Beban Lentur dan Aksial SNI 2847 2002
SNI 2847 2013
Terdapat pada BAB 12
Terdapat pada BAB 10
12.2 Asumsi desain , 12.2.7.3 :
10.2 Asumsi desain , 10.2.7.3 :
Faktor 1 harus harus diambil sebesar 0,85 untuk untuk
Untuk Untuk fc
antara antara 17 dan 28 MPa MPa,, 1
beton dengan nilai kuat tekan f ' lebih kecil
harus diambil diambil sebesar sebesar 0,85. 0,85. Untuk Untuk fc
daripada atau sama dengan 30 MPa. Untuk
diatas 28 MPa, 1 harus direduksi
beton dengan nilai kuat tekan di atas 30
sebesar 0,05 untuk setiap kelebihan
MPa, 1 harus direduksi sebesar 0,05
kekuatan sebesar 7 MPa di atas 28
untuk setiap kelebihan 7 MPa di atas 30
MPa, tetapi 1 tidak boleh diambil
MPa, tetapi 1 tidak boleh diambil kurang
kurang dari 0,65.
dari 0,65.
12.3 Prinsip Perencanaan, 12.3.3 :
10.3 Prinsip Perencanaan, 10.3.5 :
Untuk komponen struktur lentur, dan
Untuk komponen struktur lentur non-
untuk komponen struktur yang dibebani
prategang dan komponen struktur non-
kombinasi lentur dan aksial tekan dimana
prategang dengan beban tekan aksial
kuat rencana Pn kurang dari nilai yang
terfakt terfaktor or kurang kurang dari dari 0,10fc 0,10fc Ag ,
terkecil antara antara 0,10f ' A dan Pb, maka
pada kekuatan
rasio tulangan
nominal tidak boleh kurang dari 0,004.
yang ada tidak boleh
t
melampaui melampaui 0,75 b, yang yang merupakan merupakan rasio tulangan yang menghasilkan kondisi regangan seimbang untuk penampang yang mengalami lentur tanpa beban aksial. Untuk komponen struktur dengan tulangan tekan, bagian bagian b yang disamai oleh tulangan tekan tidak perlu direduksi dengan faktor 0,75. •
12.3 Prinsip Perencanaan :
10.3 Prinsip Perencanaan :
10.3.3 Penampang adalah terkendali tekan jika regangan tarik neto dalam baja tarik terjauh, t, sama dengan atau kurang dari batas regangan terkontrol tarik bila beton tekan mencapai batas regangan asumsi sebesar 0,003. Batas regangan terkendali tekan adalah regangan tarik neto dalam tulangan pada kondisi
_
regangan seimbang. Untuk tulangan Mutu 420 MPa, dan untuk semua tulangan prategang, diizinkan untuk menetapkan batas regangan terkendali tekan sama dengan 0,002.
10.3.4 Penampang adalah terkendali tarik jika regangan tarik neton dalam baja tarik terjauh, t, sama dengan atau lebih besar dari 0,005 bila beton tekan mencapai batas regangan asumsi sebesar 0,003. Penampang dengan t antara batas regangan terkendali tekan dan 0,005 membentuk daerah transisi antara penampang terkendali tekan dan terkendali tarik.
12.6 Distribusi tulangan lentur pada balok
10.6 Distribusi tulangan lentur pada
dan pelat satu arah, 12.6.7 :
balok dan pelat satu arah, 10.6.7 :
Bila tinggi efektif d dari badan balok
10.6.7 Bila tinggi balok h atau jois
melampaui 0,9 m, maka harus dipasang
melebihi 400 mm, tulangan kulit
tulangan longitudinal sisi yang
longitudinal harus didistribusikan
didistribusikan merata pada kedua sisi
merata sepanjang kedua muka sisi
samping penampang dalam rentang jarak
komponen struktur. Tulangan kulit
d/2 dari tulangan lentur tarik terdekat.
harus menerus untuk jarak h/2 dari
Spasi maksimum dari tulangan-tulangan
muka tarik. Spasi s harus disediakan
sisi ini tidak boleh melebihi nilai terkecil
dalam 10.6.4, dimana cc adalah jarak
dari dari d/6, d/6, 300 mm, dan
terkecil dari permukaan tulangan kulit
1000 Ab
d
750 .
atau baja prategang ke muka sisinya.
Tulangan tersebut boleh diperhitungkan
Dalam perhitungan kekuatan
dalam analisis kekuatan penampang, bila
diperbolehkan menyertakan tulangan
perhitungan tegangan dari masing-masing
tersebut jika analisis kompatibilitas
tulangan didasarkan pada analisis
regangan dibuat untuk menentukan
kompatibilitas regangan. Luas total
tegangan dalam batang atau kawat
tulangan sisi pada kedua sisi penampang
individu.
tidak perlu lebih dari setengah tulangan tarik lentur perlu.
12.16 Komponen struktur tekan komposit, 12.16.7.1 :
(1)Kuat tekan beton yang disyaratkan f '
_
tidak boleh kurang dari 17,5 MPa.
12.16 Komponen struktur tekan komposit, 12.16.8.1 :
(1)Kuat tekan beton yang disyaratkan f ' tidak boleh kurang dari 17,5 MPa.
_