KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR : 0431/KEP/DIR-RSJHM/V/2016
TENTANG PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika, maka diperlukan Panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika; b. Bahwa agar pelaksanaan Panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika dapat terlaksana dengan baik, maka perlu adanya keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika tentang Panduan Pendaftaran
Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Rawat
Inap di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam point a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika; Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. 3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 5. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
269/Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis.
M E M U T U S K A N:
1
MENETAPKAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA TENTANG PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA.
PERTAMA
:
Memberlakukan Panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
KEDUA
:
Panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Rawat Inap ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan pasien di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika.
KETIGA
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Cirebon
Pada Tanggal
: 16 Mei 2016
Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
dr. Nurdin
Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Nomor : 0431/KEP/DIR-RSJHM/V/2016 Tentang Panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Rawat Inap
2
PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA BAB I DEFINISI
A. Pengertian Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien utk mendapatkan pelayanan kesehatan yg dibutuhkan, dan mencatat hasil pelayanannya. Rumah Sakit Jantung Hasna Medika harus menyediakan skrining medis yang sesuai untuk setiap orang yang datang ke rumah sakit yang meminta pemeriksaan atau pengobatan untuk suatu kondisi medis. Skrining medis harus dapat digunakan untuk menentukan apakah pasien mempunyai kondisi medis yang emergensi. Suatu kondisi medis yang emergensi berarti pasien dengan gejala akut yang cukup berat dan tanpa perhatian medis yang segera dapat diperkirakan akan mengakibatkan kesehatan pasien dalam bahaya yang serius, gangguan fungsi tubuh yang serius, atau disfungsi yang serius dari organ tubuh atau bagian. Pasien bukan emergensi akan mendapat perawatan yang kontinue sesuai dengan status klinisnya dan sumber daya yang tersedia. Untuk pasien yang membutuhkan pelayanan diluar dari yang tersedia di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika, mereka akan dipindahkan/dirujuk ke fasilitas perawatan kesehatan yang sesuai. Rumah Sakit Jantung Hasna Medika mempunyai hubungan dengan fasilitas agar dapat memberikan pasien perawatan yang sesuai jika sumber daya yang dibutuhkan tidak tersedia di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika. Daftar dari fasilitas perawatan kesehatan yang berafiliasi dapat dilihat di Ruang Emergensi. Dokumen ini berlaku untuk semua petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika, termasuk para manajer, perawat, dokter, dan petugas kesehatan yang berhubungan atau siapapun yang membuat kontak pertama dengan pasien dan melakukan penilaian mengenai kebutuhan pasien tersebut B. Tujuan a. Tujuan umum adalah meregistrasi pasien untuk memastikan agar catatan pelayanan kesehatan pasien sekarang, sebelumnya dan berikutnya terangkum di dalam satu catatan rekam medis pasien yang sama. b. Tujuan khusus dari pendaftaran rawat jalan adalah : 1. Untuk membangun repons yang sesuai oleh unit emergensi dalam menerima, menyaring dan menstabilkan pasien yang datang dengan kondisi klinis darurat.
3
2. Untuk memastikan standarisasi penerimaan pasien rawat inap, dan pendaftaran pelayanan pasien rawat jalan. 3. Untuk memberikan pedoman bagi semua staf petugas kesehatan dalam memberikan perawatan untuk proses akses bagi pasien untuk mendapat perawatan, serta kontinuitas perawatan C. Tanggung Jawab a. Direktur bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mekanisme/protokol yang dijelaskan dalam panduan ini dan dokumen yang terkait tersedia untuk implementasi, monitoring dan revisi panduan ini secara keseluruhan serta dapat diakses dan dimengerti oleh semua staf terkait. b. Direktur yang terlibat dalam ruang lingkup panduan ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua Kepala Instalasi: 1. Menyebarkan panduan ini di wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka 2. Mengimplementasikan panduan ini di dalam wilayah yang menjadi 3.
tanggung jawab mereka Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumberdaya yang tepat untuk
4.
terpenuhinya panduan ini Memastikan bahwa semua staf dibawah pengawasan mereka mengetahui panduan ini dan mengikuti pelatihan untuk panduan ini a) Semua Kepala Instalasi juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa audit internal dilaksanakan. b) Kepala Unit yang terlibat dalam ruang lingkup ini bertanggung jawab untuk implementasi panduan ini di bagian yang mereka kelola dan harus memastikan bahwa: • Semua staf baru dan lama mempunyai akses dan tahu mengenai panduan ini serta panduan, SPO dan formulir lain yang terkait c) Semua staf yang terlibat dalam ruang lingkup panduan ini bertanggung jawab untuk mengimplementasikan panduan ini dan harus memastikan bahwa: • Mereka mengerti dan mematuhi panduan ini • Akan menggunakan panduan ini dalam hubungannya dengan semua panduan dan SPO lainnya • Ketidak patuhan pada panduan ini dapat mengakibatkan tindakan indisiplin • Setiap anggota staf dapat mengisi laporan kejadian bila ditemukan ketidak patuhan.
4
BAB II RUANG LINGKUP B. Ruang Lingkup Pasien dapat mengakses layanan perawatan di unit emergensi 24 jam/hari, 7 hari/minggu, 52 minggu/tahun. Pasien akan ditriase dan dikategorikan untuk penilaian dan perawatan dapat dilakukan pada saat yang bersamaan. Pasien dapat melakukan akses untuk mendapat perawatan : a. Rawat Jalan – Poliklinik b. Unit Emergensi c.Pendaftaran langsung (Direct Admission) ke unit rawat inap (Booked admission) Pasien dapat mengakses layanan perawatan dengan membuat perjanjian atau dengan datang langsung. .Pasien hanya dapat dilayani di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika jika tersedia jenis layanan yang di butuhkan. Apabila layanan yang di butuhkan tidak memadai atau tidak ada, maka pasien harus di rujuk ke rumah sakit lain yang memiliki kebutuhan jenis layanan yang dibutuhkan pasien saat itu dengan sebelumnya dilakukan test pemeriksaan penunjang sebagai dasar pengambilan keputusan sesuai standard pelayanan medis. Pasien akan dipindahkan ke rumah sakit lain, untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai, ketika tidak tersedianya pelayanan tersebut di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika atau jika pasien ingin untuk dipindahkan ke rumah sakit dikarenakan asuransi atau masalah lainnya (merujuk kepada panduan transfer pasien). Pada pasien dengan hambatan/keterbatasan/kendala fisik/komunikasi/bahasa/ budaya, Rumah Sakit Jantung Hasna Medika memfasilitasi untuk menyelesaikan kendala tersebut.
5
BAB III TATA LAKSANA A. Tata Laksana Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan RS. Jantung Hasna Medika. Dapat dikatakan bahwa disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa di dalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik dari pelayanan rumah sakit. Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung jawab. Dilihat dari segi pelayanan di rumah sakit, pasien yang datang dapat dibedakan menjadi : 1. Pasien yang dapat menunggu a. Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian. b. Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat. 2. Pasien yang harus segera ditolong (pasien gawat darurat). Sedang menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi : 1. Pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke RS untuk keperluan berobat. 2. Pasien lama : adalah pasien yang pernah datang sebelumnya ke RS
untuk
keperluan berobat. Kedatangan pasien ke RS dapat terjadi karena : 1. Dikirim oleh dokter praktek di luar RS 2. Dikirim oleh Rumah Sakit lain, Puskesmas, atau jenis pelayanan kesehatan lainnya. 3. Datang atas kemauan sendiri. a.
Pelayanan
Pendaftaran
Rawat
Jalan
( Registrasi ) 1. Pasien baru a)
Setiap pasien baru diterima di registrasi dan akan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas yang akan
b)
ditulis diberkas rekam medis dan di entry pada komputer. Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang juga akan dicetak pada kartu pasien sebagai kartu pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya di RS. Jantung Hasna
6
Medika, baik sebagai pasien berobat jalan maupun sebagai pasien rawat inap. c)
Data atau indentitas sosial pasien yang harus ada
di komputer dan berkas rekam medis, minimal berisikan antara lain : 1) Nomor rekam medis 2) Nama pasien 3) Alamat lengkap sesuai kartu identitas 4) Tanggal Lahir 5) Jenis Kelamin 6) Agama 7) Pekerjaan 8) No telepon atau HP bila ada. d) Pasien baru dengan berkas rekam medisnya akan dikirim ke poliklinik sesuai dengan yang dikehendaki pasien. Setelah mendapat pelayanan yang cukup dari poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien : 1) Pasien boleh langsung pulang. 2) Pasien diberi kartu perjanjian atau surat kontrol oleh petugas poliklinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan. ( terutama untuk pasien jaminan BPJS ) 3) Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain. 4) Pasien harus dirawat. Untuk pasien yang harus dirawat, dokter yang merujuk membuat rujukan berisi alasan pasien harus dirawat inap, bisa berupa diagnosa, tindakan medis, ataupun tindakan penunjang lainnya. Jika pasien yang harus dirawat rekam medisnya akan dikirim keruang perawatan. e)
Semua rekam medis rawat jalan yang telah selesai pelayanan akan dikirim ke Instalasi Rekam medis, kecuali berkas pasien yang harus rawat inap.
2. Pasien lama a)
Pasien lama datang ke Admission dan akan diwawancarai oleh petugas, guna mendapatkan informasi nomor rekam medis, dan tujuan berobat. Pasien ini dapat dibedakan : 1) Pasien yang datang dengan perjanjian 2) Pasien yang datang tidak dengan perjanjian (atas kemauan sendiri) Baik pasien dengan perjanjian maupun pasien yang datang tanpa perjanjian , akan mendapat pelayanan di registrasi.
b)
Pasien datang dengan perjanjian akan langsung dipersilahkan menuju poliklinik yang dimaksud karena rekam medisnya telah disiapkan oleh petugas.
7
c)
Pasien yang datang tidak dengan perjanjian (atas kemauan sendiri), setelah menunjukan nomor rekam medis dan tujuan berobat,
pasien
dipersilahkan
menunggu
poliklinik
yang
dimaksud,
sementara rekam medisnya dimintakan oleh petugas registrasi ke bagian penyimpanan berkas rekam medis. d)
Setelah rekam medisnya dikirim ke
poliklinik, pasien akan mendapat pelayanan di poliklinik dimaksud. Semua rekam medis rawat jalan yang telah selesai pelayanan akan dikirim ke Instalasi Rekam medis, kecuali berkas
e)
pasien yang harus rawat inap. Sama
halnya
dengan
pasien
baru,
etelah
mendapat pelayanan yang cukup dari poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien : 1) Pasien boleh langsung pulang. 2) Pasien diberi kartu perjanjian atau surat kontrol oleh petugas poliklinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan. ( terutama untuk pasien jaminan BPJS ) 3) Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain. 4) Pasien harus dirawat. 3. Pasien Gawat Darurat Berbeda dengan prosedur pelayanan pasien baru dan pasien lama yang biasa, disini pasien ditolong terlebih dahulu baru penyelesaian administrasinya, meliputi pendaftaran pasien baik baru maupun ulang seperti pasien datang tidak dengan perjanjian. Dikarenakan kecepatan dan ketepatan pelayanan medis, maka seringkali dikatan bahwa IGD merupakan jendela mutu pelayanan medis rumah sakit. IGD merupakan triase untuk observai pasien, sehingga disini akan tersedia tempat tidur untuk pasien. Selama diobservasi, semua hasil-hasil pemeriksaan dan tindakan serta terapi harus selalu tercatatat di dokumen RM. Namun dalam pelaporan jumlah tempat tidur untuk perhitungan BOR jumlah tempat tidur IGD tidak diikutsertakan dalam perhitungan. IGD melayani pula pasien non gawat darurat sesudah jam kerja poliklinik. Maka harus dipisahkan antara pasien gawat darurat dan non gawat darurat dalam pelayanan dan pelaporan kegiatannya. Untuk pendaftaran pasien IGD menjadi satu dengan TPPRJ. Setelah mendapat pelayanan yang cukup, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien : 1) Pasien bisa langsung pulang. 2) Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain. 3) Pasien harus dirawat.
8
Penerimaan pasien IGD sendiri yakni : a) Keluarga atau pengantar pasien datang ke tempat pendaftaran IGD. b) Pasien yang sudah diseleksi dan membawa surat pengantar untuk dirawat dapat langsung dibawa ke ruangan perawatan atau ke ruang penampungan sementara sambil menunggu tempat tidur kosong dari ruang perawatan. c) Untuk pasien yang tidak ada keluarganya, jika pasien sudah sadar dan dapat diwawancarai, petugas rekam medis mendatangi pasien/keluarga untuk mendapatkan identitas selengkapnya. d) Petugas rekam medis
mengecek data identitas di komputer untuk
mengetahui apakah pasien pernah dirawat/berobat di RS. Jantung hasna Medika . e) Bagi pasien yang pernah berobat/dirawat maka rekam medisnya segera dikirim ke ruang perawatan yang bersangkutan dan tetap memakai nomor yang telah dimilikinya. f) Bagi pasien yang belum pernah dirawat atau berobat di RS. Jantung Hasna Medika maka diberikan nomor rekam medis baru. b.
Pelayanan Pendaftaran Rawat Inap ( Admisi ) Penerimaan pasien rawat inap dilakukan di Admission. Tata cara penerimaan pasien rawat inap harus wajar sesuai dengan keperluannya. Pasien yang memerlukan perawatan, dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : 1. Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tersebut tidak akan menambah penyakitnya. 2. Pasien yang urgen, tetapi tidak darurat gawat, dapat dimasukkan ke dalam daftar tunggu. 3. Pasien gawat darurat (emergency), langsung dirawat. Pembinaan dan pelaksanaan pekerjaan penerimaan pasien dengan baik menciptakan tanggapan yang baik dari pasien-pasien yang baru masuk, menjamin kelancaran dan kelengkapan catatan-catatan serta menghemat waktu dan tenaga. Untuk lancarnya proses penerimaan pasien 4 hal berikut ini perlu diperhatikan, yaitu : 1. Petugas yang kompeten. 2. Cara penerimaan pasien yang tegas dan jelas (clear cut ). 3. Ruang kerja yang menyenangkan. 4. Lokasi yang tepat dari bagian penerimaan pasien. Untuk memperlancar tugas-tugas bagian lain yang erat hubungannya dengan proses penerimaan pasien, aturan penerimaan pasien perlu ditetapkan.
9
Aturan yang baik harus memenuhi hal-hal berikut : 1. Bagian
penerimaan pasien
bertanggung jawab
sepenuhnya
mengenai
pencatatan seluruh informasi yang berkenaan dengan diterimanya seorang pasien di RS. Jantung Hasna Medika. 2. Bagian penerimaan pasien harus segera memberitahukan bagian-bagian lain terutama bagian yang berkepentingan langsung, setelah diterimanya seorang pasien untuk dirawat. 3. Semua bagian harus memberitahukan bagian penerimaan pasien, apabila seorang pasien diijinkan meninggalkan rumah sakit. 4. Membuat catatan yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh semua bagian selama pasien dirawat. 5. Instruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja dalam proses penerimaan dan pemulangan pasien. Ketentuan Umum Penerimaan Pasien Rawat Inap 1. Semua pasien yang menderita penyakit yang sesuai dengan kebijakan pelayanan medis, selama ruangan dan fasilitas yang memadai tersedia dapat diterima di RS. Jantung Hasna Medika. 2. Sedapat mungkin tanda tangan persetujuan (rawat inap, pernyataan naik kelas dan tata tertib), untuk tindakan operasi dan sebagainya (apabila dilakukan ) dilaksanakan sebelum pasien dirawat. 3. Pasien dapat diterima, apabila : 1) Ada surat rekomendasi dari dokter yang mempunyai wewenang untuk merawat pasien di rumah sakit. 2) Dikirim oleh dokter poliklinik. 3) Dikirim oleh dokter Instalasi Gawat Darurat. 4) Pasien darurat gawat perlu diprioritaskan. Prosedur pasien untuk masuk untuk dirawat : 1.
Pasien yang sudah memenuhi syarat atau peraturan untuk dirawat, setiap saat dapat menanyakan pada petugas Admission apakah ruangan yang diperlukan sudah tersedia.
2.
Apabila ruangan sudah tersedia : a.
Pasien segera mendaftar di Admission.
b.
Pada saat mendaftar dia akan mendapat penerangan tentang : 1) Kapan dapat masuk 2) Bagaimana cara pembayaran serta tarif-tarifnya. 3) Peraturan selama pasien dirawat.
10
c.
Jika pasien pernah berobat ke poliklinik atau pernah dirawat sebelumnya maka petugas Admission menghubungi ruang penyimpanan rekam medis untuk meminta nomor berkas rekam medis.
Prosedur selama pasien di ruang perawatan yang berkaitan dengan rekam medis antara lain : 1. Pada waktu pasien tiba di ruang perawatan dan diterima oleh perawat pasien diberi tanda pengenal. 2. Perawat menambah formulir-formulir yang diperlukan oleh dokter maupun perawat sendiri Selama perawatan, perawat mencatat semua data perawatan yang diberikan dari mulai saat pasien tiba di ruang sampai pasien tersebut pulang, dipindahkan atau meninggal. Jenis-jenis pendaftaran : a) Pendaftaran yang direncanakan
(elektif):
Pendaftaran
yang
sudah
direncanakan merupakan pendaftaran rawat inap dari pasien yang sudah direncanakan sebagai tindak lanjut untuk mendapatkan pelayanan rawat inap. Semua data akan dikumpulkan sebelum tanggal yang sudah ditentukan. Pasien diinstruksikan untuk melapor ke bagian pendaftaran. b) Pendaftaran bagi pasien rawat jalan: Pasien mungkin didaftarkan secara langsung dari poliklinik Rumah Sakit Jantung Hasna Medika. Dokumen yang diperlukan
akan dikirimkan
ke bagian
pendaftaran dan pasien akan
mendapatkan kamar perawatan yang sesuai dan tersedia di unit rawat inap. c) Pendaftaran dari Unit Emergensi: Pasien dari Unit Emergensi memerlukan pendaftaran rawat inap, harus mempunyai formulir dari pendaftaran dan dikirimkan bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang tersedia di ruang rawat inap. d) Pendaftaran pasien observasi: Pasien dapat di observasi di emergensi maksimal 6 jam sejak pasien masuk rumah sakit, selanjutnya dokter harus memutuskan apakah pasien masuk dalam perawatan rumah sakit rujuk ke rumah sakit lain atau pasien di pulangkan dan di informasikan kepada pasien atau keluarga. Selama observasi pasien dimonitor secara berkala. Ketika pasien diobservasi dan diputuskan oleh dokter memerlukan perawatan rawat inap, harus melengkapi formulir dan dikirimkan ke bagian pendaftaran dan e)
pasien akan diberikan kamar rawat yang tersedia di ruang rawat inap. Pasien transfer dari rumah sakit lain: Ketika permintaan transfer diterima oleh bagian pendaftaran, selanjutnya dialihkan kepada dokter umum di Unit Emergensi. Kemudian Unit Emergensi akan mengkoordinasikan transfer pasien dengan bagian admission dan mengumpulkan data yang diperlukan. Merujuk kepada prosedur di bawah ini:
11
1) 2) 3) 4) 5) 6)
Pendaftaran pasien- Pemesanan Kamar Rawat Pendaftaran pasien- Rawat jalan dan Unit Emergensi Pendaftaran pasien – Rawat Inap Penerimaan pelayanan di Emergensi Menerima pasien rujukan dari fasilitas kesehatan lain untuk perawatan Observasi pasien di Unit Emergensi
Proses penerimaan pasien rawat inap : 1. Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi 2. Petugas menyerahkan Surat Pengantar Rawat Inap yang berasal dari poliklinik, UGD maupun rujukan dari dokter swasta; 3. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara kepada pasien mengenai tempat/fasilitas dan jaminan kesehatan yang diinginkan; 4. Petugas mengecek / mencarikan tempat / fasilitas yang diinginkan; 5. Petugas menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau perawatan yang lain; a) Jika pasien / keluarga pasien meminta fasilitas / perawatan yang lain sesuai permintaan pasien tersebut, maka pasien diminta untuk mengisi form persetujuan; b) Jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data sosial pasien; 6. Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang sesuai dengan permintaan pasien; a)
Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan;
b)
Jika tidak setuju, maka petugas menanyakan apakah pasien memilih tempat yang lain selama tempat yang diinginkan belum ada;
c)
Jika setuju, maka petugas mengisi formulir persetujuan sesuai tempat yang diinginkan pasien;
d)
Jika tidak setuju, maka petugas merujuk pasien ke rumah sakit lain sesuai permintaan pasien;
e)
Petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien;
7. Petugas memberitahukan ke pihak ruangan rawat inap akan ada pasien baru; a) Petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa tempat sudah disiapkan; b) Petugas mengantarkan pasien untuk diantar ke ruangan rawat inap; 8. Petugas medis di unit pelayanan rawat inap memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien; a) Apakah pasien perlu pemeriksaan penunjang yang lain atau tidak;
12
b) Jika perlu pemeriksaan penunjang, maka petugas memberikan formulir ke unit pemeriksaan yang dituju; c) Jika tidak, maka pasien tetap mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap; 9. Petugas Rawat Inap menanyakan kepada dokter apakah pasien sudah diperbolehkan untuk pulang; a) Jika diperbolehkan untuk pulang, maka petugas menginformasikan kepada pihak pendaftaran ada pasien yang keluar / discharge; b) Petugas
mempersilahkan
pasien
untuk
menyelesaikan
administrasi
pembayaran di bagian kasir; c) Petugas mempersilahkan pasien untuk pulang; d) Jika tidak diperbolehkan untuk pulang, maka pasien tetap mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap; Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas rawat inap, maka petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak manajemen maupun Direktur Rumah Sakit. D. Pengaturan Kamar Rawat Alokasi kamar di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika dibedakan berdasarkan: a) Lantai 1 untuk perawatan pasien, yang terdiri dari : 1) Kamar Kelas 1 2) Kamar kelas 2 3) Kamar kelas 3 4) Kamar VIP, VIP B dan VIP C Pengalokasian kamar dikendalikan oleh bagian pendaftaran. Pasien diperbolehkan untuk memilih kelas ruangan yang diinginkan, terkecuali pasien dengan kebutuhan Ruang isolasi atau pelayanan intensive setelah dikaji /assessment oleh dokter. Jika kelas kamar yang diminta tidak ada akan ditawarkan kelas yang tersedia. Jika pasien tetap menolak, permintaan pasien akan disampaikan kepada Manajemen untuk ditindak lanjuti. Pasien yang sudah tidak ada indikasi rawat disegerakan untuk dipulangkan dari RS untuk berobat Jalan. Pasien dengan suspek atau penyakit menular : A. Di dalam panduan rumah sakit, pasien yang diketahui atau diperkirakan dengan penyakit menular harus (ketika dalam prakteknya) dirawat di satu ruangan dengan tanda isolasi. B. Semua kasus menular yang baru di dalam rumah sakit harus dilaporkan kepada tim infection control secepatnya.
13
BAB IV DOKUMENTASI
Semua dokumen SPO dan formulir mengenai pendaftaran rawat inap dan rawat jalan dimasukkan kedalam rekam medis.
RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA Direktur,
dr. Nurdin
14