23
i
PENYUSUNAN RPP KURIKULUM REVISI 2013 SESUAI DENGAN PERMENDIKBUD NO 22 TAHUN 2016
OLEH:
ANNISA HASRI : 3151131006
VERONIKA PAKPAHAN : 3151131050
KELAS B REGULER 2015
KELOMPOK 5
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan YME, karena dengan rahmat karunia kami dapat menyelesaikan makalah ini, kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini baik secara langsung maupun tidak langsung,
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan berguna bagi penulis maupun orang yang membacanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang Masalah 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
1. Pengertian RPP 2
2. Prinsip-Prinsip RPP 2
3. Komponen RPP 3
4. Langkah-Langkah Penyusunan RPP 13
5. Panduan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 15
BAB III PENUTUP 22
Kesimpulan 22
Saran 22
DAFTARPUSTAKA 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan. RPP dibuat oleh guru untuk membantunya dalam mengajar agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut. Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama melalui musyawarah guru MATA pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu semestinya harus difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah.
B. Rumusan Masalah
Jelaskan pengertian RPP ?
Jelaskan prinsip-prinsip RPP ?
Jelaskan komponen RPP ?
Jelaskan langkah-langkah penyusunan RPP ?
Jelaskan panduan pengembangan RPP kurikulum 2013 ?
C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui dan memahami pengertian RPP.
Untuk mengetahui dan memahami prinsip-prinsip RPP.
Untuk mengetahui dan memahami komponen RPP.
Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah penyusunan RPP.
Untuk mengetahui dan memahami panduan pengembangan RPP kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian RPP
Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu mengacu pada silabus.
Meurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di Sekolahan Dasar, RPP merupakan sebuah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemua atau lebih. RPP dikembangkan dengan rinci dari materi pokok ataupun tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Beberapa pengertian silabus kami dapat menyimpulkan pengertian RPP menurut kami adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk suatu kelompok mata pelajaran dengan mencakup kompetensi dasar meliputi spritual, sosial, pengetahuan,dan keterampilan yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
2. Prinsip-Prinsip RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Istilah standar kompetensi tidak lagi dikenal pada kurikulum 2013 , namun muncul istilah baru yaitu Kompetensi Inti.
Kompetensi inti adalah :
Gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan kedalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan (afektif, kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran.
Penyusunan RPP juga harus memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP sebagai berikut:
Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
Keterkaitan dan keterpaduan
Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
3. Komponen RPP
No
Komponen RPP
Penjelasan
1
Identitas
Sekolah : (Diisi nama sekolah/satuan pendidikan)
Mata Pelajaran : (Diisi nama mata pelajaran)
Kelas/Semester : (Diisi dengan jenjang kelas dan semester)
Materi Pokok : (Diambil dari Kompetensi Dasar/KD)
Alokasi Waktu: sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam
silabus dan KD yang harus dicapai.
2
Kompetensi
Inti/KI
a. KI dikutib dari Permendikbud 21 Tahun 2016
b. KI mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan
yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran
atau program dalam mencapai SKL.
c. Rumusan KI yang dikutib dari Permendikbud 21 Tahun 2016 sebagai berikut.
1) Mata Pelajaran PABP dan PPKn, dituliskan sebagai berikut.
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan
kaidah keilmuan.
2) Mata Pelajaran selain PABP dan PPKn, dituliskan sebagai berikut.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah "Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya". Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial adalah "Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional".
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan
kaidah keilmuan.
3
KD dan IPK
1) KD dikutib dari Permendikbud No 24 Tahun 2016
2) KD merupakan kemampuan minimal dan materi pembelajaran minimal yang
harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing
satuan pendidikan yang mengacu pada KI.
3) IPK dikembangkan dari KD, merupakan kemampuan minimal yang dapat
diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada KI 1 dan KI 2, dan
kemampuan yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk disimpulkan
sebagai pemenuhan KD pada KI 3 dan KI 4.
4) IPK disusun menggunakan kata kerja opresional yang dapat diukur/dilakukan
penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
5) IPK dari KD pengetahuan menggambarkan dimensi proses kognitif dan
dimensi pengetahuan meliputi faktual, konseptual, prosedura, dan/atau
metakognitif
6) IPK dari KD keterampilan memuat keterampilan abstrak dan/atau ketrampilan
konkret
7) Peserta didik boleh memiliki kemampuan di atas yang telah ditetapkan dalam
IPK dan dapat dikembangkan dari LOTS menuju HOTS)
4
Tujuan
Pembelajaran
1) dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
2) Dituangkan dalam bentuk deskripsi, memuat kompetensi yang hendak dicapai
oleh peserta didik
3) Memberikan gambaran proses pembelajaran
4) Memberikan gambaran pencapaian hasil pembelajaran
5
Materi
Pembelajaran
1) memuat fakta, konsep/prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi/IPK
2) Ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai sesuia dengan cakupan materi yang
termuat pada IPK atau KD pengetahuan
3) Cakupan materi sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan
4) Mengakomodasi muatan lokal dapat berupa keunggulan lokal, kearifan lokal,
kekinian dll yang sesuai dengan cakupan materi pada KD pengetahuan
6
Metode
Pembelajaran
1) Harus mampu mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan KD yang akan dicapai
2) Menerapkan pembelajaran aktif (peserta didik yang aktif) yang bermuara pada
pengembangan HOTS
3) Menggambarkan sintaks/tahapan yang jelas (apabila menggunakan model
pembelajaran tertentu).
4) Sesuai dengan tujuan pembelajaran
5) Menggambarkan proses pencapaian kompetensi
7
8
Media
Pembelajaran
Sumber Belajar
1) berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran
2) Mendukung pencapaian kompetensi dan pembelajaran aktif dengan
pendekatan ilmiah
3) Sesuai dengan karakterisitik peserta didik
4) Memanfaatan teknologi pembelajaran sesuai dengan konsep dan prinsip
tekno-pedagogis dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar
lain yang relevan
9
Langkah-langkah
Pembelajaran
1) Dintegrasi:
a) 4C (kemampuan berkomunikasi, kemampuan berinteraksi, kemampuan
berpikir/lebih luas dari HOTS):
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK): PROSES KONSEPTUALISASI,
MENERAPKAN, MENGANALISIS, DAN MENGEVALUASI MELALUI
PROSES BERPIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF (sintesis dari Scriven
dan Paul, 1984; Facione, dkk., 1995; Scheffer dan Rubenfield, 2000).
CREATIVITY (KREATIVITAS): KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN
SOLUSI, IDE, KONSEP, TEORI, PROSEDUR, PRODUK. INOVASI
ADALAH BENTUK KREATIVITAS (sintesis antara Fullan, 2013 dan
OECD, 2014)
COLLABORATION (KERJASAMA): KEMAMPUAN KERJASAMA DALAM
KELOMPOK BAIK TATAP MUKA ATAU MELALUI KOMUNIKASI DUNIA
MAYA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, MENYELESAIKAN KONFLIK,
MEMBUAT KEPUTUSAN, DAN NEGOSIASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN
TERTENTU (sintesis antara Lai, 2011 dan Dede, 2010)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI): KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PIKIRANATAU PANDANGAN DAN HASIL LAIN
DALAM BENTUK LISAN, TULISAN, MENGGUNAKAN IT, DAN
KEMAMPUAN MENDENGAR, KEMAMPUAN MEMAHAMI PESAN (revisi
dari Fullan, 2013, Canada, 2014)
a) HOTS (kemampuan berpikir)
b) Literasi antara lain pengembangan budaya membaca dan menulis yang
dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan, dll
c) Karakter
2) Pembelajaran dirancang: interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
3) Dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup
a) Kegiatan Pendahuluan:
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang
peserta didik;
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
b) Kegiatan Inti:
menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan lain yang relevan dengan karakteristik materi dan mata pelajaran.
Mengembangkan sikap melalui proses afeksi mulai dari menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan (seluruh
aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang
mendorong peserta didik untuk melakukan aktivitas tersebut)
Mengembangkan pengetahuan melalui aktivitas mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta.
Mengembangkan keterampilan melalui kegiatan mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Seluruh isi materi mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan
harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan
hingga penciptaan.
c) Kegiatan Penutup
guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi hal-hal berikut.
seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas individual maupun kelompok; dan
menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
10
Penilaian Hasil
Belajar
1)Sesuai dengan kompetensi (IPK dan atau KD)
2)Sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran
3)Sesuai materi pembelajaran
4)Memuat soal HOTS dan soal-soal keterampilan khusus mata pelajaran
(misalnya Agama, Seni Budaya, Bahasa, dll)
5) Memuat:
a) Lingkup penilaian: sikap, pengetahuan, keterampilan
b) Teknik penilaian
Sikap: observasi, jurnal, penilaian diri, penilaian antar teman
Pengetahuan: tes tulis, tes lisan, penugasan
Keterampilan: praktik, proyek, portofolio
c) Bentuk instrumen
Lembar observasi, lembar penilaian diri, lembar penilaian antar teman
Soal pilihan ganda, soal esai, isian singkat, dll (mengembangkan soal
HOTS/tingkat berpikir tinggi dari suatu kemampuan kognitif)
Rubrik praktik/unjuk kerja, rubric proyek, rubrik portofolio
11
Lampiran
Hal-hal yang mendukung, misalnya
a) uraian materi yang memang diperlukan
b) instrumen penilaian dilengkapi dengan pedoman penskoran, dll
4. Langkah-Langkah Penyusunan RPP
a. Identitas Mata Pelajaran
Tuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu (jam pertemuan).
b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tuliskan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan Standar Isi.
c. Indikator
Pengembangan indikator dilakukan dengan beberapa pertimbangan berikut :
1. Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua).
2. Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi.
3. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja KD atau SK.
4. Prinsip pengembangan indicator adalah urgensi, Kontinuitas, Relevansi dan Kontekstual.
5. Keseluruhan indicator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berfikir dan bertindak secara konsisten.
d. Materi Pembelajaran
Cantumkan materi pembelajaran dan lengkapi dengan uraiannya yang telah dikembangkan dalam silabus. Dalam menetapkan dan mengembangkan materi perlu diperhatikan hasil dari pengembangan silabus, pengalaman belajar yang bagaimana yang ingin diciptakan dalam proses pembelajaran yang didukung oleh uraian materi materi untuk mencapai kompetensi tersebut.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan materi adalah kemanfaatan, alokasi waktu, kesesuaian, ketetapan, situasi dan kondisi lingkungan masyarakat, kemampuan guru, tingkat perkembangan peserta didik, dan fasilitas. Agar penjabaran dan penyesuaian kemampuan dasar tidak meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan criteria untuk menyeleksi materi yang perlu diajarkan sebagai berikut :
1. Sahih (valid), artimya materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya.
2. Relevansi, artinya relevan atau sinkron antara materi pembelajaran dengan kemampuan dasar yang ingin dicapai.
3. Konsistensi, artinya ada keajegan antara materi pembelajaran dengan kemampuan dasar dan standar kompetensi.
4. Adequasi (kecukupan), artinya cakupan materi pembelajaran yang diberikan cukup lengkap untuk tercapainya kemampuan yang telah ditentukan.
5. Tingkat kepentingan, artinya dalam memilih materi perlu dipertimbangkan pertanyan berikut : sejauh mana materi tersebut penting dipelajari? Penting untuk siapa? Di mana dan mengapa penting ? dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa.
6. Kebermanfaatan, artinya materi yang diajarkan benar-benar bermanfaat, baik secara akademis, maupun nonakademis.
7. Layak dipelajari, artinya materi tersebut memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit) maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatnya bahan ajar dan kondisi setempat.
8. Menarik minat, artinya materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut.
e. Tujuan Pembelajaran
Dalam tujuan pembelajaran dijelaskan apa tujuan dari pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran diambil dari indikator.
f. Strategi atau Skenario Pembelajaran
Strategi atau skenario pembelajaran adalah strategi atau scenario apa dan bagaimana dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara terarah, aktif, efektif, bermakna dan menyenangkan. Strategi atau scenario pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru secara beruntun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu.Rumusan pernyataan dalam langkah pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
Syarat penting yang harus dipenuhi dalam pemilihan kegiatan siswa dan materi pembelajaran adalah :
1. Hendaknya memberikan bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan dibawah bimbingan guru;
2. Merupakan pola yang mencerminkan cirri khas dalam pengembangan keterampilan dalam mata pelajaran yang bersangkutan , misalnya observasi dilingkungan sekitar;
3. Disesuaikan dengan ragam sumber belajar dan sarana belajar yang tersedia;
4. Bervariasi dengan mengombinasikan antar kegiatan belajar perseorangan, pasangan, kelompok, dan klasikal;
5. Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti bakat, kemampuan, minat, latar belakang keluarga, social ekonomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapai siswa yang bersangkutan.
5. Panduan Pengembangan RPP Kurikulum 2013
1.DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PANDUAN PENGEMBANGAN RPP 1
2. LATAR BELAKANG PP No. 32 Tahun 2013 Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2005 Pemberlakuan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas XI SMA pada Tahun Pelajaran 2014-2015 Masih ada Guru yang membuat RPP hanya dengan "Copy and Paste" Permendikbud No. 81 A Tahun 2014 Lampiran V : RPP adalah kewajiban guru secara mandiri atau kelompok
3. TUJUAN Memfasilitasi guru secara individual maupun kelompok dalam mengembangkan dan menyusun RPP sesuai dengan rambu-rambu sebagaimana yang tercantum pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses dan Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Impelmentasi Kurikulum.
4. RUANG LINGKUP 1. Acuan Pengembangan RPP 2. Komponen dan Format RPP. 3. Meknisme Pengembangan RPP 4. Evaluasi dan revisi RPP
5. ACUAN PENGEMBANGAN Landasan Operasional: Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Pendidikan Implementasi Kurikulum 2014
6. ACUAN PENGEMBANGAN Standar Kompetensi Lulusan Sikap: Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. ACUAN PENGEMBANGAN Pengetahuan; Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan: Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
8. ACUAN PENGEMBANGAN Kompetensi Inti; Jenjang SMA/SMK/MA/MAK/ SMALB/PAKET C sama, tapi berbeda untuk setiap tingkatan kelas X, XI, dan XII. 1. Kompetensi Sikap Spiritual (KI-1) 2. Kompetensi Sikap Sosial (KI-2) 3. Kompetensi Pengetahuan (KI-3) 4. Kompetensi Keterampilan (KI-4)
9. PRINSIP PENGEMBANGAN RPP 1. RPP disusun sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran 2. RPP dikembangkan menyesuaikan dengan silabus. kondisi di satuan pendidikan, kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
10. PRINSIP PENGEMBANGAN RPP 3. Proses pembelajaran dirancang berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar. 4. Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 5. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
11. PRINSIP PENGEMBANGAN RPP 6. Memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 7. Memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar untuk mencapai SKL 8. Mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya. 9. Mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif .
12. PENDEKATAN SAINTIFIK mengembangkan pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan: mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba/mengumpulkan informasi (experimenting/ collecting information), mengasosiasi/menalar (assosiating), dan mengomunikasikan (communicating).
13. PENDEKATAN SAINTIFIK Mengamati dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. Menanya untuk membangun pengetahuan peserta didik secara faktual, konseptual, dan prosedural, hingga berpikir metakognitif, dapat dilakukan melalui kegiatan diksusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas.
14. PENDEKATAN SAINTIFIK Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar.
15. PENDEKATAN SAINTIFIK Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk kerja. Mengasosiasi dapat dilakukan melalui kegiatan menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi
16. MODEL PEMBELAJARAN 1. Inquiry Based Learning 2. Discovery Based Learning 3. Project Based Learning 4. Problem Based Learning bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
17. MODEL PEMBELAJARAN Inquiry Based Learning: 1. Observasi/Mengamati 2. Mengajukan pertanyaan 3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban/ mengasosiasi atau melakukan penalaran 4. Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan/memprediksi dugaan Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis, 5. mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.
18. MODEL PEMBELAJARAN Discovery Based Learning: 1. Stimulation (memberi stimulus); bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan materi pembelajaran/topik/tema. 2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah); menemukan permasalahan menanya, mencari informasi, dan merumuskan masalah. 3. Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan mengumpulkan data/informasi, melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
19. MODEL PEMBELAJARAN Discovery Based Learning: 4. Data Processing (mengolah data); mencoba dan mengeksplorasi pengetahuan konseptualnya, melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif. 5. Verification (memferifikasi); mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media, mengasosiasikannya menjadi suatu kesimpulan. 6. Generalization (menyimpulkan); melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.
20. MODEL PEMBELAJARAN Problem Based Learning; 1. Orientasi pada masalah; mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran. 2. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran; menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap malasalah kajian. 3. Penyelidikan mandiri dan kelompok; melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menyelesaikan masalah yang dikaji. 4. Pengembangan dan Penyajian hasil; mengasosiasi data yang ditemukan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber. 5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah;
21. MODEL PEMBELAJARAN Project Based Learning; 1.Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek; langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada. 2.Mendesain perencanaan proyek; menyusun perencanaan proyek bisa melalui percobaan. 3.Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek. 4.Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek; mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan. 5.Menguji hasil; Fakta dan data dihubungkan dengan berbagai data lain. 6.Mengevaluasi kegiatan/pengalaman; mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
22. MODEL PEMBELAJARAN Kesesuaian KI-1 dan KI-2 KD-3 dan/atau KD-4. Kesesuaian karakteristik KD-1 (jika ada) dan KD-2 dan tuntutan KD-3 dan KD-4
23. METODE PEMBELAJARAN Metode; cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. 1. Diskusi 2. Eksperimen 3. Demonstrasi 4. Simulasi
24. METODE PEMBELAJARAN & KEGIATAN 5 M Kegitan/Me tode Mengamati Menanya Mencoba Mengasosiasi Mengomuni kasikan Diskusi V V V V V Eksperimen V V V V V Demonstrasi V V V V V Simulasi V V V V V
25. FORMAT RPP
26. MEKANISME PENYUSUNAN
27. Keterkaitan KI dan SKL dalam Pembelajaran Materi Pokok Penilaian Pengetahuan Penilaian Ketrampilan KI-3, KD-3…, KI-4, KD-4…, KI-2, KD-2…, KI-1, KD-1…, S K L Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sikap IPK Tujuan Pembelajaran.
28. Keterkaitan antara KI dan SKL KI-3 dikembangkan menjadi KD dan IPK,, materi pokok/tema/topik melalui kegiatan pembelajaran (though curriculum), pengalaman belajar langsung (direct teaching). Penilaian; bentuk tes tulis, tes lisan, atau penugasan. KI-1 dan KI-2 dapat dikembangkan menjadi KD dan IPK sebagai dampak penggiring (nurturant effects) dan merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching) Penilaian : pengamatan/observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, atau jurnal. KI-4 dikembangkan menjadi KD dan IPK, melalui kegiatan pembelajaran (though curriculum), pengalaman belajar secara langsung (direct teaching). Penilaian; antara lain dengan penilaian projek, unjuk kerja, atau portofolio.
29. Keterkaitan antara KI dan SKL Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan menggunakan pendekatan saintifik: mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan informasi, menalar atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Keempat kompetensi tersebut harus dicapai peserta didik sebagai hasil pembelajaran secara utuh dan terpadu, agar peserta didik dapat mencapai kompetensi minimal sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). 29
30. Mengembangkan IPK Indikator; rumusan yang menggambarkan karakteristik, ciri-ciri, perbuatan, atau respon yang harus ditunjukkan atau dilakukan oleh peserta didik, digunakan sebagai penanda/indikasi pencapaian kompetensi dasar. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu, dirumuskan menggunakan KKO mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. IPK dikembangkan dari KD yang berasal dari KI-1 (jika ada), KI-2, KI-3, dan KI-4.
31. Mengembangkan IPK IPK dikembangkan dari KD yang berasal dari KI-1 (jika ada), KI-2, KI-3, dan KI-4. IPK dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan, namun jika akan dikembangkan maka dapat mengacu pada KD- 1 dan KD-2, dan tidak menggunakan kata kerja operasional (KKO) Penggunaan KKO pada IPK disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, dan dikaitkan dengan materi pembelajaran yang memuat pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural (untuk kelas X), serta metakognisi (untuk kelas XI dan XII). 31
32. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, menggunakan KKO yang dapat diamati dan diukur, mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menggambarkan arah dan target yang dicapai dalam seluruh rangkaian kegiatan (dalam satu atau berberapa minggu/pertemuan) dalam satu materi pokok/tema/teks, serta memuat penjelasan proses dan hasil yang diharapkan.
33. MengidentifikasiMateri Pembelajaran Materi pembelajaran dikembangkan dari KD-3 dan/atau KD-4, serta memperhatikan KD-1 dan KD-2 sebagai dampak penggiring (nurturant effects) hasil belajar peserta didik Potensi peserta didik, relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, Struktur keilmuan, aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran, relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, dan alokasi waktu.
34. MengembangkanKegiatan Pembelajaran Pendekatan Saintifik (5 M) ; mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan (sesuai karakteristik mapel) Penggunaan model/metode; dipilih yang sesuai dengan pendekatan saintifik yang diperlukan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan, pelaksanaan difokuskan kepada kesesuaian dengan pengalaman belajar peserta untuk mencapai kompetensi tertentu, mempertimbangkan karakteristik KD atau materi pembelajaran. Menentukan Alokasi Waktu Menentukan/memilih Alat, atau bahan, atau sumber yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran.
35. Mengembangkan Penilaian Penilaian pencapaian KD dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan menggunakan penilaian autentik dan tes dalam bentuk tertulis maupun lisan. , pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya; tugas, projek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4.
36. Mengembangkan Penilaian Menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. Sistem penilaian berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut hasil penilaian berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi dan program pengayaan Sistem penilaian disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, pendekatan tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan pada proses, dan produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
37. PENGISIAN FORMAT RPP
38. CONTOH RPP
Untuk menyusun RPP yang baik dimulai dengan tahapan
Analisis Program Semester
Pengembangan RPP sesuai dengan formatnya
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu mengacu pada silabus.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam merancang RPP antara lain: Memperhatikan perbedaan individu peserta didik, Mendorong partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak lanjut, keterkaitan dan keterpaduan, menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Komponen yang harus ada dalam pembuatan RPP sebagai berikut: Identitas, Kompetensi, Inti/KI, KD dan IPK, Tujuan, Pembelajaran, Materi, Pembelajaran, Metode, Pembelajaran, Media, Pembelajaran, Sumber Belajar, Langkah-langkah, Pembelajaran, Penilaian Hasil, Belajar, Lampiran.
Dalam pembuatan RPP langkah yang dapat diikuti : a. Identitas Mata Pelajaran, b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, c. Indikator, d. Materi Pembelajaran, e. Tujuan Pembelajaran, f. Strategi atau Skenario Pembelajaran.
Dengan mengikuti format RPP sebagai panduan yang benar dapatlah kita dengan mudah merancangnya dengan mengikuti setiap peraturan yang ada agar terlaksananya kegiatan pembelajaran yang baik begitulah fungsi dari RPP agar kegiatan pembelajaran itu lebih tertata rapi.
2. Saran
Setiap pengajar haruslah memiliki RPP yang baik dan benar sesuai dengan peraturan.
DAFTAR PUSTAKA
Rusman. 2013. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
www. BSE KEMENDIKBUD.co. id
www. Academia. co. id