Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Di Pengungsian Pasca Bencana
Pola pengungsian di Indonesia sangat beragam mengikuti jenis bencana, lama pengungsian dan upaya persiapannya. Pengungsian pola sisipan yaitu pengungsi menumpang di rumah sanak keluarga. Pengungsian yang terkonsentrasi di tempat-
tempat umum atau di barak-barak yang telah disiapkan. Pola lain pengungsian yaitu di tenda-tenda darurat disamping kanan kiri rumah mereka yang rusak akibat bencana.
Apapun pola pengungsian yang ada akibat bencana tetap menimbulkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan berawal dari kurangnya air bersih yang berakibat pada buruknya kebersihan diri dan sanitasi lingkungan
yang menyebabkan perkembangan beberapa penyakit menular. Pelayanan esehatan !ang Dibutuhkan "leh Pengungsi meliputi# $.
Pelayanan esehatan Dasar
%.
Pelayanan kesehatan jiwa
&.
Pelayanan promosi kesehatan
'.
Pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular Pelayanan esehatan Dasar
Pelayanan kesehatan dasar yang diperlukan pengungsi meliputi# Pelayanan pengobatan Pelayanan imunisasi Pelayanan kesehatan ibu dan anak esehatan Ibu dan Anak (pelayanan kehamilan, persalinan, ni)as dan pascakeguguran*. eluarga berencana (B* Deteksi dini dan penanggulangan IM+ dan IAID+
esehatan reproduksi remaja Pelayanan gi/i Pemberantasan penyakit menular dan pengendalian 0ektor Beberapa jenis penyakit yang sering timbul di pengungsian dan memerlukan tindakan pencegahan karena berpotensi menjadi 1B 2ABA antara lain# campak, diare, cacar, malaria, 0aricella, I+PA, tetanus.
Pelaksanaan pengendalian 0ektor yang perlu mendapatkan perhatian di lokasi
pengungsi adalah pengelolaan lingkungan, pengendalian dengan insektisida, serta pengawasan makanan dan minuman.
Pada pelaksanaan kegiatan sur0eilans bila menemukan kasus penyakit menular, semua pihak termasuk 1+M kemanusiaan di pengungsian harus melaporkan kepada PuskesmasPos !ankes di bawah koordinasi Dinas esehatan abupaten sebagai penanggung jawab pemantauan dan pengendalian.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
aksinasi, +ebagai prioritas pada situasi pengungsian, bagi semua anak usia 3 bulan 4 $5 tahun menerima 0aksin campak dan 0itamin A dengan dosis yang tepat.
Masalah umum kesehatan di pengungsian, Beberapa jenis penyakit yang sering timbul di pengungsian memerlukan tindakan pencegahan.
6ontoh penyakit tersebut antara lain, diare, cacar, penyakit perna)asan, malaria, meningitis, tuberkulosa, ti)oid, cacingan, scabies, 7eropthal-mia, anemia, tetanus, hepatitis, IM+I-AID+
Manajemen kasus, +emua anak yang terkena penyakit menular selayaknya dirawat agar terhindar dari risiko penularan termasuk kematian.
+ur0eilans, Dilakukan terhadap beberapa
penyakit menular dan bila menemukan kasus penyakit menular, semua pihak termasuk 1+M kemanusiaan di pengungsian, harus melaporkan kepada Puskesmas dibawah koordinasi Dinas esehatan abupaten sebagai penanggung jawab pemantauan dan pengendalian
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Di Pengungsian Pasca Bencana 8disi % Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 6ampak
a. Pencegahan penyakit 6ampak pada bencana
Pada dasarnya upaya pencegahan penyakit campak adalah pemberian imunisasi pada usia yang tepat. Pada saat bencana,
kerawanan terhadap penyakit ini meningkat karena# Memburuknya status kesehatan, terutama status gi/i anak-anak. onsentrasi penduduk pada suatu tempatruang (pengungsi*. Mobilitas penduduk antar wilayah meningkat (kunjungan keluarga*. 6akupan imunisasi rendah yang akan meningkatkan kerawanan yang berat.
"leh karena itu pada saat bencana tindakan pencegahan terhadap penyakit campak ini dilakukan dengan melaksanakan imunisasi, dengan kriteria# 9ika cakupan imunisasi campak didesa yang mengalami bencana :;<=, tidak dilaksanakan imunisasi massal (sweeping*. 9ika cakupan imunisasi campak di desa bencana meragukan maka dilaksanakan imunisasi tambahan massal (crash program* pada setiap anak usia kurang
dari 5 tahun (345> bulan*, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya dengan target cakupan :>5=. Bila pada daerah tersebut belum melaksanakan imunisasi campak secara rutin pada anak sekolah, imunisasi dasar juga diberikan pada kelompok usia sekolah dasar kelas $ sampai 3. +eringkali karena suasana pada saat dan pasca-bencana tidak memungkinkan
dilakukan imunisasi massal, maka diambil langkah sebagai berikut# $.
Pengamatan ketat terhadap
munculnya penderita campak. %.
9ika ditemukan satu penderita
campak di daerah bencana, imunisasi massal harus dilaksanakan pada kelompok pengungsi tersebut, dengan sasaran anak usia 545> bulan dan anak usia sekolah kelas $ sampai 3 +D (bila belum melaksanakan BIA+ campak* sampai hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan penderita positi) terkena campak. Imunisasi tambahan massal yang lebih luas dilakukan sesuai dengan kriteria imunisasi tersebut. &.
9ika diterima laporan adanya
penderita campak di luar daerah bencana, tetapi terdapat kemudahan hubungan (kemudahan penularan* dengan daerah bencana, penduduk di desa tersebut dan daerah bencana harus diimunisasi massal (sweeping* sesuai kriteria imunisasi.
b. +istem tatalaksana penderita 6ampak Berikut adalah sistem tatalaksana penderita campak.
$. ?ujukan Penderita 6ampak dari Masyarakat 4 Pos esehatan Pada saat bencana, setiap keluarga, kepala ketua kelompok pengungsi, kepala desa mendorong setiap anggota keluarganya yang menderita sakit panas untuk segera berobat ke pos kesehatan terdekat (termasuk penderita campak*.
Petugas menetapkan diagnosis dan tatalaksana penderita campak dengan benar dan segera melaporkan ke petugas pengamatan penyakit. %. @atalaksana asus Batasan asus 6ampak# Menderita sakit panas (diraba atau diukur dengan termometer &> derajat 6elcius* Bercak kemerahan
Dengan salah satu gejala tambahan# batuk, pilek, mata merah, diare. omplikasi berat campak# Bronchopneumonia, ?adang telinga tengah, Diare &. 1angkah-1angkah @atalaksana Penetapan diagnosa berdasarkan batasan diagnosa dan komplikasi, yaitu # Panas kurang dari & hari, atau panas tanpa bercak kemerahan dan tidak diketahui adanya diagnosa lain, maka#
o
Berikan# obat penurun panas (parasetamol*
o
Anjuran# Makan dan minum yang banyak Membersihkan badan 9ika timbul bercak kemerahan atau sakitnya semakin memberatbelum sembuh, berobat kembali ke pos kesehatan.
Panas dan bercak kemerahan dengan salah satu gejala tambahan (panas & 4 hari*. o
Berikan# Penurun panas (parasetamol* Antibiotik (ampisilin, kotrimoksasol*, lihat tatalaksana I+PA itamin A "ralit
o
Anjuran#
Makan dan banyak minum Membersihkan badan 9ika timbul komplikasi# diare hebat, sesak napas atau radang telinga tengah (menangis, rewel*, segera kembali ke pos kesehatan. 9ika & hari pengobatan belum membaik, segera kembali ke pos kesehatan.
c. Penyelidikan dan Penanggulangan 1B 6ampak
al-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelidikan dan penanggulangan 1B campak, antara lain#
$. +umber in)ormasi kasus campak Pelaksanaan pengamatan penyakit. 1aporan petugas penanggulangan bencana.
1aporan masyarakat (kepala desa, ketua kelompok pengungsi atau anggota masyarakat lain*. %. riteria 1B +atu kasus di daerah bencana pada keadaan bencana adalah 1B (masa darurat, masa rehabilitasi*.
&. 1angkah-1angkah Penyelidikan Penetapan diagnosa. Mencari kasus tambahan dengan pelacakan lapangan, in)ormasi semua
kepala desa, ketua kelompok pengungsi dan keluarga di daerah bencana. Membuat gra)ik penderita berdasarkan waktu kejadian kasus. Membuat pemetaan kasus. Menetapkan daerah dan kelompok yang banyak penderita. Menetapkan daerah atau kelompok yang terancam penularan, karena alasan kemudahan hubungan dan alasan rendahnya cakupan imunisasi.
Melaksanakan upaya pencegahan dan melaksanakan sistem tatalaksana penderita campak. 6atatan# Pada saat imunisasi massal, pisahkan antara yang sakit dan yang sehat.
'. Melaksanakan pengamatan (sur0eilans* ketat selama 1B berlangsung, dengan sasaran pengamatan# Penderita# peningkatan kasus, wilayah penyebaran dan banyaknya komplikasi dan kematian.
6akupan imunisasi setelah imunisasi massal. ecukupan obat dan sarana pendukung penanggulangan 1B. 5. Penggerakkan kewaspadaan terhadap penderita campak dan pentingnya pencegahan# epala 2ilayah# pengarahan penggerakkan kewaspadaan. Menyusun sistem tatalaksana penderita campak.
Dukungan upaya pencegahan (imunisasi massal*.