A. Pengerti Pengertian an Kesehata Kesehatan n dan Keselamat Keselamatan an Kerja Kerja
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum. Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususn khususnya ya dan manusi manusiaa pada pada umumny umumnya, a, hasil hasil karya karya dan budaya budayany nyaa menuju menuju masyarak masyarakat at makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. erkembangan pembangunan setelah !ndonesia merdeka meni menimb mbul ulkan kan kons konsek ekue uens nsii menin meningk gkat atka kan n inte intens nsita itass kerja kerja yang yang meng mengak akib ibat atka kan n pula pula meningkatnya risiko kecelakaan di lingkungan kerja. "al tersebut tersebut juga mengakibatkan mengakibatkan meningkatnya meningkatnya tuntutan tuntutan yang lebih tinggi tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis kecelakaannya. Sejal Sejalan an deng dengan an itu, itu, perk perkem emba bang ngan an pemb pemban angu guna nan n yang yang dila dilaks ksan anak akan an terseb tersebut ut maka maka disusu disusunla nlah h ## $o.%& $o.%& tahun tahun %'' %'' tentan tentang g pokokpokok-pok pokok ok mengen mengenai ai tenaga tenaga kerja kerja yang yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi ## $o.% tahun **3 tentang ketenaga kerjaan. Keselamatan kerja sama dengan "ygiene erusahaan. Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut + %
Sasarannya adalah manusia.
ersifat medis. Sedangkan keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut + %
Sasar Sasaran anny nyaa ada adala lah h lin lingk gkun unga gan n ker kerja. ja.
ersifat teknik B. Ruang Lingkup K3
uang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut+ a. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan. b. spek perlindungan dalam hyperkes meliputi + a
/enaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
b
eralatan dan bahan yang dipergunakan
c
0aktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimia1i, maupun sosial
d
roses produksi
e
Karakteristik dan sifat pekerjaan
f
/eknologi dan metodologi kerja
c. enerapan "yperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa. d. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri2 perusahaan ikut bertanggung ja1ab atas keberhasilan usaha hyperkes.
C.
Bahaya di Tempat Kerja a. Bahaya fsik dan mekanik ahaya fisik adalah sumber utama dari kecelakaan di banyak industri.ahaya tersebut
mungkin
tidak
bisa
dihindari
dalam
banyak
industri
seperti konstruksi dan pertambangan, namun seiring berjalannya 1aktu, manusia
mengembangkan
metode
dan
prosedur
keamanan
untuk
mengatur
risiko
tersebut. uruh anak menghadapi masalah yang lebi spesifik dibandingkan pekerja de1asa. atuh adalah kecelakaan kerja dan penyebab kematian di tempat kerja yang paling utama, terutama di konstruksi, ekstraksi, transportasi, dan pera1atan bangunan. ermesinan adalah
komponen
utama
di
berbagai
industri
seperti manufaktur, pertambangan,konstruksi, dan pertanian, dan bisa membahayakan pekerja. anyak permesinan yang melibatkan pemindahan komponen dengan kecepatan tinggi, memiliki ujung yang tajam, permukaan yang panas, dan bahaya lainnya yang berpotensi meremukkan, membakar , memotong, menusuk , dan memberikan benturan dan melukai pekerja jika tidak digunakan dengan aman.
b. Bahaya kimiawi dan biologis i.
Bahaya biologis %
akteri
4irus
3
0ungi
&
atogen ba1aan darah
5
/uberculosis
ii. Chemical hazards %
sam
asa
3
6ogam berat
&
elarut
5
artikulat
sap
7
ahan kimia reaktif
8
pi, bahan yang mudah terbakar
c. Masalah psikologis dan sosial
a
Stres akibat jam kerja terlalu tinggi atau tidak sesuai 1aktunya
b
Kekerasan di dalam organisasi
c Bullying d
elecehan seksual
e
Keberadaan bahan candu yang tidak menyenangkan dalam lingkungan kerja, seperti rokok dan alkohol
D. FAKTOR-FAKTOR YA! "#"P#!AR$%& K&#R'A
a.
Kapasitas Kerja Status kesehatan masyarakat pekerja di !ndonesia pada umumnya belum memuaskan. 9ari beberapa hasil penelitian didapat gambaran bah1a 3*: &*; masyarakat pekerja kurang kalori protein, 3*; menderita anemia gi
b. eban Kerja Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang bersifat teknis beroperasi 8 : & jam sehari, dengan demikian kegiatan pelayanan kesehatan pada laboratorium menuntut adanya pola kerja bergilirdan tugas2jaga malam. ola kerja yang berubah-ubah dapat menyebabkan kelelahan yang meningkat, akibat terjadinya perubahan pada bioritmik (irama tubuh). 0aktor lain yang turut memperberat beban kerja antara lain tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relatif rendah, yang berdampak pekerja terpaksa melakukan kerja tambahan secara berlebihan. eban psikis ini dalam jangka 1aktu lama dapat menimbulkan stres. c. 6ingkungan Kerja 6ingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat mempengaruhi kesehatan kerja dapat menimbulkan Kecelakaan Kerja (=ccupational ccident),
enyakit kibat Kerja dan enyakit kibat "ubungan Kerja (=ccupational 9isease > ?ork elated 9iseases).
#. Pen(e)a) Ke*elakaan Kerja
a. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari+ a
eralatan 2 @edia Alektronik, ahan dan lain-lain
b
6ingkungan kerja
c
roses kerja
d
Sifat pekerjaan
e
Bara kerja
b. erbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain karena+ a
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana
b
Bacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
c
Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
d
Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik
c. /akdir2nasib
F. Pen(akit Aki)at Kerja
enyakit akibat kerja di /empat Kerja Kesehatan umumnya berkaitan dengan faktor biologis (kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien)C faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti antiseptik pada kulit,
!. K+nsep Pera,at se)agai Tenaga Kesehatan
/enaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketermpilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan ke1enangan untuk melakukan upaya kesehatan, baik berupa pendidikan gelar-93, S%, S dan S3-C pendidikan non gelarC sampai dengan pelatihan khusus kejuruan khusus seperti uru !munisasi, @alaria, dsb., dan keahlian. "al inilah yang membedakan jenis tenaga ini dengan tenaga lainnya. "anya mereka yang mempunyai pendidikan atau keahlian khusus-lah yang boleh melakukan pekerjaan tertentu yang berhubungan dengan ji1a dan fisik manusia, serta lingkungannya. 9alam hal ini,pera1at memegang peranan yang cukup besar dalam upaya pelaksanaan dan peningkatan K3. Sedangkan dalam pelaksanaannya, pera1at tidak dapat bekerja secara individual. era1at perlu untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak lintas profesi maupun lintas sektor.
%. Peran Pera,at dalam "eningkatkan K3
0ungsi seorang pera1at hyperkes sangat tergantung kepada kebijaksanaan perusahaan dalam hal luasnya ruang lingkup usaha kesehatan, susunan dan jumlah tenaga kesehatan yang dipekerjakan dalam perusahaan. @enurut ane . 6e .$ dalam bukunya /he $e1 $urse in !ndustry, beberapa fungsi spesifik dari pera1at hyperkes adalah + %
ersetujuan dan kerjasama dari pimpinan perusahaan atau industri dalam membuat program dan pengolahan pelayanan hiperkes yang mana bertujuan memberikan pemeliharaan atau pera1atan kesehatan yang sebaik mungkin kepada tenaga kerja.
@emberikan atau menyediakan primary nursing care untuk penyakit-penyakit atau korban kecelakaan baik akibat kerja maupun yang bukan akibat kerja bedasarkan petunjuk- petunjuk kesehatan yang ada.
3
@enga1asi pengangkutan pekerja yang sakit korban kecelakaan ke rumah sakit, klinik atau ke kantor dokter untuk mendapatkan pera1atan atau pengobatan lebih lanjut.
&
@elakukan referral kesehatan dan pencanaan kelanjutan pera1atan dan follow up dengan rumah sakit atau klinik spesialis yang ada.
5
@engembangkan dan memelihara system record dan report kesehatan dan keselamatan yang sesuai dengan prosedur yang ada di perusahaan.
@engembangkan dan memperbarui policy dan prosedur servis pera1atan.
7
@embantu program physical examination (pemeriksaan fisik) dapatkan data-data keterangan-keterangan mengenai kesehatan dan pekerjaan. 6akukan referral yang tepat dan berikan suatu rekomendasi mengenai hasil yang positif.
8
@emberi nasehat pada tenaga kerja yang mendapat kesukaran dan jadilaj perantara untuk membantu menyelesaikan persoalan baik emosional maupun personal.
'
@engajar karya1an praktik kesehatan keselamatan kerja yang baik, dan memberikan motivasi untuk memperbaiki praktik-praktik kesehatan.
%* @engenai kebutuhan kesehatan yang diperlukan karya1an dengan obyektif dan menetapkan program Health Promotion, Maintenance and Restoration. %% Kerjasama dengan tim hyperkes atau kesehatan kerja dalam mencari jalan bagaimana untuk peningkatan penga1asan terhadap lingkungan kerja dan penga1asan kesehatan yang terus menerus terhadap karya1an yang terpapar dengan bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatannya. % /etap 1aspada dan mengikuti standar-standar kesehatan dan keselamatan kerja yang ada dalam menjalankan praktek-praktek pera1atan dan pengobatan dalam bidang hiperkes ini. %3 Secara periodik untuk meninjau kembali program-program pera1atan dan aktifitas pera1atan lainnya demi untuk kelayakan dan memenuhi kebutuhan serta efisiensi.
%& !kut serta dalam organisasi pera1at (professional pera1at) seperti ikatan paramedic hiperkes, dan sebagainya. %5 @erupakan tanggung ja1ab pribadi yang tidak boleh dilupakan dan penting adalah mengikuti kemajuan dan perkembangan professional (continues education). Secara sistimatis, tugas-tugas paramedis hiperkes sebagai berikut + %
/ugas medis teknis yang berhubungan dengan pera1atan dan pengobatan. era1atan dan pengobatan penyakit umum, meliputi+ i. @enurut petunjuk dokter perusahaan ii. @enurut pedoman tertulis ( standing orders) iii. ujukan pasien ke rumah sakit iv. @enga1asi pasien sakit hingga sembuh v. @enyelenggarakan rehabilitasi
era1atan dan pengobatan pada kecelakaan dan penyakit jabatan
3
@enjalankan pencegahan penyakit menular (vaksinasi, dll)
&
emeriksaan kesehatan+
5
a
Sebelum bekerja (pre-employment)
b
erkala
c
emeriksaan khusus
/ugas administratif mengenai dinas kesehatan perusahaan a
@emelihara administrasi (dinas kesehatan)
b
@endidik dan mengamati pekerjaan ba1ahannya
c
@emelihara catatan-catatan dan membuat @enurut merican ssociation of =ccupational "ealth $urses, ruang lingkup pekerjaan pera1at hiperkes adalah +
%
"ealth promotion 2 rotection @eningkatkan derajat kesehatan, kesadaran dan pengetahuan tenaga kerja akan paparan
?orker "ealth 2 "a
3
?orkplace Surveillance and "a
&
rimary Bare @erupakan pelayanan kesehatan langsung terhadap penyakit dan kecelakaan pada tenaga kerja, termasuk diagnosis kepera1atan, pengobatan, rujukan dan pera1atan emergensi.
5
Konseling @embantu tenaga kerja dalam memahami permasalahan kesehatannya dan membantu untuk mengatasi dan keluar dari situasi krisis.
@anagement and dministration cap kali sebagai manejer pelayanan kesehatan dengan tanggung-ja1ab pada progran perencanaan dan pengembangan, program pembiayaan dan manajemen.
7
esearch @engenali pelayanan yang berhubungan dengan masalah kesehatan, mengenali faktor : faktor yang berperanan untuk mengadakan perbaikan.
8
6egal-Athical @onitoring aramedis hiperkes harus sepenuhnya memahami ruang lingkup pelayanan kesehatan pada tenaga kerja sesuai perundang-undangan, mampu menjaga kerahasiaan dokumen kesehatan tenaga kerja.
'
Bommunity =rgani
&. Fungsi dan Tugas Pera,at dalam $saha K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
0ungsi dan tugas pera1at dalam usaha K3 di !ndustri adalah sebagai berikut (Affendy, $asrul, %''8) + %
0ungsi a
@engkaji masalah kesehatan
b
@enyusun rencana asuhan kepera1atan pekerja
c
@elaksanakan pelayanan kesehatan dan kepera1atan terhadap pekerja
d
enilaian
/ugas a
enga1asan terhadap lingkungan pekerja
b
@emelihara fasilitas kesehatan perusahaan
c
@embantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja
d
@embantu dalam penilaian keadaan kesehatan pekerja
e
@erencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan pera1atan di rumah kepada pekerja dan keluarga pekerja yang mempunyai masalah
f
!kut menyelenggarakan pendidikan K3 terhadap pekerja
g
/urut ambil bagian dalam usaha keselamatan kerja
h
endidikan kesehatan mengenai keluarga berencana terhadap pekerja dan keluarga pekerja.
i
@embantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja
j
@engkordinasi dan menga1asi pelaksanaan K3.
'. Ke)ijakan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di #ra !l+)al
a. 9alam bidang pengorganisasian 9i !ndonesia K3 ditangani oleh departemenC departemen Kesehatan dan departemen /enaga Kerja dan /ransmigrasi. ada 9epnakertrans ditangani oleh 9irjen (direktorat jendral) embinaan dan enga1asan Ketenagakerjaan, dimana ada & 9irektur + a
9irektur enga1asan Ketenagakerjaan
b
9irektur enga1asan $orma Kerja erempuan dan nak
c
9irektur enga1asan Keselamatan Kerja, yang terdiri dari Kasubdit+ %
Kasubdit mekanik, pesa1at uap dan bejana tekan.
Kasubdit konstruksi bangunan, instalasi listrik dan penangkal petir
3
Kasubdit ina kelembagaan dan keahlian keselamatan ketenagakerjaan
d
9irektur enga1asan Kesehatan Kerja, yang terdiri dari kasubdit+ %
Kasubdit Kesehatan tenaga kerja
Kasubdit engendalian 6ingkungan Kerja
3
Kasubdit ina kelembagaan dan keahlian kesehatan kerja.
ada 9epartemen Kesehatan sendiri ditangani oleh usat Kesehatan Kerja 9epkes. 9alam upaya pokok uskesmas terdapat #paya Kesehatan Kerja (#KK) yang kiprahnya lebih pada sasaran sektor !nformal (etani, $elayan, engrajin, dll). b. 9alam bidang regulasi egulasi yang telah dikeluarkan oleh emerintah sudah banyak, diantaranya + i. ## $o % tahun %'7* tentang Keselamatan Kerja. ii. ## $o %3 /ahun **3 tentang Ketenagakerjaan. iii. Kep@enKes $o %&*52@enkes2SK2D!2** tentang ersyaratan Kesehatan 6ingkungan Kerja erkantoran dan !ndustri. iv. eraturan @enaker $o er *%2@A$2%'8% tentang Ke1ajiban @elapor enyakit kibat Kerja. v. eraturan @enaker $o er *%2@A$2%'7 tentang Ke1ajiban 6atihan "iperkes agi 9okter erusahaan. vi. eraturan @enaker $o er *%2@A$2%'7' tentang Ke1ajiban 6atihan "ygiene erusahaan K3 agi /enaga aramedis erusahaan. vii. Keputusan @enaker $o Kep 7'2@A$2**3 tentang edoman 9iagnosis dan enilaian Bacat Karena Kecelakaan dan enyakit kibat Kerja. c. 9alam bidang pendidikan
emerintah telah membentuk dan menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga hli K3 pada berbagai jenjang endidikan, misalnya + i. 9iploma 3 "iperkes di #niversitas Sebelas @aret ii. Strata % pada 0akultas Kesehatan @asyarakat khususnya peminatan K3 di #nair, #ndip, dll dan jurusan K3 0K@ #!. iii. Starta pada rogram asca Sarjana khusus rogram Studi K3, misalnya di #E@, #$9!, #!, #nair. iv. ada beberapa 9iploma kesehatan semacam Kesehatan 6ingkungan dan Kepera1atan juga ada beberapa SKS dan Sub pokok bahasan dalam sebuah mata kuliah yang khusus mempelajari K3
K. Pelaksanaan K3 dan 'ams+stek di &nd+nesia
9alam praktik di lapangan, pelaksanaan program amsostek belum berjalan sebagaimana mestinya. "al ini dapat dilihat dari masih banyaknya tuntutan dan protes yang datang dari kalangan serikat pekerja, lembaga s1adaya masyarakat (6S@), anggota lembaga legislatif, serta elemen masyarakat lainnya yang dialamatkan kepada pengusaha, / amsostek, maupun instansi pemerintah di bidang ketenagakerjaan. Secara luas, berita-berita mengenai fakta tersebut dapat dengan mudah diakses melalui media cetak dan media elektronik, baik nasional maupun daerah, namun nampaknya belum juga ada perubahan signifikan yang menjadikan penyelenggaraan amsostek lebih baik.
L. Perilaku %idup Bersih Dan /ehat P%B/ Di Tempat Kerja
"S di /empat Kerja adalah upaya untuk member-dayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam me1ujudkan /empat Kerja Sehat. Tujuan Perilaku %idup Bersih dan /ehat di Tempat Kerja0
@engembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di
1.
tempat kerja 2.
@eningkatkan produktivitas kerja.
3.
@enciptakan lingkungan kerja yang sehat.
.
@enurunkan angka absensi tenaga kerja.
4.
@enurunkan
angka
penyakit
akibat
kerja
dan
lingkungan kerja. @emberikan dampak yang positif terhadap lingkungan
5.
kerja dan masyarakat. /asaran P%B/ Tatanan Tempat Kerja
%. Seluruh karya1an kantor 2 tempat kerja . Seluruh pengunjung 3. 6ingkungan yang berada disekitar kantor &ndikat+r P%B/ di tempat kerja
%. erilaku a. @enggunakan alat pelindung •
"elm
•
@asker
•
Scort (baju pelindung)
•
pron (baju pelindung radiasi)
•
Sepatu bot
•
Kacamata
•
Sungkup2sumbatan telinga
•
Sarung tangan dan lain-lain
b. /idak merokok 2 ada kebijakan di larang merokok c. =lahraga teratur d. ebas $ap
encahayaan
g. da k3 ( Kesehatan Keselamatan Kerja ) h. da kantin i.
/erbebas dari bahan berbahaya
"an6aat P%B/ di tempat kerja
Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit, roduktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga, engeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan. Bagi "as(arakat0
/etap mempunyai lingkungan yang sehat 1alaupun berada di sekitar tempat kerja, 9apat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh tempat kerja setempat. Bagi Tempat Kerja 0
@eningkatnya produktivitas kerja pekerja yang berdampak positif terhadap pencapaian target dan tujuan, @enurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan, @eningkatnya citra tempat kerja yang positif. Bagi Pemerintah Pr+7insi dan Ka)upaten8K+ta 0
eningkatan /empat Kerja Sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah provinsi dan kabupaten2kota yang baik, nggaran endapatan dan elanja 9aerah dapat dialihkan untuk
peningkatan kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan, 9apat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan "S di umah /angga.
". A/$%A K#P#RA9ATA K#LO"POK K%$/$/ P#K#R'A
a. Pengkajian i. iologis + %
Karakteristik usia + pekerja rata-rata berusia diatas % tahun dan dari jumlah pekerjanya sudah berusia lanjut.
enis kelamin + 8 pekerja 1anita dan % pekerja laki-laki.
3
@asalah kesehatan + tidak ada.
&
0ungsi fisik + pekerja libur di hari @inggu, terkadang libur di hari kerja (Senin-Sabtu) apabila ada keperluan keluarga.
ii. otensial ha
"a
"a
3
"a
&
"a
ergonomi
+ perilaku
pekerja
ketika
melakukan
pengecapan
(mengecap) berdiri dan pekerja yang membatik melakuan tugasnya dengan duduk. 5
"a
iii. Eaya hidup %
Konsumsi makanan + para pekerja tidak mempunyai jatah makanan, mereka makan di rumah masing-masing apabila sudah memasuki jam istirahat.
ktivitas dan istirahat + para pekerja mulai istirahat saat d
3
enampilan + para pekerja memakai pakaian biasa saja karena tidak ada tuntutan dari pekerjaan yang dijalani.
&
enggunaan alat pelindung diri + tidak ada alat pelindung diri yang digunakan akan tetapi beberapa bulan kemarin ada bantuan dari pemerintah erman yang memberikan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, celemek, sepatu boot, dan penyediaan fasilitas seperti ember untuk menampung cairan pe1arna batik yang sudah digunakan.
iv. Sistem Kesehatan /idak ada alat pelindung diri yang digunakan pekerja karena sejak dulu pekerja tidak pernah menggunakan alat pelindung diri dan pekerja beranggapan sampai sekarang pekerja masih merasa aman-aman saja. Sejauh ini tidak ada kecelakaan yang terjadi pada pekerja. b. Diagn+sa Kepera,atan a esiko terjadinya gangguan integritas kulit karena tidak ada alat pelindung diri yang digunakan. b esiko terhadap gangguan pada sistem pernapasan karena para pekerja sering menghirup malam yang terlalu sering. c esiko yang tinggi terhadap pencemaran lingkungan baik di tempat kerja maupun lingkungan di sekitar tempat kerja tersebut. c. &nter7ensi a @emberikan pendidikan kesehatan terhadap pentingnya menggunakan alat pelindung diri terutama sarung tangan untuk mencegah terkena kanker kulit. b @emberikan penkes terhadap pentingnya alat pelindung diri seperti masker agar tidak tehirup asap malam (lilin) ketika membatik c @emberikan bimbingan dan penkes mengenai kesehatan lingkungan dalam pembuangan limbah batik. d. !mplementasi era1at
bertanggung
ja1ab
untuk
melaksanakan
tindakan
yang
telah
direncanakan yang sifatnya+ a. antuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah. b. @endidik komunitasi tentang perilaku sehat. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas e. #7aluasi Avaluasi dilakukan dengan konsep evaluasi struktur, proses, hasil. 0okus+
a. elevansi antara kenyataan dengan target
b. erkembangan2 kemajuan proses, kesesuaian dg perencanaan, peran pelaksana, fasilitas dan jumlah peserta. c. Afisiensi biaya, bagaimana mencari sumber dana d. Afisiensi kerja, apakah tujuan tercapai, apakah masyarakat puas. roses Avaluasi+ a. @enilai respon verbal dan nonverbal b. @encatat adanya kasus baru yg dirujuk ke umah Sakit
DAFTAR P$/TAKA
%. @ur1ani nita, Skep. **3. engantar Konsep 9asar Kepera1atan. Fogyakarta. 0itramaya. . achman, bdul, et al. %''*. edoman Studi "iperkes pada !nstitusi endidikan /enaga Sanitasi. akarta+ 9epkes !, usdiknakes. 3. ahman . *%3. engaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karya1an /. Beria #tama badi Babang alembang. Skripsi+ #niversitas Sri1ijaya. &. amdayana. **'. 0aktor-faktor yang erhubungan dengan /ingkat Kepatuhan era1at terhadap enggunaan lat elindung 9iri (9) di uang a1at !nap umah Sakit @arinir Bilandak, akarta Selatan. Skripsi diterbitkan (=nline), 5. Silalahi, enet dan Silalahi, umondang. %'85. @anajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. akarta + / ustaka inaman ressindo.