PENYAKIT PENYAKIT JANTUNG REMATIK RESPONSI KASUS KARDIOLOGI
Oleh :
1. ALLEN A. PATTIPEILOHY
( 05801924 )
2. MARIO KORWA
( 05801929 )
3. SOFIAN S. SATTU
( 05801938 )
PENGUJI : dr. ABDUL ROHIM , Sp.A
SMF ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH RUMAH SAKIT UMUM JAYAPURA PAPUA
1
I. IDENTITAS
•
Nomor Nomor DM
: 21 15 15 93
•
Nama Penderita Penderita
: An. N. N. M.
•
TTL/Umur
: 8 Tahun ( 14 – 02 – 2004 )
•
Berat Badan
: 15 Kg
•
Tinggi Badan
: 116 Cm
•
Jenis Kelamin
: Perempuan
•
Agama
: Kristen Protestan
•
Suku Bangsa
: Merasi
•
Alamat
: Weref
•
Nama Ayah Ayah
: Tn. Z. Z. M.
•
Nama Ibu Ibu
: Tn. E. E. M.
•
Pekerjaan Ayah
: Swasta
•
Pekerjaan Ibu
: IRT
•
Pendidikan Ayah
: SMA
•
Pendidikan Ibu
: SMP
•
Tanggal MRS
: 24 Juni 2011
•
Tanggal KRS
: 28 Juni 2011
•
Tanggal Pe Pemeriksaan
: 28 28 Ju Juni 20 2011
2
II. ANAMNESIS ANAMNESIS ( HETE HETEROAN ROANAMNE AMNESIS SIS )
Anamnesa dilakukan pada hari Selasa, tanggal 28 Juni 2011 Jam 12.00 WIT dengan Orang tua ( ibu dan ayah ) pasien serta pasien. A. Keluhan utama
Demam B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke UGD RSUD DOK II Jayapura, dengan keluhan demam yang dialami dialami ±
14 jam sebelum sebelum masuk masuk rumah sakit sakit , demam demam tinggi tinggi terus terus menerus, menerus,
riwayat minum obat penurun panas (+), demam turun tapi tidak sampai normal, periode menggigil menggigil (-), keringat keringat (+), kejang (-), ruam dikulit (-). Keluhan Keluhan demam juga disertai dengan dengan batuk pilek yang semakin bertambah berat sejak 10 hari yang lalu, lalu, lendi lendirr berw berwarn arnaa kunin kuning g kenta kental, l, riway riwayat at pengo pengoba batan tan batu batuk k pilek pilek (+) di puskesmas puskesmas (OBH Combi Combi ) tapi keluhan ini tidak mereka. Pasien juga mengeluh mengeluh muntah muntah 4 kali tiap pasien makan dan minum, minum, muntah berisi makanan makanan bercampur lendir. Pasien juga mengeluh nyeri sendi pada kedua lutut dan siku, dimana nyeri sendi tersebut tidak menetap ( berpindah – pindah ). Pasien juga mengeluh suka cepat lelah dan sesak jika sedang bermain dengan teman – temannya, saat berlari pasien harus harus beristirahat beristirahat sejenak sebelum sebelum kembali kembali berlari. Keluar Keluar sekret dari telinga telinga (-), keluar darah dari hidung (-), nyeri saat BAK (-), BAK lancar warna kuning. C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien riwayat pengobatan TB (+) pada umur 1 tahun, dan pasien mendapat pengobatan pengobatan selama selama 6 bulan bulan (di yatakan sembuh). sembuh). Riwayat Riwayat sering sering batuk batuk pilek pilek (+), D. Riwayat Kehamilan Ibu
Selama masa kehamilan, ibu pasien tidak pernah sakit serta tidak mengkonsumsi obat – obatan. E. Riwayat Kelahiran
Usia kehamilan ibu saat di anamnesa di katakan cukup bulan, lahir spontan, ditolong oleh bidan ( di RSUD DOK II )
3
F. Riwayat Neonatal
Pasien saat lahir langsung menangis kuat, tidak sianosis, kulit warna merah, tidak ikterik, tidak kejang, tonus otot baik dan tidak ada perdarahan. Pasien lahir di RSUD DOK II Jayapura G. Riwayat Imunisasi
Menu Menuru rutt penje penjela lasan san ibu ibu pasie pasien, n, pasie pasien n terat teratur ur meng mengiku ikuti ti imun imunisa isasi si sesu sesuai ai jadwal. H. Riwayat tumbuh kembang
Pertumbuhan pasien cukup baik seperti anak normal lainnya. Umur 0-3 bulan pasien dapat mengangkat mengangkat kepala, umur 3-6 bulan pasien dapat berbalik berbalik dari telungkup ke telentang., umur 6-9 bulan pasien dapat duduk dan merangkak meraih mainan, umur 1 tahun pasien sudah dapat berjalan sendiri tanpa dituntun, umur 2-3 tahun dapat meniru pekerjaan orang lain, umur 3-4 tahun belajar memakai pakian, bermain dengan dengan anak-anak anak-anak lain dan berjalan berjalan sendiri sendiri ke tetangg tetangga. a. Pasien usia sekolah sekolah I. Riwayat Gizi
Pasien menerima air susu ibu. Menurut penjelasan ibu, pasien minum ASI sejak lahir hingga umur 2 tahun. Produksi ASI cukup. J. Riwayat Keluarga
Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya, semua anggota anggota keluarga keluarga tidak ada yang menderita sakit yang di derita oleh pasien. Dan menurut penjelasan orang tuanya tuanya tidak tidak diketah diketahui ui adanya adanya penyak penyakit it bawaan bawaan atau turuna turunan n dalam dalam keluarg keluarga. a. Menurut anamnesa riwayat batuk lama ada, di sertai pilek, asma (-) K. Riwayat Riwayat Kepribadian Kepribadian ( hubu hubungan ngan dengan saudara/tem saudara/teman, an, hobby, hobby, nilai – nilai sekolah)
Pasien senang bermain dengan teman sebaya, nilai – nilai sekolah baik. L. Riwayat Sosial (keadaan rumah/lingkungan) Pasien tinggal disebuah rumah pribadi di Weref dengan dinding rumah terbuat dari batu dan lantainya yang terbuat dari semen. Sumber air bersih yang biasa digunakan untuk memasak dan kebutuhan sehari- hari berasal dari air PAM dan air hujan. Pasien tinggal di komplek perumahan yang padat penduduknya. Ventilasi rumah cukup.
4
III.PEMERIKSAAN FISIK
Berat badan
: 15 Kg
Panjang badan
: 115 cm
Gizi
: Bherman 60% ( gizi kurang ) WHO
Kesadaran
: Kompos mentis
Kead Keadaa aan n umum mum
: Tampa ampak k ses sesak
Vital sign
: Tekanan darah
•
Nadi
•
•
Respirasi
•
Suhu
Kepala
: 100/60 mmHg
: 120x/m, 120x/m, isi :, kuat angkat : 56x/m : 38,2oC
: Normal, Normal, konjungtiva konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, udem
palpebra palpebra (-), sekret sekret hidung hidung (-),
Leher Leher
: Pening Peningkat katan an tekan tekan vena vena Jugul Jugularis aris (+),
pembes pembesaran aran
kelenjar getah bening (+) multipel, ukuran ± 1 cm, tidak nyeri
THT THT
: Telinga Telinga : serume serumen n (-), Hidung Hidung : secret secret (-), PCH (-),
Tenggorokan Faring hiperemis (-)
Thorax •
: Inspe Inspeks ksii : sime simetri tris, s, ikut ikut gerak gerak napa napas, s, retra retraks ksii inte interco rcost stali aliss (+), subcostalis (+), iktus cordis (-)
•
Palpasi : ictus cordis (+) kuat angkat, tril ( - )
•
Perkusi : sonor,
•
A: suara napas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-), bunyi jantung I-II regular,bising pansistolik (+), bising diastolic (-), gallop (-), Bising Sistolik : Intensitas bising grade III/6, bising keras disertai getaran dan penjalaran ke aksila. Punctum maksimus di apex Lama dan bentuknya bentuknya Pansistolik Pansistolik nada tinggi, tinggi, kualitas keras, perubahan perubahan intensitas tidak berubah pada perubahan posisi.
Abdomen : 5
•
Inspeksi : simetris , datar
•
Palpasi : seepel , pembesaran Hepar 3 cm dibawah arcus costae, 4 cm dibawah procesus xypoideus, pembesaran Lien : Shaffner I
•
Perkusi : Timpani
•
Auskultasi : Bising usus normal
Ekstremitas : akral hangat , sianosis (-), pembengkakan atau benjolan
(-), tidak ada gerakan yang tidak terkontrol
Genital : Perempuan, tidak dilakukan pemeriksaan
IV. PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG ( LABORATORIUM LABORATORIUM )
Hematologi ♥
Leukosit
: 26.400/mm3
♥
Lymfosit
: 3500/mm3
♥
Monosit
: 900/mm3
♥
Hb
: 13 g/dl
♥
Eritrosit
: 4. 760.000/mm3
♥
Trombosit
: 301.000/mm3
♥
LED I
: 41 mm/jam
♥
LED II
: 64 mm/jam
Imunologi ♥
ASTO
: Negatif
♥
CRP
: Positif
EKG
6
Gambaran kesan Kardiomegali CTR > 50 % Gambaran konsolidasi, efusi pleura
EKG
P – R interval : 0,12 detik ( 3 kotak kecil ) interval tidak memanjang
V. RESUME
Pasie Pasien n pere peremp mpua uan n umur umur 8 tahun tahun,, BB : 15 kg, kg, masu masuk k ruma rumah h sakit sakit deng dengan an sebelum masuk rumah rumah sakit , demam tinggi terus terus menerus, menerus, keluhan demam ± 14 jam sebelum riwayat minum obat penurun panas (+), periode menggigil (-), keringat (+). Batuk pilek semakin bertambah berat sejak 10 hari yang lalu, lendir berwarna kuning kental, riwayat pengobatan batuk pilek (+) di puskesmas (OBH Combi ) . Pasien riwayat pengobatan TB (+) pada umur 1 tahun ( 6 bulan, pasien sembuh sembuh ). Muntah 4 kali tiap pasien tiap mau makan, muntah berisi makanan bercampur lendir. Nyeri sendi pada kedua lutut dan siku, nyeri sendi tersebut tidak menetap. Pasien cepat lelah dan sesak jika sedang bermain
7
dengan dengan teman teman – temann temannya, ya, karen karenaa lelah lelah pasien pasien harus harus berist beristirah irahat at sejena sejenak k sebelu sebelum m kembali beraktivitas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, Conjuntiva anemis +/+ vital sign : TD : 100/60, RR : 56x/m, nadi : 120x/m, suhu : 38,2 oC, pembesaran KGB (-), pemeriksaan thoraks : simetris, retraksi (-), Suara nafas : vesikuler pada kedua lapang paru, rhonki -/-, whezing -/-, bising jantung : pansistolik (+), pemeriksaan abdomen : supel,datar, hepar : teraba 3 cm dibawah arcus costa, 4 cm dibawah procesus xypoideus, spleen: scuffner I. Pemeriksaan laboratorium ( 24 Juni 2011 ), Leukosit : 26.400/mm3,
Lymfo mfosit sit :350 :3500 0/mm /mm3, Monos nosit : 900 900/mm3 /mm3,, Hb : 13 g/dl, /dl, Erit Eritro rosi sitt : 4. 760.00 760.000/m 0/mm3, m3, Trombo Trombosit sit : 301.0 301.000/ 00/mm3 mm3.. Pemerik Pemeriksaa saan n laborat laboratoriu orium m (25 Juni Juni 2011), 2011), LED I : 41 mm/jam, LED II: 64 mm/jam, mm/jam, ASTO: Negatif, Negatif, CRP : Positif, Hasil EKG: P – R interval : 0,12 detik ( tidak memanjang ), Rontgen toraks : kesan Kardiomegali ( CTR > 50 % ) VI. DAFTAR MASALAH
Sesak (+)
Demam
Batuk – pilek
Muntah
VII.
Nyeri sendi sendi Hepatosplenomegali
DIAGNOSIS
Penyakit Jantung Reumatik VIII VIII.. DIAG DIAGNO NOSI SIS S BAND BANDIN ING G
Demam reumatik IX. PERENCANAAN PERENCANAAN / PLANNING PLANNING
Planning Diagnosis
Faring Swab
Ekokardiografi
Planning Terapi
IVFD D5 1/2 SN 13 TPM makro
Inj. Ampicilin 3 x 500 mg ( i.v )
Inj. Cefotaxim 3 x 500 mg ( i.v )
Farmadol 4 x 200 mg ( i.v )
Ranitidin 2 x 15 mg 8
Planning Monitoring
Observasi keadaan umum dan tanda vital
Observasi balance cairan : Kebutuhan cairan input 1250 cc, untuk pasien dengan Decompensasi cordis adalah 80 % dari kebutuhan cairan normal ( 80 % x 1250= 1000 cc. Jadi cairan penggunaan cairan infuse sebanyak 500 cc dan kebutuhan minum 500 cc.
Tirah baring dan aktivitas
Planning Edukasi
Menjelaskan keadaan dan perjalanan penyakit pada keluaraga pasien.
Edukasi untuk istirahat dan tidak berakativitas yang memperberat sakit.
Edukas Edukasii keluarg keluargaa untuk untuk melapo melaporr pada pada petuga petugass kalau kalau terjadi terjadi perubah perubahan an kondisi pasien.
Edukasi untuk control ke Polik setelah pulang dari Rumah Sakit
Edukasi agar pasien teratur berobat
X. PROGN ROGNOS OSIS IS
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad fungsionam
: Dubia ad bonam
Quo ad sanasionam
: Dubia ad ad malam
XI. FOLLOW FOLLOW UP UP ♥
Sabtu, 25 – 6 – 2011 S : Sesak (+), Panas (-), muntah (+) 1x ± 200 cc, mencret (-), batuk(+) O: Keadaan umum : Tampak sesak
Vital sign
kesadaran : Compos mentis
: Tekanan darah : 90/60, RR : 56x/m, HR : 96x/m, Suhu : 35,4 oC
Kepala/leher
: conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pembesaran KGB colli (-), JVP meningkat
Thora horak ks
: Sim Simet etri ris, s, stat statis is,, din dinam amis is,, voc vocal al frem fremit itus us D = S, so sonor nor, suara nafas : vesikuler +/+, rhonki : -/-, whezing : -/-, mur – mur pansistolik (+) setinggi apex.
Abdomen
: Supel, datar, bising usus (+) normal, teraba 3 cm dibawah arcus arcus costa, costa, 4 cm dibawa dibawah h proces procesus us xypoi xypoideu deus, s, splee spleen: n: shaffner I
Ekstre Ekstremit mitas as
: akra akrall hang hangat, at, clubin clubing g fing finger er (-), (-), nyer nyerii send sendii (+) (+) menu menurun run
9
A: Penyakit Jantung Rematik P:
@ Planing Terapi Terapi -
IVFD D5 1/2 SN 13 TPM makro
-
Inj. Ampicilin 3 x 500 mg ( i.v )
-
Inj. Cefotaxim 3 x 500 mg ( i.v )
-
Farma armado doll 4 x 200 200 mg ( i.v i.v )
-
Ranit anitid idin in 2 x 15 mg mg ( i.v i.v )
-
Capto aptopr pril il 2x 1,5 mg (pu (pulv) lv)
@ Planing Monitoring Monitoring
♥
-
Cek Cek labo labora rato tori rium um : LED LED,, ASTO ASTO,, CRP CRP
-
Thoraks PA
-
EKG
Senin, 27 – 6 – 2011 S : Sesak (+), muntah (-), mencret (-), batuk(+) minimal, demam (-),
BAB/BAK : -/O: Keadaan um umum: Ta Tampak pak se sesak
Vital sign
Kesadaran ran : Compos pos mentis ntis
: Tekanan darah : 90/60, RR : 56x/m, HR : 92x/m, Suhu : 35,8 oC
Kepala/leher
: conjungtiva anemis -/- minimal , sklera ikterik -/-, pembesaran pembesaran KGB KGB colli colli (-), JVP JVP meningkat meningkat
Thora horak ks
: Sim Simet etri ris, s, retr retrak aksi si inte interc rcos osta ta (+), (+), sub subcost costaa (+) (+),, son sonor or,, suara nafas : vesikuler +/+, rhonki : -/-, whezing : -/-, mur – mur pansistolik (+) setinggi apex.
Abdomen
: Supel, datar, bising usus (+) normal, teraba 3 cm dibawah arcus arcus costa, costa, 4 cm dibawa dibawah h proces procesus us xypoi xypoideu deus, s, splee spleen: n: scuffner I
Ekst Ekstre remi mita tass
: akr akral al han hanga gat, t, clu clubi bing ng fing finger er (-) (-) , nyeri sendi (-)
A: Penyakit Jantung Rematik P:
@ Planing Terapi Terapi •
IVFD D5 1/2 SN 13 TPM makro
•
Captopril 2 x 1,5 mg (pulv)
•
Cefixime 2 x 37,5 mg tab ( oral ) 10
•
Paracetamol 3 x 250 mg tab ( oral )
•
Ranitidin 2 x 15 mg ( i.v )
•
Captopril 2x1,5 mg (pulv)
•
Puyer Puyer batuk - sesak 3 x 1 pulv ( Ambroxol 7,5 mg; CTM 1,5 mg; Dexamethason 0,15 mg, Salbutamol 1,5 mg )
•
Besok rencana injeksi Penisilin Benzatin 1 x 600.000 IU ( i. m ) @ Planing Monitoring Monitoring
♥
-
Swab orofaring
-
Ekokardiografi
Selasa, 28 – 6 – 2011 S : Sesak (+) menurun, muntah (-), mencret (-), batuk(+) minimal, demam
(-), BAB/BAK : -/O: Keadaan umum : Tampak baik
Vital sign
kesadaran : Compos mentis
: Tekanan darah : 100/60, RR : 52x/m, HR : 88x/m, Suhu : 36,8 oC
Kepala/leher
: conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pembesaran KGB colli (-)
Thora horak ks
: Sim Simet etri ris, s, retr retrak aksi si inte interc rcos osta ta (+), (+), sub subcost costaa (+) (+),, son sonor or,, suara nafas : vesikuler +/+, rhonki : -/-, whezing : -/-, mur – mur pansistolik (+) setinggi apex.
Abdomen
: Supel, datar, bising usus (+) normal, teraba 3 cm dibawah arcus arcus costa, costa, 4 cm dibawa dibawah h proces procesus us xypoi xypoideu deus, s, splee spleen: n: scuffner I
Ekst Ekstre remi mita tass
: akr akral al han hanga gat, t, clu clubi bing ng fing finger er (-) (-)
A: Penyakit Jantung Rematik P:
@ Planing Terapi Terapi •
IVFD D5 1/2 SN 13 TPM makro
•
Cefixime 2 x 37,5 mg tab ( oral )
•
Paracetamol 3 x 250 mg tab ( oral )
•
Ranitidin 2 x 15 mg ( i.v )
•
Captopril 2x1,5 mg (pulv)
11
•
Puyer batuk - sesak 3 x 1 pulv ( Ambroxol 7,5 mg; CTM 1,5 mg; Dexamethason 0,15 mg, Salbutamol 1,5 mg )
•
Besok rencana injeksi Penisilin Benzatin 1 x 600.000 IU ( i. m ) @ Planing Monitoring Monitoring
XII.
-
Swab orofaring
-
Ekokardiografi
PEMBAHASAN
Penyakit Penyakit Jantung Rematik adalah cacat jantung akibat sisa demam rematik akut tanpa disertai keradangan akut. Cacat dapat terjadi pada semua bagian jantung terutama terutama katub mitral dan katub Aorta. Penyakit ini dahului oleh Demam Rematik Akut Akut yaitu yaitu sindro sindroma ma peradan peradangan gan yang timbul timbul setelah setelah sakit sakit tenggo tenggorok rokan an oleh oleh Streptokokus B hemolitukus grup A yang cenderung dapat kambuh. Gejala klinis yang timbul berupa sufebril, anoreksia, tampak pucat atralgia, dan sakit perut. ( 1 ) Pada Pada pasie pasien n ini didia didiagn gnos osis is deng dengan an Peny Penyak akit it Jant Jantun ung g Remat Rematik ik
deng dengan an
Insufi Insufisien siensi si Mitral Mitral diseba disebabka bkan n karena karena pada pada anamne anamnesa sa dan pemerik pemeriksaan saan fisik fisik didapatkan didapatkan demam demam yang dialami dialami sejak ± 14 jam sebelum sebelum masuk masuk rumah sakit sakit , demam tinggi terus menerus, riwayat minum obat penurun panas (+), nyeri sendi pada kedua lutut dan siku, nyeri sendi tersebut tidak menetap. menetap. Pasien cepat lelah dan sesak sesak jika sedang sedang bermai bermain n dengan dengan teman teman – temanny temannya, a, harus harus beristi beristiraha rahatt sejenak sebelum kembali berlari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, Konjuntiva anemis +/+, bising jantung : pansistolik (+), pemeriksaan abdomen : hepar : teraba 3 cm dibawah arcus costa, 4 cm dibawah procesus xypoideus, spleen: scuffner I. Dimana hal ini sesuai dengan kriteria menurut Dr. T. Jones, yaitu, Manifestasi Mayor (gejala (gejala yang patogno patognomon monik) ik) dan Manifestasi Minor (gejala (gejala yang tidak tidak patognomon patognomonik ik tetapi perlu untuk menegakkan menegakkan diagnosis). diagnosis). Manifestasi Manifestasi mayor menurut menurut Jones Jones antara lain Karditis, gejal gejalaa dini dini : lelah lelah,, puca pucat, t, tidak tidak berg bergair airah, ah, tampak sakit, seorang penderita dikatakan Demam Rematik jika ditemukan satu atau lebih tanda berikut : bunyi jantung melemah dengan bising diastolik, terdengar bising yang semula tidak ada atau perubahan perubahan intensitas intensitas bising yang sudah ada, kardiomegali terutama penbesaran ventrikel kiri, perikarditis ditandai dengan nyeri yag menjalar ke umbilicus, umbilicus, friction rub, efusi pericardial dan kelainan EKG, gagal jantung kongesif kongesif tanpa kelainan lain. Arthitis , khas untuk demam reumatik adalah
12
poliartritis poliartritis migrans migrans akut, biasanya mengenai mengenai sendi-sendi sendi-sendi besar (lutut, pergelangan kaki kaki// tanga tangan, n, siku) siku),, dapat dapat timbu timbull bers bersam amaa aan n tetapi tetapi lebi lebih h serin sering g berg bergant antian ian// berpindah-pind berpindah-pindah. ah. Eritema marginatum , berupa bercak merah muda dengan dengan bagian tengah pucat, sedangkan sedangkan tepinya berbatas berbatas tegas, tanpa indurasi indurasi dan tidak gatal gatal.. Bila Bila dite ditekan kan,, lesi lesi akan akan menja menjadi di puca pucat. t. Khorea , gerakan-gerak gerakan-gerakan an cepat, bilateral, tanpa tujuan dan sukar dikendalikan, dikendalikan, seringkali seringkali disertai kelemahan otot. Gambaran klinis dapat berupa gerakan-gerakan tidak terkendali pada ekstremitas, muka dan kerangka kerangka tubuh, tubuh, juga dapat berupa phipotonia phipotonia akibat kelemahan kelemahan otot, inkoordinasi gerakan dan biasanya disertai gangguan emosi, bahkan merupakan tanda dini. Nodul subkutan , nodul dibawah kulit, berukuran 3-10 mm, keras, tidak teras terasaa saki sakitt dan dan muda mudah h dige digerak rakka kan. n. Biasa Biasany nyaa terda terdapat pat diba dibagi gian an ekste ekstenso nsor r persendian persendian terutama terutama sendi sendi siku, siku, lutut, lutut, pergelangan pergelangan tangan tangan dan dan kaki, kaki, daerah oksipital oksipital dan diatas prosesus spinosus vertebra torakalis dan lumbalis. Pada kasus ini tanda manifestasi mayor pertama yang ditemukan yaitu: 1. karditis, karditis, karena karena pasien pasien tampak tampak pucat pucat (anemis), (anemis), tidak tidak bergairah, bergairah, tampak sakit, pada pemeriksaan pemeriksaan fisik didapatkan didapatkan bising sistolik, sistolik, pada rontgen rontgen toraks ditemukan gambaran kardiomegali. 2. Mani Manife fest stas asii mayo mayorr kedu keduaa yang yang dite ditemu muka kan n yait yaitu: u: Artr Artrit itis is
( khas khas
poliartritis poliartritis migrant migrant akut ), karena pasien mengeluh mengeluh nyeri sendi pada kedua lutut dan siku, dimana nyeri tersebut berpindah – pindah ( tidak menetap ). Eritema Marginatum jarang ditemukan, menurut kepustakaan angka kejadian lebih kurang 5%, sedangkan nodul subkutan juga ditemukan 5 – 10 % kasus, ukuran lebih lebih kecil,t kecil,tidak idak nyeri nyeri dan lebih lebih cepat cepat mengh menghilang ilang,, muncul muncul sesuda sesudah h bebera beberapa pa minggu sakit dan umumnya ditemukan pada pasien dengan karditis. Manifestasi Khorea Khorea Synde Syndenha nham m melibat melibatkan kan sistem sistem saraf saraf pusat, pusat, hubung hubungan an dengan dengan deman deman rematik tidak jelas. Periode laten dari manifestasi klinis dari infeksi streptokokus dapat mencapai 3 bulan atau lebih. ( 2 ) Manifestasi minor menurut Jones: 1. Demam, 2. Atralgia, 3. LED meningkat, 4. Protein C reaktif (+), 5. EKG interval PR memenjang. ( 1 )
13
Pada kasus ini tanda manifestasi minor yang ditemukan yaitu demam, LED meningkat ( LED I dan II ) dan CRP (+). Pemeriksaan Pemeriksaan tambahan, tambahan, Bukti Bukti adanya infeksi steptokokus steptokokus sebelumnya, sebelumnya, yaitu peningkatan peningkatan titer ASTO ASTO atau titer antibodi antibodi terhadap steptokokus steptokokus lain, serta biakan usap usap tenggor tenggorok ok ( swab swab orofarin orofaring g ) menunj menunjukk ukkan an adanya adanya strepto streptokok kokus us beta beta hemolitikus golongan A atau demam skarlatina .(1) Penegakkan diagnosa menurut Kriteria WHO Tahun 2002-2003 utuk diagnosis Demam Rematik & Penyakit Jantung Rematik ( berdasarkan revisi kriteria Jones ) yaitu : ♣ Demam
Rematik serangan serangan pertama pertama: 2 kriteria major atau 1 kriteria major dan
2 minor + Streptokokus B hemolitukus grup A bukti infeksi sebelumnya ♣ Demam Rematik
serangan serangan rekuren rekuren tanpa Penyakit Penyakit Jantung Rematik Rematik : 2 major
atau atau 1 major major dan dan 2 mino minorr + bukt buktii Strep Strepto toko koku kuss B hemo hemolit lituk ukus us grup grup A sebelumnya ♣ Demam
Rematik serangan rekurent dengan Penyakit Jantung Rematik : Rematik : 2
minor + bukti Streptokokus B hemolitukus grup A sebelumnya ♣ Korea
Syndenham :
tida tidak k perl perlu u krit kriteeria ria major ajor lain lainny nyaa atau atau bukti ukti
Streptokokus B hemolitukus grup A ♣ Penyakit
Jantung Rematik ( Rematik ( Stenosis Mitral murni atau kombinasi dengan
Insufisiensi dan atau gangguan Aorta) : tidak perlu kriteria lain. ( 1 ) Insufisiensi mitral adalah proses penutupan katub yang tidak sempurna, yang disebabkan disebabkan karena penyembuha penyembuhan n valvulitis valvulitis yang tidak sempurna sempurna sehingga sehingga terjadi fibrosis dan kontratur daun katup pada satu komisura, dapat terjadi pemendekan katub sehingga daun katub tidak pas antara satu dengan yang lain saat menutup, hal ini menyebabkan aliran balik darah selama fase sistolik ( akibat penutupan katub yang tidak sempurna sempurna ). Pada saat fase sistolik sistolik akan terjadi regurgitasi, regurgitasi, hal ini yang menyebabkan bising yang disebut dengan bising pansistolik.
(2,3)
Pada kasus ini juga terjadi kardiomegali, ini tampak pada hasil Rontgen thoraks, dimana dimana pada pada perhitun perhitungan gan CTR CTR didapat didapatkan kan hasil hasil lebih lebih dari 50 %. Kardio Kardiomeg megali ali terjadi karena adanya kompensasi kompensasi tubuh dengan cara hipertrofi hipertrofi atrium maupun vent ventri rike kell dala dalam m meme memenu nuhi hi kebu kebutu tuha han n sist sistol olee dan dan dias diasto tole le.. Kead Keadaa aan n ini ini menyebabkan menyebabkan aliran balik ke paru ( menyebabkan menyebabkan pasien sesak karena kongesti kongesti vaskular paru yang mengurangi kelenturan paru dan meningkatnya tahanan aliran
14
darah ), Jantung kanan kanan ( terjadi peningkatan peningkatan vena Jugularis Jugularis ) Peningkatan Peningkatan JVP merupa merupakan kan kompen kompensasi sasi dari abdome abdomen n kuadra kuadran n kanan kanan atas serta serta menunj menunjuka ukan n konge kongesti sti vena vena sistem sistemik, ik, serta serta dapat dapat terjadi terjadi hepato hepatomeg megali ali ( terjadi terjadi peregan peregangan gan kapsula hati ), dan ke aliran sistemik. Diagnosis banding untuk kasus ini adalah Demam Reumatik, hal ini disebabkan karena karena penyak penyakit it jantung jantung Reumat Reumatik ik biasany biasanyaa didahu didahului lui oleh oleh demam demam reumati reumatik. k. Perbed Perbedaan aan pada kedua penyakit penyakit ini terletak terletak pada pada ada tidaknya tidaknya ganggu gangguan an pada pada katup katup jantung. jantung. Pada
penyak penyakit it jantung jantung reumatik reumatik terdapat terdapat gangguan gangguan pada katup
jantung sedangkan pada demam reumatik reumatik tidak didapatkan didapatkan gangguan gangguan pada katup jantung. jantung. Pada kasus ini ditemukan ditemukan gejala khas Pneumonia, Pneumonia, yaitu demam, batuk, lendir mukopurule mukopurulen n dan sesak, hal ini juga ditunjang ditunjang dengan pemeriksaan pemeriksaan foto Rontgen, Rontgen, yaitu adanya konsolidasi. Pada kasus ini demam karena radang tenggorokan yang disebabkan karena infeksi Streptokokus B hemolitikus grup A, sesak yang dialami terjadi kongesif pada jantug. (1,3,4) Diberikan terapi cairan diberikan 13 tetes / menit mikro. Injeksi Ampisilin untuk membunuh kuman gram (+) pada infeksi streotokokus dan Ampicilin merupakan sistetik Penisilin. Cefotaxime diberikan debagai antibiotic fspectrum luas untuk kombinasi. Tatalaksana pada pasien ini mencakup tirah baring, pengobatan dengan Antibiotik, serta pemakaian Analgetik dan Anti inflamasi.
Tirah baring yang lamanya tergantung beratnya penyakit.
15
Kondisi jantung Tanpa karditis Karditis tanpa kardiomegali Karditis dengan kardiomegali Karditis dengan gagal jantung
Lama tirah baring 2 minggu 4 minggu 6 minggu Selama gagal jantung
Mobilisasi bertahap 2 minggu 4 minggu 8 minggu 3 bulan
Antibiotika :
Penisilin Benzatin 600.000 IU untuk anak dengan berat badan kurang dari 30 kg dan 1,2 juta IU untuk berat badan lebih dari 30 kg, diberikan sekali, intra muskular.
Penisilin oral 4 x 125 mg/hari untuk anak dengan berat badan kurang dari 20 kg dan 4 x 250 mg/hari untuk berat badan lebih dari 20 kg, diberikan selama 10 hari.
Pada anak yang alergi alergi terhadap penisilin dapat dapat diberikan eritromisin eritromisin dengan dengan dosis 50 mg/kgBB/hari, 3-4 kali sehari selama 10 hari. (1)
Analgesik dan anti-inflamasi :
Obat yang dipakai adalah salisilat dan steroid yang dosis pemberiannya disesuaikan dengan manifestasi klinis. Manifestasi klinis
Salisilat
Steroid (Prednison)
Artralgia
75-100 mg/kgBB/hari
-
100 mg/kgBB/hari selama 2 Artritis dan/atau karditis
minggu; dilanjutkan 75
-
mg/kgBB/hari (4-6 minggu) Karditis disertai kardiomegali atau gagal jantung. jantung.
75 mg/kgBB/hari selama 6 minggu
2 mg/kgBB/hari selama 2 minggu, dosis dikurangi bertahap bertahap tiap 2 minggu. minggu.
Antihipertensi : Captopril 2x1,5 mg, mg, untuk mengurangi beban kerja jantung yang disebabkan karena pembesaran jantung. Sehingga dengan pemberian captoril ini akan mengurang tensi pasien dan akan mengurangi beban dari jantung. 16
DAFTAR PUSTAKA
1. Rohim Rohim.A .A.. Kapit Kapitaa Selek Selekta ta Kard Kardiol iolog ogii : Dalam Dalam : Kump Kumpul ulan an Baha Bahan n Ajar Ajar Kulia Kuliah h Ilmu Ilmu Keseha Kesehatan tan Anak. Anak. Fakult Fakultas as Ilmu Kedokte Kedokteran ran Univer Universita sitass Cendraw Cendrawasih asih.. Disamp Disampaika aikan n pada pada kuliah semester VII. Jayapura : 2007 2. Wahab. Wahab.SA, SA, Demam Demam Remati Rematik k : Dalam Dalam : Buku Buku Ajar Ajar Kardiolo Kardiologi gi Anak, Anak, Sastroa Sastroasmo smoro. ro.S, S, Madiono.B. Jakarta : IDAI, 1994 : 279 - 333 3. O’Donnell.MM, Carleton.FP. Penyakit Katub Jantung, Disfungsi Mekanisme Jantung dan Bantuan Sirkulasi, Dalam : Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit, Price.SA, Wilson.ML, editor. Edisi 6 volume 1, Jakarta : EGC, 2006 : 613, 37-38 4. Rohim.A. Kapita Selekta Divisi Respiratologi : Dalam : Kumpulan Bahan Ajar Kuliah Ilmu Keseha Kesehatan tan Anak. Anak. Fakult Fakultas as Ilmu Kedokte Kedokteran ran Univer Universita sitass Cendraw Cendrawasih asih.. Disamp Disampaika aikan n pada pada kuliah semester VII. Jayapura : 2007.
17