BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Radiodiagnostik merupakan merupakan salah satu cabang dari radiologi yang bertujuan untuk membantu pemeriksaan dalam bidang kesehatan, yaitu untuk menegakkan diag diagno nosa sa suat suatu u peny penyak akit it mela melalu luii pemb pembua uata tan n gamb gambar ar yang yang dise disebu butt deng dengan an radiograf. radiograf. Pemeriksaan Pemeriksaan dengan dengan memanfaatkan memanfaatkan sinar-x sinar-x mengalami mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak pertama kali ditemukan pada tanggal 8 November 1895 oleh oleh Wilhelm Conrad Rontgen. Rontgen . Penemuan ini merupakan suatu revolusi dalam dunia dunia kedokt kedokteran eran karena karena dengan dengan hasil hasil penemu penemuan an ini dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk pemeriksaan bagianbagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah tercapai. tercapai. !"asad, #$$5%. &eiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sekarang ini dunia radiologi sudah mengalami banyak perkembangan. 'dapun pemeriksaan radi radiol olog ogii ada ada dua dua maca macam m yait yaitu( u( 1% Peme Pemeri riks ksaa aan n sede sederh rhan ana, a, )eru )erupa paka kan n pemeriksaan radiologi tanpa menggunakan media kontras dan #% pemeriksaan canggih, canggih, )erupakan )erupakan pemeriksaan pemeriksaan secara radiologi radiologi yang menggunakan menggunakan media kontras kontras.. )edia )edia kontras kontras yang yang diper dipergun gunaka akan n untuk untuk keperlu keperluan an radiog radiografi rafi adalah adalah suatu bahan yang sangat radiopaque atau radiopaque atau radiolusent apabila beriteraksi dengan sinar-x, sehingga sehingga dapat membedakan membedakan antara organ dan jaringan jaringan sekitarnya, salah
1
#
satu satu yang yang term termasu asuk k peme pemeri riks ksaan aan cang canggi gih h anta antara ra lain lain,, peme pemerik riksaa saan n pada pada cholangiografi post operatif . Cholangiografi post operatif adalah adalah merupakan istilah terapan radiologi terhadap pemeriksaan sistem empedu yang dilakukan dengan cara meninggalkan pipa * dalam pembuluh empedu selama pengeringan post operatif. operatif. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menujukkan kemampuan patency pembuluh, patency pembuluh, sphincter sphincter apulla hepatopangkreatik dan dan untuk mendeteksi batubatu atau kondisi patologi lainnya. !+alliger, 1995% Kandung empedu bentuk bentuknya nya sepert sepertii kanton kantong, g, organ organ berong berongga ga yang yang panjangnya sekitar 1$ cm, terletak dalam suatu fosa yang menegaskan menegaskan batas anatomi anatomi anta antara ra lobus hati hati kanan kanan dan dan kiri kiri.. +agi +agian an ekstrahepatik dari kandung kandung empedu ditutupi oleh peritoneum. oleh peritoneum. Kandung empedu mempunyai empedu mempunyai fundus, fundus, korpus, infundibul infundibulum, um, dan kolum. Fundus Fundus bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati. !&chart-, #$$$% Cholesistektomy adalah adalah merupa merupakan kan suatu suatu tindak tindakan an pembed pembedaha ahan n yang yang dilakukan dilakukan atas indikasi indikasi +atu empedu yang empedu yang menimbulkan menimbulkan gejala dan batu empedu yang tidak menimbulkan menimbulkan gejala, pada 1% penderita penderita diabetes mellitus, mellitus, #% kandung empedu tidak empedu tidak terlihat pada kolesistografi oral , /% diameter batu empedu lebih empedu lebih dari # sentimeter , 0% kalsifikasi kandung empedu !hari 2 &hah, #$$3%. "&4 dr. 6ainoel 'bidin 'bidin +anda 'ceh merupakan salah satu rumah sakit yang melakukan pemeriksaan cholangiografi dengan menggunakan pesaat x-ray konesional, ini terdapat perbedaan perbedaan dengan dengan teori yang ada dengan teori menurut menurut buku !erril karan rangan dalam buku "allinger #$%%&'. #$%%&'. Pad Pada saat saat penul enulis is
#
satu satu yang yang term termasu asuk k peme pemeri riks ksaan aan cang canggi gih h anta antara ra lain lain,, peme pemerik riksaa saan n pada pada cholangiografi post operatif . Cholangiografi post operatif adalah adalah merupakan istilah terapan radiologi terhadap pemeriksaan sistem empedu yang dilakukan dengan cara meninggalkan pipa * dalam pembuluh empedu selama pengeringan post operatif. operatif. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menujukkan kemampuan patency pembuluh, patency pembuluh, sphincter sphincter apulla hepatopangkreatik dan dan untuk mendeteksi batubatu atau kondisi patologi lainnya. !+alliger, 1995% Kandung empedu bentuk bentuknya nya sepert sepertii kanton kantong, g, organ organ berong berongga ga yang yang panjangnya sekitar 1$ cm, terletak dalam suatu fosa yang menegaskan menegaskan batas anatomi anatomi anta antara ra lobus hati hati kanan kanan dan dan kiri kiri.. +agi +agian an ekstrahepatik dari kandung kandung empedu ditutupi oleh peritoneum. oleh peritoneum. Kandung empedu mempunyai empedu mempunyai fundus, fundus, korpus, infundibul infundibulum, um, dan kolum. Fundus Fundus bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati. !&chart-, #$$$% Cholesistektomy adalah adalah merupa merupakan kan suatu suatu tindak tindakan an pembed pembedaha ahan n yang yang dilakukan dilakukan atas indikasi indikasi +atu empedu yang empedu yang menimbulkan menimbulkan gejala dan batu empedu yang tidak menimbulkan menimbulkan gejala, pada 1% penderita penderita diabetes mellitus, mellitus, #% kandung empedu tidak empedu tidak terlihat pada kolesistografi oral , /% diameter batu empedu lebih empedu lebih dari # sentimeter , 0% kalsifikasi kandung empedu !hari 2 &hah, #$$3%. "&4 dr. 6ainoel 'bidin 'bidin +anda 'ceh merupakan salah satu rumah sakit yang melakukan pemeriksaan cholangiografi dengan menggunakan pesaat x-ray konesional, ini terdapat perbedaan perbedaan dengan dengan teori yang ada dengan teori menurut menurut buku !erril karan rangan dalam buku "allinger #$%%&'. #$%%&'. Pad Pada saat saat penul enulis is
/
melaksanakan praktek di 7nstalasi "adiologi "&4 dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh, 'ceh, penuli penuliss ikut ikut melaku melakukan kan pemeri pemeriksa ksaan an cholan cholangio giogra grafi fi post operatif pada pasien Cholesistektomy, Cholesistektomy, sehari sebelum sebelum malakukan malakukan pemeriksaan pemeriksaan pasien sudah melaku melakukan kan persiap persiapan an diruan diruangan gan raat. raat. &alah &alah satunya satunya pasien pasien dimint dimintaa puasa puasa sebelum sebelum pemeriksaan pemeriksaan,, proyeksi proyeksi yang digunakan digunakan anterior anterior posterior posterior dan dan lateral. &ejauh ini dari kondisi praktis di lapangan menggangap hasil teknik pemeriksaan radiog radiografi rafi tersebu tersebutt cukup cukup untuk untuk meliha melihatt adanya adanya kelain kelainan an anatom anatomii dan fisiologi pada traktus billiaris. billiaris. +erdasarkan +erdasarkan dari uraian latar belakang belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis
tertarik
untuk
mengambil
suatu
penelitian
dengan
judul
”Penatala ”Penatalaksana ksanaan an Pemeriksa Pemeriksaan an Cholangio Cholangiograf grafii Post Oper Operatif atif paa pasien pasien Cholesistektom! i Instalasi "aiologi BLUD "#mah $akit Um#m Daerah r. %ainoel A&iin Bana A'eh (ah#n )*1+”.
1.)
"#m#san ,a ,asalah
+erdasarkan latar belakang masalah diatas, yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah 1.
+agaim +agaimana ana teknik teknik pemerik pemeriksaan saan cholangio cholangiografi grafi postoperatif postoperatif !**ube% !**ube% pada pasien Cholesistektomy menggunaka menggunakan n pesaat x-ray pesaat x-ray konesional di 7nstalasi 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh
2.
+aga +agaim iman anaa cara cara pela pelaks ksan anaa aan n pema pemasu suka kan n baha bahan n medi mediaa kont kontra rass pada pada Pemeriksaan
cholangiograf rafi
postoperat ratif
!**ube%
pada
pasien
0
Cholesistektomy menggunakan pesaat x-ray konesional di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh 3.
+agaimana hasil gambaran pemeriksaan cholangiografi postoperatif !**ube% pada pasien Cholesistektomy menggunakan pesaat x-ray konesional di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh
1.-
(##an Penelitian
'dapun tujuan Penelitian didalam karya tulis ilmiah ini sebagai berikut 1.
4ntuk mengetahui teknik pemeriksaan Cholangiografi (ost)peratif !**ube% pada pasien Cholesistektomy menggunakan pesaat x-ray konesional di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh.
2.
4ntuk mengetahui cara pelaksanaan pemasukan bahan media kontras pada Pemeriksaan
cholangiografi
postoperatif
!**ube%
pada
pasien
Cholesistektomy menggunakan pesaat x-ray konesional di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh 3.
4ntuk mengetahui hasil gambaran pemeriksaan cholangiografi postoperatif !**ube%
pada
pasien
Cholesistektomy
menggunakan
pesaat x-ray
konesional di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh
5
1./
,anfaat Penelitian
'dapun manfaat Penelitian didalam karya tulis ilmiah ini sebagai berikut 1. +agi Pihak "umah &akit )eningkatkan citra "umah &akit sebagai *he +eading ospital didalam memberikan uality ealth erices. #. +agi *enaga :esehatan a.
)eningkatkan kualitas tenaga kesehatan dirumah sakit karena kemampuan mereka di dalam menyiapkan dan memberikan layanan kesehatan akan
benarbenar diuji. b. )eningkatkan kualitas layanan tenaga kesehatan rumah sakit dan tuntutan untuk bisa memberikan layanan radiologi yang sifatnya Real *ime. /. +agi Peneliti Penelitian ini
dapat
digunakan untuk
memperluas aasan dan
menerapkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan. 0. +agi 7nstitusi Pendidikan Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan referensi bagi institusi
pendidikan
dalam
penelitian
mengenai
teknik
pemeriksaan
cholangiografi postoperatif !**ube% pada pasien Cholesistektomy dan cara pelaksanaan pemasukan bahan kontras sehingga dapat diaplikasikan oleh mahasisa yang melakukan penelitian.
;
1.0
1.
Definisi Operasional
Cholangiografi post operatif adalah pemeriksaan secara radiografi untuk memperlihatkan traktus billiaris sesudah operasi dengan menggunakan bahan kontras yang dimasukkan melalui pipa *, dimana pipa * ditinggal !diletakkan% pada ductus choledocus selama pengeringan postoperatif . !+alliger, 1995%
#.
Cholesistektomy adalah merupakan suatu tindakan pembedahan yang dilakukan atas indikasi +atu empedu yang menimbulkan gejala dan batu empedu yang tidak menimbulkan gejala, pada 1% penderita diabetes mellitus, #% kandung empedu tidak terlihat pada kolesistografi oral , /% diameter batu empedu lebih dari # sentimeter , 0% kalsifikasi kandung empedu. !hari 2 &hah, #$$3%.
BAB II A2IAN (EO"I(I$
).1
Anatomi an#ng Empe#
Kandung empedu bentuknya seperti kantong, organ berongga yang panjangnya sekitar 1$ cm, terletak dalam suatu fosa yang menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. +agian ekstrahepatik dari kandung empedu ditutupi oleh peritoneum.
3am&ar ).1 /natomi kandung empedu. !&chart-, #$$
%$ Kandung empedu mempunyai fundus, korpus, infundibulum, dan kolum. Fundus bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati. Korpus merupakan bagian terbesar dari kandung empedu. Kolum adalah bagian yang sempit dari kandung empedu yang terletak
3
8
antara korpus dan daerah duktus sistikus. 0nfundibulum, yang juga dikenal sebagai kantong artman, adalah bulbus divertikulum kecil yang terletak pada permukaan inferior dari kandung kemih, yang secara klinis bermakna karena proksimitasnya terhadap duodenum dan karena batu dapat terimpaksi ke dalamnya. uktus sistikus menghubungkan kandung empedu ke duktud koledokus. :atup spiral dari eister terletak di dalam duktus sistikus( mereka terlibat dalam keluar masuknya empedu dari kandung empedu. Pasokan darah ke kandung empedu adalah melalui arteri kistika, secara khas merupakan cabang dari arteri hepatika kanan, tetapi aal dari ateri kistika bervariasi. &egitiga alot dibentuk oleh arteri kistika, duktus koledokus, dan duktus kistikus. 1rainase ena dari kandung empedu bervariasi, biasanya kedalam cabang kanan dari ena porta. 'liran limfe masuk secara langsung ke dalam hati dan juga ke nodus-nodus di sepanjang permukaan ena porta. &araf muncul dari aksis seliak dan terletak di sepanjang arteri hepatika. &ensasi nyeri diperantarai oleh serat iseral, simpatis. "ansangan motoris untuk kontraksi kandung empedu dibaa melalui cabang agus dan ganglion seliaka. 1uktus biliaris *raktus biliaris mempunyai asalnya sendiri di dalam duktus biliaris intrahepatik kecil. uktus hepatika kanan dan kiri keluar dari hati dan bergabung dengan hilum untuk membentuk duktus hepatikus komunis, umumnya anterior terhadapa bifurkasio ena porta dan proksimal dekat dengan arteri hepatika kanan. +agian ekstrahepatik dari duktus kiri cenderung lebih panjang. 1uktus hepatikus komunis membangun batas kiri dari segitiga alot dan berlanjut dengan duktus koledokus. Pembagian terjadi pada tingkat duktus kistikus.
9
1uktus koledokus panjangnya sekitar 8 cm dan terletak antara ligamentum hepatoduodenalis, ke kanan dari arteri hepatika dan anterior terhadap ena porta. egmen distal dari duktus koledokus terletak di dalam substansi pankreas. 1uktus koledokus mengosongkan isinya ke dalam duodenum atau ampula 2ateri, orifisiumnya di kelilingi oleh muskulus dari sfingter )ddi. &ecara khas, ada saluran bersama dari duktus pankreatikus dan duktus koledokus distal.
).)
4isiologi an#ng Empe#
'bsorpsi kandung empedu
1$
yang merupakan stimulus utama bagi pengosongan kandung empedu( lemak merupakan stimulus yamg lebih kuat. "eseptor : telah dikenal terletak dalam otot polos dari dinding kandung empedu. Pengosongan maksimum terjadi dalam aktu 9$1#$ menit setelah konsumsi makanan. )otilin , sekretin, histamin, dan prostaglandin semuanya terlihat mempunyai pengaruh yang berbeda pada proses kontraksi.
11
disintesis de noo dalam hati. 'sam empedu merupakan pengatur endogen penting untuk metabolisme kolesterol. Pemberian asam empedu menghambat sintesis kolesterol hepatik tetapi meningkatkan absorpsi kolesterol. esitin merupakan lenih dari 9$= fosfolipid dalam empedu manusia. irkulasi enterohepatik dari asam empedu ebih dari 8$= asam empedu terkonjugasi secara aktif diabsorpsi dalam ileum terminalis. 'khirnya, kurang lebih separuh dari semua asam empedu yang diabsorpsi dalam usus dibaa kembali melalui sirkulasi porta ke hati. &istem ini memungkinkan kumpulan garam empedu yang relatif sedikit untuk bersikulasi ulang ;1# kali perhari dengan hanya sedikit yang hilang selama tiap perjalanan. >anya sekitar 5= dari asam empedu yang diekskresikan dalam feses.
).-
Cholangiografi Post Operatif
Penundaan postoperatif dan pipa * cholangiografi merupakan istilah istilah terapan radiologi terhadap pemeriksaan sistem empedu yang dilakukan dengan cara meninggalkan pipa * dalam pembuluh empedu selama pengeringan post operatif. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menujukkan kemampuan patency pembuluh, sphincter apulla hepatopangkreatik dan untuk mendeteksi batubatu atau kondisi patologi lainnya. !+alliger,1995%
)./
Cholesistektomy
holesistektomy adalah merupakan suatu tindakan pembedahan yang dilakukan atas indikasi +atu empedu yang menimbulkan gejala dan batu empedu
1#
yang tidak menimbulkan gejala, pada 1% penderita diabetes mellitus, #% kandung empedu tidak terlihat pada kolesistografi oral, /% diameter batu empedu lebih dari # sentimeter, 0% kalsifikasi kandung empedu. alam prosedur ini kandung empedu diangkat setelah arteri dan duktus sistikus diligasi. &ebuah drain !Penrose% ditempatkan dalam kandung empedu dan dibiarkan menjulur keluar leat luka operasi untuk mengalirkan darah, cairan serosanguinus dan getah empedu ke dalam kasa absorben. ?perasi terbuka kolesistektomi telah menjadi prosedur yang jarang dilakukan biasanya dilakukan sebagai konversi dari kolesistektomi laparoskopi. &elain itu prosedur operasi terbuka masih merupakan pilihan bagi kebanyakan pasien yang tidak mampu secara finansial. !hari 2 &hah, #$$3%.
).0
(eknik Pemeriksaan Cholangiografi Post Operatif
#.5.1
Pengertian Pemeriksaan Cholangiografi Post Operatif
Cholangiografi post operatif adalah pemeriksaan secara radiografi untuk memperlihatkan traktus billiaris sesudah operasi dengan menggunakan bahan kontras yang dimasukkan melalui pipa * !**ube%, dimana pipa * ditinggal !diletakkan% pada ductus choledocus selama pengeringan post operatif . engan tujuan untuk mengalirkan darah, cairan serosanguinus dan getah empedu ke dalam kasa absorben, dibagian radiologi nantiknya akan digunakan sebagai tempat diinjeksikannya media kontras, dibaah kontrol flouroskopi. !+allinger, 1995%
1/
#.5.#
(##an Pemeriksaan Pemeriksaan Cholangiografi Post Operatif
)enurut +allinger, 1 995. tujuan pemeriksaan pemeriksaan Cholangiografi (ost )peratif yaitu a. 4ntuk menunjukkan ukuran dan patency dari ductus-ductus pada tractus billiaris. b. 4ntuk menilai status sphinter pada hepatopancreatic ampulla. c. 4ntuk menampakkan batu residual atau yang tidak terdeteksi sebelumnya.
#.5./
Persiapan Pemeriksaan Pemeriksaan Cholangiografi PostOperatif
a. 1rainase tube diklem, untuk mencegah udara masuk ke duktus
!menampakkan cholesterol stone%. b. Pasien diminta puasa sebelum pemeriksaan. c. +ila diperlukan, dapat dilakukan enema 1 jam sebelum pemeriksaan. d. Premidikasi tidak ada. e. ontras media 4ater soluble dengan konsentrasi antara #5= hingga /$=
misalnya ypaque #5 =. f.
:onsentrasi tinggi menyebabkan small stone tidak nampak.
g. Plain
!'nterior posterior% dengan bagian kanan abdomen difoto, batas baah 0/.
10
#.5.0
(eknik "aiografi Pemeriksaan Cholangiografi Post Operatif
a. &elang dijepit oleh ateri forceps, selang didesinfektan menggunakan antiseptik . b. :ontras dimasukan leat selang yang sudah terpasang, diperhatikan agar no bubble masuk ke dalam selang. c. Prosedur penyuntikan dipandu melalui fluoroscopi sampai ductus-ductus terlihat jelas.
#.5.5
Pro!eksi pemeriksaan Pemeriksaan Cholangiografi Post Operatif
3am&aran ).) Cholangiography post operatif #*-*ube' !No Name%
BAB III ,E(ODELO3 PENELI(IAN
-.1
2enis Penelitian
Benis penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini, peneliti melakukan suatu penelitian dengan pendekatan secara kualitatif untuk mengetahui dan mengamati segala hal yang menjadi ciri suatu hal. )enurut &ugiyono, !#$1#% mengatakan baha C)etode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, !sebagai laannya adalah eksperimen%
dimana
peneliti
adalah
sebagai
instrument
kunci,
teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi !gabungan%, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.D !&ugiyono, #$1#% Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya melalui pengumpulan data sebanyakbanyaknya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi. Bika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. )etode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif. )etode deskriptif )enurut Na-ir !1988% metode deskriptif Cmerupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
15
1;
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristia pada masa sekarangD. )etode penelitian deskriptif ini dilakukan untuk menggambarkan proses atau peristia yang sedang berlaku pada saat ini di lapangan yang dijadikan objek penelitian, kemudian data atau informasinnya di analisis sehingga diperoleh suatu pemecahan masalah peneliti menggunakan metode deskriptif ini dikarenakan suatu perhatian pada informan yang menarik dari segi bagaimana para pelaku komunikasi baik komunikator maupun komunikan melakukan interaksi. +erdasarkan dalam uraian yang telah dipaparkan, peneliti menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini, karena melihat tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tata cara pelaksanaan teknik pemeriksaan dan hasil gambaran cholangiografi postoperatif !**ube% pada pasien Cholesistektomy serta cara pelaksanaan pemasukan bahan kontras pada pasien Cholesistektomy dengan menggunakan pesaat x-ray konvesional di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang ada, untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.
-.)
(empat an 5akt# 1. (empat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh. ). 5akt# Penelitian
13
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal $3 &eptember s.d /1 esember #$13.
-.-
Pop#lasi an $ampel
1. Pop#lasi Penelitian Populasi merupakan subjek penelitian yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan !&etiadi, #$$3%. alam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah pihakpihak yang terkait seperti dokter spesialis radiologi
dan
radiografer
yang
bertugas
dalam
pemeriksaan
cholangiografi post operatif pada pasien Cholesistektomy menggunakan pesaat x-ray konvesional di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh.
). $ampel Penelitian
*eknik pengambilan sampel ialah sebagian objek yang diteliti dan dianggap meakili seluruh populasi !Notoatmodjo, #$$9%. Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan teknik purposie sampling , yaitu teknik penentuan dengan pertimbangan tertentu !&ugiyono, #$11%. alam hal ini, pertimbangan tersebut diantarannya adalah karena selama penelitian berlangsung tidak mungkin untuk mengubah sampel yang sudah ada. &elain itu berdasarkan rekomendasi dari kepala ruangan radiologi, 1 !satu% dokter spesialis radiologi dan # !dua% radiografer yang bertugas untuk menanggani kasus pemeriksaan yang diangkat dalam penelitian ini. engan demikian, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 1
18
!satu% orang dokter spesialis radiologi dan # !dua% radiografer yang bertugas pada ruangan tindakan di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh.
-./
(eknik Peng#mp#lan Data
*eknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. *anpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di tetapkan. 'dapun teknik pengumpulan data yang dilakukan, sebagai berikut
-./.1 $t#i Lapangan 6O&ser7asi8 'dapun studi lapangan yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh
data yang valid dan faktual yang diharapkan berkenaan dengan penelitian yang dilakukan mencakup beberapa cara yakni a. O&ser7asi Nonpartisipan
?bservasi yaitu menjelaskan, memberikan dan memperinci gejala yang terjadi dalam pengamatan langsung yang dilakukan selama mengadakan pemeriksaan
observasi
yaitu
cholangiografi
dengan mengamati postoperatif
secara
#*-*ube'
pada
langsung pasien
Cholesistektomy menggunakan pesaat @ray konvesional di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh mulai dari persiapan alat dan bahan sampai pemeriksaan cholangiografi postoperatif !* *ube% tersebut selesai dilakukan.
19
?bservasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu aancara dan kuisioner. :alau aancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objekobjek alam yang lain. &ugiyono, !#$1#% menyatakan baha Cthrough obseration, the researcher learn about behaior and the meaning attached to those behaior D ari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, obsevasi dapat dibedakan menjadi participant obseration !observasi berperan serta% dan non participant obseration, selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Peneliti menggunakan jenis observasi partisipant , dimana peneliti melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan pemeriksaan
cholangiografi
postoperatif
#*-*ube'
pada
pasien
Cholesistektomy menggunakan pesaat @ray konvesional di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh
&. 5a9an'ara alam
penelitian
kuantitatif,
aancara
merupakan
teknik
pengumpulan data yang sering digunakan, ini dilakukan untuk mengetahui halhal yang berhubungan dengan informan secara lebih mendalam baik itu berupa pendapat, kesan, pengalaman, pikiran, dan sebagainya. )enurut
#$
satori
dan
komariah,
!#$11%.
Caancara
adalah
suatu
teknik
pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jaabD. Eaancara yang digunakan dalam penelitian ini merupakan aancara tidak terstruktur. *eknik aancara ini digunakan karena dapat dilakukan secara lebih personal yang memungkinkan informasi didapat
sebanyakbanyaknya
dari
informan
tentang
pemeriksaan
cholangiografi post operatif !**ube% pada pasien Cholesistektomy menggunakan
pesaat
@ray
konvesional.
Eaancara
dilakukan
umumnya pada saat luang dan memungkinkan, bentuk pertanyaan aancara adalah pertanyaan dalam kerangka fokus penelitian sehingga memberikan keleluasaan terhadap informan untuk menjelaskan apa adanya dan terperinci. Peneliti mencatat hasil aancara sesuai dalam catatan lapangan. atatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami peneliti dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data penelitian di lapangan. !satori dan komariah, #$11%. alam konteks penelitian ini peneliti membuat catatan lapangan yang bersumber dari pihakpihak yang terkait yaitu 1 !satu% dokter spesialis radiologi dan # !dua% radiografer, terhadap teknik pemeriksaan dan hasil gambaran radiografi cholangiografi post operatif !**ube% pada pasien Cholesistektomy.
'. Dok#mentasi
#1
okumentasi merupakan sumber informasi yang bukan manusia, jadi merupakan suatu yang tercetak atau tertulis. &tudi dokumentasi dilakukan untuk menjaring informasi yang tersedia dalam bentuk dokumen. okumen dokumen yang ada dipilah dan ditelaah sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. >asil observasi atau aancara akan lebih dapat dipercaya kalau didukung oleh dokumen yang terkait dengan fokus penelitian. okumen yang ada secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dokumen yang resmi dan dokumen tidak resmi. Pada penelitian ini peneliti lebih banyak menggunakan dokumen resmi. -./.) $t#i ep#stakaan Penelitian disini dalam melakukan penelitian tentu tidak terlepas dari
adanya pencarian data dengan menggunakan studi kepustakaan. isini peneliti menggunakan studi pustaka dengan mencari berbagai data sebagai pendukung dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu dengan menggunakan a. $t#i Literat#r
Peneliti mencari data dengan mengadakan penelahaan terhadap bukubuku literature, karya tulis yang bersifat ilmiah yang memiliki hubungan dengan pengesahaan yang sedang diteliti.
"eferensi +uku adalah buku yang dapat memberikan keterangan topik perkataan, tempat
pariisata, dan data statistika, pedoman, alamat, nama orang, riayat orang orang terkenal. Pelayanan referensi adalah pelayanan dalam menggunakan bukubuku referensi dan disebut Ckoleksi referensiD, sedangkan ruang tempat penyimpangan disebut ruang referensi karena sifat dapat memberikan
##
petunjuk harus selalu tersedia di perpustakaan sehingga dapat dipakai oleh setiap orang pada setiap saat.
&kripsi Peneliti *erdahulu isini peneliti menggunakan studi pustaka dengan melihat hasil karya
ilmiah para peneliti terdahulu, yang mana pada dasarnya peneliti mengutip beberapa pendapat yang dibutukan oleh peneliti sebagai hasil pendukung penelitian. *entunya dengan melihat hasil karya ilmiah yang memiliki serta tinjauan yang sama.
&. Penel#s#ran Data Online
0nternet sebagai salah satu hasil dari kemajuan dunia teknologi, kini sudah berkembang menjadi pusat data dan informasi yang penting dalam rangka mendukung proses kegiatan penelitian, khususnya dalam bidang komunikasi. engan hal ini, upaya penelitian yang dilakukan pun dapat menjadi baik karena tidak hanya berdasarkan pemikiran sendiri selaku peneliti melainkan pemikiranpemikiran dan pendapat dari para ahli atau penulis lainnya. &ehingga bisa dibandingkan serta referensi yang dapat memberikan arah kepada peneliti.
#/
-.0
(eknik Analisa Data
'nalisis data kualitatif menurut +ogdan 2 +iklen !198#% dalam buku !etode (enelitian Kualitatif menyatakan. C'nalisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dipahami, mensestensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lainD. 'nalisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat aancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jaaban yang diaancarai. +ila jaaban yang diaancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. ata yang diperoleh dari lapangan di lakukan analisis melalui tahaptahap sebagai berikut
1. Peng#mp#lan Data 6Data 'olle'tion8
ata yang dikelompokkan selanjutnya disusun dalam bentuk narasinarasi, sehingga berbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan masalah penelitian.
). "e#ksi Data 6Data re#'tion8
ata yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu maka perlu dicatat secara dan rinci. &eperti telah dikemukakan semakin
#0
lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, komplek dan rumit. 4ntuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. )ereduksi data berarti merangkum, memilih halhal yang pokok, memfokuskan pada halhal yang penting, dicari tema dan polanya. engan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data selanjutnya. !&ugiyono, #$1#%
-. Pen!aian Data !ata isplay%
&etelah
data
direduksi
maka
langkah
selanjutnya
adalah
mendisplaykan data, dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. !&ugiyono, #$1#%
/. Penarikan esimp#lan !onclusion raingFverification%
angkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut )iles dan >uberman,
!#$$5%.
adalah
penarikan
kesimpulan
dan
verifikasi.
:esimpulan aal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan buktibukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. *etapi, apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap aal, didukung oleh buktibukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
#5
engan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjaab rumusan masalah yang dirumuskan sejak aal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan baha masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. !&ugiyono, #$1#% ari tahap analisis data diatas setiap bagianbagian yang ada di dalamnya berkaitan satu sama lainnya, sehingga saling berhubungan antara tahap yang satu dengan tahap yang lainnya. 'nalisis dilakukan secara berlanjut dari pertama sampai akhir penelitian, untuk mengetahui *eknik pemeriksaan dan hasil foto rontgen yang sesuai dengan proyeksi yang digunakan dalam teknik pemeriksaan cholangiografi postoperatif !**ube% menggunakan pesaat x-ray konvesional di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh.
-.:
erangka onsep Penelitian
:erangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep yang ingin diamati melalui penelitian yang dilakukan. +erdasarkan tujuan tersebut, maka kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut
#;
Persiapan Pasien
Persiapan pemeriksaan teknik pemeriksaan cholangiografi post operatif paa pasien Cholesistektomy Pro'essing Di amar 3elap 5a9an'ara Dokter Spesialis Radiologi
Radiografer
E7al#asi Hasil 3am&aran "aiografi 3am&ar -.1 :erangka konsep penelitia
BAB I; HA$IL DAN PE,BAHA$AN
/.1 /.1.1
/.1.)
Hasil Penelitian Ientitas Pasien
Nama
Ny. N
4mur
;9 *ahun
Benis kelamin
Perempuan
'lamat
+usu "ibeun
*anggal pemeriksaan
#; &eptember #$13
Benis pemeriksaan
holangiografi Post?peratif ! **ube%
iagnosis
holelitiasis post holesistektomy
okter yang membaca foto
dr. 7skandar 6akaria, &p."ad
"i9a!at Pen!akit Pasien
+erdasarkan studi dokumentasi yang dilakukan penulis mendapatkan baha pengatar pemeriksaan radiologi datang pada tanggal #5 &eptember #$13 dari ruangan raudhah 777, karena pemeriksaan tindakan kemudian petugas di loket "adiologi menjadalkan pemeriksaan pada hari &elasa #; &eptember #$13 dan menjelaskan persiapan yang harus di lakukan pasien sebelum di lakukan pemeriksaan dan perlengkapan yang harus dibaa peraat ruangan ke instalasi "adiologi "&4 dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh, untuk melakukan tindakan pemeriksaan Cholangiografi (ost )peratif !**ube% sebelumnya pasien memiliki
#3
#8
riayat yaitu Cholelitiasis adalah batu empedu dan sudah dilakukan suatu tindakan pembedahan !Cholesistektomy' dimana *tube ditinggal !diletakkan% pada choledocus.
/.1.- Penatalaksanaan Pemeriksaan Cholangiografi postoperative 6(<(#&e8 paa pasien Cholesistektomy
1% Persiapan Pasien
Pasien diminta puasa sebelum pemeriksaan
isarankan Pemeriksaan choalgiografi dilakukan minimal 3 hari setelah operasi.
&ebelum dilakukan pemeriksaan pasien di ajibkan mengisi formulir persetujuan untuk dilakukan pemeriksaan a%
surat
persetujuan
sebagai
inform
consent
yang
menyebutkan baha pasien tersebut secara tertulis menyetujui tindakan medis yang akan dilakukan, yaitu pemeriksaan cholangiografi post operative !**ube%. 7ni dapat di gunakan sebagai hukum legal yang seandainya terjadi hal yang tidak di inginkan, petugas bagian radiologi "&4 dr. 6ainoel 'bidin, dapat terlepas dari jeratan hukum, kecuali jika memang ada unsur kesengajaan.
#% Persiapan 'lat dan +ahan
#9
a% Pesaat Gray yang disertai dengan bucky
b% c% d% e% f% g% h% i% j % k%
)erek
Philips
)odel
"G1;$/+
No &eri
#:/$;<
:apasitas
5$$m'
+uatanF)ade 7n
Hermany
:aset dan film sesuai ukuran #0 @ /$ cm )arker 7 pasien ! " % &puit ukuran 5$ cc &arung tangan +engkok Pleste 'Auades ;$ cc a be ling >anduk kec il # le mba r P ro ce s si ng ? t o ma t is
/% )empersiapkan +ahan :ontras 7opamiro +ahan kontras yang digunakan pada pemeriksaan cholagiografi ini adalah 7opamiro /3$ sebanyak seabanyak I #$ cc dan dicampur dengan air aAuades dengan perbandingan 11. ontras yang digunakan pada pemeriksaan cholagiografi pada pasien post Cholesistektomy di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh yang dimasukkan melalui pipa * I #$ cc
/.1./
(eknik Pemeriksaan Cholangiografi
Pada pemeriksaan cholangiografi di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh menggunakan pesaat sinar G konvensional pada ruang pemeriksaan 1 !&atu%, pemeriksaan Cholangiografi (ost )peratif pada pasien Cholesistektomy dilakukan dengan tatalaksana sebagai
/$
berikut 18 Plain 4oto 6 4oto polos8 Cholangiografi postoperative 6(<(#&e8
Plain foto ini bertujuan untuk melihat persiapan pasien sudah maksimal atau belum, seandainya sudah maksimal maka pemeriksaan dapat dilanjutkan, tetapi seandainya persiapan pasien kurang baik ditandai dengan masih banyaknya gambaran fecese yang mengganggu radiografi maka pemeriksaan ditunda, selain itu juga untuk menentukan
4kuran film
#0@/$ cm
Posisi pasien
*empatkan pasien pada posisi supine diatas meja pemeriksaan
Posisi tangan tidak menghalangi daerah film
Posisi ?bjek
'tur tubuh pasien sehingga sisi kanan abdomen terpusat pada garis tengah grid .
entral "ay
entral point
Kertikal *egak urus film
'rahkan sinar dan pusatkan pada kandung empedu, batas baah 0/.
<<
1$$ cm
:ondisi
:v
33
m's
1#,5
/1
3am&ar /.1 >asil Plain foto cholangiografi !**ube%
:riteria gambaran
*ampak diafragma
*ampak gambaran usus bersih dari fecese
*ampak marker "
a) Pemas#kan ,eia ontras
&etelah dilakukan Plain
7si spuit 5$ cc dengan larutan media kontras sebanyak 11.atau #$ cc dan
#$ cc aAuades. &ambungkan spuit 5$ cc dengan pipa * !**ube% yang ditinggal
!diletakkan% pada ductus choledocus. Pemasukan b a h a n kontras kedalam tractus bilaris melalui **ube di
/#
lakukan sedikit demi sedikit dengan cara di suntikan. &etelah media kontras mengisi tractus bilaris I #$ cc, aliran kontras dihentikan untuk pengambilan radiograf dengan proyeksi 'P dan dilajutkan untuk pengambilan proyeksi lateral.
)8 Pro!eksi Pemeriksaan a. Poyeksi 'P !'nterior Posterior%
4kuran film
#0@/$ cm
Posisi pasien
*empatkan pasien pada posisi supine diatas meja pemeriksaan
Posisi tangan tidak menghalangi daerah film
Posisi ?bjek
'tur tubuh pasien sehingga sisi kanan abdomen terpusat pada garis tengah grid .
entral "ay
entral point
Kertikal *egak urus film
'rahkan sinar dan pusatkan pada kandung empedu, batas baah 0/.
<<
1$$ cm
:ondisi
:v
33
m's
1#,5
//
3am&ar /.) >asil proyeksi 'P holangiografi !**ube%
:riteria Hambaran
:ontras tampak mengisi lumen +
*ampak marker " dan marker penanda di permukaan
b. Prroyeksi ateral
4kuran film
#0@/$ cm
Posisi pasien
Posisikan pasien pada posisi supine lateral pada satu posisi kanan
Posisi ?bjek
'tur tubuh pasien sehingga sisi kanan abdomen terpusat pada garis tengah grid .
utut pasien ditekuk pada posisi yang nyaman.
&iku ditekuk dan letakkan lengan dibaah kepala pasien.
entral "ay
entral point
Kertikal *egak urus film
'rahkan sinar dan pusatkan pada kandung empedu, batas baah 0/.
<<
:ondisi
:v
1$$ cm
85
/0
m's
1;.$
3am&ar /.- >asil proyeksi lateral cholangiografi !**ube%
:riteria Hambaran
*ampak media kontras mengisi didalam ductusductus biliaris
*ampak marker "
*ampak + melebar
/.) Pem&ahasan
Pemeriksaan
cholangiografi
postopera
tive !**ube%
adalah
teknik
pemeriksaan secara radiologis terhadap pemeriksaan ductusductus pada tractus biliaris yang dilakukan dengan cara meninggalkan pipa * !**ube% dalam pembuluh empedu selama pengeringan post operatif yang nantiknya untuk pemasukan bahan kontras radiografi. *eknik pemeriksaan cholangiografi postoperatie !**ube% yang digunakan pada pasien Cholesistektomy terdapat perbedaan dengan teori yang ada. Penulis
/5
membandingkan pemeriksaan
!**ube% di 7nstalasi "adiologi +4 "umah
&akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin dengan teori menurut buku !erril karangan
dalam
buku "allinger
#$%%&' yaitu
menggunakan
Proyeksi
'nteroposterior, "P?, ateral untuk memperlihatkan anatomi dan kelainan pada tractus biliaris. Pada pemeriksaan cholangiografi postoperatie !**ube% digunakan proyeksi plain foto, 'nteroposterior !'P% dan lateral untuk memperlihatkan daerah sistem saluran empedu. engan menggunakan teknik pemeriksaan di atas dapat lebih jelas untuk menampilkan adanya indikasi kelainan pada tractus biliaris, dengan menggunakan Proyeksi plan foto !foto polos% untuk melihat persiapan pasien dan untuk menentukan faktor ekspose yang tepat, proyeksi /ntero posterior post pemasukan bahan contras dapat memperlihatkan ductus L ductus pada tractus biliaris yang telah terisi bahan kontras. Proyeksi lateral untuk menampakkan cabang ductus hepatikus bahan kontras pada tractus biliaris. Pada pemeriksaan cholangiografi postoperatie !**ube% pada pasien Cholesistektomy hanya dibuat / foto yaitu
/;
foto polos ini adalah untuk menentukan posisi pasien dan objek yang tepat. &etelah hasil foto polos !plain foto% cukup, dilanjutkan pemasukan bahan kontras, bahan kontras yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah 7opramiro /3$ dicampur dengan air dengan perbandingan 11. +ahan kontras yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah I #$ cc. +ahan kontras dimasukan melalui *-*ube yang ditinggalkan, dengan kateter yang telah disambungkan dengan spuit 5$ cc yang berisi bahan kontras I #$ cc untuk dimasukkan ke dalam pipa * !**ube%. &etelah bahan kontras dimasukkan kemudian dilakukan foto 'P dan ateral post kontras. 4ntuk melihat bagian duktus L duktus pada traktuss biliaris diperlukan minimal # proyeksi yaitu 'P dan ateral. Proyeksi 'P dapat dilihat pada foto full filling, menurut dokter radiolog dengan menggunakan tiga foto tersebut sudah dapat memperlihatkan bagian yang diinginkan dengan jelas. Pada pemeriksaan cholangiografi postoperatie !**ube% di "&4 dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh, tidak menggunakan fluoroscopy dengan tidak menggunakan fluoroscopy ini tentu tidak dapat melihat pergerakan bahan kontras secara realtime pada saat pemeriksaan cholangiografi postoperatie !* *ube% pada pasien post Cholesistektomy di 7nstalasi "adiologi "&4 dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh bertujuan untuk mengetahui anatomi dan fisiologis dari tractus biliaris. Pemeriksaan ini dilakukan karena sebelumnya memiliki riayat telah melakukan operasi Cholesistektomy tidak terjadi masalah dan kendala pada pipa * !**ube%, bahan kontras dimasukan melalui pipa *, lalu dilihat dimana berhentinya bahan kontras dengan proyeksi 'P dan ateral, dengan melihat jalur
/3
jalannya media kontras dan mengetahui muara akhir dari jalanya media kontras, maka dapat diketahui kelainan pada daerah tractus biliaris tersebut, dengan begitu tindakan medis yang tepat dapat dilakukan kepada pasien, biasanya untuk melihat apakah batu residual atau yang tidak terdeteksi sebelumnya, untuk melakukan tindakan medis lainya yang tepat untuk pasien tersebut.
BAB ; E$I,PULAN DAN $A"AN
0.1 esimp#lan
+erdasarkan uraian yang telah penulis paparkan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut 1. *eknik pemeriksaan cholangiografi postoperatif !**ube% pada pasien Cholesistektomy di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh sudah sesuai dengan prosedur jalannya pemeriksaan, sebelum pemeriksaan dilakukan penjelasan tentang prosedur pemeriksaan
agar
pasien
merasa
nyaman
saat
berlangsungnya
pemeriksaan. #. >asil gambaran Pemeriksaan cholangiografi postoperatif !**ube% pada pasien Cholesistektomy di 7nstalasi "adiologi +4 "umah &akit 4mum aerah dr. 6ainoel 'bidin +anda 'ceh tidak menggunakan teknik pemeriksaan proyeksi "P? dikarenakan Proyeksi 'P !'nterior Posterior% dan ateral sudah cukup menegakkan iagnosa pada pemeriksaan tersebut. /. >asil gambaran Pemeriksaan cholangiografi postoperatif !**ube% pada pasien Cholesistektomy dengan menggunakan pesaat @ray :onvesional sudah cukup untuk menegakkan suatu diagnosa pada tractus biliaris.
0.) $aran
/8