PENYELIDIKAN AIR BAWAH TANAH
Oleh : Moh. Sutikno H
08 10 0528
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2011/2012
PENDAHULUAN
Air tanah merupakan salah satu sumber akan kebutuhan air bagi kehidupan makhluk di muka bumi. Usaha memanfaatkan dan mengembangkan air tanah telah dilakukan dilakukan sejak jaman kuno. Dimulai menggunakan menggunakan timba yang ujungnya ujungnya diikat diikat pada bambu kemudian dilengkapi dengan pemberat (sistem pegas), kemudian berkembang dengan menggunakan teknologi canggih dengan cara mengebor sumur-sumur dalam sampai kedalaman 200 meter. Menurut (Fetter, 1988) 97,2% dari air yang ada di bumi merupakan air laut, jumlah air permukaan hanya 0,009% dari total air yang ada di bumi, dan jumlah air tanah mencapai kisaran 0,61%. Jadi jika dibandingkan cadangan air permukaan hanya 1/68 bagian dari jumlah cadangan air tanah, dengan kata lain jumlah air tanah adalah 68 kali jumlah air permukaan [Skinner dan Porter. 1992]. Sejauh ini pemanfaatan air tanah oleh oleh manu manusi siaa masi masih h kura kurang ng dari dari 1%, 1%, pada pada masa masa-m -mas asaa mend mendat atan ang g dipe diperk rkir irak akan an kebutuhan air oleh manusia lebih banyak dicukupi dari eksplorasi air tanah. Air tanah adalah air yang diperoleh dari hasil pemboran tanah hingga mencapai lapis lapisan an akif akifer er atau ataupu pun n sung sungai ai dala dalam m tana tanah. h. Untu Untuk k mend mendap apat atka kan n lapi lapisa san n akife akifer, r, pemboran harus dilakukan sampai kedalaman puluhan bahkan ratusan meter. Tahap menentukan lokasi ekplorasi air tanah meliputi survei hidrogeologi dan geologi untuk memilih letak titik pemboran, survei geolistrik untuk mengetahui keberadaan lapisan tanah yang mampu menyimpan dan meluluskan air (akifer), serta pumping test (uji pemom pemompaa paan) n) untuk untuk menget mengetahu ahuii besarn besarnya ya jumlah jumlah air yang yang dapat dapat di eksplo eksploras rasii dari dari lapisan akifer tersebut. Tahap penyelidikan air bawah tanah antara lain : 1. Survel Pendahuluan
Survei ini dilakukan untuk mengetahui gambaran awal kondisi daerah kerja untuk membuat rencana kegiatan dan metodologi yang akan diterapkan sesuai keadaan/kondisi lapangan.
2. Pemetaan Geologi
Sebelum pengambilan air tanah dengan sumur dalam (bor dalam) ini dilakukan, terlebih dahulu dilakukan penyelidikan awal di atas permukaan tanah untuk mengetahui ada tidaknya lapisan pembawa air (akuifer). Pemetaan Pemetaan geologi geologi bertujuan bertujuan untuk untuk memperoleh memperoleh informasi informasi geologi geologi permukaan. permukaan. Hasil Hasil pemeta pemetaan an akan akan digamb digambark arkan an pada pada peta peta dasar dasar skala skala 1: 5.000 5.000 (hasil (hasil pemeta pemetaan an topografi). Peta ini terutama berisi: jenis dan sebaran satuan batuan di permukaan, struktur geologi (jurus dan kemiringan lapisan, jenis dan arah patahan, serta sumbu perlipatan). Lingkup dan tahapan pelaksanaan pekerjaan ini berturut - turut terdiri dari pendataan geologi permukaan, evaluasi data permukaan dilanjutkan dengan pembuatan peta
Kendal Kendalaa pemili pemilihan han lokasi lokasi titik titik uji pemomp pemompaan aan adalah adalah pada pada saat saat melaku melakukan kan survei survei geologi, orang tidak dapat mengetahui apa yang ada di dalam tanah secara pasti, sebab untuk mengetahui apa yang ada di dalam lapisan tanah hanya didasarkan pada apa yang terlihat di permukaan tanah. Dari apa yang dilihat di permukaan tanah itu maka jenis material yang ada di dalam tanah dapat diperkirakan, untuk meyakinkan kebenaran dugaan tersebut dilakukan tes geolistrik. Tes ini merupakan metode tidak langsung untuk mengetahui litologi batuan di tempat yang diduga menjadi lokasi akifer, jika diperkirakan lapisan akifer itu dapat menghasilkan air seperti jumlah yang diharapkan, maka pemboran dapat dimulai. 3. Analisis citra Landsat
Citra Landsat memang tidak dapat menggambarkan keberadaan akifer secara langsung, tetapi dalam penyelidikan awal untuk mengetahui keberadaan akifer, citra Landsat dapat dipakai sebagai salah satu sarana menentukan cadangan air tanah, sebab semu semuaa fenom fenomen enaa yang yang menj menjad adii indi indika kato torr kebe keberad radaan aan air air tana tanah h sepe seperti rti anom anomal alii kelemb kelembaba aban n tanah, tanah, mintak mintakat at morfol morfologi ogi (terut (terutama ama daerah daerah pataha patahan), n), jenis jenis vegetas vegetasi, i, strukt struktur ur geolog geologi, i, serta serta ciri-cir ciri-cirii aliran aliran air yang yang diliha dilihatt dari dari pengam pengamatan atan kepada kepadatan tan
jaringan drainase alami (pola sungai alami) di suatu tempat dapat dijelaskan dengan interpretasi Citra Landsat [Barret dan Curtis.1992].
4. Pemetaan Hidrogeologi
Sasaran utama pekerjaan ini adalah mengumpulkan data hidrogeologi meliputi pengukuran sifat fisik air dari sumur-sumur penduduk, rembesan air permukaan dan mata air, jika ada. Pengukuran kedalaman muka air sumur penduduk dilakukan dengan deephmeter, sedangkan debit air pada rembesan dan mata air di permukaan akan diukur dengan metoda yang sesuai. Hasil pemetaan akan digambarkan pada peta dasar skala 1: 5.000 5. Pengambilan data Bawah Permukaan
Pada Tahap ini praktikan menggunakan metode Geolistrik karena metode ini sangat banyak di gunakan dan hasilnya cukup baik. Sasaran utama dari pekerjaan ini adalah untuk memperkuat dugaan keberadaan akuifer , dan kondisi geologi bawah permukaan. Hasil survei digambarkan dalam bentuk penampang tegak korelasi tahanan jenis batuan bawah permukaan. Prinsi Prinsip p kerja kerja Metode Metode geolis geolistrik trik adalah adalah menguk mengukur ur tahana tahanan n jenis jenis (resistivity ) dengan dengan mengal mengalirk irkan an arus arus listri listrik k kedala kedalam m batuan batuan atau atau tanah tanah melalu melaluii elektro elektroda da arus arus (current electrode ), kemudian arus diterima oleh elektroda potensial. Beda potensial antara dua elektroda tersebut diukur dengan volt meter dan dari harga pengukuran tersebu tersebutt dapat dapat dihitu dihitung ng tahana tahanan n jenis jenis semua semua batuan batuan dengan dengan menggu menggunak nakan an rumus rumus sebagai berikut (Anonim, 1992 dan Todd, 1980):
I ρ = 2.π . a . V ............................................... ............................................... [1]
ρ adalah tahanan jenis, 2π konstanta, V beda potensial, I kuat arus dan a adalah jarak elektroda Menurut Bisri (1991) Ada beberapa macam aturan pendugaan lapisan bawah per permu muka kaan an tana tanah h deng dengan an geol geolis istr trik ik ini, ini, anta antara ra lain lain : atur aturan an We Wenn nner er,, atur aturan an Schlum Schlumber berger ger,, aturan aturan ½ Wenner Wenner,, aturan aturan ½ Schlum Schlumber berger ger,, dipole dipole-di -dipol polee dan lain lain sebagainya.
Gambar 1. Konfigurasi Geolistrik
Dengan Dengan memindahkan memindahkan elektroda elektroda dengan dengan jarak tertentu maka akan diperoleh harga-harga harga-harga tahanan jenis pada kedalaman yang sesuai dengan dengan jarak elektroda. elektroda. Harga tahana tahanan n jenis jenis dari dari hasil hasil perhit perhitung ungan an kemudi kemudian an diplot diplot terhada terhadap p kedala kedalaman man (jarak (jarak elektroda) pada kertas ‘log–log ’ yang merupakan kurva lapangan. Selanjutnya kurva lapangan tersebut diterjemahkan menjadi jenis batuan dan kedalamannya.
6. Uji Pemompaan Sumur
Sasaran utama dari pekerjaan ini adalah mengetahui parameter hidrolika sumur dan akifer akifer yang yang ditura diturap. p. Parame Parameter ter ini akan akan menent menentuka ukan n kapasi kapasitas tas sumur, sumur, debit debit maksim maksimum um sumur sumur dan debit debit optimu optimum m pemomp pemompaan aan yang yang diperk diperkena enank nkan an agar agar sumur sumur mempunyai umur penggunaan (life time) yang maksimum. Uji pemomp pemompaan aan ini dilaks dilaksana anakan kan dengan dengan pompa pompa selam selam (subme (submersi rsible ble pump) pump) dan penakar debit (fhomson/V noth). Selama pemompaan dilakukan pengamatan penurunan muka airtanah di dalam sumur sumur akibat pemompaan (drawdown). Tahapan pekerjaannya melipu meliputi ti : Uji pemom pemompaa paan n bertah bertahap, ap, uji pemom pemompaa paan n meneru meneruss dengan dengan debit debit tetap, tetap, diakhiri dengan uji pemulihan sumur. sumur.
7. Analisis Data
Analisis terpadu dilaksanakan setelah selesai pekerjaan pembuatan sumur bor airtanah atau setelah memperoleh seluruh data lapangan Analisis ini ditujukan untuk mengan menganalis alisis is data data pemeta pemetaan an geolog geologii dan hidrog hidrogeol eologi ogi,, serta serta hasil hasil penyel penyelidi idikan kan geolistrik yang dipertajam. Hasilnya adalah suatu kesimpulan tentang model akuifer yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan lokasi potensial untuk dilakukan pemboran eksplorasi air bawah tanah.
DAFTAR REFERENSI
Mukaram, “Eksplorasi Potensi Air Tanah (Underground Water) Menggunakan Metode Geolistrik Geolistrik Resistivit Resistivitas” as” http://rezace http://rezacenter.b nter.blog.c log.com, om, ( diakses diakses tanggal tanggal 07 agustus 2001.) Anonim, 2006. “Redesain Masterplan Tahap II Universitas Jember”, CV Wijasena Konsultek, Jember. ( Di akses tanggal 07 agustus 2011 )
Anonim, 1992. “Standar Metode Eskplorasi Air Tanah dengan Ge olistrik Susunan Slumberger”, SNI 03 – 2818 – 1992, Departemen Pekerjaan Umum Jakarta.