Perbedaan peraturan gempa dalam perhitungan bangunanFull description
- Faktor keutamaan - Parameter daktilitas - Faktor reduksi gempa - Faktor tahanan lebih - Jenis tanah - Percepatan puncak - Spektrum Respons - Faktor kinerja struktur - Koefisien2 lainnyaDeskripsi lengkap
catatan doangFull description
Deskripsi lengkap
Full description
sni 2012Deskripsi lengkap
ptbDeskripsi lengkap
ptbFull description
tugas
Full description
Desain Gempa 2012Deskripsi lengkap
Desain Gempa 2012Full description
Deskripsi lengkap
SNI Gempa 2012Full description
Full description
Tata Cara Perhitungan Beban Gempa SNi 2012Deskripsi lengkap
bg 1Full description
Peraturan Gempa di Indonesia
SNI 01-6682-2002Full description
Notasi C :
T
:
Factor Rrespon Gempa dinyatakan dalam percepatan gravitasi yang nilainya bergantung pada wakjtu getar alami struktur gedubf dan kurvanya ditampilkan dalam Spectrum Respons Gempa Rencana. Waktu getar alami struktur gedung dinyatakan dalam detik yang menentukan besarnya Faktor Respon Gempa struktur gedung dan kurvanya ditampilkan dalam Spektrum Respon Gempa Rencana
Perbedaan mendasar dalam perhitungan gempa untuk mendesain bangunan dari peraturan gempa 2002 dengan 2012 adalah cara menentukan respone spectrum yaitu grafik hubungan antara nilai periode gempnilai (T) dengan nilai (C). Didalam peraturan SNI 1726-2002 respon spectrum dibagi menjadi 6 dengan zonasi gempa berdasarkan peta gempa berikut).
Gambar 1. Wilayah Gempa Indonesia dengan percepatan puncak batuan dasar dengan periode ulang 500 tahun. Sumber : SNI 1726-2002 pada halaman 21 Berdasarkan peta gempa pada gambar 1, untuk lokasi proyek PLTU 1 NTB-BIMA terletak pada zona 4 (pada daerah yang terkena warna kuning) sehingga respon spectrum yang digunakan dalam perhitungan pemodelan struktur adalah :
Gambar 2. Respon Spektrum Gempa Rencana
Sumber : SNI 1726-2002 pada halaman 22 Berdasarkan gambar 2, nilai SDS adalah 0.6 untuk tanah keras sedangkan nilai S D1 adalah 0.3/T. Sedangkan didalam SNI 1726-2012, grafik respon spectrum merupakan olahan dari berbagai rumus empiris sehingga hasil grafik untuk tiap lokasi yang berbeda satu sama lain. Selain itu penentuan nilai awal S1 dan SS juga beragam karena nilai tersebut mempunyai range yang subjektif.
Gambar 3. Ss, Gempa maksumum yang diperhitungkan resiko tertaget (MCER), Kelas situs batuan
Gambar 3. S1, Gempa maksumum yang diperhitungkan resiko tert aget (MCER), Kelas situs batuan
Gambar 3. PGA, Gempa maksumum yang diperhitungkan resiko tertag et (MCER), Kelas situs batuan