TUGAS PRAKTIKUM METODE GEOLOGI LAPANGAN PETA TOPOGRAFI
Disusun Oleh : Aditya Arief Paun!"as #$$%%$$$$&%%'$
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNI(ERSITAS DIPONEGORO SEMARANG MEI #%$&
1
)A) I PENDA*ULUAN
$+$ Ma"sud •
Melakukan deliniasi pada peta topografi berdasarkan litotologi soft-rock
•
dan hard-rock Membuat garis pola pelurusan pada peta topografi Membuat pola pengaliran pada peta topografi Membuat diagram rose dari pola pelurusan yang terbentuk pada peta
•
topografi Melakukan intepretasi geologi pada suatu daerah di peta topografi
• •
$+# Tu,uan
Mampu membedakan litologi soft-rock dan hard-rock berdasarkan deliniasi pada peta topografi Mampu menentukan pola pelurusan dan hubunganya dengan arah gaya utama pembentuknya pada peta topografi Mampu menentukan pola pengaliran yang terbentuk di suatu daerah dip pada peta topografi Mampu membuat diagram rose dan menentukan arah gaya utama •
berdasarkan pola pelurusan yang ada pada peta topografi Mampu melakukan intepretasi geologi berdasarkan kenampakan yang ada pada peta topografi
2
)A) II DASAR TEORI #+$ Pen!ertian Peta T-.-!rafi
Peta Topografi Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempattempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang dapat ditentukan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi adalah ukuran relief berdasarkan !ariasi ele!asi a"is# dan ukuran planimetrik ukuran permukaan bidang datar#.Peta topografi menyediakan data yang diperlukan tentang sudut kemiringan, ele!asi, daerah aliran sungai, !egetasi secara umum dan pola urbanisasi.Peta topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala. Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta yang menggambarkan kenampakan alam asli# dan kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada posisi yang benar.$elain itu peta topografi dapat diartikan peta yang menyajikan informasi spasial dari unsur-unsur pada muka bumi dan dibawah bumi meliputi, batas administrasi, !egetasi dan unsur-unsur buatan manusia.
#+# Fun!si Peta T-.-!rafi dala Peetaan Ge-l-!i
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi.%ari peta topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat secara akurat.&ara menginterpretasikan peta topografi berbeda dengan peta umum
karena
symbol-simbol
yang
digunakan
berbeda.$ebelum
menginterpretasikan peta topografi, lakukan langkah-langkah sebagai berikut. a. $iapkan peta topografi yang akan diinterpretasikan, misalnya peta Pulau 'awa.
3
b. Perhatikan legenda untuk memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta. c. Perhatikan persebaran data pada wilayah tersebut. d. Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui apakah peta tersebut masih rele!an atau tidak. Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur yang menunjukkan relief muka bumi.Peta topografi menunjukkan bentuk-bentuk muka bumi.Bentuk bentuk muka bumi tersebut adalah sebagai berikut. - (ereng - &ekungan %epresi# - Bukit - Pegunungan Penampang melintang adalah penampang permukaan bumi yang dipotong secara tegak lurus.%engan penampang melintang maka dapat diketahui)dilihat secara jelas bentuk dan ketinggian suatu tempat yang ada di muka bumi.*ntuk membuat sebuah penampang melintang maka harus tersedia peta topografi sebab hanya peta topografi yang dapat dibuat penampang melintangnya.
#+&
Ge,ala Ge-l-!i Dari Inter.retasi Peta T-.-!rafi
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum pola struktur yang berkembang di daerah penelitian berdasarkan analisis morfologinya. +da beberapa cara untuk mendapatkan gambaran struktur suatu daerah, yaitu dengan mengamati adanya liniament yang mungin disebabkan oleh proses pensesaran. &ara ini dilakukan melalui penafsiran peta topografi, foto udara dan citra indraja.Penjelasan rinci dari point ini adalah sebagai berikut.&ara untuk menginterpretasi struktur geologi melalui topografi adalah sebagai berikut a. Menafsirkan jalur struktur berdasarkan ada)tidaknya lineament dapat berupa garis lurus atau lengkung# dan menggambarkannya secara tegas atau terputus-putus. Pola lineament tersebut selanjutnya ditampilkan dalam bentuk diagram roset dan yang terpenting dibuat peta linieamentnya.
4
b. Mengamati kerapatan kontur. +pabila dijumpai adanya perbedaan kerapatan kontur yang mencolok maka dapat ditafsirkan pada batas-batas perbedaannya merupakan akibat pensesaran dan umumnya fenomena ini diakibatkan oleh sesar normal.Perlu pula diperhatikan fenomena tersebut dapat saja terjadi akibat perubahan sifat fisik batuan. c. Mengamati bentuk morfologi, misalnya. +pabila bentuk punggungan bukit memanjang barat-timur, dan apabila daerah tersebut disusun oleh batuan sedimen klastika dari literatur#, maka dapat ditafsirkan bahwa jurus perlapisan
batuannya
adalah
barat-timur
sesuai
dengan
arah
punggungannya.+pabila ada suatu bentuk morfologi perbukitan dimana pada salah satu lereng bukitnya landai kerapatan kontur jarang# dan dibagian sisi lereng lainnya terjal, maka ditafsirkan kemiringan arah dip# lapisan tersebut ke arah bermorfologi lereng yang landai, morfologi yang demikian dikenal sebagai /og back. +pabila ada suatu punggungan perbukitan dengan arah dan jalur yang sama, namun pada bagian tertentu terpisahkan oleh suatu lembah biasanya juga berkembang aliran sungai# atau posisi jalur punggungannya nampak bergeser, maka dapat ditafsirkan di daerah tersebut telah mengalami pensesaran dan fenomena tersebut umumnya terjadi akibat sesar mendatar, sesar normal atau kombinasi keduannya. +pabila suatu daerah bermorfologi perbukitan, dimana punggungan bukitnya saling sejajar dan dipisahkan oleh lembah sungai, maka kemungkinan daerah tersebut merupakan perbukitan struktural lipatan-anjakan.+pabila suatu daerah bermorfologi pedataran, maka batuan penyusunnya dapat berupa alu!ium atau sedimen lainnya yang mempunyai kemiringan bidang lapisan relatif hori0ontal.1ondisi ini umumnya menunjukan bahwa umur batuan masih muda dan relatif belum mengalami derformasi akibat tektonik lipatan dan sesar belum berkembang#. d. Mengamati pola pengaliran sungainya. %engan cara ini dapat membantu dalam menafsirkan batuan penyusun serta struktur geologinya, misalnya -
Pola pengaliran trelis dan paralel, mencerminkan bahwa batuan di daerah tersebut sudah mengalami pelipatan.
5
-
Pola pengaliran sejajar ditafsirkan bahwa daerah tersebut telah mengalami proses pensesaran.
-
Pola pengaliran rektangular mencerminkan bahwa daerah tersebut banyak berkembang kekar.
-
Pola pengaliran dendritik mencerminkan batuan penyusun yang relatif seragam. %sb.
)A) III METODOLOGI &+$ Alat dan )ahan &+$+$ Alat Penggaris • +lat tulis Pensil dan Penghapus # • Pensil 23 warna • Busur 456 7 • Boardmarker O/P warna biru • 1ertas /8$ +3 • 1ertas 1alkir +4 • $olatip Perekat 1ertas # •
6
&+$+# )ahan Peta Topografi daerah Bayat • &+# Dia!ra Alir
Mulai
$iapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Buatlah deliniasi pada peta topografi berdasarkan litologi soft-rock dan hard-rock sesuai warna yang telah ditentukan
Buatlah garis pola pelurusan pada peta topografi dan ukur besar a0imuthnya dengan menggunakan busur
Buatlah diagram rose dari data a0imuth yang telah didapatkan pada pola pelurusan dan intepretasikan arah gaya utamanya
Buatlah pola pengaliran yang terbentuk di peta topografi pada kertas kalkir
$elesai
&+& /ara Ker,a
7
•
Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan intepretasi
•
peta topografi 1emudian lakukan deliniasi pada peta topografi berdasarkan litologi softrock dan hard-rock, pada litologi soft-rock berikan warna orange
•
sedangkan hard-rock berikan warna kuning Tentukan pola pelurusan pada peta topografi kemudian tarik garis pada pola-pola pelurusan yang terbentuk dan ukur besar a0imuthnya dengan
•
menggunakan busur Buatlah diagram rose dari pola pelurusan yang ada dan intepretasikan arah
•
gaya utamanya 1emudian buatlah pola pengaliran pada peta topografi dan intepretasikan pula pola pengaliran yang terbentuk pada daerah tersebut serta faktor
•
pengontrolnya 9ntepretasi peta topografi selesai dilakukan
)A) I( ANALISIS DATA '+$ Deliniasi Soft-Hard Rock dan P-la Pelurusan
8
LEGENDA : : *ard1r-2"
: S-ft1r-2" : P-la Pelurusan Ga0ar '+$ Deliniasi dan P-la Pelurusan Pada Peta T-.-!rafi
'+# Dia!ra R-se
9
'+# Dia!ra R-se
10
'+& Analisis P-la Pen!aliran
'+& P-la Pen!aliran Pada Peta T-.-!rafi
11
)A) ( PEM)A*ASAN 3+$ Analisis Peta T-.-!rafi Daerah )ayat Pada kenampakan peta topografi di daerah bayat bisa diintepretasikan
bahwa pada daerah bayat terdapat 2 buah litologi yaitu litologi soft-rock dan hard-rock. (itologi soft-rock pada daerah bayat cenderung terbentuk pada daerah dengan kenampakan kontur yang cukup renggang, daerah tersebut meliputi daerah :edi, 1ragilan dan Panggil. $edangkan litologi hard-rock sendiri terbentuk pada daerah yang relatif
terjal dan memiliki intensitas
struktur geologi yang cukup tinggi, daerah tersebut meliputi Pegunungan 'iwo Barat dan Pegunungan 'iwo Timur. %ari kenampakan tersebut dapat diindikasikan bahwa litologi soft-rock merupakan batuan dengan tingkat resistensi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan hard-rock, hal tersebut berhubungan dengan tingkat pelapukan yang relatif tinggi pada daerah dengan litologi softrock. Pada daerah dengan litologi soft-rock proses-proses denudasional seperti erosi, pelapukan maupun pelarutan akan bekerja lebih intensif bila dibandingkan dengan litologi hard-rock hal ini berkaitan erat dengan sifat batuan yang tidak resisten yang menyebabkan daerah soft-rock akan lebih mudah terkena proses proses denudasional sehingga menyebabkan topografi yang terbentuk relatif landai dengan kenampakan konturnya relatif lebih renggang. Pada litologi hard-rock sendiri akan menunjukan kenampakan yang berbeda dengan litologi soft-rock. Pada litologi hard-rock topografi yang terbentuk cenderung lebih terjal terlihat dengan adanya beberapa punggungan bukit maupun deretan pegunungan. Pada daerah tesebut juga memiliki kompleksifitas strkutur yang lebih tinggi bial dibandingkan dengan daerah dengan litologi sodt-rock. /al tersebut menunjukan bahwa hard-rock memiliki tingkat resistensi yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap proses proses denudasional. $ehingga struktur geologi akan banyak terbentuk di daerah hard-rock yang
memiliki resistensi lebih tinggi bila dibandingkan
dengan daerah yang memiliki litologi soft-rock. %ari kenampakan tersebut bisa diintepretasikan bahwa litologi soft-rock akan tersusun atas batuan
12
sedimen dengan resistensi yang rendah. $edangkan pada litologi hard-rock sendiri bisa tersusun oleh batuan beku, piroklastik, maupun batuan metamorf yang memiliki tingkat resistensi yang lebih tinggi. Pada kenampakan peta topografi daerah Bayat terlihat adanya pola pola kelurusan yang ditunjukan oleh adanya kontur-kontur yang rapat dan membentuk pola garis tertentu. 1enampakan pelurusan pada peta topografi terebut menunjukan adanya perbedaan ele!asi yang cukup signifikan yang semula landai kontur renggang # berubah menjadi terjal kontur rapat #. +danya perubahan kontur dan ele!asi secara tiba-tiba dapat mengindikasikan adanya struktur geologi di daerah tersebut. Berdasarkan intepretasi peta topografi
dapat
diperkirakan
bahwa
pada
daerah
tersebut
terdapat
pegunungan lipatan dan beberapa sesar yang diperkirakan adalah sesar geser. 1enampakan pegunungan lipatan atau antiklin ditunjukan pada peta dengan adanya kontur yang tersusun atas 2 buah fore slope yang saling berhadapan, sedangkan kenampakan sesar sendiri ditunjukan adanya perubahan kontur yang terjadi secara tiba-tiba dan signifikan.
Sesar
Antikli
13
Pembentukan struktur geologi dan pola pelurusan tersebut sangat dipengaruhi oleh arah gaya utama pembentuknya. *ntuk menentukan arah gaya utama pembentuk struktur geologi dilakukan pengukuran a0imuth terhadap garis pelurusan yang ada sebanyak ;6 buah. 1emudian data a0imuth yang didapat, diubah dalam bentuk diagram rose. %imana setelah dilakukan pembuatan diagram rose didapatkan hasil bahwa pola pelurusan yang ada membentuk arah timurlaut-baratdaya, yang ditunjukan oleh jumlah a0imuth yang paling banyak
pada
diagram
rose.
%ari
pola
pelurusan
tersebut
dapat
diintepretasikan bahwa arah gaya utama pembentuk struktur geologi di daerah tersebut memiliki arah baratlaut-tenggara yang merupakan arah yang tegak lurus dari pola pelurusan tersebut. Pada kenampakan peta topografi dapat diintepretasikan pula pola pengaliran yang terbentuk di daerah tersebut, %imana pada daerah Bayat sendiri pola pengaliran sangat dipengaruhi oleh adanya struktur geologi seperti adanya patahan dan lipatan. %ari pengamatan peta topografi terihat bahwa anak sungai membentuk sudut yang relati!e tegak lurus terhadap sungai utamanya. /al ini disebabkan oleh banyaknya patahan-patahan yang dilalui
oleh
sungai
tersebut.
%ari
1enampakan
tersebut
dapat
diidentifikasikan bahwa pola pengaliran yang terbentuk di %aerah Bayat merupakan pola pengaliran rectangular yaitu anak sungai yang relati!e tegak lurus terhadap sungai utamanya.
Pola Pengaliran
+pabila dihubungkan dengan peta geologi, daerah Bayat merupakan daerah yang memiliki komplekstifitas struktur yang cukup tinggi. Stress
14
sangat berperan pada pembentukan morfologi daerah tersebut. %aerah bayat dapat diklasifikasikan dalan bentang alam struktural, karena proses pembentukanya sangat dipengaruhi oleh struktur geologi di daerah tersebut. %an kebanyakan
bentuk lahan di daerah bayat merupakan bentuk lahan
struktural terdenudasional dan flu!ial terstruktural. %eretan pegunungan atau bukit di daerah bayat sendiri tersusun atas dua daerah yangmeliputi daerah 'iwo Barat dan 'iwo Timur. 'iwo Barat dan 'iwo Timur merupakan suatu deretan perbukitan. 'iwo Barat meliputi gunung Tugu, gunung 1ebo, dan gunung Merak. $edangkan daerah 'iwo Timur meliputi gunung Pendul, gunung $emangu, gunung 'okotuo, dan gunung 1onang.=unung-gunung ini memiliki arah pelurusan yang relatif ke arah barat-timur. %imana deretan perbukitan tersebut terbentuk akibat intensitas struktur yang tinggi di daerah bayat yang ditunjukan oleh adanya beberapa sesar dan antiklin yang diperlihatkan pada kenampakan peta topografi.
15
)A) ( PENUTUP '+$ Kesi.ulan Pada peta topografi daerah bayat terdapat dua buah litologi yaitu soft-rock
dan hard-rock. (itologi soft-rock diwakili oleh daerah :edi, Panggil dan 1ragilan yang memiliki resistensi batuan yang rendah ditunjukan oleh kontur yang renggang. $edangkan litologi hard-rock diwakili oleh Pegunungan 'iwo Barat dan Timur yang memiliki tingkat resistensi batuan yang lebih tinggi ditunjukan oleh kontur yang rapat pada peta topografi Pola pelurusan dan struktur geologi yang terbentuk di %aerah Bayat memiliki arah yang dominan timurlaut-baratdaya yang dikontrol oleh arah gaya utama pembentuknya yang berarah baratlaut-tenggara. Pola pengaliran di daerah Bayat merupakan pola pengaliran yang rectangular yaitu anak sungai yang cenderung tegak lurus terhadap sungai utamanya. Pola pengaliran di daerah Bayat sangat dipengaruhi oleh adanya patahan dan lipatan yang ada di daerah tersebut. Melalui intepretasi peta topografi daerah Bayat dapat diklasifikasikan sebagai bentang alam structural dimana morfologi yang terbentuk mayoritas dikontrol oleh struktur geologi yang ada di daerah tersebut.
'+# Saran •
Peta topografi sebaiknya diperjelas dengan nama daerah dan ele!asi sehingga lebih mudah dalam pelaksanaan intepretasi peta topografi
16