PERBEDAAN YANG MENONJOL TERHADAP KURIKULUM YANG BERLAKU DI INDONESIA
OLEH : LASTIAR H. PARDEDE 4163141024
JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017
PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN YANG BERLAKU DI INDONESIA
1. Kurikulum 1947 (Rentjana Peladjaran) Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama Rentjana Pembelajaran 1947. Pada masa ini , kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang. 2. Kurikulum 1952 ( Rentjana Peladjaran Terurai) Kurikulum merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang kemudian diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952.Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/ artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. 3. Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964) Kurikulum ini bentuknya memuat 5 hal pokok berikut: a. Manusia Indonesia berjiwa Pancasila, b. ManPower, c. Kepribadian Kebudayaan Nasional yang luhur, d. Ilmu dan teknologi yang tinggi, dan e. Pergerakan rakyat dan revolusi 4. Kurikulum 1968 Kurikulum 1968 ditandai dengan pendekatan peng-organisasian materi pelajaran dengan pengelompokan suatu pelajaran yang berbeda, yang dilakukan secara korelasional (correlated subject curriculum). Bertujuan pada pembentukan manusia Pancasila Sejati. Struktur pendiddikan dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. 5. Kurikulum 1975 Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 yang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di bidang manajemen. Menurut Mudjito (dalam Dwitagama: 2008) Zaman ini dikenal dengan istilah “satuan pelajaran” yaitu pelajaran setiap satuan bahasan. Ciri-ciri kurikulum ini adalah: Metode materi dirinci pada Prosedur Pengembangan Sistem Instruksi (PPSI).
Setiap satuan dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan intruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kelebihan dari kurikulum ini adalah dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill). 6.
Kurikulum 1984 (CBSA)
Kurikulum 1984 pada hakikatnya merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975. Asumsi yang mendasari penyempurnaan kurikulum 1975 ini adalah bahwa kurikulum merupakan wadah atau tempat proses belajar mengajar berlangsung yang secara dinamis, perlu senantiasa dinilai dan dikembangkan secara terus menerus sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat. Ciri-ciri kurikulum 1984 yang paling menonjol adalah: Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). Mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan itu penting. Posisi siswa ditempatkan sebagai subyek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan,hingga melaporkan. 7.
Kurikulum 1994
Ciri yang paling menonjol dari kurikulum 1994 ialah , bahwa kurikulum ini bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
8.
Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK))
KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab dan berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman, dimana guru berperan sebagi fasilitator
9.
Kurikulum 2006 ( KTSP )
Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, maka dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah menggiring pelaku
pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan. Ciri-ciri yang menonjol dari kurikulum 2006 : KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan kurikulum ini berpusat pada siswa.
10. Kurikulum 2013 Adapun ciri kurikulum 2013 yang paling mendasar ialah menuntut kemapuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. Sedangkan untuk siswa lebih didorong untuk memeiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritias. Tujuannya adalah terbentuk generasi produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.