NIDM (National Institute Disaster Management) (2014) Management) (2014) menjabarkan definisi bencana alam adalah peristiwa alam yang menyebabkan gangguan gangguan mendadak kehidupan kehidupan normal masyarakat, menyebabkan kerusakan pada kehidupan dan properti sedemikian rupa sehingga nilai-nilai sosial dan ekonomi yang tersedia tidak me madai untuk memulihkan keadaan normal setelah bencana. Faizana, dkk., (2015) menambahkan bahwa bencana alam dapat menimbulkan bahaya bagi kehidupan manusia berupa korban jiwa maupun kerugian harta sebab proses terjadinya bencana setiap waktu dan dalam skala yang besar. Berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2007 bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain b erupa tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah lo ngsor dan gempa bumi. Mustafa (2010) berpendapat gempa bumi merupakan sebuah s ebuah guncangan hebat yang menjalar ke permukaan bumi yang disebabkan oleh gangguan di dalam litosfir (kulit bumi). Gerakan tersebut menyebabkan kulit bumi terpecah menjadi bagian-bagian berupa lempengan yang saling bergerak satu sama s ama lain, yang kemudian disebut dengan de ngan lempeng tektonik. Berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2007 gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api api atau runtuhan batuan. Pada 29 Juli 2018 gempa kuat mengguncang Lombok Nusa Tenggara Barat menyebabkan setidaknya 16 orang meninggal dunia dan lebih dari 160 lainnya mengalami luka-luka, gempa ini juga menyebabkan banyak rumah hancur.
Mustafa. 2010. Analisis Gempa Nias dan Gempa Sumatera Barat dan Kes amaannya yang tidak Menimbulkan Tsunami. Jurnal Ilmu Fisika (JIF), (JIF), Vol 2 (1). Faizana.,dkk. 2015. Pemetaan Risiko Bencana Tanah Longsor Kota Semar ang. Jurnal ang. Jurnal Geodesi Vol 4 (1). Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Alam dan Mitigasi Bencana. NIDM. 2014. Understanding Understanding Disasters. Ministry of Home Affairs. Goverment of India
api d A ssessme ssessment B. Pengertian R api Rapid assessment atau pengkajian cepat merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan informasi subjektif dan objektif guna mengukur kerusakan dan
mengidentifikasi kebutuhan dasar penduduk yang menjadi korban (Kemenkes RI, 2011). Arii (2013) menambahkan bahwa rapid assessment adalah kegiatan yang dilakukan segera setelah terjadinya bencana untuk menilai secara luas terhadap bencana dan kebutuhan dasar korban. Mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2008 pasal 21, pengkajian secara cepat dan tepat dilakukan untuk menentukan kebutuhan dan tindakan yang tepat dalam penanggulangan bencana. Pengkajian tersebut dilakukan melalui identifikasi terhadap cakupan lokal bencana, jumlah korban bencana, kerusakan prasarana dan sarana. Sehingga disimpulkan bahwa rapid assessment adalah pengkajian cepat dalam mengidentifikasi bencana, sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan segera. Arii, Maya. 2013. Rapid Assessment in Disasters. JMAJ . (Online), 56 (1): 19-24, (www.med.or.jp). Diakses tanggal 26 Agustus 2018. Kemenkes RI. 2011. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana. Edisi Revisi. Jakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Jakarta.