PROPOSAL MAGANG
PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN KULIT SINTETIS MENGGUNAKAN BAHAN POLYVYNI POLYVYNI L CHL ORI DA (PVC) DENGAN METODE CALENDERING DI PT NYLEX INDONESIA GRESIK, JAWA TIMUR
Disusun Oleh :
AMILINDA HARIN PERMATASARI NIM. 1503010
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA 2018
PERSETUJUAN MAGANG HALAMAN JUDUL PENGENDALIAN MUTU PROSES PEMBUATAN KULIT SINTETIS MENGGUNAKAN BAHAN POLYVYNIL CHLORI DA (PVC) DENGAN METODE CALENDERING DI PT NYLEX INDONESIA GRESIK, JAWA TIMUR
Disusun Oleh :
AMILINDA HARIN PERMATASARI NIM. 1503010
Magang kerja ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Diploma III Program Studi Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik
Menyetujui Dosen Pembimbing,
Indri Hermiyati, B.Sc.,ST.,M.Pd NIP.196003171987032002
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... ii PERSETUJUAN ................................................................................................................. ii DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN MAGANG ................................................................................ 1 A.
Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B.
Aspek Magang Kerja yang Diinginkan ................................................................... 2
C.
Spesifikasi Keilmuan .............................................................................................. 3
BAB II DASAR PEMIKIRAN, LANDASAN HUKUM, DAN DASAR TEORI ............. 4 A. Dasar Pemikiran ......................................................................................................... 4 B. Landasan Hukum....................................................................................................... 4 C. Dasar Teori ................................................................................................................ 5 1. Pengendalian Mutu................................................................................................. 5 2. Kulit Sintetis .......................................................................................................... 5 3. Bahan Pembuatan Kulit Sintetis............................................................................. 6 4. Lapisan Pembuatan Kulit Sintetis .......................................................................... 7 5. PolyvynilChlorida (PVC)....................................................................................... 7 6. Calendering ............................................................................................................ 8 BAB III TUJUAN............................................................................................................. 10 BAB IV PELAKSANAAN MAGANG............................................................................ 11 A.
Lokasi dan waktu Pelaksanaan Magang Kerja...................................................... 11
B.
Ruang Lingkup Magang Kerja .............................................................................. 11
C.
Pembimbing Magang Kerja .................................................................................. 12
D.
Data Diri Pelaksana............................................................................................... 12
E.
Metode Pengambilan Data .................................................................................... 13
F.
Rencana Kegiatan Magang Kerja ......................................................................... 14
BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Populasi ternak semakin menurun mengakibatkan pasokan kulit yang dibutuhkan dalam pembuatan kulit sangat berkurang, sehingga dibutuhkan bahan polimer sintetik sebagai bahan pengganti kulit asli. Perkembangan kulit sintetis di dunia industri semakin pesat. Penggunaan kulit sintetis untuk pelapis jok, sofa dan lain sebagainya
yang saat ini banyak digunakan
sebagai pengganti kulit tersebut. Kulit sintetis memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan kulit asli, yaitu dalam hal mendapatkan bahan baku, bahan plastik lebih mudah didapat dalam jumlah yang besar dan harga yang murah, proses produksinya lebih mudah dan cepat, ringan dan tahan tertahan air. PT Nylex Indonesia adalah salah satu perusahaan kulit sintetis yang berdiri sejak 2004. Anak perusahaan Nylex di Indonesia ini terletak di Gresik, Jawa Timur yang bergerak di bidang pembuatan kulit sintetis untuk jenis PU ( Poly Urethena) dan PVC ( Polyvynil Chlorida) yang meliputi pada proses produksi mulai dari bahan mentah sampai kebahan baku untuk pembuatan seperti furniture upholster, Interior otomotif, laminasi kotak speaker , dan diary cover dan lain sebagainya bedasarkan permintaan. Di PT. Nylex Indonesia, terdapat metode Calendering dengan menggunakan mesin Calender. Bahan baku proses pembuatan kulit sintetis adalah PVC ( Polyvynil Chlorida) yang sering digunakan dalam pembuatan produk plastik dan menggunakan metode
Calendering yang dapat dilakukan dengan proses
penggilasan kompon PVC atau PU lunak menggunakan mesin cal ender untuk membentuk lembaran plastik. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan magang
kerja
PEMBUATAN
dengan KULIT
judul
“PENGENDALIAN
SINTETIS
MUTU
MENGGUNAKAN
PROSES BAHAN
POLYVYNIL CHLORIDA (PVC) DENGAN METODE CALENDERING DI
1
2
PT NYLEX INDONESIA GRESIK, JAWA TIMUR”.
Magang kerja
dilakukan dengan proses pembuatan kulit sintetis yang berkaitan dengan mata kuliah Pembuatan Produk Plastik 1, yang berkonsentrasi pembuatan kulit sintetis, Pengujian Produk Plastik, yang telah dipelajari di Politeknik ATK Yogyakarta dengan Program Studi Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik. Kegiatan magang kerja diharapkan dapat membantu mahasiswa mengenal lebih jauh aplikasi-aplikasi disiplin ilmu yang telah dipelajari, yang tentu lebih kompleks dan nyata, di industri. Harapan kami semoga magang kerja ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak terkait baik industri maupun kami sebagai mahasiswa dalam menghasilkan tenaga kerja profesional dibidangnya, khususnya di bidang pembuatan kulit sintetis.
B. Aspek Magang Kerja yang Diinginkan
Sebagai program studi yang mempelajari ilmu tentang karet dan plastik aspek kerja yang diinginkan meliputi : 1. Teknik pemilihan dan persiapan bahan baku Teknik pemilihan dan persiapan bahan baku merupakan proses pemilihan dan persiapan bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi produk. 2. Teknik pembuatan kulit sintetis Teknik pembuatan kulit sintetis merupakan proses pembuatan yang dimulai dari proses persiapan mesin,hingga proses sortasi produk. 3. Teknik pengoperasian mesin-mesin yang digunakan pada saat proses pembuatan kulit sintetis Teknik pengoperasian mesin-mesin lain yang digunakan pada saat proses pembuatan
kulit sintetis
merupakan mekanisme dan cara
pengoperasian mesin pada proses produksi kulit sintetis.
3
Adapun keseluruhan dari sistem-sistem tersebut merupakan sistemsistem yang terdapat dalam proses pembuatan kulit sintetis. Penulis memohon untuk dilibatkan dalam aspek-aspek yang telah disebutkan di atas.
C.
Spesifikasi Keilmuan
Spesifikasi keilmuan adalah keilmuan program studi yang telah dipelajari mulai dari Semester 1 hingga Semester V. Adapun Mata Kuliah yang dipelajari dari Semester 1 sampai Semester V yang berkaitan dengan Proses Pembuatan kulit sintetis adalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Polimer, Bahan kulit sintetis, Permesinan kulit sintetis, Pembuatan produk kulit sintetis, dan Pengujian produk kulit sintetis. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ilmu yang mempelajari tentang jenis-jenis bahaya yang timbul saat bekerja, upaya pencegahan tindakan represif dan preventif kecelakaan kerja. Polimer mempelajari tentang plastik, jenis-jenis plastik dan bahan plastik. Materi bahan kulit sintetis mempelajari lebih dalam tentang bahan kulit sintetis, kelebihan dan kelebihan dan kerugian, serta sifat dari bahan tersebut. Permesinan kulit sintetis mempelajari tentang mesin-mesin yang digunkan dalam pembuatan kulit sintetis. Dalam meteri pengujian produk kulit sintetis lebih difokuskan pada standar pengujian dan cara pengoperasian mesin.
BAB II DASAR PEMIKIRAN, LANDASAN HUKUM, DAN DASAR TEORI
A. Dasar Pemikiran
Adapun dasar pemikiran yang dijadikan pola dasar penyelenggaraan kegiatan ini antara lain : 1. Bidang Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik berhubungan dengan proses pembuatan kulit sintetis. 2. Ilmu pengetahuan yang didapat dibangku kuliah sebagian adalah berbentuk teoritis oleh karena itu dibutuhkan penerapan praktek dilapangan. 3. Magang kerja diharapkan dapat digunakan sebagai penyeimbang antara kebutuhan teoritis dan praktek kerja lapangan. 4. Magang kerja merupakan salah satu syarat kelulusan seorang Ahli Madya Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik Politeknik ATK Yogyakarta dengan beban sebanyak 4 sks. B. Landasan Hukum
Magang yang
memiliki
kerja merupakan suatu kegiatan pembelajaran dilapangan tujuan
yaitu
memperkenalkan
dan
menumbuhkan
kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja. Magang dilaksanakan di semester VI dengan jangka waktu pelaksanaan minimal 3 bulan di perusahaan serta dipertanggung jawabkan dalam bentuk laporan magang. Data dari laporan magang tersebut kemudian diolah menjadi karya akhir mahasiswa yang merupakan bagian dari tugas akhir. Tugas akhir merupakan mata kuliah dengan beban 4 SKS untuk mahasiswa semester VI dan menjadi persyaratan untuk mendapatkan gelar Diploma III.
4
5
C. Dasar Teori 1. Pengendalian Mutu
Mutu adalah keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa yang
menunjukkan
kemampuannya
dalam
memuaskan
kebutuhan
pelanggan yang ditentukan atau yang tersirat. Karakteristik ini biasanya dicantumkan dalam spesifikasi teknis atau standar. Mutu merupakan sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan, didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap produk atau jasa (Freigenbaum, 1992). Menurut Freigenbaum (1992), pengendalian mutu adalah suatu sistem yang efektif untuk memadukan pengembangan mutu, pemeliharaan mutu dan upaya perbaikan mutu berbagai kelompok dalam sebuah organisasi agar pemasaran, kerekayasaan, produksi dan jasa dapat berada pada tingkatan yang paling ekonomis agar pelanggan mendapatkan kepuasan penuh. Menurut Mizuno (1994), pengendalian mutu adalah merencanakan dan melaksanakan cara yang paling ekonomis untuk membuat sebuah barang yang akan bermanfaat dan memuaskan tuntutan konsumen secara maksimal. Pengendalian adalah sebuah lingkaran yang dimulai dan berakhir dengan perencanaan, ini berarti bahwa tidak ada salah satu diantara langkah-langkah ini yang secara
sendirian
mewujudkan
pengendalian. Pengendalian terutama adalah penyambungan langkahlangkah ini menjadi sebuah prosedur yang berkelanjutan. 2. Kulit Sintetis
Kulit sintetis adalah bahan yang dibuat oleh pabrik tekstil untuk menghasilkan jenis bahan yang serupa dengan kulit asli, baik dari segi tekstur maupun penampilan. Kulit sintetis memiliki permukaan seperti kulit, dicelup dan diobati sehingga memiliki tampilan dan nuansa nyata seperti kulit asli. Hal ini sering digunakan sebagai pengganti untuk kulit asli karena lebih murah dan tidak memerlukan kulit hewan. Kulit sintetis memiliki banyak sekali kelebihan, diantaranya harga kulit sintetis lebih
6
rendah dari kulit asli, pilihan warna, teksturdan motif bisa sangat bervariasi, daya tahan kulit sintetis cukuplama, bisa 2-5 tahun tergantung pemakaian. Menurut Kinge, Landage dan Wasif (2013). Kulit sintetis adalah alternatif kulit asli yang terbuat dari serat kain sintetis atau alami yang telah dilapisi oleh pelapis polimer seperti Polyvinyl Chloride (PVC) dan Polyurethane (PU).Pelapis yang digunakan dapat berbentuk padat atau busa tergantung pada aplikasinya.
Biasanya
kulit sintetis
meliki
penampilan seperti kulit asli. Menurut SNI 1294 :2009, kulit imitasi merupakan lembaran kulit tiruan yang dibuat dari kompon PVC ( Polivynil Chlorida) atau PU ( Polyurethane) sebagai lapisan atasnya dan kain sebagai lapisan dasar yang berfungsi sebagai penguat, ada yang di beri busa pada lapisan tengah atau tanpa busa di proses secara calendering, coating, atau laminating. 3. Bahan Pembuatan Kulit Sintetis
Bahan untuk membuat kulit sintetis ada dua yaitu bahan dasar dan bahan pembantu kulit sintetis. Bahan dasar untuk lapisan luar yang digunakan dalam proses pembuatan kulit sintetis dapat berasal dari poli vinil klorida(PVC), poli urethane (PU) dan campuran antara PU dengan metil. PVC atau PU sebagai bahan baku diolah lewat proses komponding, dengan penambahan plasticizer, stabilizer, lubricant ,filler, blowing agent dan pigment. Pada pernbuatan kulit imitasi, maka penarnbahan bahan pemlastis dapatmempengaruhi sifat kelunturan.Bahan pernlastis yang digunakan mernpunyai sifat : 1. T'itik didih tinggi. 2. Tidak mudah menguap. 3. Mempunyai berat molekul rninimal 350. 4. Pada suhu karnar dapat rnelarutkan polimer tetapi dalam waktu yang lama, dapatdipercepat bila suhu dinaikan.
7
4. Lapisan Pembuatan Kulit Sintetis
Menurut Zaenal Abidin, Degesha Alkrytania, &Ihda Novia Indrajati. (2015) struktur pelapisan terhadapkain penguat, maka kulit sintetis dapatdigolongkan menjadi tiga macam, strukturpelapisan yaitu : 1. Struktur satu lapis, yaitu pelapisan kainpenguat dengan satu lapis bahan polimer. 2. Struktur dua lapis, yaitu pelapisan kainpenguat dengan dua pelapisan yangterdiri dari lapisan permukaan (top coat )dan lapisan dasar (base coat ) dari bahanpolimer. 3. Struktur tiga lapis, yaitu pelapisan kainpenguat dengan tiga lapisan yang terdiridari lapisan permukaan (top coat ), lapisantengah (middle coat ) dan lapisan dasar(base coat )
dari
bahan
polimer.besar-besaran
dilakukan sejak zaman Perang Dunia II. Negara- negara industri maju merupakan pelopor berkembanganya jenis-jenis karet sintetis. Sekarang banyak karet sintetis yang dikenal. Biasanya tiap jenis memiliki sifat tersendiri yang khas. Ada jenis yang tahan terhadap panas atau suhu tinggi, minyak, pengaruh udara dan bahkan ada yang kedap gas. ( Zuhra CV, 2006).
5. Polyvynil Chlorida (PVC)
PVC adalah salah satujenis pelapis polimer (plastik) yang digunakan terhadap material kain untuk menghasilkan kulit sintetis (Burn, 2013). Menurut Patrick (2005) , PVC adalah suatu produk yang berasal dari sumber daya alam, yaitu garam dan minyak atau gas alami. Menurut Kinge, Landage dan Wasif (2013) menyatakan bahwa lapisan polimer pada material tekstil memberikan karakteristik baru terhadap kain yang dihasilkan. Keuntungan dari melapisi material tekstil dengan bahan polimer dalam industri pakaian adalah menciptakan sifat kedap air, namun tetap memungkinkan adanya pertukaran udara ydan uap air.
8
Menurut
Callister
(2007),
polimer
dapat
diklasifikasikan
bedasarkan respon atau sifatnya terhadap kenaikan suhu. Klasifikasi tersebut membagi polimer menjadi polimer termoplastik dan polimer termoset. Polimer termoplastik akan melunak dan akhirnya meleleh ketika dipanaskan,
serta
mengeras
ketika
didinginkan.
Patrick
(2005)
menyatakaan bahwa PVC bersifat termoplastik yang berarti PVC memilikiSepatu adalah pakaian untuk kaki, sedang kaki adalah anggota badan yang hidup dan bergerak, dengan bentuk asimetris pada str uctur dan gerakannya. Gerakan kaki adalah gerakan yang kompleks dari banyak tulang yang saling berhubungan. Oleh karena itu dalam membuat sepatu tidak boleh sembarangan, harus mengikuti anatomi kaki dan aturan-aturan secara ilmiah serta teknologi tertentu, sehingga hasil sepatu yang diperoleh dapat cocok dan sesuai serta enak dipakai pada kaki (Basuki, 2010). 6. Calendering
Menurut Zaenal Abidin, Degesha Alkrytania, &Ihda Novia Indrajati. (2015) Calendering adalah proses penggilasan kompon PVC atau PU lunak menggunakan mesin calender untuk membentuk lembaran plastik. Setiap lembaran palstik dengan ketebalan diatas 250 µm dinamakan sheet. Biasanya pada ketebalan lembaran plastik yang melebihi 250 µm bukan lagi dipakai satu bahan plastik sebagai lapisan tunggal akan tetapi lebih sering dipakai kombinasi dari beberapa lapisan bahan plastik yang sama ataupun bahan yang berbeda (Santopo, Himawan, dkk. 1986) Mesin kalender umumnya terdiri atas satu pasang rol (nip) atau lebih, dimana salah satunya harus lebih lunak dari yang lain agar dapat menampung bagian kain yang lebih tebal dari bagian lainnya. Rol ini disebut rol lunak dan terbuat dari rol logam dan terbungkus kain atau kertas padat. Jumlah rol pada mesin kalender bervariasi dari dua hingga tujuh buah yang diatur sedemikian rupa untuk mendapatkan efek penyempurnaan yang bervariasi. Kalender dua, tiga dan lima rol masingmasing terdiri dari satu rol logam dan sisanya rol lunak. Sedangkan
9
kalender tujuh rol terdiri dari dua rol logam dan lima rol lunak. Kalender yang terdiri dari tiga, lima dan tujuh rol biasanya disebut kalender universal. Pada umunya rol logam digerakkan secra aktif, sedangkan rol lunak bergerak pasif akibat gesekan dengan rol logam. Rol logam memiliki permukaan licin dengan lubang dibagian tengahnya untuk pemanasan.
Diameternya
lebih
kecil
penyempurnaan kalender dapat bersifat
daripada
rol
lunak.
Efek
sementara maupun tetap,
tergantung dari jenis proses-proses penyempurnaan sebelumnya dan juga jenis serat dari kain yang dikerjakan. (Gustami, Evi. 2011).
BAB III TUJUAN MAGANG
Sesuai dengan visi Program Studi Pengolahan Karet dan Plastik Politeknik ATK Yogyakarta yaitu mencetak lulusan yang profesional dibidang pengolahan Karet dan Plastik yang mampu dan tanggap menjawab tantangan dan permasalahan industri manufaktur nasional. Maka magang kerja ini bertujuan untuk mempelajari dan mendapat gambaran nyata tentang hal – hal sebagai berikut : 1. Mempelajari
tentang
penerapan
pengendalian
mutu
pada
proses
pembuatan kulit sintetis berbahan PVC dengan metode Calendering . 2. Mengetahu alat, bahan, dan teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan kulit sintetis berbahan PVC dengan metode Calendering . 3. Mengetahui kondisi proses pembuatan kulit sintetis berbahan PVC dengan metode Calendering. 4. Mengetahui dan memahami proses pembuatan kulit sintetis berbahan PVC dengan metode Calendering.
10
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG
A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang
1. Lokasi Magang PT. Nylex Indonesia berlokasikan di
Jl. Raya Wringinanom,
Lebaniwaras, Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61176 2. Waktu Magang Pelaksanaan magang direncanakan pada tanggal 1 maret s.d. 30 Mei 2018. Adapun perencanaan magang dapat dilihat pada tabel 2. Apabila ada perubahan jadwal kegiatan magang dari perusahaan maka kami akan menyesuaikan.
B. Ruang Lingkup Magang
Ruang lingkup atau batasan magang adalah : 1. Pengenalan Langkah pertama yang dilakukan dalam magang kerja adalah pengenalan tentang profil PT. Nylex Indonesia. Pengenalan meliputi sejarah perusahaan, orientasi perusahaan, dan kegiatan produksi di perusahaan yang berkaitan dengan proses pembuatan kulit sintetis. 2. Orientasi Lapangan Mempelejari proses produksi di PT. Nylex Indonesia yang berkaitan dengan proses pembuatan kulit sintetis. 3. Tugas Khusus Diikut sertakan dalam bidang kajian yang meliputi proses pembuatan kulit sintetis di PT. Nylex Indonesia. Pengalaman mahasiswa yang disesuaikan dengan kebutuhan PT. Nylex Indonesia.
11
12
C. Pembimbing Magang
Pada pelaksanaan magang kerja, mahasiswa dibimbing oleh : 1. Dosen pembimbing yang diwakili oleh pihak dosen Program Studi Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik Politeknik ATK Yogyakarta, selama magang kerja mahasiswa selalu berhubungan mulai dari persiapan, konsultasi, hingga evaluasi akhir. 2. Pembimbing dari pihak PT. Nylex Indonesia, selama di perusahaan mahasiswa dapat berhubungan staf maupun pihak – pihak yang berkaitan dengan proses pembuatan kulit sintetis
yang memberi
informasi industri serta memberi konsultasi dan bimbingan performa mahasiswa selama melakukan praktek kerja lapangan. D. Data Diri Pelaksana
Nama
: Amilinda Harin Permatasari
NIM
: 1503010
Program Studi
: Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik
Kampus
: Politeknik ATK Yogyakarta
Tempat/ Tgl Lahir
: Surabaya, 04 Mei 1997
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat Tinggal
: Jalan Parangtritis, Glugo, Panggung harjo, Sewon Bantul Yogyakarta.
No. Telp
: 081231160688
No. Whats app
: 085853812272
E-mail
:
[email protected]
Alamat Kampus :
Kampus Politeknik ATK Yogyakarta Jalan Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta 55188 Telp/Fax : (0274) 383727
13
E-mail
:
[email protected]
Website
: www.atk.ac.id
E. Metode Pengambilan Data
1. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah : a. Metode observasi Merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengamati seluruh kegiatan dan obyek yang berkaitan dengan materi praktek kerja lapangan secara langsung. b. Metode interview (wawancara) Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan wawancara dengan staff maupun karyawan instansi terkait secara langsung dengan obyek yang sedang diamati. c. Praktek kerja langsung Praktek kerja langsung yaitu dengan melaksanakan praktek kerja lapangan dan mengikuti alur proses pembuatan kulit sintetis di PT. Nylex Indonesia. d. Studi pustaka Metode ini bertujuan untuk mencari tinjauan pustaka atau dasar teori literature yang berhubungan dengan obyek yang akan diamati.
2. Jenis data yang diambil Adapun jenis data yang diambil dalam rencana kegiatan magang meliputi : a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang ada di perusahaan
melalui : metode observasi, metode
wawancara, dan metode praktek kerja langsung. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang digunakan untuk memperkuat pembahasan dari data primer, yang dapat diperoleh dari : studi pustaka,
14
data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi atau literature yang sudah dibuat oleh pihak lain sebagai pembanding, internet dari berbagai situs.
F.
Rencana Kegiatan Magang Kerja
Tabel 1.Rencana Kegiatan Magang
No
Kegiatan
Maret
Mei
I II III IV I II III IV
1
Perkenalan dan Orientasi Wawasan Perusahaan
2
Identifikasi Bahan dan Proses Produksi
3
Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
4
Pengumpulan Data Kegiatan Produksi
5
Evaluasi Kerja dan Data yang Diperoleh
BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP
Demikian proposal magang kerja ini dibuat sebagai permohonan magang kerja, kami harapkan dengan adanya proposal magang kerja ini dapat diterima dan dijalankan sesuai dengan apa yang telah kami susun dan kami rencanakan, dan kami akan berusaha melaksanakan yang terbaik sesuai dengan yang telah direncanakan. Dengan memberi kesempatan mahasiswa
melaksanakan kegiatan magang akan memberi pengetahuan
wawasan serta pengalaman di dunia kerja, selain itu keterkaitan antara lembaga Perguruan Tinggi dengan kebutuhan tenaga kerja akan terjalin dengan baik. Kesempatan yang telah diberikan PT. Nylex Indonesia akan kami manfaatkan dengan seoptimal mungkin dan hasilnya akan kami susun dengan bentuk laporan magang sebagai pertanggungjawaban. Dalam pelaksanaan magang kerja kami berharap kesediaan dari berbagai pihak untuk membimbing dan mendukung kami dalam aktivitas kerja yang dilakukan. Oleh karena itu kami berharap kepada PT. Nylex Indonesia dapat menempatkan kami pada bidang yang sesuai, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Demikian proposal pengajuan magang kerja ini, besar harapan kami untuk diijinkan melaksanakan magang kerja di perusahaan yang Bapak/ Ibu pimpinan. Hal-hal yang belum tercantum dalam proposal ini akan diatur kemudian atas kesepakatan dari pihak yang bersangkutan. Atas segala perhatian dan kesempatan yang diberikan kami ucapkan terimakasih.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zaenal ., Alkrytania, Degesha & Novia Indrajati, Ihda. (2015).
Analisis Bahan
Apron Sintetis Dengan Filler Timbal (II) Oksida Sesuai SNI untuk Poteksi Radiasi Sinar – X. Jurnal Forum Nuklir (JFN), Volume 9, Nomor 2. Burns, A. (2013). Life Cycle of SyntHetic Leather and Raw Materials. Product Life Cycle of Leather handbags.Diunduh dari http: //www.designlife-cycle.com/synthetic-leather/. Callister, W.D. (2007). Materials Science and Engineering : An Introduction (8 th Edition). New Jersey : John Wiley & Sons, Inc. Diandra, D., & Rais, Drs. Z. (2012). Eksplorasi Teknik Emboss dan Printing dengan Energi Panas dari Kain Sintetis. ITB Undergraduate Journal of Visual Art and Design, 1(1). Feigenbaum, AV. 1992. Kendali Mutu Terpadu Edisi Ketiga Jilid. Jakarta :Penerbit Erlangga. Gustami, Evi. (2011). Cara Kerja Beberapa MesinPenyempurnaan Tekstil (Mesin Kalender,Peach Finish, Heat Seatting, Dan Sanforize. Diakses pada tanggal 14 Februari 2018. https://evgust.wordpress.com/2011/02/13/cara-kerja-beberapa-mesin penyempurnaan-tekstil-mesin-kalender-peach-finish-heat-setting-dan-sanforize/ Kinge, A. P., Landage, S. M.,& wasif, A. I. (2013). Nonwoven for Artificial Leather. International Journal of Advanced Research in Engineering and Applied Sciences, 2(2), 18-33. Mizuno. 1994. Pengendalian Mutu Terpadu. Remaja Rosdakarya. Bandung. Patric, S.G. (2005). Practical Guide to Polyvinyl Chloride.Shrewbury : Rapra Technology Ltd. SNI
1294.
(2009).
Kulit
Imitasi.
Diakses
(Http://sisni.bsn.go.id ).
16
pada
tanggal
29
Desember
2017.