PENGATURAN PENGATURAN FISIOLOGIS PADA TUBUH MANUSIA Disusun Oleh : Ir. Rini Hidayati, M.Si
1. Sistem Manusia - Lingkungan
Dalam kehidupannya kehidupannya manusia berinteraksi berinteraksi dengan dua lingkungan, yaitu: lingkungan eksternal (fisik) dan lingkungan internal. Hubungan antara kedua lingkungan ini bersifat terbuka. terbuka. Dari lingkungan eksternal manusia mendapatkan energi makanan (lemak dan karbohidrat), dan material-material lain (oksigen, air, protein, mineral dan vitamin) yang dibutuhkan oleh sel, jaringan dan organ. Bahan-bahan dari lingkungan eksternal ini masuk ke dalam lingkungan internal. Lingkungan Lingkungan internal mempunyai mempunyai kemampuan kemampuan mengorganisir mengorganisir material yang heterogen heterogen menjadi struktur yang homogen yang kita sadari sebagai keadaan yang dibutuhkan tubuh manusia. Keadaan yang homogen ini dicapai dicapai dan dikelol dikelolaa melalui melalui proses-p proses-pros roses es pengatu pengaturan ran dengan dengan cara cara mengelu mengeluarka arkan n simpana simpanan n energi energi (yang (yang levelnya levelnya lebih besar) ke lingkungan. lingkungan. Kapasitas Kapasitas untuk mencapai mencapai keadaan homogen dari keadaan yang heterogen heterogen merupakan sifat dasar dari seluruh organisme hidup. Tubuh manusia terdiri dari sel-sel, jaringan dan organ-organ yang terendam dalam lingkungan berair (lingkungan inilah yang disebut lingkungan internal). Lingkungan internal ini terdiri dari lebih kurang l5 liter cairan ekstra seluler (yang terdiri dari plasma darah, cairan getah bening dan cairan yang tersebar di antara jaringan) dan lebih kurang 30 liter air intra seluler. Jadi hampir 70 % dari berat tubuh manusia adalah air. 2. Konsep Homeostasis
Sehatnya fungsi sel, jaringan dan organ sangat berhubungan dengan keadaan atau status fisik dan kimia dari lingkungan internal. Sifat-sifat fisik meliputi suhu, tekanan osmotik dan berat jenis. Sifat kimia meliputi kandungan ion hidrogen (pH), tekanan parsial oksigen, konsentrasi elektrolit (sodium, potasium, posporus dan klorid) klorid) maupun maupun kandunga kandungan n (kadar) (kadar) gula, gula, asam asam amino amino dan lemak. lemak. Keadaa Keadaan n sehat sehat tergant tergantung ung dari keadaan keadaan pengaturan sifat-sifat fisik dan kimia. Simp angan yang besar dari keadaan keadaan seimbang seimbang selalu selalu berhubunga berhubungan n dengan memburuknya memburuknya fungsi organ (sakit). (sakit). Tingkat Tingkat pengaturan pengaturan lingkungan internal ini pada umumnya teridentif teridentifikas ikasii pada homeostasis. Sifat lingkungan internal ditandai dengan simpangan yang kecil atau terkontrol. Yang tergambar dari keadaan ini adalah komposisi lingkungan internal bervariasi dengan sangat terbatas. Sifat yang paling ketat terjaga (teratur) adalah suhu, pH, tekanan osmotik dan konsentrasi beberapa elektrolit seperti sodium, potasium dan klorid. Sifat dengan pengaturan longgar terjadi pada konsentrasi enzim darah dan limbah dari metabolisme seluler. Sifat-sifat yang paling terjaga adalah hal yang paling vital pada effisiensi fungsi dari sel, jaringan dan organ. Sifat-sifat yang tidak terjaga tidak berhubungan atau tidak penting untuk kesehatan fungsi sel, jaringan atau organ. Simpangan yang terbatas pada sifat fisik dan kimia lingkungan internal ini berarti ada pada keadaan yang mantap. mantap. Keadaan Keadaan yang mantap bukan berarti berarti keadaan keadaan yang tetap (statis) tetapi keadaan keadaan yang dinamis dengan simpangan simpangan yang terbatas (teratur). (teratur). Keadaan Keadaan ini dicapai dicapai dengan dengan pengaturan pengaturan fisiologis. fisiologis. Proses-pros Proses-proses es pengaturan pengaturan fisiologis inilah yang disebut dengan mekanisme homeostasis. 3. Mekanisme Homeostasis
Iritabilitas merupakan sifat dasar dari organ-organ tubuh manusia. Dengan iritabilitas berarti kita berespon terhadap perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan merupakan stimulus untuk terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan lingkungan internal. internal. Perubahan lingkungan akan berarti berarti sebagai sebagai stimulus stimulus jika intensitas intensitas dan durasi durasi dari perubahan lingkungan tersebut cukup untuk menimbulkan respon . Sel, jaringan dan organ berespon terahadap lingkungan dengan dua cara. Pertama perubahan menimbulkan aksi langsung pada sel. Sebagai contoh : hadirnya hadirnya suatu zat kimia (perubahan kimia) pada lingkungan lingkungan internal menyebabkan menyebabkan proses-proses proses-proses seluler menjadi lebih cepat atau lambat. lambat. Hormon bekerja pada kejadian kejadian ini. Kedua, Kedua, perubahan perubahan lingkungan lingkungan terdeteksi terdeteksi oleh sel-sel sel-sel khusus, yaitu yaitu sel-sel pada system system syaraf. Pada kasus ini respon organ
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
bersifat tidak langsung,, tetapi dimediai oleh sistem syaraf. Selanjutnya kita akan melihat bagaimana sistem syaraf berfungsi yang kemudian disertai dengan sistem endokrin. 3.1 Sistem Syaraf
Organ-organ tubuh manusia memiliki detektor yang sensitif (organ dengan tanggapan khusus) yang khusus menanggapi berbagai jenis rangsangan. Jadi pada tubuh manusia terdapat organ-organ yang menanggapi (bereaksi) (bereaksi) terhadap terhadap cahaya/sinar cahaya/sinar,, suara, perubahan kimia, gradien termal, tekanan, regangan, dan masih banyak lagi. lagi. Beberap Beberapaa organ organ berfungs berfungsii menangga menanggapi pi perubaha perubahan n lingkun lingkungan gan internal internal.. Bebera Beberapa pa organ organ lain lain bertugas bertugas menanggapi perubahan lingkungan eksternal. Detektor atau reseptor adalah perpanjangan jaringan syaraf dari pusat sistem syaraf. Pusat sistem syaraf terdiri dari otak, batang otak dan sumsum tulang belakang. belakang. Reseptor Reseptor ini merupakan merupakan ujung syaraf yang terbuka. Sebagai Sebagai contoh contoh reseptor reseptor yang yang mendete mendeteksi ksi perubaha perubahan n termal termal adalah adalah ujung-uj ujung-ujung ung syaraf syaraf yang yang terbuka terbuka yang yang terdapat di kulit. Reseptor juga bisa berupa struktur yang lebih kompleks seperti (ujung-ujung syaraf yang terbuka yang terdapat di) mata atau telinga. Reseptor adalah transduser energi yang mengubah rangsangan yang berupa iritasi khusus menjadi pulsa listrik. Pulsa listrik ini akan menjalar di sepanjang perpanjangan jaringan syaraf (neuron atau serabut syaraf) ke lokasi lokasi khusus khusus di pusat pusat syaraf syaraf.. Neuron Neuron yang yang berfungs berfungsii sebagai sebagai penghant penghantar ar pulsa pulsa listrik listrik dari hasil hasil rekaman rekaman perubahan lingkungan ini disebut afferent neuron atau sensory neuron . Ada dua grup pusat syaraf utama di mana pulsa-pulsa syaraf ini ditujukan yaitu : 1. Pusat refleks. Berlokasi di batang otak dan sumsum tulang belakang. 2. Pusat sadar. Berlokasi di otak. Pusat refleks mengumpulkan informasi dari pulsa syaraf tanpa disadari oleh organ-organ yang bersangkutan. Pusat sadar mengumpulkan informasi dari pulsa syaraf yang sifat dan lokasi dari perubahan lingkungannya disadari. disadari. Informasi ke pusat refleks akan ditanggapi berupa refleks-rekleks refleks-rekleks khusus. Sebagai contoh; jika kita memegang memegang benda panas, panas, maka secara refleks kita akan menjatuhkanny menjatuhkannya. a. Informasi ke pusat sadar akan ditanggapi ditanggapi secara sukarela. Secara sadar, oleh akibat benda panas yang dipegang dalam contoh di atas akan timbul rasa nyeri dan luka bakar. Respon yang terjadi terhadap perubahan lingkungan biasanya melibatkan baik pusat refleks maupun pusat sadar. Refleks adalah reaksi yang otomatis dan tidak disengaja yang terjadi pada otot-otot atau kelenjar-kelenjar dalam organ manusia. Reaksi-reaksi otot atau kelenjar tersebut terbawa melalui neuron yang bergerak dari pusat refleks dalam pusat sistem syaraf ke otot-otot dan kelenjar-kelenjar tersebut. Pulsa syaraf ini merambat melalui efferent atau motor neuron. Jika pulsa syaraf bereaksi pada otot, maka pada otot-otot tersebut akan terjadi perubahan panjang, sehingga terjadi gerakan. Jika pulsa syaraf bereaksi di kelenjar, kelenjar tersebut akan memproduksi dan melepaskan cairan sekresi (air liur, empedu, keringat, dan sebagainya). Pada umumnya otot-otot pada tubuh manusia terletak menempel pada tulang atau menempel di d inding organ dan struktur, struktur, seperti sistem pencernaan pencernaan makanan, makanan, kantong kemih kemih dan pembuluh-pe pembuluh-pembuluh mbuluh darah. Di dalam tubuh manusia terdapat dua jenis kelenjar, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. Kelenjar eksokrin berperan pada sistem pencernaan makanan dan sistem produksi (pengeluaran) keringat. Kelenjar-kelenjar ini mempunyai salutan (pembuluh) dan jika terangsang akan menghasilkan/mengeluarkan produk seperti ludah dan keringat Kelenjar endokrin tidak mempunyai pembuluh. Produknya berupa hormon (bahan pengatur), produk ini akan langsung masuk ke dalam aliran darah. Otot-otot yang menempel pada tulang tidak hanya diaktifkan oleh refleks, tetapi juga dapat diatur oleh
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Pada umumnya kelenjar yang tidak berpembuluh dirangsang oleh refleks. Ada juga yang dirangsang atau dihambat oleh perubahan kimia khusus pada cairan di sekelilingnya sekelilingnya.. Sebagai akibat dari adanya stimulasi, apakah itu secara kimiawi atau syaraf, kelenjar endokrin memproduksi memproduksi hormon yang langsung masuk ke dalam aliran darah. Hormon adalah molekul organik kompleks yang terbawa di dalam alirah darah ke sel-sel atau organ, berfungsi mengatur metabolik sel, jaringan dan organ. Hormon tidak memulai proses-proses di dalam tubuh, tetapi hanya mengatur laju aktifitas di mana hormon hormon tersebu tersebutt beipera beiperan. n. Reaksi Reaksi terhada terhadap p perubaha perubahan n lingkun lingkungan gan bersifat bersifat hormonal hormonal berlangs berlangsung ung lambat lambat dibandingkan dibandingkan dengan reaksi yang ditimbulkan oleh urat syaraf. Pulsa syaraf bergerak sangat cepat pada neuron sensor atau neuron motor, jauh lebih cepat dari pada perjalanan hormon di dalam sistem sirkulasinya. Hormon-hormon Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin mempunyai peran yang luas. Peran-peran Peran-peran hormon yang telah diketahui antara lain: mengatur pertumbuhan fisik dan mental, metabolisme sel, sifat fisik dan kimia lingkungan internal, proses-proses pencernaan, dan memfungsikan banyak organ tubuh. 3.2.1 Pengaturan Tekanan Osmotik Lingkungan Internal
Organ organ yang berperan dalam proses tersebut tersebut adalah hipotalamus hipotalamus (terletak di batang otak banyak mengandung pusat-pusat refleks untuk mekanisme mekanisme homeostatik), homeostatik), kelenjar pituitary posterior , dan ginjal. Ginjal berfungsi untuk membuang limbah hasil metabolisme, tetapi juga menjaga air di dalam tubuh. Ginjal mempunyai kemampuan mengatur jumlah dan kepekatan urin dalam rangka mengatur air di dalam tubuh. Kelebihan air di tubuh tubuh akan menurunk menurunkan an tekanan tekanan osmotik osmotik darah. darah. Kekurang Kekurangan an air dalam dalam tubuh tubuh akan akan meningk meningkatka atkan n tekanan tekanan osmotik. Perubahan tekanan osmotik dalam darah akan terdeteksi oleh osmoreseptor yang berlokasi di pembuluh darah kecil di hipotalamus. hipotalamus. Pulsa syaraf terbawa melalui neuron ke kelenjar pituitary posterior posterior di mana hormon diuretic disimpan. Hormon ini diproduksi dan langsung dibawa oleh aliran darah ke ginjal di mana jumlah pro produ duks ksii air (urin) (urin) diatur. diatur. Jika darah kental kental dan tekanan tekanan osmotik osmotik naik, naik, produksi produksi hormon hormon diuretic diuretic diperbesar. Sebagai akibatnya volume urin turun (sedikit). Dengan sedikitnya urin yang dikeluarkan, maka banyak air yang terjaga, dan darah menjadi encer. Produksi hormon diuretik diturunkan. Inilah perubahan kimiawi dinamis antara batang otak dan ginjal dalam pengelolaan lingkungan internal agar tekanan osmotik menjadi mantap. 3.3. Model Sederhana Mekanisme Homeostasis
Perubahan lingkungan eksternal pada umumnya ditanggapi oleh tubuh melalui sistem syaraf, peruba perubahan han dideteks dideteksii oleh detektor detektor (recepto (receptor) r) khusus. khusus. Perubaha Perubahan n lingkunga lingkungan n internal internal dideteks dideteksii oleh detektor khusus lainnya. Tubuh manusia merupakan sistem terbuka, yang membutuhkan energi makanan dan material-material makanan dari lingkungan eksternal, maka model mekanisme homeostasi melibatkan pengaturan internal dan pengaturan eksternal. 3.3.1. Pengaturan Internal
Perubahan lingkungan internal akan menimbulkan keadaan yang menyimpang (dari keadaan set point) point) pada reseptor-reseptor reseptor-reseptor internal. Penyimpangan tersebut akan terdefeksi dan menimbulkan respon untuk mengoreksi mengoreksi simpanga simpangan n tersebut tersebut.. Tanpa adanya simpangan simpangan maka tidak akan ada pengatur pengaturan. an. Keragaman awal pada lingkungan internal ini disebut sistem keragaman. Suatu ketika proses-proses pengat pengatura uran n akan akan beraks beraksii untuk untuk mengk mengkore oreksi ksi simpa simpanga ngan. n. Organi Organisme sme memil memiliki iki mekan mekanism ismee untuk untuk menunjukkan bahwa simpangan telah dikoreksi. Mekanisme ini diidentifikasikan sebagai umpan balik negatif. Jika perubahan lingkungan telah dikoreksi lingkungan di sekitar detektor mendekati keadaan set point point.. Detektor Detektor kemudian kemudian berhenti berhenti menimbul menimbulkan kan respon-re respon-respon spon pengatura pengaturan n lanjutan lanjutan.. Oleh Oleh karena karena diperluka diperlukan n waktu waktu untuk berbagai berbagai tahapan tahapan proses proses pengatura pengaturan, n, maka sering terjadi terjadi koreksi koreksi berlebih berlebih.. Koreksi berlebih ini menimbulkan lingkungan yang baru, yang dapat memicu mekanisme pengaturan kembali. Jadi sistem keragaman adalah perubahan yang kontinu pada lingkungan internal. Simpangan dari kead aan set-p oint pada pada detekt detektor or tidak tidak pernah terkorek terkoreksi si secar secaraa kompli komplit, t, tetapi tetapi mekanism mekanismee pengat pengatura uran n
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
pemanfaatan materi-materi tersebut terjadi secara kontinu, maka pemasukan juga harus dilakukan secara kontinu. Walaupun demikian banyak simpangan pada sifat-sifat fisik dan kimia lingkungan internal tidak dapat dikoreksi oleh mekanisme pada lingkungan internal itu sendiri. Untuk alasan ini maka perlu ada komponen-komponen perilaku pengaturan fisiologis yang disebut pencarian (searching) terhadap energi makanan dan materialmaterial lain untuk mengoreksi simpangan dari lingkungan eksternal. Pencarian memerlukan vektor yang dapat diarahkan organisme ke arah material-material yang dibutuhkan. Jadi pengaturan eksternal terdiri dari pencarian dan pengarahan (searching and orientation). Letak reseptor sensor yang ada di bagian luar (di permukaan tubuh) membuat search and orientation menjadi efektif. Aspek perilaku lain dari pengaturan pengaturan eksternal eksternal adalah adalah membantu membantu mekanisme mekanisme homeostasis homeostasis menyangkut menyangkut perbaikan dari variasi ekstrim lingkungan eksternal. Variasi-variasi ini dideteksi oleh receptor eksternal dan responnya adalah adalah proses-prose proses-prosess motor yang kompleks. kompleks. Sebagai contoh adalah timbulnya timbulnya kebutuhan akan "pakaian, "pakaian, sangkar (selter), pemanas dan pendingin ruangan" sebagai proteksi terhadap lingkungan. Binatang juga mempunyai cara untuk mengatasi mengatasi lingkungan lingkungan dengan cara membangun membangun sarang, hidup di dalam liang atau goa atau di bawah batu. Banyak binatang yang bergerak masuk atau keluar dari sarang tergantung dari keadaan lingkungan eksternal. Proteksi terhadap lingkungan ini dapat dilihat sebagai search and orientation. 3.3.3. Aksi Gabungan Pada Mekanisme Homeostasis
Tubuh manusia bukan merupakan susunan yang sederhana atas sel-sel, jaringan-jaringan dan organ-organ, melainkan melainkan merupakan gabungan dari organisme-o organisme-organis rganisme me yang utuh dan menyatu. menyatu. Fungsi organisme organisme tidak dapat diprediksi dari proses-proses utama atau unsur-unsurnya saja. Organisasi dan hubungan antar sel-sel, jaringan-jaringan dan organ-organ organ-organ tidak dapat diduga dari bagian-bagian bagian-bagian yang terisolasi terisolasi yang diketahui. diketahui. Sifat yang menarik dari organisme adalah operasional yang terintegrasi. Sel-sel, jaringan jaringan dan organ-organ mempunyai fungsi yang khusus, tetapi bagian-bagian ini membentuk fungsi yang holistik melalui sistem yang terintegrasi yaitu sistem syaraf dan sistem endokrin. Sistem-sistem inilah yang sangat berperan dalam mekanisme homeostasis. Mekanisme inilah yang mengelola mengelola lingkungan lingkungan internal internal terjaga terjaga dalam dalam "keadaan "keadaan mantap" mantap" menghadapi menghadapi perubahan lingkungan lingkungan eksternal eksternal.. Terpeliharanya keadaan mantap menghadapi tantangan perubahan lingkungan eksternal merupakan ukuran efektifitas pengaturan fisiologis. Organisme Organisme tubuh manusia manusia mernpunyai mernpunyai kemampuan kemampuan penyesuaian penyesuaian yang cepat cepat (segera) (segera) dan penyesuai penyesuaian an lanjutan. Penyesuaian homeostatik cepat dijalankan oleh sistem syaraf, penyesuaian lanjutan dijalankan oleh sistem syaraf bekerjasama dengan sistem endokrin. Pengulangan atau perpanjangan waktu paparan stress, reaksi organismik akan berubah. Lama gangguan terhadap keadaan mantap dan derajad variasi mekanisme homeostasis sedikit demi sedikit sedikit akan berkurang. Variasi fenotip ini disebut disebut "Aklimati "Aklimatisasi" sasi",, jika penyebab stress adalah adalah faktor faktor meteorolog meteorologi. i. Variasi fenotip ini bersifat plastis tergantung dari kapasitas adaptasi. Manusia mempunyai plastisitas fenotif yang besar sehingga dapat hidup pada kisaran lingkungan eksternal yang lebar. Jika keadaan mantap pada lingkungan internal tidak dapat dijaga oleh karena kendala pada mekanisme homeostasi homeostasiss terlalu terlalu besar dan terjadi terjadi disintegra disintegrasi, si, fungsi-fungsi fungsi-fungsi seluler maupun organismic organismic akan terganggu. terganggu. Dalam keadaan keadaan demikian demikian organisme organisme dikatakan dikatakan dalam dalam keadaan keadaan sakit. sakit. Gejala Gejala penyakit penyakit pada organisme ditimbulkan ditimbulkan oleh percobaan mekanisme homeostasis dalam mempertahankan keadaan mantap dan oleh aksi keadaan yang merusak pada organisme. 4. Hubungan Mekanisme Homeostasis Homeostasis Dengan Kapasitas Adaptasi Menghadapi Perubahan Cuaca
Manusia modern merupakan evolusi dari Generasi Australopithecus yang tinggal di iklim stepa semi-arid di Afrika timur dan Selatan. Selatan. Berjuta Berjuta juta tahun kehadirann kehadirannya ya di bumi manusia menyebar menyebar dan hidup dalam dalam lingkungan lingkungan yang sangat beragam, dari daerah panas hingga daerah dingin, dari berbagai ketinggian permukaan laut hingga tempat dengan udara yang jarang jarang di pegunungan. Kapasitas Kapasitas adaptasi adaptasi dipengaruhi dipengaruhi baik oleh faktor fisiologis fisiologis maupun faktor faktor budaya. Pada bab ini kita akan membahas pengaturan fisiologis manusia menghadapi kendala panas, dingin dan tekanan parsial oksigen rendah.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Simpangan dari kondisi mantap akan terdeteksi oleh sel-sel yang sensitif terhadap bahang di hipotalamus. Reseptor-reseptor ini dan pusat refleks dimana neuron-neuron afferent menyampaikan pulsa memberi kuasa pada pusat pengaturan suhu. Informasi-informsi bergerak dari reseptor yang sensitif terhadap suhu b erada di lapisan-lapisan dalam kulit ke pusat pengaturan pengaturan suhu. Oleh receptor-res receptor-reseptor eptor ini pusat memperoleh memperoleh informasi informasi bahwa lingkungan lingkungan menjadi lebih panas atau lebih dingin. Pusat pengaturan suhu kemudian mengaktifkan mekanisme homeostasis untuk mengelola keseimbangan bahang. Mekanisme homeostasis dijalankan oleh pusat pengaturan suhu akan menahan atau melindungi bahang di dalam tubuh (mengurangi (mengurangi kehilangan kehilangan bahang) bahang) pada saat organisme organisme terpapar udara dingin, dingin, dan meningkatk meningkatkan an kehilangan bahang pada saat menghadapi pemanasan yang berlebih. Jadi penyelesaian masalah dalam pengaturan bahang di sini adalah meningkatkan produksi panas pada lingkungan dingin dan meningkatkan pelepasan panas pada lingku lingkunga ngan n panas. panas. Proses Proses-pr -prose osess pengaturan pengaturan di sini melibatkan melibatkan pengaturan pengaturan internal internal dan pengaturan pengaturan eksternal, eksternal, dengan melibatkan melibatkan baik mekanisme mekanisme syaraf maupun mekanisme endokrin. Sistem syaraf yang terlibat dalam pengaturan adalah sistem syaraf “autonomic". Pengaturan refleks melibatkan melibatkan sistem "cardiovascular" "cardiovascular" (jantung dan pembuluh-pembuluh darah) , sistem pernafasan, dan kelenjar keringat. Kisaran suhu dimana orang tidak mengalami stress pada termoregulasi dan produksi bahang dalam keadaan istirahat minimal disebut zona "thetmoneutral". Untuk manusia zona ini berada pada kisaran 28°C 31°C. Keadaan di atas termonetral menyebabkan mekanisme peningkatan pelepasan bahang diaktifkan, di bawah termonetral mekanisme konservasi bahang aktif. 4.1.1. Mekanisme konservasi bahang
Respon fisiologis yang segera terjadi jika terpapar udara dingin adalah refleks mengkerutnya pembuluh. Dua pusat refleks yang terlibat adalah pusat pengatur suhu dan pusat vasomotor (penggerak pembuluh) di bagian meduler dari cabang otak. Pusat vasomotor merupakan pusat outonomic. Serabut-serabut syaraf (neuron) dari pusat ini melewati otot-otot pada dinding-dinding vena dan arteri kecil di bawah, kulit. Jika otot-otot disekeliling pembuluh herkontraksi, maka ukuran pembuluh ini berkurang, yaitu dengan. mengkerut. Aliran darah di wilayah perifer (pinggiran) tubuh akan berkurang. Darah berfungsi membawa bahang metabolik ke kulit untuk dilepaskan melalui proses radiasi dan konduksi. Adanya refleks pengkerutan pembuluh menyebabkan menyebabkan pelepasan panas radiatif dan konduktif akan terhalang sehingga bahang di dalam tubuh terjaga. Sebagai imbangan pembuluh darah di dalam tubuh tnembesar, sehingga aliran darah ke dalam tubuh ini (ke dalam jantung) besar. Oleh adanya peningkatan volume darah ke jantung melalui vena (pembuluh balik) besar, tekanan darah cenderung meningkat. Oleh paparan dingin yang berkepanjangan, berkepanjangan, refleks vasomotor tidak memadai lagi, bahang yang dijaga tidak mencukupi. Suhu lingkungan lingkungan internal internal mulai turun. Pusat pengaturan suhu memacu memacu refleks menggigil. menggigil. Pulsa-pu Pulsa-pulsa lsa syaraf syaraf bergerak bergerak ke otot-oto otot-otott yang yang menempe menempell di tulang, tulang, sehingga sehingga tulang tulang beserta beserta otot-oto otot-ototny tnyaa berkont berkontraks raksi. i. Aktifit Aktifitas as ini menghas menghasilk ilkan an bahang bahang metabol metabolik ik ekstra. ekstra. Proses Proses inilah inilah yang yang bermanfa bermanfaat at untuk untuk memperbesar laju produksi bahang jika suhu lingkungan kurang dari termonetral (< 28°C ). Oleh reaksi vasomotor terjadi penurunan volume darah terutama disebabkan oleh pergerakan dari darah ke sekitarnya. sekitarnya. Penyesuaian Penyesuaian hormonal terjadi. Hanya dengan stimulasi stimulasi sederhana pada aktifitas kelenjar tiroid, hormon thyroxine mengatur laju produksi panas di sel-sel dan jaringan jaringan. Pengatu Pengaturan ran sukarel sukarelaa juga terjadi. terjadi. Keadaan Keadaan dingin dingin menyebab menyebabkan kan individu individu meningka meningkatka tkan n gerakan gerakan.. Bertambahnya gerakan berarti memperbesar produksi panas. 4.1.2. Mekanisme Penyesuaian pelepasan panas
Reaksi vasomotor yang segera terjadi oleh paparan stres panas adalah reflek pembesaran diameter pembuluh pembuluh vena dan arteri kecil di bawah kulit. Lebih banyak darah yang mengalir ke kulit, berarti lebih banyak bahang yang terbawa ke permukaan tubuh untuk dilepaskan dilepaskan melalui proses konduksi dan radiasi. radiasi. Akibat dari pembesaran pembesaran pembuluh di daerah pinggiran tubuh (di sekitar kulit) adalah pengkerutan pembuluh pembuluh darah yang ada
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Oleh pengaruh suhu internal dan stimulasi dari pusat pengaturan suhu yang dibangkitkan oleh pulsa afferent dari reseptor suhu di kulit menimbulkan refleks berkeringat. Adanya proses penguapan atau pengeluaran keringat menyebabkan hilangnya bahang dari tubuh yang berupa bahang laten. Sejalan dengan peningkatan suhu lingkungan internal, proses-proses metabolisme dipicu. Lebih banyak panas diproduksi. Laju produksi panas istirahat meningkat. meningkat. Efek metabolik yang dihasilkan adalah refleks relaksas relaksasii otot-oto otot-otot. t. Bahang Bahang muskule muskulerr (yang (yang dihasil dihasilkan kan oleh gerakan gerakan otot) otot) berkuran berkurang. g. Selanjut Selanjutnya nya adalah adalah penurun penurunan an aktivit aktivitas as sukarel sukarela. a. Akibat Akibat selanju selanjutny tnyaa yang yang mungkin mungkin ditimbu ditimbulkan lkan adalah adalah tidur tidur lebih lebih banyak. banyak. Berkeringat Berkeringat tidak hanya meningkatkan meningkatkan pengeluaran bahang dari tubuh, tetapi juga mengurangi cairan di tubuh. Mekanisme homeostatik sehubungan dengan pengaturan air di dalam tubuh bekerja. Mekanisme ini bersifat hormonal yang melibatkan kelenjar pituitary dan adrenal (lihat mekanisme mekanisme pengaturan cairan dalam tubuh pada sub bab terdahulu). terdahulu). 4.2. Penyesuaian fisiologis terhadap tekanan parsial Oksigen rendah
Kebutuhan Kebutuhan Oksigen menerus pada sel-sel tubuh merupakan merupakan alasan mengapa organisme tergantung tergantung dari lingkungan eksternal eksternal (atmosfer). Pada permukaan laut tekanan parsial oksigen lebih kurang sebesar 150 mm Hg (200 milibar). Jika organisme berpindah ke pegunungan, di mana tekanan parsial oksiger berkurang tajam, mekanisme mekanisme homeostatik bekerja dengan tujuan memperbesar memperbesar masukan Oksigen sehingga kebutuhan seluler akan oksigen yang terus menerus dapat dipenuhi. Mekanisme ini melibatkan pusat pengaturan nafas dan sunsum tulang belakang. belakang. Pusat nafas mengatur laju dan panjangnya panjangnya pernafasan. Sumsum tulang belakang merupakan merupakan tempat pembentukan pembentukan sel-sel sel-sel darah darah merah merah. Sel-sel ini mengandung mengandung pigmen pigmen yang yang disebut disebut "haemoglobin" "haemoglobin",, bersamabersamasama dengan oksigen akan membentuk sel darah merah melalui paru-paru dan membawa oksigen tersebut ke jaringan jaringan di mana oksigen dilepaskan untuk dipakai oleh jaringan jaringan sel. Reaksi segera yang terjadi menghadapi tekanan parsial oksigen yang rendah adalah pada pernafasan. Reseptor sensitif terhadap perubahan kimia yang berada di arteri besar di daerah leher mendeteksi kandungan oksigen yang rendah di dalam darah. Pulsa syaraf beraksi pada pusat pengaturan nafas untuk mengatur laju dan panjang nafas, untuk membawa oksigen yang lebih banyak ke paru-paru. Reaksi yang terbentuk secara lambat bersif bersifat at hormonal hormonal.. Kandunga Kandungan n oksigen oksigen yang yang rendah rendah menstim menstimula ulasi si ginjal ginjal untuk untuk memprodu memproduksi ksi hormon hormon "erythropoietin". Hormon ini mempercepat laju produksi Hb oleh sumsum tulang belakang. Jika sel-sel ekstra ini masuk ke dalam aliran darah, kapasitas darah dalam membawa membawa oksigen meningkat. meningkat. Pada permukaan laut setiap milimeter milimeter kubik darah mengandung kira-kira lima juta sel darah merah. Manusia yang tinggal di pegunungan mempunyai konsentrasi darah merah 8 juta per milimeter kubic darah.