LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSONAL HYGIENE A. Peng Penger erti tian an Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal yang yang artinya artinya perora peroranga ngan n dan Hygien Hygienee berarti berarti sehat. sehat. Persona Personall Hygien Hygienee adala adalah h suat suatu u tind tindak akan an untu untuk k meme memeli liha hara ra kebe kebersi rsiha han n dan dan keseh kesehat atan an seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Wartonah, 2004). Person Personal al Hygiene Hygiene adalah adalah salah salah satu kemamp kemampuan uan dasar dasar manusi manusiaa dalam memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhannya nya guna mempertahank mempertahankan an kehidupann kehidupannya, ya, kesehatan dan kesejah teraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien di nyatakan terganggu keperaatan dirinya jika tidak dapat melakukan peraatan diri (!ireja, 20""). !efisit !efisit Peraatan Peraatan !iri adalah keadaan keadaan ketika ketika indi#idu indi#idu mengalami suatu kerusakan fungsi motorik atau fungsi kognitif, yang menyebabkan penurunan kemampuan untuk melakukan akti#itas peraatan diri ($arpenito, 200%). Peraatan diri atau kebersihan diri (personal hiygiene) merupakan peraatan diri sendiri yang di lakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik se&ara fisik maupun psikologis (Hidayat, 200%). 'erdas 'erdasark arkan an pengert pengertian ian diatas diatas penuli penuliss menyim menyimpul pulkan kan baha baha !efisit Peraatan !iri (Personal Hygiene) adalah kurannya pemeliharaan diri untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri. B. Etiologi ". angguan kognitif 2. Penurunan moti#asi . *endala lingkungan ( ketidak sediaan sarana dan prasarana ) 4. *etidaknyamanan ( perubahan rasa pada kondisi yang baru ) +. *eletihan ( ketidakmampuan untuk bergerak ) %. angguan mus&uloskeletal . -yeri . /nsietas /nsietas berat ( karena trauma pada sesuatu ) C. Fator Pre!i"#o"i"i" enuru en urutt Pot Potter ter dan Per Perry ry (20 (200+) 0+),, sik sikap ap ses seseor eorang ang mel melaku akukan kan per person sonal al hygiene dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain1 ". $itra ubuh Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang ora ng ters tersebu ebut. t. $it $itra ra tub tubuh uh mer merupa upakan kan kon konsep sep sub subjekt jektif if sese seseora orang ng tentang penampilan fisiknya. $itra tubuh ini dapat sering berubah. $itra tubuh mempengaruhi &ara mempertahankan hygiene.
2. Praktik so&ial *elompok3kelompok so&ial adah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. elama masa kanak3kanak, kanak3kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. . tatus sosio3ekonomi umber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Peraat harus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan3bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Peraat juga harus menentukan jika penggunaan produk3produk ini merupakan bagian dari kebiasaan so&ial yang dipraktikkan oleh kelompok so&ial klien. 4. Pengetahuan Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. *endati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah &ukup. *lien juga harus termoti#asi untuk memelihara peraatan3diri. eringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi peraatan yang perlu. +. 5ariable *ebudayaan *eper&ayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi peraatan hygiene. 6rang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperaatan diri yang berbeda pula. !i asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. %. Pilihan pribadi etiap klien memiliki keinginan indi#idu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, ber&ukur, dan melakukan peraatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis. abun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi. . *ondisi 7isik. 6rang yang menderita penyakit tertentu (mis. *anker tahap lanjut) atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi. D. $ani%e"ta"i Klini"&Tan!a Dan Ge'ala /dapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut 1 ". *ulit kepala kotor dan rambut kusam,a&ak3a&akan 2. Hidung kotor dan telinga juga kotor . igi kotor disertai mulut bau 4. *ulit panjang dan tidak teraat +. *uku panjang3panjang dan tidak teraat %. 'adan kotor dan pakaian kotor . Penampilan tidak rapi
E. Diagno"a Ke#era(atan enurut nanda 200, diagnosis keperaatan umum untuk klien dengan masalah peraatan hygiene adalah !efisit Peraatan !iri. 8ebih lanjut diagnosa tersebut terbagi menjadi empat (ko9ier, 2004), yaitu 1 ". !efisit peraatan diri 1 mandi:hygiene 2. Penurunan kemampuan dan moti#asi meraat diri F. Inter)en"i ;en&ana asuhan keperaatan untuk klien dengan gangguan hygiene personal harus meliputi beberapa pertimbangan, yaitu hal3hal yang disukai klien, kesehatan klien serta keterbatasan yang dimilikinya. elain itu peraat perlu mempertimbangkan aktu yang tepat untuk memberikan asuhan keperaatan serta fasilitas dan tenaga yang tersedia. 'erikut merupakan &ontoh ren&ana tindakan dan rasionalisasi dengan diagnosis !efisit Peraatan !iri mandi:hygiene dan Penurunan kemampuan dan moti#asi meraat diri *. De%i"it Pera(atan Diri +an!i&,-giene Yang er,//ngan !engan 0 a. *urangnya koordinasi, sekunder akibat (sebutkan) b. *elemahan otot sekunder akibat (sebutkan) &. Paralisis sebagian atau total, sekunder akibat (sebutkan) d. *eadaan koma e. angguan fisual, sekunder akibat (sebutkan) f. idak berfungsinya atau hilangnya ekstrimitas g. Peralatan eksternal h. *elelahan dan nyeri pas&a oprasi i. !efisit kognitif j. -yeri Kriteria ,a"il 0
e. =aga suhu kamar mandi tetap hangat, &ari tahu suhu air yang disukai indi#idu. f. 'erikan pri#asi selama mandi. g. 6bser#asi kondisi kulit selama mandi. h. 8etakan seluruh peralatan mandi di tempat yang mudah dijangkau. i. >ntuk klien dengan gangguan pengelihatan, letakan seluruh peralatan di dalam lapang pandang klien atau pada tempat yang paling sesuai untuk klien. j. 'erikan pengaman di kamar mandi (keset, pegangan) k. =ika klien mampu se&ara fisik , anjurkan ia untuk menggunkan bak mandi atau shoer , tergantung apa yang digunakan di rumah ( klien harus berlatih di rumah sakit untuk persiapan pulang ke rumah). l. 'erikan peralatan adaktif sesuai kebutuhan (misal spons dengan tangkai yang panjang, balok pegangan di dinding kamar mandi, semprotan shoer yang dapat di pegang ). m. >ntuk klien yang kehilangan anggota gerak, inspeksi sisa kaki atau puntung guna melihat integritas kulit. andikan bagian puntung 2 kali sehari dan yakinkan bagian tersebut kering sebelum dibungkus atau dipasangkan prostesis. n. 'erikan obat pereda nyeri yang bisa mempengaruhi kemampuan untuk mandi sendiri. o. 'erikan penyuluhan kesehatan dan rujukan, sesuai indikasi. 1. Pen/r/nan Ke+a+#/an Dan $oti)a"i $era(at Diri T/'/an U+/+1 *lien dapat meningkatkan minat dan moti#asinya untuk memperhatikan kebersihan diri. Tujuan Khusus 1 *lien dapat membina hubungan saling per&aya dengan peraat dan klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri. Kriteria evaluasi *lien dapat menyebutkan kebersihan diri pada aktu 2 kali pertemuan, mampu menyebutkan kembali kebersihan untuk kesehatan seperti men&egah penyakit dan klien dapat meningkatkan &ara meraat diri. !alam berinteraksi klien menunjukan tanda3tanda per&aya pada peraat1 Wajah &erah, tersenyum, au berkenalan, /da kontak mata, enerima kehadiran peraat dan 'ersedia men&eritakan perasaannya Intervensi a. 'ina hubungan saling per&aya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik. b. !iskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan &ara menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda3 tanda bersih. c. !orong klien untuk menyebutkan dari + tanda kebersihan diri. d. !iskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri.
e. 'antu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara kebersihan diri. f. 'eri reinfor&ement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti kebersihan diri. g.