PENGARUH PENJUALAN BERSIH TERHADAP LABA KOTOR PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK
Dian Novita Reningsih Universitas Atma Jaya Makassar Email :
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan apakah ada pengaruh penjualan bersih terhadap laba kotor pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015 sebagai sampel. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penjualan bersih berpengaruh signifikan terhadap laba kotor.
Kata Kunci : Penjualan Bersih dan Laba Kotor
1
BAB I Pendahuluan Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin, agar unggul dalam persaingan. Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh perusahaan dapat dicapai dengan salah satu cara, yaitu dengan meningkatkan penjualan. Sebagai akibatnya persaingan pun semakin tajam. Tajamnya persaingan ini melibatkan perusahaan-perusahaan baik lokal maupun asing yang saling berjibaku demi mendapatkan perhatian para konsumen. Namun hanya organisasi atau perusahaan yang berkualitas saja yang dapat bersaing dalam pasar global. Khususnya dalam dunia makanan yang mana konsumennya adalah seluruh kalangan masyarakat yang memberikan penilaian bahwa apakah barang yang diproduksi disukai di masyarakat atau tidak. Dan juga perusahaan tersebut harus dapat menghasilkan barang dengan kualitas yang tinggi serta harga yang wajar agar tetap dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Kondisi seperti ini harus dapat diantisipasi oleh perusahaan, dengan keadaan masyarakat sebagai konsumen utama yang akan semakin kritis dalam memilih makanan untuk dikonsumsi. Hal semacam ini menjadi acuan suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan produktivitas dan mutu usahanya serta sosialisasi produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Pertumbuhan industri makanan di Indonesia sendiri hampir dipastikan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sebab utamanya adalah jumlah masyarakat Indonesia yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk . Dengan kondisi seperti ini, maka persaingan terhadap perusahaan lain harus tetap diperhatikan, juga kualitas produksi yang diusahakan tidak menurun dan diharuskan meningkat dengan harga penjualan yang harus tetap dalam skala wajar agar PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dapat tetap menjaga konsumen tetap sehingga tidak berpindah kepada produk lain.
Tabel 1 Laba Bruto PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk tahun 2011-2015
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Total Laba Buto (dalam jutaan rupiah) 5.031.259 5.778.609 6.425.691 8.059.854 9.619.137
2
Tabel 2 Penjualan Neto PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk tahun 2011-2015
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Total Penjualan Neto (dalam jutaan rupiah) 19.367.155 21.574.792 25.094.681 30.022.463 31.741.094
Berdasarkan tabel 1 dapat kita lihat bahwa laba kotor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dari tahun 2011-2015 mengalami peningkatan. Kenaikan laba kotor yang terjadi secara terus menerus yang dialami oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dipengaruhi oleh banyak faktor,diantaranya tingginya selera konsumen terhadap barang, harga produk yang ditawarkan, dan keanekaragaman varian produk yang menarik perhatian konsumen. Dari tabel 2 terlihat bahwa penjualan bersih perusahaan juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan bersih pertahun yang terus menerus mengalami kenaikan dimulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Hal ini terjadi karena pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk meningkatkan produktivitas dan mutu produk serta mengeluarkan varian produk yang menarik minat konsumen untuk mengonsumsinya sehingga meningkatnya permintaan konsumen. Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, penulis ingin menganalisis hubungan antara laba kotor dan penjualan dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah : “ apakah dengan peningkatan penjualan bersih PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk akan mempengaruhi laba kotor pada perseroan tersebut?”
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pengaruh Penjualan Terhadap Laba Berdasarkan hasil penelitian Eva Ariesti (2008) yang berjudul “Pengaruh Volume Penjualan Buku Cetak Terhadap Peningkatan Laba Bersih (studi kasus PT Indo Perkasa Usahatama Semarang)” , hasil penelitian tersebut mengatakan hasil analisis perhitungan statistik bahwa koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,99 yang berarti hubungan antara volume penjualan dengan laba bersih adalah sangat erat dan positif atau bisa dikatakan mempunyai hubungan yang sempurna yaitu apabila volume penjualan naik maka laba bersih akan terdorong untuk naik juga. Sebaliknya apabila volume penjualan turun maka laba bersih akan terdorong untuk turun juga. Sedangkan untuk mengetahui besar keeratan pengaruh antara volume penjualan terhadap peningkatan laba bersih serta untuk diketahui besarnya pengaruh faktor-faktor lain yang mempengaruhi laba bersih, maka dilakukan dengan menghitung koefisien determinasi dengan tingkat signifikan5% yaitu diperoleh sebesar 98% sedangkan sisanya sebesar2% dipengaruhi oleh faktor lain, selain dari volume penjualan. Dengan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa volume penjualan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan laba bersih.
2.2 Teori Penjualan Menurut Kusnadi (2000:19), menjelaskan bahwa : “Penjualan (sales) adalah sejumlah uang yang dibebankan kepada pembeli atas barang atau jasa yang dijual”. Menurut Warren Reeve Fees yang diterjemahkan oleh Aria Faramita dan kawan-kawan, (2006:300), bahwa : “Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang yang dijual, baik secara tunai maupun kredit”. Menurut Pass dan Lowss (1999) “ penjulan merupakan pembelian suatu barang atau jasa oleh seorang pembeli dari seorang penjual sesuai dengan harga yang telah ditetapkan atau dalam beberapa kasus melalui perjanjian pertukaran barang atau imbal beli “ (p. 518). Menurut Philip Kotler yang diterjemahkan oleh Ronny A. Rusli dan Hendra dalam buku ”Manajemen Pemasaran” pengertian penjualan adalah : ”Penjualan adalah proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”. (2000: 8) Menurut M. Narafin ( 2006 : 60 ), bahwa : “Penjualan adalah proses menjual, padahal yang dimaksud penjualan dalam laporan laba-rugi adalah hasil menjual atau hasil penjualan (sales) atau jualan”. Menurut Kartajaya (2006) “ penjualan adalah bagaimana menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui produk atau jasa perusahaan.” Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu proses pembuatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan) barang
4
atau jasa yang ditawarkan berdasarkan harga yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak yang terkait baik dibayar secara tunai maupun kredit. Penjualan Bersih Definisi Penjualan Bersih/Neto (Net Sales) adalah Hasil Penjualan kotor sesudah dikurangi dengan berbagai potongan serta pengurangan lainnya seperti diskon penjualan dan retur penjualan.
2.3 Teori Laba Laba kotor adalah selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan kos barang terjual. Dalam penyusunan laporan laba rugi, laba kotor dilaporkan lebih awal dari dua angka laba lainnya, artinya perhitungan angka laba kotor akan menyertakan lebih sedikit komponen pendapatan dan biaya dibanding angka laba lainnya. Karena semakin detail perhitungan suatu angka laba akan semakin banyak pilihan metode akuntansi sehingga semakin rendah kualitas laba. ( Feltham dan Ohlson,1995; Watts1993). membuktikan bahwa laba dan aktiva yang dihitung dengan akuntansi konservatif dapat meningkatkan kualitas laba sehingga dapat digunakan untuk menilai perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005: 120) laba kotor merupakan “pendapatan dikurangi harga pokok penjualan”. Apabila hasil penjualan barang dan jasa tidak dapat menutupi beban yang langsung terkait dengan barang dan jasa tersebut atau harga pokok penjualan, maka akan sulit bagi perusahaan tersebut untuk bertahan. Menurut Soemarso (1999 : 244 ) pengertian laba bruto adalah selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan disebut laba bruto ( Gross Profit) atau margin kotor (Gross Margin) . disebut bruto karena jumlah ini masih harus dikurangi dengan jumlah biayabiaya usaha. Menurut Amin Widjaja Tunggal (1997:105) bahwa “laba bruto atau margin bruto adalah kelebihan penjualan di atas harga pokok penjualan.”
2.4 Teori Hipotesis Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan olehfaktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya. Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisa data". Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini adalah pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar. Berdasarkan uraian-uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penjualan bersih berpengaruh positif terhadap laba usaha PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
5
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Prosedur Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Penelitian dilakukan dengan mengambil data 5 tahun dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki laporan keuangannya terpublikasi.
3.2 Pengukuran Variabel dan Model Penelitian Variabel independen disini adalah penjualan neto pada perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Sedangkan variabel dependen adalah laba kotor pada perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS16 untuk menguji hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.
3.3 Hasil Analisis Setelah menguji hubungan penjualan neto dengan laba bruto, hasil yang ditemukan adalah :
Model Summary Besarnya pengaruh antara penjualan neto, terhadap laba kotor dapat dilihat dari nilai R square. Hasil uji R square dapat dilihat sebagai berikut:
Model Summary
Std. Error of the Model 1
R
R Square .975
a
Adjusted R Square
.950
.933
Estimate .47819
a. Predictors: (Constant), Penjualan Neto
Nilai Adjusted R square adalah ,933 (93,3%) artinya bahwa variabel penjualan neto berpengaruh terhadap laba bruto sebesar 93,3%. Sedangkan sisanya sebesar 6,7% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dalam peneliti.
6
Anova
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
Mean Square
12.994
1
12.994
.686
3
.229
13.680
4
Residual Total
Df
F
Sig.
56.824
.005
a
a. Predictors: (Constant), Penjualan Neto
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat signifikansinya sebesar ,005 di mana jika signifikansi lebih kecil dari 0,05 berarti memiliki pengaruh yang signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa penjualan bersih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba kotor.
Coefficients
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Penjualan Neto
Std. Error -1.701
1.172
.340
.045
Coefficients Beta
t
.975
Sig. -1.452
.242
7.538
.005
a. Dependent Variable: Laba Bruto
Dari data diatas dapat dirumuskan Y = (-1.701) + 0,340X. Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa Penjualan bersih berpengaruh terhadap laba kotor karena nilai dari variabel persediaan tersebut kurang dari 0.05, yaitu 0.005.
7
BAB IV PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang disampaikan dapat diterima karena penjualan bersih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba kotor pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
5.2 Keterbatasan Adapun keterbatasan yang ditemui dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya menguji variabel penjualan bersih terhadap laba kotor. Serta adanya keterbatasan dalam memperoleh data, hal ini dikarenakan jangka waktu penelitian yang dilakukan tidak banyak, sehingga dapat menyebabkan keakuratan penelitian ini cukup rendah.
5.3 Saran Berdasarkan hasil pembahasan diatas, saran yang bisa diberikan yaitu untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel lain selain penjualan bersih untuk menguji pengaruhnya terhadap laba kotor. Serta memperpanjang jangka waktu penelitian yang dilakukan untuk pengumpulan data dan melakukan riset lainnya agar mendapatkan hasil yang akurat.
8
BAB V DAFTAR PUSTAKA Asri, Marselinus. 2017. Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Kualitas Laba dimoderasi Good Corporate Governace. Amin Widjaja Tunggal. 1997. Kamus Manajemen Keuangan dan Akuntansi Perbankan. Jakarta : Rineke Cipta. Kertajaya, Hermawan. 2006. Seri 9 Hermawan Kertajaya on Marketing Mix. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Prenhallindo. Kusnadi. 2000. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta : Salemba Empat. M. Narafin. 2006. Penganggaran. Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat. Pass dan Lowes. 1999. An Introduction To The Market Economy (Elements of Business). Publisher Oxford University Press. S. Carl, Warren, M. James, Reeve, E. Philip, Fees. 2006. Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Jakarta : Salemba Empat. Soemarso S.R. 1999. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. Wild, John J, K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Financial Statement Analysis. Edisi 8. Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
9