1. Pengerti Pengertian an Seleksi Seleksi dan Cara Cara Proses Proses Seleksi Seleksi Menurut Menurut Para Ahli Ahli Pengertian Seleksi : Menurut Veithzal Rivai (2008, 170), seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM ang dilakukan setelah !r"ses rekrutmen seleksi dilaksanakan# $al ini %erarti telah terkum!ul sejumlah !elamar ang memenuhi sarat untuk kemudian di!ilih mana ang da!at diteta!kan se%agai kara&an dalam suatu !erusahaan# 'r"ses !emilihan ini ang dinamakan seleksi# Menurut gus Sun"t" (2008, 8) !r"ses seleksi adalah usaha menjaring dari mereka ang diangga! nantina %isa menesuaikan diri dengan !ekerjaan ang dita&arkan, mereka diangga! da!at mem!erlihatkan unjuk kerja ang dihara!kan "leh !ara !im!inan "rganisasi Menurut Mathis dan *a+ks"n (200, 21) Seleksi adalah !r"ses !emilihan "rang-"rang ang memiliki kuali.ikasi ang di%utuhkan untuk mengisi l"&"ngan !ekerjaan di se%uah "rganisasi# Menurut ndre& /# Sikula dalam n&ar 'ra%u Mangkunegara (2002, h ) !engertian seleksi %ah&a 3Sele+ting is +h""sing# n ale+ti"n is a +"lle+ti"n ". things +h"sen# 4he sele+ti"n !r"+ess inv"lves !i+king "ut % !re.eren+e s"me "%je+ts "r things .r"m am"ng "thers# 5n re.eren+e t" sta..ing and em!l"ment, sele+ti"n re.ers s!e+i.i+all t" the de+iati"n t" hire a limited num%er ". &"rkers .r"m a gr"u! ". !"tential em!l"ees3# ('eneleksian adalah !emilihan# Menelidiki meru!akan suatu !engum!ulan dari suatu !ilihan# 'r"ses sele ksi meli%atkan !ilihan dari %er%agai "%jek dengan mengutamakan %e%era!a "%jek saja ang di!ilih# Dalam !ega&aian, seleksi le%ih se+ara khusus mengam%il ke!utusan dengan mem%atasi jumlah !ega&ai ang da!at dik"ntrakkerjakan dari !ilihan sekel"m!"k +al"n-+al"n !ega&ai ang %er!"tensi)# •
•
•
•
Proses Seleksi Dalam !r"ses seleksi digunakan teknik-teknik seleksi !e ga&ai, aitu menggunakan %e%era!a tes n&ar 'ra%u Mangkunegara (2002, ) aitu 4es 'engetahuan kademik 4es 4es !engetahuan akademik %ertujuan untuk mengetahui tingkat !enguasaan materi !engetahuan akademik +al"n !ega&ai# Materi tes ang di%erikan harus disesuaikan dengan %idang !endidikan dan tingkat !endidikan +al"n !ega&ai# Di sam!ing itu !ula di%erikan materi tes ang %erhu%ungan dengan %idang !e kerjaan ang dita&arkan •
Seleksi Penerimaan Karyawan
Untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan yang diperlukan, perusahaan membutuhkan seleksi yang tepat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teknis dari segi seleksi tidak lain dari usaha untuk mendapatkan orang-orang yang tepat untuk jabatan yang tepat. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu menempatkan para karyawan pada posisi yang tepat yaitu pada posisi yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuan masing-masing. Apabila perusahaan kurang memperhatikan seleksi m aka ini berarti menutup jalan untuk mencapai efisiensi k erja yang baik dan menghambat pengembangan manajemen perusahaan ke arah pencapaian tujuan perusahaan. Dari uraian tersebut diatas jelas terlihat bahwa seleksi karyawan m empunyai peranan yang penting dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Pengertian Seleksi Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang pengertian seleksi, akan dikutip beberapa pendapat dari beberapa ahli, antara lain: enurut !. "ani "andoko #$%%&:$'& (: seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak diterima oleh perusahaan tersebut. enurut alayu ).* "asibuan # ++:'(: seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. )eleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan yang bersangkutan. enurut illiam /. heter.0r heter.0r dan 1eith Da2ids #$%%&:$$'(: )eleksi merupakan serangkaian langkah tertentu untuk memilih caloncalon pegawai yang dipekerjakan. *roses ini dimulai dari saat pelamaran dan keahlian dengan keputusan penerimaan. Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa seleksi pegawai adalah memperoleh karyawan yang paling tepat dalam kualitas maupun kuantitas dari calon-calon yang akan ditariknya. Dan dapat ditambahkan kembali bahwa seleksi sangat berperan bila ternyata para karyawan berprestasi baik s esuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu s eleksi merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan.
Tujuan Seleksi *roses )eleksi merupakan untuk mempertemukan syarat-syarat yang diinginkan dengan orang yang akan diterim a menjadi karyawan dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan perusahaan sesuai dengan yang tertera pada uraian jabatan, sehinggga semboyan daripada The Right Man On The Right Place akan menjadi kenyataan. !ujuan diadakannya seleksi karyawan yaitu untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk m emangku jabatan tertentu, hal ini diartikan bahwa tenaga kerja t ersebut dapat memberikan prestasinya pada perusahaan. *ada umumnya tujuan seleksi, yaitu:
1. Untuk Untuk mend mendapa apatk tkan an para para karya karyawan wan yang yang memen memenuhi uhi syarat syarat dan mempun mempunyai yai kuali kualitas tas sebaga sebagaima imana na yang yang dibutuhkan( jujur, disiplin, terampil, kreatif, loyal, dan berdedikasi tinggi). 2. Untuk Untuk mengu menguku kurr kema kemampu mpuan an calo calon n karya karyawan wan atau atau pela pelamar mar,, apak apakah ah dapa dapatt menge mengerja rjaka kan n peke pekerja rjaan an tert tertent entu u yang dibutuhkan. 3. Untuk Untuk menyi menyiapk apkan an dan dan memb membent entuk uk kade kaderrkader kader karya karyawa wan n yang yang dapa dapatt menun menunjan jang g kegi kegiat atan an peru perusah sahaan aan di masa yang akan datang.
Kualifkasi dasar seleksi /eberapa kualifikasi yang menjadi dasar bagi pelaksanaan seleksi diberbagai perusahaan menurut alayu ).* "asibuan, anajemen )umber Daya anusia, +$ adalah s ebagai berikut:
1. digolongkan menjadi tiga macam, yaitu" #eknikal #eknikal $kill (keahlian yang dimiliki oleh Keahlian . !eahlian digolongkan pegawai), %uman $kill (keahlian yang dimiliki sub pimpinan), !onseptual $kill (keahlian yang dimiliki oleh pucuk pimpinan). 2. Pengalaman . &engalaman kerja seseorang pelamar hendaknya mendapat pertimbangan utama dalam proses seleksi.'rang yang berpengalaman merupakan merupakan calon karyawan yang telah siap pakai. 3. Kesehatan Fisik . !esehatan sik penting untuk dapat menduduki suatu jabatan. #idak mungkin seseorang dapat menyelesaikan tugastugasnya tugastugasnya dengan baik j ika sering sakit. ahkan, perusahaan akan dibebani pengeluaran biaya perawatan yang cukup besar. *. kemampuan seseorang untuk Pendidikkan. &endidikkan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. +engan latar belakang pendidikkan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu . karena akan mempengaruhi kondisi sik, mental, kemampuan Umur. Umur harus mendapat perhatian karena kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang undang perburuhan. !aryawan muda pada umumnya mempunyai sik yang lebih kuat, dinamis, dan kreatif, tetapi cepat bosan, kurang bertanggungjawab, bertanggungjawab, cenderung absensi, dan turno-ernya turno-ernya tinggi. !eryawan !eryawan yang umurnya tua kondisi siknya kurang, tetapi bekerja ulet, tanggung j awabnya besar, serta absensi dan turno-ernya turno-ernya rendah. . Kerja Sama. !erja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena kesediaan kerja sama, baik -ertical maupun hori/ontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan kemampuan. 0. Kejujuran . !ejujuran merupakan kualikasi seleksi yang sangat penting karena kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang. &erusahaan tidak akan mendelegasikan wewenang kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. . kualikasi seleksi yang penting karena inisiatif dan kreati-itas Inisiati dan Kreati . %al ini merupakan kualikasi dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya. . Kedisilinan . !edisiplinan perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan. perusahaan.
!atar Pustaka •
+a-is, !eith. %uman esources and &ersonal 4anagement. 5ew 6ork " 4c 7raw %ill, 18.
•
%andoko, #.%ani. 4anajemen $umber +aya 4anusia. 6ogyakarta " &enerbit . umi 9ksara, 2881.
•
%asibuan, 4alayu . 4anajemen $umber +aya 4anusia. :akarta " &enerbit umi 9ksara,2881.
Tujuan Seleksi *roses )eleksi merupakan untuk mempertemukan syarat-syarat yang diinginkan dengan orang yang akan diterim a menjadi karyawan dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan perusahaan sesuai dengan yang tertera pada uraian jabatan, sehinggga semboyan daripada The Right Man On The Right Place akan menjadi kenyataan. !ujuan diadakannya seleksi karyawan yaitu untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk m emangku jabatan tertentu, hal ini diartikan bahwa tenaga kerja t ersebut dapat memberikan prestasinya pada perusahaan. *ada umumnya tujuan seleksi, yaitu:
1. Untuk Untuk mend mendapa apatk tkan an para para karya karyawan wan yang yang memen memenuhi uhi syarat syarat dan mempun mempunyai yai kuali kualitas tas sebaga sebagaima imana na yang yang dibutuhkan( jujur, disiplin, terampil, kreatif, loyal, dan berdedikasi tinggi). 2. Untuk Untuk mengu menguku kurr kema kemampu mpuan an calo calon n karya karyawan wan atau atau pela pelamar mar,, apak apakah ah dapa dapatt menge mengerja rjaka kan n peke pekerja rjaan an tert tertent entu u yang dibutuhkan. 3. Untuk Untuk menyi menyiapk apkan an dan dan memb membent entuk uk kade kaderrkader kader karya karyawa wan n yang yang dapa dapatt menun menunjan jang g kegi kegiat atan an peru perusah sahaan aan di masa yang akan datang.
Kualifkasi dasar seleksi /eberapa kualifikasi yang menjadi dasar bagi pelaksanaan seleksi diberbagai perusahaan menurut alayu ).* "asibuan, anajemen )umber Daya anusia, +$ adalah s ebagai berikut:
1. digolongkan menjadi tiga macam, yaitu" #eknikal #eknikal $kill (keahlian yang dimiliki oleh Keahlian . !eahlian digolongkan pegawai), %uman $kill (keahlian yang dimiliki sub pimpinan), !onseptual $kill (keahlian yang dimiliki oleh pucuk pimpinan). 2. Pengalaman . &engalaman kerja seseorang pelamar hendaknya mendapat pertimbangan utama dalam proses seleksi.'rang yang berpengalaman merupakan merupakan calon karyawan yang telah siap pakai. 3. Kesehatan Fisik . !esehatan sik penting untuk dapat menduduki suatu jabatan. #idak mungkin seseorang dapat menyelesaikan tugastugasnya tugastugasnya dengan baik j ika sering sakit. ahkan, perusahaan akan dibebani pengeluaran biaya perawatan yang cukup besar. *. kemampuan seseorang untuk Pendidikkan. &endidikkan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. +engan latar belakang pendidikkan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu . karena akan mempengaruhi kondisi sik, mental, kemampuan Umur. Umur harus mendapat perhatian karena kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang undang perburuhan. !aryawan muda pada umumnya mempunyai sik yang lebih kuat, dinamis, dan kreatif, tetapi cepat bosan, kurang bertanggungjawab, bertanggungjawab, cenderung absensi, dan turno-ernya turno-ernya tinggi. !eryawan !eryawan yang umurnya tua kondisi siknya kurang, tetapi bekerja ulet, tanggung j awabnya besar, serta absensi dan turno-ernya turno-ernya rendah. . Kerja Sama. !erja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena kesediaan kerja sama, baik -ertical maupun hori/ontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan kemampuan. 0. Kejujuran . !ejujuran merupakan kualikasi seleksi yang sangat penting karena kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang. &erusahaan tidak akan mendelegasikan wewenang kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. . kualikasi seleksi yang penting karena inisiatif dan kreati-itas Inisiati dan Kreati . %al ini merupakan kualikasi dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya. . Kedisilinan . !edisiplinan perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan. perusahaan.
!atar Pustaka •
+a-is, !eith. %uman esources and &ersonal 4anagement. 5ew 6ork " 4c 7raw %ill, 18.
•
%andoko, #.%ani. 4anajemen $umber +aya 4anusia. 6ogyakarta " &enerbit . umi 9ksara, 2881.
•
%asibuan, 4alayu . 4anajemen $umber +aya 4anusia. :akarta " &enerbit umi 9ksara,2881.
&roses $eleksi +alam +epartemen $+4 " +enisi, #ujuan dan ;aktor 6ang +ipertimbangkan +alam &roses $eleksi &roses seleksi calon karyawan merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam4anajemen dalam4anajemen $umber +aya 4anusia, 4anusia, karena pelaksanan proses seleksi ini akan menimbulkan dampak bagi pencapaian tujuan organisasi. &roses ini tentu tidak bisa dilepaskan dari :ob $pecications dan :ob
!efnisi Seleksi S!M " 4enurut %andoko(1"1) pengertian seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. 4enurut 7omes (1" 1 10) pengertian seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah seorang pelamar diterimaditolak, t etap=tidaknya seorang pekerja ditempatkan pada posisi posisi tertentu yang ada di dalam organisasi. &roses seleksi merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen sumber daya manusia, karena tersedia=tidaknya pekerja pekerja dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, diterima = tidaknya pelamar yang te lah lulus proses rekrutmen, tepat=tidaknya penempatan seorang pekerja pada posisi tertentu, sangat ditentukan oleh fungsi seleksi dan penempatan ini. :ika fungsi ini tidak dilaksanakan dengan baik maka dengan sendirinya akan berakibat fatal t erhadap pencapaian tujuan tujuan organisasi. Tujuan Proses Seleksi 4enurut 5itisemito (1 "3) tujuan dilaksanakan proses seleksi adalah untuk mendapatkan >#he ight 4an ?n #he ight &lace>. +idalam proses seleksi perusahaan harus mendapatkan tenaga kerja yang tepat di dalam posisi yang tepat pula. Untuk keperluan tersebut perusahaan har us menetapkan faktor faktor yang perlu diseleksi, serta menentukan proses seleksi yang dapat dilaksanakan secara maksimal @fekti-itas fungsi seleksi dan penempatan sangat ditentukan oleh beberapa syarat penting, dan bahkan tergantung pada informasi informasi yang diperoleh dari syarat syarat t ersebut. $yarat syarat menurut 5itisemito (1"30) adalah "
1. ?nformasi ?nformasi analisis analisis jabatan, jabatan, yang memberikan memberikan diskripsi diskripsi jabatan, jabatan, spesikasi spesikasi jabatan jabatan dan standar standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan. 2. encana encana rencana rencana sumber sumber daya manusia, manusia, yang memberik memberikan an informasi informasi kepada kepada manajer manajer tentang tentang tersedia = tidaknya lowongan pekerjaan dalam organisasi. 3. !eberha !eberhasilan silan fungsi fungsi rekrutmen, rekrutmen, yang akan akan menjamin manajer manajer bahwa tersedia tersedia sekelompo sekelompok k orang yang akan dipilih.
Faktor # aktor $ang harus dierhatikan dalam roses en$eleksian S!M " 4enurut 5itisemo (1"3), faktor faktor yang mem pengaruhi proses seleksi adalah sebagai berikut" 1. Umur " Usia seseorang sangat m empengaruhi disiplin, tanggung jawab, pengalaman, kondisi sik, kesetiaan. &ada karyawan karyawan yang masih muda, pada u mumnya mereka kurang disiplin, tanggung jawab, pengalaman, dan kesetiaan, akan tetapi mereka memiliki kondisi sik yang bagus. $edangkan karyawan yang sudah agak tua memiliki disipli n, tanggung jawab, pengalaman dan kesetiaan yang lebih besar, tetapi kondisi sik yang sudah mulai menurun. 2. :enis kelamin " jenis kelamin mempengaruhi tugastugas yang dibebankan pada seorang karyawan, karyawan wanita diberi tugas yang kurang mengandalkan kemampuan sik, bila dibandingkan dengan karyawan lakilaki. 9da tugas tugas tertent u yang hasilnya akan lebih baik jika dikerjakan oleh karyawan wanita jika dibandingkan dengan hasih pekerjaan karyawan laki laki dan sebaliknya. 3. !esehatan " kesehatan dibagi menjadi dua bagian yaitu " kesehatan dalam arti umum artinya seorang karyawan tidak mempunyai penyakit yang berbahaya dan dapat menu lar pada karyawan lain. $edangkan kesehatan dalam arti khusus artinya seorang karyawan dapat menurun produkti-itas kerjanya karena karena kesehatan dalam arti khususnya terganggu misalnya " seorang pilot harus tidak berkacamata. *. #ubuh #ubuh " meliputi tinggi badan, berat badan, roman muka, bau badan, potongan rambut, cara berjalan dan lain sebagainya. %alha1 tersebut diatas sangat berpengaruh dalam produktitas karyawan, dan harus diseleksi dengan ketat, misalnya seorang karyawan hotel h arus tidak punya bau badan, potongan rambut harus rapi, gaya tubuh harus professional. 4enurut obbins (288 1 "*), faktor faktor yang mempengaruhi proses penyeleksian antara lain sebagai berikut" 1. Kemamuan fsik 4erupakan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugastugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan kekuatan dan keterampilan serupa. erikut ini adalah sembilan kemampuan sik dasar "
•
•
•
•
•
•
•
•
•
!ekuatan dinamis " kemampuan untuk mengenakan kekuatan otot secara berulangulang atau berkesinambungan sepanjang suatu kurun waktu. !ekuatan tubuh " kemampuan mengenakan kekuatan otot dengan menggunakan otototot tubuh ( terutama perut ). !ekuatan statis " kemampuan mengenakan kekuatan terhadap obyek luar. !ekuatan eksplosif " kemampuan menghabiskan suatu maksimum energi ledakan dalam satu atau sederetan tindakan. !eluwesan eAtent " kemampuan menggerakkan otot tubuh dan meregang punggung sejauh mungkin. !eluwesan dinamis " kemampuan melakukan gerakan cepat. !oordinasi tubuh " kemampuan mengkoordinasikan tindakantindakan serentak dari bagian bagian tubuh yang berlainan. !eseimbangan " kemampuan mempertahankan keseimbangan meskipun ada kekuatankekuatan yang mengganggu keseimbangan itu. $tamina " kemampuan melanjutkan upaya maksimum yang menuntut upaya yang diperpanjang sepanjang suatu kurun waktu.
%. Keri&adian 4asih menurut obbins (288 1 "3), kepribadian adalah total jumlah dari caracara di mana seorang indi-idu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. ?ni paling sering digambarkan dalam bentuk sifat sifat yang dapat diukur yang diperlihatkan oleh seseorang. Bima faktor kepribadian "
•
•
•
•
•
!epekaan $osial " suatu dimensi kepribadian yang menggambarkan seseorang yang senang bergaul, banyak bicara, dan tegas. 4ampu bersepakat " suatu dimensi kepribadian yang menggambarkan seseorang yang baik hati kooperatif dan mempercayai. 4endengarkan kata hati " suatu dimensi kepribadian yang menggambarkan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasiprestasi, disiplin, jujur. !emantapan emosional " suatu dimensi kepribadian yang menampung kemampuan seseorang untuk menahan stres. 'rang dengan kemantapan emosional positif cenderung berciri tenang, bergairah dan aman. 4ereka dengan skor negatif yang tinggi cenderung gelisah, tertekan, dan tidak aman. !eterbukaan dalam pengalaman " suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang imaj inatif, benarbenar sensitif, dan intelektual.
'.Kemamuan Intelektual 4enurut obbins (288 1 "*) kemampuan intelektual adalah kemampuan yang di perlukan untu k menjalankan kegiatan mental. #es kualitas intelektual (?<), misalnya, dirancang untuk memastikan kemampuan intelektual umum seseorang. #ujuh dimensi yang paling sering membentuk kemampuan intelektual adalah !ecerdasan numeric, &emahaman -erbal, !ecepatan perseptual, &enalaran induktif, &enalaran deduktif, Cisualisasi ruang dan ?ngatan.
Definisi 'seleksi' Indonesian to Indonesian noun 1. 1 pemilihan (untuk mendapatkan yg terbaik); penyaringan; 2 metode dan prosedur yg dipakai oleh bagian personalia (kantor pemerintah, perusahaan, dsb) waktu memilih orang untuk mengisi lowongan pekerjaan; -- alami tingkat kelangsungan hidup dan reproduksi individu organisme di alam, yg menghasilkan kenaikan jumlah beberapa sifat tertentu di samping menurunnya jumlah sifat yg lain; -- buatan seleksi yg dilakukan oleh manusia; -- habitatpenyebaran individu pd habitat yg diinginkan sesuai dng kemampuannya; -- individual seleksi untuk ternak bibit yg didasarkan pd atatan produktivitas; -- massa penyaringan tanaman pd satu generasi untuk dikembangbiakkan dng mengumpulkan benih atau bijinya; -- menyempit Huk seleksi dl satu keluarga atau keturunan melalui persaingan dan kerja sama untuk meningkatkan kemantapan lingkungan; me·nye·lek·si v menyaring; memilih; pe·nye·lek·si n orang yg menyeleksi! panitia -; pe·nye·lek·si·an n proses, ara, perbuatan menyeleksi; penyaringan; pemilihan soure! kbbi"
#ekrutmen 5.1. Pengertian Rekrutmen SDM $enurut %vanevih (&'') rekrutmen adalah sekumpulan kegiatan organisasi yang digunakan untuk menarik alon karyawan yang memiliki kemampuan dan sikap yang diperlukan untuk membantu organisasi menapai tujuannya. $enurut oe * +right (&''), rekrutmen adalah kegiatan apapun dijalankan oleh organisasi dengan tujuan utama untuk mengidentifikasi dan menarik karyawan potensial.
5.2. Alternatifalternatif Rekrutmen SDM $enurut $ondy * oe(&'') perusahaan harus mempertimbangkan alternative-alternatif rekrutmen dengan ermat sebelum memutuskan perekrutan. lternatif-alternatif untuk perekrutan yang umum adalah outsourcing, penggunaan contingent workers,employee leasing, dan lembur 1.
Outsourcing
dalah proses penyerahan tanggung-jawab untuk bidang pelayanan kepada pihak eksternal. Dalam hal ini dilakukan sub-kontrak dari berbagai fungsi organisasiperusahaan untuk mengisi pekerjaanjabatan tertentu yang sedang dibutuhkan.
&.
Contingent workers
/enaga-kerja sementara merupakan tenaga-kerja yang bersifat kontrak seara individual. 0erusahaan yang menyediakan pekerja sementara ini membantu klien mereka dalam menangani kelebihan beban kerja atau pekerjaan khusus, dengan ara menugaskan karyawan mereka sendiri untuk klien mereka.
".
Employee Leasing professional employee organization
aryawan leasing merupakan karyawan perusahaan yang bekerja dengan klien perusahaan dalam hubungan kerja untuk memberikan tenaga ahli bidang administrasi, program manfaat pekerja yang komprehensif, asumsi risiko majikan, pengisian pajak, dan kepatuhan hukum ketenagakerjaan
2.
!embur
$ungkin metode yang paling umum digunakan dalam menghadapi fluktuasi volume pekerjaan dalam jangka pendek adalah dengan lembur tambahan jam kerja.
5.". !ingkungan #ksternal Rekrutmen SDM 3aktor eksternal organisasi dapat seara signifikan mempengaruhi perekrutan perusahaan. $enurut $ondy * oe(&'') faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi rekrutmen adalah!
1.
Kondisi Pasar Tenaga Keja 4ebagai kompetisi untuk kelangsungan karyawan yang terbaik, bahkan ketika kondisi perekonomian
memburuk, beberapa perusahaan telah menerapkan pendekatan kreatif untuk perekrutan.4elain itu, karena perusahaan berusaha untuk mengurangi biaya tenaga kerja, banyak meng-outsourcing-kan pekerjaan kepada individu-individu yang berkualitas di luar negeri.
a.
Pasar Tenaga Kerja !omestik
0roses perekrutan suatu perusahaan dapat sederhana apabila tingkat pengangguran di organisasi pasar tenaga kerja adalah tinggi. 5umlah pelamar yang tidak diminta biasanya lebih besar, dan meningkatnya ukuran organisasi tenaga kerja memberikan peluang yang lebih baik untuk menarik pelamar yang memenuhi syarat. ondisi pasar tenaga kerja lokal penting diperhitungkan terutama dalam perekrutan sebagian besar tenaga non manajerial, para pengawas, dan bahkan sampai posisi middle manager.
&.
Pasar Tenaga Kerja (lo&al
4aat ini, pasar tenaga kerja profesional dan posisi teknisi jauh lebih luas dan benar-benar global. 5ika pekerja siap untuk terjun ke dalam pasar global, maka pengembangan sistem informasi seperti halnya internet, merupakan sistem komunikasi yang efisien, dan peningkatan pendidikan di seluruh dunia memiliki kontribusi pada pertumbuhan pekerja.
%.
Pertim&angan )ukum
0ertimbangan hukum menjadi penting dan tidak mengherankan karena merupakan dasar pertimbangan menajer ketika membuat kontrak selama proses perekrutan. 0ertimbangan hukum adalah penting bagi organisasi, untuk menekan praktik yang diskriminatif.
'.
Citra Perusahaan
6itra perusahaan adalah faktor lain yang mempengaruhi perekrutan. 5ika karyawan peraya bahwa manajer mereka bersikap adil denagn mereka, maka kata-kata positif dari mulut ke mulut dan dukungan yang mereka berikan adalah sangat berharga bagi perusahaan. %ni membantu dalam membangun kredibilitas dengan pelamar.#eputasi baik yang diperoleh dengan ara ini dapat membantu menarik pelamar lebih banyak dan kualitas lebih baik.
5.$. !ingkungan %nternal Rekrutmen SDM $enurut $ondy * oe(&''), pasar tenaga kerja dan pemerintah memberikan pengaruh e7ternal yang kuat pada proses rekrutmen, selain itu praktik dan kebijakan organisasi juga mempengaruhi rekrutmen.. !ingkungan internal dari rekrutmen meliputi!
1.
Peren*anaan Sum&er !a$a Manusia
0erenanaan 4D$ meneliti alternatif sumber merekrut dan menentukan sumber-sumber yang paling produktif dan metode untuk mendapatkan mereka sering membutuhkan perenanaan waktu. 4etelah mengidentifikasi alternatif terbaik, manajer dapat membuat keputusan perekrutan terbaik.
%.
Ke&ijakan Promosi
0romosi dari dalam (03+8 promotion from within) adalah kebijakan untuk mengisi kekosongan posisi dengan karyawan perusahaan yang sudah ada.
'.
Pengetahuan Perusahaan Atas Pekerjan$a
&restasi kerja seorang karyawan, mungkin bukan kriteria yang sangat dapat dipercaya untuk promosi. 5amun manajemen akan tahu banyak kualitas pribadi karyawan dan pekerjaan yang bersangkutan. !aryawan memiliki track record, untuk membandingkan suatu entitas yang tidak diketahui. !euntungan lain dari perekrutan internal adalah bahwa organisasi biasanya sangat menyadari kemampuan karyawannya, sebuah kinerja kerja karyawan, mungkin tidak dapat diandalkan dalam kriteria untuk promosi, tetapi manajemen akan tahu banyak pekerjaan karyawan dan kualitas pekerjaanya.
+.
,eotisme
4udah umum bagi perusahaan untuk memiliki kebijakan anti-nepotisme yang menghambat pekerjaan dari kerabat dekat, terutama ketika karyawan terkait akan bekerja di departemen yang sama, di bawah pengawas yang sama, atau dalam peran supervisor - bawahan. amun, ketika pasar tenaga kerja ketat, perusahaan dapat memutuskan bahwa akan lebih baik menjaga kekerabatan di perusahaan daripada kehilangan mereka dalam persaingan di luar perusahaan.
$elain itu, ?-ance-ich (2880) mengemukakan bahwa lingkungan internal rekrutmen meliputi" 1.
$trategis
2. #ujuan 3.
udaya organisasi
*.
$ifat tugas
.
!erja kelompok
.
7aya kepemimpinan
0.
&engalaman
5.5. Pr&ses Rekrutmen SDM /ujuan dari proses rekrutmen adalah untuk menghasilkan daftar alon yang latar-belakang dan kemampuannya sesuai dengan profil yang terdapat pada spesifikasi pekerjaan. 9ntuk lebih jelasnya, proses rekrutmen dapat dilihat pada gambar .1. berikut ini.
4umber! $ondey * oe (&'') :ambar .1 Pr&ses Rekrutmen
5.'. Met&de Rekrutmen %nternal $enurut $ondey * oe (&''), metode-metode rekrutmen internal terdiri dari! 1. a.
(&b p&sting dan Job bidding Job posting ! prosedur untuk berkomunikasi dengan karyawan perusahaan bahwa sebenarnya ada
lowongan jabatan b.
Job bidding ! suatu teknik yang memungkinkan individu dalam suatu organisasi bahwa mereka yang
peraya memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk melamar pekerjaan yg diumumkan
&.
Penun)ukan karya*an
Employee enlistment ( pendaftaran karyawan) adalah suatu bentuk rujukan karyawan yang unik dimana setiap karyawan akan menjadi perekrut.
5.+. Sumber Rekrutmen #ksternal $enurut $ondy * oe(&''), jika saat ini tidak ada karyawan yang memiliki kualifikasi yang diinginkan, alon dapat ditarik dari beberapa sumber dari luar perusahaan, yaitu! 1.
4/ dan 4ekolah ejuruan
&.
$asyarakat 0erguruan /inggi
".
0erguruan /inggi dan 9niversitas
2.
0esaing di 0asar /enaga-kerja
.
$antan karyawan
<.
0engangguran
.
0enyandang aat
=.
>rang tua
?.
0ersonil militer
1'.
+iraswastawan
5.,. Met&de Rekrutmen #ksternal $etode rekrutmen eksternal, menurut $ondy * oe (&''), adalah ! 1.
%klan! ara mengkomunikasikan kebutuhan perusahaan akan pekerja kepada publik melalui media seperti
radio, surat kabar, atau publikasi industri. &.
Agen tenagaker)a! organisasi yang membantu perusahaan merekrut karyawan, pada saat yang sama
membantu individu untuk menari pekerjaan ".
Perekrut ! %nternet recruiter dan Job fair
2.
%ntership ! pelajar yang magang dan dapat diperaya kemampuannya
.
#-eutive searh firms ! organisasi yang digunakan oleh beberapa perusahaan untuk menemukan
tenaga profesional dan e7eutive yang berpengalaman. <.
/&ntingeny firm 0 sebuah perusahaan yang hanya menerima jasa penarian jika berhasil menempatkan
alon dalam pekerjaan .
As&siasi pr&fesi
,.
Pelamar sambil lalu
.
pen h&use
13. Aara perekrutan
Referensi 1.
%vanevih, 5.$. (&''), Human Recourse Management , 4ingapore! $:raw-@ill
&. 4ondy, Dayne . E 5oe, obert, 4. (288). )uman -esour*e Management . 5ew :ersey. &earson @ducation.. 3.
oe, @ollenbek, :erhard, +right, (&''), Fundamentals of Human Resource
Management , ew Aork! $:raw-@ill Diposkan oleh nurlaila fadjarwati di '<."&
$@ $5B$B 49$CB# DA $94% BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang anajemen )umber Daya anusia diperlukan untuk meningkatkan efekti2itas sumber daya manusia dalam organisasi. !ujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, menge2aluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah #kuantitas( dan tipe #kualitas( yang tepat. )alah satu kunci utama dalam menciptakan )umber Daya anusia #)D( yang profesional adalah terletak pada proses rekrutmen, seleksi,training and development calon tenaga kerja. encari tenaga kerja yang profesional dan berkualitas tidaklah gampang. erupakan sebuah kewajiban dalam sebuah organisasi dan perusahaan-perusahan harus melakukan penyaringan untuk anggota atau para pekerja yang baru. Untuk itulah rekrutmen tenaga kerja dibutuhkan untuk menyaring para pelamar yang ingin melamar. Dalam organisasi, rekrutmen ini menjadi salah satu proses yang penting dalam menentukan baik tidaknya pelamar yang akan melamar pada organisasi tersebut. Apapun alasannya, jika terjadi lowongan pekerjaan dalam suatu organisasi maka lowongan tersebut haruslah diisi. )alah satu cara untuk mengisi lowongan tersebut adalah dengan melakukan proses rekrutmen. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal mengenai rekrutmen, mulai dari pengertian sampai dengan kendala-kendala dalam rekrutmen serta hal-hal yang berkaitan dengan seleksi.
B. Batasan Masalah /erdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan batasan masalah yang mencakup tentang : $. Apa pengertian rekrutmen45 +. Apa tujuan rekrutmen45 3. Apa prinsip rekrutmen45 '. Apa proses dan sumber rekrutmen45 6. Apa pengertian seleksi45 &. Apa proses dan tahapan seleksi45 . Apa system seleksi dan efektif45 7. Apa faktor penting yang diperhatikan dalam seleksi45 %. Apa saja jenis-jenis seleksi45$. Apa masalah yang ditemukan dalam seleksi45
BAB II PEMBAHASAN
A. Rekrutmen 8ekrutmen merupakan komunikasi dua arah. *ara pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apa rasanya bekerja di dalam sebuah organisasi. )edangkan organisasi sangat menginginkan informasi yang akurat tentang pelamar tersebut jika kelak mereka menjadi karyawan.
. Pengertian Rekrutmen Ada beberapa pengertian rekrutmen menurut para ahli, sebagai berikut : a. Henry Simamora (1997:212) dalam buku koleksi digital Uni2ersitas 1risten *etra menyatakan bahwa 98ekrutmen #8ecruitment( adalah serangkaian akti2itas mencari dan memikat pelamar kerja dengan moti2asi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. b. Drs. Fautisno Cardoso omes (199!:1"!) menyatakan bahwa 9rekruitmen merupakan proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. #. enurut $andall S. S#%uler dan Susan &. 'a#son (1997:227) dalam ;anang ;uryanta #+7( rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. d. enurut *oe at. all ( 2""" ) rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanaan atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja yang potensial. e. enurut S#%ermer%orn+ 1997 8ekrutmen #8ecruitment( adalahproses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. *erekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan. 'adi $erutmen adala% proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. "asil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di perusahaan.
!. "u#uan Rekrutmen enurut Henry Simamora (1997:21,) rekrutmen memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut: a. Untuk memikat sebagian besar pelamar kerja sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi. b. !ujuan pasca pengangkatan adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksanapelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.
c. eningkatkan citra umum organisasi, sehingga para pelamar yang gagal mempunyai kesan-kesan positif terhadap organisasi atau perusahaan.
$. Prinsi% Rekrutmen enurut 8i2ai #+&(, prinsip-prinsip rekrutmen terdiri dari: a. utu staf dan pengajar yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhanyang diperlukan untuk mendapatkan mutu yang sesuai, untuk itu sebelumnyaperlu dibuat suatu analisis jabatan, deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. &. jumlah staf dan pengajar yang diperlukan harus sesuai dengan jobyangt ersedia, untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan peramalankebutuhan tenaga kerja dan analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja. '. /iaya yang diperlukan diminimalkan. (. *erencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan. e.
*. Pr+ses Dan Sum&er Rekrutmen *roses pelaksanaan rekrutmen dan biasanya terdiri dari beberapa langkah atau tahapan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen
a. Pr+ses Rekrutmen Adapun dalam proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting, yaitu sebagai berikut: 1) -enyusunan strategi untu mererut Dalam penyusunan strategi ini, peran departemen sumber daya manusia bertanggung jawab dalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan direkrut, di mana tempatnya, dan kapan pelaksanaannya. 2) -en#arian pelamarpelamar er/a /anyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut untuk menginformasikan lowongan, salah satu caranya adalah dengan membina hubungan yang baik dengan sekolah-sekolah atau uni2erstas-uni2ersitas. 3) -enyaringan atau penyisi%an pelamarpelamar er/a yang tida #o#o. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat.karena pada tahan ini kadang terjadi kejanggalan akibat tidak sportif atau disiplinnya dalam perekrutan. 4) -embuatan umpulan pelamar 1elompok pelamar yang sudah disaring merupakan kumpulan indi2idu-indi2idu yang telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan.
&. Sum&er Rekrutmen
)umber-sumber rekrutmen adalah pelamar langsung, lamaran tertulis, lamaran berdasarkan informasi, orang lain, jalur iklan, perusahaan penempatan tenaga kerja, perusahaan pencari tenaga kerja profesional, lembaga pendidikan, organisasi profesi, serikat pekerja, dan melalui balai latihan kerja milik pemerintah. , Pelamar Langsung *elamar langsung sering dikenal dengan istilah 9 appli#ations at t%e gate . Artinya para pencari pekerjaan datang sendiri ke suatu organisasi untuk melamar, ada kalanya tanpa mengetahui apakah di organisasi yang bersangkutan ada atau tidak ada lowongan yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan atau pengalaman pelamar yang bersangkutan. !, Lamaran "ertulis *ara pelamar yang mengajukan lamaran tertulis melengkapi surat lamarannya dengan berbagai bahan tertulis mengenai dirinya, seperti surat keterangan berbadan sehat dari dokter, surat kelakuan baik dari instansi pemerintah yang berwenang, salinan atau fotokopi ijasah dan piagam yang dimiliki, surat referensi dan dokumen lainnya yang dianggap perlu diketahui oleh perekrut tenaga kerja baru yang akan menerima dan meneliti surat lamaran tersebut. $, Lamaran Ber(asarkan In)+rmasi -rang Dalam *ara anggota organisasi berbagai pihak yang diketahuinya sedang mencari pekerjaan dan menganjurkan mereka mengajukan lamaran. /erbagai pihak itu dapat sanak saudara, tetangga, teman sekolah, bersal dari suatu daerah dan lain sebagainya. )umber rekrutmen ini layak dipertimbangkan karena beberapa alasan, yaitu: i. para pencari tenaga kerja baru memperoleh bantuan dari pihak dalam organisasi untuk mencari tenaga kerja baru sehingga biaya yang harus dipikul oleh organisasi menjadi lebih ringan. ii. para pegawai yang menginformasikan lowongan itu kepada teman atau kenalannya agar berusaha agar hanya yang paling memenuhi syaratlah yang melamar. iii. para pelamar sudah memiliki bahan informasi tentang organisasi yang akan dimasukinya sehingga lebih mudah melakukan berbagai penyesuaian yang diperlukan jika lamarannya ternyata diterima. i2. pengalaman banyak organisasi menunjukkan bahwa pekerja yang diterima melalui jalur ini menjadi pekerja yang baik karena mereka biasanya berusaha untuk tidak mengecewakan orang yang membawa mereka ke dalam organisasi. *, Iklan *emasangan iklan merupakan salah satu jalur rekrutmen yang paling sering dan paling banyak digunakan. =klan dapat dipasang diberbagai tempat dan menggunakan berbagai media, baik 2isual, audio, maupun yang bersifat audio 2isual. , Instansi Pemerintah Di setiap pemerintahan negara dapat dipastikan adanya instansi yang tugas fungsionalnya mengurus ketenagakerjaan secara nasional, seperti departemen tenaga kerja, departemen pemburuhan, departemen sumber daya manusia atau instansi pemerintah yang cakupan tugas sejenis. /, Perusahaan Penem%atan "enaga Ker#a )alah satu perkembangan baru dalam dunia ketenagakerjaan ialah tumbuh dan beroperasinya perusahaan-perusahaan swasta yang kegiatan utamanya adalah mencari dan menyalurkan tenaga kerja.
0, Perusahaan Pen'ari "enaga Ker#a Pr+)esi+nal *erusahaan *encari !enaga 1erja *rofesional menghkususkan diri pada tenaga kerja tertentu saja, misalnya tenaga eksekutif atau tenaga professional lainnya yang memiliki pengetahuan atau tenaga khusus. 1, Lem&aga Pen(i(ikan >embaga pendidikan sebagai sumber rekrutmen tenaga kerja baru adalah yang menyelenggarakan pendidikan tingkat sekolah menengah tingkat atas dan pendidikan tinggi. *embatasan ini didasarkan kepadan pemikiran bahwa lembaga-lembaga pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar pada tinggat sekolah dasar meluluskan anak-anak yang belum layak diperlakukan sebagai pencari lapangan kerja.
B. Seleksi )eleksi merupakan usaha pertama yang harus dilakukanperusahaan untuk memperoleh karyawan yang ?ualified dan komponen yang akan menjabat serta mengarjakan semua pekerjaan pada perusahaan. *elaksanaan seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat, dan obyektif supaya karyawan yang diterima benar-benar ?ualified untuk menjabat dan melaksanakan pekerjaan.
. Pengertian Seleksi *engertian atau definisi seleksi antara lain adalah sebagai berikut: a. )eleksi menurut ondy ;oe #+6:$&+( yaitu proses pemilihan dari sekelompok pelamar indi2idu yang paling cocok untuk posisi tertentu dalam sebuah organisasi. b. enurut Umar #+6(, seleksi merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan guna lebih menjamin bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan serta jumlah yang dibutuhkan. c. enurut )iagian #+&(, bahwa proses seleksi pegawai merupakan salahsatu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan proses manajemen sumberdaya manusia. *roses seleksi terdiri dari berbagai langkah spesifik yang diambiluntuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima dan pelamar mana yangakan ditolak.
!. Pr+eses Dan "aha%an Seleksi enurut )iagian #+&(, bahwa setiap perekrut tenaga kerja yang mempunyai rasa tanggung jawab secara profesional dapat dipastikan ingin dan berusaha agar melalui proses seleksi yang dilakukannya diperoleh tenaga kerjayang paling memenuhi syarat untuk mengisi lowongan yang tersedia. Agar sasaran seperti itu tercapai, proses seleksi menggabungkan dua hal, yaitu yang berkaitan langsung dengan pekerjaan yang akan dilakukan apabila lamaran seseorang diterima dan faktor-faktor lain yang meskipun tidak langsung berkaitandengan pekerjaannya kelak, akan tetapi memberikan gambaran yang lebih akurattentang diri pelamar yang bersangkutan. enurut angkuprawira #+3(, proses penyeleksian bekerja sama dengan elemen-elemen, yaitu tujuan atau sasaran perusahaan, rancangan pekerjaan, dan penilaian kinerja, seperti halnya juga pada rekrutmen dan seleksi. @lemen-elemen tersebut yaitu: &lemen pertama dalam proses penyeleksian harus termasuk kebijakan umum perusahaan dalam menyewa karyawan. anajer dapat mempekerjakan orang terbaik untuk pekerjaan-pekerjaan khusus dengan gaji dan manfaat yang tinggi atau relatif dengan pembayaran gaji dan upah yang rendah,tanpa mempedulikan derajat perputaran karyawan atau
ketidakpuasan tentangupah, manfaat, dan kondisi kerja. *engambil keputusan harus menentukanbagaimana para karyawan merasa cocok dalam kerangka menyeluruh dariperusahaan dan harus pula mengembangkan hubungan antar karyawan dalamperusahaan. &lemen edua+ rancangan pekerjaan, menentukan apa tugas dankewajiban tiap pekerjaan. /agaimana upaya memoti2asi atau pengulangan tiappekerjaan menjadi pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan bersangkutan.1inerja tersebut akan dipengaruhi oleh kemampuan dan moti2asi mereka.8ancangan berpengaruh besar pada dua faktor tersebut. &lemen etiga merupakan cara mengukur keberhasilan suatu pekerjaan.*enerimaan karyawan yang berhasil akan menentukan jenis calon karyawanseperti apa yang sebaiknya direkrut dan diseleksi. &lemen e empat merupakan spesifikasi pekerjaan yang menspesifikasi ciri sifat, keahlian dan latar belakangindi2idu yang harus dimiliki untuk mengkualifikasi pekerjaan. )ecara singkat penjelasan tahapan-tahapan seleksi adalah sebagai berikut: i. Surat $eomendasi *ada umumnya surat rekomendasi tidak berkaitan dengan kinerja pekerjaankarena semuanya mengandung pujian positif, yang perlu diperhaitkanbagaimana isi rekomendasi yang terutama tentang sifat-sifat orang yangdirekomendasikan sebagai bahan pertimbangan e2aluasi. ii. Format lamaran *erlunya format lamaran adalah untuk mempermudah penyeleksimendapatkan informasi atau data yang lengkap dari calon staf dan pengajar,dimana format ini sebagai alat screening untuk menentukan pelamar dalammemenuhi spesifikasi pekerjaan yang minimal dan secara khusus meminta informasi tentang pekerjaan yang pernah dialami pelamar dan status pekerjaanyang sekarang. iii. 0es emampuan !es kemampuan adalah alat-alat yang menilai kesesuaian antara para pelamardengan syarat-syarat pekerjaan. *ada tahap ini dilakukan penilaian terhadappara pelamar dengan syarat yang telah ditetapkan. !es ini ditujukan untuk mendapat tenaga kerja yang sesuai dengan harapan perusahaan. !es ini untuk mengukur tingkat kecerdasan, kepribadian, minat, bakat, prestasi danberfungsi untuk meramal berhasil tidaknya pelamar dalam melaksanakanpekerjaan, reaksi, kepandaian dan potensi. )elain tahap-tahap tersebut juga terdapat beberapa tahap yang lain yaitu tes potensial akademik, tes kepribadian, tes pisikologi, wawancara, e2aluasi kesehatan, serta keputusan penerimaan.
$. Sistem Seleksi Dan E)ekti) enurut 8i2ai #+&(, dalam hal ini perlu disadari bahwa proses seleksikaryawan baru merupakan kegiatan penting bagi perusahaan maupun bagi calonstaf dan pengajar itu sendiri. empertahankan atau pun mengembangkan suatusistem seleksi yang menghasilkan staf dan pengajar produktif dan mencaripeluang untuk meningkatkan cara kerjanya sangat penting untuk keberhasilanperusahaan. )istem seleksi yang efektif pada dasarnya memliki tiga sasaran, yaitu : a. 1eakuratan, artinya kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat dapatmemprediksi kinerja pelamar. *ernyataan berikut ini mungkin dapatdipertimbangkan ketika melakukan seleksi, seperti apa kelemahan dari: =nstruktur yang kurang menguasai materi, *roses seleksi yang tidak dapat memprediksi kinerja pelamar di tempatkerja, *erhitungan dengan menggunakan komputer yang menghasilkan jawaban yang salah. b. 1eadilan, artinya memberikan jaminan bahwa setiap pelamar yang memenuhi persyaratan diberikan kesempatan yang sama didalam sistem seleksi. )istem seleksi yang adil jika: Didasarkan pada persyaratan-persyaratan yang dijalankan secara konsisten, enggunakan standar penerimaan
yang sama untuk semua pelamar, enyaring pelamar berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang hanya berkaitan dengan pekerjaan saja. c. 1eyakinan, artinya taraf orang-orang yang terlibat dalam proses seleksi yakin akan manfaat yang diperoleh. *ewawancara dan calon meyakini akan suatu sistem seleksi apabila: )elama proses seleksi pelamar dan pewawancara menggunakan waktu dengan efektif dan baik, )etiap orang memperoleh manfaat dengan mengikuti proses seleksi terlepas dari keputusan penerimaan staf dan pengajar yang diambil, Bitra perusahaan dan harga diri para pelamar tetap terjaga.
*. 2akt+r Penting 3ang Di%erhatikan Dalam Seleksi enurut 8i2ai #+&(, perusahaan semakin dituntut untuk mencapaisemua sasaran yang diinginkan oleh manajemen. )ementara itu, staf dan pengajarsemakin sering berpindah perusahaan dan karir, untuk mendapatkan predikat staf dan pengajar yang ideal dan dapat memenuhi kebutuhankebutuhan ekonomi danpribadinya, sehingga perusahaan membutuhkan proses seleksi yang efektif agardapat mengidentifikasi siapa yang mampu dan mau melaksanakan suatu pekerjaanselama jangka waktu tertentu. !anpa sistem seleksi yang efektif, perusahaan akan menaggung resiko, antara lain: Satu *eningkatan biaya, sebagai akibat kesalahan ketika penerimaan staf danpengajar akan menimbulkan inefisiensi dengan membengkaknya biaya. Dua oti2asi staf dan pengajar yang rendah. 0iga 1ualitas pelayanan yang rendah atau menurun yang dirasakan oleh pelanggan. &mpat 1urangnya upaya manajer atau super2isor dalam membimbing bawahannyamaupun inisiatif untuk kemajuan perusahaan, karena terpaksa berkonsentrasipada pengisian lowongan yang tidak diharapkan. . 4enis 5 4enis Seleksi enurut 8i2ai #+&(, seleksi merupakan proses untuk mencocokkanorang-orang dengan kualifikasi yang mereka miliki, jenis-jenis seleksi: a. )eleksi Administrasi, )eleksi administrasi yaitu seleksi berupa surat-surat yang dimilliki pelamaruntuk menentukan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang dimintaorganisasi perusahaan, antara lain: =jaCah, 8iwayat hidup, domisili atau keberadaan status yang bersangkutan, sutar lamaran, sertifikasi keahlian, pas foto, copy identitas, pengalaman kerja, umur, jenis kelamin, status perkawinan, surat keterangan sehat dari dokter, akte kelahiran. b. )eleksi secara tertulis, dimana meliputi : !es kecerdasan, tes kepribadian, tes bakat, tes minat dan prestasi. c. )eleksi tidak tertulis dimana meliputi : wawancara, praktek,serta kesehatan atau medis.
/. Masalah 5 Masalah 3ang Ditemukan Dalam Seleksi enurut 8i2ai #+&(, untuk mencapai ketiga sasaran, yaitu keakuratan,keadilan dan keyakinan sangat tergantung pada kemampuan pewawancara untuk mengatasi masalah-masalah seleksi berikut ini: /anyak pewawancara mengabaikan informasi penting pewawancara hanyaf okus pada sebagian kecil informasi yang utama tentang keberhasilanpekerjaan, sehingga melalaikan sebagian informasi lainnya. Oleh karena itu,pewawancara kurang dapat mengembangkan pelamar secara lengkap. *ewawancara terkadang mengabaikan moti2asi dan kesesuaian dengan kebutuhan perusahaan. *ewawancara terlalu fokus pada aspek-aspek keterampilan dari pekerjaan dan akhirnya melupakan hal-hal yang mungkin disukai dan tidak disukai oleh pelamar. 1egagalan dalam menemukan moti2asi dapat berakibat pada kinerja staf dan pengajar yang buruk dan mungkin pula akan terjadi pengunduran diri dini ketika sudah menjadi staf dan pengajar.
BAB III PENU"UP
A. Sim%ulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu $. $erutmen adala% proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. +. !ujuan dari rekrutmen sendiri yaitu Untuk memikat sebagian besar pelamar kerja, dan eningkatkan citra umum organisasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses rekrutmen dimana akan memberikan citra yang baik terhadap perusahaan. 3. seleksi merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan guna lebih menjamin bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan serta jumlah yang dibutuhkan '. ada tiga jenis-jenis seleksi dengan tingkat masalah yang berbeda-beda dalam proses seleksi.
B. Saran )ebagai manusia yang tidak pernah lepasa dari kesalahan, tentu saja dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, serta dosen pengajar demi kelayakan makalah ini dan berbesar hati memaafkan kekurangan dan kesalah penulis dalam makalah ini.
DA2"AR PUS"AKA
ondy, 8.., +7, anajemen )umber Daya anusia, @disi 1esepuluh # terjemahan (, 0akarta: *enerbit @rlangga http:ridhotha.wordpress.com+%$++7rekrutmen-sdm http:jurnal-sdm.blogspot.com+%$$rekrutmen-recruitment-karyawan-definisi.html http:www.e-psikologi.comepsiindustriEdetail.asp5idF3$ http:ubanCholic.blogspot.com+%+proses-rekrutmen-dalam-manajemen-sdm.html http:dspace.widyatama.ac.idbitstreamhandle$3&'%66bab$-+.pdf5se?uenceF$ http:ridwanjuli.blogspot.com+$$6pengertian-seleksi.html http:rajapesentasi.comprosesrekrutmenteks
papu johanes, +$. Organisasi industry.artikel.jakarta
49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 0
4@49%94? 4@#'+@ !U9B?#9#?; 7umilar usliwa $omantri ;akultas ?lmu $osial dan ?lmu &olitik, Uni-ersitas ?ndonesia, +epok 1*2*, ?ndonesia @mail" gsomantriFyahoo.com 9bstrak 4etode penelitian kualitatif secara luas telah digunakan dalam berbagai penelitian sosial termasuk sosiologi. #erdapat beberapa kesimpangsiuran dalam memahami metode kualitatif yang seringkali dianggap sebagai pelengkap dari metode kuantitatif. &enelitian pustaka ini ingin mendiskusikan beragam isu terkait dengan kelebihan dan kekurangan dalam metode penelitian kualitatif. !ami menyimpulkan bahwa metode kualitatif secara potensial dapat berguna dalam menyumbangkan pembangunan teoriteori ilmu sosial serta metodologi dalam konteks ke?ndonesiaan. Bebih dari itu, penggunaan metode penelitian kualitatif dapat membawa ilmu sosial khususnya sosiologi di ?ndonesia berada dalam posisi setara dalam dialog peradaban dengan sesama komunitas akademik di arat. 9bstract
1 Bihat DebsterJs 5ew @ncyclopedic +ictionary , (5ew 6ork"
lack +og and Be-enthan &ubl. ?nc, 1*), hlm. 31. 2+alam metode penelitian sosial, dimungkinkan seorang peneliti menggabungkan kedua metode tersebut. &enjelasan yang cukup lengkap mengenai hal tersebut dapat dilihat dalam 9bbas #ashakkori E Kharles #eddlie(eds), %andbook of 4iAed 4ethods in $ocial E eha-ioral esearch, (#housand 'aks, Kalifornia" $age &ubl. ?nc, 2883). 2. 4etode &enelitian #ulisan ini merupakan penelitian pustaka yang memusatkan perhatian pada isuisu penting seputar metode kualitatif. !ajian ini berangkat dari suatu cara pandang bahwa metode kualitatif banyak disalahartikan secara aneka ragam, seperti HgampanganH, rumit, bahkan dianggap inferior dan marginal dibandingkan saudara tirinya, metode kuantitatif. $alah satu penyebab mendasar dari hal ini adalah para peneliti kualitatif gagal memahami dan menerapkan prinsipprinsip metode ini secara benar. &ertanyaan penelitian kami adalah bagaimana kita memahami metode kualitatif agar dapat menghasilkan kajian produktif dan berguna dalam ilmu sosial, khususnya sosiologi di ?ndonesiaL +alam rangka menjawab pertanyaan di atas, kami melakukan penelusuran pustaka yang akan dituangkan dalam beberapa sub bahasan. +iskusi kritis mengenai kekuatan dan kelemahan metode kualitatif dan kuantitatif akan dibahas pada bagian dua. agian ini penting dikemukakan, agar kita semua melihat secara jelas kesetaraan metodologi. 6aitu, masingmasing metode mempunyai paradigma teoritik, gaya, asumsi 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 paradimatik, serta kekuatan dan kelemahan sendiri. agian tiga dari tulisan ini akan menguraikan secara lengkap jenis, orientasi dan prinsip dasar metode kualitatif. +iskusi mengenai hal ini adalah mendasar, karena seringkali kita keliru dalam menempatkan metode dalam konteks penelitian yang bersifat idiogras. $edangkan perdebatan seputar metode kualitatif dalam praktek penelitian sosial dibahas pada bagian keempat. &ada bagian ini akan diskusikan metode sebagai proses MsellH and MtradeH, ranah data kualitatif dan dimensi etika. agian kelima akan diisi oleh uraian mengenai MpenteorianH metode kualitatif. +iskusi di bagian ini memperlihatkan keterjalinan antara metode dan teori yang merupakan ciri dari sosiologi kualitatif. agian penutup akan berisi catatan mengenai kontribusi metode kualitatif pada pengembangan ilmu sosial khususnya sosiologi di ?ndonesia. 3. 9nalisis dan ?nterpretasi +ata 3.1. 4etode !uantitatif dan !ualitatif dalam &erbandingan 4etode kuantitatif dan kualitatif berkembang terutama dari akar losos dan teori sosial abad ke28. !edua metode penelitian di atas mempunyai paradigma teoritik, gaya, dan asumsi paradigmatik penelitian yang berbeda. 4asingmasing memuat kekuataan dan keterbatasan, mempunyai topik dan isu penelitian sendiri, serta menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat realitas sosial. 4etode kuantitatif berakar pada paradigma tradisional, positi-istik, eksperimental atau empiricist. 4etode ini
berkembang dari tradisi pemikiran empiris Komte, 4ill, +urkeim, 5ewton dan :ohn Bocke. M7ayaH penelitian kuantitatif biasanya mengukur fakta objektif melalui konsep yang diturunkan pada -ariabel-ariabel dan dijabarkan pada indikatorindikator dengan memperhatikan aspek reliabilitas. &enelitian kuantitatif bersifat bebas nilai dan konteks, mempunyai banyak MkasusH dan subjek yang diteliti, sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk data statistik yang berarti. %al penting untuk dicatat di sini adalah, peneliti MterpisahH dari subjek yang ditelitinya. $ementara metode kualitatif dipengaruhi oleh paradigma naturalistikinterpretatif Deberian, perspektif postpositi-istik kelompok teori kritis serta postmodernisme seperti dikembangkan oleh audrillard, Byotard, dan +errida (Kresswell, 1*).
M7ayaH penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya. $ehingga, penelitian kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa dan otentisitas. 4emang dalam penelitian kualitatif kehadiran nilai peneliti bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan subjek dengan jumlah relatif sedikit. +engan demikian, hal yang umum dilakukan ia berkutat dengan analisa tematik. &eneliti kualitatif biasanya terlibat dalam interaksi dengan realitas yang ditelitinya.3 $ebagaimana dijelaskan sebelumnya, metode penelitian mempunyai pula asumsi paradigmatik. :ohn D. Kresswell menilik beberapa dimensi asumsi paradigmatik yang membedakan penelitian kuantitatif dengan kualitatif. +imensidimensi tersebut mencakup ontologis, epistemologis, aAiologis, retorik, serta pendekatan metodologis. $ecara
ontologis, peneliti kuantitatif memandang realitas sebagai MobjektifH dan dalam kacamata Mout thereH, serta independen dari dirinya. $ementara itu, peneiliti kualitatif memandang realitas merupakan hasil rekonstruksi oleh indi-idu yang terlibat dalam situasi sosial. $ecara epistemologis, peneliti kuantitatif bersikap independen dan menjaga jarak (detachment) dengan realitas yang diteliti. $ementara peneliti kualitatif, menjalin interaksi secara intens dengan realitas yang ditelitinya. $ecara retoris atau penggunaan bahasa, penelitian kuantitatif biasanya menggunakan bahasabahasa penelitian yang bersifat formal dan impersonal melalui angka atau datadata statistik. +engan demikian, terminologi atau konsepkonsep yang jamak ditemukan dalam penelitian kuantitatif misalnya MrelationshipH dan HcomparisonH. $ementara, penelitian kualitatif kerap ditandai penggunaan bahasa informal dan personal seperti MunderstandingH, Mdisco-erH, dan MmeaningH. $ecara metodologis, penelitian kuantitatif lekat dengan penggunaan logika deduktif dimana teori dan hipotesis diuji dalam logika sebab akibat. +esain yang bersifat statis digunakan melalui penetapan konsepkonsep, -ariabel penelitian serta hipotesis. $ementara itu, penelitian kualitatif lebih mengutamakan penggunaan logika induktif dimana kategorisasi dilahirkan dari perjumpaan peneliti dengan informan di lapangan atau datadata yang ditemukan. $ehingga penelitian kualitatif bericirikan informasi yang berupa ikatan konteks yang akan menggiring pada polapola atau teori yang akan menjelaskan fenomena sosial (Kreswell, 1*" *0). 3.2. :enis, 'rientasi dan &rinsip +asar 4etode !ualitatif $etidaknya, terdapat lima jenis metode penelitian
kualitatif yang banyak dipergunakan, yaitu" (1) obser-asi terlibatN (2) analisa percakapanN (3) analisa
3 !eterlibatan dan interaksi peneliti kualitatif dengan realitas yang diamatinya merupakan salah satu ciri mendasar dari metode penelitian ini. :ary and :ary mendenisikan istilah Gualitati-e research techniGues sebagai setiap penelitian di mana ilmuwan sosial mencurahkan kemampuan sebagai pewawancara atau pengamat empatis dalam rangka mengumpulkan data yang unik mengenai permasalahan yang ia in-estigasi, lihat +a-id :ary and :ulia :ary, +ictionary of $ociology, (7lasgow" %arperKollins &ublishers, 11), hlm. 13. 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 #abel 1. M7ayaH &enelitian !uantitatif dan !ualitatif !uantitatif !ualitatif 4engukur faktafakta objektif 4engkonstruksikan realitas dan makna kultural ;okus pada -ariabel-ariabel ;okus pada proses dan peristiwa secara interaktif eliabilitas adalah kunci 'tentisitas adalah kunci ebas nilai %adirnya nilai secara eksplisit ebas dari konteks +ibatasi situasi anyak kasus dan subjek $edikit kasus dan subjek 9nalisis statistik 9nalisis tematik &eneliti terpisah &eneliti terlibat $umber" D. Bawrence 5euman, $ocial esearch 4ethods"
ealitas bersifat subjektif dan ganda sebagaimana terlihat oleh partisipan dalam studi 9sumsi epistemologis agaimana hubungan antara peneliti dengan yang ditelitiL &eneliti independen dari yang diteliti &eneliti berinteraksi dengan yang diteliti 9sumsi aksiologis agaimana peranan dari nilaiL ebas nilai dan menghindarkan bias $arat nilai dan bias 9sumsi retoris agaimana penggunaan bahasa penelitianL O ;ormal O erdasar denisi O ?mpersonal O 4enggunakan bahasa kuantitatif O ?nformal O 4engembangkan keputusankeputusan O &ersonal O 4enggunakan bahasa kualitatif 9sumsi
metodologis agaimana dengan proses penelitianL &roses deduktif $ebab akibat +esain statiskategori statiskategori membatasi sebelum studi ebas konteks 7eneralisasi mengarah pada prediksi, eksplanasi dan pemahaman 9kurasi dan reliabilitas melalui -aliditas dan reliabilitas O &roses induktif O ;aktorfaktor dibentuk secara simultan O +esain berkembangkategori diidentikasi selama proses penelitian O ?katan konteks O &ola dan teori dibentuk untuk pemahaman O 9kurasi dan reliabilitas dibentuk melalui -erikasi $umber" :ohn D. Kreswell, esearch +esign"
?a mengamati, secara lebih kurang kurang MterbukaH, di dalam aneka ragam keanggotaan dari perananperanan subjek yang ditelitinya (7ubrium et.al., 12" 100). 9nalisa percakapan pada umumnya memusatkan perhatian pada percakapan dalam sebuah interaksi. &eneliti memperhatikan analisa dari kompetensikompetensi komunikatif yang mendasari akti-itas sosial seharihari (7ubrium et.al.,, 12" 100). +iscourse analysis lebih tertarik pada penggunaan bahasa. &eneliti, dalam kaitan ini, mempunyai perhatian yang besar pada praktek dan kontekstualitas (7ubrium et.al., 12" 100). 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 8 Kontent analysis (analisa isi) mengkaji dokumendokumen berupa kategori umum dari makna. &eneliti dapat menganalisis aneka ragam dokumen, dari mulai kertas pribadi (surat, laporan psikiatris) hingga sejarah kepentingan manusia (7ubrium et.al., 12" 100). &engambilan data ethnogras relatif tidak terstruktur. &eneliti biasanya memfokuskan diri pada penggalian tekstur dan alir pengalamanpengalaman pengalamanpengalaman selektif dari responden melalui proses interaksi peneliti dan subjek yang ditelitinya dengan teknik wawancara mendalam secara MbebasH (7ubrium et.al., 12" 100). +alam sosiologi, penelitian ethnogras mulai berkembang pada akhir 18an108an ketika ketika metodologi sur-ey dan dasar losos pendorongnya pendorongnya menjadi sasaran kritik (7oldthorpe, 2888" ). D. Bawrence 5euman mencoba mengidentikasi * faktor yang terkait dengan orientasi dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif. 'rientasi pertama terkait dengan pendekatan yang digunakan terhadap data. 4etode kualitatif memperlakukan data sebagai sesuatu yang bermakna secara intrinsik. +engan demikian, data yang ada dalam penelitian kualitatif
bersifat MlunakH, tidak sempurna, imaterial, kadangkala kabur dan seorang peneliti kualitatif tidak akan pernah mampu mengungkapkan semuanya secara sempurna. 5amun demikian, data yang ada dalam penelitian kualitatif bersifat empiris, terdiri dari dokumentasi ragam peristiwa, rekaman setiap ucapan, kata dan gestures dari objek kajian, tingkah laku yang spesik, dokumendokumen dokumendokumen tertulis, serta berbagai imaji -isual yang ada dalam sebuah fenomena sosial (5euman, 10" 32). 'rientasi kedua adalah penggunaan perspektif yang nonpositi-istik. &enelitian kualitatif secara luas menggunakan pendekatan interpretatif dan kritis pada masalahmasalah sosial. &eneliti kualitatif memfokuskan dirinya pada makna subjektif, pendenisian, pendenisian, metapora, dan deskripsi pada kasuskasus yang spesik (5euman, 10" 32). &eneliti kualitatif berusaha menjangkau berbagai aspek dari dunia sosial termasuk atmosfer yang membentuk suatu objek amatan yang sulit ditangkap melalui pengukuran yang presisif atau diekspresikan dalam angka. +engan demikian, penelitian kualitatif lebih bersifat transendental, termasuk di dalamnya memiliki tujuan menghilangkan keyakinan palsu yang terbentuk pada sebuah objek kajian. &enelitian kualitatif berusaha memperlakukan objek kajian tidak sebagai objek, namun lebih sebagai proses kreatif dan mencerna kehidupan sosial sebagai sesuatu yang MdalamH dan penuh gelegak. 'rientasi ketiga adalah penggunaan logika penelitian yang bersifat Mlogic in praticeH. &enelitian sosial mengikuti dua bentuk logika yaitu logika yang direkonstruksi (reconstructed logic) dan logika dalam praktek (logic in practice). 4etode kuantitatif kuantitatif mengikuti logika yang direkonstruksi dimana metode
diorganisir, diformalkan dan disistematisir secara ketat. $ementara pada metode kualitatif, penelitian secara aktual dijalankan secara tidak teratur, lebih ambigu, dan terikat pada kasuskasus spesik. %al ini tentu saja, mengurangi perangkat aturan dan menggantungkan diri pada prosedur informal yang dibangun oleh pengalamanpengalaman di lapangan yang ditemukan si peneliti (5euman, 10" 338). 'rientasi keempat dari metode kualitatif adalah ditempuhnya langkahlangkah penelitian yang bersifat nonlinear. +alam metode kuantitatif, seorang peneliti biasanya dihadapkan pada langkahlangkah penelitian yang bersifat pasti dan tetap dengan panduan yang jelas sehingga disebut sebagai langkah yang linear. $ementara itu, metode penelitian kualitatif lebih memberikan ruang bagi penelitinya untuk menempuh langkah nonlinear dan siklikal, kadangkala melakukan upaya MkembaliH pada langkahlangkah penelitian yang sudah ditempuhnya dalam menjalani proses penelitian (5euman, 10" 338331). %al ini tidak berarti kualitas riset menjadi rendah, namun lebih pada cara untuk dapat menjalankan orientasi dalam mengkonstruksikan makna. $ementara itu, Bincoln dan 7uba mengajukan empat hal penting yang merePeksikan paradigma kualitatif ketika seorang peneliti hendak mengajukan proposal penelitian kualitatifnya. &ertama, kredibilitas yang bertujuan untuk mendemonstrasikan bahwa penyelidikan yang dilakukan telah selaras dengan kaidahkaidah ilmiah. %al ini untuk memastikan identikasi dan deskripsi masalah penelitian secara akurat. &enyelidikan dan penelitian harus mengikuti aturan main Mcredible to the constructors and the original multiple realitiesH (4arshall et.al., 1" 1**1*0)
!edua, transferability yang menyangkut kemampuan untuk demostrasi aplikasi temuan penelitian dalam konteks yang berbeda. #riangulasi dapat dijadikan rujukan untuk dapat mencapai transferability dari suatu penelitian kualitatif. !etiga, dependability dimana peneliti berusaha untuk mencermati perubahan kondisi pada fenomena sosial yang dikajinya sebagaimana ia menyesuaikan desai studi untuk menyaring pemahaman pada setting sosial. 6ang terakhir adalah conrmability, yang bisa disepadankan dengan objekti-itas. +alam hal ini, peneliti kualitatif dituntut untuk menghasilkan temuan yang dapat dikonrmasikan oleh pihak lain (4arshall et.al., 1" 1**1*0). 3.3. 4etode !ualitatif dalam &raktek 4etode kualitatif berkembang mengikuti suatu dalil sebagai proses yang tidak pernah berhenti (unnished process). ?a berkembang dari proses pencarian dan penangkapan makna yang diberikan oleh suatu realitas 1 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 dan fenomena sosial.* $eorang peneliti yang berkecimpung dalam penelitian kualitatif Mkon-ensionalH sering mengalami proses sell and trade. &roses ini dapat difahami pada dua gejala. &ertama, peneliti terlibat secara interaktif dengan subjek, dan berperan dalam membentuk realitas baru. +emikian juga sebaliknya, realitas secara interaktif memperkaya pengetahuan dan makna sosial seorang peneliti. !edua, peneliti dan MsubjekH terlibat dalam proses MpertukaranH sehingga interaksi dapat berjalan. %al yang seringkali terjadi pada peneliti kualitatif adalah lepasnya kontrol untuk menjaga sikap dan statusnya ketika ia terjun ke lapangan. &ositioning seorang peneliti kualitatif menjadi salah satu kunci
keberhasilan untuk mendapatkan datadata yang otentik. !erap terjadi hubungan uneGual antara peneliti dengan realitas yang ditelitinya. #entu saja, hal ini dapat mengakibatkan bias dari data yang digali bahkan proses interaksi berlangsung secara tidak wajar dan memuat struktur Mhiden feodalismH. $ebagai contoh, seorang peneliti yang memiliki status sosial sebagai kelas menengah atas, mengenakan pakaian yang sangat bersih dan rapi, berbicara dengan bahasa formal dan menunjukkan otoritas pengetahuan yang MberbedaH saat meneliti petani kecil di pedesaan. !etika MuniformitasH sosial, ekonomi, dan budaya yang lekat pada si peneliti lupa untuk ditanggalkan dalam proses penelitian, maka akan terjadi hubungan timpang yang dilegalisasi oleh kultur patronklien petani. #erkait dengan pencarian data di lapangan, seorang peneliti kualitatif dituntut untuk secara jeli mengumpulkan datadata yang ada. %al ini kerapkali menyulitkan karena tidak setiap permasalahan penelitian yang menarik dan signikan, mudah dilakukan pencarian datanya. +ata di lapangan dapat dipetakan ke dalam * ranah" front stagedisclosed (;$+), back stagedisclosed ($+), front stageenclosed (;$@), serta back stageenclosed ($@). &ada ranah data ;$+, data relatif mudah didapatkan dan dikumpulkan. +alam ranah data ;$+ ini, peneliti kualitatif pemula yang tidak terlalu berpengalaman dapat memperoleh informasi karena yang dibutuhkan hanya datadata yang ada di permukaan. 4isalnya datadata informan yang terkait dengan usia dan pekerjaan (kecuali pekerjaanpekerjaan tertentu yang ilegal= melanggar norma) bisa dengan mudah didapatkan seorang peneliti kualitatif. &ada ranah data $+, tingkat kesulitan sudah lebih tinggi. +i ranah ini, seorang
* 4etode kualitatif merupakan bagian dari proses pengetahuan yang dapat dianggap sebagai produk sosial dan juga proses sosial. &engetahuan sebagai sebuah proses setidaknya memiliki tiga prinsip dasar yakni empirisisme yang berpangku pada fakta dan data, objekti-itas dan kontrol. Bihat oyce $ingleton, :r, ruce K. $traits, 4argaret 4. $traits and onald :. 4c9llister, 9pproaches to $ocial esearch, (5ew 6ork" 'Aford Uni-ersity &ress, 1), hlm. 230 peneliti kualitatif tidak saja membutuhkan keahlian (skill) dan pengalaman penelitian. 5amun ia dituntut untuk menumbuhkan rasa percaya (trust) dengan subjek yang ditelitinya. +isamping itu, pada ranah data $+ seringkali peneliti perlu melakukan triangulasi untuk mendapatkan data yang akurat dan otentik.
&ada ranah data ;$@, seorang peneliti kualitatif seringkali dihadapkan pada permasalahan etika dan hubungannya dengan informan. +alam konteks ini, seringkali muncul data yang berpengaruh pada penelitian namun bersifat tertutup. $ebagai contoh, ketika seorang peneliti kualitatif mengkaji masalah pengambilan putusan di dalam keluarga, ia dihadapkan pada fakta bahwa seorang anak si informan hamil di luar nikah. #entu saja, hal ini bisa ditanyakan pada si informan karena secara MobjektifH fakta ini dapat dianggap memiliki hubungan dengan bagaimana si informan mengambil keputusan di dalam keluarganya. 4asalah muncul ketika si peneliti mencoba melihat dimensi etis dalam pertanyaannya serta implikasinya terhadap MkedekatanH hubungannya dengan informan. :alan tengah yang dapat dilakukan adalah dengan merahasiakan identitas informan melalui pseudonim,
walaupun langkah ini belum tentu akan menghilangkan gangguan hubungan selanjutnya antara si peneliti dengan informan. anah data terakhir adalah $@ yang merupakan ranah data yang paling sulit untuk didapatkan. &ada ranah data ini, seorang peneliti kualitatif membutuhkan waktu, keahlian, pengalaman, kesabaran, ketekunan yang ekstra untuk dapat mengungkapkan realitas yang ditelitinya. $kandal hubungan politik, kolusi, korupsi, MtabuH, adalah contohcontoh realitas sosial pada ranah data ini.
4etode kualitatif sebagaimana metodemetode penelitian lainnya, dipagari dengan etika penelitian. &erlu disampaikan bahwa dalam setiap penelitian, baik dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif maupun kualitatif seorang peneliti dihadapkan pada dua sikap profesional yang harus melekat. $ikap pertama adalah pengetahuan yang mencukupi untuk memahami teknikteknik penelitian. $ikap kedua adalah sensiti-itas pada aspek etika dalam melakukan penelitian (5euman, 10" **3***). @tika penelitian memiliki akar tradisi yang kuat dalam ilmu sosial sebagaimana terungkap dalam sifat bebas nilai dari eksperimetalisme, netralitas dari tradisi Deberian hingga etika utilitarian (Khristians, M@thics and &olitics in
diseminasi hasil penelitiannya. ?dentitas dan kerahasiaan informan dapat dilakukan dengan menggunakan anonim atau pseudonim. +alam konteks hubungan kekuasaan, seorang peneliti harus berani menembus elit kekuasaan yang berpotensi melakukan blokade atas penelitian terutama yang terkait dengan kelompokkelompok yang nir kekuasaan. 4asalah yang cukup pelik adalah ketika seorang peneliti dihadapkan pada dilema tanggung jawab menjaga pri-asi informan dengan tanggung jawab bahwa pengetahuan akan sebuah fakta sosial harus diketahui. &osisi kompromis yang dapat dilakukan adalah melakukan publikasi atas material yang tak mengenakkan tersebut hanya jika dibutuhkan ketika seorang peneliti hendak membangun argumen yang kuat dan luas. &erhatian pada masalah etika bergerak ke persoalan penyimpangan yang bisa terjadi dalam penelitian kualitatif, mulai dari penyimpangan ilmiah dalam hal pengumpulan data, metode atau plagiarisme (5euman, 10" **3*03) +alam hubungan dengan informan atau realitas yang ditelitinya, seorang peneliti kualitatif dituntut untuk mengedepankan prinsip kesukarelaan informan untuk memberikan data yang dibutuhkan. !esukarelaan ini harus dibarengi dengan keharusan peneliti menjaga pri-asi, identitas serta kerahasiaan informan. +emikian juga halnya dalam hubungan peneliti dengan pemerintah dan funding yang memiliki otoritas dan kekuasaan untuk membatasi proses penelitian. &egangan peneliti kualitatif pada aspekaspek etika merupakan hal yang sangat fundamental. &rinsip kesukarelaan juga berarti seorang peneliti kualitatif dituntut untuk tidak merugikan subjek penelitian, menjaga pri-asinya, serta menghindarkan konPik kepentingan (conPict of interest). &rinsip lain yang tidak kalah pentingnya
adalah memperhatikan prinsip persetujuan memberi informasi (informed consent) dari subjek penelitian. +alam prinsip ini, partisipan penelitian diberikan informasi yang utuh mengenai berbagai aspek penelitian yang dapat mempengaruhi terlibat tidaknya subjek tersebut berpartisipasi dalam penelitian tersebut (uane, 288" 12). 3.*. M&enteorianH 4etode !ualitatif !onsep Mpenteorian metode kualitatifH merujuk pada keterjalinan antara teori dengan metode. +alam konteks ini, teori dan metode dilihat sebagai dua hal yang tidak dapat dipisahkan (insparable). +alam tradisi sosiologi kualitatif terdapat dua pola dikotomis keterjalinan. &ertama, metode pengumpulan data seperti wawancara ethnogras, pengamatan dan lainlain dapat dipergunakan dengan MwarnaH yang berbeda tergantung oleh bagaimana ia secara teoritik diinformasikan. !edua, teori pada saat yang bersamaan juga adalah metode. &ada bagian tulisan ini akan dibahas MpenteorianH metode mulai dari yang klasik hingga perkembangan baru. entuk paling klasik MpenteorianH metode dapat ditemukan dalam tradisi interaksionisme simbolik. $+ ;$+ ;$@ $@ 9K! $#97@ ;'5# $#97@ +?$KB'$@+ @5KB'$@+ 3 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 %erbert lumer membangun suatu landasan teoritis yang pada dasarnya MmensituasikanH makna dalam interaksi sosial. ?a berangkat dari tiga premis pokok" (1) aktor bertindak dalam ruang dan makna yang diberikan
objek serta peristiwaN (2) makna biasanya muncul di luar interaksi sosial, dan aktor mengkonstruksi makna secara masingmasingN (3) makna dirubah dalam proses interaksi. Bandasan teoritik lumer implisit memperlihatkan, bahwa interaksionisme simbolik tertarik mengkaji makna historis dan organisasi sosial dari makna yang bersifat MjadiH, berserakan, dan menjadi pembentuk utama realitas sosial. $ecara metode pengumpulan data, tradisi ini banyak melakukan proses ethnogras termasuk mengembangkan MlifehistoryH, pengamatan terlibat, bahkan analisa dokumen. $alah satu perkembangan penting dari interaksionisme simbolik pada waktu itu adalah mereka menaruh minat yang dalam pada denisi dan pemahaman asli (nati-e understanding) dari makna dan organisasi sosialnya. 4emang pandangan ini bersifat MnaturalistikH dan dianut secara luas dalam interaksionisme simbolis. 4ereka memegang semboyan Mgo out there, to where the action isH (7ubrium et.al., 12" 10). +engan menggunakan metode pengumpulan data Mkon-ensionalH (partisipasi terlibat, analisa dokumen pribadi, dan wawancara ethnogras), mereka mengungkap aneka makna dari kehidupan dalam bahasa masingmasing makna tersebut melalui pencarian detil dan deskripsi yang akurat (abbie, 2881" 2122). &erunutan teoritis dari metode, yang mendasari MnaturalismeH di atas, pada mulanya hanya merupakan desain informal dari riset. ?a lebih merupakan Mtradisi oralH ketimbang metodologi MformalH. %ingga akhirnya arney 7laser dan 9nselm $trauss secara eksplisit mengemukakan strategi penelitian kualitatif, yang mereka beri nama grounded theory approach (7ubrium et.al., 12" 10). 4enurut mereka tujuan dari sosiologi kualitatif adalah menemukan teori dari empiri. :adi,
seorang peneliti bukan memformulasikan teori sebelum ia mengamati secara empiris, namun ia masuk dalam kehidupan nyata kemudian menggali, mengidentikasi, serta mengangkat maknamakna dan organisasi sosialnya ke permukaan. &enteorian metode kualitatif dapat pula ditemukan dalam ethnomedologi %arold 7arnkel yang memusatkan perhatian pada mendokumentasikan prosesproses yang bertalian dengan produksi dan pengelolaan karakter terorganisir dari realitas seharihari. #radisi ini kontras dengan interaksionisme simbolik yang menerima bulatbulat bahwa makna adalah Mout thereH serta dapat ditemukan dalam sirkumstansi asli para subjek. @thnometodologi membongkar MasumsiH tersebut melalui pendokumentasian prosesproses Mby which meaning are assigned to eAperince to produce a sense of reality or social orderH. 9spek kualitatif dari pendekatan ini adalah mensfesikasi metode para subjek untuk mengartikulasikan dan memahami realitas dalam domain pengalaman tertentu. 7arnkel memperlihatkan melalui eksperimennya bagaimana para subjek memproduksi dan melanjutkan Ma sense of realityH dalam situasi tertentu. @ksperimen, dikenal sebagai Mbreaching eAperimentH, memperlihatkan bagaimana subjek mengembangkan perilaku anomalis terhadap suatu keadaan yang selama ini diterima begitu saja. &erbedaan antara interaksionisme simbolis dan ethnomethodologi seperti dibahas di atas menggugah beberapa sosiolog kualitatif untuk melakukan kombinasi. #radisi ini dikenal sebagai ethnogra praktis (7ubrium et.al., 12" 10). &roduksi makna diperlakukan sebagai persoalan praktis terletak dalam, dan dipengaruhi oleh, settingsetting kongkrit.
7ambaran aktor adalah sebagai seorang pelaksana dari kehidupan seharihari. #ugas seorang pelaksana adalah mempergunakan perhitungan, ideide, dan kategorikategori yang diakui secara luas serta tersedia secara lokal pada jenis, desain dan pelaksanaan dari rencana sebuah tindakan bermakna. 4elalui proses ini maka seseorang menjalani kehidupan seharihari dengan kesadaran atas realitas. !onsep dan kategori tersedia secara terus menerus namun berkembang. %al inilah yang dirujuk sebagai kebudayaan dan memberikan sumber bagi pemaknaan peristiwa dan objek. !ebudayaan lokal terdiri dari maknamakna dari benda yang bersifat MmungkinH, dan bukan aktual. &enekanan ini bukan saja dekat dengan fokus subtantif dari interaksionisme simbolis dalam mengkaji makna, tetapi juga menekankan kerja komunikatif seharihari dalam memilih, mendisain, dan membentuk makna melalui praktek interaksional yang membangun realitas seharihari. 4akna yang MmungkinH dari objek dan peristiwa tersedia secara lokal amat aneka ragam. ?a secara sosial didistribusikan. !eanekaragaman di atas memungkinkan pelaksana dan pengelolaan makna dalam kehidupan sehari hari penuh keleluasaan. &enekanan ini jelas meminjam dari pemikiran ethnometodologis" realitas kehidupan seharihari merupakan sebuah pembentukan yang penuh seni. +alam proses pembentukan ini, kualitas produktif interaksi dihubungkan dengan konsen kualitatif tradisional pada struktur dunia sosial. 'rientasi analitis dari ethnogra praktis didasarkan pada tehnik ethnogra tradisional dari metodologi kualitatif (partisipasi terlibat, wawancara ethnogras, dan analisa isi). 9kan tetapi ia mengembangkan suatu pendekatan ke arah praktek deskriptif (analisa percakapan biasa dan practical reasoning)
M&enteorianH metode dalam sosiologi kualitatif kini berkembang luas sejalan dengan munculnya tradisitradisi pemikiran baru dalam sosiologi kualitatif. 4isalnya kita dapat merujuk pada tradisi feminis. 4ereka mendasari diri pada argumen bahwa berbicara 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 * dan mendengarkan dari kaca mata wanita mempunyai implikasi pada metode kualitatif. 4arjorie +e-ault mengemukakan bahwa metode kualitatif berguna secara khusus untuk membedakan dan menganalisa kualitas pengalaman yang bertalian dengan gender. 4etode di atas tampaknya kini tidak mencukupi lagi. ?nter-iew ethnogras tradisional tidak mampu menyentuh keanekaragaman eksistensial dan kategorikal. ?a mengatakan obser-asi terlibat dan wawancara ethnogras bukan saja hanya menggali data dari seting dan subjek, namun mengarahkan pewawancara dan yang diwawancarai mengkonstruksi pengalaman secara berbeda. Danita mengkonstruksi pengalaman secara berbeda dengan pria. ?a dikenal dengan ungkapan" MtechniGue itself is genderedH (7ubrium et.al., 12" 10) &enteorian dari metode berkembang pesat di tradisi dekonstruksionis seperti :acGues +errida, :ean audrillard, dan 5orman +en/in (audrillard, 13, +errida, 13, +en/in, 18" 10018). 4ereka memperkenalkan Mindeterminancy of meaningH. +en/in berangkat dari dekonstruksi kesusastraan dan mengaitkannya secara langsung dengan kehidupan sosial. ?a mengatakan bahwa tidak terdapat tata aturan tindakan yang menentukan bagi berlakunya makna dari objek dan peristiwa (+en/in, 18" 10018). !ita hanya menemukan Mcontinuous play of diQerenceH. $ementara posisi ini menggarisbawahi -ariasi dan diskresi, ia mengabaikan makna dari organisasi sosial.
4etode tradisional sosiologi kualitatif digantikan analisa in-entifrePesif dari teks" dekat pada tradisi the new literary criticism. &erkembangan lain terjadi di bidang semiotik" the science of sign. &eter 4anning menawarkan opsi lain dari metode kualitatif. 4anning bergerak dari detail data ethnogras menuju taksonomi formal praktekpraktek yang bertalian dengan kehidupan seharihari. $istem MsignsH dan MsignH memberikan sejumlah isi dari makna dalam kehidupan sosial. 4engambil MbahasaH sebagai model kehidupan, pendekatan ini tidak memberikan tawaran pemahaman yang dicari, yaitu mengidentikasi tata aturan dan prinsip yang mengarahkan kita pada pemahaman proses objek mengkomunikasikan makna. *. !esimpulan &enelitian kualitatif berusaha untuk mengangkat secara ideogras berbagai fenomena dan realitas sosial. &embangunan dan pengembangan teori sosial khususnya sosiologi dapat dibentuk dari empiri melalui berbagai fenomena atau kasus yang diteliti. +engan demikian teori yang dihasilkan mendapatkan pijakan yang kuat pada realitas, bersifat kontekstual dan historis. 4etode penelitian kualitatif membuka ruang yang cukup bagi dialog ilmu dalam konteks yang berbeda, terutama apabila ia difahami secara mendalam dan MtepatH. +alam kaitan ini, serangkaian karakter, jenis dan dimensi dalam metode kualitatif memberikan janji kepada ilmuwan sosial di ?ndonesia, terutama di bidang sosiologi, untuk dapat mengembangkan ilmu sosial dan metode pada format yang lebih otonom. ?lmu sosial di tanah air seringkali dihadapkan pada persoalanpersoalan kurangnya orisinalitas, ketidaksesuaian antara asumsi dan kenyataan, ketidakterapan, alienasi, terjebak pada kajian yang remeh, dan
kekeliruan yang mewabah dalam berbagai tingkat" mulai dari tingkat metaanalisis, teori, kajian empiris, dan pada ilmu sosial terapan (9latas, 2883" 123). %al ini berakibat pada munculnya ketergantungan akademik dan Hmental tahananH. +engan penggunaan metode kualitatif yang bersandar pada kaidahkaidah ilmiah, diharapkan diharapkan ilmu sosial dalam hal ini sosiologi, menemukan jati dirinya dalam menangkap orisinalitas, ketepatan, dan membumi atas semesta permasalahan sosial di bumi ?ndonesia. +engan demikian, mencari rele-ansi dan kontekstualisasi adalah penting sebagai orientasi ilmu sosial ?ndonesia ke depan. +engan strategi seperti ini diharapkan diharapkan ilmu sosial ?ndonesia terutama sosiologi, mampu berdiri sejajar dalam dialog peradaban dengan ilmu serupa yang berkembang di belahan dunia lain termasuk arat. !esetaraan tersebut pada dasarnya bertalian dengan langkah MlanjutanH pijakan pada perspektif pascakolonial yang menekankan kontekstualisasi seiring diskursus ilmu sosial pascamodern. &endek kata, kita mulai menancapkan jangkar perspektif Mthe end of postcolonialH postcolonialH yang menuntun ilmu sosial pada kemampuan membedah dan mengurai kenyataan sosial dengan menggunakan teori dan metode yang rele-an dengan konteks kebudayaan dan peradaban kita sendiri ($oemardjan, 11" 1.) +aftar 9cuan 9latas, $yed ;arid. 2883. M&engkajian ?lmu?lmu $osial" 4enuju ke &embentukkan !onsep #epatH, dalam :urnal 9ntropologi ?ndonesia, #ahun RRC?? 5o. 02, $eptember+esember, halaman 123. abbie, @arl.2881. #he &ractice of $ocial esearch, th @dition. elmon, K9" Dadsworth. audrillard :ean.13. $imulations. 5ew 6ork"
$emioteAt (e), ?nc. Khristians, KliQord 7. 2888. M@thics and &olitics in
%andbook of 4iAed 4ethods in $ocial E eha-ioral esearch. #housand 'aks, Kalifornia" $age &ubl. ?nc. DebsterJs 5ew @ncyclopedic +ictionary. 1*. 5ew 6ork" 6ork" lack +og and and Be-enthan &ubl. ?nc. ?nc.
49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 0 0 4@49%94? 4@#'+@ !U9B?#9#?; 7umilar usliwa $omantri ;akultas ?lmu $osial dan ?lmu &olitik, Uni-ersitas ?ndonesia, +epok 1*2*, ?ndonesia @mail" gsomantriFyahoo.com gsomantriFyahoo.com 9bstrak
4etode penelitian kualitatif secara luas telah digunakan dalam berbagai penelitian sosial termasuk sosiologi. #erdapat beberapa kesimpangsiuran dalam memahami metode kualitatif yang seringkali dianggap sebagai pelengkap dari metode kuantitatif. &enelitian pustaka ini ingin mendiskusikan beragam isu terkait dengan kelebihan dan kekurangan dalam metode penelitian kualitatif. !ami menyimpulkan bahwa metode kualitatif secara potensial dapat berguna dalam menyumbangkan pembangunan teoriteori ilmu sosial serta metodologi dalam konteks ke?ndonesiaan. Bebih dari itu, penggunaan metode penelitian kualitatif dapat membawa ilmu sosial khususnya sosiologi di ?ndonesia berada dalam posisi setara dalam dialog peradaban dengan sesama komunitas akademik di arat. 9bstract
ditelisiknya. $ecara dikotomis, dalam ilmu sosial dikenal dua jenis metode penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif.2
1 Bihat DebsterJs 5ew @ncyclopedic +ictionary , (5ew 6ork" lack +og and Be-enthan &ubl. ?nc, 1*), hlm. 31. 2 +alam metode penelitian sosial, dimungkinkan seorang peneliti menggabungkan kedua metode tersebut. &enjelasan yang cukup lengkap mengenai hal tersebut dapat dilihat dalam 9bbas #ashakkori E Kharles #eddlie(eds), %andbook of 4iAed 4ethods in $ocial E eha-ioral esearch, (#housand 'aks, Kalifornia" $age &ubl. ?nc, 2883). 2. 4etode &enelitian #ulisan ini merupakan penelitian pustaka yang memusatkan perhatian pada isuisu penting seputar metode kualitatif. !ajian ini berangkat dari suatu cara pandang bahwa metode kualitatif banyak disalahartikan secara aneka ragam, seperti HgampanganH, rumit, bahkan dianggap inferior dan marginal dibandingkan saudara tirinya, metode kuantitatif. $alah satu penyebab mendasar dari hal ini adalah para peneliti kualitatif gagal memahami dan menerapkan prinsipprinsip metode ini secara benar. &ertanyaan penelitian kami adalah bagaimana kita memahami metode kualitatif agar dapat menghasilkan kajian produktif dan berguna dalam ilmu sosial, khususnya sosiologi di ?ndonesiaL +alam rangka menjawab pertanyaan di atas, kami melakukan penelusuran pustaka yang akan dituangkan dalam beberapa sub bahasan. +iskusi kritis mengenai kekuatan dan kelemahan metode kualitatif dan kuantitatif akan dibahas pada bagian dua. agian ini penting dikemukakan, agar kita semua melihat secara
jelas kesetaraan metodologi. 6aitu, masingmasing metode mempunyai paradigma teoritik, gaya, asumsi 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 paradimatik, serta kekuatan dan kelemahan sendiri. agian tiga dari tulisan ini akan menguraikan secara lengkap jenis, orientasi dan prinsip dasar metode kualitatif. +iskusi mengenai hal ini adalah mendasar, karena seringkali kita keliru dalam menempatkan metode dalam konteks penelitian yang bersifat idiogras. $edangkan perdebatan seputar metode kualitatif dalam praktek penelitian sosial dibahas pada bagian keempat. &ada bagian ini akan diskusikan metode sebagai proses MsellH and MtradeH, ranah data kualitatif dan dimensi etika. agian kelima akan diisi oleh uraian mengenai MpenteorianH metode kualitatif. +iskusi di bagian ini memperlihatkan keterjalinan antara metode dan teori yang merupakan ciri dari sosiologi kualitatif. agian penutup akan berisi catatan mengenai kontribusi metode kualitatif pada pengembangan ilmu sosial khususnya sosiologi di ?ndonesia. 3. 9nalisis dan ?nterpretasi +ata 3.1. 4etode !uantitatif dan !ualitatif dalam &erbandingan 4etode kuantitatif dan kualitatif berkembang terutama dari akar losos dan teori sosial abad ke28. !edua metode penelitian di atas mempunyai paradigma teoritik, gaya, dan asumsi paradigmatik penelitian yang berbeda. 4asingmasing memuat kekuataan dan keterbatasan, mempunyai topik dan isu penelitian sendiri, serta menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat realitas sosial. 4etode kuantitatif berakar pada paradigma tradisional, positi-istik, eksperimental atau empiricist. 4etode ini
berkembang dari tradisi pemikiran empiris Komte, 4ill, +urkeim, 5ewton dan :ohn Bocke. M7ayaH penelitian kuantitatif biasanya mengukur fakta objektif melalui konsep yang diturunkan pada -ariabel-ariabel dan dijabarkan pada indikatorindikator dengan memperhatikan aspek reliabilitas. &enelitian kuantitatif bersifat bebas nilai dan konteks, mempunyai banyak MkasusH dan subjek yang diteliti, sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk data statistik yang berarti. %al penting untuk dicatat di sini adalah, peneliti MterpisahH dari subjek yang ditelitinya. $ementara metode kualitatif dipengaruhi oleh paradigma naturalistikinterpretatif Deberian, perspektif postpositi-istik kelompok teori kritis serta postmodernisme seperti dikembangkan oleh audrillard, Byotard, dan +errida (Kresswell, 1*).
M7ayaH penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya. $ehingga, penelitian kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa dan otentisitas. 4emang dalam penelitian kualitatif kehadiran nilai peneliti bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan subjek dengan jumlah relatif sedikit. +engan demikian, hal yang umum dilakukan ia berkutat dengan analisa tematik. &eneliti kualitatif biasanya terlibat dalam interaksi dengan realitas yang ditelitinya.3 $ebagaimana dijelaskan sebelumnya, metode penelitian mempunyai pula asumsi paradigmatik. :ohn D. Kresswell menilik beberapa dimensi asumsi paradigmatik yang membedakan penelitian kuantitatif dengan kualitatif. +imensidimensi tersebut mencakup ontologis, epistemologis, aAiologis, retorik, serta pendekatan metodologis. $ecara
ontologis, peneliti kuantitatif memandang realitas sebagai MobjektifH dan dalam kacamata Mout thereH, serta independen dari dirinya. $ementara itu, peneiliti kualitatif memandang realitas merupakan hasil rekonstruksi oleh indi-idu yang terlibat dalam situasi sosial. $ecara epistemologis, peneliti kuantitatif bersikap independen dan menjaga jarak (detachment) dengan realitas yang diteliti. $ementara peneliti kualitatif, menjalin interaksi secara intens dengan realitas yang ditelitinya. $ecara retoris atau penggunaan bahasa, penelitian kuantitatif biasanya menggunakan bahasabahasa penelitian yang bersifat formal dan impersonal melalui angka atau datadata statistik. +engan demikian, terminologi atau konsepkonsep yang jamak ditemukan dalam penelitian kuantitatif misalnya MrelationshipH dan HcomparisonH. $ementara, penelitian kualitatif kerap ditandai penggunaan bahasa informal dan personal seperti MunderstandingH, Mdisco-erH, dan MmeaningH. $ecara metodologis, penelitian kuantitatif lekat dengan penggunaan logika deduktif dimana teori dan hipotesis diuji dalam logika sebab akibat. +esain yang bersifat statis digunakan melalui penetapan konsepkonsep, -ariabel penelitian serta hipotesis. $ementara itu, penelitian kualitatif lebih mengutamakan penggunaan logika induktif dimana kategorisasi dilahirkan dari perjumpaan peneliti dengan informan di lapangan atau datadata yang ditemukan. $ehingga penelitian kualitatif bericirikan informasi yang berupa ikatan konteks yang akan menggiring pada polapola atau teori yang akan menjelaskan fenomena sosial (Kreswell, 1*" *0). 3.2. :enis, 'rientasi dan &rinsip +asar 4etode !ualitatif $etidaknya, terdapat lima jenis metode penelitian
kualitatif yang banyak dipergunakan, yaitu" (1) obser-asi terlibatN (2) analisa percakapanN (3) analisa
3 !eterlibatan dan interaksi peneliti kualitatif dengan realitas yang diamatinya merupakan salah satu ciri mendasar dari metode penelitian ini. :ary and :ary mendenisikan istilah Gualitati-e research techniGues sebagai setiap penelitian di mana ilmuwan sosial mencurahkan kemampuan sebagai pewawancara atau pengamat empatis dalam rangka mengumpulkan data yang unik mengenai permasalahan yang ia in-estigasi, lihat +a-id :ary and :ulia :ary, +ictionary of $ociology, (7lasgow" %arperKollins &ublishers, 11), hlm. 13. 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 #abel 1. M7ayaH &enelitian !uantitatif dan !ualitatif !uantitatif !ualitatif 4engukur faktafakta objektif 4engkonstruksikan realitas dan makna kultural ;okus pada -ariabel-ariabel ;okus pada proses dan peristiwa secara interaktif eliabilitas adalah kunci 'tentisitas adalah kunci ebas nilai %adirnya nilai secara eksplisit ebas dari konteks +ibatasi situasi anyak kasus dan subjek $edikit kasus dan subjek 9nalisis statistik 9nalisis tematik &eneliti terpisah &eneliti terlibat $umber" D. Bawrence 5euman, $ocial esearch 4ethods"
ealitas bersifat subjektif dan ganda sebagaimana terlihat oleh partisipan dalam studi 9sumsi epistemologis agaimana hubungan antara peneliti dengan yang ditelitiL &eneliti independen dari yang diteliti &eneliti berinteraksi dengan yang diteliti 9sumsi aksiologis agaimana peranan dari nilaiL ebas nilai dan menghindarkan bias $arat nilai dan bias 9sumsi retoris agaimana penggunaan bahasa penelitianL O ;ormal O erdasar denisi O ?mpersonal O 4enggunakan bahasa kuantitatif O ?nformal O 4engembangkan keputusankeputusan O &ersonal O 4enggunakan bahasa kualitatif 9sumsi
metodologis agaimana dengan proses penelitianL &roses deduktif $ebab akibat +esain statiskategori membatasi sebelum studi ebas konteks 7eneralisasi mengarah pada prediksi, eksplanasi dan pemahaman 9kurasi dan reliabilitas melalui -aliditas dan reliabilitas O &roses induktif O ;aktorfaktor dibentuk secara simultan O +esain berkembangkategori diidentikasi selama proses penelitian O ?katan konteks O &ola dan teori dibentuk untuk pemahaman O 9kurasi dan reliabilitas dibentuk melalui -erikasi $umber" :ohn D. Kreswell, esearch +esign"
?a mengamati, secara lebih kurang MterbukaH, di dalam aneka ragam keanggotaan dari perananperanan subjek yang ditelitinya (7ubrium et.al., 12" 100). 9nalisa percakapan pada umumnya memusatkan perhatian pada percakapan dalam sebuah interaksi. &eneliti memperhatikan analisa dari kompetensikompetensi komunikatif yang mendasari akti-itas sosial seharihari (7ubrium et.al.,, 12" 100). +iscourse analysis lebih tertarik pada penggunaan bahasa. &eneliti, dalam kaitan ini, mempunyai perhatian yang besar pada praktek dan kontekstualitas (7ubrium et.al., 12" 100). 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 8 Kontent analysis (analisa isi) mengkaji dokumendokumen berupa kategori umum dari makna. &eneliti dapat menganalisis aneka ragam dokumen, dari mulai kertas pribadi (surat, laporan psikiatris) hingga sejarah kepentingan manusia (7ubrium et.al., 12" 100). &engambilan data ethnogras relatif tidak terstruktur. &eneliti biasanya memfokuskan diri pada penggalian tekstur dan alir pengalamanpengalaman selektif dari responden melalui proses interaksi peneliti dan subjek yang ditelitinya dengan teknik wawancara mendalam secara MbebasH (7ubrium et.al., 12" 100). +alam sosiologi, penelitian ethnogras mulai berkembang pada akhir 18an108an ketika metodologi sur-ey dan dasar losos pendorongnya menjadi sasaran kritik (7oldthorpe, 2888" ). D. Bawrence 5euman mencoba mengidentikasi * faktor yang terkait dengan orientasi dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif. 'rientasi pertama terkait dengan pendekatan yang digunakan terhadap data. 4etode kualitatif memperlakukan data sebagai sesuatu yang bermakna secara intrinsik. +engan demikian, data yang ada dalam penelitian kualitatif
bersifat MlunakH, tidak sempurna, imaterial, kadangkala kabur dan seorang peneliti kualitatif tidak akan pernah mampu mengungkapkan semuanya secara sempurna. 5amun demikian, data yang ada dalam penelitian kualitatif bersifat empiris, terdiri dari dokumentasi ragam peristiwa, rekaman setiap ucapan, kata dan gestures dari objek kajian, tingkah laku yang spesik, dokumendokumen tertulis, serta berbagai imaji -isual yang ada dalam sebuah fenomena sosial (5euman, 10" 32). 'rientasi kedua adalah penggunaan perspektif yang nonpositi-istik. &enelitian kualitatif secara luas menggunakan pendekatan interpretatif dan kritis pada masalahmasalah sosial. &eneliti kualitatif memfokuskan dirinya pada makna subjektif, pendenisian, metapora, dan deskripsi pada kasuskasus yang spesik (5euman, 10" 32). &eneliti kualitatif berusaha menjangkau berbagai aspek dari dunia sosial termasuk atmosfer yang membentuk suatu objek amatan yang sulit ditangkap melalui pengukuran yang presisif atau diekspresikan dalam angka. +engan demikian, penelitian kualitatif lebih bersifat transendental, termasuk di dalamnya memiliki tujuan menghilangkan keyakinan palsu yang terbentuk pada sebuah objek kajian. &enelitian kualitatif berusaha memperlakukan objek kajian tidak sebagai objek, namun lebih sebagai proses kreatif dan mencerna kehidupan sosial sebagai sesuatu yang MdalamH dan penuh gelegak. 'rientasi ketiga adalah penggunaan logika penelitian yang bersifat Mlogic in praticeH. &enelitian sosial mengikuti dua bentuk logika yaitu logika yang direkonstruksi (reconstructed logic) dan logika dalam praktek (logic in practice). 4etode kuantitatif mengikuti logika yang direkonstruksi dimana metode
diorganisir, diformalkan dan disistematisir secara ketat. $ementara pada metode kualitatif, kualitatif, penelitian secara aktual dijalankan secara tidak teratur, lebih ambigu, dan terikat pada kasuskasus spesik. %al ini tentu saja, mengurangi perangkat aturan dan menggantungkan diri pada prosedur informal yang dibangun oleh pengalamanpengalaman pengalamanpengalaman di lapangan yang ditemukan si peneliti (5euman, 10" 338). 'rientasi keempat dari metode kualitatif adalah ditempuhnya langkahlangkah penelitian yang bersifat nonlinear. +alam metode kuantitatif, seorang peneliti biasanya dihadapkan pada langkahlangkah penelitian yang bersifat pasti dan tetap dengan panduan yang jelas sehingga disebut sebagai langkah yang linear. $ementara itu, metode penelitian kualitatif kualitatif lebih memberikan ruang bagi penelitinya untuk menempuh langkah nonlinear dan siklikal, kadangkala melakukan upaya MkembaliH pada langkahlangkah penelitian yang sudah ditempuhnya dalam menjalani proses penelitian (5euman, 10" 338331). %al ini tidak berarti kualitas riset menjadi rendah, namun lebih pada cara untuk dapat menjalankan orientasi dalam mengkonstruksikan makna. $ementara itu, Bincoln dan 7uba mengajukan empat hal penting yang merePeksikan paradigma kualitatif ketika seorang peneliti hendak mengajukan proposal penelitian kualitatifnya. &ertama, kredibilitas yang bertujuan untuk mendemonstrasikan bahwa penyelidikan yang dilakukan telah selaras dengan kaidahkaidah ilmiah. %al ini untuk memastikan identikasi dan deskripsi masalah penelitian secara akurat. &enyelidikan dan penelitian harus mengikuti aturan main Mcredible to the constructors and the original multiple realitiesH (4arshall et.al., 1" 1**1*0)
!edua, transferability yang menyangkut kemampuan untuk demostrasi aplikasi temuan penelitian dalam konteks yang berbeda. #riangulasi dapat dijadikan rujukan untuk dapat mencapai transferability transferability dari suatu penelitian kualitatif. !etiga, dependability dimana peneliti berusaha untuk mencermati perubahan kondisi pada fenomena sosial yang dikajinya sebagaimana ia menyesuaikan menyesuaikan desai studi untuk menyaring pemahaman pada setting sosial. 6ang terakhir adalah conrmability, yang bisa disepadankan dengan objekti-itas. +alam hal ini, peneliti kualitatif dituntut untuk menghasilkan temuan yang dapat dikonrmasikan oleh pihak lain (4arshall et.al., 1" 1**1*0). 3.3. 4etode !ualitatif !ualitatif dalam &raktek 4etode kualitatif berkembang mengikuti suatu dalil sebagai proses yang tidak pernah berhenti (unnished process). ?a berkembang dari proses pencarian dan penangkapan makna yang diberikan oleh suatu realitas 1 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 dan fenomena sosial.* $eorang peneliti yang berkecimpung dalam penelitian kualitatif Mkon-ensionalH sering mengalami proses sell and trade. &roses ini dapat difahami pada dua gejala. &ertama, peneliti terlibat secara interaktif dengan subjek, dan berperan dalam membentuk realitas baru. +emikian juga sebaliknya, realitas secara interaktif memperkaya pengetahuan dan makna sosial seorang peneliti. !edua, peneliti dan MsubjekH terlibat dalam proses MpertukaranH sehingga interaksi dapat berjalan. %al yang seringkali terjadi pada peneliti kualitatif adalah lepasnya kontrol untuk menjaga sikap dan statusnya ketika ia terjun ke lapangan. &ositioning seorang peneliti kualitatif menjadi salah satu kunci
keberhasilan untuk mendapatkan datadata yang otentik. !erap terjadi hubungan uneGual antara peneliti dengan realitas yang ditelitinya. #entu saja, hal ini dapat mengakibatkan bias dari data yang digali bahkan proses interaksi berlangsung berlangsung secara tidak wajar dan memuat struktur Mhiden feodalismH. $ebagai contoh, seorang peneliti yang memiliki status sosial sebagai kelas menengah atas, mengenakan pakaian yang sangat bersih dan rapi, berbicara dengan bahasa formal dan menunjukkan otoritas pengetahuan yang MberbedaH saat meneliti petani kecil di pedesaan. !etika MuniformitasH sosial, ekonomi, dan budaya yang lekat pada si peneliti lupa untuk ditanggalkan dalam proses penelitian, maka akan terjadi hubungan timpang yang dilegalisasi dilegalisasi oleh kultur patronklien petani. #erkait #erkait dengan pencarian data data di lapangan, lapangan, seorang peneliti kualitatif dituntut untuk secara jeli mengumpulkan datadata yang ada. %al ini kerapkali menyulitkan karena tidak setiap permasalahan penelitian yang menarik dan signikan, mudah dilakukan pencarian datanya. +ata di lapangan dapat dipetakan ke dalam * ranah" front stagedisclosed (;$+), back stagedisclosed ($+), front stageenclosed (;$@), serta back stageenclosed ($@). &ada ranah data ;$+, data relatif mudah didapatkan dan dikumpulkan. +alam ranah data ;$+ ini, peneliti kualitatif kualitatif pemula yang tidak terlalu berpengalaman dapat memperoleh informasi karena yang dibutuhkan hanya datadata yang ada di permukaan. 4isalnya datadata informan yang terkait dengan usia dan pekerjaan (kecuali pekerjaanpekerjaan tertentu yang ilegal= melanggar norma) bisa dengan mudah didapatkan seorang peneliti kualitatif. &ada ranah data $+, tingkat kesulitan sudah lebih tinggi. +i ranah ini, seorang
* 4etode kualitatif merupakan bagian dari proses pengetahuan yang dapat dianggap sebagai produk sosial dan juga proses sosial. &engetahuan sebagai sebuah proses setidaknya memiliki tiga prinsip dasar yakni empirisisme yang berpangku pada fakta dan data, objekti-itas dan kontrol. Bihat oyce $ingleton, :r, ruce K. $traits, 4argaret 4. $traits and onald :. 4c9llister, 9pproaches to $ocial esearch, (5ew 6ork" 'Aford Uni-ersity &ress, 1), hlm. 230 peneliti kualitatif tidak saja membutuhkan keahlian (skill) dan pengalaman penelitian. 5amun ia dituntut untuk menumbuhkan rasa percaya (trust) dengan subjek yang ditelitinya. +isamping itu, pada ranah data $+ seringkali peneliti perlu melakukan triangulasi untuk mendapatkan data yang akurat dan otentik.
&ada ranah data ;$@, seorang peneliti kualitatif seringkali dihadapkan pada permasalahan etika dan hubungannya dengan informan. +alam konteks ini, seringkali muncul data yang berpengaruh pada penelitian namun bersifat tertutup. $ebagai contoh, ketika seorang peneliti kualitatif mengkaji masalah pengambilan putusan di dalam keluarga, ia dihadapkan pada fakta bahwa seorang anak si informan hamil di luar nikah. #entu saja, hal ini bisa ditanyakan pada si informan karena secara MobjektifH fakta ini dapat dianggap memiliki hubungan dengan bagaimana si informan mengambil keputusan di dalam keluarganya. 4asalah muncul ketika si peneliti mencoba melihat dimensi etis dalam pertanyaannya serta implikasinya terhadap MkedekatanH hubungannya dengan informan. :alan tengah yang dapat dilakukan adalah dengan merahasiakan identitas informan melalui pseudonim,
walaupun langkah ini belum tentu akan menghilangkan gangguan hubungan selanjutnya antara si peneliti dengan informan. anah data terakhir adalah $@ yang merupakan ranah data yang paling sulit untuk didapatkan. &ada ranah data ini, seorang peneliti kualitatif membutuhkan waktu, keahlian, pengalaman, kesabaran, ketekunan yang ekstra untuk dapat mengungkapkan realitas yang ditelitinya. $kandal hubungan politik, kolusi, korupsi, MtabuH, adalah contohcontoh realitas sosial pada ranah data ini.
4etode kualitatif sebagaimana metodemetode penelitian lainnya, dipagari dengan etika penelitian. &erlu disampaikan bahwa dalam setiap penelitian, baik dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif maupun kualitatif seorang peneliti dihadapkan pada dua sikap profesional yang harus melekat. $ikap pertama adalah pengetahuan yang mencukupi untuk memahami teknikteknik penelitian. $ikap kedua adalah sensiti-itas pada aspek etika dalam melakukan penelitian (5euman, 10" **3***). @tika penelitian memiliki akar tradisi yang kuat dalam ilmu sosial sebagaimana terungkap dalam sifat bebas nilai dari eksperimetalisme, netralitas dari tradisi Deberian hingga etika utilitarian (Khristians, M@thics and &olitics in
diseminasi hasil penelitiannya. ?dentitas dan kerahasiaan informan dapat dilakukan dengan menggunakan anonim atau pseudonim. +alam konteks hubungan kekuasaan, seorang peneliti harus berani menembus elit kekuasaan yang berpotensi melakukan blokade atas penelitian terutama yang terkait dengan kelompokkelompok yang nir kekuasaan. 4asalah yang cukup pelik adalah ketika seorang peneliti dihadapkan pada dilema tanggung jawab menjaga pri-asi informan dengan tanggung jawab bahwa pengetahuan akan sebuah fakta sosial harus diketahui. &osisi kompromis yang dapat dilakukan adalah melakukan publikasi atas material yang tak mengenakkan tersebut hanya jika dibutuhkan ketika seorang peneliti hendak membangun argumen yang kuat dan luas. &erhatian pada masalah etika bergerak ke persoalan penyimpangan yang bisa terjadi dalam penelitian kualitatif, mulai dari penyimpangan ilmiah dalam hal pengumpulan data, metode atau plagiarisme (5euman, 10" **3*03) +alam hubungan dengan informan atau realitas yang ditelitinya, seorang peneliti kualitatif dituntut untuk mengedepankan prinsip kesukarelaan informan untuk memberikan data yang dibutuhkan. !esukarelaan ini harus dibarengi dengan keharusan peneliti menjaga pri-asi, identitas serta kerahasiaan informan. +emikian juga halnya dalam hubungan peneliti dengan pemerintah dan funding yang memiliki otoritas dan kekuasaan untuk membatasi proses penelitian. &egangan peneliti kualitatif pada aspekaspek etika merupakan hal yang sangat fundamental. &rinsip kesukarelaan juga berarti seorang peneliti kualitatif dituntut untuk tidak merugikan subjek penelitian, menjaga pri-asinya, serta menghindarkan konPik kepentingan (conPict of interest). &rinsip lain yang tidak kalah pentingnya
adalah memperhatikan prinsip persetujuan memberi informasi (informed consent) dari subjek penelitian. +alam prinsip ini, partisipan penelitian diberikan informasi yang utuh mengenai berbagai aspek penelitian yang dapat mempengaruhi terlibat tidaknya subjek tersebut berpartisipasi dalam penelitian tersebut (uane, 288" 12). 3.*. M&enteorianH 4etode !ualitatif !onsep Mpenteorian metode kualitatifH merujuk pada keterjalinan antara teori dengan metode. +alam konteks ini, teori dan metode dilihat sebagai dua hal yang tidak dapat dipisahkan (insparable). +alam tradisi sosiologi kualitatif terdapat dua pola dikotomis keterjalinan. &ertama, metode pengumpulan data seperti wawancara ethnogras, pengamatan dan lainlain dapat dipergunakan dengan MwarnaH yang berbeda tergantung oleh bagaimana ia secara teoritik diinformasikan. !edua, teori pada saat yang bersamaan juga adalah metode. &ada bagian tulisan ini akan dibahas MpenteorianH metode mulai dari yang klasik hingga perkembangan baru. entuk paling klasik MpenteorianH metode dapat ditemukan dalam tradisi interaksionisme simbolik. $+ ;$+ ;$@ $@ 9K! $#97@ ;'5# $#97@ +?$KB'$@+ @5KB'$@+ 3 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 %erbert lumer membangun suatu landasan teoritis yang pada dasarnya MmensituasikanH makna dalam interaksi sosial. ?a berangkat dari tiga premis pokok" (1) aktor bertindak dalam ruang dan makna yang diberikan
objek serta peristiwaN (2) makna biasanya muncul di luar interaksi sosial, dan aktor mengkonstruksi makna secara masingmasingN (3) makna dirubah dalam proses interaksi. Bandasan teoritik lumer implisit memperlihatkan, bahwa interaksionisme simbolik tertarik mengkaji makna historis dan organisasi sosial dari makna yang bersifat MjadiH, berserakan, dan menjadi pembentuk utama realitas sosial. $ecara metode pengumpulan data, tradisi ini banyak melakukan proses ethnogras termasuk mengembangkan MlifehistoryH, pengamatan terlibat, bahkan analisa dokumen. $alah satu perkembangan penting dari interaksionisme simbolik pada waktu itu adalah mereka menaruh minat yang dalam pada denisi dan pemahaman asli (nati-e understanding) dari makna dan organisasi sosialnya. 4emang pandangan ini bersifat MnaturalistikH dan dianut secara luas dalam interaksionisme simbolis. 4ereka memegang semboyan Mgo out there, to where the action isH (7ubrium et.al., 12" 10). +engan menggunakan metode pengumpulan data Mkon-ensionalH (partisipasi terlibat, analisa dokumen pribadi, dan wawancara ethnogras), mereka mengungkap aneka makna dari kehidupan dalam bahasa masingmasing makna tersebut melalui pencarian detil dan deskripsi yang akurat (abbie, 2881" 2122). &erunutan teoritis dari metode, yang mendasari MnaturalismeH di atas, pada mulanya hanya merupakan desain informal dari riset. ?a lebih merupakan Mtradisi oralH ketimbang metodologi MformalH. %ingga akhirnya arney 7laser dan 9nselm $trauss secara eksplisit mengemukakan strategi penelitian kualitatif, yang mereka beri nama grounded theory approach (7ubrium et.al., 12" 10). 4enurut mereka tujuan dari sosiologi kualitatif adalah menemukan teori dari empiri. :adi,
seorang peneliti bukan memformulasikan teori sebelum ia mengamati secara empiris, namun ia masuk dalam kehidupan nyata kemudian menggali, mengidentikasi, serta mengangkat maknamakna dan organisasi sosialnya ke permukaan. &enteorian metode kualitatif dapat pula ditemukan dalam ethnomedologi %arold 7arnkel yang memusatkan perhatian pada mendokumentasikan prosesproses yang bertalian dengan produksi dan pengelolaan karakter terorganisir dari realitas seharihari. #radisi ini kontras dengan interaksionisme simbolik yang menerima bulatbulat bahwa makna adalah Mout thereH serta dapat ditemukan dalam sirkumstansi asli para subjek. @thnometodologi membongkar MasumsiH tersebut melalui pendokumentasian prosesproses Mby which meaning are assigned to eAperince to produce a sense of reality or social orderH. 9spek kualitatif dari pendekatan ini adalah mensfesikasi metode para subjek untuk mengartikulasikan dan memahami realitas dalam domain pengalaman tertentu. 7arnkel memperlihatkan melalui eksperimennya bagaimana para subjek memproduksi dan melanjutkan Ma sense of realityH dalam situasi tertentu. @ksperimen, dikenal sebagai Mbreaching eAperimentH, memperlihatkan bagaimana subjek mengembangkan perilaku anomalis terhadap suatu keadaan yang selama ini diterima begitu saja. &erbedaan antara interaksionisme simbolis dan ethnomethodologi seperti dibahas di atas menggugah beberapa sosiolog kualitatif untuk melakukan kombinasi. #radisi ini dikenal sebagai ethnogra praktis (7ubrium et.al., 12" 10). &roduksi makna diperlakukan sebagai persoalan praktis terletak dalam, dan dipengaruhi oleh, settingsetting kongkrit.
7ambaran aktor adalah sebagai seorang pelaksana dari kehidupan seharihari. #ugas seorang pelaksana adalah mempergunakan perhitungan, ideide, dan kategorikategori yang diakui secara luas serta tersedia secara lokal pada jenis, desain dan pelaksanaan dari rencana sebuah tindakan bermakna. 4elalui proses ini maka seseorang menjalani kehidupan seharihari dengan kesadaran atas realitas. !onsep dan kategori tersedia secara terus menerus namun berkembang. %al inilah yang dirujuk sebagai kebudayaan dan memberikan sumber bagi pemaknaan peristiwa dan objek. !ebudayaan lokal terdiri dari maknamakna dari benda yang bersifat MmungkinH, dan bukan aktual. &enekanan ini bukan saja dekat dengan fokus subtantif dari interaksionisme simbolis dalam mengkaji makna, tetapi juga menekankan kerja komunikatif seharihari dalam memilih, mendisain, dan membentuk makna melalui praktek interaksional yang membangun realitas seharihari. 4akna yang MmungkinH dari objek dan peristiwa tersedia secara lokal amat aneka ragam. ?a secara sosial didistribusikan. !eanekaragaman di atas memungkinkan pelaksana dan pengelolaan makna dalam kehidupan sehari hari penuh keleluasaan. &enekanan ini jelas meminjam dari pemikiran ethnometodologis" realitas kehidupan seharihari merupakan sebuah pembentukan yang penuh seni. +alam proses pembentukan ini, kualitas produktif interaksi dihubungkan dengan konsen kualitatif tradisional pada struktur dunia sosial. 'rientasi analitis dari ethnogra praktis didasarkan pada tehnik ethnogra tradisional dari metodologi kualitatif (partisipasi terlibat, wawancara ethnogras, dan analisa isi). 9kan tetapi ia mengembangkan suatu pendekatan ke arah praktek deskriptif (analisa percakapan biasa dan practical reasoning)
M&enteorianH metode dalam sosiologi kualitatif kini berkembang luas sejalan dengan munculnya tradisitradisi pemikiran baru dalam sosiologi kualitatif. 4isalnya kita dapat merujuk pada tradisi feminis. 4ereka mendasari diri pada argumen bahwa berbicara 49!99, $'$?9B %U495?'9, C'B. , 5'. 2, +@$@4@ 288" 0 * dan mendengarkan dari kaca mata wanita mempunyai implikasi pada metode kualitatif. 4arjorie +e-ault mengemukakan bahwa metode kualitatif berguna secara khusus untuk membedakan dan menganalisa kualitas pengalaman yang bertalian dengan gender. 4etode di atas tampaknya kini tidak mencukupi lagi. ?nter-iew ethnogras tradisional tidak mampu menyentuh keanekaragaman eksistensial dan kategorikal. ?a mengatakan obser-asi terlibat dan wawancara ethnogras bukan saja hanya menggali data dari seting dan subjek, namun mengarahkan pewawancara dan yang diwawancarai mengkonstruksi pengalaman secara berbeda. Danita mengkonstruksi pengalaman secara berbeda dengan pria. ?a dikenal dengan ungkapan" MtechniGue itself is genderedH (7ubrium et.al., 12" 10) &enteorian dari metode berkembang pesat di tradisi dekonstruksionis seperti :acGues +errida, :ean audrillard, dan 5orman +en/in (audrillard, 13, +errida, 13, +en/in, 18" 10018). 4ereka memperkenalkan Mindeterminancy of meaningH. +en/in berangkat dari dekonstruksi kesusastraan dan mengaitkannya secara langsung dengan kehidupan sosial. ?a mengatakan bahwa tidak terdapat tata aturan tindakan yang menentukan bagi berlakunya makna dari objek dan peristiwa (+en/in, 18" 10018). !ita hanya menemukan Mcontinuous play of diQerenceH. $ementara posisi ini menggarisbawahi -ariasi dan diskresi, ia mengabaikan makna dari organisasi sosial.
4etode tradisional sosiologi kualitatif digantikan analisa in-entifrePesif dari teks" dekat pada tradisi the new literary criticism. &erkembangan lain terjadi di bidang semiotik" the science of sign. &eter 4anning menawarkan opsi lain dari metode kualitatif. 4anning bergerak dari detail data ethnogras menuju taksonomi formal praktekpraktek yang bertalian dengan kehidupan seharihari. $istem MsignsH dan MsignH memberikan sejumlah isi dari makna dalam kehidupan sosial. 4engambil MbahasaH sebagai model kehidupan, pendekatan ini tidak memberikan tawaran pemahaman yang dicari, yaitu mengidentikasi tata aturan dan prinsip yang mengarahkan kita pada pemahaman proses objek mengkomunikasikan makna. *. !esimpulan &enelitian kualitatif berusaha untuk mengangkat secara ideogras berbagai fenomena dan realitas sosial. &embangunan dan pengembangan teori sosial khususnya sosiologi dapat dibentuk dari empiri melalui berbagai fenomena atau kasus yang diteliti. +engan demikian teori yang dihasilkan mendapatkan pijakan yang kuat pada realitas, bersifat kontekstual dan historis. 4etode penelitian kualitatif membuka ruang yang cukup bagi dialog ilmu dalam konteks yang berbeda, terutama apabila ia difahami secara mendalam dan MtepatH. +alam kaitan ini, serangkaian karakter, jenis dan dimensi dalam metode kualitatif memberikan janji kepada ilmuwan sosial di ?ndonesia, terutama di bidang sosiologi, untuk dapat mengembangkan ilmu sosial dan metode pada format yang lebih otonom. ?lmu sosial di tanah air seringkali dihadapkan pada persoalanpersoalan kurangnya orisinalitas, ketidaksesuaian antara asumsi dan kenyataan, ketidakterapan, alienasi, terjebak pada kajian yang remeh, dan
kekeliruan yang mewabah dalam berbagai tingkat" mulai dari tingkat metaanalisis, teori, kajian empiris, dan pada ilmu sosial terapan (9latas, 2883" 123). %al ini berakibat pada munculnya ketergantungan akademik dan Hmental tahananH. +engan penggunaan metode kualitatif yang bersandar pada kaidahkaidah ilmiah, diharapkan ilmu sosial dalam hal ini sosiologi, menemukan jati dirinya dalam menangkap orisinalitas, ketepatan, dan membumi atas semesta permasalahan sosial di bumi ?ndonesia. +engan demikian, mencari rele-ansi dan kontekstualisasi adalah penting sebagai orientasi ilmu sosial ?ndonesia ke depan. +engan strategi seperti ini diharapkan ilmu sosial ?ndonesia terutama sosiologi, mampu berdiri sejajar dalam dialog peradaban dengan ilmu serupa yang berkembang di belahan dunia lain termasuk arat. !esetaraan tersebut pada dasarnya bertalian dengan langkah MlanjutanH pijakan pada perspektif pascakolonial yang menekankan kontekstualisasi seiring diskursus ilmu sosial pascamodern. &endek kata, kita mulai menancapkan jangkar perspektif Mthe end of postcolonialH yang menuntun ilmu sosial pada kemampuan membedah dan mengurai kenyataan sosial dengan menggunakan teori dan metode yang rele-an dengan konteks kebudayaan dan peradaban kita sendiri ($oemardjan, 11" 1.) +aftar 9cuan 9latas, $yed ;arid. 2883. M&engkajian ?lmu?lmu $osial" 4enuju ke &embentukkan !onsep #epatH, dalam :urnal 9ntropologi ?ndonesia, #ahun RRC?? 5o. 02, $eptember+esember, halaman 123. abbie, @arl.2881. #he &ractice of $ocial esearch, th @dition. elmon, K9" Dadsworth. audrillard :ean.13. $imulations. 5ew 6ork"
$emioteAt (e), ?nc. Khristians, KliQord 7. 2888. M@thics and &olitics in
%andbook of 4iAed 4ethods in $ocial E eha-ioral esearch. #housand 'aks, Kalifornia" $age &ubl. ?nc. DebsterJs 5ew @ncyclopedic +ictionary. 1*. 5ew 6ork" lack +og and Be-enthan &ubl. ?nc.
)eperti halnya M+(el Pem&ela#aran, dalam penelitian pendidikan juga dikenal suatu model atau metode penelitin yang digunakan yaitu metode Kualitati) (an Kuantitati) . etode Kualitati) (an Kuantitati) merupakan metode penelitian yang secara definisi maupun pelaksanaannya bertolak belakang. *engertian dan perbedaan dari ke dua metode tersebut yaitu: .
Met+(e Penelitian Kualitati) Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada
melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. etode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam # indepth analysis (, yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. !ujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. *enelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif. !.
Met+(e Penelitian Kuantitati) Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat
melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, 2ariable dan indicator. )etiap 2ariable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol G symbol angka yang berbeda G beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan 2ariable tersebut. Dengan menggunakan symbol G symbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. !ujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Heneralisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Heneralisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. etode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut 9sample dalam penelitian kuantitatif. 0adi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut 9data. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. *enelitian k uantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.
Keustakaan " !rs.Sumanto.M.A. 1//0 Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan og$akarta " Andi 23set.
•
Bog ?n
•
$ign Up
$U4@ +9#9, 4@#'+@ +95 #@!5?! &@57U4&UB95 +9#9, &@57U4&UB95 +9#9 !U9B?#9#?; +95 $!9B9 U!U95 •
Uploaded by
Choir Cornetta
•
to 4.15
•
'0/4'
•
+ownload
!2C6
%.+ Teknik Peng umulan !ata
#eknik pengumpulan data yang diperlukan adalah teknik pengump ulan data yang paling tepat, sehingga
benarbenar dida pat data yang-alid dan reliabel. :angan semua teknik pengumpulan data dicantumkan jikasekiranya tidak dapat
dilaksanakan. $elain itu konsekuensi darimencantumk an ketiga teknik pengumpulan data itu adalah setiap teknik pengump ulan data yang dicantumkan
harus ada datanya, untuk mendapatk andata yang lengkap dan objektif penggunaan berbagai teknik sangatdiperlukan . :ika satu teknik dipandang
mencukupi, maka teknik lain tidak perlu digunakan dan tidak esien.$ecara garis besar, teknik yang dapat digunakan untuk pengumpulandat
a adalah wawancara, angket, obser-asi, pemeriksaan.2.*. 1 Dawancara Daw ancara merupakan
proses interaksi atau komunikasi secaralangsung antara pewawancara dengan responden. 9gar wawancaraefektif , maka terdapat berapa tahapan yang harus
dilalui, yakni N 1).mengenalkan diri, 2).menjelaskan maksud kedatangan,3).m enjelaskan materi wawancara, dan *).mengajukan pertanyaan.?nfor man dapat
menyampaikan informasi yangkomprehensi f sebagaimana diharapkan peneliti, maka pada saatmelakukan wawancara yang terdapat beberapa kiat
sebagai berikutN1). ciptakan suasana wawancara yang kondusif dan tidak tegang, 2).cari waktu dan tempat yang telah disepakati dengan informan, 3).mulai
pertanyaan dari halhal sederhana hingga ke yang serius,*).bersikap hormat dan ramah terhadap informan, ).tidak menyang kal informasi yang diberikan
informan, ).tidak menanyakanhal hal yang bersifat pribadi yang tidak ada hubungannya denganmasalah=t ema penelitian, 0).tidak bersifat menggurui terhadapinforma
n, ).tidak menanyakan hal hal yang membuat informantersingg ung atau marah, ). sebaiknya dilakukan secara sendiri, 18).ucapkan terima kasih
setelah wawancara selesai dan minta disediakanwaktu lagi jika ada informasi yang belum lengkap. +ata yang dikumpulkan dapat bersifatN
1);akta, misalnyaumur, pendidikan, pekerjaan, penyakit yang pernah dideritaN 2)$ikap,misalnya sikap terhadap pembuatan jambatan keluarga,
penyuluhankeseh atanN 3)&endapat, misalnya pendapat tentang pelayanankeseha tan yang dilakukan oleh bidan desaN *)!einginan, misalnya pelayan
an kesehatan yan g diinginkanN )& engalaman, misal nya pengalaman waktu terjadi wab ah +emam berda berda rah melanda daer ahmereka. &engu mpulan dengan wawancara mempunyai
beberapakeuntun gan, sebagai berikut" :awaban yang dilakukan respondensecara spontan hingga jawaban dapat lebih dipercayaN dapatdigunakan untuk menilai kebenaran ebenaran dan dan
keyakinan terhadap jawabanyang diberikanN diberikanN dapat membantu responden untuk mengingat kembalihal S hal yang lupaN data yang
diperoleh adalah data primer. !erugian pengum pulan data denga n cara wawancar a adalah membut uhkanwaktu yang lama, membutuhkan biaya yang relatif besar,
mudahtimbul bias. #imbulnya bias pada waktu wawancara disebabkan oleh beberapa ha l sebagai berikut" 1) &ewawancara, bila pewawancar akurang menghayati
permasalahan dan kurang memahami teknik wawancar aN 2)esponden, sering responden menyembunyikan jawaban yang sif atnya pribadiN 3)& ertanyaan yang d iajukan, pertanya
an mempunyai ar ti ganda sehingg a membingungka n atau pertanyaa n yang mengharu skan responden mengingat kemb ali masalalu.2.*.1 .1
&edoman pelaksanaan wawancara&ewa wancara dapat melaksanakan tugasnya dengan baik maka dibutuhkan pedoman "1.
&ewawancara harus bersikap sopan santun, sabar, dandengan gaya khas bahasa yang menarik, tetapi jelasdan sederhana agar dapat dimengerti
oleh responden,2. &ergunakan bahasa responden agar tidak dianggapseperti orang asing, 3.
Kiptakan suasana psikologis agar situasi cair, saling percaya,*. $uasana wawancara harus santai,.
Dawancara dimuali dari pertanyaan yang mudah,karena awalnya biasanya responden akan nampak tegang, .
!eadaan responden harus diperhatikan, apabila belumsiap atau karena sedang terkena musibah makawawancara sebaiknya ditunda. 2.*.2 9ngket9ngket
adalah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden, jawab an diisi oleh resp onden sesuai daft ar pertanyaan ya ng diterima,seda ngkan pada wawancara
jawaban responden diisi oleh pewawancara.Un tuk pengembalian daftar isian dapat dilakukan dengan 2 cara yaituN1. Canvaser
, yaitu daftar yang telah di isi ditunggu oleh petugas yangmenyerahka nN 2. Householder , yaitu jawaban responden dikirmkan kepadaalamat
yang telah ditentukan.!eunt ungan teknik pengumpulan data dengan cara angket adalahrelatif murah, tidak membutuhkan banyak tenaga, dapat di ulang.
$edangkankerugi annya adalah jawaban tidak spontan, banyak terjadi non respon, pertanya an harus jelas da n disertai dengan petunjuk yang jel as, :awabanserin g tidak lengkap
terutama bila pertanyaan kurang dimengerti responden,sering tidak di isi oleh responden, tetapi di isi oleh orang lain, tidak dapatdigunakan oleh responden
yang buta huruf. %al yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerugian ini antara lain lakukan kunj ungan dan dilaku kanwawancara pada nonrespon, jawaban yang
terlambat harus dikeluarkan dantidak dianalisis, apabila tejadi non respon terlalu banyak dapat diulang.2.*.3 'bser-asi'beser -asi adalah salah satu teknik
pengumpulan data yangmenggunak an pertolongan indra mata. obser-asi juga merupakan salah satuteknik pengumpulan data yang sangat la/im dalam
metode penelitiankualitat if. 'bser-asi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bis a penglihatan, pe nciuman, penden
garan, untuk me mperolehinforma si yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. %asilobser-asi berupa akti-itas, kejadian, peristiwa, objek,
kondisi atau suasanatertentu, dan perasaan emosi seseorang. 'bser-asi dilakukan untuk memperole h gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk
menjawab pertan yaan penelitian.'bserasi terdiri dari beberapa bentuk, yaitu" 1). 'bser-asi partisi pasi ( participant obser vation)
adalah metode pengumpulan data yangdigunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaa n di mana penelit
i terlibat dalam k eseharian inform an, 2).obser-asi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpamenggunak an pedoman obser-asi, sehingga peneliti
mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan y ang terjadi di lapanga n, dan 3).obser-a si kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok
tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.# eknik pengumpulan data dengan dangan cara obser-asi bermanfaatuntuk
mengurang jumlah pertanyaan, misalnya untuk melihat kebersihanrumah tangga tidak perlu dipertanyakan tetapi cukup dilakukan
obser-asi,mengu kur kebenaran jawaban responden pada wawancara, dilakukan denganobser-asi, untuk memperoleh data yang tidak dapat dilakukan dengan
carawawancara atau angket.2.*.3.1 4acam S macam obser-asi'bser-a si terdiri dari1.
'bser-asi partisipasi lengkap " 4engadakan obser-asi denganmengikuti seluruh kehidupan responden ( antropologi ),2.
'bser-asi partisipasi sebagian " mengikuti sebagian kehidupanrespon den. 4isalnya penelitian gi/i sehari
S hari,3. 'bser-asi tanpa partisipasi" mengadakan obser-asi tanpa ikutdalam kehidupan responden.
4isalnya ingin tahu pemasangan?U+! elemahan pengumpulan data dengan teknik obser-asiadalah keterbatasan indera mata, konsentrasi
kepada halhal yangsering dilihat, kelainan kecil tidak terdeteksi. Kara mengatasi kelemahan ini yaitu lakukan pengamatan berulang
S ulang dan pengamatan dilakukan oleh beberapa orang.2.*.* &emeriksaan&em eriksaan dapat dilakukan dapat berupa pemeriksaan
laboratorium, pe meriksaan sik, p emeriksaan radio logis. &emeriksaa n dapat dilakukan berulang ulang a tau cukup sekali s aja. &emeriksaan dapat dilakukandi lapangan, di sarana pelayanan
kesehatan. 'rgan yang diperiksa" seluruhorganN organ tertentu, misalnya, paru paru, jantung, kadar kholesterol, kadar gula darah dllN beberapa organ sekaligus
seperti jantung dan paru S paru %.0 Pengumul an data kualitat i dan skala uku ran
2..1 &engumpul an data kualitatif
+ata kualitatif adalah data yang berbentuk kata kata atauyang berwujud pernyataan pernyataan -erbal, bukan dalam bentuk angka. +ata kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik pengump ulan data misalnya wawancara, anali sis dokumen, diskusi +idalam metode penelitian kualitatif,
la/imnya data dikumpulkandeng an beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaituN 1).wawancara, 2). obser-asi, 3). dokumentasi, dan
*). diskusi terfokus( Focus Group Dis cussion ). $ebelum masingmasing teknik tersebutdiuraikan secara rinci, hal sangat penting y ang
harus dipahami olehsetiap peneliti adalah alasan mengapa masingmasing teknik tersebutdipakai, untuk memperoleh informasi apa, dan pada bagian
fokusmasalah mana yang memerlukan teknik wawancara, mana yangmemerlukan teknik obser-asi, mana yang harus kedua duanyadilakukan.
&ilihan teknik sangat tergantung pada jenis informasi yangdiperoleh.2. .2 $kala ukuran& engumpulan data yang dilakukan dengan teknik wawancara ataupunangket
sering mendapat jawaba dengan intensitas yang berbeda beda.4isalnya, prosedur pelayanan kesehatan di puskesmas akanmenghasilka n jawaban mulai
dari sangat setuju sampai dengan tidak setuju. Untuk menempatkan jawaban yang sesuai dengan posisinyamaka disusun skala ukuran.2..2.1
$kala nominal$kala nominal adalah skala pengukuran yang hanyamenunjuka n perbedaan tanpa jarak yang jelas. !epada -ariabeltersebut
dapat diberi nilai skor, tapi skor tersebut hanyamenunjukk an kode perbedaan dan bukannya menunjukkan jarak (lebih besar, lebih tinggi). 4isalnya,
-ariabel agama"?slam " 1 %indu " *!risten" 2 udha " !atoli k" 39ngka atau nilai yang diberikan hanyalah sekedar menunjukan perbedaan bahw a bukanlah
3 atau 1 bukanla h *. #etapi itu tid ak berarti bahwa islamlebih tinggi kedudukan nya dibanding ka tolik atau budha lebih rendahdibanding kristen. erkaitan dengan skala
pengukuran nominal tersebutkarena tidak menunjukan jarak maka tidak boleh dijumlah, dikurangkan,diba gi atau dikalikan. +ata dengan skala nominal
tidak mempunyai jenjang,tetapi hanya membedakan dengan pemberian nomor sebagai kode dalam pengolaha n.!euntungan data dengan skala nominal
antara lain mudah dijawab dandiolah, kekurangannya adalah informasi yang diperoleh tidak mendalam,tidak dapat dibedakan antar data secara kuantitatif,
jumlah dalam subkategaridinya takan dalam frekuensi dan perhitungan dapat dilakukan hanya berupa proporsi atau persentase.2..2. 2 $kala ordinal$k
ala ordinal adalah skala pengukuran yang disampingmenunj ukkan perbedaan juga menunjukkan jenjang atau tingkatantetapi jarak antar skala atau
jenjang=skala tidak sama. &engukuranskala ini juga dapat menggunakan nilai skor, tapi skor yangdiberikan juga tidak boleh dijumlahkan, dikurangkan,
dibagi ataudikalikan.$ka la nominal contohnya adalah tingkat kecerdikan" 4anusia" 18,tikus" *, kancil" , kelinci" 3, kera" 0, semut"
1. &ada contoh tersebut
Met+(e Pengum%ulan Data 0osted by @aryanto, 4.0d on3ebruary &, &'1"
*
Pengertian Met+(e Pengum%ulan Data 0ika di lihat dari pengertian metode pengumpulan data menurut ahli metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan #statement( tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. *engumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian #Hulo, ++ : $$(. Metode pengumpulan data ini termasuk kategori laporan diri #personal report( Deskripsi diri #self descripti2e(. =ndi2idu melaporkan tentang keadaan dirinya berdasarkan pertanyaan atau perintah yang diberikan kepadanya
)umber Data Dan etode *engumpulan Data Ada dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut yaitu : $. Data *rimer Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui Iawancara, Obser2asi, !es, I1uesioner #Daftar *ertanyaan( I*engukuran
aboratorium
+. Data )ekunder Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga I/iro *usat )tatistik #/*)( I8umah sakit I>embaga atau institusi
Met+(e Pengum%ulan Data $.
1uesioner
1uesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. 0awaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatatdirekam +.
Obser2asi
*engamatan melibatkan semua indera #penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa(. *encatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik 3.
awancara
*engambilan data melalui wawancara secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. 0awaban responden direkam dan dirangkum s endiri oleh peneliti. '.
Dokumen
*engambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembagainstitusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain. Dalam pengumpulan data penelitian membutuhkan suatu instrumen. =nstrumen ini dibutuhkan untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif. =nstrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. )ekian dulu informasi tentang metode pengumpulan data penelitian, semoga bermanfaat.
8ead more: *@;HU*U>A; DA!A : etode *engumpulan Data
+9#9, #@!5?! &@57U4&UB95 +9#9 +95 ?5$#U4@5
&@5@B?#?95 anikwidiastutiFuny.ac.id+9#9 &@5@B?#?95 O +ata adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab perta nyaan penelitian. +ata penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung. anikwidiastutiFuny.ac.id:@5?$:@5?$ +9#9 O erdasarkan sumbernya (primer, sekunder) O erdasarkan sifatnya (kualitatif, kuantitatif) O erdasarkan proses=cara mendapatkannya (diskrit, kontinum) O erdasarkan skala pengukuran (nominal, ordinal, inter-al, rasio) anikwidiastutiFuny.ac.id+9#9 &?4@ O +ata yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. O +ata primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. #eknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain obser-asi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion S ;7+) dan penyebaran kuesioner. anikwidiastutiFuny.ac.id+9#9 $@!U5+@ O data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). +ata sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti iro &usat $tatistik (&$),
buku, laporan, jurnal, dan lainlain. anikwidiastutiFuny.ac.id+9#9 !U9B?#9#?; O +ata yang berbentuk katakata, bukan dalam bentuk angka. O +ata kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau obser-asi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). entuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman -ideo. anikwidiastutiFuny.ac.id+9#9 !U95#?#9#?; data yang berbentuk angka atau bilangan. $esuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. anikwidiastutiFuny.ac.id+9#9 +?$!?# O data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang. Kontoh data diskrit misalnya" O 1) :umlah $ekolah +asar 5egeri di !ecamatan RRR sebanyak 28. O 2) :umlah siswa lakilaki di $+ 666 sebanyak 0 orang. O 3) :umlah penduduk di !abupaten TTT sebanyak 2*.0 orang. O !arena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat (bukan bilangan pecahan). anikwidiastutiFuny.ac.id+9#9 !'5#?5U4 O data dalam bentuk angka=bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. +ata kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan. Kontoh data kontinum
misalnya" O 1) #inggi badan udi adalah 18, centimeter. O 2) ?< udi adalah 128. O 3) $uhu udara di ruang kelas 2*o Kelcius. anikwidiastutiFuny.ac.id+9#9 5'4?59B O $uatu himpunan yang terdiri dari anggota S anggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain. O Cariasinya tidak menunjukkan &erurutan atau !esinambungan, tiap -ariasi berdiri sendiri secara terpisah. O +alam $kala 5ominal tidak dapat dipastikan apakah kategori satu mempunyai derajat yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori yang lain ataukah kategori itu lebih baik atau lebih buruk dari kategori yang lain anikwidiastutiFuny.ac.idKontoh O :enis !elamin " dibedakan antara laki S laki dan perempuan O &ekerjaan " dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang O 7olongan +arah " dibedakan atas 7ol. 8, 9, , 9 O as " dapat dibedakan atas 4ongoloid, !aukasoid, 5egroid. O $uku angsa " dpt dibedakan dalam suku :awa, $unda, atak dsb. anikwidiastutiFuny.ac.id+9#9 '+?59B O $kala 'rdinal 9dalah skala -ariabel yang menunjukkan tingkatan S tingkatan. O $kala 'rdinal 9dalah %impunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat
atau jabatan. O $kala 'rdinal adalah !ategori yang dapat diurutkan atau diberi peringkat. O $kala 'rdinal adalah $kala +ata !ontinum yang batas satu -ariasi nilai ke -ariasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih rendah daripada nilai yang lain. anikwidiastutiFuny.ac.idKontoh O #ingkat &endidikan " dikategorikan $+, $4&, $49, O &endapatan " #inggi, $edang, endah O $ikap (yang diukur dengan $kala Bikert) " $etuju, agu S ragu, #idak $etuju. +sb. anikwidiastutiFuny.ac.id+9#9 ?5#@C9B O $kala ?nter-al 9dalah $kala +ata !ontinum yang batas -ariasi nilai satu dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau inter-alnya dapat dibandingkan. O +ikatakan $kala ?nter-al bila jarak atau perbedaan antara nilai pengamatan satu dengan nilai pengamatan lainnya dapat diketahui secara pasti. O 5ilai -ariasi pada $kala ?nter-al juga dapat dibandingkan seperti halnya pada skala ordinal (Bebih esar, $ama, Bebih !ecil..dsb)N tetapi 5ilai 4utlaknya #?+9! +9&9# +?95+?57!95 secara 4atematis, oleh karena itu batas S batas Cariasi 5ilai pada $kala ?nter-al bersifat arbitrer (957!9 5'Bnya #?+9! 9bsolut). anikwidiastutiFuny.ac.idKontoh O #emperature = $uhu #ubuh " sebagai skala inter-al, suhu 38Kelcius jelas lebih panas daripada suhu 2*8Kelcius. #etapi tidak bisa dikatakan bahwa suhu 38Kelcius 1 kali lebih panas daripada suhu 2*8Kelcius. 9lasannya " &enentuan skala 8
8Kelcius #idak 9bsolut (V88Kelcius tidak berarti #idak 9da $uhu=#emperatur sama sekali). O #ingkat !ecerdasan, O :arak. anikwidiastutiFuny.ac.id+9#9 9#?' O $kala ratio adalah skala yang disamping batas inter-alnya jelas, juga -ariasi nilainya memunyai batas yang tegas dan mutlak ( mempunyai nilai 5'B 9$'BU# ). anikwidiastutiFuny.ac.idKontoh O #inggi adan " sebagai $kala atio, tinggi badan 18 Km dapat dikatakan mempunyai selisih 8 Km terhadap tinggi badan 128 Km, hal ini :U79 dapat dikatakan ahwa " tinggi badan 18 adalah 1 kali dari tinggi badan 128 Km. O erat adan anikwidiastutiFuny.ac.id+#@!5?! E ?5$#U4@5 &@57U4&UB95 +9#9 anikwidiastutiFuny.ac.id#@!5?! &@57U4&UB95 +9#9 1. #eknik obser-asi 2. #eknik komunikasi (Dawancara, 9ngket=kuesioner) 3. #eknik pengukuran *. #eknik sosiometris . #eknik dokumenter anikwidiastutiFuny.ac.id#@!5?! '$@C9$? O 'bser-asi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (margono, 10" 1). O &engamatan dan pencatatan ini dilakukan
terhadap objek di tempat terjadi=berlangsungnya peristiwa anikwidiastutiFuny.ac.id@+9$9!95 :@5?$569 '$@C9$? +?97? 4@5:9+?" 1. 'bser-asi langsung" obser-asi yang dilakukan di mana obser-er berada bersama objek yang diselidiki 2. 'bser-asi tidak langsung" obser-asi yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti, misalnya dilakukan melalui lm, rangkaian slide,=foto anikwidiastutiFuny.ac.id4@5UU# C@+@5@7%# '$@C9$? +9&9# +?!B9$?;?!9$?!95 4@5:9+?" 1.'bser-asi partisipasi 2.'bser-asi saja 3.'bser-asi terbatas *.&artisipasi terbatas. anikwidiastutiFuny.ac.id'$@C9$? &9#?$?&95 +95 5'5&9#?$?&95 O 'bser-asi partisipanN suatu proses obser-asi bagian dalam yang dilakukan oleh obser-er dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orangorang yang diobser-asi O 'bser-asi nonpartisipanN obser-er tidak ikut dalam kehidupan orang yang diobser-asi dan secara terpisah berkedudukan sebagai pelaku pengamat anikwidiastutiFuny.ac.id'$@C9$? $?$#@49#?$ +95 5'5$?$#@49#?$ O 'bser-asi sistematisN obser-asi yang diselenggarakan dengan menentukans ecara sistematis faktorfaktor yang akan
diobser-asi lengkap dengan kategorinya O 'bser-asi nonsistematisN obser-asi yang dilakukan tanpa mempersiapkan=membatasi kerangka yang akan diamati anikwidiastutiFuny.ac.id!@#@9#9$95 '$@C9$? 1. #ergantung pada kemampuan pengamatan E mengingat 2. !elemahan dalam pencatatan 3. anyak kejadian=keadaan objek yang sulit diobser-asi terutama yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia *. $ering ditemui obser-ee yang bertingkah laku baik karena tau diobser-asi . anyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu sehingga kalau terjadi gangguan yang tibatiba obser-asi tidak dapat dilakukan anikwidiastutiFuny.ac.id!@B@?%95 '$@C9$? 1. anyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan obser-asi sehingga hasilnya akurat, sulit dibantah 2. anyak objek yang hanya bersedia diambil datanya dengan obser-asi, misal karena responden terlalu sibuk 3. !ejadian yang serempak dapat diamati dan dicatat secara serempak pula dengan memperbanyak obser-er *. anyak kejadian yang dipandang kecil E tidak dapat ditangkap dengan pengumpul data yang lain anikwidiastutiFuny.ac.id$9$995 '$@C9$? 1. &elaku (aktor) 2. #empat 3. !egiatan *. enda=alat . Daktu
. &eristiwa 0. #ujuan . &erasaan anikwidiastutiFuny.ac.id#@!5?! !'4U5?!9$? 1. #eknik komunikasi langsung (inter-iew=wawancara) 2. #eknik komunikasi tidak langsung (angket=kuesioner) anikwidiastutiFuny.ac.idD9D95K99=?5#@C?@D O $uatu proses interaksi dan komunikasi -erbal dengan tujuan untuk mendapatkan informasi penting yang diinginkan O 4erupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula melalui kontak langsung dengan tatap muka anikwidiastutiFuny.ac.id:@5?$ D9D95K99 1. Dawancara terstruktur" pertanyaan E alternatif jawaban telah ditetapkan lebih dulu, jawaban lebih mudah dikelompokkan E dianalisis 2. Dawancara tak berstruktur" bersifat informal, luwes, disesuaikan dengan subjek E suasana. anikwidiastutiFuny.ac.id957!@#=!U@$?'5@ !uesioner" alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. anikwidiastutiFuny.ac.id!B9$?;?!9$? !U@$?'5@ 1. !uesioner berstruktur=tertutup" berupa pertanyaan disertai alternatif jawaban 2. !uesioner tidak berstruktur=terbuka" jawaban bebas
menurut pendapat responden 3. !uesioner kombinasi berstruktur E tak berstruktur" memberi alternatif jawaban tapi memberi kebebasan responden untuk menjawab lebih lanjut *. !uesioner semi terbuka" kuesioner yang memberi kebebasan kemungkinan menjawab selain dari alternatif jawaban yang sudah tersedia anikwidiastutiFuny.ac.id#@!5?! &@57U!U95 1. #es 2. +aftar in-entori kepribadian 3. #eknik proyektif *. $kala anikwidiastutiFuny.ac.id#@$ O $eperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar penetapan skor angka anikwidiastutiFuny.ac.id:@5?$ #@$ O #es lisan O tes tertulis (esai, objektifbenar salah, pilihan ganda, menjodohkan, melengkapi, jawaban singkat) anikwidiastutiFuny.ac.id9B9# U!U #@$ O &rosedur sistematik di mana indi-idual yang dites direpresentasikan ke dalam angka O #es dapat berupa" 1. #es psikologi 2. #es prestasi 3. #es intelegensi anikwidiastutiFuny.ac.id#@$ &$?!'B'7? O ?nstrumen yang dirancang
untuk mengukur aspekaspek tertentu dari tingkah laku manusia anikwidiastutiFuny.ac.id#@$ &@$#9$? O 4engukur penguasaan dan kemampuan para peserta didik setelah menerima proses belajarmengajar dari guru selama kurun waktu tertentu O +apat dibedakan menjadi " 1. tes standar " tes yang sudah dipublikasikan keberadaannya dalam jurnal=media formal lainnya 2. tes buatan guru" tes yang belum distandarisasi anikwidiastutiFuny.ac.id#@$ ?5#@B@7@5$? O !ategori intelegensi" 1. ?ntelegensi sosial" kemampuan seseorang untuk mengerti E bekerja sama dengan orang lain 2. ?ntelegensi nyata" kemampuan seseorang untuk mengetahui tingkat kemampuan seseornag dalam berinteraksi dengan sesuatu yang nyata sebagai realisasi ketrampilan E penerapan ilmu pengetahuan 3. ?ntelegensi abstrak" kemampuan seseorang untuk mengerti E berinteraksi dengan komunikasi -erbal yang mungkin berupa simbolsimbol seperti dalam konteks ilmu pengetahuan, matematika, budaya, dsb anikwidiastutiFuny.ac.id#@$ ?5#@B@7@5$? O Untuk mengukur cakupan khusus yaitu kemmapuan seseorang dalam kaitannya dengan penggunaan pengetahuan yg ada ke dalam konteks ber-ariasi O #idak mengukur intelegensi=bakat yang ada pada seseorang secara murni, tetapi kemampuan seorang peserta tes dalam memecahkan
permasalahan yg sudah direncanakan si pembuat tes O anyak digunakan untuk tujuan memprediksi prospek keberhasilan seorang siswa dalam menyelesaikan program pendidikannya anikwidiastutiFuny.ac.id+9;#9 ?5C@5#'? !@&?9+?95 O +imaksudkan untuk mendapat ukuran kepribadian dari objek penelitian O &ara subjek diberi bermacammacam pernyataan yang menggambarkan pola tingkah laku, diminta untuk menunjukkan apakah tiap pernyataan merupakan ciri tingkah laku mereka dengan cara memberi tanda cek pada jawaban anikwidiastutiFuny.ac.id#@!5?! &'6@!#?; O Ukuran yang dilakukan dengan meminta seseorang memberikan respon kepada suatu stimulus yang bermakna ganda atau yang tak tersusun. O +isebut proyeksi karena seseorang diharapkan memproyeksikan kebutuhan, keinginan, ketakutan, kecemasannya sendiri dalam stimulus tersebut O anyak digunakan oleh ahli ilmu jiwa klinis untuk mempelajari dan menetapkan diagnosis orang yang mendapat gangguan emosional anikwidiastutiFuny.ac.id$!9B9 O $eperangkat nilai angka yang ditetapkan kepada subjek, objek=tingkah laku dengan tujuan mengukur sifat O $kala biasa digunakan untuk mengukur sifat nilai dan minat anikwidiastutiFuny.ac.id49K94 $!9B9 1. $kala likert (summated rating scale)" sejumlah pertanyaan positif dan negatif mengenai suatu objek sikap 2. $kala thurstone" mengembangkan suatu metode untuk menentukan skala
tertentu pada halhal yang mewakili berbagai tingkat sikap yang menyenangkan 3. $kala guttman" skala berdimensi tunggal, suatu sikap dianggap bersimensi tunggal hanya kalau sikap itu menghasilkan skala kumulatif yaitu skala yang butirnya berkaitan satu sama lain sehingga seorang subjek yang setuju dengan oertanyaan juga setuju dnegan pernyataan no 1 *. $kala perbedaan makna (semantic diQerential scale)" didasarkan pada pandangangan bahwa objek mempunyai dua macam makna bagis eseorang yaitu makna denotatif dan konotataif anikwidiastutiFuny.ac.id#@!5?! $'$?'4@#?$ O +ipakai untuk mempelajari organisasi kelompokkelompok kecil O &rosedur dasarnya dapat berupa permintaan para anggota untuk mengurutkan teman pilihannya menurut kriteria tertentu O +engan teknik ini akan diketahui kelompok popular, terkucil, dan klikklik an anikwidiastutiFuny.ac.id#@!5?! +'!U4@5#@ O Kara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil, hukum. O 4erupakan alat pengumpul data utama pada penelitian kualitatif karena pembuktian hipoteisnya diajukan secara logis dan rasional melalui pendapat dan teori anikwidiastutiFuny.ac.id?5$#U4@5 &@5@B?#?95 O adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomenafenomena alam maupun sosial yang diamati. $ecara spesik fenomena disebut -ariabel. anikwidiastutiFuny.ac.id49K94 ?5$#U4@5
&@5@B?#?95 O #es O 9ngket=kuesioner O &edoman wawancara O Bembar obser-asi O Katatan anekdot" untuk mencatat gejalagejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian O Katatan berkala O +aftar cek (check list) O $kala nilai (rating scale) anikwidiastutiFuny.ac.id
MANAJEMEN PENELITIAN 14 Maret 2014
Tehnik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif A.
Pendahuluan
&enelian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, olah raga, seni dan budaya, dan lainlain sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi kesejahteraan bersama. 4enurut $ugiyono, (288" 28) M 4asalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, tentati-e dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada dilapanganH. &endekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia. &ada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti katakata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Kresswell, 1" 1). ogdan dan #aylor (4oleong,2880" 3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis maupun lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati. +alam penelitian kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang akan diteliti yaitu (1) masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sejak awal sampai akhir penelitian sama, sehingga judul proposal dengan judul laporan penelitian sama, (2) masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu diperluas=diperdalam masalah yang telah disiapkan dan tidak terlalu banyak perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan, (3) masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sehingga harus diganti masalah sebab judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya harus diganti. &eneliti kualitatif yang merubah masalah atau ganti judul penelitiannya setelah memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai merupakan peneliti kualitatif yang lebih baik, karena dipandang mampu melepaskan apa yang dipikirkan sebelumnya, dan selanjutnya mampu melihat fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa yang terjadi dan berkembang pada situasi sosial yang diteliti. 9sumsi tentang gejala dalam penelitian kulitatif adalah bahwa gejala dari suatu obyek itu sifatnya tunggal dan parsial. erdasarkan gejala tersebut peneliti dapat menentukan -ariable-ariabel yang akan diteliti. 7ejala itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisahpisahkan) yaitu situasi sosial yang meliputi (1) aspek tempat S place, (2) aspek pelaku S actor, (3) aspek aktitas S acti-ity, yang ketiganya berinteraksi secara sinergis. !egiatan yang harus dilakukan pada penelitian kualitatif pada tahap pralapangan adalah menyusun rancangan penelitian yang memuat latar belakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, studi pustaka, penentuan lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, pemilihan alat penelitian, rancangan pengumpulan data, rancangan prosedur analisa data, rancangan perlengkapan yang diperlukan dilapangan, rancangan pengecekan kebenaran data. #eknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian. %al ini karena tujuan utama dari penelitian itu sendiri adalah untuk memperoleh data. +engan demikian, maka tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar yang ditetapkan.
7. Permasalahan erdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan diatas, dan berdasarkan pula topik pembahasan, maka permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini adalah sebagai berikut " 1.
4etode apa saja yang digunakan dalam penelitian kualitatifL
2.
#ehnik apa saja yang digunakan dalam penelitian kualitatif L
C. Tujuan enulisan $esuai dengan perumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka tujuan dari penulisan ini adalah " 1.
Untuk mengethui berbagai metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif
2.
Untuk mengetahui berbagai tehnik yang digunakan dalam penelitian kualitatif
Pem&ahasan 4etode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah ( natural setting) karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. 4etode penelitian kualitatif ini berisi
tentang bahan prosedur dan strategi yang digunakan dalam riset, serta keputusan keputusan yang dibuat tentang desain riset. 4enurut $utopo (288" ), metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dikelompokkan ke dalam dua jenis cara, yaitu teknik yang bersifat interaktif dan noninteraktif. 4etode interaktif meliputi inter-iew dan obser-asi berperanserta, sedangkan metode noninteraktif meliputi obser-asi takberperanserta, tehnik kuesioner, mencatat dokumen, dan partisipasi tidak berperan. $edangkan $ugiyono (288" 3) ada empat macam tehnik pengumpulan data, yaitu obser-asi, wawancara, dokumentasi dan gabungan =triangulasi.
Teknik 8a9an*ara Dawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. #eknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Dawancara mendalam(indepth intervie!) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama ($utopo 288" 02). ?nter-iew adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untukdijawab secara lisan pula. Kiri utama dari inter-iew adalah kontak langsung dengan tatap muka ("ace to "ace relation ship) antara si pencari informasi (inter-iewer atau informan hunter) dengan sumber informasi (inter-iewee) ($utopo 288" 0*). :enis inter-iew meliputi inter-iew bebas, inter-iew terpimpin, dan inter-iew bebas terpimpin ($ugiyono, 288" 233). ?nter-iew bebas, yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang dikumpulan. ?nter-iew terpimpin, yaitu inter-iew yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci. ?nter-iew bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara inter-iew bebas dan inter-iew terpimpin. eberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensititas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan non-erbal. +alam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluargaresponden) ($ugiyono, 288" 220). eberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.
Teknik 2&ser:asi &engamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian. #eknik ini sangat rele-an digunakan dalam penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi anak dan kelompoknya. &engamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. 9lat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lainlain. eberapa informasi yang diperoleh dari hasil obser-asi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, perasan. 9lasan peneliti melakukan obser-asi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk e-aluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. a.
'bser-asi partisipatif
4etode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana obser-er atau peneliti benarbenar terlibat dalam keseharian responden.
b.
'bser-asi terus terang atau tersamar
+alam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia akan melakukan penelitian, sehingga mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang akti-itas si peneliti. #etapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam obser-asi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. !emungkinan kalau si peneliti menyatakan terus terang maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan penenlitian. c.
'bser-asi tak berstruktur
'bser-asi yang dilakukan tanpa menggunakan guide obser-asi. &ada obser-asi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek. 4anfaat dari obser-asi ini aantara lain peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh, dengan obser-asi akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. &endekatan induktif ini membuka kemungkinan penemuan atau discover# .
Fo*us (rou !is*ussion Focus Group Discussion (;7+) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. #eknik ini digunakan untuk mengungkap permaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. ;7+ juga dimaksudkan untuk menghindari permaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap focus masalah yang sedang diteliti ($utopo, 288" 03). ;7+ adalah kelompok diskusi bukan wawancara atau obrolan. Kiri khas metode ;7+ yang tidak dimiliki oleh metode riset kualitatif lainnya (wawancara mendalam atau obser-asi) adalah interaksi. #anpa sebuah ;7+ berubah wujud menjadi kelompok wawancara terfokus (;7?Focus Group $ntervie!). %al ini terjadi apabila moderator cenderung selalu menkonrmasi setiap topik satu per satu kepada seluruh peserta ;7+. $emua peserta ;7+ secara bergilir diminta responnya untuk setiap topik, sehingga tidak terjadi dinamika kelompok. !omunikasi hanya berlangsung antara moderator dengan informan 9, informan 9 ke moderator, lalu moderator ke informan , informan ke moderator, dst. !ondisi idealnya, informan 9 merespon topik yang dilemparkan moderator, disambar oleh informan , disanggah oleh informan K, diklarikasi oleh informan 9, didukung oleh informan +, disanggah oleh informan @, dan akhirnya ditengahi oleh moderator kembali. +iskusi seperti itu sangat interaktif, hidup, dinamis.
Teknik Kuesioner 9ngket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). ?nstrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaanpertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden ($utopo, 288" 2). esponden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya. !uesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden ($utopo, 288" 0). !arena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam menyusun angket perlu diperhatikan beberapa hal. &ertama, sebelum butirbutir pertanyaan atau peryataan ada pengantar atau petunjuk pengisian. !edua, butirbutir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan katakata yang la/im digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang. +an ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disesuaikan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.
Teknik !okumen
!ata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere% yang berati &enga'ar&engertian dari kata dokumen menurut Bouis 7ottschalk (1" 3) seringkali digunakan para ahli dalam dua pengertian, yaitu perta&a, berarti sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak, peninggalanpeninggalan terlukis, dan petilasanpetilasan arkeologis. &engertian kedua, diperuntukan bagi suratsurat resmi dan suratsurat negara seperti surat perjanjian, undangundang, hibah, konsesi, dan lainnya. Bebih lanjut, 7ottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertianya yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang berupa tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis. 7.:. enier, sejarawan terkemuka dari niversit# college *odon% (+,,-. +/0 ) menjelaskan istilah dokumen dalam tiga pengertian, perta&a dalam arti luas, yaitu yang meliputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun lisanN keduadalam arti sempit, yaitu yang meliputi semua sumber tertulis sajaN ketiga dalam arti spesik, yaitu hanya yang meliputi suratsurat resmi dan suratsurat 5egara, seperti surat perjanjian, undangundang konsesi, hibah dan sebagainya. +ari berbagai pengertian diatas, maka dapat ditarik benang merahnya bahwa dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, lm, gambar (foto), dan karyakarya monumental, yang semua itu menberikan informasi bagi proses penelitian. +ata dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau hu&an resources% melalui obser-asi dan wawancara. 9kan tetapi ada pula sumber bukan manusia, non hu&an resources% diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. $tudi dokumen yang dilakukan oleh para peneliti kualitatif, posisinya dapat dipandang sebagai Mnara sumberH yang dapat menjawab pertanyaanN M9pa tujuan dokumen itu ditulisLN 9pa latar belakangnyaLN 9pa yang dapat dikatakan dokumen itu kepada penelitiLN +alam keadaan apa dokumen itu ditulisLN Untuk siapaLN dan sebagainya.(5asution, 2883N ). 4enurut $ugiyono (288N 3) studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode obse-asi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. ahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan = menggunakan studi dokumen ini dalam metode penelitian kualitatifnya hal senada diungkapkan ogdan (seperti dikutip $ugiyono) M in &ost tradition o" 1ualitative research% the phrase personal docu&ent is used broadl# lo re"er to an# 2rst person narrative produce b# an individual !hich describes his or her o!n actions% e3perience% and belie"s4 9da beberapa keuntungan dari penggunaan studi dokumen dalam penelitian kualitatif, seperti yang dikemukakan 5asution (2883N )N a) ahan dokumenter itu telah ada, telah tersedia, dan siap pakaiN b) penggunaan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan waktu untuk mempelajarinyaN c) banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari bahan itu bila dianalisis dengan cermat, yang berguna bagi penelitian yang dijalankanN d) dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitianN e) dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian dataN dan f) merupakan bahan utama dalam penelitian historis.
Teknik Triangulasi #riangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Kara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. +alam kaitan ini &atton (dalam $utopo, 288" 2) menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan. #eknik triangulasi yang dapat digunakan menurut &atton meliputi" a) triangulasi dataN b) triangulasi penelitiN c) triangulasi metodologisN d) triangulasi teoretis. &ada dasarnya triangulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multi perspektif. 9rtinya, guna menarik suatu kesimpulan yang mantap diperlukan berbagai sudut pandang berbeda. +alam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. ila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu
mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. a. #riangulasi +ata #eknik triangulasi data dapat disebut juga triangulasi sumber. Kara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia berusaha menggunakan berbagai sumber yang ada. #eknik triangulasi model ini dapat digambarkan sebagai berikut"
b. #riangulasi &eneliti #riangulasi peneliti adalah hasil penelitian baik yang berupa data maupun kesimpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya dapat diuji oleh peneliti lain ($utopo, 288" 3). #riangulasi peneliti dapat dilakukan dengan menyelenggarakan diskusi atau melibatkan beberapa peneliti yang memiliki pengetahuan yang mencukupi.
c. #riangulasi 4etodologis #eknik triangulasi metode digunakan dengan cara mengumpulkan data sejenis tetapi menggunakan metode yang berbeda (&atton dalam $utopo, 288" 3).
d. #riangulasi #eoretis #riangulasi jenis ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji (&atton dalam $utopo, 288" ). 'leh karena itu, dalam melakukan jenis triangulasi ini, peneliti harus memahami teori teori yang digunakan dan keterkaitannya dengan permasalahan yang diteliti sehinngga mampu menghasilkan simpulan yang mantap.
;. Simulan erdasarkan pembahasan di atas, selanjutnya dapat diperoleh kesimpulan tentang metodemetode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sebagai berikut " 1. 4etode penelitian kualitatif ini berisi tentang bahan prosedur dan strategi yang digunakan dalam riset, serta keputusan keputusan yang dibuat tentang desain riset. +alam penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah ( natural setting) karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. 2. 4etode pengumpulan data dikelompokan menjadi dua, yaitu metode yang bersifat interaktif dan noninteraktif. 4etode yang bersifat interaktif meliputi teknik wawancara mendalam, obser-asi berperan, dan "ocus group discussion. $edangkan metode yang bersifat noninteraktif meliputi teknik kuesioner, mencatat dokumen, dan partisipasi tidak berperan. 4enurut $ugiyono teknik pengumpulan data meliputi obser-asi, wawancara mendalam, dokumentasi dan triangulasi atau gabungan. 3. #ehnik yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut " a. #eknik wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untukdijawab secara lisan pula dengan cirri utama berupa kontak langsung dengan tatap muka ( "ace to "ace relationship) antara si pencari informasi (inter-iewer atau information hunter) dengan sumber informasi (inter-iewee). b. 'bser-asi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. 9da 3 jenis obser-asi yaitu obser-asi partisipatif, obser-asi terus terang atau tersamar, obser-asi tak terstruktur c. Focus Group Discussion (;7+) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.
d. !uesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya kepada responden. e. #eknik dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan sumber bukan manusia, non hu&an resources, diantaranya dokumen, dan bahan statistik. f. #eknik triangulasi, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. 9da beberapa jenis triangulasi antara lain " triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi metodologis, triangulasi teoritis.
!atar Pustaka ungin, 4. urhan, 288. Penelitian kualitati". 5o&unikasi% 6kono&i% 5ebi'akan Publik% dan $l&u 7osial *ainn#a% :akarta" !encana Kreswell, :ohn D 2882. Research Design8 9ualitative and 9uantitative :pproaches. Bondon" $age &ublications. 7ottschalk, Bouis. 1. nderstanding Histor#. : Pri&er o" Historical Method (terjemahan 5ugroho 5otosusanto). :akarta" U? &ress. 4oleong, BeAy :.2880. Metodologi Penelitian 5ualitati" andung" emaja osda !arya. $ugiyono, 288. 4etode &enelitian kuantitatife, !ualitatife, dan E +. andung" 9B;9@#9. $utopo, %. 288, Metode Penelitian 5ualitati" , $urakarta" U5$ &ress.
3+u might als+ like6
•
0enis dan !eknik atau etode *engumpulan Data
•
!@1;=1 *@;U>=)A; *@;@>=!=A;
•
!=;0AUA; D=1"O!O= @!OD@ *@;@>=!=A; 1UA>=!A!=< DA; 1UA;!=!A!=< D>A =>U /A"A)A
•
odul $. J *erspektif etodologi 8iset >inkwithin
Disunting oleh Ahmad 1urnia di $:+% 1irimkan =ni lewat @mail/log!hisK/erbagi ke !witte r/erbagi ke
9rtikel ?ni"
Ahmad 1urnia *enyunting kelahiran Harut yang berprofesi sebagai seorang pendidik sejak tahun $%%, selain sebagai dosen : Manajemen, Marketing, Public Relations, Statistika Terapan, Metodologi Riset (an Manajemen Pendidikandan saat ini sedang mengikuti *rogram Doktoral #)3( Uni2ersitas ;egeri 0akarta #U;0(. )angat tertarik terhadap Dunia *endidikan, anajemen, 1omunikasi, *enelitian dan /udaya @tnis ;usantara yang di dokumentasikan melalui blog sejak tahun +.
2 komentar:
$. ABI R-HMAD3 0uli +$' $3.67
trimaksih
/alas /alasan
1. Ahma( Kurnia3 )eptember +$' $6.$+
sama-sama, semoga bermanfaat.
Balas
Link ke posting ini /uat sebuah >ink
*osting >ebih /aru*ost ing >ama/eranda >angganan: *oskan 1omentar #Atom(
Tulisan Lainnya:
Formulir Kontak ;ama
@mail 7
*esan 7
Penyunting
Ahma( Kurnia >ihat profil lengkapku
!elayang Pandang eblog yang terlahir dari kesulitan penulis untuk menghimpun bahan perkuliahan bagi mahasiswa )!/A 0=A /ekasi terutama mata kuliah metodologi riset, sehingga blog sederhana ini hanya berisikan ikhtisar rangkuman materi ar tikel yang diambil dari suntingan berbagai sumber yang dijadikan koleksi tulisan dan mohon maaf kalau ada kehilapan penulis terhadap beberapa tulisan yang saya sunting dari sumber lain yang belum mencantumkan sumber U8>-nya. udah-mudahan blog sederhana ini bisa diterima juga oleh khalayak pemerhati penelitian khususnya untuk membantu mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsitesis, walau masih terlihat mentah tulisannnya tapi bisa berbagi ilmu dan saya persilahkan untuk bebas meng-#opy paste tulisanartikel tanpa mencantumkan nama atau situs ini. !egur dan sapa saya harapkan, semoga bermanfaat. !mad "urnia Penyunting
Kategori "rtikel
Analisis data #3$( Batatan *erkuliahan#$( Desain penelitian #6( "akikat penelitian#+3( "ipotesis penelitian #'( =nstrumen penelitian #$+( =stilah etik #$(asalah penelitian #6( 0udul penelitian #6( 0udul penelitian #&( etode *enelitian #+&( odul etris #( odul )kripsi #+( 1ode )tatistik #$( oti2asi
penelitian #$&(*anduan
masalah #'( *opulasi
dan
skripsi #6( *anduan
)*)) #$(*aradigma
sampel #$+( proposal #$%( 8esensi
penelitian #+( *enelitian
/uku #+( )ilabus #6( sistematika
kualitatif #$&( *erumusan penelitian#$( )tatistik
penelitian #37(!eknik pengumpulan data #3( !eknik penulisan #+&( !injauan !eori #%(!ip!rik penelitian #$( Ujian sidang #'( "rtikel Populer 1umpulan 6 0udul )kripsi *endidikan /ahasa =nggris 6 !he Use of ind ap in =mpro2ing )tudentsL 8eading Bomprehension #A Blassroom Action 8esearch at M- )A 1artika )iliwangi = /andung( @;H... •
•
!ehnik *engumpulan Data dalam *enelitian 1ualitatif A.
*endahuluan *enelian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam kehid...
•
!@1;=1 A;A>=)=) DA!A Ada beberapa jenis analisis data yang sering digunakan baik dalam penelitian kualitatif maupun dalam penelitian kuantitatif, semua bis... !eknik sampling Dalam penelitian kuantitatif, apalagi jika dirancang sebagai sebuah penelitian sur2ei # sur2ey research (, keberadaan populasi dan sampel... •
•
>angkah-langkah penelitian
Dulu kalau kita mendengar penelitian, orang sering membayangkan suatu kesibukan di laboratorium dan penelitian kerap kali menjadi kegiata...
•
Bara penulisan daftar pustaka Daftar pustaka memuat semua sumber kutipan yang berupa pustaka. *ustaka yang dimaksud dalam pedoman ini ialah semua sumber kutipan yang ber...
•
BA8A *@;U>=)A; 1U!=*A; Dalam penulisan karya ilmiah penulis lajim mengacu pada sumber teks book, jurnal atau pendapat orang lain, mengutip tulisan orang lain.... 8UU) *@;@;!UA; 0U>A" )A*@> /eberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara lain : $.
; F n;#d( + N $ ...
•
*@8UU)A; A)A>A" *@;@>=!=A; D@<=;=)= *erumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting d... A;A>=)=) 1O8@>A)= 1O8@>A)= adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua 2ariabel atau lebih, yang ditemukan oleh 1arl *earson ... •
"rtikel #aru •
*8O)@DU8 *@;@>=!=A; =>=A" - ++&+$3 -
Translate
quotes !mad likes Hoodreads uotes
$angan Lupa %aktu "nda &utuh e'&ook
(eferensi Kuliah
)tatistika : Analisis Data, Aunuddin Analisis )tatistika "ubungan 1ausal /erdasarkan Data 1ategorik, = Husti ;gurah Agung Aplied ulti2ariate )tatistical Analysis, 8ichard A. 0ohnson /uku >atihan )*)) #semua seri(, )inggih )antoso
"nggota #log )oogle Follo*ers
(eferensi (iset "nalisis Data •
•
•
"eknik %enter#emahan &ahasa
•
•
• •
L+,K PT
•
• • • • • •
• • •
•
• • •
•
•
•
•
(esensi
• • •
!he Da
•
• •
Pinci Bode by Dan /rown
•
A;OPA #Analysis of Pariance( /iplot BA8! #Blassification and 8egression !rees( B"A=D #Bhi-)?uared Automatic =nteraction Detector( Bhi-)?uare !est Bonjoint Analysis B8U=)@ #Blassification 8ule with Unbiased =nteraction )election and @stimation( Duncan !est @Rperimental Design <-!est Hrafik 1orelasi 1anonik 1orelasi *roduk omen #*earson Borrelation( 1orelasi )pearman >ogit #8egresi >ogistik( D) #ultidimensional )caling( etode 1lasifikasi /erstruktur *ohon etode )ampling ;ormality !est U@)! #uick, Unbiased, @fficient )tatistical !ree( 8egresi /erganda #ultiple 8egression( 8egresi )ederhana #)imple 8egression( )@ #)tructural @?uation odeling( t-!est !abel !ransformasi Data !ukey !est Uji "ipotesis, *arametrik or ;on *arametrik Uji "omogenitas Uji >inieritas Paliditas dan 8eliabilitas !est
"rsip "rtikel My re8iew =Qm learned mysteri touch in prolog and i #+( take to esencial performing of Da2inci. #+( Piew all my re2iews.
S +$' #$'( Desember ;o2ember Oktober #$( )eptember
+nspirasi
#'( Agustus#$( ei #$(
•
•
0apan foundation 0udul skripsi
aret #3( T +$3 #$$(
•
•
•
•
•
•
•
•
ekonomi T +$+ #'$( 0udul skripsi T +$$ #''( manajemen 0udul skripsi T +$ #7( promosi T +% #73( 0urnal penelitian T +7 #3+( )!/A apar i T + #7( >iteratur 0epang )ilabus U*=<*/) !haring ia Fae&ook )ilabus U*=<*/) 9hmad !urnia )umber 0udul )kripsi contoh !esis ilmiah
"F+L+"!+ P-,./,T+,) •
•
•
•
*D uhammadiy ah kota /ekasi ** uhammadiy ah )1 uhammadiy ah $ /ekasi )!/A 0=A bekasi
#ahan (iset •
uat Bencana 9nda
Pustaka Skri%si
(eie* /easiswa @iffel: /easiswa ) + dan )3 *rancis
2 ta%un yang lalu •
Situs 4u(ul Skri%si9 "A9 "hesis9 Disertasi
1umpulan 6 0udul )kripsi *H)D $'
2 ta%un yang lalu
/uku ini membicarakan penelitian ilmiah dibidang prilaku yang mewartakan pesona penelitian khususnya bidang beha2ioral dan 4u(ul skri%si %en(i(ikanditulis oleh penulis tanpa cuti &ahasa inggris : Skri%si sabatical..bagus untuk referensi Bahasa Inggris anda untuk skripsitesis. Piew all my re2iews VV •
An Analysis Of !he ain BharacterLs "atred Depicted =n )andra /rownLs ;o2el
, ta%un yang lalu •
4u(ul Skri%si Bahasa Inggris
$ judul skripsi bahasa inggris
, ta%un yang lalu
Tutorial #log •
Herman Bl+g
*anduan embeli Domain di ;amecheap
21 /am yang lalu •
Kang R+hman
1esalahan
2 %ari yang lalu •
Dunia Bl+gger
!he *ower of *ositi2e !hinking
, %ari yang lalu •
Pela#aran Bl+g
8elated *ost idget Untuk /logger #1eren AbisK(
, %ari yang lalu •
Bl+g -%timi;ati+n : -%timasi Bl+g
Admin /ar idget untuk /logger
2 minggu yang lalu •
mas Ken(hin
9 bulan yang lalu •
"ut+rial Bl+g
engawali /log
1 ta%un yang lalu
3T+,) : Kesulitan dalam penyelesaian skripsi menurut pendapat anda M. -,.L3P-D+" Ada kesalahan di dalam gadget ini
#-(L",))",",
*os
1omentar
"hmad5s &ookshelf: read