BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Uang merupakan sesuatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat, sehingga untuk melakukan transaksi ekonomi tidak mengalami kesulitan, karena salah satu fungsi dari uang adalah sebagai standart nilai, maka seluruh barang atau jasa dinilai dengan satuan uang. Uang merupakan unsur terpenting dalam suatu sistem perekonomian modern. Kehadiran uang sudah melembaga dalam masyarakat, sehingga segala aktivitas masyarakat dipengaruhi, diukur dan banyak ditentukan oleh uang. Dengan adanya uang, transaksi yang dilakukan oleh manusia menjadi lebih mudah, cepat, dan tidak terlalu dibatasi lagi oleh dimensi waktu. Pengertian permintaan akan uang di definisikan sebagai keseluruhan jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat dan perusahaan. Yang dipengaruhi oleh pendapatan riil. Semakin tinggi pendapatan seseorang, permintaan akan uang akan semakin besar. Hal ini karena konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan. Selain pendapatan riil tingkat suku bunga juga merupakan faktor yang mempengaruhi permintaan akan uang Semakin tinggi suku bunga, permintan uang untuk motif spekulasi akan berkurang. Tingginya suku bunga akan membuat biaya pinjaman uang untuk berspekulasi bertambah mahal. Selain itu, jika tingkat suku bunga tinggi, orang akan lebih baik menabung di bank dengan jaminan suku bunga yang ada daripada berspekulasi. Tingkat harga umum merupakan faktor ketiga dalam konsep permintaan akan uang. Semakin tinggi tingkat harga umum, permintaan akan uang akan semakin bertambah. Hal ini karena harga barang/jasa bertambah mahal, sehingga dibutuhkan lebih banyak uang untuk membelinya. Pengeluaran konsumen, Faktor terakhir dalam konsep permintaan akan uang ini menjelaskan,
1
misalnya saja pengeluaran konsumen pada bulan-bulan menjelang Natal, puasa, atau Hari Raya lainnya akan bertambah. Akibatnya, permintaan uang juga akan bertambah. Dalam kajian mengenai teori permintaan uang, ada beberapa golongan yang berpendapat. Pertama golongan kaum Klasik, golongan ini menganggap bahwa uang tidak memiliki pengaruh terhadap sektor riil, suku bunga, kesempatan kerja dan pendapatan nasional. Uang hanya berpengaruh terhadap harga barang. Bertambahnya uang beredar akan mengakibatkan kenaikan harga saja, sedangkan jumlah output yang dihasilkan tidak berubah. Teori permintaan uang Klasik dikenal dengan teori kuantitas uang yang dirumuskan oleh Irving Fisher dan dikembangkan oleh Marshall. Selanjutnya permintaan akan uang menurut Keynes yang mengembangkan tentang teori yang terakhir dikemukakan oleh Cambridge dan permintaan uang menurut aliran Moneteris. 1.2 Rumusan Makalah 1. Bagaimana pengertian tentang teori permintaan uang menurut pendapat Keynes ? 2. Bagaimana pengertian tentang teori permintaan uang menurut pendapat Monetaris ? 1.3 Tujuan 1. Memahami pengertian dari teori permintaan uang menurut pendapat Keynesian. 2. Memahami pengertian dari teori permintaan uang menurut pendapat Monetaris.
BAB II PEMBAHASAN
2
2.1 Sejarah Keynes dan aliran Monetaris 2.1.1 Sejarah Post Keynesian ( John Meynard Keynes )
Gb.1 kali Postdigunakan Keynesian untuk merujuk ke sekolah Post Keynesian Istilah ini pertama yang berbeda pemikiran ekonomi dengan Eichner dan Kregel (1975) dan pembentukan Journal of Post Keynesian Economics pada tahun 1978.. Sebelum tahun 1975, dan kadang-kadang dalam beberapa bekerja lebih, Post Keynesian hanya bisa berarti ekonomi dilakukan setelah tahun 1936, tanggal Keynes Teori Umum . Post ekonom Keynesian bersatu dalam mempertahankan itu teori Keynes serius disalahpahami oleh dua lainnya Keynesian pokok sekolah: ekonomi neoKeynesian yang ortodoks pada 1950-an dan 60-an – dan dengan ekonomi Keynesian Baru , yang bersama-sama dengan berbagai untai ekonomi neoklasik telah dominan dalam arus utama ekonomi makro sejak 1980-an. Post Keynesian economics can be seen as an attempt to rebuild economic theory in the light of Keynes’s ideas and insights. Post Keynesian ekonomi dapat dilihat sebagai upaya untuk membangun kembali teori ekonomi dalam terang ide-ide Keynes dan wawasan. Namun bahkan pada awal tahun Post Keynesian seperti Joan Robinson berusaha untuk menjauhkan diri dari Keynes sendiri dan banyak saat ini pikiran Post Keynesian tidak dapat ditemukan pada Keynes. Beberapa Keynesian Post mengambil pandangan yang lebih progresif dari Keynes dengan penekanan lebih besar pada kebijakan pekerja ramah dan re-distribusi. Robinson, Paul Davidson dan Hyman Minsky adalah penting untuk menekankan dampak terhadap
3
perekonomian dari perbedaan praktis antara berbagai jenis investasi yang berbeda dengan Keynes abstrak pengobatan lebih. Landasan teoritis ekonomi Keynesian Post prinsip permintaan efektif, bahwa permintaan masalah dalam jangka panjang serta jangka pendek, sehingga ekonomi pasar yang kompetitif atau otomatis tidak memiliki kecenderungan alami terhadap pekerjaan penuh . Berlawanan dengan pandangan ekonom Keynesian Baru bekerja dalam tradisi neo-klasik, Post Keynesian tidak menerima bahwa dasar teori kegagalan pasar untuk menyediakan lapangan kerja penuh harga kaku atau lengket atau upah. Post Keynesians typically reject the IS/LM model of John Hicks , Post Keynesian biasanya menolak IS / LM dari John Hicks , yang sangat berpengaruh dalam ekonomi neo-Keynesian. Kontribusi positif dari ekonomi Keynesian Post telah melampaui teori kerja agregat untuk teori distribusi pendapatan, pertumbuhan, perdagangan dan pembangunan di yang menuntut memainkan peran kunci, sedangkan pada ekonomi neoklasik ini ditentukan oleh kekuatan ekuilibrium umum. Di bidang teori moneter, ekonom Keynesian Post adalah di antara yang pertama untuk menekankan bahwa jumlah uang beredar menanggapi permintaan kredit bank, sehingga bank sentral dapat memilih jumlah uang atau suku bunga tapi tidak keduanya pada saat yang sama. Dalam bidang keuangan, Hyman Minsky mengajukan teori krisis keuangan berdasarkan kerapuhan keuangan, yang barubaru ini mendapat perhatian diperbaharui. Ada beberapa helai untuk teori Post Keynesian dengan penekanan yang berbeda. Joan Robinson regarded Michal Kalecki’s Teman-teori Kalecki didasarkan pada pembagian kelas antara pekerja dan kapitalis dan persaingan tidak sempurna. Dia juga memimpin kritik dari penggunaan fungsi produksi agregat berdasarkan modal homogen – yang kontroversi modal Cambridge – argumen tapi tidak. pertempuran menang Sebagian besar Nicholas Kaldor karya ‘didasarkan pada ide-ide untuk meningkatkan kembali ke skala, ketergantungan lintasan, dan perbedaan utama antara sektor-sektor primer dan industri. Paul Davidson berikut 4
Keynes erat dalam menempatkan waktu dan ketidakpastian di pusat teori, dari yang mengalir sifat uang dan ekonomi moneter. Moneter sirkuit teori , awalnya dikembangkan di benua Eropa, menempatkan penekanan khusus pada peran khas dari uang sebagai alat pembayaran. Each of these strands continues to see further development by later generations of economists, although the school of thought has been marginalized within the academic profession. Masing-masing untaian terus melihat perkembangan lebih lanjut oleh generasi The General Theory of Employment, Interest, and Money adalah karya tulis Keynes yang paling terkenal. Buku ini ditulis sebagai reaksi terhadap depresi besar-besaran yang terjadi tahun 1930-an yang tidak berhasil dipecahkan dengan metode klasik dan neo-klasik. Dalam bukunya, Keynes menerangkan bahwa pemerintah harus melakukan campur tangan dalam mengendalikan perekonomian nasional dengan kebijakan-kebijakan secara aktif sehingga mempengaruhi gerak perekonomian. Pandangan-pandangan Keynes terus diperbarui dan dikembangkan oleh pendukung-pendukungnya, baik dari golongan Neo-keynesian maupun Post Keynesian. Penerus ajaran Keynes banyak berjasa dalam mengembangkan teoriteori yang berhubungan dengan usaha menjaga stabilitas perekonomian. Teoriteori tersebut menerangkan dan mengantisipasi fluktuasi ekonomi (business cycle) dan teori-teori yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan. Aliran ini juga mencoba untuk mencari solusi atas kegagalan dari ekonomi liberal yang mengusung asas laissez-faire yang beranggapan pasar dan sektor swasta akan mencapai optimal tanpa campur tangan pemerintah. Pandanganpandangan mereka disebut Keynesian karena teori-teori mereka diturunkan dari teori determinasi pendapat Keynes. Adapun tokoh Keynesian yang dibahas dalam makalah ini adalah Simon Kuznets dan Paul Samuelson beserta corak pemikiran ekonomi aliran Keynesian. 2.1.2
Sejarah Aliran Monetaris ( Milton Friendman )
5
Gb.2 Milton Friendman Milton Friedman adalah ekonom Amerika.Ia terlahir sebagai anak ke empat dari Sarah Ethel (Landau) dan Jeno Saul Friedman. Orang tuanya dilahirkan di Carpatho–Ruthenia (Provinsi di Austria Hongaria, kemudian selama perang menjadi bagian Cekoslowakia dan yang terakhir menjadi bagian Uni Sovyet).Saat berumur belasan tahun, ayah dan ibu Milton Friedman beremigrasi ke AS dan bertemu di New York. Ketika Milton berumur satu tahun, orang tuanya pindah ke Rahway, New Jersey (kurang lebih 20 mil dari New York), ayahnya membuka toko kelontong kecil-kecilan sedangkan ibunya bekerja sebagai penjahit. Walaupun pendapatan keluarganya kecil, namun cukup untuk makan dan suasana keluarga sangat mendukung dan kondusif. Tahun 1941-1943 ia bekerja di Departemen keuangan di bidang kebijakan pajak. Dan tahun 1943-1945 bekerja di Universitas Colombia dan mengajar matematika statistik, taktik militer, dan percobaan meteorologi. Milton Friedman kembali ke Chicago tahun 1946 karena bagaimanapun ia menganggap Universitas Chicago sebagai rumah intelektualnya dan mengajar teori ekonomi. Pekerjaan lainnya adalah sebagai penasehat ekonomi presiden Ricahard Nixon (1968) dan Senator Goldwater (1964). Tahun 1966 ia mulai menulis kolom tiga mingguan di majalah Newsweek bersama Paul Samuelson dan Henry Wallich. Ia mendapat nobel di bidang ekonomi tanggal 13 Desember 1976 atas perhatiannya terhadap analisis konsumsi, teori dan sejarah moneter, dan menstabilkan kebijakan yang kompleks. Tahun 1977 ia berhenti sebagai dosen di
6
Universitas Chicago dan bekerja sebagai peneliti senior di Hoover Institution of Stanford University. Kepakaran Friedman dalam bidang ekonomi tak ada yang meragukan.Ia disebut-sebut sebagai orang kedua yang paling berpengaruh sepanjang sejarah ekonomi setelah Adam Smith. Yang lain mengatakan, setelah John Maynard Keynes, tak ada lagi ekonom yang sanggup mengubah cara berpikir dan bagaimana menggunakan perangkat ilmu ekonomi selain Friedman. Puncaknya, pada 1976, ia dianugerahi hadiah nobel ekonomi dari pemerintah Swedia. Dalam pernyataan ketika mengantar kemenangan Friedman, panitia Nobel mengatakan, Friedman adalah “salah satu ekonom, komentator politik, dan esais yang paling berpengaruh pada abad ini.Milton mungkin adalah ekonom yang diketahui hidup dengan makmur.” 2.2 Teori Permintaan Uang Nilai uang dapat diukur atas dasar harga barang di dalam Negara tersebut maupun dengan mata uang dari Negara lain, sehingga nilai uang dapat dibedakan menjadi: 1. Internal Value of Money Yaitu jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli dengan sejumlah uang tertentu, dimana ini menunjukkan tenaga beli uang terhadap sejumlah barang tertentu (purchasing power). 2. External Value Money Yaitu nilai asing suatu mata uang diukur dengan mata uang Negara lain atau sering disebut sebagai kurs devisa (exchange rate). Missal US$1 = Rp. 1.670,00. 3. Internal Value of Money Purchasing power atau daya beli uangditentukan oleh harga barang-barang dan jasa. Artinya bahwa dengan sejumlah uang tertentu akan didapat sejumlah barang lebih banyak jika harga barang barang tersebut turun, dan sebaliknya
7
jika harga barang barang tersebut naik maka dengan uang tersebut, jumlah barang yang dapat dibeli turun. Dengan perkataan lain : - Semakin rendah harga barang-barang semakin tinggi purchasing power -
uang dan, Semakin tinggi harga barang-barang semakin rendah purchasing power uang, atau dapat dirumuskan sebagai berikut : 1 N= P
Dimana : N = Purchasing power (nilai uang) P = Harga barang-barang Teori yang Menjelaskan Nilai Uang Di Atas Disebut Teori Kuantitas (quantity theory of money). 1. Teori Kualitas Sederhana “Harga barang berbanding lurus (proporsional) dengan jumlah uang”. Salah satu factor yang menentukan harga barang tersebut adalah jumlah uang yang beredar, dimana perbandingannya adalah proporsional. P=f(M) Dimana: P= harga barang-barang M= jumlah uang yang beredar (JUB) Maka apabila JUB naik 2x maka harga-harga akan naik 2 x pula. Anggapan yang dipakai dalam teori ini adalah bahwa: a. Uang hanya untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga b. Velocity uang adalah tetap c. Barang-barang dan jasa tetap, karena asumsi FE (full employment) 2. Transaction Equation Fisher mengatakan bahwa setiap pembayaran oleh rumah tangga, pengusaha ataupun pemerintah pada pihak lain dikatakan sebagai perkalian antara harga dan kuantitasnya: n
P=∑ Pi . ti=P1 t 1+ P 2t 2+ …+ Pntn 1=1
8
Sedangkan total transaksi = MV Dimana: M = jumlah uang yang diminta V = rata-rata perputaran setiap unit uang yang digunakan dalam setiap transaksi jual beli (velocity of money). Menurut fisher, antara kedua hal tersebut diatas harus selalu sama: MV = PT Persamaan ini berarti bahwa pembayaran oleh pembeli adalah identic dengan penerimaan oleh penjual. Motif pemegang uang kas untuk tujuan transaksi ini merupakan bagian “integral” dari teori monoter klasik dan disebut sebagai “the transactions demand for money” Permintaan uang untuk tujuan transaksi ini meningkat karena: 1. Perbedaan waktu (time lag) antara penerimaan dan pengeluaran yang semakin besar. 2. Ketidaksempurnaan di dalam pasar kredit (credit markets). “ aggregate demand for money” untuk tujuan transaksi ini berubah secara proporsional dengan tingkat pendapatan nasional: Mt = kY Dimana: K=besar kecilnya keinginan masyarakat untuk memegang bagian dari pendapatannya dalam bentuk uang kas. Persamaan ini menunjukkan bahwa besar kecilnya pendapatan nasional menentukan besar kecilnya permintaan uang untuk tujuan transaksi. Semakin tinggi pendapatan nasional semakin besar pula permintaan uang untuk tujuan transaksi dan sebaliknya. Kelemahan-kelemahan teori kuantitas 1. Bahwa dalam kenyataan “perubahan jumlah uang (M) tidak secara langsung menaikkan “money spending” = penggunaan uangnya. Misalnya:
9
Bank sentral menambah JUB melalui pembelian surat-surat berhagra, dimana dalam pembelian ini akan menaikkan likuiditas Bank-bank umum tetapi naiknya likuiditas ini belum tentu menaikkan “money spending”, mungkin yang naik hanya “indlebalances” saja. 2. “velocity circulation of money: V”, tidak bersifat stabil pada masyarakat modern. Karena dalam masyarakat modern uang sebagai alat pembayaran, penimbunan kekayaan, sehingga jika ada kelebihan uang akan digunakan untuk berbagai alternative: a. Menambah kas b. Menambah bank deposit c. Menambah pembelian surat-surat berhagra d. Menambah pembelian barang-barang dan jasa Secara umum teori kuantitas dapat disimpulkan: 1.
Bahwa adanaya tambahan JUB akan dibelanjakan semuanya tanpa
dipikikan kemungkinannya untuk ditabung. 2. Bahwa “V = velocity of money” dan “T” dianggap tetap dan hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor non-monoter. 3. Bahwa adanya tambahan JUB tidak akan mempengaruhi sector riil (classical dichotomy). 4. Bahwa tingakat harga umum akan selalu berubah mengikuti JUB. 3. The Modern Quantity Theory Of Money Dimana dalam buku milton friedman bahwa permintaan uang itu sejalan (identik) dengan permintaan untuk barang-barang tahan lama. Di dalam analisis friedman menggunakan uang sebagai : M2 = Kartal + DD + TD Dimana: DD= Demand deposit TD= Time deposit Pemilihan M2 ini dikarenakan bahwa time deposit mempunyai substitusi yang erat dengan uang. 2.3 Teori Permintaan Uang Keynes
10
Permintaan uang menurut keynes adalah jumlah uang yang diminta masyarakat untuk keperluan transaksi, berjaga-jaga dan untuk spekulasi dalam sebuah perekonomian. Menurut John Maynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai oleh masyarakat. Ketiga motif tersebut yaitu: 2.3.1
Motif Transaksi Merupakan motif memegang uang untuk melakukan transaksi dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya,hal ini dilakukan setiap hari oleh setiap individu. Bila seseorang digaji dalam harian, maka ia akan memegang uang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang menerima gaji bulanan. •Menurut Keynes, Orang rata-rata akan memegang uangnya sebesar Y/2. apabila ia menerima gaji Rp.300.000 perbulan, maka ia akan
rata-rata memegang uangnya sebesar
Rp.150.000. Mdt = f(Y) Dimana : Mdt = motif transaksi Y
= Pendapatan Jadi seberapa besar atau kecilnya orang memegang uang tergantung dari
pendapatannya. 2.3.2
Motif berjaga-jaga Merupakan motif yang akan digunakan untuk menghadapi ketidakpastian
masa yang akan datang,motif ini juga tergantung dengan seberapa banyak uang yang dihasilkan oleh setiap individu jika semakin besar maka uang yang digunakan untuk berjaga-juga juga relatif lebih besar.jadi motif ini juga dipengaruhi oleh pendapatan. M1 = Mdt+Mdp M1 = f(Y)
11
Dimana : Mdt = Motif transaksi Mdp = Motif jaga-jaga Y
= Pendapatan
2.3.3
Motif spekulasi Merupakan motif yang menyatakan bahwa uang merupakan salah satu
alternatif bentuk asset selain bentuk asset lainnya misal , kita memegang uang untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi jika kalau nanti nya ada surat berharga yang kita rasakan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat memperoleh keuntungan ataupun pendapatan dari kepimilikan surat berharga tersebut. m2 = g (i) Dimana : m2 = permintaan uang untuk spekulasi i 2.3.4
= suku bunga Implikasi teori permintaan uang Keynes Teori permintaan uang Keynes mempunyai implikasi bahwa fungsi
permintaan akan uang (Liquidity Preference) adalah fungsi yang tidak stabil, dalam arti bahwa fungsi ini bisa bergeser dari waktu ke waktu. Hal ini karena Keynes menekankan faktor uncertainly dan expectation dalam menentukan posisi permintaan uang untuk tujuan spekulasi 2.3.5
Karakteristik teori ekonomi Keynes Keynesian atau Teori Keynes, adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan
pada ide ekonom Inggris abad ke-20,teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting.
12
Dalam buku The General theory of employment, Interest, and Money karangan J.M Keynes menitik beratkan pada usaha-usaha menanggulangi situasi ekonomi depresi ketika tingkat pengagguran tinggi. Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. 2.4 Teori Permintaan Uang Monetaris Teori permintaan uang Friedman ini dikenal dengan “Restatememt of Quantity Theory” (penegasan kembali teori kuantitas).Friedman menyatakan bahwa uang pada prinsipnya merupakan salah satu bentuk kekayaan. Permintaan uang tergantung pada tiga hal yaitu : (a) total kekayaan yang dimiliki, dalam segala bentuk kekayaan ini merupakan kendala anggaran (Budget Constraint), (b) harga dan keuntungan (Return), dari masing-masing bentuk kekayaan, dan (c) selera dan preferensi pemilik kekayaan. Friedman melakukan beberapa penyederhanaan dalam perumusan fungsi permintaan uang. Dia menganggap bahwa pemilik kekayaan bisa memilih lima bentuk kekayaan untuk dipegang :
Uang tunai (M) Hasil / imbalan (return) untuk aktiva yang dipegang dalam bentuk uang tunai dapat berupa uang pula, misalnya bila uang disimpan dalam bentuk tabungan atau rekening giro. Uang tunai merupakan alat untuk menyimpan daya beli (store of Value) yang paling luwes dan alat untuk mempermudah tukar menukar (means of exchange) yang paling efektif.
Obligasi (B) Hasil yang diperoleh dari aktiva dalam bentuk obligasi adalah pendapatan bunga (interest income) dan keuntungan kapital (capital gain).Interest income adalah hasil/imbalan yang diperoleh oleh pemegang obligasi setiap periode tertentu (setiap bulan atau tahun), yang jumlahnya tetap dan dicantumkan dalam obligasi.Dan besarnya hasil ini ditentukan oleh tingkat bunga yang 13
berlaku (R). Sedangkan capital gain adalaha keuntungan (atau kerugia) yang bersu,ber dari naik turunnya harga pasar obligasi. Besar kecilnya capital gain ditentukan oleh perubahan tingkat bunga dari waktu ke waktu.Jika tingkat bunga (R) naik, maka harga obligasi turun dan jika tingkat bunga turun, maka harga obligasi naik.
Saham – Saham atau equitas (E) Hasil yang diperoleh dari saham atau Equitas, dianggap oleh Friedman serupa dengan hasil dari obligasi, hanya saja diasumsikan bahwa hasil (dalalm satuan uang) untuk saham dipengaruhi jugu oleh perubahan tingkat harga.
Barang – barang fisik bukan manusia (G) Hasil yang diperoleh dari aktiva fisik (G) ternyata merupakan kebalikan dari hasil uang tunai.apabila harga – harga naik, maka hasil yang diperoleh dari uang tunai turun, tetapi hasil dari aktiva fisik (G) naik.Sebaliknya bila harga – harga turun, haisl yang diperoleh dari aktiva uang tunai (M) naik, sedangkan hasil dari aktiva fisik (G) turun. Jadi hasil yang diperoleh dari uang tunai (M) maupun hasil dari aktiva fisik (G) dipengaruhi oleh presentase perubahan harga
Kekayaan Manusiawi / Human Capital (H) Semakin besar aktiva manusiawi (H) yang dipegang relatif terhadap aktiva – aktiva lain, maka akan semakin besar permintaan uang tunai orang tersebut. Karena aktiva manusiawi tidak bisa diperjualbelikan seluwes aktiva – aktiva lain. Untuk mengimbangi kekurangan fleksibilitas dari struktur aktiva yang dipegangnya, ia akan cebdrunng memilih memegang lebih banyak uang tunai
2.4.1
(M) daripada aktiva – aktiva lain. Perbedaan Aliran Moneter dengan Aliran Keynesian Banyak perbedaan pandangan antara kubu Keynesian dan monetaris dalam
melihat gejala-gejala ekonomi.
14
1. Dalam melihat perekonomian secara agregat kubu Keynesian percaya bahwa perekonomian cenderung berada dalam posisi keseimbangan tingkat output rendah (low level equilibrium). Ini terjadi karena pengeluaran agregat cenderung lebih kecil dari penerimaan agregat dan kurang
ampuhnya
mekanisme.pasar
dalam
melakukan
penyesuaian-
penyesuaian yang diperlukan, terutama tingkat harga-harga dan tingkat upah. Hal ini bisa terjadi karena adanya kekuatan serikat buruh dan praktek-praktek oligopolistik dari pihak perusahaan-perusahaan. Kaum monetaris tidak percaya pda teori Keynesian yang mengatakan bahwa perekonomian cenderung berada pada keseimbangan tingkat output rendah disebabkan kurang ampuhnya mekanisme korektif untuk membawa pasar kembali pada posisi keseimbangan pemanfaatan sumber daya penuh. Dalam hal ini kubu monetaris mengritik bahwa ada kekuatan-kekuatan pasar yang tidak diikutkan dalam model yang dikembangkan Kubu Keynesian. Dua di antara kekuatankekuatan tersebut adalah turunnya suku bunga akan mendorong investasi dan turunnya tingkat harga akan mendorong konsumsi melalui apa yang disebut Pigoileffect. Bagi kubu monetanis perekonomian cenderung berada dalam posisi keseimbangan, di mana sumber daya digunakan penuh. 2. Menunut kubu Keynesian tluktuasi ekonomi terjadi karena tenjadinya perubahan dalam faktor-faktor yang menentukan pendapaian nasional seperti pengeluaran pemerintah, investasj dan konsumsi masyaraicat. Sebaliknya menurut kubu monetaris fluktuasi ekonomi terjadi karena terjadinya
pelonjakan-pelonjakan
dalam
jumlah
uang
beredar
disebabkan adanya kebijaksanaan-kebijaksanan yang bersifat ekspansif dari pemerintah. Pendapat ini mengikuti pendapat pakar-pakar terdahulu seperti R.G. Hawxrey, F:A. Nayek dan Knut Wicksell, yang yakin bahwa terjadinya fluktuasi karena dipicu oleh faktor-faktor moneter, yang cenderung berakibat kumulatif dalam jangka panjang. Dalam buku: A Pvlonetaiy History of the United States, 1867- 1960 yang ditulis oleh Friedman bersama-sama dengan
15
Anna Schwartz, mereka menjelaskan kaitan yang sangat erat antara perubahan dalam jumlah uang dengan perubahan dalam tingkat kegiatan ekonomi. Kaum Keynesian percaya bahwa memang ada kaitan yang sangat erat antara jumlah uang beredar dengan fluktuasi ekonomi.Tetapi bagi mereka bukan keadaan moneter yang mempengaruhi fluktuasi, melainkan fluktuasi ekonomi yang mempengaruhi jumlah uang beredar.Bagi kubu Keynesian fluktuasi terjadi karena berubahnya faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran agregat, dan kebijaksanaan yang paling ampuh untuk meredakan fluktuasi tersebut adalah melalui kebijaksanaan counter-cyclical dengan lebih banyak menggunakan kebijaksanaan fiskal. Kubu monetaris paling tidak suka dengan penggunaan kebijaksanaan fiskal untuk menstabilkan perekonomian.Alasannya, adalah sangat sulit mengimbangi setiap ayunan siklus ekonomi karena adanya faktor waktu (lag). Lebih lanjut Friedman mengatakan: “There is likely to be a lag between the need for action and government recognition of the need; a further lag between recognition of the need for action and the taking of action; and a stilifurther lag between the action and its effects”. 3. Sebagai akibat dari perbedaan dalam melihat perekonomian secara agregatagregat, maka antara kubu monetaris dan kubu Keynesian juga sangat berbeda dalam penggunaan kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi. Misalnya dalam menghadapi inflasi, terdapat perbedaan yang sangat tajam antara Keynesian dengan monetanis. Sebagaimana pernah dijelaskan sebelumnya, kubu Keynesian mennganggap inflasi terjadi karena pengeluaran agregat terlalu besar. Dengan demikian kebijaksanaan yang ditawarkan kubu Keynesian ialah dengan mengurangi jumlah pengeluaran agregat itu sendiei. Hal ini bisa dilakukan dengan mengurangi pengeluaran pemerintah atau dengan meningkatkan pajak.Kebijaksanaan moneter pun juga bisa dilakukan, yaitu dengan kebijaksanaan uang ketat.Kubu Keynesian tidak melihat konflik antara kebijaksanaan fiskal dan moneter.Keduanya di anggap
16
sebagai komplemen.Bagaimanan, dalam praktek kaum Keynesian lebih sering menggunakan bijaksanaan fiskal, dengan alasan kebijaksanaan ini jauh lebih ampuh dalam menghadapi resesi. 4. Sebaliknya kubu monetaris menganggap inflasi terjadi karena jumlah uang beredar terlalu banyak. Jika jumlah uang beredar terlalu banyak harga-harga akan naik. Dengan demikian cara yang dianjurkan kaum monetaris dalam menghadapi inflasi ialah dengan mengurangi jumlah uang yang beredar itu sendiri. 5. Perbedaan lain antara kubu monetaris dengan kubu Keynesian adalah mengenai
jangka
waktu
analisis.
Kubu
Keynesian
tidak
terlalu
memperhatikan analisis jangka panjang (sebab, seperti kata Keynes, dalam jangka panjang kita semua akan mati !). Tidak demikian halnya dengan kubu monetaris yang diwakili Friedman.Bagi Friedman dampak jangka panjang dari berbagai kebijaksanaan ekonomi harus diperhatikan untuk mengetahui kekuatan pasar. 6. Kelompok monetaris percaya bahwa kebijaksanaan peningkatan jumlah uang dalam jangka pendek berpenganuh terhadap output riil. Dalam bahasa kurva IS-LM yang dikembangkan kubu neo-Keynesian, kenaikan dalam jumlah uang akan menggeser baik kurva LM maupun kurva IS ke kanan, yang berarti peningkatan dalam jumlah output. Tetapi gejala seperti ini hanya berlangsung dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang perubahan dalam jumlah uang hanya menyebabkan harga-harga naik, sedang output riil maupun jumlah kesempatan kerja tidak akan bertambah. Dengan demikian kebijaksanaan moneter yang terlalu ekspansif tidak disukai kubu monetaris.Dalam hal ini belum diperhitungkan dampak negatif yang mungkin timbul, di mana kenaikan
harga-harga
dapat
mengakibatkan
semakin
berkurangnya
kesejahteraan golongan-golongan masyarakat tertentu, terutama mereka yang berpenghasilan tetap (seperti pegawai negeri). 2.4.2 Kelemahan dan Kelebihan Aliran Monetaria A. Kelemahan
17
1. Menurut pandangan Keynesian, kebijakan moneter mungkin sangat tidak efektif. Beberapa kekurangannya berasal dari asimetri kebijakan tersebut, perubahan dalam kecepatan (yang dapat menggagalkan kebijakan), dan ketidakpastian dari investasi yang diambil (terutama jika bukan bunga sensitif). 2. Kekurangan utama dari kebijakan moneter adalah asimetri. Yaitu, suatu kebijakan uang ketat adalah sangat efektif guna mencegah pinjaman baru karena kelebihan cadangan dikurangi, namun kebijakan yang mudah sepertinya menjadi tidak efektif karena tambahan kelebihan cadangan tidak akan dipinjamkan ke luar oleh bank karena takut akan potensi kebangkrutan dari para peminjam selama masa resesi. Dengan demikian, disarankan untuk tidak menggunakan kebijakan moneter, malah menggunakan kebijakan fiskal. 3. Kebijakan moneter mungkin digunakan baik untuk mengendalikan persediaan uang maupun tingkat suku bunga. Tetapi, keduanya tidak dapat dikendalikan pada waktu yang sama. Dengan demikian hal tersebut menjadi dilema. B. Kelebihan 1. Kaum monetaris mengatakan bahwa perekonomian cenderung berada pada keseimbangan tingkat output rendah yang disebabkan kurang ampuhnya mekanisme korektif untuk membawa pasar kembali pada posisi keseimbangan pemanfaatan sumber daya penuh. 2. Kaum monetaris menyatakan bahwa turunnya suku bunga akan mendorong investasi dan turunnya tingkat harga akan mendorong konsumsi melalui Pigou effect. Bagi kubu monetaris perekonomian cenderung berada dalam posisi keseimbangan, dimana sumber daya digunakan penuh. 3. Dalam usaha meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan dalam mengatasi pengangguran, kaum monetaris lebih menyukai kebijaksanaan moneter yang kontraktif. Intervensi pemerintah untuk meningkatkan output dengan menggunakan kebijaksanaan fiskal tidak disenangi Friedman. Misalnya ada usaha untuk meningkatkan output dengan menurunkan pajak. 4. Kaum monetaris, terutama Friedman, dinilai sangat berjasa meluruskan falsafah liberal kaum klasik kembali sebagaimana yang diajarkan oleh Adam
18
Smith. Argumentasi Friedman untuk menyokong ajaran klasik tersebut ialah bahwa benefit yang diterima dari kebijaksanaan laissez faire jauh lebih besar dari benefit yang ditrerima lewat terlalu banyaknya campur tangan pemerintah. Dengan anggapan seperti ini pakar-pakar ekenomi masa sekarang berusaha mengembalikan orientasi analisis pada ajaran klasik, baik mengenai asumsi yang dipergunakan, struktur model yang disusun, metodologi yang dipergunakan, memandang arti penting uang dalam ekonomi, maupun dalam memilih kebijaksanaan ekonomi yang hendak dijalankan.
19
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Perkembangan teori permintaan uang ternyata semakin pesat. Berbagai
studi
perkembangan
empiris teori
di
telah
dilakukan
untuk
atas.
Perkembangan
mendukung teori
Keynes
menunjukkan bahwa motif permintaan uang untuk transaksi juga dipengaruhi oleh tingkat bunga. Beberapa catatan mengenai model permintaan uang menyangkut masalah ketidakpastian, model antar generasi, kendala cash in advance dan jangka waktu. Selain permasalahan di atas, perkembangan teknologi transaksi dan institusi yang menjadi latar belakang studi masih memberikan alternatif tantangan studi model permintaan uang. Kesimpulan-kesimpulan permintaan
uang
permasalahan
ini
masih
dari selalu
menunjukkan
hasil
studi
bersifat bahwa
empiris tentatif.
studi
Berbagai
tentang
permintaan uang belum berakhir dan masih tetap menarik.
20
model model