LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN KUNJUNGAN KE PDAM SLEMAN – PDAM GUNUNG KIDUL – PDAM KEBUMEN DALAM MATA KULIAH PAPLC-B
Disusun Oleh:
HASTOMO NIM. 5410 /Reguler
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2006
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, bimbingan dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan laporan praktek kunjungan lapangan di PDAM Sleman, PDAM Gunung Kidul, dan PDAM Kebumen dalam mata kuliah Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair-B (PAPLC-B) dalam konsep penyedia penyediaan, an, pengolah pengolahan, an, pendistr pendistribus ibusian ian air , yang yang dil dilakuk akukan an di PDAM Sleman, Sleman, Gunung Kidul, dan Kebumen. Selama melaksanakan praktek kunjungan lapangan ini penyusun telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir.Achadi Budi C,M.Kes sebagai direktur teknik PDAM Sleman. Serta pemb pembim imbin bingg PDAM PDAM Gunung Gunung Kidul Kidul dan dan Kebum Kebumen. en. Yang Yang ti tidak dak dapat dapat kami kami sebutkan. 2. Bapak Bapak Herma Hermann Santj Santjoko oko,, SKM, SKM, MSi , selaku selaku pembim pembimbin bingg pada pada pelak pelaksan sanaan aan praktek lapangan ini. 3. semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan ini, baik berupa moril maupun materiil sehingga pelaksanaan praktek lapangan ini dapat selesai, yang tidak dapat sebutkan satu persatu. Disadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penyusun mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini, semoga bermanfaat bagi kita.AMIN. Yogyakarta, Yogyakarta, Desember 2006 Penyusun
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
INTISARI
Selama Praktek Kunjungan Lapangan kami ditempatkan pada tiga tempat kunjungan yaitu di PDAM Sleman di Sleman, PDAM Gunung Kidul di Gunung Kidul, dan PDAM Kebumen di Kebumen. Dalam prakteknya kami di bimbing oleh petugas dari PDAM, atau perwakilannya dengan pemberian teori beserta penekana penekananya nya dengan dengan melakuk melakukan an pengamat pengamataqn aqn langsung langsung di lapangan lapangan sehingga sehingga penyampaian di lapangan dapat kami pahami. Pengamatan di lapangan kami dapat mengetahui proses penyediaan air, cara cara pengol pengolah ahanu anuya ya dan cara cara pendi pendistr stribu ibusia siann besert besertaa bahan bahan dan prasar prasarana ana penunjan penunjangg dalam dalam teknik teknik manajeme manajemenya. nya. Dalam Dalam hakekat hakekatnya nya masyaraka masyarakatt sangat sangat meerlukan skali sarana air dari PDAM karena di daerah yang kami kunjungi belum tentu mendapatkan sarana air seperti daerah yang kondisi airnya melimpah, sehingga perlu adanya pengamatan yang rutin dalam menjangakau standar baku mutu air karena menyangkut menyangkut dengan masyarakat luas.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belakang Belakang Dan Tujuan Tujuan Kunjung Kunjungan an Lapangan Lapangan
1. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Politekn Poli teknik ik Kesehata Kesehatann Yogyakart Yogyakartaa Jurusan Jurusan Kesehata Kesehatann Lingkung Lingkungan an merup merupaka akann Pergur Pergurua uann Tingg Tinggii Negeri Negeri dibaw dibawah ah naung naungan an Depart Departem emen en Kesehatan Republik Indonesia. Politekn Poli teknik ik Kesehata Kesehatann Yogyakart Yogyakartaa Jurusan Jurusan Kesehata Kesehatann Lingkung Lingkungan an termasuk termasuk pergurua perguruann ting tinggi gi dengan dengan program program studi studi di bidang bidang kesehata kesehatann kususnya kesehatan lingkungan. Dala Dalam m prog progra ram m stud studii yang ang berl berlak akuu yaitu aitu 40 % teor teorii dan dan 60 % dila dilakuk kukan an prakti praktikum kum di labora laborator torio ioum um serta serta di lapan lapangan gan.. Sehing Sehingga ga mahasiswa dituntut untuk mengikuti praktikum yang ada. Latar belakang praktek lapangan: a. keingina keinginann belajar belajar di lingku lingkungan ngan kerja kerja yang yang nyata. nyata. b. b. Kein Keingi gina nann mend mendal alam amii pros proses es kerj kerjaa yang yang dite ditera rapk pkan an pada pada wakt waktuu kunjungan lapangan yaitu di PDAM Sleman, PDAM Gunung Kidul, dan PDAM Kebumen. 2. Tujuan tujuan diadakan kunjungan lapangan sebagai berikut: a. mengamat mengamati,i, memaduk memadukan, an, dan kemudi kemudian an menerap menerapkan kan hasil hasil kunjunga kunjungann di lapangan. b. Memaha Memahami mi perbed perbedaan aan proses proses pengo pengola lahan han dari ketiga ketiga tempat tempat sebaga sebagaii tujuan kunjungan lapangan beserta pendistribusiannya. c. Mena Menamb mbah ah wawas wawasan an tent tentan angg pros proses es peng pengol olah ahan an air
di tem tempat pat
kunjungan. d. Menget Mengetah ahui ui kendala kendala apa saja yang dihada dihadapi pi oleh ketiga ketiga jenis jenis tempat tempat yang
berbeda
geografisnya
dalam
mendapatkan
air
dan
pendistribusianya.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
BAB II
A. Tanggal
: Kamis, 23 November 2006
B. Judul
: Manajemen Dan Proses Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sleman.
C. Tujuan
Mengetahui management dan proses produksi Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) di Kabupaten Sleman . D. Metode
1. Seminar Yang Disampaikan Oleh Ir. Achadi Budi C, M.Kes sebagai Direktur Teknik PDAM Sleman 2. Kunjun Kunjungan gan lapan lapangan gan di salah salah satu satu insta instala lasi si pengol pengolah ahan an air air mi mili likk PDAM PDAM Sleman. E. Pembahasan
1. Mana Manage geme ment nt Prod Produk uksi si Management produksi PDAM terdiri dari : a. Direksi b. b. Bada Badann pen penga gawa wass c. SPI dan Li Litbang d. Kepa Kepalla Ba Bagia gian e. Kepa Kepalla Caba Cabang ng 1) Direksi Direksi terdiri terdiri atas Direktur Direktur Utama, Utama, Direktur Direktur Umum, Umum, dan Direktur Direktur Teknik Teknik.. Direkt Direktur ur utama utama menjad menjadii atasa atasann dan berta bertangg nggung ung jawab jawab langsung kepada SPI, Litbang ( penelitian dan pengembangan ) dan kepala cabang. 2) Direk Direktur tur umum bertang bertanggun gungg jawab jawab kepada kepada Kabag Kabag.. Umum, Umum, Kabag. Kabag. Keuangan dan Kabag. Humas. 3) Dire Direkt ktur ur Tekn Teknik ik bert bertan angg ggun ungg jawa jawabb membu embuat at pere perenc ncan anaa aan, n, pendistribusian pendistribusian produk, dan proses produksi. 2. Pros Proses es Prod Produk uksi si Dalam produksi memerlukan : a. Personil b. b. Pen Penguku gukura rann
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
c. Metode d. Material e. Treatment / mesin 1) Personil Personil / pekerja pekerja,, melakukan melakukan tugas tugas atau bekerja bekerja pada pada siang siang hari. Karena Karena resiko kecelakaan kerja lebih kecil bila pekerjaan dilakukan pada siang hari selain itu juga dapat menghemat listrik, karena pada siang hari tidak membutuhkan lampu untuk penerangan. 2) Pengukura Pengukurann terhambat terhambat oleh keadaan keadaan lingkun lingkungan, gan, missalny missalnyaa pemeriksaan pemeriksaan kebocoran pipa terhambat karena tertanam di bawah aspal atau bocor dan terhalang oleh akar pohon 3) Metode Metode yang yang digun digunak akan an masih masih mengg mengguna unakan kan mesin mesin dan alat-a alat-ala latt lama lama yang ang suda sudahh beru berumu mur, r, hal hal ini ini dapa dapatt meng mengga gang nggu gu pros proses es prod produk uksi si.. Pembaharuan mesin dan alat terkendala pada jumlah dana / keuangan yang harus dikeluarkan untuk mendatangkan / mengimpor mesin dan alat dari luar negeri ( 85 % mesin produksi di PDAM merupakan buatan luar negeri ). 4) Materi Material al dan dan mesin mesin memerlu memerlukan kan pemeli pemelihar haraan aan dan peraw perawat atan an supay supayaa dapat bekerja secara kontinyu dan meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produksi. 5) Kont Kontin inyu yuit itas as,, kuan kuanti tita tass dan dan kual kualit itas as prod produk uksi si meru merupa paka kann jami jamina nann kepuasan pelanggan. 3. Keluha Keluhann pelan pelangga ggann PDAM dian diantar tarany anyaa : a. Angka Angka E. coli coli ddal alam am air air tingg tinggii b. Air PDAM PDAM rasany rasanyaa tidak tidak enak enak ( berbeda berbeda dari dari air biasa biasa ) / bau kaporit c. Paso Pasoka kann air air ters tersen enda datt 4. Kendal Kendalaa yang yang mengh menghamb ambat at PDAM PDAM a. Pipa Pipa tert tertan anam am di bawa bawahh aspa aspall akib akibat at pele peleba bara rann jala jalann sehi sehing ngga ga suli sulitt dilakukan pengecekan pipa dan banyak pipa yang rusak akibat tekanan berlebihan dari kendaraan yang lewat. b. Pipa rusak rusak / bocor bocor akibat akibat akar akar pohon pohon yang yang diotanam diotanam di atas pipa. pipa. c. Kadar Kadar Fe dan dan Mn yang yang ting tinggi gi di Yogy Yogyaka akarta rta.. d.
Terja erjaddi penja enjara rahhan air / pemboc bocora oran pipa seca ecara diseng sengaaja oleh masyarakat tertentu.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
DIREKSI
Direktur utama Satuan pengawas
Direktur umum
Direktur utama Kepala bagian
Kepala bagian Kepala bagian
Kepala bagian
Kepala bagian
Kepala bagian
Kepala Cabang
Mulai Juli 2006 Telah ada 17 Cabang di Sleman
Personalia
Gambar 1.1 skema struktur organisasi PDAM Sleman Keterangan : 1. Distrib ribusi Ketika Ketika proses proses pendis pendistri tribus busia iann terda terdapat pat banya banyakk keboc kebocora orann pada pada pipa pipa hal hal ini disebabkan oleh: a. Pada saat saat pemasan pemasangan gan pipa pipa kedalama kedalamann ± 80 – 100 cm pemerint pemerintah ah mengadak mengadakan an gera geraka kann peng penghi hija jaua uam m deng dengan an pena penana nama mann poho pohon, n, yang ang dita ditana nam m pada pada kedala kedalaman man ± 50 cm bebera beberapa pa tahun tahun kemudi kemudian an akarakar-aka akarr pohon pohon terse tersebur burtt masuk pada kedalaman pipa sehingga menyebabkan kerusakan pipa akibat tekanan akar-akar pohon, dan kebocoran pipa pun terjadi seiring besarnya tekanan yang diperoleh pipa-pipa tersebut. b. Pipa yang yang dipasang dipasang di pinggir pinggir jalan dilakuk dilakukan an tindakkan tindakkan pengasp pengaspala alann jalan. Dengan padatnya angkutan umum sepereti truk, bus, dll dengan beban yang Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
ber berat at maka maka akib akibat at gay gaya bera beratt yang yang di peng pengar aruh uhii gay gaya grav gravit itas asii maka maka kemungkinan kemungkinan tekanan partial oleh kendaraan umum tersebut memberi dampak tekana tekanann dengan dengan menek menekan an pipa pipa PDAM PDAM yang yang ada di bawahn bawahnya ya sehin sehingga gga kerusakan kerusakan pipa pun tidak tidak dapat dapat terelakk terelakkanka ankarena rena besarny besarnyaa perbandi perbandingan ngan tekanan yang diperole pipa. c. Kual Kualit itas as pipa pipa yang yang suda sudahh tua, tua, perl perluu reha rehabi bila lasi si atau atau pere perema maja jaan an sehi sehing ngga ga dengan adanya subtitusi bahan yang baru akan mengurangi beban kebocoran. d. Para petani petani yang yang sengaja sengaja meluban melubangi gi pipa guna guna irigasi irigasi persawa persawahan. han. Sumber listrik
Kualitas Kuantitas kontinuita
Lingkungan Personil (manusia) Pengukuran kualitativ kuantitativ
Kepuasan pelanggan
pengolahan
Produksi mesin
Material (bahan baku)
Metode
Pemeliharaan
Keuangan
Gambar 1.2 skema system produksi PDAM Sleman Keterangan: Kualitativ Kualitativ dilihat berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PerMenKes) yang antara lain membahas tentang baku mutu air. Baku mutu tersabut meliputi: Fisik : bau, warna, rasa, tss dll Kimia : Fe, Mn, dll Biologi : E Coli dll.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
1. sumur bor Kedalaman ± 80 – 100 m
Sumber air
2. mata air Umbul Wadon
Sumur bor Memproduksi air ± 10 L/dtk
WTP (Water Treatment Plant)
Sumur bor dangkal Memproduksi air ± 5 L/dtk
Kaporit 3. infiltration Gallery Sumur resapan Dangkal ± 10 m
Pelanggan
Reservoir
Gambar 1.3 Skema Proses Produksi
Keterangan : 1. sumur bor air berasal dari sumur bor diolah dahulu melalui proses water treatment pant baru kemudian dimasukkan dalam reservoir dan di beri kaporit. Setelah itu ddistribusikan kepada consumer . 2. mata air air yang berasal dari mata air langsung dikirim kepada pelanggan tanpa melewati proses dalam reservoir. 3. infi infilt ltra rati tion on gall galler eryy
hany hanyaa dip roses roses dalam dalam reserv reservoir oir dan dan dib diberi eri kapori kaporitt kemudi kemudian an dapat dapat langsung didistribusikan kepada pelanggan. Catatan : realisasinya di lapangan PDAM Sleman tidak menggunakan kaporit tidak sesuai justru akan menimbulkan masalah.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
PROSES WATER TREATMENT PLANT (WTP) Konstruksi sumur bor yang baik adalah : 1. pengebor pengeboran an dilakukan dilakukan sampai sampai kedalama kedalamann lebih dari 40 meter. meter. Pada kedalam kedalaman an 30 m bagian dalam sumur diberi beton agar air yang berasal dari rumah tangga dapat merembes masuk ke dalam sumur. 2. pada kedalam kedalaman an minimal minimal 40 40 m baru baru dapat dapat diambil diambil airny airnyaa air yang sudah diambil tersebut kemudian mengalami pemrosesan lebih lanjut, yang meliputi :
AERATOR
BAK SEDIMENTASI
SAND FILTER
RESERVOIR
SUMUR BOR
Gambar 1.4 Proses Water Treatmen Plant (WTP)
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
a) Aerator Untuk mereaksikan air dengan udara ( O 2 ) yang bertujuan untuk mengubah Fe ( besi besi ) terl terlar arut ut dala dalam m air air menj menjad adii seny senyaw awaa Fe pada padat. t. Pros Proses es aera aerasi si dapa dapatt memp memper erlu luas as perm permuk ukaa aann kont kontak ak air air deng dengan an udar udaraa sehi sehing ngga ga memp memper erce cepa patt pengendapan Fe terlarut.
Faktor-faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi :
1) Suhu 2) Tekanan 3) Katalis 4) Luas Luas per permu muka kaan an kont kontak ak 5) Kons Konsen entr tras asii berl berleb ebih ih b) Settler / Bak Pengendap Air dari bak aerator masuk masuk / mengalir ke bak pengendap pengendap ( sedimentasi sedimentasi ) untuk mengendapkan flok / padatan dan Fe padat. Prinsip utama bak pengendap ini adalah kecepatan pengendapan lebih besar darip daripada ada kecepa kecepata tann alira aliran. n. Jika Jika kecepa kecepata tann alira alirann lebih lebih besar besar dari dari kecepa kecepata tann pengendapan akan membuat endapan tidak terendapkan dan ikut mengalir bersama air. Q1V1
Q0V0
Q1V1
Qp
Vs
Q0V0
QsVs
Gambar 1.5 Bak Pengendap V0 diupayakan sekecil mengkin agar lebih kecil dari V1. Jika V0 = Vs maka tidak ada padatan yang terendapkan. Q1 = Q0 = V0.A0 jika Q1 = Qp = Q0 +Qs jika V0<>A0 Catatan : Q dalam liter/detik dan tinggi penyekatnya 2 meter
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
c)
Sand Filter
Dikenal sebagai saringan lambat, prisip utamanya menyaring flok yang tidak terendapkan di bak pengendap. Tergantung Tergantung dari kualitas air bakunya, sand filter perlu
di back wash secara berkala. Bahan yang dipakai untuk sand filter
biasanya adalah pasir kuarsa, karena pasir jenis ini mempunyai pori-pori halus yang bagus untuk menyaring. Penambahan Penambahan kaporit dilakukan dilakukan untuk desinfeksi desinfeksi bila angka E. E. coli dalam air tinggi, penambahan dilakukan saat air akan dialirkan ke reservoir . Dalam proses sand filter membutuhkan membutuhkan biaya yang cukup mahal karena terdapat proses back wash.
Pada kenyataan satu kali proses back wash memelukan ± 20 m 3 air
sedangkan proses back wash tersebut dilakukan sebanyak dua kali. Sand filter memang perlu di back wash secara berkala.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
Proses back wash N0
Proses back wash tahap pertama
1.
back wash wash tahap Gambar proses back wash tahap Gambar Gambar proses proses back
2.
Proses back wash tahap kedua.
pertama
kedua
(air masuk melalui bagian bawah)
(air masuk melalui bagian atas bak)
Cara kerja:
Cara kerja :
Air dari bak pengendap masuk ke
Air dari bak pengendap masuk ke
dalam sand filter melalui bagian bawah dalam sand filter melalui bagian atas bak →mengalir ke bawah → air akan
bak → air akan langsung turun ke
naik ke atas → air tersebut akan
bawah → air tersebut akan disaring
disaring dari atas → di keluarklan dari
dari bawah bawah → dikeluarkan dikeluarkan dari
bawah.
bawah.
Keuntungan :
Keuntungan:
3
a. peme pemeli liha hara raan an mud mudaj aj
a. ti tingg nggii perm permuka ukaan an di atas atas bed bed
b. b. teka tekana nann mel melal alui ui bed bed
b. b. teka tekana nann mel melal alui ui bed bed
berdasarkan gravitasi. gravitasi.
berdasarkan bejana berhubungan.
4.
Kerugian:
Kerugian:
Tinggi permukaan dimulai dari dasar.
a. peme pemeli liha hara raan an suli sulitt b. b. pomp pompaa bac backk wash wash haru haruss memberi tekanan air kuat.
Table 1.1 Proses Back Wash
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
d) Reservoir reservoir merupakan bak penampung akhir setelah air melalui proses back wash di dalam sand filter 5. perencanaan perencanaan Seluruh proses perencanan dikerjakan dengan bantuan teknologi, yaitu menggunakan computer. Setiap akhir bulan diaakan evaluasi hasil perencanaan. Proses pengerjaanya pengerjaanya cukup rumit dan mendetail. Masalah tehnik yang penting Kadar Fe, Mn
Head (meter)
Sumber air
pasir
Debit Liter/detik
Gambar 1.8 Skema Masalah Tehnik Yang Dihadapi PDAM Sleman Keterangan: 1. kada kadarr Fe di daer daerah ah Yogy Yogyak akar arta ta kusu kususn snya ya di daera daerahh Sl Slem eman an cuku cukupp tinggi karena berada di daerah gunung berapi 2. pasir pasir yang digunak digunakan an dalam dalam proses proses penya penyarin ringan gan adalah adalah pasir pasir kuarsa kuarsa karena karena sifat sifat pasir pasir kuarsa kuarsa seper seperti ti spon spon (berpo (berporiri-por porii tetap tetapii mu mudah dah hancur) F. Kesimpulan
System pengolahan air di PDAM Sleman menggunakan cara fisik dan kimia dengan 2 metode pemanfaatan air yaitu pada air yang perlu pengolahan dengan air yang tidak perlu pengolahan sehingga langsung didistribusikan ke konsumen. Berkaitan dengan berbagai macam hal sosial kemasyarakatan, PDAM Sleman menemui hambatan yang sifatnya mencakup masalah social, dalam rangka pengembangan daerah di Sleman dan kondisi geografis daerah Sleman pada khususnya. khususnya. Sehingga pencapaian baku mutu qualitas qualitas air perlu adanya penanganan berkala karena sifatnya adalah public consumer
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
BAB III
A. Hari Hari,, Tang Tangga gall :
Kamis, 30 November November 2006 2006 : Prose Prosess Produk Produksi si Perusa Perusaan an Daerah Daerah Air Minum Minum (PDAM) (PDAM)
B. Judul Gunung Kidul. C. Tujuan
1. agar agar mahas mahasisw iswaa dapat dapat menge mengeta tahui hui proses proses produk produksi si yang dil dilak akuka ukann oleh oleh PDAM gunung kidul 2. agar agar mahas mahasis iswa wa dapat dapat menge mengeta tahui hui perbedaa perbedaann proses proses produksi produksi sewaktu sewaktu musim hujan dan musim kemarau. 3. agar agar meha mehasi sisw swaa dapt dapt meng menget etah ahui ui jang jangki kiau auan an yanm yanmgg dila dilaku kuka kann oleh oleh PDAM gunung kidul. D. Metode
Metode Metode yang yang dil dilak akuka ukann adalah adalah kunjun kunjungan gan langs langsung ung ke lapa lapanga ngann disertai dengan penjelasan. E. Pemb Pembah ahas asa an
PDAM gunung kidul mengolah air dari berbagai sumber, antara lain: muara air pantaiu baron, ngobaran, bribing, pengeboran air tanah (sumur bor) dan air hujan.. sebagai berikut. 1. Pel Pelay ayana anann Sub Sub Sys System tem Baron Baron PDAM gunung kidul melakukan proses produksi dengan mengambil air dari beberapa sumber salah satu sumber adalah diambil dari Muara Air Pantai Baron (sungai bawqah tanah) yang diambil denagn cara pemasangan pipa yang ditanam pada kedalaman ± 100 m, lokasi pemasangan pipa tidak di tepi muara muara dik dikare arenak nakan an bagia bagiann tepi tepi mu muara ara bany banyak ak dig diguna unakan kan unt untuk uk kegiat kegiatan an masyarakat daerah sekitar antara lain; mandi, mencuci, dan lain-lain sehingga kondi kondisi si air air di tepi tepi mu muara ara lebih lebih terko terkonta ntamin minasi asi.. PipaPipa- pip pipaa ini ini kemudi kemudian an digunakan untuk mengalirkan air ke tiga reservoir utama yang nantinya akan melayani ± 39 dusun. Pipa penyaluran yang digunakan adalah pipa berbahan dasar besi yang kuat, tahan lama dan anti karat dengan diameter 6.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
Intake baron Debit pompa 15 ltr/dtk
Reservoir I (Rejosari) Kapsitas 50 m 3
Desa Planjan
Reservoir II (Kemadang) Kapsitas 50 m 3
1. dusu dusunn plan planja jann I 2. dusu dusunn pla planj njan an II 3. dusun ngalangalangsari 4. dus dusun kara karang ng 5. dusu dusunn san sange gera rang ng 6. dus dusun sum sumber
Desa kemadang I
1. Dusun Ba Baron ron 2. Dusu Dusunn Rejo Rejosa sari ri 3. Dusu Dusunn Sum Sumuuran ran 4. Dusu Dusunn Wat Watuu Bel Belah ah 5. Dusu Dusunn Kem Kemad adan angg Kulo Kulonn 6. Dusun Suru 7. Dusu Dusunn Kar Karan angg Lor Lor I 8. Dusu Dusunn Kar Karan angg Lor Lor Ii Ii 9. Dusu Dusunn Pucu ucung 10. Dusun Dusun Tenggang Tenggang 11. Dusun Dusun Ngase Ngasem m 12. Dusun Dusun Kayubim Kayubimoo
Desa Kemadang
1. Dusu Dusunn Kani Kanigo goro ro 2. Dusu Dusunn Kelo Kelorr Lor Lor 3. Dusu Dusunn Kel Kelor or Kidu Kidull
Reservoir III (Kemadang) Kapsitas 18 m 3
Desa kemadang II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Desa Kemadang I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Dusun usun Gla Glagah gah Dusu Dusunn Guy Guyanga angann Dusu Dusunn Kara Karang ngno nong ngko ko Dusu Dusunn Pang Pangga gang ng Dusun usun Kem Kemiri Dusun usun Ngas Ngaseem Dusun usun Geba Gebanng Dusun usun Bare Bareng ng Dusun Wa Wates
Dusun Ng Ngelo Dusun usun Ngal Ngalaas Dusun usun Pu Puccung ung Dusu Dusunn Kara Karang ng Kidu Kidull Dusun usun Kara Karanng Dusun Ke Kelor Dusu Dusunn Kar Karan angg Dew Dewoo
Desa Kemadang I Dusun Sangen I
Gambar 1.1 Skema Jangkauan H a s t o mPelayanan o , J K L Sub Y oSistem g y a kBaron arta
Page 7
Keterangan : Kapasitas air pada reservoir I dan II adalah sama, yaitu 50 m 3 tetapi dengan melihat skema jangkauan pelayanan yang lebih luas yaitu menjangkau 20 dusun dan satu reservoir. Sedangkan reservoir I hanya menjangkau 9 dusun dan satu reservoir. Dengan demikian jumlah air yang diterima pada daerah pelayanan pelayanan reservoir II lebih sedikit daripada reservoir I. Kelemahan: a. perlu perlu diadaka diadakann peruba perubahan han pada proses proses pendi pendistr stribu ibusia siann air air dari dari intak intakee baron agar sampai kepada masyarakat lebih cepat dan merata. b. Proses Proses produksi produksi PDAM PDAM Gunung Gunung Kidul dengan dengan sumber sumber air dari dari muara muara air baron hanya berlangsung ketika musim kemarau, sedangkan jika musim hujan proses produksi dihentikan karena keadaan sumber air yang ang terl terlal aluu keru keruhh dan dan bany banyak akny nyaa part partik ikel el-p -par arti tike kell yang yang dapa dapatt menghambat proses produksi pada pompa dan pipa-pipa distribusi. 2. Skema Skema Jangk Jangkaua auann Pel Pelay ayana anann Sub System Ngobaran sumber air lain yang digunakan adalah yang berasal dari Ngobaran, tetapi debit pada sumber ini lebih besar daripada subsistem Baron. Air yang telah diambil dari sumber dialirkan dengan piupa yang dialirkan ke enam reservoir besar yang masing-masing memiliki kapastas minimal 150 m 3.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
Intake Ngobaran Debit Pompa 60 Liter/Detik
Rumah Genset (Reservoir 0) Reservoir I (Kapasitas 150 m 3) Reservoir II (Kapasitas 150 m 3) Reservoir III (Kapasitas 250 m 3)
Reservoir IV (Kapasitas 150 m 3)
Desa Kanigoro
Reservoir V (Kapasitas 1000 m 3)
Reservoir V A (Reservoir VI)
Reservoir V B
Daerah Pelayanan Bagian A
Daerah Pelayanan Bagian B
Gambar 1.2 Skema Keseluruhan Keseluruhan Jangkauan Pelayanan Sub System Ngobaran Keterangan : Skema diatas adalah jangkauan pelayanan sub system ngobaran secara kesel keseluru uruhan han secar secaraa garis garis besarn besarnya ya.. Skema Skema diata diatass mengg menggam ambar barkan kan alur alur distribusi pelayanan pelayanan sub Ngobaran. Pendistribusia Pendistribusiann air cukup efisien efisien karena letak reservoir berada pada letak yang paling tinggi.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
Setelah Setelah melihat melihat skema skema pelayan pelayanan an dapat dapat ditarik ditarik kesimpul kesimpulan an bahwa bahwa syste system m pelay pelayana anann yang yang dila dilakuk kukan an terla terlalu lu rumit rumit dan luas luas sehing sehingga ga perlu perlu diadakan diadakan peringka peringkasan san system system pelayan pelayanan an demi kepuasan kepuasan dan kesejaht kesejahteraa eraann masyarakat. Detail skema jangkauan pelayan dilihat dari reservoir yang terbesar, yaitu reservoir lima dapat dilihat sebagai berikut: Reservoir V (Kapasitas 1000 M 3)
Daerah Pelayanan Bagian A
Bak Penampungan 7 (Legundi) Reservoir VI (kapastas 800 m 3) Bak Penampunagan (Girisuko) Desa Girisuko Desa Giri Cahyo Desa Giri Purwo Bak Penampungan 8 (Giritirto)
Daerah Pelayanan Bagian B
Bak Jetis
Bak Kerambil Sawit 1. Desa Desa Kera Keram mbil Sawit 2. Desa Desa Klum Klumppit 3. Desa Desa Kan Kanigoro goro
Bak Pelepas Tekan Monggol 1. Des Desa monggo nggoll 2. desa desa mulusan san Reservoir Pule Bener (Kapasitas 250 m 3) Reservoir Pucung (Kapasitas 250 m 3) Desa Planjan
1. Desa Jetis 2. Desa Ng Ngloro
Desa Kepek Bak Pelepas Tekan Blondo
1. Desa Desa Giri Giriti tirt rtoo 2. Desa Desa Giri Giri Seka Sekar r 3. Desa Desa Giri Giriaati 1. 2. 3. 4. 5.
Desa Desa Gi Girih riharjo rjo Bakp Bakpel elep epas as Tek Tekan an Desa Desa Giri Giri Kart Kartoo Desa Desa Gi Giriwu riwung nguu Desa Desa Giri Girim muly ulyo
1. 2. 3. 4.
Des Desa Pa Paliyan Desa Desa Kara Karang ng Duwe Duwett Desa Desa Kara Karang ng Asem Asem Des Desa Pam Pampang ang
Desa Wonokebaran
Gambar 1.3 Skema Jangkauan Pelayanan Ngobaran Dengan Spesifikasi Pada Reservoir Lima.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
3. Skema Skema Jangka Jangkauan uan Pela Pelayan yanan an Sub Sub System System Bribin Bribin Sub sisterm bribin (reservoir 0) Debit poma 956 liter/detik Reservoir I (bribin) kapasitas 500 m 3 Reservoir II kapasitas kapasitas 2x90 m 3 (baja) 1. Desa Desa Da Dadapa apayu 2. Desa Desa Ngep Ngepos osar arii 3. Desa Desa Gombong bong
Reservoir III (POKDADAP) Kapasitas Kapasitas 300 m3 Desa Dadap Ayu
Bak Penampungan III Kapasitas 100 m 3 Reservoir V Kapasitas 2x500 m 3 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Desa Desa Dada Dadapa payyu Desa Desa Candi andire rejo jo Desa Desa Sum Sumberw berwun ungu gu Desa Desa Harg Hargoosari sari Desa Tepus Desa Desa Sido idoharj harjoo Desa Desa Nge Ngessti tihharjo arjo Desa Desa Panca ancare rejo jo
1. Desa Desa Banj Banjar arej ejoo 2. Desa Ke Kemiri Bak Penampungan IV Kapasitas 150 m 3 Reservoir VIII 1. Desa Giripanggung Giripanggung 2. Desa Purwodadi 3. Desa Balong 4. Desa Jepitu 5. Desa Karangawen 6. Desa Tilen
Reservoir IV Kapasitas 150 m 3 Bak Penampunagan I Kapasitas 50 m 3
1.Desa Dadap Ayu 2. Desa Petir 3. Botodayakan 1. 2. 3. 4. 5.
Reservoir VI Kapasitas 200 m 3
Desa Petir Desa Desa Prin Pringo gom mbo Desa Sem Semuugih Desa Ng Nglind indur Desa Jeruk Wudel 6. Desa Meli Melikkan 7. Desa Bohol
Reservoir VII Kapasitas 300 m 3 Bak pelepas tekan I Bak pelepas tekan II Bak pelepas tekan III Bak pelepas tekan VI Kapasitas 15 m3
1. Desa Ba Bangle 2. Desa Trayu 3. Desa Ka Kandir
Reservoir 7.1 Kapasitas 15 m 3
Sumber Air Pucung (Deep Weel) Bak Penampung VI 50 M 3 Bak Penampung VIII 75 M 3 Reservoir 7.2 100 M 3
Gambar 1.4 Skema Jangkauan Pelayanan Sub System Bribin
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
Keterangan : Pada sub system pelayana anann ini melal melalui ui delapa delapann reserv reservoi oirr besar besar yang yang system pelay kemudian kemudian dialirka dialirkann ke bak-bak bak-bak penampun penampungan gan dan didi didistri stribusi busikan kan kepada kepada warga. System pendistribusian yang dilewati juga cukup rumit dan panjang. 4. Jangkaua Jangkauann Pelayan Pelayanan an PDAM Gunung Gunung Kidul Kidul Bersu Bersumber mber Dari Dari Sumur Sumur Bor. Sumur bor yang dimiliki oleh PDAM gunung kidul b erada di ibu kota kabupaten. Sumur ini dibangun derngan kedalaman pengeboranya ± 100 m, untuk memperkuat konstruksi sumur maka pada bagian dalam sumur dipasang casi casing ng (pad (padaa keda kedala lama mann ± 30 m) agar agar ti tida dakk terj terjad adii kelo kelong ngso sora rann dan dan pencemaran sumur akibat perembesan limbah cair domestic baik dari rumah tangga maupun dari industri dari rumah tangga. Sumur bor yang dimiliki oleh PDAM gunung kidul ini belum pernah kehabisan air sehingga tidak perlu dilakukan pengeboran lanjutan untuk memperdalam sumur. System pengolahan yang dilakukan pada umumnya sama seperti yang dilakukan oleh PDAM di daerah lain. Proses tersebut dapat digambarkan dengan keterangan berikut: Air Air yang yang suda sudahh diam diambi bill dari dari sumu sumurr bor bor (dee (deepp weel weel))
diae diaera rasi sika kann
mengguna menggunakan kan aerator aerator kemudia kemudiann dim dimasuk asukkan kan ke bak sedimen sedimentasi tasi (settler) (settler) untuk mengendapkan mengendapkan kapur kemudian kemudian dimasukkan dimasukkan dalam tahap tahap sand filter filter (peny (penyari aringa ngann dengan dengan pasir pasir kuarsa kuarsa)) setel setelah ah it ituu dim dimasu asukka kkann ke dalam dalam bak bak penampungan dan didistribusikan kepada pelanggan. Jangkauan pelyanan dengan sumber dari sumur bor ini hanya mencakup daerah yang ada di sekitar sumur dan tidak dapat memenuhi kebutuhan air yang diperlukan oleh masyarakat pada daerah yang letaknya sulit dijangkau. Selain Sel ain lok lokasi asi yang yang kurang kurang strat strateg egis is hamba hambatan tan lain lainny nyaa adal adalah ah pada pada biay biayaa operasional yang cukup besar. 5. Jangka Jangkauan uan Pelay Pelayana anann PDAM PDAM Gunun Gunungg Kidul Kidul Bersumb Bersumber er Dari Air Hujan Hujan (PAH) PDAM gunung kidul membangun bak penampungan air Hujan (PAH) terutama pada daerahdaerah- daerah yang yang pada musim kemarau terjadi terjadi kelangkaan kelangkaan air, dan sulit dijangkau oleh PDAM. PAH ini diharapkan dapat membantu masyarakat menyimpan kelebihan air yang ada ketika musim hujan untuk dapat digunakan pada waktu musim kemarau nanti. Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
Konstruksi dari PAH sendiri meliputi : Serangkaian besi beton yang dianyam diisi strimin, dan bagian dalam dipasang triplek. Pada bagian atas bak terdapat inlet (untuk masuk air jika akan digunakan) Seluruh Seluruh bangunan bangunan PAH dibuat dibuat dengan dengan lapisan lapisan pengevoran pengevoran yang yang berasal berasal dari campuran pasir, semen dan gamping. Tujuanya agar benmgunan 6tersebut kokoh dan air tidak dapat merembes ke luar dan limbah cair yang berasal dari rumah tangga atau yang yang lainnya tidak dapat merembes masuk ke dalam bak.
Gambar 1.5 Konstruksi Bak Bak Penampunag Penampunag Air Hujan Bentuk bak PAH ini sebenarnya ada dua macam yaitu bulat seperti gambar diatas dan bentu kubus dengan konstruksi bangunannya sebagai berikut: Bangunan bentuk kubus terbuat dari sususnan batu bata pasir, semen, dan gamping yang bagian atasnya ditutup dengan atap yang terbuat dari seng. Bentuk PAH ini seperti bak mandi pada umumnya. Ijnlet dan outlet terletak pada suatu tempat. Bak dengan model ini kurang baik digunakan karena air yang berada didalamnya mudah tercemar. Selain kegiatan di atas PDAM gunung kidul juga mempunyai beberapa rencana rencana kegiatan kegiatan.. Salah Salah satunya satunya adalah adalah program program percepat percepatan an penyeles penyelesaian aian air bersih yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2007 dengan penyandang dana dana adal adalah ah peme pemeri rint ntah ah Cina Cina,, prog progra ram m ini ini diha dihara rapk pkan an dapa dapatt memb memban antu tu mempercepat penyampaian air dari produsen kepada konsumen sehingga system distribusinya tidak terlalu rumit lagi.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
Berikut ini dijelaskan dijelaskan gambaran gambaran garis besar dari rencana tersebut. tersebut. Reservpir 4 Jetis Saptosari Kapasitas 1000 m 3
Reservoir 4 (150 m 3) Dilengkapi Pompa,Pipa p= 4100 m,Ǿ= 300
Bak Penampunagan Penampunagan 3 baros 300 m 3 Dilengkapi Pompa, Pipa p= 4000 m,Ǿ= 300
Reservoir 3 (250 m 3) Dilengkapi Pompa,Pipa Pompa,Pipa p= 1650 m,Ǿ= 300 cm
Pipa 1 p=700 m, Ǿ= 150 cm, Desa Kemiri Banjarejo Pipa 1 p=4000 m, Ǿ= 150 cm, desa Kemadang, Planjan
Reservoir 2 (150 m 3) Dilengkapi Dilengkapi pompa, pipa p= 2000 m,Ǿ= 300
Reservoir 5 Gebang Volum 500 m3
Reservoir 1 (150 m 3) Dilengkapi Dilengkapi pompa, pipa p= 2450 m,Ǿ= 300 Reservoir 0 (genset) Dilengkapi pompa, pipa p= 900 m,Ǿ= 300 cm
Bak Penampungan 2 , Bulu 300 m3 pompa Pipa 1 p=6000 m, Ǿ= 300 cm,
Intek Ngobaran Debit 60 l/dtk Dua pump, pipa p=400m Ǿ=300 cm
A1 pompa Pipa 1 p=3600 m, Ǿ=300 cm, Bak Penampungan 1 Congo 500 m3
ket: = pipa distribsi percpatan air bersih dari intake Ngobaran = pipa distribsi percpatan air bersih dari intake Baron = pipa distribsi yang akan dihapus
Intake Baron Debit pump 15 l/dtk Dg dua pompa, Pipa p=3600 m, Ǿ=350 cm
Bak Penampungan 4 , Psr Kemadang 300 m3 pompa Pipa 1 p=3000 m, Ǿ= 250 cm, A2 pompa Pipa 1 p=2600 m, Ǿ=300 cm,
Reservoir kemiri 18 m 3 Reservoir pasar Kemadang pompa, Pipa p=4500 m, Ǿ=300 cm Reservoir Rejosari 50 m 3 Intake Baron Debit pump 15 l/dtk Satu pompa
Gambar 1.6 Skema Rencana Inter Koneksi System Baron Dan Ngobaran
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
Pada skema diatas dapat diketahui bahwa system distribusi air yang berasal dari sumber (baron dan ngobaran ) akan dijadikan satu, yaitu di reservoir 4 yang terletak di jetis saptosari. Alas an pemilihan reservoir 4 sebagai titik puncak pengu pengump mpula ulann air adala adalahh : leta letaqk qk reserv reservoi oirr yang yang ti tingg nggii maka maka secara secara oto otoma mati tiss reservoir tersebut dapat mengalirkan air ke daerah-daerah di sekitar yang tentu saja letaknya lebih rendah. Dengan keadaan ini maka biaya yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi sampai distribusi tidak terlalu banyak, selain itu waktu yang dibutuhkan juga akan semakin singkat. F.
Kesimpulan
Setelah melakukan kunjungan ke lapangqan dapat diketahui bahwa proses produksi yang dilakukan oleh PDAM Gunung Kidul dilakukan secara alamiah yaitu menggali mata air dengan pengeboran, menghimpun air dari muara air pantai, air dari gua-gua, dan air hujan, PDAM Gunung Kidul hanya melakukan pengolahan terhadap sebagian kecil air yang dihasilkan karena biaya yang terlalu mahal mencapai 20 juta tiap bulan dari rata-rata. Sehingga ini menjadi masalah kerugian bagi PDAM Gunung Kidul. Pengolahan menggunakan kaporit tidak digunakan oleh PDAM Gunung Kidul karena keluhan masyarakat pengguna yang tidak menghendaki adanya bau kaporit sehingga ini memicu kurang bakunya kualitas kualitas air di PDAM Gunung Gunung Kidul. Kidul. Kendal Kendalaa PDAM PDAM Gunung Gunung Kidul Kidul ada berbag berbagai ai macam macam yait yaituu diant diantara aranya nya banyak banyaknya nya penyumbat penyumbatan an pipa pendistr pendistribus ibusian ian sehiongg sehionggaa memicu memicu kebocora kebocoran, n, dilihat dari kondisi geografis gunung kidul yang berbukit dan berbatu dengan tanah yang tandus sehingga dapat mengurangi efisiensi pendistribusian karena memerlukan pipa yang cukup banyak.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
BAB IV
A. Hari, tanggal : Kamis, 7 Desember 2006 B. Judul
: Proses Produksi Dan Pengolahan Sumber Air Keruh Menjadi Air Jernih Oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kebumen.
C. Tujuan
1. agar mahasi mahasiswa swa dapat dapat mengetahu mengetahuii proses produks produksii dan pengolaha pengolahann yang dilakukan oleh PDAM Kebumen. 2. agar mahasi mahasiswa swa dapat dapat membedaka membedakann proses produksi produksi dan dan pengolaha pengolahann yang dilakukan dengan sumber air baku yang berbeda. D. Metode
Metode yang dilakaukan yaitu dengan melakukan kunjungan langsung ke lapangan dengan spesifikasi kunjungan pada unit pengolahan pejagoan yang disertai dengan penjelasan langsung oleh petugas PDAM Kebumen. E. Dasar teori :
PDAM Kebumen menggunakan sumber air dari sungai luk ulo sebagai sumber sumber air bakunya bakunya.. Karqakter Karqakteristi istikk sungai sungai luk ulo antara antara lain: lain: kekeruha kekeruhann mencapai 500 NTU pada waktu musim hujan, sedangkan pada waktu musim kemarau debit air baku yang ada di sungai luk ulo hanya sekitar 100 liter/detik (tahun (tahun 2006 2006 debit debit air terse tersebut but lebih lebih dari dari 200 li lite ter/d r/det etik ik). ). Flu Flukt ktuas uasii debit debit manta mantapp aliran aliran sungai sungai paling paling kecil kecil terja terjadi di setia setiapp 10 tahun tahunan. an. Di dasqar dasqar pengambilan (dasar aliran sungai) terdapat kedung denagn diameter 25 meter dan kedal kedalama amann 15 mete meter. r. Kandun Kandunag agan an parti partikel kel (pasir (pasir,, kerik kerikil il,, dll dll)) yang yang terkandung dalam air di luk ulo cukup tinggi tetapi kandungan kimianya masih di bawa bawahh stan standa dart rt yang ang dipe diperb rbol oleh ehka kan. n. Penc Pencem emar aran an pada pada sung sungai ai ini ini kebanyakan terjadi aktifitas manusia pada umumnya.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
F. Cara Pengolahan
1. Unit Pengambilan Pengambilan Sumber Air Baku Sungai Sungai Luk Ulo (Pos I) PDAM Kebumen memiliki lima unit pengolahan, salah satunya yang berada di Pejagoan. Unit pengolahan ini mengambil sumber air baku dari sungai luk ulo tehnik pemasangan pompa pada unit pengambilan ini, yaitu: Pompa diletakkan di titik daerah aliran sungai (DAS) debit minimnal pompa pompa 50 li lite ter/d r/det etik ik,, air air terse tersebut but diali dialirka rkann ke bak penamp penampun ungan gan yang yang terletak di bagian atas sungai denagn kapasitas pompa 48 liter/detik. Bak penampungan tersebut juga dapat diartikan sebagai bak penghilang tekan (BPT) kemudian air akan berhenti sebentarsetelah itu dialirkan ke pos II denag denagnn mengg mengguna unaka kann pipa pipa dari dari besi besi (dila (dilakuk kukan an proses proses lanju lanjutan tan unt untuk uk penjernihan) setelah itu sisa air yang tidak tertampung akan kembali ke sungai dengan debit sekitrar 2 liter/detik. Jarak pos (unit pengambilan) dengan bak penampungan (bak pelepas tekan) sekitar 30 meter. Pompa yang digunakan adalah tiga buah pompa celu celupp yang yang pelet peletak akann annya ya dil dilen engka gkapi pi denga dengann bangun bangunan an berjer berjeruj ujii yang yang berfungsi sebagai pengaman pompa. Pompa yang dipasang pada titik DAS terletak di dua lokasi, yaitu: a) pompa pompa yang dileta diletakkan kkan untuk untuk pengambi pengambilan lan air ketik ketikaa musim hujan hujan (mengantisipasi terjadinya luapan debit sungai dan apabila terjadi banjir) b) pompa pompa yang yang dil dilet etakk akkan an unt untuk uk penga pengambi mbilan lan air ketika ketika air ketik ketikaa musim kemarau (mengantisipasi apabila keadaan air surut) 2. Proses Pengolahan Pengolahan Air Air Baku (Pos II) Prinsip pengolahan air bersih yang terjadi secara keseluruhan melalui tahapan seperti di bawah ini: a) penjerni penjernihan han atau atau purif purifikas ikasii yang yang melipu meliputi ti : 1) koagol koagolasi asi dan dan flo flokul kulasi asi 2) sedi sedime ment ntas asii 3) filtras rasi b) desinfeksi c) pengaturan pH (pH ( pH adjustment)
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
3. proses yang dilakukan di PDAM Kebumen dapat dijelaskan sebagai berikut: a) sumb sumber er air air baku baku yang yang baru baru dial dialrk rkan an dari dari bak bak pele pelepa pass teka tekann (karakteristik (karakteristik airnya sangat keruh) b) dimasukkan ke dalam bak prasedimentasi.
A
B
C
Gambar 1.1 Skema Bak Prasedimentasi Keterangan : A:
Pada bak A sumber air baku yang berasal dari bak pelepas tekan ditampung dan diberi bahan kimia (PAC) sebagai koagolan agar partikel kasar yang terbawa dapat tersuspensi sehingga dapat menggumpalkan disperse koloid menjadi flokflok besa. Bahan kimia terse3but dialirkan melalui pompa dosing.
B:
pada bak B air yang berasal dri bak A dialirkan bersamaan denagn flok-flok yang terbentuk.
C : Pada bak C air yang berasal dari bak B (telah terjadi pembentukkan flok) dialirkan
ke bak lain untuk melewati proses selanjutnya. Pembersiahan Pembersiahan bak pra sedimentasi dilakukan 1-2 kal;I sehari dengan pembuangan pembuangan sisa kotoran melalui pipa. Pada bak prasedimentasi terjadi proses koagolasi dan flokul flokulasi asi.. Sy Syste stem m pengol pengolaha ahann pada pada bak bak prased prasedim iment entasi asi diseb disebut ut denga dengann proses proses penga pengaduk dukan an cepat cepat.. Pada Pada prose prosess pengad pengaduka ukann cepat cepat koagol koagolan an dihar diharapk apkan an dapt dapt tercampur secara merata.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
c) Dimasukkan Ke Bak Sedimentasi. Sedimentasi. Pada Pada bak sedim sediment entasi asi terjad terjadii bebera beberapa pa proses proses,, yaitu yaitu : syste system m pengadukan lambat, desinfeksi, sedimentasi dan filtrasi
A1
F1
A2
F2 B1
B2
F3
E C1
C2
F4 F5
D1
D2
F6
Bak manual
Gambar 1.2 Skema Bak Pengolahan Lanjutan Keterangan: A1
D2 :
Merupa Merupakan kan bak pengad pengaduk uk lamba lambatt yang yang sisit sisitem em kerjan kerjanyq yqaa dengan dengan mengandalkan beda tinggi. Bak pengaduk lambat sejumlah delapan bak berbentuk lingkaran, tujuanya agar air dan bahan kimia yang telah dicampurkan dapat tercampur secara homogen.
A1 dan dan A2 :
Merupakan bak penampungan selanjutnya setelah sebelumnya air
melalui proses flokulasi dan koagolasi di bak pra sediment. Bak ini terletak paling atas daripada bak-bak lainnya. B1 dan B2 :
Air dari bak A1 dan A2 dialirkan dialirkan ke bak ini. Bak ini terleta terletakk lebih rendah dari pada bak bak A1 dan A2.
C1 dan C2 :
Air dari bak B1 dan B2 dialirkan ke bak ini. Bak ini terletak lebih rendah daripada bak B1 dan B2.
D1 dan D2 :
Air dari bak C1 dan C2 dialirkan ke bak ini. Bak ini terletak sejajara dengan bak C1 dan C2 pada bak D2 air yang akan dialirkan ke bak Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
selanjutnya, diberi kaporit (clorinasi)
Ca(OCl)3 calcium
hipo chloride
terlebih dahulu. Seharusnya pemberian kaporit dengan menggunakan pompa dosing tetapi karena adanya kerusakan maka pemberian kaporit dengan menggunakan bak manual. E
:
Merupakan bak sedimentasi dimana pada semua bagian bawahnya
terdapat pipa –pipa yang gunaya menangkap sediment – sediment yang terbentuk berbentuk endapan karena gaya graitasi. Debit bak sedimentasi adalah 50 liter/detik F1
F6 :
Merupakan bak-bak filtrasi. Pada bak sedimentasi tidak semua partikel
dapat terendap sehinggaq diperlikan proses lanjutan agar air tersebut dapt benar-benar jernih. Proses tersebut terjadi di bak filtraswi yang berjumlah enam bak. Proses filtrasi menggunakan saringan pasir cepat (terdiri dari pasir kwarsa yang tebalnya 60 cm) d) Dialirkan Ke Reservoir sete setela lahh mela melalu luii pros prosew ewss filt filtra rasi si air air ters terseb ebut ut dial dialir irka kann ke reserv reservoa oair ir dengan dengan mengg mengguna unakan kan piupa piupa berdi berdiame ameter ter 160 cm. cm. pro prosw swees
desi esinfe nfeksi ksi
(pe (pembub bubuhan uhan
kap kapori orit)
sel selain
untu ntuk
me3nj e3njer erni niha haka kann air air jug jug adap adaptt digu diguna naka kann untu untukk menc menceg egah ah tumb tumbuh uhny nyaa bibi bibitt lumu lumut. t. Air Air disi disimp mpan an di rese reserv rvoi oirr sebe sebelu lum m diditribusikan kepada pelanggan. Kapasitas reservoir pada PDAM Kebumen yaitu 1200 m 3 e) pemeriksaan di laboratorium laboratorium air air yang yang telah telah dip dip roses roses
dan disim disimpan pan di reservoi reservoirr sebel sebelum um
didistri didi stribusi busikan kan dilakuka dilakukann pemeriksa pemeriksaan an dahulu dahulu di laborat laboratorium oriumn. n. Pemeriksaan yang dapat dilihat secara cepat adalah pemeriksaan kekeruhan. Se4dangkan pemerisaan kandungan becteriologi, fisika dan kimia yang terdapat dalam air dapat terus memenuhi standart baku mutu yang telah ditetapkan.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
G. System Gravitasi
System pengolahan air keruh menjadi air jernih yang dilakukan oleh PDAM Kebumen menggunakan system gravitasi. Karena letqak reservoir PDAM Kebum Kebumen en terle terleta takk di daera daerahh ketin ketinggi ggian an maka maka semua semua proses proses pegola pegolahan han jug jugaa dilakuk dil akukan an pada daerah ketingg ketinggian ian (agar lebih dekat dekat dengan dengan reservoir reservoir). ). Letak Letak reserv reservoi oirr di keti ketingg nggia iann bertu bertujua juann unt untuk uk mempe mempermud rmudah ah distr distribu ibusi si air air kepad kepadaa masyarakat pelanggan yang tentu saja tinbggal di daerah yang lebih rendah dari letak reservoir tersebut, sehingga dimaksudkan agar minimalisasi biaya dapat terealisasi karena dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi, PDAM Kebumen tidak perlu mesin penunjang yang besar lainyadengan biaya operasiuonal yang besar pula. H. Kesimpulan
PDAM PD AM Kebu Kebume menn memi memili liki ki li lima ma unit unitrr peng pengol olah ahan an deng dengan an sumb sumber er pengolahan utama yaitu: 1. pengolah pengolahan an I berasal berasal dari sempor sempor (gombong (gombong), ), dengan zat zat kapur kapur besar. 2. pengolah pengolahan an II II berasa berasall dari dari sunga sungaii lluk uk ulo. ulo. 3. dasar dasar pengolaha pengolahann yang dilakuk dilakukan an oleh PDAM PDAM Kebumen Kebumen yaitu yaitu engan engan cara fisika dan kimia dalam penambahan zat koagolan dan desinfeksi. J. Saran
Dengan Dengan menge mengetah tahui ui karakt karakteri eristi stikk yang yang berbed berbedaa antar antaraa kuali kualita tass sungai sungai sempor di gombong dan sungai luk ulo di kebumen maka akan lebih efisien dalam penambahan penambahan zat pengatur pH yang menggunakan menggunakan kapur tohor sebagai yat alkalisnya maka dengan jalan memadukan kedua sumber mungkin kwalitas pH akan lebih stabil dalam arti mendekati netral, sehingga biaya untuk penggunaan kapur tohor dapat ditekan.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
Selama praktek kunjungan lapangan di PDAM Sleman, Gunung Kidul, dan Kebum Kebumen en peny penyusu usunn dapat dapat meny menyimp impulk ulkan an bahwa bahwa dengan dengan perbed perbedaan aan karakter karakteristi istikk yang yang meliputi meliputi kondisi kondisi Geografi Geografis, s, cara pandang pandang masyaraka masyarakat,t, kondisi iklim, dan ketinggian tempat maka proses yang dilaksanakan ketiga PDAM sangatlah berbeda, baik cara mendapatkan air, cara pengolahannya, dan cara pendistribusianya, tetapi disini ketiga PDAM sama-sama melihat quantitas quantitas air dengan melihat criteria sbb: a) penjernihan atau purifikasi yang meliputi : 4) koagol koagolas asii ddan an floku flokula lasi si 5) sedi sedim mentasi tasi 6) filtrasi b) desinfeksi c) pengaturan pH (pH adjustment) sehin sehingga gga kuali kualitas tas hasil hasil ketig ketigaa PDAM PDAM relati relative ve sama sama berdas berdasark arkan an standart baku mutu air. B. Saran
Dengan melihat dasar diatas maka kami menyarankan agar dilakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai kesehatan air dan penyehatannya menu menuru rutt baku baku mu mutu tu yang ang berl berlak aku, u, dan dan perl perlun unyya pene peneka kana nann terh terhad adap ap masyarakat agar lebih tahu misi dan tujuan PDAM sehingga tercipta suatu kesadaran masyarakat sehingga mereka tidak akan merusak prasarana PDAM dan tidak ada komplain akibat bau kaporit karena mereka akan lebih tahu tujuan penggunaan bahan tersebut.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
PUSTAKA
Erlina. 1991. Pola Konsumsi Air untuk Keperluan Rumah Tangga di Kotamadya Yogyakarta, Skripsi Sarjana S1, fak. Geografi UGM, Yogyakarta. Fetter, C.W., 1988. 1988. Applied Hydrogeology. Meril Publ. Co. Columbus, Ohio. Hem, J.D., 1970. Study and Interpretation of the Chemical Characteristics of Natural Water. US Geological Survey, Water Supply Paper No. 1473. Government Printing Office, Washington DC. MetCalf
and
Eddy,
Inc.
1979.
Wast Wastew ewat ater er
Engi Engine neer erin ing: g:
Treatment/Disposal/Reuse. McGraw Hill Book Co., New York. Rochili, F. 2006. Limbah Domestik, Pencemaran Air dan Eksploitasi Air Tanah. Tekno Limbah, Limbah, Vol.1 tahun 2006. Hal. 13-15. ISSN; 1412-5009. Pusat Penembangan Teknologi Limbah Cair, Yogyakarta. Sartohadi, J., Widyastuti, M. dan Sri Lestari, I, 2005. Penyebaran Airtanah Bebas Tercemar Air Air Lindi Lindi di Seki Sekitar tar TPA Piyu Piyung ngan an Kabu Kabupa paten ten Bantu Bantul, l, Daer Daerah ah Istim Istimew ewaa Yogyakarta. Forum Geografi, Vol. 19 No. 1, Juli. Hal. 16-29. UMS Surakarta. Perubahan Kualitas Airtanah di Sekitar Sumber ... (Sudarmadji) 109
Sudarmadji, 1994. Some Notes on Groundwater as A Domestic Water Supply of the Yogyakarta Municipality. Municipality . The Indonesian Journal of Geography. Vol 26 No 68 Dec 94 pp. 1-10. ISSN : 0024-9521. Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta. Sudarmadji, 1994. Assessment 1994. Assessment of Groundwater Resources at the Beach Ridges of the Kulonprogo District, Yogyakarta. The Indonesian Journal of Geography. Vol. 27 No. 69 Jun 94 pp. 6174. ISSN : 0024-9521. Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7
Sudarmadji dan Subekti, R. 1997. Respon Airtanah Terhadap Hujan di Sekitar Tempat Pembuangan Pembuangan Akhir Sampah Tambakboyo, Tambakboyo, Sleman, DIY. Jurnal DIY. Jurnal Manusia dan Lingkungan, Lingkungan, No 13 Th.IV.1997. ISSN : 0854-5510. PPLH-UGM. Yogyakarta. Sudarm Sudarmadj adji, i, 2000. 2000. Memini Meminimal malisa isasi si Pembuan Pembuangan gan Sampah Sampah ke dalam dalam Sungai Sungai.. Makalah Yogyakarta. Lokakarya. Bapedal DI Yogyakarta. Suyono, 2000. Kajian Geografis Air Tanah di Daerah Istimewa Yogyakarta, Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian UGM, Yogyakarta. Tim Tim Survei Survei Jurusa Jurusan n Geograf Geografii Fisik, Fisik, Fakult Fakultas as Geograf Geografii UGM (2006) (2006).. Survei Survei Parameter Fisik Pasca Gempa Sebagian daerah Jawa Tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta. Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta. Todd, D.K., 1980. Groundwater Hydrology. John Wiley and Sons, New York. Hydrology. John Travis,
C.C.,
a nd
Etnier,
E.L.
(ed),
1984Groundwa . roundwater G ter
Polluti Pollution on
Environmental and Legal Problems Problems.. Westview Press Inc., Colorado. Varsney, C.K., 1981. Groundwater Pollution and Management Reviews. South Asian Publisher Ltd., New Delhi. Yayasan Dian Desa, 1991. Real 1991. Real Demand Study, Study , YUDP, Yogyakarta.
Hastomo,JKL Yogyakarta
Page 7