Sistem Penomoran Menggunakan huruf dan angka (contohnya “ SB 49-14 “)
Sistem koordinat
TM dan LCO
Hanya menggunakan sistem angka (contohnya “Lembar 1408-223”)
UTM dan Geografis
Substansi peta Tidak menginformasikan penggunaan lahan
Sumber Data
Mencantumkan informasi penggunaan lahan dan fasilitas lainnya
Foto udara dan survei lapangan Peta topografi lain dan data dari instansi terkain (contoh: djawatan kereta api)
Layout
-
Judul peta berada di tengah-atas Informasi tepi berada di bagian bawah peta
-
Pewarnaan
Minimnya varian warna
Garis kontur Digunakan untuk Toponimi Batas administrasi Klasifikasi sungai Kelas jalan Letak judul peta Orientasi (Utara) Legenda
Dicetak tebal dan tingkat kerapatannya tinggi
Judul peta berada di kanan atas Informasi tepi berapa di bagian kanan dan bawah peta Mudah dikenali karena warna dibedakan menurut klasifikasi lahan Dicetak tipis dan kontur intervalnya tergantung peta yang digunakan
Kegiatan militer
Mencari/meneliti lokasi tertentu
Belum memakai EYD
Sudah memakai EYD
Garis
Garis putus-putus dan titik-titik
Sungai dan anak sungai
Sungai musiman dan permanen
Simbol dan ukuran
Simbol, ukuran dan warna
Tengah bagian atas
Samping kanan atas peta
Sebenarnya dan magnet
Grid, sebenarnya, dan magnet
Bagian bawah peta
Bagian kanan dan bawah peta
PETA TOPOGRAFI Peta Topografi merupakan peta yang menggambarkan semua unsure topografi yang nampak di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia serta menyajikan data dan informasi keadaan lapangan secara lengkap dan menyeluruh (sifatnya umum) dengan adanya garis ketinggian (garis kontur) dalam perbandingan (skala) tertentu. Peta Topografi LCO merupakan peta topografi buatan pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu pemerintah kolonial Belanda menjajah Indonesia, mereka memetakan wilayah Indonesia menggunakan sistem LCO (Lambert Conical Ortomorphic),
bidang proyeksi yang digunakan adalah kerucut
dengan
mempertahankan bentuk (conform). Padahal bidang proyeksi kerucut kurang cocok untuk digunakan di Indonesia, proyeksi kerucut lebih tepat untuk digunakan pada daerah lintang tengah (wilayah antara kutub dan ekuator). Seperti yang kita ketahui bahwa wilayah Indonesia berada pada daerah ekuator, sehingga untuk memetakan wilayah ini akan lebih akurat hasilnya jika menggunakan proyeksi silinder. PETA RBI Peta Rupabumi, merupakan peta yang sangat lazim dipakai di Negara kita. Peta jenis ini sering digunakan sebagai acuan dalam membuat peta tematik. Peta Rupabumi menggunakan sistem proyeksi UTM. Peta ini cenderung lebih menarik dan mudah dipahami dibandingkan dengan peta topografi. Hal ini mungkin dikarenakan peta rupabumi menggunakan ejaan EYD, sehingga lebih mudah dipahami. Selain itu peta rupabumi lebih menarik dalam penyajiannya. Peta Rupabumi ini sifatnya lebih detail daripada peta topografi. Peta Rupabumi ini dibuat oleh BAKOSURTANAL atau sekarang berubah nama menjadi BIG (Badan Informasi Geospasial).
Peta Topografi Lembar Jogjakarta
Peta RBI Lembar Timoho
TUGAS MATAKULIAH PROYEKSI PETA ( GKP 1102 )
PERBEDAAN PETA TOPOGRAFI DAN PETA RUPA BUMI INDONESIA
Disusun oleh: Nama
: Luthfan Prima Zul Fahmi
NIM
: 11/316636/GE/07200
Prodi
: Kartografi dan Penginderaan Jauh
FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013