendesak = 71 menit A3 = waktu kepearwatan pasien kasus tidak mendesak = 34 menit Administrasi time = waktu Administrasi yang dibutuhkan untuk penggantian shift selama 45 menit ∑pasien = jumlah pasien / hari Rumus : D x 365 TP = 274 x jam kerja perawat / hari = [ ( A1 X ∑ pasien/hari ) – (A2 X ∑ pasien/hari ) + (A3 X ∑ pasien/hari ) (3 shift X ADMINISTRASI time ) ]
A1 = 3.240 : 12 bulan = 270 : 30 hari = 9 x 87 menit = 783 menit A2 = ( 13.649 + 329 ) : 12 bulan = 13.649 : 12 bulan = 1.165 : 30 hari = 38,83 x 71 menit = 2.757 menit A3 = ( 19.431 + 329 ) : 12 bulan = 19.102 : 12 bulan = 53 x 34 hari = 1.802 menit 27
ADMINISTRASI time = 3 x 45 menit = 135 menit Jadi, TP
= 783 – 2.757 + 1.802 – 135 = - 307 60
Faktor koreksi = 25% x TP = 25 % x ( - 5,12 ) = 19,88 ( 20 ) Mempertimbangkan jumlah hari libur dan pengganti jaga malam = 3 orang Maka, TP
= ( - 5,12 ) + 20 + 3 + 1 supervisi + 1 CI = 19,88 = 20 orang
3)
HCU Data yang dipakai mei s/d juli 2013 Rumus Gillet ( 1982 ) Critical care Unit / CCU : A : waktu yang dibutuhkan pasien / hari = 12 jam B
: BOR x jumlah TT : 80 % x 3 TT : 2,4
C
: jumlah hari tidak kerja perawat / tahun = 91 hari
TP : tenaga perawat Rumus Gillies
:
A x D x 365 TP = ( 361 – 91 ) x jam kerja perawat 12 x 2 x 365 = ( 365 – 91 ) x 7 8760 = 1918 =
4,5 28
Jumlah perawat x jumlah hari tidak masuk kerja perawat / tahun Faktor koreksi =
Jumlah hari kerja perawat / tahun
4,5 x 91 = 274 = 1,4 ( 1 ) Mempertimbangkan jumlah hari libur dan pengganti jaga malam = 4 orang Total perawat = 4 + 1 + 4 + 1 CI + 1 supervisi = 11 orang Penambahan fasilitas baru ( HDU ) sebanyak 4 TT, jadi penambahan tenaga = 4 orang Total kebutuhan = CCU + HDU
= 11 + 4 = 15 orang
4) ICU Dasar Perhitungan : Menggunakan Rumus Dep. Kes : Rata-rata jumlah per hari x Jumlah perawatan per hari + Loss day + Koreksi 25 % Jumlah Jam Efektif =
4 X 12 + 2 + Koreksi 25 % 7
=
=
9 orang + Koreksi 25 %
=
9 orang
= Koreksi 25 %
= 3 orang
Total
= 12 Orang
Mempertimbangkan perawat pengganti = 2 orang Jadi jumlah kebutuhan tenaga di ruang ICU ditambah perawat manajer + inventaris = 12+2+2 = 16 orang
29
Dasar Perhitungan : Menggunakan Rumus Dep. Kes : Rata-rata jumlah per hari x Jumlah perawatan per hari + Loss day + Koreksi 25 % Jumlah Jam Efektif 10 X 12 + 5 + Koreksi 25 % = 7 =
22 orang + Koreksi 25 %
=
22 orang
= Koreksi 25 % Total
= 5,5 = 6orang
= 28 Orang
Mempertimbangkan perawat pengganti = 2 orang Jadi jumlah kebutuhan tenaga di ruang ICU ditambah perawat manajer + inventaris = 28+2+2 = 32 orang
Jadi dapat disimpulkan kebutuhan tenaga keperawatan sebagai berikut : No
Instalasi
Jumlah Kebutuhan Tenaga
1. Instalasi Rawat Inap
258 orang perawat
2. Kamar Bersalin
31 orang bidan
3. Instalasi Rawat Jalan
77 orang perawat
4. Instalasi Gawat Darurat
35 orang perawat
5. HCU
15 orang perawat
6. Intensif Care Unit (ICU)
18 orang perawat
7. Kamar Bedah
29 orang perawat
2. Kebutuhan Tenaga Medis
a. Kebutuhan Tenaga Dokter Spesialis No
Jenis Tenaga
Kebutuhan
1.
Spesialis Anak
11 orang
2.
Spesialis Penyakit Dalam
10 orang
3.
Spesialis Radiologi
3 orang
4.
Spesialis Mata
3 orang
5.
Spesialis Bedah
9 orang
6.
Spesialis Bedah Orthopedi
2 orang
30
7.
Spesialis Obgyn
8 orang
8.
Spesialis Saraf
2 orang
9.
Spesialis Jiwa
2 orang
10.
Spesialis Paru
2 orang
11.
Spesialis Patologi Klinik
2 orang
12.
Spesialis Jantung
1 orang
13.
Spesialis Rehabilitasi Medik
2 orang
14.
Spesialis Anastesi
5 orang
15.
Spesialis Urologi
1 orang
16.
Spesialis THT
2 orang
17.
Spesialis Kulit & Kelamin
3 orang
18.
Spesialis Patologi Anatomi
1 orang
19.
Spesialis Patologi Forensik
1 orang
20.
Spesialis Mikrobiologi Klinik
1 orang
21.
Dokter Gigi Spesialis
2 orang
Catatan : -
Kebutuhan dokter spesialis anak terdiri dari dokter spesialis anak 5 orang, dokter spesialis anak dengan spesifikasi khusus 5 orang seperti spesifikasi dengan spesifikasi : Hematology, Pulmonology, Neurology, PDGD dan Gastrology
-
Kebutuhan dokter spesialis dalam terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam 9 orang dan dokter sub spesialis geriatrik sebanyak 1 orang
-
Kebutuhan dokter spesialis bedah sebanyak 6 orang terdiri dari spesifikasi : Onkology, Urology, Thorax, Bedah Saraf, Digestive dan Bedah Umum
-
Dokter gigi spesialis yang dibutuhkan adalah dokter gigi spesialis bedah mulut dan spesialis orthodontia
b. Kebutuhan dokter umum No
Jenis Tenaga
Kebutuhan
1
Dokter Umum
12 orang
2
Dokter gigi
3 orang
31
3. Kebutuhan Tenaga Penunjang Medis Dan Non Medis
a. Kebutuhan tenaga di instalasi Radiologi Menurut
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1014/MENKES/SK/XII/2008 Tentang Standar Diagnostik . Di Sarana Pelayanan Kesehatan maka Rumus Perhitungan Ketenagaan Instalasi Radiologi RSUD Wangaya disesuaikan dengan standar RS tipe B yaitu : 1)
Ketersedian SDM :
Σ Tenaga per unit pelayanan X Bobot X 100 % Σ Tenaga sesuai Standar X Bobot
Radiodiagnostik : a)
Ketenagaan yang tersedia : - Dokter Spesialis Radiologi : 1 (satu) orang - Dokter Umum
: 1 (satu) orang
- Radiografer
:
7
(tujuh)
orang, satu
orang sedang
menjalankan tugas belajar, termasuk 1 (satu) orang PPR
b)
c)
- Petugas kamar gelap
: 2 (dua) orang
- Petugas Administrasi
: 2 (dua) orang
Peralatan Radiologi Yang Tersedia dan laik pakai: - Pesawat fixed x-Ray
: 1 unit
- Pesawat mobile x Ray
: 1 unit
- Pesawat CT Scan
: 1 unit
Jumlah Kunjungan Pasien/tindakan: - Rata-Rata per bulan
: 1200 hingga 1500
- Rata-rata per hari
: 1350 : 30 = 45 pasien/ hari
- Rata – rata pasien per jam : 45 : 24 = 1,9 pasien / jam d)
Bobot kerja SDM di Instalasi Radiologi : - Dokter Spesialis
: 1 orang radiolog dibagi 2 orang pasien/jam = 0,5 radiolog/ 1 orang pasien per jam
- Radiografer
: 7 orang radiographer dibagi 4 unit pesawat x ray = 1, 75 orang radiografer per 1 unit pesawat
- Petugas Kamar gelap : 2 orang petugas kamar gelap dibagi 2 orang pasien/jam = 1 orang petugas/1 orang pasien per jam
32
- Administrasi
: 2 orang petugas Administrasi dibagi 2 orang pasien/jam = 1 orang petugas/1 orang pasien per jam
e)
Ketersedian SDM : 1) Dokter Spesialis Radiologi : 1 x 0,5 X 100 % = 50 % 2 x 0,5
2) Radiografer
: 7 x 1,75 X 100 % = 87,5 % 8 x 1,75
3) Petugas Kamar Gelap
: 2x1 X 100 % = 100 % 2x1
4) Petugas Administrasi
: 2x1 X 100 % = 100 % 2x1
Kebutuhan Tenaga Radiologi No
Jenis Tenaga
Kebutuhan Tenaga
1.
Ka. Instalasi Radiologi
1 orang
2.
Dokter Spesialis Radiologi
2 orang
3.
Dokter Umum
1 orang
4.
Radiografer
8 orang
5.
Kamar Gelap
2 orang
6.
Perawat
1 orang
7.
PPR
1 orang
8.
Fisikawan Medis
1 orang
9.
Elektromedis
2 orang
10.
Administrasi
2 orang
11.
Kebersihan
1 orang 33
b. Kebutuhan tenaga Instalasi Farmasi 1) Keputusan Menkes Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 Beban kerja untuk tenaga Apoteker : - 1 Apoteker = 30 Tempat tidur ( untuk pelayanan kefarmasian rawat inap ) - Perhitungannya = Jumlah tempat tidur RSUD Wangaya tahun 2013 30
= 191 30 = 6,36 - Berdasarkan hasil perhitungan diatas dikaitkan dengan jumlah apoteker di RSUD Wangaya saat ini yaitu 6 ( enam ) orang maka disaran kan untuk menambah 1 ( satu ) tenaga apoteker lagi
2) Keputusan
Menkes
RI
No.
81/Menkes/SK/I/2004
Tentang
Pedoman
Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di tingkat Propinsi, Kabupaten . Beban Kerja Asisten Apoteker : -
Rumus = Jumlah obyek kerja dibagi standar kemampuan rata-rata dikali 1 orang Perhitungannya : Rata-rata penerimaan R/bulannya 18.385 lembar ( diambil dari evaluasi pelayanan dan penulisan resep ) Perharinya = 613 16 ( tenaga yang melayani resep ) = 38 lembar R/hari dengan ratio 92% R/ Tunggal dan 8% R/Racikan
-
Standar Kemampuan : a)
Waktu kerja perhari = 6,5 jam
b)
Waktu pengerjaan resep : resep tunggal 15 menit dan resep racikan 1 jam
-
Dari total 38 lembar R/ terdiri dari 35 lembar resep tunggal dan 3 lembar resep racikan
-
Total waktu yang dibutuhkan = 35 x 15 menit = 8,75 jam untuk lembar resep tunggal 34
= 3 x 1 jam Total
= 3 jam untuk lembar resep racikan
= 11,75 jam
Lembar R/ yang dapat dikerjakan dalam waktu 6,5 jam sesuai respon time = 6,5 jam x 38 lembar 11,75 jam = 21 lembar R/ -
Kebutuhan Tenaga Asisten Apoteker khusus untuk pelayanan R/ = 613 x1 = 29 tenaga asisten apoteker 21
-
Dengan jumlah tenaga diatas,tenaga asisten apoteker Instalasi Farmasi di RSUD Wangaya untuk sementara dirasa belum cukup bisa menangani segala kegiatan kefarmasian yang ada.
Kebutuhan tenaga kefarmasian di RSUD Wangaya: No
Jenis Tenaga
Kebutuhan Tenaga
1.
Apoteker
7
2.
Asisten Apoteker
29
3.
D3 Farmasi
6
4.
Non Asisten Apoteker
7
total
49
c. Kebutuhan Tenaga Di Instalasi Pemulasaraan Jenazah Metode Ilyas ∑ tenaga / hr = Beban kerja : Wkt kerja / hr Jam kerja efektif / hr = 7 jam x 60` = 420` / hari
Sehingga ∑ Tenaga / hr = beban kerja : Wkt kerja / hr = ( 315`+ 390` + 420` = 2,56 Org = 3 Orang + 1 orang Ka. Instalasi
Kebutuhan Tenaga Instalasi Pemulasaran Jenasah No
Jenis Tenaga
Jumlah Kebutuhan Tenaga
1
Ka. Instalasi
1 orang
2
Staf
3 orang
Jumlah
4 orang
35
d. Kebutuhan Tenaga di Instalasi Gizi No
Jenis Tenaga
Jumlah Kebutuhan Tenaga
1
Ka. Instalasi
1 orang
2
Staf Ahli Gizi
26 orang
3
Pekarya
20 orang
Jumlah
47 orang
e. Kebutuhan Tenaga IPSRS No
Jenis Tenaga
1
Ka. Instalasi
1 orang
2
Staf
10 orang Jumlah
f.
Jumlah Kebutuhan Tenaga
11 orang
Kebutuhan Tenaga Laundry No
Jenis Tenaga
Kebutuhan Tenaga
1.
Ka. Instalasi
1 orang
2.
Staf
9 orang total
10 orang
g. Kebutuhan Tenaga CSSD No
Jenis Tenaga
Kebutuhan Tenaga
1.
Ka. Instalasi
1 orang
2.
Staf
3 orang
.
total
4 orang
h. Kebutuhan Tenaga Rekam Medis No
Jenis Tenaga
Kebutuhan Tenaga
1.
Ka Instalasi
1 orang
2.
Staf
34 orang total
35 orang
36
i.
Kebutuhan Tenaga Laboratorium No
Jenis Tenaga
Kebutuhan Tenaga
1.
Dr. Spesialis PK
2 orang
2.
Dr. Umum
1 orang
3.
Pranata Lab kes (DIII Analis)
18 orang
4.
Administrasi (SMA)
4 orang
total
25 orang
4. Kebutuhan Tenaga Staf Administrasi Dan Tenaga Lainnya
a. Kebutuhan Tenaga Administrasi Kepegawaian Jumlah Kebutuhan No
Jenis Tenaga
Tenaga
1
Staf Administrasi formasi Pegawai
1 orang
2
Staf Administrasi Kenaikan Pangkat
1 orang
3
Staf Administrasi Gaji Berkala
2 orang
4
Staf Administrasi absensi Pegawai
1 orang
5
Staf Administrasi Pengolahan data Kepeg
1 orang
6
Staf Rekapitulasi Absensi Pegawai
1 orang
7
Staf Administrasi Billing Sistem ( HRD)
1 orang
Staf Administrasi Uang Lauk Pauk 8 Total
Pegawai
1 orang 9 orang
37
b. Kebutuhan SDM Tata Usaha
No
1 2 3 4
Jenis tenaga
Pemroses Pengabministrasian Ceraka Resepsionis total
Jumlah Kebutuhan SDM
1 orang 3 orang 1 orang 2 orang 7 orang
c. Kebutuhan Tenaga Bina Program
No
Jenis Tenaga
Jumlah Kebutuhan Tenaga
1
Staf SIMRS
26 orang
2
1 orang Staf Pendataan & pelaporan
3
Saf Perencanaan
1 orang
4
Staf Humas
13 orang
total
41 orang
d. Kebutuhan Tenaga penunjang medis
No
Jenis Tenaga
Jumlah Kebutuhan Tenaga
1
Staf Seksi Penunjang medik
3 orang
38
e. Kebutuhan Tenaga Penunjang Non Medis
No
Jenis Tenaga
Jumlah Kebutuhan Tenaga
1
Staf Penunjang Non medik
3 orang
f. Kebutuhan Tenaga Diklat No
Jenis Tenaga
Jumlah Kebutuhan Tenaga
1
Staf Diklat
3 orang
g. Kebutuhan Tenaga Promosi No
Jenis Tenaga
Jumlah Kebutuhan Tenaga
1
Staf Promosi
3 orang
h. Kebutuhan Tenaga Rumah Tangga
No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Tenaga
Administrasi Cleaning Servis Tukang Kebun Sopir Satpam Teknisi Total
Jumlah Kebutuhan Tenaga
9 orang 34 orang 10 orang 12 orang 18 orang 13 orang 96 orang
39
i.
Kebutuhan Tenaga Sekretaris Direksi
No
Katagori SDM
1. Staf Sekretaris Direksi Total
j.
Jumlah Kebutuhan Tenaga
4 orang 4 orang
Kebutuhan Tenaga Bagian Keuangan
No
Katagori SDM
2. Staf Bagian Anggaran 3. Staf Sub Bagian Perbendaharaan 4. Staf Sub bag Akutansi Total
Jumlah Kebutuhan Tenaga
1 orang 26 orang 5 orang 32 orang
II. DISTRIBUSI , KWALIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SDM 1.
Distribusi, Kwalifikasi Dan Pelatihan Tenaga Keperawatan.
a. Distribusi SDM Manajemen Keperawatan No
Nama Jabatan
1.
Ka.Bid Keperawatan
Kualifikasi Pendidikan
Sertifikasi / Pelatihan
Sarjana
Pelatihan Manajemen
Keperawatan /
Bidang Keperawatan
Setara/ S2
minimal 2 minggu (80 jam)
Kebutuhan
1 orang
Keperawatan 2.
3.
4.
Kasi Pelayanan
Sarjana
Pelatihan Manajemen
Keperawatan
Keperawatan /
Pelayanan Keperawatan (80
Setara/ S2
Jam), SP2KP
Kasi Pengembangan
Sarjana
Pelatihan Manajemen
potensi Keperawatan
Keperawatan /
Pelayanan Keperawatan (80
Setara/ S2
Jam), SP2KP
WaKa. Instalasi Rawat
Sarjana
Pelatihan Manajemen
Inap
Keperawatan /
Bangsal / Pelatihan
Setara
Manajemen Pelayanan
1 orang
1 orang
1 orang
Keperawatan, PPI, Safety, 40
PMK, SP2KP
5.
WaKa. Instalasi Rawat
Sarjana
Pelatihan Manajemen
Jalan
Keperawatan /
Bangsal / Pelatihan
Setara
Manajemen Pelayanan
1 orang
Keperawatan, PPI, Safety, PMK, SP2KP 6.
Ka. Ruangan Instalasi
Sarjana
Pelatihan Manajemen
rawat inap
keperawatan
Bangsal
11 orang
Pelatihan BLS Pelatihan Dalin Pelatihan Askep Pelatihan Evakuasi Pelatihan safety Pelatihan PMK 7.
Waka Ruangan
Sarjana
Pelatihan Manajemen
Keperawatan
Bangsal
11 orang
Pelatihan BLS Pelatihan Dalin Pelatihan Askep Pelatihan Evakuasi Pelatihan safety Pelatihan PMK 8.
Ka.Poliklinik
D3 Keperawatan
Pelatihan Manajemen
1 orang
Bangsal / Manajemen Rawat Jalan, Dalin, BHD, ASKEP
41
9.
Ka. Ruang
D3 Keperawatan
Hemodialisa
Pelatihan Manajemen
1 orang
Bangsal Pelatihan tindakan HD Pelatihan BLS Pelatihan Dalin Pelatihan safety
10. Ka. Ruang ICU
Sarjana
Pelatihan Majamen
Keperawatan
Bangsal
1 orang
Pelatihan BLS Pelatihan Dalin Pelatihan Askep kritis Pelatihan Askep 11. Ka. Ruang Bersalin
D4 Kebidanan
Pelatihan Manajemen
1 orang
Bangsal Pelatihan BHD Pelatihan Safety Pelatihan PONEK Pelatihan APN Pelatihan Inisiasi Dini 12. Ka. Perinatologi
S1 Keperawatan /
Pelatihan Manajemen
D4 Kebidanan
Bangsal
1 orang
Pelatihan BHD Pelatihan Safety Pelatihan PONEK Pelatihan APN Pelatihan Inisiasi Dini Pelatihan PPI 13. Ka. IGD
S1 Keperawatan
Pelatihan Manajemen
1 orang
Bangsal Pelatihan Safety Pelatihan Emergency Basic I Pelatihan PPI
42
14. Pembimbing Klinik Keperawatan / CI
Sarjana
Pelatihan CI
Keperawatan
Pelatihan BLS
14 orang
Pelatihan Evakuasi Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety 15. Perawat Perimer
S1 keperawatan
Pemula IRNA
Pelatihan BLS
35 orang
Pelatihan Evakuasi Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety
16. Perawat Pelaksana IRNA
Sarjana
Pelatihan Resusitasi
Keperawatan D3
Neonatus
Keperawatan
Pelatihan Evakuasi
16 orang
Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety 17. Perawat Pelaksana IRJ
Sarjana
Pelatihan BLS
keperawatan
Pelatihan Alat Penunjang
D3 Keperawatan
Medis
34 orang
Pelatihan Resusitasi Neonatus Pelatihan Evakuasi Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety 18. Perawat Penata Gigi
Sekolah Penata
Pelatihan Perawat Gigi
Gigi / D3 Penata
Pelatihan Safety
Gigi
Pelatihan PPI
4 orang
Pelatihan Askep 19. Perawat Pelaksana ICU
S1 keperawatan
Pelatihan ICU
D3 Keperawatan
Pelatihan PPI
16 orang
Pelatihan ASKEP Pelatihan Safety 43
20. Perawat Pelaksana HD
S1 keperawatan
Pelatihan Tindakan HD
D3 Keperawatan
Pelatihan BLS
4 orang
Pelatihan PPI Pelatihan Evakuasi Pelatihan Safety Pelatuhan Askep 21. Bidan Pelaksana IRNA
D4 Kebidanan
Pelatihan BLS
D3 Kebidanan
Pelatihan Evakuasi
12 orang
Pelatihan PPI Pelatihan APN Pelatihan Safety Pelatihan Askeb PONEK Inisiasi Dini Imunisasi 22. Tenaga Administrasi IRNA 23. Tenaga Administrasi IRJ
D3 Komputer dan
Pelatihan Komputer
14 orang
Pelatihan Komputer
5 orang
SMU D3 Komputer dan SMU Jumlah
187 orang
b. Pola Ketenagaan Dan Distribuasi SDM Instalasi Rawat Inap No
Nama Jabatan
1.
Kualifikasi Pendidikan
Sertifikasi / Pelatihan
WaKa. Instalasi
Sarjana
Pelatihan Manajemen
Rawat Inap
Keperawatan
Bangsal / Pelatihan
Kebutuhan
1 orang
Manajemen Pelayanan Keperawatan Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety
44
2.
Ka. Ruang IRNA
Sarjana
Pelatihan Manajemen
Keperawatan
Bangsal
11 orang
Pelatihan BLS Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety Pelatihan Evakuasi 3.
Waka Ruang IRNA
Sarjana
Pelatihan Manajemen
Keperawatan
Bangsal
11 orang
Pelatihan BLS Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety 4.
Perawat Primer
Sarjana
Pelatihan Manajemen
Pemula IRNA
Keperawatan /D3
Bangsal
Keperawatan
Pelatihan BLS
31 orang
Pelatihan Evakuasi Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety
5.
Perawat Pelaksana
Sarjana
Pelatihan BLS
IRNA
Keperawatan /D3
Pelatihan Evakuasi
Keperawatan
Pelatihan PPI
192 orang
Pelatihan Askep Pelatihan Safety
6.
Perawat Pelaksana
Sarjana
Pelatihan NICU
Perristi / NICU
Keperawatan
Pelatihan BLS
D3 Keperawatan
Pelatihan Evakuasi
16 orang
Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety
45
7.
Bidan Pelaksana
D4 Kebidanan
Pelatihan BLS
IRNA
D3 Kebidanan
Pelatihan Evakuasi
12 orang
Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety Pelatihan APN 8.
Tenaga Administrasi
D3 Komputer dan
IRNA
SMU
Pelatihan Komputer
Jumlah
14 orang
298 orang
c. Distribusi SDM Keperawatan Di Rawat Jalan No
Nama Jabatan
1.
Kualifikasi Pendidikan
Sertifikasi / Pelatihan
Wa.Ka. Instalasi
Sarjana
Pelatihan Manajemen
Rawat Jalan
Keperawatan /
Bangsal / Manajemen
Setara/ D3
Rawat Jalan
Keperawatan
Pelatihan PPI
Kebutuhan
1 orang
Pelatihan Askep Pelatihan Safety 2.
Ka.Poliklinik IRJ
Sarjana
Pelatihan Manajemen
Keperawatan / D3
Bangsal / Manajemen
Keperawatan
Rawat Jalan
1 orang
Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety 3.
Perawat Pelaksana IRJ
D3 Keperawatan
Pelatihan BLS
35 orang
Pelatihan PPI Pelatihan Askep Pelatihan Safety Pelatihan Alat Penunjang Medis
46
4.
Perawat Penata Gigi
Sekolah Penata Gigi
Pelatihan Perawat Gigi
/ D3 Gigi
Pelatihan PPI
4 orang
Pelatihan Askep Pelatihan Safety 5.
Tenaga
SMU/ D3
Pelatihan Administrasi &
Administrasi IRJ
Administrasi
Komputer
Jumlah
5 Orang
47 orang
2. Distribusi Tenaga ,Kwalifikasi Dan Pendidikan Penunjang Medis Dan Non Medis
a. Distribusi, Kwalifikasi Dan Pendidikan Tenaga Farmasi Kualifikasi No
1.
Nama Jabatan
Ka. Instalasi
Pendidikan
S1 Farmasi
Farmasi 2.
Ka.Unit Farmasi
Pelatihan
Pelatihan Manajemen
Kebutuhan
1 orang
kefarmasian S 1Farmasi
Pelatihan Manajemen
3 orang
kefarmasian dan Farmasi Klinik 3.
Apoteker
S 1 Farmasi
Pelayanan 4.
5.
6.
7.
Pelatihan Manajemen kefarmasian
Administrasi
SMF /DIII
Pelatihan Manajemen
Pelaporan
Farmasi
kefarmasian
Penerima Barang
SMF /DIII
Pelatihan Manajemen
Farmasi
kefarmasian
SMF /DIII
Pelatihan Manajemen
Farmasi
kefarmasian
Koordinator
SMF /DIII
Pelatihan Manajemen
Penyedia
Farmasi
kefarmasian, Farmasi klinik
Koordinator
SMF/DIII
Pelatihan Manajemen
Pelayanan Farmasi
Farmasi
kefarmasian, Farmasi klinik
Koordinator
SMF /DIII
Pelatihan Manajemen
Pelayanan Farmasi
Farmasi
kefarmasian
Penyimpan Barang
17 orang
1 orang
2 orang
1 orang
2 orang
Perbekalan Farmasi 8.
2 orang
24 Jam 9.
2 orang
A/B
47
10.
Koordinator
SMF /DIII
Pelatihan Manajemen
Pelayanan Farmasi
Farmasi
kefarmasian
Distribusi Farmasi
SMA /DIII
Pelatihan Manajemen
A/B
Farmasi
kefarmasian
Petugas CPO
SMA /DIII
Pelatihan Manajemen
Farmasi
kefarmasian
D III/SMF/SMA
Pelatihan , Farmasi klinik
1 orang
Depo 11.
12.
13.
Pelayanan Farmasi
1 orang
1 orang
15 orang
B dan Farmasi 24 Jam Jumlah
49 orang
b. Distribusi, Kwalifikasi Dan Pendidikan Tenaga Laboratorium No
Nama Jabatan
Kebutuhan
Pendidikan
Ka. Instalasi 1. Laboratorium
Pelatihan
Kualifikasi
Pelatihan Manajemen Dr, spesialis PK
pengelolaan Laboratorium
1orang
Pelatihan Manajemen 2. Wakil Ka. instalasi
Dr. umum
pengelolaan Laboratorium
1 orang
Staf Medis Patologi 3. Klinik
Dr. Spesialis PK
1 orang Pelatihan Teknis
4. Pranata Lab kes
DIII Analis
pemeriksaan LAB
18 orang
Pelatihan computer dan 5. Administrasi
SMU
SIM RS
4 orang
Jumlah
25 orang
c. Distribusi, Kwalifikasi Dan Pendidikan Tenaga Radiologi No
Nama Jabatan
Kualifikasi Pendidikan
1.
Ka. Instalasi Radiologi
Dr. Spesialis
Pelatihan USG,CT
Radiologi
Scan, MRI
Dr. Spesialis
Pelatihan USG,CT
Radiologi
Scan, MRI
DIII Radiologi
Pelatihan USG,CT
2.
3.
Dokter Spesialis Radiologi
Radiografer
Kebutuhan Pelatihan
1 orang
2 orang
8 orang
Scan, MRI dan PPR 48
4.
Kamar Gelap
SMU
Pelatihan pencucian
2 orang
film, dan pencampuran obat kontras 5.
Perawat
DIII Kep
Pelatihan tata cara
1 orang
memasukan obat kontras 6.
PPR
DIII Radiologi
Pelatihan PPR
2 orang
7.
Elektromedis
DIII Elektro
Pelatihan perawatan
1 orang
alat-alat Radiologi 8.
Administrasi
SMU
Pelatihan computer,
2 orang
SIM RS Jumlah
19 orang
d. Distribusi, Kwalifikasi Dan Pendidikan Tenaga Gizi No
Kualifikasi
Nama Jabatan
Pendidikan
1.
Ka. Instalasi Gizi
2.
Unit Produksi & Distribusi Makanan Tukang Masak
3.
Pelatihan
Pelatihan PGRS
Kebutuhan 1 orang
S1, D IV/D III,
Pelatihan PGRS
24 orang
SMK Tata Boga,
Pelatihan Tata boga
SLTA/SLTP
dan tata hidangan
S 1 / D III
Unit Pengembangan &
S 1, D IV, D III
Penelitian Gizi Terapan
Gizi
Pelatihan computer
3 orang
Pelatihan pengolahan data
4.
Unit
pelayanan
Rawat Jalan
Gizi S 1, D IV, D III Gizi
Pelatihan komunikasi
3 orang
efektif Pelatihan PKRS Pelatihan penatalaksanaan diit
49
5.
Unit
Pelayanan
Gizi S 1, D IV, D III
ruangan
Pelatihan PGRS
Gizi
20 orang
Pelatihan komunikasi efektif Pelatihan PKRS Pelatihan penatalaksanaan diit Jumlah
51 orang
e. Distribusi,Kwalifikasi Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga IPSRS No
Nama Jabatan
Kualifikasi Pendidikan
1.
Ka. Instalasi
S 1 Elekto
2.
Staf Administrasi
D 3, SMA
3.
Koordinator Elektromedik
D 3 Atem
4.
Koordinator Sanitasi
S 1 Kesling
5.
Staf Elektromedik
D3 Elektromedik, SMA, STM
6.
Staf Kesling
D 3 Kesling
Jumlah
Kebutuhan Pelatihan
Manajemen IPSRS, Manajemen Pengelolaan Limbah, Pemeliharaan Alat Medis, Perbaikan Alat Medis, Kalibrasi Alat Komputer Pemeliharaan Alat Medis, Perbaikan Alat Medis, Kalibrasi Alat Manajemen Pengelolaan Limbah Pemeliharaan Alat Medis, Perbaikan Alat Medis, Kalibrasi Alat Manajemen Pengelolaan Limbah
1 orang
1 orang 1 orang
1 orang
4 orang
2 orang
10 orang
50
f. Distribusi , Kwalifikasi Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Laundry No
Nama Jabatan
Kualifikasi Pendidikan
1
Ka. Instalasi Laundry
S1 Keperawatan,
Kebutuhan Pelatihan
Manajemen Laundry
1 orang
Pengelolaan Laundry
9 orang
S 1 Kesehatan 2
Staf
SMA Terlatih Jumlah
10 orang
g. Distribusi, Kwalifikasi Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Sterilisasi No
Nama Jabatan
Kualifikasi Pendidikan
1
Ka. Instalasi Sterilisasi
S1 Keperawatan,
Kebutuhan Pelatihan
Manajemen Sterilisasi
1 orang
Pengelolaan Sterilisasi
3 orang
S 1 Kesehatan 2
Staf
SMA Terlatih Jumlah
4 orang
h. Distribusi, Kwalifikasi Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Pemulasaraan J enazah No
Nama Jabatan
Kualifikasi Pendidikan
1
Ka. instalasi
Dokter
2
Staf
SMA terlatih
Kebutuhan Pelatihan
Manajemen Forensik Pengelolaan Jenazah
Jumlah
1 orang 3 orang 4 orang
3. Distribusi,Kwalifikasi Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Administrasi Dan Tenaga Lainnya
a. Distribusi,kwalifikasi pendidikan dan pelatihan tenaga Kepegawaian No
Nama Jabatan
Staf Administrasi formasi 1
Pegawai
Kualifikasi
Kebutuhan
Pendidikan
Pelatihan
SI, DIII, SMU
Pelatihan komputer
1 orang
51
Staf Administrasi Kenaikan 2
Pangkat Staf Administrasi Gaji
3
SI, DIII, SMU
Sistem ( HRD) Staf Administrasi Uang Lauk
8
SI, DIII, SMU
Pegawai Staf Administrasi Billing
7
SI, DIII, SMU
data Kepeg Staf Rekapitulasi Absensi
6
SI, DIII, SMU
Pegawai Staf Administrasi Pengolahan
5
SI, DIII, SMU
Berkala Staf Administrasi absensi
4
SI, DIII, SMU
SI, DIII, SMU
Pauk Pegawai
Pelatihan komputer Pelatihan komputer Pelatihan komputer Pelatihan komputer Pelatihan komputer Pelatihan komputer Pelatihan komputer
Jumlah
1 orang
1 orang
2 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang 9 orang
b. Distribusi,Kwalifikasi Pendididkan Dan Pelatihan Tenaga Tata Usaha No
Nama Jabatan
Kualifikasi Pendidikan
1
Pemroses
SI, DIII, SMU
2
Pengabministrasian
SI, DIII, SMU
3
Ceraka
SI, DIII, SMU
4
Resepsionis
SI, DIII, SMU
Kebutuhan Pelatihan
Pelatihan computer, Kearsifan Pelatihan computer, Kearsifan Pelatihan komputer Pelatihan komputer
Jumlah
1 orang
3 orang
1 orang 2 orang 7 orang
c. Distribusi,Kwalifikasi Pendididkan Dan Pelatihan Tenaga Rumah Tangga No
Nama Jabatan
Kualifikasi Pendidikan
1.
Administrasi
SI, DIII, SMU
2.
Cleaning Servis
SMU
Kebutuhan Pelatihan
Pelatihan computer, Kearsifan Pelatihan tataGraha
9 orang
34 orang
52
3.
Tukang Kebun
SMU
4.
Sopir
DIII, SMU
5.
Satpam
DIII, SMU
6.
Teknisi
SI, DIII, SMU
Pelatihan Garderner Pelatihan Ambulan Pelatihan Satpam Pelathan teknis
Jumlah
10 orang 12 orang 18 orang 13 orang 96 orang
d. Distribusi,Kwalifikasi Pendididkan Dan Pelatihan Tenaga Bina Program No
Nama Jabatan
Kualifikasi Pendidikan
1
Staf SIMRS
SI, DIII, SMU
2
SI, DIII, SMU Staf Pendataan & Pelaporan
SI, DIII, SMU
3
Saf Perencanaan
SI, DIII, SMU
4
Staf Humas
SI, DIII, SMU
Kebutuhan Pelatihan
Pelatihan computer, SIM RS Pelatihan computer, SIM RS Pelatihan computer, SIM RS Pelatihan computer, SIM RS Pelatihan computer, foto Grafer,Tata Naskah Hukum, MC
Jumlah
26 orang
1 orang
1 orang
13 orang
41 orang
e. Distribusi, Kwalifikasi Pendididkan Dan Pelatihan Tenaga Keuangan No
1
Nama Jabatan
Kualifikasi Pendidikan
Staf Bagian Anggaran
SI, DIII (Ekonomi, Manajemen RS), SMU
2
3
Staf Sub Bagian Perbendaharaan
SI, DIII (Ekonomi,
Staf Bagian Akuntasi
SI, DIII (Ekonomi,
Manajemen RS), SMU
Manajemen RS), SMU
Kebutuhan Pelatihan
Pelatihan computer, SIM RS Pelatihan computer, SIM RS Pelatihan computer
1 orang
26 orang
5 orang
53
4
Staf Bagian Anggaran
SI, DIII (Ekonomi, Manajemen RS), SMU
Pelatihan computer
Jumlah
1 orang
33 orang
f. Distribusi,Kwalifikasi Pendididkan Dan Pelatihan Tenaga Bidang Pelayaanan Medik No
1
Nama Jabatan
Staf administrasi
Kualifikasi Pendidikan
SI, DIII, SMU
Kebutuhan Pelatihan
Pelatihan computer, SIM RS
Jumlah
3 orang
3 orang
g. Distribusi,Kwalifikasi Pendididkan Dan Pelatihan Tenaga Bidang Keperawatan No
1
Nama Jabatan
Staf Adminstrasi
Kualifikasi Pendidikan
SI, DIII, SMU
Pelatihan
Pelatihan computer, SIM RS
Jumlah
Kebutuhan 3 orang
3 orang
h. Distribusi,Kwalifikasi Pendididkan Dan Pelatihan Tenaga Bidang Penunjang Medis Dan Non Medis No
Nama Jabatan
Kualifikasi Pendidikan
1
Staf penunjang non medis
SI, DIII, SMU
2
Staf penunjang medis
SI, DIII, SMU
Jumlah
Kebutuhan Pelatihan
Pelatihan computer, SIM RS Pelatihan computer, SIM RS
2 orang
3 orang
4 orang
54
i. Distribusi,Kwalifikasi Pendididkan Dan Pelatihan Tenaga Bidang Pengembangan SDM Dan Promosi No
Nama Jabatan
Kualifikasi Pendidikan
Pelatihan
1
Staf Diklat
SI, DIII, SMU
Pelatihan computer, Pengelolaan Diklat, kearsipan
2.
Staf promosi Kes
SI, DIII
Pelatihan computer,PKRS
( Kesehatan
Kebutuhan 3 orang
3 orang
Masyarakat) Jumlah
6 orang
j. Distribusi, Kwalifikasi Pendidikan Dan Pelatihan Tenaga Sekretaris Direksi No
1.
Nama Jabatan
Staf sekretaris direksi
Kualifikasi Pendidikan
DIII, SMU
Kebutuhan Pelatihan
Pelatihan computer, Pengelolaan Diklat, kearsipan
4 orang
III. PENGATURAN JAGA , JAM KERJA DAN LIBUR
1. Pengaturan Jaga SDM Rumah Sakit Pengaturan Jaga SDM Rumah Sakit diatur sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit . SDM yang memberikan pelyanan langsung diatur dalam 3 shif , yaitu pagi, sore dan malam 2. Jadwal Jaga Jadwal jaga bagi SDM yang tugasnya diatur dalam 3 shif , contoh jadwal sebagai berikut : P P SS M M L L Keterangan P : Dinas pagi S : Dinas sore M : Dinas malam L : Lepas jaga L : Libur jaga 55
3. Jam Kerja Pegawai Jam kerja pegawai Negeri sipil disesuaikan dengan peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil , 37,5 jam per minggu. Untuk Pegawai yang bertugas 3 shif, jam kerja maximal 42 jam per minggu
4. Libur Pengaturan libur bagi SDM yang bertugas dalam 3 shif diatur sesuai kebutuhan yang bersangkutan.Apabila yang bersangkutan bertugas / dinas pada hari libur besar,maka
yang bersangkutan masih memiliki hak libur, dimana untuk
pengambilan hak pengambilan libur tersebut bisa diambil kapan saja sesuai dengan kebutuhan atas persetujuan atasan langsung.
56